3. 1. Kornea
• Bagian depan bola mata/lensa tetap
• Tembus cahaya/fungsinya
melewatkan cahaya
• Selalu dibasahi air mata
• Bagian samping-belakang: sklera
(lapisan terluar, jaringan ikat putih-
kuat, sbg pelindung mata)
4. 2. Iris (selaput pelangi)
• Bagian berwarna (hitam, coklat, abu-
abu, biru, hijau), berpigmen
• Mengatur banyak/sedikitnya cahaya
masuk dengan mengembang/
mengerut
5. 3. Pupil
• Bagian tengah selaput iris yang
berlubang
• Bentuknya bulat, berwarna gelap
• Dapat membesar/mengecil
• Tempat masuknya cahaya ke mata
6. 4. Lensa mata
• Bagian bening di belakang iris
• Berakomodasi mengatur bayangan
benda agar jatuh tepat di bintik
kuning
7. 5. Retina
• Lapisan paling sensitif terhadap cahaya
• Berisi syaraf fotoreseptor:
– Sel batang (menerima rangsang cahaya
berintensitas lemah & tak
berwarna), mengandung rodopsin (senyawa
vit A dg protein)
– Sel kerucut (menerima rangsang berwarna &
terang), mengandung iodopsin
(merah, biru, hijau)
8. 6. Bintik kuning
• Cekungan pada retina
• Banyak terdapat reseptor penglihatan
• Benda terlihat jelas jika bayangannya
jatuh tepat di bintik kuning
9. 7. Bintik buta
• Tempat masuk & membeloknya
berkas syaraf ke otak
• Tidak dapat merespon cahaya ( tidak
terdapat sel reseptor)
10. Spektrum elektromagnet (gelb
cahaya)
Kisaran gelombang: 400 – 700 nm
Sensasi cahaya: ungu-biru (gelb
terpendek), al sinar Gamma, sinar-
X, sinar ultra violet; hijau-kuning-
oranye (gelb medium), al sinar infra
merah, radar; merah (gelb
terpanjang), al gelomb radio, sirkuit
AC
Intensitas cahaya: brightness
11. Gelombang warna
Teori trikromatik
a. Biru (450-500 nm)
b. Hijau (500 -570 nm)
c. Merah (620 -700 nm)
12. Mekanisme kerja mata
• Cahaya mengenai benda benda
memantulkan cahaya ke mata
menembus kornea diteruskan melalui
pupil menembus lensa mata
mengatur cembung/cekung agar
bayangan benda jatuh ke bintik
kuning retina cahaya diterima sel-sel
penglihat diteruskan syaraf mata ke
pusat penglihatan di otak
13. Kriteria penglihatan
1. Normal (emetrop), dapat
memfokuskan sinar sejajar yang masuk
tepat di bintik kuning
2. Rabun dekat (hipermetropi), lensa mata
terlalu pipih, bayangan jatuh di
belakang bintik kuning. Dikoreksi
dengan lensa cembung (positif)
14. 3. Rabun jauh (miopi), lensa terlalu
cembung, bayangan jatuh di depan bintik
kuning. Dikoreksi dengan lensa cekung
(negatif)
4. Presbiopi, karena faktor usia lensa
menjadi terlalu pipih & daya akomodasi
lemah, cahaya sejajar difokuskan di
belakang retina. Dikoreksi dengan lensa
cembung (positif)
15. 5. Astigmatisme, kornea tak
rata, cahaya sejajar digokuskan ke 1
titik. Koreksi dengan lensa silindris
6. Rabun senja (hemeralopi), akibat
kekurangan vit A, berkelanjutan
timbul bintik putih (bintot
spot), terjadi kornea kering
(xeroftalmia), akhirnya keratomalasi
(kornea rusak)
16. 7. Buta warna (herediter), tergantung
sel batang/konus & sel kerucut. Tipe:
a. buta warna dikromatid:
- buta warna merah (protanopia)
- buta warna hijau (deuteranopia)
- buta warna biru (tritanopia)
17. b. buta warna monokromatid, hanya
punya 1 macam sel konus, buta
warna total, warna hitam putih
8. Katarak, lensa keruh tertutup protein
18. Tugas-tugas
A. Reaksi pupil karena akomodasi
Percobaan 1
Menghadaplah cermin dan perhatikan
reaksi pupil. Lihatlah bayangan yang jauh
di dalam cermin, kemudian sekonyong-
konyong lihatlah bayangan Anda di
dalam cermin. Reaksi apa yang
ditampakkan pupil Anda?
19. Percobaan 2
Sama dengan percobaan 1, tetapi
gunakan Orang Percobaan (OP). OP
diminta melihat objek yang terletak jauh
di depannya, kemudian sekonyong-
konyong OP diminta melihat sebatang
pensil yang diletakkan kira-kira 20 cm di
depan mata OP. Reaksi apa yang
ditampakkan pupil OP?
20. B. Reaksi pupil karena cahaya
Percobaan 3
OP menghadap ke tempat yang
terang beberapa saat, kemudian
diminta menutup matanya. Tunggu
10” kemudian mintalah OP membuka
matanya. Perhatikan apa yang terjadi
pada pupil OP?
21. Percobaan 4
OP menghadap ke tempat terang.
Satu mata OP ditutup dengan tangan.
Apa yang terjadi pada pupil mata
yang tidak tertutup?
Kemudian bukalah mata OP yang
tertutup tadi. Apa yang terjadi
dengan pupil mata yang lain?
22. Percobaan 5
OP membuka kedua matanya dan
memandang lurus ke depan. Sinari
salah satu mata OP dengan senter.
Apa yang terjadi dengan pupil pada
kedua mata OP saat disinari?
23. Format laporan tugas
Nomor Percobaan
-----------------------
Nama Percobaan
Kelompok :
Nama :
No Mhs :
Nama OP :
Tanggal Percobaan :
24. tu
A. Tujuan Percobaan
Jelaskan mengenai apa yang ingin dicapai
melalui percobaan yang dilakukan, minimal
ada 1 tujuan.
B. Dasar Teori
Berisi tentang:
1. Pengertian/definisi percobaan yang
dilakukan
2. Pendapat ahli/hasil penelitian lain yang
berkaitan erat dengan percobaan yang
dilakukan.
25. C. Alat yang Digunakan
Sebutkan dan jelaskan alat-alat serta
bahan yang digunakan & diperlukan untuk
melakukan percobaan.
D. Jalannya Percobaan
Ceritakan proses berlangsungnya
percobaan mulai dari awal hingga akhir
secara rinci.
26. E. Hasil dan Pembahasan
Tampilkan hasil percobaan yang telah
dilakukan dan lanjutkan dengan membuat
pembahasannya. Apakah hasil percobaan
sesuai dengan teori yang dipaparkan
dalam dasar teori ataukah tidak? Berikan
alasannya masing-masing, mengapa
sesuai/berbeda dengan dasar teori.
Jelaskan faktor-faktor apa saja yang
mendukung/mengendala!
27. F. Kesimpulan
Buatlah kesimpulan berdasarkan hasil
percobaan dan pembahasan yang telah
dibuat
Yogyakarta,……..
Praktikan,