SlideShare una empresa de Scribd logo
1 de 39
Oleh IRA




http://cahyatoshi12.blogspot.com
   Ibu merasa ingin meneran (dorongan
    meneran/doran)
   Perineum menonjol (perjol)
   Vulva vagina membuka (vulka)
   Adanya tekanan pada spincter anus (teknus)
   Jumlah pengeluaran air ketuban meningkat
   Meningkatnya pengeluaran darah dan lendir
   Kepala telah turun didasar panggul
   Ibu kemungkinan ingin buang air besar


                        http://cahyatoshi12.blogspot.com
penekanan kepala => pergeseran organ dasar
 panggul => anterior : kandung kemih
 terdorong ke abdomen, posterior : rektum
 => musculus levator ani berdilatasi =>
 perineum menonjol => kepala terlihat di
 vulva => crowning => ekspulsi




                     http://cahyatoshi12.blogspot.com
   Adalah gerakan janin yang mengakomodasikan
    diri terhadap panggul ibu
   Penyesuaian diri berupa : fleksi, rotasi dari janin.
    Hal ini sangat penting untuk kelahiran melalui
    vagina oleh karena janin tersebut harus
    menyesuaikan diri dengan ruangan yang tersedia
    didalam panggul. Diameter-diameter yang lebih
    besar dari janin harus menyesuaikan diri dengan
    diameter yang paling besar dari panggul ibu agar
    janin bisa masuk melalui panggul untuk
    dilahirkan.


                            http://cahyatoshi12.blogspot.com
   Turunnya kepala dibagi menjadi dua yaitu
    masuknya kepala dalam pintu atas
    panggul, dan majunya kepala
   Pembagian ini terutama berlaku pada
    primigravida. Masuknya kedalam pintu atas
    panggul pada primigravida (yang baru
    pertama kali hamil) sudah terjadi pada bulan
    terkahir kehamilan tetapi pada multigravida
    (yang sudah pernah hamil sebelumnya)
    biasanya baru terjadi pada permulaan
    persalinan.


                         http://cahyatoshi12.blogspot.com
   Masuknya kepala kedalam pintu atas panggul
    biasanya dengan sutura sagitalis, melintang
    dan dengan fleksi yang ringan
   Masuknya sutura sagitalis terdapat ditengah-
    tengah jalan lahir, ialah tepat diantara
    simpisis dan promontorium, maka kepala
    dikatakan dalam synclitismus dan
    synclitismus os parietal depan dan belakang
    sama tingginya




                        http://cahyatoshi12.blogspot.com
   Jika sutura sagitalis agak ke depan mendekati
    simpisis atau agak kebelakang mendekati
    promontorium maka posisi ini
    disebut asynclitismus. Pada pintu atas
    panggul biasanya kepala dalam asynclitismus
    posterior yang ringan.Asynclitismus
    posterior ialah jika sutura sagitalis mendekati
    simpisis dan os parietal belakang lebih
    rendah dari os parietal depan. Asynclitismus
    anteriorialah jika sutura sagitalis mendekati
    promontorium sehingga os parietal depan
    lebih rendah dari os parietal belakang



                          http://cahyatoshi12.blogspot.com
   Majunya kepala pada primigravida terjadi
    setelah kepala masuk kedalam rongga
    panggul dan biasanya baru dimulai pada kala
    2. Pada multigravida sebaiknya majunya
    kepala dan masuknya kepala kedalam rongga
    panggul terjadi bersamaan. Yang
    menyebabkan majunya kepala : Tekanan
    cairan intrauterin, tekanan langsung oleh
    fundus pada bokong, kekuatan
    meneran, melurusnya badan janin oleh
    perubahan bentuk rahim
   Penurunan terjadi selama persalinan oleh
    karena daya dorong dari kontraksi dan
    posisi, serta peneranan selama kala 2 oleh
    ibu
                        http://cahyatoshi12.blogspot.com
   Fiksasi (engagement) merupakan tahap
    penurunan pada waktu diameter biparietal
    dari kepala janin telah masuk panggul ibu
   Desensus merupakan syarat utama kelahiran
    kepala, terjadi karena adanya tekanan cairan
    amnion, tekanan langsung pada bokong saat
    kontraksi, usaha meneran, ekstensi dan
    pelurusan badan janin




                         http://cahyatoshi12.blogspot.com
   Fleksi, sangat penting bagi penurunan kepala
    selama kala 2 agar bagian terkecil masuk
    panggul dan terus turun. Dengan majunya
    kepala, fleksi bertambah hingga ubun-ubun
    besar. Keuntungan dari bertambahnya fleksi ialah
    ukuran kepala yang lebih kecil melalui jalan lahir
    yaitu diameter suboccipito bregmatika (9,5 cm)
    menggantikan diameter suboccipito frontalis
    (11,5 cm). Fleksi disebabkan karena janin
    didorong maju, dan sebaliknya mendapat
    tahanan dari pinggir pintu atas
    panggul, serviks, dinding panggul atau dasar
    panggul. Akibat dari kekuatan dorongan dan
    tahanan ini terjadilah fleksi, karena moment yang
    menimbulkan fleksi lebih besar dari moment
    yang menimbulkan defleksi.

                           http://cahyatoshi12.blogspot.com
   Putaran paksi dalam/rotasi internal,
    pemutaran dari bagian depan sedemikian
    rupa sehingga bagian terendah dari bagian
    depan memutar ke depan ke bawah sympisis.
    Pada presentasi belakang kepala bagian yang
    terendah ialah daerah ubun-ubun kecil dan
    bagian inilah yang akan memutar kedepan
    kebawah simpisis. Putaran paksi dalam
    mutlak perlu untuk kelahiran kepala karena
    putara paksi merupakan suatu usaha untuk




                         http://cahyatoshi12.blogspot.com
   menyesuaikan posisi kepala dengan bentuk
    jalan lahir khususnya bentuk bidang tengah
    dan pintu bawah panggul. Putaran paksi
    dalam tidak terjadi tersendiri, tetapi selalu
    kepala sampai ke hodge III, kadang-kadang
    baru setelah kepala sampai di dasa panggul.
    Sebab-sebab putaran paksi dalam : Pada
    letak fleksi, bagian belakang kepala
    merupakan bagian terendah dari kepala. Pada
    bagian terendah dari kepala ini mencari
    tahanan yang paling sedikit yaitu pada
    sebelah depan atas dimana terdapat hiatus
    genetalis antara M. Levator ani kiri dan
    kanan. Pada ukuran terbesar dari bidang
    tengah panggul ialah diameter
    anteroposterior
                         http://cahyatoshi12.blogspot.com
   Rotasi internal dari kepala janin akan membuat
    diameter enteroposterior (yang lebih panjang)
    dari kepala akan menyesuaikan diri dengan
    diameter anteroposterior dari panggul
   Ekstensi, setelah putaran paksi selesai dan
    kepala sampai didasar panggul, terjadilah
    ekstensi atau defleksi dari kepala. Hal ini terjadi
    pada saat lahir kepala, terjadi karena gaya
    tahanan dari dasar panggul dimana gaya tersebut
    membentuk lengkungan Carrus, yang
    mengarahkan kepala keatas menuju lubang vulva
    sehingga kepala harus mengadakan ekstensi
    untuk melaluinya.



                            http://cahyatoshi12.blogspot.com
   Bagian leher belakang dibawah occiputnya
    akan bergeser dibawah simpisis pubis dan
    bekerja sebagai titik poros. Uterus yang
    berkontraksi kemudian memberi tekanan
    tambahan atas kepala yang menyebabkan
    ekstensi kepala lebih lanjut saat lubang
    vulva-vagina membuka lebar. Pada kepala
    bekerja dua kekuatan, yang satu
    mendesaknay ekbawah dan satunya kerena
    disebabkan tahanan dasar panggul yang
    menolaknya keatas. Resultantenya ialah
    kekuatan kearah depan atas.



                        http://cahyatoshi12.blogspot.com
   Setelah subocciput tertahan pada pinggir
    bawah sympisis maka yang dapat maju
    karena kekuatan tersebut diatas adalah
    bagian yang berhadapan dengan
    subocciput, maka lahirlah berturut-turut
    pada pinggir atas perineum ubun-ubun
    besar, dahi hidung dan mulut dan akhirnya
    dagu dengan gerakan ekstensi. Subocciput
    yang menjadi pusat pemutaran disebut
    hypomoclion




                        http://cahyatoshi12.blogspot.com
   Rotasi eksternal/putaran paksi luar, terjadi
    bersamaan dengan perputaran interior bahu.
    Setelah kepala lahir, maka kepala anak
    memutar kembali ke arah punggung anak
    untuk menghilangkan torsi pada leher yang
    etrjadi karena putaran paksi dalam. Gerakan
    ini disebut putaran restitusi.




                          http://cahyatoshi12.blogspot.com
   Restitusi adalah perputaran kepala sejauh
    45ᴼ baik kearah kiri atau kanan bergantung
    pada arah dimana ia mengikuti perputaran
    menuju posisi oksiput anterior. Selanjutnya
    putaran dilanjutkan hingga belakang kepala
    berhadapan dengan tuber ischidicum.
    Gerakan yang terakhir ini adalah gerakan
    paksi luar yang sebenarnya dan disebabkan
    karena ukuran bahu, menempatkan diri
    dalam diameter anteroposterior dari pintu
    bawah panggul.




                         http://cahyatoshi12.blogspot.com
   Ekspulsi, setelah putaran paksi luar bahu
    depan sampai dibawah sympisis dan menjadi
    hypomoclion untuk kelahiran bahu belakang.
    Kemudian bahu depan menyusul dan
    selanjutnya seluruh badan anak lahir searah
    dengan paksi jalan lahi mengikuti lengkung
    carrus (kurva jalan lahir).




                         http://cahyatoshi12.blogspot.com
http://cahyatoshi12.blogspot.com
MANUVER                             ALASAN


Letakkan telapak tangan pada        Jari-jari tangan didalam vagina
bagian vertex yang terlihat,        bisa membawa masuk organisme
sambil hati-hati agar jangan        dan meningkatkan resiko
membiarkan tangan masuk             robekan perineum. Tekanan yang
kedalam vagina. Lakukan             dilakukan terhadap kepala pada
penekanan terkendali dan tidak      saat ini akan membantu kepala
menghambat kepala janin untuk       agar fleksi sehingga daerah
keluar                              subocciput menyentuh pinggir
                                    bawah simpisis pubis dan proses
                                    pengekstensian dimulai




                                 http://cahyatoshi12.blogspot.com
Dengan tangan lainnya, support       Gerakan kebawah dan kedalam ini
perineum untuk mencegah kepala       melibatkan jaringan yang cukup
terdorong keluar terlalu cepat       dalam aksi tersebut dan
sehingga merusak perineum.           mendistribusikan jaringan tambahan
Tutupilah tangan yang mensupport kearah bagian tengah dan perineum
perineum dengan handuk. Letakkan yaitu daerah yang paling besar
ibu jari dipertengahan pada salah    kemungkinannya mengalami laserasi.
satu sisi perineum dan letakkan jari Handuk akan mencegah tangan yang
telunjuk dipertengahan sisi perineum bersarung tangan terkena
yang berlawanan. Secara perlahan kontaminasi secara tidak sengaja
tekanlah ibu jari dan jari telunjuk
kebawah dan kearah satu sama lain
untuk mengendalikan peregangan
perineum.

Dengan cermat dan hati-hati perhatikan Garis-garis putih yang tipis akan segera
perineum saat kepala janin terus muncul tampak sebelum terjadinya perobekan
dan lahir, usaplah mulut bayi dengan pada perineum. Gunakan kain kasa
jari yang dibungkus kain kasa           untuk menghapus lendir yang mungkin
                                        terhisap pada saat bayi mulai bernafas
                                        untuk pertama kali




                                      http://cahyatoshi12.blogspot.com
Pada waktu kepala sudah                   Meluncurkan jari tangan ke leher
lahir, luncurkan salah satu jari          bayi sampai ke puncak punggungnya
tangan dari salah satu tangan ke          akan memungkinkan penolong untuk
leher bayi untuk memeriksa apakah mengetahui dimana letak tali
ada lilitan tali pusat disekeliling leher pusatnya
janin, biasanya tali pusat tersebut
hanya perlu dilonggarkan sedikit
agar kepala janin bisa dilahirkan
tanpa kesulitan



Jika tali pusat melilit leher bayi dengan Tali pusat yang ketat bisa menyebabkan
longgar, upayakan agar tali pusat           terjadinya hipoksia bayi.
tersebut dapat dilonggarkan lewat           Menaganjurkan ibu bernafas pendek-
kepalanya. Jika lilitan tali pusat tersebut pendek akan mencegah meneran dan
terlalu ketat untuk bisa dilepas lewat      mencegah lilitannya menjadi lebih
kepala bayi, tetapi tidak terlalu ketat     ketat.
melilit leher bayi, lepaskan melalui
bahunya saat bayi lahir.
Jika tali pusat tersebut melilit leher bayi
dengan ketat, pasanglah dua buah klem
pada tali pusat tersebut dengan segera.
Pastikan ibu mendapatkan penjelasan
tentang apa yang penolong lakukan, dan
sebaiknya ibu hanya bernafas pendek
saja dan tidak meneran.
                                       http://cahyatoshi12.blogspot.com
Tunggulah sampai terjadi rotasi               Menunggu, dan tidak melakukan
eksternal pada kepala bayi. Setelah           manuver tangan hingga restitusi kepala
kepala bayi berputar menghadap ke             selesai adalah penting untuk
paha ibu, letakkan tangan pada kedua          keselamatan kelahiran tersebut. Dalam
sisi kepala bayi, tangan kebawah untuk        kelahiran yang normal perlu melakukan
melahirkan bahu anterio, kemudian             intervensi agar kepala bayi berputar,
tangan mengarah keatas lagi untuk             sambil menunggu beri dukungan pada
melahirkan bahu posterior                     ibu


Setelah bahu dilahirkan, letakan salah satu   Badan bayi haruslah meluncur keluar
tangan dibawah leher bayi untuk               dengan dituntun oleh tangan sepanjang
menopang kepala, leher dan bahunya,           kurva jalan lahir (Carus) dan menopangnya
sedangkan 4 jari tangan yang satu lagi        dari tekanan yang berlebihan oleh
menopang lengan dan bahu anterior.            perineum ibu. Pemegangan yang seperti ini
(sementara melakukan hal tersebut,            akan memungkinakan penolong untuk
bungkukan badan secukupnya untuk              mengendalikan kelahiran tubuh bayi
mengamati perineum dan memastikan
bahwa tidak ada tekanan berlebihan pada
perineum)




                                          http://cahyatoshi12.blogspot.com
Pada saat badan bayi                 Bagaimana licinnya bayi, cara seperti
dilahirkan, luncurkan tangan atas    ini akan menghasilkan pegangan
kebawah badan bayi, dan selipkan yang aman
jari telunjuk diantara kaki bayi dan
terus ke bawah hingga menggenggam
kedua pergelangan kaki bayi


Lahirkan tubuh bayi dalam gerak        Hal ini akan membuat bayi berada
lengkung yang rata (ingat kurva carus) dalam ketinggian yang sama dengan
keluar supaya kepalanya sekarang       plasenta dan mencegah bayi terlepas
ditopang oleh permukaan telapak tanganatau terkena tekanan yang berlebihan
yang satu lagi. Tangan yang menopang terhadap jaringan bayi. Merendahkan
kepala hendaknya lebih rendah dari     posisi kepala bayi akan mendorong
tubuh bayi.                            pengeluaran lendir sementara bayi
                                       dikeringkan




                                    http://cahyatoshi12.blogspot.com
Sementara mengevaluasi kondisi        Bayi saat ini harus sudah mulai
bayi, keringkanlah lalu letakkan bayi bernafas, kering, dan kontak dengan
diatas abdomen ibu                    kulit ibu sedapat mungkin untuk
                                      mencegah hipotermia, untuk
                                      mendorong terciptanya ikatan batin
                                      serta pemberian ASI




                                   http://cahyatoshi12.blogspot.com
http://cahyatoshi12.blogspot.com
   Periksa nadi ibu setiap 30 menit
   Pantau frekuensi dan lama kontraksi setiap 30 menit
   Memastikan kandung kemih kosong melalui bertanya kepada ibu
    secara langsung sekaligus dengan melakukan palpasi
   Penuhi kebutuhan hidrasi, nutrisi ataupun keinginan ibu
   Periksa penurunan kepala bayi melalui pemeriksaan abdomen
    (pemeriksaan luar) setiap 30 menit dan pemeriksaan dalam
    setiap 60 menit atau kalau ada indikasi
   Upaya meneran ibu
   Apakah ada presentasi majemuk atau tali pusat disamping
    kepala
   Putaran paksi luar segera setelah bayi lahir
   Adanya kehamilan kembar setelah bayi pertama lahir




                               http://cahyatoshi12.blogspot.com
   Saat bayi belum lahir
   Lakukan pemeriksaan DJJ setiap selesai menera atau
    setiap 5-10 menit
   Amati warna air ketuban jika selaputnya sudah pecah
   Periksa kondisi kepala, vertex, caput, molding
   Saat bayi lahir
   Nilai kondisi bayi (0-30 detik) dengan menjawab 2
    pertanyaan, apakah bayi menangis kuat dan atau
    tanpa kesulitan? Apakah bayi bergerak aktif atau
    lemas?




                            http://cahyatoshi12.blogspot.com
   Sarung tangan dan barier protektif lainnya
   Tempat persalinan yang bersih dan steril
   Peralatan dan bahan yang diperlukan
   Tempat meletakan dan lingkungan yang
    nyaman bagi bayi
   Persiapan ibu dan keluarganya (asuhan
    sayang ibu, bersihkan perineum dan lipat
    paha, kosongkan kandung kemih, amniotomi
    dan menjelaskan peran suami/pendamping)




                        http://cahyatoshi12.blogspot.com
   Anjurkan ibu untuk meneran sesuai dengan dorongan
    alamiahnya selama kontraksi
   Jangan menganjurkan untuk menahan nafas selama meneran
   Anjurkan ibu untuk berhenti meneran dan segera beristirahat
    diantara kontraksi
   Jika ibu berbaring miring atau setengah duduk, ibu mungkin
    merasa lebih mudah untuk meneran jika ibu menarik lutut
    kearah dada dan menempelkan dagu ke dada
   Anjurkan ibu untuk tidak mengangkat bokong saay meneran
   Jangan melakukan dorongan pada fundus untuk membantu
    kelahiran bayi. Dorongan pada fundus meningkatkan resiko
    distosia bahu dan ruptur uteri




                                 http://cahyatoshi12.blogspot.com
http://cahyatoshi12.blogspot.com
http://cahyatoshi12.blogspot.com
http://cahyatoshi12.blogspot.com
http://cahyatoshi12.blogspot.com
   Pernapasan
   Dukungan
   Orang terdekat




                     http://cahyatoshi12.blogspot.com
   Persalinan yang diakhiri oleh vacuum
    ekstraksi dan forceps semakin sedikit
    b. Pembedahan cesar semakin menurun
    c. Skore apgar <7 semakin menurun
    d. Waktu yang diperlukan dalam persalinan
    semakin pendek
    e. Kepuasan ibu semakin meningkat dalam
    pengalaman melahirkan




                        http://cahyatoshi12.blogspot.com
   Kehadiran yang terus
    menerus, sentuhan, penghiburan, dan dorongan dari
    orang yang mendampinginya
    b. Pergantian posisi sesuai keinginan ibu dan pergerakan
    c. Masase pada pinggang
    d. Penekanan pada lutut dalam posisi ibu duduk oleh
    pendamping persalinan
    e. Kompres bergantian panas atau dingin
    f. Pemberian keleluasaan kepada ibu selama persalinan
    untuk mengeluarkan suara/ berteriak/ menangis
    g. Visualisasi atau menganjurkan ibu untuk
    membayangkan proses persalinan akan berjalan dengan
    mudah dan pemusatan perhatian.
    h. Pemutaran music. Music yang tenang membuat ibu
    rileks dalam menjalani persalinan.




                               http://cahyatoshi12.blogspot.com
   Anjurkan ibu agar ibu selalu didampingi oleh
    keluarganya selama proses persalinan
   Anjurkan keluarga ikut terlibat dalam asuhan,
    diantaranya membantu ibu untuk berganti
    posisi
   Penolong persalinan dapat memberikan
    dukungan dan semangat kepada ibu dan
    anggota keluarganya




                         http://cahyatoshi12.blogspot.com
   Tenteramkan hati ibu dalam menghadapi dan
    menjalani kala dua persalinan. Lakukan
    bimbingan dan tawarkan bantuan jika
    diperlukan.

    Bantu ibu untuk memilih posisi yang nyaman
    saat meneran.




                               http://cahyatoshi12.blogspot.com

Más contenido relacionado

La actualidad más candente

Rumus Johnson Toshack Converted
Rumus Johnson Toshack ConvertedRumus Johnson Toshack Converted
Rumus Johnson Toshack Converteddr. Bobby Ahmad
 
Fisiologi persalinan (9)
Fisiologi persalinan (9)Fisiologi persalinan (9)
Fisiologi persalinan (9)Muhammad Amin
 
Fisiologi persalinan dan nifas normal
Fisiologi persalinan dan nifas normalFisiologi persalinan dan nifas normal
Fisiologi persalinan dan nifas normalDokter Tekno
 
Fisiologi persalinan
Fisiologi persalinanFisiologi persalinan
Fisiologi persalinanDhila Fadhila
 
Persalinan Normal oleh Rosyida Khusna
Persalinan Normal oleh Rosyida KhusnaPersalinan Normal oleh Rosyida Khusna
Persalinan Normal oleh Rosyida KhusnaRosyida Khusna
 
refrat persalinan normal ( 2-08-2013 RSUD SERANG )
 refrat  persalinan normal ( 2-08-2013 RSUD SERANG ) refrat  persalinan normal ( 2-08-2013 RSUD SERANG )
refrat persalinan normal ( 2-08-2013 RSUD SERANG )Dea Noviana
 
Kuliah penyegaran parturition, 7 cardinal movements, pelvimetri
Kuliah penyegaran parturition, 7 cardinal movements, pelvimetriKuliah penyegaran parturition, 7 cardinal movements, pelvimetri
Kuliah penyegaran parturition, 7 cardinal movements, pelvimetrihidayatulnessa
 
Perubahan persalinan, 3 pP f
Perubahan persalinan, 3 pP fPerubahan persalinan, 3 pP f
Perubahan persalinan, 3 pP fharry christama
 
Persalinan dan Nifas
Persalinan dan Nifas Persalinan dan Nifas
Persalinan dan Nifas pjj_kemenkes
 
Fisiologi Persalinan
Fisiologi PersalinanFisiologi Persalinan
Fisiologi PersalinanEviana Maya
 
Tindakan dalam kala uri
Tindakan dalam kala uriTindakan dalam kala uri
Tindakan dalam kala uriDokter Tekno
 
Presentasi dahi
Presentasi dahiPresentasi dahi
Presentasi dahipie-pien
 
Ana proses persalinan-normal-eb1 (1)
Ana proses persalinan-normal-eb1 (1)Ana proses persalinan-normal-eb1 (1)
Ana proses persalinan-normal-eb1 (1)Warnet Raha
 
Perubahan fisik dan fisiologis pada kala ii (revisi)
Perubahan fisik dan fisiologis pada kala ii (revisi)Perubahan fisik dan fisiologis pada kala ii (revisi)
Perubahan fisik dan fisiologis pada kala ii (revisi)Aning Aisyah
 
4. mekanisme persalinan
4. mekanisme persalinan4. mekanisme persalinan
4. mekanisme persalinanfikri asyura
 

La actualidad más candente (20)

Rumus Johnson Toshack Converted
Rumus Johnson Toshack ConvertedRumus Johnson Toshack Converted
Rumus Johnson Toshack Converted
 
Fisiologi persalinan (9)
Fisiologi persalinan (9)Fisiologi persalinan (9)
Fisiologi persalinan (9)
 
Fisiologi persalinan dan nifas normal
Fisiologi persalinan dan nifas normalFisiologi persalinan dan nifas normal
Fisiologi persalinan dan nifas normal
 
FISIOLOGI PERSALINAN
FISIOLOGI PERSALINANFISIOLOGI PERSALINAN
FISIOLOGI PERSALINAN
 
Fisiologi persalinan
Fisiologi persalinanFisiologi persalinan
Fisiologi persalinan
 
Persalinan Normal oleh Rosyida Khusna
Persalinan Normal oleh Rosyida KhusnaPersalinan Normal oleh Rosyida Khusna
Persalinan Normal oleh Rosyida Khusna
 
refrat persalinan normal ( 2-08-2013 RSUD SERANG )
 refrat  persalinan normal ( 2-08-2013 RSUD SERANG ) refrat  persalinan normal ( 2-08-2013 RSUD SERANG )
refrat persalinan normal ( 2-08-2013 RSUD SERANG )
 
Kuliah penyegaran parturition, 7 cardinal movements, pelvimetri
Kuliah penyegaran parturition, 7 cardinal movements, pelvimetriKuliah penyegaran parturition, 7 cardinal movements, pelvimetri
Kuliah penyegaran parturition, 7 cardinal movements, pelvimetri
 
Perubahan persalinan, 3 pP f
Perubahan persalinan, 3 pP fPerubahan persalinan, 3 pP f
Perubahan persalinan, 3 pP f
 
Persalinan dan Nifas
Persalinan dan Nifas Persalinan dan Nifas
Persalinan dan Nifas
 
Fisiologi Persalinan
Fisiologi PersalinanFisiologi Persalinan
Fisiologi Persalinan
 
Tindakan dalam kala uri
Tindakan dalam kala uriTindakan dalam kala uri
Tindakan dalam kala uri
 
Proses persalinan-normal-eb1
Proses persalinan-normal-eb1Proses persalinan-normal-eb1
Proses persalinan-normal-eb1
 
Fisiologi ps
Fisiologi psFisiologi ps
Fisiologi ps
 
Presentasi dahi
Presentasi dahiPresentasi dahi
Presentasi dahi
 
Ana proses persalinan-normal-eb1 (1)
Ana proses persalinan-normal-eb1 (1)Ana proses persalinan-normal-eb1 (1)
Ana proses persalinan-normal-eb1 (1)
 
Letak lintang
Letak lintangLetak lintang
Letak lintang
 
Perubahan fisik dan fisiologis pada kala ii (revisi)
Perubahan fisik dan fisiologis pada kala ii (revisi)Perubahan fisik dan fisiologis pada kala ii (revisi)
Perubahan fisik dan fisiologis pada kala ii (revisi)
 
4. mekanisme persalinan
4. mekanisme persalinan4. mekanisme persalinan
4. mekanisme persalinan
 
Partus normal
Partus normalPartus normal
Partus normal
 

Similar a Asuhan kala II (20)

ppt kel 3.pptx
ppt kel 3.pptxppt kel 3.pptx
ppt kel 3.pptx
 
118354188 lp-letak-sungsang
118354188 lp-letak-sungsang118354188 lp-letak-sungsang
118354188 lp-letak-sungsang
 
persalinan sungsang
persalinan sungsangpersalinan sungsang
persalinan sungsang
 
10. teori-persalinan.ppt
10. teori-persalinan.ppt10. teori-persalinan.ppt
10. teori-persalinan.ppt
 
Malpresentasi dan malposisi
Malpresentasi dan malposisiMalpresentasi dan malposisi
Malpresentasi dan malposisi
 
Fisiologi persalinan-normal
Fisiologi persalinan-normalFisiologi persalinan-normal
Fisiologi persalinan-normal
 
Faktor predisposisi.ppt
Faktor predisposisi.pptFaktor predisposisi.ppt
Faktor predisposisi.ppt
 
Oce
OceOce
Oce
 
Bahu macet power point
Bahu macet power pointBahu macet power point
Bahu macet power point
 
Laporan pendahuluan Persalinan
Laporan pendahuluan PersalinanLaporan pendahuluan Persalinan
Laporan pendahuluan Persalinan
 
Sumsang
SumsangSumsang
Sumsang
 
komplikasi persalinan.pptx
komplikasi persalinan.pptxkomplikasi persalinan.pptx
komplikasi persalinan.pptx
 
Kegawatan Obstetri uhhifhruihuihfuihidviuef
Kegawatan Obstetri uhhifhruihuihfuihidviuefKegawatan Obstetri uhhifhruihuihfuihidviuef
Kegawatan Obstetri uhhifhruihuihfuihidviuef
 
Konsep dasar menyusui
Konsep dasar menyusuiKonsep dasar menyusui
Konsep dasar menyusui
 
Konsep dasar menyusui
Konsep dasar menyusuiKonsep dasar menyusui
Konsep dasar menyusui
 
Persalinan normal.ppt
Persalinan normal.pptPersalinan normal.ppt
Persalinan normal.ppt
 
patologi persalinan.ppt
patologi persalinan.pptpatologi persalinan.ppt
patologi persalinan.ppt
 
Askep distosia
Askep distosiaAskep distosia
Askep distosia
 
5. Konsep Askep Intranatal.pptx
5. Konsep Askep Intranatal.pptx5. Konsep Askep Intranatal.pptx
5. Konsep Askep Intranatal.pptx
 
Distosia bahu
Distosia bahuDistosia bahu
Distosia bahu
 

Más de cahyatoshi

Askeb nifas 6 jam post partum
Askeb nifas 6 jam post partumAskeb nifas 6 jam post partum
Askeb nifas 6 jam post partumcahyatoshi
 
Respon orang tua terhadap bayi baru lahir
Respon orang tua terhadap bayi baru lahirRespon orang tua terhadap bayi baru lahir
Respon orang tua terhadap bayi baru lahircahyatoshi
 
Proses laktasi dan menyusui
Proses laktasi dan menyusuiProses laktasi dan menyusui
Proses laktasi dan menyusuicahyatoshi
 
Proses laktasi dan menyusui (2)
Proses laktasi dan menyusui (2)Proses laktasi dan menyusui (2)
Proses laktasi dan menyusui (2)cahyatoshi
 
Perubahan fisiologis masa nifas
Perubahan fisiologis masa nifasPerubahan fisiologis masa nifas
Perubahan fisiologis masa nifascahyatoshi
 
Asuhan kebidanan pada ibu nifas
Asuhan kebidanan pada ibu nifasAsuhan kebidanan pada ibu nifas
Asuhan kebidanan pada ibu nifascahyatoshi
 
Perubahan fisio & psiko kala i
Perubahan fisio & psiko kala iPerubahan fisio & psiko kala i
Perubahan fisio & psiko kala icahyatoshi
 
Pemenuhan kebutuhan fisik dan psikologi pada kala 1
Pemenuhan kebutuhan fisik dan psikologi pada kala 1Pemenuhan kebutuhan fisik dan psikologi pada kala 1
Pemenuhan kebutuhan fisik dan psikologi pada kala 1cahyatoshi
 
Manajemen kala I
Manajemen kala IManajemen kala I
Manajemen kala Icahyatoshi
 
Konsep dasar askeb bulin
Konsep dasar askeb bulinKonsep dasar askeb bulin
Konsep dasar askeb bulincahyatoshi
 
Kebutuhan dalam persalinan
Kebutuhan dalam persalinanKebutuhan dalam persalinan
Kebutuhan dalam persalinancahyatoshi
 
Faktor faktor yang mempengaruhi persalinan
Faktor faktor yang mempengaruhi persalinanFaktor faktor yang mempengaruhi persalinan
Faktor faktor yang mempengaruhi persalinancahyatoshi
 
Mendeteksi komplikasi persalinan kala iii
Mendeteksi komplikasi persalinan kala iiiMendeteksi komplikasi persalinan kala iii
Mendeteksi komplikasi persalinan kala iiicahyatoshi
 
Rencana asuhan bayi2 6
Rencana asuhan bayi2 6Rencana asuhan bayi2 6
Rencana asuhan bayi2 6cahyatoshi
 
Neonatus dan bayi dengan masalah yang lazim terjadi
Neonatus dan bayi dengan masalah yang lazim terjadiNeonatus dan bayi dengan masalah yang lazim terjadi
Neonatus dan bayi dengan masalah yang lazim terjadicahyatoshi
 
Promosi Kesehatan Pada Ibu Menyusui
Promosi Kesehatan Pada Ibu MenyusuiPromosi Kesehatan Pada Ibu Menyusui
Promosi Kesehatan Pada Ibu Menyusuicahyatoshi
 
Fraktur klavikula
Fraktur klavikulaFraktur klavikula
Fraktur klavikulacahyatoshi
 

Más de cahyatoshi (20)

Makalah nifas
Makalah nifasMakalah nifas
Makalah nifas
 
Atonia uteri
Atonia uteriAtonia uteri
Atonia uteri
 
Askeb nifas 6 jam post partum
Askeb nifas 6 jam post partumAskeb nifas 6 jam post partum
Askeb nifas 6 jam post partum
 
Respon orang tua terhadap bayi baru lahir
Respon orang tua terhadap bayi baru lahirRespon orang tua terhadap bayi baru lahir
Respon orang tua terhadap bayi baru lahir
 
Proses laktasi dan menyusui
Proses laktasi dan menyusuiProses laktasi dan menyusui
Proses laktasi dan menyusui
 
Proses laktasi dan menyusui (2)
Proses laktasi dan menyusui (2)Proses laktasi dan menyusui (2)
Proses laktasi dan menyusui (2)
 
Perubahan fisiologis masa nifas
Perubahan fisiologis masa nifasPerubahan fisiologis masa nifas
Perubahan fisiologis masa nifas
 
Asuhan kebidanan pada ibu nifas
Asuhan kebidanan pada ibu nifasAsuhan kebidanan pada ibu nifas
Asuhan kebidanan pada ibu nifas
 
Perubahan fisio & psiko kala i
Perubahan fisio & psiko kala iPerubahan fisio & psiko kala i
Perubahan fisio & psiko kala i
 
Pemenuhan kebutuhan fisik dan psikologi pada kala 1
Pemenuhan kebutuhan fisik dan psikologi pada kala 1Pemenuhan kebutuhan fisik dan psikologi pada kala 1
Pemenuhan kebutuhan fisik dan psikologi pada kala 1
 
Manajemen kala I
Manajemen kala IManajemen kala I
Manajemen kala I
 
Konsep dasar askeb bulin
Konsep dasar askeb bulinKonsep dasar askeb bulin
Konsep dasar askeb bulin
 
Kebutuhan dalam persalinan
Kebutuhan dalam persalinanKebutuhan dalam persalinan
Kebutuhan dalam persalinan
 
Faktor faktor yang mempengaruhi persalinan
Faktor faktor yang mempengaruhi persalinanFaktor faktor yang mempengaruhi persalinan
Faktor faktor yang mempengaruhi persalinan
 
Mendeteksi komplikasi persalinan kala iii
Mendeteksi komplikasi persalinan kala iiiMendeteksi komplikasi persalinan kala iii
Mendeteksi komplikasi persalinan kala iii
 
Rencana asuhan bayi2 6
Rencana asuhan bayi2 6Rencana asuhan bayi2 6
Rencana asuhan bayi2 6
 
Neonatus dan bayi dengan masalah yang lazim terjadi
Neonatus dan bayi dengan masalah yang lazim terjadiNeonatus dan bayi dengan masalah yang lazim terjadi
Neonatus dan bayi dengan masalah yang lazim terjadi
 
Promosi Kesehatan Pada Ibu Menyusui
Promosi Kesehatan Pada Ibu MenyusuiPromosi Kesehatan Pada Ibu Menyusui
Promosi Kesehatan Pada Ibu Menyusui
 
Apgar score
Apgar scoreApgar score
Apgar score
 
Fraktur klavikula
Fraktur klavikulaFraktur klavikula
Fraktur klavikula
 

Último

Stabilisasi dan Transfer Pasien Rumah Sakit.pptx
Stabilisasi dan Transfer Pasien Rumah Sakit.pptxStabilisasi dan Transfer Pasien Rumah Sakit.pptx
Stabilisasi dan Transfer Pasien Rumah Sakit.pptxdrrheinz
 
HIV/ AIDS PENYULUHAN untuk awam [1].pptx
HIV/ AIDS PENYULUHAN untuk awam [1].pptxHIV/ AIDS PENYULUHAN untuk awam [1].pptx
HIV/ AIDS PENYULUHAN untuk awam [1].pptxgastroupdate
 
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptToksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptRoniAlfaqih2
 
polimeric micelles for drug delivery system.pptx
polimeric micelles for drug delivery system.pptxpolimeric micelles for drug delivery system.pptx
polimeric micelles for drug delivery system.pptxLinaWinarti1
 
D3_FITKES_FAKTOR KHASIAT OBAT Dalam Penggunaan Obat.pdf
D3_FITKES_FAKTOR KHASIAT OBAT Dalam Penggunaan Obat.pdfD3_FITKES_FAKTOR KHASIAT OBAT Dalam Penggunaan Obat.pdf
D3_FITKES_FAKTOR KHASIAT OBAT Dalam Penggunaan Obat.pdfSuryani549935
 
Hidrodinamika1111111111111111111111.pptx
Hidrodinamika1111111111111111111111.pptxHidrodinamika1111111111111111111111.pptx
Hidrodinamika1111111111111111111111.pptxJasaketikku
 
HUBUNGAN KEPERAWATAN PROFESIONAL ANTAR PROFESI
HUBUNGAN KEPERAWATAN PROFESIONAL ANTAR PROFESIHUBUNGAN KEPERAWATAN PROFESIONAL ANTAR PROFESI
HUBUNGAN KEPERAWATAN PROFESIONAL ANTAR PROFESINeliHusniawati2
 
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretik
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretikobat sistem saraf pusat analgesik antipiretik
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretikSyarifahNurulMaulida1
 
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxkonsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxrittafarmaraflesia
 
Abses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosis
Abses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosisAbses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosis
Abses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosisRachmandiarRaras
 
Keperawatan dasar KEBUTUHAN SUHU TUBUH MANUSIA.pptx
Keperawatan dasar KEBUTUHAN SUHU TUBUH MANUSIA.pptxKeperawatan dasar KEBUTUHAN SUHU TUBUH MANUSIA.pptx
Keperawatan dasar KEBUTUHAN SUHU TUBUH MANUSIA.pptxnadiasariamd
 
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONALPPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONALMayangWulan3
 
Gizi-dalam-Daur-Kehidupan-Pertemuan-3.ppt
Gizi-dalam-Daur-Kehidupan-Pertemuan-3.pptGizi-dalam-Daur-Kehidupan-Pertemuan-3.ppt
Gizi-dalam-Daur-Kehidupan-Pertemuan-3.pptAyuMustika17
 
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxLaporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxkaiba5
 
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATANSEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATANYayahKodariyah
 
Obat-Obat Toksikologi Farmakologi II .pdf
Obat-Obat Toksikologi Farmakologi II .pdfObat-Obat Toksikologi Farmakologi II .pdf
Obat-Obat Toksikologi Farmakologi II .pdfAdistriSafiraRosman
 
Materi Layanan Kesehatan Berbasis Homecare ppt
Materi Layanan Kesehatan Berbasis Homecare pptMateri Layanan Kesehatan Berbasis Homecare ppt
Materi Layanan Kesehatan Berbasis Homecare ppticha582186
 
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptanatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptRoniAlfaqih2
 
oscillometry for assessing lung function
oscillometry for assessing lung functionoscillometry for assessing lung function
oscillometry for assessing lung functionolivia371624
 
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptx
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptxKDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptx
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptxawaldarmawan3
 

Último (20)

Stabilisasi dan Transfer Pasien Rumah Sakit.pptx
Stabilisasi dan Transfer Pasien Rumah Sakit.pptxStabilisasi dan Transfer Pasien Rumah Sakit.pptx
Stabilisasi dan Transfer Pasien Rumah Sakit.pptx
 
HIV/ AIDS PENYULUHAN untuk awam [1].pptx
HIV/ AIDS PENYULUHAN untuk awam [1].pptxHIV/ AIDS PENYULUHAN untuk awam [1].pptx
HIV/ AIDS PENYULUHAN untuk awam [1].pptx
 
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptToksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
 
polimeric micelles for drug delivery system.pptx
polimeric micelles for drug delivery system.pptxpolimeric micelles for drug delivery system.pptx
polimeric micelles for drug delivery system.pptx
 
D3_FITKES_FAKTOR KHASIAT OBAT Dalam Penggunaan Obat.pdf
D3_FITKES_FAKTOR KHASIAT OBAT Dalam Penggunaan Obat.pdfD3_FITKES_FAKTOR KHASIAT OBAT Dalam Penggunaan Obat.pdf
D3_FITKES_FAKTOR KHASIAT OBAT Dalam Penggunaan Obat.pdf
 
Hidrodinamika1111111111111111111111.pptx
Hidrodinamika1111111111111111111111.pptxHidrodinamika1111111111111111111111.pptx
Hidrodinamika1111111111111111111111.pptx
 
HUBUNGAN KEPERAWATAN PROFESIONAL ANTAR PROFESI
HUBUNGAN KEPERAWATAN PROFESIONAL ANTAR PROFESIHUBUNGAN KEPERAWATAN PROFESIONAL ANTAR PROFESI
HUBUNGAN KEPERAWATAN PROFESIONAL ANTAR PROFESI
 
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretik
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretikobat sistem saraf pusat analgesik antipiretik
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretik
 
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxkonsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
 
Abses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosis
Abses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosisAbses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosis
Abses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosis
 
Keperawatan dasar KEBUTUHAN SUHU TUBUH MANUSIA.pptx
Keperawatan dasar KEBUTUHAN SUHU TUBUH MANUSIA.pptxKeperawatan dasar KEBUTUHAN SUHU TUBUH MANUSIA.pptx
Keperawatan dasar KEBUTUHAN SUHU TUBUH MANUSIA.pptx
 
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONALPPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
 
Gizi-dalam-Daur-Kehidupan-Pertemuan-3.ppt
Gizi-dalam-Daur-Kehidupan-Pertemuan-3.pptGizi-dalam-Daur-Kehidupan-Pertemuan-3.ppt
Gizi-dalam-Daur-Kehidupan-Pertemuan-3.ppt
 
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxLaporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
 
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATANSEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
 
Obat-Obat Toksikologi Farmakologi II .pdf
Obat-Obat Toksikologi Farmakologi II .pdfObat-Obat Toksikologi Farmakologi II .pdf
Obat-Obat Toksikologi Farmakologi II .pdf
 
Materi Layanan Kesehatan Berbasis Homecare ppt
Materi Layanan Kesehatan Berbasis Homecare pptMateri Layanan Kesehatan Berbasis Homecare ppt
Materi Layanan Kesehatan Berbasis Homecare ppt
 
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptanatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
 
oscillometry for assessing lung function
oscillometry for assessing lung functionoscillometry for assessing lung function
oscillometry for assessing lung function
 
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptx
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptxKDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptx
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptx
 

Asuhan kala II

  • 2. Ibu merasa ingin meneran (dorongan meneran/doran)  Perineum menonjol (perjol)  Vulva vagina membuka (vulka)  Adanya tekanan pada spincter anus (teknus)  Jumlah pengeluaran air ketuban meningkat  Meningkatnya pengeluaran darah dan lendir  Kepala telah turun didasar panggul  Ibu kemungkinan ingin buang air besar http://cahyatoshi12.blogspot.com
  • 3. penekanan kepala => pergeseran organ dasar panggul => anterior : kandung kemih terdorong ke abdomen, posterior : rektum => musculus levator ani berdilatasi => perineum menonjol => kepala terlihat di vulva => crowning => ekspulsi http://cahyatoshi12.blogspot.com
  • 4. Adalah gerakan janin yang mengakomodasikan diri terhadap panggul ibu  Penyesuaian diri berupa : fleksi, rotasi dari janin. Hal ini sangat penting untuk kelahiran melalui vagina oleh karena janin tersebut harus menyesuaikan diri dengan ruangan yang tersedia didalam panggul. Diameter-diameter yang lebih besar dari janin harus menyesuaikan diri dengan diameter yang paling besar dari panggul ibu agar janin bisa masuk melalui panggul untuk dilahirkan. http://cahyatoshi12.blogspot.com
  • 5. Turunnya kepala dibagi menjadi dua yaitu masuknya kepala dalam pintu atas panggul, dan majunya kepala  Pembagian ini terutama berlaku pada primigravida. Masuknya kedalam pintu atas panggul pada primigravida (yang baru pertama kali hamil) sudah terjadi pada bulan terkahir kehamilan tetapi pada multigravida (yang sudah pernah hamil sebelumnya) biasanya baru terjadi pada permulaan persalinan. http://cahyatoshi12.blogspot.com
  • 6. Masuknya kepala kedalam pintu atas panggul biasanya dengan sutura sagitalis, melintang dan dengan fleksi yang ringan  Masuknya sutura sagitalis terdapat ditengah- tengah jalan lahir, ialah tepat diantara simpisis dan promontorium, maka kepala dikatakan dalam synclitismus dan synclitismus os parietal depan dan belakang sama tingginya http://cahyatoshi12.blogspot.com
  • 7. Jika sutura sagitalis agak ke depan mendekati simpisis atau agak kebelakang mendekati promontorium maka posisi ini disebut asynclitismus. Pada pintu atas panggul biasanya kepala dalam asynclitismus posterior yang ringan.Asynclitismus posterior ialah jika sutura sagitalis mendekati simpisis dan os parietal belakang lebih rendah dari os parietal depan. Asynclitismus anteriorialah jika sutura sagitalis mendekati promontorium sehingga os parietal depan lebih rendah dari os parietal belakang http://cahyatoshi12.blogspot.com
  • 8. Majunya kepala pada primigravida terjadi setelah kepala masuk kedalam rongga panggul dan biasanya baru dimulai pada kala 2. Pada multigravida sebaiknya majunya kepala dan masuknya kepala kedalam rongga panggul terjadi bersamaan. Yang menyebabkan majunya kepala : Tekanan cairan intrauterin, tekanan langsung oleh fundus pada bokong, kekuatan meneran, melurusnya badan janin oleh perubahan bentuk rahim  Penurunan terjadi selama persalinan oleh karena daya dorong dari kontraksi dan posisi, serta peneranan selama kala 2 oleh ibu http://cahyatoshi12.blogspot.com
  • 9. Fiksasi (engagement) merupakan tahap penurunan pada waktu diameter biparietal dari kepala janin telah masuk panggul ibu  Desensus merupakan syarat utama kelahiran kepala, terjadi karena adanya tekanan cairan amnion, tekanan langsung pada bokong saat kontraksi, usaha meneran, ekstensi dan pelurusan badan janin http://cahyatoshi12.blogspot.com
  • 10. Fleksi, sangat penting bagi penurunan kepala selama kala 2 agar bagian terkecil masuk panggul dan terus turun. Dengan majunya kepala, fleksi bertambah hingga ubun-ubun besar. Keuntungan dari bertambahnya fleksi ialah ukuran kepala yang lebih kecil melalui jalan lahir yaitu diameter suboccipito bregmatika (9,5 cm) menggantikan diameter suboccipito frontalis (11,5 cm). Fleksi disebabkan karena janin didorong maju, dan sebaliknya mendapat tahanan dari pinggir pintu atas panggul, serviks, dinding panggul atau dasar panggul. Akibat dari kekuatan dorongan dan tahanan ini terjadilah fleksi, karena moment yang menimbulkan fleksi lebih besar dari moment yang menimbulkan defleksi. http://cahyatoshi12.blogspot.com
  • 11. Putaran paksi dalam/rotasi internal, pemutaran dari bagian depan sedemikian rupa sehingga bagian terendah dari bagian depan memutar ke depan ke bawah sympisis. Pada presentasi belakang kepala bagian yang terendah ialah daerah ubun-ubun kecil dan bagian inilah yang akan memutar kedepan kebawah simpisis. Putaran paksi dalam mutlak perlu untuk kelahiran kepala karena putara paksi merupakan suatu usaha untuk http://cahyatoshi12.blogspot.com
  • 12. menyesuaikan posisi kepala dengan bentuk jalan lahir khususnya bentuk bidang tengah dan pintu bawah panggul. Putaran paksi dalam tidak terjadi tersendiri, tetapi selalu kepala sampai ke hodge III, kadang-kadang baru setelah kepala sampai di dasa panggul. Sebab-sebab putaran paksi dalam : Pada letak fleksi, bagian belakang kepala merupakan bagian terendah dari kepala. Pada bagian terendah dari kepala ini mencari tahanan yang paling sedikit yaitu pada sebelah depan atas dimana terdapat hiatus genetalis antara M. Levator ani kiri dan kanan. Pada ukuran terbesar dari bidang tengah panggul ialah diameter anteroposterior http://cahyatoshi12.blogspot.com
  • 13. Rotasi internal dari kepala janin akan membuat diameter enteroposterior (yang lebih panjang) dari kepala akan menyesuaikan diri dengan diameter anteroposterior dari panggul  Ekstensi, setelah putaran paksi selesai dan kepala sampai didasar panggul, terjadilah ekstensi atau defleksi dari kepala. Hal ini terjadi pada saat lahir kepala, terjadi karena gaya tahanan dari dasar panggul dimana gaya tersebut membentuk lengkungan Carrus, yang mengarahkan kepala keatas menuju lubang vulva sehingga kepala harus mengadakan ekstensi untuk melaluinya. http://cahyatoshi12.blogspot.com
  • 14. Bagian leher belakang dibawah occiputnya akan bergeser dibawah simpisis pubis dan bekerja sebagai titik poros. Uterus yang berkontraksi kemudian memberi tekanan tambahan atas kepala yang menyebabkan ekstensi kepala lebih lanjut saat lubang vulva-vagina membuka lebar. Pada kepala bekerja dua kekuatan, yang satu mendesaknay ekbawah dan satunya kerena disebabkan tahanan dasar panggul yang menolaknya keatas. Resultantenya ialah kekuatan kearah depan atas. http://cahyatoshi12.blogspot.com
  • 15. Setelah subocciput tertahan pada pinggir bawah sympisis maka yang dapat maju karena kekuatan tersebut diatas adalah bagian yang berhadapan dengan subocciput, maka lahirlah berturut-turut pada pinggir atas perineum ubun-ubun besar, dahi hidung dan mulut dan akhirnya dagu dengan gerakan ekstensi. Subocciput yang menjadi pusat pemutaran disebut hypomoclion http://cahyatoshi12.blogspot.com
  • 16. Rotasi eksternal/putaran paksi luar, terjadi bersamaan dengan perputaran interior bahu. Setelah kepala lahir, maka kepala anak memutar kembali ke arah punggung anak untuk menghilangkan torsi pada leher yang etrjadi karena putaran paksi dalam. Gerakan ini disebut putaran restitusi. http://cahyatoshi12.blogspot.com
  • 17. Restitusi adalah perputaran kepala sejauh 45ᴼ baik kearah kiri atau kanan bergantung pada arah dimana ia mengikuti perputaran menuju posisi oksiput anterior. Selanjutnya putaran dilanjutkan hingga belakang kepala berhadapan dengan tuber ischidicum. Gerakan yang terakhir ini adalah gerakan paksi luar yang sebenarnya dan disebabkan karena ukuran bahu, menempatkan diri dalam diameter anteroposterior dari pintu bawah panggul. http://cahyatoshi12.blogspot.com
  • 18. Ekspulsi, setelah putaran paksi luar bahu depan sampai dibawah sympisis dan menjadi hypomoclion untuk kelahiran bahu belakang. Kemudian bahu depan menyusul dan selanjutnya seluruh badan anak lahir searah dengan paksi jalan lahi mengikuti lengkung carrus (kurva jalan lahir). http://cahyatoshi12.blogspot.com
  • 20. MANUVER ALASAN Letakkan telapak tangan pada Jari-jari tangan didalam vagina bagian vertex yang terlihat, bisa membawa masuk organisme sambil hati-hati agar jangan dan meningkatkan resiko membiarkan tangan masuk robekan perineum. Tekanan yang kedalam vagina. Lakukan dilakukan terhadap kepala pada penekanan terkendali dan tidak saat ini akan membantu kepala menghambat kepala janin untuk agar fleksi sehingga daerah keluar subocciput menyentuh pinggir bawah simpisis pubis dan proses pengekstensian dimulai http://cahyatoshi12.blogspot.com
  • 21. Dengan tangan lainnya, support Gerakan kebawah dan kedalam ini perineum untuk mencegah kepala melibatkan jaringan yang cukup terdorong keluar terlalu cepat dalam aksi tersebut dan sehingga merusak perineum. mendistribusikan jaringan tambahan Tutupilah tangan yang mensupport kearah bagian tengah dan perineum perineum dengan handuk. Letakkan yaitu daerah yang paling besar ibu jari dipertengahan pada salah kemungkinannya mengalami laserasi. satu sisi perineum dan letakkan jari Handuk akan mencegah tangan yang telunjuk dipertengahan sisi perineum bersarung tangan terkena yang berlawanan. Secara perlahan kontaminasi secara tidak sengaja tekanlah ibu jari dan jari telunjuk kebawah dan kearah satu sama lain untuk mengendalikan peregangan perineum. Dengan cermat dan hati-hati perhatikan Garis-garis putih yang tipis akan segera perineum saat kepala janin terus muncul tampak sebelum terjadinya perobekan dan lahir, usaplah mulut bayi dengan pada perineum. Gunakan kain kasa jari yang dibungkus kain kasa untuk menghapus lendir yang mungkin terhisap pada saat bayi mulai bernafas untuk pertama kali http://cahyatoshi12.blogspot.com
  • 22. Pada waktu kepala sudah Meluncurkan jari tangan ke leher lahir, luncurkan salah satu jari bayi sampai ke puncak punggungnya tangan dari salah satu tangan ke akan memungkinkan penolong untuk leher bayi untuk memeriksa apakah mengetahui dimana letak tali ada lilitan tali pusat disekeliling leher pusatnya janin, biasanya tali pusat tersebut hanya perlu dilonggarkan sedikit agar kepala janin bisa dilahirkan tanpa kesulitan Jika tali pusat melilit leher bayi dengan Tali pusat yang ketat bisa menyebabkan longgar, upayakan agar tali pusat terjadinya hipoksia bayi. tersebut dapat dilonggarkan lewat Menaganjurkan ibu bernafas pendek- kepalanya. Jika lilitan tali pusat tersebut pendek akan mencegah meneran dan terlalu ketat untuk bisa dilepas lewat mencegah lilitannya menjadi lebih kepala bayi, tetapi tidak terlalu ketat ketat. melilit leher bayi, lepaskan melalui bahunya saat bayi lahir. Jika tali pusat tersebut melilit leher bayi dengan ketat, pasanglah dua buah klem pada tali pusat tersebut dengan segera. Pastikan ibu mendapatkan penjelasan tentang apa yang penolong lakukan, dan sebaiknya ibu hanya bernafas pendek saja dan tidak meneran. http://cahyatoshi12.blogspot.com
  • 23. Tunggulah sampai terjadi rotasi Menunggu, dan tidak melakukan eksternal pada kepala bayi. Setelah manuver tangan hingga restitusi kepala kepala bayi berputar menghadap ke selesai adalah penting untuk paha ibu, letakkan tangan pada kedua keselamatan kelahiran tersebut. Dalam sisi kepala bayi, tangan kebawah untuk kelahiran yang normal perlu melakukan melahirkan bahu anterio, kemudian intervensi agar kepala bayi berputar, tangan mengarah keatas lagi untuk sambil menunggu beri dukungan pada melahirkan bahu posterior ibu Setelah bahu dilahirkan, letakan salah satu Badan bayi haruslah meluncur keluar tangan dibawah leher bayi untuk dengan dituntun oleh tangan sepanjang menopang kepala, leher dan bahunya, kurva jalan lahir (Carus) dan menopangnya sedangkan 4 jari tangan yang satu lagi dari tekanan yang berlebihan oleh menopang lengan dan bahu anterior. perineum ibu. Pemegangan yang seperti ini (sementara melakukan hal tersebut, akan memungkinakan penolong untuk bungkukan badan secukupnya untuk mengendalikan kelahiran tubuh bayi mengamati perineum dan memastikan bahwa tidak ada tekanan berlebihan pada perineum) http://cahyatoshi12.blogspot.com
  • 24. Pada saat badan bayi Bagaimana licinnya bayi, cara seperti dilahirkan, luncurkan tangan atas ini akan menghasilkan pegangan kebawah badan bayi, dan selipkan yang aman jari telunjuk diantara kaki bayi dan terus ke bawah hingga menggenggam kedua pergelangan kaki bayi Lahirkan tubuh bayi dalam gerak Hal ini akan membuat bayi berada lengkung yang rata (ingat kurva carus) dalam ketinggian yang sama dengan keluar supaya kepalanya sekarang plasenta dan mencegah bayi terlepas ditopang oleh permukaan telapak tanganatau terkena tekanan yang berlebihan yang satu lagi. Tangan yang menopang terhadap jaringan bayi. Merendahkan kepala hendaknya lebih rendah dari posisi kepala bayi akan mendorong tubuh bayi. pengeluaran lendir sementara bayi dikeringkan http://cahyatoshi12.blogspot.com
  • 25. Sementara mengevaluasi kondisi Bayi saat ini harus sudah mulai bayi, keringkanlah lalu letakkan bayi bernafas, kering, dan kontak dengan diatas abdomen ibu kulit ibu sedapat mungkin untuk mencegah hipotermia, untuk mendorong terciptanya ikatan batin serta pemberian ASI http://cahyatoshi12.blogspot.com
  • 27. Periksa nadi ibu setiap 30 menit  Pantau frekuensi dan lama kontraksi setiap 30 menit  Memastikan kandung kemih kosong melalui bertanya kepada ibu secara langsung sekaligus dengan melakukan palpasi  Penuhi kebutuhan hidrasi, nutrisi ataupun keinginan ibu  Periksa penurunan kepala bayi melalui pemeriksaan abdomen (pemeriksaan luar) setiap 30 menit dan pemeriksaan dalam setiap 60 menit atau kalau ada indikasi  Upaya meneran ibu  Apakah ada presentasi majemuk atau tali pusat disamping kepala  Putaran paksi luar segera setelah bayi lahir  Adanya kehamilan kembar setelah bayi pertama lahir http://cahyatoshi12.blogspot.com
  • 28. Saat bayi belum lahir  Lakukan pemeriksaan DJJ setiap selesai menera atau setiap 5-10 menit  Amati warna air ketuban jika selaputnya sudah pecah  Periksa kondisi kepala, vertex, caput, molding  Saat bayi lahir  Nilai kondisi bayi (0-30 detik) dengan menjawab 2 pertanyaan, apakah bayi menangis kuat dan atau tanpa kesulitan? Apakah bayi bergerak aktif atau lemas? http://cahyatoshi12.blogspot.com
  • 29. Sarung tangan dan barier protektif lainnya  Tempat persalinan yang bersih dan steril  Peralatan dan bahan yang diperlukan  Tempat meletakan dan lingkungan yang nyaman bagi bayi  Persiapan ibu dan keluarganya (asuhan sayang ibu, bersihkan perineum dan lipat paha, kosongkan kandung kemih, amniotomi dan menjelaskan peran suami/pendamping) http://cahyatoshi12.blogspot.com
  • 30. Anjurkan ibu untuk meneran sesuai dengan dorongan alamiahnya selama kontraksi  Jangan menganjurkan untuk menahan nafas selama meneran  Anjurkan ibu untuk berhenti meneran dan segera beristirahat diantara kontraksi  Jika ibu berbaring miring atau setengah duduk, ibu mungkin merasa lebih mudah untuk meneran jika ibu menarik lutut kearah dada dan menempelkan dagu ke dada  Anjurkan ibu untuk tidak mengangkat bokong saay meneran  Jangan melakukan dorongan pada fundus untuk membantu kelahiran bayi. Dorongan pada fundus meningkatkan resiko distosia bahu dan ruptur uteri http://cahyatoshi12.blogspot.com
  • 35. Pernapasan  Dukungan  Orang terdekat http://cahyatoshi12.blogspot.com
  • 36. Persalinan yang diakhiri oleh vacuum ekstraksi dan forceps semakin sedikit b. Pembedahan cesar semakin menurun c. Skore apgar <7 semakin menurun d. Waktu yang diperlukan dalam persalinan semakin pendek e. Kepuasan ibu semakin meningkat dalam pengalaman melahirkan http://cahyatoshi12.blogspot.com
  • 37. Kehadiran yang terus menerus, sentuhan, penghiburan, dan dorongan dari orang yang mendampinginya b. Pergantian posisi sesuai keinginan ibu dan pergerakan c. Masase pada pinggang d. Penekanan pada lutut dalam posisi ibu duduk oleh pendamping persalinan e. Kompres bergantian panas atau dingin f. Pemberian keleluasaan kepada ibu selama persalinan untuk mengeluarkan suara/ berteriak/ menangis g. Visualisasi atau menganjurkan ibu untuk membayangkan proses persalinan akan berjalan dengan mudah dan pemusatan perhatian. h. Pemutaran music. Music yang tenang membuat ibu rileks dalam menjalani persalinan. http://cahyatoshi12.blogspot.com
  • 38. Anjurkan ibu agar ibu selalu didampingi oleh keluarganya selama proses persalinan  Anjurkan keluarga ikut terlibat dalam asuhan, diantaranya membantu ibu untuk berganti posisi  Penolong persalinan dapat memberikan dukungan dan semangat kepada ibu dan anggota keluarganya http://cahyatoshi12.blogspot.com
  • 39. Tenteramkan hati ibu dalam menghadapi dan menjalani kala dua persalinan. Lakukan bimbingan dan tawarkan bantuan jika diperlukan.  Bantu ibu untuk memilih posisi yang nyaman saat meneran. http://cahyatoshi12.blogspot.com