2. PERANG IDEOLOGI
Media dipandang berbeda oleh para penganut paradigma
pluralis dan kritis.
Kaum pluralis memandang realitas media dari sisi ketentuan
ideal (normatif) tentang fungsi media.
Kaum kritis memandang media dari sisi realitas yang ada,
terutama pada era konglomerasi media.
2
3. INDIKATOR PERBEDAAN
Pandangan tentang FAKTA
Pandangan tentang POSISI MEDIA
Pandangan tentang POSISI WARTAWAN
Pandangan tentang HASIL LIPUTAN
3
4. PANDANGAN PLURALIS DAN KRITIS
DALAM MEMANDANG FAKTA
KAUM PLURALIS KAUM KRITIS
Ada fakta yang real, yang Fakta merupakan hasil dari
diatur oleh kaidah-kaidah proses pertarungan antara
kekuatan ekonomi, politik,
tertentu yang universal dan sosial yang ada dalam
Berita adalah cermin dan masyarakat
refleksi dari kenyataan. Berita tidak mungkin
Oleh karena itu, berita merupakan cermin dan
haruslah sama dan refleksi dari realitas, karena
berita terbentuk sebagai
sebangun dengan fakta yang cerminan dari kepentingan
hendak diliput kekuatan dominan
4
5. PANDANGAN PLURALIS DAN KRITIS
DALAM MEMANDANG POSISI MEDIA
KAUM PLURALIS KAUM KRITIS
Media adalah sarana yang Media hanya dikuasai oleh
bebas dan netral, tempat kelompok dominan, dan
semua kelompok menjadi sarana untuk
masyarakat saling memojokkan kelompok
berdiskusi secara tidak lain
dominan Media hanya dimanfaatkan
Media menggambarkan dan menjadi alat kelompok
diskusi apa yang ada dalam dominan
masyarakat
5
6. PANDANGAN PLURALIS DAN KRITIS
TENTANG POSISI WARTAWAN
KAUM PLURALIS KAUM KRITIS
Nilai dan ideologi wartawan berada Nilai dan ideologi wartawan tidak dapat
di luar proses peliputan berita dipisahkan dari proses peliputan dan
pelaporan suatu peristiwa
Wartawan berperan sebagai
pelapor Wartawan berperan sebagai partisipan
dari kelompok yang ada dalam
Tujuan peliputan dan penulisan masyarakat
berita: eksplanasi dan menjelaskan Tujuan peliputan adalah pemihakan
apa adanya kelompok sendiri atau fihak lain
Wartawan adalah penjaga gerbang Wartawan punya sensor sendiri
(gatekeeping) Wartawan punya landasan ideologis
Wartawan punya landasan etis Profesionalisme wartawan hanya
Wartawan bersifat profesional sebagai kontrol
Wartawan adalah pekerja yang
Wartawan adalah bagian dari tim
pencari kebenaran mempunyai posisi tersendiri dalam
kelas sosial
6
7. PANDANGAN PLULARIS DAN KRITIS
DALAM HASIL LIPUTAN
KAUM PLURALIS KAUM KRITIS
Liputan dua sisi, dua fihak Memcerminkan ideologi
wartawan dan kepentingan
dan kredibel sosial, ekonomi, dan politik
Objektif, menyingkirkan tertentu
Tidak objektif, karena wartawan
opini dan pandangan adalah bagian dari
subjektif dari pemberitaan kelompok/struktur sosial
tertentu (biasanya yang
Memakai bahasa yang tidak dominan)
Bahasa menunjukkan bagaimana
menimbulkan penafsiran
kelompok sendiri diunggulka
ganda dan memarjinalkan kelompok
lain
7
8. TUJUAN PENELITIAN PARADIGMA
KRITIS
Kaum positivis-konvensional mengembangkan sebuah
paradigma penelitian yang objektif, rasional dan empirik
Paradigma kaum positivis dikritik kaum penganut paradigma
kritis sebagai tidak sensitif nilai, dan tidak memihak kaum
tertindas
Penganut paradigma kritis mengembangkan sendiri metode
penelitian yang mengandung keberfihakan
8
9. PENELITIAN PARADIGMA KRITIS (1)
Penelitian bertujuan melakukan kritis sosial, transformasi
sosial, emansipasi, dan penguatan sosial
Realitas penelitian berdasarkan pada historical realism (realitas
semu) yang telah terbentuk oleh proses sejarah dan kekuatan
politik, sosial, budaya dan ekonomi
Peneliti menempatkan diri sebagai aktivis, advokat, dan
transformative intellectual
9
10. PENELITIAN PARADIGMA KRITIS (2)
Nilai, etika, pilihan moral dan keberfihakan merupakan
bagian yang tidak terpisahkan dari analisis
Riset bersifat subjektif dengan titik perhatian pada penafsiran
subjektif terhadap teks
Riset bersifat partisipatif, dengan mengutamakan analisis
komprehensif, kontekstual dengan posisi sebagai aktivis
transformasi sosial
Kriteria kualitas penelitian adalah historical situadness
(sejauhmana peneliti memperhatikan konteks historis, sosial,
budaya, ekonomi, politik, dan teks berita
10
11. BEBERAPA PANDANGAN
Roger Flower, Robert Hodge, Gunther Kress dan Toby
Trew (Kelompok 1)
Theo van Leeuwen (Kelompok 2)
Sara Mills (Kelompok 3)
Teun van Dijk (Kelompok 4)
Norman Fairclough (Kelompok 5)
11