SlideShare una empresa de Scribd logo
1 de 16
TUGAS  MATA KULIAH<br />PERENCANAAN PEMBELAJARAN<br />PENERAPAN TEACHING FACTORY DI SMK MENGGUNAKAN TEORI PEMBELAJARAN KONSTRUKTIVISME <br />Oleh:<br />DWI UTAMI5235109026<br />PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK INFORMATIKA DAN KOMPUTER<br />FAKULTAS TEKNIK – UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA<br />TAHUN AJARAN 2011/2012<br />KATA PENGANTAR<br />Penulis mengucapkan rasa syukur kepada Allah swt atas segala kenikmatan dan rahmat- Nya yang telah diberikan kepada penulis sehingga makalah ini dapat terselesaikan sebagaimana yang telah direncanakan. <br />Tujuan dari penulisan makalah ini adalah sebagai suatu telaah terhadap penerapan teaching factory menggunakan teori pembelajaran. Teaching factory menjadi alternatif baru bagi Sekolah Menengah Kejuruan untuk meningkatkan mutu siswa dalam hal penguasaan materi dan praktek yang sesungguhnya. Tuntutan dunia kerja yang selalu berkompetisi mendorong munculnya teaching factory sebagai cara untuk menciptakan lulusan yang cerdas, siap kerja dan siap berkompeten sesuai bidangnya. <br />Dalam bidang pengajaran penerapan teaching factory adalah sesuatu yang tidak mudah, perlu dibangun pemahaman dasar atas bidang pekerjaan yang akan digelutinya. Oleh karena itu telaah terhadap penerapan teaching factory dari sisi pengajaran yang dilakukan oleh guru berdasarkan teori pembelajaran adalah sesuatu yang penting. <br />Ucapan terima kasih penulis haturkan kepada semua pihak yang telah banyak membantu dalam pembuatan makalah ini. terutama kepada bapak Dr. Bambang Dharmaputra M.Pd selaku dosen mata kuliah Perencanaan Pembelajaran.<br />Penulis menyadari bahwa makalah ini jauh dari sempurna. Untuk itu, penulis mengharapkan saran dan kritik dari pembaca guna menjadi bahan evaluasi bagi penulis dalam pembuatan karya tulis berikutnya.<br />Jakarta, Juni 2011<br />Penulis<br />ABSTRAK<br />Program teaching factory saat ini merupakan terobosan baru bagi dunia pendidikan di Indonesia. Tidak dapat disangsikan lagi, bahwa untuk menciptakan lulusan SMK yang kompeten dan siap kerja sesuai tuntutan dunia kerja, maka pembelajaran berbasis dunia kerja adalah salah satu solusinya. Paradigma tentang pendidikan di Indonesia yang masih terpuruk juga menjadi tantangan yang besar untuk mencapai hal tersebut, dimana selama ini pendidikan di Indonesia hanya menciptakaan pencari kerja dan pengguna (user), bukan pencipta lapangan kerja dan pembuat (produsen).<br />Berbagai upaya yang dilakukan pemerintah untuk mengatasi hal tersebut belum tepat sasaran, mulai dari mengganti menteri pendidikan, mengganti kurikulum pengajaran dan sebagainya. Pihak sekolah sebagai penyelenggara pendidikan juga belum mampu untuk menghapus paradigma tersebut. Perlu ada jembatan penghubung dalam mengatasi permasalahan yang ada, perlu ada sinergi antara pemerintah dan sekolah untuk menyelesaikan hal tetsebut. Melalui program-program pembelajaran berpatokan untuk meningkatkan kualitas lulusan siswa SMK yang kompeten dan kurikulum yang mengacu pada dunia kerja, bukan sesuatu yang mustahil bahwa pendidikan di Indonesia akan segera bangkit. <br />Pembelajaran mempengaruhi hasil belajar, sedangkan teori pembelajaran mempengaruhi proses pembelajaran. Ada keterkaitan nyata antara teori hasil belajar proses belajar dan hasil belajar. Hubungan yang erat juga terjadi bila pembelajaran berbasis dunia kerja diterapkan menggunakan teori pembelajaran, dan itu memberi dampak yang positif bagi siswa untuk mengembangkan ketrampilannya. Hal tersebut dapat terlaksana jika ada sinergi yang baik diantara pihak-pihak yang terkait untuk mencapai hal itu. <br />Kata Kunci: program pembelajaran berbasis dunia kerja , penerapan teori belajar untuk meningkatkan kualitas pembelajaran, proses penerapannya.<br />BAB I<br />PENDAHULUAN<br /> 1. Latar Belakang <br />Proses pembelajaran yang terjadi di kelas merupakan suatu upaya nyata untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional yang telah dicita-citakan dalam undang-undang. Selain itu, penyediaan unsur pendidik dan fasilitas penunjang harus sesuai dengan kebutuhan peserta didik. Pendidikan merupakan sesuatu yang dinamis dan berkembang seiring dengan perkembangan zaman. Materi dan kurikulum yang diajarkan sudah sepatutnya berubah mengikuti perkembangan iptek dan pemenuhan kebutuhan tuntunan dunia kerja. SMK sebagai salah satu lembaga pendidikan pencetak lulusan yang siap kerja mempunyai tanggung jawab untuk menciptakan lulusan yang kompeten sesuai perkembangan iptek dan dunia kerja. Salah satu strategi yang digunakan adalah menerapkan teaching factory. Teaching factory memungkinkan siswa untuk belajar memproduksi barang yang sesuai dengan disiplin ilmunya.<br />Untuk membantu mewujudkan hal tersebut tentunya membutuhkan sinergi yang baik antara tenaga pengajar dalam menyampaikan pelajaran dan pihak sekolah dalam menyediakan fasilitas penunjang untuk membantu siswa dalam belajar. Sebagai tenaga pengajar guru dituntut untuk bisa memaksimalkan potensi yang ada pada siswa dan memfasilitasi setiap perkembanganya. Untuk itu guru perlu menggunakan strategi pembelajaran yang baik pula untuk mewujudkannya.<br />Pemahaman tentang teori belajar dapat menjadi bekal bagi guru untuk menerapkan strategi pembelajaran, konstruktivisme sebagai salah satu teori belajar berpandangan bahwa pengetahuan dibangun dari hal-hal yang berkaitan dengan pengetahuan tersebut. Teaching factory sebagai program belajar produktif memerlukan pemahaman yang kompleks sesuai dengan disiplin ilmunya. Hal tersebut sesuai dengan teori konstruktivisme, sehingga muncul permasalahan bagaimanakah penerapan teaching factory menggunakan teori belajar konstruktivisme?<br />2. Rumusan Masalah <br /> Berdasarkan uraian diatas memunculkan beberapa permasalahan terkait penerapan program teaching factory di SMK . Diantaranya adalah: <br /> • Pemahaman tentang teaching factory serta komponen pendukungnya <br /> • Teori belajar konstruktivisme yang sesuai dengan pembelajaran di SMK <br /> • Penerapan teaching factory menggunakan teori pembelajaran   konstruktivisme<br />3. Tujuan Penulisan <br /> Penulisan makalah ini bertujuan untuk: <br />,[object Object]
Mengembangkan teaching factory di Sekolah Menengah Kejuruan yang berkualitas dan sesuai dengan kebutuhan dunia industri.
Meningkatkan kualitas lulusan Sekolah Menengah Kejuruan dalam persaingan tenaga kerja4. Metode Pembahasan <br /> Penulis menggunakan tinjauan pustaka dan analisis yang mendasar terhadap pembuatan makalah ini.<br />BAB II<br />PEMBAHASAN<br /> 1.Teaching Factory (TEFA) <br />Teaching Factory adalah suatu konsep pembelajaran dalam suasana sesungguhnya, sehingga dapat menjembatani kesenjangan kompetensi antara kebutuhan industri dan pengetahuan sekolah. Teknologi pembelajaran yang inovatif dan praktek produktif merupakan konsep metode pendidikan yang berorientasi pada manajemen pengelolaan siswa dalam pembelajaran agar selaras dengan kebutuhan dunia industri. (Brosur IGI, 2007).<br />Pembelajaran keahlian atau ketrampilan yang dirancang dan dilaksanakan berdasarkan prosedur dan standar bekerja yang sesungguhnya (real job) untuk menghasilkan barang atau jasa yang sesuai dengan tuntutan pasar atau konsumen. Dengan kata lain barang yang diproduksi dapat berupa hasil produksi yang dapat dijual atau yang dapat digunakan oleh masyarakat, sekolah atau konsumen. <br />Program Teaching Factory (TEFA) merupakan perpaduan pembelajaran yang sudah ada yaitu Competency Based Training (CBT) dan Production Based Training (PBT), dalam pengertiannya bahwa suatu proses keahlian atau keterampilan (life skill) dirancang dan dilaksanakan berdasarkan prosedur dan standar bekerja yang sesungguhnya untuk  menghasilkan produk yang sesuai dengan tuntutan pasar/ konsumen.<br />Dalam penjelasan singkatnya teaching factory adalah pembelajaran berorientasi bisnis dan produksi. Proses penerapan program teaching factory adalah dengan memadukan konsep bisnis dan pendidikan kejuruan sesuai dengan kompetensi keahlian yang relevan, misalnya : pada program studi keahlian tata busana melalui kegiatan pembuatan dan penjualan busana yang dikerjakan oleh peserta didik. <br />Adapun dalam proses pembentukan struktur organisasi manajemen produksi kecil akan disusun sesuai bentuk struktur organisasi di pabrik serta keterlibatan siswa yang bertugas dalam jangka waktu selama satu tahun akan dipandu oleh guru produktif yang bertindak sebagai konsultan, assesor serta fasilitator. Beberapa bagian dalam rencana pelaksanaan pekerjaan tersebut meliputi : kesiapan ruang produksi beserta peralatan dan bahan pendukung, tenaga penjualan/ pemasaran, tenaga pembelian, pengelola gudang, kasir dan bagian administrasi produksi serta pekerjanya. Tidak sedikit lembaga pendidikan kejuruan yang senantiasa berusaha dan bekerja secara optimal dalam memotivasi dan merespon penyaluran alumninya, baik sebagai tenaga kerja yang mengisi lingkup pekerjaan maupun yang membuka lapangan kerja sendiri. Namun karena minimnya informasi akan peluang kerja merupakan kendala dan kenyataan pahit yang harus diterima bagi jajaran sekolah yang berada di daerah jauh dari kegiatan bursa kerja/ bisnis. <br />Dengan adanya program teaching factory merupakan langkah positip yang ditawarkan melalui kebijakan pemerintah guna mengembangkan jiwa enterpreneur, dengan harapan tamatan sekolah menengah kejuruan (SMK) mampu menjadi aset daerah dan bukan menjadi beban daerah.<br />Pembelajaran berbasis produksi dalam paradigm lama hanya mengutamakan kualitas produk barang atau jasa tetapi hasil dari produksi tersebut tidak ada dipakai atau di pasarkan hanya semata – mata untuk menghasilkan nilai dalam proses belajar mengajar.<br />a.Proses penerapan TEFA <br /> 1.Pembentukan manajemen TEFA <br />Pada proses ini hal yang dilaksanakan adalah membentuk struktur organisasi manajemen produksi skala kecil di kelas sesuai bentuk organisasi yang ada pada perusahaan. Dalam pembagiannya ada siswa yang bertugas di bagian manajemen, pemasaran, administrasi, dan bagian produksi (produksi perencanaan dan maintenance and repair (MR)). Setiap bagian mempunyai kepala regu yang bertugas mengkoordinir pekerjaan stafnya. Masing-masing mempunyai tanggung jawab di bagiannya dan tidak boleh terjadi kesenjangan antar bagian. Guru bertindak sebagai konsultan, asesor dan fasilitator. <br />       2. Proses produksi<br />Order dari konsumen atau barang yang akan diproduksi masuk ke bagian manajemen untuk dikonsultasikan kepada guru sebagai konsultan dan fasilitator, jika sudah fix sesuai dengan permintaan/standar mutu kemudian order masuk ke bagian administrasi untuk mengetahui biaya produksi dan keuntungan. Order kemudian masuk ke bagian produksi untuk dilakukan proses pengerjaan. Selama proses pengerjaan setiap bagian melakukan pelatihan dan pembelajaran kepada setiap siswa untuk bekerja dalam situasi yang  sebenarnya. <br />Dari segi pendidikan teaching factory mendidik siswa untuk belajar menerapkan apa yang mereka ketahui (learning to knowing), belajar menerapkan apa yang mereka lakukan (learning to do), dan belajar untuk mengaplikasikan apa yang mereka ketahui dan mereka lakukan secara bersamaan untuk kemudian menjadi suatu skill bagi mereka yang bisa membawa mereka untuk dapat hidup bermasyarakat (learning to live together).<br />b. Faktor pendukung TEFA <br />Secara garis besar faktor penting yang menentukan berjalan atau tidaknya program teaching factory di sekolah adalah faktor sekolah dan guru. Untuk meningkatkan kompetensi siswa SMK, pemerintah menargetkan 70 persen SMK di Indonesia memenuhi standar nasional pendidikan (SNP) serta berakreditasi minimal B. <br />1.Faktor Sekolah <br />Sekolah merupakan lembaga formal yang diizin kan untuk mengadakan proses kegiatan belajar mengajar (KBM). Sekolah bersama dengan dinas pendidikan mengembangkan kurikulum sesuai dengan perkembangan pengetahuan dan kebutuhan dunia kerja. Sejalan dengan hal tersebut muncul strategi-strategi baru untuk meningkatkan kualitas sekolah, diantaranya dengan teaching factory. Direktorat pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) melalui dinas pendidikan terkait memberikan bantuan kepada SMK berupa kemudahan izin untuk menyelenggarakan pendidikan berbasis produksi dan pengakuan standar mutu atas produk-produk yang dihasilkan SMK, selain itu dinas pendidikan juga membantu pengembangan keahlian yang diterapkan di SMK. Dengan keaktifan dari pihak sekolah memungkinkan teaching factory berjalan dengan baik tidak hanya dari segi pendidikan, tetapi juga dari dunia usaha.<br /> 2. Faktor Guru <br />Guru adalah nahkoda dikelas saat proses belajar, karena guru adalah orang yang paling tahu tentang kondisi saat itu dan bagaimana tindakan yang harus dilakukan. Teaching factory memerlukan perhatian yang serius dari semua pihak yang terlibat agar tujuan yang ditetapkan dapat terlaksana. Guru memiliki tanggung jawab yang besar dalam hal ini, selain sebagai konsultan, asesor dan fasilitator guru juga memiliki tanggung jawab moral kepada siswanya untuk memberikan yang terbaik kepada mereka baik dari segi pengetahuan maupun ketrampilan yang diajarkan. <br />Kualitas seorang guru dapat diukur bagaimana tingkat keberhasilan siswanya mengaplikasikan apa yang diajarkan gurunya. Guru yang baik adalah guru yang mampu memaksimalkan potensi siswanya, memfasilitasi siswanya untuk berkembang, dan mampu menciptakan kondisi yang kondusif agar siswa nyaman, senang dan tertarik untuk belajar. Teaching factory membutuhkan sosok guru yang seperti itu, tidak hanya dari gelar yang diperolehnya. Dengan demikian diharapkan teaching factory dapat terlaksana dengan baik dan menciptakan kualitas lulusan SMK yang kompeten dan siap kerja.<br />c.Elemen teaching factory <br />Teaching factory merupakan suatu konsep pembelajaran pada tingkat yang sesungguhnya, untuk itu ada beberapa elemen penting dalam teaching factory yang perlu dikembangkan yaitu : <br />,[object Object]
Standar kompetensi yang dikembangkan dalam teaching factory adalah kompetensi- kompetensi yang dibutuhkan dalam dunia industri. Dengan pengajaran yang berbasis kompetensi pada industry diharapkan siswa siap menghadapi tuntutan kebutuhan kompetensi dunia industry. Kompetensi tersebut ditimbulkan dari interaksi dalam menyelesaikan problem industry.  2. Siswa <br />Penggolongan siswa teaching factory adalah berdasarkan kualitas akademis dan bakat/minat. Siswa dengan kualitas yang seimbang antara akademis dan ketrampilan bakat/minat memperoleh prosentase yang besar untuk masuk dalam program ini. Siswa yang kurang dalam dua hal tersebut direkomendasikan untuk mengambil bagian yang termudah.  <br /> 3. Media belajar <br />Teaching Factory menggunakan pekerjaan produksi sebagai media untuk proses pembelajaranPekerjaan Produksi dapat berupa industrial order atau standard products. Produk ini harus dipahami terlebih dahulu oleh instruktur sebagai media untuk pengembangan kompetensi melalui fungsi produk, dimensi, toleransi, dan waktu penyelesaian.<br />4. Perlengkapan dan peralatan <br /> Beberapa hal yang perlu diperhatikan adalah: <br /> a.Pemeliharaan perlengkapan dan peralatan yang optimal <br />b. Investasi <br />c.Manfaatkan untuk memfasilitasi pengembangan kompetensi siswa bersamaan dengan penyelesaian pekerjan “Production” pada tingkat kualitas terbaik.<br />,[object Object],Konstruktivisme merupakan proses pembelajaran yang menerangkan bagaimana pengetahuan disusun dalam diri manusia. Unsure-unsur konstruktivisme telah lama dipraktekkan dalam proses belajar dan pembelajaran baik di tingkat sekolah dasar, menengah, maupun universitas, meskipun belum jelas terlihat. Berdasarkan faham konstruktivisme, dalam proses belajar mengajar, guru tidak serta merta memindahkan pengetahuan kepada peserta didik dalam bentuk yang serba sempurna. Dengan kata lain, peserta didik harus membangun suatu pengetahuan itu berdasarkan pengalamannya masing-masing.<br />Pembelajaran adalah hasil dari usaha peserta didik itu sendiri dan guru tidak boleh belajar untuk peserta didik. Pola pembinaan ilmu pengetahuan di sekolah merupakan suatu skema, yaitu aktivitas mental yang digunakan oleh peserta didik sebagai bahan mentah bagi proses renungan dan pengabstrakan. Pikiran peserta didik tidak akan menghadapi kenyataan dalam bentuk yang terasing dalam lingkungan sekitar. Realita yang diketahui peserta didik adalah realita yang dia bina sendiri. Peserta didik sebenarnya telah mempunyai satu set ide dan pengalaman yang membentuk struktur kognitif terhadap lingkungan mereka.<br />Untuk membentuk peserta didik dalam membina konsep atau pengetahuan baru, guru harus memperkirakan struktur kognitif yang ada pada mereka. Apabila pengetahuan baru telah disesuaikan dan diserap untuk dijadikan sebagian dari pada pegangan kuat mereka, barulah kerangka baru tentang sesuatu bentuk ilmu pengetahuan dapat dibina. Proses ini dinamakan konstruktivisme.<br />Menurut teori konstruktivis ini, satu prinsip yang paling penting dalam psikologi pendidikan adalah bahwa guru tidak hanya sekedar memberikan pengetahuan kepada siswa. Siswa harus membangun sendiri pengetahuan di dalam benaknya. Guru dapat memberikan kemudahan untuk proses ini, dnegan member kesempatan siswa untuk menemukan atau menerapkan ide-ide mereka sendiri, dan mengajar siswa menjadi sadar secara sadar menggunakan strategi mereka sendiri untuk belajar. Guru dapat member siswa anak tangga yang membawa siswa ke pemahaman yang lebih tinggi, dengan catatan siswa sendiri yang harus memanjat anak tangga tersebut.<br />,[object Object]
 Ciri pengajaran konstruktivisme adalah :
Murid berpeluang mengemukakan pandangannya tentang sesuatu konsep.
Murid bebas membandingkan informasi baru dengan pengalaman yang ada demi mencapai kefahaman tentang sesuatu konsep. Murid juga berpeluang berbeda pendapat antara satu sama lain. Ini bermakna, murid menggunakan pemikiran yang sama untukmembandingkan informasi baru dengan pengalaman sendiri untuk menyelesaikan sesuatu perselisihan pandangan.
Murid menghormati pandangan alternatif rekan-rekan sebaya.
Pengalaman yang sama atau hampir sama membuat murid menghargai pendapat rakan-rakan lain. Justru, untuk mencapai kebersamaan pembelajaran, murid merancang strategi, berfikir dan akhirnya menilai aktiviti pembelajaran yang dilaksanakan.
 -    Berpusatkan murid.
Guru hanya berperanan sebagai pembimbing supaya murid dapat mencari makna, terutama dalam merancang, mengarah dan menilai pemikirannya.
Mementingkan untuk mengaplikasikan kemahiran berpendapat dan berfikir.
Murid diarahkan mengenai perkembangan yang mengarahkan dan mengawal kemahiran serta proses kognitif (proses metakognitif). Oleh yang demikian, tindakan rasionalisasi amat dititik beratkan dalam setiap pemikiran murid.
Hubungkaitkan ide asal dengan ide yang baru dibina.
Masalah terpenting dalam kaedah pengajaran konstruktivisme adalah, murid harus menghubungkaitkan pengalamannya dengan informasi/pengetahuan baru yang diterimanya. Seterusnya, murid akan mengaplikasikan ide yang baru dibina dalam kehidupan sehari-hari.
Ciri-ciri yang terakhir adalah, murid selalu bekerja secara berkelompok.

Más contenido relacionado

La actualidad más candente

Upaya peningkatan hasil belajar siswa pada mata pelajaran kompetensi kejuruan...
Upaya peningkatan hasil belajar siswa pada mata pelajaran kompetensi kejuruan...Upaya peningkatan hasil belajar siswa pada mata pelajaran kompetensi kejuruan...
Upaya peningkatan hasil belajar siswa pada mata pelajaran kompetensi kejuruan...fabaeza
 
Pengembangan Teching Factory dan Technopark
Pengembangan Teching Factory dan TechnoparkPengembangan Teching Factory dan Technopark
Pengembangan Teching Factory dan TechnoparkThe World Bank
 
B2. pedoman-program-coop-umkm-2013
B2. pedoman-program-coop-umkm-2013B2. pedoman-program-coop-umkm-2013
B2. pedoman-program-coop-umkm-2013Hendriana Ana
 
Teaching Factory dan Techo Park
Teaching Factory dan Techo ParkTeaching Factory dan Techo Park
Teaching Factory dan Techo ParkThe World Bank
 
Tajuk5 sistem pendidikan teknik dan vokasional
Tajuk5 sistem pendidikan teknik dan vokasional Tajuk5 sistem pendidikan teknik dan vokasional
Tajuk5 sistem pendidikan teknik dan vokasional Nur Imana Agnes
 
242764509 227616907-kertas-kerja-projek-inovasi-matematik-s-k K
242764509 227616907-kertas-kerja-projek-inovasi-matematik-s-k K242764509 227616907-kertas-kerja-projek-inovasi-matematik-s-k K
242764509 227616907-kertas-kerja-projek-inovasi-matematik-s-k KKamal Ludin
 
Nota Tajuk 5 Sistem ptv
Nota Tajuk 5 Sistem ptvNota Tajuk 5 Sistem ptv
Nota Tajuk 5 Sistem ptvSherly Jewinly
 
Renstra smk negeri 1 peusangan (tata busana)
Renstra smk negeri 1 peusangan (tata busana)Renstra smk negeri 1 peusangan (tata busana)
Renstra smk negeri 1 peusangan (tata busana)SriWahyuni508454
 
PERANAN DASAR PTV DALAM RBT BAGI MENJAMIN MASA HADAPAN PELAJAR-PELAJAR TERCICIR
PERANAN DASAR PTV DALAM RBT BAGI MENJAMIN MASA HADAPAN PELAJAR-PELAJAR TERCICIRPERANAN DASAR PTV DALAM RBT BAGI MENJAMIN MASA HADAPAN PELAJAR-PELAJAR TERCICIR
PERANAN DASAR PTV DALAM RBT BAGI MENJAMIN MASA HADAPAN PELAJAR-PELAJAR TERCICIRroyzamy
 
Pembangunan kapasiti profesionalisme - BTP KPM
Pembangunan kapasiti profesionalisme - BTP KPMPembangunan kapasiti profesionalisme - BTP KPM
Pembangunan kapasiti profesionalisme - BTP KPMAhmad Nasarudin Mohd Isa
 
13 kumpul abstrak pkj-s2-2
13 kumpul abstrak pkj-s2-213 kumpul abstrak pkj-s2-2
13 kumpul abstrak pkj-s2-2Eko Wijayanto
 
Pelan pembangunan professionalisme berterusan
Pelan pembangunan professionalisme berterusanPelan pembangunan professionalisme berterusan
Pelan pembangunan professionalisme berterusanroszelan majid
 
Pendidikan dan Pelatihan Teaching Factory (TEFA) di Indonesia
Pendidikan dan Pelatihan Teaching Factory (TEFA) di IndonesiaPendidikan dan Pelatihan Teaching Factory (TEFA) di Indonesia
Pendidikan dan Pelatihan Teaching Factory (TEFA) di IndonesiaArgo Ciptono
 
Smkn8 semarang buku_pedoman_dan_panduan_prakerin
Smkn8 semarang buku_pedoman_dan_panduan_prakerinSmkn8 semarang buku_pedoman_dan_panduan_prakerin
Smkn8 semarang buku_pedoman_dan_panduan_prakerinSriIlyensPdsriilyens
 
Panduan penyusunan-proposal-coop-ukm
Panduan penyusunan-proposal-coop-ukmPanduan penyusunan-proposal-coop-ukm
Panduan penyusunan-proposal-coop-ukmAlex Lani
 
Program Teaching Factory SMK
Program Teaching Factory SMKProgram Teaching Factory SMK
Program Teaching Factory SMKThe World Bank
 
Strategi Pemasaran Pusat Sumber Sekolah
Strategi Pemasaran Pusat Sumber SekolahStrategi Pemasaran Pusat Sumber Sekolah
Strategi Pemasaran Pusat Sumber SekolahFadzliaton Zainudin
 

La actualidad más candente (20)

Upaya peningkatan hasil belajar siswa pada mata pelajaran kompetensi kejuruan...
Upaya peningkatan hasil belajar siswa pada mata pelajaran kompetensi kejuruan...Upaya peningkatan hasil belajar siswa pada mata pelajaran kompetensi kejuruan...
Upaya peningkatan hasil belajar siswa pada mata pelajaran kompetensi kejuruan...
 
Pengembangan Teching Factory dan Technopark
Pengembangan Teching Factory dan TechnoparkPengembangan Teching Factory dan Technopark
Pengembangan Teching Factory dan Technopark
 
Seminar kajian tindakan engku husain 2019
Seminar kajian tindakan engku husain 2019Seminar kajian tindakan engku husain 2019
Seminar kajian tindakan engku husain 2019
 
Kemahiran sosial
Kemahiran sosialKemahiran sosial
Kemahiran sosial
 
B2. pedoman-program-coop-umkm-2013
B2. pedoman-program-coop-umkm-2013B2. pedoman-program-coop-umkm-2013
B2. pedoman-program-coop-umkm-2013
 
Teaching Factory dan Techo Park
Teaching Factory dan Techo ParkTeaching Factory dan Techo Park
Teaching Factory dan Techo Park
 
Tajuk5 sistem pendidikan teknik dan vokasional
Tajuk5 sistem pendidikan teknik dan vokasional Tajuk5 sistem pendidikan teknik dan vokasional
Tajuk5 sistem pendidikan teknik dan vokasional
 
242764509 227616907-kertas-kerja-projek-inovasi-matematik-s-k K
242764509 227616907-kertas-kerja-projek-inovasi-matematik-s-k K242764509 227616907-kertas-kerja-projek-inovasi-matematik-s-k K
242764509 227616907-kertas-kerja-projek-inovasi-matematik-s-k K
 
Nota Tajuk 5 Sistem ptv
Nota Tajuk 5 Sistem ptvNota Tajuk 5 Sistem ptv
Nota Tajuk 5 Sistem ptv
 
Renstra smk negeri 1 peusangan (tata busana)
Renstra smk negeri 1 peusangan (tata busana)Renstra smk negeri 1 peusangan (tata busana)
Renstra smk negeri 1 peusangan (tata busana)
 
PERANAN DASAR PTV DALAM RBT BAGI MENJAMIN MASA HADAPAN PELAJAR-PELAJAR TERCICIR
PERANAN DASAR PTV DALAM RBT BAGI MENJAMIN MASA HADAPAN PELAJAR-PELAJAR TERCICIRPERANAN DASAR PTV DALAM RBT BAGI MENJAMIN MASA HADAPAN PELAJAR-PELAJAR TERCICIR
PERANAN DASAR PTV DALAM RBT BAGI MENJAMIN MASA HADAPAN PELAJAR-PELAJAR TERCICIR
 
Pembangunan kapasiti profesionalisme - BTP KPM
Pembangunan kapasiti profesionalisme - BTP KPMPembangunan kapasiti profesionalisme - BTP KPM
Pembangunan kapasiti profesionalisme - BTP KPM
 
13 kumpul abstrak pkj-s2-2
13 kumpul abstrak pkj-s2-213 kumpul abstrak pkj-s2-2
13 kumpul abstrak pkj-s2-2
 
Pelan pembangunan professionalisme berterusan
Pelan pembangunan professionalisme berterusanPelan pembangunan professionalisme berterusan
Pelan pembangunan professionalisme berterusan
 
Pendidikan dan Pelatihan Teaching Factory (TEFA) di Indonesia
Pendidikan dan Pelatihan Teaching Factory (TEFA) di IndonesiaPendidikan dan Pelatihan Teaching Factory (TEFA) di Indonesia
Pendidikan dan Pelatihan Teaching Factory (TEFA) di Indonesia
 
Smkn8 semarang buku_pedoman_dan_panduan_prakerin
Smkn8 semarang buku_pedoman_dan_panduan_prakerinSmkn8 semarang buku_pedoman_dan_panduan_prakerin
Smkn8 semarang buku_pedoman_dan_panduan_prakerin
 
4 pedoman pkl smk 310317
4 pedoman pkl smk 3103174 pedoman pkl smk 310317
4 pedoman pkl smk 310317
 
Panduan penyusunan-proposal-coop-ukm
Panduan penyusunan-proposal-coop-ukmPanduan penyusunan-proposal-coop-ukm
Panduan penyusunan-proposal-coop-ukm
 
Program Teaching Factory SMK
Program Teaching Factory SMKProgram Teaching Factory SMK
Program Teaching Factory SMK
 
Strategi Pemasaran Pusat Sumber Sekolah
Strategi Pemasaran Pusat Sumber SekolahStrategi Pemasaran Pusat Sumber Sekolah
Strategi Pemasaran Pusat Sumber Sekolah
 

Similar a Tugas dwi utami

Panduan-TEFA.pdf
Panduan-TEFA.pdfPanduan-TEFA.pdf
Panduan-TEFA.pdfarman585740
 
Panduan_Pengembangan_TeFa.pdf
Panduan_Pengembangan_TeFa.pdfPanduan_Pengembangan_TeFa.pdf
Panduan_Pengembangan_TeFa.pdfNiaAnnisaFeraniT
 
program teaching factory sekolah menengah kejuruan
program teaching factory sekolah menengah kejuruanprogram teaching factory sekolah menengah kejuruan
program teaching factory sekolah menengah kejuruandadanglukmanulhakim1
 
20220519-Praktisi-Mengajar-Panduan-Pelaksanaan-Program.pdf
20220519-Praktisi-Mengajar-Panduan-Pelaksanaan-Program.pdf20220519-Praktisi-Mengajar-Panduan-Pelaksanaan-Program.pdf
20220519-Praktisi-Mengajar-Panduan-Pelaksanaan-Program.pdfjohny63
 
PEMBELAJARAN BERBASIS DUNIA KERJA - INDUSTRI.pptx
PEMBELAJARAN BERBASIS DUNIA KERJA - INDUSTRI.pptxPEMBELAJARAN BERBASIS DUNIA KERJA - INDUSTRI.pptx
PEMBELAJARAN BERBASIS DUNIA KERJA - INDUSTRI.pptxmasagus_ict
 
01. Orientasi Program SMK PK (Pemadanan) 2022_IHT SMK N Nswng.pptx
01. Orientasi Program SMK PK (Pemadanan) 2022_IHT SMK N Nswng.pptx01. Orientasi Program SMK PK (Pemadanan) 2022_IHT SMK N Nswng.pptx
01. Orientasi Program SMK PK (Pemadanan) 2022_IHT SMK N Nswng.pptxssuser0c5002
 
01. MERANCANG PEMBELAJARAN BASIS PROJECT RILL - Copy.pptx
01. MERANCANG PEMBELAJARAN BASIS PROJECT RILL - Copy.pptx01. MERANCANG PEMBELAJARAN BASIS PROJECT RILL - Copy.pptx
01. MERANCANG PEMBELAJARAN BASIS PROJECT RILL - Copy.pptxssuser83c7ab
 
PPT PEMBELAJARAN BERBASIS DUNIA KERJA.pptx
PPT PEMBELAJARAN BERBASIS DUNIA KERJA.pptxPPT PEMBELAJARAN BERBASIS DUNIA KERJA.pptx
PPT PEMBELAJARAN BERBASIS DUNIA KERJA.pptxsalviohexia2
 
KAPABILITAS SMK.pptx
KAPABILITAS SMK.pptxKAPABILITAS SMK.pptx
KAPABILITAS SMK.pptxfebry720466
 
pendidikan sistem ganda
pendidikan sistem gandapendidikan sistem ganda
pendidikan sistem gandaAbi Harahap
 
Paparan Singkat IKM dan SMK PK.pptx
Paparan Singkat IKM dan SMK PK.pptxPaparan Singkat IKM dan SMK PK.pptx
Paparan Singkat IKM dan SMK PK.pptxRenggaPrasetyaAdi2
 
BAB I S.D V GUPRES SIAP PRINT.doc
BAB I S.D V GUPRES  SIAP PRINT.docBAB I S.D V GUPRES  SIAP PRINT.doc
BAB I S.D V GUPRES SIAP PRINT.docpuskominfotkr
 
LAPORAN TINDAKAN KELAS (LTK)
LAPORAN TINDAKAN KELAS (LTK)LAPORAN TINDAKAN KELAS (LTK)
LAPORAN TINDAKAN KELAS (LTK)Potpotya Fitri
 

Similar a Tugas dwi utami (20)

Panduan-TEFA.pdf
Panduan-TEFA.pdfPanduan-TEFA.pdf
Panduan-TEFA.pdf
 
Panduan_Pengembangan_TeFa.pdf
Panduan_Pengembangan_TeFa.pdfPanduan_Pengembangan_TeFa.pdf
Panduan_Pengembangan_TeFa.pdf
 
program teaching factory sekolah menengah kejuruan
program teaching factory sekolah menengah kejuruanprogram teaching factory sekolah menengah kejuruan
program teaching factory sekolah menengah kejuruan
 
20220519-Praktisi-Mengajar-Panduan-Pelaksanaan-Program.pdf
20220519-Praktisi-Mengajar-Panduan-Pelaksanaan-Program.pdf20220519-Praktisi-Mengajar-Panduan-Pelaksanaan-Program.pdf
20220519-Praktisi-Mengajar-Panduan-Pelaksanaan-Program.pdf
 
PEMBELAJARAN BERBASIS DUNIA KERJA - INDUSTRI.pptx
PEMBELAJARAN BERBASIS DUNIA KERJA - INDUSTRI.pptxPEMBELAJARAN BERBASIS DUNIA KERJA - INDUSTRI.pptx
PEMBELAJARAN BERBASIS DUNIA KERJA - INDUSTRI.pptx
 
01. Orientasi Program SMK PK (Pemadanan) 2022_IHT SMK N Nswng.pptx
01. Orientasi Program SMK PK (Pemadanan) 2022_IHT SMK N Nswng.pptx01. Orientasi Program SMK PK (Pemadanan) 2022_IHT SMK N Nswng.pptx
01. Orientasi Program SMK PK (Pemadanan) 2022_IHT SMK N Nswng.pptx
 
01. MERANCANG PEMBELAJARAN BASIS PROJECT RILL - Copy.pptx
01. MERANCANG PEMBELAJARAN BASIS PROJECT RILL - Copy.pptx01. MERANCANG PEMBELAJARAN BASIS PROJECT RILL - Copy.pptx
01. MERANCANG PEMBELAJARAN BASIS PROJECT RILL - Copy.pptx
 
Kemitraan
KemitraanKemitraan
Kemitraan
 
Laporan magang
Laporan magangLaporan magang
Laporan magang
 
PPT PEMBELAJARAN BERBASIS DUNIA KERJA.pptx
PPT PEMBELAJARAN BERBASIS DUNIA KERJA.pptxPPT PEMBELAJARAN BERBASIS DUNIA KERJA.pptx
PPT PEMBELAJARAN BERBASIS DUNIA KERJA.pptx
 
KAPABILITAS SMK.pptx
KAPABILITAS SMK.pptxKAPABILITAS SMK.pptx
KAPABILITAS SMK.pptx
 
tmk dalam pdp
tmk dalam pdptmk dalam pdp
tmk dalam pdp
 
4 pedoman pkl smk 310317
4 pedoman pkl smk 3103174 pedoman pkl smk 310317
4 pedoman pkl smk 310317
 
pendidikan sistem ganda
pendidikan sistem gandapendidikan sistem ganda
pendidikan sistem ganda
 
Paparan Singkat IKM dan SMK PK.pptx
Paparan Singkat IKM dan SMK PK.pptxPaparan Singkat IKM dan SMK PK.pptx
Paparan Singkat IKM dan SMK PK.pptx
 
BAB I S.D V GUPRES SIAP PRINT.doc
BAB I S.D V GUPRES  SIAP PRINT.docBAB I S.D V GUPRES  SIAP PRINT.doc
BAB I S.D V GUPRES SIAP PRINT.doc
 
Pedoman pkl-smk
Pedoman pkl-smkPedoman pkl-smk
Pedoman pkl-smk
 
LAPORAN TINDAKAN KELAS (LTK)
LAPORAN TINDAKAN KELAS (LTK)LAPORAN TINDAKAN KELAS (LTK)
LAPORAN TINDAKAN KELAS (LTK)
 
PPT.pptx
PPT.pptxPPT.pptx
PPT.pptx
 
Proposal disertasi
Proposal disertasiProposal disertasi
Proposal disertasi
 

Más de Bunda Dewi

Materi pengolahan citra
Materi pengolahan citraMateri pengolahan citra
Materi pengolahan citraBunda Dewi
 
Rpp power point kelas xii
Rpp power point kelas xiiRpp power point kelas xii
Rpp power point kelas xiiBunda Dewi
 
Rpp operasi dasar komputer
Rpp operasi dasar komputerRpp operasi dasar komputer
Rpp operasi dasar komputerBunda Dewi
 
Rpp operasi dasar komputer
Rpp operasi dasar komputerRpp operasi dasar komputer
Rpp operasi dasar komputerBunda Dewi
 
Rpp internet kelas xi
Rpp internet kelas xiRpp internet kelas xi
Rpp internet kelas xiBunda Dewi
 
Rpp worksheet kelas xi
Rpp worksheet kelas xiRpp worksheet kelas xi
Rpp worksheet kelas xiBunda Dewi
 
Silabus ktsp kls 12
Silabus ktsp kls 12Silabus ktsp kls 12
Silabus ktsp kls 12Bunda Dewi
 
Rpp internet kelas xi
Rpp internet kelas xiRpp internet kelas xi
Rpp internet kelas xiBunda Dewi
 
Rpp worksheet kelas xi
Rpp worksheet kelas xiRpp worksheet kelas xi
Rpp worksheet kelas xiBunda Dewi
 
Rpp ms. excel kelas xi
Rpp ms. excel kelas xiRpp ms. excel kelas xi
Rpp ms. excel kelas xiBunda Dewi
 
Rpp power point kelas xii
Rpp power point kelas xiiRpp power point kelas xii
Rpp power point kelas xiiBunda Dewi
 
Tugas dewi anisa
Tugas dewi anisaTugas dewi anisa
Tugas dewi anisaBunda Dewi
 
Tugas hesti cepriana
Tugas hesti ceprianaTugas hesti cepriana
Tugas hesti ceprianaBunda Dewi
 
Tugas dwi lestari
Tugas dwi lestariTugas dwi lestari
Tugas dwi lestariBunda Dewi
 

Más de Bunda Dewi (16)

Materi pengolahan citra
Materi pengolahan citraMateri pengolahan citra
Materi pengolahan citra
 
Soal uas 2011
Soal uas 2011Soal uas 2011
Soal uas 2011
 
Rpp power point kelas xii
Rpp power point kelas xiiRpp power point kelas xii
Rpp power point kelas xii
 
Rpp operasi dasar komputer
Rpp operasi dasar komputerRpp operasi dasar komputer
Rpp operasi dasar komputer
 
Rpp operasi dasar komputer
Rpp operasi dasar komputerRpp operasi dasar komputer
Rpp operasi dasar komputer
 
Rpp internet kelas xi
Rpp internet kelas xiRpp internet kelas xi
Rpp internet kelas xi
 
Rpp worksheet kelas xi
Rpp worksheet kelas xiRpp worksheet kelas xi
Rpp worksheet kelas xi
 
Silabus ktsp kls 12
Silabus ktsp kls 12Silabus ktsp kls 12
Silabus ktsp kls 12
 
Rpp internet kelas xi
Rpp internet kelas xiRpp internet kelas xi
Rpp internet kelas xi
 
Rpp worksheet kelas xi
Rpp worksheet kelas xiRpp worksheet kelas xi
Rpp worksheet kelas xi
 
Rpp ms. excel kelas xi
Rpp ms. excel kelas xiRpp ms. excel kelas xi
Rpp ms. excel kelas xi
 
Rpp power point kelas xii
Rpp power point kelas xiiRpp power point kelas xii
Rpp power point kelas xii
 
Tugas dewi anisa
Tugas dewi anisaTugas dewi anisa
Tugas dewi anisa
 
Tugas wulan
Tugas wulanTugas wulan
Tugas wulan
 
Tugas hesti cepriana
Tugas hesti ceprianaTugas hesti cepriana
Tugas hesti cepriana
 
Tugas dwi lestari
Tugas dwi lestariTugas dwi lestari
Tugas dwi lestari
 

Tugas dwi utami