Penelitian ini membahas pengaruh penggunaan jejaring sosial terhadap perilaku remaja. Tujuannya adalah mengetahui hubungan antara intensitas penggunaan jejaring sosial dengan intensitas komunikasi antarpersonal mahasiswa. Metode penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif dengan kuesioner sebagai alat pengumpulan data. Hasil analisis data dilakukan secara statistik deskriptif dan inferensial.
PENERAPAN APLIKASI STOP MEROKOK UNTUK MENGURANGI JUMLAH PEROKOK DI INDONESIA
SOSIALREMAJA
1. PENGARUH JEJARING SOSIAL TERHADAP PRILAKU PENGGUNANYA PADA
KALANGAN REMAJA
Desy Corenida
Program Study Ilmu Komputer, Fakultas Mipa dan Ilmu Pengetahuan AlamUniversitas Lambung Mangkurat
Jl A Yani Km 38,5, Banjarbaru, Kalimantan Selatan, Indonesia
dessyc1@gmail.com
Abstrak— Penelitian ini berjudul “Pengaruh jejaring
sosial terhadap prilaku penggunanya pada kalangan
remaja”. Alasan pemilihan judul ini karena saat ini situs
jejaring sosial sudah banyak dikonsumsi oleh masyarakat
di Indonesia khususnya kalanga remaja. Mereka
menggunakan jejaring sosial tidak hanya untuk
bersenang-senang saja atau iseng, tetapi juga sebagai
media untuk mencari teman baru, berbisnis online, dan
juga untuk berkomunikasi. Tujuan penelitian ini adalah
untuk mengetahui bagaimana hubungan intensitas
penggunaan situs jejaring sosial dengan intensitas
komunikasi interpersonal mahasiswa Program Studi Ilmu
Komunikasi FMIPA UNLAM Banjarbaru. Metode
penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif,
dimana hubungan antar variabel yang ada dijelaskan
dengan cara dikuantifikasikan atau diangkakan dengan
menyebarkan
kuesioner
sebagai
alat
untuk
mengumpulkan data yang pokok untuk diteliti. Populasi
yang digunakan dalam penelitian ini ialah Mahasiswa
Ilmu Komputer FMIPA UNLAM Banjarbaru, sedangkan
sampel yang digunakan adalah mahasiswa angkatan 2011
dan 2012 . Sampel yang digunakan dalam penelitian ini
didasarkan pada 10 indikator, diantaranya frekuensi
mengakses jejaring sosial, intensitas mengakses jejaring
sosial, durasi mengakses jejaring sosial, ketertarikan
mengakses jejearing sosial, keterbukaan, empati, sikap
mendukung, sikap positif, kesamaan, dan ketertarikan
berkomunikasi.
Kata Kunci— peranan metode kuantitatif dalam keberhasilan
sebuah penelitian
I. PENDAHULUAN
Arus perkembangan teknologi ini bagaimana pun tak
akan bisa kita bendung, sebagian besar anak dan remaja saat
ini telah familiar dengan berbagai perkembanga teknologi
tersebut seperti jejaring sosial, tidak saja anak dan remaja
kota, bahkan anak-anak di pedesaan pun kini telah berangsurangsur mulai menggunakan jejaring sosial tersebut.
Dari hasil survei menyatakan bahwa penggunaan internet
untuk pertemanan (31%), mencari informasi (27%), dan
membaca berita (15%). Hal ini membuktikan bahwa situs
pertemanan atau yang biasa dikenal sebagai situs jejaring
sosial banyak diminati oleh para pengguna internet. Dengan
situs jejaring sosial kita dapat menjalin sebuah pertemanan
dan berkomunikasi dengan lebih dari satu orang yang berada
tidak hanya di daerah yang sama melainkan diberbagai
penjuru dunia. Bukan hanya itu, kita juga dapat menambah
pengetahuan dan wawasan kita karena banyak berita update
atau terbaru yang dapat kita peroleh secara cuma - cuma
disana. Manfaat situs jejaring sosial ini dapat dipandang dari
sisi positif dan sisi negatif, yang dapat membangun
perkembangan Sumber Daya Manusia maupun dapat
menghambat perkembangan sebuah SDM, tergantung siapa
yang menggunakannya dan untuk apa digunakannya.
Dampak situs jejaring sosial lebih banyak dirasakan oleh
kalangan remaja, karena sebagian besar pengguna jejaring
sosial adalah dari kalangan remaja pada usia sekolah.
Mudahnya menjadi anggota dari situs jejaring sosial, maka
tidak heran jika banyak orang baik sengaja ataupun hanya
mencoba mendaftarkan dirinya menjadi pengguna situs
jejaring sosial tersebut.
Dalam waktu singkat mengakses situs jejaring sosial akan
menjadi suatu kebiasaan, dan berinteraksi secara pasif di
dalamnya. Akibatnya pengguna dalam hal ini peserta didik,
bisa lupa waktu karena terlalu asik dengan kegiatannya
didunia maya tersebut, sebuah kajian tahun 2009 yang
dilakukan oleh Harris Interactive and Teenage Reasearh
Unlimited mengemukakan bahwa anak muda berusia 13-24
tahun menghabiskan lebih banyak menghabiskan waktu online
setiap minggu di bandingkan menonton televisi, rata-rata 17
banding 14 jam.”
Badan
Pengamat
Tekhnologi
(Suwarno:2009) juga mengemukakan Indonesia merupakan
negara terbesar ke-3 pengguna jejaring Sosial terbanyak di
dunia.
Yang paling mengkhawatirkan adalah pada era teknologi
dan globalisasi seperti sekarang ini, telepon seluler yang
dulunya hanya berfungsi sebagai alat penerima dan pemanggil
jarak jauh, kini dapat digunakan untuk mengakses internet dan
situs jejaring sosial, sehingga siswa tidak perlu lagi ke warnet
untuk mengakses situs pertemanan, melainkan dapat
mengaksesnya langsung di telepon seluler mereka. Hal ini
semakin menambah banyak kasus penyalahgunaan situs
jejaring sosial untuk hal yang tidak sesuai dengan aturan.
Tidak hanya siswa, mahasiswa pun tidak luput dari dampak
situs jejaring sosial ini. Sebuah penelitian terbaru dari Aryn
Karpinski, peneliti dari Ohio State University, menunjukkan
bahwa para mahasiswa pengguna aktif jejaring sosial seperti
facebook ternyata memmpunyai nilai yang rendah daripada
para mahasisswa yang tidak menggunakan situs jejaring sosial
facebook. Menurutnya, tidak ada korelasi langsung FB akan
menyebabkan nilai para mahasiswa atau pelajar menjadi
jeblok.
II. RINGKASAN
2. Analisis data merupakan salah satu proses penelitian yang
dilakukan setelah semua data yang diperlukan guna
memecahkan permasalahan yang diteliti sudahdiperoleh
secara lengkap. Ketajaman dan ketepatan dalam penggunaan
alat analisis sangat menentukan keakuratan pengambilan
kesimpulan, karena itu kegiatan analisis data merupakan
kegiatan yang tidak dapat diabaikan begitu saja dalam proses
penelitian.
Secara garis besarnya, teknik analisis data terbagi ke
dalam dua bagian, yakni analisis kuantitatif dan kualitatif.
Yang membedakan kedua teknik tersebut hanya terletak pada
jenis datanya. Untuk data yang bersifat kualitatif (tidak dapat
diangkakan) maka analisis yang digunakan adalah analisis
kualitatif,
sedangkan
terhadap
data
yang
dapat
dikuantifikasikan dapat dianalisis secara kuantitatif, bahkan
dapat pula dianalisis secara kualitatif.
Penelitian kuantitatif pada dasarnya merupakan suatu
pengamatan yang melibatkan suatu ciri tertentu, berupa
perhitungan, angka atau kuantitas. Penelitian kuantitatif ini
didasarkan pada perhitungan persentase, rata-rata, chi kuadrat,
dan juga perhitungan statistik lainnya.
Metode penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai
metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat
positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau
sampel tertentu, teknik pengambilan sampel pada umumnya
dilakukan secara random, pengumpulan data menggunakan
instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistik
dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan.
Analisis kuantitatif yang biasa digunakan adalah analisis
statistik. Biasanya analisis ini terbagi ke dalam dua kelompok,
yaitu:
1. Statistik Deskriptif
Analisis statistik deskriptif adalah statistik yang
digunakan untuk menganalisis data dengan cara
mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah
terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat
kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi.
Analisis ini hanya berupa akumulasi data dasar dalam bentuk
deskripsi semata dalam arti tidak mencari atau menerangkan
salinghubungan, menguji hipotesis, membuat ramalan, atau
melakukan penarikan kesimpulan.
2. Statistik Inferensial
Kalau dalam statistik deskriptif hanya bersifat
memaparkan data, maka dalam statistik inferensial sudah ada
upaya untuk mengadakan penarikan kesimpulan dan membuat
keputusan berdasarkan analisis yang telah dilakukan.
Biasanya analisis ini mengambil sampel tertentu dari sebuah
populasi yang jumlahnya banyak, dan dari hasil analisis
terhadap sampel tersebut digeneralisasikan terhadap populasi.
A. Perumusan Masalah Dalam Penelitian Kuantitatif
rumusan masalah itu merupakan suatu pertanyaan yang
akan dicarikan jawabannya melalui pengumpulan data.
Terdapat kaitan erat anatara masalah dan rumusan masalah
karena setiap rumusan masalahpenelitian didasarkan pada
masalah
Menurut Sugiyono (2007), bentuk masalah dapat
dikelompokkan atas tiga kelompok
yaitu:
1. Rumusan masalah deskriptif adalah suatu rumusan
masalah yang berkenaan dengan pertanyaan terhadap
keberadaan variabel mandiri, baik hanya pada satu
variabel atau lebih (variabel yang berdiri sendiri).
2. Rumusan masdalah komperatif adalah rumusan masalah
penelitian yang membenadingkan keberadaan satu variabel
atau lebih pada dua atau lebih sampel yang berbeda, atau
pada waktu yang berbeda.
3. Rumusan masalah asosiatif adalah rumusan masalah
penelitian yang bersifat menanyakan hubungan anatara
dua variabel atau lebih. Terdapat tiga hubungan yaitu
hubungan simetris, hubungan kausal dan hubungan
interaktif atau timbal balik.
B. Variable
Variabel adalah sesuatu yang akan menjadi objek atau
sering juga sebagai faktor yang berperan dalam peristiwa atau
gejala yang akan diteliti. Variabel itu, ada bermacam macam.
Variable dapat dibagi atas dua bagian yaitu:
1. Variabel bebas (Independent Variable)
Biasa disebut dengan variabel prediksi atau variabel yang
sebenarnaya. Also called predictor variables, or righthand side variables (RHS)
Merupakan hasil manipulasi Those that the researcher
manipulates
Atribut atau potensial kasus diberikan pada investigasi
penelitian. Attributes or potential causes under
investigation in a given study
2. Variable terikat (Dependent Variable)
Disebut jua dengan variable luara atau variable yang
bukan sebenarnya.. Also called outcome variable, or lefthand side variables (LHS)
Ditinjau dari sifatnya variabel dapat dibedakan menjadi
variabel kualitatif dan kuantitatif.
1) Variabel Kualitatif adalah menunjukkan sifat kualitas dari
obyek yang menghasilkan data kualitatif melalui
pengamatan. Dalam menganalisis data kualitatif (yang
berasal dari data kualitatif ini), bila mana akan
menggunakanmetode statistika maka data kualitatif
tersebut harus dikuantitatifkan melalui cara pemberian
skor (skoring). Hal ini diperlukan mengingat metode
statistika merupakan metode komputasi dengan
pendekatan kuantitatif. Data demikian ini termasuk data
diskrit dengan skala ukur nominal atau ordinal.
2) Variabel kuantitatif, adalah variabel yang menujukkan
sifat kuantitas, akan menghasilkan data kuantitatif melalui
cara pencacahan, atau pengukuran, atau pemeriksaan
laboratorium dan lain-lain, yang bisa berupa data diskrit
atau kontinyu dengan skala ukur interval dan rasio.
C. Validitas dan Reliabilitas
Validitas menunjukkan ukuran yang benar-benar
mengukur apa yang akan diukur. Jadi dapat dikatakan
semakin tinggi validitas suatu alat test, maka alat test tersebut
3. semakin mengenai pada sasarannya, atau semakin
menunjukkan apa yang seharusnya diukur.
Pengertian validitas atau kesahihan dan reliabilitas atau
keterandalan (yang berarti mengukur sesuatu secara konsisten,
apapun yang diukur dan jika pengukuran dilakukan dalam
kondisi apapun akan memberikan hasil yang sama) dari data
yang dikumpulkan. Jadi dapat kita simpulkan bahwa suatu alat
ukur yang tidak reliable pasti tidak valid begitu pula dengan
alat ukur yang reliable belum tentu valid.
D. Pengumpulan Data
Data merupakan kumpulan dari nilai-nilai yang
mencerminkan karakteristik dari individu-individu dari suatu
populasi. Data bisa berupa angka, huruf, suara maupun
gambar. Dari data ini diharapkan akan diperoleh informasi
sebesar-besarnya tentang populasi. Pada dasarnya, data dapat
dikelompokkan pada berbagai macam jenis dan bagian.
a. Jenis Data Menurut Cara Memperolehnya
1. Data Primer
Data primer adalah data yang diambil langsung dari obyek
penelitian atau merupakan data yang berasal dari sumber asli
atau pertama. Data ini tidak tersedia dalam bentuk file.
2. Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang tidak didapatkan secara
langsung dari objek penelitian, melainkan data yang berasal
dari sumber yang telah dikumpulkan oleh pihak lain.
b. Jenis Data Berdasarkan Sumber Data
1. Data Internal
Data internal adalah data yang menggambarkan situasi dan
kondisi pada suatu organisasi secara internal.
2. Data Eksternal
Data eksternal adalah data yang menggambarkan situasi
serta kondisi yang ada di luar organisasi.
c. Klasifikasi Data Berdasarkan Jenis Datanya
1. Data Kuantitatif
Data kuantitatif adalah data yang dipaparkan dalam bentuk
angka-angka.
2. Data Kualitatif
Data kualitatif adalah data yang disajikan dalam bentuk
kata-kata yang mengandung makna.
d. Pembagian Jenis Data Berdasarkan Sifat Data
1. Data Diskrit
Data diskrit adalah data yang nilainya adalah bilangan asli.
2. Data Kontinyu
Data kontinyu adalah data yang nilainya ada pada suatu
interval tertentu atau berada pada nilai yang satu ke nilai yang
lainnya.
e. Jenis Data Menurut Waktu Pengumpulannya
1. Data Cross Section
Data cross-section adalah data yang menunjukkan titik
waktu tertentu.
2. Data Time Series (Berkala)
Data berkala adalah data yang datanya menggambarkan
sesuatu dari waktu ke waktu atau periode secara historis.
Metode Observasi
Metode observasi merupakan salah satu cara yang bisa
digunakan untuk mengumpulkan data. Metode observasi ini
biasanya digunakan untuk mengetahui perilaku masyarakat
secara detail.
E. Tabulasi Data
Tabulasi data adalah data yang dikumpulkan selanjutnya
diklasifikasikan dan diorganisasikan secara sistematis serta
diolah secara logis menurut rancangan penelitian yang telah
ditetapkan. Ada dua cara yang biasa digunakan oleh seseorang
untuk menyajikan hasil dari sebuah studi kuantitatif. Cara
yang pertama adalah membeberkan angka-angka dalam
sebuah tabel atau daftar, dan cara yang kedua adalah
menyajikan grafik.
Penyajian data selain dapat disajikan dalam bentuk tabel,
juga dapat disajikan dalam bentuk gambar atau grafik. Ada
beberapa macam grafik antara lain grafik garis (lineChart),
grafik batang (bar chart), grafik lingkaran (pie chart), grafik
gambar (pictogram) dan lain sebagainya.
a. GrafikHistogram
Grafik distribusi frekuensi untuk setiap kelas yang
dinyatakan dalam segi empat atau berbentuk balok (bar),
sehingga histogram disebut juga dengan bar diagram.
b. Grafik Polygons
Frekuensi polygon dilakukan dengan cara menghubungkan
titik-titik tengah tiap kelas interval yang sesuai dengan
frekuensinya.
c. Ogive
Ogive merupakan grafik distribusi frekuensi kumulatif.
d. Grafik Batang
Prosedur Penggunaan Tabel & Grafik
4. III. PENELITIAN
Penelitian ini berjudul “pengaruh jejaring sosial terhadap
prilaku penggunanya pada kalangan remaja” Metode
penelitian ini menggunakan metode penelitian kualititatif tapi
saya juga akan menggunakan metode kuantitatif untuk
mendapatkan data dengan cara membagikan kuisioner kepada
sampel yang ingin diteliti. Desaign penelitian ini termasuk
jenis penelitian Study Kasus atau Case Studies Research,
Riset yang saya lakukan lebih cocok menggunakan desain ini
karena penelitian ini pada dasarnya mempelajari secara
intensif prilaku seseorang individu atau kelompok yang
memiliki kecanduan dalam jejaring sosial.
Metode sampel yang digunakan yaitu metode pemilihan
sampel non probabilitas dengan teknik purposive sampling.
metode ini yaitu pengambilan sample secara khusus atau tidak
sembarang karna sample yag diperlukan yaitu subjek yang
menggunakan situs jejaring sosial saja.
Dalam penelitian ini yang menjadi subjek penelitian saya
adalah masyarakat umum khususnya kalangan remaja
kemungkinan sebagia besar mahasiswa FMIPA UNLAM
Banjarbaru, kemudian sample yang terlibat dalam riset yang
saya lakukan adalah mahasiswa yang menggunakan jejaring
sosial secara aktif seperti twitter, blog, instagram, path,
facebook, dll.
IV. KESIMPULAN
Analisis data merupakan salah satu langkah dalam
kegiatan penelitian yang tidak boleh diabaikan. Kejelian dan
ketelitian dalam melihat permasalahan dan jenis data yang
diperoleh, sangat diperlukan untuk dapat menentukan jenis
analisis yang paling tepat.
Kesalahan dalam memilih teknik analisis akan berakibat
fatal dalam pengambilan kesimpulan. Oleh karena itu sebelum
menentukan teknik analisis apa yang harus dipakai, perlu
dilihat kembali jenis hipotesis yang akan diujinya, apakah
deskriptif, komparatif atau korelasional. Jika sudah diketahui
selanjutnya melacak jenis data yang diperoleh dari setiap
variabel yang diteliti, apakah datanya kuantitatif atau
kualitatif. Jika sudah ditemukan baru menentukan teknik
analisis yang dapat digunakan.
[1]
[2]
[3]
[4]
[5]
REFERENSI
Moleong, Lexy, J. Metode Penelitian Kualitatif. Edisi
Revsi. PT Remaja Rosdakarya Bandung. 2005.
Sugiyono. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan
Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D. Penerbit Alfabeta,
Bandung. 2007.
Uma, Sekaran. Research Methods for Business: A Skill
Building Approach. Second Edition. John Wiley & Sons,
Inc. New York, chichester Brisbane Toronto Singapore.
1992.
Ary, D, dkk. (1982). Pengantar Penelitian dalam
Pendidikan. (Penterjemah: Arief Furchon). Surabaya:
Usaha Nasional
Gujarati, Damodar (1995). Ekonometrika. (Penterjemah:
Sumarno Zein). Jakarta: Erlangga