SlideShare una empresa de Scribd logo
1 de 29
Please wait ...
KELOMPOK 6
                   XII IPA 3

SMA BATIK 1 SURAKARTA
KELUAR

CREDITS
PENGERTIAN NOVEL
Dalam bahasa Jerman istilah novel yaitu novelle, dan secara
 harfiah novella berarti sebuah barang baru yang kecil dan
 kemudian diartikan sebagai cerita yang pendek dalam
 bentuk prosa.
Dalam The American College Dictionary (Tarigan, 1984: 164)
 bahwa novel adalah suatu cerita prosa yang fiktif dalam
 panjang yang tertentu, yang melukiskan para tokoh, gerak
 serta dengan adegan nyata representatif dalam suatu alur
 atau suatu keadaan yang kacau atau kusut.
UNSUR INTRINSIK NOVEL
       TEMA
                     PENOKOHAN



ALUR

                        AMANAT


 SETTING
                 SUDUT PANDANG
TEMA
Tema adalah ide yang mendasari suatu cerita sehingga
  berperan juga sebagai pangkal tolak pengarang dalam
  memaparkan karya fiksi yang diciptakannya.
ALUR
Alur atau plot adalah rangkaian cerita yang dibentuk oleh
  tahapan-tahapan peristiwa sehingga menjalin suatu cerita
  yang dihadirkan oleh para pelaku dalam suatu cerita.
Pada umumnya plot terdiri atas beberapa tahap sebagai
  berikut :
 Tahap pengenalan
 Tahap penampilan konflik
 Tahap konflik memuncak
 Tahap klimaks
 Tahap ketegangan menurun
 Tahap penyelesaian
SETTING
Latar atau setting adalah landas tumpu, mengarah pada
  pengertian tempat, hubungan waktu, dan lingkungan
  sosial tempat terjadinya peristiwa-peristiwa yang
  diceritakan.
PENOKOHAN
Penokohan adalah pelukisan gambaran yang jelas
  tentang seseorang yang ditampilkan dalam sebuah
  cerita.
Untuk mengetahui watak pelaku, perhatikan :
 Apa yang dilakukan pelaku
 Apa yang dikatakan pelaku
 Bagaimana sikap pelaku menghadapi masalah
 Bagaimana penilaian pelaku lainnya terhadap dirinya
AMANAT
Amanat adalah hal yang hendak disampaikan pengarang
 kepada pembaca, yang berkaitan dengan tema.
Amanat dapat berupa paham-paham tertentu, nasihat-
 nasihat, ajakan, atau larangan.
SUDUT PANDANG
Sudut pandang merupakan strategi, teknik, siasat, yang
  secara sengaja dipilih pengarang untuk
  mengemukakan gagasan dan ceritanya.
Ada beberapa macam sudut pandang :
 Sudut pandang orang pertama
 Sudut pandang orang ketiga
 Sudut pandang pengarang
 Sudut pandang serba tahu
PERBEDAAN NOVEL DAN CERPEN
                   Novel                               Cerpen
Terjadi konflik batin                  Tidak harus terjadi

Perwatakan digambarkan secara detail   Perwatakan digambarkan secara singkat

Alur lebih rumit                       Akhir ceritanya sederhana

Latar lebih luas dan waktunya lebih    Latar hanya sebentar dan terbatas
lama
Novel lebih panjang karangannya        lebih pendek karangannya
daripada cerpen
Unsur-unsur cerita dalam novel lebih   Unsur cerita dalam cerpen relative
kompleks dan beragam dibandingkan      sederhana dan pasti tunggal
cerpen
Novel minimal halamannya adalah 100    Cerpen halaman maksimal 30 kuarto
halaman
Jumlah kata dalam novel minimal        Jumlah kata dalam cerpen maksimal
35.000 kata                            10.000 kata
CIRI-CIRI
 Teknik perwatakannya tidak menggunakan analisis langsung.
  Deskripsi fisik sudah sedikit.
  Contoh:
  ....
  ”Aduh, indah benar.
  Dan seraya melompat-lompat kecil ditariknya tangan kakaknya,
  ”Lihat Ti, yang kecil itu, alangkah bagus mulutnya! Apa
  ditelannya itu? Nah, nah, dia bersembunyi di celah karang.”
  Sekalian perkataan itu melancar dari mulutnya, sebagai air
  memancar dari celah gunung. Tuti mendekat dan melihat
  menurut arah telunjuk Maria, ia pun berkata, ”Ya, bagus.” Tetapi
  suaranya amat berlainan dari adiknya, tertahan berat.
  ....
  Dikutip dari: Layar Terkembang, St. Takdir Alisjahbana, Balai
  Pustaka, Jakarta, 1989
  Dari kutipan tersebut dapat diketahui watak Maria yang mudah
  memuji dan watak Tuti yang tidak mudah kagum atau memuji.
  Watak Maria dan Tuti dapat dilihat dari percakapan antara Maria
  dan Tuti.
 Tidak banyak sisipan cerita sehingga alurnya menjadi
    lebih erat.
   Pusat pengisahannya menggunakan metode orang
    ketiga.
   Gaya bahasanya sudah tidak menggunakan
    perumpamaan, pepatah, dan peribahasa.
   Masalah yang diangkat adalah masalah kehidupan
    masyarakat kota, misalnya masalah emansipasi,
    pemilihan pekerjaan, dan masalah individu manusia.
   Berisi setidaknya 40.000 kata.
   Tidak habis dibaca dalam sekali duduk.
   Ditulis dengan gaya narasi, yang terkadang dicampur
    deskripsi untuk menggambarkan suasananya.
   Alur ceritanya kompleks.
 Bersifat didaktis, yaitu memaparkan tentang suatu
  permasalahan.
  Contoh:
  ....
  Dalam sepi yang sesepi-sepinya itulah kedengaran suara Tuti
  membelah. ”Saudara-saudaraku kaum perempuan, rapat yang
  terhormat! Berbicara tentang sikap perempuan baru sebahagian
  besar ialah berbicara tentang cita-cita bagaimanakah harusnya
  kedudukan perempuan dalam masyarakat yang akan datang.
  Janganlah sekali-kali disangka, bahwa berunding tentang cita-
  cita
  yang demikian semata-mata berarti berunding tentang angan-
  angan dan pelamunan yang tiada mempunyai guna yang praktis
  sedikit jua pun.
  ....
  Dikutip dari: Layar Terkembang, St. Takdir Alisjahbana, Balai
  Pustaka, Jakarta, 1989

  Dari kutipan di atas dapat diketahui bahwa salah satu masalah
  yang ditampilkan adalah masalah emansipasi wanita.
SOAL-SOAL
1.     Pada apartemen kedua, kami menghitung lubang-
     lubang kunci dan memperhitungkan kewajiban
     pembayaran setinggi 39 ribu rupiah. Pada apartemen
     berikutnya kami hitung jumlah bola lampu setelah kira-
     kira satu jam kami telah menyusun daftar wajib pajak
     yang mengesankan bagi seluruh pemilik apartemen di
     rumah susun tersebut.
     Setting cerita tersebut adalah....
a.   Pada apartemen kedua
b.   Pada apartemen berikutnya
c.   Pada sebuah apartemen
d.   Pada sebuah rumah susun
e.   Sebuah apartemen di rumah susun
2.     Unsur intrinsik yang merupakan jawaban atas
  pernyataan “Kondisi sosial apa yang terungkap pada cerpen
  tersebut?” adalah....
 a. Tema
 b. Tokoh
 c. Amanat
 d. Latar
 e. Alur

 3.   Novel yang kental dengan nilai-nilai agama adalah....
 a.   Siti Nurbaya
 b.   Namaku Hiroko
 c.   Robohnya Surau Kami
 d.   Si Jamin dan Si Johan
 e.   Tenggelamnya Kapal van der Wijk
4.      Ketika detak jantung ibu melemah dan desah nafasnya
     tinggal satu-satu, saya menendang rahim ibu dan mendorong
     badan saya keluar keras-keras. Dokter kandungan memegang
     kaki saya dan mengangkat saya hingga jungkir balik. Saya
     menangis keras. Saya ingin memeluk ibu. Tapi dokter
     kandungan seperti tidak peduli. Ia malah menggunting tali
     pusar saya lalu menaruh saya dalam gendongan suster yang
     selanjutnya memandikan saya. Saya berteriak memohon ibu.
     Suster mengeringkan saya dengan handuk. Saya berteriak
     memohon ibu. Suster membebat saya dengan selimut. Saya
     memohon ibu. Dokter menutup ibu dengan kain putih.
     Suster membawa saya keluar dari kamar bersalin. Terpisah
     dari ibu.
     Sudut pandang yang digunakan adalah....
a.   Orang pertama
b.   Orang pertama dan ketiga
c.   Orang ketiga
d.   Orang kedua
e.   Orang kedua dan ketiga
5.    Dari luar, kudengar sayup-sayup suara kicau
  burung-burung. Rupanya sudah pagi, kubuka jendela
  menhirup udara segar dini hari. Teduhnya pagi ini.
  Seekor burung pipit hinggap dekat tanganku. Jinak
  betul, memandang kepadaku dengan matanya yang
  hitam kecil, lucu ...Ahh, sekarang aku tahu mengapa
  sampai bermimpi Raumanen semalam.
  Latar novel diatas menggambarkan suasana....
 a. Syahdu
 b. Sedih
 c. Galau
 d. Khidmat
 e. Riang
6.       Percakapan itu lancar, mengiringi gerak dan sentuhan bidan
  yang pasti dan ahli memeriksa payudara pasien, pernafasan, mata,
  tenggorokan. Kemudian mencuci tangan, mengenakan pelindung dari
  akret.
  “Anaknya berapa, Bu?”
  “Lima”
  “Wah, sudah banyak! Mengikuti KB atau tidak?”
  “Suami saya tidak mau.”
  “Euh!” bidan mengeluarkan bunyi sesalan. “Ya, dia sih enak saja! Ibu
  yang cape!”
         Ditanya umur, rumah, nama anak-anaknya. Tiba-tiba bidan itu
  memandangi wajah pasiennya lagi, seakan-akan mencari satu
  pengenalan. Ya, benar! Pasien itu sudah pernah diperiksanya.
         Entah berapa kali. Barangkali setiap beranak!
  Permasalahan dalam penggalan cerita diatas adalah....
 a. Agar setiap bidan tidak selalu membicarakan masalah pribadi pada
     saat bertugas
 b. Agar setiap bidan tidak bertanya tentang jumlahnya anak
     pasiennya
 c. Agar setiap orang tidak memandang rendah kehidaupan orang lain
 d. Agar setiap ibu merencanakan dan membatasi kehamilannya
     dengan mengikuti KB
 e. Agar setiap bidan bersikap bersikap ramah, sopan, dan bertindak
     sesuai dengan tugasnya
7.       Syahdan akan Permaisuri Kuripan pun ingin rasanya ia hendak
  berputra laki-laki yang baik parasnya. Maka kata permaisuri, “ Kakang
  Aji, ingin pula rasanya kita ini peroleh anak.” Maka kata Nata,
  “Sungguh seperti kata Tuan, Kakanda pun demikianlah juga bila
  gerangan Kakang ini beroleh putra dengan pun Yayi, akan jadi ganti
  pun Kakang di dalam dunia ini, kalau-kalau kita berdua dikehendaki
  oleh Sanghyang Sukma kembali ke Khayangan kita.” Maka kata
  Permaisuri, ”Kakang Aji, marilah kita memuja pada segala Dewa-Dewa
  memohonkan kalau-kalau dianugrahkan oleh Dewa mulia raya akan
  kita akan anak ini.”
  Watak permaisuri pada kutipan tersebut adalah ….
 a. Takut pada suami
 b. Keras hati
 c. Taat beribadah
 d. Suka berhayal
 e. Tinggi hati

 8.   Amanat pada cerita nomor 7 diatas adalah ….
 a.   Jangan memuja Dewa-Dewa
 b.   Bersabarlah dalam menghadapi musibah
 c.   Bersikaplah saling menghormati antar suami istri
 d.   Hindarilah perbuatan tercela
 e.   Berdoalah dan berusaha jika menginginkan sesuatu
9.       Sesaat kemudian Zeimu sudah berdiri di hadapan meja manager
  penjualan. Pria itu menhirup asap rokoknya ketika burung beonya
  mulai berkata-kata dalam nada yang tak kenal basa-basi.
         “Zeimu, dengarkan! Seperti yang kau tahu, saat ini cukup kritis
  bagi perusahaan. Lebih dari sebelumnya, saat ini kita dituntut
  berprestasi. Dan terus terang saja Zeimu, setelah menelaah laporan
  harian hasil penjualanmu, saya hanya dapat berkata bahwa kau belum
  berusaha sebaik mungkin, singkatnya kau harus berusaha lebih keras
  lagi."
  Nilai budaya yang terdapat pada kutipan berikut adalah ….
a. pentingnya bekerja sama dengan pimpinan
b. pemberian interuksi dari atasan kepada bawahan
c. patuh pada atasan di perusahaan
d. tuntutan dunia kerja pada zaman sekarang
e. karyawan yang berprestasi adalah karyawan yang baik

10. Setting yang digunakan dalam cerpen tersebut adalah ….
a.   Lobby
b.   Kantor direktur
c.   Kantor Manager
d.   Ruang Staff
e.   Halaman kantor
11.      Ibu Santi senantiasa membersihkan diri. Setiap kotoran yang
      menempel di rimah ditepisnya jauh-jauh. Ia manjakan indra-
      indranya dengan aroma wangi lilin temaram,sunyi alam. Panas
      tubuhnya senantiasa ia dinginkan seperti hujan yang membasuh
      basah bumi. Dan semua itu ia lakukan dengan penuh bakti.
      Layaknya sebuah panggilan, bukan beban. Pertanyaanku terjawab. Ia
      mungkin bosan.
      Sudut pandang yang digunakan dalam penggalan novel tersebut
      adalah ….
a.    orang pertama pelaku sampingan
b.    orang pertama dan ketiga
c.    orang pertama pelaku ketiga
d.    orang pertama pelaku utama
e.    orang ketiga serba tahu

12. Watak tokoh ibu Sati dalam penggalan novel tersebut adalah ….
a. egois
b. angkuh
c. ramah
d. teliti
e. sombong
YES   NO
Preparing to exit ...
Thank you for watching us …

Más contenido relacionado

La actualidad más candente

Struktur dan analisis Cerpen B.Ind Sulaiman Pergi ke Tanjung Cina - SMA 1 Sem...
Struktur dan analisis Cerpen B.Ind Sulaiman Pergi ke Tanjung Cina - SMA 1 Sem...Struktur dan analisis Cerpen B.Ind Sulaiman Pergi ke Tanjung Cina - SMA 1 Sem...
Struktur dan analisis Cerpen B.Ind Sulaiman Pergi ke Tanjung Cina - SMA 1 Sem...
CHRISTOPHER WIDYANTA
 
Minggu 4 (sastera) pembinaan plot
Minggu 4 (sastera) pembinaan plotMinggu 4 (sastera) pembinaan plot
Minggu 4 (sastera) pembinaan plot
Shamimi Jamudin
 
5 puisi kontemporer 2
5 puisi kontemporer 25 puisi kontemporer 2
5 puisi kontemporer 2
buwarnisutopo
 
Makalah pengenalan puisi
Makalah pengenalan puisiMakalah pengenalan puisi
Makalah pengenalan puisi
Priyanka Eka
 
4 puisi kontemporer 1
4 puisi kontemporer 14 puisi kontemporer 1
4 puisi kontemporer 1
buwarnisutopo
 
Kumpulan puisi dan unsur intrinsiknya
Kumpulan puisi dan unsur intrinsiknyaKumpulan puisi dan unsur intrinsiknya
Kumpulan puisi dan unsur intrinsiknya
Utami Trianti
 
Modul 4 UN bahasa Indonesia 2013 2014
Modul 4 UN bahasa Indonesia 2013 2014Modul 4 UN bahasa Indonesia 2013 2014
Modul 4 UN bahasa Indonesia 2013 2014
ekraisira
 

La actualidad más candente (20)

Tgs psb lilis andriyani_0104510017
Tgs psb lilis andriyani_0104510017Tgs psb lilis andriyani_0104510017
Tgs psb lilis andriyani_0104510017
 
Struktur dan analisis Cerpen B.Ind Sulaiman Pergi ke Tanjung Cina - SMA 1 Sem...
Struktur dan analisis Cerpen B.Ind Sulaiman Pergi ke Tanjung Cina - SMA 1 Sem...Struktur dan analisis Cerpen B.Ind Sulaiman Pergi ke Tanjung Cina - SMA 1 Sem...
Struktur dan analisis Cerpen B.Ind Sulaiman Pergi ke Tanjung Cina - SMA 1 Sem...
 
Tugas bahasa indonesia menganalisis unsur intrinsik dan ekstrinsik puisi AKU ...
Tugas bahasa indonesia menganalisis unsur intrinsik dan ekstrinsik puisi AKU ...Tugas bahasa indonesia menganalisis unsur intrinsik dan ekstrinsik puisi AKU ...
Tugas bahasa indonesia menganalisis unsur intrinsik dan ekstrinsik puisi AKU ...
 
Minggu 4 (sastera) pembinaan plot
Minggu 4 (sastera) pembinaan plotMinggu 4 (sastera) pembinaan plot
Minggu 4 (sastera) pembinaan plot
 
Tugas 4 tik makalah lisa 2 a
Tugas 4 tik makalah lisa 2 aTugas 4 tik makalah lisa 2 a
Tugas 4 tik makalah lisa 2 a
 
"CERPEN"
"CERPEN""CERPEN"
"CERPEN"
 
Karya ilmiah, bahasa indonesia, MEMAHAMI MAKNA DARI SEBUAH PUISI YANG DI BUAT...
Karya ilmiah, bahasa indonesia, MEMAHAMI MAKNA DARI SEBUAH PUISI YANG DI BUAT...Karya ilmiah, bahasa indonesia, MEMAHAMI MAKNA DARI SEBUAH PUISI YANG DI BUAT...
Karya ilmiah, bahasa indonesia, MEMAHAMI MAKNA DARI SEBUAH PUISI YANG DI BUAT...
 
5 puisi kontemporer 2
5 puisi kontemporer 25 puisi kontemporer 2
5 puisi kontemporer 2
 
Makalah pengenalan puisi
Makalah pengenalan puisiMakalah pengenalan puisi
Makalah pengenalan puisi
 
4 puisi kontemporer 1
4 puisi kontemporer 14 puisi kontemporer 1
4 puisi kontemporer 1
 
Presentasi Bahasa indonesia kelas IX Materi cerpen
Presentasi Bahasa indonesia kelas IX Materi cerpenPresentasi Bahasa indonesia kelas IX Materi cerpen
Presentasi Bahasa indonesia kelas IX Materi cerpen
 
presentasi cerpen bahasa indonesia
presentasi cerpen bahasa indonesiapresentasi cerpen bahasa indonesia
presentasi cerpen bahasa indonesia
 
Puisi chairil anwar dan amir hamzah
Puisi chairil anwar dan amir hamzahPuisi chairil anwar dan amir hamzah
Puisi chairil anwar dan amir hamzah
 
Cerpen Bahasa Indonesia kelas 11
Cerpen Bahasa Indonesia kelas 11Cerpen Bahasa Indonesia kelas 11
Cerpen Bahasa Indonesia kelas 11
 
Diktat apresiasi-puisi
Diktat apresiasi-puisiDiktat apresiasi-puisi
Diktat apresiasi-puisi
 
Kumpulan puisi dan unsur intrinsiknya
Kumpulan puisi dan unsur intrinsiknyaKumpulan puisi dan unsur intrinsiknya
Kumpulan puisi dan unsur intrinsiknya
 
Tugas Bahasa Indonesia kelas XI: Cerpen Daster karya Andy Moe
Tugas Bahasa Indonesia kelas XI: Cerpen Daster karya Andy MoeTugas Bahasa Indonesia kelas XI: Cerpen Daster karya Andy Moe
Tugas Bahasa Indonesia kelas XI: Cerpen Daster karya Andy Moe
 
Karangan narasi & deskripsi
Karangan narasi & deskripsiKarangan narasi & deskripsi
Karangan narasi & deskripsi
 
Modul 4 UN bahasa Indonesia 2013 2014
Modul 4 UN bahasa Indonesia 2013 2014Modul 4 UN bahasa Indonesia 2013 2014
Modul 4 UN bahasa Indonesia 2013 2014
 
Analisis struktural dalam drama kejahatan membalas dendam karya A. Idrus
Analisis struktural dalam drama kejahatan membalas dendam karya A. IdrusAnalisis struktural dalam drama kejahatan membalas dendam karya A. Idrus
Analisis struktural dalam drama kejahatan membalas dendam karya A. Idrus
 

Similar a Novel

W2 Bengkel O Elemen Cereka(Dunearn)
W2 Bengkel O   Elemen Cereka(Dunearn)W2 Bengkel O   Elemen Cereka(Dunearn)
W2 Bengkel O Elemen Cereka(Dunearn)
suhaini99
 
W2 Bengkel O Elemen Cereka(Dunearn)
W2 Bengkel O   Elemen Cereka(Dunearn)W2 Bengkel O   Elemen Cereka(Dunearn)
W2 Bengkel O Elemen Cereka(Dunearn)
suhaini99
 
B. Indonesia - KD 7.1 Unsur Intrisik & Ekstrinsik Hikayat
B. Indonesia - KD 7.1 Unsur Intrisik & Ekstrinsik HikayatB. Indonesia - KD 7.1 Unsur Intrisik & Ekstrinsik Hikayat
B. Indonesia - KD 7.1 Unsur Intrisik & Ekstrinsik Hikayat
Ramadhani Sardiman
 
Bahan ajar bahasa indonesia
Bahan ajar bahasa indonesiaBahan ajar bahasa indonesia
Bahan ajar bahasa indonesia
Rahmat Rahmat
 
Bahasa Indonesia Bahan Ajar
Bahasa Indonesia Bahan AjarBahasa Indonesia Bahan Ajar
Bahasa Indonesia Bahan Ajar
Rahmat Rahmat
 
Bahan ajar bahasa indonesia
Bahan ajar bahasa indonesiaBahan ajar bahasa indonesia
Bahan ajar bahasa indonesia
Rahmat Rahmat
 
Bahan ajar bahasa indonesia
Bahan ajar bahasa indonesiaBahan ajar bahasa indonesia
Bahan ajar bahasa indonesia
Rahmat Rahmat
 
Bahan ajar bahasa indonesia
Bahan ajar bahasa indonesiaBahan ajar bahasa indonesia
Bahan ajar bahasa indonesia
Rahmat Rahmat
 
Kelompok 3 apresiasi sastra menyimak
Kelompok 3 apresiasi sastra menyimak Kelompok 3 apresiasi sastra menyimak
Kelompok 3 apresiasi sastra menyimak
Mitha Ye Es
 
Tugas libur semester ganjil bin kls 8
Tugas libur semester ganjil bin kls 8Tugas libur semester ganjil bin kls 8
Tugas libur semester ganjil bin kls 8
Ari Sudibjo
 

Similar a Novel (20)

SEKILAS TENTANG CERPEN
SEKILAS TENTANG CERPENSEKILAS TENTANG CERPEN
SEKILAS TENTANG CERPEN
 
Mengidentifikasi Unsur Instrinsik Drama
Mengidentifikasi Unsur Instrinsik DramaMengidentifikasi Unsur Instrinsik Drama
Mengidentifikasi Unsur Instrinsik Drama
 
MODUL IV SENI BUDAYA KB 3: NASKAH TEATER TRADISIONAL, MODERN, DAN KONTEMPORER
MODUL IV SENI BUDAYA KB 3: NASKAH TEATER TRADISIONAL, MODERN, DAN KONTEMPORERMODUL IV SENI BUDAYA KB 3: NASKAH TEATER TRADISIONAL, MODERN, DAN KONTEMPORER
MODUL IV SENI BUDAYA KB 3: NASKAH TEATER TRADISIONAL, MODERN, DAN KONTEMPORER
 
Pengenalan Karangan
Pengenalan KaranganPengenalan Karangan
Pengenalan Karangan
 
Cerpen, Pantun, dan Drama
Cerpen, Pantun, dan DramaCerpen, Pantun, dan Drama
Cerpen, Pantun, dan Drama
 
W2 Bengkel O Elemen Cereka(Dunearn)
W2 Bengkel O   Elemen Cereka(Dunearn)W2 Bengkel O   Elemen Cereka(Dunearn)
W2 Bengkel O Elemen Cereka(Dunearn)
 
W2 Bengkel O Elemen Cereka(Dunearn)
W2 Bengkel O   Elemen Cereka(Dunearn)W2 Bengkel O   Elemen Cereka(Dunearn)
W2 Bengkel O Elemen Cereka(Dunearn)
 
B. Indonesia - KD 7.1 Unsur Intrisik & Ekstrinsik Hikayat
B. Indonesia - KD 7.1 Unsur Intrisik & Ekstrinsik HikayatB. Indonesia - KD 7.1 Unsur Intrisik & Ekstrinsik Hikayat
B. Indonesia - KD 7.1 Unsur Intrisik & Ekstrinsik Hikayat
 
Cerpen kelompok 2
Cerpen kelompok 2 Cerpen kelompok 2
Cerpen kelompok 2
 
Cerpen kelompok 2
Cerpen kelompok 2 Cerpen kelompok 2
Cerpen kelompok 2
 
Cerpen
CerpenCerpen
Cerpen
 
Bahan ajar bahasa indonesia
Bahan ajar bahasa indonesiaBahan ajar bahasa indonesia
Bahan ajar bahasa indonesia
 
Bahasa Indonesia Bahan Ajar
Bahasa Indonesia Bahan AjarBahasa Indonesia Bahan Ajar
Bahasa Indonesia Bahan Ajar
 
Bahan ajar bahasa indonesia
Bahan ajar bahasa indonesiaBahan ajar bahasa indonesia
Bahan ajar bahasa indonesia
 
Bahan ajar bahasa indonesia
Bahan ajar bahasa indonesiaBahan ajar bahasa indonesia
Bahan ajar bahasa indonesia
 
Bahan ajar bahasa indonesia
Bahan ajar bahasa indonesiaBahan ajar bahasa indonesia
Bahan ajar bahasa indonesia
 
Kelompok 3 apresiasi sastra menyimak
Kelompok 3 apresiasi sastra menyimak Kelompok 3 apresiasi sastra menyimak
Kelompok 3 apresiasi sastra menyimak
 
Kelompok 3 apresiasi sastra menyimak
Kelompok 3 apresiasi sastra menyimak Kelompok 3 apresiasi sastra menyimak
Kelompok 3 apresiasi sastra menyimak
 
Tugas libur semester ganjil bin kls 8
Tugas libur semester ganjil bin kls 8Tugas libur semester ganjil bin kls 8
Tugas libur semester ganjil bin kls 8
 
Drama dan pementasan drama
Drama dan pementasan dramaDrama dan pementasan drama
Drama dan pementasan drama
 

Más de buwarnisutopo (20)

Pantun
PantunPantun
Pantun
 
Pantun
PantunPantun
Pantun
 
Bab v
Bab vBab v
Bab v
 
Bab v
Bab vBab v
Bab v
 
Bab v
Bab vBab v
Bab v
 
Gabungan a e final
Gabungan a e finalGabungan a e final
Gabungan a e final
 
Bab iii
Bab iiiBab iii
Bab iii
 
Bab ii pembel
Bab ii pembelBab ii pembel
Bab ii pembel
 
Bab1
Bab1Bab1
Bab1
 
Xii m.rohmadi bhs
Xii m.rohmadi bhsXii m.rohmadi bhs
Xii m.rohmadi bhs
 
Xi euis
Xi euisXi euis
Xi euis
 
X suharti
X suhartiX suharti
X suharti
 
X syamsudin
X syamsudinX syamsudin
X syamsudin
 
X utami
X utamiX utami
X utami
 
Xi gunawan bhs
Xi gunawan bhsXi gunawan bhs
Xi gunawan bhs
 
Xii m. rohmadi ipaips
Xii m. rohmadi ipaipsXii m. rohmadi ipaips
Xii m. rohmadi ipaips
 
Apresiasi puisi kontemporer jurnal
Apresiasi puisi kontemporer jurnalApresiasi puisi kontemporer jurnal
Apresiasi puisi kontemporer jurnal
 
Smt 2 1011
Smt 2 1011Smt 2 1011
Smt 2 1011
 
Soal tryout 1 2011 a master
Soal tryout 1 2011 a masterSoal tryout 1 2011 a master
Soal tryout 1 2011 a master
 
DRAMA
DRAMADRAMA
DRAMA
 

Último

Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
JarzaniIsmail
 
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
JuliBriana2
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
NurindahSetyawati1
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
AtiAnggiSupriyati
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
dpp11tya
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
ssuser35630b
 
mengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdf
mengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdfmengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdf
mengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdf
saptari3
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
nabilafarahdiba95
 
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
pipinafindraputri1
 

Último (20)

Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
 
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
 
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITASMATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
 
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfMAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
 
mengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdf
mengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdfmengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdf
mengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdf
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
 
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
 
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 

Novel

  • 1.
  • 3. KELOMPOK 6 XII IPA 3 SMA BATIK 1 SURAKARTA
  • 5. PENGERTIAN NOVEL Dalam bahasa Jerman istilah novel yaitu novelle, dan secara harfiah novella berarti sebuah barang baru yang kecil dan kemudian diartikan sebagai cerita yang pendek dalam bentuk prosa. Dalam The American College Dictionary (Tarigan, 1984: 164) bahwa novel adalah suatu cerita prosa yang fiktif dalam panjang yang tertentu, yang melukiskan para tokoh, gerak serta dengan adegan nyata representatif dalam suatu alur atau suatu keadaan yang kacau atau kusut.
  • 6. UNSUR INTRINSIK NOVEL TEMA PENOKOHAN ALUR AMANAT SETTING SUDUT PANDANG
  • 7. TEMA Tema adalah ide yang mendasari suatu cerita sehingga berperan juga sebagai pangkal tolak pengarang dalam memaparkan karya fiksi yang diciptakannya.
  • 8. ALUR Alur atau plot adalah rangkaian cerita yang dibentuk oleh tahapan-tahapan peristiwa sehingga menjalin suatu cerita yang dihadirkan oleh para pelaku dalam suatu cerita. Pada umumnya plot terdiri atas beberapa tahap sebagai berikut :  Tahap pengenalan  Tahap penampilan konflik  Tahap konflik memuncak  Tahap klimaks  Tahap ketegangan menurun  Tahap penyelesaian
  • 9. SETTING Latar atau setting adalah landas tumpu, mengarah pada pengertian tempat, hubungan waktu, dan lingkungan sosial tempat terjadinya peristiwa-peristiwa yang diceritakan.
  • 10. PENOKOHAN Penokohan adalah pelukisan gambaran yang jelas tentang seseorang yang ditampilkan dalam sebuah cerita. Untuk mengetahui watak pelaku, perhatikan :  Apa yang dilakukan pelaku  Apa yang dikatakan pelaku  Bagaimana sikap pelaku menghadapi masalah  Bagaimana penilaian pelaku lainnya terhadap dirinya
  • 11. AMANAT Amanat adalah hal yang hendak disampaikan pengarang kepada pembaca, yang berkaitan dengan tema. Amanat dapat berupa paham-paham tertentu, nasihat- nasihat, ajakan, atau larangan.
  • 12. SUDUT PANDANG Sudut pandang merupakan strategi, teknik, siasat, yang secara sengaja dipilih pengarang untuk mengemukakan gagasan dan ceritanya. Ada beberapa macam sudut pandang :  Sudut pandang orang pertama  Sudut pandang orang ketiga  Sudut pandang pengarang  Sudut pandang serba tahu
  • 13. PERBEDAAN NOVEL DAN CERPEN Novel Cerpen Terjadi konflik batin Tidak harus terjadi Perwatakan digambarkan secara detail Perwatakan digambarkan secara singkat Alur lebih rumit Akhir ceritanya sederhana Latar lebih luas dan waktunya lebih Latar hanya sebentar dan terbatas lama Novel lebih panjang karangannya lebih pendek karangannya daripada cerpen Unsur-unsur cerita dalam novel lebih Unsur cerita dalam cerpen relative kompleks dan beragam dibandingkan sederhana dan pasti tunggal cerpen Novel minimal halamannya adalah 100 Cerpen halaman maksimal 30 kuarto halaman Jumlah kata dalam novel minimal Jumlah kata dalam cerpen maksimal 35.000 kata 10.000 kata
  • 14. CIRI-CIRI  Teknik perwatakannya tidak menggunakan analisis langsung. Deskripsi fisik sudah sedikit. Contoh: .... ”Aduh, indah benar. Dan seraya melompat-lompat kecil ditariknya tangan kakaknya, ”Lihat Ti, yang kecil itu, alangkah bagus mulutnya! Apa ditelannya itu? Nah, nah, dia bersembunyi di celah karang.” Sekalian perkataan itu melancar dari mulutnya, sebagai air memancar dari celah gunung. Tuti mendekat dan melihat menurut arah telunjuk Maria, ia pun berkata, ”Ya, bagus.” Tetapi suaranya amat berlainan dari adiknya, tertahan berat. .... Dikutip dari: Layar Terkembang, St. Takdir Alisjahbana, Balai Pustaka, Jakarta, 1989 Dari kutipan tersebut dapat diketahui watak Maria yang mudah memuji dan watak Tuti yang tidak mudah kagum atau memuji. Watak Maria dan Tuti dapat dilihat dari percakapan antara Maria dan Tuti.
  • 15.  Tidak banyak sisipan cerita sehingga alurnya menjadi lebih erat.  Pusat pengisahannya menggunakan metode orang ketiga.  Gaya bahasanya sudah tidak menggunakan perumpamaan, pepatah, dan peribahasa.  Masalah yang diangkat adalah masalah kehidupan masyarakat kota, misalnya masalah emansipasi, pemilihan pekerjaan, dan masalah individu manusia.  Berisi setidaknya 40.000 kata.  Tidak habis dibaca dalam sekali duduk.  Ditulis dengan gaya narasi, yang terkadang dicampur deskripsi untuk menggambarkan suasananya.  Alur ceritanya kompleks.
  • 16.  Bersifat didaktis, yaitu memaparkan tentang suatu permasalahan. Contoh: .... Dalam sepi yang sesepi-sepinya itulah kedengaran suara Tuti membelah. ”Saudara-saudaraku kaum perempuan, rapat yang terhormat! Berbicara tentang sikap perempuan baru sebahagian besar ialah berbicara tentang cita-cita bagaimanakah harusnya kedudukan perempuan dalam masyarakat yang akan datang. Janganlah sekali-kali disangka, bahwa berunding tentang cita- cita yang demikian semata-mata berarti berunding tentang angan- angan dan pelamunan yang tiada mempunyai guna yang praktis sedikit jua pun. .... Dikutip dari: Layar Terkembang, St. Takdir Alisjahbana, Balai Pustaka, Jakarta, 1989 Dari kutipan di atas dapat diketahui bahwa salah satu masalah yang ditampilkan adalah masalah emansipasi wanita.
  • 17. SOAL-SOAL 1. Pada apartemen kedua, kami menghitung lubang- lubang kunci dan memperhitungkan kewajiban pembayaran setinggi 39 ribu rupiah. Pada apartemen berikutnya kami hitung jumlah bola lampu setelah kira- kira satu jam kami telah menyusun daftar wajib pajak yang mengesankan bagi seluruh pemilik apartemen di rumah susun tersebut. Setting cerita tersebut adalah.... a. Pada apartemen kedua b. Pada apartemen berikutnya c. Pada sebuah apartemen d. Pada sebuah rumah susun e. Sebuah apartemen di rumah susun
  • 18. 2. Unsur intrinsik yang merupakan jawaban atas pernyataan “Kondisi sosial apa yang terungkap pada cerpen tersebut?” adalah.... a. Tema b. Tokoh c. Amanat d. Latar e. Alur 3. Novel yang kental dengan nilai-nilai agama adalah.... a. Siti Nurbaya b. Namaku Hiroko c. Robohnya Surau Kami d. Si Jamin dan Si Johan e. Tenggelamnya Kapal van der Wijk
  • 19. 4. Ketika detak jantung ibu melemah dan desah nafasnya tinggal satu-satu, saya menendang rahim ibu dan mendorong badan saya keluar keras-keras. Dokter kandungan memegang kaki saya dan mengangkat saya hingga jungkir balik. Saya menangis keras. Saya ingin memeluk ibu. Tapi dokter kandungan seperti tidak peduli. Ia malah menggunting tali pusar saya lalu menaruh saya dalam gendongan suster yang selanjutnya memandikan saya. Saya berteriak memohon ibu. Suster mengeringkan saya dengan handuk. Saya berteriak memohon ibu. Suster membebat saya dengan selimut. Saya memohon ibu. Dokter menutup ibu dengan kain putih. Suster membawa saya keluar dari kamar bersalin. Terpisah dari ibu. Sudut pandang yang digunakan adalah.... a. Orang pertama b. Orang pertama dan ketiga c. Orang ketiga d. Orang kedua e. Orang kedua dan ketiga
  • 20. 5. Dari luar, kudengar sayup-sayup suara kicau burung-burung. Rupanya sudah pagi, kubuka jendela menhirup udara segar dini hari. Teduhnya pagi ini. Seekor burung pipit hinggap dekat tanganku. Jinak betul, memandang kepadaku dengan matanya yang hitam kecil, lucu ...Ahh, sekarang aku tahu mengapa sampai bermimpi Raumanen semalam. Latar novel diatas menggambarkan suasana.... a. Syahdu b. Sedih c. Galau d. Khidmat e. Riang
  • 21. 6. Percakapan itu lancar, mengiringi gerak dan sentuhan bidan yang pasti dan ahli memeriksa payudara pasien, pernafasan, mata, tenggorokan. Kemudian mencuci tangan, mengenakan pelindung dari akret. “Anaknya berapa, Bu?” “Lima” “Wah, sudah banyak! Mengikuti KB atau tidak?” “Suami saya tidak mau.” “Euh!” bidan mengeluarkan bunyi sesalan. “Ya, dia sih enak saja! Ibu yang cape!” Ditanya umur, rumah, nama anak-anaknya. Tiba-tiba bidan itu memandangi wajah pasiennya lagi, seakan-akan mencari satu pengenalan. Ya, benar! Pasien itu sudah pernah diperiksanya. Entah berapa kali. Barangkali setiap beranak! Permasalahan dalam penggalan cerita diatas adalah.... a. Agar setiap bidan tidak selalu membicarakan masalah pribadi pada saat bertugas b. Agar setiap bidan tidak bertanya tentang jumlahnya anak pasiennya c. Agar setiap orang tidak memandang rendah kehidaupan orang lain d. Agar setiap ibu merencanakan dan membatasi kehamilannya dengan mengikuti KB e. Agar setiap bidan bersikap bersikap ramah, sopan, dan bertindak sesuai dengan tugasnya
  • 22. 7. Syahdan akan Permaisuri Kuripan pun ingin rasanya ia hendak berputra laki-laki yang baik parasnya. Maka kata permaisuri, “ Kakang Aji, ingin pula rasanya kita ini peroleh anak.” Maka kata Nata, “Sungguh seperti kata Tuan, Kakanda pun demikianlah juga bila gerangan Kakang ini beroleh putra dengan pun Yayi, akan jadi ganti pun Kakang di dalam dunia ini, kalau-kalau kita berdua dikehendaki oleh Sanghyang Sukma kembali ke Khayangan kita.” Maka kata Permaisuri, ”Kakang Aji, marilah kita memuja pada segala Dewa-Dewa memohonkan kalau-kalau dianugrahkan oleh Dewa mulia raya akan kita akan anak ini.” Watak permaisuri pada kutipan tersebut adalah …. a. Takut pada suami b. Keras hati c. Taat beribadah d. Suka berhayal e. Tinggi hati 8. Amanat pada cerita nomor 7 diatas adalah …. a. Jangan memuja Dewa-Dewa b. Bersabarlah dalam menghadapi musibah c. Bersikaplah saling menghormati antar suami istri d. Hindarilah perbuatan tercela e. Berdoalah dan berusaha jika menginginkan sesuatu
  • 23. 9. Sesaat kemudian Zeimu sudah berdiri di hadapan meja manager penjualan. Pria itu menhirup asap rokoknya ketika burung beonya mulai berkata-kata dalam nada yang tak kenal basa-basi. “Zeimu, dengarkan! Seperti yang kau tahu, saat ini cukup kritis bagi perusahaan. Lebih dari sebelumnya, saat ini kita dituntut berprestasi. Dan terus terang saja Zeimu, setelah menelaah laporan harian hasil penjualanmu, saya hanya dapat berkata bahwa kau belum berusaha sebaik mungkin, singkatnya kau harus berusaha lebih keras lagi." Nilai budaya yang terdapat pada kutipan berikut adalah …. a. pentingnya bekerja sama dengan pimpinan b. pemberian interuksi dari atasan kepada bawahan c. patuh pada atasan di perusahaan d. tuntutan dunia kerja pada zaman sekarang e. karyawan yang berprestasi adalah karyawan yang baik 10. Setting yang digunakan dalam cerpen tersebut adalah …. a. Lobby b. Kantor direktur c. Kantor Manager d. Ruang Staff e. Halaman kantor
  • 24. 11. Ibu Santi senantiasa membersihkan diri. Setiap kotoran yang menempel di rimah ditepisnya jauh-jauh. Ia manjakan indra- indranya dengan aroma wangi lilin temaram,sunyi alam. Panas tubuhnya senantiasa ia dinginkan seperti hujan yang membasuh basah bumi. Dan semua itu ia lakukan dengan penuh bakti. Layaknya sebuah panggilan, bukan beban. Pertanyaanku terjawab. Ia mungkin bosan. Sudut pandang yang digunakan dalam penggalan novel tersebut adalah …. a. orang pertama pelaku sampingan b. orang pertama dan ketiga c. orang pertama pelaku ketiga d. orang pertama pelaku utama e. orang ketiga serba tahu 12. Watak tokoh ibu Sati dalam penggalan novel tersebut adalah …. a. egois b. angkuh c. ramah d. teliti e. sombong
  • 25.
  • 26.
  • 27. YES NO
  • 29. Thank you for watching us …