SlideShare una empresa de Scribd logo
1 de 115
Paparan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI

Press Workshop:

IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Pondok Cabe, 14 Januari 2014

1
SISTEMATIKA

I

PENGANTAR

II

ARAH KEBIJAKAN DAN CAPAIAN
PEMBANGUNAN PENDIDIKAN

III

IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013

2
I
PENGANTAR
Bonus Demografi:
Mempersiapkan Generasi Emas 100 Tahun Indonesia Merdeka
Population (000)

(%)

Window of
opportunity

350,000
300,000

100.0
90.0
80.0

250,000

70.0
60.0

200,000

50.0
150,000

40.0
30.0

100,000

20.0
50,000

10.0

Population

2050

2045

2040

2035

2030

2025

2020

2015

2010

2005

2000

1995

1990

1985

1980

1975

1970

1965

1960

1955

0
1950

0

Dependency ratio

Indonesian median age < 30 years (2012)
Indonesia has the demographic window of opportunity while Asia is aging ....
Source: United Nations, 2013

4
Generasi Emas 100 Tahun Indonesia Merdeka
Strukutur Penduduk Indonesia
Tahun 2010
90+

0.28

80-89

1.58

70-79

Kelompok umur

Jumlah Penduduk:
237 Juta orang
Pendidikan Menengah Universal (PMU) & Kurikulum 2013
Pendidikan Tinggi yang berkualitas dan berdaya saing
Pendidikan Dasar berkualitas dan merata
Pendidikan karakter
Memastikan semua penduduk usia sekolah bersekolah

10.75

50-59

20.01

40-49

45-54 tahun
30.57

30-39

Generasi 100 thn Merdeka
(Usia pada tahun 2045)

Jumlah Penduduk:
317 Juta orang

5.43

60-69

Periode Bonus Demografi
2010-2035

35-44 tahun

38.34

20-29

41.20

10-19

43.55

0-9

45.93
0.00

20.00

40.00

Jumlah Penduduk (juta)

60.00

Paudisasi
Pendidikan Dasar berkualitas dan merata
Pendidikan karakter
Memastikan semua penduduk usia sekolah bersekolah

Sumber: Badan Pusat Statistik, 2011 dan United Nations 2013

5
II
ARAH KEBIJAKAN DAN CAPAIAN
PEMBANGUNAN PENDIDIKAN
4 Isu Pokok Pembangunan Pendidikan dan Kebudayaan
Tantangan
AKSES

MUTU & RELEVANSI

PELESTARIAN DAN
PENGEMBANGAN KEBUDAYAAN

TATA KELOLA

•
•
•
•
•
•
•
•
•

Populasi yang besar
Disparitas sosial, ekonomi, geografis
Daya tampung terbatas
Layanan belum merata.
…
Sarana-prasarana rusak & kurang lengkap
Disparitas mutu & distribusi guru
Pendidikan karakter belum memadai
Adanya kesenjangan pendidikan dengan
dunia kerja
• …

Arah Kebijakan
memastikan
ketersediaan dan
keterjangkauan

meningkatkan mutu dan
relevansi secara
berkelanjutan

• Konservasi produk budaya masih terbatas
• Diplomasi budaya belum efektif
dimanfaatkan
• Regulasi bidang kebudayaan masih
terbatas
• ...

menuntaskan
konservasi, pengembang
an, diplomasi, dan
promosi kebudayaan

•
•
•
•
•

memastikan
sumberdaya dikelola
efisien, efektif, transpara
n, akuntabel

Penggunaan sumberdaya belum efisien
Kurang fokus pada tupoksi
Kurang transparan
Kurang akuntabel
…

7
Kebijakan Pembangunan Dikbud Tahun 2014
Rujukan
• UUD 1945, UU Sisdiknas (20/2003), UU Guru dan Dosen (14/2005), UU
Bendera, Bahasa, dan Lambang Negara, Serta Lagu Kebangsaan
(24/2009), UU Cagar Budaya (11/2010), UU Dikti (12/2012), dan
peraturan perundangan lain yg terkait.
• RPJMN 2009-2014.
• Renstra Kemdikbud 2010-2014.
• Kontrak Kinerja Menteri dan Arahan Presiden
Arah
Kebijakan

1.Peningkatan akses dan kualitas pendidikan anak usia dini
(PAUD), pendidikan nonformal dan pendidikan informal;
2.Peningkatan kualitas wajib belajar pendidikan dasar sembilan tahun
yang merata.
3.Peningkatan akses, kualitas dan relevansi pendidikan menengah
universal (PMU).
8
Kebijakan Pembangunan Dikbud Tahun 2014
4. Peningkatan akses, kualitas, relevansi dan daya saing pendidikan
tinggi, termasuk penyediaan BOPTN, ekspansi daya tampung
(termasuk pendirian PTN baru dan pembangunan Akademi
Komunitas).
5. Peningkatan profesionalisme, pemerataan distribusi, dan
kesejahteraan guru dan tenaga kependidikan.
6. Melanjutkan implementasi kurikulum 2013.
7. Pengembangan, pelindungan, dan pemanfaatan warisan budaya
dan bahasa serta peningkatan apresiasi masyarakat terhadap
keragaman seni dan budaya.
8. Penguatan tata kelola pendidikan yang berbasis pada performance
based budgeting dan reformasi birokrasi untuk meningkatkan
akuntabilitas, efisiensi, dan efektivitas manajemen pelayanan
pendidikan.
9
Pendidikan:
Peningkatan- Perluasan Akses dan Kualitas
(PAUD, Dikdas, Dikmen dan Dikti
Perluasan Akses Pendidikan
AKSES = f ( ketersediaan + keterjangkauan )
…satuan pendidikan (tempat layanan
pendidikan) yang tersedia dan merata di
semua wilayah yang ada WNI..
kebijakan
Penambahan dan Pemerataan
Daya Tampung

1. Paudisasi
2. Wajar 9 Tahun
3. Pendidikan Menengah
Universal
4. Pengembangan PT Baru dan
Pembangunan Akademi
Komunitas
5. Sekolah Indonesia di Luar
Negeri dan CLC

..layanan pendidikan yang dapat
dinikmati oleh seluruh lapisan
masyarakat tanpa diskriminasi
status sosial-ekonomi…
kebijakan
Penyediaan Biaya Operasional Sekolah
dan Bantuan Personal Siswa Miskin:

6. BOS
Supply
7. BOPTN
8. Bantuan Siswa/
Mahasiswa Miskin

Demand

12
12
PAUDNI: PAUDISASI (Satu Desa Satu PAUD)

6% ≈ 2,6 jt anak

Sasaran 2014
Catatan:
APK PAUD = jumlah peserta PAUD / Jumlah penduduk usia 3-6 tahun

Kegiatan

•
•
•
•
•
•

BOP PAUD bagi 45.000 lembaga
Rehabilitasi 80 lembaga PAUD Terpadu
Bantuan rintisan dan penguatan PAUD bagi 6.000 Lembaga
Pemberian Alat Peraga Edukasi bagi 1.150 lembaga PAUD
Penguatan Sarana Pembelajaran 50 lembaga PAUD
Pemberdayaan 530 Lembaga Masyarakat/Ormas/Institusi untuk
menyelenggarakan PAUD
13
Perkembangan Kinerja Pendidikan, 2004-2012
120

112.5

115.71 116.56 116.77 115.33 115.43 116.2
111.2 112.57

100

Persen

80

81.22

85.22

88.68

60
40
20

49.01
17.48

52.2
17.94

56.22
19.98

92.52

60.51

20.65

96.18

64.28

21.26

98.11

69.6

21.57

98.2

70.53

26.34

99.47

103.9

117

118

107.3

110

85

30

76.5

78.7

82

27.09

27.9

28.7

0
2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014
Tahun

APK SD/MI/Paket A

APK SMP/MTs/Paket B

APK SMA/SMK/MA/Paket C

APK PT/PTA (19-23 th)

Catatan: angka tahun 2013-2014 merupakan angka sasaran

14
Lama Sekolah dan Buta Aksara
RATA-RATA LAMA SEKOLAH
PENDUDUK 15 TAHUN KE ATAS

PERSENTASE BUTA AKSARA
PENDUDUK 15-59 TAHUN

8,01

4,02

• Capaian rata-rata lama sekolah penduduk usia 15 tahun ke atas tahun 2011
telah melebihi target tahun 2012 yang ditetapkan dalam RPJMN 2010-2014.
• Angka buta aksara penduduk usia 15 tahun ke atas tahun 2011
menurun, melampaui target tahun 2012 RPJMN 2010-2014.
15
Partisipasi (APM/APK) Siswa/Mahasiswa
APM SD/MI/Paket A
95,75

APK SMA/SMK/MA/Paket C
78,70

APM SMP/MTs/Paket B
78,80

APK PT/PTA (usia 19-23 tahun)
27,90

16
Angka Putus Sekolah (%), 2004/2005 – 2011/2012
3.00

3.00

SD

2.50
2.00

1.50

SMP

2.50
2.00

2.99

1.50

1.00

1.00

0.50

0.90

2.83
1.57

0.50

-

2004/2005

5.00

2011/2012

2004/2005

SMK

5.00

SMA

4.00

4.00

3.00

2011/2012

3.00

2.00

1.64

5.43
1.16

2.00

1.00
-

3.34

1.00
2004/2005

Sumber: PDSP, Kemdikbud

2011/2012

2004/2005

2011/2012

17
Bantuan Operasional Sekolah (BOS)
…meringankan beban masyarakat terhadap pembiayaan pendidikan…
Sekolah

2011

2012

Unit Cost:

2013

2014

Rp. Siswa/Tahun

a. SD

397.000

580.000

580.000

580.000

b. SMP

570.000

710.000

710.000

710.000

-

120.000

1.000.0001)

1.000.000

c. SMA/SMK
Penyaluran:
a. SD

Kab/Kota

Provinsi

Provinsi

Provinsi

b. SMP

Kab/Kota

Provinsi

Provinsi

Provinsi

-

Pusat

Pusat

Pusat2)

c. SMA/SMK

1) Mulai Semester 1 Tahun Ajaran 2013/2014

18
Upaya Perbaikan Pengiriman Dana BOS

19
PERSEPSI TERHADAP PROGRAM BOS
Ya

Swasta

Meningkatkan layanan
Pendidikan

Ya

Tidak

Negeri + Swasta
0.00%
Meningkatkan layanan
Pendidikan

5.00%

Meningkatkan fasilitas
sekolah

Meningkatkan fasilitas
sekolah

8.20%

Mengurangi biaya
pendidikan

4.84%

8.00%

Mengurangi biaya
pendidikan

8.00%

Meningkatkan layanan
Pendidikan
Negeri

Tidak

8.57%

Meningkatkan fasilitas
sekolah

8.33%

Mengurangi biaya
pendidikan

2.70%
0% 20% 40% 60% 80% 100%

0%

20% 40% 60% 80% 100%

Sumber: Survey Persepsi Orang Tua dan Guru/Kepala Sekolah, UKMP3, 2013

20
Dikti: Pembangunan Perguruan Tinggi
Membuat Sabuk Pengaman Sosial Budaya
…menjamin penyedian dan peningkatan daya tampung Perguruan Tinggi
secara merata di Indonesia…
Poli Sendawar

•Univ. Samudera Langsa
•Univ. Teuku Umar

Univ Borneo Tarakan
Poli Nusa Utara

Umrah
Poli Bengkalis
Poli Batam

Gorontalo:
Poltek Gorontalo

Poli Terpikat Sambas

IT Kalimantan
Poli Balikpapan

Univ Sulawesi Barat

Tanah Laut
Univ 19 November Kolaka
Poli Sidoarjo Poli Madura
Univ Andi Djemma

Poli Subang

Calon PTN Baru
Pusat Unggulan (Center Of Exellence)
Usulan Penegerian

Uni Musamus

DKI Jakarta: Poli Muara Teweh
UPN Veteran Jakarta
Poli

IT Lampung Selatan

PTN yg telah ada
PTN Baru (Telah Dibuka)

Poli Fak-Fak
Poli Sorong
Poli Bitung

Univ. Babel Poli Ketapang
Polman Babel
Univ. Graha Nusantara

Maluku Utara:
Poltek Perdamaian Halmahera

Poli Madiun

Poli Banyuwangi

Jawa Tengah & DIY:
Univ Tidar Magelang
UPN Veteran Yogyakarta
Jawa Timur:
UPN Veteran Jawa Timur
Jawa Barat:
Univ Panca Marga Probolinggo

Univ Timor Poli Sidoardjo, Bitung, dan Sorong:
NTT:
Univ Nusa Nipa

Pengelola oleh Kem Kelautan dan Perikanan

Univ Siliwangi Tasikmalaya
Univ Swadaya Gunung Jati
Univ Singaperbangsa Karawang
Poltek Sukabumi

21
Dikti: Pembangunan Akademi Komunitas
Amanat UU Dikti dan Ikut Menyiapkan SDM di 6 Koridor Ekonomi
1. Aceh Utara
2. Aceh Tamiang
3. Langsa
2. Kab. Deliserdang
4. Bengkalis
5. Pelalawan

1. Kab. Aceh Barat
6. Nias Utara
3. Kab. Tanah Datar

31. Kota Bontang
29. Kab. Singkawang
22. Paser
23. Berau

11. Pringsewu
12. Mesuji

24. Polewali Mandar
25. Enrekang

4. Kota Prabumulih
5. Kab. Pagar Alam

6. Pangkal Pinang

35. Kab. Manokwari

33. Kab. Kolaka
14. Trenggalek
15. Madiun
16. Bondowos
17. Gresik

26. Bombana

27. Kep. Yapen

10. Kab. Karawang
11. Kab. Cianjur

12. Kab. Tuban
7. Solok Selatan
13. Kab. Jepara 30. Kab. Waringin TImur
8. Dharmasraya
34. Kab. Buru
9. Sawah lunto
24. Kab. Gianyar
28. Kab. Nagekeo
10. Padang Pariaman
32. Kab. Keerom
7. Kab. Muko-muko
8. Kab. Lampung Tengah
14. Kab. Ponorogo
9. Kab. Rejang Lebong
19. Ende
15. Kab. Pacitan
20. Lembata
16. Kab. Sumenep
13. Rembang 17. Kab. Temanggung
26. Kab. Sumbawa
21. Kupang
= 2012
18. Kab. Situbondo
25. Kab. Mataram
19. Kab. Sidoarjo
20. Kab. Nganjuk
27. Kab. Sumba Timur
= 2013
21. Kab. Bojonegoro 18. Sumbawa Barat
22. Kab. Lamongan
= 2014 (lokasi akan ditentukan)
23. Kota Blitar

Keterangan:
35

27
30

22
Penyediaan BOPTN
Upaya Mengendalikan Biaya Pendidikan Tinggi
Amanat UU 12/2012
Pemerintah mengalokasikan dana bantuan operasional PTN dari anggaran fungsi Pendidikan
Alokasi BOPTN
(Trilyun Rp)

3.2
2,7

1,2

2012

2013

2014

PENGGUNAAN
1. Pelaksanaan penelitian dan pengabdian kepada
masyarakat
2. Biaya pemeliharaan
3. Penambahan bahan praktikum/kuliah
4. Bahan pustaka
5. Penjaminan mutu
6. Pelaksanaan kegiatan kemahasiswaan
7. Pembiayaan langganan daya dan jasa
8. Pelaksanaan kegiatan penunjang
9. Pengembangan teknologi informasi dan komunikasi
(TIK) dalam pembelajaran
10. Honor dosen dan tenaga kependidikan non PNS
11. Pengadaan dosen tamu
12. Sarana Prasarana Sederhana
13. Kegiatan lain yang merupakan prioritas dalam
renstra PT
23
Sebaran UKT Mahasiswa Baru Nasional
Jumlah
Mahasiswa
45,000

13.91% 13.35%

16.00%

12.90%

40,000

12.49%

35,000

10.64%

9.95%
9.60%

30,000

MAHASISWA

14.00%

PROSEN

12.00%
10.00%

25,000
8.00%

20,000
15,000

4.86%

2.22% 2.85%
0.38% 0.99% 1.20%

10,000
5,000

6.00%

3.85%

0.81%

-

4.00%
2.00%

>10,0

9,0-10,0

8,0-9,0

7,0-8,0

6,0-7,0

5,0-6,0

4,0-5,0

3,0-4,0

2,5-3,0

2,0-2,5

1,5-2,0

1,0-1,5

0,5-1,0

0-0,5

0

0.00%

SPP (Juta Rp)

24
Bantuan Siswa/Mahasiswa Miskin
Menjamin Peserta Didik Tetap Sekolah

Beasiswa Bidik Misi

Total Penerima BSM 2014
12,86 juta siswa/mhs
Jenjang

Satuan Biaya (Ribu Rp):
2013
2014

SD

360

450

SMP

560

750

SM

1.000

1.000

PT

12.000

12.000

25
Perbandingan Indeks Prestasi Rata-rata Angkatan 2010
per Jenis Perguruan Tinggi Berdasarkan Jenis Kelamin
Target IPK
minimum
program Bidikmisi

L

3.4
3.3

3.27
3.17

IPK Rata-rata

3.2
3.1

3.21

3.06

3.06

3.16
3.08 3.08

3.37

3.33

3.26

3.22

3.17
3.16

3.11

3.18

3.23

3.21
3.21
3.16

3.12

3.06

3.19

3.19

3.12
3.06

3.05
3.00

2.98

2.97

3

P

2.9
2.8

Universitas

Institut

Politeknik

Universitas

Institut

Politeknik

Universitas

Institut

Politeknik

Universitas

Institut

Politeknik

Universitas

Institut

Politeknik

2.7

IPK rata-rata mahasiswi lebih tinggi dibandingkan dengan IPK rata-rata
mahasiswa
86,7% mahasiswa Bidikmisi IPK ≥ 2,75
79 mahasiswa Bidikmisi IPK = 4,0
26
Kunjungan Ke Rumah Penerima Bidik Misi
Purwokerto
Purwokerto

Gorontalo
Jambi
Manado

Kupang

27
Peningkatan Mutu dan Relevansi
Pendidikan
MUTU = f ( Pendidik + Kurikulum + Sarana )

…Pendidik yang profesional
dan merata di semua wilayah..
kebijakan

Sertifikasi Pendidik
Kualifikasi Pendidik
SM3T
PPG dan Pelatihan
berkelanjutan

...Implementasi
Kurikulum 2013…

kebijakan

kebijakan

Peningkatan Kualitas dan
Pemerataan Pendidik

1.
2.
3.
4.

..jaminan sarana prasarana
yang memenuhi standar
nasional pendidikan …

Penerapan Kurikulum
Tematik Terpadu

5.
6.

Kurikulum 2013
Ujian Nasional

Penyediaan Sarana Prasarana
Pendidikan sesuai SNP

7.
8.
9.

Rehabilitasi ruang kelas
Sekolah terkoneksi
Internet
Laboratorium dan
Perpustakaan

29
Peningkatan Kualitas Guru

1. UKA - UKG
2. Pengembangan
Keberkelanjutan

Peningkatan
Mutu

Perbaikan
Pendidikan
Penyediaan Guru Baru
Guru

Pengukuran kinerja

Perbaikan Pendidikan Guru (UU 14/2005
Pasal 23 Ayat (1)):
•
Seleksi Khusus
•
Berasrama (untuk memperkuat
kompetensi kepribadian dan sosial)
•
Kemampuan mengampu mata
pelajaran ganda (mayor-minor)
•
Beasiswa

2,9 juta guru
Pensiun
33 ribu/tahun
30
SM3T
...Sarjana Mendidik daerah 3T (SM3T) untuk menjamin semua sekolah di daerah 3T dilayani
oleh tenaga pendidik yang cukup dan cakap..
20
80

90 Pidie Jaya

90 Aceh Besar

60

110

Gayo Lues
90 Aceh Timur

80
Simeulue
100

40 Karimun

90

110 Natuna
150

100

130 Sanggau

150

90

130
110 Malinau
130 Nunukan

170

275 Kep. Sangihe, Sitaro, Talaud
40

50

60
95

Manokwari 90

60

40
90 Landak

50

Manggarai
100

Keterangan:

130

90

90
Sorong 110

150
50

165 Kupang

80

40 Kaimana

Teluk Bintuni 95
90 Lembata
40

100 Rote Ndao 150
Ngada 90 140 Ende 50

Manggarai Timur 90

= 2014 (63 Kab di 10 Prov)

90 Alor

90

Sumba Timur 170

= 2013 (62 kab. di 10 Prov)

Nabire

60 Yahukimo

90 Flores Timur

70

8.683

95

115 Biak Numfor

80

3.100

Teluk Wondama

95 Raja Ampat

50
130 Kutai Barat

90 Nias

Aceh
100
110
Selatan
Aceh
Singkil

20
Kep. Anambas
110

130

40 Timika

Waropen 95
Maluku Barat Daya
30

40
90

30

Mimika

63 Kab. di 10 Prov
31
32
PPGT
....Program Rintisan Pendidikan Profesi Guru Terintegrasi Berkewenangan Tambahan (PPGT)
untuk memenuhi kekurangan guru pada daerah terdepan, terluar dan tertinggal....
Aceh
135
85

147

165

20

Sumut

Kaltim

Kepri
10

3

7

Kalbar
20
8

Sulut

17
96

8
30

27

35
25

Pabar

11

Papua

19
10
30

6

Maluku

Keterangan:
464

= 2011

500

= 2012

509

= 2013

500

= 2014

125
199

22

80
33

52
105

NTT
LPTK Penyelenggara:
1. Universitas Negeri Padang
2. Universitas Negeri Jakarta
3. Universitas Pendidikan Indonesia
4. Universitas Negeri Semarang
5. Universitas Negeri Yogyakarta
6. Universitas Negeri Surabaya
7. Universitas Negeri Makassar
8. Universitas Negeri Menado
9. Universitas Bengkulu
10. Universitas Sanata Dharma

50

241
162

33
II
IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013
Daftar Isi Kurikulum 2013
A

Pengembangan Kurikulum 2013

B

Buku Kurikulum 2013

C

Model Pembelajaran

D

Hasil Monitoring dan Evaluasi Implementasi
Kurikulum 2013

E

Rencana Implemenasi Tahun 2014

35
A

Pengembangan Kurikulum 2013
Tujuan Pendidikan Nasional
(Pasal 3 UU No 20 Sisdiknas Tahun 2003)
Berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang
beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak
mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga
negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

Sikap Spiritual

beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa

Sikap Sosial

berakhlak mulia, sehat, mandiri, dan demokratis serta
bertanggung jawab

Pengetahuan

berilmu

Keterampilan

cakap dan kreatif

.... memanusiakan manusia (humanizing human being)......
37
Strategi Peningkatan Kinerja Pendidikan

Efektivitas
Pembelajaran
(Kurikulum, G
uru,..)

Dikdas-Wajar 9 th

Lama Sekolah
Periode 1994-2012

Dikmen-PMU
Mulai 2013
38
Dinamika Kurikulum

Perkembangan

Perubahan
Kebutuhan

Akademik

Pengetahuan

Industri

Keterampilan

Sosial-Budaya

Sikap

Pengembangan
Kurikulum

Pedagogi, Psikologi
SDM yang
Kompeten

Pengetahuan
Keterampilan
Sikap

39
Manfaat Perubahan Kurikulum
• Penataan perbukuan:
– Aspek substansi
– Aspek ekonomi

• Penataan LPTK dalam penyiapan dan pengadaan guru
– Substansi pendidikan
– Manajemen pengembangan

• Penataan Pelatihan guru
– Materi pelatihan
– Model pelatihan (termasuk pelatihan berkelanjutan dalam rangka
penyiapan pengukuran kinerja guru)

• Memperkuat budaya sekolah:
– Pengintegrasian kurikuler, ko-kurikuler, ekstra kurikuler
– Penguatan peran BK
– Pembenahan manajemen sekolah terutama pemanfaatan fasilitas sekolah

• Memperkuat integrasi pengetahuan-bahasa-budaya
• Memperkuat NKRI
40
Elemen Perubahan pada Kurikulum 2013

Elemen Perubahan

41
Proses Perumusan

Keterkaitan Kompetensi Lulusan antar Jenjang Pendidikan

PAUD
PAUD
PAUD

KI
KI
KL

Kelas IIII
Kelas IIII

KI
KI
KL

Kelas IV
Kelas IV

KI
KI
KL

Kelas V
Kelas V

Tujuan
Pendidikan
Nasional

KI
KI
KL

Kelas VI
Kelas VI

PT/PTA

SMA/K/MA

SMP/MTs

SD/MI
Proses Pembentukan

Mata Pelajaran
Mata Pelajaran
Mata Pelajaran
Mata Kompetensi
Himpunan Pelajaran Inti
Mata Pelajaran
Mata Pelajaran
Mata Pelajaran
Mata Pelajaran
Mata Pelajaran
Mata Pelajaran
Himpunan Kompetensi Dasar
Mata Pelajaran
Mata Pelajaran
Mata Pelajaran
Mata Pelajaran
Mata Pelajaran
Mata Pelajaran
Mata Pelajaran

KL : Kompetensi Lulusan

42
Proses Perumusan

Keterkaitan antara Kompetensi Lulusan, Kompetensi Dasar dan
Matapelajaran untuk SD

Kelas I

Kelas VI

Kelas V

Kelas IV

Kelas IIII

Kelas II

Mata Pelajaran
Mata Pelajaran
Mata Pelajaran
Mata Pelajaran
Mata Pelajaran
Mata Pelajaran
Himpunan Kompetensi Dasar
Mata Pelajaran
Mata Pelajaran
Mata Pelajaran
Mata Pelajaran
Mata Pelajaran
Mata Pelajaran
Mata Pelajaran

.. Kurikulum 2013 menekankan pentingnya penguatan
kompetensi sikap (spiritual dan sosial) lulusan ...
.... memanusiakan manusia ....

Proses Pembentukan

KI
KI
KI
Kelas I KI
Kelas I
Kelas I

KI
KI
KelasKIII
II
Kelas KI
Kelas II

KI
KI
Kelas KI
IIII
KI
Kelas IIII
Kelas IIII

KI
KI
Kelas KI
IV
KI
Kelas IV
Kelas IV

KI
KI
KelasKIV
V
Kelas KI
Kelas V

Kompetensi
Kompetensi
Lulusan
Lulusan
Kompetensi
Lulusan

KI
KI
Kelas KI
VI
KI
Kelas VI
Kelas VI

KI : Kompetensi Inti

43
Tema Pengembangan Kurikulum 2013
(Sesuai UU 20/2003)

Kurikulum yang dapat
menghasilkan insan
indonesia yang:

Produktif
Kreatif
Inovatif
Afektif

Produktif, Kreatif,
Inovatif,
Afektif
melalui penguatan

Sikap, Keterampilan,
dan Pengetahuan
yang terintegrasi

44
PENGEMBANGAN KURIKULUM 2013
TUJUAN PENDIDIKAN NASIONAL

4. Penyesuaian Beban
3. Penguatan Proses

KBK 2004
KTSP 2006

2. Pendalaman dan
Perluasan Materi

KURIKULUM
2013

1. Penataan Pola
Pikir dan Tata Kelola

TANTANGAN INTERNAL DAN EKSTERNAL
45
Penyempurnaan Pola Pikir Perumusan Kurikulum
No

KBK 2004

KTSP 2006

Kurikulum 2013

1

Standar Kompetensi Lulusan diturunkan dari Standar Kompetensi Lulusan
Standar Isi
diturunkan dari kebutuhan

2

Standar Isi dirumuskan berdasarkan Tujuan
Mata Pelajaran (Standar Kompetensi Lulusan
Mata Pelajaran) yang dirinci menjadi Standar
Kompetensi dan Kompetensi Dasar Mata
Pelajaran

Standar Isi diturunkan dari
Standar Kompetensi Lulusan
melalui Kompetensi Inti yang
bebas mata pelajaran

3

Pemisahan antara mata pelajaran
pembentuk sikap, pembentuk keterampilan,
dan pembentuk pengetahuan

Semua mata pelajaran harus
berkontribusi terhadap
pembentukan sikap,
keterampilan, dan pengetahuan,

4

Kompetensi diturunkan dari mata pelajaran

Mata pelajaran diturunkan dari
kompetensi yang ingin dicapai

5

Mata pelajaran lepas satu dengan yang lain,
seperti sekumpulan mata pelajaran terpisah

Semua mata pelajaran diikat
oleh kompetensi inti (tiap kelas)
46
Pendekatan Dalam Penyusunan SKL Pada KBK 2004 dan KTSP 2006

Mapel 1

Mapel 2

Mapel 3

SKL Mapel 1

SKL Mapel 2

SKL Mapel 3

SK-KD Mapel
1

SK-KD Mapel
2

SK-KD Mapel
3

....
....
....

Mapel n
SKL Mapel n
SK-KD Mapel
n

Standar Isi
Standar Kompetensi Lulusan (SKL) Satuan Pendidikan

SK-KD: Standar Kompetensi (Strand/Bidang) dan Kompetensi Dasar

47
Perubahan Alur Pikir
Kerangka Kerja Penyusunan KTSP 2006
TUJUAN PENDIDIKAN NASIONAL

KERANGKA DASAR KURIKULUM
(Filosofis, Yuridis, Konseptual)

STRUKTUR KURIKULUM
STANDAR ISI (SKL MAPEL, SK MAPEL, KD MAPEL)
STANDAR
PROSES

STANDAR KOMPETENSI
LULUSAN

STANDAR
PENILAIAN

PEDOMAN
SILABUS
RENCANA PELAKSANAAN
PEMBELAJARAN
Oleh Satuan Pendidikan

BUKU TEKS
SISWA
PEMBELAJARAN &
PENILAIAN

Standar Isi sebagai Sumber Standar Proses, Kompetensi
Lulusan dan Penilaian (KBK 2004 dan KTSP 2006)

Standar Kompetensi Lulusan sebagai Sumber
Standar Proses, Isi dan Penilaian (Kurikulum 2013)

48
KBK 2004 dan KTSP 2006
Kerah

Saku

Lengan Kiri

Lengan Kanan

Muka Kiri

Muka Kanan
Belakang

49
Kerangka Kerja Penyusunan Kurikulum 2013
KESIAPAN PESERTA DIDIK

TUJUAN PENDIDIKAN NASIONAL

KEBUTUHAN

STANDAR KOMPETENSI LULUSAN (SKL) SATUAN PENDIDIKAN

KERANGKA DASAR KURIKULUM
STRUKTUR KURIKULUM
STANDARPROSES

KI KELAS & KD MAPEL
(STANDAR ISI)

STANDAR
PENILAIAN

SILABUS
PANDUAN GURU
RENCANA
PEMBELAJARAN
Oleh Satuan
Pendidikan /Guru

BUKU TEKS SISWA
PELAKSANAAN
PEMBELAJARAN
BUKU
PENGAYAAN

PENILAIAN
PEMBELAJARAN

KTSP
50
Kemeja Lengan Panjang Warna Biru
Ukuran M (Bahu: 38 cm; Dada: 92 cm; Pinggang 86 cm; Panjang 83 cm; Lengan 58 cm)

38 cm

saku

86 cm

kerah

58 cm

92 cm

Lengan Kiri

Muka Kiri

Belakang

83 cm

Muka Kanan

Lengan Kanan

51
Pembagian Peran-Tugas Pemerintah dan Satuan Pendidikan/Guru
serta Efektivitas Waktu Pembelajaran

Alokasi waktu persiapan silabus
dan review buku

Peran-Tugas Guru/Satdik

KTSP 2006

Efektivitas waktu pembelajaran

Efektivitas waktu pembelajaran
Alokasi waktu guru untuk persiapan
silabus dan review buku ajar

KBK 2004

Kurikulum
2013

Peran-Tugas Pemerintah
... Kurikulum 2013 memberikan kesempatan yang lebih besar bagi guru/satuan pendidikan untuk
meningkatkan efektivitas waktu pembelajaran .....
52
Refleksi dari Hasil PISA 2009
100%
90%
80%
70%
60%
50%
40%
30%
20%
10%
0%

100%
90%
80%
70%
60%
50%
40%
30%
20%
10%
0%

Matematika

Level 6
Level 5
Level 4

IPA

Level 3
Level 2
Level 1
Below Level 1

100%
90%
80%
70%
60%
50%
40%
30%
20%
10%
0%

Level 6

Hampir semua siswa Indonesia hanya
menguasai pelajaran sampai level 3
saja, sementara negara lain banyak yang sampai
Level 4
level 4, 5, bahkan 6. Dengan keyakinan bahwa
Level 3
semua manusia diciptakan sama, interpretasi
dari hasil ini hanya satu, yaitu: yang kita ajarkan
Level 2
berbeda dengan tuntutan zaman 
penyesuaian kurikulum
Level 1b

Indonesia

Thailand

Chinese Taipei

Korea

Hong Kong-…

Bahasa

Japan

Shanghai-China

Singapore

Level 5

53
Hasil TIMSS Matematika SMP/MTs Kelas VIII
2007
Very Low

Low

2011

Intermediate

High

Advance

Low

Intermediate

High

Advance

Lebih dari 95% siswa Indonesia hanya mampu sampai level menengah, sementara hampir 50%
siswa Taiwan mampu mencapai level tinggi dan advance. Dengan keyakinan bahwa semua
anak dilahirkan sama, kesimpulan dari hasil ini adalah yang diajarkan di Indonesia berbeda
dengan yang diujikan [yang distandarkan] internasional
54

Indonesia

Morocco

Saudi Arabia

Iran

Thailand

Malaysia

Turkey

Japan

Korea, Rep. of

Singapore

Chinese Taipei

Saudi Arabia

Morocco

Indonesia

Iran

Malaysia

Thailand

Turkey

Japan

Singapore

Korea, Rep. of

100%
90%
80%
70%
60%
50%
40%
30%
20%
10%
0%
Chinese Taipei

100%
90%
80%
70%
60%
50%
40%
30%
20%
10%
0%

Very Low
Hasil TIMSS IPA SMP/MTs Kelas VIII
2007
Very Low

Low

2011

Intermediate

High

Advance

Low

Intermediate

High

Advance

Lebih dari 95% siswa Indonesia hanya mampu sampai level menengah, sementara hampir 40%
siswa Taiwan mampu mencapai level tinggi dan advance. Dengan keyakinan bahwa semua
anak dilahirkan sama, kesimpulan dari hasil ini adalah yang diajarkan di Indonesia berbeda
dengan yang diujikan [yang distandarkan] internasional
55

Morocco

Indonesia

Saudi Arabia

Thailand

Malaysia

Iran

Turkey

Japan

Korea, Rep. of

Chinese Taipei

Singapore

Saudi Arabia

Morocco

Indonesia

Iran

Turkey

Thailand

Malaysia

Korea, Rep. of

Japan

Chinese Taipei

100%
90%
80%
70%
60%
50%
40%
30%
20%
10%
0%
Singapore

100%
90%
80%
70%
60%
50%
40%
30%
20%
10%
0%

Very Low
Hasil TIMSS Membaca SD/MI Kelas IV
2006
Very Low

Low

2011

Intermediate

High

Advance

Low

Intermediate

High

Advance

Morocco

Indonesia

Saudi Arabia

Iran

Chinese Taipei

Singapore

Morocco

Indonesia

Iran

Chinese Taipei

100%
90%
80%
70%
60%
50%
40%
30%
20%
10%
0%
Singapore

100%
90%
80%
70%
60%
50%
40%
30%
20%
10%
0%

Very Low

Lebih dari 95% siswa Indonesia hanya mampu sampai level menengah, sementara lebih dari
50% siswa Taiwan mampu mencapai level tinggi dan advance. Dengan keyakinan bahwa
semua anak dilahirkan sama, kesimpulan dari hasil ini adalah yang diajarkan di Indonesia
berbeda dengan yang diujikan [yang distandarkan] internasional
56
Perbandingan Kurikulum IPA SMP Kelas VIII dan Materi TIMSS
Domain

Topics

Biology

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

Major organs and organ systems in humans and other organisms
Cells and their functions, including respiration and photosynthesis as cellular process
Reproduction and heredity
Role of variation & adaptation in survival/extinction of species in a changing environ.
Interdependence of populations of organisms in an ecosystem
Reasons for increase in world’s human population and its effects on the environment
Human health (infection, prevention, immunity) and the importance of diet & exercise

Chemistry

1.
2.
3.
4.

Classification, composition, and particulate structure of matter (inside atom)
Solutions (solvent, solute, concentration/dilution, effect of temperature on solubility)
Properties and uses of common acids and bases
Chemical change (transformation, conservation, oxidation)

Physics

1.
2.
3.
4.
5.

Physical states and changes in matter
Energy forms, transformations, heat, and temperature
Basic properties/behaviors of light and sound
Electric circuits and properties and uses of permanent magnets and electromagnets
Forces and motion (forces, basic description of motion, effects of density & pressure)

Earth
Science

1.
2.
3.
4.

Earth’s structure and physical features
Merah: Belum Diajarkan di Kelas VIII
Earth’s processes, cycles, and history
Earth’s resources, their use, and conservation
Earth in the solar system and the universe

57
Perbandingan Kurikulum Matematika SMP Kelas VIII dan Materi TIMSS
Domain

Topics

Number

1.
2.
3.
4.
5.

Computing, estimating, or approximating with whole numbers
Concepts of fractions and computing with fractions
Concepts of decimals and computing with decimals
Representing, comparing, ordering, and computing with integers
Problem solving involving percents and proportions

Algebra

1.
2.
3.
4.
5.

Numeric, algebraic, and geometric patterns or sequences
Simplifying and evaluating algebraic expressions
Simple linear equations and inequalities
Merah: Belum Diajarkan di Kelas VIII
Simultaneous (two variables equations)
Representation of functions as ordered pairs, tables, graphs, words, or equations

Geometry

1.
2.
3.
4.

Data &
Chances

1. Reading and displaying data using tables, pictographs, bar, pie, and line graphs
2. Interpreting data sets
3. Judging, predicting, and determining the chances of possible outcomes

Geometric properties of angles and geometric shapes
Congruent figures and similar triangles
Relationship between three-dimensional shapes and their two-dimensional represent.
Using appropriate measurement formulas for perimeters, circumferences, areas, surface
areas, and volumes
5. Points on the Cartesian plane
6. Translation, reflection, and rotation

Ada beberapa topik yang tidak terdapat pada kurikulum saat ini, sehingga menyulitkan bagi siswa
kelas VIII yang mengikuti TIMSS
58
Perbandingan Kurikulum Matematika SD Kelas IV dan Materi TIMSS
Domain

Topics

Number

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.

Concepts of whole numbers, including place value and ordering
Adding, subtracting, multiplying, and/or dividing with whole numbers
Concepts of fractions
Adding and subtracting with fractions
Concepts of decimals, including place value and ordering
Adding and subtracting with decimals
Number sentences
Merah: Belum Diajarkan di Kelas IV
Number patterns

Geometry
Shapes and
Measurement

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

Lines: measuring, estimating length of; parallel and perpendicular lines
Comparing and drawing angles
Using informal coordinate systems to locate points in a plane
Elementary properties of common geometric shapes
Reflections and rotations
Relationships between two-dimensional and three-dimensional shapes
Finding and estimating areas, perimeters, and volumes

Data
Display

1. Reading data from tables, pictographs, bar graphs, or pie charts
2. Drawing conclusions from data displays
3. Displaying data using tables, pictographs, and bar graphs

Ada beberapa topik yang tidak terdapat pada kurikulum saat ini, sehingga menyulitkan bagi siswa
kelas IV yang mengikuti TIMSS
59
Penyesuaian Beban:
Tingkat Kesulitan Mata Pelajaran
PKN KTSP 2006 Kelas IV

PKN KTSP 2006 Kelas V

• Mengenal lembaga-lembaga dalam susunan
pemerintahan desa dan pem. kecamatan
• Menggambarkan struktur organisasi desa dan
pemerintah kecamatan
• Mengenal lembaga-lembaga dalam susunan
pemerintahan kabupaten, kota, dan provinsi
• Menggambarkan struktur organisasi
kabupaten, kota, dan provinsi
• Mengenal lembaga-lembaga negara dalam
susunan pemerintahan tingkat pusat, seperti
MPR, DPR, Presiden, MA, MK dan BPK
• Menyebutkan organisasi pemerintahan
tingkat pusat, seperti Presiden, Wakil
Presiden dan para Menteri
• Mengidentifikasi jenis budaya Indonesia yang
pernah ditampilkan dalam misi kebudayaan
internasional
• Memberikan contoh sederhana pengaruh
globalisasi di lingkungannya
• Menentukan sikap terhadap pengaruh
globalisasi yang terjadi di lingkungannya

• Mendeskripsikan Negara Kesatuan Republik
Indonesia
• Menjelaskan pentingnya keutuhan Negara
Kesatuan Republik Indonesia
• Menunjukkan contoh-contoh perilaku dalam
menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik
Indonesia
• Pengertian dan pentingnya peraturan
perundang-undangan tingkat pusat dan daerah
• Memberikan contoh peraturan perundangundangan tingkat pusat dan daerah, seperti
pajak, anti korupsi, lalu lintas, larangan merokok
• Mendeskripsikan pengertian organisasi
• contoh organisasi di lingkungan sekolah dan
masyarakat
• Menampilkan peran serta dalam memilih
organisasi di sekolah
• Mengenal bentuk-bentuk keputusan bersama
• Mematuhi keputusan bersama
Warna merah: terlalu berat bagi siswa SD

60
Proses Pembelajaran yang Mendukung Kreativitas
Dyers, J.H. et al [2011], Innovators DNA, Harvard Business Review:
• 2/3 dari kemampuan kreativitas seseorang diperoleh melalui
pendidikan, 1/3 sisanya berasal dari genetik.
• Kebalikannya berlaku untuk kemampuan kecerdasan yaitu: 1/3 dari
pendidikan, 2/3 sisanya dari genetik.
Pembelajaran berbasis
• Kemampuan kreativitas diperoleh melalui:
kecerdasan tidak akan
-

Observing [mengamat]
Questioning [menanya]
Personal
Experimenting [mencoba]
Associating [menalar]
Networking [Membentuk jejaring]

memberikan hasil siginifikan
(hanya peningkatan 50%)
dibandingkan yang berbasis
kreativitas (sampai 200%)
Inter-personal

Perlunya merumuskan kurikulum berbasis proses pembelajaran yang mengedepankan pengalaman
personal melalui proses mengamati, menanya, menalar, dan mencoba [observation based learning]
untuk meningkatkan kreativitas peserta didik. Disamping itu, dibiasakan bagi peserta didik untuk
bekerja dalam jejaringan melalui collaborative learning
61
Pergeseran Pengertian tentang Kreativitas
Banyak penelitian menunjukkan bahwa kreativitas dapat dipelajari dan dapat diterapkan dimana saja,
sehingga pendidikan harus diarahkan pada penguatan keterampilan kreatif

Pemahaman Lama

Pemahaman Baru

Terbatas untuk seni

Untuk semua mata pelajaran

Murni bakat

Keterampilan yang dapat dipelajari

Originalitas

Originalitas dan nilai (asas manfaat)

Tidak perlu pengetahuan pendukung Pengetahuan lapangan sangat
diperlukan
Terobosan besar

Keterampilan berfikir (kontribusi
dalam pengembangan)

Free play (bebas) dan discovery

Stimulation play (terarah) dan
discovery

Anuscha Ferrari et al. 2009. Innovation and Creativity in Education and Training

62
Persepsi & Pemahaman Guru ttg Kreativitas
Pengertian Kreativitas

% Setuju

Berlaku untuk setiap ranah pengetahuan

98

Berlaku untuk tiap mata pelajaran

96

Tidak terbatas pada seni

86

Tiap orang dapat menjadi kreatif

88

Bakat bawaan lahir

21

Keterampilan dasar yang sebaiknya dikembangkan di sekolah

95

Dapat diajarkan

70

Dapat dinilai

50

(tidak mudah menilai kreativitas  tantangan bagi sistem pendidikan, bukan dihindari)
R. Cachia and A. Ferrari. 2010. Creativity in Schools: A survey of Teachers in Europe. JRC Scientific & Technical Reports.

63
Proses Penilaian dalam Kurikulum 2013

Mengukur tingkat berfikir siswa mulai dari rendah sampai tinggi
(high-order thinking)

Penilaian

Menekankan pada pertanyaan yang membutuhkan pemikiran
mendalam [bukan sekedar hafalan]
Mengukur proses kerja siswa, bukan hanya hasil kerja siswa
Menggunakan portofolio pembelajaran siswa

64
Beberapa Perbedaan Penting:
Kurikulum Lama dan Kurikulum 2013
Pentingnya Tematik Terpadu
• Hasil penelitian menunjukkan bahwa anak melihat
dunia sebagai suatu keutuhan yang
terhubung, bukannya penggalan-penggalan lepas dan
terpisah.
• Mapel-mapel sekolah dasar dengan definisi kompetensi
yang berbeda menghasilkan banyak keluaran yang
sama.
• Keterkaitan satu sama lain antar mapel-mapel sekolah
dasar menyebabkan keterpaduan konten pada berbagai
mapel dan arahan bagi siswa untuk mengaitkan antar
mapel akan meningkatkan hasil pembelajaran siswa.
66
Manfaat Tematik Terpadu
• Fleksibilitas pemanfaatan waktu dan menyesuaikannya
dengan kebutuhan siswa
• Menyatukan pembelajaran siswa untuk konvergensi
pemahaman yang diperolehnya sambil mencegah
terjadinya inkonsistensi antar mata pelajaran
• Merefleksikan dunia nyata yang dihadapi anak di rumah
dan lingkungannya
• Selaras dengan cara anak berfikir, dimana hasil penelitian
otak mendukung teori pedagogi dan psikologi bahwa anak
menerima banyak hal dan mengolah dan merangkumnya
menjadi satu. Sehingga mengajarkan secara holistik
terpadu adalah sejalan dengan bagaimana otak anak
mengolah informasi.
67
Ruang Lingkup Keterpaduan dan Prosesnya
Keterpaduan

Dalam Mapel
(Integrasi Vertikal)

IntraDisipliner

Antar Mapel

Luar mapel

(Integrasi Horisontal)

MultiDisipliner

InterDisipliner

TransDisipliner

(Inter-dependen)

(Basis Konteks,
melalui Observasi )

68
Perubahan untuk Semua Mata Pelajaran
No

1

2

3

Kurikulum Lama

Materi disusun untuk
memberikan
pengetahuan kepada
siswa
Pendekatan
pembelajaran adalah
siswa diberitahu
tentang materi yang
harus dihafal [siswa
diberi tahu].
Penilaian pada
pengetahuan melalui
ulangan dan ujian

Kurikulum 2013

Materi disusun seimbang mencakup
kompetensi sikap, pengetahuan, dan
keterampilan
Pendekatan pembelajaran berdasarkan
pengamatan, pertanyaan, pengumpulan
data, penalaran, dan penyajian hasilnya
melalui pemanfaatan berbagai sumbersumber belajar [siswa mencari tahu]
Penilaian otentik pada aspek kompetensi
sikap, pengetahuan, dan keterampilan
berdasarkan portofolio.
69
Ilmu Pengetahuan Sosial
No

Kurikulum Lama

Kurikulum 2013

1

Materi disajikan terpisah
menjadi Geografi,
Sejarah, Ekonomi,
Sosiologi

Materi disajikan terpadu, tidak dipisah dalam
kelompok Geografi, Sejarah, Ekonomi, Sosiologi.

2

Tidak ada platform,
semua kajian berdiri
sejajar

Menggunakan Geografi sebagai platform kajian
dengan pertimbangan semua kejadian dan kegiatan
terikat dengan lokasi. Tujuannya adalah
menekankan pentingnya konektivitas ruang dalam
memperkokoh NKRI. Kajian sejarah, sosiologi,
budaya, dan ekonomi disajikan untuk mendukung
terbentuknya konektivitas yang lebih kokoh.

3

Diajarkan oleh guru
berbeda (team teaching)
dengan sertifikasi
berdasarkan mata kajian

Diajarkan oleh satu orang guru yang memberikan
wawasan terpadu antar mata kajian tersebut
sehingga siswa dapat memahami pentingnya
keterpaduan antar mata kajian tersebut sebelum
mendalaminya secara terpisah dan lebih mendalam
70
pada jenjang selanjutnya
Ilmu Pengetahuan Alam
No

Kurikulum Lama

Kurikulum 2013

1

Materi disajikan terpisah
antara Fisika, Kimia, dan
Biologi

Materi disajikan terpadu, tidak dipisah dalam kelompok
Fisika, Kimia, Biologi

2

Tidak ada platform, semua
kajian berdiri sejajar

Menggunakan Biologi sebagai platform kajian dengan
pertimbangan semua kejadian dan fenomena alam terkait
dengan benda beserta interaksi diantara benda-benda
tersebut. Tujuannya adalah menekankan pentingnya interaksi
biologi, fisika, kimia dan kombinasinya dalam membentuk
ikatan yang stabil.

3

Materi ilmu bumi dan anta-riksa
masih belum memadai [sebagian
dibahas di IPS]

Diperkaya dengan materi ilmu bumi dan antariksa sesuai dengan
standar internasional

4

Materi kurang mendalam dan
cenderung hafalan

Materi diperkaya dengan kebutuhan siswa untuk berfikir kritis dan
analitis sesuai dengan standar internasional

5

Diajarkan oleh guru berbeda
(team teaching) dengan
sertifikasi berdasarkan mata
kajian

Diajarkan oleh satu orang guru yang memberikan wawasan
terpadu antar mata kajian tersebut sehingga siswa dapat
memahami pentingnya keterpaduan antar mata kajian
tersebut sebelum mendalaminya secara terpisah dan lebih
mendalam pada jenjang selanjutnya
71
Matematika
No

Kurikulum Lama

Kurikulum 2013

1

Langsung masuk ke materi
abstrak

Mulai dari pengamatan permasalahan konkret, kemudian
ke semi konkret, dan akhirnya abstraksi permasalahan

2

Banyak rumus yang harus dihafal
untuk menyelesaikan
permasalahan (hanya bisa
menggunakan)

Rumus diturunkan oleh siswa dan permasalahan yang
diajukan harus dapat dikerjakan siswa hanya dengan
rumus-rumus dan pengertian dasar (tidak hanya bisa
mnggunakan tetapi juga memahami asal-usulnya)

3

Permasalahan matematika selalu
diasosiasikan dengan [direduksi
menjadi] angka

Perimbangan antara matematika dengan angka dan
tanpa angka [gambar, grafik, pola, dsb]

4

Tidak membiasakan siswa untuk
berfikir kritis [hanya mekanistis]

Dirancang supaya siswa harus berfikir kritis untuk
menyelesaikan permasalahan yang diajukan

5

Metode penyelesaian masalah
yang tidak terstruktur

Membiasakan siswa berfikir algoritmis

6

Data dan statistik dikenalkan di
kelas IX saja

Memperluas materi mencakup peluang, pengolahan
data, dan statistik sejak kelas VII serta materi lain sesuai
dengan standar internasional

7

Matematika adalah eksak

Mengenalkan konsep pendekatan dan perkiraan
72
Bahasa Indonesia/Inggris
No

Kurikulum Lama

Kurikulum 2013

1

Materi yang diajarkan
ditekankan pada
tatabahasa/struktur bahasa

Materi yang dijarkan ditekankan pada kompetensi berbahasa
sebagai alat komunikasi untuk menyampaikan gagasan dan
pengetahuan

2

Siswa tidak dibiasakan
membaca dan memahami
makna teks yang disajikan

Siswa dibiasakan membaca dan memahami makna teks serta
meringkas dan menyajikan ulang dengan bahasa sendiri

3

Siswa tidak dibiasakan
menyusun teks yang
sistematis, logis, dan efektif

Siswa dibiasakan menyusun teks yang sistematis, logis, dan
efektif melalui latihan-latihan penyusunan teks

4

Siswa tidak dikenalkan tentang Siswa dikenalkan dengan aturan-aturan teks yang sesuai
aturan-aturan teks yang sesuai sehingga tidak rancu dalam proses penyusunan teks (sesuai
dengan kebutuhan
dengan situasi dan kondisi: siapa, apa, dimana)

5

Kurang menekankan pada
pentingnya ekspresi dan
spontanitas dalam berbahasa

Siswa dibiasakan untuk dapat mengekspresikan dirinya dan
pengetahuannya dengan bahasa yang meyakinkan secara
spontan

Kurikulum 2013 menempatkan Bahasa Indonesia sebagai
penghela mata pelajaran lain (carrier of knowledge)
73
Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaran
No

Kurikulum Lama

Kurikulum 2013

1

Materi disajikan
berdasarkan empat pilar
dengan pembahasan yang
terpisah-pisah

Materi disajikan tidak berdasarkan pada
pengelompokkan menurut empat pilar kebangsaan
tetapi berdasarkan keterpaduan empat pilar dalam
pembentukan karakter bangsa

2

Materi disajikan
berdasarkan pasokan
yang ada pada empat
pilar kebangsaan

Materi disajikan berdasarkan kebutuhan untuk
menjadi warga negara yang bertanggung jawab (taat
norma, asas, dan aturan)

3

Tidak ada penekanan
pada tindakan nyata
sebagai warga negara
yang baik

Adanya kompetensi yang dituntut dari siswa untuk
melakukan tindakan nyata sebagai warga negara
yang baik

4

Pancasila dan
Kewarganegaraan
disajikan sebagai
pengetahuan yang harus
dihafal

Pancasila dan Kewarganegaraan bukan hanya
pengetahuan, tetapi ditunjukkan melalui tindakan
nyata dan sikap keseharian.
74
B

Buku Kurikulum 2013
Buku Kurikulum 2013
1) Buku ditulis mengacu kepada konsep kurikulum (KI,
KD, Silabus).
2) Dalam mengajar ada dua jenis buku (Buku Siswa
dan Buku Guru).
3) Buku Siswa lebih ditekankan pada activity based
bukan merupakan bahan bacaan.
4) Setiap buku memuat model pembelajaran dan
project yang akan dilakukan oleh siswa.
5) Buku Guru memuat panduan bagi guru dalam
mengajarkan materi kepada siswa.

76
Contoh

77
Contoh

78
Contoh

79
Contoh

80
Contoh

81
Contoh

82
C
Model Pembelajaran
pada Sekolah-sekolah Bagus
PEMBELAJARAN MENDORONG SISWA AKTIF DAN KREATIF

84
British International School, Jakarta

85
Model Pembelajaran di Francke Schule - Frankfurt, Jerman

86
New Zealand

87

87
Nama-nama Karakter Anak di Jerman

88
Model Pembelajaran KK 2013 di Sentani, Papua

89
IBU DENNY SIMORANGKIR
(Guru Kelas 1 - SD 003 Menteng, Jakarta Pusat)

90
SUASANA PEMBELAJARAN DI KELAS

91
Testimoni
1) D
enny HS – G u K as I SD
.
ur
el
N
M eng 03 Pagi , Jakar t a Pusat
ent
Saya suka kurikulum ini, karena sudah
disediakan silabus, buku guru dan murid
sehingga lebih meringankan.
Menurut saya kurikulum ini lebih
mudah. Saya mengajar sejak tahun 1975,
sudah mengalami beberapa pergantian
kurikulum.
Kurikulum 2013 ini saya suka. Untuk
menerapkan kurikulum baru saya sudah siap,
tadi sudah dilaksanakan simulasi mengajar,
sehingga kita tahu mengajar sesuai dengan
kurikulum baru. Selama megikuti pelatihan,
alhamdulilah tidak mengalami banyak
halangan.
92
Testimoni
4) Arsad – Guru Penjaskes, SDN Kebon
Jeruk 11 Jakarta Barat
Sebelum mengikuti pelatihan saya
masih bingung karena guru harus mengajar
secara menyeluruh, tidak hanya mewakili
bidang studi yang diajarkan saja. Setelah ikut
pelatihan kini saya mengerti, bahwa guru
harus mengajarkan secara terpadu, mnyeluruh
sehingga anak bisa memahami dengan
sederhana.
Menurut saya dengan Kurikulum baru ini anak
bisa lebih mudah dalam belajar, orangtua juga
lebih mudah untuk mengajari anak ketika anak
belajar dirumah, karena yang diajarkan
ayahnya merupakan bagian dari kehidupan
sehari-hari. Awalnya saya menolak, tapi
ternyata Kurikulum ini menyenangkan dan
mudah.

93
Testimoni
5) Yuli Sopiah – Guru Inti, Guru SDSN Ujung
Menteng 04 Jakarta Timur
Melihat kompetensi guru-guru yang
mengikuti pelatihan saya yakin mereka telah siap
melaksanakan Kurikulum 2013.
Sebenarnya mereka sudah melakukan pengajaran
dengan pendekatan tematik, Kurikulum 2013 ini
pendekatan tematiknya terpadu, sehingga dalam
mengajar lebig menyenangkan.
Mengingat kurikulum ini hal baru, memang kesannya
harus belajar lagi padahal mereka punya potensi
awal untuk mengajar tematik. Kurikulum 2013 ini
lebih menekankan kepada sikap, keterampilan, dan
pengetahuan.
Mudah-mudahan dengan penerapan kurikulum baru
ini, pendidikan kita lebih maju dan lebih bagus lagi.
Terutama sikap anak-anak indonesia yang selama ini
kurang santun.

94
Testimoni

Testimoni Petrus Kase, guru kelas 1 SDG Oenunutono-Kab.
Kupang, NTT: "Dengan kurikulum 2013, murid-murid saya lebih
banyak kegiatan di kelas. Mereka belajar dengan ceria, saya juga
95
mengajar dengan senang hati."
D
Monitoring dan Evaluasi
Implementasi Kurikulum 2013
Hasil Pelatihan Guru Sasaran
Pre test 40,1

Post Test
52,62

NilaiAkhir
68,01

Sebaran Pre Test
Sebaran Post Test
Sebaran Nilai Akhir
•
•

Pre dan Post test mencakup Rasional Kurikulum, Analisis Mater Ajar, dan RPP
Nilai akhir mencakup Rasional Kurikulum, Analisis Mater Ajar, RPP, Sikap dan keterampilan

97
HASIL PRE DAN POST TEST PELATIHAN GURU SASARAN

24.04
[70.75%]

8.95
[20.57%]

Naik 12.61
[31.52%]
6.78
[16.42%]
98
Hasil Sensus
Pelaksanaan Kurikulum 2013

99
PENDAPAT TERHADAP DAMPAK KURIKULUM 2013

TERHADAP
MURID

Penerapan kurikulum memberi pengaruh yang bagus terhadap siwa dalam pembentukan
karakter, keaktifan, proses belajar, kreatifitas, pola pikir dan budaya baca.
Guru

SD

Kepala Sekolah

Pengawas

SMP

Daya nalar lebih baik
86.43%

Termotivasi melakukan
observasi

86.48%

Daya nalar lebih baik

87.70%

76.44%

86.80%

Hasrat membaca Termotivasi melakukan
observasi
88.10% lebih tinggi
89.70%

86.84%

87.50%

78.41%

90.90%
82.54%

Proses pembelajaran
lebih menarik

Karakter lebih
terbangun

94.30%
94.64%

91.43%

87.20%

Lebih terampil, inovatif
dan produktif

79.20%

87.20%
87.89%

88.60% 87.51%

92.73%

86.38%

82.57%

Karakter lebih
terbangun
88.80%

78.11%
83.20%

Lebih aktif bertanya
dan berpendapat

72.07%

94.72%

89.18%
79.16%

83.80%

Proses pembelajaran
lebih menarik

78.30%
86.43%

89.44%

77.43%

77.72%

90.80%

Hasrat membaca
lebih tinggi

86.40%

74.39%

88.04%

89.18%

78.71%

77.47%
86.60%

90.48%
Lebih terampil, inovatif
Lebih semangat belajar
dan produktif

83.40%

90.74%

Lebih aktif bertanya
dan berpendapat

Lebih semangat belajar
Catatan:

tidak yakin

kurang yakin

yakin

sangat yakin

100
TERHADAP
MURID

PENDAPAT TERHADAP DAMPAK KURIKULUM 2013

Proses pembelajaran yang lebih interaktif dinilai cukup mampu memberi dampak
positif dalam menumbuhkan keaktifan, karakter siswa yang lebih positif.
Guru

SMA

Kepala Sekolah

Pengawas

87.36%

88.31%

86.99%

Hasrat membaca
lebih tinggi

Termotivasi melakukan
observasi 86.79%

80.51%

88.73%

84.95%

75.01%

82.32%

79.55%

Proses pembelajaran
lebih menarik

82.12%

Termotivasi melakukan
observasi

80.73%

89.45%

87.60%
74.13%

SMK

Daya nalar lebih baik

Daya nalar lebih baik

87.55%

Karakter lebih
terbangun

83.15%

Hasrat membaca
lebih tinggi

86.24%

75.56%

68.16%

79.27%

70.89%

84.97%

81.53%

Proses pembelajaran
lebih menarik

85.01%

Karakter lebih
terbangun

79.41%
91.50%

90.79%

86.99%
85.82%

Lebih terampil, inovatif
dan produktif

88.08%

72.72%
81.36%

83.68%

78.19%

90.99%

80.88%
80.32%

85.82%
76.73%

89.44%

71.83%

88.31%

90.78%

Lebih aktif bertanya
dan berpendapat

Lebih terampil, inovatif
dan produktif

88.31%
83.78%

79.94%

Lebih aktif bertanya
dan berpendapat

Lebih semangat belajar

84.73%

Lebih semangat belajar
Catatan:

tidak yakin

kurang yakin

yakin

sangat yakin

101
TERHADAP
GURU

PENDAPAT TERHADAP DAMPAK KURIKULUM 2013

Kurikulum 2013 mendorong guru SD dan SMP untuk menjadi individu pembelajar

Guru

SD

Kepala Sekolah

SMP

Pengawas

Lebih mudah dalam menyusun RPP

Lebih mudah dalam menyusun RPP
86.00%

78.82%

78.70%

81.88%

78.18%
60.00%

86.50%

Mampu mengintregasi
antara pendekatan ilmiah dan
pembangunan karakter siswa
89.05%

Lebih perhatian dan obyektif
dalam menilai kemampuan siswa
88.00%
88.63%

85.04%

91.00%
91.56%

90.40%

93.80%

Lebih semangat meningkatkan
kualitas dan metode pembelajaran
Catatan:

Mampu mengintregasi
antara pendekatan ilmiah dan
pembangunan karakter siswa

Lebih perhatian dan obyektif
dalam menilai kemampuan siswa

84.00%

90.97%
91.33%

84.55%
87.37%

84.40%

93.89%
88.10%

91.96%
89.00%
95.49%

93.60%

93.58%
Lebih semangat meningkatkan
Lebih semangat menambah kualitas dan metode pembelajaran
pengetahuan untuk bahan ajar

tidak yakin

kurang yakin

yakin

90.68%

95.23%

Lebih semangat menambah
pengetahuan untuk bahan ajar

sangat yakin

102
TERHADAP
GURU

PENDAPAT TERHADAP DAMPAK KURIKULUM 2013

Kurikulum 2013 mendorong guru SMA dan SMK untuk menjadi individu pembelajar

SMA

Guru

Kepala Sekolah

Pengawas

71.77%

77.26%

74.48%

86.57%
80.79%

58.00%

Mampu mengintregasi
antara pendekatan ilmiah dan
pembangunan karakter siswa

83.56%

78.89%

62.00%

88.70%

Lebih perhatian dan obyektif
dalam menilai kemampuan siswa

Lebih perhatian dan obyektif
Mampu mengintregasi
dalam menilai kemampuan siswa
antara pendekatan ilmiah dan
pembangunan karakter siswa

78.25%

84.00%

81.26%

89.03%

SMK

Lebih mudah dalam menyusun RPP

Lebih mudah dalam menyusun RPP

87.50%

83.00%
85.00%
88.26%
91.00%
86.04%

86.21%

92.00%
93.50%

Lebih semangat meningkatkan
kualitas dan metode pembelajaran
Catatan:

Lebih semangat menambah
pengetahuan untuk bahan ajar
tidak yakin

85.02%

92.00%

93.02%

92.15%

83.98%

kurang yakin

92.49%

Lebih semangat meningkatkan
kualitas dan metode pembelajaran
yakin

94.50%

sangat yakin

Lebih semangat menambah
pengetahuan untuk bahan ajar

103
TERHADAP
KEPALA SEKOLAH

PENDAPAT TERHADAP DAMPAK KURIKULUM 2013

Penerapan kurikulum meningkatkan motivasi kepala sekolah SD dan SMP dalam
melakukan perbaikan: kualitas, pembelajaran, dan manajemen sekolah.
SD

Kepala Sekolah

SMP

Pengawas

Lebih aktif melakukan supervisi

Lebih aktif melakukan supervisi
96.88%

94.70%

87.50%

83.80%

96.47%

92.30%

Lebih termotivasi menjadi
teman belajar guru

Lebih aktif mendorong guru
Lebih termotivasi menjadi
untuk menerapkan hasil pelatihan
teman belajar guru
93.20%

96.58%

98.44%

87.70%
91.60%

84.50%

Lebih termotivasi mengembangkan
manajemen sekolah
Catatan:

95.58%

Lebih termotivasi mengembangkan
Lebih termotivasi mengadakan
manajemen sekolah
pelatihan mandiri
tidak yakin

kurang yakin

yakin

98.35%

87.70%

91.40%

92.39%

91.50%
92.39%

Lebih aktif mendorong guru
untuk menerapkan hasil pelatihan

95.58%

Lebih termotivasi mengadakan
pelatihan mandiri
sangat yakin

104
PENDAPAT TERHADAP DAMPAK KURIKULUM 2013

TERHADAP KEPALA
SEKOLAH

Penerapan kurikulum meningkatkan motivasi kepala sekolah SMA dan SMK dalam
melakukan perbaikan: kualitas, pembelajaran, dan manajemen sekolah.
SMA

Kepala Sekolah

Lebih aktif melakukan supervisi

Lebih aktif melakukan supervisi

94.36%

95.47%

79.81%

79.98%

Lebih termotivasi menjadi
teman belajar guru

Lebih aktif mendorong guru
untuk menerapkan hasil pelatihan

Lebih termotivasi menjadi
teman belajar guru

Lebih aktif mendorong guru
untuk menerapkan hasil pelatihan
88.98%

89.73%
95.77%

SMK

Pengawas

95.83%

97.22%

85.94%

95.71%

83.71%

84.82%

88.26%

90.29%

95.16%

Lebih termotivasi mengembangkan
manajemen sekolah
Catatan:

95.16%

94.36%

Lebih termotivasi mengadakan
pelatihan mandiri
tidak yakin

84.82%

Lebih termotivasi mengembangkan
manajemen sekolah

kurang yakin

yakin

sangat yakin

94.36%

Lebih termotivasi mengadakan
pelatihan mandiri

105
KESAN ORANGTUA DAN KOMITE SEKOLAH
Kurikulum 2013 menciptakan kemudahan belajar dan menyenangkan bagi siswa SD dan
SMP.
Komite

SD

Ortu
Orangtua

SMP

Siswa mudah belajar

Siswa mudah belajar
83.68%

77.90%

67.88%

62.11%

79.22%

79.98%

66.03%

80.49%

Siswa mudah beradaptasi
dengan metode pembelajaran

60.25%

Metode pembelajaran
menyenangkan

77.54%
79.03%

61.85%

Siswa mudah beradaptasi
dengan metode pembelajaran

Catatan:

tidak yakin

kurang yakin

yakin

Metode pembelajaran
menyenangkan
sangat yakin

106
KESAN ORANGTUA DAN KOMITE SEKOLAH
Kurikulum 2013 menciptakan kemudahan belajar dan menyenangkan bagi siswa SMA dan
SMK.
SMK

SMA

Siswa mudah belajar

Siswa mudah belajar

78.14%
73.08%

77.90%

69.06%

58.21%

51.53%

57.48%
75.60%

67.60%

55.24%

76.88%
75.42%

Siswa mudah beradaptasi
dengan metode pembelajaran

Metode pembelajaran
menyenangkan

Siswa mudah beradaptasi
dengan metode pembelajaran

Metode pembelajaran
menyenangkan

Komite

Orangtua
Ortu
Catatan:

tidak yakin

kurang yakin

yakin

sangat yakin

107
KESAN ORANGTUA DAN KOMITE SEKOLAH
Kurikulum 2013 mendapat respon positif dari komite sekolah dan orang tua: anak lebih
aktif bertanya, mandiri, kreatif, serta memiliki daya nalar yang lebih baik.
Komite

SD

Ortu
Orangtua

SMP

Lebih aktif bertanya dan berpendapat
92.08%

94.93%

Termotivasi untuk
observasi

93.91%

Karakter siswa
lebih terbangun

Lebih aktif bertanya dan berpendapat

92.81%

89.15%

90.56%

94.40%

Termotivasi untuk
observasi

94.54%

Karakter siswa
lebih terbangun

93.09%

93.79%

93.68%

93.04%

90.82%

93.36%

91.51%

Semangat belajar
lebih tinggi

Lebih terampil, inovatif
dan produktif

88.53%

92.73%

Semangat belajar
lebih tinggi

91.47%

90.25%

88.42%

91.17%

Daya nalar lebih baik

Hasrat membaca lebih tinggi
Catatan:

tidak yakin

92.76%

91.94%
92.31%

91.87%

89.90%

Lebih terampil, inovatif
dan produktif

kurang yakin

92.56%

Hasrat membaca lebih tinggi
yakin

93.46%

Daya nalar lebih baik
sangat yakin

108
KESAN ORANGTUA DAN KOMITE SEKOLAH
Kurikulum 2013 mendapat respon positif dari komite sekolah dan orang tua: anak lebih
aktif bertanya, mandiri, kreatif, serta memiliki daya nalar yang lebih baik.

SMA

SMK

Lebih aktif bertanya dan berpendapat

Lebih aktif bertanya dan berpendapat
94.35%

93.50%
91.77%

92.98%

Termotivasi untuk
observasi

Karakter siswa
lebih terbangun

92.35%

93.33%

Karakter siswa
lebih terbangun

Termotivasi untuk
observasi
91.36%

92.99%

93.30%

91.09%
90.21%

91.51%

91.61%

92.11%

Semangat belajar
lebih tinggi

Lebih terampil, inovatif
dan produktif

Semangat belajar
lebih tinggi

Lebih terampil, inovatif
dan produktif

90.64%

89.77%

89.48%

91.39%

93.12%

92.36%

87.53%
90.81%

89.28%

92.25%

90.69%

Daya nalar lebih baik

Hasrat membaca lebih tinggi

89.66%

Hasrat membaca lebih tinggi
Komite

Catatan:

tidak yakin

kurang yakin

yakin

sangat yakin

92.09% 92.23%

Daya nalar lebih baik
Orangtua
Ortu

109
E

Rencana Implementasi Tahun 2014
Skala Implementasi
No
1

Jenjang
Satuan

Kelas

SD

I

Tahun
2013
2% (2.598 Sekolah)

2014
100%

100%

100%

II

100%

III
IV

100%
2% (2.598 Sekolah)

100%

100%

100%

V

100%

VI
2

SMP

VII

VIII

100%
4% (1.436 sekolah)

100%

100%

100%

100%

IX
3

SMA/SMK

2015

100%

X

10%
100%
SMA (11.629
Sekolah)
SMK (10.628 sekolah)

100%

XI

100%

100%

XII

100%

111
Skema Implementasi Kurikulum 2013
Upload Buku sem II
2014/2015

Pendampingan
Upload Buku
semester I 2014/2015

Pengadaan dan
Distribusi Buku Sem II
oleh Pemda

Mulai Pelatihan
Narasumber Nasional
Mulai Pelatihan
Instruktur Nasional

Pelatihan
Manajemen
KS dan PS

Mulai Pelatihan
Guru, KS, PS
Penyaluran BOS Buku

Penggunaan
buku Sem I
di sekolah

Mulai Pembelian Buku
Sem I oleh Sekolah
I
Jan 2014

I

II

I

Feb

Mar

III

I
V

I

III

I

Apr

Mei

Jun

Penggunaan
buku Sem II
di sekolah

II

III

Jul

II
Agu Sep Okt Nop

Des

Jan 2015
112
Jumlah Sekolah Sasaran Pendidikan Dasar dan Menengah
No

Jenjang

1
3

Sekolah

SD

2

Siswa Kelas
1,2,4,5,7,8

1
2
3

17.640.917

SMP

35.597

7.107.950

PKLK

1.744

32.354

Jumlah
No

148.171

185.512

24.781.221

Jenjang

SMA
SMK
SMLB
JUMLAH

Jumlah
Sekolah

11.629
10.628
774
23.031

Siswa
Kelas X

1.767.368
1.597.352
4.008
3.368.728

Kelas XI

1.693.728
1.430.115
3.406
3.127.249

Jumlah : 208.543 Sekolah, 31.277.198 Siswa dan 1.377.791 Guru, KS, 113
PS
Alur Pelatihan

Identifikasi
Calon NS

Penggandaan
Bahan Pelatihan

[3.123]

Pelatihan
NS

TL

L

Identifikasi
Calon IN

Identifikasi
GS, KSS, PSS

Identifikasi
Sekolah Inti
•

[44.087]
Pelatihan
IN
L

[1.377.791]

TL

Guru,
KS, dan
PS
Sasaran

Pelatihan
GS, KSS, PSS

Pendampingan dan Penguatan

Kerjasama LPMP Dgn Provinsi/Kab/Kota

SISTEM INFORMASI PELATIHAN

(Guru SD, SMP, SMA, SMK)

DATA POKOK PENDIDIKAN

Penyusunan Bahan
Pelatihan

Monev dan
Penjaminan Mutu
Pelatihan

• Kerjasama Pembiayaan Pusat dan Daerah
Kerjasama Pelaksanaan dgn Asosiasi Profesi dan lembaga penyelenggaran
pendidikan non pemerintah

114
Terima Kasih
Semoga Memberikan Kemanfaatan

Más contenido relacionado

La actualidad más candente

Kurikulum 2013 materi pelatihan
Kurikulum 2013 materi pelatihanKurikulum 2013 materi pelatihan
Kurikulum 2013 materi pelatihanBudhi Emha
 
Kurikulum 2013
Kurikulum 2013Kurikulum 2013
Kurikulum 2013lusy_okay
 
Konsep dan rasional kurikulum 2013
Konsep dan rasional kurikulum 2013Konsep dan rasional kurikulum 2013
Konsep dan rasional kurikulum 2013sarinahcahpinang
 
Analisis kurikulum matematika sd (ktsp &amp; kurikulum
Analisis kurikulum matematika sd (ktsp &amp; kurikulumAnalisis kurikulum matematika sd (ktsp &amp; kurikulum
Analisis kurikulum matematika sd (ktsp &amp; kurikulumhena merna melina
 
1.4 strategi implementasi kurikulum rev
1.4 strategi implementasi kurikulum rev1.4 strategi implementasi kurikulum rev
1.4 strategi implementasi kurikulum revZo Ri
 
01 permendikbud nomor 67 tahun 2013 tentang kerangka dasar dan struktur kurik...
01 permendikbud nomor 67 tahun 2013 tentang kerangka dasar dan struktur kurik...01 permendikbud nomor 67 tahun 2013 tentang kerangka dasar dan struktur kurik...
01 permendikbud nomor 67 tahun 2013 tentang kerangka dasar dan struktur kurik...Ikhsan Ikhsanudin
 
Buku BSE Kelas 07 smp pendidikan pancasila dan kewarganegaraan ppkn guru 2017
Buku BSE Kelas 07 smp pendidikan pancasila dan kewarganegaraan ppkn guru 2017Buku BSE Kelas 07 smp pendidikan pancasila dan kewarganegaraan ppkn guru 2017
Buku BSE Kelas 07 smp pendidikan pancasila dan kewarganegaraan ppkn guru 2017FarahYudian
 
1.2 elemen perubahan kurikulum rev
1.2 elemen perubahan kurikulum rev1.2 elemen perubahan kurikulum rev
1.2 elemen perubahan kurikulum revAmrizal Ahmad
 
Pendapat guru terhadap penerapan kurikulum 2013
Pendapat guru terhadap penerapan kurikulum 2013Pendapat guru terhadap penerapan kurikulum 2013
Pendapat guru terhadap penerapan kurikulum 2013ELce PurWandarie
 
Hal judul dokumen ii 2010 2011
Hal judul dokumen ii 2010 2011Hal judul dokumen ii 2010 2011
Hal judul dokumen ii 2010 2011smp 4 bae kudus
 
Permendikbud Nomor 70 tentang Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum SMK-MAK
Permendikbud Nomor 70 tentang Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum SMK-MAKPermendikbud Nomor 70 tentang Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum SMK-MAK
Permendikbud Nomor 70 tentang Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum SMK-MAKalvinnoor
 
Permendikbud70 2013 kd-strukturkurikulum-smk-mak
Permendikbud70 2013 kd-strukturkurikulum-smk-makPermendikbud70 2013 kd-strukturkurikulum-smk-mak
Permendikbud70 2013 kd-strukturkurikulum-smk-makrivaldi endro
 
08. permendikbud-nomor-70-ttg-kerangka-dasar-dan-struktur-kurikulum-smk-mak-d...
08. permendikbud-nomor-70-ttg-kerangka-dasar-dan-struktur-kurikulum-smk-mak-d...08. permendikbud-nomor-70-ttg-kerangka-dasar-dan-struktur-kurikulum-smk-mak-d...
08. permendikbud-nomor-70-ttg-kerangka-dasar-dan-struktur-kurikulum-smk-mak-d...ISTAFIANI AMBARWATI
 

La actualidad más candente (17)

Kurikulum 2013 materi pelatihan
Kurikulum 2013 materi pelatihanKurikulum 2013 materi pelatihan
Kurikulum 2013 materi pelatihan
 
Kurikulum 2013
Kurikulum 2013Kurikulum 2013
Kurikulum 2013
 
Kurikulum 2013
Kurikulum 2013Kurikulum 2013
Kurikulum 2013
 
Konsep dan rasional kurikulum 2013
Konsep dan rasional kurikulum 2013Konsep dan rasional kurikulum 2013
Konsep dan rasional kurikulum 2013
 
Konsep kurikulum 2013 smp
Konsep kurikulum 2013  smpKonsep kurikulum 2013  smp
Konsep kurikulum 2013 smp
 
Analisis kurikulum matematika sd (ktsp &amp; kurikulum
Analisis kurikulum matematika sd (ktsp &amp; kurikulumAnalisis kurikulum matematika sd (ktsp &amp; kurikulum
Analisis kurikulum matematika sd (ktsp &amp; kurikulum
 
telaah SLTP
telaah SLTPtelaah SLTP
telaah SLTP
 
1.4 strategi implementasi kurikulum rev
1.4 strategi implementasi kurikulum rev1.4 strategi implementasi kurikulum rev
1.4 strategi implementasi kurikulum rev
 
01 permendikbud nomor 67 tahun 2013 tentang kerangka dasar dan struktur kurik...
01 permendikbud nomor 67 tahun 2013 tentang kerangka dasar dan struktur kurik...01 permendikbud nomor 67 tahun 2013 tentang kerangka dasar dan struktur kurik...
01 permendikbud nomor 67 tahun 2013 tentang kerangka dasar dan struktur kurik...
 
Dokumen kurikulum 2013
Dokumen kurikulum 2013Dokumen kurikulum 2013
Dokumen kurikulum 2013
 
Buku BSE Kelas 07 smp pendidikan pancasila dan kewarganegaraan ppkn guru 2017
Buku BSE Kelas 07 smp pendidikan pancasila dan kewarganegaraan ppkn guru 2017Buku BSE Kelas 07 smp pendidikan pancasila dan kewarganegaraan ppkn guru 2017
Buku BSE Kelas 07 smp pendidikan pancasila dan kewarganegaraan ppkn guru 2017
 
1.2 elemen perubahan kurikulum rev
1.2 elemen perubahan kurikulum rev1.2 elemen perubahan kurikulum rev
1.2 elemen perubahan kurikulum rev
 
Pendapat guru terhadap penerapan kurikulum 2013
Pendapat guru terhadap penerapan kurikulum 2013Pendapat guru terhadap penerapan kurikulum 2013
Pendapat guru terhadap penerapan kurikulum 2013
 
Hal judul dokumen ii 2010 2011
Hal judul dokumen ii 2010 2011Hal judul dokumen ii 2010 2011
Hal judul dokumen ii 2010 2011
 
Permendikbud Nomor 70 tentang Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum SMK-MAK
Permendikbud Nomor 70 tentang Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum SMK-MAKPermendikbud Nomor 70 tentang Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum SMK-MAK
Permendikbud Nomor 70 tentang Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum SMK-MAK
 
Permendikbud70 2013 kd-strukturkurikulum-smk-mak
Permendikbud70 2013 kd-strukturkurikulum-smk-makPermendikbud70 2013 kd-strukturkurikulum-smk-mak
Permendikbud70 2013 kd-strukturkurikulum-smk-mak
 
08. permendikbud-nomor-70-ttg-kerangka-dasar-dan-struktur-kurikulum-smk-mak-d...
08. permendikbud-nomor-70-ttg-kerangka-dasar-dan-struktur-kurikulum-smk-mak-d...08. permendikbud-nomor-70-ttg-kerangka-dasar-dan-struktur-kurikulum-smk-mak-d...
08. permendikbud-nomor-70-ttg-kerangka-dasar-dan-struktur-kurikulum-smk-mak-d...
 

Destacado

Makalah implementasi kurikulum 2013
Makalah implementasi kurikulum 2013 Makalah implementasi kurikulum 2013
Makalah implementasi kurikulum 2013 adfalpradigdo86
 
Perkembangan E-Learning UT
Perkembangan E-Learning UTPerkembangan E-Learning UT
Perkembangan E-Learning UTDimas Prasetyo
 
Pendekatan Empati Pada Tuton
Pendekatan Empati Pada TutonPendekatan Empati Pada Tuton
Pendekatan Empati Pada TutonDimas Prasetyo
 
Panduan singkat lync2013
Panduan singkat lync2013Panduan singkat lync2013
Panduan singkat lync2013Dimas Prasetyo
 
CRM Universitas Terbuka
CRM Universitas TerbukaCRM Universitas Terbuka
CRM Universitas TerbukaDimas Prasetyo
 
Sumber Belajar Dari Internet
Sumber Belajar Dari InternetSumber Belajar Dari Internet
Sumber Belajar Dari InternetDimas Prasetyo
 
Trends and Technology for Teaching and Learning
Trends and Technology for Teaching and LearningTrends and Technology for Teaching and Learning
Trends and Technology for Teaching and LearningDimas Prasetyo
 
Mobile Learning Content Development
Mobile Learning Content DevelopmentMobile Learning Content Development
Mobile Learning Content DevelopmentDimas Prasetyo
 
Paparan Kepala DInas Pendidikan Rakor Pendidikan 2015
Paparan Kepala DInas Pendidikan Rakor Pendidikan 2015Paparan Kepala DInas Pendidikan Rakor Pendidikan 2015
Paparan Kepala DInas Pendidikan Rakor Pendidikan 2015btkipkalteng
 
inovasi kurikulum dan pembelajaran
inovasi kurikulum dan pembelajaraninovasi kurikulum dan pembelajaran
inovasi kurikulum dan pembelajaranSuraya Atika
 
Pencapaian Pendidikan di Kepuluan Riau
Pencapaian Pendidikan di Kepuluan RiauPencapaian Pendidikan di Kepuluan Riau
Pencapaian Pendidikan di Kepuluan RiauFaharuddin Fahar
 
Pedoman implementasi kurikulum 2013 [final]
Pedoman implementasi kurikulum 2013 [final]Pedoman implementasi kurikulum 2013 [final]
Pedoman implementasi kurikulum 2013 [final]uhuy ho ho
 
Materi Bahasa Inggris kelas 12 - kurikulum 2013
Materi Bahasa Inggris kelas 12 - kurikulum 2013Materi Bahasa Inggris kelas 12 - kurikulum 2013
Materi Bahasa Inggris kelas 12 - kurikulum 2013Winda Sabrina
 
Lap. kegiatan mgmp
Lap. kegiatan mgmpLap. kegiatan mgmp
Lap. kegiatan mgmpIkhsan Din
 
Kurikulum dan Mutu Pendidikan di Indonesia
Kurikulum dan Mutu Pendidikan di IndonesiaKurikulum dan Mutu Pendidikan di Indonesia
Kurikulum dan Mutu Pendidikan di IndonesiaTedy Dradjat
 
Ktsp 2006 vs kurikulum 2013
Ktsp 2006 vs kurikulum 2013Ktsp 2006 vs kurikulum 2013
Ktsp 2006 vs kurikulum 2013Dodyk Fallen
 

Destacado (20)

Makalah implementasi kurikulum 2013
Makalah implementasi kurikulum 2013 Makalah implementasi kurikulum 2013
Makalah implementasi kurikulum 2013
 
Makalah kurikulum 2013
Makalah kurikulum 2013Makalah kurikulum 2013
Makalah kurikulum 2013
 
Perkembangan E-Learning UT
Perkembangan E-Learning UTPerkembangan E-Learning UT
Perkembangan E-Learning UT
 
Pendekatan Empati Pada Tuton
Pendekatan Empati Pada TutonPendekatan Empati Pada Tuton
Pendekatan Empati Pada Tuton
 
Panduan singkat lync2013
Panduan singkat lync2013Panduan singkat lync2013
Panduan singkat lync2013
 
CRM Universitas Terbuka
CRM Universitas TerbukaCRM Universitas Terbuka
CRM Universitas Terbuka
 
Sumber Belajar Dari Internet
Sumber Belajar Dari InternetSumber Belajar Dari Internet
Sumber Belajar Dari Internet
 
Trends and Technology for Teaching and Learning
Trends and Technology for Teaching and LearningTrends and Technology for Teaching and Learning
Trends and Technology for Teaching and Learning
 
Mobile Learning Content Development
Mobile Learning Content DevelopmentMobile Learning Content Development
Mobile Learning Content Development
 
Paparan Kepala DInas Pendidikan Rakor Pendidikan 2015
Paparan Kepala DInas Pendidikan Rakor Pendidikan 2015Paparan Kepala DInas Pendidikan Rakor Pendidikan 2015
Paparan Kepala DInas Pendidikan Rakor Pendidikan 2015
 
inovasi kurikulum dan pembelajaran
inovasi kurikulum dan pembelajaraninovasi kurikulum dan pembelajaran
inovasi kurikulum dan pembelajaran
 
Pencapaian Pendidikan di Kepuluan Riau
Pencapaian Pendidikan di Kepuluan RiauPencapaian Pendidikan di Kepuluan Riau
Pencapaian Pendidikan di Kepuluan Riau
 
Pedoman implementasi kurikulum 2013 [final]
Pedoman implementasi kurikulum 2013 [final]Pedoman implementasi kurikulum 2013 [final]
Pedoman implementasi kurikulum 2013 [final]
 
Implementasi Kurikulum 2013
Implementasi Kurikulum 2013Implementasi Kurikulum 2013
Implementasi Kurikulum 2013
 
Konversi kode bidang_studi
Konversi kode bidang_studiKonversi kode bidang_studi
Konversi kode bidang_studi
 
Materi Bahasa Inggris kelas 12 - kurikulum 2013
Materi Bahasa Inggris kelas 12 - kurikulum 2013Materi Bahasa Inggris kelas 12 - kurikulum 2013
Materi Bahasa Inggris kelas 12 - kurikulum 2013
 
Lap. kegiatan mgmp
Lap. kegiatan mgmpLap. kegiatan mgmp
Lap. kegiatan mgmp
 
Kurikulum dan Mutu Pendidikan di Indonesia
Kurikulum dan Mutu Pendidikan di IndonesiaKurikulum dan Mutu Pendidikan di Indonesia
Kurikulum dan Mutu Pendidikan di Indonesia
 
Karya ilmiah ut
Karya ilmiah utKarya ilmiah ut
Karya ilmiah ut
 
Ktsp 2006 vs kurikulum 2013
Ktsp 2006 vs kurikulum 2013Ktsp 2006 vs kurikulum 2013
Ktsp 2006 vs kurikulum 2013
 

Similar a IMPLEMENTASI KURIKULUM PENDIDIKAN NASIONAL 2013

Jumpa Pers Akhir Tahun 2013 - Kemdikbud
Jumpa Pers Akhir Tahun 2013 - KemdikbudJumpa Pers Akhir Tahun 2013 - Kemdikbud
Jumpa Pers Akhir Tahun 2013 - KemdikbudKreshna Aditya
 
Paparan Kemdikbud pada Jumpa Pers Akhir Tahun 2013
Paparan Kemdikbud pada Jumpa Pers Akhir Tahun 2013  Paparan Kemdikbud pada Jumpa Pers Akhir Tahun 2013
Paparan Kemdikbud pada Jumpa Pers Akhir Tahun 2013 Mohammad_Nuh
 
Undang undang 23 tahun 2014 terhadap kebijakan anggaran pendidikan 2016 plk
Undang undang 23 tahun 2014 terhadap kebijakan anggaran pendidikan 2016 plkUndang undang 23 tahun 2014 terhadap kebijakan anggaran pendidikan 2016 plk
Undang undang 23 tahun 2014 terhadap kebijakan anggaran pendidikan 2016 plkbtkipkalteng
 
Pendidikan dan Belajar Jarak Jauh
Pendidikan dan Belajar Jarak JauhPendidikan dan Belajar Jarak Jauh
Pendidikan dan Belajar Jarak JauhSiti Hardiyanti
 
01ArahPengembanganDikti.pdf
01ArahPengembanganDikti.pdf01ArahPengembanganDikti.pdf
01ArahPengembanganDikti.pdfAkunbaruSefar
 
Pendidikan Menengah Universal
Pendidikan Menengah UniversalPendidikan Menengah Universal
Pendidikan Menengah Universalgatothp
 
Best Practice Excellence Service For Education in East Java 2013
Best Practice  Excellence Service For Education in East Java 2013Best Practice  Excellence Service For Education in East Java 2013
Best Practice Excellence Service For Education in East Java 2013Kank Hari
 
Keterangan Hasil Capaian Pendidikan pd Konpers Hari Pendidikan Nasional 2014
Keterangan Hasil Capaian Pendidikan pd Konpers Hari Pendidikan Nasional 2014  Keterangan Hasil Capaian Pendidikan pd Konpers Hari Pendidikan Nasional 2014
Keterangan Hasil Capaian Pendidikan pd Konpers Hari Pendidikan Nasional 2014 Mohammad_Nuh
 
SosialisasiUU12-2012.pptx
SosialisasiUU12-2012.pptxSosialisasiUU12-2012.pptx
SosialisasiUU12-2012.pptxssuserd7fcbd1
 
Kebijakan_dan_Program_Prioritas_Kemdikbud.pptx
Kebijakan_dan_Program_Prioritas_Kemdikbud.pptxKebijakan_dan_Program_Prioritas_Kemdikbud.pptx
Kebijakan_dan_Program_Prioritas_Kemdikbud.pptxBambangAriSatria
 
Konsultan Pendidikan Indonesia | Kualita Pendidikan Indonesia
Konsultan Pendidikan Indonesia | Kualita Pendidikan IndonesiaKonsultan Pendidikan Indonesia | Kualita Pendidikan Indonesia
Konsultan Pendidikan Indonesia | Kualita Pendidikan IndonesiaMuchsin Ridlo
 
1. Paparan Kebijakan PSP BBGP Jabar.pptx
1. Paparan Kebijakan PSP BBGP Jabar.pptx1. Paparan Kebijakan PSP BBGP Jabar.pptx
1. Paparan Kebijakan PSP BBGP Jabar.pptxRsiaPermataPertiwi
 
Coaching pada In 2 Diklat Implementasi Kurikulum 2013
Coaching pada In 2 Diklat Implementasi Kurikulum 2013Coaching pada In 2 Diklat Implementasi Kurikulum 2013
Coaching pada In 2 Diklat Implementasi Kurikulum 2013I Nyoman Rudi (Sie PK LPPKS)
 
Standard kualiti sekolah
Standard kualiti sekolahStandard kualiti sekolah
Standard kualiti sekolahusedry
 
Peran Strategis Guru Dalam Pembelajaran Abad 21
Peran Strategis Guru Dalam Pembelajaran Abad 21Peran Strategis Guru Dalam Pembelajaran Abad 21
Peran Strategis Guru Dalam Pembelajaran Abad 21helius joelioes
 
Materi ekspose kadis pendidikan
Materi ekspose kadis pendidikanMateri ekspose kadis pendidikan
Materi ekspose kadis pendidikanHironymus Ghodang
 

Similar a IMPLEMENTASI KURIKULUM PENDIDIKAN NASIONAL 2013 (20)

Jumpa Pers Akhir Tahun 2013 - Kemdikbud
Jumpa Pers Akhir Tahun 2013 - KemdikbudJumpa Pers Akhir Tahun 2013 - Kemdikbud
Jumpa Pers Akhir Tahun 2013 - Kemdikbud
 
Paparan Kemdikbud pada Jumpa Pers Akhir Tahun 2013
Paparan Kemdikbud pada Jumpa Pers Akhir Tahun 2013  Paparan Kemdikbud pada Jumpa Pers Akhir Tahun 2013
Paparan Kemdikbud pada Jumpa Pers Akhir Tahun 2013
 
Undang undang 23 tahun 2014 terhadap kebijakan anggaran pendidikan 2016 plk
Undang undang 23 tahun 2014 terhadap kebijakan anggaran pendidikan 2016 plkUndang undang 23 tahun 2014 terhadap kebijakan anggaran pendidikan 2016 plk
Undang undang 23 tahun 2014 terhadap kebijakan anggaran pendidikan 2016 plk
 
Pendidikan dan Belajar Jarak Jauh
Pendidikan dan Belajar Jarak JauhPendidikan dan Belajar Jarak Jauh
Pendidikan dan Belajar Jarak Jauh
 
01ArahPengembanganDikti.pdf
01ArahPengembanganDikti.pdf01ArahPengembanganDikti.pdf
01ArahPengembanganDikti.pdf
 
Pendidikan Menengah Universal
Pendidikan Menengah UniversalPendidikan Menengah Universal
Pendidikan Menengah Universal
 
Best Practice Excellence Service For Education in East Java 2013
Best Practice  Excellence Service For Education in East Java 2013Best Practice  Excellence Service For Education in East Java 2013
Best Practice Excellence Service For Education in East Java 2013
 
Keterangan Hasil Capaian Pendidikan pd Konpers Hari Pendidikan Nasional 2014
Keterangan Hasil Capaian Pendidikan pd Konpers Hari Pendidikan Nasional 2014  Keterangan Hasil Capaian Pendidikan pd Konpers Hari Pendidikan Nasional 2014
Keterangan Hasil Capaian Pendidikan pd Konpers Hari Pendidikan Nasional 2014
 
SosialisasiUU12-2012.pptx
SosialisasiUU12-2012.pptxSosialisasiUU12-2012.pptx
SosialisasiUU12-2012.pptx
 
Bab 4
Bab 4Bab 4
Bab 4
 
Kebijakan_dan_Program_Prioritas_Kemdikbud.pptx
Kebijakan_dan_Program_Prioritas_Kemdikbud.pptxKebijakan_dan_Program_Prioritas_Kemdikbud.pptx
Kebijakan_dan_Program_Prioritas_Kemdikbud.pptx
 
Konsultan Pendidikan Indonesia | Kualita Pendidikan Indonesia
Konsultan Pendidikan Indonesia | Kualita Pendidikan IndonesiaKonsultan Pendidikan Indonesia | Kualita Pendidikan Indonesia
Konsultan Pendidikan Indonesia | Kualita Pendidikan Indonesia
 
1. Paparan Kebijakan PSP BBGP Jabar.pptx
1. Paparan Kebijakan PSP BBGP Jabar.pptx1. Paparan Kebijakan PSP BBGP Jabar.pptx
1. Paparan Kebijakan PSP BBGP Jabar.pptx
 
Coaching pada In 2 Diklat Implementasi Kurikulum 2013
Coaching pada In 2 Diklat Implementasi Kurikulum 2013Coaching pada In 2 Diklat Implementasi Kurikulum 2013
Coaching pada In 2 Diklat Implementasi Kurikulum 2013
 
Peningkatan mutu pendidikan
Peningkatan mutu pendidikanPeningkatan mutu pendidikan
Peningkatan mutu pendidikan
 
30. KIMIA.pdf
30. KIMIA.pdf30. KIMIA.pdf
30. KIMIA.pdf
 
Program raker ks 2014
Program raker  ks 2014Program raker  ks 2014
Program raker ks 2014
 
Standard kualiti sekolah
Standard kualiti sekolahStandard kualiti sekolah
Standard kualiti sekolah
 
Peran Strategis Guru Dalam Pembelajaran Abad 21
Peran Strategis Guru Dalam Pembelajaran Abad 21Peran Strategis Guru Dalam Pembelajaran Abad 21
Peran Strategis Guru Dalam Pembelajaran Abad 21
 
Materi ekspose kadis pendidikan
Materi ekspose kadis pendidikanMateri ekspose kadis pendidikan
Materi ekspose kadis pendidikan
 

Más de Dimas Prasetyo

Learning management System UT Strategy
Learning management System UT StrategyLearning management System UT Strategy
Learning management System UT StrategyDimas Prasetyo
 
Pengembangan Bahan Ajar Multimedia dan Profil P2M2 UT
Pengembangan Bahan Ajar Multimedia dan Profil P2M2 UTPengembangan Bahan Ajar Multimedia dan Profil P2M2 UT
Pengembangan Bahan Ajar Multimedia dan Profil P2M2 UTDimas Prasetyo
 
PERJALANAN PANJANG TRANFORMASI DIGITAL UNIVERSITAS TERBUKA
PERJALANAN PANJANG  TRANFORMASI DIGITAL UNIVERSITAS TERBUKAPERJALANAN PANJANG  TRANFORMASI DIGITAL UNIVERSITAS TERBUKA
PERJALANAN PANJANG TRANFORMASI DIGITAL UNIVERSITAS TERBUKADimas Prasetyo
 
Learning management system in HE
Learning management system in HELearning management system in HE
Learning management system in HEDimas Prasetyo
 
E learning-basic guidelines to develop multimedia learning
E learning-basic guidelines to develop multimedia learningE learning-basic guidelines to develop multimedia learning
E learning-basic guidelines to develop multimedia learningDimas Prasetyo
 
Mengenal Camtasia Studio
Mengenal Camtasia StudioMengenal Camtasia Studio
Mengenal Camtasia StudioDimas Prasetyo
 
Perubahan Pola Pikir dalam Kurikulum 2013
Perubahan Pola Pikir dalam Kurikulum 2013Perubahan Pola Pikir dalam Kurikulum 2013
Perubahan Pola Pikir dalam Kurikulum 2013Dimas Prasetyo
 
Reaching Younger Distance Learners through Technology & Social Media, Indones...
Reaching Younger Distance Learners through Technology & Social Media, Indones...Reaching Younger Distance Learners through Technology & Social Media, Indones...
Reaching Younger Distance Learners through Technology & Social Media, Indones...Dimas Prasetyo
 
2010 12 mysql_clusteroverview
2010 12 mysql_clusteroverview2010 12 mysql_clusteroverview
2010 12 mysql_clusteroverviewDimas Prasetyo
 
Plny12 galera-cluster-best-practices
Plny12 galera-cluster-best-practicesPlny12 galera-cluster-best-practices
Plny12 galera-cluster-best-practicesDimas Prasetyo
 
E texbooks for student’s e-resources
E texbooks for student’s e-resourcesE texbooks for student’s e-resources
E texbooks for student’s e-resourcesDimas Prasetyo
 
Petunjuk Singkat Webinar UT
Petunjuk Singkat Webinar UTPetunjuk Singkat Webinar UT
Petunjuk Singkat Webinar UTDimas Prasetyo
 
An Introduction to Linux
An Introduction to LinuxAn Introduction to Linux
An Introduction to LinuxDimas Prasetyo
 
Universitas terbuka at a glance
Universitas terbuka at a glanceUniversitas terbuka at a glance
Universitas terbuka at a glanceDimas Prasetyo
 
Exe Learning -An Introduction
Exe Learning -An Introduction Exe Learning -An Introduction
Exe Learning -An Introduction Dimas Prasetyo
 

Más de Dimas Prasetyo (20)

Learning management System UT Strategy
Learning management System UT StrategyLearning management System UT Strategy
Learning management System UT Strategy
 
Pengembangan Bahan Ajar Multimedia dan Profil P2M2 UT
Pengembangan Bahan Ajar Multimedia dan Profil P2M2 UTPengembangan Bahan Ajar Multimedia dan Profil P2M2 UT
Pengembangan Bahan Ajar Multimedia dan Profil P2M2 UT
 
PERJALANAN PANJANG TRANFORMASI DIGITAL UNIVERSITAS TERBUKA
PERJALANAN PANJANG  TRANFORMASI DIGITAL UNIVERSITAS TERBUKAPERJALANAN PANJANG  TRANFORMASI DIGITAL UNIVERSITAS TERBUKA
PERJALANAN PANJANG TRANFORMASI DIGITAL UNIVERSITAS TERBUKA
 
Learning management system in HE
Learning management system in HELearning management system in HE
Learning management system in HE
 
ELearning Development
ELearning DevelopmentELearning Development
ELearning Development
 
E learning-basic guidelines to develop multimedia learning
E learning-basic guidelines to develop multimedia learningE learning-basic guidelines to develop multimedia learning
E learning-basic guidelines to develop multimedia learning
 
Mengenal Camtasia Studio
Mengenal Camtasia StudioMengenal Camtasia Studio
Mengenal Camtasia Studio
 
Perubahan Pola Pikir dalam Kurikulum 2013
Perubahan Pola Pikir dalam Kurikulum 2013Perubahan Pola Pikir dalam Kurikulum 2013
Perubahan Pola Pikir dalam Kurikulum 2013
 
Reaching Younger Distance Learners through Technology & Social Media, Indones...
Reaching Younger Distance Learners through Technology & Social Media, Indones...Reaching Younger Distance Learners through Technology & Social Media, Indones...
Reaching Younger Distance Learners through Technology & Social Media, Indones...
 
2010 12 mysql_clusteroverview
2010 12 mysql_clusteroverview2010 12 mysql_clusteroverview
2010 12 mysql_clusteroverview
 
Plny12 galera-cluster-best-practices
Plny12 galera-cluster-best-practicesPlny12 galera-cluster-best-practices
Plny12 galera-cluster-best-practices
 
E texbooks for student’s e-resources
E texbooks for student’s e-resourcesE texbooks for student’s e-resources
E texbooks for student’s e-resources
 
Teaching Online
Teaching OnlineTeaching Online
Teaching Online
 
Petunjuk Singkat Webinar UT
Petunjuk Singkat Webinar UTPetunjuk Singkat Webinar UT
Petunjuk Singkat Webinar UT
 
Blended Elearning
Blended ElearningBlended Elearning
Blended Elearning
 
Mobile Moodle
Mobile MoodleMobile Moodle
Mobile Moodle
 
FLash Reader
FLash ReaderFLash Reader
FLash Reader
 
An Introduction to Linux
An Introduction to LinuxAn Introduction to Linux
An Introduction to Linux
 
Universitas terbuka at a glance
Universitas terbuka at a glanceUniversitas terbuka at a glance
Universitas terbuka at a glance
 
Exe Learning -An Introduction
Exe Learning -An Introduction Exe Learning -An Introduction
Exe Learning -An Introduction
 

Último

Catatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus PerilakuCatatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus PerilakuHANHAN164733
 
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasMembuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasHardaminOde2
 
Dinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup Bangsa
Dinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup BangsaDinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup Bangsa
Dinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup BangsaEzraCalva
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxHeruFebrianto3
 
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptxMTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptxssuser0239c1
 
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKAPPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKARenoMardhatillahS
 
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptxSBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptxFardanassegaf
 
POWERPOINT BAHAN AJAR SENYAWA KELAS VIII SMP
POWERPOINT BAHAN AJAR SENYAWA KELAS VIII SMPPOWERPOINT BAHAN AJAR SENYAWA KELAS VIII SMP
POWERPOINT BAHAN AJAR SENYAWA KELAS VIII SMPAnaNoorAfdilla
 
Materi power point Kepemimpinan leadership .ppt
Materi power point Kepemimpinan leadership .pptMateri power point Kepemimpinan leadership .ppt
Materi power point Kepemimpinan leadership .pptAcemediadotkoM1
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxsudianaade137
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdfShintaNovianti1
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxarnisariningsih98
 
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasPembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasAZakariaAmien1
 
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docxSILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docxrahmaamaw03
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2noviamaiyanti
 
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptxSKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptxg66527130
 
PRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptx
PRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptxPRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptx
PRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptxPCMBANDUNGANKabSemar
 
Konflik, Kekerasan, dan Perdamaian Bagian 1.pptx
Konflik, Kekerasan, dan Perdamaian Bagian 1.pptxKonflik, Kekerasan, dan Perdamaian Bagian 1.pptx
Konflik, Kekerasan, dan Perdamaian Bagian 1.pptxintansidauruk2
 

Último (20)

Catatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus PerilakuCatatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
 
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasMembuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
 
Dinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup Bangsa
Dinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup BangsaDinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup Bangsa
Dinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup Bangsa
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
 
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptxMTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
 
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKAPPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
 
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptxSBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
 
POWERPOINT BAHAN AJAR SENYAWA KELAS VIII SMP
POWERPOINT BAHAN AJAR SENYAWA KELAS VIII SMPPOWERPOINT BAHAN AJAR SENYAWA KELAS VIII SMP
POWERPOINT BAHAN AJAR SENYAWA KELAS VIII SMP
 
Materi power point Kepemimpinan leadership .ppt
Materi power point Kepemimpinan leadership .pptMateri power point Kepemimpinan leadership .ppt
Materi power point Kepemimpinan leadership .ppt
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
 
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasPembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
 
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docxSILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
 
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptxSKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
 
PRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptx
PRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptxPRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptx
PRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptx
 
Konflik, Kekerasan, dan Perdamaian Bagian 1.pptx
Konflik, Kekerasan, dan Perdamaian Bagian 1.pptxKonflik, Kekerasan, dan Perdamaian Bagian 1.pptx
Konflik, Kekerasan, dan Perdamaian Bagian 1.pptx
 

IMPLEMENTASI KURIKULUM PENDIDIKAN NASIONAL 2013

  • 1. Paparan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Press Workshop: IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Pondok Cabe, 14 Januari 2014 1
  • 2. SISTEMATIKA I PENGANTAR II ARAH KEBIJAKAN DAN CAPAIAN PEMBANGUNAN PENDIDIKAN III IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 2
  • 4. Bonus Demografi: Mempersiapkan Generasi Emas 100 Tahun Indonesia Merdeka Population (000) (%) Window of opportunity 350,000 300,000 100.0 90.0 80.0 250,000 70.0 60.0 200,000 50.0 150,000 40.0 30.0 100,000 20.0 50,000 10.0 Population 2050 2045 2040 2035 2030 2025 2020 2015 2010 2005 2000 1995 1990 1985 1980 1975 1970 1965 1960 1955 0 1950 0 Dependency ratio Indonesian median age < 30 years (2012) Indonesia has the demographic window of opportunity while Asia is aging .... Source: United Nations, 2013 4
  • 5. Generasi Emas 100 Tahun Indonesia Merdeka Strukutur Penduduk Indonesia Tahun 2010 90+ 0.28 80-89 1.58 70-79 Kelompok umur Jumlah Penduduk: 237 Juta orang Pendidikan Menengah Universal (PMU) & Kurikulum 2013 Pendidikan Tinggi yang berkualitas dan berdaya saing Pendidikan Dasar berkualitas dan merata Pendidikan karakter Memastikan semua penduduk usia sekolah bersekolah 10.75 50-59 20.01 40-49 45-54 tahun 30.57 30-39 Generasi 100 thn Merdeka (Usia pada tahun 2045) Jumlah Penduduk: 317 Juta orang 5.43 60-69 Periode Bonus Demografi 2010-2035 35-44 tahun 38.34 20-29 41.20 10-19 43.55 0-9 45.93 0.00 20.00 40.00 Jumlah Penduduk (juta) 60.00 Paudisasi Pendidikan Dasar berkualitas dan merata Pendidikan karakter Memastikan semua penduduk usia sekolah bersekolah Sumber: Badan Pusat Statistik, 2011 dan United Nations 2013 5
  • 6. II ARAH KEBIJAKAN DAN CAPAIAN PEMBANGUNAN PENDIDIKAN
  • 7. 4 Isu Pokok Pembangunan Pendidikan dan Kebudayaan Tantangan AKSES MUTU & RELEVANSI PELESTARIAN DAN PENGEMBANGAN KEBUDAYAAN TATA KELOLA • • • • • • • • • Populasi yang besar Disparitas sosial, ekonomi, geografis Daya tampung terbatas Layanan belum merata. … Sarana-prasarana rusak & kurang lengkap Disparitas mutu & distribusi guru Pendidikan karakter belum memadai Adanya kesenjangan pendidikan dengan dunia kerja • … Arah Kebijakan memastikan ketersediaan dan keterjangkauan meningkatkan mutu dan relevansi secara berkelanjutan • Konservasi produk budaya masih terbatas • Diplomasi budaya belum efektif dimanfaatkan • Regulasi bidang kebudayaan masih terbatas • ... menuntaskan konservasi, pengembang an, diplomasi, dan promosi kebudayaan • • • • • memastikan sumberdaya dikelola efisien, efektif, transpara n, akuntabel Penggunaan sumberdaya belum efisien Kurang fokus pada tupoksi Kurang transparan Kurang akuntabel … 7
  • 8. Kebijakan Pembangunan Dikbud Tahun 2014 Rujukan • UUD 1945, UU Sisdiknas (20/2003), UU Guru dan Dosen (14/2005), UU Bendera, Bahasa, dan Lambang Negara, Serta Lagu Kebangsaan (24/2009), UU Cagar Budaya (11/2010), UU Dikti (12/2012), dan peraturan perundangan lain yg terkait. • RPJMN 2009-2014. • Renstra Kemdikbud 2010-2014. • Kontrak Kinerja Menteri dan Arahan Presiden Arah Kebijakan 1.Peningkatan akses dan kualitas pendidikan anak usia dini (PAUD), pendidikan nonformal dan pendidikan informal; 2.Peningkatan kualitas wajib belajar pendidikan dasar sembilan tahun yang merata. 3.Peningkatan akses, kualitas dan relevansi pendidikan menengah universal (PMU). 8
  • 9. Kebijakan Pembangunan Dikbud Tahun 2014 4. Peningkatan akses, kualitas, relevansi dan daya saing pendidikan tinggi, termasuk penyediaan BOPTN, ekspansi daya tampung (termasuk pendirian PTN baru dan pembangunan Akademi Komunitas). 5. Peningkatan profesionalisme, pemerataan distribusi, dan kesejahteraan guru dan tenaga kependidikan. 6. Melanjutkan implementasi kurikulum 2013. 7. Pengembangan, pelindungan, dan pemanfaatan warisan budaya dan bahasa serta peningkatan apresiasi masyarakat terhadap keragaman seni dan budaya. 8. Penguatan tata kelola pendidikan yang berbasis pada performance based budgeting dan reformasi birokrasi untuk meningkatkan akuntabilitas, efisiensi, dan efektivitas manajemen pelayanan pendidikan. 9
  • 10. Pendidikan: Peningkatan- Perluasan Akses dan Kualitas (PAUD, Dikdas, Dikmen dan Dikti
  • 12. AKSES = f ( ketersediaan + keterjangkauan ) …satuan pendidikan (tempat layanan pendidikan) yang tersedia dan merata di semua wilayah yang ada WNI.. kebijakan Penambahan dan Pemerataan Daya Tampung 1. Paudisasi 2. Wajar 9 Tahun 3. Pendidikan Menengah Universal 4. Pengembangan PT Baru dan Pembangunan Akademi Komunitas 5. Sekolah Indonesia di Luar Negeri dan CLC ..layanan pendidikan yang dapat dinikmati oleh seluruh lapisan masyarakat tanpa diskriminasi status sosial-ekonomi… kebijakan Penyediaan Biaya Operasional Sekolah dan Bantuan Personal Siswa Miskin: 6. BOS Supply 7. BOPTN 8. Bantuan Siswa/ Mahasiswa Miskin Demand 12 12
  • 13. PAUDNI: PAUDISASI (Satu Desa Satu PAUD) 6% ≈ 2,6 jt anak Sasaran 2014 Catatan: APK PAUD = jumlah peserta PAUD / Jumlah penduduk usia 3-6 tahun Kegiatan • • • • • • BOP PAUD bagi 45.000 lembaga Rehabilitasi 80 lembaga PAUD Terpadu Bantuan rintisan dan penguatan PAUD bagi 6.000 Lembaga Pemberian Alat Peraga Edukasi bagi 1.150 lembaga PAUD Penguatan Sarana Pembelajaran 50 lembaga PAUD Pemberdayaan 530 Lembaga Masyarakat/Ormas/Institusi untuk menyelenggarakan PAUD 13
  • 14. Perkembangan Kinerja Pendidikan, 2004-2012 120 112.5 115.71 116.56 116.77 115.33 115.43 116.2 111.2 112.57 100 Persen 80 81.22 85.22 88.68 60 40 20 49.01 17.48 52.2 17.94 56.22 19.98 92.52 60.51 20.65 96.18 64.28 21.26 98.11 69.6 21.57 98.2 70.53 26.34 99.47 103.9 117 118 107.3 110 85 30 76.5 78.7 82 27.09 27.9 28.7 0 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 Tahun APK SD/MI/Paket A APK SMP/MTs/Paket B APK SMA/SMK/MA/Paket C APK PT/PTA (19-23 th) Catatan: angka tahun 2013-2014 merupakan angka sasaran 14
  • 15. Lama Sekolah dan Buta Aksara RATA-RATA LAMA SEKOLAH PENDUDUK 15 TAHUN KE ATAS PERSENTASE BUTA AKSARA PENDUDUK 15-59 TAHUN 8,01 4,02 • Capaian rata-rata lama sekolah penduduk usia 15 tahun ke atas tahun 2011 telah melebihi target tahun 2012 yang ditetapkan dalam RPJMN 2010-2014. • Angka buta aksara penduduk usia 15 tahun ke atas tahun 2011 menurun, melampaui target tahun 2012 RPJMN 2010-2014. 15
  • 16. Partisipasi (APM/APK) Siswa/Mahasiswa APM SD/MI/Paket A 95,75 APK SMA/SMK/MA/Paket C 78,70 APM SMP/MTs/Paket B 78,80 APK PT/PTA (usia 19-23 tahun) 27,90 16
  • 17. Angka Putus Sekolah (%), 2004/2005 – 2011/2012 3.00 3.00 SD 2.50 2.00 1.50 SMP 2.50 2.00 2.99 1.50 1.00 1.00 0.50 0.90 2.83 1.57 0.50 - 2004/2005 5.00 2011/2012 2004/2005 SMK 5.00 SMA 4.00 4.00 3.00 2011/2012 3.00 2.00 1.64 5.43 1.16 2.00 1.00 - 3.34 1.00 2004/2005 Sumber: PDSP, Kemdikbud 2011/2012 2004/2005 2011/2012 17
  • 18. Bantuan Operasional Sekolah (BOS) …meringankan beban masyarakat terhadap pembiayaan pendidikan… Sekolah 2011 2012 Unit Cost: 2013 2014 Rp. Siswa/Tahun a. SD 397.000 580.000 580.000 580.000 b. SMP 570.000 710.000 710.000 710.000 - 120.000 1.000.0001) 1.000.000 c. SMA/SMK Penyaluran: a. SD Kab/Kota Provinsi Provinsi Provinsi b. SMP Kab/Kota Provinsi Provinsi Provinsi - Pusat Pusat Pusat2) c. SMA/SMK 1) Mulai Semester 1 Tahun Ajaran 2013/2014 18
  • 20. PERSEPSI TERHADAP PROGRAM BOS Ya Swasta Meningkatkan layanan Pendidikan Ya Tidak Negeri + Swasta 0.00% Meningkatkan layanan Pendidikan 5.00% Meningkatkan fasilitas sekolah Meningkatkan fasilitas sekolah 8.20% Mengurangi biaya pendidikan 4.84% 8.00% Mengurangi biaya pendidikan 8.00% Meningkatkan layanan Pendidikan Negeri Tidak 8.57% Meningkatkan fasilitas sekolah 8.33% Mengurangi biaya pendidikan 2.70% 0% 20% 40% 60% 80% 100% 0% 20% 40% 60% 80% 100% Sumber: Survey Persepsi Orang Tua dan Guru/Kepala Sekolah, UKMP3, 2013 20
  • 21. Dikti: Pembangunan Perguruan Tinggi Membuat Sabuk Pengaman Sosial Budaya …menjamin penyedian dan peningkatan daya tampung Perguruan Tinggi secara merata di Indonesia… Poli Sendawar •Univ. Samudera Langsa •Univ. Teuku Umar Univ Borneo Tarakan Poli Nusa Utara Umrah Poli Bengkalis Poli Batam Gorontalo: Poltek Gorontalo Poli Terpikat Sambas IT Kalimantan Poli Balikpapan Univ Sulawesi Barat Tanah Laut Univ 19 November Kolaka Poli Sidoarjo Poli Madura Univ Andi Djemma Poli Subang Calon PTN Baru Pusat Unggulan (Center Of Exellence) Usulan Penegerian Uni Musamus DKI Jakarta: Poli Muara Teweh UPN Veteran Jakarta Poli IT Lampung Selatan PTN yg telah ada PTN Baru (Telah Dibuka) Poli Fak-Fak Poli Sorong Poli Bitung Univ. Babel Poli Ketapang Polman Babel Univ. Graha Nusantara Maluku Utara: Poltek Perdamaian Halmahera Poli Madiun Poli Banyuwangi Jawa Tengah & DIY: Univ Tidar Magelang UPN Veteran Yogyakarta Jawa Timur: UPN Veteran Jawa Timur Jawa Barat: Univ Panca Marga Probolinggo Univ Timor Poli Sidoardjo, Bitung, dan Sorong: NTT: Univ Nusa Nipa Pengelola oleh Kem Kelautan dan Perikanan Univ Siliwangi Tasikmalaya Univ Swadaya Gunung Jati Univ Singaperbangsa Karawang Poltek Sukabumi 21
  • 22. Dikti: Pembangunan Akademi Komunitas Amanat UU Dikti dan Ikut Menyiapkan SDM di 6 Koridor Ekonomi 1. Aceh Utara 2. Aceh Tamiang 3. Langsa 2. Kab. Deliserdang 4. Bengkalis 5. Pelalawan 1. Kab. Aceh Barat 6. Nias Utara 3. Kab. Tanah Datar 31. Kota Bontang 29. Kab. Singkawang 22. Paser 23. Berau 11. Pringsewu 12. Mesuji 24. Polewali Mandar 25. Enrekang 4. Kota Prabumulih 5. Kab. Pagar Alam 6. Pangkal Pinang 35. Kab. Manokwari 33. Kab. Kolaka 14. Trenggalek 15. Madiun 16. Bondowos 17. Gresik 26. Bombana 27. Kep. Yapen 10. Kab. Karawang 11. Kab. Cianjur 12. Kab. Tuban 7. Solok Selatan 13. Kab. Jepara 30. Kab. Waringin TImur 8. Dharmasraya 34. Kab. Buru 9. Sawah lunto 24. Kab. Gianyar 28. Kab. Nagekeo 10. Padang Pariaman 32. Kab. Keerom 7. Kab. Muko-muko 8. Kab. Lampung Tengah 14. Kab. Ponorogo 9. Kab. Rejang Lebong 19. Ende 15. Kab. Pacitan 20. Lembata 16. Kab. Sumenep 13. Rembang 17. Kab. Temanggung 26. Kab. Sumbawa 21. Kupang = 2012 18. Kab. Situbondo 25. Kab. Mataram 19. Kab. Sidoarjo 20. Kab. Nganjuk 27. Kab. Sumba Timur = 2013 21. Kab. Bojonegoro 18. Sumbawa Barat 22. Kab. Lamongan = 2014 (lokasi akan ditentukan) 23. Kota Blitar Keterangan: 35 27 30 22
  • 23. Penyediaan BOPTN Upaya Mengendalikan Biaya Pendidikan Tinggi Amanat UU 12/2012 Pemerintah mengalokasikan dana bantuan operasional PTN dari anggaran fungsi Pendidikan Alokasi BOPTN (Trilyun Rp) 3.2 2,7 1,2 2012 2013 2014 PENGGUNAAN 1. Pelaksanaan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat 2. Biaya pemeliharaan 3. Penambahan bahan praktikum/kuliah 4. Bahan pustaka 5. Penjaminan mutu 6. Pelaksanaan kegiatan kemahasiswaan 7. Pembiayaan langganan daya dan jasa 8. Pelaksanaan kegiatan penunjang 9. Pengembangan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) dalam pembelajaran 10. Honor dosen dan tenaga kependidikan non PNS 11. Pengadaan dosen tamu 12. Sarana Prasarana Sederhana 13. Kegiatan lain yang merupakan prioritas dalam renstra PT 23
  • 24. Sebaran UKT Mahasiswa Baru Nasional Jumlah Mahasiswa 45,000 13.91% 13.35% 16.00% 12.90% 40,000 12.49% 35,000 10.64% 9.95% 9.60% 30,000 MAHASISWA 14.00% PROSEN 12.00% 10.00% 25,000 8.00% 20,000 15,000 4.86% 2.22% 2.85% 0.38% 0.99% 1.20% 10,000 5,000 6.00% 3.85% 0.81% - 4.00% 2.00% >10,0 9,0-10,0 8,0-9,0 7,0-8,0 6,0-7,0 5,0-6,0 4,0-5,0 3,0-4,0 2,5-3,0 2,0-2,5 1,5-2,0 1,0-1,5 0,5-1,0 0-0,5 0 0.00% SPP (Juta Rp) 24
  • 25. Bantuan Siswa/Mahasiswa Miskin Menjamin Peserta Didik Tetap Sekolah Beasiswa Bidik Misi Total Penerima BSM 2014 12,86 juta siswa/mhs Jenjang Satuan Biaya (Ribu Rp): 2013 2014 SD 360 450 SMP 560 750 SM 1.000 1.000 PT 12.000 12.000 25
  • 26. Perbandingan Indeks Prestasi Rata-rata Angkatan 2010 per Jenis Perguruan Tinggi Berdasarkan Jenis Kelamin Target IPK minimum program Bidikmisi L 3.4 3.3 3.27 3.17 IPK Rata-rata 3.2 3.1 3.21 3.06 3.06 3.16 3.08 3.08 3.37 3.33 3.26 3.22 3.17 3.16 3.11 3.18 3.23 3.21 3.21 3.16 3.12 3.06 3.19 3.19 3.12 3.06 3.05 3.00 2.98 2.97 3 P 2.9 2.8 Universitas Institut Politeknik Universitas Institut Politeknik Universitas Institut Politeknik Universitas Institut Politeknik Universitas Institut Politeknik 2.7 IPK rata-rata mahasiswi lebih tinggi dibandingkan dengan IPK rata-rata mahasiswa 86,7% mahasiswa Bidikmisi IPK ≥ 2,75 79 mahasiswa Bidikmisi IPK = 4,0 26
  • 27. Kunjungan Ke Rumah Penerima Bidik Misi Purwokerto Purwokerto Gorontalo Jambi Manado Kupang 27
  • 28. Peningkatan Mutu dan Relevansi Pendidikan
  • 29. MUTU = f ( Pendidik + Kurikulum + Sarana ) …Pendidik yang profesional dan merata di semua wilayah.. kebijakan Sertifikasi Pendidik Kualifikasi Pendidik SM3T PPG dan Pelatihan berkelanjutan ...Implementasi Kurikulum 2013… kebijakan kebijakan Peningkatan Kualitas dan Pemerataan Pendidik 1. 2. 3. 4. ..jaminan sarana prasarana yang memenuhi standar nasional pendidikan … Penerapan Kurikulum Tematik Terpadu 5. 6. Kurikulum 2013 Ujian Nasional Penyediaan Sarana Prasarana Pendidikan sesuai SNP 7. 8. 9. Rehabilitasi ruang kelas Sekolah terkoneksi Internet Laboratorium dan Perpustakaan 29
  • 30. Peningkatan Kualitas Guru 1. UKA - UKG 2. Pengembangan Keberkelanjutan Peningkatan Mutu Perbaikan Pendidikan Penyediaan Guru Baru Guru Pengukuran kinerja Perbaikan Pendidikan Guru (UU 14/2005 Pasal 23 Ayat (1)): • Seleksi Khusus • Berasrama (untuk memperkuat kompetensi kepribadian dan sosial) • Kemampuan mengampu mata pelajaran ganda (mayor-minor) • Beasiswa 2,9 juta guru Pensiun 33 ribu/tahun 30
  • 31. SM3T ...Sarjana Mendidik daerah 3T (SM3T) untuk menjamin semua sekolah di daerah 3T dilayani oleh tenaga pendidik yang cukup dan cakap.. 20 80 90 Pidie Jaya 90 Aceh Besar 60 110 Gayo Lues 90 Aceh Timur 80 Simeulue 100 40 Karimun 90 110 Natuna 150 100 130 Sanggau 150 90 130 110 Malinau 130 Nunukan 170 275 Kep. Sangihe, Sitaro, Talaud 40 50 60 95 Manokwari 90 60 40 90 Landak 50 Manggarai 100 Keterangan: 130 90 90 Sorong 110 150 50 165 Kupang 80 40 Kaimana Teluk Bintuni 95 90 Lembata 40 100 Rote Ndao 150 Ngada 90 140 Ende 50 Manggarai Timur 90 = 2014 (63 Kab di 10 Prov) 90 Alor 90 Sumba Timur 170 = 2013 (62 kab. di 10 Prov) Nabire 60 Yahukimo 90 Flores Timur 70 8.683 95 115 Biak Numfor 80 3.100 Teluk Wondama 95 Raja Ampat 50 130 Kutai Barat 90 Nias Aceh 100 110 Selatan Aceh Singkil 20 Kep. Anambas 110 130 40 Timika Waropen 95 Maluku Barat Daya 30 40 90 30 Mimika 63 Kab. di 10 Prov 31
  • 32. 32
  • 33. PPGT ....Program Rintisan Pendidikan Profesi Guru Terintegrasi Berkewenangan Tambahan (PPGT) untuk memenuhi kekurangan guru pada daerah terdepan, terluar dan tertinggal.... Aceh 135 85 147 165 20 Sumut Kaltim Kepri 10 3 7 Kalbar 20 8 Sulut 17 96 8 30 27 35 25 Pabar 11 Papua 19 10 30 6 Maluku Keterangan: 464 = 2011 500 = 2012 509 = 2013 500 = 2014 125 199 22 80 33 52 105 NTT LPTK Penyelenggara: 1. Universitas Negeri Padang 2. Universitas Negeri Jakarta 3. Universitas Pendidikan Indonesia 4. Universitas Negeri Semarang 5. Universitas Negeri Yogyakarta 6. Universitas Negeri Surabaya 7. Universitas Negeri Makassar 8. Universitas Negeri Menado 9. Universitas Bengkulu 10. Universitas Sanata Dharma 50 241 162 33
  • 35. Daftar Isi Kurikulum 2013 A Pengembangan Kurikulum 2013 B Buku Kurikulum 2013 C Model Pembelajaran D Hasil Monitoring dan Evaluasi Implementasi Kurikulum 2013 E Rencana Implemenasi Tahun 2014 35
  • 37. Tujuan Pendidikan Nasional (Pasal 3 UU No 20 Sisdiknas Tahun 2003) Berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Sikap Spiritual beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa Sikap Sosial berakhlak mulia, sehat, mandiri, dan demokratis serta bertanggung jawab Pengetahuan berilmu Keterampilan cakap dan kreatif .... memanusiakan manusia (humanizing human being)...... 37
  • 38. Strategi Peningkatan Kinerja Pendidikan Efektivitas Pembelajaran (Kurikulum, G uru,..) Dikdas-Wajar 9 th Lama Sekolah Periode 1994-2012 Dikmen-PMU Mulai 2013 38
  • 40. Manfaat Perubahan Kurikulum • Penataan perbukuan: – Aspek substansi – Aspek ekonomi • Penataan LPTK dalam penyiapan dan pengadaan guru – Substansi pendidikan – Manajemen pengembangan • Penataan Pelatihan guru – Materi pelatihan – Model pelatihan (termasuk pelatihan berkelanjutan dalam rangka penyiapan pengukuran kinerja guru) • Memperkuat budaya sekolah: – Pengintegrasian kurikuler, ko-kurikuler, ekstra kurikuler – Penguatan peran BK – Pembenahan manajemen sekolah terutama pemanfaatan fasilitas sekolah • Memperkuat integrasi pengetahuan-bahasa-budaya • Memperkuat NKRI 40
  • 41. Elemen Perubahan pada Kurikulum 2013 Elemen Perubahan 41
  • 42. Proses Perumusan Keterkaitan Kompetensi Lulusan antar Jenjang Pendidikan PAUD PAUD PAUD KI KI KL Kelas IIII Kelas IIII KI KI KL Kelas IV Kelas IV KI KI KL Kelas V Kelas V Tujuan Pendidikan Nasional KI KI KL Kelas VI Kelas VI PT/PTA SMA/K/MA SMP/MTs SD/MI Proses Pembentukan Mata Pelajaran Mata Pelajaran Mata Pelajaran Mata Kompetensi Himpunan Pelajaran Inti Mata Pelajaran Mata Pelajaran Mata Pelajaran Mata Pelajaran Mata Pelajaran Mata Pelajaran Himpunan Kompetensi Dasar Mata Pelajaran Mata Pelajaran Mata Pelajaran Mata Pelajaran Mata Pelajaran Mata Pelajaran Mata Pelajaran KL : Kompetensi Lulusan 42
  • 43. Proses Perumusan Keterkaitan antara Kompetensi Lulusan, Kompetensi Dasar dan Matapelajaran untuk SD Kelas I Kelas VI Kelas V Kelas IV Kelas IIII Kelas II Mata Pelajaran Mata Pelajaran Mata Pelajaran Mata Pelajaran Mata Pelajaran Mata Pelajaran Himpunan Kompetensi Dasar Mata Pelajaran Mata Pelajaran Mata Pelajaran Mata Pelajaran Mata Pelajaran Mata Pelajaran Mata Pelajaran .. Kurikulum 2013 menekankan pentingnya penguatan kompetensi sikap (spiritual dan sosial) lulusan ... .... memanusiakan manusia .... Proses Pembentukan KI KI KI Kelas I KI Kelas I Kelas I KI KI KelasKIII II Kelas KI Kelas II KI KI Kelas KI IIII KI Kelas IIII Kelas IIII KI KI Kelas KI IV KI Kelas IV Kelas IV KI KI KelasKIV V Kelas KI Kelas V Kompetensi Kompetensi Lulusan Lulusan Kompetensi Lulusan KI KI Kelas KI VI KI Kelas VI Kelas VI KI : Kompetensi Inti 43
  • 44. Tema Pengembangan Kurikulum 2013 (Sesuai UU 20/2003) Kurikulum yang dapat menghasilkan insan indonesia yang: Produktif Kreatif Inovatif Afektif Produktif, Kreatif, Inovatif, Afektif melalui penguatan Sikap, Keterampilan, dan Pengetahuan yang terintegrasi 44
  • 45. PENGEMBANGAN KURIKULUM 2013 TUJUAN PENDIDIKAN NASIONAL 4. Penyesuaian Beban 3. Penguatan Proses KBK 2004 KTSP 2006 2. Pendalaman dan Perluasan Materi KURIKULUM 2013 1. Penataan Pola Pikir dan Tata Kelola TANTANGAN INTERNAL DAN EKSTERNAL 45
  • 46. Penyempurnaan Pola Pikir Perumusan Kurikulum No KBK 2004 KTSP 2006 Kurikulum 2013 1 Standar Kompetensi Lulusan diturunkan dari Standar Kompetensi Lulusan Standar Isi diturunkan dari kebutuhan 2 Standar Isi dirumuskan berdasarkan Tujuan Mata Pelajaran (Standar Kompetensi Lulusan Mata Pelajaran) yang dirinci menjadi Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Mata Pelajaran Standar Isi diturunkan dari Standar Kompetensi Lulusan melalui Kompetensi Inti yang bebas mata pelajaran 3 Pemisahan antara mata pelajaran pembentuk sikap, pembentuk keterampilan, dan pembentuk pengetahuan Semua mata pelajaran harus berkontribusi terhadap pembentukan sikap, keterampilan, dan pengetahuan, 4 Kompetensi diturunkan dari mata pelajaran Mata pelajaran diturunkan dari kompetensi yang ingin dicapai 5 Mata pelajaran lepas satu dengan yang lain, seperti sekumpulan mata pelajaran terpisah Semua mata pelajaran diikat oleh kompetensi inti (tiap kelas) 46
  • 47. Pendekatan Dalam Penyusunan SKL Pada KBK 2004 dan KTSP 2006 Mapel 1 Mapel 2 Mapel 3 SKL Mapel 1 SKL Mapel 2 SKL Mapel 3 SK-KD Mapel 1 SK-KD Mapel 2 SK-KD Mapel 3 .... .... .... Mapel n SKL Mapel n SK-KD Mapel n Standar Isi Standar Kompetensi Lulusan (SKL) Satuan Pendidikan SK-KD: Standar Kompetensi (Strand/Bidang) dan Kompetensi Dasar 47
  • 48. Perubahan Alur Pikir Kerangka Kerja Penyusunan KTSP 2006 TUJUAN PENDIDIKAN NASIONAL KERANGKA DASAR KURIKULUM (Filosofis, Yuridis, Konseptual) STRUKTUR KURIKULUM STANDAR ISI (SKL MAPEL, SK MAPEL, KD MAPEL) STANDAR PROSES STANDAR KOMPETENSI LULUSAN STANDAR PENILAIAN PEDOMAN SILABUS RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Oleh Satuan Pendidikan BUKU TEKS SISWA PEMBELAJARAN & PENILAIAN Standar Isi sebagai Sumber Standar Proses, Kompetensi Lulusan dan Penilaian (KBK 2004 dan KTSP 2006) Standar Kompetensi Lulusan sebagai Sumber Standar Proses, Isi dan Penilaian (Kurikulum 2013) 48
  • 49. KBK 2004 dan KTSP 2006 Kerah Saku Lengan Kiri Lengan Kanan Muka Kiri Muka Kanan Belakang 49
  • 50. Kerangka Kerja Penyusunan Kurikulum 2013 KESIAPAN PESERTA DIDIK TUJUAN PENDIDIKAN NASIONAL KEBUTUHAN STANDAR KOMPETENSI LULUSAN (SKL) SATUAN PENDIDIKAN KERANGKA DASAR KURIKULUM STRUKTUR KURIKULUM STANDARPROSES KI KELAS & KD MAPEL (STANDAR ISI) STANDAR PENILAIAN SILABUS PANDUAN GURU RENCANA PEMBELAJARAN Oleh Satuan Pendidikan /Guru BUKU TEKS SISWA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN BUKU PENGAYAAN PENILAIAN PEMBELAJARAN KTSP 50
  • 51. Kemeja Lengan Panjang Warna Biru Ukuran M (Bahu: 38 cm; Dada: 92 cm; Pinggang 86 cm; Panjang 83 cm; Lengan 58 cm) 38 cm saku 86 cm kerah 58 cm 92 cm Lengan Kiri Muka Kiri Belakang 83 cm Muka Kanan Lengan Kanan 51
  • 52. Pembagian Peran-Tugas Pemerintah dan Satuan Pendidikan/Guru serta Efektivitas Waktu Pembelajaran Alokasi waktu persiapan silabus dan review buku Peran-Tugas Guru/Satdik KTSP 2006 Efektivitas waktu pembelajaran Efektivitas waktu pembelajaran Alokasi waktu guru untuk persiapan silabus dan review buku ajar KBK 2004 Kurikulum 2013 Peran-Tugas Pemerintah ... Kurikulum 2013 memberikan kesempatan yang lebih besar bagi guru/satuan pendidikan untuk meningkatkan efektivitas waktu pembelajaran ..... 52
  • 53. Refleksi dari Hasil PISA 2009 100% 90% 80% 70% 60% 50% 40% 30% 20% 10% 0% 100% 90% 80% 70% 60% 50% 40% 30% 20% 10% 0% Matematika Level 6 Level 5 Level 4 IPA Level 3 Level 2 Level 1 Below Level 1 100% 90% 80% 70% 60% 50% 40% 30% 20% 10% 0% Level 6 Hampir semua siswa Indonesia hanya menguasai pelajaran sampai level 3 saja, sementara negara lain banyak yang sampai Level 4 level 4, 5, bahkan 6. Dengan keyakinan bahwa Level 3 semua manusia diciptakan sama, interpretasi dari hasil ini hanya satu, yaitu: yang kita ajarkan Level 2 berbeda dengan tuntutan zaman  penyesuaian kurikulum Level 1b Indonesia Thailand Chinese Taipei Korea Hong Kong-… Bahasa Japan Shanghai-China Singapore Level 5 53
  • 54. Hasil TIMSS Matematika SMP/MTs Kelas VIII 2007 Very Low Low 2011 Intermediate High Advance Low Intermediate High Advance Lebih dari 95% siswa Indonesia hanya mampu sampai level menengah, sementara hampir 50% siswa Taiwan mampu mencapai level tinggi dan advance. Dengan keyakinan bahwa semua anak dilahirkan sama, kesimpulan dari hasil ini adalah yang diajarkan di Indonesia berbeda dengan yang diujikan [yang distandarkan] internasional 54 Indonesia Morocco Saudi Arabia Iran Thailand Malaysia Turkey Japan Korea, Rep. of Singapore Chinese Taipei Saudi Arabia Morocco Indonesia Iran Malaysia Thailand Turkey Japan Singapore Korea, Rep. of 100% 90% 80% 70% 60% 50% 40% 30% 20% 10% 0% Chinese Taipei 100% 90% 80% 70% 60% 50% 40% 30% 20% 10% 0% Very Low
  • 55. Hasil TIMSS IPA SMP/MTs Kelas VIII 2007 Very Low Low 2011 Intermediate High Advance Low Intermediate High Advance Lebih dari 95% siswa Indonesia hanya mampu sampai level menengah, sementara hampir 40% siswa Taiwan mampu mencapai level tinggi dan advance. Dengan keyakinan bahwa semua anak dilahirkan sama, kesimpulan dari hasil ini adalah yang diajarkan di Indonesia berbeda dengan yang diujikan [yang distandarkan] internasional 55 Morocco Indonesia Saudi Arabia Thailand Malaysia Iran Turkey Japan Korea, Rep. of Chinese Taipei Singapore Saudi Arabia Morocco Indonesia Iran Turkey Thailand Malaysia Korea, Rep. of Japan Chinese Taipei 100% 90% 80% 70% 60% 50% 40% 30% 20% 10% 0% Singapore 100% 90% 80% 70% 60% 50% 40% 30% 20% 10% 0% Very Low
  • 56. Hasil TIMSS Membaca SD/MI Kelas IV 2006 Very Low Low 2011 Intermediate High Advance Low Intermediate High Advance Morocco Indonesia Saudi Arabia Iran Chinese Taipei Singapore Morocco Indonesia Iran Chinese Taipei 100% 90% 80% 70% 60% 50% 40% 30% 20% 10% 0% Singapore 100% 90% 80% 70% 60% 50% 40% 30% 20% 10% 0% Very Low Lebih dari 95% siswa Indonesia hanya mampu sampai level menengah, sementara lebih dari 50% siswa Taiwan mampu mencapai level tinggi dan advance. Dengan keyakinan bahwa semua anak dilahirkan sama, kesimpulan dari hasil ini adalah yang diajarkan di Indonesia berbeda dengan yang diujikan [yang distandarkan] internasional 56
  • 57. Perbandingan Kurikulum IPA SMP Kelas VIII dan Materi TIMSS Domain Topics Biology 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. Major organs and organ systems in humans and other organisms Cells and their functions, including respiration and photosynthesis as cellular process Reproduction and heredity Role of variation & adaptation in survival/extinction of species in a changing environ. Interdependence of populations of organisms in an ecosystem Reasons for increase in world’s human population and its effects on the environment Human health (infection, prevention, immunity) and the importance of diet & exercise Chemistry 1. 2. 3. 4. Classification, composition, and particulate structure of matter (inside atom) Solutions (solvent, solute, concentration/dilution, effect of temperature on solubility) Properties and uses of common acids and bases Chemical change (transformation, conservation, oxidation) Physics 1. 2. 3. 4. 5. Physical states and changes in matter Energy forms, transformations, heat, and temperature Basic properties/behaviors of light and sound Electric circuits and properties and uses of permanent magnets and electromagnets Forces and motion (forces, basic description of motion, effects of density & pressure) Earth Science 1. 2. 3. 4. Earth’s structure and physical features Merah: Belum Diajarkan di Kelas VIII Earth’s processes, cycles, and history Earth’s resources, their use, and conservation Earth in the solar system and the universe 57
  • 58. Perbandingan Kurikulum Matematika SMP Kelas VIII dan Materi TIMSS Domain Topics Number 1. 2. 3. 4. 5. Computing, estimating, or approximating with whole numbers Concepts of fractions and computing with fractions Concepts of decimals and computing with decimals Representing, comparing, ordering, and computing with integers Problem solving involving percents and proportions Algebra 1. 2. 3. 4. 5. Numeric, algebraic, and geometric patterns or sequences Simplifying and evaluating algebraic expressions Simple linear equations and inequalities Merah: Belum Diajarkan di Kelas VIII Simultaneous (two variables equations) Representation of functions as ordered pairs, tables, graphs, words, or equations Geometry 1. 2. 3. 4. Data & Chances 1. Reading and displaying data using tables, pictographs, bar, pie, and line graphs 2. Interpreting data sets 3. Judging, predicting, and determining the chances of possible outcomes Geometric properties of angles and geometric shapes Congruent figures and similar triangles Relationship between three-dimensional shapes and their two-dimensional represent. Using appropriate measurement formulas for perimeters, circumferences, areas, surface areas, and volumes 5. Points on the Cartesian plane 6. Translation, reflection, and rotation Ada beberapa topik yang tidak terdapat pada kurikulum saat ini, sehingga menyulitkan bagi siswa kelas VIII yang mengikuti TIMSS 58
  • 59. Perbandingan Kurikulum Matematika SD Kelas IV dan Materi TIMSS Domain Topics Number 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. Concepts of whole numbers, including place value and ordering Adding, subtracting, multiplying, and/or dividing with whole numbers Concepts of fractions Adding and subtracting with fractions Concepts of decimals, including place value and ordering Adding and subtracting with decimals Number sentences Merah: Belum Diajarkan di Kelas IV Number patterns Geometry Shapes and Measurement 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. Lines: measuring, estimating length of; parallel and perpendicular lines Comparing and drawing angles Using informal coordinate systems to locate points in a plane Elementary properties of common geometric shapes Reflections and rotations Relationships between two-dimensional and three-dimensional shapes Finding and estimating areas, perimeters, and volumes Data Display 1. Reading data from tables, pictographs, bar graphs, or pie charts 2. Drawing conclusions from data displays 3. Displaying data using tables, pictographs, and bar graphs Ada beberapa topik yang tidak terdapat pada kurikulum saat ini, sehingga menyulitkan bagi siswa kelas IV yang mengikuti TIMSS 59
  • 60. Penyesuaian Beban: Tingkat Kesulitan Mata Pelajaran PKN KTSP 2006 Kelas IV PKN KTSP 2006 Kelas V • Mengenal lembaga-lembaga dalam susunan pemerintahan desa dan pem. kecamatan • Menggambarkan struktur organisasi desa dan pemerintah kecamatan • Mengenal lembaga-lembaga dalam susunan pemerintahan kabupaten, kota, dan provinsi • Menggambarkan struktur organisasi kabupaten, kota, dan provinsi • Mengenal lembaga-lembaga negara dalam susunan pemerintahan tingkat pusat, seperti MPR, DPR, Presiden, MA, MK dan BPK • Menyebutkan organisasi pemerintahan tingkat pusat, seperti Presiden, Wakil Presiden dan para Menteri • Mengidentifikasi jenis budaya Indonesia yang pernah ditampilkan dalam misi kebudayaan internasional • Memberikan contoh sederhana pengaruh globalisasi di lingkungannya • Menentukan sikap terhadap pengaruh globalisasi yang terjadi di lingkungannya • Mendeskripsikan Negara Kesatuan Republik Indonesia • Menjelaskan pentingnya keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia • Menunjukkan contoh-contoh perilaku dalam menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia • Pengertian dan pentingnya peraturan perundang-undangan tingkat pusat dan daerah • Memberikan contoh peraturan perundangundangan tingkat pusat dan daerah, seperti pajak, anti korupsi, lalu lintas, larangan merokok • Mendeskripsikan pengertian organisasi • contoh organisasi di lingkungan sekolah dan masyarakat • Menampilkan peran serta dalam memilih organisasi di sekolah • Mengenal bentuk-bentuk keputusan bersama • Mematuhi keputusan bersama Warna merah: terlalu berat bagi siswa SD 60
  • 61. Proses Pembelajaran yang Mendukung Kreativitas Dyers, J.H. et al [2011], Innovators DNA, Harvard Business Review: • 2/3 dari kemampuan kreativitas seseorang diperoleh melalui pendidikan, 1/3 sisanya berasal dari genetik. • Kebalikannya berlaku untuk kemampuan kecerdasan yaitu: 1/3 dari pendidikan, 2/3 sisanya dari genetik. Pembelajaran berbasis • Kemampuan kreativitas diperoleh melalui: kecerdasan tidak akan - Observing [mengamat] Questioning [menanya] Personal Experimenting [mencoba] Associating [menalar] Networking [Membentuk jejaring] memberikan hasil siginifikan (hanya peningkatan 50%) dibandingkan yang berbasis kreativitas (sampai 200%) Inter-personal Perlunya merumuskan kurikulum berbasis proses pembelajaran yang mengedepankan pengalaman personal melalui proses mengamati, menanya, menalar, dan mencoba [observation based learning] untuk meningkatkan kreativitas peserta didik. Disamping itu, dibiasakan bagi peserta didik untuk bekerja dalam jejaringan melalui collaborative learning 61
  • 62. Pergeseran Pengertian tentang Kreativitas Banyak penelitian menunjukkan bahwa kreativitas dapat dipelajari dan dapat diterapkan dimana saja, sehingga pendidikan harus diarahkan pada penguatan keterampilan kreatif Pemahaman Lama Pemahaman Baru Terbatas untuk seni Untuk semua mata pelajaran Murni bakat Keterampilan yang dapat dipelajari Originalitas Originalitas dan nilai (asas manfaat) Tidak perlu pengetahuan pendukung Pengetahuan lapangan sangat diperlukan Terobosan besar Keterampilan berfikir (kontribusi dalam pengembangan) Free play (bebas) dan discovery Stimulation play (terarah) dan discovery Anuscha Ferrari et al. 2009. Innovation and Creativity in Education and Training 62
  • 63. Persepsi & Pemahaman Guru ttg Kreativitas Pengertian Kreativitas % Setuju Berlaku untuk setiap ranah pengetahuan 98 Berlaku untuk tiap mata pelajaran 96 Tidak terbatas pada seni 86 Tiap orang dapat menjadi kreatif 88 Bakat bawaan lahir 21 Keterampilan dasar yang sebaiknya dikembangkan di sekolah 95 Dapat diajarkan 70 Dapat dinilai 50 (tidak mudah menilai kreativitas  tantangan bagi sistem pendidikan, bukan dihindari) R. Cachia and A. Ferrari. 2010. Creativity in Schools: A survey of Teachers in Europe. JRC Scientific & Technical Reports. 63
  • 64. Proses Penilaian dalam Kurikulum 2013 Mengukur tingkat berfikir siswa mulai dari rendah sampai tinggi (high-order thinking) Penilaian Menekankan pada pertanyaan yang membutuhkan pemikiran mendalam [bukan sekedar hafalan] Mengukur proses kerja siswa, bukan hanya hasil kerja siswa Menggunakan portofolio pembelajaran siswa 64
  • 65. Beberapa Perbedaan Penting: Kurikulum Lama dan Kurikulum 2013
  • 66. Pentingnya Tematik Terpadu • Hasil penelitian menunjukkan bahwa anak melihat dunia sebagai suatu keutuhan yang terhubung, bukannya penggalan-penggalan lepas dan terpisah. • Mapel-mapel sekolah dasar dengan definisi kompetensi yang berbeda menghasilkan banyak keluaran yang sama. • Keterkaitan satu sama lain antar mapel-mapel sekolah dasar menyebabkan keterpaduan konten pada berbagai mapel dan arahan bagi siswa untuk mengaitkan antar mapel akan meningkatkan hasil pembelajaran siswa. 66
  • 67. Manfaat Tematik Terpadu • Fleksibilitas pemanfaatan waktu dan menyesuaikannya dengan kebutuhan siswa • Menyatukan pembelajaran siswa untuk konvergensi pemahaman yang diperolehnya sambil mencegah terjadinya inkonsistensi antar mata pelajaran • Merefleksikan dunia nyata yang dihadapi anak di rumah dan lingkungannya • Selaras dengan cara anak berfikir, dimana hasil penelitian otak mendukung teori pedagogi dan psikologi bahwa anak menerima banyak hal dan mengolah dan merangkumnya menjadi satu. Sehingga mengajarkan secara holistik terpadu adalah sejalan dengan bagaimana otak anak mengolah informasi. 67
  • 68. Ruang Lingkup Keterpaduan dan Prosesnya Keterpaduan Dalam Mapel (Integrasi Vertikal) IntraDisipliner Antar Mapel Luar mapel (Integrasi Horisontal) MultiDisipliner InterDisipliner TransDisipliner (Inter-dependen) (Basis Konteks, melalui Observasi ) 68
  • 69. Perubahan untuk Semua Mata Pelajaran No 1 2 3 Kurikulum Lama Materi disusun untuk memberikan pengetahuan kepada siswa Pendekatan pembelajaran adalah siswa diberitahu tentang materi yang harus dihafal [siswa diberi tahu]. Penilaian pada pengetahuan melalui ulangan dan ujian Kurikulum 2013 Materi disusun seimbang mencakup kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan Pendekatan pembelajaran berdasarkan pengamatan, pertanyaan, pengumpulan data, penalaran, dan penyajian hasilnya melalui pemanfaatan berbagai sumbersumber belajar [siswa mencari tahu] Penilaian otentik pada aspek kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan berdasarkan portofolio. 69
  • 70. Ilmu Pengetahuan Sosial No Kurikulum Lama Kurikulum 2013 1 Materi disajikan terpisah menjadi Geografi, Sejarah, Ekonomi, Sosiologi Materi disajikan terpadu, tidak dipisah dalam kelompok Geografi, Sejarah, Ekonomi, Sosiologi. 2 Tidak ada platform, semua kajian berdiri sejajar Menggunakan Geografi sebagai platform kajian dengan pertimbangan semua kejadian dan kegiatan terikat dengan lokasi. Tujuannya adalah menekankan pentingnya konektivitas ruang dalam memperkokoh NKRI. Kajian sejarah, sosiologi, budaya, dan ekonomi disajikan untuk mendukung terbentuknya konektivitas yang lebih kokoh. 3 Diajarkan oleh guru berbeda (team teaching) dengan sertifikasi berdasarkan mata kajian Diajarkan oleh satu orang guru yang memberikan wawasan terpadu antar mata kajian tersebut sehingga siswa dapat memahami pentingnya keterpaduan antar mata kajian tersebut sebelum mendalaminya secara terpisah dan lebih mendalam 70 pada jenjang selanjutnya
  • 71. Ilmu Pengetahuan Alam No Kurikulum Lama Kurikulum 2013 1 Materi disajikan terpisah antara Fisika, Kimia, dan Biologi Materi disajikan terpadu, tidak dipisah dalam kelompok Fisika, Kimia, Biologi 2 Tidak ada platform, semua kajian berdiri sejajar Menggunakan Biologi sebagai platform kajian dengan pertimbangan semua kejadian dan fenomena alam terkait dengan benda beserta interaksi diantara benda-benda tersebut. Tujuannya adalah menekankan pentingnya interaksi biologi, fisika, kimia dan kombinasinya dalam membentuk ikatan yang stabil. 3 Materi ilmu bumi dan anta-riksa masih belum memadai [sebagian dibahas di IPS] Diperkaya dengan materi ilmu bumi dan antariksa sesuai dengan standar internasional 4 Materi kurang mendalam dan cenderung hafalan Materi diperkaya dengan kebutuhan siswa untuk berfikir kritis dan analitis sesuai dengan standar internasional 5 Diajarkan oleh guru berbeda (team teaching) dengan sertifikasi berdasarkan mata kajian Diajarkan oleh satu orang guru yang memberikan wawasan terpadu antar mata kajian tersebut sehingga siswa dapat memahami pentingnya keterpaduan antar mata kajian tersebut sebelum mendalaminya secara terpisah dan lebih mendalam pada jenjang selanjutnya 71
  • 72. Matematika No Kurikulum Lama Kurikulum 2013 1 Langsung masuk ke materi abstrak Mulai dari pengamatan permasalahan konkret, kemudian ke semi konkret, dan akhirnya abstraksi permasalahan 2 Banyak rumus yang harus dihafal untuk menyelesaikan permasalahan (hanya bisa menggunakan) Rumus diturunkan oleh siswa dan permasalahan yang diajukan harus dapat dikerjakan siswa hanya dengan rumus-rumus dan pengertian dasar (tidak hanya bisa mnggunakan tetapi juga memahami asal-usulnya) 3 Permasalahan matematika selalu diasosiasikan dengan [direduksi menjadi] angka Perimbangan antara matematika dengan angka dan tanpa angka [gambar, grafik, pola, dsb] 4 Tidak membiasakan siswa untuk berfikir kritis [hanya mekanistis] Dirancang supaya siswa harus berfikir kritis untuk menyelesaikan permasalahan yang diajukan 5 Metode penyelesaian masalah yang tidak terstruktur Membiasakan siswa berfikir algoritmis 6 Data dan statistik dikenalkan di kelas IX saja Memperluas materi mencakup peluang, pengolahan data, dan statistik sejak kelas VII serta materi lain sesuai dengan standar internasional 7 Matematika adalah eksak Mengenalkan konsep pendekatan dan perkiraan 72
  • 73. Bahasa Indonesia/Inggris No Kurikulum Lama Kurikulum 2013 1 Materi yang diajarkan ditekankan pada tatabahasa/struktur bahasa Materi yang dijarkan ditekankan pada kompetensi berbahasa sebagai alat komunikasi untuk menyampaikan gagasan dan pengetahuan 2 Siswa tidak dibiasakan membaca dan memahami makna teks yang disajikan Siswa dibiasakan membaca dan memahami makna teks serta meringkas dan menyajikan ulang dengan bahasa sendiri 3 Siswa tidak dibiasakan menyusun teks yang sistematis, logis, dan efektif Siswa dibiasakan menyusun teks yang sistematis, logis, dan efektif melalui latihan-latihan penyusunan teks 4 Siswa tidak dikenalkan tentang Siswa dikenalkan dengan aturan-aturan teks yang sesuai aturan-aturan teks yang sesuai sehingga tidak rancu dalam proses penyusunan teks (sesuai dengan kebutuhan dengan situasi dan kondisi: siapa, apa, dimana) 5 Kurang menekankan pada pentingnya ekspresi dan spontanitas dalam berbahasa Siswa dibiasakan untuk dapat mengekspresikan dirinya dan pengetahuannya dengan bahasa yang meyakinkan secara spontan Kurikulum 2013 menempatkan Bahasa Indonesia sebagai penghela mata pelajaran lain (carrier of knowledge) 73
  • 74. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaran No Kurikulum Lama Kurikulum 2013 1 Materi disajikan berdasarkan empat pilar dengan pembahasan yang terpisah-pisah Materi disajikan tidak berdasarkan pada pengelompokkan menurut empat pilar kebangsaan tetapi berdasarkan keterpaduan empat pilar dalam pembentukan karakter bangsa 2 Materi disajikan berdasarkan pasokan yang ada pada empat pilar kebangsaan Materi disajikan berdasarkan kebutuhan untuk menjadi warga negara yang bertanggung jawab (taat norma, asas, dan aturan) 3 Tidak ada penekanan pada tindakan nyata sebagai warga negara yang baik Adanya kompetensi yang dituntut dari siswa untuk melakukan tindakan nyata sebagai warga negara yang baik 4 Pancasila dan Kewarganegaraan disajikan sebagai pengetahuan yang harus dihafal Pancasila dan Kewarganegaraan bukan hanya pengetahuan, tetapi ditunjukkan melalui tindakan nyata dan sikap keseharian. 74
  • 76. Buku Kurikulum 2013 1) Buku ditulis mengacu kepada konsep kurikulum (KI, KD, Silabus). 2) Dalam mengajar ada dua jenis buku (Buku Siswa dan Buku Guru). 3) Buku Siswa lebih ditekankan pada activity based bukan merupakan bahan bacaan. 4) Setiap buku memuat model pembelajaran dan project yang akan dilakukan oleh siswa. 5) Buku Guru memuat panduan bagi guru dalam mengajarkan materi kepada siswa. 76
  • 84. PEMBELAJARAN MENDORONG SISWA AKTIF DAN KREATIF 84
  • 86. Model Pembelajaran di Francke Schule - Frankfurt, Jerman 86
  • 88. Nama-nama Karakter Anak di Jerman 88
  • 89. Model Pembelajaran KK 2013 di Sentani, Papua 89
  • 90. IBU DENNY SIMORANGKIR (Guru Kelas 1 - SD 003 Menteng, Jakarta Pusat) 90
  • 92. Testimoni 1) D enny HS – G u K as I SD . ur el N M eng 03 Pagi , Jakar t a Pusat ent Saya suka kurikulum ini, karena sudah disediakan silabus, buku guru dan murid sehingga lebih meringankan. Menurut saya kurikulum ini lebih mudah. Saya mengajar sejak tahun 1975, sudah mengalami beberapa pergantian kurikulum. Kurikulum 2013 ini saya suka. Untuk menerapkan kurikulum baru saya sudah siap, tadi sudah dilaksanakan simulasi mengajar, sehingga kita tahu mengajar sesuai dengan kurikulum baru. Selama megikuti pelatihan, alhamdulilah tidak mengalami banyak halangan. 92
  • 93. Testimoni 4) Arsad – Guru Penjaskes, SDN Kebon Jeruk 11 Jakarta Barat Sebelum mengikuti pelatihan saya masih bingung karena guru harus mengajar secara menyeluruh, tidak hanya mewakili bidang studi yang diajarkan saja. Setelah ikut pelatihan kini saya mengerti, bahwa guru harus mengajarkan secara terpadu, mnyeluruh sehingga anak bisa memahami dengan sederhana. Menurut saya dengan Kurikulum baru ini anak bisa lebih mudah dalam belajar, orangtua juga lebih mudah untuk mengajari anak ketika anak belajar dirumah, karena yang diajarkan ayahnya merupakan bagian dari kehidupan sehari-hari. Awalnya saya menolak, tapi ternyata Kurikulum ini menyenangkan dan mudah. 93
  • 94. Testimoni 5) Yuli Sopiah – Guru Inti, Guru SDSN Ujung Menteng 04 Jakarta Timur Melihat kompetensi guru-guru yang mengikuti pelatihan saya yakin mereka telah siap melaksanakan Kurikulum 2013. Sebenarnya mereka sudah melakukan pengajaran dengan pendekatan tematik, Kurikulum 2013 ini pendekatan tematiknya terpadu, sehingga dalam mengajar lebig menyenangkan. Mengingat kurikulum ini hal baru, memang kesannya harus belajar lagi padahal mereka punya potensi awal untuk mengajar tematik. Kurikulum 2013 ini lebih menekankan kepada sikap, keterampilan, dan pengetahuan. Mudah-mudahan dengan penerapan kurikulum baru ini, pendidikan kita lebih maju dan lebih bagus lagi. Terutama sikap anak-anak indonesia yang selama ini kurang santun. 94
  • 95. Testimoni Testimoni Petrus Kase, guru kelas 1 SDG Oenunutono-Kab. Kupang, NTT: "Dengan kurikulum 2013, murid-murid saya lebih banyak kegiatan di kelas. Mereka belajar dengan ceria, saya juga 95 mengajar dengan senang hati."
  • 97. Hasil Pelatihan Guru Sasaran Pre test 40,1 Post Test 52,62 NilaiAkhir 68,01 Sebaran Pre Test Sebaran Post Test Sebaran Nilai Akhir • • Pre dan Post test mencakup Rasional Kurikulum, Analisis Mater Ajar, dan RPP Nilai akhir mencakup Rasional Kurikulum, Analisis Mater Ajar, RPP, Sikap dan keterampilan 97
  • 98. HASIL PRE DAN POST TEST PELATIHAN GURU SASARAN 24.04 [70.75%] 8.95 [20.57%] Naik 12.61 [31.52%] 6.78 [16.42%] 98
  • 100. PENDAPAT TERHADAP DAMPAK KURIKULUM 2013 TERHADAP MURID Penerapan kurikulum memberi pengaruh yang bagus terhadap siwa dalam pembentukan karakter, keaktifan, proses belajar, kreatifitas, pola pikir dan budaya baca. Guru SD Kepala Sekolah Pengawas SMP Daya nalar lebih baik 86.43% Termotivasi melakukan observasi 86.48% Daya nalar lebih baik 87.70% 76.44% 86.80% Hasrat membaca Termotivasi melakukan observasi 88.10% lebih tinggi 89.70% 86.84% 87.50% 78.41% 90.90% 82.54% Proses pembelajaran lebih menarik Karakter lebih terbangun 94.30% 94.64% 91.43% 87.20% Lebih terampil, inovatif dan produktif 79.20% 87.20% 87.89% 88.60% 87.51% 92.73% 86.38% 82.57% Karakter lebih terbangun 88.80% 78.11% 83.20% Lebih aktif bertanya dan berpendapat 72.07% 94.72% 89.18% 79.16% 83.80% Proses pembelajaran lebih menarik 78.30% 86.43% 89.44% 77.43% 77.72% 90.80% Hasrat membaca lebih tinggi 86.40% 74.39% 88.04% 89.18% 78.71% 77.47% 86.60% 90.48% Lebih terampil, inovatif Lebih semangat belajar dan produktif 83.40% 90.74% Lebih aktif bertanya dan berpendapat Lebih semangat belajar Catatan: tidak yakin kurang yakin yakin sangat yakin 100
  • 101. TERHADAP MURID PENDAPAT TERHADAP DAMPAK KURIKULUM 2013 Proses pembelajaran yang lebih interaktif dinilai cukup mampu memberi dampak positif dalam menumbuhkan keaktifan, karakter siswa yang lebih positif. Guru SMA Kepala Sekolah Pengawas 87.36% 88.31% 86.99% Hasrat membaca lebih tinggi Termotivasi melakukan observasi 86.79% 80.51% 88.73% 84.95% 75.01% 82.32% 79.55% Proses pembelajaran lebih menarik 82.12% Termotivasi melakukan observasi 80.73% 89.45% 87.60% 74.13% SMK Daya nalar lebih baik Daya nalar lebih baik 87.55% Karakter lebih terbangun 83.15% Hasrat membaca lebih tinggi 86.24% 75.56% 68.16% 79.27% 70.89% 84.97% 81.53% Proses pembelajaran lebih menarik 85.01% Karakter lebih terbangun 79.41% 91.50% 90.79% 86.99% 85.82% Lebih terampil, inovatif dan produktif 88.08% 72.72% 81.36% 83.68% 78.19% 90.99% 80.88% 80.32% 85.82% 76.73% 89.44% 71.83% 88.31% 90.78% Lebih aktif bertanya dan berpendapat Lebih terampil, inovatif dan produktif 88.31% 83.78% 79.94% Lebih aktif bertanya dan berpendapat Lebih semangat belajar 84.73% Lebih semangat belajar Catatan: tidak yakin kurang yakin yakin sangat yakin 101
  • 102. TERHADAP GURU PENDAPAT TERHADAP DAMPAK KURIKULUM 2013 Kurikulum 2013 mendorong guru SD dan SMP untuk menjadi individu pembelajar Guru SD Kepala Sekolah SMP Pengawas Lebih mudah dalam menyusun RPP Lebih mudah dalam menyusun RPP 86.00% 78.82% 78.70% 81.88% 78.18% 60.00% 86.50% Mampu mengintregasi antara pendekatan ilmiah dan pembangunan karakter siswa 89.05% Lebih perhatian dan obyektif dalam menilai kemampuan siswa 88.00% 88.63% 85.04% 91.00% 91.56% 90.40% 93.80% Lebih semangat meningkatkan kualitas dan metode pembelajaran Catatan: Mampu mengintregasi antara pendekatan ilmiah dan pembangunan karakter siswa Lebih perhatian dan obyektif dalam menilai kemampuan siswa 84.00% 90.97% 91.33% 84.55% 87.37% 84.40% 93.89% 88.10% 91.96% 89.00% 95.49% 93.60% 93.58% Lebih semangat meningkatkan Lebih semangat menambah kualitas dan metode pembelajaran pengetahuan untuk bahan ajar tidak yakin kurang yakin yakin 90.68% 95.23% Lebih semangat menambah pengetahuan untuk bahan ajar sangat yakin 102
  • 103. TERHADAP GURU PENDAPAT TERHADAP DAMPAK KURIKULUM 2013 Kurikulum 2013 mendorong guru SMA dan SMK untuk menjadi individu pembelajar SMA Guru Kepala Sekolah Pengawas 71.77% 77.26% 74.48% 86.57% 80.79% 58.00% Mampu mengintregasi antara pendekatan ilmiah dan pembangunan karakter siswa 83.56% 78.89% 62.00% 88.70% Lebih perhatian dan obyektif dalam menilai kemampuan siswa Lebih perhatian dan obyektif Mampu mengintregasi dalam menilai kemampuan siswa antara pendekatan ilmiah dan pembangunan karakter siswa 78.25% 84.00% 81.26% 89.03% SMK Lebih mudah dalam menyusun RPP Lebih mudah dalam menyusun RPP 87.50% 83.00% 85.00% 88.26% 91.00% 86.04% 86.21% 92.00% 93.50% Lebih semangat meningkatkan kualitas dan metode pembelajaran Catatan: Lebih semangat menambah pengetahuan untuk bahan ajar tidak yakin 85.02% 92.00% 93.02% 92.15% 83.98% kurang yakin 92.49% Lebih semangat meningkatkan kualitas dan metode pembelajaran yakin 94.50% sangat yakin Lebih semangat menambah pengetahuan untuk bahan ajar 103
  • 104. TERHADAP KEPALA SEKOLAH PENDAPAT TERHADAP DAMPAK KURIKULUM 2013 Penerapan kurikulum meningkatkan motivasi kepala sekolah SD dan SMP dalam melakukan perbaikan: kualitas, pembelajaran, dan manajemen sekolah. SD Kepala Sekolah SMP Pengawas Lebih aktif melakukan supervisi Lebih aktif melakukan supervisi 96.88% 94.70% 87.50% 83.80% 96.47% 92.30% Lebih termotivasi menjadi teman belajar guru Lebih aktif mendorong guru Lebih termotivasi menjadi untuk menerapkan hasil pelatihan teman belajar guru 93.20% 96.58% 98.44% 87.70% 91.60% 84.50% Lebih termotivasi mengembangkan manajemen sekolah Catatan: 95.58% Lebih termotivasi mengembangkan Lebih termotivasi mengadakan manajemen sekolah pelatihan mandiri tidak yakin kurang yakin yakin 98.35% 87.70% 91.40% 92.39% 91.50% 92.39% Lebih aktif mendorong guru untuk menerapkan hasil pelatihan 95.58% Lebih termotivasi mengadakan pelatihan mandiri sangat yakin 104
  • 105. PENDAPAT TERHADAP DAMPAK KURIKULUM 2013 TERHADAP KEPALA SEKOLAH Penerapan kurikulum meningkatkan motivasi kepala sekolah SMA dan SMK dalam melakukan perbaikan: kualitas, pembelajaran, dan manajemen sekolah. SMA Kepala Sekolah Lebih aktif melakukan supervisi Lebih aktif melakukan supervisi 94.36% 95.47% 79.81% 79.98% Lebih termotivasi menjadi teman belajar guru Lebih aktif mendorong guru untuk menerapkan hasil pelatihan Lebih termotivasi menjadi teman belajar guru Lebih aktif mendorong guru untuk menerapkan hasil pelatihan 88.98% 89.73% 95.77% SMK Pengawas 95.83% 97.22% 85.94% 95.71% 83.71% 84.82% 88.26% 90.29% 95.16% Lebih termotivasi mengembangkan manajemen sekolah Catatan: 95.16% 94.36% Lebih termotivasi mengadakan pelatihan mandiri tidak yakin 84.82% Lebih termotivasi mengembangkan manajemen sekolah kurang yakin yakin sangat yakin 94.36% Lebih termotivasi mengadakan pelatihan mandiri 105
  • 106. KESAN ORANGTUA DAN KOMITE SEKOLAH Kurikulum 2013 menciptakan kemudahan belajar dan menyenangkan bagi siswa SD dan SMP. Komite SD Ortu Orangtua SMP Siswa mudah belajar Siswa mudah belajar 83.68% 77.90% 67.88% 62.11% 79.22% 79.98% 66.03% 80.49% Siswa mudah beradaptasi dengan metode pembelajaran 60.25% Metode pembelajaran menyenangkan 77.54% 79.03% 61.85% Siswa mudah beradaptasi dengan metode pembelajaran Catatan: tidak yakin kurang yakin yakin Metode pembelajaran menyenangkan sangat yakin 106
  • 107. KESAN ORANGTUA DAN KOMITE SEKOLAH Kurikulum 2013 menciptakan kemudahan belajar dan menyenangkan bagi siswa SMA dan SMK. SMK SMA Siswa mudah belajar Siswa mudah belajar 78.14% 73.08% 77.90% 69.06% 58.21% 51.53% 57.48% 75.60% 67.60% 55.24% 76.88% 75.42% Siswa mudah beradaptasi dengan metode pembelajaran Metode pembelajaran menyenangkan Siswa mudah beradaptasi dengan metode pembelajaran Metode pembelajaran menyenangkan Komite Orangtua Ortu Catatan: tidak yakin kurang yakin yakin sangat yakin 107
  • 108. KESAN ORANGTUA DAN KOMITE SEKOLAH Kurikulum 2013 mendapat respon positif dari komite sekolah dan orang tua: anak lebih aktif bertanya, mandiri, kreatif, serta memiliki daya nalar yang lebih baik. Komite SD Ortu Orangtua SMP Lebih aktif bertanya dan berpendapat 92.08% 94.93% Termotivasi untuk observasi 93.91% Karakter siswa lebih terbangun Lebih aktif bertanya dan berpendapat 92.81% 89.15% 90.56% 94.40% Termotivasi untuk observasi 94.54% Karakter siswa lebih terbangun 93.09% 93.79% 93.68% 93.04% 90.82% 93.36% 91.51% Semangat belajar lebih tinggi Lebih terampil, inovatif dan produktif 88.53% 92.73% Semangat belajar lebih tinggi 91.47% 90.25% 88.42% 91.17% Daya nalar lebih baik Hasrat membaca lebih tinggi Catatan: tidak yakin 92.76% 91.94% 92.31% 91.87% 89.90% Lebih terampil, inovatif dan produktif kurang yakin 92.56% Hasrat membaca lebih tinggi yakin 93.46% Daya nalar lebih baik sangat yakin 108
  • 109. KESAN ORANGTUA DAN KOMITE SEKOLAH Kurikulum 2013 mendapat respon positif dari komite sekolah dan orang tua: anak lebih aktif bertanya, mandiri, kreatif, serta memiliki daya nalar yang lebih baik. SMA SMK Lebih aktif bertanya dan berpendapat Lebih aktif bertanya dan berpendapat 94.35% 93.50% 91.77% 92.98% Termotivasi untuk observasi Karakter siswa lebih terbangun 92.35% 93.33% Karakter siswa lebih terbangun Termotivasi untuk observasi 91.36% 92.99% 93.30% 91.09% 90.21% 91.51% 91.61% 92.11% Semangat belajar lebih tinggi Lebih terampil, inovatif dan produktif Semangat belajar lebih tinggi Lebih terampil, inovatif dan produktif 90.64% 89.77% 89.48% 91.39% 93.12% 92.36% 87.53% 90.81% 89.28% 92.25% 90.69% Daya nalar lebih baik Hasrat membaca lebih tinggi 89.66% Hasrat membaca lebih tinggi Komite Catatan: tidak yakin kurang yakin yakin sangat yakin 92.09% 92.23% Daya nalar lebih baik Orangtua Ortu 109
  • 111. Skala Implementasi No 1 Jenjang Satuan Kelas SD I Tahun 2013 2% (2.598 Sekolah) 2014 100% 100% 100% II 100% III IV 100% 2% (2.598 Sekolah) 100% 100% 100% V 100% VI 2 SMP VII VIII 100% 4% (1.436 sekolah) 100% 100% 100% 100% IX 3 SMA/SMK 2015 100% X 10% 100% SMA (11.629 Sekolah) SMK (10.628 sekolah) 100% XI 100% 100% XII 100% 111
  • 112. Skema Implementasi Kurikulum 2013 Upload Buku sem II 2014/2015 Pendampingan Upload Buku semester I 2014/2015 Pengadaan dan Distribusi Buku Sem II oleh Pemda Mulai Pelatihan Narasumber Nasional Mulai Pelatihan Instruktur Nasional Pelatihan Manajemen KS dan PS Mulai Pelatihan Guru, KS, PS Penyaluran BOS Buku Penggunaan buku Sem I di sekolah Mulai Pembelian Buku Sem I oleh Sekolah I Jan 2014 I II I Feb Mar III I V I III I Apr Mei Jun Penggunaan buku Sem II di sekolah II III Jul II Agu Sep Okt Nop Des Jan 2015 112
  • 113. Jumlah Sekolah Sasaran Pendidikan Dasar dan Menengah No Jenjang 1 3 Sekolah SD 2 Siswa Kelas 1,2,4,5,7,8 1 2 3 17.640.917 SMP 35.597 7.107.950 PKLK 1.744 32.354 Jumlah No 148.171 185.512 24.781.221 Jenjang SMA SMK SMLB JUMLAH Jumlah Sekolah 11.629 10.628 774 23.031 Siswa Kelas X 1.767.368 1.597.352 4.008 3.368.728 Kelas XI 1.693.728 1.430.115 3.406 3.127.249 Jumlah : 208.543 Sekolah, 31.277.198 Siswa dan 1.377.791 Guru, KS, 113 PS
  • 114. Alur Pelatihan Identifikasi Calon NS Penggandaan Bahan Pelatihan [3.123] Pelatihan NS TL L Identifikasi Calon IN Identifikasi GS, KSS, PSS Identifikasi Sekolah Inti • [44.087] Pelatihan IN L [1.377.791] TL Guru, KS, dan PS Sasaran Pelatihan GS, KSS, PSS Pendampingan dan Penguatan Kerjasama LPMP Dgn Provinsi/Kab/Kota SISTEM INFORMASI PELATIHAN (Guru SD, SMP, SMA, SMK) DATA POKOK PENDIDIKAN Penyusunan Bahan Pelatihan Monev dan Penjaminan Mutu Pelatihan • Kerjasama Pembiayaan Pusat dan Daerah Kerjasama Pelaksanaan dgn Asosiasi Profesi dan lembaga penyelenggaran pendidikan non pemerintah 114

Notas del editor

  1. Dilengkapi datanyaTambahkan yg sudah ada (peta semua PTN)
  2. SEBAIKNYA DI SATU DAERAH JUMLAHNYA 100%