1. BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Jenis dari mikroba sangat berbeda. Hampir disemua daerah biosfir dapat
dijumpai mikroba. Di semua tempat yang dihuni manusia dapat dijumpai
mikroba yang mampu hidup dan berkembangbiak, contohnya pada cuaca
tertentu, pada organisme yang memiliki kulit, pada beberapa tubuh zat cair atau
pada udara, air, makanan, kotoran, ataupun ruang berdebu. Baru-baru ini telah
ditemukan mikroba yang hidup di puncak gunung dan di dasar laut dalam,
dimana manusia tidak dapat bertahan hidup.
Mikroba memiliki peran penting dalam kehidupan manusia. Tanpa
kehadiran mereka, dunia penuh dengan limbah. Berdasarkan peranannya,
mikroba dapat dibagi menjadi tiga golongan. Golongan pertama adalah mikroba
yang memiliki peran berguna bagi manusia, yaitu mikroba pengurai, nitrifikasi,
nitrogen, usus, dan penghasil antibiotic. Golongan kedua adalah mikroba yang
memiliki peran merugikan bagi manusia, yaitu mikroba pembusuk dan pathogen.
Golongan ketiga adalah mikroba yang belum diketahui peranannya bagi
kepeningan manusia. Mikroba jenis ketiga ini termasuk mikroba yang
peranannya kadang berguna bagi manusia, tetapi dilain waktu berperan
merugikan.
Mikroba patogen merupakan mikroba yang sering menimbulkan penyakit
bagi manusia. Aktivitas mikroba patogen dalam bahan pangan adalah
memperbesar populasi mikroba dan menghasilkan senyawa racun.
Mengkonsumsi bahan pangan demikian akan menyebabkan sakit atau
keracunan. Oleh karena itu, digunakan cara untuk memusnahkan dan mengontrol
kehidupan mikroba, yaitu salah satunya dengan mensterilisasi alat-alat
keperawatan dengan menggunakan alat sterilisasi (sterilisator).
1
2. B. Tujuan
1. Untuk mengetahui penggunaan autoklaf.
2. Untuk mengetahui petunjuk dalam pemakaian autoklaf dan sterilisator
kering.
3. Untuk mempelajari tentang sterilisasi kering.
4. Untuk mengetahui salah satu contoh dari alat sterilisator kering.
C. Landasan Teori
Autoclave dan sterilisator adalah salah satu jenis alat-alat kesehatan dari
tabung bertekanan yang banyak digunakan dalam dunia kedokteran dan
laboratorium. Dalam bidang kedokteran dan laboratorium, autoclave dan
sterilisator sebagai bagian dari alat-alat kesehatan berfungsi untuk mensterilkan
instrumen alat-alat kesehatan dari kuman ataupun bakteri dengan cara
memberikan udara uap panas dengan tekanan tertentu.
Hakekatnya alat ini merupakan alat untuk mendidihkan air dan bekerja membuat
tekanan pada uap panas. Karena uap panas di bawah tekanan akan lebih efektif
dalam membunuh mikroorganisme bakteri atau kuman dalam udara lembab
dengan temperature dan tekanan yang sama, udara dikeluarkan dan diganti
dengan uap. Tekanan uap air panas didalam alat kesehatan autoclave dan
sterilisator sebesar kurang lebih sampai 1,0 atm.
2
3. BAB II
PEMBAHASAN
A. Teori Dasar
Sterilisasai adalah tahap awal yang penting dari proses pengujian
mikrobiologi. Sterilisasi adalah suatu proses penghancuran secara lengkap
semua mikroba hidup dan spora-sporanya. Ada 5 metode umum sterilisasi yaitu :
Sterilisasi uap (panas lembap): Sterilisasi uap dilakukan dengan autoklaf
menggunakan uap air dalam tekanan sebagai pensterilnya.
Sterilisasi panas kering: Sterilisasi panas kering dilakukan dengan
menggunakan oven pensteril.
Sterilisasi dengan penyaringan
Sterilisasi gas
Sterilisasi dengan radiasi
Metode yang paling umum digunakan untuk sterilisasi alat dan bahan
pengujian mikrobiologi adalah metode sterilisasi uap (panas lembap) dan metode
sterilisasi panas kering.
B. Penggunaan Autoklaf
Autoklaf secara luas digunakan dalam mikrobiologi, kedokteran, tato, body
piercing, ilmu kedokteran hewan, mikologi, kedokteran gigi, perawatan kaki dan
fabrikasi prostetik. Banyak otoklaf bervariasi dalam ukuran dan fungsi
tergantung pada media mereka sterilisasi. Beban khas termasuk gelas
laboratorium, instrumen bedah, limbah medis, peralatan perawatan pasien,
tempat tidur hewan kandang, dan kaldu Lysogeny.
Sebuah aplikasi penting dari otoklaf tumbuh dalam perawatan pra-
pembuangan dan sterilisasi bahan limbah, seperti limbah rumah sakit patogenik.
Mesin dalam kategori ini sebagian besar beroperasi di bawah prinsip yang sama
seperti autoclave asli dalam bahwa mereka mampu menetralisir agen berpotensi
menular dengan memanfaatkan uap bertekanan dan air panas. Sebuah generasi
baru dari limbah konverter mampu mencapai efek yang sama tanpa pembuluh
tekanan apapun untuk mensterilkan media kultur, bahan karet, gaun, rias, sarung
3
4. tangan dll Hal ini terutama berguna untuk bahan yang tidak dapat menahan suhu
lebih tinggi dari oven udara panas. Untuk semua-kaca jarum suntik, sebuah oven
udara panas adalah metode sterilisasi yang lebih baik.
Autoclaf juga banyak digunakan untuk menyembuhkan komposit dan dalam
vulkanisasi karet. Panas tinggi dan tekanan yang otoklaf memungkinkan
membantu untuk memastikan bahwa sifat fisik tertinggi yang mungkin dicapai
repeatably. Aerospace dan sparmakers (untuk perahu layar khususnya) telah
otoklaf lebih dari 50 kaki panjang, beberapa lebih dari 10 kaki lebar. Hal ini
sangat penting untuk memastikan bahwa semua udara yang terjebak dihapus,
karena udara panas yang sangat miskin untuk mencapai kemandulan. Uap pada
134 ° C dapat dicapai dalam 3 menit sterilitas yang sama bahwa udara panas
pada 160 ° C membutuhkan waktu dua jam untuk mencapai. Metode untuk
mencapai penghapusan udara meliputi:
Perpindahan ke bawah (atau jenis gravitasi) - Sebagai uap memasuki
ruangan, mengisi daerah atas karena kurang padat dari udara. Ini kompres udara
ke bawah, memaksa keluar melalui saluran pembuangan. Seringkali perangkat
penginderaan suhu ditempatkan di saluran pembuangan. Hanya ketika evakuasi
udara lengkap harus debit berhenti. Arus ini biasanya dikendalikan melalui
penggunaan perangkap uap atau katup solenoid, tetapi lubang berdarah kadang-
kadang digunakan, sering bersamaan dengan katup solenoid. Sebagai campuran
uap dan udara juga mungkin untuk memaksa keluar campuran dari lokasi di
ruang lain daripada bagian bawah.
Uap berdenyut - Air pengenceran dengan menggunakan serangkaian pulsa
uap, di mana ruangan tersebut bergantian bertekanan dan kemudian
depressurized tekanan atmosfer dekat.
Vakum pompa - pompa untuk menghisap Vacuum campuran udara atau
udara / uap dari ruangan.
Superatmospheric menggunakan pompa vakum. Ini dimulai dengan sebuah
vakum diikuti oleh pulsa uap dan kemudian vakum diikuti oleh pulsa uap.
Jumlah pulsa tergantung pada autoklaf tertentu dan siklus dipilih.
Subatmospheric - Serupa dengan siklus superatmospheric, tetapi tekanan
atmosfer ruang tidak pernah melebihi sampai mereka menekan hingga suhu
sterilisasi.
4
5. C. Prinsip Cara Kerja Autoklaf
Seperti yang telah dijelaskan sebagian pada bab pengenalan alat, autoklaf
adalah alat untuk memsterilkan berbagai macam alat & bahan yang
menggunakan tekanan 15 psi (2 atm) dan suhu 121ºC. Untuk cara kerja
penggunaan autoklaf telah disampaikan di depan. Suhu dan tekanan tinggi yang
diberikan kepada alat dan media yang disterilisasi memberikan kekuatan yang
lebih besar untuk membunuh sel dibanding dengan udara panas. Biasanya untuk
mesterilkan media digunakan suhu 121ºC dan tekanan 15 lb/in2 (SI = 103,4
Kpa) selama 15 menit. Alasan digunakan suhu 121ºC atau 249,80F adalah
karena air mendidih pada suhu tersebut jika digunakan tekanan 15 psi. Untuk
tekanan 0 psi pada ketinggian di permukaan laut (sea level) air mendidih pada
suhu 1000C, sedangkan untuk autoklaf yang diletakkan di ketinggian sama,
menggunakan tekanan 15 psi maka air akan memdididh pada suhu 121ºC. Ingat
kejadian ini hanya berlaku untuk sea level, jika dilaboratorium terletak pada
ketinggian tertentu, maka pengaturan tekanan perlu disetting ulang. Misalnya
autoklaf diletakkan pada ketinggian 2700 kaki dpl, maka tekanan dinaikkan
menjadi 20 psi supaya tercapai suhu 121ºC untuk mendidihkan air. Semua
bentuk kehidupan akan mati jika dididihkan pada suhu 121ºC dan tekanan 15 psi
selama 15 menit.
Pada saat sumber panas dinyalakan, air dalam autoklaf lama kelamaan akan
mendidih dan uap air yang terbentuk mendesak udara yang mengisi autoklaf.
Setelah semua udara dalam autoklaf diganti dengan uap air, katup uap/udara
ditutup sehingga tekanan udara dalam autoklaf naik. Pada saat tercapai tekanan
dan suhu yang sesuai, maka proses sterilisasi dimulai dantimer mulai
menghitung waktu mundur. Setelah proses sterilisasi selesai, sumber panas
dimatikan dan tekanan dibiarkan turun perlahan hingga mencapai 0 psi. Autoklaf
tidak boleh dibuka sebelum tekanan mencapai 0 psi.
Untuk mendeteksi bahwa autoklaf bekerja dengan sempurna dapat digunakan
mikroba pengguji yang bersifat termofilik dan memiliki endospora yaitu Bacillus
stearothermophillus, lazimnya mikroba ini tersedia secara komersial dalam
bentuk spore strip. Kertas spore strip ini dimasukkan dalam autoklaf dan
disterilkan. Setelah proses sterilisai lalu ditumbuhkan pada media. Jika media
tetap bening maka menunjukkan autoklaf telah bekerja dengan baik.
5
6. D. Sterilisasi Panas Kering
Sterilisasi panas kering umumnya digunakan untuk sterilisasi produk farmasi
yang berbeda termasuk ampul, botol injeksi dan peralatan produksi. Karena
menggunakan sterilisasi panas kering dianggap lebih baik dari sterilisasi uap
diberikan bahwa hal itu tidak menimbulkan korosi mesin. Mesin ini juga
digunakan untuk mensterilkan cairan dengan kadar air sangat rendah dan juga
untuk perawatan serbuk obat. Proses di bantu sebenarnya dalam kehancuran
lengkap dari mikro-organisme dan ternyata tidak menimbulkan pencemaran
lingkungan atau ketidak nyamanan bagi manusia. Biasanya dibuat dari stainless
steel, bentuk dan posisi elemen pemanas di ruang menjamin distribusi
temperatur biasa. Keseluruhan proses terdiri dari pengeringan, pemanasan,
sterilisasi dan pendinginan tahap.
Sterilisasi panas kering biasanya dilakukan dengan menggunakan oven
pensteril. Karena panas kering kurang efektif untuk membunuh mikroba
dibandingkan dengan uap air panas maka metode ini memerlukan temperature
yang lebih tinggi dan waktu yang lebih panjang. Sterilisasi panas kering
biasanya ditetapkan pada temperature 160-170oC dengan waktu 1-2 jam.
Sterilisasi panas kering umumnya digunakan untuk senyawa-senyawa yang
tidak efektif untuk disterilkan dengan uap air panas, karena sifatnya yang tidak
dapat ditembus atau tidak tahan dengan uap air. Senyawa-senyawa tersebut
meliputi minyak lemak, gliserin (berbagai jenis minyak), dan serbuk yang tidak
stabil dengan uap air. Metode ini juga efektif untuk mensterilkan alat-alat gelas
dan bedah.
Karena suhunya sterilisasi yang tinggi sterilisasi panas kering tidak dapat
digunakan untuk alat-alat gelas yang membutuhkan keakuratan (contoh:alat
ukur) dan penutup karet atau plastik.
6
7. Sterilisator Kering Corona
Sterilisasi dengan menggunakan teknologi ozone, sinar
gelombang/light wave bertemperatur tinggi.
Menggunakan ozone generator, proses cleaning, desinfeksi dan heat
drying by light wavedapat dilakukan bersamaan.
Mesin akan berhenti bekerja jika pintu ruang dibuka pada saat proses
ozonisasi berjalan.
Kapasitas : 78 liter.
Ukuran : 34 x 42 x 72
Berat bersih /kotor : +/-10,5/11,5kg
Temp. : 125 - 150ºC
E. Petunjuk Pemakaian Sterilisator
1. Petunjuk pemakaian autoclave:
a) Isi autoclave dengan air sesuai kebutuhan.
b) Masukan bahan-bahan yang akan disterilkan.
c) Tutup dan putar pengunci hingga kencang.
d) Pasang steker listrik.
e) Atur temperatur sesuai keinginan (biasanya 121 derajat).
f) Atur waktu sterilisasi (biasanya 20 menit).
g) Geser saklar ke posisi “STER”.
h) Sterilisasi akan berhenti sesuai waktu yang ditentukan.
i) Posisikan Saklar pada “OFF”.
j) Buka Kran uap agar posisi tekanan “O”.
k) Cabut steker listrik.
l) Lepaskan Pengunci dan buka tutup sterilisator.
m) Tunggu sampai dingin dan ambil bahan yang telah disterilkan.
2. Petunjuk pemakaian sterilisator kering (tanpa air):
a) Pasang steker listrik.
b) Masukan bahan yang akan disterilkan (hanya untuk sterilkan bahan
tahan panas).
c) Tekan tombol ON/OFF.
7
8. d) Atur temperatur yang diinginkan (120 derajat).
e) Atur waktu sesuai kebutuhan (15 menit).
f) Bila waktu selesai steril akan berhenti automatis
g) Matikan sterilisator,
h) Cabut Steker Listrik.
i) Ambil Bahan yang telah disteril.
8
9. BAB III
KESIMPULAN
1. Autoklaf secara luas digunakan dalam mikrobiologi, kedokteran, tato, body
piercing, ilmu kedokteran hewan, mikologi, kedokteran gigi, perawatan kaki dan
fabrikasi prostetik. Autoclaf juga banyak digunakan untuk menyembuhkan
komposit dan dalam vulkanisasi karet.
2. Prinsip penggunaan autoclave didasarkan pada mikroorganisme, termasuk spora
yang tahan panas, mudah terbunuh dengan panas lembab pada tempratur sedikit
di atas titik didih air.
3. Sterilisasi panas kering biasanya dilakukan dengan menggunakan oven pensteril.
Sterilisasi panas kering umumnya digunakan untuk senyawa-senyawa yang tidak
efektif untuk disterilkan dengan uap air panas, karena sifatnya yang tidak dapat
ditembus atau tidak tahan dengan uap air.
9