SlideShare una empresa de Scribd logo
1 de 5
TUGAS KOMUNIKASI ANTAR BUDAYA 
RESUME METODE PENELITIAN DAN ETIKA DALAM 
KOMUNIKASI ANTAR BUDAYA 
DISUSUN OLEH : 
BIMANTORO KUSHARI - 1201110123 
KELAS A 2011 
UNIVERSITAS TELKOM 
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS 
MANAJEMEN BISNIS TELEKOMUNIKASI DAN INFORMATIKA 
2014
Ruang Lingkup Penelitian Komunikasi Antar Budaya : 
1. Komponen-Komponen Budaya 
Pandangan dunia (subjective experience world) suatu budaya. Asante (1980) 
menyebut tiga tipe pandangan dunia: 
(a) Afrosentrik; 
melihat realitas terpadu dan bergerak secara agung. Tidak ada pemisahan 
antara yang material dan spiritual, yang profan dan yang sakral, bentuk 
dan substansi. 
(b) Eurosentrik; 
melihat materi sebagai ilusi, yang real adalah yang datang dari alam 
spiritual 
(c) Asiosentrik ; 
melihat materi saja yang real, yang spiritual itu ilusi. Everything that not 
within sense-experience become non-sense. 
2. Komponen-Komponen Komunikasi 
• Komponen penting dalam penelitian Komunikasi Antarbudaya adalah: 
(1) Pesan Komunikasi; 
(2) Peserta Komunikasi; 
(3) Sandi yang digunakan; 
(4) Media 
• Selain komponen tersebut, penelitian KAB dapat juga mencakup: 
(1) kinesika yakni pesan non-verbal berupa isyarat, postur atau ungkapan wajah; 
(2) proksemika atau studi jarak dan ruang; 
(3) vokalika (studi suara); 
(4) sistem komunikasi artifaktual (penampilan tubuh, citra tubuh, dll.) dan 
(5) sistem komunikasi sentuhan 
Prosedur Penelitian Komunikasi Antarbudaya : 
1. Paradigma Positivistik 
Paradigma ini bertujuan menguji seperangkat hubungan berkaitan dengan perilaku 
manusia yang dapat digeneralisasikan.Paradigma positivistik ditegakkan pada logiko-empirisme
Prinsip paradigma ini adalah mengukur yang teramati (observables), melakukan 
kuantifikasi, dan merumuskan generalisasi hasil akhir.Paradigma positivistik 
mengkonstruksi realitas seperti apa yang kita kehendaki. 
Peneliti dengan paradigma positivistik menganggap realitas itu obyektif dan tunggal dan 
identik. 
2. Paradigma Naturalistik 
Asumsi paradigma naturalistik adalah bahwa realitas adalah hasil konstruksi ki ta karena 
setiap orang mengkonstruksi realitas, maka kita mengenal banyak realitas . Pengamat 
dan yang diamati berhubungan secara interaktif dan saling mempengaruhi. 
Tujuan penelitian tidak untuk menemukan pengetahuan nomotetik (hukum-hukum yang 
dapat digeneralisasikan), tetapi mengembangkan pengetahuan idiografik (penjelasan 
tentang kasus-kasus). Penelitian naturalistik selalu terkait dengan nilai-nilai (value-bound). 
ETIKA DALAM KOMUNIKASI ANTAR BUDAYA 
Antropolog Edward T. Hall (1973) berpendapat bahwa budaya adalah komunikasi dan 
komunikasi adalah budaya. Dengan kata lain, “tak mungkin memikirkan komunikasi tanpa 
memikirkan konteks dan makna kulturnya” (Kress,1993:13). Implisit dalam konsep 
komunikasi adalah etika komunikasi yang harus dipenuhi ketika pebisnis berkomunikasi 
dengan pebisnis lainnya dari budaya yang berbeda. Etika adalah standar-standar moral yang 
mengatur perilaku kita: bagaimana kita bertindak dan mengharapkan orang lain bertindak 
(Verderber, 1978:313). Etika biasanya berkaitan dengan penilaian tentang perilaku benar 
atau tidak benar, yang baik atau tidak baik, yang pantas atau tidak pantas, yang berguna 
tidak berguna, dan yang harus dilkukan atau tidak boleh dilakukan. 
Berbagai aspek etika komunikasi bisnis, seperti bagaimana kita memanggil nama, kenalan, 
meyapa, berjanji, melakukan presentasi, melakukan negosiasi, melakukan kontrak, semua 
itu berkaitan dengan budaya. Jadi, tidak ada etika komunikasi bisnis yang universal. 
1. Kerumitan Etika Bahasa Verbal 
Etika berbicara sangat bervariasi dalam bisnis. Misalnya, umumnya orang Jerman dan 
Swedia adalah pendengar yang baik. Namun tidak demikian halnya dengan orang Italia dan 
orang Spanyol; mereka malah sering memotong pembicaraan dengan bahasa tubuh dan 
isyarat tangan yang hidup dan terkesan berlebihan. 
Kesulitan bisa muncul saat kita pertama kali betemu dengan calon mitra bisnis, bagaimana 
kita harus menyapa, menggunakan gelarnya, untuk menghormatinya atau memanggil nama 
pertamanya supaya cepat dan akrab. 
2. Kerumitan Etika Bahasa Nonverbal
Sebagaimana juga bahasa verbal, bahasa non verbal seperti sikap tubuh, gerak-gerak, 
sentuhan, ekspresi wajah, senyuman, kontak mata, nada suara, diam, pakaian, penggunaan 
ruang, konsep waktu, pengendalian emosi, dll yang dianut suatu kelompok budaya juga 
sangat rumit dan berbeda dari suatu budaya ke budaya lainnya. Baik disadari ataupun tidak, 
seringkali perilaku-perilaku nonverbal tersebut merupakan bagian dari etika komunikasi 
yang harus dipenuhi dalam proses komunikasi bisnis.Pesan nonverbal paling bermakna 
adalah ekspresi wajah, khususnya pandangan 
3. Perbedaan Orientasi Nilai Budaya 
Dalam negosiasi antarbudaya, proses komunikasi yang terjadi jelas lebih rumit daripada 
dalam negosiasi dengan orang-orang yang berbeda budaya sama. Dalam hal ini, idealnya 
negosiasi harus memahami bahasa verbal, bahasa nonverbal dan nilai-nilai lain yang dianut 
mitra bisnis mereka, sehingga mereka menjadi peka terhadap perbedaan budaya, 
menyadari bagaimana perbedaan tersebut memengaruhi proses negosiasi yang akan 
mereka lakukan dari awal hingga akhir (mulai dari perkenalan hingga penandatanganan 
persetujuan bisnis yang mungkin memakan waktu relatif lama). Problemnya adalah bahwa 
apa yang dianggap perilaku baik atau buruk, pantas atau tidak pantas, sopan atau tidak 
sopan dalam suatu budaya seringkali dipersepsikan berbeda atau bahkan bertentangan 
dengan budaya lain. Misalnya, mamanggil nama pertama kepada atasan di Indonesia 
dianggap tidak sopan, seperti juga di Jepang dan di Korea, sementara hal tersebut biasa saja 
di Amerika atau di Australia. 
Tidak berlebihan bila perbedaan-perbedaan dalam orientasi nilai budaya juga dapat 
menimbulkan kesalah pahaman dalam berbagai perilaku dan presentasi bisnis. Banyak 
kegagalan manajemen dan bisnis yang dialami para manajer atau pengusaha disebabkan 
karena ketidak mampuan untuk memahami bahsa verbal, non verbal, dan nilai -nilai yang 
dianut mitra bisnis mereka. Sikap mereka yang berorientasi pada nilai -nilai budaya sendiri 
dan kurang memperhatikan nilai-nilai budaya calon mitra bisnis mereka. 
Masalah akan timbul bila etika komunikasi suatu pihak dihadapkan kepada pihak lain. Lewis 
(1996) menggambarkan bagaimana konsep kebenaran berada antara suatu bangsa dengan 
bangsa lainnya, yang jug dapat berlaku dalam konteks bisnis. 
Kerumitan komunikasi didasari oleh fakta bahwa komunikasi manusia bersifat omnipresent 
(ada di mana-mana). Karena komunikasi manusia itu pelik, maka etika komunikasi manusia 
juga pelik. Kita biasanya menilai etika komunikasi kita sendiri berdasarkan niat yang kita 
miliki. Namun ketika kita menilai etika etika komuniakasi orang lain, kita menilai etika 
komunikasi mereka berdasarkan tindakan-tindakan mereka yang kasat mata. Biasanya niat 
yang sama mungkin diwujudkan lewat tindakan yang berbeda, atau tindakan yang sama 
mungkin berdasarkan niat yang berbeda.
Selain itu komuniksai terdiri dari berbagai konteks. Ada komunikasi antarpersonal (dua 
orang), komuniksai kelompok kecil, komunikasi publik, komunikasi organisasi, komunikasi 
massa dan komunikasi anatarbudaya (Tubbs dan Moss, 1994). Pesannya bisa verbal (kata-kata) 
dan nonverbal seperti ekspresi muka, isyarat tangan, intonasi, bahkan juga diam. Etika 
komunikasi menjadi musykil karena kita sulit menerapkan suatu standar untuk semua situasi 
komunikasi, pada setiap waktu dan dalam setiap budaya. 
Sehingga komunikasi langsung ini dapat memupuk keakraban dan kehangatan dengan 
sesama kita. Tanpa komunikasi tatap muka, kemanusiaan kita tereduksi. Kita menjadi 
terasing dengan lingkungan sendiri dan “linglung”. Dalam era bisnis abad ke-21, para 
pebisnis tetap merasa perlu untuk bertemu dan berunding secara tatap muka, meskipun 
mereka juga menggunakan peralatan komunikasi yang canggih.

Más contenido relacionado

La actualidad más candente

Konsep Dasar Organisasi
Konsep Dasar OrganisasiKonsep Dasar Organisasi
Konsep Dasar OrganisasiDeni Wahyudi
 
Surat keterangan penghasilan orang tua
Surat keterangan penghasilan orang tuaSurat keterangan penghasilan orang tua
Surat keterangan penghasilan orang tuaMeizan Herbian
 
13. lingkungan organisasi
13. lingkungan organisasi13. lingkungan organisasi
13. lingkungan organisasiEva Hany Fanida
 
Cross cultural business comunication
Cross cultural business comunicationCross cultural business comunication
Cross cultural business comunicationIsah Nurdianah
 
Kelompok 5 teori mutakhir (komunikasi organisasi)
Kelompok 5 teori mutakhir (komunikasi organisasi)Kelompok 5 teori mutakhir (komunikasi organisasi)
Kelompok 5 teori mutakhir (komunikasi organisasi)Sari Gultom
 
Sarana hubungan industrial
Sarana hubungan industrialSarana hubungan industrial
Sarana hubungan industrialWahyu Saputro
 
kumpulan soal dan jawaban sosiologi pedesaan part 1
kumpulan soal dan jawaban sosiologi pedesaan part 1kumpulan soal dan jawaban sosiologi pedesaan part 1
kumpulan soal dan jawaban sosiologi pedesaan part 1Joel mabes
 
Bab 3 bentuk bentuk korupsi
Bab 3 bentuk bentuk korupsiBab 3 bentuk bentuk korupsi
Bab 3 bentuk bentuk korupsinatal kristiono
 
4 fungsi komunikasi pendidikan
4 fungsi komunikasi pendidikan4 fungsi komunikasi pendidikan
4 fungsi komunikasi pendidikanNuzli Muhammad
 
Powerpoint komunikasi
Powerpoint komunikasiPowerpoint komunikasi
Powerpoint komunikasiconesti08com
 
Aspek hukum dalam bisnis
Aspek hukum dalam bisnis Aspek hukum dalam bisnis
Aspek hukum dalam bisnis Eko Mardianto
 
Komunikasi organisasi "Komunikasi dan Struktur Organisasi"
Komunikasi organisasi "Komunikasi dan Struktur Organisasi"Komunikasi organisasi "Komunikasi dan Struktur Organisasi"
Komunikasi organisasi "Komunikasi dan Struktur Organisasi"Amallya Luckyta
 
Powerpoint lingkungan bisnis
Powerpoint lingkungan bisnisPowerpoint lingkungan bisnis
Powerpoint lingkungan bisnisIka Dwi Damayanti
 
ORGANISASI TRADISIONAL DAN ORGANISASI MODERN
ORGANISASI TRADISIONAL DAN ORGANISASI MODERNORGANISASI TRADISIONAL DAN ORGANISASI MODERN
ORGANISASI TRADISIONAL DAN ORGANISASI MODERNDIKNAS PENDIDIKAN
 
Bab 3 lingkungan organisasi
Bab 3 lingkungan organisasiBab 3 lingkungan organisasi
Bab 3 lingkungan organisasiPT. SASA
 

La actualidad más candente (20)

Konsep Dasar Organisasi
Konsep Dasar OrganisasiKonsep Dasar Organisasi
Konsep Dasar Organisasi
 
Surat keterangan penghasilan orang tua
Surat keterangan penghasilan orang tuaSurat keterangan penghasilan orang tua
Surat keterangan penghasilan orang tua
 
13. lingkungan organisasi
13. lingkungan organisasi13. lingkungan organisasi
13. lingkungan organisasi
 
Makalah komunikasi
Makalah komunikasiMakalah komunikasi
Makalah komunikasi
 
Cross cultural business comunication
Cross cultural business comunicationCross cultural business comunication
Cross cultural business comunication
 
Kelompok 5 teori mutakhir (komunikasi organisasi)
Kelompok 5 teori mutakhir (komunikasi organisasi)Kelompok 5 teori mutakhir (komunikasi organisasi)
Kelompok 5 teori mutakhir (komunikasi organisasi)
 
Gangguan dalam Komunikasi
Gangguan dalam KomunikasiGangguan dalam Komunikasi
Gangguan dalam Komunikasi
 
Sarana hubungan industrial
Sarana hubungan industrialSarana hubungan industrial
Sarana hubungan industrial
 
Komunikasi organisasi
Komunikasi organisasiKomunikasi organisasi
Komunikasi organisasi
 
kumpulan soal dan jawaban sosiologi pedesaan part 1
kumpulan soal dan jawaban sosiologi pedesaan part 1kumpulan soal dan jawaban sosiologi pedesaan part 1
kumpulan soal dan jawaban sosiologi pedesaan part 1
 
Ppt komunikasi
Ppt komunikasiPpt komunikasi
Ppt komunikasi
 
Bab 3 bentuk bentuk korupsi
Bab 3 bentuk bentuk korupsiBab 3 bentuk bentuk korupsi
Bab 3 bentuk bentuk korupsi
 
Dinamika sosial
Dinamika sosialDinamika sosial
Dinamika sosial
 
4 fungsi komunikasi pendidikan
4 fungsi komunikasi pendidikan4 fungsi komunikasi pendidikan
4 fungsi komunikasi pendidikan
 
Powerpoint komunikasi
Powerpoint komunikasiPowerpoint komunikasi
Powerpoint komunikasi
 
Aspek hukum dalam bisnis
Aspek hukum dalam bisnis Aspek hukum dalam bisnis
Aspek hukum dalam bisnis
 
Komunikasi organisasi "Komunikasi dan Struktur Organisasi"
Komunikasi organisasi "Komunikasi dan Struktur Organisasi"Komunikasi organisasi "Komunikasi dan Struktur Organisasi"
Komunikasi organisasi "Komunikasi dan Struktur Organisasi"
 
Powerpoint lingkungan bisnis
Powerpoint lingkungan bisnisPowerpoint lingkungan bisnis
Powerpoint lingkungan bisnis
 
ORGANISASI TRADISIONAL DAN ORGANISASI MODERN
ORGANISASI TRADISIONAL DAN ORGANISASI MODERNORGANISASI TRADISIONAL DAN ORGANISASI MODERN
ORGANISASI TRADISIONAL DAN ORGANISASI MODERN
 
Bab 3 lingkungan organisasi
Bab 3 lingkungan organisasiBab 3 lingkungan organisasi
Bab 3 lingkungan organisasi
 

Similar a KABUDAYAAN

PERBEDAAN KARAKTER DALAM BERINTERAKSI SOSIAL YANG MENYEBABKAN PERPECAHAN
PERBEDAAN  KARAKTER DALAM BERINTERAKSI SOSIAL YANG MENYEBABKAN PERPECAHANPERBEDAAN  KARAKTER DALAM BERINTERAKSI SOSIAL YANG MENYEBABKAN PERPECAHAN
PERBEDAAN KARAKTER DALAM BERINTERAKSI SOSIAL YANG MENYEBABKAN PERPECAHANardeliatriyaniPutri
 
Komunikasi antarbudaya dan komunikasi organisasi
Komunikasi antarbudaya dan komunikasi organisasiKomunikasi antarbudaya dan komunikasi organisasi
Komunikasi antarbudaya dan komunikasi organisasiputiandinis
 
komunikasi internasional dan negosiasi
komunikasi internasional dan negosiasikomunikasi internasional dan negosiasi
komunikasi internasional dan negosiasiRia Palupi
 
10 learn theoryhistory
10 learn theoryhistory10 learn theoryhistory
10 learn theoryhistoryIda Putri
 
Tugas upload presentasi triyanto - 44310120036
Tugas upload presentasi   triyanto - 44310120036Tugas upload presentasi   triyanto - 44310120036
Tugas upload presentasi triyanto - 44310120036Tri Yanto
 
Jurnal Antropologi Jasmine Muntaza.docx
Jurnal Antropologi Jasmine Muntaza.docxJurnal Antropologi Jasmine Muntaza.docx
Jurnal Antropologi Jasmine Muntaza.docxjasminemuntaza1
 
Ilmu komunikasi (Bahan Ajar) dirangkum dari berbagai sumber
Ilmu komunikasi (Bahan Ajar) dirangkum dari berbagai sumberIlmu komunikasi (Bahan Ajar) dirangkum dari berbagai sumber
Ilmu komunikasi (Bahan Ajar) dirangkum dari berbagai sumberSTAIN Datokarama Palu
 
BAB 1_PENGENALAN KEPADA KOMUNIKASI ANTARABUDAYA.pdf
BAB 1_PENGENALAN KEPADA KOMUNIKASI ANTARABUDAYA.pdfBAB 1_PENGENALAN KEPADA KOMUNIKASI ANTARABUDAYA.pdf
BAB 1_PENGENALAN KEPADA KOMUNIKASI ANTARABUDAYA.pdfzulaikha zubir
 
Proses komunikasi verbal dan non verbal
Proses komunikasi verbal dan non verbalProses komunikasi verbal dan non verbal
Proses komunikasi verbal dan non verbalNur Alfiyatur Rochmah
 
Intercultural communication
Intercultural communication Intercultural communication
Intercultural communication Ratih Aini
 
Konseling lintas sosial
Konseling lintas sosialKonseling lintas sosial
Konseling lintas sosialSarahBela25
 
muhammad syafroni ppt (12140310971).pptx
muhammad syafroni  ppt (12140310971).pptxmuhammad syafroni  ppt (12140310971).pptx
muhammad syafroni ppt (12140310971).pptxTEDIRAMADANI
 
Komunikasi Cerdas: Kebutuhan Primer Pendidikan Kekinian
Komunikasi Cerdas: Kebutuhan Primer Pendidikan KekinianKomunikasi Cerdas: Kebutuhan Primer Pendidikan Kekinian
Komunikasi Cerdas: Kebutuhan Primer Pendidikan KekinianLSP3I
 
KONFLIK YANG DITIMBULKAN AKIBAT PERBEDAAN BAHASA DAN GAYA BICARA.pdf
KONFLIK YANG DITIMBULKAN AKIBAT PERBEDAAN BAHASA DAN GAYA BICARA.pdfKONFLIK YANG DITIMBULKAN AKIBAT PERBEDAAN BAHASA DAN GAYA BICARA.pdf
KONFLIK YANG DITIMBULKAN AKIBAT PERBEDAAN BAHASA DAN GAYA BICARA.pdfRianaYusvi
 
Perspektif komunikasi sebagai ilmu
Perspektif komunikasi sebagai ilmuPerspektif komunikasi sebagai ilmu
Perspektif komunikasi sebagai ilmuIchan32
 
Komunikasi Cerdas: Kebutuhan Primer Pendidikan Kekinian
Komunikasi Cerdas: Kebutuhan Primer Pendidikan KekinianKomunikasi Cerdas: Kebutuhan Primer Pendidikan Kekinian
Komunikasi Cerdas: Kebutuhan Primer Pendidikan KekinianLSP3I
 

Similar a KABUDAYAAN (20)

PERBEDAAN KARAKTER DALAM BERINTERAKSI SOSIAL YANG MENYEBABKAN PERPECAHAN
PERBEDAAN  KARAKTER DALAM BERINTERAKSI SOSIAL YANG MENYEBABKAN PERPECAHANPERBEDAAN  KARAKTER DALAM BERINTERAKSI SOSIAL YANG MENYEBABKAN PERPECAHAN
PERBEDAAN KARAKTER DALAM BERINTERAKSI SOSIAL YANG MENYEBABKAN PERPECAHAN
 
Komunikasi antarbudaya dan komunikasi organisasi
Komunikasi antarbudaya dan komunikasi organisasiKomunikasi antarbudaya dan komunikasi organisasi
Komunikasi antarbudaya dan komunikasi organisasi
 
komunikasi internasional dan negosiasi
komunikasi internasional dan negosiasikomunikasi internasional dan negosiasi
komunikasi internasional dan negosiasi
 
10 learn theoryhistory
10 learn theoryhistory10 learn theoryhistory
10 learn theoryhistory
 
Tugas upload presentasi triyanto - 44310120036
Tugas upload presentasi   triyanto - 44310120036Tugas upload presentasi   triyanto - 44310120036
Tugas upload presentasi triyanto - 44310120036
 
Overview Ilmu Komunikasi
Overview Ilmu KomunikasiOverview Ilmu Komunikasi
Overview Ilmu Komunikasi
 
Jurnal Antropologi Jasmine Muntaza.docx
Jurnal Antropologi Jasmine Muntaza.docxJurnal Antropologi Jasmine Muntaza.docx
Jurnal Antropologi Jasmine Muntaza.docx
 
Ilmu komunikasi (Bahan Ajar) dirangkum dari berbagai sumber
Ilmu komunikasi (Bahan Ajar) dirangkum dari berbagai sumberIlmu komunikasi (Bahan Ajar) dirangkum dari berbagai sumber
Ilmu komunikasi (Bahan Ajar) dirangkum dari berbagai sumber
 
BAB 1_PENGENALAN KEPADA KOMUNIKASI ANTARABUDAYA.pdf
BAB 1_PENGENALAN KEPADA KOMUNIKASI ANTARABUDAYA.pdfBAB 1_PENGENALAN KEPADA KOMUNIKASI ANTARABUDAYA.pdf
BAB 1_PENGENALAN KEPADA KOMUNIKASI ANTARABUDAYA.pdf
 
Proses komunikasi verbal dan non verbal
Proses komunikasi verbal dan non verbalProses komunikasi verbal dan non verbal
Proses komunikasi verbal dan non verbal
 
Intercultural communication
Intercultural communication Intercultural communication
Intercultural communication
 
Communication Ethics - Komunikasi Antarbudaya
Communication Ethics - Komunikasi AntarbudayaCommunication Ethics - Komunikasi Antarbudaya
Communication Ethics - Komunikasi Antarbudaya
 
Konseling lintas sosial
Konseling lintas sosialKonseling lintas sosial
Konseling lintas sosial
 
muhammad syafroni ppt (12140310971).pptx
muhammad syafroni  ppt (12140310971).pptxmuhammad syafroni  ppt (12140310971).pptx
muhammad syafroni ppt (12140310971).pptx
 
Komunikasi perkantoran
Komunikasi perkantoranKomunikasi perkantoran
Komunikasi perkantoran
 
Komunikasi Cerdas: Kebutuhan Primer Pendidikan Kekinian
Komunikasi Cerdas: Kebutuhan Primer Pendidikan KekinianKomunikasi Cerdas: Kebutuhan Primer Pendidikan Kekinian
Komunikasi Cerdas: Kebutuhan Primer Pendidikan Kekinian
 
KONFLIK YANG DITIMBULKAN AKIBAT PERBEDAAN BAHASA DAN GAYA BICARA.pdf
KONFLIK YANG DITIMBULKAN AKIBAT PERBEDAAN BAHASA DAN GAYA BICARA.pdfKONFLIK YANG DITIMBULKAN AKIBAT PERBEDAAN BAHASA DAN GAYA BICARA.pdf
KONFLIK YANG DITIMBULKAN AKIBAT PERBEDAAN BAHASA DAN GAYA BICARA.pdf
 
Perspektif komunikasi sebagai ilmu
Perspektif komunikasi sebagai ilmuPerspektif komunikasi sebagai ilmu
Perspektif komunikasi sebagai ilmu
 
Komunikasi Cerdas: Kebutuhan Primer Pendidikan Kekinian
Komunikasi Cerdas: Kebutuhan Primer Pendidikan KekinianKomunikasi Cerdas: Kebutuhan Primer Pendidikan Kekinian
Komunikasi Cerdas: Kebutuhan Primer Pendidikan Kekinian
 
Lintas Budaya 12,13,14,15
Lintas Budaya 12,13,14,15Lintas Budaya 12,13,14,15
Lintas Budaya 12,13,14,15
 

Último

11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptxMiftahunnajahTVIBS
 
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptxcontoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptxHR MUSLIM
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDNurainiNuraini25
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5ssuserd52993
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxLK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxPurmiasih
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxIgitNuryana13
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxadimulianta1
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxazhari524
 
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxmawan5982
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfbibizaenab
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarantugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarankeicapmaniez
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7IwanSumantri7
 

Último (20)

11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
 
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptxcontoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptx
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxLK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
 
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarantugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 

KABUDAYAAN

  • 1. TUGAS KOMUNIKASI ANTAR BUDAYA RESUME METODE PENELITIAN DAN ETIKA DALAM KOMUNIKASI ANTAR BUDAYA DISUSUN OLEH : BIMANTORO KUSHARI - 1201110123 KELAS A 2011 UNIVERSITAS TELKOM FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS MANAJEMEN BISNIS TELEKOMUNIKASI DAN INFORMATIKA 2014
  • 2. Ruang Lingkup Penelitian Komunikasi Antar Budaya : 1. Komponen-Komponen Budaya Pandangan dunia (subjective experience world) suatu budaya. Asante (1980) menyebut tiga tipe pandangan dunia: (a) Afrosentrik; melihat realitas terpadu dan bergerak secara agung. Tidak ada pemisahan antara yang material dan spiritual, yang profan dan yang sakral, bentuk dan substansi. (b) Eurosentrik; melihat materi sebagai ilusi, yang real adalah yang datang dari alam spiritual (c) Asiosentrik ; melihat materi saja yang real, yang spiritual itu ilusi. Everything that not within sense-experience become non-sense. 2. Komponen-Komponen Komunikasi • Komponen penting dalam penelitian Komunikasi Antarbudaya adalah: (1) Pesan Komunikasi; (2) Peserta Komunikasi; (3) Sandi yang digunakan; (4) Media • Selain komponen tersebut, penelitian KAB dapat juga mencakup: (1) kinesika yakni pesan non-verbal berupa isyarat, postur atau ungkapan wajah; (2) proksemika atau studi jarak dan ruang; (3) vokalika (studi suara); (4) sistem komunikasi artifaktual (penampilan tubuh, citra tubuh, dll.) dan (5) sistem komunikasi sentuhan Prosedur Penelitian Komunikasi Antarbudaya : 1. Paradigma Positivistik Paradigma ini bertujuan menguji seperangkat hubungan berkaitan dengan perilaku manusia yang dapat digeneralisasikan.Paradigma positivistik ditegakkan pada logiko-empirisme
  • 3. Prinsip paradigma ini adalah mengukur yang teramati (observables), melakukan kuantifikasi, dan merumuskan generalisasi hasil akhir.Paradigma positivistik mengkonstruksi realitas seperti apa yang kita kehendaki. Peneliti dengan paradigma positivistik menganggap realitas itu obyektif dan tunggal dan identik. 2. Paradigma Naturalistik Asumsi paradigma naturalistik adalah bahwa realitas adalah hasil konstruksi ki ta karena setiap orang mengkonstruksi realitas, maka kita mengenal banyak realitas . Pengamat dan yang diamati berhubungan secara interaktif dan saling mempengaruhi. Tujuan penelitian tidak untuk menemukan pengetahuan nomotetik (hukum-hukum yang dapat digeneralisasikan), tetapi mengembangkan pengetahuan idiografik (penjelasan tentang kasus-kasus). Penelitian naturalistik selalu terkait dengan nilai-nilai (value-bound). ETIKA DALAM KOMUNIKASI ANTAR BUDAYA Antropolog Edward T. Hall (1973) berpendapat bahwa budaya adalah komunikasi dan komunikasi adalah budaya. Dengan kata lain, “tak mungkin memikirkan komunikasi tanpa memikirkan konteks dan makna kulturnya” (Kress,1993:13). Implisit dalam konsep komunikasi adalah etika komunikasi yang harus dipenuhi ketika pebisnis berkomunikasi dengan pebisnis lainnya dari budaya yang berbeda. Etika adalah standar-standar moral yang mengatur perilaku kita: bagaimana kita bertindak dan mengharapkan orang lain bertindak (Verderber, 1978:313). Etika biasanya berkaitan dengan penilaian tentang perilaku benar atau tidak benar, yang baik atau tidak baik, yang pantas atau tidak pantas, yang berguna tidak berguna, dan yang harus dilkukan atau tidak boleh dilakukan. Berbagai aspek etika komunikasi bisnis, seperti bagaimana kita memanggil nama, kenalan, meyapa, berjanji, melakukan presentasi, melakukan negosiasi, melakukan kontrak, semua itu berkaitan dengan budaya. Jadi, tidak ada etika komunikasi bisnis yang universal. 1. Kerumitan Etika Bahasa Verbal Etika berbicara sangat bervariasi dalam bisnis. Misalnya, umumnya orang Jerman dan Swedia adalah pendengar yang baik. Namun tidak demikian halnya dengan orang Italia dan orang Spanyol; mereka malah sering memotong pembicaraan dengan bahasa tubuh dan isyarat tangan yang hidup dan terkesan berlebihan. Kesulitan bisa muncul saat kita pertama kali betemu dengan calon mitra bisnis, bagaimana kita harus menyapa, menggunakan gelarnya, untuk menghormatinya atau memanggil nama pertamanya supaya cepat dan akrab. 2. Kerumitan Etika Bahasa Nonverbal
  • 4. Sebagaimana juga bahasa verbal, bahasa non verbal seperti sikap tubuh, gerak-gerak, sentuhan, ekspresi wajah, senyuman, kontak mata, nada suara, diam, pakaian, penggunaan ruang, konsep waktu, pengendalian emosi, dll yang dianut suatu kelompok budaya juga sangat rumit dan berbeda dari suatu budaya ke budaya lainnya. Baik disadari ataupun tidak, seringkali perilaku-perilaku nonverbal tersebut merupakan bagian dari etika komunikasi yang harus dipenuhi dalam proses komunikasi bisnis.Pesan nonverbal paling bermakna adalah ekspresi wajah, khususnya pandangan 3. Perbedaan Orientasi Nilai Budaya Dalam negosiasi antarbudaya, proses komunikasi yang terjadi jelas lebih rumit daripada dalam negosiasi dengan orang-orang yang berbeda budaya sama. Dalam hal ini, idealnya negosiasi harus memahami bahasa verbal, bahasa nonverbal dan nilai-nilai lain yang dianut mitra bisnis mereka, sehingga mereka menjadi peka terhadap perbedaan budaya, menyadari bagaimana perbedaan tersebut memengaruhi proses negosiasi yang akan mereka lakukan dari awal hingga akhir (mulai dari perkenalan hingga penandatanganan persetujuan bisnis yang mungkin memakan waktu relatif lama). Problemnya adalah bahwa apa yang dianggap perilaku baik atau buruk, pantas atau tidak pantas, sopan atau tidak sopan dalam suatu budaya seringkali dipersepsikan berbeda atau bahkan bertentangan dengan budaya lain. Misalnya, mamanggil nama pertama kepada atasan di Indonesia dianggap tidak sopan, seperti juga di Jepang dan di Korea, sementara hal tersebut biasa saja di Amerika atau di Australia. Tidak berlebihan bila perbedaan-perbedaan dalam orientasi nilai budaya juga dapat menimbulkan kesalah pahaman dalam berbagai perilaku dan presentasi bisnis. Banyak kegagalan manajemen dan bisnis yang dialami para manajer atau pengusaha disebabkan karena ketidak mampuan untuk memahami bahsa verbal, non verbal, dan nilai -nilai yang dianut mitra bisnis mereka. Sikap mereka yang berorientasi pada nilai -nilai budaya sendiri dan kurang memperhatikan nilai-nilai budaya calon mitra bisnis mereka. Masalah akan timbul bila etika komunikasi suatu pihak dihadapkan kepada pihak lain. Lewis (1996) menggambarkan bagaimana konsep kebenaran berada antara suatu bangsa dengan bangsa lainnya, yang jug dapat berlaku dalam konteks bisnis. Kerumitan komunikasi didasari oleh fakta bahwa komunikasi manusia bersifat omnipresent (ada di mana-mana). Karena komunikasi manusia itu pelik, maka etika komunikasi manusia juga pelik. Kita biasanya menilai etika komunikasi kita sendiri berdasarkan niat yang kita miliki. Namun ketika kita menilai etika etika komuniakasi orang lain, kita menilai etika komunikasi mereka berdasarkan tindakan-tindakan mereka yang kasat mata. Biasanya niat yang sama mungkin diwujudkan lewat tindakan yang berbeda, atau tindakan yang sama mungkin berdasarkan niat yang berbeda.
  • 5. Selain itu komuniksai terdiri dari berbagai konteks. Ada komunikasi antarpersonal (dua orang), komuniksai kelompok kecil, komunikasi publik, komunikasi organisasi, komunikasi massa dan komunikasi anatarbudaya (Tubbs dan Moss, 1994). Pesannya bisa verbal (kata-kata) dan nonverbal seperti ekspresi muka, isyarat tangan, intonasi, bahkan juga diam. Etika komunikasi menjadi musykil karena kita sulit menerapkan suatu standar untuk semua situasi komunikasi, pada setiap waktu dan dalam setiap budaya. Sehingga komunikasi langsung ini dapat memupuk keakraban dan kehangatan dengan sesama kita. Tanpa komunikasi tatap muka, kemanusiaan kita tereduksi. Kita menjadi terasing dengan lingkungan sendiri dan “linglung”. Dalam era bisnis abad ke-21, para pebisnis tetap merasa perlu untuk bertemu dan berunding secara tatap muka, meskipun mereka juga menggunakan peralatan komunikasi yang canggih.