SlideShare una empresa de Scribd logo
1 de 9
ANALISIS BUTIR SOAL OLIMPIADE BIOLOGI SMA TAHUN 2013
TINGKAT KABUPATEN/KOTA

artikel
disusun sebagai salah satu syarat
untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Biologi

Oleh
Sindy Nurinda
4401409030

JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2013
ANALISIS BUTIR SOAL OLIMPIADE BIOLOGI SMA TAHUN 2013
TINGKAT KABUPATEN/KOTA
Sindy Nurinda1*, Ely Rutyatmi2, Saiful Ridlo3
1

Mahasiswa Jurusan Bilogi Universitas Negeri Semarang
2,3

Dosen Jurusan Biologi Universitas Negeri Semarang
Email: rinda.five@gmail.com

ABSTRACT
This study was aimed to determine the quality of Biology olympiad for high school items
test in Pacitan, Ponorogo, and Trenggalek. The sample in this study are all of olympiad
participations in three districts. Data analysis will be help by Iteman program version 3.00.
Data of this study are the quality of the item consists of item difficulty, discrimination index,
distractor effectiveness, validity, reliability, the accuracy of the materials, construction and
language matter. The results of this study indicate that items have high difficulty level, good
discrimination index, good distractors, fair validity, high reliability, suitable materials,
good item construction and language. The conclusion that can be obtained is the High
School Biology Olympiad items test have a good quality.

Keyword : items analysis, Iteman 3.00, Biology olympiad for high school

ABSTAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kualitas butir soal olimpiade biologi SMA tahun
2013 di Kabupaten Pacitan, Ponorogo, dan Trenggalek. Sampel pada penelitian ini
menggunakan seluruh peserta olimpiade di tiga kabupaten. Analisis data dibantu dengan
program Iteman versi 3.00. Data dalam penelitian ini adalah kualitas butir soal secara
kuantitatif yaitu tingkat kesukaran soal, daya pembeda, efektivitas distraktor, validitas,
reliabilitas soal dan kualitas butir soal secara kualitatif berupa ketepatan materi, konstruksi
soal serta bahasa. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa soal memiliki tingkat kesukaran
tinggi, daya pembeda baik, efektifitas distraktor berfungsi baik, validitas cukup, reliabilitas
tinggi, materi yang sesuai, konstruksi soal dan bahasa yang baik. Kesimpulan yang dapat
diperoleh yaitu soal olimpiade biologi SMA tahun 2013 memiliki kualitas yang baik.

Keyword : Analisis butir soal, Iteman 3.00, Olimpiade Biologi SMA
PENDAHULUAN
Biologi merupakan salah satu cabang ilmu yang diikutsertakan dalam Olimpiade
Sains Nasional. Olimpiade Biologi diikuti oleh peserta mulai dari tingkat SMP sampai
SMA. Peserta Olimpiade Biologi harus berkompetisi untuk melewati beberapa seleksi mulai
dari tingkat sekolah sampai tingkat Nasional. Peserta yang berhasil menjuarai Olimpiade
Sains Biologi tingkat Nasional kemudian akan diikutsertakan dalam Olimpiade Biologi
Internasional yaitu International Biology Olympiad (IBO).
Seleksi Olimpiade Sains Biologi (OSN) tingkat Kabupatan/Kota menggunakan tes
tertulis berbentuk pilihan ganda. Pada jenjang SMA, soal seleksi tahun 2013 berjumlah 120
butir soal yang berisi materi biologi mulai dari biologi sel, anatomi dan fisiologi hewan dan
tumbuhan, etologi/perilaku, ekologi, biosistematika, serta genetika dan evolusi. Soal-soal
tersebut sebagian besar memiliki tingkat kesukaran yang tinggi karena disesuaikan dengan
fungsi seleksi yaitu untuk mendapatkan peserta yang benar-benar unggul di bidang biologi
(Dikdasmen 2013).
Kabupaten Pacitan, Ponorogo dan Trenggalek termasuk Kabupaten di Jawa Timur
yang ikut menyelenggarakan kegiatan Olimpiade Sains Biologi tingkat Kabupaten/Kota.
Berdasarkan keterangan dari Dinas Pendidikan ketiga Kabupaten tersebut, selama ini
pembimbingan calon peserta Olimpiade Sains Biologi SMA di sekolah hanya menggunakan
soal-soal pada tahun-tahun sebelumnya. Padahal di Kabupaten lain seperti Madiun dan
Tulung Agung, terdapat beberapa sekolah yang khusus mendatangkan pakar atau dosen
untuk memberikan bimbingan kepada calon peserta Olimpiade Sains Biologi SMA tingkat
Kabupaten/Kota.
Kegiatan analisis butir soal bertujuan untuk mengetahui apakah soal yang dibuat dan
digunakan baik, kurang baik atau jelek sehingga dapat dilakukan perbaikan terhadap mutu
soal (Kaunang 2010). Menurut Nitko yang diacu dalam Pedoman Analisis Butir Soal oleh
Depdiknas (2008) mengatakan bahwa analisis soal dapat digunakan untuk menentukan
apakah suatu fungsi butir soal sesuai dengan yang diharapkan, memberikan masukan
kepada siswa tentang kemampuan kognitif mereka serta merevisi materi yang dinilai atau
diukur.
Analisis soal dapat dilakukan dengan dua cara yaitu dengan analisis secara
kuantitatif dan analisis secara kualitatif. Analisis kualitatif merupakan penilaian yang
dimaksudkan untuk menganalisis butir soal ditinjau dari segi teknis, isi dan keterkaitan soal
dengan materi yang diajarkan serta editorial, sedangkan pada analisis kuantitatif, terdapat
tiga karakteristik butir soal, yaitu taraf kesukaran, daya pembeda, dan efektifitas distraktor
(Mardapi 1998). Suatu soal akan dikatakan valid jika memiliki karakteristik butir soal yang
baik. Selain itu, seleksi olimpiade sebagai suatu tes harus memiliki tingkat reliabilitas yang
tinggi sehingga tes tersebut dapat dikatakan reliabel.
OSN Biologi SMA tingkat Kabupaten sebagai kegiatan rutin yang dilaksanakan tiap
tahun memerlukan adanya persiapan yang matang dari pihak pelaksana dan pihak sekolah.
Persiapan yang dilakukan oleh pihak sekolah meliputi pembinaan yang optimal kepada para
calon peserta OSN Biologi. Sekolah sebagai wadah penyaringan pertama perlu
membimbing calon peserta OSN biologi dengan menggunakan soal-soal yang telah
dianalisis dan diketahui kualitasnya. Hal ini diperlukan agar proses pembimbingan calon
peserta dapat berlangsung secara optimal. Pembimbingan yang optimal maka calon peserta
diharapkan dapat melalui seleksi OSN biologi tingkat kabupaten dengan hasil yang
memuaskan. Oleh karena itu, diperlukan adanya analisis butir soal Olimpiade Biologi SMA
tingkat Kabupaten/Kota di Pacitan, Ponorogo dan Trenggalek.

METODE PENELITIAN
Jenis penelitian ini adalah penelitian diskriptif kuantitatif. Obyek yang digunakan adalah
semua lembar jawaban dan soal olimpiade biologi SMA tahun 2013 di Kabupaten Pacitan,
Ponorogo, dan Trenggalek. Sumber data penelitian diambil dengan cara dokumentasi. Data
penelitian berupa kualitas butir soal secara kuantitatif yaitu tingkat kesukaran soal, daya
pembeda, efektifitas distraktor, validitas dan reliabilitas. Data penelitian berupa kualitas
soal secara kualitatif meliputi ketepatan materi, konstruksi soal, dan bahasa yang digunakan.
Analisis butir soal secara kuantitatif dibantu dengan program Iteman versi 3.00.

HASIL DAN PEMBAHASAN
1. Analisis kuantitatif
Hasil analisis butir soal dengan program Iteman versi 3.00 menunjukkan tingkat kesukaran
soal seperti pada tabel 1 berikut.
Tabel 1 Tingkat kesukaran soal
Kategori Tingkat Kesukaran Soal

Jumlah

Prosentase

Mudah

1

0,83%

Sedang

43

35,83%

Sukar

70

58,33%

Sangat Sukar

6

5%

Berdasarkan tabel 4 dapat diketahui bahwa 0,83 soal berkategori mudah, 35,83% sedang,
58,33% sukar, dan 5% soal sangat sukar. Menurut Anastasia (2003) tingkat kesukaran soal
ditentukan oleh tujuan dari penggunaan soal yang bersangkutan. Apabila tujuan soal adalah
untuk menyeleksi siswa yang unggul, maka digunakan tingkat kesukaran sukar dan sedang.
Kurpius&Stafford (2006) menyatakan bahwa tingkat kesukaran butir soal yang baik untuk
digunakan dalam menyeleksi siswa yang benar-benar menguasai materi adalah dengan p
dibawah 0,5. Soal ekstrem sukar dengan p mendekati 0 dapat digunakan namun hanya
dalam porsi yang sedikit. Berdasarkan hasil analisis dengan Iteman diketahui bahwa soal
olimpiade biologi SMA tingkat kabupaten memiliki rata-rata p dibawah 0,5. Hal ini
mengindikasikan bahwa soal olimpiade biologi SMA tingkat kabupaten sudah memiliki
tingkat kesukaran yang sesuai untuk tes seleksi.

Hasil analisis butir soal dengan program Iteman versi 3.00 menunjukkan daya pembeda soal
seperti pada tabel 1 berikut.
Tabel 2 Daya pembeda soal
Kategori Daya Pembeda Soal

Jumlah

Prosentase

Baik

44

36,67%

Cukup

54

45%

Jelek

22

18,33%

Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa soal olimpiade biologi SMA tingkat kabupaten
memiliki daya beda baik 36,67%, cukup baik sebesar 45, dan jelek sebesar 18,33%. Secara
keseluruhan, dari hasil penelitian, soal Olimpiade Biologi SMA tahun 2013 memiliki daya
pembeda yang baik dan cukup. Soal yang memiliki daya pembeda baik dan cukup baik
artinya sudah dapat membedakan siswa yang berkemampuan rendah dan yang
berkemampuan tinggi. Sebuah soal yang memiliki daya pembeda soal yang jelek harus
dibuang atau dihilangkan meskipun memiliki nilai tingkat kesukaran yang dapat diterima
(Kurpius&Stafford 2006). Sesuai dengan hasil analisis, diketahui bahwa soal yang memiliki
daya pembeda jelek adalah soal dengan tingkat kesukaran (p) mendekati 0. Pada tes seleksi,
butir soal dengan tingkat kesukaran mendekati 0 masih dapat diterima, namun apabila
memiliki daya pembeda yang jelek maka butir soal tersebut sebaiknya tetap harus dibuang
atau dihilangkan.

Hasil analisis efektifitas distraktor dengan program Iteman dapat ditunjukkan dalam tabel 3
sebagai berikut.
Tabel 3 Efektifitas distraktor
Kategori Efektifitas Distraktor

Jumlah

Prosentase

Berfungsi

86

71,67%

Tidak Berfungsi

34

28,33%

Berdasarkan Tabel 3 dapat diketahui bahwa 71,87% pilihan jawaban pada soal dapat
berfungsi. Artinya distraktor telah berfungsi sebagaimana mestinya sedangkan sebanyak
28,33% distraktor masih belum berfungsi dengan baik. Sebuah distraktor dikatakan baik
apabila dipilih oleh minimal 5% peserta tes (Depdiknas 2008). Jika distraktor lebih banyak
dipilih oleh peserta yang berkemampuan tinggi maka dapat dikatakan distraktor tersebut
jelek. Apabila distraktor mempunyai daya tarik yang besar bagi pengikut tes maka dapat
dikatakan distraktor tersebut berfungsi dengan baik (Arikunto 2011).

Nilai validitas soal berdasarkan nilai poit biserial tersaji dalam tabel 4 sebagai betikut.
Tabel 4 Validitas butir soal
Kategori

Jumlah

Prosentase

Valid

65

54,16%

Tidak Valid
55
45,83%
Berdasarkan hasil analisis diketahui bahwa tidak semua butir soal valid. Sebanyak 54,16%
soal valid dan 45,83% soal masih belum valid. Soal Olimpiade merupakan soal yang
digunakan untuk mengukur kemampuan berpikir tingkat tinggi, sedangkan tidak semua
peserta Olimpiade mampu menyelesaikan soal tersebut. Hal inilah yang menyebabkan soal
menjadi tidak valid. Menurut Sugiharto (2010), validitas bersifat spesifik. Suatu soal
mungkin hanya valid untuk kelompok tertentu saja dan tidak valid untuk kelompok yang
lain. Hal ini berarti bahwa soal Olimpiade Biologi tingkat Kabupaten/Kota Tahun 2013
dapat valid jika diujikan pada kelompok peserta dari Kabupaten yang lain.

Nilai reliabilitas soal berdasarkan nilai koefisien alpha pada analisis dengan Iteman
diperoleh nilai 0,782. Hal ini berarti soal memiliki nilai keajegan yang tinggi. Tinggi
rendahnya koefisien reliabilitas dipengaruhi oleh beberapa faktor. Menurut Depdiknas
(2008), faktor-faktor yang mempengaruhi nilai reliabilitas adalah panjang tes, panjang
waktu mengerjakan soal, homogenitas belahan dan tingkat kesukaran soal. Pada
pembahasan taraf kesukaran soal dapat dilihat bahwa rata-rata soal Olimpiade memiliki
tingkat kesukaran sedang dan sukar. Artinya soal tersebut masih dapat dikerjakan oleh
sebagian peserta Olimpiade sehingga mempengaruhi nilai reliabilitas menjadi tinggi. Selain
itu soal olimpiade biologi SMA tahun 2013 tingkat kabupaten terdiri atas 120 butir soal
pilihan ganda. Jumlah butir soal tersebut sudah cukup panjang untuk sebuah tes.

2. Analisis kualitatif
Berdasarkan hasil analisis soal secara kualitatif dengan menggunakan format
penelaahan yang mencakup materi, konstruksi dan bahasa, sebagian besar soal sudah
termasuk ke dalam soal yang baik. Dari segi materi 100% soal sudah sesuai dengan kisi-kisi
soal olimpiade biologi tingkat kabupaten/kota. Semua soal sudah sesuai dengan materi yang
diujikan. Materi yang diujikan mencakup materi biologi sel (molekuler, mikrobiologi, dan
bioteknologi), anatomi dan fisiologi hewan dengan penekanan pada tumbuhan berbiji,
anotomi dan fisiologi hewan dengan penekanan pada hewan vertebrata, etologi/perilaku,
ekologi, biosistematika, serta genetika.
Soal Olimpiade mengacu pada ranah kognitif C1 sebesar 7,5% (9 soal), C2 35%
(42 soal), C3 9,2% (11 soal), C4 33,3% (40 soal), C5 7,5% (9 soal) dan C6 7,5% (9 soal).
Dari hasil tersebut dapat diketahui perbandingan ranah kognitif pada soal Olimpiade adalah
1:4:1:4:1:1. Ranah kognitif C2 dan C4 memiliki proporsi yang paling besar dari ranah
kognitif yang lain. Hal ini karena soal olimpiade lebih banyak menyajikan soal pemahaman
dan analisis. Ranah kognitif C1 memiliki proporsi yang kecil karena ranah ini merupakan
tingkatan ranah kognitif yang paling rendah sehingga kurang sesuai untuk jenis soal
olimpiade.
Soal C3, C4 dan C5 merupakan soal yang memerlukan pemikiran tingkat tinggi
(high order thinking) untuk menyelesaikannya. Pada analisis tingkat kesukaran soal dengan
menggunakan Iteman, diketahui bahwa 58,33% soal merupakan soal dengan kategori sukar.
Hal ini selaras dengan hasil analisis secara kualitatif yang menunjukkan bahwa soal
olimpiade biologi memiliki proporsi soal C3, C4, dan C5 separuh dari keseluruhan soal.
Menurut Maiza (2013) soal olimpiade adalah soal yang dikerjakan oleh siswa yang telah
menguasai konsep dasar untuk jenjang tertentu dengan tingkat kesulitan analitis yang lebih
kompleks, maka soal olimpiade seharusnya lebih banyak berupa soal-soal analisis.
Hasil analisis segi konstruksi soal, pokok soal dan rumusannya sudah memenuhi
aturan yang sesuai. Panjang pilihan jawaban sudah relatif sama. Namun pada pilihan
jawaban nomor 49, 65, dan 40 masih menggunakan kalimat “semua jawaban benar”. Hal ini
seharusnya dihindari karena dapat membuat efektivitas distraktor kurang berfungsi.
Hasil analisis dari segi bahasa, seluruh soal sudah menggunakan kaidah penulisan
Bahasa Indonesia yang baik dan benar. Baik soal maupun pilihan jawaban tidak
menggunakan bahasa yang tabu. Namun terdapat beberapa soal yang masih salah ketik.
Meskipun demikian, soal masih dapat dipahami dengan baik.

SIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa soal olimpiade
biologi SMA tahun 2013 tingkat kabupaten di Pacitan, Ponorogo dan Trenggalek memiliki
tingkat kesukaran yang tinggi, daya pembeda baik, efektifitas distraktor baik, validitas
cukup, reliabilitas yang tinggi dan kualitas yang baik dilihat dari segi materi, konstruksi
serta bahasa.

DAFTAR PUSTAKA
Anastasia US. 2003. Psycological Testing. New Jersey: Prentice-Hall
Arikunto S. 2011. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.
[Depdiknas] Departemen Pendidikan Nasional. 2008. Panduan Analisis Butir Soal. Jakarta:
Depdiknas.
[Ditjen Dikdasmen] Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah . 2013. Pedoman
Pelaksanaan Seleksi Olimpiade Sains Tingkat Kabupaten/Kota dan Provinsi .
Jakarta: Ditjet Dikdasmen.
Kaunang ROW. 2010. Menganalisis butir soal. Jurnal Inovasi 7(1):1-5.
Kurpius SE & Stafford ME. 2006. Testing and Measurement : A User-Friendly Guide.
California : Sage Publications, Inc
Maiza R. 2013. Analisis butir soal tes tertulis tingkat SMP pada olimpiade Fisika se-Riau
tahun 2013. Jurnal Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Riau 1:111.
Mardapi D. 1998. Analisis butir soal dengan teori tes klasik dan teori respon butir. Jurnal
Kependidikan. Edisi Khusus Dies Tahun XXVIII.
Sugiharto

B.

2010.

Validitas

dan

Reliabilitas.

Online

at

http://bowo.staff.fkip.uns.ac.id/files/2010/11/validitas-reliabilitasbowo.pdf [diakses
tanggal 28 Oktober 2013]

Más contenido relacionado

La actualidad más candente

Presentasi hasil STM
Presentasi hasil STMPresentasi hasil STM
Presentasi hasil STM
meghawhati
 
Analisis validasi soal tes hasil belajar pada pelaksanaan program pembelajar...
Analisis validasi soal tes hasil  belajar pada pelaksanaan program pembelajar...Analisis validasi soal tes hasil  belajar pada pelaksanaan program pembelajar...
Analisis validasi soal tes hasil belajar pada pelaksanaan program pembelajar...
mujahidah khilafah (Shintia Minandar)
 
Presentasi Skripsi - Efektivitas Pemanfaatan Aplikasi Pembelajaran Berbasis W...
Presentasi Skripsi - Efektivitas Pemanfaatan Aplikasi Pembelajaran Berbasis W...Presentasi Skripsi - Efektivitas Pemanfaatan Aplikasi Pembelajaran Berbasis W...
Presentasi Skripsi - Efektivitas Pemanfaatan Aplikasi Pembelajaran Berbasis W...
Fajar Ginanjar Mukti
 
Pengaruh motivasi belajar dan efikasi diri terhadap kematangan karir mahasiswa
Pengaruh motivasi belajar dan efikasi diri terhadap kematangan karir mahasiswaPengaruh motivasi belajar dan efikasi diri terhadap kematangan karir mahasiswa
Pengaruh motivasi belajar dan efikasi diri terhadap kematangan karir mahasiswa
hanafieminence
 

La actualidad más candente (18)

Seminar kajtin
Seminar kajtinSeminar kajtin
Seminar kajtin
 
Rian vebrianto- sidik-purnawati (BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA BIOLOGI...
Rian vebrianto- sidik-purnawati (BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA BIOLOGI...Rian vebrianto- sidik-purnawati (BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA BIOLOGI...
Rian vebrianto- sidik-purnawati (BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA BIOLOGI...
 
2 noraini samin
2 noraini samin2 noraini samin
2 noraini samin
 
Jurnal sutayanti- rian vebrianto.(Hasil Belajar Siswa dalam pembelajaran IP...
Jurnal  sutayanti-  rian vebrianto.(Hasil Belajar Siswa dalam pembelajaran IP...Jurnal  sutayanti-  rian vebrianto.(Hasil Belajar Siswa dalam pembelajaran IP...
Jurnal sutayanti- rian vebrianto.(Hasil Belajar Siswa dalam pembelajaran IP...
 
Presentasi hasil STM
Presentasi hasil STMPresentasi hasil STM
Presentasi hasil STM
 
15924 43587-2-pb
15924 43587-2-pb15924 43587-2-pb
15924 43587-2-pb
 
Bab 3 eks semu
Bab 3 eks semuBab 3 eks semu
Bab 3 eks semu
 
Analisis validasi soal tes hasil belajar pada pelaksanaan program pembelajar...
Analisis validasi soal tes hasil  belajar pada pelaksanaan program pembelajar...Analisis validasi soal tes hasil  belajar pada pelaksanaan program pembelajar...
Analisis validasi soal tes hasil belajar pada pelaksanaan program pembelajar...
 
Presentasi Skripsi - Efektivitas Pemanfaatan Aplikasi Pembelajaran Berbasis W...
Presentasi Skripsi - Efektivitas Pemanfaatan Aplikasi Pembelajaran Berbasis W...Presentasi Skripsi - Efektivitas Pemanfaatan Aplikasi Pembelajaran Berbasis W...
Presentasi Skripsi - Efektivitas Pemanfaatan Aplikasi Pembelajaran Berbasis W...
 
Peneliian
PeneliianPeneliian
Peneliian
 
4457 1-9153-2-10-20160325
4457 1-9153-2-10-201603254457 1-9153-2-10-20160325
4457 1-9153-2-10-20160325
 
PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION UNTUK MENINGKATKAN HASIL BE...
PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION UNTUK MENINGKATKAN HASIL BE...PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION UNTUK MENINGKATKAN HASIL BE...
PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION UNTUK MENINGKATKAN HASIL BE...
 
Contoh PPT Ujian Skripsi
Contoh PPT Ujian SkripsiContoh PPT Ujian Skripsi
Contoh PPT Ujian Skripsi
 
Power oral emmi
Power oral emmiPower oral emmi
Power oral emmi
 
Bab iv ari r4
Bab iv ari r4Bab iv ari r4
Bab iv ari r4
 
Proposal penelitian
Proposal penelitianProposal penelitian
Proposal penelitian
 
Jurnal penelitian ria ramadhinny rahesa
Jurnal penelitian ria ramadhinny rahesaJurnal penelitian ria ramadhinny rahesa
Jurnal penelitian ria ramadhinny rahesa
 
Pengaruh motivasi belajar dan efikasi diri terhadap kematangan karir mahasiswa
Pengaruh motivasi belajar dan efikasi diri terhadap kematangan karir mahasiswaPengaruh motivasi belajar dan efikasi diri terhadap kematangan karir mahasiswa
Pengaruh motivasi belajar dan efikasi diri terhadap kematangan karir mahasiswa
 

Similar a Artikel

Kualitas soal yang dibuat oleh guru kompetensi keahlian teknik gambar banguna...
Kualitas soal yang dibuat oleh guru kompetensi keahlian teknik gambar banguna...Kualitas soal yang dibuat oleh guru kompetensi keahlian teknik gambar banguna...
Kualitas soal yang dibuat oleh guru kompetensi keahlian teknik gambar banguna...
Mbahkong Han Tompo Ijo
 
Analisis kesulitan belajar biologi
Analisis kesulitan belajar biologiAnalisis kesulitan belajar biologi
Analisis kesulitan belajar biologi
Gun-gun Gunawan
 
PPT SEMHAS Renaldi geografi 18045121.pptx
PPT SEMHAS Renaldi geografi 18045121.pptxPPT SEMHAS Renaldi geografi 18045121.pptx
PPT SEMHAS Renaldi geografi 18045121.pptx
Renaldi219
 
Pengaruh kombinasi model pembelajaran problem based learning
Pengaruh kombinasi model pembelajaran problem based learningPengaruh kombinasi model pembelajaran problem based learning
Pengaruh kombinasi model pembelajaran problem based learning
MutiaIranda
 
Laporan Evaluasi Pembelajaran Biologi di SMA Islam Sultan Agung Semarang
Laporan Evaluasi Pembelajaran Biologi di SMA Islam Sultan Agung SemarangLaporan Evaluasi Pembelajaran Biologi di SMA Islam Sultan Agung Semarang
Laporan Evaluasi Pembelajaran Biologi di SMA Islam Sultan Agung Semarang
dewisetiyana52
 

Similar a Artikel (20)

Kualitas soal yang dibuat oleh guru kompetensi keahlian teknik gambar banguna...
Kualitas soal yang dibuat oleh guru kompetensi keahlian teknik gambar banguna...Kualitas soal yang dibuat oleh guru kompetensi keahlian teknik gambar banguna...
Kualitas soal yang dibuat oleh guru kompetensi keahlian teknik gambar banguna...
 
Analisis kesulitan belajar biologi
Analisis kesulitan belajar biologiAnalisis kesulitan belajar biologi
Analisis kesulitan belajar biologi
 
Mini kajian
Mini kajianMini kajian
Mini kajian
 
Analisis Butir Soal Pilihan Ganda Matematika Wajib Kelas XII IPA
Analisis Butir Soal Pilihan Ganda Matematika Wajib Kelas XII IPAAnalisis Butir Soal Pilihan Ganda Matematika Wajib Kelas XII IPA
Analisis Butir Soal Pilihan Ganda Matematika Wajib Kelas XII IPA
 
Analisis Butir Soal PG Matematika Wajib Kelas XII IPA-IPS NFBS Serang
Analisis Butir Soal PG Matematika Wajib Kelas XII IPA-IPS NFBS SerangAnalisis Butir Soal PG Matematika Wajib Kelas XII IPA-IPS NFBS Serang
Analisis Butir Soal PG Matematika Wajib Kelas XII IPA-IPS NFBS Serang
 
Mardapi
MardapiMardapi
Mardapi
 
PPT Kelompok 8 (Deskriptif Komparatif).pptx
PPT Kelompok 8 (Deskriptif Komparatif).pptxPPT Kelompok 8 (Deskriptif Komparatif).pptx
PPT Kelompok 8 (Deskriptif Komparatif).pptx
 
PPT SEMHAS Renaldi geografi 18045121.pptx
PPT SEMHAS Renaldi geografi 18045121.pptxPPT SEMHAS Renaldi geografi 18045121.pptx
PPT SEMHAS Renaldi geografi 18045121.pptx
 
Pengaruh kombinasi model pembelajaran problem based learning
Pengaruh kombinasi model pembelajaran problem based learningPengaruh kombinasi model pembelajaran problem based learning
Pengaruh kombinasi model pembelajaran problem based learning
 
559
559559
559
 
Lctb 2013 fix
Lctb 2013 fixLctb 2013 fix
Lctb 2013 fix
 
Evaluasi Belajar KB 3.pdf
Evaluasi Belajar KB 3.pdfEvaluasi Belajar KB 3.pdf
Evaluasi Belajar KB 3.pdf
 
Seminar Hasil Tesis Eksperimen
Seminar Hasil Tesis EksperimenSeminar Hasil Tesis Eksperimen
Seminar Hasil Tesis Eksperimen
 
Laporan Evaluasi Pembelajaran Biologi di SMA Islam Sultan Agung Semarang
Laporan Evaluasi Pembelajaran Biologi di SMA Islam Sultan Agung SemarangLaporan Evaluasi Pembelajaran Biologi di SMA Islam Sultan Agung Semarang
Laporan Evaluasi Pembelajaran Biologi di SMA Islam Sultan Agung Semarang
 
Cover Skripsi
Cover SkripsiCover Skripsi
Cover Skripsi
 
Tesis bab 3 revisi
Tesis bab 3 revisiTesis bab 3 revisi
Tesis bab 3 revisi
 
BAHANPENGAJARAN.pdf
BAHANPENGAJARAN.pdfBAHANPENGAJARAN.pdf
BAHANPENGAJARAN.pdf
 
11 paidi
11 paidi11 paidi
11 paidi
 
4092-9806-1-SM.pdf
4092-9806-1-SM.pdf4092-9806-1-SM.pdf
4092-9806-1-SM.pdf
 
Analisis Butir Soal Pilihan Ganda Dan Essay.pptx
Analisis Butir Soal Pilihan Ganda Dan Essay.pptxAnalisis Butir Soal Pilihan Ganda Dan Essay.pptx
Analisis Butir Soal Pilihan Ganda Dan Essay.pptx
 

Artikel

  • 1. ANALISIS BUTIR SOAL OLIMPIADE BIOLOGI SMA TAHUN 2013 TINGKAT KABUPATEN/KOTA artikel disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Biologi Oleh Sindy Nurinda 4401409030 JURUSAN BIOLOGI FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2013
  • 2. ANALISIS BUTIR SOAL OLIMPIADE BIOLOGI SMA TAHUN 2013 TINGKAT KABUPATEN/KOTA Sindy Nurinda1*, Ely Rutyatmi2, Saiful Ridlo3 1 Mahasiswa Jurusan Bilogi Universitas Negeri Semarang 2,3 Dosen Jurusan Biologi Universitas Negeri Semarang Email: rinda.five@gmail.com ABSTRACT This study was aimed to determine the quality of Biology olympiad for high school items test in Pacitan, Ponorogo, and Trenggalek. The sample in this study are all of olympiad participations in three districts. Data analysis will be help by Iteman program version 3.00. Data of this study are the quality of the item consists of item difficulty, discrimination index, distractor effectiveness, validity, reliability, the accuracy of the materials, construction and language matter. The results of this study indicate that items have high difficulty level, good discrimination index, good distractors, fair validity, high reliability, suitable materials, good item construction and language. The conclusion that can be obtained is the High School Biology Olympiad items test have a good quality. Keyword : items analysis, Iteman 3.00, Biology olympiad for high school ABSTAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kualitas butir soal olimpiade biologi SMA tahun 2013 di Kabupaten Pacitan, Ponorogo, dan Trenggalek. Sampel pada penelitian ini menggunakan seluruh peserta olimpiade di tiga kabupaten. Analisis data dibantu dengan program Iteman versi 3.00. Data dalam penelitian ini adalah kualitas butir soal secara kuantitatif yaitu tingkat kesukaran soal, daya pembeda, efektivitas distraktor, validitas, reliabilitas soal dan kualitas butir soal secara kualitatif berupa ketepatan materi, konstruksi soal serta bahasa. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa soal memiliki tingkat kesukaran tinggi, daya pembeda baik, efektifitas distraktor berfungsi baik, validitas cukup, reliabilitas tinggi, materi yang sesuai, konstruksi soal dan bahasa yang baik. Kesimpulan yang dapat diperoleh yaitu soal olimpiade biologi SMA tahun 2013 memiliki kualitas yang baik. Keyword : Analisis butir soal, Iteman 3.00, Olimpiade Biologi SMA
  • 3. PENDAHULUAN Biologi merupakan salah satu cabang ilmu yang diikutsertakan dalam Olimpiade Sains Nasional. Olimpiade Biologi diikuti oleh peserta mulai dari tingkat SMP sampai SMA. Peserta Olimpiade Biologi harus berkompetisi untuk melewati beberapa seleksi mulai dari tingkat sekolah sampai tingkat Nasional. Peserta yang berhasil menjuarai Olimpiade Sains Biologi tingkat Nasional kemudian akan diikutsertakan dalam Olimpiade Biologi Internasional yaitu International Biology Olympiad (IBO). Seleksi Olimpiade Sains Biologi (OSN) tingkat Kabupatan/Kota menggunakan tes tertulis berbentuk pilihan ganda. Pada jenjang SMA, soal seleksi tahun 2013 berjumlah 120 butir soal yang berisi materi biologi mulai dari biologi sel, anatomi dan fisiologi hewan dan tumbuhan, etologi/perilaku, ekologi, biosistematika, serta genetika dan evolusi. Soal-soal tersebut sebagian besar memiliki tingkat kesukaran yang tinggi karena disesuaikan dengan fungsi seleksi yaitu untuk mendapatkan peserta yang benar-benar unggul di bidang biologi (Dikdasmen 2013). Kabupaten Pacitan, Ponorogo dan Trenggalek termasuk Kabupaten di Jawa Timur yang ikut menyelenggarakan kegiatan Olimpiade Sains Biologi tingkat Kabupaten/Kota. Berdasarkan keterangan dari Dinas Pendidikan ketiga Kabupaten tersebut, selama ini pembimbingan calon peserta Olimpiade Sains Biologi SMA di sekolah hanya menggunakan soal-soal pada tahun-tahun sebelumnya. Padahal di Kabupaten lain seperti Madiun dan Tulung Agung, terdapat beberapa sekolah yang khusus mendatangkan pakar atau dosen untuk memberikan bimbingan kepada calon peserta Olimpiade Sains Biologi SMA tingkat Kabupaten/Kota. Kegiatan analisis butir soal bertujuan untuk mengetahui apakah soal yang dibuat dan digunakan baik, kurang baik atau jelek sehingga dapat dilakukan perbaikan terhadap mutu soal (Kaunang 2010). Menurut Nitko yang diacu dalam Pedoman Analisis Butir Soal oleh Depdiknas (2008) mengatakan bahwa analisis soal dapat digunakan untuk menentukan apakah suatu fungsi butir soal sesuai dengan yang diharapkan, memberikan masukan kepada siswa tentang kemampuan kognitif mereka serta merevisi materi yang dinilai atau diukur. Analisis soal dapat dilakukan dengan dua cara yaitu dengan analisis secara kuantitatif dan analisis secara kualitatif. Analisis kualitatif merupakan penilaian yang dimaksudkan untuk menganalisis butir soal ditinjau dari segi teknis, isi dan keterkaitan soal
  • 4. dengan materi yang diajarkan serta editorial, sedangkan pada analisis kuantitatif, terdapat tiga karakteristik butir soal, yaitu taraf kesukaran, daya pembeda, dan efektifitas distraktor (Mardapi 1998). Suatu soal akan dikatakan valid jika memiliki karakteristik butir soal yang baik. Selain itu, seleksi olimpiade sebagai suatu tes harus memiliki tingkat reliabilitas yang tinggi sehingga tes tersebut dapat dikatakan reliabel. OSN Biologi SMA tingkat Kabupaten sebagai kegiatan rutin yang dilaksanakan tiap tahun memerlukan adanya persiapan yang matang dari pihak pelaksana dan pihak sekolah. Persiapan yang dilakukan oleh pihak sekolah meliputi pembinaan yang optimal kepada para calon peserta OSN Biologi. Sekolah sebagai wadah penyaringan pertama perlu membimbing calon peserta OSN biologi dengan menggunakan soal-soal yang telah dianalisis dan diketahui kualitasnya. Hal ini diperlukan agar proses pembimbingan calon peserta dapat berlangsung secara optimal. Pembimbingan yang optimal maka calon peserta diharapkan dapat melalui seleksi OSN biologi tingkat kabupaten dengan hasil yang memuaskan. Oleh karena itu, diperlukan adanya analisis butir soal Olimpiade Biologi SMA tingkat Kabupaten/Kota di Pacitan, Ponorogo dan Trenggalek. METODE PENELITIAN Jenis penelitian ini adalah penelitian diskriptif kuantitatif. Obyek yang digunakan adalah semua lembar jawaban dan soal olimpiade biologi SMA tahun 2013 di Kabupaten Pacitan, Ponorogo, dan Trenggalek. Sumber data penelitian diambil dengan cara dokumentasi. Data penelitian berupa kualitas butir soal secara kuantitatif yaitu tingkat kesukaran soal, daya pembeda, efektifitas distraktor, validitas dan reliabilitas. Data penelitian berupa kualitas soal secara kualitatif meliputi ketepatan materi, konstruksi soal, dan bahasa yang digunakan. Analisis butir soal secara kuantitatif dibantu dengan program Iteman versi 3.00. HASIL DAN PEMBAHASAN 1. Analisis kuantitatif Hasil analisis butir soal dengan program Iteman versi 3.00 menunjukkan tingkat kesukaran soal seperti pada tabel 1 berikut.
  • 5. Tabel 1 Tingkat kesukaran soal Kategori Tingkat Kesukaran Soal Jumlah Prosentase Mudah 1 0,83% Sedang 43 35,83% Sukar 70 58,33% Sangat Sukar 6 5% Berdasarkan tabel 4 dapat diketahui bahwa 0,83 soal berkategori mudah, 35,83% sedang, 58,33% sukar, dan 5% soal sangat sukar. Menurut Anastasia (2003) tingkat kesukaran soal ditentukan oleh tujuan dari penggunaan soal yang bersangkutan. Apabila tujuan soal adalah untuk menyeleksi siswa yang unggul, maka digunakan tingkat kesukaran sukar dan sedang. Kurpius&Stafford (2006) menyatakan bahwa tingkat kesukaran butir soal yang baik untuk digunakan dalam menyeleksi siswa yang benar-benar menguasai materi adalah dengan p dibawah 0,5. Soal ekstrem sukar dengan p mendekati 0 dapat digunakan namun hanya dalam porsi yang sedikit. Berdasarkan hasil analisis dengan Iteman diketahui bahwa soal olimpiade biologi SMA tingkat kabupaten memiliki rata-rata p dibawah 0,5. Hal ini mengindikasikan bahwa soal olimpiade biologi SMA tingkat kabupaten sudah memiliki tingkat kesukaran yang sesuai untuk tes seleksi. Hasil analisis butir soal dengan program Iteman versi 3.00 menunjukkan daya pembeda soal seperti pada tabel 1 berikut. Tabel 2 Daya pembeda soal Kategori Daya Pembeda Soal Jumlah Prosentase Baik 44 36,67% Cukup 54 45% Jelek 22 18,33% Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa soal olimpiade biologi SMA tingkat kabupaten memiliki daya beda baik 36,67%, cukup baik sebesar 45, dan jelek sebesar 18,33%. Secara keseluruhan, dari hasil penelitian, soal Olimpiade Biologi SMA tahun 2013 memiliki daya pembeda yang baik dan cukup. Soal yang memiliki daya pembeda baik dan cukup baik artinya sudah dapat membedakan siswa yang berkemampuan rendah dan yang berkemampuan tinggi. Sebuah soal yang memiliki daya pembeda soal yang jelek harus dibuang atau dihilangkan meskipun memiliki nilai tingkat kesukaran yang dapat diterima
  • 6. (Kurpius&Stafford 2006). Sesuai dengan hasil analisis, diketahui bahwa soal yang memiliki daya pembeda jelek adalah soal dengan tingkat kesukaran (p) mendekati 0. Pada tes seleksi, butir soal dengan tingkat kesukaran mendekati 0 masih dapat diterima, namun apabila memiliki daya pembeda yang jelek maka butir soal tersebut sebaiknya tetap harus dibuang atau dihilangkan. Hasil analisis efektifitas distraktor dengan program Iteman dapat ditunjukkan dalam tabel 3 sebagai berikut. Tabel 3 Efektifitas distraktor Kategori Efektifitas Distraktor Jumlah Prosentase Berfungsi 86 71,67% Tidak Berfungsi 34 28,33% Berdasarkan Tabel 3 dapat diketahui bahwa 71,87% pilihan jawaban pada soal dapat berfungsi. Artinya distraktor telah berfungsi sebagaimana mestinya sedangkan sebanyak 28,33% distraktor masih belum berfungsi dengan baik. Sebuah distraktor dikatakan baik apabila dipilih oleh minimal 5% peserta tes (Depdiknas 2008). Jika distraktor lebih banyak dipilih oleh peserta yang berkemampuan tinggi maka dapat dikatakan distraktor tersebut jelek. Apabila distraktor mempunyai daya tarik yang besar bagi pengikut tes maka dapat dikatakan distraktor tersebut berfungsi dengan baik (Arikunto 2011). Nilai validitas soal berdasarkan nilai poit biserial tersaji dalam tabel 4 sebagai betikut. Tabel 4 Validitas butir soal Kategori Jumlah Prosentase Valid 65 54,16% Tidak Valid 55 45,83% Berdasarkan hasil analisis diketahui bahwa tidak semua butir soal valid. Sebanyak 54,16% soal valid dan 45,83% soal masih belum valid. Soal Olimpiade merupakan soal yang digunakan untuk mengukur kemampuan berpikir tingkat tinggi, sedangkan tidak semua peserta Olimpiade mampu menyelesaikan soal tersebut. Hal inilah yang menyebabkan soal menjadi tidak valid. Menurut Sugiharto (2010), validitas bersifat spesifik. Suatu soal mungkin hanya valid untuk kelompok tertentu saja dan tidak valid untuk kelompok yang
  • 7. lain. Hal ini berarti bahwa soal Olimpiade Biologi tingkat Kabupaten/Kota Tahun 2013 dapat valid jika diujikan pada kelompok peserta dari Kabupaten yang lain. Nilai reliabilitas soal berdasarkan nilai koefisien alpha pada analisis dengan Iteman diperoleh nilai 0,782. Hal ini berarti soal memiliki nilai keajegan yang tinggi. Tinggi rendahnya koefisien reliabilitas dipengaruhi oleh beberapa faktor. Menurut Depdiknas (2008), faktor-faktor yang mempengaruhi nilai reliabilitas adalah panjang tes, panjang waktu mengerjakan soal, homogenitas belahan dan tingkat kesukaran soal. Pada pembahasan taraf kesukaran soal dapat dilihat bahwa rata-rata soal Olimpiade memiliki tingkat kesukaran sedang dan sukar. Artinya soal tersebut masih dapat dikerjakan oleh sebagian peserta Olimpiade sehingga mempengaruhi nilai reliabilitas menjadi tinggi. Selain itu soal olimpiade biologi SMA tahun 2013 tingkat kabupaten terdiri atas 120 butir soal pilihan ganda. Jumlah butir soal tersebut sudah cukup panjang untuk sebuah tes. 2. Analisis kualitatif Berdasarkan hasil analisis soal secara kualitatif dengan menggunakan format penelaahan yang mencakup materi, konstruksi dan bahasa, sebagian besar soal sudah termasuk ke dalam soal yang baik. Dari segi materi 100% soal sudah sesuai dengan kisi-kisi soal olimpiade biologi tingkat kabupaten/kota. Semua soal sudah sesuai dengan materi yang diujikan. Materi yang diujikan mencakup materi biologi sel (molekuler, mikrobiologi, dan bioteknologi), anatomi dan fisiologi hewan dengan penekanan pada tumbuhan berbiji, anotomi dan fisiologi hewan dengan penekanan pada hewan vertebrata, etologi/perilaku, ekologi, biosistematika, serta genetika. Soal Olimpiade mengacu pada ranah kognitif C1 sebesar 7,5% (9 soal), C2 35% (42 soal), C3 9,2% (11 soal), C4 33,3% (40 soal), C5 7,5% (9 soal) dan C6 7,5% (9 soal). Dari hasil tersebut dapat diketahui perbandingan ranah kognitif pada soal Olimpiade adalah 1:4:1:4:1:1. Ranah kognitif C2 dan C4 memiliki proporsi yang paling besar dari ranah kognitif yang lain. Hal ini karena soal olimpiade lebih banyak menyajikan soal pemahaman dan analisis. Ranah kognitif C1 memiliki proporsi yang kecil karena ranah ini merupakan tingkatan ranah kognitif yang paling rendah sehingga kurang sesuai untuk jenis soal olimpiade. Soal C3, C4 dan C5 merupakan soal yang memerlukan pemikiran tingkat tinggi (high order thinking) untuk menyelesaikannya. Pada analisis tingkat kesukaran soal dengan menggunakan Iteman, diketahui bahwa 58,33% soal merupakan soal dengan kategori sukar.
  • 8. Hal ini selaras dengan hasil analisis secara kualitatif yang menunjukkan bahwa soal olimpiade biologi memiliki proporsi soal C3, C4, dan C5 separuh dari keseluruhan soal. Menurut Maiza (2013) soal olimpiade adalah soal yang dikerjakan oleh siswa yang telah menguasai konsep dasar untuk jenjang tertentu dengan tingkat kesulitan analitis yang lebih kompleks, maka soal olimpiade seharusnya lebih banyak berupa soal-soal analisis. Hasil analisis segi konstruksi soal, pokok soal dan rumusannya sudah memenuhi aturan yang sesuai. Panjang pilihan jawaban sudah relatif sama. Namun pada pilihan jawaban nomor 49, 65, dan 40 masih menggunakan kalimat “semua jawaban benar”. Hal ini seharusnya dihindari karena dapat membuat efektivitas distraktor kurang berfungsi. Hasil analisis dari segi bahasa, seluruh soal sudah menggunakan kaidah penulisan Bahasa Indonesia yang baik dan benar. Baik soal maupun pilihan jawaban tidak menggunakan bahasa yang tabu. Namun terdapat beberapa soal yang masih salah ketik. Meskipun demikian, soal masih dapat dipahami dengan baik. SIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa soal olimpiade biologi SMA tahun 2013 tingkat kabupaten di Pacitan, Ponorogo dan Trenggalek memiliki tingkat kesukaran yang tinggi, daya pembeda baik, efektifitas distraktor baik, validitas cukup, reliabilitas yang tinggi dan kualitas yang baik dilihat dari segi materi, konstruksi serta bahasa. DAFTAR PUSTAKA Anastasia US. 2003. Psycological Testing. New Jersey: Prentice-Hall Arikunto S. 2011. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara. [Depdiknas] Departemen Pendidikan Nasional. 2008. Panduan Analisis Butir Soal. Jakarta: Depdiknas. [Ditjen Dikdasmen] Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah . 2013. Pedoman Pelaksanaan Seleksi Olimpiade Sains Tingkat Kabupaten/Kota dan Provinsi . Jakarta: Ditjet Dikdasmen. Kaunang ROW. 2010. Menganalisis butir soal. Jurnal Inovasi 7(1):1-5. Kurpius SE & Stafford ME. 2006. Testing and Measurement : A User-Friendly Guide. California : Sage Publications, Inc
  • 9. Maiza R. 2013. Analisis butir soal tes tertulis tingkat SMP pada olimpiade Fisika se-Riau tahun 2013. Jurnal Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Riau 1:111. Mardapi D. 1998. Analisis butir soal dengan teori tes klasik dan teori respon butir. Jurnal Kependidikan. Edisi Khusus Dies Tahun XXVIII. Sugiharto B. 2010. Validitas dan Reliabilitas. Online at http://bowo.staff.fkip.uns.ac.id/files/2010/11/validitas-reliabilitasbowo.pdf [diakses tanggal 28 Oktober 2013]