Pembangunan Mapan dalam Islam - Persaudaraan dan Taawun
Adab berfacebook dari sudut islam
1. Adab-Adab Berfacebook Menurut Islam
May 6, 2011 at 9:54am
adab-adab yang sesuai dengan ajaran agama Islam dalam
berfacebook, yaitu :
1. Sopan
Baik di dunia nyata maupun dunia maya, bila anda ingin
berkenalan tentunya harus sopan dan jujur. Ketika berteman
dengan teman-teman atau sahabat lainnya, janganlah
melupakan peran teman anda sebagai penghubung anda yang
bisa menjelaskan bahwa anda mengetahui profil mereka
melalui teman anda. Rosulullah bersabda, “Kamu semua
tidak mungkin dapat bergaul dengan orang lain dengan
menggunakan hartamu saja, tetapi hendaklah seseorang
dari kamu semua itu bergaul dengan mereka, dengan muka
yang berseri-seri dan berakhlak yang baik” (HR Thabrani,
Baihaqi dan lain-lain). Rosulullah juga bersabda, “Sayapun
suka juga bersendagurau, tetapi saya tidak akan
mengucapkan melainkan yang hak” (HR Thabrani dan
Khatib).
Hadits tersebut menunjukkan bahwa Rosulullah mengajarkan
dalam pertemanan berlaku sopan dan jujur dalam arti sopan
dengan bermuka berseri-seri dan berakhlak yang baik, serta
bila bersendagurau berlakulah mengucapkan yang hak atau
jujur.
2. Janganlah berkomentar yang berkaitan dengan
gagalnya hubungan anda.
Bila anda sedang patah hati atau putus cinta atau kesal
setengah mati karena sesuatu hal atau kekasih pergi dengan
perempuan lain, sebaiknya simpan saja di ruangan pribadi
anda. Janganlah mengubarnya di jejaring ini (diungkapkan
dalam status). Jika ingin mendapatkan simpati atau
menumpahkan unek-unek kekesalan anda, teleponlah teman
atau sahabat. Janganlah bertanya pada orang-orang di dunia
maya yang diakses oleh orang banyak. Biasanya seseorang
yang kesal atau gagal dalam sesuatu hubungan mengucapkan
2. kata-kata yang kotor, kata-kata yang rendah dan bila diucapkan
secara langsung dengan suara yang keras dan memaki-maki.
Untuk itu, Rosulullah bersabda, : “Jauhilah kamu semua akan
kata kotor, karena Allah tidak suka kepada kata kotor atau
yang menyebabkan timbulnya kata kotor dari orang
lain” (HR Nasai, Hakim dan Ibnu Hibban). “Seorang mukmin
bukanlah tukang pemberi celaan, tukang melaknati orang,
tukang berkata kotor atau berkata rendah” (HR
Tirmidzi). “Sesungguhnya Allah itu tidak suka kepada
orang yang kotor katanya, yang menyebabkan timbulnya
kata-kata kotor dari orang lain, juga yang suka bersuara
keras (berteriak-teriak) di pasar-pasar” (HR Ibnu Abiddunya
dan Thabrani).
3. Jangan curhat dan buka rahasia
Curhat memang menyenangkan, namun sebaiknya lihat-lihat
tempat bila ingin curhat. Cobalah gunakan cara yang
konvensional dibanding melakukannya di jejaring pertemanan
ini. Kan bias menggunakan email, telepon atau mengajak
teman/sahabat minum kopi bareng-bareng. Jangan menulis
hal-hal yang sangat pribadi ini ke status, karena akan
merugikan sendiri. Kalau pribadi orang lain bagaimana?
Membuka rahasia pribadi saja tidak diperkenankan, apalagi
rahasia orang lain. Rosulullah bersabda, “Apabila seseorang
mengadakan suatu percakapan, kemudian ia pergi, maka
apa yang dikatakannya itu adalah amanah (yang wajib
disimpan baik-baik)” (HR Abu Dawud dan
Tirmidzi).“Percakapan itu adalah amanah antara kamu
semua” (HR Ibnu Abiddunya). Jadi menyiar-nyiarkan rahasia
itu adalah haram, jika akan menimbulkan suatu bahaya, namun
suatu cela besar jika tidak sampai menimbulkan bahaya apaapa.
4. Jangan menghina, mencaci dan menyebarkan fitnah
Seperti di dunia nyata, di dunia maya pun dituntut untuk
menjaga tutur kata yang baik. Bila anda mencaci maki dengan
kata yang kasar, bisa-bisa anda dinilai sebagai orang yang
3. enggak asyik, dan tentunya akan menjatuhkan reputasi anda di
mata teman-teman. Ada seorang teman marah-marah, karena
seorang temannya menagih hutang di status atau komentar,
dia merasa tersinggung karena seluruh teman tahu akan hal
itu. Perbuatan menghina dan mengejek diharamkan dan
dilarang keras oleh ajaran agama Islam sebagaimana Allah
berfirman, “Hai orang-orang yang beriman, janganlah
sesuatu kaum menghina kepada kaum yang lain, karena
barangkali yang dihinakan itu bahkan lebih baik dari yang
menghinakan. Jangan pula golongan wanita menghina
kepada golongan wanita yang lain, karena barangkali yang
dihinakan itu bahkan lebih baik dari yang
menghinakan” (Al-Hujurat ayat 11). “Janganlah kau ikuti
orang yang suka mencela serta berjalan (kesana kemari)
menyebarkan fitnah” (Al-Qalam ayat 11).
Untuk itu, Rosulullah bersabda, :“Janganlah kamu semua
memaki-maki mereka itu (yakni orang-orang musyrikin
yang terbunuh dalam peperangan Badar), karena tidak ada
sesuatu apapun yang membekasi orang-orang yang mati
itu dengan apa-apa yang kamu semua ucapkan, bahkan
hanya menyakiti orang-orang yang masih hidup saja
(seperti keluarga mereka dan lain-lain). Ingatlah bahwa
kata-kata yang rendah itu adalah suatu kehinaan (bagi
yang mengucapkan)” (HR Ibnu Abiddunya dan Nasai). “Yang
amat dicintai dari kamu semua di sisi Allah adalah yang
terbaik akhlaknya, yang dermawan lagi gemar menjamu
orang, yang dapat menyesuaikan diri lagi dapat diikuti
penyesuaian dirinya itu, sedangkan yang amat dibenci dari
kamu semua itu di sisi Allah adalah orang-orang yang suka
berjalan dengan berbuat adu domba, yang memecah belah
antara saudara-saudara, lagi pula yang mencari-cari alasan
untuk melepaskan diri dari kesalahan-kesalahan” (HR
Ahmad)
5. Kenali perbedaan antara wall (status) dengan
message.
4. Suatu pernyataan yang menyangkut hubungan pribadi anda
sebaiknya tidak perlu terlalu diekspos. Ingat kan ini juga dibaca
oleh orang banyak, dan kalimat-kalimat nya mungkin lebih
cocok jika disampaikan melalui message di inbox. Allah
berfirman, “Jika ada seorang fasik datang kepadamu
dengan membawa suatu berita, maka periksalah dahulu
dengan seksama” (Al-Hujurat ayat 6).
6. Jangan terlalu sering mengeluh.
Ketika anda punya masalah dengan atasan, rekan kerja atau
klien anda, hindari mengeluhkan hal tersebut di facebook. Ingat
status anda dapat dibaca oleh banyak orang, termasuk atasan
dan relasi anda. Coba ingat lagi, mereka sudah menjadi teman
anda kan? Jadi jagalah jempol anda agar tidak mengetik
sembarangan. Mereka akan berfikir bahwa anda tidak
professional. Daripada berkeluh kesah, sebaiknya tuliskan halhal yang positif yang membuat orang lain bersemangat dan
bermotivasi. Berkeluh kesahlah kepada Allah Subhanahu wa
Ta‟ala sebagaimana firman-Nya, “Katakanlah : Hai hambahamba-Ku yang melampaui batas terhadap diri mereka
sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah.
Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya.
Sesungguhnya Dia-lah Yang Maha Pengampun lagi Maha
Penyayang” (Az-Zumar ayat 53). "Bermohonlah kepada
Tuhanmu dengan rendah hati dan suara yang lembut.
Sesungguhnya Tuhan itu tidak menyukai orang-orang
yang melanggar batas". (Al-A'raf ayat 55).
7. Jangan sekali-kali membuat profil palsu.
Biasanya hal ini terkati dengan urusan asmara anda yang
gagal dan membuat anda dendam. Mungkin terlintas di benak
anda untuk membuat akun palsu, nama palsu agar mantan
pacar atau suami yang telah menyakiti anda tidak
mengenalnya. Kemudian, anda posting atau membuat statusstatus hal-hal yang buruk tentangnya.
Berkaitan dengan hal tersebut, Rosulullah bersabda :“Ada tiga
perkara, barangsiapa memiliki semua itu dalam dirinya,
5. maka ia adalah seorang munafik, sekalipun ia sholat,
berpuasa dan mengira bahwa ia seorang muslim, yaitu jika
berkata dusta, jika berjanji menyalahi dan jika dipercaya
berkhianat” (HR Bukhari dan Muslim). “Ada empat perkara,
barangsiapa yang memiliki semuanya itu dalam dirinya,
maka ia adalah seorang munafik, sedangkan barangsiapa
yang memiliki salah satu dari sifat-sifat itu di dalam
dirinya, maka ia memiliki salah satu kemunafikan,
sehingga ia meninggalkan sifat tersebut. Empat perkara itu
adalah jika berbicara dusta, jika berjanji menyalahi, jika
menjanjikan sesuatu bercidera dan jika bermusuhan
berlaku curang” (HR Bukhari dan Muslim). “Amat besarlah
pengkhianatannya jika engkau mengatakan suatu
percakapan kepada saudaramu yang ia dapat
mempercayai kata-katamu itu, sedang engkau sendiri
berdusta kepadanya dalam kata-katamu tadi” (HR Bukhari).
“Saya berwasiat kepadamu agar tetap bertakwa kepada
Allah, benar dalam berkata-kata, menunaikan amanah,
menepati janji, menyedekahkan makanan dan
merendahkan diri” (HR Abu Na‟im).
8. Membalas setiap pesan
Jawablah pesan dari teman anda jika mereka menanyakan
sesuatu. Abaikan saja jika ada yang mengirimkan pesan
negative dan jangan terpancing serta membuang waktu anda
dengan menanggapi orang tersebut. Sama saja di dunia nyata
dengan dunia maya juga dalam bersilaturahmi ke teman atau
saudara, walau sekedar bercakap-cakap, Islam sebagai agama
yang sempurna mengajarkan adab bertamu yaiu
“mengucapkan salam”. Dengan mengucapkan salam berarti
anda mendoakan semoga tuan rumah memperoleh
keberkahan dan keselamatan, sebagaimana firman Allah
Subhanahu wa Ta‟ala dalam Surat An-Nur ayat 27, “Hai
orang-orang yang beriman, janganlah kalian memasuki
rumah yang bukan rumah k alian sebelum meminta izin
dan memberi salam kepada penghuninya”. Dalam hadits
yang diriwayatkan oleh Turmudzi dikisahkan bahwa Kaldah bin
6. Hnbal disuruh Shafyan bin Umaiyah untuk mengantarkan susu
dan makanan kepada Rosulullah shallallahu „alaihi wa sallam
yang sedang berada di atas lembah. Kaldah langsung
menemui Rosulullah shallallahu „alaihi wa sallam tanpa
mengucapkan salam dan minta izin. Rosulullah shallallahu
„alaihi wa sallam lalu menyuruhnya keluar kembali dan
mengucapkan, “Assalamualaikum, apakah aku boleh masuk?”.
Inilah ajaran Rosulullah shallallahu „alaihi wa sallam yang
seharusnya dilakukan oleh setiap muslim/muslimah.
Selanjutnya “meminta Idzin masuk” (Perhatikan Surat An-Nur
ayat 27). Lalu, “bersikap tawadlu dalam majelis tuan
rumah” dimana sudah menjadi hal yang lumrah bahwa
siapapun yang menjadi tuan rumah tentu ia tidak ingin melihat
tamunya berlaku tidak sopan.
9. Hargai usaha orang lain.
Hargailah usaha orang lain yang membuat tulisan, kutipan,
petunjuk, saran ataupun kritik yang membangun. Allah
berfirman, :“Kami (Allah) mencatat apa-apa yang telah
mereka lakukan dahulu-dahulu dan apa-apa yang
merupakan bekas dari amalan-amalannya itu” (Yaa Siin
ayat 12). “Akan diberitahukanlah kepada manusia pada hari
kiamat itu apa-apa saja amalan yang dilakukannya dahulu
atau belakangan” (Al-Qiyamah ayat 13).
Rosulullah bersabda :“Tinggalkanlah berbantah-bantahan
itu sebab sedikit kebaikannya. Tinggalkanlah berbantahbantahan itu, sebab sedikit kemanfaatannya. Berbantahbantahan itu hanya menimbulkan perseteruan saja antara
sesama saudara” (HR Thabrani). “Janganlah engkau
berbantah-bantahan dengan saudaramu, jangan pula
bersendagurau dengannya (yang melampaui batas) dan
jangan sekali-kali engkau mengemukakan janji kepadanya
akan suatu perjanjian kemudian engkau tidak
menepatinya” (HR Tirmidzi).
7. Rahsia Bahaya Facebook
“Rahsia diri, rakan, keluarga atau rumah tangga perlu
disimpan di tempat selamat elak terdedah” (excerpt drp BH
Online)
BOLEH dikatakan majoriti rakyat Malaysia ketika ini
mempunyai akaun Facebook (FB). Menurut laman web Social
Times bertarikh 18 Mei 2011, 88.4 peratus pengguna internet di
Malaysia memiliki akaun FB. Malah, Malaysia menjadi negara
Asia Tenggara kedua tertinggi ketagih FB selepas Filipina.
Hal ini menunjukkan pengaruh FB sangat kuat sehingga
menjadi laman sosial utama dalam kalangan rakyat Malaysia,
selain laman sosial lain seperti Twitter.
Pengaruh FB dalam kehidupan kita memang kuat sehingga
mendorong sesiapa saja, termasuk murid sekolah rendah
sehingga ke usia pencen pun memiliki akaun FB. Kini, lebih 12
juta rakyat di negara ini pemegang akaun FB, majoritinya
berusia antara 16 hingga 35 tahun.
Pengaruh FB ini begitu kuat sehingga baru-baru ini ulama pun
turut terheret sama memberi pandangan, penjelasan dan
menjatuhkan hukum terhadap mereka yang memiliki akaun FB.
Seorang ulama Iran baru-baru ini menetapkan Facebook
bercanggah dengan ajaran Islam sekali gus berdosa menjadi
ahlinya kerana menggalakkan perilaku tidak bermoral.
Ulama kanan itu, Ayatollah Lot-follah Safi-Golpaygani memberi
pandangan perbuatan melayari mana-mana laman web yang
menggalakkan perilaku tidak bermoral dan melemahkan
pegangan agama, bercanggah dengan Islam dan tidak
dibenarkan selain menjadi ahli adalah haram.
Mungkin pandangan beliau itu ada asasnya kerana setiap
akaun FB mempunyai ikon atau pautan wall atau dinding atau
tembok, yang menjadi tempat pemilik akaun menulis apa saja
8. status mereka sama ada berbentuk luahan perasaan,
pandangan, menghentam orang tertentu atau menjadi medan
menyebarkan propaganda politik.
Mungkin ulama Iran ini secara tersirat mahu mengingatkan
umat Islam bahawa pencipta FB ialah keturunan Yahudi dan
mereka mengamalkan ritual agama di sebuah tembok di luar
Masjid Al-Aqsa yang dipanggil sebagai Wailing Wall atau
Tembok Ratapan.
Wailing Wall atau Tembok Ratapan
Tembok ini dulunya dikenali sebagai Tembok Barat, tetapi
dipanggil Tembok Ratapan kerana di situ orang Yahudi berdoa
dan meratapi dosa mereka dengan penuh penyesalan. Selain
mengucapkan doa mereka, orang Yahudi juga meletakkan doa
yang mereka tulis pada sepotong kertas lalu disisipkan di celah
Tembok Ratapan itu.
Bukankah konsepnya seperti menyamai dengan apa yang
dilakukan penganut Yahudi dengan menulis doa lalu diselitkan
9. di celah Wailing Wall, manakala pemilik akaun FB menulis
status mereka pada wall masing-masing. Namun ini, hanyalah
satu andaian yang mungkin mahu disampaikan tokoh ulama
itu.
Ada yang berpendapat, menulis luahan hati pada wall FB
seperti menebuk lubang di dinding rumah sendiri sehingga
memudahkan orang luar mengintai ke dalam dan tahu semua
kisah „dalam kain‟ yang berlaku pada diri sendiri atau rumah
tangga.
Tanpa disedari, kita sebenarnya mendedahkan kelemahan dan
membuka aib sama ada diri sendiri atau orang lain sama ada di
kalangan rakan, ahli keluarga malah suami atau isteri.
Kita tidak boleh berterus-terusan menyangka status FB kita
tidak boleh menimbulkan kontroversi atau salah faham kerana
realitinya, di luar sana begitu banyak mata yang membaca
menilai kehidupan pemilik akaun FB. Itu baru soal status di wall
dan belum lagi menyentuh isu memuat turun koleksi gambar
peribadi
ke
dalam
FB.
Ada antara kita yang begitu teruja hendak menunjukkan
kepada rakan atau saudara mara gambar mereka sehingga
terlupa batas agama dan hukum halal haram dengan
memasukkan gambar yang mendedahkan aurat diri sendiri dan
orang lain.
Dalam hal ini, bagi umat Islam, kita wajar mengambil perhatian
pendapat Pengerusi Majlis Fatwa Kebangsaan, Prof Emeritus
Tan Sri Dr Abdul Shukor Husin, yang menjelaskan hukum
memiliki akaun FB adalah harus jika laman sosial itu digunakan
untuk menyampaikan maklumat benar dan berinteraksi dengan
lain secara berhemah.
Bagi umat Islam, kita pasti mengakui yang mempunyai laman
sosial FB menjadi satu dosa besar dan dilarang dalam agama,
10. jika digunakan atas tujuan mendatangkan mudarat, termasuk
melemparkan fitnah, mencaci serta memburukkan orang lain.
Dari sudut keselamatan pula, FB dikatakan boleh menjadi
sumber utama agensi perisikan untuk mendapatkan maklumat
seseorang, organisasi, kerajaan atau negara tanpa disedari.
Ini kerana pemilik akaun FB yang mungkin ada antaranya
pegawai tertinggi dalam pasukan keselamatan atau mereka
yang bekerja di organisasi keselamatan atau pejabat
kementerian dan kerajaan penting.
Kadangkala, mereka tidak menyedari mesej dan status yang
ditulis mereka dalam FB atau Twitter sebenarnya dipantau
penganalisis perisikan antarabangsa bagi mencuri maklumat
atau mengetahui apa saja perancangan strategi keselamatan
negara lain.
Perkara ini diakui sendiri oleh pegawai Agensi Perisikan Pusat
(CIA), yang agensi itu memantau berjuta-juta mesej individu
yang dihantar ke seluruh dunia setiap hari melalui rangkaian
sosial seperti FB dan Twitter.
CIA dilaporkan mempunyai pasukan khas yang digelar sebagai
vengeful librarians atau „pustakawan pendendam‟ yang
mempunyai tugas mengkaji rangkaian serta pusat media
terbuka yang dibuat oleh individu di seluruh dunia dan
melaporkan kepada Rumah Putih di Washington jika wujud
mesej yang mengancam keselamatan negara atau kepentingan
mereka di dalam atau luar negara.
Justeru, kita harus beringat supaya
rakan, keluarga atau rumah tangga
bukan digantung di wall FB untuk
akhirnya ia mungkin merosakkan
sesama kita.
menyimpan rahsia diri,
di tempat selamat dan
tontonan umum kerana
diri atau perhubungan
11. Berikut adalah komen saya :
1. Tidak salah memiliki akaun FB tetapi gunalah secra
berhemah dan berhati-hati kerana kita tidak tahu niat, hati dan
perasaan orang di luar sana. Kata orang rambut sama hitam
tapi hati lain-lain. Jangan berburuk sangka????? Ya memang
betul tetapi kita juga patut tidak membuka ruang bagi orang
untuk mencipta fitnah.
2. Bagi yang sudah memiliki akaun FB, adakah kita perasan
(aware atau alert bahasa orang putihnya) tentang terma dan
syarat memiliki akaun FB. Salah satunya ialah …
“By posting User Content to any part of the Site, you grant
expressly to the Company (…) to use, copy, perform, distribute,
reformat, translate, extract (in whole or part) and distribute such
User Content in commercial, advertising or other, on the
Website or in connection with the Site (or as part of his class),
(…) and to grant sub-licenses of the items listed. “
“Dengan menghantar pos Kandungan Pengguna kepada
mana-mana bahagian laman web ini (Facebook), anda
memberikan kebenaran secara nyata kepada Syarikat
(pengendali FB) (…) untuk menggunakan, menyalin,
melaksanakan, mengedar, format semula, menterjemah,
ekstrak (secara keseluruhan atau sebahagian) dan
mengedarkan Kandungan Arahan itu dalam komersial,
pengiklanan atau lain-lain, di Laman Web atau berkaitan
dengan laman web ini (atau sebagai sebahagian daripada
kelas beliau), (…) dan untuk memberikan sub-lesen daripada
perkara yang disenaraikan. “
3. Kesimpulannya paling senang kita nak faham ialah
pengendali FB menjual mana-mana maklumat dan bahan yang
kita upload untuk kepentingan mereka. Jangan terkejut jika
satu hari anda melihat gambar anak anda menjadi model
“gambar hiasan anak Asia” dalam majalah keluarga di
Zimbabwe misalnya.