Komunikasi penting karena kita tidak dapat memprediksi keinginan pasien, petunjuk maju kadang tidak berguna, dan pasien serta keluarga mereka mengatakan itu sangat penting. Keterampilan komunikasi merupakan domain penting dari keterampilan dokter yang berpusat pada pasien. Ada berbagai kerangka kerja yang digunakan untuk memfasilitasi komunikasi yang efektif antara pasien dan penyedia layanan kesehatan.
2. Why is communication important?
Because we can’t predict patients’ wishes
Because advance directives are often not helpful
Because patients and their family members say it’s
very important
Slide
3. Conceptual model of the
domains of physician skill
Patient-Centered System
Accessibility & continuity
Team coordination
Cognitive
Competence
Pain and sx
management
Communication
Skills
Communication
with patients
Patient
education
Inclusion of the
family
Affective
Emotional
support
Personalize
care
Patient-
Centered
Values
Attention to
patient values
Respect &
humility
Support of
patient decision
making
Curtis, J Gen Intern Med, 2000; 16:41
Slide
4. Conceptual framework utk
komunikasi yg efektif
Dichotomies :
a. Health/disease apk menggunakan
pendekatan yang mayoritas berorientasi pada
kesehatan atau mayoritas berorientasi pada
penyakit? Pemeriksaan fisik tahunan yang
dilakukan apakah karena penyakit, penurunan
berat badan, atau sakit yang lain?
b. Public/private Is our intervention at the public
level or predominately at the individual/private
level? In this chapter we focus on the individual
level
5. c. Mind/body mind tidak dapat dipisahkan
dengan mudah dengan body, ini akan sangat
membantu untuk mempertimbangkan secara
terpisah untuk memastikan bahwa keduanya
berkontribusi sepenuhnya, walaupun mungkin
kejadian awal tidak sepenuhnya fisik atau
mental.
d. Talking/listening komunikasi 2 arah itu
penting. Qt ingin berbicara namun qt jg harus
mendengarkan.
6. Goals :
a. Diagnosis/information
b. Behavior modification
c. Adherence to treatment (kepatuhan thd
pengobatan)
d. Understanding
e. Support
7. Barriers
a. Psycological meliputi ketakutan, kecemasan,
ketidak tertarikan, depresi.
b. Pharmacological obat2 yang dapat
mengurangi kecemasan, rasa sakit, dll.
c. Moral/ethical moral dan etika yang dapat
mendasari tenaga kesehatan mengambil
keputusan dan tindakan.
8. d. Sociocultural keragaman sosial budaya dan
termasuk masalah dengan bahasa, jenis
kelamin, pendapatan, kesehatan melek huruf,
pendidikan, kecerdasan, dan etnis
e. Enviromental misal kebisingan, suhu udara
yang tll dingin atau panas.
f. Third party (pihak ketiga) bisa anak-anak
bahkan orang dewasa, yang menghambat
jalannya PPC.
9. Modes : terdapat 3 model PPC yang umumnya
digunakan :
a. Power-based (berbasis kekuatan) otoriter
petugas kesehatan (dokter) memp
diagnosa, perawaran, pengobatan, keterampila
n teknis yang sangat bervariasi. Namun, opini
publik mengatakan bahwa mereka
menghormati apa yang diberkan dokter dan
penyedia layanan kesehatan lainnya dan
berkomunikasi secara langsung untuk
menghasilkan perubahan yang mereka
inginkan
10. b. Gender-based (berbasis gender)
c. Peer-based (berbasis teman sebaya) dokter
sebagai penasehat dan teman, komunikasi
informal digunakan untuk melakukan
perubahan.
11. Tools : setiap provider mempunyai berbagai cara
untuk deal dengan hambatan2 yang terjadi dalam
berkomunikasi, cara ini bisa dikelompokkan mjd 3 :
a. Clinical skill (keterampilan klinis)
dalam hubungan dokter-pasien klasik, dokter
membawa spektrum pengetahuan dan
keterampilan klinis yang luas. Ia sudah
menyediakan dan dapat memberikan jawaban
atas pertanyaan pasien dan rencana terapi
pasien. Keterampilan klinis masih menjadi
landasan perawatan pasien.
12. Bbrp dekade ini, mrk dihadapkan dengan
berbagai kebutuhan yang berkaitan dengan
keprofesionalan mrk, pengetahuan2 serta
spesialis2. sementara itu, pengetahuan pasien
mengenai penyakit mrk
sendiri, diagnosa, serta pengobatan2 yang
bisa dilakukan informasi dapat diperoleh
dari bbg sumber.
13. b. Communication skill (keterampilan komunikasi)
c. Sociocultural competence (kompetensi sosio kultural)
kompetensi sosial budaya, kemampuan untuk
memahami dan berhubungan dengan
pola perilaku yang ditentukan sebagian oleh
keanggotaan
dalam ras, kelompok etnis dan sosial.
Banyak faktor sosial budaya mempengaruhi
komunikasi,
termasuk, masyarakat, adat, moral, etika, pendapat
an, gaya bahasa, dan bahasa tubuh.
Misalnya, norma bagi bahasa tubuh, kontak
mata, dan pilihan jarak antar untuk
komunikasi ditentukan secara kultural.
14. Hal2 penting yg harus diperhatikan
ketika pasien dan provider bertemu
Respect
menghormati merupakan benang yang harus sll ditenun
dalam dunia kesehatan. Dengan “respect”
memungkinkan seseorang mengucapkan kata pertama
yang kemudian memungkinkannya untuk mendengarkan,
berpikir, bergerak, berbicara, tidak setuju, membujuk,
mendorong, merencanakan, berbagi, dan lebih-hormat.
Menghormati nilai-nilai, adat istiadat, keragaman bahasa,
pendidikan, ekonomi, usia, dan jenis kelamin, yang
penting untuk penerapan kompetensi sosiokultural untuk
PPC.
R-E-S-P-E-C-T, Respect. To get it you’ve got to give it.
It
15. Preparation
o jk pasien merasa dihargai dr ketika ia masuk, maka
perasaan itu akan meningkat dan menuju komunikasi
tatap muka yang baik. Dan sebaliknya, sprt ruang
tunggu yang tidak tenang, menunggu lama. Kesan
pertama dokter akan mempengaruhi proses
komunikasi berikutnya.
o Selain komunikasi verbal, komunikasi non verbal juga
penting.
16. Listen first
mendengarkan adalah langkah berikutnya yang
akan dilakukan dokter. Untuk itu, pasien harus
berbicara dan termotivasi untuk bercerita.
Komunikasi ini diharapkan muncul komunikasi yang
terbuka.
17. The story
nilai narasi dalam komunikasi kesehatan mempunyai nilai
subjek yang cukup menarik. Bagaimana kisah tersebut
diceritakan terkadang harus dikerjakan dalam berbagai
potongan, krn tidak selamanya pasien dapat bercerita
dalam satu episode ttg apa yang terjadi, bagamaina
dimulainya, dsb.
pemeriksaan fisik sering harus dilakukan kepada
pasien, namun terkadang pasien mersa ketakutan
walaupun mereka menyadari bahwa hal tersebut perlu
dilakukan. Komunikasi verbal dan non verbal disini
penting untuk dilakukan.
18. Progressive dialogue
selama kunjungan pasien-dokter, dialog yang
progresif penting dilakukan untuk menentukan
tindakan selanjutnya dan pemahaman akan
treatment yang akan diberikan.
Review and summation
Dalam proses ini memfasilitasi :
o Inform.
o Teach-back.
o Support.
o Comfort.
19. Kasus yg sering terjadi di RS
dlm komunikasi
Language barriers (hambatan bahasa)
Informed consent
The dying patient (pasien yang sekarat)