SlideShare una empresa de Scribd logo
1 de 25
Periperal 1
PERTEMUAN 5
FINGERPRINT
FingerPrint
 Pemindai sidik jari (fingerprint scanner) saat ini sudah banyak
digunakan, mulai sebagai attendance system (sistem
absensi/kehadiran), sebagai access control (sistem pengontrol akses ke
dalam suatu ruangan, tempat atau sebuah sistem) hingga sebagai
identitas pribadi seperti terdapat pada SIM (Surat Izin Mengemudi) atau
passport
 Seperti halnya bagian tubuh yang lain, sidik jari terbentuk karena faktor
genetik dan lingkungan. Kode genetik pada DNA memberi perintah untuk
terbentuknya janin yang secara spesifik membentuk hasil secara random
(acak).
 Demikian juga halnya dengan sidik jari. Sidik jari memiliki bentuk yang unik
bagi setiap orang. Artinya, setiap orang memiliki bentuk sidik jari yang
berbeda meskipun terlahir kembar. Jadi, walaupun sidik jari terlihat sama
bila dilihat sekilas, bagi penyelidik terlatih atau dengan software khusus
akan terlihat perbedaannya. Sebelum kita berbicara tentang alat
pemindai sidik jari, kita akan berbicara tentang sidik jari tersebut.
Pola Sidik Jari
 Secara umum, sidik jari dapat dibedakan menjadi beberapa tipe menurut
Henry Classification System, yaitu loop pattern, whorl pattern, dan arch
pattern.
 Sekedar informasi, hampir 2/3 manusia memiliki sidik jari dengan tipe ‘loop
pattern’, 1/3 lainnya memiliki tipe ‘whorl pattern’ dan hanya 5-10% yang
memiliki tipe ‘arch pattern’. Lihatlah jari Anda, pola apakah yang
terbentuk?
 Pola-pola sidik jari seperti inilah yang digunakan untuk membedakan sidik
jari secara umum. Namun untuk mesin pembaca sidik jari, pembedaan
seperti ini belumlah cukup. Karena itulah mesin pemindai sidik jari
dilengkapi dengan metode pengenalan lain yang disebut ‘Minutiae’.
Minutiae
 Minutiae berasal dari bahasa Inggris yang berarti ‘barang yang tidak
berarti’ atau ‘rincian yang tidak penting’. Seperti artinya, minutiae
sebenarnya merupakan rincian sidik jari yang tidak penting bagi
kita, tetapi bagi sebuah mesin pemindai sidik jari, itu adalah detil yang
sangat diperhatikan.
 Untuk lebih jelasnya, minutiae pada sidik jari adalah titik-titik yang mengacu
pada:
 crossover (persilangan dua garis)
 core (putar-balikan sebuah garis)
 bifurcation (percabangan sebuah garis)
 ridge ending (berhentinya sebuah garis)
 island (sebuah garis yang sangat pendek)
 delta (pertemuan dari tiga buah garis yang membentuk sudut, dan
 pore (percabangan sebuah garis yang langsung diikuti dengan menyatunya
kembali percabangan tersebut sehingga membentuk sebuah lingkaran kecil
 Mesin pemindai sidik jari akan mencari titik-titik ini dan membuat pola
dengan menghubung-hubungkan titik-titik tersebut. Pola yang didapat
dari menghubungkan titik-titik inilah yang nantinya akan digunakan untuk
melakukan pencocokan bila ada jari yang dipindai. Jadi, sebenarnya
mesin sidik jari tidak mencocokkan gambar, tapi mencocokkan pola yang
didapat dari minutiae-minutiae ini.
 Mesin pemindai sidik jari bekerja dengan mengambil gambar dari sidik jari
dan membedakan setiap pola atau alur dari sidik jari tersebut.
 Sebenarnya banyak cara dapat dilakukan untuk mengambil gambar dari
sidik jari tersebut, namun metode umum yang dilakukan adalah dengan
menggunakan 2 cara, yaitu dengan sensor optikal, sensor kapasitansi dan
sensor Ultrasonik
 .
Sensor Optikal
 Inti dari sensor optikal adalah adanya CCD (Charge Couple Device) yang
cara kerjanya sama seperti sistem sensor yang terdapat pada kamera
digital atau camcorder.
 CCD merupakan chip silikon yang terbentuk dari ribuan bahkan jutaan
dioda fotosensitif yang disebut photosites, photodelements, atau disebut
juga piksel.
 Tiap photosite menangkap satu titik objek, kemudian dirangkai dengan
hasil tangkapan photosite lain menjadi satu gambar.
 Bila mengambil contoh pada kamera, saat menekan tombol ‘capture’ pada
kamera digital, sel pengukur intensitas cahaya akan menerima dan merekam
setiap cahaya yang masuk menurut intensitasnya. Dalam waktu yang sangat
singkat, tiap titik photosite akan merekam cahaya yang diterima dan
diakumulasikan dalam sinyal elektronis.
 Gambar yang sudah dikalkulasikan dalam gambar yang sudah direkam
dalam bentuk sinyal elektronis akan dikalkulasi untuk kemudian disimpan
dalam bentuk angka-angka digital. Angka tersebut akan digunakan untuk
menyusun ulang gambar untuk ditampilkan kembali. Perekaman gambar
yang dilakukan oleh CCD sebenarnya dalam
format grayscale atau monochrome dengan 256 macam intensitas warna dari
putih sampai hitam.
Sensor Ultrasonik
 Sensor ultrasonik menggunakan prinsip-prinsip ultrasonografi medis dalam
rangka menciptakan citra visual dari sidik jari.
 Tidak seperti pencitraan optik, sensor ultrasonik menggunakan sangat
gelombang suara frekuensi tinggi untuk menembus lapisan epidermis kulit.
 Gelombang suara yang dihasilkan dengan menggunakan transduser
piezoelektrik dan energi yang dipantulkan juga diukur dengan menggunakan
bahan piezoelektrik.
 Karena lapisan kulit dermal menunjukkan karakteristik pola yang sama dari sidik
jari, pengukuran gelombang yang dipantulkan dapat digunakan untuk
membentuk sebuah gambar dari sidik jari.Ini menghilangkan kebutuhan untuk
bersih, kulit epidermis rusak dan permukaan penginderaan bersih
Sensor Kapasitif
 Sensor kapasitif bekerja berdasarkan prinsip pengukuran kapasitansi dari
material yang dipindai. Material tersebut bisa saja besi, baja, alumunium,
tembaga, kuningan, bahkan hingga air. Berbeda dengan pemindai
optikal yang menggunakan cahaya, pemindai kapasitif menggunakan
arus listrik untuk mengukur besarnya kapasitas.
Diagram dibawah menunjukkan sebuah sensor kapasitif sederhana.
Dimana sensornya dibuat dari beberapa chip semikonduktor pada
sebuah sel yang tipis. Setiap sel memiliki tempat konduktor yang
ditutupi dengan lapisan isolasi.
 Sensor tersebut terhubung dengan sebuah integrator yang dilengkapi
dengan inverter penguat yang dapat menerjemahkan, sehingga pada
akhirnya akan membentuk sidik jari yang sedang dipindai.
 Setelah mesin pemindai menyimpan image atau gambar yang
diambil, mesin lalu melakukan ‘searching minutiae’ atau mencari titik-titik
minutiae. Lalu mesin pemindai akan mencari kecocokan pola pada
minutiae-minutiae yang telah terkumpul tersebut.
titik-titik minutiae
 Jika mesin pemindai sidik jari mendapatkan pola sidik jari yang
sama, maka proses identifikasi sudah berhasil. Tidak semua minutiae harus
digunakan, dan pola yang ditemukan tidak harus sama. Maka dapat
disimpulkan bahwa posisi jari kita pada saat identifikasi tidak harus sama
persis dengan pada saat pertama kali menyimpan data sidik jari pada
mesin tersebut.
Pola minutiae
 Pemindai sidik jari optikal dan kapasitif
dianggap menghasilkan tingkat keamanan
yang tinggi, karena tidak bisa dipalsukan
dengan fotocopy sidik jari, sidik jari tiruan, atau
bahkan dengan cetak lilin yang mendetil
dengan guratan-guratan kontur sidik jari
sekalipun.
Penerapan FingerPrint
 Dengan konsep bentuk yang sederhana dan mengusung teknologi yang
mutakhir, sensor sidik jari cocok dan mudah diaplikasikan untuk berbagai
kebutuhan pengamanan menggunakan teknologi pengenalan sidik jari.
 Untuk lebih memudahkan pengembangannya, Fingerspot melengkapi
sensor ini dengan SDK (Software Development Kit) yang merupakan tools /
kit yang membantu programmer / developer untuk mengembangkan
aplikasi baru dengan teknologi sidik jari atau mengintegrasikannya ke
aplikasi lainnya seperti aplikasi : Inventory System (stok gudang), Point of
Sales, General Ledger, Sistem Absensi, Payroll System (penggajian).
 SDK dirancang sedemikian rupa dan sangat sederhana sehingga dapat
digunakan oleh programmer tingkat pemula. Ultimate SDK mendukung
pemrograman Visual Basic, VB.NET dan Delphi.
Contoh aplikasi finger print
 Aplikasi Finger print adalah salah satu aplikasi
yang dapat melakukan pendeteksi dengan
sidik jari, walaupun sebenarnya kalau kita
membeli perangkat finger print sudah di
sertakan contoh-contoh penggunaanya
dengan bermacam-macam bahasa
pemrograman [ vb, c++, vb.net, dll ]
 Jika tertarik maka bisa di download
http://downloads.ziddu.com/downloadfile/3056909/FingerPrintdtbase.ZIP.
html untuk souce code nya

Más contenido relacionado

La actualidad más candente

Keamanan sistem informasi
Keamanan sistem informasiKeamanan sistem informasi
Keamanan sistem informasiEko Mardianto
 
Internet of things
Internet of  thingsInternet of  things
Internet of thingsTri Martono
 
Interaksi Manusia dengan Komputer
Interaksi Manusia dengan KomputerInteraksi Manusia dengan Komputer
Interaksi Manusia dengan KomputerAntonio Fly
 
Presentasi cobit 5 (mid)
Presentasi cobit 5 (mid)Presentasi cobit 5 (mid)
Presentasi cobit 5 (mid)Joshua Mamahit
 
membentuk perilaku - shaping behavior
membentuk perilaku - shaping behaviormembentuk perilaku - shaping behavior
membentuk perilaku - shaping behaviorshinta barasa
 
Kelompok 2 it forensik
Kelompok 2 it forensikKelompok 2 it forensik
Kelompok 2 it forensikFarhanYazid6
 
Persepsi sosial dan kognisi sosial
Persepsi sosial dan kognisi sosialPersepsi sosial dan kognisi sosial
Persepsi sosial dan kognisi sosialkkepyy
 
Kelompok 3 (keamanaan sistem terdistribusi)
Kelompok 3 (keamanaan sistem terdistribusi)Kelompok 3 (keamanaan sistem terdistribusi)
Kelompok 3 (keamanaan sistem terdistribusi)AFirza
 
Psikologi sosial - persepsi tentang diri
Psikologi sosial -  persepsi tentang diriPsikologi sosial -  persepsi tentang diri
Psikologi sosial - persepsi tentang diriBagus Aji
 
Keamanan Jaringan - Pertemuan 1
Keamanan Jaringan - Pertemuan 1Keamanan Jaringan - Pertemuan 1
Keamanan Jaringan - Pertemuan 1Abrianto Nugraha
 
2 konsep sistem digital
2 konsep sistem digital2 konsep sistem digital
2 konsep sistem digitalDanang Erwanto
 
Bab 10 pemampatan citra
Bab 10 pemampatan citraBab 10 pemampatan citra
Bab 10 pemampatan citraSyafrizal
 
Pengolahan Citra 2 - Pembentukan Citra Digital
Pengolahan Citra 2 - Pembentukan Citra DigitalPengolahan Citra 2 - Pembentukan Citra Digital
Pengolahan Citra 2 - Pembentukan Citra DigitalNur Fadli Utomo
 
Sistem Berbasis Pengetahuan dan Sistem Pakar
Sistem Berbasis Pengetahuan dan Sistem PakarSistem Berbasis Pengetahuan dan Sistem Pakar
Sistem Berbasis Pengetahuan dan Sistem PakarDian Aditya
 
Pengolahan Citra Digital - Bab15 - Pengenalan Pola
Pengolahan Citra Digital - Bab15 - Pengenalan PolaPengolahan Citra Digital - Bab15 - Pengenalan Pola
Pengolahan Citra Digital - Bab15 - Pengenalan PolaLaksmana Hendra
 
Kebutuhan perangkat lunak
Kebutuhan perangkat lunakKebutuhan perangkat lunak
Kebutuhan perangkat lunakAinul Yaqin
 
Klasifikasi sistem (System classification)
Klasifikasi sistem (System classification)Klasifikasi sistem (System classification)
Klasifikasi sistem (System classification)Kisworo Diniantoro
 
SISTEM INFORMASI (POWER POINT)
SISTEM INFORMASI (POWER POINT)SISTEM INFORMASI (POWER POINT)
SISTEM INFORMASI (POWER POINT)j3fr1
 

La actualidad más candente (20)

Keamanan sistem informasi
Keamanan sistem informasiKeamanan sistem informasi
Keamanan sistem informasi
 
Internet of things
Internet of  thingsInternet of  things
Internet of things
 
Interaksi Manusia dengan Komputer
Interaksi Manusia dengan KomputerInteraksi Manusia dengan Komputer
Interaksi Manusia dengan Komputer
 
Presentasi cobit 5 (mid)
Presentasi cobit 5 (mid)Presentasi cobit 5 (mid)
Presentasi cobit 5 (mid)
 
membentuk perilaku - shaping behavior
membentuk perilaku - shaping behaviormembentuk perilaku - shaping behavior
membentuk perilaku - shaping behavior
 
Pengujian sistem
Pengujian sistemPengujian sistem
Pengujian sistem
 
Integrasi Sistem Manajemen
Integrasi Sistem ManajemenIntegrasi Sistem Manajemen
Integrasi Sistem Manajemen
 
Kelompok 2 it forensik
Kelompok 2 it forensikKelompok 2 it forensik
Kelompok 2 it forensik
 
Persepsi sosial dan kognisi sosial
Persepsi sosial dan kognisi sosialPersepsi sosial dan kognisi sosial
Persepsi sosial dan kognisi sosial
 
Kelompok 3 (keamanaan sistem terdistribusi)
Kelompok 3 (keamanaan sistem terdistribusi)Kelompok 3 (keamanaan sistem terdistribusi)
Kelompok 3 (keamanaan sistem terdistribusi)
 
Psikologi sosial - persepsi tentang diri
Psikologi sosial -  persepsi tentang diriPsikologi sosial -  persepsi tentang diri
Psikologi sosial - persepsi tentang diri
 
Keamanan Jaringan - Pertemuan 1
Keamanan Jaringan - Pertemuan 1Keamanan Jaringan - Pertemuan 1
Keamanan Jaringan - Pertemuan 1
 
2 konsep sistem digital
2 konsep sistem digital2 konsep sistem digital
2 konsep sistem digital
 
Bab 10 pemampatan citra
Bab 10 pemampatan citraBab 10 pemampatan citra
Bab 10 pemampatan citra
 
Pengolahan Citra 2 - Pembentukan Citra Digital
Pengolahan Citra 2 - Pembentukan Citra DigitalPengolahan Citra 2 - Pembentukan Citra Digital
Pengolahan Citra 2 - Pembentukan Citra Digital
 
Sistem Berbasis Pengetahuan dan Sistem Pakar
Sistem Berbasis Pengetahuan dan Sistem PakarSistem Berbasis Pengetahuan dan Sistem Pakar
Sistem Berbasis Pengetahuan dan Sistem Pakar
 
Pengolahan Citra Digital - Bab15 - Pengenalan Pola
Pengolahan Citra Digital - Bab15 - Pengenalan PolaPengolahan Citra Digital - Bab15 - Pengenalan Pola
Pengolahan Citra Digital - Bab15 - Pengenalan Pola
 
Kebutuhan perangkat lunak
Kebutuhan perangkat lunakKebutuhan perangkat lunak
Kebutuhan perangkat lunak
 
Klasifikasi sistem (System classification)
Klasifikasi sistem (System classification)Klasifikasi sistem (System classification)
Klasifikasi sistem (System classification)
 
SISTEM INFORMASI (POWER POINT)
SISTEM INFORMASI (POWER POINT)SISTEM INFORMASI (POWER POINT)
SISTEM INFORMASI (POWER POINT)
 

Destacado

Fingerprint presentation
Fingerprint presentationFingerprint presentation
Fingerprint presentationrajarose89
 
Fingerprint Classification- slide 1
Fingerprint Classification- slide 1Fingerprint Classification- slide 1
Fingerprint Classification- slide 1Jury Rocamora
 
Examen de arte
Examen de arteExamen de arte
Examen de artebeaochoa
 
Power point tugas mekatronika perancangan mesin pembuat tahu otomatis
Power point tugas mekatronika   perancangan mesin pembuat tahu otomatisPower point tugas mekatronika   perancangan mesin pembuat tahu otomatis
Power point tugas mekatronika perancangan mesin pembuat tahu otomatisBayuardika
 
Fingerprint recognition
Fingerprint recognitionFingerprint recognition
Fingerprint recognitionvarsha mohite
 
Cara membuat program absensi siswa menggunakan acces 2010
Cara membuat program absensi siswa menggunakan acces 2010Cara membuat program absensi siswa menggunakan acces 2010
Cara membuat program absensi siswa menggunakan acces 2010Jadi Apa
 
Fingerprint Technology
Fingerprint TechnologyFingerprint Technology
Fingerprint TechnologyJoy Dutta
 
Fingerprint Identification
Fingerprint IdentificationFingerprint Identification
Fingerprint Identificationguest8cbcb02
 
Fingerprint Attendance System
Fingerprint Attendance SystemFingerprint Attendance System
Fingerprint Attendance Systemsandeep pawar
 
Presentasi ( procurement management ) manajemen pengadaan
Presentasi  ( procurement management ) manajemen pengadaanPresentasi  ( procurement management ) manajemen pengadaan
Presentasi ( procurement management ) manajemen pengadaanArif Boulbous
 
Kalimat pembuka presentasi yang memukau
Kalimat pembuka presentasi yang memukauKalimat pembuka presentasi yang memukau
Kalimat pembuka presentasi yang memukauVirja Gita
 
Fingerprint Recognition Technique(PPT)
Fingerprint Recognition Technique(PPT)Fingerprint Recognition Technique(PPT)
Fingerprint Recognition Technique(PPT)Sandeep Kumar Panda
 

Destacado (20)

Fingerprint
FingerprintFingerprint
Fingerprint
 
Fingerprint presentation
Fingerprint presentationFingerprint presentation
Fingerprint presentation
 
Finger print
Finger printFinger print
Finger print
 
Fingerprint Classification- slide 1
Fingerprint Classification- slide 1Fingerprint Classification- slide 1
Fingerprint Classification- slide 1
 
Examen de arte
Examen de arteExamen de arte
Examen de arte
 
Power point tugas mekatronika perancangan mesin pembuat tahu otomatis
Power point tugas mekatronika   perancangan mesin pembuat tahu otomatisPower point tugas mekatronika   perancangan mesin pembuat tahu otomatis
Power point tugas mekatronika perancangan mesin pembuat tahu otomatis
 
Fingerprint recognition
Fingerprint recognitionFingerprint recognition
Fingerprint recognition
 
Cara membuat program absensi siswa menggunakan acces 2010
Cara membuat program absensi siswa menggunakan acces 2010Cara membuat program absensi siswa menggunakan acces 2010
Cara membuat program absensi siswa menggunakan acces 2010
 
Fingerprint Technology
Fingerprint TechnologyFingerprint Technology
Fingerprint Technology
 
Fingerprint recognition
Fingerprint recognitionFingerprint recognition
Fingerprint recognition
 
Fingerprint Identification
Fingerprint IdentificationFingerprint Identification
Fingerprint Identification
 
Fingerprint attendance system
Fingerprint attendance systemFingerprint attendance system
Fingerprint attendance system
 
Fingerprint Attendance System
Fingerprint Attendance SystemFingerprint Attendance System
Fingerprint Attendance System
 
Presentasi ( procurement management ) manajemen pengadaan
Presentasi  ( procurement management ) manajemen pengadaanPresentasi  ( procurement management ) manajemen pengadaan
Presentasi ( procurement management ) manajemen pengadaan
 
Kalimat pembuka presentasi yang memukau
Kalimat pembuka presentasi yang memukauKalimat pembuka presentasi yang memukau
Kalimat pembuka presentasi yang memukau
 
Zimbabwe in Crisis
Zimbabwe in CrisisZimbabwe in Crisis
Zimbabwe in Crisis
 
Fingerprint Recognition Technique(PPT)
Fingerprint Recognition Technique(PPT)Fingerprint Recognition Technique(PPT)
Fingerprint Recognition Technique(PPT)
 
Student Attendance System
Student Attendance SystemStudent Attendance System
Student Attendance System
 
Shift Happens
Shift HappensShift Happens
Shift Happens
 
Feels Bad On The Back
Feels Bad On The BackFeels Bad On The Back
Feels Bad On The Back
 

Similar a Fingerprint

Merakit Personal Komputer ( PC )
Merakit Personal Komputer ( PC )Merakit Personal Komputer ( PC )
Merakit Personal Komputer ( PC )Jesthine Nesshal
 
Dkk1.Merakit Personal PC
Dkk1.Merakit Personal PCDkk1.Merakit Personal PC
Dkk1.Merakit Personal PCMuhamad Abduh
 
PPT CIASTECH 2022.pptx
PPT CIASTECH 2022.pptxPPT CIASTECH 2022.pptx
PPT CIASTECH 2022.pptxriovingiawan
 
Jurnal Joni Eka Candra (2).pdf
Jurnal Joni Eka Candra (2).pdfJurnal Joni Eka Candra (2).pdf
Jurnal Joni Eka Candra (2).pdfJoni Candra
 
13 jusi-vol-1-no-2- sistem-informasi-presensi-menggunakan-sidik-jari
13 jusi-vol-1-no-2- sistem-informasi-presensi-menggunakan-sidik-jari13 jusi-vol-1-no-2- sistem-informasi-presensi-menggunakan-sidik-jari
13 jusi-vol-1-no-2- sistem-informasi-presensi-menggunakan-sidik-jariJamil Jamil
 
Pengantar Teknologi Informasi : Input and output
Pengantar Teknologi Informasi : Input and output Pengantar Teknologi Informasi : Input and output
Pengantar Teknologi Informasi : Input and output Khansha Hanak
 
Tugas multimedia(09111003069)
Tugas multimedia(09111003069)Tugas multimedia(09111003069)
Tugas multimedia(09111003069)Anom Suroto
 
Materi 3 peranti masukan
Materi 3 peranti masukanMateri 3 peranti masukan
Materi 3 peranti masukanFahuda E
 
Pertemuan 6 alat input
Pertemuan 6 alat inputPertemuan 6 alat input
Pertemuan 6 alat inputFrance Rhezhek
 
Makalah sejarah palifier Mouse
Makalah sejarah palifier MouseMakalah sejarah palifier Mouse
Makalah sejarah palifier MouseRezaSitorus
 
Makalah sejarah palifier komputer cover
Makalah sejarah palifier komputer coverMakalah sejarah palifier komputer cover
Makalah sejarah palifier komputer coverRezaSitorus
 

Similar a Fingerprint (20)

Dkk1.merakit ind
Dkk1.merakit indDkk1.merakit ind
Dkk1.merakit ind
 
Dkk1.merakit ind
Dkk1.merakit indDkk1.merakit ind
Dkk1.merakit ind
 
Merakit Personal Komputer ( PC )
Merakit Personal Komputer ( PC )Merakit Personal Komputer ( PC )
Merakit Personal Komputer ( PC )
 
DKK_1_TKJ
DKK_1_TKJDKK_1_TKJ
DKK_1_TKJ
 
Dkk1.Merakit Personal PC
Dkk1.Merakit Personal PCDkk1.Merakit Personal PC
Dkk1.Merakit Personal PC
 
Identifikasi sidik jari 2
Identifikasi sidik jari 2Identifikasi sidik jari 2
Identifikasi sidik jari 2
 
Sensor pada Arduino.pptx
Sensor pada Arduino.pptxSensor pada Arduino.pptx
Sensor pada Arduino.pptx
 
PPT CIASTECH 2022.pptx
PPT CIASTECH 2022.pptxPPT CIASTECH 2022.pptx
PPT CIASTECH 2022.pptx
 
Tugas besar PTI
Tugas besar PTITugas besar PTI
Tugas besar PTI
 
Jurnal Joni Eka Candra (2).pdf
Jurnal Joni Eka Candra (2).pdfJurnal Joni Eka Candra (2).pdf
Jurnal Joni Eka Candra (2).pdf
 
13 jusi-vol-1-no-2- sistem-informasi-presensi-menggunakan-sidik-jari
13 jusi-vol-1-no-2- sistem-informasi-presensi-menggunakan-sidik-jari13 jusi-vol-1-no-2- sistem-informasi-presensi-menggunakan-sidik-jari
13 jusi-vol-1-no-2- sistem-informasi-presensi-menggunakan-sidik-jari
 
Pengantar Teknologi Informasi : Input and output
Pengantar Teknologi Informasi : Input and output Pengantar Teknologi Informasi : Input and output
Pengantar Teknologi Informasi : Input and output
 
scaner
scanerscaner
scaner
 
Tugas multimedia(09111003069)
Tugas multimedia(09111003069)Tugas multimedia(09111003069)
Tugas multimedia(09111003069)
 
KKPI PENJELASAN SCANNER
KKPI  PENJELASAN SCANNERKKPI  PENJELASAN SCANNER
KKPI PENJELASAN SCANNER
 
Materi 3 peranti masukan
Materi 3 peranti masukanMateri 3 peranti masukan
Materi 3 peranti masukan
 
Pertemuan 6 alat input
Pertemuan 6 alat inputPertemuan 6 alat input
Pertemuan 6 alat input
 
Makalah sejarah palifier Mouse
Makalah sejarah palifier MouseMakalah sejarah palifier Mouse
Makalah sejarah palifier Mouse
 
Makalah sejarah palifier komputer cover
Makalah sejarah palifier komputer coverMakalah sejarah palifier komputer cover
Makalah sejarah palifier komputer cover
 
Prak 04
Prak 04  Prak 04
Prak 04
 

Más de Dani Sasmoko

Más de Dani Sasmoko (8)

Aperture, speed dan metering
Aperture, speed dan meteringAperture, speed dan metering
Aperture, speed dan metering
 
Bluethoot
BluethootBluethoot
Bluethoot
 
Infra Red
Infra RedInfra Red
Infra Red
 
Algoritma kriptografi
Algoritma kriptografiAlgoritma kriptografi
Algoritma kriptografi
 
Firewall
FirewallFirewall
Firewall
 
Malware
MalwareMalware
Malware
 
Flas disk
Flas diskFlas disk
Flas disk
 
Nfc
NfcNfc
Nfc
 

Fingerprint

  • 2. FingerPrint  Pemindai sidik jari (fingerprint scanner) saat ini sudah banyak digunakan, mulai sebagai attendance system (sistem absensi/kehadiran), sebagai access control (sistem pengontrol akses ke dalam suatu ruangan, tempat atau sebuah sistem) hingga sebagai identitas pribadi seperti terdapat pada SIM (Surat Izin Mengemudi) atau passport
  • 3.  Seperti halnya bagian tubuh yang lain, sidik jari terbentuk karena faktor genetik dan lingkungan. Kode genetik pada DNA memberi perintah untuk terbentuknya janin yang secara spesifik membentuk hasil secara random (acak).  Demikian juga halnya dengan sidik jari. Sidik jari memiliki bentuk yang unik bagi setiap orang. Artinya, setiap orang memiliki bentuk sidik jari yang berbeda meskipun terlahir kembar. Jadi, walaupun sidik jari terlihat sama bila dilihat sekilas, bagi penyelidik terlatih atau dengan software khusus akan terlihat perbedaannya. Sebelum kita berbicara tentang alat pemindai sidik jari, kita akan berbicara tentang sidik jari tersebut.
  • 4. Pola Sidik Jari  Secara umum, sidik jari dapat dibedakan menjadi beberapa tipe menurut Henry Classification System, yaitu loop pattern, whorl pattern, dan arch pattern.
  • 5.  Sekedar informasi, hampir 2/3 manusia memiliki sidik jari dengan tipe ‘loop pattern’, 1/3 lainnya memiliki tipe ‘whorl pattern’ dan hanya 5-10% yang memiliki tipe ‘arch pattern’. Lihatlah jari Anda, pola apakah yang terbentuk?  Pola-pola sidik jari seperti inilah yang digunakan untuk membedakan sidik jari secara umum. Namun untuk mesin pembaca sidik jari, pembedaan seperti ini belumlah cukup. Karena itulah mesin pemindai sidik jari dilengkapi dengan metode pengenalan lain yang disebut ‘Minutiae’.
  • 6. Minutiae  Minutiae berasal dari bahasa Inggris yang berarti ‘barang yang tidak berarti’ atau ‘rincian yang tidak penting’. Seperti artinya, minutiae sebenarnya merupakan rincian sidik jari yang tidak penting bagi kita, tetapi bagi sebuah mesin pemindai sidik jari, itu adalah detil yang sangat diperhatikan.
  • 7.  Untuk lebih jelasnya, minutiae pada sidik jari adalah titik-titik yang mengacu pada:  crossover (persilangan dua garis)  core (putar-balikan sebuah garis)  bifurcation (percabangan sebuah garis)  ridge ending (berhentinya sebuah garis)  island (sebuah garis yang sangat pendek)  delta (pertemuan dari tiga buah garis yang membentuk sudut, dan  pore (percabangan sebuah garis yang langsung diikuti dengan menyatunya kembali percabangan tersebut sehingga membentuk sebuah lingkaran kecil
  • 8.
  • 9.  Mesin pemindai sidik jari akan mencari titik-titik ini dan membuat pola dengan menghubung-hubungkan titik-titik tersebut. Pola yang didapat dari menghubungkan titik-titik inilah yang nantinya akan digunakan untuk melakukan pencocokan bila ada jari yang dipindai. Jadi, sebenarnya mesin sidik jari tidak mencocokkan gambar, tapi mencocokkan pola yang didapat dari minutiae-minutiae ini.
  • 10.  Mesin pemindai sidik jari bekerja dengan mengambil gambar dari sidik jari dan membedakan setiap pola atau alur dari sidik jari tersebut.  Sebenarnya banyak cara dapat dilakukan untuk mengambil gambar dari sidik jari tersebut, namun metode umum yang dilakukan adalah dengan menggunakan 2 cara, yaitu dengan sensor optikal, sensor kapasitansi dan sensor Ultrasonik  .
  • 11. Sensor Optikal  Inti dari sensor optikal adalah adanya CCD (Charge Couple Device) yang cara kerjanya sama seperti sistem sensor yang terdapat pada kamera digital atau camcorder.  CCD merupakan chip silikon yang terbentuk dari ribuan bahkan jutaan dioda fotosensitif yang disebut photosites, photodelements, atau disebut juga piksel.  Tiap photosite menangkap satu titik objek, kemudian dirangkai dengan hasil tangkapan photosite lain menjadi satu gambar.
  • 12.  Bila mengambil contoh pada kamera, saat menekan tombol ‘capture’ pada kamera digital, sel pengukur intensitas cahaya akan menerima dan merekam setiap cahaya yang masuk menurut intensitasnya. Dalam waktu yang sangat singkat, tiap titik photosite akan merekam cahaya yang diterima dan diakumulasikan dalam sinyal elektronis.  Gambar yang sudah dikalkulasikan dalam gambar yang sudah direkam dalam bentuk sinyal elektronis akan dikalkulasi untuk kemudian disimpan dalam bentuk angka-angka digital. Angka tersebut akan digunakan untuk menyusun ulang gambar untuk ditampilkan kembali. Perekaman gambar yang dilakukan oleh CCD sebenarnya dalam format grayscale atau monochrome dengan 256 macam intensitas warna dari putih sampai hitam.
  • 13. Sensor Ultrasonik  Sensor ultrasonik menggunakan prinsip-prinsip ultrasonografi medis dalam rangka menciptakan citra visual dari sidik jari.  Tidak seperti pencitraan optik, sensor ultrasonik menggunakan sangat gelombang suara frekuensi tinggi untuk menembus lapisan epidermis kulit.  Gelombang suara yang dihasilkan dengan menggunakan transduser piezoelektrik dan energi yang dipantulkan juga diukur dengan menggunakan bahan piezoelektrik.  Karena lapisan kulit dermal menunjukkan karakteristik pola yang sama dari sidik jari, pengukuran gelombang yang dipantulkan dapat digunakan untuk membentuk sebuah gambar dari sidik jari.Ini menghilangkan kebutuhan untuk bersih, kulit epidermis rusak dan permukaan penginderaan bersih
  • 14. Sensor Kapasitif  Sensor kapasitif bekerja berdasarkan prinsip pengukuran kapasitansi dari material yang dipindai. Material tersebut bisa saja besi, baja, alumunium, tembaga, kuningan, bahkan hingga air. Berbeda dengan pemindai optikal yang menggunakan cahaya, pemindai kapasitif menggunakan arus listrik untuk mengukur besarnya kapasitas.
  • 15. Diagram dibawah menunjukkan sebuah sensor kapasitif sederhana. Dimana sensornya dibuat dari beberapa chip semikonduktor pada sebuah sel yang tipis. Setiap sel memiliki tempat konduktor yang ditutupi dengan lapisan isolasi.
  • 16.  Sensor tersebut terhubung dengan sebuah integrator yang dilengkapi dengan inverter penguat yang dapat menerjemahkan, sehingga pada akhirnya akan membentuk sidik jari yang sedang dipindai.  Setelah mesin pemindai menyimpan image atau gambar yang diambil, mesin lalu melakukan ‘searching minutiae’ atau mencari titik-titik minutiae. Lalu mesin pemindai akan mencari kecocokan pola pada minutiae-minutiae yang telah terkumpul tersebut.
  • 18.  Jika mesin pemindai sidik jari mendapatkan pola sidik jari yang sama, maka proses identifikasi sudah berhasil. Tidak semua minutiae harus digunakan, dan pola yang ditemukan tidak harus sama. Maka dapat disimpulkan bahwa posisi jari kita pada saat identifikasi tidak harus sama persis dengan pada saat pertama kali menyimpan data sidik jari pada mesin tersebut.
  • 20.  Pemindai sidik jari optikal dan kapasitif dianggap menghasilkan tingkat keamanan yang tinggi, karena tidak bisa dipalsukan dengan fotocopy sidik jari, sidik jari tiruan, atau bahkan dengan cetak lilin yang mendetil dengan guratan-guratan kontur sidik jari sekalipun.
  • 21. Penerapan FingerPrint  Dengan konsep bentuk yang sederhana dan mengusung teknologi yang mutakhir, sensor sidik jari cocok dan mudah diaplikasikan untuk berbagai kebutuhan pengamanan menggunakan teknologi pengenalan sidik jari.  Untuk lebih memudahkan pengembangannya, Fingerspot melengkapi sensor ini dengan SDK (Software Development Kit) yang merupakan tools / kit yang membantu programmer / developer untuk mengembangkan aplikasi baru dengan teknologi sidik jari atau mengintegrasikannya ke aplikasi lainnya seperti aplikasi : Inventory System (stok gudang), Point of Sales, General Ledger, Sistem Absensi, Payroll System (penggajian).  SDK dirancang sedemikian rupa dan sangat sederhana sehingga dapat digunakan oleh programmer tingkat pemula. Ultimate SDK mendukung pemrograman Visual Basic, VB.NET dan Delphi.
  • 22. Contoh aplikasi finger print  Aplikasi Finger print adalah salah satu aplikasi yang dapat melakukan pendeteksi dengan sidik jari, walaupun sebenarnya kalau kita membeli perangkat finger print sudah di sertakan contoh-contoh penggunaanya dengan bermacam-macam bahasa pemrograman [ vb, c++, vb.net, dll ]
  • 23.
  • 24.
  • 25.  Jika tertarik maka bisa di download http://downloads.ziddu.com/downloadfile/3056909/FingerPrintdtbase.ZIP. html untuk souce code nya