SlideShare una empresa de Scribd logo
1 de 53
Muhammad Ridwan Tata Cara Shalat menurut sunnah Rasul
Segala puji bagi ALLAH, Tuhan semesta alam, Yang Maha Suci lagi Maha Agung. Hanya kepada-NYA kita menyembah dan kepada-NYA pula kita memohon belas kasihan. Salam dan shalawat senantiasa kepada Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wassalam, Nabi kita sebaik-baik manusia sebagai pemimpin. Berbagai macam ragam cara shalat yang diajarkan oleh para ulama, kyai, dai, ustadz dan muallim. Namun masih saja banyak perbedaan satu dengan lainnya. Bahkan perbedaan itu membawa perselisihan umat. Padahal sumber utama yang mengajarkan shalat itu hanya satu orang, yaitu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wassalam. Jadi seharusnya yang menjadi panutan itu adalah  Rasulullah, bukannya ulama/kyai/ustadz/dai. Jadi marilah kita bersatu dalam sunnah Rasul. Insya ALLAH, presentasi ini menjelaskan tata cara setiap gerakan zahir dalam shalat sesuai sunnah yang diajarkan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wassalam. Semoga dengan shalat yang benar maka ALLAH akan membuka hijab tabir antara kita dengan-NYA, sehingga segala doa yang terpanjat akan sampai ke hadapan ALLAH Penguasa Langit dan Bumi, dan DIA berkenan mengabulkan doa kita karena DIA Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.
Tata Cara Shalat
Urutan gerakan zahir dalam shalat: ,[object Object],[object Object],[object Object],[object Object],[object Object],[object Object],[object Object],[object Object],[object Object],[object Object],[object Object],[object Object],[object Object],[object Object],[object Object],[object Object]
[object Object]
Rasulullah SAW bersabda: Pekerjaan-pekerjaan itu tidak lain hanyalah dengan niat, dan sesungguhnya setiap orang itu akan mendapatkan apa yang diniatkannya.  [Bukhari & Muslim] An Nawawi mengatakan didalam Raudhatu ‘th Thalibin Al Maktab Al Islami, bahwa niat adalah maksud (keinginan). Orang shalat hendaklah menghadirkan didalam ingatannya akan shalat itu sendiri beserta kewajiban-kewajiban (rukun) dalam shalat. Kemudian memaksudkan pengetahuan dan ingatan itu secara sengaja dan menghubungkannya dengan awal takbir. Kemudian mereka berpendapat bahwa niat itu sudah cukup dalam hati saja.  Lafadz “ushalli…” tidak ada satupun dalil yang mengajarkannya, tidak pernah Rasulullah memulai shalatnya dengan mengucap sebarang kata, selain takbir.  DALIL TENTANG NIAT
[object Object],[object Object],Allah Maha Besar
Dari Abdullah bin Umar, ia berkata: Aku melihat Rasulullah SAW mengangkat kedua tangan hingga sejajar pundak ketika memulai salat, sebelum rukuk dan ketika bangun dari rukuk. Beliau tidak mengangkatnya di antara dua sujud.  [Bukhari, Muslim, Tirmidzi, Nasa’i, Abu Dawud, Ibnu Majah, Ahmed bin Hanbal, Malik & Ad Darami] Dari Salim bin Abdullah bin Umar, katanya: Apabila Rasulullah SAW berdiri hendak shalat, maka diangkatnya kedua tangannya hingga setentang dengan kedua bahunya sambil membaca takbir. Apabila beliau hendak ruku’ dilakukannya pula seperti itu, begitu pula ketika bangkit dari ruku’. Tetapi beliau tidak melakukannya ketika mengangkat kepala dari sujud.  [Muslim]   Rasulullah shallallahu ‘alaihi wassalam memulai shalat dengan kata-kata “Allahu akbar” (ALLAH Maha Besar).  [Muslim & Ibnu Majah] Rasulullah mengeraskan suaranya dengan takbir sehingga terdengar oleh orang-orang yang berada di belakangnya.  [Ahmad & Hakim, dishahihkan olehnya dan disepakati oleh Adz Dzahabi] DALIL TENTANG TATA CARA TAKBIRATUL IHRAM
DALIL TENTANG BACAAN TAKBIRATUL IHRAM Rasulullah SAW bersabda: Sesungguhnya tidak lah sempurna shalat salah seorang diantara manusia, sehingga ia berwudu dan meletakkan wudhu pada tempatnya, lalu berkata “Allahu Akbar”.  [Thabrani, dengan isnad yang shahih] Rasulullah SAW bersabda: Kunci shalat itu adalah suci, pembukanya adalah takbir dan penutupnya adalah salam.  [Abu Dawud, Tirmizi dan dishahihkan olehnya dan disepakati oleh Adz Dzahabi] Diriwayatkan bahwa: Beliau SAW mengangkat keduatangannya sambil meluruskan jari-jemarinya, tidak merenggangkannya dan tidak pula menggenggamnya.  [Abu Dawud dan Ibnu Khuzaimah, Tamam, Al Hakim dan disahihkan olehnya dan disepakati oleh Adz Dzahabi]
[object Object]
DALIL TENTANG BERSEDEKAP Dari Wa’il bin Hujr  katanya dia melihat Nabi SAW mengangkat kedua tangan pada permulaan shalat setentang dengan kedua telinganya sambil membaca takbir. Kemudian dilipatkannya bajunya lalu diletakkannya tangan kanan diatas tangan kiri. Ketika beliau hendak ruku’ dikeluarkannya kedua tangannya dari lipatan bajunya, kemudian diangkatnya sambil membaca takbir, lalu beliau ruku’. Ketika beliau membaca “sami’Allahu liman hamidah” diangkatnya pula kedua tangannya. Ketika sujud, beliau sujud antara kedua telapak tangannya.  [Muslim] Rasulullah shallallahu ‘alaihi wassalam bersabda: Sesungguhnya kami sekalian para Nabi telah diperintahkan untuk menyegerakan berbuka puasa dan mengakhirkan makan sahur, dan untuk meletakkan tangan-tangan kanan kami di atas tangan-tangan kiri kami pada waktu shalat.  [Ibnu Hibban dan Adh Dhiya, dengan sanad yang shahih] Beliau melarang untuk meletakkan tangan di atas lambung (perut) di dalam shalat.  [Bukhari & Muslim]
[object Object],[object Object]
DALIL TENTANG BACAAN IFTITAH Dari Ibnu Umar bin Khattab katanya: Ketika kami sedang shalat bersama-sama Rasulullah SAW, tiba-tiba ada seorang laki-laki dalam jamaah membaca: “ ALLAH maha besar sebesar-besarnya, pujian yang tak terhenti bagi ALLAH, maha suci ALLAH sepanjang pagi dan petang” Maka bertanya Rasulullah SAW: Siapa yang membaca kalimat itu tadi? Jawab laki-laki itu: Saya, wahai Rasulullah! Sabda Rasulullah SAW: Aku kagum dengan kalimat itu, karenanya dibukakan segala pintu langit. Kata Ibnu Umar: Aku tidak pernah lupa membacanya sejak kudengar Rasulullah SAW membacanya. [HR. Muslim]
5. Setelah membaca doa Iftitah kemudian membaca ta’awudz (berlindung daripada syetan) kemudian melanjutkannya dengan membaca Surah Al Fatihah.
Sebelum memulai bacaan dalam shalat, Nabi SAW mengucapkan: “ Aku berlindung kepada ALLAH dari setan yang terkutuk, dari kesombongannya dan sihirnya serta godaannya.”  [Tirmidzi, Nasa’i, Abu Dawud, Ibnu Majah, dan Baihaqi] ------ Dari Ubadah bin Shamit ra: Bahwa Nabi SAW bersabda: “Tidak sah shalatnya orang yang tidak membaca surat Al Fatihah.”  [Bukhari, Muslim, Tirmidzi, Nasa’i, Abu Dawud, Ibnu Majah, Ahmed & Ad Darami] DALIL TENTANG KEWAJIBAN MEMBACA AL FATIHAH
6. Setelah membaca Surah Al Fatihah kemudian Membaca salah satu Ayat atau Surah dari Al Qur’an
DALIL TENTANG MEMBACA AYAT Dari Abu Hurairah katanya Rasulullah SAW bersabda : “Tidak sempurna shalat, melainkan dengan membaca bacaan (ayat).” kata Abu Hurairah, “Karena itu apa yang dibacanya (Nabi SAW) nyaring, kami baca pula nyaring kepadamu. Dan apa yang dibacanya perlahan, kami baca pula perlahan kepadamu.” [HR. Muslim] Dari Atha’ katanya Abu Hurairah berujar: “Dalam setiap shalat Rasulullah SAW selalu membaca bacaan (ayat). Karena itu bacaan yang dinyaringkannya kepada kami, kami nyaringkan pula, dan bacaan yang perlahan-lahan dibacanya kami perlahankan pula kepadamu.” Lalu seorang laki-laki bertanya, “Bagaimana kalau tidak kutambah lagi bacaanku selain membaca Al Fatihah?” Jawabnya (Abu Hurairah), “Jika anda tambah lebih baik, jika tidak maka Al Fatihah sudah cukup. [HR. Muslim]
7. Setelah selesai membaca ayat kemudian bertakbir sambil mengangkat kedua tangan seperti ketika bertakbiratul ihram dengan membaca kalimat takbir “ALLAHU AKBAR”
DALIL TENTANG TAKBIR RUKU Hadis tentang takbir ruku adalah hadis shahih muttafaq ‘alaih, sehingga seluruh Mazhab mengganggapnya termasuk rukun shalat, jika terlupa membacanya, maka membatalkan shalatnya, dan ia harus mengulang shalatnya.  Dari Abu Qilaabah, bahwa ia melihat Malik bin Huwairits ketika ia shalat, ia bertakbir lalu mengangkat kedua tangannya. Ketika ingin rukuk, ia mengangkat kedua tangannya. Ketika mengangkat kepala dari rukuk, ia mengangkat kedua tangannya. Ia (Malik) bercerita bahwa Rasulullah SAW dahulu berbuat seperti itu. [HR. Bukhari, Muslim, Nasa’i, Abu Dawud, Ibnu Majah, Ahmed bin Hanbal & Ad Darami]
8. Setelah selesai membaca takbir, kemudian RUKUK dengan cara membungkukkan badan dengan posisi tangan diletakkan di atas lutut, dan punggung rata atau lurus, kemudian membaca tasbih RUKUK sebanyak 3 kali. Maha Suci Tuhan yang Maha Agung
TATA CARA RUKUK Dari ‘Aisyah katanya : “Rasulullah SAW memulai salat beliau dengan takbir. Sesudah itu beliau baca surat Al Fatihah. Apabila beliau Ruku’ kepalanya tidak mendongak dan tidak pula menunduk, tetapi pertengahan (sehingga kepala beliau kelihatan rata dengan punggung). Apabila beliau bangkit dari Ruku’ beliau tidak sujud sebelum beliau berdiri lurus terlebih dahulu. Apabila beliau mengangkat kepala dari sujud (pertama), beliau tidak sujud (kedua) sebelum duduknya antara dua sujud itu tepat benar (sempurna) lebih dahulu. Tiap-tiap selesai dua rakaat, beliau membaca tahiyat sambil duduk menghimpit kaki kiri dan menegakkan kaki kanan. Beliau melarang duduk seperti cara setan duduk atau seperti binatang buas duduk. Dan beliau menyudahi salat dengan membaca salam.”  [Muslim] Mush’ab bin Saad berkata: Aku salat di samping ayahku (yaitu Saad bin Abu Waqash). Aku biarkan tanganku (terlepas) di depan lututku. Lalu ayah berkata: Tempelkan kedua telapak tanganmu di kedua lututmu. Kemudian aku melakukan hal itu sekali lagi. Ayah memukul tanganku seraya berkata: Kita dilarang melakukan itu (melepas tangan saat rukuk). Kita diperintah untuk menempelkan tangan kita pada lutut saat rukuk.  [Bukhari, Muslim, Tirmidzi, Nasa’i, Abu Dawud, Ibnu Majah, Ahmad bin Hanbal & Ad Darami]
Dari Hudzaifah katanya ia melihat Rasulullah SAW rukuk dengan mengucapkan: “ Maha Suci Tuhan yang Maha Agung.” Tiga kali. ------ Rasulullah SAW bersabda:  Apabila salah seorang dari kamu mengucapkan “Subhana rabii al adzim” tiga kali, maka telah sempurna rukuknya.  [Tirmizi, Abu Dawud, Nasai & Ibnu Majah] DALIL TENTANG BACAAN TASBIH RUKU
[object Object],[object Object],Maha Mendengar ALLAH kepada yang memujinya Ya Tuhan, bagi-Mu segala puji
Dari Abu Hurairah ra: Bahwa Rasulullah SAW bersabda : Sesungguhnya imam itu untuk diikuti. Karena itu, maka janganlah kalian menyalahinya. Apabila ia bertakbir, maka bertakbirlah kalian. Bila ia rukuk, maka rukuklah kalian. Bila ia membaca  “ sami’allahu liman hamidah ”, maka bacalah “ Allahumma rabbanaa lakal hamdu ”.  Bila ia sujud, maka sujudlah kalian. Dan bila ia shalat sambil duduk, maka shalatlah kalian sambil duduk. [HR. Bukhari, Muslim, Nasa’i, Abu Dawud, Ibnu Majah] Dalam hadis muttafaq alaihi ini terdapat tambahan Allahumma. Sedangkan Rabbana… itu kita ambil dari hadis Bukhari dan Muslim lainnya. Jika kita artikan maka Allahumma rabbana berarti “Ya ALLAH, ya Tuhan kami”. DALIL TENTANG BACAAN TAKBIR DAN TASBIH IKTIDAL
10. Setelah membaca tasbih tuma’ninah kemudian ber-SUJUD dengan cara membungkuk meletakkan wajah ke sajadah, kemudian membaca tasbih SUJUD sebanyak 3 kali. Maha Suci Tuhan yang Maha Tinggi
Dari Hudzaifah katanya ia melihat Rasulullah SAW sujud dengan mengucapkan: “ Maha Suci Tuhan yang Maha Tinggi.”  [Muslim] ------ Rasulullah SAW mengajarkan:  Apabila salah seorang dari kamu bersujud, hendaklah ia mengucapkan “Subhana rabii al a’la” tiga kali, dan itulah yang paling sedikit.  [Tirmizi, Abu Dawud, Nasa’i & Ibnu Majah] DALIL TENTANG BACAAN TASBIH SUJUD
Dari Al Barra’ katanya Rasulullah SAW bersabda: “Apabila engkau sujud, letakkan telapak tanganmu dan tinggikan kedua sikumu.”  [Muslim] Dari Maimunah isteri Nabi SAW katanya: “Apabila Rasulullah SAW sujud direnggangkannya kedua sikunya dari rusuk, sehingga kelihatan putih ketiak beliau. Dan apabila beliau duduk antara dua sujud dan pada tasyahud awal, beliau duduk tenang di atas pahanya yang kiri.”  [Muslim] Dari Ibnu Abbas ra, ia berkata: Nabi SAW diperintahkan untuk sujud dengan tujuh anggota badan dan dilarang menutup dahinya dengan rambut dan pakaian. [Bukhari, Muslim, Nasa’i, Abu Dawud, Ibnu Majah, Ahmed bin Hanbal & Ad Darami] HR. Muslim dari Ibnu Abbas mengatakan bahwa Tujuh anggota badan itu ialah: (1) wajah yaitu dahi dan hidung ; (2-3) kedua belah telapak tangan ; (4-5) kedua ujung lutut ; (6-7) kedua ujung kaki. TATA CARA SUJUD
11. Setelah bersujud kemudian bangkit duduk dengan cara bangkit dari sujud sambil membaca takbir “Allahu Akbar”  tetapi membaca takbir ini tidak dengan mengangkat kedua tangan. Kemudian duduk dengan menekukkan ujung kaki kanan dan setelah duduk tegak sempurna kemudian membaca zikir DOA DUDUK ANTARA DUA SUJUD Ya Tuhan, ampunilah aku ; 2 (dua) kali
Perlu diketahui, tidak ditemukan dalil-dalil dari kitab sahih dari Bukhari dan Muslim yang menerangkan tentang bacaan duduk antara dua sujud. Sehingga seluruh mazhab sepakat berpegang pada kitab hadis dibawahnya yaitu dari kitab-kitab Sunan. Menurut para sunan, diriwayatkan dari Hudzaifah bahwa Rasulullah SAW mengucapkan diantara dua sujud:  Ya Tuhan, ampuni aku, ya Tuhan ampuni aku.  [HR. Tirmizi, Abu Dawud, Nasai & Baihaqi] DALIL TENTANG BACAAN DUDUK ANTARA DUA SUJUD
12. Setelah membaca doa zikir duduk antara dua sujud kemudian kembali membaca takbir sambil membungkuk untuk ber-SUJUD dan kembali membaca tasbih SUJUD 3 kali. Maha Suci (Allah) Tuhan yang Maha Tinggi
DALIL TENTANG SUJUD YANG KEDUA Dari Barra bin Azib, ia berkata: Aku mengamati shalat Muhammad SAW. Aku perhatikan berdirinya, rukuknya, iktidal setelah rukuk, sujudnya, duduk antara dua sujud, sujud kedua, duduk antara salam dan selesai shalat, (aku perhatikan) satu dengan lainnya saling sama.  [Bukhari, Muslim, Tirmidzi, Nasa’i, Abu Dawud, Ahmed bin Hanbal & Ad Darami] Dari Abu Salamah bin Abdurrahman bahwa Abu Hurairah shalat mengimami para sahabat. Ia bertakbir tiap kali turun dan bangun. Ketika selesai ia berkata: “Demi Allah, sesungguhnya aku adalah orang yang paling mirip dengan shalatnya Rasulullah SAW.”  [Bukhari, Muslim, Tirmidzi, Nasa’i, Abu Dawud, Ibnu Majah, Ahmed bin Hanbal, Malik & Ad Darami]
13. Setelah bangkit dari sujud yang kedua, hendaknya duduk tuma’ninah sekejap dua atau 5 detik kemudian kembali berdiri untuk mengerjakan rakaat selanjutnya sambil membaca takbir,  setelah berdiri dengan sempurna kemudian memulai rakaat selanjutnya dengan kembali membaca Fatihah.
Dari Abu Hurairah katanya: Apabila Rasulullah SAW berdiri untuk raka’at kedua, beliau langsung membaca Fatihah, tanpa diam sebentar terlebih dahulu.  [Muslim] Dari Mutharrif bin Abdullah, ia berkata : Aku dan Imran bin Hushein shalat di belakang Ali Bin Abi Thalib. Ketika sujud beliau bertakbir. Saat mengangkat kepala beliau bertakbir. Saat bangun dari dua rakaat beliau bertakbir. Selesai shalat Imran memegang tanganku dan berkata: Sesungguhnya Ali telah mengingatkan aku dengan shalat Muhammad SAW.  [Bukhari, Muslim, Tirmidzi, Nasa’i, Abu Dawud, Ibnu Majah, Ahmed bin Hanbal, Malik & Ad Darami] DALIL TENTANG BACAAN TAKBIR BANGKIT DARI SUJUD
Perintah dari Nabi Muhammad SAW untuk ber-tuma’ninah dalam shalat Hadis riwayat Abu Hurairah ra : Bahwa Rasulullah SAW masuk mesjid. Lalu seorang laki-laki masuk dan melakukan shalat. Setelah selesai ia datang dan memberi salam kepada Rasulullah SAW. Beliau menjawab salamnya lalu bersabda : Ulangilah shalatmu, karena sesungguhnya engkau belum shalat. Lelaki itu kembali shalat seperti shalat sebelumnya. Setelah shalatnya yang kedua ia mendatangi Nabi SAW dan memberi salam. Rasulullah SAW menjawab : Wa’alaikas salam. Kemudian beliau bersabda lagi : Ulangi shalatmu, karena sesungguhnya engkau belum shalat. Sehingga orang itu mengulangi shalatnya sebanyak tiga kali. Lelaki itu berkata : Demi Zat yang mengutus anda dengan membawa kebenaran, saya tidak dapat mengerjakan yang lebih baik daripada ini semua. Ajarilah saya. Beliau bersabda : Bila engkau melakukan shalat, bertakbirlah. Bacalah bacaan dari Al Quran yang engkau hafal. Setelah itu rukuk hingga engkau tenang dalam rukukmu. Bangunlah hingga berdiri tegak. Lalu bersujudlah hingga engkau tenang dalam sujudmu. Bangunlah hingga engkau tenang dalam dudukmu. Kerjakan semua itu dalam seluruh shalatmu. [HR. Bukhari, Muslim, Tirmidzi, Nasa’i, Abu Dawud, Ibnu Majah, Ahmed bin Hanbal]
Duduk Tahiyat atau Duduk Tasyahud Duduk setiap dua rakaat atau duduk pada rakaat terakhir.
14.  Duduk tahiyat awal adalah duduk sesudah sujud kedua pada setiap dua rakaat, dengan cara meluruskan ujung kaki kiri dan menegakkan ujung kaki kanan, kemudian membaca “attahiyatullillahi…”. Sesudah sampai pada membaca syahadat, kemudian bangkit berdiri sambil bertakbir untuk melanjutkan rakaat selanjutnya.
Dari Maimunah isteri Nabi SAW katanya : “Apabila Rasulullah SAW sujud direnggangkannya kedua sikunya dari rusuk, sehingga kelihatan putih ketiak beliau. Dan apabila beliau duduk antara dua sujud dan pada tasyahud awal, beliau duduk tenang di atas pahanya yang kiri.”  [Muslim] Dari ‘Aisyah katanya : “Rasulullah SAW memulai shalat beliau dengan takbir. Sesudah itu beliau baca surat Al Fatihah. Apabila beliau Ruku’ kepalanya tidak mendongak dan tidak pula menunduk, tetapi pertengahan (sehingga kepala beliau kelihatan rata dengan punggung). Apabila beliau bangkit dari Ruku’ beliau tidak sujud sebelum beliau berdiri lurus terlebih dahulu. Apabila beliau mengangkat kepala dari sujud (pertama), beliau tidak sujud (kedua) sebelum duduknya antara dua sujud itu tepat benar (sempurna) lebih dahulu. Tiap-tiap selesai dua rakaat, beliau membaca tahiyat sambil duduk menghimpit kaki kiri dan menegakkan kaki kanan. Beliau melarang duduk seperti cara setan duduk atau seperti binatang buas duduk. Dan beliau menyudahi shalat dengan membaca salam.”  [Muslim] Dari Amir bin Abdullah bin Zubair dari bapaknya, katanya : “Apabila Rasulullah SAW duduk mendoa (tasyahud dalam shalat) diletakkannya tangan kanan diatas paha kanan, tangan kiri diatas paha kiri. Beliau menunjuk dengan telunjuk, meletakkan ibu jari di jari tengah serta meletakkan telapak tangan kiri di atas lutut.”  [Muslim] TATA CARA DUDUK TAHIYAT
Dari Abdullah bin Mas’ud ra dia berkata: Ketika kami bermakmum di belakang Rasulullah SAW kami membaca : “Keselamatan tetap kepada Allah, keselamatan tetap kepada si fulan.” Suatu hari Rasulullah SAW bersabda kepada kami : Sesungguhnya Allah adalah keselamatan itu sendiri. Jadi apabila salah seorang di antara engkau duduk (membaca tasyahud) hendaknya membaca :  “ Segala kehormatan, semua rahmat dan semua yang baik itu milik Allah. Semoga keselamatan, rahmat Allah dan berkah-Nya dilimpahkan kepadamu, wahai Nabi. Semoga keselamatan dilimpahkan kepada kami dan kepada para hamba Allah yang saleh .”  Apabila dia telah membacanya, maka keselamatan itu akan menyebar kepada semua hamba Allah yang saleh baik yang di langit maupun yang di bumi.  “ Aku bersaksi bahwa tidak ada Tuhan selain Allah dan aku bersaksi bahwa Muhammad hamba-NYA dan Rasul-NYA ”,  kemudian berdoalah sesukanya. [HR. Bukhari, Muslim, Tirmidzi, Nasa’i, Abu Dawud, Ibnu Majah, Ahmed bin Hanbal] DALIL TENTANG BACAAN TASYAHUD AWAL
15.  Duduk tahiyat akhir adalah duduk pada rakaat terakhir, dengan cara meluruskan ujung kaki kiri dan menegakkan ujung kaki kanan, kemudian membaca “attahiyatullillahi…”.
Dari Muhammad bin Amr bin Atha’, bahwasanya ia duduk dengan sekelompok sahabat Nabi SAW. Lalu kami menyebutkan tentang shalat Nabi SAW, maka Abu Humaid As Sa’idi berkata: “Aku adalah orang yang paling hafal di antara kalian tentang shalat Rasulullah SAW, aku melihat beliau bertakbir seraya menempatkan kedua tangannya sejajar dengan kedua pundaknya. Apabila ruku’ beliau menempatkan kedua tangannya pada kedua lututnya, kemudian beliau meratakan belakangnya (punggungnya). Apabila mengangkat kepalanya, beliau tegak hingga setiap ruas tulang belakang kembali pada tempatnya. Apabila sujud, beliau meletakkan kedua tangannya tanpa menelungkupkan dan tidak pula merapatkannya, dan menghadapkan jari-jarinya ke kiblat. Apabila duduk pada dua rakaat, beliau duduk di atas kaki kirinya dan menegakkan kaki kanannya. Apabila duduk pada rakaat terakhir beliau memajukan kaki kirinya dan menegakkan kaki yang satunya, seraya duduk dengan pantatnya.  [Bukhari] DALIL TENTANG TATA CARA DUDUK TASYAHUD AKHIR
Dari Abdullah bin Abu Laila, dia berkata: Kaab bin Ujrah menemuiku dan berkata: Maukah engkau aku berikan hadiah? Rasulullah SAW pernah menemui kami, lalu kami berkata: “Kami telah mengetahui cara membaca salam untuk baginda, lalu bagaimana kami membaca selawat untuk anda?” Beliau SAW bersabda: Bacalah,  “ Ya Allah, limpahkan kesejahteraan kepada Muhammad dan keluarga Muhammad sebagaimana Engkau telah melimpahkan kesejahteraan kepada keluarga Ibrahim. Sesungguhnya Engkau maha terpuji lagi mulia. Ya Allah, limpahkanlah keberkahan kepada Muhammad dan keluarga Muhammad, sebagaimana Engkau telah melimpahkan keberkahan kepada keluarga Ibrahim. Sesungguhnya Engkau maha terpuji lagi maha mulia .” [Bukhari, Muslim, Tirmidzi, Nasa’i, Abu Dawud, Ibnu Majah, Ahmed bin Hanbal] DALIL TENTANG SALAWAT NABI
16. Sesudah selesai membaca tahiyat akhir, kemudian mengakhiri shalat dengan mengucapkan SALAM sambil menolehkan wajah ke sebelah kanan, kemudian menoleh ke sebelah kiri seraya membaca SALAM.
DALIL TENTANG SALAM Dari Abu Ma’mar ra. Katanya : “Seorang Amir (pemimpin) dari Makkah menyudahi shalat dengan dua kali salam. Maka bertanya Abdullah, “Dari mana anda peroleh cara begitu?” Kata Al Hakam didalam hadisnya, “Sesungguhnya Rasulullah SAW melakukan seperti itu.”  [Muslim] Dari Amir bin Sa’ad dari bapaknya (Sa’ad bin Abi Waqash ra), katanya : “Aku melihat Rasulullah SAW memberi salam ke kanan dan ke kiri sehingga terlihat olehku putih pipi beliau.”  [Muslim]
Membaca Qunut
Dari Abu Hurairah katanya: Demi ALLAH, akan aku ajarkan kepada kamu cara shalat Rasulullah SAW. Maka Abu Hurairah berqunut ketika shalat Zuhur, Isya dan Subuh mendoakan kebaikan bagi orang-orang mukmin dan mengutuk orang-orang kafir.  [Bukhari, Muslim, Nas’ai, Abu Dawud, Ahmad] Dari Muhammad, dia bertanya kepada Anas, katanya: Adakah Rasulullah SAW qunut dalam shalat subuh? Jawab Anas: Ada, yaitu sesudah ruku.  [Muslim] Dari Anas bin Malik, katanya: Rasulullah SAW pernah qunut sebulan lamanya dalam shalat Subuh sesudah rukuk yaitu mengutuk kabilah-kabilah Ri’il, Dzakwan dan Ushayyah karena mereka mendurhakai ALLAH dan Rasul-NYA.  [Muslim] Dari Al Barra bin Azib, katanya: Rasulullah SAW pernah qunut dalam shalat Subuh dan Maghrib.  [Muslim] HADIS TENTANG QUNUT
[object Object],[object Object],[object Object],[object Object],[object Object],[object Object],[object Object],[object Object],[object Object],[object Object],IJTIHAD PARA ULAMA TENTANG QUNUT
Adapun lafaznya, maka bacaan qunut yang terpilih adalah mengucapkan seperti yang diriwayatkan dalam hadis sahih dalam kitab sunan (Abu Dawud, Tirmizi, Nasa’i, Ibnu Majah dan Baihaqi serta lainnya), dengan isnad (sanad) sahih: Dari Hasan bin Ali: Rasulullah SAW mengajari aku kata-kata yang kuucapkan dalam shalat Witir: DOA QUNUT Ya ALLAH, tunjukilah aku sebagaimana orang yang Engkau beri petunjuk. Dan bebaskanlah aku (dari kekurangan lahir batin) sebagaimana orang yang Engkau bebaskan. Dan jadikanlah aku sebagai orang yang menuju hanya kepada-MU semata. Dan berkatilah aku dalam rezeki yang engkau berikan. Karena sesungguhnya Engkaulah yang mentakdirkan dan bukan Engkau yang ditakdirkan. Tidaklah hina orang yang mencintaiMU. Maha Suci Engkau, wahai Tuhan kami yang Maha Tinggi.
[object Object],[object Object],[object Object],[object Object],[object Object],[object Object],[object Object],[object Object],PENDAPAT YANG MENGANGGAP QUNUT ADALAH SUNAT
Sujud Sahwi (sujud karena terlupa)
Ketahuilah bahwa sujud sahwi adalah kesepakatan semua aliran tanpa terkecuali. Banyak hadis sahih yang menerangkannya. Diantaranya adalah hadis sahih muttafaq alaih: Dari Abu Hurairah, katanya Rasulullah SAW bersabda: Apabila kamu shalat, datanglah setan mengganggumu sehingga kamu lupa telah berapa raka’at kamu shalat. Apabila kamu mengalami hal yang demikian itu, maka sujudlah dua kali ketika duduk (tasyahud akhir).  [Muslim] Dari Abdullah bin Buhainah, ia berkata: Rasulullah SAW shalat dua rakaat bersama kami, kemudian beliau bangkit dan tidak duduk. Para sahabat yang lainpun ikut bangkit bersama beliau. Ketika beliau hendak menyelesaikan shalatnya dan kami menunggu salamnya, beliau malah membaca takbir lalu melakukan sujud dua kali sedang beliau masih dalam keadaan duduk sebelum salam. Kemudian beliau salam.  [Bukhari, Muslim, Tirmizi, Nasai, Abu Dawud, Ibnu Majah, Ahmed, Malik & Ad Darami] DALIL TENTANG SUJUD SAHWI
Dari Abdullah bin Mas’ud, ia berkata: Rasulullah SAW shalat (menurut perawi Ibrahim, beliau SAW terlebih atau kurang jumlah rakaat). Ketika selesai salam, ada yang berkata: Ya Rasulullah, apakah telah terjadi sesuatu ketika baginda shalat. Rasulullah SAW bertanya: Apa itu? Mereka menjawab: Baginda melakukan shalat begini, begini. Seketika itu juga Rasulullah SAW melipatkan kedua kakinya dan menghadap kiblat, melakukan sujud dua kali dan salam. Kemudian beliau berpaling kepada kami seraya bersabda: Seandainya terjadi sesuatu dalam shalat, maka aku akan menerangkannya kepadamu. Tetapi aku adalah manusia biasa yang dapat lupa seperti halnya engkau. Apabila aku lupa, maka ingatkanlah aku. Apabila salah seorang kamu merasa ragu-ragu dalam shalatnya, maka berusahalah mencari dan meyakini yang benar, lalu sempurnakan. Selanjutnya hendaknya ia melakukan sujud dua kali. [Bukhari, Muslim, Tirmizi, Nasai, Abu Dawud, Ibnu Majah, Ahmed, Malik & Ad Darami] DALIL TENTANG SUJUD SAHWI
Ada perbedaan di antara para ulama tentang saat membaca Sujud sahwi, ada yang berpendapat dilakukan sebelum mengucapkan salam dan ada yang berpendapat sesudah salam. Pendapat yang mengatakan sujud sahwi adalah sesudah salam, sesuai hadis sahih:  Dari Abdullah katanya: Nabi SAW sujud dua kali karena lupa, yaitu sesudah salam dan bercakap-cakap.  [Muslim] Namun pendapat Imam yang kita pilih mengatakan bahwa sujud sahwi dilakukan sebelum salam, hal ini berpegang dari banyaknya hadis sahih Bukhari, Muslim yang menerangkannya. Sedangkan dalam hal apa yang dibaca ketika melakukan sujud sahwi, maka kita kemukakan pendapat Imam Nawawi rahimahullah: Bacaan sujud sahwi adalah sama dengan bacaan sujud yaitu “subhana rabbi al a’la” , karena dalam hadis-hadis tidak disebutkan bacaannya yang tertentu. Dalam hadis-hadis sahih Bukhari, Muslim dan kelompok Sunan, Rasulullah SAW hanya menyebutnya sebagai sujud karena terlupa. Dan bacaan duduk antara dua sujud sahwi adalah sama dengan bacaan duduk antara dua sujud yaitu “rabbigh fir li, rabbigh fir li” atau yang panjang lagi dari hadis kelompok Sunan. BACAAN SUJUD SAHWI
Ya ALLAH, begitulah yang kami ketahui semampu kami tentang shalat yang diajarkan oleh Rasul-MU. Ya ALLAH, ampunilah dosa dan segala kekurangan kami. Cukuplah hanya kepada-MU kami berserah diri. Tidak ada Tuhan selain ALLAH  Yang Maha Bijaksana lagi Maha Pengampun. Ya ALLAH hanya kepada-MU kami menyembah dan hanya kepada-MU kami memohon pertolongan.

Más contenido relacionado

La actualidad más candente (18)

Koreksi tata cara & bacaan sholat
Koreksi tata cara & bacaan sholatKoreksi tata cara & bacaan sholat
Koreksi tata cara & bacaan sholat
 
Kitab salat
Kitab salatKitab salat
Kitab salat
 
Cr008 tata cara shalat rasul utk lelaki perempuan
Cr008  tata cara shalat rasul utk lelaki perempuanCr008  tata cara shalat rasul utk lelaki perempuan
Cr008 tata cara shalat rasul utk lelaki perempuan
 
Fiqh sholat Dalam Berbagai Madzhab
Fiqh sholat Dalam Berbagai MadzhabFiqh sholat Dalam Berbagai Madzhab
Fiqh sholat Dalam Berbagai Madzhab
 
Sholat pendahuluan, isi, penutup, daftar pustaka
Sholat pendahuluan, isi, penutup, daftar pustakaSholat pendahuluan, isi, penutup, daftar pustaka
Sholat pendahuluan, isi, penutup, daftar pustaka
 
Fiqih shalat
Fiqih shalatFiqih shalat
Fiqih shalat
 
Makalah shalat
Makalah shalatMakalah shalat
Makalah shalat
 
makalah Shalat
makalah Shalatmakalah Shalat
makalah Shalat
 
Tata cara sholat
Tata cara sholatTata cara sholat
Tata cara sholat
 
Makalah shalat
Makalah shalatMakalah shalat
Makalah shalat
 
Makalah 1
Makalah 1Makalah 1
Makalah 1
 
Sholat
SholatSholat
Sholat
 
Tata sholat tahajjud
Tata sholat tahajjudTata sholat tahajjud
Tata sholat tahajjud
 
Tatacara Shalat
Tatacara ShalatTatacara Shalat
Tatacara Shalat
 
Power point shalat
Power point shalatPower point shalat
Power point shalat
 
Makalah tentang solat
Makalah tentang solatMakalah tentang solat
Makalah tentang solat
 
Amalan ketika hujan
Amalan ketika hujan Amalan ketika hujan
Amalan ketika hujan
 
Sejarah.tarawih
Sejarah.tarawihSejarah.tarawih
Sejarah.tarawih
 

Destacado

Control; the spanish eperience c.gallardo
Control; the spanish eperience c.gallardoControl; the spanish eperience c.gallardo
Control; the spanish eperience c.gallardo
cargallardofron
 
Jaslin's 21 day OBS journey
Jaslin's 21 day OBS journeyJaslin's 21 day OBS journey
Jaslin's 21 day OBS journey
Terence Lee
 
Bass jayne u11a1 language comparison
Bass jayne u11a1 language comparisonBass jayne u11a1 language comparison
Bass jayne u11a1 language comparison
jaynebass
 

Destacado (20)

Presentatie Gastcollege Gamification voor Hogeschool Utrecht - ICT opleiding
Presentatie Gastcollege Gamification voor Hogeschool Utrecht - ICT opleidingPresentatie Gastcollege Gamification voor Hogeschool Utrecht - ICT opleiding
Presentatie Gastcollege Gamification voor Hogeschool Utrecht - ICT opleiding
 
Control; the spanish eperience c.gallardo
Control; the spanish eperience c.gallardoControl; the spanish eperience c.gallardo
Control; the spanish eperience c.gallardo
 
Several Qualitative Observations on Independent Blind Shopping
Several Qualitative Observations on Independent Blind ShoppingSeveral Qualitative Observations on Independent Blind Shopping
Several Qualitative Observations on Independent Blind Shopping
 
ShopTalk: Independent Blind Shopping Through Verbal Route Directions and Barc...
ShopTalk: Independent Blind Shopping Through Verbal Route Directions and Barc...ShopTalk: Independent Blind Shopping Through Verbal Route Directions and Barc...
ShopTalk: Independent Blind Shopping Through Verbal Route Directions and Barc...
 
RFID in Robot-Assisted Indoor Navigation for the Visually Impaired
RFID in Robot-Assisted Indoor Navigation for the Visually ImpairedRFID in Robot-Assisted Indoor Navigation for the Visually Impaired
RFID in Robot-Assisted Indoor Navigation for the Visually Impaired
 
Jaslin's 21 day OBS journey
Jaslin's 21 day OBS journeyJaslin's 21 day OBS journey
Jaslin's 21 day OBS journey
 
Rijksmonumenten.info
Rijksmonumenten.infoRijksmonumenten.info
Rijksmonumenten.info
 
Mengenal sunnah
Mengenal sunnahMengenal sunnah
Mengenal sunnah
 
Mengenal sunnah sii
Mengenal sunnah siiMengenal sunnah sii
Mengenal sunnah sii
 
EUscreen
EUscreenEUscreen
EUscreen
 
A Software Tool for Rapid Acquisition of Streetwise Geo-Referenced Maps
A Software Tool for Rapid Acquisition of Streetwise Geo-Referenced MapsA Software Tool for Rapid Acquisition of Streetwise Geo-Referenced Maps
A Software Tool for Rapid Acquisition of Streetwise Geo-Referenced Maps
 
Exploring Finite State Automata with Junun Robots: A Case Study in Computabil...
Exploring Finite State Automata with Junun Robots: A Case Study in Computabil...Exploring Finite State Automata with Junun Robots: A Case Study in Computabil...
Exploring Finite State Automata with Junun Robots: A Case Study in Computabil...
 
Ergonomics-for-One in a Robotic Shopping Cart for the Blind
Ergonomics-for-One in a Robotic Shopping Cart for the BlindErgonomics-for-One in a Robotic Shopping Cart for the Blind
Ergonomics-for-One in a Robotic Shopping Cart for the Blind
 
Negara yang bebas korupsi
Negara yang bebas korupsiNegara yang bebas korupsi
Negara yang bebas korupsi
 
Robot-Assisted Shopping for the Blind: Issues in Spatial Cognition and Produc...
Robot-Assisted Shopping for the Blind: Issues in Spatial Cognition and Produc...Robot-Assisted Shopping for the Blind: Issues in Spatial Cognition and Produc...
Robot-Assisted Shopping for the Blind: Issues in Spatial Cognition and Produc...
 
Sociaal intranet summerschool 2012
Sociaal intranet summerschool 2012Sociaal intranet summerschool 2012
Sociaal intranet summerschool 2012
 
Jaslin's 21 day OBS Journey
Jaslin's 21 day OBS JourneyJaslin's 21 day OBS Journey
Jaslin's 21 day OBS Journey
 
Bass jayne u11a1 language comparison
Bass jayne u11a1 language comparisonBass jayne u11a1 language comparison
Bass jayne u11a1 language comparison
 
Mengenal sunnah
Mengenal sunnahMengenal sunnah
Mengenal sunnah
 
Stadsarchief Ieper zkt. publiek
Stadsarchief Ieper zkt. publiekStadsarchief Ieper zkt. publiek
Stadsarchief Ieper zkt. publiek
 

Similar a Tatacarashalatrasulutklelakiperempuan 1219158319928446-8

Id sifat shalat_nabi_dari_takbir_hingga_salam
Id sifat shalat_nabi_dari_takbir_hingga_salamId sifat shalat_nabi_dari_takbir_hingga_salam
Id sifat shalat_nabi_dari_takbir_hingga_salam
SMPN4Cianjur
 
Sholat dhuha
Sholat dhuhaSholat dhuha
Sholat dhuha
Kang Aniq
 
Shalat Dhuha
Shalat DhuhaShalat Dhuha
Shalat Dhuha
rheiz16
 
Cr050 shalat_dhuha
Cr050  shalat_dhuhaCr050  shalat_dhuha
Cr050 shalat_dhuha
todarto Hqq
 

Similar a Tatacarashalatrasulutklelakiperempuan 1219158319928446-8 (20)

Sholluu kamaa roaitumuunii ushollii.pptx
Sholluu kamaa roaitumuunii ushollii.pptxSholluu kamaa roaitumuunii ushollii.pptx
Sholluu kamaa roaitumuunii ushollii.pptx
 
Cr008 tata cara shalat rasul utk lelaki perempuan
Cr008  tata cara shalat rasul utk lelaki perempuanCr008  tata cara shalat rasul utk lelaki perempuan
Cr008 tata cara shalat rasul utk lelaki perempuan
 
Tata cara shalat.pptx
Tata cara shalat.pptxTata cara shalat.pptx
Tata cara shalat.pptx
 
Id sifat shalat_nabi_dari_takbir_hingga_salam
Id sifat shalat_nabi_dari_takbir_hingga_salamId sifat shalat_nabi_dari_takbir_hingga_salam
Id sifat shalat_nabi_dari_takbir_hingga_salam
 
Id sifat shalat_nabi_dari_takbir_hingga_salam
Id sifat shalat_nabi_dari_takbir_hingga_salamId sifat shalat_nabi_dari_takbir_hingga_salam
Id sifat shalat_nabi_dari_takbir_hingga_salam
 
2
22
2
 
PESANTREN RAMADHAN 1444 H.pptx
PESANTREN RAMADHAN 1444 H.pptxPESANTREN RAMADHAN 1444 H.pptx
PESANTREN RAMADHAN 1444 H.pptx
 
Tata sholat tahajjud
Tata sholat tahajjudTata sholat tahajjud
Tata sholat tahajjud
 
Beberapa Kesalahan dalam shalat
Beberapa Kesalahan dalam shalatBeberapa Kesalahan dalam shalat
Beberapa Kesalahan dalam shalat
 
Anjuran memperbagus shalat
Anjuran memperbagus shalatAnjuran memperbagus shalat
Anjuran memperbagus shalat
 
Sholat dhuha
Sholat dhuhaSholat dhuha
Sholat dhuha
 
Shalat dhuha
Shalat dhuhaShalat dhuha
Shalat dhuha
 
Shalat Dhuha
Shalat DhuhaShalat Dhuha
Shalat Dhuha
 
Cr050 shalat_dhuha
Cr050  shalat_dhuhaCr050  shalat_dhuha
Cr050 shalat_dhuha
 
Shalat dhuha
Shalat dhuhaShalat dhuha
Shalat dhuha
 
Shalat dhuha
Shalat dhuhaShalat dhuha
Shalat dhuha
 
Shalat dhuha
Shalat dhuhaShalat dhuha
Shalat dhuha
 
Makalah shalat
Makalah shalatMakalah shalat
Makalah shalat
 
Khutbah jum'at-pentingnya shalat berjamaah [full]
Khutbah jum'at-pentingnya shalat berjamaah [full]Khutbah jum'at-pentingnya shalat berjamaah [full]
Khutbah jum'at-pentingnya shalat berjamaah [full]
 
Shalat sunnah tasbih
Shalat sunnah tasbihShalat sunnah tasbih
Shalat sunnah tasbih
 

Tatacarashalatrasulutklelakiperempuan 1219158319928446-8

  • 1. Muhammad Ridwan Tata Cara Shalat menurut sunnah Rasul
  • 2. Segala puji bagi ALLAH, Tuhan semesta alam, Yang Maha Suci lagi Maha Agung. Hanya kepada-NYA kita menyembah dan kepada-NYA pula kita memohon belas kasihan. Salam dan shalawat senantiasa kepada Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wassalam, Nabi kita sebaik-baik manusia sebagai pemimpin. Berbagai macam ragam cara shalat yang diajarkan oleh para ulama, kyai, dai, ustadz dan muallim. Namun masih saja banyak perbedaan satu dengan lainnya. Bahkan perbedaan itu membawa perselisihan umat. Padahal sumber utama yang mengajarkan shalat itu hanya satu orang, yaitu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wassalam. Jadi seharusnya yang menjadi panutan itu adalah Rasulullah, bukannya ulama/kyai/ustadz/dai. Jadi marilah kita bersatu dalam sunnah Rasul. Insya ALLAH, presentasi ini menjelaskan tata cara setiap gerakan zahir dalam shalat sesuai sunnah yang diajarkan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wassalam. Semoga dengan shalat yang benar maka ALLAH akan membuka hijab tabir antara kita dengan-NYA, sehingga segala doa yang terpanjat akan sampai ke hadapan ALLAH Penguasa Langit dan Bumi, dan DIA berkenan mengabulkan doa kita karena DIA Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.
  • 4.
  • 5.
  • 6. Rasulullah SAW bersabda: Pekerjaan-pekerjaan itu tidak lain hanyalah dengan niat, dan sesungguhnya setiap orang itu akan mendapatkan apa yang diniatkannya. [Bukhari & Muslim] An Nawawi mengatakan didalam Raudhatu ‘th Thalibin Al Maktab Al Islami, bahwa niat adalah maksud (keinginan). Orang shalat hendaklah menghadirkan didalam ingatannya akan shalat itu sendiri beserta kewajiban-kewajiban (rukun) dalam shalat. Kemudian memaksudkan pengetahuan dan ingatan itu secara sengaja dan menghubungkannya dengan awal takbir. Kemudian mereka berpendapat bahwa niat itu sudah cukup dalam hati saja. Lafadz “ushalli…” tidak ada satupun dalil yang mengajarkannya, tidak pernah Rasulullah memulai shalatnya dengan mengucap sebarang kata, selain takbir. DALIL TENTANG NIAT
  • 7.
  • 8. Dari Abdullah bin Umar, ia berkata: Aku melihat Rasulullah SAW mengangkat kedua tangan hingga sejajar pundak ketika memulai salat, sebelum rukuk dan ketika bangun dari rukuk. Beliau tidak mengangkatnya di antara dua sujud. [Bukhari, Muslim, Tirmidzi, Nasa’i, Abu Dawud, Ibnu Majah, Ahmed bin Hanbal, Malik & Ad Darami] Dari Salim bin Abdullah bin Umar, katanya: Apabila Rasulullah SAW berdiri hendak shalat, maka diangkatnya kedua tangannya hingga setentang dengan kedua bahunya sambil membaca takbir. Apabila beliau hendak ruku’ dilakukannya pula seperti itu, begitu pula ketika bangkit dari ruku’. Tetapi beliau tidak melakukannya ketika mengangkat kepala dari sujud. [Muslim] Rasulullah shallallahu ‘alaihi wassalam memulai shalat dengan kata-kata “Allahu akbar” (ALLAH Maha Besar). [Muslim & Ibnu Majah] Rasulullah mengeraskan suaranya dengan takbir sehingga terdengar oleh orang-orang yang berada di belakangnya. [Ahmad & Hakim, dishahihkan olehnya dan disepakati oleh Adz Dzahabi] DALIL TENTANG TATA CARA TAKBIRATUL IHRAM
  • 9. DALIL TENTANG BACAAN TAKBIRATUL IHRAM Rasulullah SAW bersabda: Sesungguhnya tidak lah sempurna shalat salah seorang diantara manusia, sehingga ia berwudu dan meletakkan wudhu pada tempatnya, lalu berkata “Allahu Akbar”. [Thabrani, dengan isnad yang shahih] Rasulullah SAW bersabda: Kunci shalat itu adalah suci, pembukanya adalah takbir dan penutupnya adalah salam. [Abu Dawud, Tirmizi dan dishahihkan olehnya dan disepakati oleh Adz Dzahabi] Diriwayatkan bahwa: Beliau SAW mengangkat keduatangannya sambil meluruskan jari-jemarinya, tidak merenggangkannya dan tidak pula menggenggamnya. [Abu Dawud dan Ibnu Khuzaimah, Tamam, Al Hakim dan disahihkan olehnya dan disepakati oleh Adz Dzahabi]
  • 10.
  • 11. DALIL TENTANG BERSEDEKAP Dari Wa’il bin Hujr katanya dia melihat Nabi SAW mengangkat kedua tangan pada permulaan shalat setentang dengan kedua telinganya sambil membaca takbir. Kemudian dilipatkannya bajunya lalu diletakkannya tangan kanan diatas tangan kiri. Ketika beliau hendak ruku’ dikeluarkannya kedua tangannya dari lipatan bajunya, kemudian diangkatnya sambil membaca takbir, lalu beliau ruku’. Ketika beliau membaca “sami’Allahu liman hamidah” diangkatnya pula kedua tangannya. Ketika sujud, beliau sujud antara kedua telapak tangannya. [Muslim] Rasulullah shallallahu ‘alaihi wassalam bersabda: Sesungguhnya kami sekalian para Nabi telah diperintahkan untuk menyegerakan berbuka puasa dan mengakhirkan makan sahur, dan untuk meletakkan tangan-tangan kanan kami di atas tangan-tangan kiri kami pada waktu shalat. [Ibnu Hibban dan Adh Dhiya, dengan sanad yang shahih] Beliau melarang untuk meletakkan tangan di atas lambung (perut) di dalam shalat. [Bukhari & Muslim]
  • 12.
  • 13. DALIL TENTANG BACAAN IFTITAH Dari Ibnu Umar bin Khattab katanya: Ketika kami sedang shalat bersama-sama Rasulullah SAW, tiba-tiba ada seorang laki-laki dalam jamaah membaca: “ ALLAH maha besar sebesar-besarnya, pujian yang tak terhenti bagi ALLAH, maha suci ALLAH sepanjang pagi dan petang” Maka bertanya Rasulullah SAW: Siapa yang membaca kalimat itu tadi? Jawab laki-laki itu: Saya, wahai Rasulullah! Sabda Rasulullah SAW: Aku kagum dengan kalimat itu, karenanya dibukakan segala pintu langit. Kata Ibnu Umar: Aku tidak pernah lupa membacanya sejak kudengar Rasulullah SAW membacanya. [HR. Muslim]
  • 14. 5. Setelah membaca doa Iftitah kemudian membaca ta’awudz (berlindung daripada syetan) kemudian melanjutkannya dengan membaca Surah Al Fatihah.
  • 15. Sebelum memulai bacaan dalam shalat, Nabi SAW mengucapkan: “ Aku berlindung kepada ALLAH dari setan yang terkutuk, dari kesombongannya dan sihirnya serta godaannya.” [Tirmidzi, Nasa’i, Abu Dawud, Ibnu Majah, dan Baihaqi] ------ Dari Ubadah bin Shamit ra: Bahwa Nabi SAW bersabda: “Tidak sah shalatnya orang yang tidak membaca surat Al Fatihah.” [Bukhari, Muslim, Tirmidzi, Nasa’i, Abu Dawud, Ibnu Majah, Ahmed & Ad Darami] DALIL TENTANG KEWAJIBAN MEMBACA AL FATIHAH
  • 16. 6. Setelah membaca Surah Al Fatihah kemudian Membaca salah satu Ayat atau Surah dari Al Qur’an
  • 17. DALIL TENTANG MEMBACA AYAT Dari Abu Hurairah katanya Rasulullah SAW bersabda : “Tidak sempurna shalat, melainkan dengan membaca bacaan (ayat).” kata Abu Hurairah, “Karena itu apa yang dibacanya (Nabi SAW) nyaring, kami baca pula nyaring kepadamu. Dan apa yang dibacanya perlahan, kami baca pula perlahan kepadamu.” [HR. Muslim] Dari Atha’ katanya Abu Hurairah berujar: “Dalam setiap shalat Rasulullah SAW selalu membaca bacaan (ayat). Karena itu bacaan yang dinyaringkannya kepada kami, kami nyaringkan pula, dan bacaan yang perlahan-lahan dibacanya kami perlahankan pula kepadamu.” Lalu seorang laki-laki bertanya, “Bagaimana kalau tidak kutambah lagi bacaanku selain membaca Al Fatihah?” Jawabnya (Abu Hurairah), “Jika anda tambah lebih baik, jika tidak maka Al Fatihah sudah cukup. [HR. Muslim]
  • 18. 7. Setelah selesai membaca ayat kemudian bertakbir sambil mengangkat kedua tangan seperti ketika bertakbiratul ihram dengan membaca kalimat takbir “ALLAHU AKBAR”
  • 19. DALIL TENTANG TAKBIR RUKU Hadis tentang takbir ruku adalah hadis shahih muttafaq ‘alaih, sehingga seluruh Mazhab mengganggapnya termasuk rukun shalat, jika terlupa membacanya, maka membatalkan shalatnya, dan ia harus mengulang shalatnya. Dari Abu Qilaabah, bahwa ia melihat Malik bin Huwairits ketika ia shalat, ia bertakbir lalu mengangkat kedua tangannya. Ketika ingin rukuk, ia mengangkat kedua tangannya. Ketika mengangkat kepala dari rukuk, ia mengangkat kedua tangannya. Ia (Malik) bercerita bahwa Rasulullah SAW dahulu berbuat seperti itu. [HR. Bukhari, Muslim, Nasa’i, Abu Dawud, Ibnu Majah, Ahmed bin Hanbal & Ad Darami]
  • 20. 8. Setelah selesai membaca takbir, kemudian RUKUK dengan cara membungkukkan badan dengan posisi tangan diletakkan di atas lutut, dan punggung rata atau lurus, kemudian membaca tasbih RUKUK sebanyak 3 kali. Maha Suci Tuhan yang Maha Agung
  • 21. TATA CARA RUKUK Dari ‘Aisyah katanya : “Rasulullah SAW memulai salat beliau dengan takbir. Sesudah itu beliau baca surat Al Fatihah. Apabila beliau Ruku’ kepalanya tidak mendongak dan tidak pula menunduk, tetapi pertengahan (sehingga kepala beliau kelihatan rata dengan punggung). Apabila beliau bangkit dari Ruku’ beliau tidak sujud sebelum beliau berdiri lurus terlebih dahulu. Apabila beliau mengangkat kepala dari sujud (pertama), beliau tidak sujud (kedua) sebelum duduknya antara dua sujud itu tepat benar (sempurna) lebih dahulu. Tiap-tiap selesai dua rakaat, beliau membaca tahiyat sambil duduk menghimpit kaki kiri dan menegakkan kaki kanan. Beliau melarang duduk seperti cara setan duduk atau seperti binatang buas duduk. Dan beliau menyudahi salat dengan membaca salam.” [Muslim] Mush’ab bin Saad berkata: Aku salat di samping ayahku (yaitu Saad bin Abu Waqash). Aku biarkan tanganku (terlepas) di depan lututku. Lalu ayah berkata: Tempelkan kedua telapak tanganmu di kedua lututmu. Kemudian aku melakukan hal itu sekali lagi. Ayah memukul tanganku seraya berkata: Kita dilarang melakukan itu (melepas tangan saat rukuk). Kita diperintah untuk menempelkan tangan kita pada lutut saat rukuk. [Bukhari, Muslim, Tirmidzi, Nasa’i, Abu Dawud, Ibnu Majah, Ahmad bin Hanbal & Ad Darami]
  • 22. Dari Hudzaifah katanya ia melihat Rasulullah SAW rukuk dengan mengucapkan: “ Maha Suci Tuhan yang Maha Agung.” Tiga kali. ------ Rasulullah SAW bersabda: Apabila salah seorang dari kamu mengucapkan “Subhana rabii al adzim” tiga kali, maka telah sempurna rukuknya. [Tirmizi, Abu Dawud, Nasai & Ibnu Majah] DALIL TENTANG BACAAN TASBIH RUKU
  • 23.
  • 24. Dari Abu Hurairah ra: Bahwa Rasulullah SAW bersabda : Sesungguhnya imam itu untuk diikuti. Karena itu, maka janganlah kalian menyalahinya. Apabila ia bertakbir, maka bertakbirlah kalian. Bila ia rukuk, maka rukuklah kalian. Bila ia membaca “ sami’allahu liman hamidah ”, maka bacalah “ Allahumma rabbanaa lakal hamdu ”. Bila ia sujud, maka sujudlah kalian. Dan bila ia shalat sambil duduk, maka shalatlah kalian sambil duduk. [HR. Bukhari, Muslim, Nasa’i, Abu Dawud, Ibnu Majah] Dalam hadis muttafaq alaihi ini terdapat tambahan Allahumma. Sedangkan Rabbana… itu kita ambil dari hadis Bukhari dan Muslim lainnya. Jika kita artikan maka Allahumma rabbana berarti “Ya ALLAH, ya Tuhan kami”. DALIL TENTANG BACAAN TAKBIR DAN TASBIH IKTIDAL
  • 25. 10. Setelah membaca tasbih tuma’ninah kemudian ber-SUJUD dengan cara membungkuk meletakkan wajah ke sajadah, kemudian membaca tasbih SUJUD sebanyak 3 kali. Maha Suci Tuhan yang Maha Tinggi
  • 26. Dari Hudzaifah katanya ia melihat Rasulullah SAW sujud dengan mengucapkan: “ Maha Suci Tuhan yang Maha Tinggi.” [Muslim] ------ Rasulullah SAW mengajarkan: Apabila salah seorang dari kamu bersujud, hendaklah ia mengucapkan “Subhana rabii al a’la” tiga kali, dan itulah yang paling sedikit. [Tirmizi, Abu Dawud, Nasa’i & Ibnu Majah] DALIL TENTANG BACAAN TASBIH SUJUD
  • 27. Dari Al Barra’ katanya Rasulullah SAW bersabda: “Apabila engkau sujud, letakkan telapak tanganmu dan tinggikan kedua sikumu.” [Muslim] Dari Maimunah isteri Nabi SAW katanya: “Apabila Rasulullah SAW sujud direnggangkannya kedua sikunya dari rusuk, sehingga kelihatan putih ketiak beliau. Dan apabila beliau duduk antara dua sujud dan pada tasyahud awal, beliau duduk tenang di atas pahanya yang kiri.” [Muslim] Dari Ibnu Abbas ra, ia berkata: Nabi SAW diperintahkan untuk sujud dengan tujuh anggota badan dan dilarang menutup dahinya dengan rambut dan pakaian. [Bukhari, Muslim, Nasa’i, Abu Dawud, Ibnu Majah, Ahmed bin Hanbal & Ad Darami] HR. Muslim dari Ibnu Abbas mengatakan bahwa Tujuh anggota badan itu ialah: (1) wajah yaitu dahi dan hidung ; (2-3) kedua belah telapak tangan ; (4-5) kedua ujung lutut ; (6-7) kedua ujung kaki. TATA CARA SUJUD
  • 28. 11. Setelah bersujud kemudian bangkit duduk dengan cara bangkit dari sujud sambil membaca takbir “Allahu Akbar” tetapi membaca takbir ini tidak dengan mengangkat kedua tangan. Kemudian duduk dengan menekukkan ujung kaki kanan dan setelah duduk tegak sempurna kemudian membaca zikir DOA DUDUK ANTARA DUA SUJUD Ya Tuhan, ampunilah aku ; 2 (dua) kali
  • 29. Perlu diketahui, tidak ditemukan dalil-dalil dari kitab sahih dari Bukhari dan Muslim yang menerangkan tentang bacaan duduk antara dua sujud. Sehingga seluruh mazhab sepakat berpegang pada kitab hadis dibawahnya yaitu dari kitab-kitab Sunan. Menurut para sunan, diriwayatkan dari Hudzaifah bahwa Rasulullah SAW mengucapkan diantara dua sujud: Ya Tuhan, ampuni aku, ya Tuhan ampuni aku. [HR. Tirmizi, Abu Dawud, Nasai & Baihaqi] DALIL TENTANG BACAAN DUDUK ANTARA DUA SUJUD
  • 30. 12. Setelah membaca doa zikir duduk antara dua sujud kemudian kembali membaca takbir sambil membungkuk untuk ber-SUJUD dan kembali membaca tasbih SUJUD 3 kali. Maha Suci (Allah) Tuhan yang Maha Tinggi
  • 31. DALIL TENTANG SUJUD YANG KEDUA Dari Barra bin Azib, ia berkata: Aku mengamati shalat Muhammad SAW. Aku perhatikan berdirinya, rukuknya, iktidal setelah rukuk, sujudnya, duduk antara dua sujud, sujud kedua, duduk antara salam dan selesai shalat, (aku perhatikan) satu dengan lainnya saling sama. [Bukhari, Muslim, Tirmidzi, Nasa’i, Abu Dawud, Ahmed bin Hanbal & Ad Darami] Dari Abu Salamah bin Abdurrahman bahwa Abu Hurairah shalat mengimami para sahabat. Ia bertakbir tiap kali turun dan bangun. Ketika selesai ia berkata: “Demi Allah, sesungguhnya aku adalah orang yang paling mirip dengan shalatnya Rasulullah SAW.” [Bukhari, Muslim, Tirmidzi, Nasa’i, Abu Dawud, Ibnu Majah, Ahmed bin Hanbal, Malik & Ad Darami]
  • 32. 13. Setelah bangkit dari sujud yang kedua, hendaknya duduk tuma’ninah sekejap dua atau 5 detik kemudian kembali berdiri untuk mengerjakan rakaat selanjutnya sambil membaca takbir, setelah berdiri dengan sempurna kemudian memulai rakaat selanjutnya dengan kembali membaca Fatihah.
  • 33. Dari Abu Hurairah katanya: Apabila Rasulullah SAW berdiri untuk raka’at kedua, beliau langsung membaca Fatihah, tanpa diam sebentar terlebih dahulu. [Muslim] Dari Mutharrif bin Abdullah, ia berkata : Aku dan Imran bin Hushein shalat di belakang Ali Bin Abi Thalib. Ketika sujud beliau bertakbir. Saat mengangkat kepala beliau bertakbir. Saat bangun dari dua rakaat beliau bertakbir. Selesai shalat Imran memegang tanganku dan berkata: Sesungguhnya Ali telah mengingatkan aku dengan shalat Muhammad SAW. [Bukhari, Muslim, Tirmidzi, Nasa’i, Abu Dawud, Ibnu Majah, Ahmed bin Hanbal, Malik & Ad Darami] DALIL TENTANG BACAAN TAKBIR BANGKIT DARI SUJUD
  • 34. Perintah dari Nabi Muhammad SAW untuk ber-tuma’ninah dalam shalat Hadis riwayat Abu Hurairah ra : Bahwa Rasulullah SAW masuk mesjid. Lalu seorang laki-laki masuk dan melakukan shalat. Setelah selesai ia datang dan memberi salam kepada Rasulullah SAW. Beliau menjawab salamnya lalu bersabda : Ulangilah shalatmu, karena sesungguhnya engkau belum shalat. Lelaki itu kembali shalat seperti shalat sebelumnya. Setelah shalatnya yang kedua ia mendatangi Nabi SAW dan memberi salam. Rasulullah SAW menjawab : Wa’alaikas salam. Kemudian beliau bersabda lagi : Ulangi shalatmu, karena sesungguhnya engkau belum shalat. Sehingga orang itu mengulangi shalatnya sebanyak tiga kali. Lelaki itu berkata : Demi Zat yang mengutus anda dengan membawa kebenaran, saya tidak dapat mengerjakan yang lebih baik daripada ini semua. Ajarilah saya. Beliau bersabda : Bila engkau melakukan shalat, bertakbirlah. Bacalah bacaan dari Al Quran yang engkau hafal. Setelah itu rukuk hingga engkau tenang dalam rukukmu. Bangunlah hingga berdiri tegak. Lalu bersujudlah hingga engkau tenang dalam sujudmu. Bangunlah hingga engkau tenang dalam dudukmu. Kerjakan semua itu dalam seluruh shalatmu. [HR. Bukhari, Muslim, Tirmidzi, Nasa’i, Abu Dawud, Ibnu Majah, Ahmed bin Hanbal]
  • 35. Duduk Tahiyat atau Duduk Tasyahud Duduk setiap dua rakaat atau duduk pada rakaat terakhir.
  • 36. 14. Duduk tahiyat awal adalah duduk sesudah sujud kedua pada setiap dua rakaat, dengan cara meluruskan ujung kaki kiri dan menegakkan ujung kaki kanan, kemudian membaca “attahiyatullillahi…”. Sesudah sampai pada membaca syahadat, kemudian bangkit berdiri sambil bertakbir untuk melanjutkan rakaat selanjutnya.
  • 37. Dari Maimunah isteri Nabi SAW katanya : “Apabila Rasulullah SAW sujud direnggangkannya kedua sikunya dari rusuk, sehingga kelihatan putih ketiak beliau. Dan apabila beliau duduk antara dua sujud dan pada tasyahud awal, beliau duduk tenang di atas pahanya yang kiri.” [Muslim] Dari ‘Aisyah katanya : “Rasulullah SAW memulai shalat beliau dengan takbir. Sesudah itu beliau baca surat Al Fatihah. Apabila beliau Ruku’ kepalanya tidak mendongak dan tidak pula menunduk, tetapi pertengahan (sehingga kepala beliau kelihatan rata dengan punggung). Apabila beliau bangkit dari Ruku’ beliau tidak sujud sebelum beliau berdiri lurus terlebih dahulu. Apabila beliau mengangkat kepala dari sujud (pertama), beliau tidak sujud (kedua) sebelum duduknya antara dua sujud itu tepat benar (sempurna) lebih dahulu. Tiap-tiap selesai dua rakaat, beliau membaca tahiyat sambil duduk menghimpit kaki kiri dan menegakkan kaki kanan. Beliau melarang duduk seperti cara setan duduk atau seperti binatang buas duduk. Dan beliau menyudahi shalat dengan membaca salam.” [Muslim] Dari Amir bin Abdullah bin Zubair dari bapaknya, katanya : “Apabila Rasulullah SAW duduk mendoa (tasyahud dalam shalat) diletakkannya tangan kanan diatas paha kanan, tangan kiri diatas paha kiri. Beliau menunjuk dengan telunjuk, meletakkan ibu jari di jari tengah serta meletakkan telapak tangan kiri di atas lutut.” [Muslim] TATA CARA DUDUK TAHIYAT
  • 38. Dari Abdullah bin Mas’ud ra dia berkata: Ketika kami bermakmum di belakang Rasulullah SAW kami membaca : “Keselamatan tetap kepada Allah, keselamatan tetap kepada si fulan.” Suatu hari Rasulullah SAW bersabda kepada kami : Sesungguhnya Allah adalah keselamatan itu sendiri. Jadi apabila salah seorang di antara engkau duduk (membaca tasyahud) hendaknya membaca : “ Segala kehormatan, semua rahmat dan semua yang baik itu milik Allah. Semoga keselamatan, rahmat Allah dan berkah-Nya dilimpahkan kepadamu, wahai Nabi. Semoga keselamatan dilimpahkan kepada kami dan kepada para hamba Allah yang saleh .” Apabila dia telah membacanya, maka keselamatan itu akan menyebar kepada semua hamba Allah yang saleh baik yang di langit maupun yang di bumi. “ Aku bersaksi bahwa tidak ada Tuhan selain Allah dan aku bersaksi bahwa Muhammad hamba-NYA dan Rasul-NYA ”, kemudian berdoalah sesukanya. [HR. Bukhari, Muslim, Tirmidzi, Nasa’i, Abu Dawud, Ibnu Majah, Ahmed bin Hanbal] DALIL TENTANG BACAAN TASYAHUD AWAL
  • 39. 15. Duduk tahiyat akhir adalah duduk pada rakaat terakhir, dengan cara meluruskan ujung kaki kiri dan menegakkan ujung kaki kanan, kemudian membaca “attahiyatullillahi…”.
  • 40. Dari Muhammad bin Amr bin Atha’, bahwasanya ia duduk dengan sekelompok sahabat Nabi SAW. Lalu kami menyebutkan tentang shalat Nabi SAW, maka Abu Humaid As Sa’idi berkata: “Aku adalah orang yang paling hafal di antara kalian tentang shalat Rasulullah SAW, aku melihat beliau bertakbir seraya menempatkan kedua tangannya sejajar dengan kedua pundaknya. Apabila ruku’ beliau menempatkan kedua tangannya pada kedua lututnya, kemudian beliau meratakan belakangnya (punggungnya). Apabila mengangkat kepalanya, beliau tegak hingga setiap ruas tulang belakang kembali pada tempatnya. Apabila sujud, beliau meletakkan kedua tangannya tanpa menelungkupkan dan tidak pula merapatkannya, dan menghadapkan jari-jarinya ke kiblat. Apabila duduk pada dua rakaat, beliau duduk di atas kaki kirinya dan menegakkan kaki kanannya. Apabila duduk pada rakaat terakhir beliau memajukan kaki kirinya dan menegakkan kaki yang satunya, seraya duduk dengan pantatnya. [Bukhari] DALIL TENTANG TATA CARA DUDUK TASYAHUD AKHIR
  • 41. Dari Abdullah bin Abu Laila, dia berkata: Kaab bin Ujrah menemuiku dan berkata: Maukah engkau aku berikan hadiah? Rasulullah SAW pernah menemui kami, lalu kami berkata: “Kami telah mengetahui cara membaca salam untuk baginda, lalu bagaimana kami membaca selawat untuk anda?” Beliau SAW bersabda: Bacalah, “ Ya Allah, limpahkan kesejahteraan kepada Muhammad dan keluarga Muhammad sebagaimana Engkau telah melimpahkan kesejahteraan kepada keluarga Ibrahim. Sesungguhnya Engkau maha terpuji lagi mulia. Ya Allah, limpahkanlah keberkahan kepada Muhammad dan keluarga Muhammad, sebagaimana Engkau telah melimpahkan keberkahan kepada keluarga Ibrahim. Sesungguhnya Engkau maha terpuji lagi maha mulia .” [Bukhari, Muslim, Tirmidzi, Nasa’i, Abu Dawud, Ibnu Majah, Ahmed bin Hanbal] DALIL TENTANG SALAWAT NABI
  • 42. 16. Sesudah selesai membaca tahiyat akhir, kemudian mengakhiri shalat dengan mengucapkan SALAM sambil menolehkan wajah ke sebelah kanan, kemudian menoleh ke sebelah kiri seraya membaca SALAM.
  • 43. DALIL TENTANG SALAM Dari Abu Ma’mar ra. Katanya : “Seorang Amir (pemimpin) dari Makkah menyudahi shalat dengan dua kali salam. Maka bertanya Abdullah, “Dari mana anda peroleh cara begitu?” Kata Al Hakam didalam hadisnya, “Sesungguhnya Rasulullah SAW melakukan seperti itu.” [Muslim] Dari Amir bin Sa’ad dari bapaknya (Sa’ad bin Abi Waqash ra), katanya : “Aku melihat Rasulullah SAW memberi salam ke kanan dan ke kiri sehingga terlihat olehku putih pipi beliau.” [Muslim]
  • 45. Dari Abu Hurairah katanya: Demi ALLAH, akan aku ajarkan kepada kamu cara shalat Rasulullah SAW. Maka Abu Hurairah berqunut ketika shalat Zuhur, Isya dan Subuh mendoakan kebaikan bagi orang-orang mukmin dan mengutuk orang-orang kafir. [Bukhari, Muslim, Nas’ai, Abu Dawud, Ahmad] Dari Muhammad, dia bertanya kepada Anas, katanya: Adakah Rasulullah SAW qunut dalam shalat subuh? Jawab Anas: Ada, yaitu sesudah ruku. [Muslim] Dari Anas bin Malik, katanya: Rasulullah SAW pernah qunut sebulan lamanya dalam shalat Subuh sesudah rukuk yaitu mengutuk kabilah-kabilah Ri’il, Dzakwan dan Ushayyah karena mereka mendurhakai ALLAH dan Rasul-NYA. [Muslim] Dari Al Barra bin Azib, katanya: Rasulullah SAW pernah qunut dalam shalat Subuh dan Maghrib. [Muslim] HADIS TENTANG QUNUT
  • 46.
  • 47. Adapun lafaznya, maka bacaan qunut yang terpilih adalah mengucapkan seperti yang diriwayatkan dalam hadis sahih dalam kitab sunan (Abu Dawud, Tirmizi, Nasa’i, Ibnu Majah dan Baihaqi serta lainnya), dengan isnad (sanad) sahih: Dari Hasan bin Ali: Rasulullah SAW mengajari aku kata-kata yang kuucapkan dalam shalat Witir: DOA QUNUT Ya ALLAH, tunjukilah aku sebagaimana orang yang Engkau beri petunjuk. Dan bebaskanlah aku (dari kekurangan lahir batin) sebagaimana orang yang Engkau bebaskan. Dan jadikanlah aku sebagai orang yang menuju hanya kepada-MU semata. Dan berkatilah aku dalam rezeki yang engkau berikan. Karena sesungguhnya Engkaulah yang mentakdirkan dan bukan Engkau yang ditakdirkan. Tidaklah hina orang yang mencintaiMU. Maha Suci Engkau, wahai Tuhan kami yang Maha Tinggi.
  • 48.
  • 49. Sujud Sahwi (sujud karena terlupa)
  • 50. Ketahuilah bahwa sujud sahwi adalah kesepakatan semua aliran tanpa terkecuali. Banyak hadis sahih yang menerangkannya. Diantaranya adalah hadis sahih muttafaq alaih: Dari Abu Hurairah, katanya Rasulullah SAW bersabda: Apabila kamu shalat, datanglah setan mengganggumu sehingga kamu lupa telah berapa raka’at kamu shalat. Apabila kamu mengalami hal yang demikian itu, maka sujudlah dua kali ketika duduk (tasyahud akhir). [Muslim] Dari Abdullah bin Buhainah, ia berkata: Rasulullah SAW shalat dua rakaat bersama kami, kemudian beliau bangkit dan tidak duduk. Para sahabat yang lainpun ikut bangkit bersama beliau. Ketika beliau hendak menyelesaikan shalatnya dan kami menunggu salamnya, beliau malah membaca takbir lalu melakukan sujud dua kali sedang beliau masih dalam keadaan duduk sebelum salam. Kemudian beliau salam. [Bukhari, Muslim, Tirmizi, Nasai, Abu Dawud, Ibnu Majah, Ahmed, Malik & Ad Darami] DALIL TENTANG SUJUD SAHWI
  • 51. Dari Abdullah bin Mas’ud, ia berkata: Rasulullah SAW shalat (menurut perawi Ibrahim, beliau SAW terlebih atau kurang jumlah rakaat). Ketika selesai salam, ada yang berkata: Ya Rasulullah, apakah telah terjadi sesuatu ketika baginda shalat. Rasulullah SAW bertanya: Apa itu? Mereka menjawab: Baginda melakukan shalat begini, begini. Seketika itu juga Rasulullah SAW melipatkan kedua kakinya dan menghadap kiblat, melakukan sujud dua kali dan salam. Kemudian beliau berpaling kepada kami seraya bersabda: Seandainya terjadi sesuatu dalam shalat, maka aku akan menerangkannya kepadamu. Tetapi aku adalah manusia biasa yang dapat lupa seperti halnya engkau. Apabila aku lupa, maka ingatkanlah aku. Apabila salah seorang kamu merasa ragu-ragu dalam shalatnya, maka berusahalah mencari dan meyakini yang benar, lalu sempurnakan. Selanjutnya hendaknya ia melakukan sujud dua kali. [Bukhari, Muslim, Tirmizi, Nasai, Abu Dawud, Ibnu Majah, Ahmed, Malik & Ad Darami] DALIL TENTANG SUJUD SAHWI
  • 52. Ada perbedaan di antara para ulama tentang saat membaca Sujud sahwi, ada yang berpendapat dilakukan sebelum mengucapkan salam dan ada yang berpendapat sesudah salam. Pendapat yang mengatakan sujud sahwi adalah sesudah salam, sesuai hadis sahih: Dari Abdullah katanya: Nabi SAW sujud dua kali karena lupa, yaitu sesudah salam dan bercakap-cakap. [Muslim] Namun pendapat Imam yang kita pilih mengatakan bahwa sujud sahwi dilakukan sebelum salam, hal ini berpegang dari banyaknya hadis sahih Bukhari, Muslim yang menerangkannya. Sedangkan dalam hal apa yang dibaca ketika melakukan sujud sahwi, maka kita kemukakan pendapat Imam Nawawi rahimahullah: Bacaan sujud sahwi adalah sama dengan bacaan sujud yaitu “subhana rabbi al a’la” , karena dalam hadis-hadis tidak disebutkan bacaannya yang tertentu. Dalam hadis-hadis sahih Bukhari, Muslim dan kelompok Sunan, Rasulullah SAW hanya menyebutnya sebagai sujud karena terlupa. Dan bacaan duduk antara dua sujud sahwi adalah sama dengan bacaan duduk antara dua sujud yaitu “rabbigh fir li, rabbigh fir li” atau yang panjang lagi dari hadis kelompok Sunan. BACAAN SUJUD SAHWI
  • 53. Ya ALLAH, begitulah yang kami ketahui semampu kami tentang shalat yang diajarkan oleh Rasul-MU. Ya ALLAH, ampunilah dosa dan segala kekurangan kami. Cukuplah hanya kepada-MU kami berserah diri. Tidak ada Tuhan selain ALLAH Yang Maha Bijaksana lagi Maha Pengampun. Ya ALLAH hanya kepada-MU kami menyembah dan hanya kepada-MU kami memohon pertolongan.