SlideShare una empresa de Scribd logo
1 de 19
Descargar para leer sin conexión
PARTAI POLITIK DI INDONESIA PASCA
      MASA KEMERDEKAAN (1945-1959)
•  Dasar Ketuhanan            • Dasar Kebangsaan
1. Partai Masyumi
                              1.    Partai Nasional Indonesia
2. Partai Serikat Indonesia
                              2.    Partai Indonesia Raya
3. Pergerakan Tarbiyan
                              3.    Persatuan Indonesia Raya
   Islamiyah
                              4.    Partai Rakyat Indonesia
4. Partai Kristen Indonesia
                              5.    Partai Demokrasi Rakyat
5. Nahdatul Ulama
                              6.    Partai Rakyat Nasional
6. Partai Katolik
                              7.    Partai Wanita Rakyat
                              8.    Partai Kebangsaan
                                    Indonesia
                              9.    Partai Kedaulatan Rakyat
                              10.   Partai Kerakyatan
                                    Indonesia
                              11.   Ikatan Nesional Indonesia
                              12.   Partai Rakyat Jelata
                              13.   Partai Tani Indonesia
                              14.   Wanita demokrasi
                                    Indonesia
• Dasar Marxisme                 • Dasar
1.   Partai Komunis Indonesia      Nasionalisme
2.   Partai Sosialis indonesia   1. Partai Demokrat Tionghoa
3.   Partai Murba                2. Partai Indonesia Nasional
4.   Partai Buruh                3. Partai Ikatan pendukung
5.   Persatuan Rakyat Marhaen       Kemerdekaan Indonesia
     Indonesia
• Dasar Ketuhanan
1. Partai Masyumi
                   Masyumi adalah sebuah partai politik yang berdiri pada
tanggal 7 November 1945 di Yogyakarta. Partai ini didirikan melalui sebuah
Kongres Umat Islam pada 7-8 November 1945, dengan tujuan sebagai partai
politik yang dimiliki oleh umat Islam dan sebagai partai penyatu umat Islam
dalam bidang politik.
Masyumi pada akhirnya dibubarkan oleh Presiden Soekarno pada tahun 1960
dikarenakan tokoh-tokohnya dicurigai terlibat dalam gerakan pemberontakan
dari dalam Pemerintahan Revolusioner Republik Indonesia (PRRI). Pada masa
pemerintahan Soeharto, terjadi rehabilitasi sebagian dari tokoh-tokoh
Masyumi, di mana beberapa tokoh-tokoh Masyumi diperbolehkan aktif
kembali dalam politik dengan meleburkan diri ke dalam Partai Persatuan
Pembangunan (PPP).
PersatuanTtarbiyah Islamiyah
                                          ( PERTI )

Dalam perjalanan sejarah, gerakan politik Islam memainkan peran yang signifikan dalam dinamika
hubungan agama dan politik di Indonesia. Dinamika Islam dan perubahan sosial di dalam politik di
         dalam suatu negara akan dipengaruhi oleh gerakan dan aktivitas sosial politik dan
 kemasyarakatan pada suatu daerah khususnya dan negara pada umumnya. Oleh karena itu cikal
bakal sebelum lahirnya sebuah partai tidak bisa lepas dari adanya sebuah gerakan. Pokok masalah
  atau rumusan masalah yang mendasari penelusuran ini diantaranya adalah: Bagaimana kiprah
politik Partai Tarbiyah Islamiyah dalam sebuah wadah gerakan, dan juga apa gagasan utama Partai
                        Tarbiyah Islamiyah sebagai partai yang berbasis Islam.

Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui gerakan politik yang diterapkan di sumatera dalam
kancah perpolitikan tahun 1928 sampai 1969 sebagai kaca perbandingan politik Indonesia dewasa
  ini. selanjutnya mengetahui sejauh mana peranan gerakan politik Islam dalam pentas nasional
    yang diwakili PERTI sebagai gerakan politik Islam. dan juga memberikan kontribusi keilmuan
   dalam mata kuliah fiqh siyasah dalam mempertahankan hakekat politik Islam dalam mengkaji
                              PERTI dengan bahasan yang lebih baik.

Dalam visi dan misi PERTI mengindikasikan adanya Gagasan dan kiprah PERTI dalam politik praktis
 berupa mencerdaskan kehidupan bangsa dan berpartisipasi membangun negara, dari dasar ini
 memunculkan makna PERTI sebagai partai politik ataupun gerakan politik memberi kontribusi
  pada tataran dakwah yang masuk pada sumsum indonesia alias politik kaum kecil atau kaum
 terpinggirkan dengan jargonnya yaitu Ulama atau Kyai. Sebagai perwujudan Siyasah Islamiyah
         yang menumbuhkan respon masyarakat terutama masyarakat Sumatera Barat.
Jenis penelitian ini adalah penelitian kepustakaan (library Research) yaitu sebagai
  suatu penelitian yang diarahkan dan difokuskan untuk menelaah dan membahas
 bahan-bahan pustaka baik berupa buku-buku dan jurnal-jurnal yang relefan dengan
  kajian. Sedangkan sifat penelitian ini adalah deskriptif artinya penyusun berusaha
 menunjukkan dan menjabarkan bagaimana bentuk gerakan politik dewasa ini agar
 penelitian ini berkembang dalam bentuk konsep dan himpunan fakta. Penelitian ini
 juga bersifat analitik artinya penelitian berusaha untuk menyelidiki suatu peristiwa
   (karangan atau perbuatan) untuk mengetahui keadaan yang sebenarnya (sebab
musabab atau duduk perkara). Dan kajian ini mendiskripsikan teori Politik Islam dalam
        sejarah Sumatera Barat melahirkan Partai Persatuan Tarbiyh Islamiyah.

 kesimpulannya nanti adalah bagaimana sebenarnya kiprah politik Persatuan Tarbiyah
Islamiyah dalam sebuah wadah gerakan. PERTI adalah gambaran awal dari teori poltik

Islam dalam menyebarkan ajaran agama seluas-luasnya. Lahan dari pada PERTI adalah
    pembaharu pendidikan dengan sistem surau yang diklasikalkan sebagai wadah
          kememunculan Madrasah Tarbiyatul Islamiyah di Sumatera Barat.

                       PERTI Di Pemilihan Umum Tahun 1955
Partai Kristen Indonesia ( PARKINDO )
      Sejarah Perjuangan Kemerdekaan Republik Indonesia mencatatat bahwa umat Kristen
Indonesia terlibat secara aktif , baik di medan perjuangan phisik maupun di medan perjuangan
    politik. Untuk mengetahui keterlibatan umat Kristen dalam proses pembentukan Negara
   Kesatuan Republik Indonesia, ada beberapa catatan penting tentang peranan umat Kristen
             dalam proses integrasi nasional. Catatan-catatan penting itu antara lain :
   1. Dalam Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUUKI) yang
beranggota 60 orang terdapat 3 (tiga) orang tokoh Kristen yaitu : Mr.A.A.Maramis, Mr. Johanes
                                Latuharhary dan Parada Harahap.
  2. Selain sebagai anggota BPUUKI, mereka juga terpilih sebagai anggota Panitia Penyusunan
    Rancangan Undang-Undang Dasar yang diketuai Ir.Soekarno. Ketiga tokoh Kristen ini juga
    berada diantara 19 orang anggota Panitia Penyusunan Rancangan Undang-Undang Dasar.
3. Agar semua unsur bisa terwakili dalam Panitia Penyusun Rancangan Undang-Undang Dasar,
 Ir.Soekarno selaku Ketua Panitia menambah wakil-wakil dari daerah. Terpilihlah 2(dua) tokoh
   Kristen lagi yaitu Dr.Sam Ratulangi mewakili Celebes (sekarang Sulawesi) dan Dr.J.Leimena
  mewakili Maluku.Pada sidang Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia, tanggal 18 Agustus
           1945 pukul 11.16, Dr. Sam Ratulangi mempersoalkan dua hal penting yaitu :

        • Masalah Anggaran Belanja Negara yaitu bagaimana kalau Anggaran Belanja yang
 disampaikan Pemerintah ke DPR ditolak. Karena dalam Rancangan UUD belum ada pasal yang
     mengatur hal tersebut. Dr.Sam Ratulangi mengusulkan : apabila DPR menolak Anggaran
 Belanja yang diajukan Pemerintah, maka Pemerintah menggunakan Anggaran Pendapatan dan
Belanja Negara tahun sebelumnya. Usul tersebut diterima menjadi pasal 23 UUD yang berbunyi
: “ ….. Dalam hal Dewan Perwakilan Rakyat tidak menyetujui Anggaran Pendapatan dan Belanja
 Negara yang diajukan Pemerintah, maka Pemerintah menggunakan Anggaran Pendapatan dan
                               Belanja Negara tahun sebelumnya”.
• Masalah dekonsentrasi serta desentralisasi. Dr Sam Ratulangi mengusulkan : agar
daerah-daerah diberi hak seluas-luasnya untuk mengurus keperluannya menurut
pikirannya sendiri, menurut kehendaknya sendiri. Tentu dengan persetujuan bahwa
daerah-daerah itu adalah daerah daripada Indonesia dari satu Negara. Biarpun
demikian kebutuhan, keperluan daerah-daerah disana harus mendapat perhatian
sepenuhnya, yaitu dengan mengadakan suatu peraturan yang akan menyerahkan
kepada pemerintahan daerah kekuasaan penuh untuk mengurus keperluan daerahnya
sendiri.

4. Selain Dr.Sam Ratulangi, ketika membicarakan pasal tentang agama, dalam rapat
Panitia penyusun UUDU tanggal 15 Juli 1945 pukul 22.20, Mr.Latuharhary juga
menanggapi pernyataan anggota Abdul Fatah Hasan tentang pasal 28 ayat 2 yang
berbunyi : “Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk yang memeluk agama
lain untuk beribadat menurut agama dan kepercayaannya masing-masing”. Mr,
Latuharhary mengatakan kalau bunyinya: “Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap
penduduk yang beragama lain”, maka artinya menjadi hilang. Sebab maksud Panitia,
menghormati agama bukan menghormati orang yang memeluk agama. Jadi, kalau
diganti dengan “untuk yang memeluk”artinya berlainan; oleh sebab itu saya ada
keberatan. Saya minta supaya ayat itu bunyinya tetap seperti yang diajukan oleh
Panitia Kecil itu” (lihat Risalah Sidang BPUPKI-PPKI hal.336-338).
II
                                         Lahirnya PARKINDO

 5. Maklumat pemerintah No.X/Th.1945 tertanggal 3 November 1945 sesungguhnya merupakan tanggapan
atas pendapat dunia internasional terutama negara-negara sekutu, bahwa tuntutan untuk merdeka hanyalah
 keinginan Soekarno dan Pemerintahnya. Maklumat tersebut membolehkan masyarakat membentuk partai
    politik sebanyak-banyaknya. Maklumat itu juga sekaligus menjawab rumors yang berkembang dalam
   masyarakat bahwa Soekarno dan Mohamad Hatta akan menjadikan Partai Nasioal Indonesia (PNI)
sebagai partai tunggal. (catatan:Mr.A.A.Maramis, Mr.Johanes Latuharhary, Dr.Sam Ratulangi dan
   Parada Harahap adalah anggota PNI, kecuali Dr.J.Leimena belum masuk partai manapun).
  Maklumat Pemerintah tersebut telah mendorong sekelompok orang Kristen Indonesia untuk
                        menggumuli pembentukan sebuah Partai Kristen.

  6. Serentetan pertemuan diadakan oleh para tokoh Kristen (Protestan dan Katolik) di Jakarta
 untuk menggumuli pembentukan sebuah partai bagi seluruh umat Kristen Indonesia. Tanggal 9
   November 1945 bertempat di gedung Gereja Pasundan – Jl.Kramat Raya No.45, para tokoh
Protestan dan Katolik kembali mengadakan pertemuan. Dari pihak Protestan hadir : Domine (Ds)
 Probowinoto, DR.Mr.Sutan Gunung Mulia, Ir. Fredrick Laoh, DR.Ir.W.Z.Johanes, J.K.Panggabean,
   Soedarsono, Maryoto dan Martinus Abe4dnego; dari pihak Katolik hadir Soeradi dan Hadi.
Pertemuan dipimpin oleh Ds. Probowinoto. Ketika peserta pertemuan sepakat membentuk sebuah Partai
Kristen, utusan Katolik mengundurkan diri dengan alasan akan membicarakannya dahulu dengan Pimpinan
                                             Gereja Katolik.

7. Akhirnya pertemuan malam itu sepakat membentuk sebuah partai untuk umat Kristen Protestan dengan
  nama Partai Kristen Nasional. Nama itu diusulkan oleh DR.Mr .Sutan Gunung Mulia. Peserta pertemuan
   secara aklamasi memilih DR.Ir. W.Z.Johanes sebagai Ketua dan Maryoto sebagai Sekertaris. Tanggal 10
   November 1945, para tokoh Kristen Protestan itu mendeklarasikan berdirinya Partai Kristen Nasional.
8. Kongres ke-I Partai Kristen Nasional tanggal 6 dan 7 Desember 1946 di Solo menghadirkan seluruh Partai
dan organisasi Kristen yang ada di Indonesia waktu itu, antara lain :

a. PARKI (Partai Kristen Indonesia) – Medan
b. Persatuan Masehi Indonesia -- Jawa
c. Perserikatan Kaum Christen - Jawa
d. Perserikatan Christen Jawi - Jawa
e. Partai Masehi - Pematang Siantar

Catatan: Partai Masehi Pematang Siantar adalah penjelmaan dari Perserikatan Christen Indonesia (PERCHI)
yang berdiri sebelum Perang Dunia II di Pematang Siantar,

9. Pada Kongres itulah para peserta sepakat mengganti nama Partai Kristen Nasional menjadi Partai Kristen
Indonesia disingkat PARKINDO. Kongres juga memilih Ds.Probowinoto menggantikan DR.Ir.W.Z.Johanes
sebagai Ketua dan Mr.A.M. Tambunan menggantikan Maryoto sebagai Sekertaris. Mr.A.M.Tambunan tidak
lama menjabat Sekertaris PARKINDO, karena terpilih sebagai anggota Badan Pekerja Komite Nasional
Indonesia Pusat (KNIP). Ia diganti oleh Martinus Abednego.

10. Selama pemerintahan Presiden Soekarno, PARKINDO selalu terwakili dalam Kabinet. Posisi yang sering
diberikan kepada PARKINDO adalah sebagai Menteri Kesehatan. Hanya pada tiga Kabinet PARKINDO tidak
terwakili yaitu pada:

a. Kabinet I - Kabinet Presidensiel pimpinan PM.Mohamad Hatta (tanggal 2 September – 14 November 1945)
b. Kabinet PM Soesanto (Kabinet Peralihan) 29 Desember 1949 – 21 Januari 1950 dan
c. Kabinet PM Ali Sastroamidjojo I: 1 Agustus 1953 – 12 Agustus 1955.
Tokoh PARKINDO Dr.J.Leimena sejak Dekret 5 Juli 1959 selalu dipakai
Presiden Soekarno dalam pemerintahannya. Dalam Kabinet Karya (1959)
pimpinan Djuanda, Dr.J.Leimena menduduki jabatan sebagai Wakil Menteri
Utama II. Presiden Soekarno menggunakan istilah Menteri Utama untuk
jabatan Perdana Menteri karena setelah kembali ke UUD 1945, Presiden
selain sebagai Kepala Negara juga sebagai Kepala Pemerintahan. Ketika
Presiden Soekarno merombak kabinet pada tahun 1960, Dr.J.Leimena
kembali diangkat sebagai Wakil Perdana Menteri (Waperdam) II.
Dr.J.Leimena juga sering menjadi Pejabat Presiden selama Presiden
Soekarno keluar negeri. Tidak kurang dari tujuh kali Dr.Leimena dilamtik
dan diambil sumpahnya sebagai Pejabat Presiden selama pemerintahan
Soekarno.
Pada masa Pemerintahan Orde Baru, PARKINDO hanya sekali terwakili
dalam Kabinet sesudah Pemilihan Umum 1971 yaitu dalam Kabinet
Pembangunan I ( 1973 -1978) sebagai Menteri Sosial yang dijabat oleh DR.
A.M.Tambunan SH.
Jadi sesungguhnya umat Kristen punya andil cukup besar dalam mendirikan Negara Kesatuan
Republik Indonesia. Tetapi dalam perjalanannya setelah Negara ini merdeka, umat Kristen
semakin terpinggirkan bahkan dianggap “warga Negara kelas dua” . Umat Kristen selalu
dituntut melaksanakan kewajiban sebagai warga Negara tanpa diperhatikan hak-haknya.

Dalam perjalanan sejarah bangsa ini kepentingan dan hak-hak kewarganegaraan umat Kristen
sepertinya “sengaja diabaikan” melalui kebijakan-kebijakan politik nasional yang dikeluarkan
oleh penyelenggara Negara --- penguasa ---yang didominasi oleh kekuatan-kekuatan non
Kristen. Sebagai contoh : dibawah pemerintahan Orde Baru (1966 – 1998) ratusan gereja
dibakar, ribuan umat Kristen dibunuh (di Maluku, Poso, di Kabupaten Sambas - Kalimantan
Barat, di Sampit - Kalimantan Tengah, di Situbondo -Jawa Timur, di Garut dan Bekasi - Jawa
Barat). Pemerintah waktu itu membiarkannya.

Disamping itu orang-orang yang menamakan diri “tokoh Kristen” di partai berkuasa --- GOLKAR
--- juga tidak berani bersuara memperjuangkan hak-hak umat Kristen yang ditindas oleh
penguasa. Alasannya, mereka adalah kelompok minoritas dalam partai tersebut. Dengan kata
lain mereka menyandang predikat minoritas ganda. Karena secara nasional umat Kristen sudah
minoritas, dalam partai juga orang Kristen itu minoritas. Melihat kondisi ini, para kader
organisasi Kristen yang tidak tergabung dalam partai tertentu serta beberapa kader Kristen di
PDI-P terpanggil untuk mengaktifkan kembali Partai Kristen Indonesia (PARKINDO) yang sejak
10 Januari 1973 diharuskan oleh Presiden Soeharto bergabung dalam Partai Demokrasi
Indonesia (PDI).
Dalam perjalanan sejarah bangsa ini kepentingan dan hak-hak kewarganegaraan umat
Kristen sepertinya “sengaja diabaikan” melalui kebijakan-kebijakan politik nasional
yang dikeluarkan oleh penyelenggara Negara --- penguasa ---yang didominasi oleh
kekuatan-kekuatan non Kristen. Sebagai contoh : dibawah pemerintahan Orde Baru
(1966 – 1998) ratusan gereja dibakar, ribuan umat Kristen dibunuh (di Maluku, Poso, di
Kabupaten Sambas - Kalimantan Barat, di Sampit - Kalimantan Tengah, di Situbondo -
Jawa Timur, di Garut dan Bekasi - Jawa Barat). Pemerintah waktu itu membiarkannya.

Disamping itu orang-orang yang menamakan diri “tokoh Kristen” di partai berkuasa ---
GOLKAR --- juga tidak berani bersuara memperjuangkan hak-hak umat Kristen yang
ditindas oleh penguasa. Alasannya, mereka adalah kelompok minoritas dalam partai
tersebut. Dengan kata lain mereka menyandang predikat minoritas ganda. Karena
secara nasional umat Kristen sudah minoritas, dalam partai juga orang Kristen itu
minoritas. Melihat kondisi ini, para kader organisasi Kristen yang tidak tergabung
dalam partai tertentu serta beberapa kader Kristen di PDI-P terpanggil untuk
mengaktifkan kembali Partai Kristen Indonesia (PARKINDO) yang sejak 10 Januari 1973
diharuskan oleh Presiden Soeharto bergabung dalam Partai Demokrasi Indonesia
(PDI).
Nahdlatul Ulama (Kebangkitan Ulama atau Kebangkitan Cendekiawan Islam),
  disingkat NU, adalah sebuah organisasi Islam yang terbesar di Indonesia.
      Organisasi ini berdiri pada 31 Januari 1926 dan bergerak di bidang
                       pendidikan, sosial, dan ekonomi.
Partai Katolik yang lahir kembali pada tanggal 12 Desember 1945 dengan nama PKRI
   (Partai Katolik Republik Indonesia) merupakan kelanjutan dari atau sempalan dari
    Katolik Jawi yang dulunya bergabung dengan Partai Katolik. Sebenarnya partai ini
 sudah ada tahun 1917. Namun partai ini baru secara resmi berdiri pada tahun 1923 di
  Yogyakarta, didirikan oleh umat Katolik Jawa yang dipimpin oleh F.S. Harijadi. Saat IJ
    Kasimo memimpin, partai ini kemudian dinamai Pakempalan Politik Katolik Djawi
    (PPKD). Pada masa penjajahan Belanda, PPKD - karena kebutuhan siasat politik -
                       bergabung dengan Indische Katholieke Partij.
   Partai Katolik dideklarasikankan oleh Kongres Umat Katolik seluruh Indonesia pada
tanggal 12 Desember 1949 sebagai penjelmaan fusi dari 7 Partai Katolik yang telah ada
                                     sebelumnya yakni:
          Partai Katolik Republik Indonesia (P.K.R.I.) yang didirikan di Surakarta.
            Partai Katolik Rakyat Indonesia (P.K.R.I.) yang didirikan di Makasar.
             Partai Katolik Rakyat Indonesia (P.K.R.I.) yang didirikan di Flores.
              Partai Katolik Indonesia Timus (Parkit) yang didirikan di Timor.
               Persatuan Politik Katolik Flores (Perkokaf) didirikan di Flores.
             Permusyawaratan Majlis Katolik (Permakat) didirikan di Manado.
       Partai Katolik Indonesia Kalimantan (Parkika) yang didirikan di Kalimantan.
Anggaran Dasar Partai Katolik sebagai gabungan partai-partai
tersebut di atas, telah disahkan dalam Kongresnya yang pertama
di Semarang tanggal 12 Desember l949, dimana asas dan tujuan
                     berbunyi sebagai berikut:
   Partai Katolik berdasarkan ke-Tuhanan Yang Maha Esa pada
    umumnya serta Pancasila pada khususnya dan bertindak
                    menurut asas-asas Katolik.
    Tujuan Partai Katolik ialah bekerja sekuat-kuatnya untuk
   kemajuan Republik Indonesia dan kesejahteraan rakyatnya.
  Pada Pemilu 1971 Partai Katolik meraih 606.740 suara (1,11%)
 sehingga di DPR memperoleh 3 kursi. Di tahun ini juga partai ini
        fusi ke dalam tubuh Partai Demokrasi Indonesia.
PNI atau Partai Nasional Indonesia adalah partai politik tertua di Indonesia. Partai ini
didirikan pada 4 Juli 1927 dengan nama Perserikatan Nasional Indonesia dengan
ketuanya pada saat itu adalah Dr. Tjipto Mangunkusumo, Mr. Sartono, Mr
IskaqTjokrohadisuryo dan Mr Sunaryo.
1927 - Didirikan di Bandung oleh para tokoh nasional seperti Dr. Tjipto
Mangunkusumo, Mr. Sartono, Mr Iskaq Tjokrohadisuryo dan Mr Sunaryo. Selain itu
para pelajar yang tergabung dalam Algemeene Studie Club yang diketuai oleh Ir.
Soekarno turut pula bergabung dengan partai ini.
1928 - Berganti nama dari Perserikatan Nasional Indonesia menjadi Partai Nasional
Indonesia

1929 - PNI dianggap membahayakan Belanda karena menyebarkan ajaran-ajaran
pergerakan kemerdekaan sehingga Pemerintah Hindia Belanda mengeluarkan perintah
penangkapan pada tanggal 24 Desember 1929. Penangkapan baru dilakukan pada
tanggal 29 Desember 1929 terhadap tokoh-tokoh PNI di Yogyakarta seperti Soekarno,
Gatot Mangkupraja, Soepriadinata dan Maskun Sumadiredja
1930 - Pengadilan para tokoh yang ditangkap ini dilakukan pada tanggal 18 Agustus
1930. Setelah diadili di pengadilan Belanda maka para tokoh ini dimasukkan dalam
penjara Sukamiskin, Bandung. Dalam masa pengadilan ini Ir. Soekarno menulis pidato
"Indonesia Menggugat" dan membacakannya di depan pengadilan sebagai
gugatannya.
1931 - Pimpinan PNI, Ir. Soekarno diganti oleh Mr. Sartono. Mr. Sartono kemudian
membubarkan PNI dan membentuk Partindo pada tanggal 25 April 1931. Moh. Hatta
yang tidak setuju pembentukan Partindo akhirnya membentuk PNI Baru. Ir. Soekarno
                              bergabung dengan Partindo.
   1933 - Ir. Soekarno ditangkap dan dibuang ke Ende, Flores sampai dengan 1942.
     1934 - Moh. Hatta dan Syahrir dibuang ke Bandaneira sampai dengan 1942.
                   1955 - PNI memenangkan Pemilihan Umum 1955.
1973 - PNI bergabung dengan empat partai peserta pemilu 1971 lainnya membentuk
                              Partai Demokrasi Indonesia.
  1998 - Dipimpin oleh Supeni, mantan Duta besar keliling Indonesia, PNI didirikan
                                       kembali.
                       1999 - PNI menjadi peserta pemilu 1999.
 2002 - PNI berubah nama menjadi PNI Marhaenisme dan diketuai oleh Sukmawati
                            Soekarno, anak dari Soekarno.
Partai Indonesia Raya atau Parindra adalah suatu partai politik
  yang berdasarkan nasionalisme Indonesia dan menyatakan
   tujuannya adalah Indonesia Mulia dan Sempurna (bukan
Indonesia Merdeka). Parindra menganut azas cooperatie alias
bekerja sama dengan pemerintah Hindia Belanda dengan cara
  duduk di dalam dewan-dewan untuk waktu yang tertentu.

Partai Indonesia Raya atau Parindra adalah suatu partai politik
  yang berdasarkan nasionalisme Indonesia dan menyatakan
   tujuannya adalah Indonesia Mulia dan Sempurna (bukan
Indonesia Merdeka). Parindra menganut azas cooperatie alias
bekerja sama dengan pemerintah Hindia Belanda dengan cara
  duduk di dalam dewan-dewan untuk waktu yang tertentu.
PARTAI RAKYAT INDONESIA (Pari)
Asas: Pancasila
Didirikan/Deklarasi: Jakarta, 22 Mei 1998
Alamat: Gedung Manggala Wanabakti
Blok IV Lt 6/609 A, Jakarta Pusat
Telepon: (021) 5703246-65 Pes.5206/5306
Ketua Umum: Agus Miftach
Sekretaris Jenderal: Michele Poerwanto SH

Cikal-bakal berdirinya Partai Rakyat Indonesia (Pari) diawali dari LSM Bina Lingkungan Hidup Indonesia (BLHI)
yang dibentuk pada bulan Desember 1988 di Blitar, Jawa Timur. Sejak pendiriannya, BLHI dicita-citakan akan
menjelma menjadi sebuah partai politik kelak, apabila situasi telah memungkinkan. Angin reformasi yang
menjatuhkan kekuasaan Orde Baru Mei 1998 lalu memberikan celah bagi BLHI mewujudkan cita-citanya.
Dalam manifesto politiknya, Pari mengedepankan kepastian hukum, demokrasi, dan pemerataan ekonomi
sebagai pilar utama terwujudnya keadilan sosial. Dalam kaitannya dengan demokratisasi hukum, partai ini
menginginkan peninjauan kembali semua peraturan perundangan zaman kolonial, Orde Lama, dan Orde Baru
yang kontra demokrasi. Sementara dalam hal ekonomi, Pari berpendapat agar terbentuk fundamen
perekonomian yang kuat, setiap jenis usaha dan satuan produksi harus memperoleh jaminan kapital dalam
menyangga kontinuitas dan meningkatkan produktivitasnya. Dengan demikian terjadi perubahan
Partai Rakyat Nasional (bahasa Inggris: People's National Party/PNP) adalah sebuah partai politik berideologi
sosialisme demokratis di Jamaika. Partai ini didirikan pada tahun 1938 oleh Norman Manley. Dari 1972
hingga 1980 serta sejak 1989 hingga saat ini, PNP memiliki suara mayoritas di parlemen.
Pada 26 Februari 2006, Portia Simpson-Miller dilantik sebagai presiden PNP, menggantikan P. J. Patterson.
Daftar presiden partai
Norman Manley (1938-1969)
Michael Manley (1969-1992)
P. J. Patterson (1992-2006)
Portia Simpson-Miller (2006–)

Más contenido relacionado

La actualidad más candente

Makalah pancasila sebagai dasar negara republik indonesia
Makalah pancasila sebagai dasar negara republik indonesiaMakalah pancasila sebagai dasar negara republik indonesia
Makalah pancasila sebagai dasar negara republik indonesiamunziraja
 
Bab iii pancasila menjadi dasar negara republik indonesia
Bab iii pancasila menjadi dasar negara republik indonesiaBab iii pancasila menjadi dasar negara republik indonesia
Bab iii pancasila menjadi dasar negara republik indonesiaSyaiful Ahdan
 
Permendikbud tahun2016 nomor024_lampiran_19 p_pkn smp
Permendikbud tahun2016 nomor024_lampiran_19 p_pkn smpPermendikbud tahun2016 nomor024_lampiran_19 p_pkn smp
Permendikbud tahun2016 nomor024_lampiran_19 p_pkn smpIkball Aja
 
Ppt sni 4 Sejarah organisasi pergerakan nasional 1929 1942
Ppt sni 4 Sejarah organisasi pergerakan nasional 1929 1942Ppt sni 4 Sejarah organisasi pergerakan nasional 1929 1942
Ppt sni 4 Sejarah organisasi pergerakan nasional 1929 1942Dewi_Sejarah
 
Pancasila sebagai dasar negara
Pancasila sebagai dasar negaraPancasila sebagai dasar negara
Pancasila sebagai dasar negaraAnnisa Nurzalena
 
Pancasila Sebagai Dasar Negara
Pancasila Sebagai Dasar NegaraPancasila Sebagai Dasar Negara
Pancasila Sebagai Dasar NegaraChatherinGurusinga
 
Strategi organisasi pergerakan kebagsaan indonesia
Strategi organisasi pergerakan kebagsaan indonesiaStrategi organisasi pergerakan kebagsaan indonesia
Strategi organisasi pergerakan kebagsaan indonesiaNur Hasanah Ulvi
 
Berkembangnya Taktik Moderat dan Kooperatif dalam Pergerakan Nasional
Berkembangnya Taktik Moderat dan Kooperatif dalam Pergerakan NasionalBerkembangnya Taktik Moderat dan Kooperatif dalam Pergerakan Nasional
Berkembangnya Taktik Moderat dan Kooperatif dalam Pergerakan NasionalAlya Titania Annisaa
 
Pancasila sebagai ideologi bangsa dan negara
Pancasila sebagai ideologi bangsa dan negaraPancasila sebagai ideologi bangsa dan negara
Pancasila sebagai ideologi bangsa dan negaraayu larissa
 
pendidikan pancasila “PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI NASIONAL”
pendidikan pancasila “PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI NASIONAL”pendidikan pancasila “PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI NASIONAL”
pendidikan pancasila “PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI NASIONAL”Wirodat Az
 
Pancasila sebagai dasar negara dan ideologi nasional
Pancasila sebagai dasar negara dan ideologi nasionalPancasila sebagai dasar negara dan ideologi nasional
Pancasila sebagai dasar negara dan ideologi nasionalsuradi46
 
Pancasila sebagai dasar_negara__pandangan_hidup_bangsa
Pancasila sebagai dasar_negara__pandangan_hidup_bangsaPancasila sebagai dasar_negara__pandangan_hidup_bangsa
Pancasila sebagai dasar_negara__pandangan_hidup_bangsaAlImamIslamicSchool
 
Makalah Pancasila sebagai Dasar Negara Indonesia_ Kelompok 4 ME 2B.pdf
Makalah Pancasila sebagai Dasar Negara Indonesia_ Kelompok 4 ME 2B.pdfMakalah Pancasila sebagai Dasar Negara Indonesia_ Kelompok 4 ME 2B.pdf
Makalah Pancasila sebagai Dasar Negara Indonesia_ Kelompok 4 ME 2B.pdfSABILALMUHTADIMahasi
 
Ppt pkn kls 8 2019-2020
Ppt pkn kls 8 2019-2020Ppt pkn kls 8 2019-2020
Ppt pkn kls 8 2019-2020soni wirawan
 
1985 08 organisasi kemasyarakatan
1985 08 organisasi kemasyarakatan1985 08 organisasi kemasyarakatan
1985 08 organisasi kemasyarakatanKurniawan Sukawangi
 

La actualidad más candente (18)

Makalah pancasila sebagai dasar negara republik indonesia
Makalah pancasila sebagai dasar negara republik indonesiaMakalah pancasila sebagai dasar negara republik indonesia
Makalah pancasila sebagai dasar negara republik indonesia
 
Bab iii pancasila menjadi dasar negara republik indonesia
Bab iii pancasila menjadi dasar negara republik indonesiaBab iii pancasila menjadi dasar negara republik indonesia
Bab iii pancasila menjadi dasar negara republik indonesia
 
Permendikbud tahun2016 nomor024_lampiran_19 p_pkn smp
Permendikbud tahun2016 nomor024_lampiran_19 p_pkn smpPermendikbud tahun2016 nomor024_lampiran_19 p_pkn smp
Permendikbud tahun2016 nomor024_lampiran_19 p_pkn smp
 
Isi Makalah
Isi MakalahIsi Makalah
Isi Makalah
 
Makalah Pkn multipartai
Makalah Pkn multipartaiMakalah Pkn multipartai
Makalah Pkn multipartai
 
Ppt sni 4 Sejarah organisasi pergerakan nasional 1929 1942
Ppt sni 4 Sejarah organisasi pergerakan nasional 1929 1942Ppt sni 4 Sejarah organisasi pergerakan nasional 1929 1942
Ppt sni 4 Sejarah organisasi pergerakan nasional 1929 1942
 
Pancasila sebagai dasar negara
Pancasila sebagai dasar negaraPancasila sebagai dasar negara
Pancasila sebagai dasar negara
 
Pancasila Sebagai Dasar Negara
Pancasila Sebagai Dasar NegaraPancasila Sebagai Dasar Negara
Pancasila Sebagai Dasar Negara
 
Strategi organisasi pergerakan kebagsaan indonesia
Strategi organisasi pergerakan kebagsaan indonesiaStrategi organisasi pergerakan kebagsaan indonesia
Strategi organisasi pergerakan kebagsaan indonesia
 
Berkembangnya Taktik Moderat dan Kooperatif dalam Pergerakan Nasional
Berkembangnya Taktik Moderat dan Kooperatif dalam Pergerakan NasionalBerkembangnya Taktik Moderat dan Kooperatif dalam Pergerakan Nasional
Berkembangnya Taktik Moderat dan Kooperatif dalam Pergerakan Nasional
 
Partai indonesia raya
Partai indonesia rayaPartai indonesia raya
Partai indonesia raya
 
Pancasila sebagai ideologi bangsa dan negara
Pancasila sebagai ideologi bangsa dan negaraPancasila sebagai ideologi bangsa dan negara
Pancasila sebagai ideologi bangsa dan negara
 
pendidikan pancasila “PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI NASIONAL”
pendidikan pancasila “PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI NASIONAL”pendidikan pancasila “PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI NASIONAL”
pendidikan pancasila “PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI NASIONAL”
 
Pancasila sebagai dasar negara dan ideologi nasional
Pancasila sebagai dasar negara dan ideologi nasionalPancasila sebagai dasar negara dan ideologi nasional
Pancasila sebagai dasar negara dan ideologi nasional
 
Pancasila sebagai dasar_negara__pandangan_hidup_bangsa
Pancasila sebagai dasar_negara__pandangan_hidup_bangsaPancasila sebagai dasar_negara__pandangan_hidup_bangsa
Pancasila sebagai dasar_negara__pandangan_hidup_bangsa
 
Makalah Pancasila sebagai Dasar Negara Indonesia_ Kelompok 4 ME 2B.pdf
Makalah Pancasila sebagai Dasar Negara Indonesia_ Kelompok 4 ME 2B.pdfMakalah Pancasila sebagai Dasar Negara Indonesia_ Kelompok 4 ME 2B.pdf
Makalah Pancasila sebagai Dasar Negara Indonesia_ Kelompok 4 ME 2B.pdf
 
Ppt pkn kls 8 2019-2020
Ppt pkn kls 8 2019-2020Ppt pkn kls 8 2019-2020
Ppt pkn kls 8 2019-2020
 
1985 08 organisasi kemasyarakatan
1985 08 organisasi kemasyarakatan1985 08 organisasi kemasyarakatan
1985 08 organisasi kemasyarakatan
 

Destacado

Опыт создания гражданского СМИ
Опыт создания гражданского СМИОпыт создания гражданского СМИ
Опыт создания гражданского СМИIlya Klishin
 
การละเล่นพื้นบ้าน
การละเล่นพื้นบ้านการละเล่นพื้นบ้าน
การละเล่นพื้นบ้านPraewpan219
 
Predicting the future of life in japan
Predicting the future of life in japanPredicting the future of life in japan
Predicting the future of life in japanMichael Parsons
 
Gestion del Conocimiento
Gestion del ConocimientoGestion del Conocimiento
Gestion del ConocimientoFrancys Valera
 
Actitudes
ActitudesActitudes
Actitudeslrcb
 
The Trend is Mobile, Don't Get Left Behind
The Trend is Mobile, Don't Get Left BehindThe Trend is Mobile, Don't Get Left Behind
The Trend is Mobile, Don't Get Left BehindPaul Coleman
 
Intelligent mro for intelligent aircraft
Intelligent mro for intelligent aircraftIntelligent mro for intelligent aircraft
Intelligent mro for intelligent aircraftMichael Parsons
 

Destacado (7)

Опыт создания гражданского СМИ
Опыт создания гражданского СМИОпыт создания гражданского СМИ
Опыт создания гражданского СМИ
 
การละเล่นพื้นบ้าน
การละเล่นพื้นบ้านการละเล่นพื้นบ้าน
การละเล่นพื้นบ้าน
 
Predicting the future of life in japan
Predicting the future of life in japanPredicting the future of life in japan
Predicting the future of life in japan
 
Gestion del Conocimiento
Gestion del ConocimientoGestion del Conocimiento
Gestion del Conocimiento
 
Actitudes
ActitudesActitudes
Actitudes
 
The Trend is Mobile, Don't Get Left Behind
The Trend is Mobile, Don't Get Left BehindThe Trend is Mobile, Don't Get Left Behind
The Trend is Mobile, Don't Get Left Behind
 
Intelligent mro for intelligent aircraft
Intelligent mro for intelligent aircraftIntelligent mro for intelligent aircraft
Intelligent mro for intelligent aircraft
 

Similar a Kwn

Dinamika dan Tantangan Pancasila Sebagai Ideologi Negara.pptx
Dinamika dan Tantangan Pancasila Sebagai Ideologi Negara.pptxDinamika dan Tantangan Pancasila Sebagai Ideologi Negara.pptx
Dinamika dan Tantangan Pancasila Sebagai Ideologi Negara.pptxtasyasantika
 
strategi pergerakan nasional di indonesia pada masa awal kelompok 5
 strategi pergerakan nasional di indonesia pada masa awal kelompok 5 strategi pergerakan nasional di indonesia pada masa awal kelompok 5
strategi pergerakan nasional di indonesia pada masa awal kelompok 5Stefanus Raditya
 
Sejarah Lahirnya Pancasila
Sejarah Lahirnya PancasilaSejarah Lahirnya Pancasila
Sejarah Lahirnya PancasilaDwi Ayu
 
Asas Tunggal Pancasila
Asas Tunggal PancasilaAsas Tunggal Pancasila
Asas Tunggal PancasilaAlvianocto
 
Partai politik present
Partai politik presentPartai politik present
Partai politik presentEka Widyastuti
 
1559-Article Text-2725-1-10-20201013 (1).pdf
1559-Article Text-2725-1-10-20201013 (1).pdf1559-Article Text-2725-1-10-20201013 (1).pdf
1559-Article Text-2725-1-10-20201013 (1).pdfKOPIGarut1
 
1559-Article Text-2725-1-10-20201013 (1).pdf
1559-Article Text-2725-1-10-20201013 (1).pdf1559-Article Text-2725-1-10-20201013 (1).pdf
1559-Article Text-2725-1-10-20201013 (1).pdfKOPIGarut1
 
Sejarah laahirnya ps
Sejarah laahirnya psSejarah laahirnya ps
Sejarah laahirnya psari saputra
 
Tugas pendidikan pancasila dan kewarganegaraan
Tugas pendidikan pancasila dan kewarganegaraanTugas pendidikan pancasila dan kewarganegaraan
Tugas pendidikan pancasila dan kewarganegaraansiti sangidah
 
Materi pendidikan pancasila
Materi pendidikan pancasilaMateri pendidikan pancasila
Materi pendidikan pancasilaKhairunnisaIcha9
 
Materi pendidikan pancasila
Materi pendidikan pancasilaMateri pendidikan pancasila
Materi pendidikan pancasilaSandhyAjaa
 
BAB 4.3 PENGUATAN JATI DIRI KEINDONESIAAN.pptx
BAB 4.3 PENGUATAN JATI DIRI KEINDONESIAAN.pptxBAB 4.3 PENGUATAN JATI DIRI KEINDONESIAAN.pptx
BAB 4.3 PENGUATAN JATI DIRI KEINDONESIAAN.pptxcintaprasasti1
 
Partai politik di indonesia
Partai politik di indonesiaPartai politik di indonesia
Partai politik di indonesiaDewi Ratna
 
Strategi memperkuat ideologi pancasila
Strategi memperkuat ideologi pancasilaStrategi memperkuat ideologi pancasila
Strategi memperkuat ideologi pancasilaSaafroedin Bahar
 
Kuliah 3 filsafat pancasila bag 2
Kuliah 3 filsafat pancasila bag 2Kuliah 3 filsafat pancasila bag 2
Kuliah 3 filsafat pancasila bag 2pt.ccc
 
SEJARAH LAHIRNNYA PACASILA
SEJARAH LAHIRNNYA PACASILASEJARAH LAHIRNNYA PACASILA
SEJARAH LAHIRNNYA PACASILAnadiraslmh_
 
Karakteristik dan Dinamika Perjuangan Bangsa Indonesia Dalam Mempertahankan K...
Karakteristik dan Dinamika Perjuangan Bangsa Indonesia Dalam Mempertahankan K...Karakteristik dan Dinamika Perjuangan Bangsa Indonesia Dalam Mempertahankan K...
Karakteristik dan Dinamika Perjuangan Bangsa Indonesia Dalam Mempertahankan K...Withinpryg
 

Similar a Kwn (20)

Dinamika dan Tantangan Pancasila Sebagai Ideologi Negara.pptx
Dinamika dan Tantangan Pancasila Sebagai Ideologi Negara.pptxDinamika dan Tantangan Pancasila Sebagai Ideologi Negara.pptx
Dinamika dan Tantangan Pancasila Sebagai Ideologi Negara.pptx
 
Pendidikan Pancasila
Pendidikan PancasilaPendidikan Pancasila
Pendidikan Pancasila
 
strategi pergerakan nasional di indonesia pada masa awal kelompok 5
 strategi pergerakan nasional di indonesia pada masa awal kelompok 5 strategi pergerakan nasional di indonesia pada masa awal kelompok 5
strategi pergerakan nasional di indonesia pada masa awal kelompok 5
 
Sejarah Lahirnya Pancasila
Sejarah Lahirnya PancasilaSejarah Lahirnya Pancasila
Sejarah Lahirnya Pancasila
 
Bab 9
Bab 9Bab 9
Bab 9
 
Asas Tunggal Pancasila
Asas Tunggal PancasilaAsas Tunggal Pancasila
Asas Tunggal Pancasila
 
Partai politik present
Partai politik presentPartai politik present
Partai politik present
 
1559-Article Text-2725-1-10-20201013 (1).pdf
1559-Article Text-2725-1-10-20201013 (1).pdf1559-Article Text-2725-1-10-20201013 (1).pdf
1559-Article Text-2725-1-10-20201013 (1).pdf
 
1559-Article Text-2725-1-10-20201013 (1).pdf
1559-Article Text-2725-1-10-20201013 (1).pdf1559-Article Text-2725-1-10-20201013 (1).pdf
1559-Article Text-2725-1-10-20201013 (1).pdf
 
Sejarah laahirnya ps
Sejarah laahirnya psSejarah laahirnya ps
Sejarah laahirnya ps
 
Tugas pendidikan pancasila dan kewarganegaraan
Tugas pendidikan pancasila dan kewarganegaraanTugas pendidikan pancasila dan kewarganegaraan
Tugas pendidikan pancasila dan kewarganegaraan
 
Logika matematika
Logika matematikaLogika matematika
Logika matematika
 
Materi pendidikan pancasila
Materi pendidikan pancasilaMateri pendidikan pancasila
Materi pendidikan pancasila
 
Materi pendidikan pancasila
Materi pendidikan pancasilaMateri pendidikan pancasila
Materi pendidikan pancasila
 
BAB 4.3 PENGUATAN JATI DIRI KEINDONESIAAN.pptx
BAB 4.3 PENGUATAN JATI DIRI KEINDONESIAAN.pptxBAB 4.3 PENGUATAN JATI DIRI KEINDONESIAAN.pptx
BAB 4.3 PENGUATAN JATI DIRI KEINDONESIAAN.pptx
 
Partai politik di indonesia
Partai politik di indonesiaPartai politik di indonesia
Partai politik di indonesia
 
Strategi memperkuat ideologi pancasila
Strategi memperkuat ideologi pancasilaStrategi memperkuat ideologi pancasila
Strategi memperkuat ideologi pancasila
 
Kuliah 3 filsafat pancasila bag 2
Kuliah 3 filsafat pancasila bag 2Kuliah 3 filsafat pancasila bag 2
Kuliah 3 filsafat pancasila bag 2
 
SEJARAH LAHIRNNYA PACASILA
SEJARAH LAHIRNNYA PACASILASEJARAH LAHIRNNYA PACASILA
SEJARAH LAHIRNNYA PACASILA
 
Karakteristik dan Dinamika Perjuangan Bangsa Indonesia Dalam Mempertahankan K...
Karakteristik dan Dinamika Perjuangan Bangsa Indonesia Dalam Mempertahankan K...Karakteristik dan Dinamika Perjuangan Bangsa Indonesia Dalam Mempertahankan K...
Karakteristik dan Dinamika Perjuangan Bangsa Indonesia Dalam Mempertahankan K...
 

Kwn

  • 1. PARTAI POLITIK DI INDONESIA PASCA MASA KEMERDEKAAN (1945-1959) • Dasar Ketuhanan • Dasar Kebangsaan 1. Partai Masyumi 1. Partai Nasional Indonesia 2. Partai Serikat Indonesia 2. Partai Indonesia Raya 3. Pergerakan Tarbiyan 3. Persatuan Indonesia Raya Islamiyah 4. Partai Rakyat Indonesia 4. Partai Kristen Indonesia 5. Partai Demokrasi Rakyat 5. Nahdatul Ulama 6. Partai Rakyat Nasional 6. Partai Katolik 7. Partai Wanita Rakyat 8. Partai Kebangsaan Indonesia 9. Partai Kedaulatan Rakyat 10. Partai Kerakyatan Indonesia 11. Ikatan Nesional Indonesia 12. Partai Rakyat Jelata 13. Partai Tani Indonesia 14. Wanita demokrasi Indonesia
  • 2. • Dasar Marxisme • Dasar 1. Partai Komunis Indonesia Nasionalisme 2. Partai Sosialis indonesia 1. Partai Demokrat Tionghoa 3. Partai Murba 2. Partai Indonesia Nasional 4. Partai Buruh 3. Partai Ikatan pendukung 5. Persatuan Rakyat Marhaen Kemerdekaan Indonesia Indonesia
  • 3. • Dasar Ketuhanan 1. Partai Masyumi Masyumi adalah sebuah partai politik yang berdiri pada tanggal 7 November 1945 di Yogyakarta. Partai ini didirikan melalui sebuah Kongres Umat Islam pada 7-8 November 1945, dengan tujuan sebagai partai politik yang dimiliki oleh umat Islam dan sebagai partai penyatu umat Islam dalam bidang politik. Masyumi pada akhirnya dibubarkan oleh Presiden Soekarno pada tahun 1960 dikarenakan tokoh-tokohnya dicurigai terlibat dalam gerakan pemberontakan dari dalam Pemerintahan Revolusioner Republik Indonesia (PRRI). Pada masa pemerintahan Soeharto, terjadi rehabilitasi sebagian dari tokoh-tokoh Masyumi, di mana beberapa tokoh-tokoh Masyumi diperbolehkan aktif kembali dalam politik dengan meleburkan diri ke dalam Partai Persatuan Pembangunan (PPP).
  • 4. PersatuanTtarbiyah Islamiyah ( PERTI ) Dalam perjalanan sejarah, gerakan politik Islam memainkan peran yang signifikan dalam dinamika hubungan agama dan politik di Indonesia. Dinamika Islam dan perubahan sosial di dalam politik di dalam suatu negara akan dipengaruhi oleh gerakan dan aktivitas sosial politik dan kemasyarakatan pada suatu daerah khususnya dan negara pada umumnya. Oleh karena itu cikal bakal sebelum lahirnya sebuah partai tidak bisa lepas dari adanya sebuah gerakan. Pokok masalah atau rumusan masalah yang mendasari penelusuran ini diantaranya adalah: Bagaimana kiprah politik Partai Tarbiyah Islamiyah dalam sebuah wadah gerakan, dan juga apa gagasan utama Partai Tarbiyah Islamiyah sebagai partai yang berbasis Islam. Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui gerakan politik yang diterapkan di sumatera dalam kancah perpolitikan tahun 1928 sampai 1969 sebagai kaca perbandingan politik Indonesia dewasa ini. selanjutnya mengetahui sejauh mana peranan gerakan politik Islam dalam pentas nasional yang diwakili PERTI sebagai gerakan politik Islam. dan juga memberikan kontribusi keilmuan dalam mata kuliah fiqh siyasah dalam mempertahankan hakekat politik Islam dalam mengkaji PERTI dengan bahasan yang lebih baik. Dalam visi dan misi PERTI mengindikasikan adanya Gagasan dan kiprah PERTI dalam politik praktis berupa mencerdaskan kehidupan bangsa dan berpartisipasi membangun negara, dari dasar ini memunculkan makna PERTI sebagai partai politik ataupun gerakan politik memberi kontribusi pada tataran dakwah yang masuk pada sumsum indonesia alias politik kaum kecil atau kaum terpinggirkan dengan jargonnya yaitu Ulama atau Kyai. Sebagai perwujudan Siyasah Islamiyah yang menumbuhkan respon masyarakat terutama masyarakat Sumatera Barat.
  • 5. Jenis penelitian ini adalah penelitian kepustakaan (library Research) yaitu sebagai suatu penelitian yang diarahkan dan difokuskan untuk menelaah dan membahas bahan-bahan pustaka baik berupa buku-buku dan jurnal-jurnal yang relefan dengan kajian. Sedangkan sifat penelitian ini adalah deskriptif artinya penyusun berusaha menunjukkan dan menjabarkan bagaimana bentuk gerakan politik dewasa ini agar penelitian ini berkembang dalam bentuk konsep dan himpunan fakta. Penelitian ini juga bersifat analitik artinya penelitian berusaha untuk menyelidiki suatu peristiwa (karangan atau perbuatan) untuk mengetahui keadaan yang sebenarnya (sebab musabab atau duduk perkara). Dan kajian ini mendiskripsikan teori Politik Islam dalam sejarah Sumatera Barat melahirkan Partai Persatuan Tarbiyh Islamiyah. kesimpulannya nanti adalah bagaimana sebenarnya kiprah politik Persatuan Tarbiyah Islamiyah dalam sebuah wadah gerakan. PERTI adalah gambaran awal dari teori poltik Islam dalam menyebarkan ajaran agama seluas-luasnya. Lahan dari pada PERTI adalah pembaharu pendidikan dengan sistem surau yang diklasikalkan sebagai wadah kememunculan Madrasah Tarbiyatul Islamiyah di Sumatera Barat. PERTI Di Pemilihan Umum Tahun 1955
  • 6. Partai Kristen Indonesia ( PARKINDO ) Sejarah Perjuangan Kemerdekaan Republik Indonesia mencatatat bahwa umat Kristen Indonesia terlibat secara aktif , baik di medan perjuangan phisik maupun di medan perjuangan politik. Untuk mengetahui keterlibatan umat Kristen dalam proses pembentukan Negara Kesatuan Republik Indonesia, ada beberapa catatan penting tentang peranan umat Kristen dalam proses integrasi nasional. Catatan-catatan penting itu antara lain : 1. Dalam Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUUKI) yang beranggota 60 orang terdapat 3 (tiga) orang tokoh Kristen yaitu : Mr.A.A.Maramis, Mr. Johanes Latuharhary dan Parada Harahap. 2. Selain sebagai anggota BPUUKI, mereka juga terpilih sebagai anggota Panitia Penyusunan Rancangan Undang-Undang Dasar yang diketuai Ir.Soekarno. Ketiga tokoh Kristen ini juga berada diantara 19 orang anggota Panitia Penyusunan Rancangan Undang-Undang Dasar. 3. Agar semua unsur bisa terwakili dalam Panitia Penyusun Rancangan Undang-Undang Dasar, Ir.Soekarno selaku Ketua Panitia menambah wakil-wakil dari daerah. Terpilihlah 2(dua) tokoh Kristen lagi yaitu Dr.Sam Ratulangi mewakili Celebes (sekarang Sulawesi) dan Dr.J.Leimena mewakili Maluku.Pada sidang Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia, tanggal 18 Agustus 1945 pukul 11.16, Dr. Sam Ratulangi mempersoalkan dua hal penting yaitu : • Masalah Anggaran Belanja Negara yaitu bagaimana kalau Anggaran Belanja yang disampaikan Pemerintah ke DPR ditolak. Karena dalam Rancangan UUD belum ada pasal yang mengatur hal tersebut. Dr.Sam Ratulangi mengusulkan : apabila DPR menolak Anggaran Belanja yang diajukan Pemerintah, maka Pemerintah menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara tahun sebelumnya. Usul tersebut diterima menjadi pasal 23 UUD yang berbunyi : “ ….. Dalam hal Dewan Perwakilan Rakyat tidak menyetujui Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara yang diajukan Pemerintah, maka Pemerintah menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara tahun sebelumnya”.
  • 7. • Masalah dekonsentrasi serta desentralisasi. Dr Sam Ratulangi mengusulkan : agar daerah-daerah diberi hak seluas-luasnya untuk mengurus keperluannya menurut pikirannya sendiri, menurut kehendaknya sendiri. Tentu dengan persetujuan bahwa daerah-daerah itu adalah daerah daripada Indonesia dari satu Negara. Biarpun demikian kebutuhan, keperluan daerah-daerah disana harus mendapat perhatian sepenuhnya, yaitu dengan mengadakan suatu peraturan yang akan menyerahkan kepada pemerintahan daerah kekuasaan penuh untuk mengurus keperluan daerahnya sendiri. 4. Selain Dr.Sam Ratulangi, ketika membicarakan pasal tentang agama, dalam rapat Panitia penyusun UUDU tanggal 15 Juli 1945 pukul 22.20, Mr.Latuharhary juga menanggapi pernyataan anggota Abdul Fatah Hasan tentang pasal 28 ayat 2 yang berbunyi : “Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk yang memeluk agama lain untuk beribadat menurut agama dan kepercayaannya masing-masing”. Mr, Latuharhary mengatakan kalau bunyinya: “Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk yang beragama lain”, maka artinya menjadi hilang. Sebab maksud Panitia, menghormati agama bukan menghormati orang yang memeluk agama. Jadi, kalau diganti dengan “untuk yang memeluk”artinya berlainan; oleh sebab itu saya ada keberatan. Saya minta supaya ayat itu bunyinya tetap seperti yang diajukan oleh Panitia Kecil itu” (lihat Risalah Sidang BPUPKI-PPKI hal.336-338).
  • 8. II Lahirnya PARKINDO 5. Maklumat pemerintah No.X/Th.1945 tertanggal 3 November 1945 sesungguhnya merupakan tanggapan atas pendapat dunia internasional terutama negara-negara sekutu, bahwa tuntutan untuk merdeka hanyalah keinginan Soekarno dan Pemerintahnya. Maklumat tersebut membolehkan masyarakat membentuk partai politik sebanyak-banyaknya. Maklumat itu juga sekaligus menjawab rumors yang berkembang dalam masyarakat bahwa Soekarno dan Mohamad Hatta akan menjadikan Partai Nasioal Indonesia (PNI) sebagai partai tunggal. (catatan:Mr.A.A.Maramis, Mr.Johanes Latuharhary, Dr.Sam Ratulangi dan Parada Harahap adalah anggota PNI, kecuali Dr.J.Leimena belum masuk partai manapun). Maklumat Pemerintah tersebut telah mendorong sekelompok orang Kristen Indonesia untuk menggumuli pembentukan sebuah Partai Kristen. 6. Serentetan pertemuan diadakan oleh para tokoh Kristen (Protestan dan Katolik) di Jakarta untuk menggumuli pembentukan sebuah partai bagi seluruh umat Kristen Indonesia. Tanggal 9 November 1945 bertempat di gedung Gereja Pasundan – Jl.Kramat Raya No.45, para tokoh Protestan dan Katolik kembali mengadakan pertemuan. Dari pihak Protestan hadir : Domine (Ds) Probowinoto, DR.Mr.Sutan Gunung Mulia, Ir. Fredrick Laoh, DR.Ir.W.Z.Johanes, J.K.Panggabean, Soedarsono, Maryoto dan Martinus Abe4dnego; dari pihak Katolik hadir Soeradi dan Hadi. Pertemuan dipimpin oleh Ds. Probowinoto. Ketika peserta pertemuan sepakat membentuk sebuah Partai Kristen, utusan Katolik mengundurkan diri dengan alasan akan membicarakannya dahulu dengan Pimpinan Gereja Katolik. 7. Akhirnya pertemuan malam itu sepakat membentuk sebuah partai untuk umat Kristen Protestan dengan nama Partai Kristen Nasional. Nama itu diusulkan oleh DR.Mr .Sutan Gunung Mulia. Peserta pertemuan secara aklamasi memilih DR.Ir. W.Z.Johanes sebagai Ketua dan Maryoto sebagai Sekertaris. Tanggal 10 November 1945, para tokoh Kristen Protestan itu mendeklarasikan berdirinya Partai Kristen Nasional.
  • 9. 8. Kongres ke-I Partai Kristen Nasional tanggal 6 dan 7 Desember 1946 di Solo menghadirkan seluruh Partai dan organisasi Kristen yang ada di Indonesia waktu itu, antara lain : a. PARKI (Partai Kristen Indonesia) – Medan b. Persatuan Masehi Indonesia -- Jawa c. Perserikatan Kaum Christen - Jawa d. Perserikatan Christen Jawi - Jawa e. Partai Masehi - Pematang Siantar Catatan: Partai Masehi Pematang Siantar adalah penjelmaan dari Perserikatan Christen Indonesia (PERCHI) yang berdiri sebelum Perang Dunia II di Pematang Siantar, 9. Pada Kongres itulah para peserta sepakat mengganti nama Partai Kristen Nasional menjadi Partai Kristen Indonesia disingkat PARKINDO. Kongres juga memilih Ds.Probowinoto menggantikan DR.Ir.W.Z.Johanes sebagai Ketua dan Mr.A.M. Tambunan menggantikan Maryoto sebagai Sekertaris. Mr.A.M.Tambunan tidak lama menjabat Sekertaris PARKINDO, karena terpilih sebagai anggota Badan Pekerja Komite Nasional Indonesia Pusat (KNIP). Ia diganti oleh Martinus Abednego. 10. Selama pemerintahan Presiden Soekarno, PARKINDO selalu terwakili dalam Kabinet. Posisi yang sering diberikan kepada PARKINDO adalah sebagai Menteri Kesehatan. Hanya pada tiga Kabinet PARKINDO tidak terwakili yaitu pada: a. Kabinet I - Kabinet Presidensiel pimpinan PM.Mohamad Hatta (tanggal 2 September – 14 November 1945) b. Kabinet PM Soesanto (Kabinet Peralihan) 29 Desember 1949 – 21 Januari 1950 dan c. Kabinet PM Ali Sastroamidjojo I: 1 Agustus 1953 – 12 Agustus 1955.
  • 10. Tokoh PARKINDO Dr.J.Leimena sejak Dekret 5 Juli 1959 selalu dipakai Presiden Soekarno dalam pemerintahannya. Dalam Kabinet Karya (1959) pimpinan Djuanda, Dr.J.Leimena menduduki jabatan sebagai Wakil Menteri Utama II. Presiden Soekarno menggunakan istilah Menteri Utama untuk jabatan Perdana Menteri karena setelah kembali ke UUD 1945, Presiden selain sebagai Kepala Negara juga sebagai Kepala Pemerintahan. Ketika Presiden Soekarno merombak kabinet pada tahun 1960, Dr.J.Leimena kembali diangkat sebagai Wakil Perdana Menteri (Waperdam) II. Dr.J.Leimena juga sering menjadi Pejabat Presiden selama Presiden Soekarno keluar negeri. Tidak kurang dari tujuh kali Dr.Leimena dilamtik dan diambil sumpahnya sebagai Pejabat Presiden selama pemerintahan Soekarno. Pada masa Pemerintahan Orde Baru, PARKINDO hanya sekali terwakili dalam Kabinet sesudah Pemilihan Umum 1971 yaitu dalam Kabinet Pembangunan I ( 1973 -1978) sebagai Menteri Sosial yang dijabat oleh DR. A.M.Tambunan SH.
  • 11. Jadi sesungguhnya umat Kristen punya andil cukup besar dalam mendirikan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Tetapi dalam perjalanannya setelah Negara ini merdeka, umat Kristen semakin terpinggirkan bahkan dianggap “warga Negara kelas dua” . Umat Kristen selalu dituntut melaksanakan kewajiban sebagai warga Negara tanpa diperhatikan hak-haknya. Dalam perjalanan sejarah bangsa ini kepentingan dan hak-hak kewarganegaraan umat Kristen sepertinya “sengaja diabaikan” melalui kebijakan-kebijakan politik nasional yang dikeluarkan oleh penyelenggara Negara --- penguasa ---yang didominasi oleh kekuatan-kekuatan non Kristen. Sebagai contoh : dibawah pemerintahan Orde Baru (1966 – 1998) ratusan gereja dibakar, ribuan umat Kristen dibunuh (di Maluku, Poso, di Kabupaten Sambas - Kalimantan Barat, di Sampit - Kalimantan Tengah, di Situbondo -Jawa Timur, di Garut dan Bekasi - Jawa Barat). Pemerintah waktu itu membiarkannya. Disamping itu orang-orang yang menamakan diri “tokoh Kristen” di partai berkuasa --- GOLKAR --- juga tidak berani bersuara memperjuangkan hak-hak umat Kristen yang ditindas oleh penguasa. Alasannya, mereka adalah kelompok minoritas dalam partai tersebut. Dengan kata lain mereka menyandang predikat minoritas ganda. Karena secara nasional umat Kristen sudah minoritas, dalam partai juga orang Kristen itu minoritas. Melihat kondisi ini, para kader organisasi Kristen yang tidak tergabung dalam partai tertentu serta beberapa kader Kristen di PDI-P terpanggil untuk mengaktifkan kembali Partai Kristen Indonesia (PARKINDO) yang sejak 10 Januari 1973 diharuskan oleh Presiden Soeharto bergabung dalam Partai Demokrasi Indonesia (PDI).
  • 12. Dalam perjalanan sejarah bangsa ini kepentingan dan hak-hak kewarganegaraan umat Kristen sepertinya “sengaja diabaikan” melalui kebijakan-kebijakan politik nasional yang dikeluarkan oleh penyelenggara Negara --- penguasa ---yang didominasi oleh kekuatan-kekuatan non Kristen. Sebagai contoh : dibawah pemerintahan Orde Baru (1966 – 1998) ratusan gereja dibakar, ribuan umat Kristen dibunuh (di Maluku, Poso, di Kabupaten Sambas - Kalimantan Barat, di Sampit - Kalimantan Tengah, di Situbondo - Jawa Timur, di Garut dan Bekasi - Jawa Barat). Pemerintah waktu itu membiarkannya. Disamping itu orang-orang yang menamakan diri “tokoh Kristen” di partai berkuasa --- GOLKAR --- juga tidak berani bersuara memperjuangkan hak-hak umat Kristen yang ditindas oleh penguasa. Alasannya, mereka adalah kelompok minoritas dalam partai tersebut. Dengan kata lain mereka menyandang predikat minoritas ganda. Karena secara nasional umat Kristen sudah minoritas, dalam partai juga orang Kristen itu minoritas. Melihat kondisi ini, para kader organisasi Kristen yang tidak tergabung dalam partai tertentu serta beberapa kader Kristen di PDI-P terpanggil untuk mengaktifkan kembali Partai Kristen Indonesia (PARKINDO) yang sejak 10 Januari 1973 diharuskan oleh Presiden Soeharto bergabung dalam Partai Demokrasi Indonesia (PDI).
  • 13. Nahdlatul Ulama (Kebangkitan Ulama atau Kebangkitan Cendekiawan Islam), disingkat NU, adalah sebuah organisasi Islam yang terbesar di Indonesia. Organisasi ini berdiri pada 31 Januari 1926 dan bergerak di bidang pendidikan, sosial, dan ekonomi.
  • 14. Partai Katolik yang lahir kembali pada tanggal 12 Desember 1945 dengan nama PKRI (Partai Katolik Republik Indonesia) merupakan kelanjutan dari atau sempalan dari Katolik Jawi yang dulunya bergabung dengan Partai Katolik. Sebenarnya partai ini sudah ada tahun 1917. Namun partai ini baru secara resmi berdiri pada tahun 1923 di Yogyakarta, didirikan oleh umat Katolik Jawa yang dipimpin oleh F.S. Harijadi. Saat IJ Kasimo memimpin, partai ini kemudian dinamai Pakempalan Politik Katolik Djawi (PPKD). Pada masa penjajahan Belanda, PPKD - karena kebutuhan siasat politik - bergabung dengan Indische Katholieke Partij. Partai Katolik dideklarasikankan oleh Kongres Umat Katolik seluruh Indonesia pada tanggal 12 Desember 1949 sebagai penjelmaan fusi dari 7 Partai Katolik yang telah ada sebelumnya yakni: Partai Katolik Republik Indonesia (P.K.R.I.) yang didirikan di Surakarta. Partai Katolik Rakyat Indonesia (P.K.R.I.) yang didirikan di Makasar. Partai Katolik Rakyat Indonesia (P.K.R.I.) yang didirikan di Flores. Partai Katolik Indonesia Timus (Parkit) yang didirikan di Timor. Persatuan Politik Katolik Flores (Perkokaf) didirikan di Flores. Permusyawaratan Majlis Katolik (Permakat) didirikan di Manado. Partai Katolik Indonesia Kalimantan (Parkika) yang didirikan di Kalimantan.
  • 15. Anggaran Dasar Partai Katolik sebagai gabungan partai-partai tersebut di atas, telah disahkan dalam Kongresnya yang pertama di Semarang tanggal 12 Desember l949, dimana asas dan tujuan berbunyi sebagai berikut: Partai Katolik berdasarkan ke-Tuhanan Yang Maha Esa pada umumnya serta Pancasila pada khususnya dan bertindak menurut asas-asas Katolik. Tujuan Partai Katolik ialah bekerja sekuat-kuatnya untuk kemajuan Republik Indonesia dan kesejahteraan rakyatnya. Pada Pemilu 1971 Partai Katolik meraih 606.740 suara (1,11%) sehingga di DPR memperoleh 3 kursi. Di tahun ini juga partai ini fusi ke dalam tubuh Partai Demokrasi Indonesia.
  • 16. PNI atau Partai Nasional Indonesia adalah partai politik tertua di Indonesia. Partai ini didirikan pada 4 Juli 1927 dengan nama Perserikatan Nasional Indonesia dengan ketuanya pada saat itu adalah Dr. Tjipto Mangunkusumo, Mr. Sartono, Mr IskaqTjokrohadisuryo dan Mr Sunaryo. 1927 - Didirikan di Bandung oleh para tokoh nasional seperti Dr. Tjipto Mangunkusumo, Mr. Sartono, Mr Iskaq Tjokrohadisuryo dan Mr Sunaryo. Selain itu para pelajar yang tergabung dalam Algemeene Studie Club yang diketuai oleh Ir. Soekarno turut pula bergabung dengan partai ini. 1928 - Berganti nama dari Perserikatan Nasional Indonesia menjadi Partai Nasional Indonesia 1929 - PNI dianggap membahayakan Belanda karena menyebarkan ajaran-ajaran pergerakan kemerdekaan sehingga Pemerintah Hindia Belanda mengeluarkan perintah penangkapan pada tanggal 24 Desember 1929. Penangkapan baru dilakukan pada tanggal 29 Desember 1929 terhadap tokoh-tokoh PNI di Yogyakarta seperti Soekarno, Gatot Mangkupraja, Soepriadinata dan Maskun Sumadiredja 1930 - Pengadilan para tokoh yang ditangkap ini dilakukan pada tanggal 18 Agustus 1930. Setelah diadili di pengadilan Belanda maka para tokoh ini dimasukkan dalam penjara Sukamiskin, Bandung. Dalam masa pengadilan ini Ir. Soekarno menulis pidato "Indonesia Menggugat" dan membacakannya di depan pengadilan sebagai gugatannya.
  • 17. 1931 - Pimpinan PNI, Ir. Soekarno diganti oleh Mr. Sartono. Mr. Sartono kemudian membubarkan PNI dan membentuk Partindo pada tanggal 25 April 1931. Moh. Hatta yang tidak setuju pembentukan Partindo akhirnya membentuk PNI Baru. Ir. Soekarno bergabung dengan Partindo. 1933 - Ir. Soekarno ditangkap dan dibuang ke Ende, Flores sampai dengan 1942. 1934 - Moh. Hatta dan Syahrir dibuang ke Bandaneira sampai dengan 1942. 1955 - PNI memenangkan Pemilihan Umum 1955. 1973 - PNI bergabung dengan empat partai peserta pemilu 1971 lainnya membentuk Partai Demokrasi Indonesia. 1998 - Dipimpin oleh Supeni, mantan Duta besar keliling Indonesia, PNI didirikan kembali. 1999 - PNI menjadi peserta pemilu 1999. 2002 - PNI berubah nama menjadi PNI Marhaenisme dan diketuai oleh Sukmawati Soekarno, anak dari Soekarno.
  • 18. Partai Indonesia Raya atau Parindra adalah suatu partai politik yang berdasarkan nasionalisme Indonesia dan menyatakan tujuannya adalah Indonesia Mulia dan Sempurna (bukan Indonesia Merdeka). Parindra menganut azas cooperatie alias bekerja sama dengan pemerintah Hindia Belanda dengan cara duduk di dalam dewan-dewan untuk waktu yang tertentu. Partai Indonesia Raya atau Parindra adalah suatu partai politik yang berdasarkan nasionalisme Indonesia dan menyatakan tujuannya adalah Indonesia Mulia dan Sempurna (bukan Indonesia Merdeka). Parindra menganut azas cooperatie alias bekerja sama dengan pemerintah Hindia Belanda dengan cara duduk di dalam dewan-dewan untuk waktu yang tertentu.
  • 19. PARTAI RAKYAT INDONESIA (Pari) Asas: Pancasila Didirikan/Deklarasi: Jakarta, 22 Mei 1998 Alamat: Gedung Manggala Wanabakti Blok IV Lt 6/609 A, Jakarta Pusat Telepon: (021) 5703246-65 Pes.5206/5306 Ketua Umum: Agus Miftach Sekretaris Jenderal: Michele Poerwanto SH Cikal-bakal berdirinya Partai Rakyat Indonesia (Pari) diawali dari LSM Bina Lingkungan Hidup Indonesia (BLHI) yang dibentuk pada bulan Desember 1988 di Blitar, Jawa Timur. Sejak pendiriannya, BLHI dicita-citakan akan menjelma menjadi sebuah partai politik kelak, apabila situasi telah memungkinkan. Angin reformasi yang menjatuhkan kekuasaan Orde Baru Mei 1998 lalu memberikan celah bagi BLHI mewujudkan cita-citanya. Dalam manifesto politiknya, Pari mengedepankan kepastian hukum, demokrasi, dan pemerataan ekonomi sebagai pilar utama terwujudnya keadilan sosial. Dalam kaitannya dengan demokratisasi hukum, partai ini menginginkan peninjauan kembali semua peraturan perundangan zaman kolonial, Orde Lama, dan Orde Baru yang kontra demokrasi. Sementara dalam hal ekonomi, Pari berpendapat agar terbentuk fundamen perekonomian yang kuat, setiap jenis usaha dan satuan produksi harus memperoleh jaminan kapital dalam menyangga kontinuitas dan meningkatkan produktivitasnya. Dengan demikian terjadi perubahan Partai Rakyat Nasional (bahasa Inggris: People's National Party/PNP) adalah sebuah partai politik berideologi sosialisme demokratis di Jamaika. Partai ini didirikan pada tahun 1938 oleh Norman Manley. Dari 1972 hingga 1980 serta sejak 1989 hingga saat ini, PNP memiliki suara mayoritas di parlemen. Pada 26 Februari 2006, Portia Simpson-Miller dilantik sebagai presiden PNP, menggantikan P. J. Patterson. Daftar presiden partai Norman Manley (1938-1969) Michael Manley (1969-1992) P. J. Patterson (1992-2006) Portia Simpson-Miller (2006–)