SlideShare a Scribd company logo
1 of 4
Dampak Polusi Udara Terhadap Kesehatan
Di Indonesia, kendaraan bermotor merupakan sumber utama polusi udara di perkotaan. Menurut World
Bank, dalam kurun waktu 6 tahun sejak 1995 hingga 2001 terdapat pertumbuhan jumlah kendaraan
bermotor di Indonesia sebesar hampir 100%. Sebagian besar kendaraan bermotor itu menghasilkan
emisi gas buang yang buruk, baik akibat perawatan yang kurang memadai ataupun dari penggunaan
bahan bakar dengan kualitas kurang baik (misal: kadar timbal/Pb yang tinggi) . World Bank juga
menempatkan Jakarta menjadi salah satu kota dengan kadar polutan/partikulat tertinggi setelah Beijing,
New Delhi dan Mexico City. Polusi udara yang terjadi sangat berpotensi menggangu kesehatan.
Menurut perhitungan kasar dari World Bank tahun 1994 dengan mengambil contoh kasus kota Jakarta,
jika konsentrasi partikulat (PM) dapat diturunkan sesuai standar WHO, diperkirakan akan terjadi
penurunan tiap tahunnya: 1400 kasus kematian bayi prematur; 2000 kasus rawat di RS, 49.000
kunjungan ke gawat darurat; 600.000 serangan asma; 124.000 kasus bronchitis pada anak; 31 juta
gejala penyakit saluran pernapasan serta peningkatan efisiensi 7.6 juta hari kerja yang hilang akibat
penyakit saluran pernapasan – suatu jumlah yang sangat signifikan dari sudut pandang kesehatan
masyarakat. Dari sisi ekonomi pembiayaan kesehatan (health cost) akibat polusi udara di Jakarta
diperkirakan mencapai hampir 220 juta dolar pada tahun 1999.
Mekanisme terjadinya gangguan kesehatan akibat polusi udara secara umum
Berikut ini beberapa mekanisme biologis bagaimana polutan udara mencetuskan gejala penyakit:
1. Timbulnya reaksi radang/inflamasi pada paru, misalnya akibat PM atau ozon.
2. Terbentuknya radikal bebas/stres oksidatif, misalnya PAH(polyaromatic hydrocarbons).
3. Modifikasi ikatan kovalen terhadap protein penting intraselular seperti enzim-enzim yang bekerja
dalam tubuh.
4. Komponen biologis yang menginduksi inflamasi/peradangan dan gangguan system imunitas tubuh,
misalnya golongan glukan dan endotoksin.
5. Stimulasi sistem saraf otonom dan nosioreseptor yang mengatur kerja jantung dan saluran napas.
6. Efek adjuvant (tidak secara langsung mengaktifkan sistem imun) terhadap sistem imunitas tubuh,
misalnya logam golongan transisi dan DEP/diesel exhaust particulate.
7. Efek procoagulant yang dapat menggangu sirkulasi darah dan memudahkan penyebaran polutan ke
seluruh tubuh, misalnya ultrafine PM.
8. Menurunkan sistem pertahanan tubuh normal (misal: dengan menekan fungsi alveolar makrofag
pada paru).
Pengaruh polusi udara terhadap kesehatan jangka pendek dan jangka panjang

Pajanan jangka pendek
1. Perawatan di rumah sakit, kunjungan ke Unit Gawat Darurat atau kunjungan rutin dokter, akibat
penyakit yang terkait dengan respirasi (pernapasan) dan kardiovaskular.
2. Berkurangnya aktivitas harian akibat sakit
3. Jumlah absensi (pekerjaan ataupun sekolah)
4. Gejala akut (batuk, sesak, infeksi saluran pernapasan)
5. Perubahan fisiologis (seperti fungsi paru dan tekanan darah)
Pajanan jangka panjang
1. Kematian akibat penyakit respirasi/pernapasan dan kardiovaskular
2. Meningkatnya Insiden dan prevalensi penyakit paru kronik (asma, penyakit paru osbtruktif kronis)
3. Gangguan pertumbuhan dan perkembangan janin
4. Kanker
Polutan udara spesifik yang banyak berpengaruh terhadap kesehatan
1. Particulate Matter (PM)
Penelitian epidemiologis pada manusia dan model pada hewan menunjukan PM10 (termasuk di
dalamnya partikulat yang berasal dari diesel/DEP) memiliki potensi besar merusak jaringan tubuh.
Data epidemiologis menunjukan peningkatan kematian serta eksaserbasi/serangan yang membutuhkan
perawatan rumah sakit tidak hanya pada penderita penyakit paru (asma, penyakit paru obstruktif kronis,
pneumonia), namun juga pada pasien dengan penyakit kardiovaskular/jantung dan diabetes. Anak-anak
dan orang tua sangat rentan terhadap pengaruh partikulat/polutan ini, sehingga pada daerah dengan
kepadatan lalu lintas/polusi udara yang tinggi biasanya morbiditas penyakit pernapasan (pada anak dan
lanjut usia) dan penyakit jantung/kardiovaskular (pada lansia) meningkat signifikan. Penelitian lanjutan
pada hewan menunjukan bahwa PM dapat memicu inflamasi paru dan sistemik serta menimbulkan
kerusakan pada endotel pembuluh darah (vascular endothelial dysfunction) yang memicu proses
atheroskelosis dan infark miokard/serangan jantung koroner. Pajanan lebih besar dalam jangka panjang
juga dapat memicu terbentuknya kanker (paru ataupun leukemia) dan kematian pada janin. Penelitian
terbaru dengan follow up hampir 11 tahun menunjukan bahwa pajanan polutan (termasuk PM10) juga
dapat mengurangi fungsi paru bahkan pada populasi normal di mana belum terjadi gejala pernapasan
yang mengganggu aktivitas.
2. Ozon
Ozon merupakan oksidan fotokimia penting dalam trofosfer. Terbentuk akibat reaksi fotokimia dengan
bantuan polutan lain seperti NOx, dan Volatile organic compounds. Pajanan jangka pendek/akut dapat
menginduksi inflamasi/peradangan pada paru dan menggangu fungsi pertahanan paru dan
kardiovaskular. Pajanan jangka panjang dapat menginduksi terjadinya asma, bahkan fibrosis paru.
Penelitian epidemiologis pada manusia menunjukan pajanan ozon yang tinggi dapat meningkatkan
jumlah eksaserbasi/serangan asma.
3.NOx dan SOx
NOx dan SOx merupakan co-pollutants yang juga cukup penting. Terbentuk salah satunya dari
pembakaran yang kurang sempurna bahan bakar fosil. Penelitian epidemologi menunjukan pajanan
NO2,SO2 dan CO meningkatkan kematian/mortalitas akibat penyakit kardio-pulmoner (jantung dan
paru) serta meningkatkan angka perawatan rumah sakit akibat penyakit-penyakit tersebut.


Beberapa usaha yang dapat dilakukan untuk menanggulangi pencemaran udara antara lain :

1. Membatasi penggunaan CFC dalam kehidupan         dengan energi lain yang telah
sehari-hari                                         menimbulkan pencemaran,
2. Mendaur ulang freon dari mobil yang ber AC       seperti energi panas matahari
3. Melakukan larangan kepada petani-petani,         (tenaga surya), tenaga air
pengusaha- pengusaha perkebunan melakukan           (hidroelektrik), tenaga angin,
pemakaran pada lahan pertanian yang akan mereka     tenaga panas bumi dan
usahakan                                            sebagainya.
4. Melakukan tindakan penghijauan, terutama di      7. Menempatkan daerah kawasan
daerah industri dan perkotaan                       industri jauh dari pemukiman
5. Gas-gas buangan industri sebelum                 pada penduduk
dilepaskan/dibuang ke                               8. Menciptakan mesin dan
udara, terlebih dahulu harus dinetralkan            kendaraan bermotor yang hemar
6. Mengurangi penggunaan                            energi dan kecil efek
minyak bumi sebagai bahan                           pencemarannya.
bakar dan menggantikannya
Peran Pemerintah dalam penanggulangan Polusi Udara:
Melalui Program Ruang Terbuka Hijau

        Ruang terbuka hijau adalah ruang terbuka yang pemanfaatannya lebih bersifat pengisian hijauan
tanaman atau tumbuh-tumbuhan secara alamiah atau budidaya tanaman. Ruang Terbuka Hijau
dinyatakan sebagai ruang-ruang dalam kota atau wilayah yang lebih luas, baik dalam bentuk taman
kota, taman kampus, taman rumah, jalur hijau, hutan kota dan bantaran sungai ( Depdagri No. 14 Tahun
1988).
       Ruang Terbuka Hijau (RTH) kota adalah bagian dari ruang-ruang terbuka (open spaces) suatu
wilayah perkotaan yang diisi oleh tumbuhan, tanaman, dan vegetasi (endemik, introduksi) guna
mendukung manfaat langsung dan/atau tidak langsung yang dihasilkan oleh RTH dalam kota tersebut
yaitu keamanan, kenyamanan, kesejahteraan, dan keindahan wilayah perkotaan tersebut (Sumarmi,
2006).
        Secara umum ruang terbuka publik di perkotaan terdiri dari ruang terbuka hijau dan ruang
terbuka non-hijau, ruang terbuka hijau (RTH) perkotaan adalah bagian dari ruang-ruang terbuka suatu
wilayah perkotaan yang diisi oleh tumbuhan, tanaman dan vegetasi guna mendukung fungsi ekologis,
sosial budaya dan arsitektural yang dapat memberi manfaat ekonomi dan kesejahteraan bagi
masyarakatnya, seperti antara lain:
        a. Fungsi Ekologis, RTH dapat meningkatkan kualitas air tanah, mencegah banjir, mengurangi
polusi udara dan pengatur iklim mikro.
        b. Fungsi Sosial Budaya, keberadaan RTH dapat memberikan fungsi sebagai ruang interaksi
sosial, sarana rekreasi dan sebagai tetenger (landmark) kota.
       c. Fungsi Arsitektural, RTH dapat meningkatkan nilai keindahan dan kenyamanan kota
melalui keberadaan taman-taman kota dan jalur hijau jalan
      d. Fungsi Ekonomi, RTH sebagai pengembangan sarana wisata hijau perkotaan yang dapat
mendatangkan wisatawan.
Kondisi RTH di kota saat ini semakin menurun luasannya, terutama RTH yang ditangani oleh
Pemerintah kota, banyaknya bangunan yang melanggar sempadan bangunan, baik itu di perumahan,
perkampungan yang berada di sempadan sungai dan sempadan jalur kereta api. Kondisi udara kota saat
ini semakin tahun semakin meningkat, pencemaran udara untuk unsur-unsur tertentu sudah melebihi
ambang batas lingkungan.
Kebijakan untuk pembangunan RTH kota ada dua pendekatan. Pendekatan pertama, RTH kota
dibangun pada lokasi-lokasi tertentu saja. Penentuan luasnya berdasarkan: (1) persentase, yaitu luasan
RTH ditentukan dengan memperhitungkan dari luasan kota; (2) perhitungan per kapita, yaitu luasan
RTH kota ditentukan berdasarkan jumlah penduduknya; (3) isu utama yang muncul. Pendekatan kedua,
semua areal yang ada di suatu kota pada dasarnya adalah areal untuk RTH kota. Pada pendekatan ini
semua komponen yang ada di kota seperti permukiman, perkantoran, dan industri dipandang sebagai
suatu enklave (bagian) RTH kota. Jerman, Hongkong, Singapura, Korea dan Jepang menganut
pendekatan yang kedua. Bahkan tidak hanya mengambil kebijakan pendekatan kedua tetapi juga
menambahkan kebijakan untuk membuat “hutan beton” yaitu membangun RTH kota di atas gedung,
sedangkan di Indonesia menggunakan kebijakan yang pertama.
Jenis-Jenis Ruang Terbuka Hijau (RTH)
Jenis RTH kota meliputi :
1.Taman kota;                                     14.Lapangan olah raga;
2.Taman wisata alam;                              15.Lapangan upacara;
3.Taman rekreasi;                                 16.Parkir terbuka;
4. Taman lingkungan perumahan dan permukiman; 17.Lahan pertanian perkotaan;
5.Taman lingkungan perkantoran dan gedung         18.Jalur di bawah tegangan tinggi (SUTT dan
komersial;                                        SUTET);
6. Taman hutan raya;                              19.Sempadan sungai, pantai, bangunan, situ dan
                                                  rawa;
7. Hutan kota;
                                                  20.Jalur pengaman jalan, median jalan, rel kereta
8. Hutan lindung;
                                                  api, pipa gas dan pedestrian;
9. Bentang alam seperti gunung, bukit, lereng dan
                                                  21.Kawasan dan jalur hijau;
lembah;
                                                  22.Daerah penyangga (buffer zone) lapangan
10.Cagar alam;
                                                  udara; dan
11.Kebun raya;
                                                  23.Taman atap (roof garden). ( Peraturan Menteri
12.Kebun binatang;                                no 1 tahun 2007).
13.Pemakaman umum;

More Related Content

What's hot

Dampak pencemaran udara dan cara mengatasi pencemaran udara
Dampak pencemaran udara dan cara mengatasi pencemaran udaraDampak pencemaran udara dan cara mengatasi pencemaran udara
Dampak pencemaran udara dan cara mengatasi pencemaran udaraDebora Febriyanti
 
KARYA ILMIAH UPAYA MENCEGAH PENCEMARAN LINGKUNGAN
KARYA ILMIAH UPAYA MENCEGAH PENCEMARAN LINGKUNGANKARYA ILMIAH UPAYA MENCEGAH PENCEMARAN LINGKUNGAN
KARYA ILMIAH UPAYA MENCEGAH PENCEMARAN LINGKUNGANbasyrul arafah
 
17682785 makalah-pencemaran-lingkungan-hidup-bidang-industri
17682785 makalah-pencemaran-lingkungan-hidup-bidang-industri17682785 makalah-pencemaran-lingkungan-hidup-bidang-industri
17682785 makalah-pencemaran-lingkungan-hidup-bidang-industriIndriati Dewi
 
Power point pencemaran udara
Power point pencemaran udaraPower point pencemaran udara
Power point pencemaran udarapanjinugroho
 
Karya Tulis Ilmiah : Polusi udara
Karya Tulis Ilmiah : Polusi udaraKarya Tulis Ilmiah : Polusi udara
Karya Tulis Ilmiah : Polusi udaraJuniarta Sitorus
 
Cara mengatasi pencemaran udara
Cara mengatasi pencemaran udaraCara mengatasi pencemaran udara
Cara mengatasi pencemaran udaraAhmed Septiyanto
 
Makalah hukum lingkungan asap kendaraan sebagai pencemaran udara
Makalah hukum lingkungan asap kendaraan sebagai pencemaran udaraMakalah hukum lingkungan asap kendaraan sebagai pencemaran udara
Makalah hukum lingkungan asap kendaraan sebagai pencemaran udaraZainal Abidin
 
Hbl, nadya silva calestin, hapzi ali, hukum lingkungan, universitas mercu bua...
Hbl, nadya silva calestin, hapzi ali, hukum lingkungan, universitas mercu bua...Hbl, nadya silva calestin, hapzi ali, hukum lingkungan, universitas mercu bua...
Hbl, nadya silva calestin, hapzi ali, hukum lingkungan, universitas mercu bua...Nadya Silva Calestin
 
makalah pencemaran lingkungan
makalah pencemaran lingkunganmakalah pencemaran lingkungan
makalah pencemaran lingkungandelloasayr
 

What's hot (20)

Makalah pencemaran lingkungan
Makalah pencemaran lingkunganMakalah pencemaran lingkungan
Makalah pencemaran lingkungan
 
Materi ipa kelas xi semester 2
Materi ipa kelas xi semester 2Materi ipa kelas xi semester 2
Materi ipa kelas xi semester 2
 
Dampak pencemaran udara dan cara mengatasi pencemaran udara
Dampak pencemaran udara dan cara mengatasi pencemaran udaraDampak pencemaran udara dan cara mengatasi pencemaran udara
Dampak pencemaran udara dan cara mengatasi pencemaran udara
 
Sejarah kesling
Sejarah keslingSejarah kesling
Sejarah kesling
 
KARYA ILMIAH UPAYA MENCEGAH PENCEMARAN LINGKUNGAN
KARYA ILMIAH UPAYA MENCEGAH PENCEMARAN LINGKUNGANKARYA ILMIAH UPAYA MENCEGAH PENCEMARAN LINGKUNGAN
KARYA ILMIAH UPAYA MENCEGAH PENCEMARAN LINGKUNGAN
 
pencemaran udara
pencemaran udarapencemaran udara
pencemaran udara
 
17682785 makalah-pencemaran-lingkungan-hidup-bidang-industri
17682785 makalah-pencemaran-lingkungan-hidup-bidang-industri17682785 makalah-pencemaran-lingkungan-hidup-bidang-industri
17682785 makalah-pencemaran-lingkungan-hidup-bidang-industri
 
pencemaran udara
 pencemaran udara pencemaran udara
pencemaran udara
 
Power point pencemaran udara
Power point pencemaran udaraPower point pencemaran udara
Power point pencemaran udara
 
Makalah pencemaran udara
Makalah pencemaran udaraMakalah pencemaran udara
Makalah pencemaran udara
 
Makalah pencemaran udara
Makalah pencemaran udaraMakalah pencemaran udara
Makalah pencemaran udara
 
Karya Tulis Ilmiah : Polusi udara
Karya Tulis Ilmiah : Polusi udaraKarya Tulis Ilmiah : Polusi udara
Karya Tulis Ilmiah : Polusi udara
 
Cara mengatasi pencemaran udara
Cara mengatasi pencemaran udaraCara mengatasi pencemaran udara
Cara mengatasi pencemaran udara
 
Makalah hukum lingkungan asap kendaraan sebagai pencemaran udara
Makalah hukum lingkungan asap kendaraan sebagai pencemaran udaraMakalah hukum lingkungan asap kendaraan sebagai pencemaran udara
Makalah hukum lingkungan asap kendaraan sebagai pencemaran udara
 
Hbl, nadya silva calestin, hapzi ali, hukum lingkungan, universitas mercu bua...
Hbl, nadya silva calestin, hapzi ali, hukum lingkungan, universitas mercu bua...Hbl, nadya silva calestin, hapzi ali, hukum lingkungan, universitas mercu bua...
Hbl, nadya silva calestin, hapzi ali, hukum lingkungan, universitas mercu bua...
 
Konsep kesling
Konsep keslingKonsep kesling
Konsep kesling
 
Pencemaran Udara
 Pencemaran Udara Pencemaran Udara
Pencemaran Udara
 
makalah pencemaran lingkungan
makalah pencemaran lingkunganmakalah pencemaran lingkungan
makalah pencemaran lingkungan
 
Kkp
KkpKkp
Kkp
 
Karya ilmiah dampak pencemaran lingkungan
Karya ilmiah dampak pencemaran lingkunganKarya ilmiah dampak pencemaran lingkungan
Karya ilmiah dampak pencemaran lingkungan
 

Viewers also liked

Fundamentals of estate planning
Fundamentals of estate planningFundamentals of estate planning
Fundamentals of estate planningsbasche
 
Letteratura digitale
Letteratura digitaleLetteratura digitale
Letteratura digitalebianca_gai
 
Photography pictures
Photography picturesPhotography pictures
Photography picturesbriemad17
 
CliqTags - Geofencing
CliqTags - GeofencingCliqTags - Geofencing
CliqTags - GeofencingCliqTags
 

Viewers also liked (6)

Hola
HolaHola
Hola
 
Fundamentals of estate planning
Fundamentals of estate planningFundamentals of estate planning
Fundamentals of estate planning
 
Letteratura digitale
Letteratura digitaleLetteratura digitale
Letteratura digitale
 
Autism
AutismAutism
Autism
 
Photography pictures
Photography picturesPhotography pictures
Photography pictures
 
CliqTags - Geofencing
CliqTags - GeofencingCliqTags - Geofencing
CliqTags - Geofencing
 

Similar to POLUTAN UDARA (20)

Ppt sumber daya udara
Ppt sumber daya udaraPpt sumber daya udara
Ppt sumber daya udara
 
687 605-2-pb
687 605-2-pb687 605-2-pb
687 605-2-pb
 
Presentasi ipa
Presentasi ipaPresentasi ipa
Presentasi ipa
 
Sustainable city's paper
Sustainable city's paperSustainable city's paper
Sustainable city's paper
 
POLUSI UDARA DAN LINGKUNGAN--AGUS YOGIK SETIAWAN - Prodi EP UGK
POLUSI UDARA DAN LINGKUNGAN--AGUS YOGIK SETIAWAN - Prodi EP UGKPOLUSI UDARA DAN LINGKUNGAN--AGUS YOGIK SETIAWAN - Prodi EP UGK
POLUSI UDARA DAN LINGKUNGAN--AGUS YOGIK SETIAWAN - Prodi EP UGK
 
Makalah pencemaran lingkungan akibat industri
Makalah pencemaran lingkungan akibat industriMakalah pencemaran lingkungan akibat industri
Makalah pencemaran lingkungan akibat industri
 
Emisi gas buang bermotor dan dampaknya terhadap kesehatan
Emisi gas buang bermotor dan dampaknya terhadap kesehatanEmisi gas buang bermotor dan dampaknya terhadap kesehatan
Emisi gas buang bermotor dan dampaknya terhadap kesehatan
 
Industri
IndustriIndustri
Industri
 
Makalah partikel debu
Makalah partikel debuMakalah partikel debu
Makalah partikel debu
 
ppt-pencemaran-tik.pptx
ppt-pencemaran-tik.pptxppt-pencemaran-tik.pptx
ppt-pencemaran-tik.pptx
 
ppt-pencemaran-tik.pptx
ppt-pencemaran-tik.pptxppt-pencemaran-tik.pptx
ppt-pencemaran-tik.pptx
 
01 arp
01 arp01 arp
01 arp
 
Pengaruh ilmiah dasar terhadap sumber daya alam
Pengaruh ilmiah dasar terhadap sumber daya alamPengaruh ilmiah dasar terhadap sumber daya alam
Pengaruh ilmiah dasar terhadap sumber daya alam
 
pencemaran lingkungan.pdf
pencemaran lingkungan.pdfpencemaran lingkungan.pdf
pencemaran lingkungan.pdf
 
Makalah power point pencemaran udara
Makalah power point pencemaran udaraMakalah power point pencemaran udara
Makalah power point pencemaran udara
 
Pertambangan
PertambanganPertambangan
Pertambangan
 
Pencemaran Udara
Pencemaran UdaraPencemaran Udara
Pencemaran Udara
 
Isu kesehatan lingkungan
Isu kesehatan lingkunganIsu kesehatan lingkungan
Isu kesehatan lingkungan
 
Pencemaran alam sekitar
Pencemaran alam sekitarPencemaran alam sekitar
Pencemaran alam sekitar
 
Pencemaran lingkungan
Pencemaran lingkunganPencemaran lingkungan
Pencemaran lingkungan
 

POLUTAN UDARA

  • 1. Dampak Polusi Udara Terhadap Kesehatan Di Indonesia, kendaraan bermotor merupakan sumber utama polusi udara di perkotaan. Menurut World Bank, dalam kurun waktu 6 tahun sejak 1995 hingga 2001 terdapat pertumbuhan jumlah kendaraan bermotor di Indonesia sebesar hampir 100%. Sebagian besar kendaraan bermotor itu menghasilkan emisi gas buang yang buruk, baik akibat perawatan yang kurang memadai ataupun dari penggunaan bahan bakar dengan kualitas kurang baik (misal: kadar timbal/Pb yang tinggi) . World Bank juga menempatkan Jakarta menjadi salah satu kota dengan kadar polutan/partikulat tertinggi setelah Beijing, New Delhi dan Mexico City. Polusi udara yang terjadi sangat berpotensi menggangu kesehatan. Menurut perhitungan kasar dari World Bank tahun 1994 dengan mengambil contoh kasus kota Jakarta, jika konsentrasi partikulat (PM) dapat diturunkan sesuai standar WHO, diperkirakan akan terjadi penurunan tiap tahunnya: 1400 kasus kematian bayi prematur; 2000 kasus rawat di RS, 49.000 kunjungan ke gawat darurat; 600.000 serangan asma; 124.000 kasus bronchitis pada anak; 31 juta gejala penyakit saluran pernapasan serta peningkatan efisiensi 7.6 juta hari kerja yang hilang akibat penyakit saluran pernapasan – suatu jumlah yang sangat signifikan dari sudut pandang kesehatan masyarakat. Dari sisi ekonomi pembiayaan kesehatan (health cost) akibat polusi udara di Jakarta diperkirakan mencapai hampir 220 juta dolar pada tahun 1999. Mekanisme terjadinya gangguan kesehatan akibat polusi udara secara umum Berikut ini beberapa mekanisme biologis bagaimana polutan udara mencetuskan gejala penyakit: 1. Timbulnya reaksi radang/inflamasi pada paru, misalnya akibat PM atau ozon. 2. Terbentuknya radikal bebas/stres oksidatif, misalnya PAH(polyaromatic hydrocarbons). 3. Modifikasi ikatan kovalen terhadap protein penting intraselular seperti enzim-enzim yang bekerja dalam tubuh. 4. Komponen biologis yang menginduksi inflamasi/peradangan dan gangguan system imunitas tubuh, misalnya golongan glukan dan endotoksin. 5. Stimulasi sistem saraf otonom dan nosioreseptor yang mengatur kerja jantung dan saluran napas. 6. Efek adjuvant (tidak secara langsung mengaktifkan sistem imun) terhadap sistem imunitas tubuh, misalnya logam golongan transisi dan DEP/diesel exhaust particulate. 7. Efek procoagulant yang dapat menggangu sirkulasi darah dan memudahkan penyebaran polutan ke seluruh tubuh, misalnya ultrafine PM. 8. Menurunkan sistem pertahanan tubuh normal (misal: dengan menekan fungsi alveolar makrofag pada paru). Pengaruh polusi udara terhadap kesehatan jangka pendek dan jangka panjang Pajanan jangka pendek 1. Perawatan di rumah sakit, kunjungan ke Unit Gawat Darurat atau kunjungan rutin dokter, akibat penyakit yang terkait dengan respirasi (pernapasan) dan kardiovaskular. 2. Berkurangnya aktivitas harian akibat sakit 3. Jumlah absensi (pekerjaan ataupun sekolah) 4. Gejala akut (batuk, sesak, infeksi saluran pernapasan) 5. Perubahan fisiologis (seperti fungsi paru dan tekanan darah) Pajanan jangka panjang 1. Kematian akibat penyakit respirasi/pernapasan dan kardiovaskular 2. Meningkatnya Insiden dan prevalensi penyakit paru kronik (asma, penyakit paru osbtruktif kronis) 3. Gangguan pertumbuhan dan perkembangan janin 4. Kanker
  • 2. Polutan udara spesifik yang banyak berpengaruh terhadap kesehatan 1. Particulate Matter (PM) Penelitian epidemiologis pada manusia dan model pada hewan menunjukan PM10 (termasuk di dalamnya partikulat yang berasal dari diesel/DEP) memiliki potensi besar merusak jaringan tubuh. Data epidemiologis menunjukan peningkatan kematian serta eksaserbasi/serangan yang membutuhkan perawatan rumah sakit tidak hanya pada penderita penyakit paru (asma, penyakit paru obstruktif kronis, pneumonia), namun juga pada pasien dengan penyakit kardiovaskular/jantung dan diabetes. Anak-anak dan orang tua sangat rentan terhadap pengaruh partikulat/polutan ini, sehingga pada daerah dengan kepadatan lalu lintas/polusi udara yang tinggi biasanya morbiditas penyakit pernapasan (pada anak dan lanjut usia) dan penyakit jantung/kardiovaskular (pada lansia) meningkat signifikan. Penelitian lanjutan pada hewan menunjukan bahwa PM dapat memicu inflamasi paru dan sistemik serta menimbulkan kerusakan pada endotel pembuluh darah (vascular endothelial dysfunction) yang memicu proses atheroskelosis dan infark miokard/serangan jantung koroner. Pajanan lebih besar dalam jangka panjang juga dapat memicu terbentuknya kanker (paru ataupun leukemia) dan kematian pada janin. Penelitian terbaru dengan follow up hampir 11 tahun menunjukan bahwa pajanan polutan (termasuk PM10) juga dapat mengurangi fungsi paru bahkan pada populasi normal di mana belum terjadi gejala pernapasan yang mengganggu aktivitas. 2. Ozon Ozon merupakan oksidan fotokimia penting dalam trofosfer. Terbentuk akibat reaksi fotokimia dengan bantuan polutan lain seperti NOx, dan Volatile organic compounds. Pajanan jangka pendek/akut dapat menginduksi inflamasi/peradangan pada paru dan menggangu fungsi pertahanan paru dan kardiovaskular. Pajanan jangka panjang dapat menginduksi terjadinya asma, bahkan fibrosis paru. Penelitian epidemiologis pada manusia menunjukan pajanan ozon yang tinggi dapat meningkatkan jumlah eksaserbasi/serangan asma. 3.NOx dan SOx NOx dan SOx merupakan co-pollutants yang juga cukup penting. Terbentuk salah satunya dari pembakaran yang kurang sempurna bahan bakar fosil. Penelitian epidemologi menunjukan pajanan NO2,SO2 dan CO meningkatkan kematian/mortalitas akibat penyakit kardio-pulmoner (jantung dan paru) serta meningkatkan angka perawatan rumah sakit akibat penyakit-penyakit tersebut. Beberapa usaha yang dapat dilakukan untuk menanggulangi pencemaran udara antara lain : 1. Membatasi penggunaan CFC dalam kehidupan dengan energi lain yang telah sehari-hari menimbulkan pencemaran, 2. Mendaur ulang freon dari mobil yang ber AC seperti energi panas matahari 3. Melakukan larangan kepada petani-petani, (tenaga surya), tenaga air pengusaha- pengusaha perkebunan melakukan (hidroelektrik), tenaga angin, pemakaran pada lahan pertanian yang akan mereka tenaga panas bumi dan usahakan sebagainya. 4. Melakukan tindakan penghijauan, terutama di 7. Menempatkan daerah kawasan daerah industri dan perkotaan industri jauh dari pemukiman 5. Gas-gas buangan industri sebelum pada penduduk dilepaskan/dibuang ke 8. Menciptakan mesin dan udara, terlebih dahulu harus dinetralkan kendaraan bermotor yang hemar 6. Mengurangi penggunaan energi dan kecil efek minyak bumi sebagai bahan pencemarannya. bakar dan menggantikannya
  • 3. Peran Pemerintah dalam penanggulangan Polusi Udara: Melalui Program Ruang Terbuka Hijau Ruang terbuka hijau adalah ruang terbuka yang pemanfaatannya lebih bersifat pengisian hijauan tanaman atau tumbuh-tumbuhan secara alamiah atau budidaya tanaman. Ruang Terbuka Hijau dinyatakan sebagai ruang-ruang dalam kota atau wilayah yang lebih luas, baik dalam bentuk taman kota, taman kampus, taman rumah, jalur hijau, hutan kota dan bantaran sungai ( Depdagri No. 14 Tahun 1988). Ruang Terbuka Hijau (RTH) kota adalah bagian dari ruang-ruang terbuka (open spaces) suatu wilayah perkotaan yang diisi oleh tumbuhan, tanaman, dan vegetasi (endemik, introduksi) guna mendukung manfaat langsung dan/atau tidak langsung yang dihasilkan oleh RTH dalam kota tersebut yaitu keamanan, kenyamanan, kesejahteraan, dan keindahan wilayah perkotaan tersebut (Sumarmi, 2006). Secara umum ruang terbuka publik di perkotaan terdiri dari ruang terbuka hijau dan ruang terbuka non-hijau, ruang terbuka hijau (RTH) perkotaan adalah bagian dari ruang-ruang terbuka suatu wilayah perkotaan yang diisi oleh tumbuhan, tanaman dan vegetasi guna mendukung fungsi ekologis, sosial budaya dan arsitektural yang dapat memberi manfaat ekonomi dan kesejahteraan bagi masyarakatnya, seperti antara lain: a. Fungsi Ekologis, RTH dapat meningkatkan kualitas air tanah, mencegah banjir, mengurangi polusi udara dan pengatur iklim mikro. b. Fungsi Sosial Budaya, keberadaan RTH dapat memberikan fungsi sebagai ruang interaksi sosial, sarana rekreasi dan sebagai tetenger (landmark) kota. c. Fungsi Arsitektural, RTH dapat meningkatkan nilai keindahan dan kenyamanan kota melalui keberadaan taman-taman kota dan jalur hijau jalan d. Fungsi Ekonomi, RTH sebagai pengembangan sarana wisata hijau perkotaan yang dapat mendatangkan wisatawan. Kondisi RTH di kota saat ini semakin menurun luasannya, terutama RTH yang ditangani oleh Pemerintah kota, banyaknya bangunan yang melanggar sempadan bangunan, baik itu di perumahan, perkampungan yang berada di sempadan sungai dan sempadan jalur kereta api. Kondisi udara kota saat ini semakin tahun semakin meningkat, pencemaran udara untuk unsur-unsur tertentu sudah melebihi ambang batas lingkungan. Kebijakan untuk pembangunan RTH kota ada dua pendekatan. Pendekatan pertama, RTH kota dibangun pada lokasi-lokasi tertentu saja. Penentuan luasnya berdasarkan: (1) persentase, yaitu luasan RTH ditentukan dengan memperhitungkan dari luasan kota; (2) perhitungan per kapita, yaitu luasan RTH kota ditentukan berdasarkan jumlah penduduknya; (3) isu utama yang muncul. Pendekatan kedua, semua areal yang ada di suatu kota pada dasarnya adalah areal untuk RTH kota. Pada pendekatan ini semua komponen yang ada di kota seperti permukiman, perkantoran, dan industri dipandang sebagai suatu enklave (bagian) RTH kota. Jerman, Hongkong, Singapura, Korea dan Jepang menganut pendekatan yang kedua. Bahkan tidak hanya mengambil kebijakan pendekatan kedua tetapi juga menambahkan kebijakan untuk membuat “hutan beton” yaitu membangun RTH kota di atas gedung, sedangkan di Indonesia menggunakan kebijakan yang pertama. Jenis-Jenis Ruang Terbuka Hijau (RTH) Jenis RTH kota meliputi :
  • 4. 1.Taman kota; 14.Lapangan olah raga; 2.Taman wisata alam; 15.Lapangan upacara; 3.Taman rekreasi; 16.Parkir terbuka; 4. Taman lingkungan perumahan dan permukiman; 17.Lahan pertanian perkotaan; 5.Taman lingkungan perkantoran dan gedung 18.Jalur di bawah tegangan tinggi (SUTT dan komersial; SUTET); 6. Taman hutan raya; 19.Sempadan sungai, pantai, bangunan, situ dan rawa; 7. Hutan kota; 20.Jalur pengaman jalan, median jalan, rel kereta 8. Hutan lindung; api, pipa gas dan pedestrian; 9. Bentang alam seperti gunung, bukit, lereng dan 21.Kawasan dan jalur hijau; lembah; 22.Daerah penyangga (buffer zone) lapangan 10.Cagar alam; udara; dan 11.Kebun raya; 23.Taman atap (roof garden). ( Peraturan Menteri 12.Kebun binatang; no 1 tahun 2007). 13.Pemakaman umum;