SlideShare una empresa de Scribd logo
1 de 11
BERITA DALAM PANDANGAN
    PARADIGMA KRTIS

     Dian Wardiana Sjuchro
PERANG IDEOLOGI

     Media dipandang berbeda oleh para penganut paradigma
      pluralis dan kritis.
     Kaum pluralis memandang realitas media dari sisi ketentuan
      ideal (normatif) tentang fungsi media.
     Kaum kritis memandang media dari sisi realitas yang ada,
      terutama pada era konglomerasi media.



2
INDIKATOR PERBEDAAN


     Pandangan tentang FAKTA
     Pandangan tentang POSISI MEDIA
     Pandangan tentang POSISI WARTAWAN
     Pandangan tentang HASIL LIPUTAN




3
PANDANGAN PLURALIS DAN KRITIS
    DALAM MEMANDANG FAKTA
    KAUM PLURALIS                  KAUM KRITIS
     Ada fakta yang real, yang     Fakta merupakan hasil dari
      diatur oleh kaidah-kaidah      proses pertarungan antara
                                     kekuatan ekonomi, politik,
      tertentu yang universal        dan sosial yang ada dalam
     Berita adalah cermin dan       masyarakat
      refleksi dari kenyataan.      Berita tidak mungkin
      Oleh karena itu, berita        merupakan cermin dan
      haruslah sama dan              refleksi dari realitas, karena
                                     berita terbentuk sebagai
      sebangun dengan fakta yang     cerminan dari kepentingan
      hendak diliput                 kekuatan dominan
4
PANDANGAN PLURALIS DAN KRITIS
    DALAM MEMANDANG POSISI MEDIA
    KAUM PLURALIS                  KAUM KRITIS
     Media adalah sarana yang      Media hanya dikuasai oleh
      bebas dan netral, tempat       kelompok dominan, dan
      semua kelompok                 menjadi sarana untuk
      masyarakat saling              memojokkan kelompok
      berdiskusi secara tidak        lain
      dominan                       Media hanya dimanfaatkan
     Media menggambarkan            dan menjadi alat kelompok
      diskusi apa yang ada dalam     dominan
      masyarakat
5
PANDANGAN PLURALIS DAN KRITIS
    TENTANG POSISI WARTAWAN
    KAUM PLURALIS                            KAUM KRITIS
     Nilai dan ideologi wartawan berada      Nilai dan ideologi wartawan tidak dapat
        di luar proses peliputan berita          dipisahkan dari proses peliputan dan
                                                pelaporan suatu peristiwa
        Wartawan berperan sebagai            
        pelapor                                  Wartawan berperan sebagai partisipan
                                                 dari kelompok yang ada dalam
       Tujuan peliputan dan penulisan           masyarakat
        berita: eksplanasi dan menjelaskan      Tujuan peliputan adalah pemihakan
        apa adanya                               kelompok sendiri atau fihak lain
       Wartawan adalah penjaga gerbang         Wartawan punya sensor sendiri
        (gatekeeping)                           Wartawan punya landasan ideologis
       Wartawan punya landasan etis            Profesionalisme wartawan hanya
       Wartawan bersifat profesional            sebagai kontrol
                                               Wartawan adalah pekerja yang
        Wartawan adalah bagian dari tim
        pencari kebenaran                        mempunyai posisi tersendiri dalam
                                                 kelas sosial

6
PANDANGAN PLULARIS DAN KRITIS
    DALAM HASIL LIPUTAN
    KAUM PLURALIS                   KAUM KRITIS
     Liputan dua sisi, dua fihak    Memcerminkan ideologi
                                      wartawan dan kepentingan
      dan kredibel                    sosial, ekonomi, dan politik
     Objektif, menyingkirkan         tertentu
                                     Tidak objektif, karena wartawan
      opini dan pandangan             adalah bagian dari
      subjektif dari pemberitaan      kelompok/struktur sosial
                                      tertentu (biasanya yang
     Memakai bahasa yang tidak       dominan)
                                     Bahasa menunjukkan bagaimana
      menimbulkan penafsiran
                                      kelompok sendiri diunggulka
      ganda                           dan memarjinalkan kelompok
                                      lain

7
TUJUAN PENELITIAN PARADIGMA
    KRITIS


     Kaum positivis-konvensional mengembangkan sebuah
      paradigma penelitian yang objektif, rasional dan empirik
     Paradigma kaum positivis dikritik kaum penganut paradigma
      kritis sebagai tidak sensitif nilai, dan tidak memihak kaum
      tertindas
     Penganut paradigma kritis mengembangkan sendiri metode
      penelitian yang mengandung keberfihakan


8
PENELITIAN PARADIGMA KRITIS (1)
     Penelitian bertujuan melakukan kritis sosial, transformasi
      sosial, emansipasi, dan penguatan sosial
     Realitas penelitian berdasarkan pada historical realism (realitas
      semu) yang telah terbentuk oleh proses sejarah dan kekuatan
      politik, sosial, budaya dan ekonomi
     Peneliti menempatkan diri sebagai aktivis, advokat, dan
      transformative intellectual




9
PENELITIAN PARADIGMA KRITIS (2)
      Nilai, etika, pilihan moral dan keberfihakan merupakan
       bagian yang tidak terpisahkan dari analisis
      Riset bersifat subjektif dengan titik perhatian pada penafsiran
       subjektif terhadap teks
      Riset bersifat partisipatif, dengan mengutamakan analisis
       komprehensif, kontekstual dengan posisi sebagai aktivis
       transformasi sosial
      Kriteria kualitas penelitian adalah historical situadness
       (sejauhmana peneliti memperhatikan konteks historis, sosial,
       budaya, ekonomi, politik, dan teks berita

10
BEBERAPA PANDANGAN

      Roger Flower, Robert Hodge, Gunther Kress dan Toby
         Trew (Kelompok 1)
        Theo van Leeuwen (Kelompok 2)
        Sara Mills (Kelompok 3)
        Teun van Dijk (Kelompok 4)
        Norman Fairclough (Kelompok 5)




11

Más contenido relacionado

Similar a AWK Paradigma Kritis Pa Dian

(Paper v) pendekatan pendekatan ilmu politik
(Paper v) pendekatan pendekatan ilmu politik(Paper v) pendekatan pendekatan ilmu politik
(Paper v) pendekatan pendekatan ilmu politik
Yusuf Abror
 
pert 11 humas.pptxsefrduhtrFJFGDhtrsrthGFD124
pert 11 humas.pptxsefrduhtrFJFGDhtrsrthGFD124pert 11 humas.pptxsefrduhtrFJFGDhtrsrthGFD124
pert 11 humas.pptxsefrduhtrFJFGDhtrsrthGFD124
YuliaIya1
 
Materi p kn kelas xii
Materi p kn kelas xiiMateri p kn kelas xii
Materi p kn kelas xii
fhnx
 
Mengenal ideologi besar dunia oleh saddam cahyo
Mengenal ideologi besar dunia oleh saddam cahyoMengenal ideologi besar dunia oleh saddam cahyo
Mengenal ideologi besar dunia oleh saddam cahyo
Saddam Tjahyo
 

Similar a AWK Paradigma Kritis Pa Dian (20)

Mengamati dan Menganalisis Media Massappt
Mengamati dan Menganalisis Media MassapptMengamati dan Menganalisis Media Massappt
Mengamati dan Menganalisis Media Massappt
 
Pembingkaian berita lgbt_di_media_online
Pembingkaian berita lgbt_di_media_onlinePembingkaian berita lgbt_di_media_online
Pembingkaian berita lgbt_di_media_online
 
(Paper v) pendekatan pendekatan ilmu politik
(Paper v) pendekatan pendekatan ilmu politik(Paper v) pendekatan pendekatan ilmu politik
(Paper v) pendekatan pendekatan ilmu politik
 
pert 11 humas.pptxsefrduhtrFJFGDhtrsrthGFD124
pert 11 humas.pptxsefrduhtrFJFGDhtrsrthGFD124pert 11 humas.pptxsefrduhtrFJFGDhtrsrthGFD124
pert 11 humas.pptxsefrduhtrFJFGDhtrsrthGFD124
 
Literasi media
Literasi mediaLiterasi media
Literasi media
 
Media_dan_Pendidikan_Politik.pptx
Media_dan_Pendidikan_Politik.pptxMedia_dan_Pendidikan_Politik.pptx
Media_dan_Pendidikan_Politik.pptx
 
Wawasan sosial budaya
Wawasan sosial budayaWawasan sosial budaya
Wawasan sosial budaya
 
Term 9 sistem dan ruang lingkup pers
Term 9   sistem dan ruang lingkup persTerm 9   sistem dan ruang lingkup pers
Term 9 sistem dan ruang lingkup pers
 
Materi p kn kelas xii
Materi p kn kelas xiiMateri p kn kelas xii
Materi p kn kelas xii
 
Ruang lingkup jurnalistik
Ruang lingkup jurnalistikRuang lingkup jurnalistik
Ruang lingkup jurnalistik
 
Manajemen opini[1]
Manajemen opini[1]Manajemen opini[1]
Manajemen opini[1]
 
Manajemen opini
Manajemen opiniManajemen opini
Manajemen opini
 
Bab 1 kelas 3
Bab 1 kelas 3Bab 1 kelas 3
Bab 1 kelas 3
 
Teori media dan teori masyarakat
Teori media dan teori masyarakatTeori media dan teori masyarakat
Teori media dan teori masyarakat
 
Mengenal ideologi besar dunia oleh saddam cahyo
Mengenal ideologi besar dunia oleh saddam cahyoMengenal ideologi besar dunia oleh saddam cahyo
Mengenal ideologi besar dunia oleh saddam cahyo
 
JURNALISTIK Seputar Bentuk, Produk, Bahasa & Kode Etik
JURNALISTIK  Seputar Bentuk, Produk, Bahasa & Kode Etik JURNALISTIK  Seputar Bentuk, Produk, Bahasa & Kode Etik
JURNALISTIK Seputar Bentuk, Produk, Bahasa & Kode Etik
 
Pendidikan pancasila KELOMPOK 3 FIRDAYANTI
Pendidikan pancasila KELOMPOK 3 FIRDAYANTIPendidikan pancasila KELOMPOK 3 FIRDAYANTI
Pendidikan pancasila KELOMPOK 3 FIRDAYANTI
 
Bener 2
Bener 2Bener 2
Bener 2
 
Pers dan jurnalistik ii
Pers dan jurnalistik iiPers dan jurnalistik ii
Pers dan jurnalistik ii
 
Discourse.pptx
Discourse.pptxDiscourse.pptx
Discourse.pptx
 

Último

Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
pipinafindraputri1
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
ssuser35630b
 
Modul Projek Bangunlah Jiwa dan Raganya - Damai Belajar Bersama - Fase C.pptx
Modul Projek Bangunlah Jiwa dan Raganya - Damai Belajar Bersama - Fase C.pptxModul Projek Bangunlah Jiwa dan Raganya - Damai Belajar Bersama - Fase C.pptx
Modul Projek Bangunlah Jiwa dan Raganya - Damai Belajar Bersama - Fase C.pptx
RIMA685626
 

Último (20)

Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
 
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
 
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptxMemperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
 
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTXAKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
 
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
 
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, FigmaPengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
 
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHANTUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
 
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAYSOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptxOPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Modul Projek Bangunlah Jiwa dan Raganya - Damai Belajar Bersama - Fase C.pptx
Modul Projek Bangunlah Jiwa dan Raganya - Damai Belajar Bersama - Fase C.pptxModul Projek Bangunlah Jiwa dan Raganya - Damai Belajar Bersama - Fase C.pptx
Modul Projek Bangunlah Jiwa dan Raganya - Damai Belajar Bersama - Fase C.pptx
 
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptxTEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
 
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMKAksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
 
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
 

AWK Paradigma Kritis Pa Dian

  • 1. BERITA DALAM PANDANGAN PARADIGMA KRTIS Dian Wardiana Sjuchro
  • 2. PERANG IDEOLOGI  Media dipandang berbeda oleh para penganut paradigma pluralis dan kritis.  Kaum pluralis memandang realitas media dari sisi ketentuan ideal (normatif) tentang fungsi media.  Kaum kritis memandang media dari sisi realitas yang ada, terutama pada era konglomerasi media. 2
  • 3. INDIKATOR PERBEDAAN  Pandangan tentang FAKTA  Pandangan tentang POSISI MEDIA  Pandangan tentang POSISI WARTAWAN  Pandangan tentang HASIL LIPUTAN 3
  • 4. PANDANGAN PLURALIS DAN KRITIS DALAM MEMANDANG FAKTA KAUM PLURALIS KAUM KRITIS  Ada fakta yang real, yang  Fakta merupakan hasil dari diatur oleh kaidah-kaidah proses pertarungan antara kekuatan ekonomi, politik, tertentu yang universal dan sosial yang ada dalam  Berita adalah cermin dan masyarakat refleksi dari kenyataan.  Berita tidak mungkin Oleh karena itu, berita merupakan cermin dan haruslah sama dan refleksi dari realitas, karena berita terbentuk sebagai sebangun dengan fakta yang cerminan dari kepentingan hendak diliput kekuatan dominan 4
  • 5. PANDANGAN PLURALIS DAN KRITIS DALAM MEMANDANG POSISI MEDIA KAUM PLURALIS KAUM KRITIS  Media adalah sarana yang  Media hanya dikuasai oleh bebas dan netral, tempat kelompok dominan, dan semua kelompok menjadi sarana untuk masyarakat saling memojokkan kelompok berdiskusi secara tidak lain dominan  Media hanya dimanfaatkan  Media menggambarkan dan menjadi alat kelompok diskusi apa yang ada dalam dominan masyarakat 5
  • 6. PANDANGAN PLURALIS DAN KRITIS TENTANG POSISI WARTAWAN KAUM PLURALIS KAUM KRITIS  Nilai dan ideologi wartawan berada  Nilai dan ideologi wartawan tidak dapat di luar proses peliputan berita dipisahkan dari proses peliputan dan  pelaporan suatu peristiwa Wartawan berperan sebagai  pelapor Wartawan berperan sebagai partisipan dari kelompok yang ada dalam  Tujuan peliputan dan penulisan masyarakat berita: eksplanasi dan menjelaskan  Tujuan peliputan adalah pemihakan apa adanya kelompok sendiri atau fihak lain  Wartawan adalah penjaga gerbang  Wartawan punya sensor sendiri (gatekeeping)  Wartawan punya landasan ideologis  Wartawan punya landasan etis  Profesionalisme wartawan hanya  Wartawan bersifat profesional sebagai kontrol   Wartawan adalah pekerja yang Wartawan adalah bagian dari tim pencari kebenaran mempunyai posisi tersendiri dalam kelas sosial 6
  • 7. PANDANGAN PLULARIS DAN KRITIS DALAM HASIL LIPUTAN KAUM PLURALIS KAUM KRITIS  Liputan dua sisi, dua fihak  Memcerminkan ideologi wartawan dan kepentingan dan kredibel sosial, ekonomi, dan politik  Objektif, menyingkirkan tertentu  Tidak objektif, karena wartawan opini dan pandangan adalah bagian dari subjektif dari pemberitaan kelompok/struktur sosial tertentu (biasanya yang  Memakai bahasa yang tidak dominan)  Bahasa menunjukkan bagaimana menimbulkan penafsiran kelompok sendiri diunggulka ganda dan memarjinalkan kelompok lain 7
  • 8. TUJUAN PENELITIAN PARADIGMA KRITIS  Kaum positivis-konvensional mengembangkan sebuah paradigma penelitian yang objektif, rasional dan empirik  Paradigma kaum positivis dikritik kaum penganut paradigma kritis sebagai tidak sensitif nilai, dan tidak memihak kaum tertindas  Penganut paradigma kritis mengembangkan sendiri metode penelitian yang mengandung keberfihakan 8
  • 9. PENELITIAN PARADIGMA KRITIS (1)  Penelitian bertujuan melakukan kritis sosial, transformasi sosial, emansipasi, dan penguatan sosial  Realitas penelitian berdasarkan pada historical realism (realitas semu) yang telah terbentuk oleh proses sejarah dan kekuatan politik, sosial, budaya dan ekonomi  Peneliti menempatkan diri sebagai aktivis, advokat, dan transformative intellectual 9
  • 10. PENELITIAN PARADIGMA KRITIS (2)  Nilai, etika, pilihan moral dan keberfihakan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari analisis  Riset bersifat subjektif dengan titik perhatian pada penafsiran subjektif terhadap teks  Riset bersifat partisipatif, dengan mengutamakan analisis komprehensif, kontekstual dengan posisi sebagai aktivis transformasi sosial  Kriteria kualitas penelitian adalah historical situadness (sejauhmana peneliti memperhatikan konteks historis, sosial, budaya, ekonomi, politik, dan teks berita 10
  • 11. BEBERAPA PANDANGAN  Roger Flower, Robert Hodge, Gunther Kress dan Toby Trew (Kelompok 1)  Theo van Leeuwen (Kelompok 2)  Sara Mills (Kelompok 3)  Teun van Dijk (Kelompok 4)  Norman Fairclough (Kelompok 5) 11