SlideShare una empresa de Scribd logo
1 de 27
Andriyani P
Bagas Dwi M
Raka Irvan P
SMA NEGERI 2 PATI
TAHUN PELAJARAN 2014/2015
www.andriyaniprasetiyowati.blogspot.com
Metabolisme adalah proses penyusunan
(Anabolisme) dan pembongkaran
(Katabolisme) zat-zat dalam tubuh
organisme.
klasifikasi
Pengertian
enzim
Komponen
enzim
Sifat enzimFaktor
Cara kerja
ENZYME
Enzim adalah biomolekul berupa protein yang
berfungsi sebagai katalis (senyawa yang
mempercepat proses reaksi tanpa habis bereaksi)
dalam suatu reaksi kimia organik.[1][2] Molekul awal
yang disebut substrat akan dipercepat
perubahannya menjadi molekul lain yang disebut
produk. Jenis produk yang akan dihasilkan
bergantung pada suatu kondisi/zat, yang disebut
promoter. Semua proses biologis sel memerlukan
enzim agar dapat berlangsung dengan cukup cepat
dalam suatu arah lintasan metabolisme yang
ditentukan oleh hormon sebagai promoter.
Komponen penyusun enzim terdiri dari :
 Apoenzim, yaitu bagian enzim aktif yang tersusun
atas protein yang bersifat labil (mudah berubah)
terhadap faktor lingkungan, dan
 Kofaktor,yaitu komponen non protein yang berupa :
1. Ion-ion anorganik (aktivator)
Berupa logam yang berikatan lemah dengan
enzim, Fe, Ca, Mn, Zn, K, Co. Ion klorida, ion
kalsium merupakan contoh ion anorganik yang
membantu enzim amilase mencerna karbohidrat
(amilum)
2. Gugus prostetik
Berupa senyawa organik yang berikatan kuat
dengan enzim, FAD (Flavin Adenin
Dinucleotide), biotin, dan heme merupakan
gugus prostetik yang mengandung zat besi
berperan memberi kekuatan ekstra pada
enzim terutama katalase,
peroksidae, sitokrom oksidase.
 Koenzim
Berupa molekul organik non protein
kompleks, seperti NAD (Nicotineamide
Adenine Dinucleotide), koenzim-A,ATP, dan
vitamin yang berperan dalam memindahkan
gugus kimia, atom, atau elektron dari satu
enzim ke enzim lain.
Sifat –sifat enzim
Enzim
merupakan protein
biokatalisator
mempercepat reaksi kimia
dengan jalan menurunkan
energi aktivasi.
Bekerja spesifik
Dibutuhkan dalam
jumlah sedikit
Kerja enzim bersifat
bolak-balik (reversibel).
Enzim bersifat termolabil.
Kerja enzim bersifat bolak-balik
(reversibel).
Aktivitas enzim dipengaruhi oleh suhu. Jika
suhu rendah, kerja enzim akan lambat.
Semakin tinggi suhu, reaksi kimia yang
dipengaruhi enzim semakin cepat, tetapi jika
suhu terlalu tinggi, enzim akan mengalami
denaturasi.
Sebagian besar enzim adalah protein.
Dengan demikian sifat-sifat yang dimilikinya
sama dengan sifat sifat protein, yaitu:
menggumpal pada suhu tinggi dan
terpengaruh oleh pH
Enzim sangat spesifik, baik terhadap terhadap jenis reaksi yang
dikatalisisnya maupun terhadap substrat atau reaktan yang
diolahnya. Satu enzim biasanya mengkatalisis satu jenis reaksi kimia
saja, atau seperangkat reaksi yang sejenis. Enzim tertentu hanya
dapat mempengaruhi reaksi tertentu, dan tidak dapat
mempengaruhi reaksi lainnya. Sebagai contoh: di dalam usus rayap
terdapat protozoa yang menghasilkan enzim selulase sehingga
rayap dapat hidup dengan makan kayu karena dapat mencerna
selulosa (salah satu jenis karbohidrat/polisakarida). Sebaliknya
manusia tidak dapat mencerna kayu, meskipun mempunyai enzim
amilase, yaitu enzim yang dapat mencerna amilum/pati (yang juga
merupakan jenis polisakarida). Enzim amilase dan selulase masing-
masing bekerja secara khusus.
Suatu reaksi kimia dapat terjadi jika molekul
yang terlibat memiliki cukup energi internal
untuk membawanya ke puncak bukit energy,
menuju bentuk reaktif yang disebut tahap
transisi. Energi aktivasi suatu reaksi adalah
jumlah energi dalam kalori yang diperlukan
untuk membawa semua molekul pada 1 mol
senyawa pada suhu tertentu menuju tingkat
transisi pada puncak batas energi. Apabila suatu
reaksi kimia ditambahkan katalis, yaitu enzim,
maka energi aktivasi dapat diturunkan dan
reaksi akan berjalan dengan lebih cepat.
Oleh karena enzim berfungsi sebagai
mempercepat reaksi, tetapi tidak ikut
bereaksi, maka jumlah yang dipakai sebagai
katalis tidak perlu banyak. Satu molekul
enzim dapat bekerja berkali-kali, selama
molekul tersebut tidak rusak.
Enzim merupakan katalis yang dapat mengubah laju
reaksi tanpa ikut bereaksi. Tanpa kehadiran enzim,
suatu reaksi itu sangat sukar terjadi, sementara
dengan kehadiran enzim kecepatan reaksinya dapat
meningkat sampai 107 kali. Sebagai contoh, enzim
katalase yang mengandung ion besi (Fe) mampu
menguraikan 5.000.000 molekul hidrogen peroksida
(H2O2) permenit pada 0o C. H2O2 hanya dapat
diuraikan oleh atom besi, tetapi satu atom besi akan
memerlukan waktu 300 tahun untuk menguraikan
sejumlah molekul H2O2 yang oleh satu molekul
katalase yang mengandung satu atom besi diuraikan
dalam satu detik
Aktivitas enzim dipengaruhi oleh suhu. Jika
suhu rendah, kerja enzim akan lambat.
Semakin tinggi suhu, reaksi kimia yang
dipengaruhi enzim semakin cepat, tetapi jika
suhu terlalu tinggi, enzim akan mengalami
denaturasi.
Enzim
konsentrasi substrat
,
Temperatur
Perubahan pH
Inhibitor enzim
Inhibitor
kompetitif Inhibitor
nonkompetitif
Konsentrasi substrat memainkan peran utama dalam
berbagai aktivitas enzim. Hal ini jelas karena konsentrasi
yang lebih tinggi dari substrat berarti lebih banyak jumlah
molekul substrat yang terlibat dengan aktivitas enzim.
Sedangkan, konsentrasi rendah substrat berarti jumlah
kurang dari molekul akan mendapatkan melekat pada
enzim. Ini pada gilirannya mengurangi aktivitas enzim.
Ketika laju reaksi enzimatik maksimum dan enzim berada
di negara yang paling aktif, peningkatan konsentrasi
substrat tidak akan membuat perbedaan dalam aktivitas
enzim. Dalam kondisi ini, substrat terus diganti dengan
yang baru pada situs aktif enzim dan tidak ada ruang
lingkup untuk menambahkan molekul-molekul ekstra di
sana.
Semua enzim membutuhkan suhu yang cocok untuk bekerja
dengan baik. Laju reaksi biokimia meningkat dengan kenaikan
suhu. Hal ini karena panas meningkatkan energi kinetik dari
molekul peserta yang menghasilkan lebih banyak jumlah tabrakan
antara mereka. Di sisi lain, sebagian besar ditemukan bahwa
dalam kondisi suhu rendah, reaksi menjadi lambat karena ada
sedikit kontak antara substrat dan enzim. Namun, suhu yang
ekstrim tidak baik untuk enzim. Di bawah pengaruh suhu sangat
tinggi, molekul enzim cenderung untuk mendapatkan terdistorsi,
karena yang laju penurunan reaksi. Dengan kata lain, enzim
terdenaturasi gagal untuk melaksanakan fungsi normal. Dalam
tubuh manusia, suhu optimum di mana sebagian besar enzim
menjadi sangat aktif terletak pada kisaran 95 ° F sampai 104 ° F (35
° C hingga 40 ° C). Ada beberapa enzim yang lebih memilih suhu
yang lebih rendah daripada ini.
Efisiensi suatu enzim sangat dipengaruhi oleh nilai pH
sekitarnya. Hal ini karena muatan asam amino komponen
perubahan dengan perubahan nilai pH. Setiap enzim menjadi aktif
pada tingkat pH tertentu. Secara umum, kebanyakan enzim tetap
stabil dan bekerja dengan baik pada kisaran pH 6 dan 8. Namun,
ada beberapa enzim tertentu yang bekerja dengan baik hanya
dalam lingkungan asam atau basa. Nilai pH yang menguntungkan
bagi enzim tertentu sebenarnya tergantung pada sistem biologis
di mana ia bekerja. Bila nilai pH menjadi sangat tinggi atau terlalu
rendah, maka struktur dasar enzim mengalami perubahan (s).
Akibatnya, situs aktif enzim gagal untuk mengikat baik dengan
substrat benar dan aktivitas enzim akan sangat terpengaruh.
Enzim bahkan mungkin berhenti berfungsi sepenuhnya.
Inhibitor merupakan suatu senyawa yang
dapat menghambat atau menurunkan laju
reaksi yang dikatalisis oleh enzim.Contohnya
adalah garam-garam logam berat, seperti air
raksa (Hg); senyawa yodium asetat, fluoride,
sianida, dan karbon monoksida. Makin
banyak jumlah inhibitor, makin lambat laju
reaksi yang dikatalis oleh suatu enzim.
Inhibitor kompetitif
Inhibitor kompetitif menghambat kerja enzim dengan
menempati sisi aktif enzim sehingga substrat tidak
dapat masuk. Inhibitor ini bersaing dengan substrat
untuk berikatan dengan sisi aktif enzim.
Penghambatan ini bersifat reversibel (dapat kembali
seperti semula) dan dapat dihilangkan dengan
menambah konsentrasi substrat.
Contoh inhibitor kompetitif ialah malonat dan
oksalosuksinat, yang bersaing dengan substrat
suksinat untuk berikatan dengan enzim suksinat
dehidroginase.
Inhibitor nonkompetitif
Inhibitor nonkompetitif biasanya berupa
senyawa kimia yang tidak mirip dengan substrat
dan berikatan pada sisi selain sisi aktif enzim.
Ikatan ini menyebabkan perubahan bentuk
enzim sehingga sisi aktif enzim tidak sesuai lagi
dengan substratnya. Contohnya, antibiotic
penisilin menghambat kerja enzim penyusun
dinding sel bakteri. Inhibitor ini bersifat
reversibel, tetapi tidak dapat dihilangkan
dengan menambahkan konsentrasi substrat.
a. Lock and KeyTheory (Teori Gembok dan Kunci)Teori ini
dikemukakan oleh Fischer(1898). Enzim diumpamakan sebagai
gembok yang mempunyai bagian kecil dan dapat mengikat substrat.
Bagian enzim yang dapat berikatan dengan substrat disebut sisi aktif.
Substrat diumpamakan kunci yang dapat berikatan dengan sisi aktif
enzim. Perhatikan video berikut.
Teori Lock and Key (Kunci dan gembok)
Cara kerja enzim menurutTeori Lock and Key sebagai berikut.
b. Induced FitTheory (Teori Ketepatan Induksi)Teori
berikutya yang mencoba menjelaskan cara kerja enzim
adalah teori Induced Fit (ketepatan induksi). Sisi aktif enzim
bersifat fleksibel sehingga dapat berubah bentuk
menyesuaikan bentuk substrat. Perhatikan video berikut.
Teori Induced Fit dalam model animasi
Gambaran teori tersebut dijelaskan pula memlaui gambar di
bawah ini.
Nama suatu enzim lazimnya dibentuk dengan
menambahkan akhiran ase kepada nama substrat yang
diubah oleh enzim tersebut. Misalnya substrat maltose yang
diubah oleh enzim maltase menjadi gula glukosa. Enzim-
enzim yang mengubah protein merupakan kelompok
protease, enzim-enzim yang mengubah karbohidrat
merupakan kelompok karbohidrase, sedang enzim pengubah
lemak (lipida) disebut lipase.
Berdasarkan apa yang terjadi dalam reaksi,
maka enzim-enzim dapat dibagi atas dua
golongan saja. Pertama ialah golongan
hidrolase, yang terdiri atas enzim-enzim yang
menyebabkan hidrolisis, bila dibantu oleh air.
Kebanyakan enzim pencernaan seperti
karbohidrase, protease dan lipase itu termasuk
golongan hidrolase.
Kedua ialah golongan desmolase, yaitu enzim-
enzim oksidase, reduktase dan enzim yang
memisah hubungan C-C, C-N. enzim pernapasan
termasuk golongan desmolase ini. beberapa
contoh desmolase ialah; dehidrogenase,
katalase, peroksidase, karboksilase,
transaminase.
No. Kelompok/Kelas Sifat Biokimia
1. Oksidoreduktase
Mengkatalisis reaksi reduksi-oksidasi terhadap berbagai
gugus
2. Transferase
Mengkatalisis berbagai reaksi transfer gugus fungsional dari
molekul donor ke molekul akseptornya. Salah satu
subkelompok enzim transferase adalah enzim-enzim kinase
yang mengendalikan metabolisme dengan jalan mentransfer
gugus fosfat dari ATP ke molekul lain.
3. Hidrolase
Mengkatalisis reaksi penambahan molekul air pada suatu
ikatan, yang kemudian dilanjutkan dengan reaksi penguraian
(hidrolisis)
4. Liase
Mengkatalisis reaksi penambahan molekul air, ammonia atau
karbon dioksida pada suatu ikatan rangkap, atau melepaskan
air, ammonia, atau karbon dioksida dan membentuk ikatan
rangkap.
5. Isomerase
Mengkatalisis berbagai reaksi isomerisasi, antara lain
isomerisasi L menjadi D, reaksi mutasi (perpindahan posisi
suatu gugus), dan lain-lain.
6. Ligase
Mengkatalisis reaksi dimana dua gugus kimia disatukan atau
diikatkan (ligasi) dengan menggunakan energi yang berasal
Tabel. Pengelompokan enzim menurut IUBMB

Más contenido relacionado

La actualidad más candente (20)

Enzim
EnzimEnzim
Enzim
 
Enzim revisi terbaru
Enzim revisi terbaruEnzim revisi terbaru
Enzim revisi terbaru
 
ENZIM
ENZIMENZIM
ENZIM
 
Tentang enzim
Tentang enzimTentang enzim
Tentang enzim
 
Enzim
Enzim Enzim
Enzim
 
Enzim
EnzimEnzim
Enzim
 
Enzim
EnzimEnzim
Enzim
 
Enzim
EnzimEnzim
Enzim
 
Enzim - Egie dan Tika
Enzim - Egie dan TikaEnzim - Egie dan Tika
Enzim - Egie dan Tika
 
Enzim (Enzyme)
Enzim (Enzyme)Enzim (Enzyme)
Enzim (Enzyme)
 
Metabolisme dan peranan enzim pada tumbuhan
Metabolisme dan peranan enzim pada tumbuhanMetabolisme dan peranan enzim pada tumbuhan
Metabolisme dan peranan enzim pada tumbuhan
 
Enzim dan koenzim
Enzim dan koenzimEnzim dan koenzim
Enzim dan koenzim
 
Biokimia Enzim 02
Biokimia Enzim 02Biokimia Enzim 02
Biokimia Enzim 02
 
Biokimia enzim
Biokimia enzimBiokimia enzim
Biokimia enzim
 
Kerja Enzim
Kerja EnzimKerja Enzim
Kerja Enzim
 
Kerja Enzim
Kerja Enzim Kerja Enzim
Kerja Enzim
 
Enzim ,klasifikasi dan fungsi enzim
Enzim ,klasifikasi dan fungsi enzimEnzim ,klasifikasi dan fungsi enzim
Enzim ,klasifikasi dan fungsi enzim
 
Enzim
EnzimEnzim
Enzim
 
Enzim
EnzimEnzim
Enzim
 
Klasifikasi Enzim Berdasarkan Fungsinya
Klasifikasi Enzim Berdasarkan FungsinyaKlasifikasi Enzim Berdasarkan Fungsinya
Klasifikasi Enzim Berdasarkan Fungsinya
 

Destacado

Menjelaskan teori prinsip mekanisme evolusi biologi
Menjelaskan teori prinsip mekanisme evolusi biologiMenjelaskan teori prinsip mekanisme evolusi biologi
Menjelaskan teori prinsip mekanisme evolusi biologiAndriyani Prasetiyowati
 
Deskripsi ayam ketawa | SMA N 2 PATI | ANDRIYANI
Deskripsi ayam ketawa | SMA N 2 PATI | ANDRIYANI Deskripsi ayam ketawa | SMA N 2 PATI | ANDRIYANI
Deskripsi ayam ketawa | SMA N 2 PATI | ANDRIYANI Andriyani Prasetiyowati
 
Pertumbuhan dan Perkembangan tumbuhan cabai SMA N 2 Pati| andriyani
Pertumbuhan dan Perkembangan tumbuhan cabai SMA N 2 Pati| andriyaniPertumbuhan dan Perkembangan tumbuhan cabai SMA N 2 Pati| andriyani
Pertumbuhan dan Perkembangan tumbuhan cabai SMA N 2 Pati| andriyaniAndriyani Prasetiyowati
 
Perilaku Individualisme dan konsumerisme... Andriyani dkk ,,, ddwk 2014/2015
Perilaku Individualisme dan konsumerisme... Andriyani dkk ,,, ddwk 2014/2015Perilaku Individualisme dan konsumerisme... Andriyani dkk ,,, ddwk 2014/2015
Perilaku Individualisme dan konsumerisme... Andriyani dkk ,,, ddwk 2014/2015Andriyani Prasetiyowati
 
Biologi materi dan soal sesuai skl 2014 2015
Biologi materi dan soal sesuai skl 2014 2015Biologi materi dan soal sesuai skl 2014 2015
Biologi materi dan soal sesuai skl 2014 2015Andriyani Prasetiyowati
 

Destacado (8)

prediksi un kimia
prediksi un kimiaprediksi un kimia
prediksi un kimia
 
Menjelaskan teori prinsip mekanisme evolusi biologi
Menjelaskan teori prinsip mekanisme evolusi biologiMenjelaskan teori prinsip mekanisme evolusi biologi
Menjelaskan teori prinsip mekanisme evolusi biologi
 
Deskripsi ayam ketawa | SMA N 2 PATI | ANDRIYANI
Deskripsi ayam ketawa | SMA N 2 PATI | ANDRIYANI Deskripsi ayam ketawa | SMA N 2 PATI | ANDRIYANI
Deskripsi ayam ketawa | SMA N 2 PATI | ANDRIYANI
 
Pertumbuhan dan Perkembangan tumbuhan cabai SMA N 2 Pati| andriyani
Pertumbuhan dan Perkembangan tumbuhan cabai SMA N 2 Pati| andriyaniPertumbuhan dan Perkembangan tumbuhan cabai SMA N 2 Pati| andriyani
Pertumbuhan dan Perkembangan tumbuhan cabai SMA N 2 Pati| andriyani
 
Soal pengantar 2
Soal pengantar 2Soal pengantar 2
Soal pengantar 2
 
Perilaku Individualisme dan konsumerisme... Andriyani dkk ,,, ddwk 2014/2015
Perilaku Individualisme dan konsumerisme... Andriyani dkk ,,, ddwk 2014/2015Perilaku Individualisme dan konsumerisme... Andriyani dkk ,,, ddwk 2014/2015
Perilaku Individualisme dan konsumerisme... Andriyani dkk ,,, ddwk 2014/2015
 
Biologi materi dan soal sesuai skl 2014 2015
Biologi materi dan soal sesuai skl 2014 2015Biologi materi dan soal sesuai skl 2014 2015
Biologi materi dan soal sesuai skl 2014 2015
 
Lumut ( bryophyta)
Lumut ( bryophyta)Lumut ( bryophyta)
Lumut ( bryophyta)
 

Similar a ENZIM

Similar a ENZIM (20)

LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI-kerja enzim katase
LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI-kerja enzim kataseLAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI-kerja enzim katase
LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI-kerja enzim katase
 
Materi.pdf
Materi.pdfMateri.pdf
Materi.pdf
 
Enzim dan Perannya | 1I | Dosen: Yayuk Putri Rahayu, S.Si, M.Si | Farmasi UMNAW
Enzim dan Perannya | 1I | Dosen: Yayuk Putri Rahayu, S.Si, M.Si | Farmasi UMNAWEnzim dan Perannya | 1I | Dosen: Yayuk Putri Rahayu, S.Si, M.Si | Farmasi UMNAW
Enzim dan Perannya | 1I | Dosen: Yayuk Putri Rahayu, S.Si, M.Si | Farmasi UMNAW
 
konsep aktivasi enzim dan cara kerja enzim
konsep aktivasi enzim dan cara kerja enzimkonsep aktivasi enzim dan cara kerja enzim
konsep aktivasi enzim dan cara kerja enzim
 
Enzim katalase biologi sma n 1 simo boyolal1
Enzim katalase biologi sma n 1 simo boyolal1Enzim katalase biologi sma n 1 simo boyolal1
Enzim katalase biologi sma n 1 simo boyolal1
 
metabolisme.pptx
metabolisme.pptxmetabolisme.pptx
metabolisme.pptx
 
ARTIKEL (Projects) KEL 1 FISIOLOGI TUMBUHAN.pdf
ARTIKEL (Projects) KEL 1  FISIOLOGI TUMBUHAN.pdfARTIKEL (Projects) KEL 1  FISIOLOGI TUMBUHAN.pdf
ARTIKEL (Projects) KEL 1 FISIOLOGI TUMBUHAN.pdf
 
Enzim dan katabolisme SMA KELAS 12 KURIKULUM 2013
Enzim dan katabolisme SMA KELAS 12 KURIKULUM 2013Enzim dan katabolisme SMA KELAS 12 KURIKULUM 2013
Enzim dan katabolisme SMA KELAS 12 KURIKULUM 2013
 
Enzim
EnzimEnzim
Enzim
 
Biokimia
BiokimiaBiokimia
Biokimia
 
Makalah enzim
Makalah enzimMakalah enzim
Makalah enzim
 
Makalah enzim
Makalah enzimMakalah enzim
Makalah enzim
 
Metabolisme
MetabolismeMetabolisme
Metabolisme
 
Materi Enzim( klasifikasi,karakteristik).pptx
Materi Enzim( klasifikasi,karakteristik).pptxMateri Enzim( klasifikasi,karakteristik).pptx
Materi Enzim( klasifikasi,karakteristik).pptx
 
Enzim
EnzimEnzim
Enzim
 
Enzim
EnzimEnzim
Enzim
 
Metabolisme
MetabolismeMetabolisme
Metabolisme
 
Presentasi oleh Edo Dwi Respati
Presentasi oleh Edo Dwi RespatiPresentasi oleh Edo Dwi Respati
Presentasi oleh Edo Dwi Respati
 
Work Group about ENZIM
Work Group about ENZIM Work Group about ENZIM
Work Group about ENZIM
 
Enzim fistum liston
Enzim fistum listonEnzim fistum liston
Enzim fistum liston
 

Último

PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDNurainiNuraini25
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7IwanSumantri7
 
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfMAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfChananMfd
 
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...asepsaefudin2009
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxdpp11tya
 
aksi nyata sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
aksi nyata sosialisasi  Profil Pelajar Pancasila.pdfaksi nyata sosialisasi  Profil Pelajar Pancasila.pdf
aksi nyata sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfsdn3jatiblora
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)MustahalMustahal
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajaraksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajarHafidRanggasi
 
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNSLatsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNSdheaprs
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxadimulianta1
 
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfWidyastutyCoyy
 
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfMODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfNurulHikmah50658
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSovyOktavianti
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptxPPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptxssuser8905b3
 
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah DasarPPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasarrenihartanti
 

Último (20)

PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfMAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
 
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
 
aksi nyata sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
aksi nyata sosialisasi  Profil Pelajar Pancasila.pdfaksi nyata sosialisasi  Profil Pelajar Pancasila.pdf
aksi nyata sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajaraksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
 
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNSLatsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
 
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
 
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfMODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptxPPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
 
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah DasarPPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
 

ENZIM

  • 1. Andriyani P Bagas Dwi M Raka Irvan P SMA NEGERI 2 PATI TAHUN PELAJARAN 2014/2015 www.andriyaniprasetiyowati.blogspot.com
  • 2. Metabolisme adalah proses penyusunan (Anabolisme) dan pembongkaran (Katabolisme) zat-zat dalam tubuh organisme.
  • 4. Enzim adalah biomolekul berupa protein yang berfungsi sebagai katalis (senyawa yang mempercepat proses reaksi tanpa habis bereaksi) dalam suatu reaksi kimia organik.[1][2] Molekul awal yang disebut substrat akan dipercepat perubahannya menjadi molekul lain yang disebut produk. Jenis produk yang akan dihasilkan bergantung pada suatu kondisi/zat, yang disebut promoter. Semua proses biologis sel memerlukan enzim agar dapat berlangsung dengan cukup cepat dalam suatu arah lintasan metabolisme yang ditentukan oleh hormon sebagai promoter.
  • 5. Komponen penyusun enzim terdiri dari :  Apoenzim, yaitu bagian enzim aktif yang tersusun atas protein yang bersifat labil (mudah berubah) terhadap faktor lingkungan, dan  Kofaktor,yaitu komponen non protein yang berupa : 1. Ion-ion anorganik (aktivator) Berupa logam yang berikatan lemah dengan enzim, Fe, Ca, Mn, Zn, K, Co. Ion klorida, ion kalsium merupakan contoh ion anorganik yang membantu enzim amilase mencerna karbohidrat (amilum)
  • 6. 2. Gugus prostetik Berupa senyawa organik yang berikatan kuat dengan enzim, FAD (Flavin Adenin Dinucleotide), biotin, dan heme merupakan gugus prostetik yang mengandung zat besi berperan memberi kekuatan ekstra pada enzim terutama katalase, peroksidae, sitokrom oksidase.
  • 7.  Koenzim Berupa molekul organik non protein kompleks, seperti NAD (Nicotineamide Adenine Dinucleotide), koenzim-A,ATP, dan vitamin yang berperan dalam memindahkan gugus kimia, atom, atau elektron dari satu enzim ke enzim lain.
  • 8. Sifat –sifat enzim Enzim merupakan protein biokatalisator mempercepat reaksi kimia dengan jalan menurunkan energi aktivasi. Bekerja spesifik Dibutuhkan dalam jumlah sedikit Kerja enzim bersifat bolak-balik (reversibel). Enzim bersifat termolabil.
  • 9. Kerja enzim bersifat bolak-balik (reversibel). Aktivitas enzim dipengaruhi oleh suhu. Jika suhu rendah, kerja enzim akan lambat. Semakin tinggi suhu, reaksi kimia yang dipengaruhi enzim semakin cepat, tetapi jika suhu terlalu tinggi, enzim akan mengalami denaturasi.
  • 10. Sebagian besar enzim adalah protein. Dengan demikian sifat-sifat yang dimilikinya sama dengan sifat sifat protein, yaitu: menggumpal pada suhu tinggi dan terpengaruh oleh pH
  • 11. Enzim sangat spesifik, baik terhadap terhadap jenis reaksi yang dikatalisisnya maupun terhadap substrat atau reaktan yang diolahnya. Satu enzim biasanya mengkatalisis satu jenis reaksi kimia saja, atau seperangkat reaksi yang sejenis. Enzim tertentu hanya dapat mempengaruhi reaksi tertentu, dan tidak dapat mempengaruhi reaksi lainnya. Sebagai contoh: di dalam usus rayap terdapat protozoa yang menghasilkan enzim selulase sehingga rayap dapat hidup dengan makan kayu karena dapat mencerna selulosa (salah satu jenis karbohidrat/polisakarida). Sebaliknya manusia tidak dapat mencerna kayu, meskipun mempunyai enzim amilase, yaitu enzim yang dapat mencerna amilum/pati (yang juga merupakan jenis polisakarida). Enzim amilase dan selulase masing- masing bekerja secara khusus.
  • 12. Suatu reaksi kimia dapat terjadi jika molekul yang terlibat memiliki cukup energi internal untuk membawanya ke puncak bukit energy, menuju bentuk reaktif yang disebut tahap transisi. Energi aktivasi suatu reaksi adalah jumlah energi dalam kalori yang diperlukan untuk membawa semua molekul pada 1 mol senyawa pada suhu tertentu menuju tingkat transisi pada puncak batas energi. Apabila suatu reaksi kimia ditambahkan katalis, yaitu enzim, maka energi aktivasi dapat diturunkan dan reaksi akan berjalan dengan lebih cepat.
  • 13. Oleh karena enzim berfungsi sebagai mempercepat reaksi, tetapi tidak ikut bereaksi, maka jumlah yang dipakai sebagai katalis tidak perlu banyak. Satu molekul enzim dapat bekerja berkali-kali, selama molekul tersebut tidak rusak.
  • 14. Enzim merupakan katalis yang dapat mengubah laju reaksi tanpa ikut bereaksi. Tanpa kehadiran enzim, suatu reaksi itu sangat sukar terjadi, sementara dengan kehadiran enzim kecepatan reaksinya dapat meningkat sampai 107 kali. Sebagai contoh, enzim katalase yang mengandung ion besi (Fe) mampu menguraikan 5.000.000 molekul hidrogen peroksida (H2O2) permenit pada 0o C. H2O2 hanya dapat diuraikan oleh atom besi, tetapi satu atom besi akan memerlukan waktu 300 tahun untuk menguraikan sejumlah molekul H2O2 yang oleh satu molekul katalase yang mengandung satu atom besi diuraikan dalam satu detik
  • 15. Aktivitas enzim dipengaruhi oleh suhu. Jika suhu rendah, kerja enzim akan lambat. Semakin tinggi suhu, reaksi kimia yang dipengaruhi enzim semakin cepat, tetapi jika suhu terlalu tinggi, enzim akan mengalami denaturasi.
  • 16. Enzim konsentrasi substrat , Temperatur Perubahan pH Inhibitor enzim Inhibitor kompetitif Inhibitor nonkompetitif
  • 17. Konsentrasi substrat memainkan peran utama dalam berbagai aktivitas enzim. Hal ini jelas karena konsentrasi yang lebih tinggi dari substrat berarti lebih banyak jumlah molekul substrat yang terlibat dengan aktivitas enzim. Sedangkan, konsentrasi rendah substrat berarti jumlah kurang dari molekul akan mendapatkan melekat pada enzim. Ini pada gilirannya mengurangi aktivitas enzim. Ketika laju reaksi enzimatik maksimum dan enzim berada di negara yang paling aktif, peningkatan konsentrasi substrat tidak akan membuat perbedaan dalam aktivitas enzim. Dalam kondisi ini, substrat terus diganti dengan yang baru pada situs aktif enzim dan tidak ada ruang lingkup untuk menambahkan molekul-molekul ekstra di sana.
  • 18. Semua enzim membutuhkan suhu yang cocok untuk bekerja dengan baik. Laju reaksi biokimia meningkat dengan kenaikan suhu. Hal ini karena panas meningkatkan energi kinetik dari molekul peserta yang menghasilkan lebih banyak jumlah tabrakan antara mereka. Di sisi lain, sebagian besar ditemukan bahwa dalam kondisi suhu rendah, reaksi menjadi lambat karena ada sedikit kontak antara substrat dan enzim. Namun, suhu yang ekstrim tidak baik untuk enzim. Di bawah pengaruh suhu sangat tinggi, molekul enzim cenderung untuk mendapatkan terdistorsi, karena yang laju penurunan reaksi. Dengan kata lain, enzim terdenaturasi gagal untuk melaksanakan fungsi normal. Dalam tubuh manusia, suhu optimum di mana sebagian besar enzim menjadi sangat aktif terletak pada kisaran 95 ° F sampai 104 ° F (35 ° C hingga 40 ° C). Ada beberapa enzim yang lebih memilih suhu yang lebih rendah daripada ini.
  • 19. Efisiensi suatu enzim sangat dipengaruhi oleh nilai pH sekitarnya. Hal ini karena muatan asam amino komponen perubahan dengan perubahan nilai pH. Setiap enzim menjadi aktif pada tingkat pH tertentu. Secara umum, kebanyakan enzim tetap stabil dan bekerja dengan baik pada kisaran pH 6 dan 8. Namun, ada beberapa enzim tertentu yang bekerja dengan baik hanya dalam lingkungan asam atau basa. Nilai pH yang menguntungkan bagi enzim tertentu sebenarnya tergantung pada sistem biologis di mana ia bekerja. Bila nilai pH menjadi sangat tinggi atau terlalu rendah, maka struktur dasar enzim mengalami perubahan (s). Akibatnya, situs aktif enzim gagal untuk mengikat baik dengan substrat benar dan aktivitas enzim akan sangat terpengaruh. Enzim bahkan mungkin berhenti berfungsi sepenuhnya.
  • 20. Inhibitor merupakan suatu senyawa yang dapat menghambat atau menurunkan laju reaksi yang dikatalisis oleh enzim.Contohnya adalah garam-garam logam berat, seperti air raksa (Hg); senyawa yodium asetat, fluoride, sianida, dan karbon monoksida. Makin banyak jumlah inhibitor, makin lambat laju reaksi yang dikatalis oleh suatu enzim.
  • 21. Inhibitor kompetitif Inhibitor kompetitif menghambat kerja enzim dengan menempati sisi aktif enzim sehingga substrat tidak dapat masuk. Inhibitor ini bersaing dengan substrat untuk berikatan dengan sisi aktif enzim. Penghambatan ini bersifat reversibel (dapat kembali seperti semula) dan dapat dihilangkan dengan menambah konsentrasi substrat. Contoh inhibitor kompetitif ialah malonat dan oksalosuksinat, yang bersaing dengan substrat suksinat untuk berikatan dengan enzim suksinat dehidroginase.
  • 22. Inhibitor nonkompetitif Inhibitor nonkompetitif biasanya berupa senyawa kimia yang tidak mirip dengan substrat dan berikatan pada sisi selain sisi aktif enzim. Ikatan ini menyebabkan perubahan bentuk enzim sehingga sisi aktif enzim tidak sesuai lagi dengan substratnya. Contohnya, antibiotic penisilin menghambat kerja enzim penyusun dinding sel bakteri. Inhibitor ini bersifat reversibel, tetapi tidak dapat dihilangkan dengan menambahkan konsentrasi substrat.
  • 23. a. Lock and KeyTheory (Teori Gembok dan Kunci)Teori ini dikemukakan oleh Fischer(1898). Enzim diumpamakan sebagai gembok yang mempunyai bagian kecil dan dapat mengikat substrat. Bagian enzim yang dapat berikatan dengan substrat disebut sisi aktif. Substrat diumpamakan kunci yang dapat berikatan dengan sisi aktif enzim. Perhatikan video berikut. Teori Lock and Key (Kunci dan gembok) Cara kerja enzim menurutTeori Lock and Key sebagai berikut.
  • 24. b. Induced FitTheory (Teori Ketepatan Induksi)Teori berikutya yang mencoba menjelaskan cara kerja enzim adalah teori Induced Fit (ketepatan induksi). Sisi aktif enzim bersifat fleksibel sehingga dapat berubah bentuk menyesuaikan bentuk substrat. Perhatikan video berikut. Teori Induced Fit dalam model animasi Gambaran teori tersebut dijelaskan pula memlaui gambar di bawah ini.
  • 25. Nama suatu enzim lazimnya dibentuk dengan menambahkan akhiran ase kepada nama substrat yang diubah oleh enzim tersebut. Misalnya substrat maltose yang diubah oleh enzim maltase menjadi gula glukosa. Enzim- enzim yang mengubah protein merupakan kelompok protease, enzim-enzim yang mengubah karbohidrat merupakan kelompok karbohidrase, sedang enzim pengubah lemak (lipida) disebut lipase.
  • 26. Berdasarkan apa yang terjadi dalam reaksi, maka enzim-enzim dapat dibagi atas dua golongan saja. Pertama ialah golongan hidrolase, yang terdiri atas enzim-enzim yang menyebabkan hidrolisis, bila dibantu oleh air. Kebanyakan enzim pencernaan seperti karbohidrase, protease dan lipase itu termasuk golongan hidrolase. Kedua ialah golongan desmolase, yaitu enzim- enzim oksidase, reduktase dan enzim yang memisah hubungan C-C, C-N. enzim pernapasan termasuk golongan desmolase ini. beberapa contoh desmolase ialah; dehidrogenase, katalase, peroksidase, karboksilase, transaminase.
  • 27. No. Kelompok/Kelas Sifat Biokimia 1. Oksidoreduktase Mengkatalisis reaksi reduksi-oksidasi terhadap berbagai gugus 2. Transferase Mengkatalisis berbagai reaksi transfer gugus fungsional dari molekul donor ke molekul akseptornya. Salah satu subkelompok enzim transferase adalah enzim-enzim kinase yang mengendalikan metabolisme dengan jalan mentransfer gugus fosfat dari ATP ke molekul lain. 3. Hidrolase Mengkatalisis reaksi penambahan molekul air pada suatu ikatan, yang kemudian dilanjutkan dengan reaksi penguraian (hidrolisis) 4. Liase Mengkatalisis reaksi penambahan molekul air, ammonia atau karbon dioksida pada suatu ikatan rangkap, atau melepaskan air, ammonia, atau karbon dioksida dan membentuk ikatan rangkap. 5. Isomerase Mengkatalisis berbagai reaksi isomerisasi, antara lain isomerisasi L menjadi D, reaksi mutasi (perpindahan posisi suatu gugus), dan lain-lain. 6. Ligase Mengkatalisis reaksi dimana dua gugus kimia disatukan atau diikatkan (ligasi) dengan menggunakan energi yang berasal Tabel. Pengelompokan enzim menurut IUBMB