Menjelaskan tentang sejarah Kerajaan Mataram Kuno dalam Bahasa Indonesia. Silahkan mengunduh atau menyimpan slide ini untuk keperluan belajar, jangan lupa sertakan sumbernya ya! Semoga Bermanfaat!
Describing about the history of Ancient Mataram Kingdom in Bahasa. You can download or save this slide for studying, but don't forget to write the source. Thank you!
www.slideshare.net/chlorophylls
2. Anggara Putra Prasetyo (5)
Chintya Putri Erlianti (10)
Fiska Fianita (15)
Jasmine Rahma Amalia (20)
Maznah Zuhria (25)
Mutiara Rahmah Amari (30)
Wiwit Puspita Utami (35)
ANGGOTA KELOMPOK
3.
4. • Kerajaan Mataram Kuno berdiri pada pertengahan abad ke-8 di daerah Jawa
bagian tengah.
• Berbagai sumber menyebutkan bahwa pusat kerajaan berada di Medang dan di
Poh Pitu, namun letak Poh Pitu masih belum jelas.
• Nama Mataram sendiri pertama kali disebut pada prasasti yang ditulis di masa
raja Balitung.
• Mataram Kuno atau Mataram (Hindu) merupakan sebutan untuk dua dinasti,
yakni Dinasti Sanjaya dan Dinasti Syailendra, yang berkuasa di Jawa
Tengah bagian selatan. Dinasti Sanjaya yang bercorak Hindu didirikan
oleh Sanjaya pada tahun 732. Beberapa saat kemudian, Dinasti Syailendra yang
bercorak Buddha Mahayana didirikan oleh Bhanu pada tahun 752.
SEJARAH BERDIRINYA KERAJAAN MATARAM KUNO
5. Untuk mengetahui perkembangan dari Kerajaan Mataram Kuno dapat diketahui
dari prasasti-prasasti peninggalannya, antara lain:
• Prasasti Canggal
• Prasasti Kalasan
• Prasasti Klura
• Prasasti Kedu atau
Prasasti Balitung
Prasasti Balitung
PRASASTI PENINGGALAN KERAJAAN MATARAM KUNO
6. PRASASTI CANGGAL
• Prasasti Canggal ditemukan
di halaman Candi Gunung
Wukir di desa Canggal
berangka tahun 732 M
dalam bentuk
Candrasangkala.
7. PRASASTI KALASAN
• Prasasti Kalasan, ditemukan di
desa Kalasan Yogyakarta
berangka tahun 778 M, ditulis
dalam huruf Pranagari (India
Utara) dan bahasa Sansekerta
8. • Prasasti Mantyasih ditemukan di Mantyasih PRASASTI MANTYASIH
Kedu, Jateng berangka tahun 907 M yang
menggunakan bahasa Jawa Kuno. Isi dari
prasasti tersebut adalah daftar silsilah rajaraja Mataram yang mendahului Bality yaitu Raja
Sanjaya, Rakai Panangkaran, Rakai
Panunggalan, Rakai Warak, Rakai Garung, Rakai
Pikatan, Rakai Kayuwangi, Rakai Watuhumalang,
dan Rakai Watukura Dyah Balitung. Untuk itu
prasasti Mantyasih/Kedu ini juga disebut
dengan prasasti Belitung
9. PRASASTI KLURAK
• Prasasti Klurak ditemukan di
desa Prambanan berangka
tahun 782 M ditulis dalam huruf
Pranagari dan bahasa
Sansekerta isinya menceritakan
pembuatan arca Manjusri oleh
Raja Indra yang bergelar Sri
Sanggramadananjaya.
10.
11. • Sebelum sanjaya berkuasa di mataram kuno, di jawa sudah berkuasa seorang raja
bernama Sanna. Menurut prasasti Canggak yang berangka tahun 732 M, Raja Sanna
telah digantikan oleh Sanjaya.
• Sanjaya tampil memerintah kerajaan mataram kuno pada tahun 717-780 M. Setelah
itu pada tahun 732 M raja sanhaya mendirikan bangunan suci sebagai tempat
pemujaan, berupa lingga dan berada di atas gunung wukir.
• Raja sanjaya bersikap arif, adil dalam memerintah, dan memiliki pengetahuan luas.
Di bawah pemerintahan raja sanjaya, kerajaan menjadi aman dan tenteram. Sanjaya
juga dikenal sebagai raja yang paham akan isi kitab kitab suci.
12. • Setelah raja sanjaya wafat, ia digantikan oleh putranya bernama rakai
panangkaran. Panangkaran mendukung adanya perkembangan agama
Buddha. Dalam prasasti kalasan yang berangka tahun 778 M, raja
panangkaran telah memberikan hadiah tanah dan memerintahkan
membangun sebuah candi untuk dewi tara dan sebuah biara untuk para
pendeta agama Buddha. Prasasti kalasan juga menerangkan bahwa raja
panangkaran disebut dengan nama syailendra sri maharaja dyah pancapana
rakai panangkaran. Raja panangkaran kemudian memindahkan pusat
pemerintahannya ke arah timur.
• Agama Buddha mahayan waktu itu berkembang pesat. Ia juga mendirikan
bangunan-bangunan suci, misalnya candi kalasan dan arca manjusri.
LANJUTAN …
13. • Setalah kekuasaan panangkaran berakhir, timbul perpecahan antara
anggota keluarga yang sudah memeluk agama Buddha dengan keluarga
yang masih memeluk agama hindu (syiwa) yang menimbulkan
perpecahan didalam permerintahan kerajaan mataram kuno. Tokohtokoh kerabat istana yang menganut agama hindu berkuasa di daerah
jawa bagian utara. Tokoh tokoh yang beragama Buddha berkuasa
didaerah jawa bagian selatan. Keluarga syailendra yang beragama hindu
meninggalkan bangunan-bangunan candi di jawa bagian utara.
• Sementara yang beragama Buddha meninggalkan, candi candi seperti
candi ngawen, mendut, pawon, dan Borobudur. Candi Borobudur
diperkirakan mulai dibangun oleh samaratungga pada tahun 824 M.
LANJUTAN …
14. MUNCULNYA WANGSA SANJAYA
• Wangsa Sanjaya adalah wangsa atau dinasti yang sebagian
besar rajanya menganut agama Hindu, yang dikenal sebagai
pendiri Kerajaan Medang (Mataram Kuno). Wangsa ini
menganut agama Hindu aliran Siwa, dan berkiblat ke
Kunjaradari di daerah India. Menurut Prasasti Canggal,
wangsa ini didirikan pada tahun 732 M oleh Sanjaya. Tak
banyak yang diketahui pada masa-masa awal Wangsa
Sanjaya.
15. • Ratu Sanjaya alias Rakai Mataram menempati urutan pertama
dalam daftar para raja Kerajaan Medang versi prasasti
Mantyasih, yaitu prasasti yang dikeluarkan oleh Maharaja Dyah
Balitung tahun 907. Sanjaya sendiri mengeluarkan prasasti
Canggal tanggal 6 Oktober 732 tentang pendirian sebuah
lingga serta bangunan candi untuk memuja Siwa di atas
sebuah bukit. Candi tersebut kini hanya tinggal puing-puing
reruntuhannya saja, yang ditemukan di atas Gunung Wukir,
dekat Kedu.
RATU SANJAYA
16. • Rakai Pikatan, yang waktu itu menjadi pangeran Wangsa Sanjaya,
menikah dengan Pramodhawardhani (833-856 M), puteri raja Wangsa
Syailendara Samaratungga. Sejak itu pengaruh Sanjaya yang
bercorak Hindu mulai dominan di Mataram, menggantikan Agama
Buddha. Rakai Pikatan bahkan mendepak Raja Balaputradewa, dan
pada tahun 850 M, Wangsa Sanjaya kembali menjadi satu-satunya
penguasa Mataram. Prasasti Wantil disebut juga prasasti Siwagreha
yang dikeluarkan pada tanggal 12 November 856 M. Prasasti ini selain
menyebut pendirian istana Mamratipura, juga menyebut tentang
pendirian bangunan suci Siwagreha, yang diterjemahkan sebagai
Candi Siwa.
RAKAI PIKATAN
17. • Sebenarnya kurang tepat apabila Rakai Kayuwangi disebut
sebagai raja Kerajaan Mataram karena menurut prasasti Wantil,
saat itu istana Kerajaan Medang tidak lagi berada di daerah
Mataram, melainkan sudah dipindahkan oleh Rakai Pikatan (raja
sebelumnya) ke daerah Mamrati, dan diberi nama Mamratipura
RAKAI KAYUWANGI
18. • Menurut daftar para raja Kerajaan Medang dalam prasasti
Mantyasih, Rakai Watuhumalang menjadi raja kedelapan
menggantikan Rakai Kayuwangi. Prasasti tersebut dikeluarkan
tahun 907 M oleh Dyah Balitung, yaitu raja sesudah Rakai
Watuhumalang. Rakai Watuhumalang sendiri tidak meninggalkan
prasasti atas nama dirinya. Sementara itu prasasti Panunggalan
tanggal 19 November 896 M menyebut adanya tokoh bernama
Sang Watuhumalang Mpu Teguh, namun tidak bergelar maharaja,
melainkan hanya bergelar haji (raja bawahan).
RAKAI WATUHUMALANG
19. • Dyah Balitung berhasil naik takhta karena menikahi putri raja
sebelumnya. Kemungkinan besar raja tersebut adalah Rakai
Watuhumalang yang menurut prasasti Mantyasih memerintah
sebelum Balitung. Mungkin alasan Dyah Balitung bisa naik takhta
bukan hanya itu, mengingat raja sebelumnya ternyata juga memiliki
putra bernama Mpu Daksa (prasasti Telahap). Alasan lain yang
menunjang ialah keadaan Kerajaan Medang sepeninggal Rakai
Kayuwangi mengalami perpecahan, yaitu dengan ditemukannya
prasasti Munggu Antan atas nama Maharaja Rakai Gurunwangi dan
prasasti Poh Dulur atas nama Rakai Limus Dyah Dewendra.
RAKAI WATUKURA DYAH BALITUNG
20. • Mpu Daksa naik takhta menggantikan Dyah Balitung yang
merupakan saudara iparnya. Hubungan kekerabatan ini
berdasarkan bukti bahwa Daksa sering disebut namanya
bersamaan dengan istri Balitung dalam beberapa prasasti.
Selain itu juga diperkuat dengan analisis sejarawan Boechari
terhadap berita Cina dari Dinasti Tang berbunyi Tat So Kan
Hiung, yang artinya "Daksa, saudara raja yang gagah berani".
MPU DAKSA
21. • Dyah Tulodhong dianggap naik takhta menggantikan Mpu Daksa.
Dalam prasasti Ritihang yang dikeluarkan oleh Mpu Daksa
terdapat tokoh Rakryan Layang namun nama aslinya tidak
terbaca. Ditinjau dari ciri-cirinya, tokoh Rakryan Layang ini
seorang wanita berkedudukan tinggi, jadi tidak mungkin sama
dengan Dyah Tulodhong. Mungkin Rakryan Layang adalah putri
Mpu Daksa. Dyah Tulodhong berhasil menikahinya sehingga ia pun
ikut mendapatkan gelar Rakai Layang, bahkan naik takhta
menggantikan mertuanya, yaitu Mpu Daksa.
RAKAI LAYANG DYAH TULODHONG
22. • Dyah Wawa naik takhta menggantikan Dyah Tulodhong. Nama
Rakai Sumba tercatat dalam prasasti Culanggi tanggal 7 Maret
927, menjabat menjabat sebagai Sang Pamgat Momahumah,
yaitu semacam pegawai pengadilan. Selain bergelar Rakai
Sumba, Dyah Wawa juga bergelar Rakai Pangkaja. Dyah Wawa
tidak memiliki hak atas takhta Dyah Tulodhong. Sejarawan
Boechari berpendapat bahwa Dyah Wawa melakukan kudeta
merebut takhta Kerajaan Medang.
RAKAI SUMBA DYAH WAWA
23.
24. • Pada abad ke-8 (bahkan sebelumnya), bangsa kita telah
menggunakan budaya lokal dalam menghadapi globalisasi. Salah
satu buktinya yaitu Candi Borobudur, yang ditetapkan sebagai
Warisan Budaya Dunia oleh UNESCO tahun 1991.
• Candi Borobudur didirikan oleh Raja Samaratungga dari dinasti
Syailendra pada abad ke-9. Candi itu terletak diantara dua bukit di
Desa Borobudur, Kab. Magelang. Candi Borobudur, Candi Pawon
dan Candi Mendut terletak pada satu garis dan dipandang sebagai
satu kesatuan. Sesuai aturan dalam kitab-kitab pedoman di India,
yaitu Vastusastra.
CANDI BOROBUDUR
25. • Susunan Candi Borobudur berbeda dengan candi di India. Susunan
candi di India umumnya berdiri diatas fondasi yang tertanam di
dalam tanah. Pada titik tengahnya terdapat tiang yang tembus ke
atas permukaan tanah, sebagai tongkat. Candi Borobudur didirikan
langsung diatas bukit tanpa fondasi seperti di India. Candi
Borobudur merupakan sebuah teras stupa.
• Bangunan ini dinamai Bhumisambharabhudara artinya bukit
peningkatan kebijakan setelah melampui sepuluh tingkat
Boddhisattwa, sebagai lambang ke-10nya.
CANDI BOROBUDUR
26. • Stupa merupakan perwujudan makrokosmos yang terdiri dari
tiga tingkatan, yaitu kamadatu, rupadatu, dan arupadatu.
Kamadatu merupakan alam bawah (bagian bawah candi)
terdapat relief karmawibangga (hukum sebab akibat).
Arupadatu adalah alam atas (tempat para dewa), sedangkan
stupa induk berdiri diatas rupadatu pada tingkatan ke-3. Dari
arcanya, membuktika Candi Borobudur sebagai penganut
aliran Buddha Mahayana.Dan adanya penyatuan Mahayana
dan Tantrayana, sesuai filsafat Yogacara.
CANDI BOROBUDUR
27. • Dalam Kitab Sang Hyang Kamahayanikan Mantranaya, pada
abad ke-10 Mpu Sendok dari dinasti Isana menyebarkan
ajaran dari India, yaitu agama Buddha. Ajaran itu disebarkan
sesuai pengetahuan penduduk, yaitu dalam bentuk candi oleh
penduduk Jawa, bukan India. Candi itu kemudian digunakan
sebagai sarana ibadah mereka. Salah satu buktinya yaitu
ditemukannya tulisan yang memakai huruf Jawa Kuno,
dengan bahasa Sansekerta, dengan tidak menggunakan tata
bahasa sansekerta.
CANDI BOROBUDUR
32. • Cerita asal mula Candi Prambanan masih berkembang di sekitar
prambanan, dan legenda Bandung Bondowoso tersebut muncul sebagai
cerita rakyat saat Candi Siwa masih berdiri kokomonument kejayaan h.
• Legenda tersebut menandakan Mataram Kuno yang berdiri tegak di
dataran prambanan yang subur.
• Loro Jonggrang (Harfiah : Seorang gadis cantik semampai),
diwujudkan sebagai arca Durga Mahisasuramawardini, di bilik utara
candi siwa, pada bangunan [paling tinggi di kompleks Candi
Prambanan.
CANDI PRAMBANAN
33. • Candi Prambanan terletak di Desa Prambanan, abad 9M,
atas perintah raja saat puncak kejayaan Dinasti
Sanjaya, ditemukan oleh Calons (733M), diresmikan oleh
Rakai K Layuwangi (856M), dikerjakan oleh ratusan
pekerja, memiliki keistimewaan pada bentuk candi yang
menjulang tinggi pada tanah datar, dan berfungsi
sebagai sebuah dharma bagi agama Hindu.
CANDI PRAMBANAN
34. • Candi utama : Candi Siwa (4 ruangan). Ruang utama : Patung Siwa
sebagai Mahadewa. Sebelah utara : Siwa sebgagai durga
Mahesasuramardin. Timur : Patung Ganesa.
• Di dinding Candi Siwa terdapat relief Ramayana.
• Candi Brahma : Candi kedua terbesar di Prambanan, terdapat patung
brahmana, dan memiliki relief epic Ramayana (patio bong).
• Candi ketiga : Candi Wisnu, terdapat arca Wisnu, memiliki relief tentang
Kernayana.
• Candi Sewu memiliki latar belakang agama Budha, dilihat dari arsitektur
seperti stupa.
CANDI PRAMBANAN
35. • Candi prambanan berada dalam kawasan kepadatan
candi yang beragam. Di sisi timur Kali Opak, terdapat
Candi Bubrah, lumbung, sewu. Ke 4 candi tersebut
memiliki kesatuan mandala, dan menunjukkan adanya
toleransi agama Hindu-Budha pada masa Mataram
Kuno.
• Kawasan Candi Prambanan ditetapkan sebagai situs
dunia oleh UNESCO (1991).
CANDI PRAMBANAN