KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
Residu oksitetrasiklin dalam tubuh ikan dan sedimen kolam
1. Residu Oksitetrasiklin Dalam Tubuh Ikan dan Sedimen Kolam
Arsip Cofa No. C 036
Xu and Rogers (1994) menentukan residu antibiotik oksitetrasiklin dalam jaringan
tubuh ikan stripped bass, Morone saxatilis, yang telah disuntik secara intraperitoneal
(di bagian perut) dengan oksitetrasiklin 50 mg/kg atau diberi pakan yang mengandung
oksitetrasiklin 75 mg/kg ikan setiap hari selama 10 hari. Konsentrasi oksitetrasiklin
dalam otot ikan yang diberi pakan berantibiotik adalah di bawah batas perhitungan
pada 67 % ikan 12 hari setelah perlakuan dan di bawah batas perhitungan pada semua
ikan setelah 16 hari pada suhu 23°C. Konstanta laju penghilangan akhir (ß) hasil
perhitungan adalah 0,20/hari (kisaran 0,15 – 0,37/hari), dan waktu-paruhnya adalah
2,7 hari (kisaran 1,9 – 4,5 hari). Konsentrasi oksitetrasiklin dalam otot setelah
penyuntikan intraperitoneal adalah di bawah batas perhitungan setelah 24 hari pada
suhu 23°C. Nilai ß adalah 0,34/hari dengan waktu-paruh 2,0 hari pada ikan yang
disuntik oksitetrasiklin secara intraperitoneal.
Uno et al. (1992) melaporkan bahwa farmakokinetik (kinetika obat) dan konsentrasi
antibiotika oksitetrasiklin dalam jaringan telah ditentukan setelah pemberian lewat-
mulut (100 mg/kg berat badan) pada ikan budidaya rainbow trout (Oncorhynchus
mykiss), amago salmon (Oncorhynchus rhodurus) dan ikan ekor kuning (Seriola
quinqueradiata). Konsentrasi oksitetrasiklin ditentukan dengan metode “high
performance liquid chromatography”. Konsentrasi oksitetrasiklin dalam serum darah
ketiga spesies ikan tidak sesuai dengan model farmakokinetik kompartemen
penyerapan ordo-pertama. Luas daerah di bawah kurva konsentrasi-waktu adalah
32.1, 58.7 dan 38.4 (mikrogram/jam/ml) untuk rainbow trout, amago salmon dan ikan
ekor kuning, berturut-turut. Rata-rata waktu tinggal (residence time) yang dihitung
berdasarkan kurva konsentrasi-waktu adalah 50.3, 24.6 dan 43.3 jam untuk rainbow
trout, amago salmon dan ikan ekor kuning, berturut-turut. Waktu paruh (half-life)
biologis oksitetrasiklin dalam serum darah adalah 23, 16 dan 28 jam untuk rainbow
trout, amago salmon dan ikan ekor kuning, berturut-turut.
Meinertz et al. (1998) melaporkan bahwa pemakaian oksitetrasiklin dalam akuakultur
yang diijinkan adalah terbatas untuk penyakit-penyakit tertentu pada ikan salmonidae
dan channel catfish. Oksitetrasiklin mungkin efektif dalam mengendalikan penyakit
pada spesies ikan budidaya lain, tetapi sebelum pemakaiannya diijinkan, sebuah
metode analitik untuk menentukan residu oksitetrasiklin dalam jaringan filet berbagai
spesies ikan dibutuhkan untuk mendukung upaya pengurangan residu oksitetrasiklin.
Penelitian ini bertujuan mengembangkan dan mengesahkan sebuah metode “liquid
chromatographic” (LC) yang akurat, tepat dan peka terhadap oksitetrasiklin dalam
filet spesies-spesies ikan yang dikonsumsi manusia. Jaringan filet dari ikan walleye,
Atlantic salmon, striped bass, white sturgeon, rainbow trout, dan channel catfish
dihomogenisasi dan diberi oksitetrasiklin pada konsentrasi 10, 20, 100, 1.000 dan
5.000 nanogram/gram. Dalam jaringan yang diberi oksitetrasiklin sebanyak 100, 1.000
2. dan 5.000 nanogram/gram, rata-rata penemuan-kembali oksitetrasiklin berkisar dari
83 sampai 90 %, dengan simpangan baku relatif (relative standard deviation) 0,9
sampai 5,8 %. Dalam semua jaringan lain, rata-rata penemuan-kembali berkisar dari
59 sampai 98 % dengan simpangan baku relaif 3,3 sampai 20 %. Kisaran batas-batas
perhitungan hasil metode ini adalah 6 sampai 22 nanogram/gram untuk 6 spesies.
Metode ini akurat, tepat dan peka untuk oksitetrasiklin dalam jaringan filet enam
spesies dari 5 kelompok ikan yang secara filogenetik berbeda.
Malvisi et al. (1996) mengevaluasi distribusi dan penurunan kadar residu
oksitetrasiklin dalam jaringan tubuh setelah pemberian antibiotik tersebut lewat
mulut pada ikan sea bream dan sea bass di lapangan. Ikan dipelihara dalam jaring
apung yang ditempatkan di laut dan diberi pakan komersial yang mengandung
oksitetrasiklin 7,5 g/kg sekali sehari selama 14 hari sebanyak 1,0 % (75 mg a.i./kg)
biomas per hari. Otot, hati, tulang belakang dan kulit dengan sisik disampling dari
ikan yang ditangkap pada berbagai selang waktu selama (hari ke-2, ke-4, ke-6, ke-10
dan ke-14) dan setelah perlakuan (hari ke-10, ke-20, ke-30, ke-40, ke-50 dan ke-60).
Analisis oksitetrasiklin dilakukan dengan metode HPLC (high performance liquid
chromatography), setelah ekstraksi SPE. Pada ikan sea bream, penyerapan antibiotik
yang sangat bervariasi dibuktikan oleh perbedaan antar-ikan dalam hal konsentrasi
oksitetrasiklin jaringan tubuh. Konsentrasi tertinggi ditemukan dalam kulit dan hati
(7,70 ± 6,71 mikrogram/gram dan 14,65 mikrogram/gram pada hari ke-6, berturut-
turut). Tulang belakang menunjukkan konsentrasi enam kali lipat dibandingkan
konsentrasi dalam otot, dan mencapai nilai stabil pada hari ke-40 setelah akhir
perlakuan (1,73 ± 0,92 mikrogram/gram), yang bertahan sampai akhir penelitian.
Konsentrasi oksitetrasiklin dalam otot lebih rendah daripada dalam semua jaringan
lain untuk semua percobaan dan menurun sampai kurang dari 0,1 mikrogram/gram
pada hari ke-20 setelah perlakuan dihentikan. Pada ikan sea bass terjadi mortalitas
yang tinggi yang tidak berkaitan dengan penyakit infeksi dan sampel otot mengandung
oksitetrasiklin hanya sedikit atau tidak dapat dideteksi bahkan selama pemberian
antibiotik tersebut.
Björklund et al. (1990) mempelajari residu dan “persistence” (daya tahan terhadap
penguraian) oksitetrasiklin di dalam tubuh ikan liar dan sedimen di dua kolam
budidaya ikan setelah melakukan kemoterapi (pengobatan kimiawi) ikan. Pada ikan
liar, residu oksitetrasiklin terdeteksi sampai 13 hari setelah pengobatan. Waktu-paruh
oksitetrasiklin dalam sedimen kolam ikan adalah 9 hari dan 419 hari pada dua kolam,
berturut-turut. Hasil ini menunjukkan bahwa oksitetrasiklin, pada kondisi anoksik
(tanpa oksigen) dan airnya tidak mengalir, bisa bertahan sangat lama di dalam
sedimen kolam ikan. Hal ini menyimpulkan bahwa penyingkiran dari sedimen, bukan
penguraian, mungkin merupakan faktor utama yang mengurangi konsentrasi
oksitetrasiklin di dalam sedimen. Bakteri, yang kebal terhadap oksitetrasiklin, telah
diisolasi dari usus ikan liar tersebut.
Pouliquen et al. (1992) melaporkan bahwa sebuah prosedur-cepat telah disusun untuk
menentukan secara kuantitatif konsentrasi oksitetrasiklin di dalam sedimen dengan
menggunakan “high performance liquid chromatography”. Batas-batas pendeteksian
3. dan penentuan berturut-turut adalah 0,05 dan 0,2 mikrogram/gram berat basah
sedimen ketika 50 mikroliter sampel disuntikkan. Nilai rata-rata penemuan-kembali
oksitetrasiklin dalam sedimen adalah 57,5 %. Metode ini digunakan pada studi
eksperimental kinetika oksitetrasiklin dalam sedimen tangki. Tangki-tangki ini
dicemari oleh air laut bekas yang berasal dari tangki lain di mana oksitetrasiklin
ditambahkan (45 gram per hari selama 7 hari). Selama pengobatan, konsentrasi
oksitetrasiklin dalam sedimen perlahan-lahan meningkat sampai maksimum pada nilai
rata-rata 4,05 mikrogram per gram. Rata-rata waktu-paruh (half-life) oksitetrasiklin
dalam sedimen adalah 60,4 hari. Empat belas hari setelah akhir pengobatan,
konsentrasi oksitetrasiklin di dalam sedimen masih tinggi (rata-rata 1,67 mikrogram
per gram). Hasil penelitian ini bervariasi antar tangki karena adanya perbedaan kecil
dalam hal suhu, intensitas cahaya dan aliran air antar tangki. Disimpulkan bahwa
oksitetrasiklin mungkin bertahan sangat lama di dalam sedimen dan bahwa lenyapnya
oksitetrasiklin lebih cepat di dalam air laut daripada di dalam sedimen.
Daftar Pustaka :
Björklund, H., J. Bondestam and G. Bylund. 1990. Residues of Oxytetracycline in Wild Fish
and Sediments From Fish Farms. Aquaculture, Vol. 86, Issue 4, pp. 359–367
Malvisi, J., G. della Rocca, P. Anfossi and G. Giorgetti. 1996. Tissue Distribution and Residue
Depletion of Oxytetracycline in Sea Bream (Sparus aurata) and Sea Bass (Dicentrarchus labrax)
After Oral Administration. Aquaculture, Vol. 147, Issues 3–4, pp. 159–168
Meinertz, J.R., G.R. Stehly and W.H. Gingerich. 1998. Liquid Chromatographic Determination
of Oxytetracycline in Edible Fish Fillets From Six Species of Fish. Journal of AOAC
International, vol. 81, no. 4, pp. 702-708, ISSN 1060-3271
Uno, K., T. Aoki and R. Ueno. 1992. Pharmacokinetic Study of Oxytetracycline in Cultured
Rainbow Trout, Amago Salmon, adn Yellowtail. Nippon Suisan Gakkaishi, vol. 58, no. 6, pp.
1151 – 1156, ISSN 0021-5392
Pouliquen, H., H. Le Bris and L. Pinault. 1992. ExperimentalStudy of The Therapeutic
Application of Oxytetracycline, Its Attenuation in Sediment and Sea Water, and Implication
for Farm Culture of Benthic Organisms. Marine Ecology Progress Series, vol. 89, no. 1, pp. 93 –
98, ISSN 0171-8630
Xu, D. and W.A. Rogers. 1994. Oxytetracycline Residue in Striped Bass Muscle. Journal of
Aquatic Animal Health, Vol. 6, Issue 4, pp. 349-354
4. OXYTETRACYLINE
Oksitetrasiklin hidroklorida merupakan antibiotik yang kadang-kadang digunakan dalam
pengobatan penyakit akibat infeksi bakterial sistemik pada ikan
Dosis dan Cara Pemakaian
Suntik: 10-20 mg oksitetrasiklin per kg berat badan ikan. Ulangi penyuntikan apabila
diperlukan
Oral: Diberikan melalui pakan. Dosis 60 - 75 mg per kg berat badan ikan per hari. Berikan
selama 7 - 14 hari.
Perendaman: Jangka panjang (5 hari). Dosis 20 -100 ppm. Ulangi apabila diperlukan.
Perikanan (Obat-obatan yang digunakan pada industri akuakultur di Amerika)
OBAT-OBATAN YANG DIGUNAKAN PADA INDUSTRI AKUAKULTUR
AMERIKA SERIKAT
5. Ringkasan
Penggunaanobat-obatandanbahankimiaolehindustribudidayaperikananASsecaraketatdiatur
oleh AS Food and Drug Administration (FDA) dan AS Environmental Protection Agency (EPA). FDA
memerlukanevaluasi ilmiahterhadapkemanjuranobatdan keamananbagi manusiadan lingkungannya
sebelum disetujui. EPA memerlukan evaluasi ilmiah untuk keselamatan bahan kimia sebelum dapat
didaftarkan dan dijual.
Di AS, hanya ada enam obat yang disetujui untuk digunakan dalam akuakultur: satu obat bius,
satu parasiticide,satuagenuntukpemijahan,dantigaantibiotik.Satuantibiotikyangtidakdisetujui lagi
untuk diproduksi dan masih tersedia. Semua obat yang digunakan harus sesuai dengan instruksi pada
label.
Oxytetracycline dan potentiated sulfonamide (sulfadimethoxine: ormetoprim) adalah antibiotik
yang disetujui digunakan untuk mengobati penyakit tetapi hanya pada beberapa jenis hewan perairan
(catfish, salmon dan lobster dengan oxytetracycline) dan hanya untuk mengobati penyakit tertentu.
Antibiotik hanya disetujui untuk mengobati penyakit dan tidak dapat digunakan sebagai pertumbuhan
promotant atau prophylactically. Hasil survei menunjukkan hanya 50.000 hingga 70.000 lbs bahan
antibiotik yang aktif dijual per tahun untuk digunakan dalam industri perikanan domestik. Ini mewakili
sekitar0,3-0,4% dari seluruhantibiotikyangdigunakandalambidangpeternakandi AmerikaSerikat.Ada
beberapa dokumentasi ilmiah untuk mendukung saran mengenai kegunaan antibiotik domestik pada
industri akuakultur dikarenakan membahayakan bagi manusia atau lingkungan.
TembagasulfatalgacidamerupakanzatkimiayangterdaftarolehEPA untuktujuanini. Hal ini juga
memilikinilai terapi untukmengobatiinfeksidanparasitprotozoadari berbagaihewanair. Itumerupakan
cairan tembaga sulfat yang diatur oleh EPA. Pembuangannya harus memenuhi standar kualitasair yang
ditentukan dalam Undang-undang Air Bersih AS.
6. Pendahuluan
Pilihan obat dan bahan kimia yang digunakan dalam industri akuakultur AS secara ketat diatur
olehpemerintahan danundang-undangnegarabagiantentangaturan,kebijakandanpedomannya.Obat
yang dipakai harus disetujui oleh AS Food and Drug Administration (FDA) dengan aturan Federal Food
Drug dan Cosmetic Act (FFDCA; 21 U.S.C 301-392). Bahan kimia atau pestisida yang digunakan harus
disetujui oleh AS Environmental Protection Agency (EPA). Pestisida juga diatur di bawah FFDCA dan
Federal Insektisida, Fungisida, dan Rodenticide Act (FIFRA; 7 U.S.C 136 -- 136y). Kewenangan yang ada
pada FFDCA maupun EPA untuk menetapkan batas-batas dilaksanakannya secara legal atau dengan
toleransi pada pestisida yang terresidu dalam makanan. Tidak ada toleransi untuk makanan yang
mengandung pestisida, atau dimana makanan melebihi toleransi yang ditetapkan, dianggap telah
mencampurinya barang langsung disita. Dibawah FIFRA, semua pestisida harus terdaftar oleh EPA
sebelum mereka dapat dijual atau didistribusikan dalam perdagangan. Baik FDA dan EPA berdasarkan
persetujuan atau pendaftaran keputusan atas dasar berbagai evaluasi ilmiah dengan ketat yang
menunjukkan kemanjuran, keamanan dan perlindungan lingkungan. EPA juga mengatur penggunaan
pestisida melalui ketentuan Undang-Undang Pemerintah Pengendalian Pencemaran Air (33 USC 1251-
1387), sebagian besar umumnya dikenal sebagai Undang-undang Air Bersih.Pembuangan pestisida dan
potensi limbah lainnya dari fasilitas akuakultur diatur melalui National Pollutant Discharge Elimination
System (NPDES) dengan perizinan. Sistem perijinan dari NPDES yang diatur oleh negara atau dalam
beberapakasusolehregionalEPA. MenetapkanstandarkualitasairNegaramemerlukanyaitupemenuhan
persyaratan minimal Undang-undang air bersih. Negara juga dapat menetapkan batas yang lebih ketat
daripadabatas pemerintahan. Saatini pemerintahandannegarabagian mempersyaratkanstandaryang
pada akhirnya membatasi ketersediaan obat yang digunakan dalam budidaya perikanan domestik.
7. Dalam hal ini akan mengidentifikasi presentasi obat pemerintahyang disetujui untuk digunakan
oleh industri akuakultur AS dan kami akan mengawasi penggunaan obat secara terbatas. Sejak obat
antibiotiktertentumenjadiperhatianpublikkami jugaakanmemberikanperkiraanvolumeantibiotikyang
digunakan dalam negeri industri. Kita akan membahas salah satu yang lebih umum digunakan dalam
bahan kimia, tembaga sulfat, karena juga memiliki nilai terapeutik. Akhirnya,penggunaan obat dalam
akuakultur di luar AS secara singkat akan dijelaskan.
Obat-obat Untuk Budidaya Perikanan di AS
FFDCA mendefinisikanobatpadaartikelini sebuahhal yangtelahdiakuidi AmerikaSerikatsecara
resmi Pharmacopeia, kantor Homeopathic Pharmacopeia dari AS, atau kantor Formulary Nasional.
Umumnya suatu obat adalah sebuah partikel yang dimaksudkan untuk digunakan dalam diagnosis,
mengobati, mitigasi, perawatan, atau pencegahan penyakit pada manusia atau hewan lain. Termasuk
partikel, selain makanan, yaitu yang dimaksudkan untuk mempengaruhi struktur atau fungsi organ dari
tubuh manusia atau hewan lainnya, dan termasuk partikel yang dimaksudkan untuk digunakan sebagai
komponen dari suatu obat. Untuk produksi organisme akuatik, partikel seperti es, oksigen dan garam,
didefinisikan sebagai obat-obatan.
FDA hanya menyetujui enam obat yang berbeda untuk digunakan dalam bidang akuakultur
domestik. Semuanya tercantum di bawah ini, bersamaan dengan itu New Animal Drug Application
(NADA) atau nomor Abbreviated New Animal Drug Application (ANADA), dan mereka menggunakan
definisi (diskusi khusus tentang antibiotik):
8. Chorulon® (NADA 140-927)
Finquel® (NADA 042-427)
Tricaine-S (ANADA 200-226)
Formalin-F® (NADA 137-687)
Paracide-F® (NADA 140-831)
Parasite-S® (NADA 140-989)
Terramycin® (NADA 038-439)
Romet-30® (NADA 125-933)
Sulfamerazine (NADA 033 -- 950)
Chorulon® (chorionicgonadotropin)adalahprodukobatyangdigunakanuntukmembantumeningkatkan
fungsi pemijahanpadaikanjantan dan ikan betinauntukstok benihikan.Sebagai produkobat, undang-
undangpemerintahmembatasi obatiniuntukdigunakanolehatauatasperintahdokterhewanberlisensi.
Chorulon ® adalah sesuatu yang digunakan pada ikan dengan cara menyuntik pada otot ventral di sirip
punggung. Dosis yang diberikan tergantung pada jenis dan berat tubuh ikan per individu. Chorulon ®
didukung oleh Intervet America, Inc.
Finquel ® (ArgentLaboratories)dan Tricaine-S(KimiaBarat,Inc) adalahobatyang sama dengan(MS-222;
tricaine metana sulfonate) tetapi disponsori dan diproduksi oleh perusahaan yang berbeda. MS-222 ini
ditujukan untuk imobilisasi sementara ikan, amfibi,dan hewan air lainnya, dan hewan berdarah dingin.
Hewanair, direndamdalamairyangmengandungobatdengankonsentrasi dimulai dari 10 hingga 1.000
mg / L. Untukpenggunaanpada pakanhewan,21 hari harusditarik,pada hari ke 21 sebelum ikandapat
dipanen untuk dikonsumsi manusia atau hewan. Selanjutnya, bila digunakan dalam makanan ikan,
penggunaandibatasiuntukikandari jenisIctaluridae,Salmonidae,Esocidae, dankeluargaPercidae.Untuk
makanan selain hewan air ini hanya dapat digunakan di laboratorium atau di dalam hatchery. MS-222
harus digunakan pada suhu air di atas 10o
C (50o
F). Obat ini tidak memerlukan resep dokter hewan dan
tersedia Over The Counter (OTC).
9. Formalin-F® (NatchezAnimal SupplyCo.), Paracide-F® (AgrentLaboratories),dan Parasite -S® (Western
Chemical) adalah obat yang sama (formalin) tapi disponsori dan diproduksi oleh perusahaan yang
berbeda. Western Chemical memiliki aplikasi obat yang lebih luas untuk formalin sejak mereka
menggunakannyabagi seluruhikan,semuatelurikan, udangpenaide.Formalin-FdanParacide -Fdibatasi
hanya digunakan untuk salmon, trout, catfish, bluegill,dan largemouth bass. Formalindigunakan secara
eksternal untuk mengendalikan parasit protozoa Chilodonella, Costia (Ichthyobodo), Epistylis,
Ichthyopthirius, Scyphidia, Trichodina, dan monogenetik trematodes (Cleidodiscus, Dactylogyrus, dan
Gyrodactylus spp.). Pada telur ikan, obat ini digunakan untuk mengendalikan jamur dan untuk udang
penaeiddigunakanuntukmengontrol parasitprotozoa (Bodo, Epistylis danZoothamnium spp.).Tidakada
kewajiban waktu penarikan sebelum makanan atau makanan selain hewan dipanen (formalin tidak
bioaccumulate atas dasar pada konsentrasi alami pada hewan) dan tidak ada resep yang diperlukan.
Formalin ditambahkanke ambient air pada 15-25 μl / L untuk mentreatment ikanselama satu jam, dan
1000-2000 μl / L selama 15 menit untuk mentreatment telur. Pengobatanpada udang Penaeid cukup
bervariasi sesuai dengan teknis-teknis budidayanya.
Antibiotik
Di AS,hanyaada dua FDA-CenterforVeterinaryMedicine(CVM) yangdisetujuidanberbagai anti
mikrobayangdigunakandalambudidayadomestiktetapi hal itudibatasiberdasarkanpakanikantertentu
(catfish, salmon dan lobster) dan penyakit-penyakit tertentu. Antimikroba ini adalah oxytetracycline
(Terramycin®
pada Ikan; monoalkyl Trimetil oxytetracycline amonium) dan sulphonamide potensial
(Romet-30®
;Ormetoprim: sulfadimethoxine). Obat ini hanya dapat digunakan melalui pakan dalam
formulasi tertentu. Antimikroba ketiga ini telah disetujui untuk digunakan dalam mengobati penyakit
tertentudalamperkembanganbudidayaikan,sulfamerazine,tetapisaatini tidaktersediaataudiproduksi
10. olehsponsor,AlpharmaAnimalHealth.Jenisdanketerbatasanmenggunakanobatini adakarenamasalah
keselamatan antimikroba yang telah disetujui pada hewan air, efektivitasnya untuk menyembuhkan
penyakit dan hal itu disetujui untuk keamanan lingkungan yang telah menunjukkan kepada FDA dari
sponsor obat.
Terramycin®
untuk ikan adalah nama dagang satu-satunya produk oxytetracycline yang disetujui untuk
digunakandalambudidayadandisetujuiuntukmengobati penyakittertentusajapadacatfish,salmondan
lobster.PakanyangmengandungOxytetracyclinedapatdigunakanuntukmengobatibakteri hemorrhagic
septicemia dan penyakitPseudomonas padacatfishdengandosis2,5-3,75 g/100 lbs (2,5-3,75 g/45.36 kg)
ikan / hari selama 10 hari dengan suhu air di atas 62o
F (16.7o
C). Untuk salmon, ketika suhu air di atas
48,2o
F (9o
C), Terramycin®
padaikan dapat digunakanuntukmengendalikanpenyakitborok, furunculosis,
bakteri Pseudomonas hemorrhagic septicemia dan penyakit pseudomonas dengan menggunakan dosis
dengan durasi yang sama seperti pada catfish. Terramycin®
untuk ikan saat ini tidak disetujui untuk
digunakan dalam salmon pada temperatur di bawah 9o
C walaupun upaya yang berkelanjutan untuk
menyediakan data yang pada akhirnya mendapat persetujuan dari CVM untuk penggunaan pada suhu
yangdingin.Lobsterdapatdiobati denganTerramycin®
untukikan,dapatmenyembuhkanpenyakitbakteri
gafkemia. Durasi pengobatanhanya5 hari pada 1 g / lb (1 g/0.4536 kg) obat pakan . Produkini memiliki
waktu penarikan dari 21 hari dan 30 hari untuk lobster. Di CVMwaktu penarikan adalahperiode antara
pengobatanterakhirpadahewanakuatikdanwaktuketikadapatdipanendandisarankanuntukmakanan
(manusiaatauhewan).Waktupenarikanmenjamintidakadanyaresiduobat berbahayaterdeteksiketika
hewan dipanen untuk konsumsi manusia. Romet-30® dapat digunakan dalam pakan obat untuk
mengobati usus septicemia dari catfish dan furunculosis di salmon. Dosisnya adalah 50 mg / kg
(50mg/2.205 lb) berat badan / hari selama lima hari. Pada catfish ada 3-hari yang wajib untuk waktu
penarikan dan untuk salmon, 42-hari waktu penarikan. Waktu penarikan lebih pendek untuk catfish
11. terjadi karena setiap Romet-30 ada residu yang mungkin hadir terdeteksi pada kulit catfish selama
pemrosesan.
Hanya ada satu antibiotik yang disetujui untuk ikan hias (Nifurpirinol: Furanace timnas) yang
dipelihara di sebuah akuarium untuk pengobatan penyakit columnaris ikan hias air tawar yang tidak
bereproduksi. Tidak ada antibiotik lain yang disetujui untuk budidaya bukan berupa pakan hewan.
Penggunaan antibiotik prophylactically adalah tidak layak untuk mencegah penyakit hewan
akuatik atau untuk tujuan produksi seperti untuk meningkatkan pertumbuhan hewan akuatik.
Penggunaan utama pakan dengan antimikroba (menambahkan antibiotik pada pakan di atas normal)
secarakhusustidakdiperbolehkan.Antibiotikbelumdisetujui padabaktransportasiatauuntukperlakuan
perendaman pada hewan air.
Penggunaan label tambahan (Extra-label)
Ada beberapakeadaanyang sangat terbatasdi mana Terramycin ® atau Romet-30 ® pakan obat
dapat digunakan untuk hewan air lainnya. Ini adalah pengguanaan label tambahan yang dimaksud dari
penggunaan label tambahan udang penggunaan obat pada hewan yang tidak sesuai dengan label yang
telahdisetujui.MeskipunFFDCA label tidakmengizinkanekstralabel digunakanmelalui pakanobat,FDA
mengakui kebutuhan yang signifikan. FDA memang memiliki beberapa peraturan kebijaksanaan yang
dapat memungkinkanekstra-label digunakanpadaobatpakan di bawah ini dengankondisi sangatketat.
Jikakondisi ini terpenuhi,FDA tidakmungkinakanmengambil tindakanregulasi. Kondisi ini diidentifikasi
12. dalam FDA Compliance Policy Guide (Extra-label penggunaan obat pakan untuk spesies terkecil, Sec
615,115). Panduan ini menjelaskan bagaimana obat catfish atau salmon dapat digunakan untuk
mengobati penyakitbakteri hewanairlainatauuntukberbagai bakteri penyakitsebagaimanayangtelah
disetujui. Ekstra-label dalam penggunaan pakan obat dapat dipertimbangkan ketika kesehatan hewan
terancam dan menderitaataukematiansebagai hasil dari kegagalandalammemperlakukanhewanyang
terjangkit. Untuk menggunakan obat pakan dengan cara ekstra- label, syarat-syarat berikut harus
dipenuhi:
Pakan obat yang telah disetujui untuk digunakan dalam spesies akuatik. Ini berarti Anda hanya dapat
menggunakan obat untuk catfish, salmon atau pakan lobster.
Ada rekomendasi tertulis dan pengawasan berlisensi yang menghadiri dokter hewan dalam konteks yang
resmi hubungan pasien (klien).
Extra-label hanya dapatdigunakan untuk tujuan terapi, yaitu untuk mengobati penyakit. Pembudidayaharus:
Menyimpankelengkapandancatatan yang tepattentangpakanyangditerima,termasuklabel,faktur,dan
tanggal pemberian pakan. Catatan harus disimpan setidaknya selama satu tahun.
Menyimpan salinan terbaru dari rekomendasi tertulis dari dokter hewan
Menerapkan prosedur untuk menjamin bahwa identitas dari binatang diperlakukan dengan hati-hati.
Diambil langkah-langkah yang tepat untuk menjamin bahwa kerangka waktu penarikan yang ditetapkan
dan tidakada residuobat-obatanyang tidak aman terjadi pada hewan yang menjadi sumber makanan.
Pakan yang menggunakan obat sesuai dengan pemerintah,negara bagian,dan undang-undang lokal dan
kebijakan lingkungan.
Mengikuti ketentuan keselamatan pengguna.
13. Ekstra-label untuk penggunaan antibiotik juga dapat dijamin melalui lisensi dokter hewan jika
obat ini diberikan melalui suntikan atau metode perendaman. Penyelenggaraan yang terbatas pada
budidaya perikanan komersial tapi mungkin layak untukstok benih atau pada ikan hias. Beberapa juga
berlaku untuk hal yang sama dengan ketentuan yang telah dijelaskan.
Perkiraan volume
Karena sifat dan ukuran yang sangat terbatas dalam industri perikanan domestik AS, itu
memungkinkan untuk menentukan volume antibiotik yang pasti dibeli dan mungkin digunakan dalam
industri perikanandomestiksetiaptahun.Sementaraadatigaantimikrobayangdisetujui olehCVMuntuk
pakan ikan domestik di industri perikanan domestik, hanya dua yang tersedia (oxytetracycline dan
ormetoprim: sulfadimethoxine). Hanya ada satu produsen oxytetracycline (Phibro, Alpharma Animal
Health,Fairfield,NJ) dansatuprodusenormetoprim:sulfadimethoxine(Alpharma,AnimalHealthDivision,
Fort Lee, NJ).
Mengingat keadaan yang unik ini,adalah mungkin untukmemperkirakan jumlahantibiotik yang
digunakan dalam industri dalam negeri dengan mengajukan pertanyaan tentang jumlah bahan aktif
kepada dua perusahaan farmasi, yang dijual kepada industri pakan perikanan dalam negeri. Hal ini
sekarang telah dilaksanakan. Dalam jangka waktu 25 bulan dari Januari 2001 hingga Februari 2003, ada
36.126 kgormetoprim:Bahanaktif sulfadimethoxine(AI)yangdijual(Kohan2003).Rata-ratayangkeluar,
jumlahyangterjual pertahunadalah17,340.48 kg ormetoprim:bahanaktifsulfadimethoxine.Padatahun
2001 ada 15.200 kg AI dari oxytetracycline dijual dan pada tahun 2002, hanya 7.134 kg AI yang dijual
14. kepadaindustri akuakulturdomestik(Knightly2003).Total adalahAI32,540.48 kg (71.752 lbs) dijual pada
tahun 2001 dan AI 24.475 kg (53.966 lbs) dijual pada tahun 2002. Sepertinya volume yang dijual setara
dengan volume yang digunakan.
Permintaan dari perusahaan farmasi dengan penawar langsung dan dapat diandalkan untuk
menentukan metode volume antibiotik yang dijual dan mungkin digunakan dalam industri perikanan
dalam negeri tetapi tidak menghitung total yang digunakan. Beberapa, meski kecil digunakan, terjadi
ketika pakan obat dibeli di Kanada untuk digunakan dalam industri akuakultur AS. Sowles (2003)
melaporkan bahwa di Maine, 6,7 kg AI oxytetracycline (2002) sampai dengan 349 kg AI oxytetracycline
(2001) digunakan dalam industri Salmon Atlantik. Sebanyak50 kg AI ini yang dibeli dan diproduksi di
Kanada. Sejak Januari 2001, Maine pembudidaya memerlukan laporan elektronik bulanan tentang obat
dan pestisida yang digunakan oleh semua pembudidaya ikan salmon.
Data ini menunjukkan volume antibiotik yang digunakan industri perikanan dalam negeri
sangatlahrendahdibandingkandenganvolumeyangdiperkirakanuntukdigunakandalamsektorindustri
pertanian lainnya (Mellon et al. 2001; Carneval 2001). Carneval (2001) perusahaan-perusahaan farmasi
yang survei untukmemperkirakantotal volume antibiotikhewanyangdigunakandalampertanianuntuk
semuatujuan. Padatahun1999, total 8.44 milliarkgbahanaktif antibiotikdan1.33jutakg dari tetrasiklin
digunakan di AS pada hewan pertanian. Meskipun tidak secara langsung dapat dibandingkan karena
perbedaan waktu, akuakultur domestik hanya mewakili sekitar 0,3-0,4% dari total antibiotic yang
digunakandan0,5-1,14%dari total tetracyclinesyangdigunakandalamASpadahewanpertanian.Volume
bahan aktif dilaporkan yang dijual industri perikanan domestik oleh perwakilan produsen kurang lebih
dari spekulatif laporan yang disarankan. Benbrook (2002) memperkirakan volume hingga 433.000 lbs AI
digunakanpertahun olehindustri budidayaperikanandomestikdanjelasini sangattidaksesuai dengan
perkiraan yang digunakan.
15. Pentingnya Penggunaan Antibiotik Dalam Budidaya Perikanan Domestik
Lingkungandan kesehatanmasyarakatyang signifikandari dua antibiotikyangdigunakandalam
negeri pertanian memerlukan industri pakan ikan yang tidak terdeteksi. Penting disini dimaksudkan
tergantung pada sejumlah faktor lingkungan dan kemungkinan bahwa patogen manusia dapat
menjadi resistenterhadapantibiotikataukelasantibiotiktertentu. Saatini tidakada data yang tersedia
untukmenunjukkanhubunganlangsungantarapenggunaanantibiotikpadabudidayaikandanterjadinya,
bahkan jarang, patogen manusia yang resisten terhadap antibiotik tertentu. Juga tidak ada tersedianya
laporanyang menunjukkanbahwaresiduantibiotikterjadi di perikanandomestikyangdipasarkanuntuk
konsumsi manusia. MacMillan (2001) memberikan alasan mengapa pentingnya kesehatanmasyarakat
terhadap antibiotik yang digunakan dalam industri dalam negeri yang diperkirakan akan diabaikan.
Alasan-alasanini meliputi perbedaanyangsignifikanantaraflorabakteri (patogen,hubunganyangsaling
ketergantungandanlingkungan) dari ikandanmanusia,perbedaanantara suhutubuhikan dan manusia
atau lingkungan mereka, dan berbagai hambatan fisik-kimia dengan pengalihan faktor-faktor resistensi
antara bakteri di perairan dan bakteri pathogen pada manusia.
Hanya ada datayang sangatterbatasuntukmendokumentasikankonsentrasi antibiotikdalamair
sebagai konsekuensi dari penggunaan pakan obat antibiotik. Beberapa data baru-baru ini telah
dikumpulkanmengenaikonsentrasi antibiotikyangdiambil darisaluranairdari aliran-melaluiairraceways
(Thurmanetal. 2002). Catatan dari studi ini sangat rendah(0-2,3 μg / L) konsentrasi oxytetracycline atau
ormetoprim:sulfadimethoxine (0-15μg / L) pada saluranair buangan dari hatcherymenggunakan pakan
obat untukmengobati ikansakit.Frekuensi penggunaanpakanobat tidakdidokumentasikan.Tidakjelas
jenis sistem pengelolaan limbah yang ada ditempat tersebut. Hal ini diyakini bahwa tipe sistem
16. pengolahan limbah yang digunakan dapat mempengaruhi konsentrasi antibiotik dalam saluran air.
Pentingnya lingkungan pada jumlah zat yang terkandung ini tidak diselidiki.
Penelitian yang sedang dilakukan untuk menentukan dampak potensial oxytetracycline pada
lingkungan.USGS'sUpperMidwestPusatIlmuLingkungan(UMESC) menulissebuahamandemententang
penilaian lingkungan pada penggunaan secara oral oxytetracycline sebagai obat untuk akuakultur di AS.
Sebagai bagiandari penilaianUMESC adalahpenyebarandanpengembanganmodel untukmemprediksi
konsentrasi oxytetracycline lingkungan sebagai akibat dari penggunaan di masyarakat dan pembenihan
komersial.UMESCjuga telahmengembangkandanpengesahansebuahmodelprediktifuntukdigunakan
melalui obat-obatan cair (misalnya, perendaman dengan oxytetracycline) dibuang dari hatchery ke
perairan umum. Model yang diusulkan saat ini sedang ditinjau oleh CVM(Gaikowski 2003).
FDA telah menerbitkan petunjuk (pedoman No 78) dan bimbingan (Draft No 152) yang
mengidentifikasi prosespersetujuanlembagauntukantibiotik.pedomanFDA No78(Mempertimbangkan
dampak kesehatan manusia sebagai akibat dariAntimicrobial Obat Hewan Baru yang digunakan dalam
pakan produksi) bagaimana mendokumentasikannya, sesuai dengan Pasal 512 dari Federal Food, Drug
and Cosmetic Act, FDA berniat untuk mempertimbangkan potensi kesehatan manusia sebagai dampak
dari mikrobayangberkaitandenganpenggunaandari semuakelasantimikrobasebagaiobathewanbaru
yangdigunakandalammemproduksipakanhewanketikamenyetujui penggunaanobat-obatan.petunjuk
No 152 (Evaluasi Keselamatan Obat Antimicrobial Hewan Baru dengan Regard untuk Efek Bakteri
mikrobiologispadaPeduliKesehatanManusia)Agencymenjelaskanlebihlanjutpendekatanuntukmenilai
keamanan antimikroba sebagai obat hewan baru sehubungan dengan efek mikrobiologi pada masalah
kesehatan manusia. Fokus utama pedoman ini adalah kekhawatiran bahwa penggunaan antimikroba
sebagai obat baru dalam pakan hewan untuk memproduksi hewan akan menyebabkan resistensi
bakteri terinfeksi ataumemunculkanresistensidampaknegatif padakesehatanmanusia.Bagaimanapun
17. juga efektambahanmikrobiologi dari antimikrobaobat-obatanjugaakandiperiksatermasukefekbeban
patogen dan efek residu pada obat microflora usus manusia.
Prioritas Lemahnya Kebijakan Budidaya Pada Obat-obatan Budidaya
FDA-CVMtelahmenetapkanobatpadabidangbudidayadalamnegeri tertentusebagai"prioritas
kadar" obat-obatan sebagaimana tercantum di bawah ini:
Asam asetat - 1000-2000 mg / L celupkan selama 1 sampai 10 menit untuk parasit ikan.
Kalsium klorida - digunakanuntukmeningkatkankonsentrasi kalsiumairuntukmemastikanpengerasan
cangkang telur.Dosisyangdigunakanuntukkeperluanmeningkatkankonsentrasi kalsiummenjadi 10-20
mg / L CaCO 3.
Kalsium oksida - digunakan sebagai protozoacide eksternal untuk ikan ukuran jari hingga dewasa pada
konsentrasi 20.000 mg / L selama 5 detik.
Gas karbon dioksida - untuk tujuan anastesi dingin, pada ikan perairan dingin dan perairan hangat.
Fuller 'earth - digunakan untuk mengurangi telur, ikan yang lengket untuk meningkatkan drajat
penetasan.
Bawang putih (utuh [bohlam] form) - yang digunakan untuk mengendalikan cacing dan kutu laut pada
salmon di semua tahap kehidupan.
Hidrogenperoksida – digunakanpada250-500 mg / L untukmengendalikanjamurpadasemuajenisdan
tahap kehidupan ikan, termasuk telur.
Es - digunakan untuk mengurangi laju metabolisme ikan selama proses transportasi.
18. Magnesium sulfat - digunakan untuk mengobati kelompok cacing trematode monogenic dan kelompok
Crustaceapada ikandi semuatahap kehidupan.Digunakanpadasemuaspesiesairtawar.Ikan direndam
dalam larutan 30,0000 mg / L [sic] dan 7.000 mg / L NaCl [sic] selama selama 5 sampai 10 menit.
Bawang - digunakan untuk mengobati parasit Crustacea eksternal,dan untuk mencegahgangguan kutu
permukaan kulit dari luar pada salmon di semua tingkat kehidupan.
Papain - digunakanpada larutan0,2% untukmenghilangkanmatrikgenetikpadatelurikansecaramasal
dalam rangka meningkatkan penetasan dan mengurangi terjadinya penyakit.
Kaliumklorida- digunakanuntukmembantuprosesosmoregulasi;mengurangistresdanmencegahshok.
Dosis yang digunakan untuk meningkatkan konsentrasi ion klorida
10-2,000 mg/L.
Povidone iodine – larutan 100 mg / L selama 10 menit sebagai disinfektan permukaan telur selama dan
setelah air menjadi sadah.
Sodium bikarbonat - 142-642 mg / L selama lima menit sebagai sarana untuk memasukkan karbon
dioksida ke dalam air untuk membius ikan.
Sodium klorida [garam] - 0,5% menjadi 1,0% larutan untuk jangka waktu tak terbatas untuk membantu
proses osmoregulasi, untuk menghilangkan stres dan pencegahan shock; dan 3% larutan selama 10
sampai 30 menit sebagai pencegahan parasit.
Sodium sulfit - 15% [1,5%] solusi selama 5 sampai 8 menit untuk perlakuan telur dalam rangka
meningkatkan penetasan. (lihat Ishak, J., Jr dan Fries, LT 1991. Pemisahan telur catfish di natrium sulfit
dengan dan tanpa papain. Prog. Fish-culturist 53: 200-2.001.)
19. Tiamin hidroklorida - digunakan untuk mencegah atau mengobati defisiensi tiamin salmon. Telur
direndamdalamlarutan hingga100 mg / L sampai empat jam selamaair sadah.Telur direndamapabila
dalam larutan hingga 1.000 mg / L sampai satu jam.
Urea dan asam tannic - digunakan untuk mengubah sifat sesuatu benda komponen perekat telur ikan
pada konsentrasi 15 g urea dan 20 g NaCl / 5 liter air selama sekitar 6 menit, diikuti oleh terpisahnya
larutan0,75 g tannicasam / 5 literairuntuktambahan6 menituntukperlakuan terhadap 400.000 telur.
Lemahnya regulasi obat yang telah ditetapkan oleh FDA untuk obat baru pada hewan tetapi
merekatidakdisetujui sebagai obatbaruuntukhewan.Ini adalahobat yang tidakmungkinsponsorakan
datang majumencari persetujuanagenseperti esataunatriumkloridatetapi FDA mengakui bahwaagen
ini dapat mempunyai dampak fisiologis dan sah sehingga dianggap sebagai definisi dari "obat". FDA
mendorongpersetujuanresmi obatini tetapimenganggapmerekasebagaiprioritasperaturanyanglemah
ketikamereka menggunakansesuai indikasi yangtelahdiidentifikasidi atas,padadosisyangdiidentifikasi
di atas,digunakanmenurutpraktek-praktekmanajemenyangbaik,merekaadalahkelasyangsesuaiuntuk
digunakan dalam pakan hewan, dan tidak ada kemungkinan efek buruk pada lingkungan. Rendahnya
regulasi obat harusnya tidak akan bingung dengan bahan makanan yang umumnya diakui sebagai
GenerallyRecognizedAsSafe(GRAS). Lemahnyaregulasiobat,sedangkanyangmustahil untukkesehatan
publikataulingkunganbiladigunakan signifikansi menurutspesifikasiobatFDA di atas.Merekaberpotensi
mampumempengaruhi strukturataufungsimanapundari tubuhhewanakuatik.Obatharusdisetujui oleh
FDA yang ditunjukkan, antara lain, bahwa mereka aman untuk hewan dan mempengaruhi efek yang
diklaim. GRAS secara ketat zat bahan makanan (tidak ada klaim obat) yang digunakan umumnya diakui
olehteknisi ahli yangamanbagimanusia.Sementarazatseperti garamataubawangputihmungkinsangat
aman bagi manusiabiladitambahkanpada makanan,efektivitassebagai obatdankeamananikan masih
harus dibuktikan dengan prosedur ilmiah secara ketat.
20. Investigasi Obat Hewan Baru (INAD)
Sebagai bagian dari FDA persyaratan pengumpulan data ilmiah yang dibutuhkan untuk
menyetujui antibiotik baru atau obat lain, sebuah pengecualian INAD mungkin dikeluarkan oleh FDA.
Pembebasan memungkinkan ilmuwan atau produser hewan akuatik yang terlibat dalam proses
persetujuanobattertentuuntukmenguji efektivitasobatdalamlingkungankomersial.PembebasanINAD
harusdiperolehdari FDA danmensyaratkancukupketatnyauntukmenjaminpengujianyangakanberlaku
dan bahwa manusia, hewan dan keamanan lingkungan yang dilindungi.
Nilai Bahan Kimia Therapeutic
Dari beberapa bahan kimia yang digunakandalam budidaya domestik, tembaga sulfat, tembaga
sulfatpentahydratedanberbagai senyawatembagachelatedyangpalingsering.Tembagasulfatdisetujui
oleh EPA sebagai algaecide. Bersamaan, tembaga sulfat juga memiliki sifat terapeutik dalam kontrol
eksternal parasit protozoa pada sirip ikan. EPA telah terdaftar tembaga sulfat untuk hal-hal yang lain,
pengendalian pertumbuhanganggang dalam air, danau, kolam, waduk, dan irigasi dan sistem angkutan
drainase irigasi. Tembaga sulfat diterapkan pada 0,0013-10 mg / L untuk air yang digunakan. Pada
konsentrasi yang sama dan tergantung pada kesadahan air, tembaga sulfat memang memiliki manfaat
terapeutik.SementaraEPA telahmembebaskanpersyaratantoleransi tembagasulfatpadaikan(Federal
Register, 2000) pelepasan tembaga dalam limbah masih diatur melalui Undang-undang pemerintah
mengenai standarkualitasairbersih(40CFR 131,36) atau standar dari berbagai negarayang lebih ketat.
Internasional Penggunaan Obat Dalam Akuakultur
21. Penggunaan obat-obatan selama produksi hewan air di negara-negara lain bervariasi secara
signifikan. Hal ini terjadi sebagai konsekuensi dari persetujuan obat yang berbeda persyaratan dan
peraturan yang diperhatikan. Perbedaan ketersediaan kelas obat tertentu antar negara dapat menjadi
dramatis.Jepang,misalnya,memiliki 29orang atau kombinasi antibiotikyangdisetujui untukdigunakan
dalam hewan air (Okamoto 1992) sementara yang kedua ialah Amerika. The US FDA (Young 2002) obat
yang baru-baruini dipakai secarainternasional tercantumdalamproduksi hewanakuatikyangtidakjuga
disetujui untuk digunakan di Amerika Serikat. Contoh obat-obatan yang digunakan dalam budidaya
perikanan asing tercantum di bawah ini:
- Acriflavine - Josamycin
- Amoxicillin - Kanamyacin
- Ampicillin - Kitasamycin
- Benzocaine - Lincomycin
- Bicozamycin - Malachite green
- Kloramfenikol - Methyldihydrotestosterone
- Colistin sulfat - Methylene blue
- Doxycyline - Miroxisacin
- Erythromycin - Nalidixic acid
- Florfenicol - Nitrofurantoin
- Flumequine - Novobiocin
- Fosfomycin - Nifurstyrenate
22. - Fruluphenicol - Oleandomycin
- Furanace - Oxolinic acid
- Furazolidone - Spiramycin
- Thimphenicol
Dalam masyarakat internasional terdapat banyak keinginan untuk menyelaraskan proses obat
mengenai persetujuan untuk memastikan obat yang dipakai dalam semua peternakan di seluruh dunia
digunakan dengan aman dan tanpa obat yang terresidu(Smith 2002). Modernisasi Undang-Undang FDA
secara khusus menyatakan bahwa FDA harus berpartisipasi dengan negara lain untuk menyelaraskan
peraturan yang disyaratkan.
Meningkatkan kepedulian global tentang resistensi antibiotik pada pathogen, manusia juga
mendorongupayauntukmemastikanobat-obatankelasiniagartidakdisalahgunakandi luarnegeri.Pada
FoodandAgriculture Organization PBB(FAO),WorldHealthOrganization(WHO),dan WorldOrganization
for Animal Health (OIE) yang bekerja untuk mengembangkan pendekatan umum berurusan dengan
seluruh dunia mengenai penahanan resistensi pada antimikroba. Kelompok-kelompok ini akan
menyarankan Komisi Codex Alimentarius sebagai metode yang mungkin untuk mencapai tujuan ini.
Ringkasan
Penggunaanobat-obatandanbahankimiaolehindustriperikananbudidayaASsecaraketatdiatur
oleh AS Food and Drug Administration (FDA) dan US Environmental Protection Agency (EPA). FDA
memerlukanevaluasi secarailmiahtentangefektivitasobatdankeamananbagi manusiadan lingkungan
23. sebelum memperoleh persetujuan. EPA memerlukan evaluasi ilmiah dari keselamatan bahan kimia
sebelum dapat didaftarkan dan dijual.
Di AS, hanya ada enam obat yang disetujui untuk digunakan dalam akuakultur: satu obat bius,
satu parasiticid,salahsatuagentpemijahan,dantigaantibiotik.Salahsatuantibiotikyangtidakdisetujui
lagi diproduksi dan masih tersedia. Semua obat harus digunakan sesuai dengan instruksi pada label.
Oxytetracycline dan sulfonamide potensial (sulfadimethoxine: ormetoprim) adalah antibiotik
yang disetujui untuk digunakan pada pengobatan penyakit tetapi hanya pada beberapa jenis hewan
perairan (catfish, salmon dan lobster dengan oxytetracycline) dan hanya untuk mengobati penyakit
tertentu. Antibiotik hanya disetujui untuk mengobati penyakit dan tidak dapat digunakan sebagai
perangsang pertumbuhan atau prophylactically. Hasil survei menunjukkan hanya 50.000 hingga 70.000
lbs bahan aktif antibiotik yang dijual per tahun untuk digunakan dalam industri perikanandomestik.Ini
mewakili sekitar 0,3-0,4% dari seluruh antibiotik yang digunakan dalam peternakan di Amerika Serikat.
Ada sedikit dokumentasi ilmiah untukmendukung saran bahwa penggunaan antibiotik domestikdalam
industri perikanan budidaya telah menyebabkan bahaya bagi manusia atau lingkungannya.
Tembaga sulfat algaecide merupakan zat kimia yang terdaftar oleh EPA untuk tujuan ini. Juga
memiliki nilai terapi untuk penanggulangan infeksi parasit protozoa untuk berbagai hewan air.
PembebasantembagasulfatdiaturolehEPA.Pembebasaniniharusmemberikankualitasairyangstandar
mengenai spesifikasi air bersih undang-undang AS.
Daftar Pustaka
Benbrook,C. M. 2002. Antibiotikdruguse in U.S. aquaculture:informationavailable onthe World Wide
Web, accessed April 24, 2002 at URL http://www.iatp.org.
24. Carnevale, R. 2001. Practical considerations in the collection of antibiotik use data in animals. A U.S.
perspective. Animal Health Institute.
CenterforVeterinaryMedicine.2001. Extra- label use of medicatedfeedsforminorspecies.Compliance
Policy Guide 615.115. 6 pp.
Federal Register. 2000. Copper sulfate pentahydrate: exemption from requirement of a tolerance. FR
65(221): 68908-68912.
Gaikowski, M.P. 2003. Personal communication. Upper Midwest Environmental Sciences Center,
LaCrosse, WI.
Knightly, E. 2003. personal communication. PhiBro Animal Health, Fort Lee, NJ
Kohan, G. 2003. personal communication. Alpharma Health Division, Fort Lee, NJ.
MacMillan, J.R. 2001. Aquaculture and antibiotik resistance: a negligible public health risk? World
Aquaculture 32(2): 49-51, 68.
Mellon, M., C. Benbrook, and K.L. Benbrook. 2001. Hogging it: estimates of antimicrobial abuse in
livestock. Cambridge, MA: Union of Concerned Scientists.
Okamoto, A. 1992. Restrictions on the use of drugs in aquaculture in Japan. In: Chemotherapy in
Aquaculture: from theory to reality (edited by C. Michel and D.J. Alderman). pp 109-114.
Office International de Epizooties, Paris.
25. Smith, M. 2002. Animal Drug Import Tolerances Under ADAA of 1996: FDA’s Public Health Protection,
International Harmonization, and Trade-Related Goals.
http://www.fda.gov/cvm/index/vmac/Smith_files/smith_text.htm.
Sowles, J. 2003. Personal communication. Director Ecology Division, Maine Department of Marine
Resources, West Boothbay Harbor, ME.
Thurman,E.M., J.E. DietzandE.A.Scribner.2002. Occurrence of antibiotiksinwaterfromfishhatcheries.
USGS Fact Sheet 120-02. November 2002.
Young, K. 2002. Aquaculture: A need for import tolerances.
http://www.fda.gov/cvm/index/vmac/Young_files/Young_text.htm
Diposkanoleh Aji Adi Putradi 10.07