SlideShare una empresa de Scribd logo
1 de 7
Descargar para leer sin conexión
Orientasi Publik-Konsumen Sentris
Nokia adalah sebuah perusahaan ponsel ternama di dunia yang mampu
menguasai pangsa pasar di Indonesia dalam waktu yang cukup lama sebelum
akhirnya tersisihkan oleh competitor lainnya, mungkin yang saat itu Blackberry lah
yang disebut-sebut menghancurkan eksistensi Nokia yang menjadi market leader di
Indonesia dengan jangka waktu yang lama. Apa yang salah dengan Nokia ?
Bagaimana strategi Blackberry hingga bisa menyisihkan nama besar Nokia ?
Saya sempat berpikir bahwa kita bisa saja menyalahkan Nokia akibat
kegagalannya dalam mempertahankan pangsa pasar mereka di Indonesia, Karena
tidak mampu “lagi” memahami selera konsumennya, Apakah Nokia tidak cukup
responsive dan fleksibel dalam menghadapi kedinamisan pasar ? Di sisi lain, kita
bisa memuji Blackberry saat itu, karena mampu memahami selera segman konsumen
dan menendang Nokia yang sudah sejak lama menjadi raja. Namun, Dalam konteks
Kualitas, Apakah tepat jika kita menyebut bahwa kehancuran Nokia dikarenakan
telah gagal berinovasi mempertahankan “Tahta” mereka ? Sedang Blackberry,
apakah pantas kita menyebut mereka sebagai perusahaan yang berorientasi
publik/konsumen ? Mungkin saja produk mereka hanya “kebetulan” dapat menarik
minat pasar pada saat waktu yang tepat.
Dimulai dari Itikad
Dari kebetulan atau tidaknya anggapan saya terhadapa kasus Nokia melawan
Blackberry itu, menurut saya perusahaan yang berorientasi pada segmen
konsumennya yaitu dimulai dari itikad mereka sebagai produsen. Bagi saya,
perusahaan/produsen bisa disebut berorientasi publik ketika mereka memiliki itikad
yang murni sebagai perusahaan yang berorientasi publik, dan kemudian mencoba
mengimplementasikan aktivitas rill yang mencerminkan orientasi pada konsumen
sentris. Kita belum bisa menyebut bahwa sebuah produsen berorientasi publik jika
produk/jasa mereka mampu memahami, memikat konsumennya. Dengan kata lain,
“Laku” saja atau bahkan memenuhi semua syarat-syarat yang ditulis diawal belum
cukup mengindikasikan bahwa sebuah perusahaan berpredikat Publik/Konsumen
Sentris jika tidak memiliki itikad yang berorientasi publik.
Jadi, Perusahaan yang disebut berorientasi public atau tidak, itu tergantung
dari Itikad. Kenapa begitu ? walaupun sebuah perusahaan secara nyata melakukan
syarat-syarat atau ciri-ciri yang mencerminkan orientasi public jika tidak diawali
dengan Itikad yang berorientasi pada publik atau konsumennya. Bisa saja sebuah
perusahaan mengimplementasikan aktivitas pemasaran yang mencerminkan orientasi
pada publik, akan tetapi hanya sebatas strategi yang memang murni semata-mata
untuk meraup profitabilitas saja ? Namun, apakah itikad tersebut dapat terbaca oleh
publik ? Tentu sulit.
Harus Berbarengan
Setelah Itikad tadi, barulah sebuah perusahaan mulai bergerak menyiapkan
strategi dan mengimplementasikan aktivitas pemasaran yang berbasis pada orientasi
publik atau konsumen sentris. Itikad dan aktivitas riil haruslah seimbang dan berjalan
bersamaan. Seperti yang telah disebutkan, publik akan sulit membaca itikad tersebut.
Maka, indikator disebutnya sebuah perusahaan berorientasi pada publik dan
konsumennya yang paling jelas dan dapat diukur ialah bagaimana aktivitas
pemasaran itu dijalankan. Namun, bagi saya itikad ini perlu ditekankan karena inilah
yang menjadi awalnya, meskipun hal ini bersifat tersembunyi tapi itulah pondasi
awalnya. Karena orientasi itu diawali dari itikad, Bagaimana bisa sebuah perusahaan
mengklaim dirinya sebagai perusahaan yang berorientasi publik/konsumen jika yang
dipikiran mereka semata-mata hanya profit saja ? Mengeksplor strategi yang
mencerminkan sama persis dengan basis orientasi konsumen sentris hanya untuk
meraup profit saja ? Aktivitasnya mungkin sudah sesuai namun belum tentu dengan
itikadnya bukan ?
Setelah itikad telah terbentuk, barulah orientasi itu dimanifestasikan melalui
aktivitas pemasaran yang memang mencerminkan orientasi terhadap selera,
keinginan, kecendrungan, dan kebutuhan konsumen. Bagaimana kualitas produk dan
layanan terhadap pelanggan, apakah harga yang dipatok sesuai dengan daya beli atau
tidak, Apakah positioning dan promotion yang dilakukan sudah sesuai dengan
segmen publik ? dan masih banyak lagi.
Memahami Konsumen
Kekalahan Nokia melawan Blackberry adalah soal memberikan dan
mengakomodasi keinginan konsumen. Akhirnya, Blackberry sanggup menggeser
posisi Nokia yang selalu menduduki tahta teratas pasar smartphone Indonesia.
Terbukti dengan melemahnya eksistensi Nokia di Indonesia saat ini. Kita bisa
menginterpretasikan bahwa saat itu, Nokia telah gagal menyesuaikan diri terhadap
konsumennya terutama di Indonesia dan akhirnya dipecundangi Blackberry yang
notabene usia masih terlalu muda jika kita kita bayangkan dengan nama besar Nokia.
Artinya Blackberry lebih memahami publik Indonesia dibanding Nokia.
…………………………………………………………………..
“Strategi terbaik disesuaikan dengan situasi dan publik yang dihadapi.”
- Firsan Nova -
…………………………………………………………………..
Seiring berjalannya waktu, Nokia mencoba bertahan dalam persaingan pasar
yang semakin kompetitif, Nokia akhirnya berinovasi dengan produk mereka, yaitu
smartphone yang berbasis Windows Phone sekaligus menggandeng Microsoft.
Namun, lagi-lagi Nokia tidak berhasil mengembalikan kejayaannya dulu.
Sederhananya, inovasi yang dilakukan Nokia gagal. Nokia gagal dalam memahami
publik, keinginan publik. Inovasi yang dilakukan Nokia gagal menarik attention atau
perhatian dari publik. Artinya, dalam berinovasipun kita tidak boleh asal jika
bertentagan dengan public interest (selera public), maka dapat dipastikan akan
menuai nasib yang sama seperti yang dialami Nokia.
Keinginan Konsumen
Konsumen menginginkan kepuasan yang telah diakomodasi oleh produsen.
Pelanggan yang puas adalah ketika ia merasa diberi atau mendapatkan apa yang
sesuai dengan harapan, keinginan, selera, dan kebutuhan mereka. Seperti, kualitas
produk, pelayanan, sistem, harga, teknik komunikasi/promosi dll. Jadi, produk/jasa
yang mampu memberikan kepuasan pada konsumen ialah produk/jasa yang sesuai
dengan apa yang diekspektasikan atau dicari oleh konsumen.
Keinginan konsumen yang menjadi titik ukur dari sebuah perusahaan yang
berorientasi pada konsumen sentris. Jadi, perusahaan atau produsenlah yang
menyesuaikan layanan, produk, sistem, teknik komunikasi, hingga faktor emosional
segmen publiknya dalam hal ini ialah konsumen mereka. Semua produk dan layanan
yang ditawarkan harus berakhir dengan kepuasan artinya sesuai dengan apa yang
konsumen harapkan.
Ada banyak kecendrungan konsumen, ada konsumen yang cendrung melihat
kualitas, ada juga yang cendrung melihat harga, ada juga yang cenderung
memperhatikan kualitas pelayanan, hingga yang bicara soal gengsi agar terlihat
prestisius memakai barang-barang yang branded. Dari banyaknya kecenderungan
tersebut, produsen haruslah memetakan apa yang menjadi keinginan dan apa yang
dibutuhkan oleh segmen pasar yang menjadi target mereka.
…………………………………………………………………..
“Sell Satisfaction not just Marchendise”
- Neiman-Marcus -
…………………………………………………………………..
Jika pelanggan sudah merasa puas, tentu produsen akan sangat diuntungkan
juga, salah satunya, pelanggan akan menjadi loyal dan bertransformasi menjadi
penyebar “iklan & testimony” yang baik. Selain menghasilkan laba karena produk
yang laku terjual, hal itu juga akan berimplikasi positif terhadap efisiensi biaya iklan
atau promosi.
Dinamis
Seperti contoh kasus diawal tadi, produsen harus dituntut untuk senantiasa
reaktif dan fleksibel terhdap segmen pasar mereka (konsumen). Nokia dengan jangka
waktu yang cukup lama menguasai pasar Indonesia, namun karena tidak siapnya
mereka menghadapi kedinamisan publik atau pangsa pasar merea, akhirnya Nokia
dikalahkan kompetitornya. Strategi dan aktivitas pemasaran harus sesuai dengan
pasar yang bersifat dinamis.
Kita bisa mengibaratkan publik/konsumen adalah laut atau samudra dan
Produsen sebagai Kapal. Laut memiliki kedinamisan gelombang tertentu yang
sewaktu-sewaktu berubah. Ketika Gelombang laut mulai meninggi membuat kapal
bergejolak sehingga mempengaruhi stabilitas kapal. Mau tidak mau kapal tersebut
akan mentreatment dan menyesuaikannya dengan situasi atau kondisi laut saat itu
jika tidak ancaman tenggelamnya kapal bisa benar-benar terjadi. Begitu juga dengan
pangsa pasar, bersifat dinamis yang memunculkan kecendrungan-kecendrungan
tertentu yang harus diikuti oleh produsen.
Bagaimana dengan kompetitor yang membidik segmen yang sama ? disitulah
pertarungan yang harus dihadapi dalam merebut market share (pangsa pasar).
Menurut saya, siapa yang lebih reaktif terhadap kedinamisan permintaan pasar inilah
yang berpotensi besar menang. Lalu bagaimana jika kompetitor tersebut memiliki
kekuatan brand yang lebih kuat ? Itu tidak bisa menjamin jika ia tidak reaktif dan
terus-terusan duduk diam mengandalkan nama besar saja. Kita bisa melihat contoh
kasus bagaimana persaingan antara Adidas dan Nike yang memiliki segmen pasar
yang hampir serupa namun keduanya tidak terpaku dengan kekuatan product brand
masing-masing, melainkan terus bersaing dalam menciptakan inovasi produk.
Efektif
Setelah melakukan segmentasi dan mengenal siapa konsumennya, perusahaan
akan mampu mengalokasikan atau mengarahkan biaya/dana lebih efektif sesuai
dengan segmen yang menjadi target. Seperti dapat mendesain program, metode
komunikasi dan promosi yang tersedia, itu semua sesuai dengan konsumen yang
dituju. Perusahaan yang berorientasi pada konsumen tentunya akan berusaha
memahami publik dan melakukan segmentasi pasar, maka dana strategi atau program
yang tersedia akan lebih efektif menjangkau target market.
Contoh, sebuah produsen sepatu olahraga basket memiliki segmen pasar
(para konsumen) yang memiliki hobi bermain basket. Untuk aktivitas promosi, pihak
produsen ingin memakai media cetak sebagai alat untuk menjangkau segmen pasar
mereka. Jika mereka mengerti dimana letak segmen mereka, tentu mereka juga dapat
dengan mudah memilih media mana yang tepat. Jika opsinya yaitu Tabloid Olahraga
dan Koran Harian (Kompas, Tribun, dll). Anda pasti tahu jawabannya, bukan ?
Produsen akan memilih media yang tepat sesuai dengan segmen pasar
mereka, contoh diatas akan mengefisiensikan pengeluaran dana promosi. Efektifkah
? Menurut saya lebih efektif sekaligus efisien, karena orang-orang yang memiliki
hobi bola basket akan mencari berita tentang pemain basket favorite mereka secara
lebih lengkap di Tabloid khusus Olahraga daripada Koran harian yang bersifat
umum.
Sumber daya perusahaan tentunya menjadi hal yang patut dipertimbangkan
secara matang, bagi perusahaan yang berorientasi pada konsumen akan berusaha
mengefektifkan penempatan promo mereka dengan cara dan media yang tepat.
Apalagi jika segmen pasar yang mereka pilih atau tetapkan cukup luas dan beragam,
biaya komunikasi akan semakin bertambah sejalan dengan masing-masing segmen
yang memiliki keragaman dan treatment khusus.
Berikut syarat-syarat sebuah perusahaan yang berorientasi pada Konsumen Sentris :
1. Kualitas pelayanan terhadap pelanggan yang maksimal.
2. Selalu untuk berusaha reaktif dan fleksibel terhadap kecendrungan-
kecendrungan pada publik/konsumen.
3. Berpikir Kepuasan Pelanggan adalah sebuah keharusan demi terjalinnya
hubungan yang bersifat mutual.
4. Penetapan harga atau Pricing menyesuaikan banyak aspek, seperti kualitas
produk dan layanan yang diberikan, atau juga bisa menyesuaikan daya beli
dari segmen konsumen.
5. Strategi dan Metode komunikasi yang digunakan sesuai dengan selera
publik/konsumen.
6. Biaya yang dikeluarkan untuk biaya komunikasi disesuaikan dengan segmen
pasar.
7. Inovasi yang dilakukan akan diusahakan sesuai dengan kecendrungan yang
ada pada publik/konsumen.
8. Akan senantiasa mencoba mengevaluasi kualitas produk dan srategi
pemasaran agar sesuai dengan publik yang dinamis.
9. Menganggap konsumen adalah aset terpenting bagi perusahaan
10. Menciptakan relasi atau hubungan yang bersifat komunikasi dua arah antara
pihak perusahaan dengan publik/konsumen.
…………………………………………………………………..
“Kenali publik Anda, setelah itu baru siapkan strategi yang sesuai
dengan keinginan, kebutuhan, dan kepentingan mereka. Lalu perhatikan
apa yang terjadi.”
- Firsan Nova -
…………………………………………………………………..

Más contenido relacionado

La actualidad más candente

Komunikasi Pemasaran Terpadu - Case Study
Komunikasi Pemasaran Terpadu - Case StudyKomunikasi Pemasaran Terpadu - Case Study
Komunikasi Pemasaran Terpadu - Case StudyJudhie Setiawan
 
materi sismansar, mengelola komunikasi massa
materi sismansar, mengelola komunikasi massamateri sismansar, mengelola komunikasi massa
materi sismansar, mengelola komunikasi massahening123
 
Mengelola komunikasi pribadi
Mengelola komunikasi pribadiMengelola komunikasi pribadi
Mengelola komunikasi pribadiRahmah Fadhilah
 
Pengaruh biaya periklanan dan personal selling terhadap penjualan deposito pa...
Pengaruh biaya periklanan dan personal selling terhadap penjualan deposito pa...Pengaruh biaya periklanan dan personal selling terhadap penjualan deposito pa...
Pengaruh biaya periklanan dan personal selling terhadap penjualan deposito pa...An Nisbah
 
Mengelola komunikasi pribadi
Mengelola komunikasi pribadiMengelola komunikasi pribadi
Mengelola komunikasi pribadiNaila Farhana
 
PENERAPAN EXPERIENTAL MARKETING PADA MINI DRAMA AADC STRATEGI PEMASARAN 'LINE...
PENERAPAN EXPERIENTAL MARKETING PADA MINI DRAMA AADC STRATEGI PEMASARAN 'LINE...PENERAPAN EXPERIENTAL MARKETING PADA MINI DRAMA AADC STRATEGI PEMASARAN 'LINE...
PENERAPAN EXPERIENTAL MARKETING PADA MINI DRAMA AADC STRATEGI PEMASARAN 'LINE...Diona II
 
Buku "DASAR-DASAR PERIKLANAN"_ Daya Pikat Pesan Iklan & Manfaat Ambient Media...
Buku "DASAR-DASAR PERIKLANAN"_ Daya Pikat Pesan Iklan & Manfaat Ambient Media...Buku "DASAR-DASAR PERIKLANAN"_ Daya Pikat Pesan Iklan & Manfaat Ambient Media...
Buku "DASAR-DASAR PERIKLANAN"_ Daya Pikat Pesan Iklan & Manfaat Ambient Media...Kanaidi ken
 
Mengembangkan Komunikasi Pemasaran Terpadu
Mengembangkan Komunikasi Pemasaran TerpaduMengembangkan Komunikasi Pemasaran Terpadu
Mengembangkan Komunikasi Pemasaran Terpadutsm0146
 
Merancang dan Mengelola Komunikasi Pemasaran Terintegrasi
Merancang dan Mengelola Komunikasi Pemasaran TerintegrasiMerancang dan Mengelola Komunikasi Pemasaran Terintegrasi
Merancang dan Mengelola Komunikasi Pemasaran TerintegrasiMarni Anita Sihite
 
Mengelola Komunikasi Pemasaran Massal
Mengelola Komunikasi Pemasaran MassalMengelola Komunikasi Pemasaran Massal
Mengelola Komunikasi Pemasaran MassalKelompokMansar
 
Assingment iklan
Assingment iklanAssingment iklan
Assingment iklanWirda Azyra
 
Strategi promosi
Strategi promosiStrategi promosi
Strategi promosipronocidro
 
Komunikasi pemasaran terpadu
Komunikasi pemasaran terpaduKomunikasi pemasaran terpadu
Komunikasi pemasaran terpaduriopratomo
 

La actualidad más candente (18)

Komunikasi Pemasaran Terpadu - Case Study
Komunikasi Pemasaran Terpadu - Case StudyKomunikasi Pemasaran Terpadu - Case Study
Komunikasi Pemasaran Terpadu - Case Study
 
materi sismansar, mengelola komunikasi massa
materi sismansar, mengelola komunikasi massamateri sismansar, mengelola komunikasi massa
materi sismansar, mengelola komunikasi massa
 
Mengelola komunikasi pribadi
Mengelola komunikasi pribadiMengelola komunikasi pribadi
Mengelola komunikasi pribadi
 
Mengelola komunikasi pribadi
Mengelola komunikasi pribadiMengelola komunikasi pribadi
Mengelola komunikasi pribadi
 
Pengaruh biaya periklanan dan personal selling terhadap penjualan deposito pa...
Pengaruh biaya periklanan dan personal selling terhadap penjualan deposito pa...Pengaruh biaya periklanan dan personal selling terhadap penjualan deposito pa...
Pengaruh biaya periklanan dan personal selling terhadap penjualan deposito pa...
 
Mengelola komunikasi pribadi
Mengelola komunikasi pribadiMengelola komunikasi pribadi
Mengelola komunikasi pribadi
 
Iklan dan dimensi etisnya
Iklan dan dimensi etisnyaIklan dan dimensi etisnya
Iklan dan dimensi etisnya
 
PENERAPAN EXPERIENTAL MARKETING PADA MINI DRAMA AADC STRATEGI PEMASARAN 'LINE...
PENERAPAN EXPERIENTAL MARKETING PADA MINI DRAMA AADC STRATEGI PEMASARAN 'LINE...PENERAPAN EXPERIENTAL MARKETING PADA MINI DRAMA AADC STRATEGI PEMASARAN 'LINE...
PENERAPAN EXPERIENTAL MARKETING PADA MINI DRAMA AADC STRATEGI PEMASARAN 'LINE...
 
Buku "DASAR-DASAR PERIKLANAN"_ Daya Pikat Pesan Iklan & Manfaat Ambient Media...
Buku "DASAR-DASAR PERIKLANAN"_ Daya Pikat Pesan Iklan & Manfaat Ambient Media...Buku "DASAR-DASAR PERIKLANAN"_ Daya Pikat Pesan Iklan & Manfaat Ambient Media...
Buku "DASAR-DASAR PERIKLANAN"_ Daya Pikat Pesan Iklan & Manfaat Ambient Media...
 
Marketing management
Marketing managementMarketing management
Marketing management
 
Mengembangkan Komunikasi Pemasaran Terpadu
Mengembangkan Komunikasi Pemasaran TerpaduMengembangkan Komunikasi Pemasaran Terpadu
Mengembangkan Komunikasi Pemasaran Terpadu
 
Bisnis model kanvas
Bisnis model kanvasBisnis model kanvas
Bisnis model kanvas
 
Merancang dan Mengelola Komunikasi Pemasaran Terintegrasi
Merancang dan Mengelola Komunikasi Pemasaran TerintegrasiMerancang dan Mengelola Komunikasi Pemasaran Terintegrasi
Merancang dan Mengelola Komunikasi Pemasaran Terintegrasi
 
Mengelola Komunikasi Pemasaran Massal
Mengelola Komunikasi Pemasaran MassalMengelola Komunikasi Pemasaran Massal
Mengelola Komunikasi Pemasaran Massal
 
Assingment iklan
Assingment iklanAssingment iklan
Assingment iklan
 
Strategi promosi
Strategi promosiStrategi promosi
Strategi promosi
 
Strategi promosi jasa
Strategi promosi jasaStrategi promosi jasa
Strategi promosi jasa
 
Komunikasi pemasaran terpadu
Komunikasi pemasaran terpaduKomunikasi pemasaran terpadu
Komunikasi pemasaran terpadu
 

Destacado

thanks be my friends
thanks be my  friendsthanks be my  friends
thanks be my friendsDiana Mejia
 
Biznes, a środowisko lokalne
Biznes, a środowisko lokalneBiznes, a środowisko lokalne
Biznes, a środowisko lokalneSolidnypartner
 
Ох уж эти японцы
Ох уж эти японцыОх уж эти японцы
Ох уж эти японцыLia Yu
 
Harry analisis - perang persepsi, pasca peristiwa charlie hebdo
Harry   analisis - perang persepsi, pasca peristiwa charlie hebdoHarry   analisis - perang persepsi, pasca peristiwa charlie hebdo
Harry analisis - perang persepsi, pasca peristiwa charlie hebdoHarry Azhari
 
Web City - Jak interaktywnie i innowacyjnie świadczyć usługi
Web City - Jak interaktywnie i innowacyjnie świadczyć usługiWeb City - Jak interaktywnie i innowacyjnie świadczyć usługi
Web City - Jak interaktywnie i innowacyjnie świadczyć usługiSolidnypartner
 
Ph -ng pháp son gel
Ph -ng pháp son gelPh -ng pháp son gel
Ph -ng pháp son gelXuantri Ngo
 

Destacado (13)

Farshu dubai e-safe
Farshu dubai   e-safeFarshu dubai   e-safe
Farshu dubai e-safe
 
thanks be my friends
thanks be my  friendsthanks be my  friends
thanks be my friends
 
Biznes, a środowisko lokalne
Biznes, a środowisko lokalneBiznes, a środowisko lokalne
Biznes, a środowisko lokalne
 
Assignment
AssignmentAssignment
Assignment
 
Ох уж эти японцы
Ох уж эти японцыОх уж эти японцы
Ох уж эти японцы
 
Farshu dubai ironing centre
Farshu dubai   ironing centreFarshu dubai   ironing centre
Farshu dubai ironing centre
 
Catalogue _ Torch
Catalogue _ TorchCatalogue _ Torch
Catalogue _ Torch
 
Farshu dubai hand dryers
Farshu dubai   hand dryersFarshu dubai   hand dryers
Farshu dubai hand dryers
 
Farshu dubai minibar
Farshu dubai   minibarFarshu dubai   minibar
Farshu dubai minibar
 
Harry analisis - perang persepsi, pasca peristiwa charlie hebdo
Harry   analisis - perang persepsi, pasca peristiwa charlie hebdoHarry   analisis - perang persepsi, pasca peristiwa charlie hebdo
Harry analisis - perang persepsi, pasca peristiwa charlie hebdo
 
Web City - Jak interaktywnie i innowacyjnie świadczyć usługi
Web City - Jak interaktywnie i innowacyjnie świadczyć usługiWeb City - Jak interaktywnie i innowacyjnie świadczyć usługi
Web City - Jak interaktywnie i innowacyjnie świadczyć usługi
 
Ph -ng pháp son gel
Ph -ng pháp son gelPh -ng pháp son gel
Ph -ng pháp son gel
 
Rbi & brics
Rbi & bricsRbi & brics
Rbi & brics
 

Similar a Orientasi Publik

Bab x memahami proses pemasaran dan perilaku konsumen
Bab x memahami proses pemasaran dan perilaku konsumenBab x memahami proses pemasaran dan perilaku konsumen
Bab x memahami proses pemasaran dan perilaku konsumenShelly Intan Permatasari
 
Pemasaran dalam realita baru 16032024.pptx
Pemasaran dalam realita baru 16032024.pptxPemasaran dalam realita baru 16032024.pptx
Pemasaran dalam realita baru 16032024.pptxDEDYIRWANSYAH4
 
Pemasaran dalam realita baru 16032024.pdf
Pemasaran dalam realita baru 16032024.pdfPemasaran dalam realita baru 16032024.pdf
Pemasaran dalam realita baru 16032024.pdfDEDYIRWANSYAH4
 
STP Marketing.pdf
STP Marketing.pdfSTP Marketing.pdf
STP Marketing.pdfPanji Ulum
 
Value proposition
Value propositionValue proposition
Value propositionzafran0710
 
Materi Universitas - Bab 13.ppt
Materi Universitas - Bab 13.pptMateri Universitas - Bab 13.ppt
Materi Universitas - Bab 13.pptDickyDarmawan44
 
Entrepreneur Way #12 - September 2015
Entrepreneur Way #12 - September 2015Entrepreneur Way #12 - September 2015
Entrepreneur Way #12 - September 2015UCEO
 
BAB-1-Pengantar-Mendefinisikan-Pemasaran-Abad-21 NEW.pdf
BAB-1-Pengantar-Mendefinisikan-Pemasaran-Abad-21 NEW.pdfBAB-1-Pengantar-Mendefinisikan-Pemasaran-Abad-21 NEW.pdf
BAB-1-Pengantar-Mendefinisikan-Pemasaran-Abad-21 NEW.pdfDedy Chandra
 
Communication Platform Lulu Hypermarket
Communication Platform Lulu HypermarketCommunication Platform Lulu Hypermarket
Communication Platform Lulu HypermarketEka Susi Utami
 
2. Product Market Fit.ppt
2. Product Market Fit.ppt2. Product Market Fit.ppt
2. Product Market Fit.pptagusmulyanna
 
Muhammad dandy kartarineka putra – 115030301111003 – ddp kelas b –tugas indiv...
Muhammad dandy kartarineka putra – 115030301111003 – ddp kelas b –tugas indiv...Muhammad dandy kartarineka putra – 115030301111003 – ddp kelas b –tugas indiv...
Muhammad dandy kartarineka putra – 115030301111003 – ddp kelas b –tugas indiv...3mb4
 
HANDOUT SEGMENTASI Abdul Kodir revisi.pdf
HANDOUT SEGMENTASI Abdul Kodir revisi.pdfHANDOUT SEGMENTASI Abdul Kodir revisi.pdf
HANDOUT SEGMENTASI Abdul Kodir revisi.pdfAbdulKodir68
 
Perencanaan Pemasaran Digital 170914
Perencanaan Pemasaran Digital 170914Perencanaan Pemasaran Digital 170914
Perencanaan Pemasaran Digital 170914Harwindra Yoga
 
Strategi Optimasi Marketing Mix_dalam "PROJECT FEASIBILITY STUDY"
Strategi Optimasi Marketing Mix_dalam "PROJECT FEASIBILITY STUDY"Strategi Optimasi Marketing Mix_dalam "PROJECT FEASIBILITY STUDY"
Strategi Optimasi Marketing Mix_dalam "PROJECT FEASIBILITY STUDY"Kanaidi ken
 
Tugas softskill
Tugas softskillTugas softskill
Tugas softskilldevia8
 
Tugas sap perilaku konsumen softskill dedy
Tugas sap perilaku konsumen softskill dedyTugas sap perilaku konsumen softskill dedy
Tugas sap perilaku konsumen softskill dedyDedy Setiady
 
Tugas sap perilaku konsumen softskill dedy
Tugas sap perilaku konsumen softskill dedyTugas sap perilaku konsumen softskill dedy
Tugas sap perilaku konsumen softskill dedyDedy Setiady
 

Similar a Orientasi Publik (20)

Bab x memahami proses pemasaran dan perilaku konsumen
Bab x memahami proses pemasaran dan perilaku konsumenBab x memahami proses pemasaran dan perilaku konsumen
Bab x memahami proses pemasaran dan perilaku konsumen
 
Pemasaran dalam realita baru 16032024.pptx
Pemasaran dalam realita baru 16032024.pptxPemasaran dalam realita baru 16032024.pptx
Pemasaran dalam realita baru 16032024.pptx
 
Bagaimana Hendak
Bagaimana HendakBagaimana Hendak
Bagaimana Hendak
 
Majoopreneur vol6
Majoopreneur vol6Majoopreneur vol6
Majoopreneur vol6
 
Pemasaran dalam realita baru 16032024.pdf
Pemasaran dalam realita baru 16032024.pdfPemasaran dalam realita baru 16032024.pdf
Pemasaran dalam realita baru 16032024.pdf
 
STP Marketing.pdf
STP Marketing.pdfSTP Marketing.pdf
STP Marketing.pdf
 
Value proposition
Value propositionValue proposition
Value proposition
 
Materi Universitas - Bab 13.ppt
Materi Universitas - Bab 13.pptMateri Universitas - Bab 13.ppt
Materi Universitas - Bab 13.ppt
 
Sebelum uts
Sebelum utsSebelum uts
Sebelum uts
 
Entrepreneur Way #12 - September 2015
Entrepreneur Way #12 - September 2015Entrepreneur Way #12 - September 2015
Entrepreneur Way #12 - September 2015
 
BAB-1-Pengantar-Mendefinisikan-Pemasaran-Abad-21 NEW.pdf
BAB-1-Pengantar-Mendefinisikan-Pemasaran-Abad-21 NEW.pdfBAB-1-Pengantar-Mendefinisikan-Pemasaran-Abad-21 NEW.pdf
BAB-1-Pengantar-Mendefinisikan-Pemasaran-Abad-21 NEW.pdf
 
Communication Platform Lulu Hypermarket
Communication Platform Lulu HypermarketCommunication Platform Lulu Hypermarket
Communication Platform Lulu Hypermarket
 
2. Product Market Fit.ppt
2. Product Market Fit.ppt2. Product Market Fit.ppt
2. Product Market Fit.ppt
 
Muhammad dandy kartarineka putra – 115030301111003 – ddp kelas b –tugas indiv...
Muhammad dandy kartarineka putra – 115030301111003 – ddp kelas b –tugas indiv...Muhammad dandy kartarineka putra – 115030301111003 – ddp kelas b –tugas indiv...
Muhammad dandy kartarineka putra – 115030301111003 – ddp kelas b –tugas indiv...
 
HANDOUT SEGMENTASI Abdul Kodir revisi.pdf
HANDOUT SEGMENTASI Abdul Kodir revisi.pdfHANDOUT SEGMENTASI Abdul Kodir revisi.pdf
HANDOUT SEGMENTASI Abdul Kodir revisi.pdf
 
Perencanaan Pemasaran Digital 170914
Perencanaan Pemasaran Digital 170914Perencanaan Pemasaran Digital 170914
Perencanaan Pemasaran Digital 170914
 
Strategi Optimasi Marketing Mix_dalam "PROJECT FEASIBILITY STUDY"
Strategi Optimasi Marketing Mix_dalam "PROJECT FEASIBILITY STUDY"Strategi Optimasi Marketing Mix_dalam "PROJECT FEASIBILITY STUDY"
Strategi Optimasi Marketing Mix_dalam "PROJECT FEASIBILITY STUDY"
 
Tugas softskill
Tugas softskillTugas softskill
Tugas softskill
 
Tugas sap perilaku konsumen softskill dedy
Tugas sap perilaku konsumen softskill dedyTugas sap perilaku konsumen softskill dedy
Tugas sap perilaku konsumen softskill dedy
 
Tugas sap perilaku konsumen softskill dedy
Tugas sap perilaku konsumen softskill dedyTugas sap perilaku konsumen softskill dedy
Tugas sap perilaku konsumen softskill dedy
 

Orientasi Publik

  • 1. Orientasi Publik-Konsumen Sentris Nokia adalah sebuah perusahaan ponsel ternama di dunia yang mampu menguasai pangsa pasar di Indonesia dalam waktu yang cukup lama sebelum akhirnya tersisihkan oleh competitor lainnya, mungkin yang saat itu Blackberry lah yang disebut-sebut menghancurkan eksistensi Nokia yang menjadi market leader di Indonesia dengan jangka waktu yang lama. Apa yang salah dengan Nokia ? Bagaimana strategi Blackberry hingga bisa menyisihkan nama besar Nokia ? Saya sempat berpikir bahwa kita bisa saja menyalahkan Nokia akibat kegagalannya dalam mempertahankan pangsa pasar mereka di Indonesia, Karena tidak mampu “lagi” memahami selera konsumennya, Apakah Nokia tidak cukup responsive dan fleksibel dalam menghadapi kedinamisan pasar ? Di sisi lain, kita bisa memuji Blackberry saat itu, karena mampu memahami selera segman konsumen dan menendang Nokia yang sudah sejak lama menjadi raja. Namun, Dalam konteks Kualitas, Apakah tepat jika kita menyebut bahwa kehancuran Nokia dikarenakan telah gagal berinovasi mempertahankan “Tahta” mereka ? Sedang Blackberry, apakah pantas kita menyebut mereka sebagai perusahaan yang berorientasi publik/konsumen ? Mungkin saja produk mereka hanya “kebetulan” dapat menarik minat pasar pada saat waktu yang tepat. Dimulai dari Itikad Dari kebetulan atau tidaknya anggapan saya terhadapa kasus Nokia melawan Blackberry itu, menurut saya perusahaan yang berorientasi pada segmen konsumennya yaitu dimulai dari itikad mereka sebagai produsen. Bagi saya, perusahaan/produsen bisa disebut berorientasi publik ketika mereka memiliki itikad yang murni sebagai perusahaan yang berorientasi publik, dan kemudian mencoba mengimplementasikan aktivitas rill yang mencerminkan orientasi pada konsumen sentris. Kita belum bisa menyebut bahwa sebuah produsen berorientasi publik jika produk/jasa mereka mampu memahami, memikat konsumennya. Dengan kata lain,
  • 2. “Laku” saja atau bahkan memenuhi semua syarat-syarat yang ditulis diawal belum cukup mengindikasikan bahwa sebuah perusahaan berpredikat Publik/Konsumen Sentris jika tidak memiliki itikad yang berorientasi publik. Jadi, Perusahaan yang disebut berorientasi public atau tidak, itu tergantung dari Itikad. Kenapa begitu ? walaupun sebuah perusahaan secara nyata melakukan syarat-syarat atau ciri-ciri yang mencerminkan orientasi public jika tidak diawali dengan Itikad yang berorientasi pada publik atau konsumennya. Bisa saja sebuah perusahaan mengimplementasikan aktivitas pemasaran yang mencerminkan orientasi pada publik, akan tetapi hanya sebatas strategi yang memang murni semata-mata untuk meraup profitabilitas saja ? Namun, apakah itikad tersebut dapat terbaca oleh publik ? Tentu sulit. Harus Berbarengan Setelah Itikad tadi, barulah sebuah perusahaan mulai bergerak menyiapkan strategi dan mengimplementasikan aktivitas pemasaran yang berbasis pada orientasi publik atau konsumen sentris. Itikad dan aktivitas riil haruslah seimbang dan berjalan bersamaan. Seperti yang telah disebutkan, publik akan sulit membaca itikad tersebut. Maka, indikator disebutnya sebuah perusahaan berorientasi pada publik dan konsumennya yang paling jelas dan dapat diukur ialah bagaimana aktivitas pemasaran itu dijalankan. Namun, bagi saya itikad ini perlu ditekankan karena inilah yang menjadi awalnya, meskipun hal ini bersifat tersembunyi tapi itulah pondasi awalnya. Karena orientasi itu diawali dari itikad, Bagaimana bisa sebuah perusahaan mengklaim dirinya sebagai perusahaan yang berorientasi publik/konsumen jika yang dipikiran mereka semata-mata hanya profit saja ? Mengeksplor strategi yang mencerminkan sama persis dengan basis orientasi konsumen sentris hanya untuk meraup profit saja ? Aktivitasnya mungkin sudah sesuai namun belum tentu dengan itikadnya bukan ? Setelah itikad telah terbentuk, barulah orientasi itu dimanifestasikan melalui aktivitas pemasaran yang memang mencerminkan orientasi terhadap selera, keinginan, kecendrungan, dan kebutuhan konsumen. Bagaimana kualitas produk dan
  • 3. layanan terhadap pelanggan, apakah harga yang dipatok sesuai dengan daya beli atau tidak, Apakah positioning dan promotion yang dilakukan sudah sesuai dengan segmen publik ? dan masih banyak lagi. Memahami Konsumen Kekalahan Nokia melawan Blackberry adalah soal memberikan dan mengakomodasi keinginan konsumen. Akhirnya, Blackberry sanggup menggeser posisi Nokia yang selalu menduduki tahta teratas pasar smartphone Indonesia. Terbukti dengan melemahnya eksistensi Nokia di Indonesia saat ini. Kita bisa menginterpretasikan bahwa saat itu, Nokia telah gagal menyesuaikan diri terhadap konsumennya terutama di Indonesia dan akhirnya dipecundangi Blackberry yang notabene usia masih terlalu muda jika kita kita bayangkan dengan nama besar Nokia. Artinya Blackberry lebih memahami publik Indonesia dibanding Nokia. ………………………………………………………………….. “Strategi terbaik disesuaikan dengan situasi dan publik yang dihadapi.” - Firsan Nova - ………………………………………………………………….. Seiring berjalannya waktu, Nokia mencoba bertahan dalam persaingan pasar yang semakin kompetitif, Nokia akhirnya berinovasi dengan produk mereka, yaitu smartphone yang berbasis Windows Phone sekaligus menggandeng Microsoft. Namun, lagi-lagi Nokia tidak berhasil mengembalikan kejayaannya dulu. Sederhananya, inovasi yang dilakukan Nokia gagal. Nokia gagal dalam memahami publik, keinginan publik. Inovasi yang dilakukan Nokia gagal menarik attention atau perhatian dari publik. Artinya, dalam berinovasipun kita tidak boleh asal jika bertentagan dengan public interest (selera public), maka dapat dipastikan akan menuai nasib yang sama seperti yang dialami Nokia.
  • 4. Keinginan Konsumen Konsumen menginginkan kepuasan yang telah diakomodasi oleh produsen. Pelanggan yang puas adalah ketika ia merasa diberi atau mendapatkan apa yang sesuai dengan harapan, keinginan, selera, dan kebutuhan mereka. Seperti, kualitas produk, pelayanan, sistem, harga, teknik komunikasi/promosi dll. Jadi, produk/jasa yang mampu memberikan kepuasan pada konsumen ialah produk/jasa yang sesuai dengan apa yang diekspektasikan atau dicari oleh konsumen. Keinginan konsumen yang menjadi titik ukur dari sebuah perusahaan yang berorientasi pada konsumen sentris. Jadi, perusahaan atau produsenlah yang menyesuaikan layanan, produk, sistem, teknik komunikasi, hingga faktor emosional segmen publiknya dalam hal ini ialah konsumen mereka. Semua produk dan layanan yang ditawarkan harus berakhir dengan kepuasan artinya sesuai dengan apa yang konsumen harapkan. Ada banyak kecendrungan konsumen, ada konsumen yang cendrung melihat kualitas, ada juga yang cendrung melihat harga, ada juga yang cenderung memperhatikan kualitas pelayanan, hingga yang bicara soal gengsi agar terlihat prestisius memakai barang-barang yang branded. Dari banyaknya kecenderungan tersebut, produsen haruslah memetakan apa yang menjadi keinginan dan apa yang dibutuhkan oleh segmen pasar yang menjadi target mereka. ………………………………………………………………….. “Sell Satisfaction not just Marchendise” - Neiman-Marcus - ………………………………………………………………….. Jika pelanggan sudah merasa puas, tentu produsen akan sangat diuntungkan juga, salah satunya, pelanggan akan menjadi loyal dan bertransformasi menjadi penyebar “iklan & testimony” yang baik. Selain menghasilkan laba karena produk yang laku terjual, hal itu juga akan berimplikasi positif terhadap efisiensi biaya iklan atau promosi.
  • 5. Dinamis Seperti contoh kasus diawal tadi, produsen harus dituntut untuk senantiasa reaktif dan fleksibel terhdap segmen pasar mereka (konsumen). Nokia dengan jangka waktu yang cukup lama menguasai pasar Indonesia, namun karena tidak siapnya mereka menghadapi kedinamisan publik atau pangsa pasar merea, akhirnya Nokia dikalahkan kompetitornya. Strategi dan aktivitas pemasaran harus sesuai dengan pasar yang bersifat dinamis. Kita bisa mengibaratkan publik/konsumen adalah laut atau samudra dan Produsen sebagai Kapal. Laut memiliki kedinamisan gelombang tertentu yang sewaktu-sewaktu berubah. Ketika Gelombang laut mulai meninggi membuat kapal bergejolak sehingga mempengaruhi stabilitas kapal. Mau tidak mau kapal tersebut akan mentreatment dan menyesuaikannya dengan situasi atau kondisi laut saat itu jika tidak ancaman tenggelamnya kapal bisa benar-benar terjadi. Begitu juga dengan pangsa pasar, bersifat dinamis yang memunculkan kecendrungan-kecendrungan tertentu yang harus diikuti oleh produsen. Bagaimana dengan kompetitor yang membidik segmen yang sama ? disitulah pertarungan yang harus dihadapi dalam merebut market share (pangsa pasar). Menurut saya, siapa yang lebih reaktif terhadap kedinamisan permintaan pasar inilah yang berpotensi besar menang. Lalu bagaimana jika kompetitor tersebut memiliki kekuatan brand yang lebih kuat ? Itu tidak bisa menjamin jika ia tidak reaktif dan terus-terusan duduk diam mengandalkan nama besar saja. Kita bisa melihat contoh kasus bagaimana persaingan antara Adidas dan Nike yang memiliki segmen pasar yang hampir serupa namun keduanya tidak terpaku dengan kekuatan product brand masing-masing, melainkan terus bersaing dalam menciptakan inovasi produk. Efektif Setelah melakukan segmentasi dan mengenal siapa konsumennya, perusahaan akan mampu mengalokasikan atau mengarahkan biaya/dana lebih efektif sesuai
  • 6. dengan segmen yang menjadi target. Seperti dapat mendesain program, metode komunikasi dan promosi yang tersedia, itu semua sesuai dengan konsumen yang dituju. Perusahaan yang berorientasi pada konsumen tentunya akan berusaha memahami publik dan melakukan segmentasi pasar, maka dana strategi atau program yang tersedia akan lebih efektif menjangkau target market. Contoh, sebuah produsen sepatu olahraga basket memiliki segmen pasar (para konsumen) yang memiliki hobi bermain basket. Untuk aktivitas promosi, pihak produsen ingin memakai media cetak sebagai alat untuk menjangkau segmen pasar mereka. Jika mereka mengerti dimana letak segmen mereka, tentu mereka juga dapat dengan mudah memilih media mana yang tepat. Jika opsinya yaitu Tabloid Olahraga dan Koran Harian (Kompas, Tribun, dll). Anda pasti tahu jawabannya, bukan ? Produsen akan memilih media yang tepat sesuai dengan segmen pasar mereka, contoh diatas akan mengefisiensikan pengeluaran dana promosi. Efektifkah ? Menurut saya lebih efektif sekaligus efisien, karena orang-orang yang memiliki hobi bola basket akan mencari berita tentang pemain basket favorite mereka secara lebih lengkap di Tabloid khusus Olahraga daripada Koran harian yang bersifat umum. Sumber daya perusahaan tentunya menjadi hal yang patut dipertimbangkan secara matang, bagi perusahaan yang berorientasi pada konsumen akan berusaha mengefektifkan penempatan promo mereka dengan cara dan media yang tepat. Apalagi jika segmen pasar yang mereka pilih atau tetapkan cukup luas dan beragam, biaya komunikasi akan semakin bertambah sejalan dengan masing-masing segmen yang memiliki keragaman dan treatment khusus. Berikut syarat-syarat sebuah perusahaan yang berorientasi pada Konsumen Sentris : 1. Kualitas pelayanan terhadap pelanggan yang maksimal. 2. Selalu untuk berusaha reaktif dan fleksibel terhadap kecendrungan- kecendrungan pada publik/konsumen.
  • 7. 3. Berpikir Kepuasan Pelanggan adalah sebuah keharusan demi terjalinnya hubungan yang bersifat mutual. 4. Penetapan harga atau Pricing menyesuaikan banyak aspek, seperti kualitas produk dan layanan yang diberikan, atau juga bisa menyesuaikan daya beli dari segmen konsumen. 5. Strategi dan Metode komunikasi yang digunakan sesuai dengan selera publik/konsumen. 6. Biaya yang dikeluarkan untuk biaya komunikasi disesuaikan dengan segmen pasar. 7. Inovasi yang dilakukan akan diusahakan sesuai dengan kecendrungan yang ada pada publik/konsumen. 8. Akan senantiasa mencoba mengevaluasi kualitas produk dan srategi pemasaran agar sesuai dengan publik yang dinamis. 9. Menganggap konsumen adalah aset terpenting bagi perusahaan 10. Menciptakan relasi atau hubungan yang bersifat komunikasi dua arah antara pihak perusahaan dengan publik/konsumen. ………………………………………………………………….. “Kenali publik Anda, setelah itu baru siapkan strategi yang sesuai dengan keinginan, kebutuhan, dan kepentingan mereka. Lalu perhatikan apa yang terjadi.” - Firsan Nova - …………………………………………………………………..