SlideShare una empresa de Scribd logo
1 de 26
Descargar para leer sin conexión
Kata, Frase, Klausa
dalam Kalimat
Dra. Siti Sahara
SINTAKSIS BAHASA INDONESIA
 Istilah sintaksis berasal dari bahasa Yunani
(Sun + tattein) yang berarti mengatur bersama-
sama.
Manaf (2009 : 3) menjelaskan bahwa sintaksis
adalah cabang linguistik yang membahas
struktur internal kalimat. Struktur internal
kalimat yang dibahas adalah frasa, klausa, dan
kalimat. Jadi frasa adalah objek kajian
sintaksis terkecil dan kalimat adalah objek
Pengertian Sintaksis
 Kridalaksana (2001:199) menyatakan bahwa sintaksis adalah cabang
linguistik yang mempelajari pengaturan dan hubungan antara kata dan kata,
atau antara kata dan satuan–satuan yang lebih besar, atau antar satuan yang
lebuih besar itu dalam bahasa.
 Ramlan (1981) menyatakan bahwa sintaksis ialah cabang ilmu bahasa yang
membicarakan seluk–beluk wacana, kalimat, klausa, dan frase.
 Jadi sintaksis adalah cabang linguistik yang membahas struktur internal
kalimat: frasa, klausa, dan kalimat.
Apabila dilihat dari unsur terkecil, yaitu kata:  kata unsur pembentuk frase,
frase pembentuk klausa, klausa pembentuk kalimat, kalimat pembentuk
wacana.
 Fungsi kajian sintaksis
terdiri atas beberapa
komponen. Diantaranya
subjek, predikat,
objek, pelengkap dan
keterangan.
.
Kata,
Frasa,
Klausa,
Dalam Kalimat
.
Definisi Kata
1. Kata: sebagai satuan gramatikal yang
terdiri dari satu morfem atau lebih yang
menjadi unsur langsung pembentukan
frase atau klausa.
2. Kata: dalam bahasa lisan deretan bunyi
yang mengandung arti.
3. Kata: dalam bahasa tulis deretan huruf
yang mengandung arti.
Kelas Kata
“Kelas kata” adalah istilah dalam
tatabahasa struktural.
“Jenis kata” dalam
tatabahas tradisional.
Jenis Kata
1. Kata Benda (nomina)  rumah, air, angin, Tuhan, dsb.
2. Kata Kerja (verba)  tidur, menangis, berjalan, dsb.
3. Kata Sifat/keadaan (adiectiva)  tinggi, cantik, lama,
dsb.
4. Kata Ganti (pronomina)  aku, kami, kita, dia, dsb.
5. Kata Bilangan (numeralia)  satu, dua, tiga, dsb.
6. Kata Keterangan (adverbia)  sudah, selesai, dsb.
7. Kata Sambung (coniunctio)  dan, tetapi, serta, dsb.
8. Kata Depan (praeposito)  di, ke, dari, pada, dsb.
9. Kata Sandang (articula)  yang, si, sang, hang, dsb.
10. Kata Seru (interjectio)  ya, wah, ah, hai, o, oh, dsb.
(Dr. Gorys Keraf 1982
: 61)
Frase
 Frasa:
Frasa adalah gabungan dua kata atau lebih yang
bersifat nonpredikatif atau lazim juga disebut
gabungan kata yang mengisi salah satu fungsi
sintaksis di dalam kalimat (Chaer, 2003 : 222).
Contoh: bayi sehat, pisang goreng, baru datang,
sedang membaca
Widjono (2007:140) membedakan frasa berdasarkan
kelas kata
 Jenis Frase atau kelas kata:
1. Frasa verbal (kata kerja)
2. Frasa adjektival (kata sifat)
3. Frase nominal (kata benda)
4. Frasa adverbial (keterangan kata sifat)
5. Frasa pronominal (kata ganti)
6. Frasa numeralia (kata bilangan)
7. Frasa interogativa koordinatif (kata tanya)
8. Frasa demonstrativa koordinatif
(dua kata tidak saling menerangkan)
9. Frasa preposisional koordinatif
(kata depan tidak saling menerangkan)
Klausa
 Klausa: adalah suatu gramatikal yang berupa kelompok
kata, sekurang-kurangnya terdiri atas subjek dan predikat
dan berpotensi menjadi kalimat.
 Klausa adalah sebuah konstruksi yang di dalamnya
terdapat beberapa kata yang mengandung unsur
predikatif (Gorys Keraf 1984 :138). Klausa berpotensi
menjadi kalimat.
(Manaf 2009 :13) menjelaskan bahwa yang membedakan
klausa dan kalimat adalah intonasi final di akhir satuan
bahasa itu. Kalimat diakhiri dengan intonasi final,
sedangkan klausa tidak diakhiri intonasi final. Intonasi
final itu dapat berupa intonasi berita, tanya, dan
perintah.
Klausa
 Widjono (2007 : 143) membedakan klausa sebagai berikut:
1. Kalimat majemuk setara (koordinatif), setiap klausa memiliki
kedudukan yang sama. Kalimat majemuk koordinatif
dibangun dengan dua klausa atau lebih yang
tidak saling menerangkan.
Contoh:
- Rima membaca buku, dan adiknya bermain catur.
 Klausa pertama ”Rima membaca buku”. Klausa kedua
”adiknya bermain catur”. Keduanya tidak saling
menerangkan.
Klausa
2. Klausa kalimat majemuk bertingkat (Subordinatif)
dibangun dengan klausa yang berfungsi menerangkan
klausa lainnya. Contoh:
- Orang itu pindah ke Jakarta setelah suaminya
bekerja di Bank Indonesia.
 Klausa ”Orang itu pindah ke Jakarta” sebagai klausa
utama (lazim disebut induk kalimat) dan klausa
kedua ”suaminya bekerja di Bank Indonesia”
merupakan klausa sematan (lazim disebut anak
kalimat).
.
Klausa
3. Klausa gabungan kalimat majemuk setara dan kalimat
majemuk bertingkat, terdir atas tiga klausa atau lebih.
Contoh:
- Dia pindah ke Jakarta setelah ayahnya meninggal dan
ibunya kawin lagi.
Kalimat di atas terdiri atas tiga klausa yaitu.
1) Dia pindah ke Jakarta (klausa utama)
2) Setelah ayahnya meninggal (klausa sematan)
3) Ibunya kawin lagi (klausa sematan)
1) Dia pindah ke Jakarta setelah ayahnya meninggal.
(Kalimat majemuk bertingkat)
2) Ayahnya meninggal dan ibunya kawin lagi. (Kalimat
majemuk setara)
.
Definisi Kalimat
 Kalimat: adalah satuan bahasa yang secara relatif berdiri
sendiri, mempunyai pola intonasi final, dan secara
aktual ataupun potensial terdiri atas klausa.
 Kalimat adalah satuan bahasa terkecil, dalam wujud lisan
maupun tulisan yang mengungkapkan pikiran secara utuh.
Dalam wujud lisan kalimat diungkapkan dengan suara
yang naik dan turun, lemah dan lembut, disela dengan
jeda, dan diakhiri dengan intonasi. Sedangkan dalam
wujud tertulis kalimat diawali dengan huruf kapital dan
diakhiri dengan tanda titik, tanda tanya dan tanda seru.
.
Kalimat
 Kalimat adalah satuan bahasa terkecil yang merupakan
kesatuan pikiran (Widjono :146). Manaf (2009 :11) lebih
menjelaskan dengan membedakan kalimat menjadi
bahasa lisan dan bahasa tulis. Dalam bahasa lisan,
kalimat adalah satuan bahasa yang mempunyai ciri sebagai
berikut:
(1) satuan bahasa yang terbentuk atas gabungan kata
dengan kata, gabungan kata dengan frasa,
atau gabungan frasa dengan frasa, yang minimal
berupa sebuah klausa bebas yang minimal
mengandung satu subjek dan prediket, baik unsur
.
Lanjut
(2) Satuan bahasa itu didahului oleh suatu kesenyapan
awal, diselingi atau tidak diselingi oleh kesenyapan
antara dan diakhiri dengan kesenyapan akhir yang
berupa intonasi final, yaitu intonasi berita, tanya,
intonasi perintah, dan intonasi kagum. Dalam bahasa
tulis, kalimat adalah satuan bahasa yang diawali oleh
huruf kapital, diselingi atau tidak diselingi tanda
koma (,), titik dua (:), atau titik koma (;), dan diakhiri
dengan lambang intonasi final yaitu tanda titik (.),
tanda tanya (?), atau tanda seru (!).
Fungsi Sintaksis dalam Kalimat
 Fungsi sintaksis pada hakikatnya adalah ”tempat” atau
”laci” yang dapat diisi oleh bentuk bahasa tertentu (Manaf
2009 : 34). Wujud fungsi sintaksis
adalah subjek (S), prediket (P), objek (O), pelengkap
(Pel), dan keterangan (ket). Tidak semua kalimat harus
mengandung semua fungsi sintaksis itu. Unsur fungsi
sintaksis yang harus ada dalam setiap kalimat adalah
subjek dan prediket, sedangkan unsur lainnya, yaitu
objek, pelengkap dan keterangan merupakan unsur
penunjang
dalam kalimat.
Ciri-Ciri Kalimat
 Susilo (1990 : 2) mengemukakan lima ciri kalimat
bahasa Indonesia ialah:
- bermakna, bersistem, urutan frase, dapat berdiri
sendiri dalam hubungannya, dengan kalimat yang
lain, berjeda atau berhenti dengan berakhirnya
intonasi.
Latihan Yuk!
Tentukan:
Kalimat sederhana,
Kalimat luas, dan
Kalimat gabung
 Wacana di bawah ini
Wacana
1) Aku sebetulnya seorang artis. 2) Sukses yang kuperoleh di
bidang lain, tidak lain karena nasib baik. 3) Aku bekerja sebagai
penulis interviu dan artikel mengenai bintang film dan tokoh-tokoh
Hollywood yang dimuat di luar negeri dalam majalah perdagangan
dan film Inggris. 4) Pekerjaan itu tidak kusukai, tapi aku
memperoleh penghasilan yang besar darinya.
5) Sungguh, sukses yang kuperoleh lebih dari-pada cukup,
kesenangan dan keselamatan terjamin. 6) Tapi rasa jemu
mengamuk jua dalam jiwaku.
7) Aku tidak puas dan keadaanku jauh dari bahagia. 8) Seringku
inginkan untuk menjadi untuk menjadi seorang penyelidik, dan
tentunya menjelajah tempat-tempat yang jauh. 9) Aku ingin
melukis, lain tidak, tapi banyak hal-hal yang menghambat. 10) Aku
berpendapat, bahwa orang-orang yang kukenal mempunyai
pendapat yang dangkal. 11) Tujuan dan ambisi mereka berbedah
jauh dengan getaran jiwaku.
Latihan:
Soal
 Teks: Kalimat-kalimat tunggal di bawa ini
jadikan sebuah “kalimat gabung!”.
1. Gadis itu kecil.
2. Gadis itu penjaja kue.
3. Gadis itu kemarin dikabarkan hilang.
4. Gadis itu ditemukan tadi pagi.
5. Gadis itu ditemukan oleh seorang polisi.
6. Gadis itu hendak menumpang sebuah
kapal kecil.
7. Gadis itu hendak berangkat ke Bengkulu.
Latihan:
Soal
Teks: Jadikanlah kalimat gabung di bawah ini
menjadi “5” buah kalimat sederhana!
* Keindahan sawah dan ladang, lereng bukit
serta kabutnya yang mempesona, Gunung
Penanggungan yang kehijauan, serta puncak
semeru yang jauh dan kebiru-biruan, dengan
awannya yang penuh rahasia selalu memenuhi
jiwanya.
1. Adjat Sakri. Bangun Kalimat Bahasa
Indonesia. Bandung: Penerbit ITB, 1994.
2. Ida Bagus Putrayasa. Tata Kalimat Bahasa
Indonesia. Bandung: Refika Aditama, 2006.
3. M. Ramlan. Morfologi; Suatu Tinjauan
Deskriptif. Yogyakarta: CV Karyono, 1985.
4.--------------. Sintaksis; Ilmu Bahasa Indonesia.
Yogyakarta: CV Karyono, 1986.
5. Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia Yang
Disempurnakan (EYD). Jakarta: Pusat Bahasa.
6.Sudarnao, Eman A. Rahman. Kemampuan
Berbahasa Indonesia, PT Hikmat Syahid
Indah, 1986
Buku Sumber
.
Chaer, Abdul. 2003. Linguistik Umum.
Jakarta: Rineka Cipta.
Keraf, Gorys. 1984. Tata Bahasa
Indonesia. Flores: Nusa Indah.
Manaf, Ngusman Abdul,
2009. Sintaksis: Teori dan
Terapannya dalam Bahasa
Indonesia. Padang: Sukabina Press.
Widjono HS. 2007. Bahasa Indonesia:
Mata ` Kuliah Pengembangan
Kepribadian di Perguruan
.
DAFTAR
PUSTAKA
4. kata, frase, dan klausa, dalam kalimat

Más contenido relacionado

La actualidad más candente

PPT kedudukan dan Fungsi Bahasa Indonesia
PPT kedudukan dan Fungsi Bahasa IndonesiaPPT kedudukan dan Fungsi Bahasa Indonesia
PPT kedudukan dan Fungsi Bahasa IndonesiaChusnul Khotimah
 
Ciri-ciri Teks Akademik
Ciri-ciri Teks AkademikCiri-ciri Teks Akademik
Ciri-ciri Teks AkademikUwes Chaeruman
 
Psikolinguistik Leksikal Semantik : Dari Kata Ke Makna
Psikolinguistik Leksikal Semantik : Dari Kata Ke MaknaPsikolinguistik Leksikal Semantik : Dari Kata Ke Makna
Psikolinguistik Leksikal Semantik : Dari Kata Ke MaknaSuedi Ahmad
 
Jobdesk panitia ospek ft uny 2016
Jobdesk panitia ospek ft uny 2016Jobdesk panitia ospek ft uny 2016
Jobdesk panitia ospek ft uny 2016M Abdul Rochim
 
Ejaan bahasa indonesia
Ejaan bahasa indonesia Ejaan bahasa indonesia
Ejaan bahasa indonesia Lia Aldiana
 
Makalah filsafat ilmu tugas 1
Makalah filsafat ilmu tugas 1Makalah filsafat ilmu tugas 1
Makalah filsafat ilmu tugas 1Fandi Fandi
 
penyimpanan dan retrival kata
penyimpanan dan retrival katapenyimpanan dan retrival kata
penyimpanan dan retrival katadesfi ceriany
 
Fungsi dan kategori dalam kalimat
Fungsi dan kategori dalam kalimatFungsi dan kategori dalam kalimat
Fungsi dan kategori dalam kalimatAgus Saripudin
 
MAKALAH BAHASA INDONESIA KEILMUAN
MAKALAH BAHASA INDONESIA KEILMUANMAKALAH BAHASA INDONESIA KEILMUAN
MAKALAH BAHASA INDONESIA KEILMUANNur Arifaizal Basri
 
Struktur teks proposal penelitian
Struktur teks proposal penelitianStruktur teks proposal penelitian
Struktur teks proposal penelitianUwes Chaeruman
 
Analisis kesalahan berbahasa - kesalahan berbahasa tataran semantik
Analisis kesalahan berbahasa - kesalahan berbahasa tataran semantikAnalisis kesalahan berbahasa - kesalahan berbahasa tataran semantik
Analisis kesalahan berbahasa - kesalahan berbahasa tataran semantikAjengIlla
 
Konsep, term dan definisi
Konsep, term dan definisiKonsep, term dan definisi
Konsep, term dan definisiSwig WuNafik
 
Pertemuan 5 kalimat efektif kesepadanan dan kesatuan
Pertemuan 5 kalimat efektif kesepadanan dan kesatuanPertemuan 5 kalimat efektif kesepadanan dan kesatuan
Pertemuan 5 kalimat efektif kesepadanan dan kesatuanAinul Fikri
 
Bahasa baku & Bahasa Resmi
Bahasa baku & Bahasa Resmi Bahasa baku & Bahasa Resmi
Bahasa baku & Bahasa Resmi Potpotya Fitri
 
Presentasi seminar proposal
Presentasi seminar proposalPresentasi seminar proposal
Presentasi seminar proposalNajmi Sari
 

La actualidad más candente (20)

PPT kedudukan dan Fungsi Bahasa Indonesia
PPT kedudukan dan Fungsi Bahasa IndonesiaPPT kedudukan dan Fungsi Bahasa Indonesia
PPT kedudukan dan Fungsi Bahasa Indonesia
 
Ciri-ciri Teks Akademik
Ciri-ciri Teks AkademikCiri-ciri Teks Akademik
Ciri-ciri Teks Akademik
 
Psikolinguistik Leksikal Semantik : Dari Kata Ke Makna
Psikolinguistik Leksikal Semantik : Dari Kata Ke MaknaPsikolinguistik Leksikal Semantik : Dari Kata Ke Makna
Psikolinguistik Leksikal Semantik : Dari Kata Ke Makna
 
Ppt sintaksis
Ppt sintaksisPpt sintaksis
Ppt sintaksis
 
Jobdesk panitia ospek ft uny 2016
Jobdesk panitia ospek ft uny 2016Jobdesk panitia ospek ft uny 2016
Jobdesk panitia ospek ft uny 2016
 
Ejaan bahasa indonesia
Ejaan bahasa indonesia Ejaan bahasa indonesia
Ejaan bahasa indonesia
 
Max weber birokrasi
Max weber birokrasiMax weber birokrasi
Max weber birokrasi
 
Makalah filsafat ilmu tugas 1
Makalah filsafat ilmu tugas 1Makalah filsafat ilmu tugas 1
Makalah filsafat ilmu tugas 1
 
penyimpanan dan retrival kata
penyimpanan dan retrival katapenyimpanan dan retrival kata
penyimpanan dan retrival kata
 
Fungsi dan kategori dalam kalimat
Fungsi dan kategori dalam kalimatFungsi dan kategori dalam kalimat
Fungsi dan kategori dalam kalimat
 
MAKALAH BAHASA INDONESIA KEILMUAN
MAKALAH BAHASA INDONESIA KEILMUANMAKALAH BAHASA INDONESIA KEILMUAN
MAKALAH BAHASA INDONESIA KEILMUAN
 
Struktur teks proposal penelitian
Struktur teks proposal penelitianStruktur teks proposal penelitian
Struktur teks proposal penelitian
 
Wacana
WacanaWacana
Wacana
 
Analisis kesalahan berbahasa - kesalahan berbahasa tataran semantik
Analisis kesalahan berbahasa - kesalahan berbahasa tataran semantikAnalisis kesalahan berbahasa - kesalahan berbahasa tataran semantik
Analisis kesalahan berbahasa - kesalahan berbahasa tataran semantik
 
Konsep, term dan definisi
Konsep, term dan definisiKonsep, term dan definisi
Konsep, term dan definisi
 
Pertemuan 5 kalimat efektif kesepadanan dan kesatuan
Pertemuan 5 kalimat efektif kesepadanan dan kesatuanPertemuan 5 kalimat efektif kesepadanan dan kesatuan
Pertemuan 5 kalimat efektif kesepadanan dan kesatuan
 
Bhs ind (4) Bahasa Ragam Ilmiah
Bhs ind (4) Bahasa Ragam IlmiahBhs ind (4) Bahasa Ragam Ilmiah
Bhs ind (4) Bahasa Ragam Ilmiah
 
Bahasa baku & Bahasa Resmi
Bahasa baku & Bahasa Resmi Bahasa baku & Bahasa Resmi
Bahasa baku & Bahasa Resmi
 
Presentasi seminar proposal
Presentasi seminar proposalPresentasi seminar proposal
Presentasi seminar proposal
 
Morfologi
MorfologiMorfologi
Morfologi
 

Destacado (20)

Frasa Bahasa Indonesia
Frasa Bahasa IndonesiaFrasa Bahasa Indonesia
Frasa Bahasa Indonesia
 
Jenis jenis-frasa-dlm-bhs-indonesia.sma
Jenis jenis-frasa-dlm-bhs-indonesia.smaJenis jenis-frasa-dlm-bhs-indonesia.sma
Jenis jenis-frasa-dlm-bhs-indonesia.sma
 
Tugas = Contoh-Contoh Frasa
Tugas = Contoh-Contoh FrasaTugas = Contoh-Contoh Frasa
Tugas = Contoh-Contoh Frasa
 
Frasa dan klausa
Frasa dan klausaFrasa dan klausa
Frasa dan klausa
 
Frasa adjektiva Kelas X SMA
Frasa adjektiva Kelas X SMAFrasa adjektiva Kelas X SMA
Frasa adjektiva Kelas X SMA
 
Frasa, Klausa dan Kalimat
Frasa, Klausa dan KalimatFrasa, Klausa dan Kalimat
Frasa, Klausa dan Kalimat
 
Makalah Sintaksis Bahasa Indonesia
Makalah Sintaksis Bahasa IndonesiaMakalah Sintaksis Bahasa Indonesia
Makalah Sintaksis Bahasa Indonesia
 
Kalimat efektif ppt
Kalimat efektif pptKalimat efektif ppt
Kalimat efektif ppt
 
09 penulisan bahasa indonesia
09 penulisan bahasa indonesia09 penulisan bahasa indonesia
09 penulisan bahasa indonesia
 
Kuliah pungtuasi
Kuliah pungtuasiKuliah pungtuasi
Kuliah pungtuasi
 
Teori keprib adler horney
Teori keprib adler horneyTeori keprib adler horney
Teori keprib adler horney
 
Kalimat efektif makalah
Kalimat efektif makalahKalimat efektif makalah
Kalimat efektif makalah
 
Kalimatdalambahasaindonesia :)
Kalimatdalambahasaindonesia  :)Kalimatdalambahasaindonesia  :)
Kalimatdalambahasaindonesia :)
 
Frase dan klausa
Frase dan klausaFrase dan klausa
Frase dan klausa
 
diksi
diksidiksi
diksi
 
Sintaksis
SintaksisSintaksis
Sintaksis
 
Kalimat Tunggal dan Kalimat Majemuk
Kalimat Tunggal dan Kalimat MajemukKalimat Tunggal dan Kalimat Majemuk
Kalimat Tunggal dan Kalimat Majemuk
 
KARAKTER DIRI MENGIKUT SUSUNAN KELUARGA
KARAKTER DIRI MENGIKUT SUSUNAN KELUARGAKARAKTER DIRI MENGIKUT SUSUNAN KELUARGA
KARAKTER DIRI MENGIKUT SUSUNAN KELUARGA
 
Laporan Pendahuluan Bronkitis
Laporan Pendahuluan BronkitisLaporan Pendahuluan Bronkitis
Laporan Pendahuluan Bronkitis
 
KLAUSA
KLAUSAKLAUSA
KLAUSA
 

Similar a 4. kata, frase, dan klausa, dalam kalimat

Makalah Semantik dan Sintaksis dalam Bahasa Indonesia
Makalah Semantik dan Sintaksis dalam Bahasa IndonesiaMakalah Semantik dan Sintaksis dalam Bahasa Indonesia
Makalah Semantik dan Sintaksis dalam Bahasa IndonesiaRizzty Mennelz
 
Bahasa indonesia kata frasa .pptx
Bahasa indonesia kata frasa .pptxBahasa indonesia kata frasa .pptx
Bahasa indonesia kata frasa .pptxCalsen
 
Sintaksis.pdf
Sintaksis.pdfSintaksis.pdf
Sintaksis.pdfbioeka1
 
Sintaksis 1 jadi
Sintaksis 1 jadiSintaksis 1 jadi
Sintaksis 1 jadirizuki_jung
 
(1584202164) m. taufiqurrohman
(1584202164) m. taufiqurrohman(1584202164) m. taufiqurrohman
(1584202164) m. taufiqurrohmantaufiq99
 
Sintaksis bahasa indonesia
Sintaksis bahasa indonesiaSintaksis bahasa indonesia
Sintaksis bahasa indonesiaDarwis Maulana
 
Sintaksis bahasa indonesia
Sintaksis bahasa indonesiaSintaksis bahasa indonesia
Sintaksis bahasa indonesiaImam Suwandi
 
Pengertian Kalimat dan Klasifikasi Kalimat.docx
Pengertian Kalimat dan Klasifikasi Kalimat.docxPengertian Kalimat dan Klasifikasi Kalimat.docx
Pengertian Kalimat dan Klasifikasi Kalimat.docxZukét Printing
 
Pengertian Kalimat dan Klasifikasi Kalimat.pdf
Pengertian Kalimat dan Klasifikasi Kalimat.pdfPengertian Kalimat dan Klasifikasi Kalimat.pdf
Pengertian Kalimat dan Klasifikasi Kalimat.pdfZukét Printing
 
Dr ton sintaksis
Dr ton sintaksisDr ton sintaksis
Dr ton sintaksisShah Raider
 
Pengertian wacana
Pengertian wacanaPengertian wacana
Pengertian wacanafebrino
 
Bahasa indonesia dan penulisan ilmiah KALIMAT
Bahasa indonesia dan penulisan ilmiah KALIMATBahasa indonesia dan penulisan ilmiah KALIMAT
Bahasa indonesia dan penulisan ilmiah KALIMATRiski Eka
 
Kaidah bahasa indonesia
Kaidah bahasa indonesiaKaidah bahasa indonesia
Kaidah bahasa indonesiasahabatmuslim
 
Bab iv tata kalimat
Bab iv tata kalimatBab iv tata kalimat
Bab iv tata kalimatmudanp.com
 

Similar a 4. kata, frase, dan klausa, dalam kalimat (20)

Makalah Semantik dan Sintaksis dalam Bahasa Indonesia
Makalah Semantik dan Sintaksis dalam Bahasa IndonesiaMakalah Semantik dan Sintaksis dalam Bahasa Indonesia
Makalah Semantik dan Sintaksis dalam Bahasa Indonesia
 
Bahasa indonesia kata frasa .pptx
Bahasa indonesia kata frasa .pptxBahasa indonesia kata frasa .pptx
Bahasa indonesia kata frasa .pptx
 
Sintaksis
SintaksisSintaksis
Sintaksis
 
Sintaksis.pdf
Sintaksis.pdfSintaksis.pdf
Sintaksis.pdf
 
SINTAKSIS.pptx
SINTAKSIS.pptxSINTAKSIS.pptx
SINTAKSIS.pptx
 
Unsur-unsur Kalimat
Unsur-unsur KalimatUnsur-unsur Kalimat
Unsur-unsur Kalimat
 
Sintaksis 1 jadi
Sintaksis 1 jadiSintaksis 1 jadi
Sintaksis 1 jadi
 
Sintaksis
SintaksisSintaksis
Sintaksis
 
(1584202164) m. taufiqurrohman
(1584202164) m. taufiqurrohman(1584202164) m. taufiqurrohman
(1584202164) m. taufiqurrohman
 
Sintaksis bahasa indonesia
Sintaksis bahasa indonesiaSintaksis bahasa indonesia
Sintaksis bahasa indonesia
 
Sintaksis bahasa indonesia
Sintaksis bahasa indonesiaSintaksis bahasa indonesia
Sintaksis bahasa indonesia
 
Sintaksis
SintaksisSintaksis
Sintaksis
 
Pengertian Kalimat dan Klasifikasi Kalimat.docx
Pengertian Kalimat dan Klasifikasi Kalimat.docxPengertian Kalimat dan Klasifikasi Kalimat.docx
Pengertian Kalimat dan Klasifikasi Kalimat.docx
 
Pengertian Kalimat dan Klasifikasi Kalimat.pdf
Pengertian Kalimat dan Klasifikasi Kalimat.pdfPengertian Kalimat dan Klasifikasi Kalimat.pdf
Pengertian Kalimat dan Klasifikasi Kalimat.pdf
 
Dr ton sintaksis
Dr ton sintaksisDr ton sintaksis
Dr ton sintaksis
 
Pengertian wacana
Pengertian wacanaPengertian wacana
Pengertian wacana
 
Bahasa indonesia dan penulisan ilmiah KALIMAT
Bahasa indonesia dan penulisan ilmiah KALIMATBahasa indonesia dan penulisan ilmiah KALIMAT
Bahasa indonesia dan penulisan ilmiah KALIMAT
 
Semantik_pptx.pptx
Semantik_pptx.pptxSemantik_pptx.pptx
Semantik_pptx.pptx
 
Kaidah bahasa indonesia
Kaidah bahasa indonesiaKaidah bahasa indonesia
Kaidah bahasa indonesia
 
Bab iv tata kalimat
Bab iv tata kalimatBab iv tata kalimat
Bab iv tata kalimat
 

Más de busitisahara

12. pratik penulisan karya ilmiah; resensi, proposal, dan laporan
12. pratik penulisan karya ilmiah; resensi, proposal, dan laporan12. pratik penulisan karya ilmiah; resensi, proposal, dan laporan
12. pratik penulisan karya ilmiah; resensi, proposal, dan laporanbusitisahara
 
11. teknik penulisan karya ilmiah
11. teknik penulisan karya ilmiah11. teknik penulisan karya ilmiah
11. teknik penulisan karya ilmiahbusitisahara
 
9. penalaran dalam karangan
9. penalaran dalam karangan9. penalaran dalam karangan
9. penalaran dalam karanganbusitisahara
 
8. perencanaan karangan
8. perencanaan karangan8. perencanaan karangan
8. perencanaan karanganbusitisahara
 
7. paragraf dan pengembangannya
7. paragraf dan pengembangannya7. paragraf dan pengembangannya
7. paragraf dan pengembangannyabusitisahara
 
6. kalimat efektif
6. kalimat efektif6. kalimat efektif
6. kalimat efektifbusitisahara
 
5. diksi dalam kalimat
5. diksi dalam kalimat5. diksi dalam kalimat
5. diksi dalam kalimatbusitisahara
 
3. penerapan kaidah ejaan
3. penerapan kaidah ejaan3. penerapan kaidah ejaan
3. penerapan kaidah ejaanbusitisahara
 
2. arti, fungsi, dan ragam bahasa indonesia
2. arti, fungsi, dan ragam bahasa indonesia2. arti, fungsi, dan ragam bahasa indonesia
2. arti, fungsi, dan ragam bahasa indonesiabusitisahara
 
1. sejarah dan perkembangan bahasa indonesia
1. sejarah dan perkembangan bahasa indonesia1. sejarah dan perkembangan bahasa indonesia
1. sejarah dan perkembangan bahasa indonesiabusitisahara
 
10. sistematika penulisan karya ilmiah
10. sistematika penulisan karya ilmiah10. sistematika penulisan karya ilmiah
10. sistematika penulisan karya ilmiahbusitisahara
 
11. sistematika dan teknik penulisan karya ilmiah
11. sistematika dan teknik penulisan karya ilmiah11. sistematika dan teknik penulisan karya ilmiah
11. sistematika dan teknik penulisan karya ilmiahbusitisahara
 
10. penalaran dalam karangan
10. penalaran dalam karangan10. penalaran dalam karangan
10. penalaran dalam karanganbusitisahara
 
9. perencanaan karangan
9. perencanaan karangan9. perencanaan karangan
9. perencanaan karanganbusitisahara
 
8. paragraf dan pengembangannya
8. paragraf dan pengembangannya8. paragraf dan pengembangannya
8. paragraf dan pengembangannyabusitisahara
 
7. kalimat efektif
7. kalimat efektif 7. kalimat efektif
7. kalimat efektif busitisahara
 
6. diksi dalam kalimat
6. diksi dalam kalimat6. diksi dalam kalimat
6. diksi dalam kalimatbusitisahara
 
5. kata, frase, dan klausa dalam kalimat
5. kata, frase, dan klausa dalam kalimat5. kata, frase, dan klausa dalam kalimat
5. kata, frase, dan klausa dalam kalimatbusitisahara
 
4. penerapan kaidah ejaan
4. penerapan kaidah ejaan 4. penerapan kaidah ejaan
4. penerapan kaidah ejaan busitisahara
 
3. arti, fungsi, dan ragam bahasa indonesia
3. arti, fungsi, dan ragam bahasa indonesia3. arti, fungsi, dan ragam bahasa indonesia
3. arti, fungsi, dan ragam bahasa indonesiabusitisahara
 

Más de busitisahara (20)

12. pratik penulisan karya ilmiah; resensi, proposal, dan laporan
12. pratik penulisan karya ilmiah; resensi, proposal, dan laporan12. pratik penulisan karya ilmiah; resensi, proposal, dan laporan
12. pratik penulisan karya ilmiah; resensi, proposal, dan laporan
 
11. teknik penulisan karya ilmiah
11. teknik penulisan karya ilmiah11. teknik penulisan karya ilmiah
11. teknik penulisan karya ilmiah
 
9. penalaran dalam karangan
9. penalaran dalam karangan9. penalaran dalam karangan
9. penalaran dalam karangan
 
8. perencanaan karangan
8. perencanaan karangan8. perencanaan karangan
8. perencanaan karangan
 
7. paragraf dan pengembangannya
7. paragraf dan pengembangannya7. paragraf dan pengembangannya
7. paragraf dan pengembangannya
 
6. kalimat efektif
6. kalimat efektif6. kalimat efektif
6. kalimat efektif
 
5. diksi dalam kalimat
5. diksi dalam kalimat5. diksi dalam kalimat
5. diksi dalam kalimat
 
3. penerapan kaidah ejaan
3. penerapan kaidah ejaan3. penerapan kaidah ejaan
3. penerapan kaidah ejaan
 
2. arti, fungsi, dan ragam bahasa indonesia
2. arti, fungsi, dan ragam bahasa indonesia2. arti, fungsi, dan ragam bahasa indonesia
2. arti, fungsi, dan ragam bahasa indonesia
 
1. sejarah dan perkembangan bahasa indonesia
1. sejarah dan perkembangan bahasa indonesia1. sejarah dan perkembangan bahasa indonesia
1. sejarah dan perkembangan bahasa indonesia
 
10. sistematika penulisan karya ilmiah
10. sistematika penulisan karya ilmiah10. sistematika penulisan karya ilmiah
10. sistematika penulisan karya ilmiah
 
11. sistematika dan teknik penulisan karya ilmiah
11. sistematika dan teknik penulisan karya ilmiah11. sistematika dan teknik penulisan karya ilmiah
11. sistematika dan teknik penulisan karya ilmiah
 
10. penalaran dalam karangan
10. penalaran dalam karangan10. penalaran dalam karangan
10. penalaran dalam karangan
 
9. perencanaan karangan
9. perencanaan karangan9. perencanaan karangan
9. perencanaan karangan
 
8. paragraf dan pengembangannya
8. paragraf dan pengembangannya8. paragraf dan pengembangannya
8. paragraf dan pengembangannya
 
7. kalimat efektif
7. kalimat efektif 7. kalimat efektif
7. kalimat efektif
 
6. diksi dalam kalimat
6. diksi dalam kalimat6. diksi dalam kalimat
6. diksi dalam kalimat
 
5. kata, frase, dan klausa dalam kalimat
5. kata, frase, dan klausa dalam kalimat5. kata, frase, dan klausa dalam kalimat
5. kata, frase, dan klausa dalam kalimat
 
4. penerapan kaidah ejaan
4. penerapan kaidah ejaan 4. penerapan kaidah ejaan
4. penerapan kaidah ejaan
 
3. arti, fungsi, dan ragam bahasa indonesia
3. arti, fungsi, dan ragam bahasa indonesia3. arti, fungsi, dan ragam bahasa indonesia
3. arti, fungsi, dan ragam bahasa indonesia
 

4. kata, frase, dan klausa, dalam kalimat

  • 1. Kata, Frase, Klausa dalam Kalimat Dra. Siti Sahara
  • 2. SINTAKSIS BAHASA INDONESIA  Istilah sintaksis berasal dari bahasa Yunani (Sun + tattein) yang berarti mengatur bersama- sama. Manaf (2009 : 3) menjelaskan bahwa sintaksis adalah cabang linguistik yang membahas struktur internal kalimat. Struktur internal kalimat yang dibahas adalah frasa, klausa, dan kalimat. Jadi frasa adalah objek kajian sintaksis terkecil dan kalimat adalah objek
  • 3. Pengertian Sintaksis  Kridalaksana (2001:199) menyatakan bahwa sintaksis adalah cabang linguistik yang mempelajari pengaturan dan hubungan antara kata dan kata, atau antara kata dan satuan–satuan yang lebih besar, atau antar satuan yang lebuih besar itu dalam bahasa.  Ramlan (1981) menyatakan bahwa sintaksis ialah cabang ilmu bahasa yang membicarakan seluk–beluk wacana, kalimat, klausa, dan frase.  Jadi sintaksis adalah cabang linguistik yang membahas struktur internal kalimat: frasa, klausa, dan kalimat. Apabila dilihat dari unsur terkecil, yaitu kata:  kata unsur pembentuk frase, frase pembentuk klausa, klausa pembentuk kalimat, kalimat pembentuk wacana.
  • 4.  Fungsi kajian sintaksis terdiri atas beberapa komponen. Diantaranya subjek, predikat, objek, pelengkap dan keterangan.
  • 6. . Definisi Kata 1. Kata: sebagai satuan gramatikal yang terdiri dari satu morfem atau lebih yang menjadi unsur langsung pembentukan frase atau klausa. 2. Kata: dalam bahasa lisan deretan bunyi yang mengandung arti. 3. Kata: dalam bahasa tulis deretan huruf yang mengandung arti.
  • 7. Kelas Kata “Kelas kata” adalah istilah dalam tatabahasa struktural. “Jenis kata” dalam tatabahas tradisional.
  • 8. Jenis Kata 1. Kata Benda (nomina)  rumah, air, angin, Tuhan, dsb. 2. Kata Kerja (verba)  tidur, menangis, berjalan, dsb. 3. Kata Sifat/keadaan (adiectiva)  tinggi, cantik, lama, dsb. 4. Kata Ganti (pronomina)  aku, kami, kita, dia, dsb. 5. Kata Bilangan (numeralia)  satu, dua, tiga, dsb. 6. Kata Keterangan (adverbia)  sudah, selesai, dsb. 7. Kata Sambung (coniunctio)  dan, tetapi, serta, dsb. 8. Kata Depan (praeposito)  di, ke, dari, pada, dsb. 9. Kata Sandang (articula)  yang, si, sang, hang, dsb. 10. Kata Seru (interjectio)  ya, wah, ah, hai, o, oh, dsb. (Dr. Gorys Keraf 1982 : 61)
  • 9. Frase  Frasa: Frasa adalah gabungan dua kata atau lebih yang bersifat nonpredikatif atau lazim juga disebut gabungan kata yang mengisi salah satu fungsi sintaksis di dalam kalimat (Chaer, 2003 : 222). Contoh: bayi sehat, pisang goreng, baru datang, sedang membaca
  • 10. Widjono (2007:140) membedakan frasa berdasarkan kelas kata  Jenis Frase atau kelas kata: 1. Frasa verbal (kata kerja) 2. Frasa adjektival (kata sifat) 3. Frase nominal (kata benda) 4. Frasa adverbial (keterangan kata sifat) 5. Frasa pronominal (kata ganti) 6. Frasa numeralia (kata bilangan) 7. Frasa interogativa koordinatif (kata tanya) 8. Frasa demonstrativa koordinatif (dua kata tidak saling menerangkan) 9. Frasa preposisional koordinatif (kata depan tidak saling menerangkan)
  • 11. Klausa  Klausa: adalah suatu gramatikal yang berupa kelompok kata, sekurang-kurangnya terdiri atas subjek dan predikat dan berpotensi menjadi kalimat.  Klausa adalah sebuah konstruksi yang di dalamnya terdapat beberapa kata yang mengandung unsur predikatif (Gorys Keraf 1984 :138). Klausa berpotensi menjadi kalimat. (Manaf 2009 :13) menjelaskan bahwa yang membedakan klausa dan kalimat adalah intonasi final di akhir satuan bahasa itu. Kalimat diakhiri dengan intonasi final, sedangkan klausa tidak diakhiri intonasi final. Intonasi final itu dapat berupa intonasi berita, tanya, dan perintah.
  • 12. Klausa  Widjono (2007 : 143) membedakan klausa sebagai berikut: 1. Kalimat majemuk setara (koordinatif), setiap klausa memiliki kedudukan yang sama. Kalimat majemuk koordinatif dibangun dengan dua klausa atau lebih yang tidak saling menerangkan. Contoh: - Rima membaca buku, dan adiknya bermain catur.  Klausa pertama ”Rima membaca buku”. Klausa kedua ”adiknya bermain catur”. Keduanya tidak saling menerangkan.
  • 13. Klausa 2. Klausa kalimat majemuk bertingkat (Subordinatif) dibangun dengan klausa yang berfungsi menerangkan klausa lainnya. Contoh: - Orang itu pindah ke Jakarta setelah suaminya bekerja di Bank Indonesia.  Klausa ”Orang itu pindah ke Jakarta” sebagai klausa utama (lazim disebut induk kalimat) dan klausa kedua ”suaminya bekerja di Bank Indonesia” merupakan klausa sematan (lazim disebut anak kalimat).
  • 14. . Klausa 3. Klausa gabungan kalimat majemuk setara dan kalimat majemuk bertingkat, terdir atas tiga klausa atau lebih. Contoh: - Dia pindah ke Jakarta setelah ayahnya meninggal dan ibunya kawin lagi. Kalimat di atas terdiri atas tiga klausa yaitu. 1) Dia pindah ke Jakarta (klausa utama) 2) Setelah ayahnya meninggal (klausa sematan) 3) Ibunya kawin lagi (klausa sematan) 1) Dia pindah ke Jakarta setelah ayahnya meninggal. (Kalimat majemuk bertingkat) 2) Ayahnya meninggal dan ibunya kawin lagi. (Kalimat majemuk setara)
  • 15. . Definisi Kalimat  Kalimat: adalah satuan bahasa yang secara relatif berdiri sendiri, mempunyai pola intonasi final, dan secara aktual ataupun potensial terdiri atas klausa.  Kalimat adalah satuan bahasa terkecil, dalam wujud lisan maupun tulisan yang mengungkapkan pikiran secara utuh. Dalam wujud lisan kalimat diungkapkan dengan suara yang naik dan turun, lemah dan lembut, disela dengan jeda, dan diakhiri dengan intonasi. Sedangkan dalam wujud tertulis kalimat diawali dengan huruf kapital dan diakhiri dengan tanda titik, tanda tanya dan tanda seru.
  • 16. . Kalimat  Kalimat adalah satuan bahasa terkecil yang merupakan kesatuan pikiran (Widjono :146). Manaf (2009 :11) lebih menjelaskan dengan membedakan kalimat menjadi bahasa lisan dan bahasa tulis. Dalam bahasa lisan, kalimat adalah satuan bahasa yang mempunyai ciri sebagai berikut: (1) satuan bahasa yang terbentuk atas gabungan kata dengan kata, gabungan kata dengan frasa, atau gabungan frasa dengan frasa, yang minimal berupa sebuah klausa bebas yang minimal mengandung satu subjek dan prediket, baik unsur
  • 17. . Lanjut (2) Satuan bahasa itu didahului oleh suatu kesenyapan awal, diselingi atau tidak diselingi oleh kesenyapan antara dan diakhiri dengan kesenyapan akhir yang berupa intonasi final, yaitu intonasi berita, tanya, intonasi perintah, dan intonasi kagum. Dalam bahasa tulis, kalimat adalah satuan bahasa yang diawali oleh huruf kapital, diselingi atau tidak diselingi tanda koma (,), titik dua (:), atau titik koma (;), dan diakhiri dengan lambang intonasi final yaitu tanda titik (.), tanda tanya (?), atau tanda seru (!).
  • 18. Fungsi Sintaksis dalam Kalimat  Fungsi sintaksis pada hakikatnya adalah ”tempat” atau ”laci” yang dapat diisi oleh bentuk bahasa tertentu (Manaf 2009 : 34). Wujud fungsi sintaksis adalah subjek (S), prediket (P), objek (O), pelengkap (Pel), dan keterangan (ket). Tidak semua kalimat harus mengandung semua fungsi sintaksis itu. Unsur fungsi sintaksis yang harus ada dalam setiap kalimat adalah subjek dan prediket, sedangkan unsur lainnya, yaitu objek, pelengkap dan keterangan merupakan unsur penunjang dalam kalimat.
  • 19. Ciri-Ciri Kalimat  Susilo (1990 : 2) mengemukakan lima ciri kalimat bahasa Indonesia ialah: - bermakna, bersistem, urutan frase, dapat berdiri sendiri dalam hubungannya, dengan kalimat yang lain, berjeda atau berhenti dengan berakhirnya intonasi.
  • 20. Latihan Yuk! Tentukan: Kalimat sederhana, Kalimat luas, dan Kalimat gabung  Wacana di bawah ini
  • 21. Wacana 1) Aku sebetulnya seorang artis. 2) Sukses yang kuperoleh di bidang lain, tidak lain karena nasib baik. 3) Aku bekerja sebagai penulis interviu dan artikel mengenai bintang film dan tokoh-tokoh Hollywood yang dimuat di luar negeri dalam majalah perdagangan dan film Inggris. 4) Pekerjaan itu tidak kusukai, tapi aku memperoleh penghasilan yang besar darinya. 5) Sungguh, sukses yang kuperoleh lebih dari-pada cukup, kesenangan dan keselamatan terjamin. 6) Tapi rasa jemu mengamuk jua dalam jiwaku. 7) Aku tidak puas dan keadaanku jauh dari bahagia. 8) Seringku inginkan untuk menjadi untuk menjadi seorang penyelidik, dan tentunya menjelajah tempat-tempat yang jauh. 9) Aku ingin melukis, lain tidak, tapi banyak hal-hal yang menghambat. 10) Aku berpendapat, bahwa orang-orang yang kukenal mempunyai pendapat yang dangkal. 11) Tujuan dan ambisi mereka berbedah jauh dengan getaran jiwaku.
  • 22. Latihan: Soal  Teks: Kalimat-kalimat tunggal di bawa ini jadikan sebuah “kalimat gabung!”. 1. Gadis itu kecil. 2. Gadis itu penjaja kue. 3. Gadis itu kemarin dikabarkan hilang. 4. Gadis itu ditemukan tadi pagi. 5. Gadis itu ditemukan oleh seorang polisi. 6. Gadis itu hendak menumpang sebuah kapal kecil. 7. Gadis itu hendak berangkat ke Bengkulu.
  • 23. Latihan: Soal Teks: Jadikanlah kalimat gabung di bawah ini menjadi “5” buah kalimat sederhana! * Keindahan sawah dan ladang, lereng bukit serta kabutnya yang mempesona, Gunung Penanggungan yang kehijauan, serta puncak semeru yang jauh dan kebiru-biruan, dengan awannya yang penuh rahasia selalu memenuhi jiwanya.
  • 24. 1. Adjat Sakri. Bangun Kalimat Bahasa Indonesia. Bandung: Penerbit ITB, 1994. 2. Ida Bagus Putrayasa. Tata Kalimat Bahasa Indonesia. Bandung: Refika Aditama, 2006. 3. M. Ramlan. Morfologi; Suatu Tinjauan Deskriptif. Yogyakarta: CV Karyono, 1985. 4.--------------. Sintaksis; Ilmu Bahasa Indonesia. Yogyakarta: CV Karyono, 1986. 5. Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia Yang Disempurnakan (EYD). Jakarta: Pusat Bahasa. 6.Sudarnao, Eman A. Rahman. Kemampuan Berbahasa Indonesia, PT Hikmat Syahid Indah, 1986 Buku Sumber
  • 25. . Chaer, Abdul. 2003. Linguistik Umum. Jakarta: Rineka Cipta. Keraf, Gorys. 1984. Tata Bahasa Indonesia. Flores: Nusa Indah. Manaf, Ngusman Abdul, 2009. Sintaksis: Teori dan Terapannya dalam Bahasa Indonesia. Padang: Sukabina Press. Widjono HS. 2007. Bahasa Indonesia: Mata ` Kuliah Pengembangan Kepribadian di Perguruan . DAFTAR PUSTAKA