SlideShare una empresa de Scribd logo
1 de 29
Chamim
Nurhuda, S.Pd.
Telaah Matematika Sekolah 1
ALJABAR
SK:
Memahami Bentuk Aljabar
KD:
2.1 Mengenali Bentuk Aljabar dan Unsur-unsurnya
2.2 Melakukan Operasi pada bentuk aljabar
2.3 Menentukan operasi pecahan pada bentuk
Aljabar
2.4 mengetahui peggunaan Aljabar dalam
kehidupan sehari-hari
2.1 Pengertian bentuk Aljabar
 Variabel adalah lambang yang nilainya dapat
berubah ( tidak konstan ) dan dinyatakan
dengan huruf.
 Koefisien adalah faktor yang berupa bilangan
dari suku.
 Konstanta adalah lambang sebuah ide
tertentu yang bernilai pasti.
Contoh;
3a berarti 3 a atau ( a + a + a ) suku 1
2ab berarati 2 a b atau ( ab + ab )
(3a)² berarti 3a 3a atau 3 a 3 a atau 3²
a²
5x + 6 suku 2
2.2 Faktor
Perkalian, Koefisien, Konstanta, S
uku, dan Suku Sejenis
A. Pengertian Faktor Perkalian
Bentuk Aljabar 3a= 3 x a, maka 3a memiliki faktor-faktor 3 dan a.
. Faktor 3 disebut faktor angka atau faktor numerik, sering disebut
koefisien dari a.
. Faktor a disebut faktor huruf atau faktor alfabetik
Contoh:
a. 3p²q = 3 x p x p x q b. 2a( b+3c)= 2xax(b+3c)
Keterangan:
3 adalah faktor numerik 2 adalah faktor numerik
P² adalah faktor huruf a adalah faktor huruf
q adalah faktor huruf (b+3c) adalah faktor aljabar
Jadi, a. faktor dari 3p²q adalah 3, p², dan q. Pada p² , bilangan 2
disebut eksponen atau pangkat.
b. faktor dari 2a( b+3c)= 2x a x(b+3c) adalah 2, a, dan (b+ 3c)
B. Pengertian Suku dan Suku Sejenis
^ Perhatikan bentuk –bentuk aljabar
3a² + 6a dan 6p – 8.
Maka:. 3a² dan 6a disebut suku-suku dari 3a² + 6a
. 6p dan – 8 disebut suku-suku dari 6p – 8
^ Perhatikan bentuk –bentuk aljabar
3a, 4a + 7b, dan 3p-2q-r.
Maka: 3a disebut suku tunggal
4a + 7b disebut suku dua,
3p-2q-r disebut suku tiga
^ Perhatikan bentuk-bentuk aljabar berikut ini !
a. p dan 6p adalah suku-suku sejenis, karena:
p = 1 p
6p = 6 p
b. 4x + 3a + 6x mempunyai suku-suku 4x, 3a, 6x.
Suku-suku 4x dan 6x memuat variabel sama, yaitu x, suku-suku
tersebut diberi nama suku –suku sejenis. Sedangkan 4x dan 3a
disebut suku-suku tidak sejenis.
C. Pengertian Koefisien dan Konstanta
Perhatikan bentuk Aljabar 3a4 + 6a3 + 5a2 + 7a +8
Bilangan –bilangan 3, 6, 5, 7, 8 disebut koefisien dari
bentuk aljabar. Dapat dijelaskan sebagai berikut:
3a4 mempunyai koefisien 3 7a mempunyai koefisien 7
6a3 mempunyai koefisien 6 8 merupakan konstanta
5a2 mempunyai koefisien 5
Contoh:
Tentukan Koefisien dari 9x² - 3x + 1
Jawab : 9x² - 3x + 1 diubah menjadi 9x² +(- 3x) + 1
Jadi , koefisien dari 9x² - 3x + 1 adalah 9, -3, 1
Untuk menentukan koefisien suatu bentuk aljabar dapat
mengikuti aturan berikut ini.
a. Bentuk Aljabar harus diubah sehingga masing-masing suku
dipisahkan oleh tanda penjumlahan.
b. faktor yang berupa bilagan dari masing-masing suku
merupakan koefisien dari bentuk aljabar tersebut.
Operasi Hitung Bentuk Aljabar
Sebelum membahas operasi hitung bentuk aljabar, mari kita ingat
kembali sifat-sifat dasar aritmetika yang juga berlaku pada bentuk
Aljabar, seperti berikut ini:
Sifat komutatif
Contoh Bentuk Aljabar
3 + 5 = 5 + 3
3 5 = 5 3
3 – 5 ≠ 5 – 3
3 : 5 ≠5 : 3
a + b = b + a
ab = ba
a – b ≠ b – a
a : b ≠ b : a
Sifat Asosiatif
Contoh Bentuk Aljabar
( 3+5 ) + 2 = 3 + ( 5+2 )
( 3 5 ) x 2 = 3 ( 5 2
)
( 3-5 ) – 2 ≠ 3 – ( 5-2 )
( 3 : 5 ) : 2 ≠ 3 : ( 5 : 2 )
( a+b ) + c = a + ( b+c
)
( ab ) c = a ( bc )
( a-b ) – c ≠ a – ( b-c )
( a:b ) : c ≠ a : ( b:c )
Sifat Distributif
Contoh Bentuk Aljabar
3 ( 5+2 ) = 3 5 + 3 2
( 3+5 ) 2 = 3 2 + 5 2
3 ( 5-2 ) = 3 5 – 3 2
( 3-5 ) 2 = 3 2 – 5 2
a( b+c ) = ab + ac
( a+ b )c= ac + bc
a( b-c ) = ab – ac
( a-b ) c = ac - bc
A. Perkalian Konstanta dengan Bentuk Aljabar
Bersuku Dua
Sifat distributif perkalian terhadap penjumlahan
ataupun pengurangan pada bilangan bulat dapat
diterapkan untuk operasi perkalian suatu konstanta
dengan bentuk aljabar bersuku dua atau lebih.
Perhatikan Contoh berikut!
a. 6 ( a + 3 ) = 6a + 18 d. -3( 2a-3b-4c ) = -6a + 9b + 12c
b. -7 ( a-b ) = -7a + 7b e. -6( 2-x-x² ) = -12 + 6x + 6x²
c. x ( 2x-3y )= 2x² - 3xy f. –k( 2k-3l+7m )= -2k² + 3kl -7km
B. Menjumlahkan Dan Mengurangkan Suku- suku
Sejenis
Suatu bentuk Aljabar yang mengandung suku-suku
Sejenis dapat disederhanakan dengan cara
menjumlahkan dan mengurangi suku-suku sejenis yang
ada. Proses ini dilakukan dengan sifat distributif.
Perhatikan contoh-contoh berikut ini!
Sederhanakan bentuk-bentuk berikut ini!
a. 5x + 2x b. b² + 2ab -3b² + 5ab
Jawab:
a. 5x + 2x = ( 5+2 )x, sifat distributif
= 7x
b. b²+2ab-3b²+5ab= ( b²-3b²)+(2ab+5ab)
= ( 1-3) b² + ( 2+5 ) ab, sifat distrbutif
= -2b² + 7ab
C.Perkalian dan Pembagian
Antarbentuk Aljabar
Pada saat kita melakukan perkalian dan pembagian
antarbentuk aljabar, terlebih dahulu lakukan
pengelompokan koefisien, kemudian kelompokkan
variabel-variabel yang sama. Tuliskan variabel dalam
urutan abjad dan pangkat dalam urutan kecil ke
besar. Untuk diingat : operasi dalam variabel harus
diselesaikan terlebih dahulu.
Contoh:
Berikut ini akan kita uraikan bentuk-
bentuk aljabar di atas satu persatu
Bentuk I: (a + b) ²
bentuk di atas dapat dijabarkan sebagai berikut:
(a + b) ² = (a + b) x (a + b)
=a x (a + b) + b x (a + b)
=(a x a) + (a x b) + (b x a) + (b x b)
= a² + ab + ba +
b²
= a² + 2ab +
b²
Kesimpulan: (a + b) ² = a² + 2ab + b²
Bentuk II: (a - b) ²
bentuk di atas dapat dijabarkan sebagai berikut:
(a - b) ² = (a - b) x (a - b)
=a x (a - b) - b x (a - b)
=(a x a) - (a x b) - (b x a) - (b x -
b)
= a² - ab - ba +
b²
= a² - 2ab +
b²
Kesimpulan: (a - b) ² = a² - 2ab +b²
Bentuk III: (a + b)(a – b)
bentuk di atas dapat dijabarkan sebagai berikut:
(a + b)(a – b) = a x (a – b) + b x (a – b)
= (a x a) – (a x b) + (b x
a) – (b x b)
= a² - ab + ba
- b²
= a² - b²
Kesimpulan: (a + b)(a – b) = a² - b²
Bentuk IV: (a + b)(p + q + r)
Penjabaran bentuk di atas dapat dipaparkan sebagai
berikut:
(a + b)(p + q + r) = a x (p + q + r) + b x (p + q + r)
= (a x p) + (a x q) + (a x r) + (b x
p) +
(b x q) + (b x r)
= ap + aq + ar + bp + bq + br
kesimpulan:(a + b)(p + q + r) = ap + aq + ar + bp +
VISUALISASI SIFAT DISTRIBUTIF
Sifat Distributif antara Suatu Bilangan dengan
Suku Dua.
Perhatikan gambar dibawah ini:
a
b c
= + a
b c
a
Luas = (b+c) a Luas = (a b) +
(a c)
Dari data di atas disimpulkan:
Luas = (b+c) a = (a b) + (a c) = ab + ac
Dua
a
b
d
a
a
b
b
c
c
d
d
d
c
= +
a
b
a b
Luas = (a+b) (c+d)
Luas = (a c)+(a d)+(b c)+(b d) = ac+ad+bc+bd
= +
+ + +=
a
c
c
d
d
b
Luas = (a+b)c + (a+b)d
Luas = a(c+d) + b(c+d)
c
Kesimpulan dari data di atas:
Luas = (a+b) (c+d) = (a+b)c + (a+b)d
= a(c+d) + b(c+d)
=(a c)+(a d)+(b c)+(b d)
= ac+ad+bc+bd
Mensubstitusikan Bilangan pada Variabel dalam Suku Banyak
 Dalam suku banyak misalnya 2x2 + 6x - 1, jika huruf x dan
y diganti berturut-turut dengan bilangan 2 dan 3 maka
suku banyak itu menjadi 2.22 + 6.3 – 1 = 8 + 18 – 1 = 25.
Proses mengganti variabel dengan bilangan disebut
proses substitusi.
Contoh:
Apabila p = 3 dan q = 2, tentukan nilai dari:
a.p2 + q2 c. 2p2 + 3q2 + 6
b.(4p + q)2
Jawab:
a.p2 + q2 = 32 + 22 = 9 + 4 = 13
b.(4p + q)2 = (4.3 + 2)2 = 142 = 196
c. 2p2 + 3q2 + 6 = 2.32 + 3.22 + 6 = 18 + 12 + 6 = 36
2.3 Menentukan Operasi Pecahan Pada Bentuk Aljabar
1.KPK dan FPB Bentuk Aljabar Suku Tunggal
 KPK (Kelipatan Persekutuan Kecil) merupakan hasil
perkalian dari faktor yang berbeda dengan pangkat
tertinggi.
 FPB (Faktor Persekutuan Besar) merupakan hasil
perkalian dari faktor yang sama dengan pangkat
terendah.
Contoh:
Tentukanlah KPK dan FPB dari 9 3 2 5, 12 2 4 3 dan 21 5
2!
Penyelesaian:
9 3 2 5 = 32 3 2 5
12 2 4 3 = 22 . 3 2 4 3
21 5 2 = 3 . 7 5 2
KPK dari 9 3 2 5, 12 2 4 3 dan 21 5 2 = 32. 22.7 5 4 5
= 252 5 4 5
 Suatu pecahan dapat disederhanakn jika
pembilang dan penyebut memiliki faktor
perseketuan yang sama. Pecahan dikatakan telah
disederhanakan jika pembilang dan penyebutnya
tidak memiliki faktor persekutuan kecuali 1. Agar
maksud ini tercapai, maka pembilang dan penyebut
pecahan semula dibagi dengan FPB - nya sebelum
menyederhanakan.
Contoh:
a.
b.
Penyebut Suku Tunggal
a.Penjumlahan dan Pengurangan
 Jika dua pecahan yang memiliki penyebut sama maka hisil
operasi aljabar tersebut dapat dilakukan dengan
menjumlahkan atau mengurangkan pembilang-
pembilangnya.
Contoh:
 Jika dua pecahan penyebutnya tidak sama maka
penyebutnya harus disamakan dengan menggunakan KPK
dari penyebut-penyebutnya. Kemudian dapat dikerjakan
seperti kasus penyebutnya sama.
Contoh:
b. Perkalian
 Perkalian dua pecahan sama dengan suatu
pecahan yang pembilangnya merupakan hasil
kali pembilang-pembilangnya semula dan
penyebutnya merupakan hasil kali penyebut-
penyebut pecahan semula.
Contoh:
Hasil bagi dua pecahan adalah suatu pecahan yang
pembilangnya dibentuk oleh hasil bagi pembilang-
pembilangnya semula dan penyebutnya dibentuk oleh hasil
bagi penyebut-penyebut pecahan semula.
Dari operasi diatas berlaku pula bahwa “membagi dengan
suatu pecahan berarti mengalikan dengan kebalikannya”.
Dirumuskan:
Contoh:
c. Pembagian
2.4 mengetahui peggunaan Aljabar
dalam kehidupan sehari-hari
Contoh :
1. Panjang suatu persegi panjang pada gambar
di bawah ini adalah (2x-3) cm dan lebarnya (x+2)
cm.
(x+2)
(2x+3) cm
a. Tulilah keliling persegi panjang tersebut dinyatakan dalam x.
b. Untuk X = 10, hitunglah kelilingnya.
c. Tulislah luas persegi panjang tersebut dinyatakan dalam x.
d. Hitunglah luasnya untuk X = 10.
Jawab :
a. Misalkan : P = (2x – 3) cm dan l = (x+2) cm
keliling persegi panjang = 2p + 2l
= 2(2x-3) + 2(x+2)
= 4x-6+2x+4
= 6x-2
b. Untuk X = 10, maka keliling = 6 (10) – 2 = 60 -2
= 58.
jadi kelilingnya adalah 58 cm,
c. Luas persegi panjang = pl
= (2x-3) (x+2)
= 2x(x+2) – 3(x+2)
=2x2 +4x-3x-6
= 2x2 + x - 6
d. Untuk X = 10, maka luas = 2(10)2 + 10 – 6
= 2 (100) + 4 = 204
jadi, luasnya adalah 204 cm2 .2. Tabungan Larasati di sekolah berjumlah Rp.
40.000. Jika dua kali tabungan Wita ditambah Rp.
10.000 sama dengan besar tabungan Larasati.
Berapakah tabungan Wita?
Jawab:
Misalkan : tabungan Larasati = x
tabungan Wita = y
diketahui : x = 40.000 dan 2y +10.000 = x
maka : 2y + 10.000 = 40.000
Berarti :
2y = 40.000 – 10.000 = 30.000
y = 30.000 : 2 = 15.000
Jadi, tabungan Wita adalah Rp 15.000.
3. Ibu Sari membelim15 ekor ayam dengan harga Rp
15.000/ekor. Kemudian dijual dengan keuntungan Rp
2.000/ekor. Berapa harga penjualan seluruh ayam?
Jawab:
Misalkan: harga beli seekor ayam = x
harga jual seekor ayam = y
Diketahui: jumlah ayam yang dibeli = jumlah ayam
yang dijual = 15
x = 15000
y = x + 2000
Maka: y = 15000 + 2000 = 17000
Sehingga, harga jual seluruh ayam = jumlah ayam
yang dijual y
= 15 17000
= 255000
Jadi, harga jual seluruh ayam adalah Rp 255.000,00
TERIMA KASIH

Más contenido relacionado

La actualidad más candente

Ppt tugas ict (operasi bentuk aljabar)
Ppt tugas ict (operasi bentuk aljabar)Ppt tugas ict (operasi bentuk aljabar)
Ppt tugas ict (operasi bentuk aljabar)rezkiyurika
 
Operasi aljabar smp
Operasi aljabar smpOperasi aljabar smp
Operasi aljabar smpMey Maajidah
 
Kelas 8 mpemfaktorkan
Kelas  8 mpemfaktorkanKelas  8 mpemfaktorkan
Kelas 8 mpemfaktorkanSudidjarti
 
Operasi hitung bentuk aljabar.
Operasi hitung bentuk aljabar.Operasi hitung bentuk aljabar.
Operasi hitung bentuk aljabar.vebrianraja
 
16462851 modul-7-matriks-dan-vector-xii-ipa
16462851 modul-7-matriks-dan-vector-xii-ipa16462851 modul-7-matriks-dan-vector-xii-ipa
16462851 modul-7-matriks-dan-vector-xii-ipaDewi Sulasmi
 
Rangkuman materi un matematika smp revised
Rangkuman materi un matematika smp revisedRangkuman materi un matematika smp revised
Rangkuman materi un matematika smp revisedSafran Nasoha
 
MATERI ALJABAR KELAS VII
MATERI ALJABAR KELAS VIIMATERI ALJABAR KELAS VII
MATERI ALJABAR KELAS VIIAbdul Rais P
 
Sistem bilangan cacah dan bulat Teobil
Sistem bilangan cacah dan bulat TeobilSistem bilangan cacah dan bulat Teobil
Sistem bilangan cacah dan bulat TeobilNailul Hasibuan
 
Faktorisasi Aljabar (Materi Matematika Kelas 8)
Faktorisasi Aljabar (Materi Matematika Kelas 8)Faktorisasi Aljabar (Materi Matematika Kelas 8)
Faktorisasi Aljabar (Materi Matematika Kelas 8)Irvan Ary Maulana Nugroho
 
Sistem bilangan bulat (makul teori bilangan)
Sistem bilangan bulat (makul teori bilangan)Sistem bilangan bulat (makul teori bilangan)
Sistem bilangan bulat (makul teori bilangan)Ig Fandy Jayanto
 
Bahan ajar MK Matematika "Sistem Bilangan"
Bahan ajar MK Matematika "Sistem Bilangan"Bahan ajar MK Matematika "Sistem Bilangan"
Bahan ajar MK Matematika "Sistem Bilangan"Muhammad Lyan Pratama
 
Ppt persamaan kuadrat
Ppt persamaan kuadratPpt persamaan kuadrat
Ppt persamaan kuadratirmapuspita7
 
Ajabar Matematika SMP
Ajabar Matematika SMPAjabar Matematika SMP
Ajabar Matematika SMPMella Imelda
 
Konsep Bilangan Bulat
Konsep Bilangan BulatKonsep Bilangan Bulat
Konsep Bilangan BulatAbdul Rais P
 
Pengurangan dan Pembagian Bilangan Cacah
Pengurangan dan Pembagian Bilangan CacahPengurangan dan Pembagian Bilangan Cacah
Pengurangan dan Pembagian Bilangan CacahDesy Aryanti
 

La actualidad más candente (20)

Ppt tugas ict (operasi bentuk aljabar)
Ppt tugas ict (operasi bentuk aljabar)Ppt tugas ict (operasi bentuk aljabar)
Ppt tugas ict (operasi bentuk aljabar)
 
Operasi aljabar smp
Operasi aljabar smpOperasi aljabar smp
Operasi aljabar smp
 
Operasi bentuk aljabar
Operasi bentuk aljabarOperasi bentuk aljabar
Operasi bentuk aljabar
 
Materi Operasi aljabar
 Materi Operasi aljabar Materi Operasi aljabar
Materi Operasi aljabar
 
Kelas 8 mpemfaktorkan
Kelas  8 mpemfaktorkanKelas  8 mpemfaktorkan
Kelas 8 mpemfaktorkan
 
Operasi hitung bentuk aljabar.
Operasi hitung bentuk aljabar.Operasi hitung bentuk aljabar.
Operasi hitung bentuk aljabar.
 
16462851 modul-7-matriks-dan-vector-xii-ipa
16462851 modul-7-matriks-dan-vector-xii-ipa16462851 modul-7-matriks-dan-vector-xii-ipa
16462851 modul-7-matriks-dan-vector-xii-ipa
 
Rangkuman materi un matematika smp revised
Rangkuman materi un matematika smp revisedRangkuman materi un matematika smp revised
Rangkuman materi un matematika smp revised
 
MATERI ALJABAR KELAS VII
MATERI ALJABAR KELAS VIIMATERI ALJABAR KELAS VII
MATERI ALJABAR KELAS VII
 
Sistem bilangan cacah dan bulat Teobil
Sistem bilangan cacah dan bulat TeobilSistem bilangan cacah dan bulat Teobil
Sistem bilangan cacah dan bulat Teobil
 
Faktorisasi Aljabar (Materi Matematika Kelas 8)
Faktorisasi Aljabar (Materi Matematika Kelas 8)Faktorisasi Aljabar (Materi Matematika Kelas 8)
Faktorisasi Aljabar (Materi Matematika Kelas 8)
 
Sistem bilangan bulat (makul teori bilangan)
Sistem bilangan bulat (makul teori bilangan)Sistem bilangan bulat (makul teori bilangan)
Sistem bilangan bulat (makul teori bilangan)
 
Bentuk aljabar smp
Bentuk aljabar smpBentuk aljabar smp
Bentuk aljabar smp
 
Bahan ajar MK Matematika "Sistem Bilangan"
Bahan ajar MK Matematika "Sistem Bilangan"Bahan ajar MK Matematika "Sistem Bilangan"
Bahan ajar MK Matematika "Sistem Bilangan"
 
Ppt persamaan kuadrat
Ppt persamaan kuadratPpt persamaan kuadrat
Ppt persamaan kuadrat
 
Ajabar Matematika SMP
Ajabar Matematika SMPAjabar Matematika SMP
Ajabar Matematika SMP
 
Adt
AdtAdt
Adt
 
Konsep Bilangan Bulat
Konsep Bilangan BulatKonsep Bilangan Bulat
Konsep Bilangan Bulat
 
Siap print
Siap printSiap print
Siap print
 
Pengurangan dan Pembagian Bilangan Cacah
Pengurangan dan Pembagian Bilangan CacahPengurangan dan Pembagian Bilangan Cacah
Pengurangan dan Pembagian Bilangan Cacah
 

Similar a Aljabar

PPT ALJABAR KELAS VII Part II.pptx
PPT ALJABAR KELAS VII Part II.pptxPPT ALJABAR KELAS VII Part II.pptx
PPT ALJABAR KELAS VII Part II.pptxMARKUSROZEKINAIBAHO
 
542764311-Ppt-Bentuk-Aljabar-Kls-7smp.pptx
542764311-Ppt-Bentuk-Aljabar-Kls-7smp.pptx542764311-Ppt-Bentuk-Aljabar-Kls-7smp.pptx
542764311-Ppt-Bentuk-Aljabar-Kls-7smp.pptxYosanYapputra
 
fdokumen.com_aljabar-56ae3e63c52bb.ppt
fdokumen.com_aljabar-56ae3e63c52bb.pptfdokumen.com_aljabar-56ae3e63c52bb.ppt
fdokumen.com_aljabar-56ae3e63c52bb.pptZahirah7
 
Rumus Matematika
Rumus  MatematikaRumus  Matematika
Rumus MatematikaNimahRahma
 
Aljabar dalam Matematika
Aljabar dalam MatematikaAljabar dalam Matematika
Aljabar dalam Matematikasiska sri asali
 
Operasi bentuk aljabar
Operasi bentuk aljabarOperasi bentuk aljabar
Operasi bentuk aljabarrezkiyurika
 
Operasi hitung bentuk aljabar
Operasi hitung bentuk aljabarOperasi hitung bentuk aljabar
Operasi hitung bentuk aljabarvebrianraja
 
Pangkat tak sebenarnya
Pangkat tak sebenarnyaPangkat tak sebenarnya
Pangkat tak sebenarnyaWayan Sudiarta
 
bilangan bulat (Meidytha puti sabrina)
bilangan bulat (Meidytha puti sabrina)bilangan bulat (Meidytha puti sabrina)
bilangan bulat (Meidytha puti sabrina)MuhammadAgusridho
 
Materi kalkulus i ti
Materi kalkulus i tiMateri kalkulus i ti
Materi kalkulus i tipt.ccc
 
Telaah kisi kisi (materi) ukg kompetensi profesional matematika smp 2013 bagi...
Telaah kisi kisi (materi) ukg kompetensi profesional matematika smp 2013 bagi...Telaah kisi kisi (materi) ukg kompetensi profesional matematika smp 2013 bagi...
Telaah kisi kisi (materi) ukg kompetensi profesional matematika smp 2013 bagi...Agoeng Siswantara
 

Similar a Aljabar (20)

PPT ALJABAR KELAS VII Part II.pptx
PPT ALJABAR KELAS VII Part II.pptxPPT ALJABAR KELAS VII Part II.pptx
PPT ALJABAR KELAS VII Part II.pptx
 
542764311-Ppt-Bentuk-Aljabar-Kls-7smp.pptx
542764311-Ppt-Bentuk-Aljabar-Kls-7smp.pptx542764311-Ppt-Bentuk-Aljabar-Kls-7smp.pptx
542764311-Ppt-Bentuk-Aljabar-Kls-7smp.pptx
 
fdokumen.com_aljabar-56ae3e63c52bb.ppt
fdokumen.com_aljabar-56ae3e63c52bb.pptfdokumen.com_aljabar-56ae3e63c52bb.ppt
fdokumen.com_aljabar-56ae3e63c52bb.ppt
 
Operasi aljabar
Operasi aljabarOperasi aljabar
Operasi aljabar
 
Rumus Matematika
Rumus  MatematikaRumus  Matematika
Rumus Matematika
 
R5 b kel 3
R5 b kel 3R5 b kel 3
R5 b kel 3
 
R5 b kel 3
R5 b kel 3R5 b kel 3
R5 b kel 3
 
Ppt heppi pryitno
Ppt heppi pryitnoPpt heppi pryitno
Ppt heppi pryitno
 
Bilangan aljabar
Bilangan aljabarBilangan aljabar
Bilangan aljabar
 
Bab I Mtk 8
Bab I Mtk 8Bab I Mtk 8
Bab I Mtk 8
 
Aljabar dalam Matematika
Aljabar dalam MatematikaAljabar dalam Matematika
Aljabar dalam Matematika
 
Operasi bentuk aljabar
Operasi bentuk aljabarOperasi bentuk aljabar
Operasi bentuk aljabar
 
Operasi hitung bentuk aljabar
Operasi hitung bentuk aljabarOperasi hitung bentuk aljabar
Operasi hitung bentuk aljabar
 
Pangkat tak sebenarnya
Pangkat tak sebenarnyaPangkat tak sebenarnya
Pangkat tak sebenarnya
 
bilangan bulat (Meidytha puti sabrina)
bilangan bulat (Meidytha puti sabrina)bilangan bulat (Meidytha puti sabrina)
bilangan bulat (Meidytha puti sabrina)
 
Materi kalkulus i ti
Materi kalkulus i tiMateri kalkulus i ti
Materi kalkulus i ti
 
Presentasi mikro
Presentasi mikroPresentasi mikro
Presentasi mikro
 
Telaah kisi kisi (materi) ukg kompetensi profesional matematika smp 2013 bagi...
Telaah kisi kisi (materi) ukg kompetensi profesional matematika smp 2013 bagi...Telaah kisi kisi (materi) ukg kompetensi profesional matematika smp 2013 bagi...
Telaah kisi kisi (materi) ukg kompetensi profesional matematika smp 2013 bagi...
 
Kelas x bab 1
Kelas x bab 1Kelas x bab 1
Kelas x bab 1
 
Kelas x bab 1
Kelas x bab 1Kelas x bab 1
Kelas x bab 1
 

Aljabar

  • 2. ALJABAR SK: Memahami Bentuk Aljabar KD: 2.1 Mengenali Bentuk Aljabar dan Unsur-unsurnya 2.2 Melakukan Operasi pada bentuk aljabar 2.3 Menentukan operasi pecahan pada bentuk Aljabar 2.4 mengetahui peggunaan Aljabar dalam kehidupan sehari-hari
  • 3. 2.1 Pengertian bentuk Aljabar  Variabel adalah lambang yang nilainya dapat berubah ( tidak konstan ) dan dinyatakan dengan huruf.  Koefisien adalah faktor yang berupa bilangan dari suku.  Konstanta adalah lambang sebuah ide tertentu yang bernilai pasti. Contoh; 3a berarti 3 a atau ( a + a + a ) suku 1 2ab berarati 2 a b atau ( ab + ab ) (3a)² berarti 3a 3a atau 3 a 3 a atau 3² a² 5x + 6 suku 2
  • 4. 2.2 Faktor Perkalian, Koefisien, Konstanta, S uku, dan Suku Sejenis A. Pengertian Faktor Perkalian Bentuk Aljabar 3a= 3 x a, maka 3a memiliki faktor-faktor 3 dan a. . Faktor 3 disebut faktor angka atau faktor numerik, sering disebut koefisien dari a. . Faktor a disebut faktor huruf atau faktor alfabetik Contoh: a. 3p²q = 3 x p x p x q b. 2a( b+3c)= 2xax(b+3c) Keterangan: 3 adalah faktor numerik 2 adalah faktor numerik P² adalah faktor huruf a adalah faktor huruf q adalah faktor huruf (b+3c) adalah faktor aljabar Jadi, a. faktor dari 3p²q adalah 3, p², dan q. Pada p² , bilangan 2 disebut eksponen atau pangkat. b. faktor dari 2a( b+3c)= 2x a x(b+3c) adalah 2, a, dan (b+ 3c)
  • 5. B. Pengertian Suku dan Suku Sejenis ^ Perhatikan bentuk –bentuk aljabar 3a² + 6a dan 6p – 8. Maka:. 3a² dan 6a disebut suku-suku dari 3a² + 6a . 6p dan – 8 disebut suku-suku dari 6p – 8 ^ Perhatikan bentuk –bentuk aljabar 3a, 4a + 7b, dan 3p-2q-r. Maka: 3a disebut suku tunggal 4a + 7b disebut suku dua, 3p-2q-r disebut suku tiga ^ Perhatikan bentuk-bentuk aljabar berikut ini ! a. p dan 6p adalah suku-suku sejenis, karena: p = 1 p 6p = 6 p b. 4x + 3a + 6x mempunyai suku-suku 4x, 3a, 6x. Suku-suku 4x dan 6x memuat variabel sama, yaitu x, suku-suku tersebut diberi nama suku –suku sejenis. Sedangkan 4x dan 3a disebut suku-suku tidak sejenis.
  • 6. C. Pengertian Koefisien dan Konstanta Perhatikan bentuk Aljabar 3a4 + 6a3 + 5a2 + 7a +8 Bilangan –bilangan 3, 6, 5, 7, 8 disebut koefisien dari bentuk aljabar. Dapat dijelaskan sebagai berikut: 3a4 mempunyai koefisien 3 7a mempunyai koefisien 7 6a3 mempunyai koefisien 6 8 merupakan konstanta 5a2 mempunyai koefisien 5 Contoh: Tentukan Koefisien dari 9x² - 3x + 1 Jawab : 9x² - 3x + 1 diubah menjadi 9x² +(- 3x) + 1 Jadi , koefisien dari 9x² - 3x + 1 adalah 9, -3, 1 Untuk menentukan koefisien suatu bentuk aljabar dapat mengikuti aturan berikut ini. a. Bentuk Aljabar harus diubah sehingga masing-masing suku dipisahkan oleh tanda penjumlahan. b. faktor yang berupa bilagan dari masing-masing suku merupakan koefisien dari bentuk aljabar tersebut.
  • 7. Operasi Hitung Bentuk Aljabar Sebelum membahas operasi hitung bentuk aljabar, mari kita ingat kembali sifat-sifat dasar aritmetika yang juga berlaku pada bentuk Aljabar, seperti berikut ini: Sifat komutatif Contoh Bentuk Aljabar 3 + 5 = 5 + 3 3 5 = 5 3 3 – 5 ≠ 5 – 3 3 : 5 ≠5 : 3 a + b = b + a ab = ba a – b ≠ b – a a : b ≠ b : a Sifat Asosiatif Contoh Bentuk Aljabar ( 3+5 ) + 2 = 3 + ( 5+2 ) ( 3 5 ) x 2 = 3 ( 5 2 ) ( 3-5 ) – 2 ≠ 3 – ( 5-2 ) ( 3 : 5 ) : 2 ≠ 3 : ( 5 : 2 ) ( a+b ) + c = a + ( b+c ) ( ab ) c = a ( bc ) ( a-b ) – c ≠ a – ( b-c ) ( a:b ) : c ≠ a : ( b:c ) Sifat Distributif Contoh Bentuk Aljabar 3 ( 5+2 ) = 3 5 + 3 2 ( 3+5 ) 2 = 3 2 + 5 2 3 ( 5-2 ) = 3 5 – 3 2 ( 3-5 ) 2 = 3 2 – 5 2 a( b+c ) = ab + ac ( a+ b )c= ac + bc a( b-c ) = ab – ac ( a-b ) c = ac - bc
  • 8. A. Perkalian Konstanta dengan Bentuk Aljabar Bersuku Dua Sifat distributif perkalian terhadap penjumlahan ataupun pengurangan pada bilangan bulat dapat diterapkan untuk operasi perkalian suatu konstanta dengan bentuk aljabar bersuku dua atau lebih. Perhatikan Contoh berikut! a. 6 ( a + 3 ) = 6a + 18 d. -3( 2a-3b-4c ) = -6a + 9b + 12c b. -7 ( a-b ) = -7a + 7b e. -6( 2-x-x² ) = -12 + 6x + 6x² c. x ( 2x-3y )= 2x² - 3xy f. –k( 2k-3l+7m )= -2k² + 3kl -7km
  • 9. B. Menjumlahkan Dan Mengurangkan Suku- suku Sejenis Suatu bentuk Aljabar yang mengandung suku-suku Sejenis dapat disederhanakan dengan cara menjumlahkan dan mengurangi suku-suku sejenis yang ada. Proses ini dilakukan dengan sifat distributif. Perhatikan contoh-contoh berikut ini! Sederhanakan bentuk-bentuk berikut ini! a. 5x + 2x b. b² + 2ab -3b² + 5ab Jawab: a. 5x + 2x = ( 5+2 )x, sifat distributif = 7x b. b²+2ab-3b²+5ab= ( b²-3b²)+(2ab+5ab) = ( 1-3) b² + ( 2+5 ) ab, sifat distrbutif = -2b² + 7ab
  • 10. C.Perkalian dan Pembagian Antarbentuk Aljabar Pada saat kita melakukan perkalian dan pembagian antarbentuk aljabar, terlebih dahulu lakukan pengelompokan koefisien, kemudian kelompokkan variabel-variabel yang sama. Tuliskan variabel dalam urutan abjad dan pangkat dalam urutan kecil ke besar. Untuk diingat : operasi dalam variabel harus diselesaikan terlebih dahulu.
  • 12. Berikut ini akan kita uraikan bentuk- bentuk aljabar di atas satu persatu Bentuk I: (a + b) ² bentuk di atas dapat dijabarkan sebagai berikut: (a + b) ² = (a + b) x (a + b) =a x (a + b) + b x (a + b) =(a x a) + (a x b) + (b x a) + (b x b) = a² + ab + ba + b² = a² + 2ab + b² Kesimpulan: (a + b) ² = a² + 2ab + b²
  • 13. Bentuk II: (a - b) ² bentuk di atas dapat dijabarkan sebagai berikut: (a - b) ² = (a - b) x (a - b) =a x (a - b) - b x (a - b) =(a x a) - (a x b) - (b x a) - (b x - b) = a² - ab - ba + b² = a² - 2ab + b² Kesimpulan: (a - b) ² = a² - 2ab +b²
  • 14. Bentuk III: (a + b)(a – b) bentuk di atas dapat dijabarkan sebagai berikut: (a + b)(a – b) = a x (a – b) + b x (a – b) = (a x a) – (a x b) + (b x a) – (b x b) = a² - ab + ba - b² = a² - b² Kesimpulan: (a + b)(a – b) = a² - b²
  • 15. Bentuk IV: (a + b)(p + q + r) Penjabaran bentuk di atas dapat dipaparkan sebagai berikut: (a + b)(p + q + r) = a x (p + q + r) + b x (p + q + r) = (a x p) + (a x q) + (a x r) + (b x p) + (b x q) + (b x r) = ap + aq + ar + bp + bq + br kesimpulan:(a + b)(p + q + r) = ap + aq + ar + bp +
  • 16. VISUALISASI SIFAT DISTRIBUTIF Sifat Distributif antara Suatu Bilangan dengan Suku Dua. Perhatikan gambar dibawah ini: a b c = + a b c a Luas = (b+c) a Luas = (a b) + (a c) Dari data di atas disimpulkan: Luas = (b+c) a = (a b) + (a c) = ab + ac
  • 17. Dua a b d a a b b c c d d d c = + a b a b Luas = (a+b) (c+d) Luas = (a c)+(a d)+(b c)+(b d) = ac+ad+bc+bd = + + + += a c c d d b Luas = (a+b)c + (a+b)d Luas = a(c+d) + b(c+d) c
  • 18. Kesimpulan dari data di atas: Luas = (a+b) (c+d) = (a+b)c + (a+b)d = a(c+d) + b(c+d) =(a c)+(a d)+(b c)+(b d) = ac+ad+bc+bd
  • 19. Mensubstitusikan Bilangan pada Variabel dalam Suku Banyak  Dalam suku banyak misalnya 2x2 + 6x - 1, jika huruf x dan y diganti berturut-turut dengan bilangan 2 dan 3 maka suku banyak itu menjadi 2.22 + 6.3 – 1 = 8 + 18 – 1 = 25. Proses mengganti variabel dengan bilangan disebut proses substitusi. Contoh: Apabila p = 3 dan q = 2, tentukan nilai dari: a.p2 + q2 c. 2p2 + 3q2 + 6 b.(4p + q)2 Jawab: a.p2 + q2 = 32 + 22 = 9 + 4 = 13 b.(4p + q)2 = (4.3 + 2)2 = 142 = 196 c. 2p2 + 3q2 + 6 = 2.32 + 3.22 + 6 = 18 + 12 + 6 = 36
  • 20. 2.3 Menentukan Operasi Pecahan Pada Bentuk Aljabar 1.KPK dan FPB Bentuk Aljabar Suku Tunggal  KPK (Kelipatan Persekutuan Kecil) merupakan hasil perkalian dari faktor yang berbeda dengan pangkat tertinggi.  FPB (Faktor Persekutuan Besar) merupakan hasil perkalian dari faktor yang sama dengan pangkat terendah. Contoh: Tentukanlah KPK dan FPB dari 9 3 2 5, 12 2 4 3 dan 21 5 2! Penyelesaian: 9 3 2 5 = 32 3 2 5 12 2 4 3 = 22 . 3 2 4 3 21 5 2 = 3 . 7 5 2 KPK dari 9 3 2 5, 12 2 4 3 dan 21 5 2 = 32. 22.7 5 4 5 = 252 5 4 5
  • 21.  Suatu pecahan dapat disederhanakn jika pembilang dan penyebut memiliki faktor perseketuan yang sama. Pecahan dikatakan telah disederhanakan jika pembilang dan penyebutnya tidak memiliki faktor persekutuan kecuali 1. Agar maksud ini tercapai, maka pembilang dan penyebut pecahan semula dibagi dengan FPB - nya sebelum menyederhanakan. Contoh: a. b.
  • 22. Penyebut Suku Tunggal a.Penjumlahan dan Pengurangan  Jika dua pecahan yang memiliki penyebut sama maka hisil operasi aljabar tersebut dapat dilakukan dengan menjumlahkan atau mengurangkan pembilang- pembilangnya. Contoh:  Jika dua pecahan penyebutnya tidak sama maka penyebutnya harus disamakan dengan menggunakan KPK dari penyebut-penyebutnya. Kemudian dapat dikerjakan seperti kasus penyebutnya sama. Contoh:
  • 23. b. Perkalian  Perkalian dua pecahan sama dengan suatu pecahan yang pembilangnya merupakan hasil kali pembilang-pembilangnya semula dan penyebutnya merupakan hasil kali penyebut- penyebut pecahan semula. Contoh:
  • 24. Hasil bagi dua pecahan adalah suatu pecahan yang pembilangnya dibentuk oleh hasil bagi pembilang- pembilangnya semula dan penyebutnya dibentuk oleh hasil bagi penyebut-penyebut pecahan semula. Dari operasi diatas berlaku pula bahwa “membagi dengan suatu pecahan berarti mengalikan dengan kebalikannya”. Dirumuskan: Contoh: c. Pembagian
  • 25. 2.4 mengetahui peggunaan Aljabar dalam kehidupan sehari-hari Contoh : 1. Panjang suatu persegi panjang pada gambar di bawah ini adalah (2x-3) cm dan lebarnya (x+2) cm. (x+2) (2x+3) cm a. Tulilah keliling persegi panjang tersebut dinyatakan dalam x. b. Untuk X = 10, hitunglah kelilingnya. c. Tulislah luas persegi panjang tersebut dinyatakan dalam x. d. Hitunglah luasnya untuk X = 10.
  • 26. Jawab : a. Misalkan : P = (2x – 3) cm dan l = (x+2) cm keliling persegi panjang = 2p + 2l = 2(2x-3) + 2(x+2) = 4x-6+2x+4 = 6x-2 b. Untuk X = 10, maka keliling = 6 (10) – 2 = 60 -2 = 58. jadi kelilingnya adalah 58 cm, c. Luas persegi panjang = pl = (2x-3) (x+2) = 2x(x+2) – 3(x+2) =2x2 +4x-3x-6 = 2x2 + x - 6
  • 27. d. Untuk X = 10, maka luas = 2(10)2 + 10 – 6 = 2 (100) + 4 = 204 jadi, luasnya adalah 204 cm2 .2. Tabungan Larasati di sekolah berjumlah Rp. 40.000. Jika dua kali tabungan Wita ditambah Rp. 10.000 sama dengan besar tabungan Larasati. Berapakah tabungan Wita? Jawab: Misalkan : tabungan Larasati = x tabungan Wita = y diketahui : x = 40.000 dan 2y +10.000 = x maka : 2y + 10.000 = 40.000 Berarti : 2y = 40.000 – 10.000 = 30.000 y = 30.000 : 2 = 15.000 Jadi, tabungan Wita adalah Rp 15.000.
  • 28. 3. Ibu Sari membelim15 ekor ayam dengan harga Rp 15.000/ekor. Kemudian dijual dengan keuntungan Rp 2.000/ekor. Berapa harga penjualan seluruh ayam? Jawab: Misalkan: harga beli seekor ayam = x harga jual seekor ayam = y Diketahui: jumlah ayam yang dibeli = jumlah ayam yang dijual = 15 x = 15000 y = x + 2000 Maka: y = 15000 + 2000 = 17000 Sehingga, harga jual seluruh ayam = jumlah ayam yang dijual y = 15 17000 = 255000 Jadi, harga jual seluruh ayam adalah Rp 255.000,00