SlideShare a Scribd company logo
1 of 19
Teori Belajar
Behavioristik
Pandangan tentang belajar
Belajar merupakan perubahan tingkah
laku yang terjadi berdasarkan paradigma
S-R (stimulus- respon)
Ciri-ciri teori belajar
behavioristik
 Mementingkan pengaruh lingkungan
 Mementingkan bagian-bagian ( elementalistik )
 Mementingkan peranan reaksi.
 Mengutamakan mekanisme terbentuknya hasil
belajar.
 Mementingkan sebab-sebab di waktu yang lalu,
 Mementingkan pembentukan kebiasaan, dan
dalam pemecahan problem, ciri khasnya “trial and
error”.
Termasuk teori belajar
behavioristik
 Teori belajar koneksionisme dengan tokoh
Edward Lee Thorndike.
 Teori belajar classical conditioning dengan
tokoh Pavlov.
 Teori belajar Descriptive behaviorism atau
operant conditioning dengan tokoh
Skinner.
Teori Belajar Koneksionisme
Belajar dapat terjadi dengan dibentuknya
hubungan yang kuat antara stimulus dan respons.
Agar tercapai hubungan antara stimulus dan
respons, perlu adanya kemampuan untuk memilih
respons yang tepat serta melalui percobaan-
percobaan (trials) dan kegagalan-kegagalan (error)
terlebih dahulu
Hukum-hukum Belajar dariThorndike
Ada tiga hukum dasar ( hukum primer ) dan lima hukum tambahan
 Hukum Kesiapan (Law of Readiness)
 Hukum latihan (Law of exercise)
 Hukum akibat ( the law of effect )
 Multiple Respons
 Set atauattitude
 Partial activity/prepotency of elements
 Response by analogy atau transfer of training
 Associative Shifting
Revisi Hukum Belajar dari
Thorndike
 Hukum latihan ditinggalkan
 Hukum akibat (the law of effect)
direvisi
 Belongingness
 Spread of effect
PenerapanTeori Belajar Koneksionisme
 Guru dalam proses pembelajaran harus tahu apa yang hendak diberikan
kepada siswa.
 Dalam proses pembelajaran, tujuan yang akan dicapai harus
dirumuskan dengan jelas, masih dalam jangkauan kemampuan siswa.
 Motivasi dalam belajar tidak begitu penting, yang lebih penting ialah
adanya respon-respons yang benar terhadap stimuli.
 Ulangan yang teratur perlu sebagai umpan balik bagi guru, apakah
proses pembelajaran sudah sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai atau
belum.
 Siswa yang sudah belajar dengan baik segera diarahkan.
 Situasi belajar dibuat mirip dengan kehidupan nyata, sehingga terjadi
transfer dari kelas ke lingkungan luar.
 Materi pembelajaran yang diberikan harus dapat diterapkan dalam
kehidupan sehari-hari.
 Tugas yang melebihi kemampuan peserta didik tidak akan
meningkatkan kemampuan siswa dalam memecahkan
permasalahannya.
Teori belajar classical conditioning
Eksperimen Pavlov dapat diterangkan berikut
US UR
CS1+ US1 UR1
CS2+ US2 UR2
CS3+ US3 UR3
CS32+US32 UR32
CSn CRn
Keterangan
 US (unconditioned stimulus): Stimulus tidak dikondisikan yaitu stimulus
yang langsung menimbulkan respon, misalnya daging dapat merangsang
anjing untuk mengeluarkan air liur.
 UR (unconditioned respons) : respon tak bersyarat, yaiturespon yang
muncul dengan hadirnya US, misalnya air liur anjing keluar karena anjing
melihat daging.
 CS (conditioning stimulus) : stimulus bersyarat, yaitu stimulus yang tidak
dapat langsung menimbulkan respon, agar dapat menimbulkan respon perlu
dipasangkan dengan US secara terus menerus agar menimbulkan respon.
Misalnya Bunyi bel akan menyebabkan anjing mengeluarkan air liur jika
selalu dipasangkan dengan daging.
 CR (conditioning respons) : respons bersyarat, yaitu respon yang
muncul dengan hadirnya CS. Misalnya: air liur anjing keluar karena anjing
mendengar bel.
Penerapan teori conditioning dalam
belajar
 Mata pelajaran Matematika ( CS ) + guru yang baik (US), siswa
mempunyai respon positif (UR), yang berarti siswa senang
pada cara guru mengajar matematika dengan baik. Kalau hal ini
dilakukan berkali-kali, maka akan terjadi: mata pelajaran
Matematika (CS) menjadikan siswa mempunyai respon positif
terhadap mata pelajaran Matematika (CR).
 Matematika (CS) + guru otoriter (US) respons siswa negatif
(UR). Kalau hal ini dilakukan berkali- kali, maka akan terjadi hal
sebagai berikut: mata pelajaran matematika (CS) menjadikan
respons siswa terhadap mata pelajaran matematika negatif
(CR).
PenerapanTeori Skinner dalam belajar
 Hasil belajar harus segera diberitahukan kepada siswa,
jika salah dibetulkan, jika benar diberi penguat.
 Proses belajar harus mengikuti irama dari si-belajar.
 Materi pelajaran menggunakan sistem modul.
 Dalam proses pembelajaran, lebih dipentingkan
aktivitas sendiri.
 Dalam proses pembelajaran, tidak digunakan hukuman.
Untuk ini lingkungan perlu diubah, untuk menghindari
adanya hukuman.
 Tingkah laku yang diinginkan pendidik, diberi hadiah,
dan sebaiknya hadiah diberikan dengan digunakannya
jadwal variable rasio reinforcer.
 Dalam pembelajaran, digunakan shaping.
Skinner suggests the steps:
 Clearly specify the action or performance the
student is to learn to do.
 Break down the task into small achievable steps,
going from simple to complex.
 Let the student perform each step, reinforcing
correct actions.
 Adjust so that the student is always successful
until finally the goal is reached.
 Transfer to intermittent reinforcement to
maintain the student's performance
Teori Belajar Menurut Watson
Watson mendefinisikan belajar sebagai
proses interaksi antara stimulus dan respon,
namun stimulus dan respon yang dimaksud
harus dapat diamati (observable) dan dapat
diukur. Jadi walaupun dia mengakui adanya
perubahan-perubahan mental dalam diri
seseorang selama proses belajar, namun dia
menganggap faktor tersebut sebagai hal yang
tidak perlu diperhitungkan karena tidak
dapat diamati.
Teori Belajar Menurut Clark Hull
Clark Hull juga menggunakan variabel hubungan antara
stimulus dan respon untuk menjelaskan pengertian belajar.
Namun dia sangat terpengaruh oleh teori evolusi Charles
Darwin. Bagi Hull, seperti halnya teori evolusi, semua
fungsi tingkah laku bermanfaat terutama untuk menjaga
agar organisme tetap bertahan hidup. Oleh sebab itu Hull
mengatakan kebutuhan biologis (drive) dan pemuasan
kebutuhan biologis (drive reduction) adalah penting dan
menempati posisi sentral dalam seluruh kegiatan manusia
Teori Belajar Menurut Edwin Guthrie
Azas belajar Guthrie yang utama adalah
hukum kontiguiti.Yaitu gabungan stimulus-
stimulus yang disertai suatu gerakan, pada
waktu timbul kembali cenderung akan
diikuti oleh gerakan yang sama (Bell,
Gredler, 1991). Guthrie juga menggunakan
variabel hubungan stimulus dan respon
untuk menjelaskan terjadinya proses
belajar
AplikasiTeori Behavioristik dalam
Pembelajaran
Aliran psikologi belajar yang sangat besar pengaruhnya
terhadap arah pengembangan teori dan praktik pendidikan
dan pembelajaran hingga kini adalah aliran behavioristik.
Aliran ini menekankan pada terbentuknya perilaku yang
tampak sebagai hasil belajar.Teori behavioristik dengan
model hubungan stimulus responnya, mendudukkan orang
yang belajar sebagai individu yang pasif. Respon atau
perilaku tertentu dengan menggunakan metode drill atau
pembiasaan semata. Munculnya perilaku akan semakin kuat
bila diberikan reinforcement dan akan menghilang bila
dikenai hukuman
Beberapa prinsip dalam teori belajar
behavioristik, meliputi:
(1) Reinforcement and Punishment;
(2) Primary and Secondary Reinforcement;
(3) Schedules of Reinforcement;
(4) Contingency Management;
(5) Stimulus Control in Operant Learning;
(6) The Elimination of Responses
(Gage, Berliner, 1984)
TERIMA KASIH

More Related Content

What's hot

Ppt evaluasi pembelajaran
Ppt evaluasi pembelajaranPpt evaluasi pembelajaran
Ppt evaluasi pembelajaran
rizka_pratiwi
 
Sentralisasi, Desentralisasi Pendidikan
Sentralisasi, Desentralisasi PendidikanSentralisasi, Desentralisasi Pendidikan
Sentralisasi, Desentralisasi Pendidikan
Potpotya Fitri
 
Power point pengelolaan kelas
Power point pengelolaan kelasPower point pengelolaan kelas
Power point pengelolaan kelas
remintha
 
TEORI BELAJAR HUMANISTIK
TEORI BELAJAR HUMANISTIKTEORI BELAJAR HUMANISTIK
TEORI BELAJAR HUMANISTIK
Ranny Rolinda R
 
Aksi nyata merdeka belajar.pptx
Aksi nyata merdeka belajar.pptxAksi nyata merdeka belajar.pptx
Aksi nyata merdeka belajar.pptx
MASJIDALHILAL
 
ppt Pembelajaran terpadu model integreted
ppt Pembelajaran terpadu model integretedppt Pembelajaran terpadu model integreted
ppt Pembelajaran terpadu model integreted
rizka_pratiwi
 

What's hot (20)

Ppt evaluasi pembelajaran
Ppt evaluasi pembelajaranPpt evaluasi pembelajaran
Ppt evaluasi pembelajaran
 
Analisis Materi Pembelajaran
Analisis Materi Pembelajaran Analisis Materi Pembelajaran
Analisis Materi Pembelajaran
 
Landasan kultural pendidikan
Landasan kultural pendidikanLandasan kultural pendidikan
Landasan kultural pendidikan
 
KOMPETENSI GURU
KOMPETENSI GURUKOMPETENSI GURU
KOMPETENSI GURU
 
Sentralisasi, Desentralisasi Pendidikan
Sentralisasi, Desentralisasi PendidikanSentralisasi, Desentralisasi Pendidikan
Sentralisasi, Desentralisasi Pendidikan
 
Makalah teori belajar behavioristik
Makalah teori belajar behavioristikMakalah teori belajar behavioristik
Makalah teori belajar behavioristik
 
Power point pengelolaan kelas
Power point pengelolaan kelasPower point pengelolaan kelas
Power point pengelolaan kelas
 
TEORI BELAJAR HUMANISTIK
TEORI BELAJAR HUMANISTIKTEORI BELAJAR HUMANISTIK
TEORI BELAJAR HUMANISTIK
 
Perkembangan Kognitif dan Bahasa Pada Anak
Perkembangan Kognitif dan Bahasa Pada AnakPerkembangan Kognitif dan Bahasa Pada Anak
Perkembangan Kognitif dan Bahasa Pada Anak
 
Fungsi Penggerakan (Actuating)
Fungsi Penggerakan (Actuating)Fungsi Penggerakan (Actuating)
Fungsi Penggerakan (Actuating)
 
Ppt casim tes bentuk essay terbatas dan bebas
Ppt casim tes bentuk essay  terbatas dan bebasPpt casim tes bentuk essay  terbatas dan bebas
Ppt casim tes bentuk essay terbatas dan bebas
 
4. teori-belajar
4. teori-belajar4. teori-belajar
4. teori-belajar
 
Aksi nyata merdeka belajar.pptx
Aksi nyata merdeka belajar.pptxAksi nyata merdeka belajar.pptx
Aksi nyata merdeka belajar.pptx
 
ppt Pembelajaran terpadu model integreted
ppt Pembelajaran terpadu model integretedppt Pembelajaran terpadu model integreted
ppt Pembelajaran terpadu model integreted
 
Ppt pendekatan-pendekatan dalam manajemen kelas
Ppt pendekatan-pendekatan dalam manajemen kelasPpt pendekatan-pendekatan dalam manajemen kelas
Ppt pendekatan-pendekatan dalam manajemen kelas
 
TES, PENGUKURAN, PENILAIAN DAN EVALUASI (DINI&ORNELA)
TES, PENGUKURAN, PENILAIAN DAN EVALUASI (DINI&ORNELA)TES, PENGUKURAN, PENILAIAN DAN EVALUASI (DINI&ORNELA)
TES, PENGUKURAN, PENILAIAN DAN EVALUASI (DINI&ORNELA)
 
Menciptakan proses pembelajaran berbasis karakter
Menciptakan proses pembelajaran berbasis karakterMenciptakan proses pembelajaran berbasis karakter
Menciptakan proses pembelajaran berbasis karakter
 
Teori Belajar Behavioristik dan Penerapannya dalam Pembelajaran
Teori Belajar Behavioristik dan Penerapannya dalam PembelajaranTeori Belajar Behavioristik dan Penerapannya dalam Pembelajaran
Teori Belajar Behavioristik dan Penerapannya dalam Pembelajaran
 
Bab 4
Bab 4Bab 4
Bab 4
 
PENGELOLAAN PENDIDIKAN
PENGELOLAAN PENDIDIKANPENGELOLAAN PENDIDIKAN
PENGELOLAAN PENDIDIKAN
 

Similar to Teori Belajar Behavioristik

Teori Behaioristik
Teori BehaioristikTeori Behaioristik
Teori Behaioristik
Edho1802
 
Psikologi Pendidikan- Teori Behavioristik
Psikologi Pendidikan- Teori BehavioristikPsikologi Pendidikan- Teori Behavioristik
Psikologi Pendidikan- Teori Behavioristik
Anita Rahman
 
Aplikasi teori behavioristik_dalam_prose
Aplikasi teori behavioristik_dalam_proseAplikasi teori behavioristik_dalam_prose
Aplikasi teori behavioristik_dalam_prose
ArisPiligame
 
Teori perspektif, deskriptif, dan behavioristik
Teori perspektif, deskriptif, dan behavioristikTeori perspektif, deskriptif, dan behavioristik
Teori perspektif, deskriptif, dan behavioristik
Atika Aziz
 
Pandangan ahli teoris behavioris
Pandangan ahli teoris behaviorisPandangan ahli teoris behavioris
Pandangan ahli teoris behavioris
ainaasri
 

Similar to Teori Belajar Behavioristik (20)

Teori Behaioristik
Teori BehaioristikTeori Behaioristik
Teori Behaioristik
 
Psikologi Pendidikan- Teori Behavioristik
Psikologi Pendidikan- Teori BehavioristikPsikologi Pendidikan- Teori Behavioristik
Psikologi Pendidikan- Teori Behavioristik
 
PPT-Teori belajar Behavioristik.pptx
PPT-Teori belajar Behavioristik.pptxPPT-Teori belajar Behavioristik.pptx
PPT-Teori belajar Behavioristik.pptx
 
Teori belajar behavioristik
Teori belajar behavioristikTeori belajar behavioristik
Teori belajar behavioristik
 
Modul 6 kb 1
Modul 6 kb 1Modul 6 kb 1
Modul 6 kb 1
 
teori.docx
teori.docxteori.docx
teori.docx
 
Aplikasi teori behavioristik_dalam_prose
Aplikasi teori behavioristik_dalam_proseAplikasi teori behavioristik_dalam_prose
Aplikasi teori behavioristik_dalam_prose
 
Teori teori belajar 1
Teori teori belajar 1Teori teori belajar 1
Teori teori belajar 1
 
Teori belajar koneksionisme, guthrie, hull,dan
Teori belajar koneksionisme, guthrie, hull,danTeori belajar koneksionisme, guthrie, hull,dan
Teori belajar koneksionisme, guthrie, hull,dan
 
Teori perspektif, deskriptif, dan behavioristik
Teori perspektif, deskriptif, dan behavioristikTeori perspektif, deskriptif, dan behavioristik
Teori perspektif, deskriptif, dan behavioristik
 
Teori behavioristik545
Teori behavioristik545Teori behavioristik545
Teori behavioristik545
 
Teori Belajar
Teori BelajarTeori Belajar
Teori Belajar
 
Teori behavioristik mardiah
Teori behavioristik mardiahTeori behavioristik mardiah
Teori behavioristik mardiah
 
Pandangan ahli teoris behavioris
Pandangan ahli teoris behaviorisPandangan ahli teoris behavioris
Pandangan ahli teoris behavioris
 
PRESENTASI TEORI BELAJAR.pptx
PRESENTASI TEORI BELAJAR.pptxPRESENTASI TEORI BELAJAR.pptx
PRESENTASI TEORI BELAJAR.pptx
 
Theory of teaching & learning
Theory of teaching & learningTheory of teaching & learning
Theory of teaching & learning
 
Teori teori pedagogi
Teori   teori pedagogiTeori   teori pedagogi
Teori teori pedagogi
 
Psikologi belajar thorndike
Psikologi belajar thorndikePsikologi belajar thorndike
Psikologi belajar thorndike
 
BEHAVIORISTIK - TEORI BELAJAR PERLAKU
BEHAVIORISTIK - TEORI BELAJAR PERLAKUBEHAVIORISTIK - TEORI BELAJAR PERLAKU
BEHAVIORISTIK - TEORI BELAJAR PERLAKU
 
KB1.pdf
KB1.pdfKB1.pdf
KB1.pdf
 

More from Charis Muhammad

More from Charis Muhammad (20)

Jobsheet Memperbaiki Gangguan-Gangguan Sistem Bahan Bakar Diesel
Jobsheet Memperbaiki Gangguan-Gangguan Sistem Bahan Bakar DieselJobsheet Memperbaiki Gangguan-Gangguan Sistem Bahan Bakar Diesel
Jobsheet Memperbaiki Gangguan-Gangguan Sistem Bahan Bakar Diesel
 
Jobsheet Overhaul Motor Starter
Jobsheet Overhaul Motor StarterJobsheet Overhaul Motor Starter
Jobsheet Overhaul Motor Starter
 
Jobsheet Pemeriksaan Sistem Starter Pada Kendaraan
Jobsheet Pemeriksaan Sistem Starter Pada KendaraanJobsheet Pemeriksaan Sistem Starter Pada Kendaraan
Jobsheet Pemeriksaan Sistem Starter Pada Kendaraan
 
Jobsheet Overhaul Alternator Dan Regulator
Jobsheet Overhaul Alternator Dan RegulatorJobsheet Overhaul Alternator Dan Regulator
Jobsheet Overhaul Alternator Dan Regulator
 
Jobsheet Pemeriksaan Sistem Pengisian Pada Kendaraan
Jobsheet Pemeriksaan Sistem Pengisian Pada KendaraanJobsheet Pemeriksaan Sistem Pengisian Pada Kendaraan
Jobsheet Pemeriksaan Sistem Pengisian Pada Kendaraan
 
Jobsheet Overhaul Karburator
Jobsheet Overhaul KarburatorJobsheet Overhaul Karburator
Jobsheet Overhaul Karburator
 
Jobsheet Memeriksa Pompa Bahan Bakar
Jobsheet Memeriksa Pompa Bahan BakarJobsheet Memeriksa Pompa Bahan Bakar
Jobsheet Memeriksa Pompa Bahan Bakar
 
Jobsheet Pemeriksaan Dan Penyetelan Karburator
Jobsheet Pemeriksaan Dan Penyetelan KarburatorJobsheet Pemeriksaan Dan Penyetelan Karburator
Jobsheet Pemeriksaan Dan Penyetelan Karburator
 
Jobsheet Overhaul Distributor
Jobsheet Overhaul DistributorJobsheet Overhaul Distributor
Jobsheet Overhaul Distributor
 
Jobsheet Pemeriksaan Sistem Pengapian Pada Kendaraan
Jobsheet Pemeriksaan Sistem Pengapian Pada KendaraanJobsheet Pemeriksaan Sistem Pengapian Pada Kendaraan
Jobsheet Pemeriksaan Sistem Pengapian Pada Kendaraan
 
Jobsheet Overhaule Motor Starter Mobil
Jobsheet Overhaule Motor Starter MobilJobsheet Overhaule Motor Starter Mobil
Jobsheet Overhaule Motor Starter Mobil
 
Elemen Mesin II - Rodagigi Lurus
Elemen Mesin II - Rodagigi LurusElemen Mesin II - Rodagigi Lurus
Elemen Mesin II - Rodagigi Lurus
 
Elemen Mesin II - Rem
Elemen Mesin II - RemElemen Mesin II - Rem
Elemen Mesin II - Rem
 
Elemen Mesin II - Rem
Elemen Mesin II - RemElemen Mesin II - Rem
Elemen Mesin II - Rem
 
Elemen Mesin II - Rantai
Elemen Mesin II - RantaiElemen Mesin II - Rantai
Elemen Mesin II - Rantai
 
Keuntungan dan Kerugian Diesel Dibanding Bensin
Keuntungan dan Kerugian Diesel Dibanding BensinKeuntungan dan Kerugian Diesel Dibanding Bensin
Keuntungan dan Kerugian Diesel Dibanding Bensin
 
Mesin Konversi Energi - Motor Bensin
Mesin Konversi Energi - Motor BensinMesin Konversi Energi - Motor Bensin
Mesin Konversi Energi - Motor Bensin
 
Diagnosis Sistem Starter
Diagnosis Sistem StarterDiagnosis Sistem Starter
Diagnosis Sistem Starter
 
Elemen Mesin 1 - Keling 2
Elemen Mesin 1 - Keling 2Elemen Mesin 1 - Keling 2
Elemen Mesin 1 - Keling 2
 
Elemen Mesin 1 - Keling 1
Elemen Mesin 1 - Keling 1Elemen Mesin 1 - Keling 1
Elemen Mesin 1 - Keling 1
 

Recently uploaded

1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
MetalinaSimanjuntak1
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
dpp11tya
 
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNSLatsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
dheaprs
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
ssuser35630b
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
AtiAnggiSupriyati
 

Recently uploaded (20)

Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
 
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
 
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
 
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaIntegrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
 
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
 
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNSLatsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
 
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
HiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaHiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
 
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
presentasi lembaga negara yang ada di indonesia
presentasi lembaga negara yang ada di indonesiapresentasi lembaga negara yang ada di indonesia
presentasi lembaga negara yang ada di indonesia
 

Teori Belajar Behavioristik

  • 2. Pandangan tentang belajar Belajar merupakan perubahan tingkah laku yang terjadi berdasarkan paradigma S-R (stimulus- respon)
  • 3. Ciri-ciri teori belajar behavioristik  Mementingkan pengaruh lingkungan  Mementingkan bagian-bagian ( elementalistik )  Mementingkan peranan reaksi.  Mengutamakan mekanisme terbentuknya hasil belajar.  Mementingkan sebab-sebab di waktu yang lalu,  Mementingkan pembentukan kebiasaan, dan dalam pemecahan problem, ciri khasnya “trial and error”.
  • 4. Termasuk teori belajar behavioristik  Teori belajar koneksionisme dengan tokoh Edward Lee Thorndike.  Teori belajar classical conditioning dengan tokoh Pavlov.  Teori belajar Descriptive behaviorism atau operant conditioning dengan tokoh Skinner.
  • 5. Teori Belajar Koneksionisme Belajar dapat terjadi dengan dibentuknya hubungan yang kuat antara stimulus dan respons. Agar tercapai hubungan antara stimulus dan respons, perlu adanya kemampuan untuk memilih respons yang tepat serta melalui percobaan- percobaan (trials) dan kegagalan-kegagalan (error) terlebih dahulu
  • 6. Hukum-hukum Belajar dariThorndike Ada tiga hukum dasar ( hukum primer ) dan lima hukum tambahan  Hukum Kesiapan (Law of Readiness)  Hukum latihan (Law of exercise)  Hukum akibat ( the law of effect )  Multiple Respons  Set atauattitude  Partial activity/prepotency of elements  Response by analogy atau transfer of training  Associative Shifting
  • 7. Revisi Hukum Belajar dari Thorndike  Hukum latihan ditinggalkan  Hukum akibat (the law of effect) direvisi  Belongingness  Spread of effect
  • 8. PenerapanTeori Belajar Koneksionisme  Guru dalam proses pembelajaran harus tahu apa yang hendak diberikan kepada siswa.  Dalam proses pembelajaran, tujuan yang akan dicapai harus dirumuskan dengan jelas, masih dalam jangkauan kemampuan siswa.  Motivasi dalam belajar tidak begitu penting, yang lebih penting ialah adanya respon-respons yang benar terhadap stimuli.  Ulangan yang teratur perlu sebagai umpan balik bagi guru, apakah proses pembelajaran sudah sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai atau belum.  Siswa yang sudah belajar dengan baik segera diarahkan.  Situasi belajar dibuat mirip dengan kehidupan nyata, sehingga terjadi transfer dari kelas ke lingkungan luar.  Materi pembelajaran yang diberikan harus dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.  Tugas yang melebihi kemampuan peserta didik tidak akan meningkatkan kemampuan siswa dalam memecahkan permasalahannya.
  • 9. Teori belajar classical conditioning Eksperimen Pavlov dapat diterangkan berikut US UR CS1+ US1 UR1 CS2+ US2 UR2 CS3+ US3 UR3 CS32+US32 UR32 CSn CRn
  • 10. Keterangan  US (unconditioned stimulus): Stimulus tidak dikondisikan yaitu stimulus yang langsung menimbulkan respon, misalnya daging dapat merangsang anjing untuk mengeluarkan air liur.  UR (unconditioned respons) : respon tak bersyarat, yaiturespon yang muncul dengan hadirnya US, misalnya air liur anjing keluar karena anjing melihat daging.  CS (conditioning stimulus) : stimulus bersyarat, yaitu stimulus yang tidak dapat langsung menimbulkan respon, agar dapat menimbulkan respon perlu dipasangkan dengan US secara terus menerus agar menimbulkan respon. Misalnya Bunyi bel akan menyebabkan anjing mengeluarkan air liur jika selalu dipasangkan dengan daging.  CR (conditioning respons) : respons bersyarat, yaitu respon yang muncul dengan hadirnya CS. Misalnya: air liur anjing keluar karena anjing mendengar bel.
  • 11. Penerapan teori conditioning dalam belajar  Mata pelajaran Matematika ( CS ) + guru yang baik (US), siswa mempunyai respon positif (UR), yang berarti siswa senang pada cara guru mengajar matematika dengan baik. Kalau hal ini dilakukan berkali-kali, maka akan terjadi: mata pelajaran Matematika (CS) menjadikan siswa mempunyai respon positif terhadap mata pelajaran Matematika (CR).  Matematika (CS) + guru otoriter (US) respons siswa negatif (UR). Kalau hal ini dilakukan berkali- kali, maka akan terjadi hal sebagai berikut: mata pelajaran matematika (CS) menjadikan respons siswa terhadap mata pelajaran matematika negatif (CR).
  • 12. PenerapanTeori Skinner dalam belajar  Hasil belajar harus segera diberitahukan kepada siswa, jika salah dibetulkan, jika benar diberi penguat.  Proses belajar harus mengikuti irama dari si-belajar.  Materi pelajaran menggunakan sistem modul.  Dalam proses pembelajaran, lebih dipentingkan aktivitas sendiri.  Dalam proses pembelajaran, tidak digunakan hukuman. Untuk ini lingkungan perlu diubah, untuk menghindari adanya hukuman.  Tingkah laku yang diinginkan pendidik, diberi hadiah, dan sebaiknya hadiah diberikan dengan digunakannya jadwal variable rasio reinforcer.  Dalam pembelajaran, digunakan shaping.
  • 13. Skinner suggests the steps:  Clearly specify the action or performance the student is to learn to do.  Break down the task into small achievable steps, going from simple to complex.  Let the student perform each step, reinforcing correct actions.  Adjust so that the student is always successful until finally the goal is reached.  Transfer to intermittent reinforcement to maintain the student's performance
  • 14. Teori Belajar Menurut Watson Watson mendefinisikan belajar sebagai proses interaksi antara stimulus dan respon, namun stimulus dan respon yang dimaksud harus dapat diamati (observable) dan dapat diukur. Jadi walaupun dia mengakui adanya perubahan-perubahan mental dalam diri seseorang selama proses belajar, namun dia menganggap faktor tersebut sebagai hal yang tidak perlu diperhitungkan karena tidak dapat diamati.
  • 15. Teori Belajar Menurut Clark Hull Clark Hull juga menggunakan variabel hubungan antara stimulus dan respon untuk menjelaskan pengertian belajar. Namun dia sangat terpengaruh oleh teori evolusi Charles Darwin. Bagi Hull, seperti halnya teori evolusi, semua fungsi tingkah laku bermanfaat terutama untuk menjaga agar organisme tetap bertahan hidup. Oleh sebab itu Hull mengatakan kebutuhan biologis (drive) dan pemuasan kebutuhan biologis (drive reduction) adalah penting dan menempati posisi sentral dalam seluruh kegiatan manusia
  • 16. Teori Belajar Menurut Edwin Guthrie Azas belajar Guthrie yang utama adalah hukum kontiguiti.Yaitu gabungan stimulus- stimulus yang disertai suatu gerakan, pada waktu timbul kembali cenderung akan diikuti oleh gerakan yang sama (Bell, Gredler, 1991). Guthrie juga menggunakan variabel hubungan stimulus dan respon untuk menjelaskan terjadinya proses belajar
  • 17. AplikasiTeori Behavioristik dalam Pembelajaran Aliran psikologi belajar yang sangat besar pengaruhnya terhadap arah pengembangan teori dan praktik pendidikan dan pembelajaran hingga kini adalah aliran behavioristik. Aliran ini menekankan pada terbentuknya perilaku yang tampak sebagai hasil belajar.Teori behavioristik dengan model hubungan stimulus responnya, mendudukkan orang yang belajar sebagai individu yang pasif. Respon atau perilaku tertentu dengan menggunakan metode drill atau pembiasaan semata. Munculnya perilaku akan semakin kuat bila diberikan reinforcement dan akan menghilang bila dikenai hukuman
  • 18. Beberapa prinsip dalam teori belajar behavioristik, meliputi: (1) Reinforcement and Punishment; (2) Primary and Secondary Reinforcement; (3) Schedules of Reinforcement; (4) Contingency Management; (5) Stimulus Control in Operant Learning; (6) The Elimination of Responses (Gage, Berliner, 1984)