Formulasi strategi untuk mencapai tujuan strategis (solo 22 november 2006)
1. FORMULASI STRATEGI UNTUK
MENCAPAI TUJUAN STRATEGIS
PADA PERGURUAN TINGGI
Oleh Ir. Darwin Kadarisman, MS
Institut Pertanian Bogor
2006
2. Review Definisi
Perencanaan Strategis
1. STEINER (1973)
Proses penetapan tujuan strategis dan strategi
yang akan menentukan alokasi sumberdaya untuk
mencapai tujuan strategis tersebut
2. California State Department of Finance (1996)
Proses pengkajian masa depan, penyusunan tujuan
dan penetapan strategi yang menghubungkan
keadaan saat ini dengan visi di masa mendatang
3. 3. Hellriegel, Jackson dan Slocum
(2002)
Perencanaan strategis adalah proses-proses :
(1) Diagnosis lingkungan internal dan eksternal
organisasi
(2) Penetapan (review) terhadap visi dan misi
(3) Penetapan tujuan menyeluruh
(4) Memilih strategi umum
(5) Alokasi sumberdaya untuk mencapai tujuan
4. Proses Perencanaan Strategis
VISI
MISI
ANALISIS ANALISIS
LINGKUNGAN LINGKUNGAN Perencanaan
INTERNAL EKSTERNAL
strategi
ISU STRATEGIS
TUJUAN STRATEGIS
Umpan
balik FORMULASI STRATEGI
Perencanaan
PERENCANAAN OPERASIONAL operasional
ALOKASI SUMBERDAYA
Implementasi
MONEV IMPLEMENTASI
6. Isu Strategis
• Identifikasi isu-isu stratgeis : jantung dalam
proses perencanaan strategis
• Pilihan masalah pokok yang mempengaruhi
berbagai aspek dan fungsi organisasi
• Harus diciptakan dengan cermat, hati-hati dan
disaring dengan baik
• Daftar isu strategis → ISU STRATEGIS (3 - 5 isu)
7. Beberapa Kriteria Isu Strategis
KRITERIA OPERASIONAL STRATEGIS
(1) Waktu Saat ini > 2 tahun
(2) Dampak terhadap institusi Sebagian Seluruh institusi
kecil institusi
(3) Ukuran keuangan Kecil Besar
(4) Konsekuensi jika isu tidak Ada gangguan Kerugian besar,
ditanggulangi efisiensi penurunan renevue,
penurunan animo
(5) Apakah strategi untuk menanggulangi
isu akan memerlukan :
a. Pengembangan sasaran dan Tidak Ya
program pelayanan baru
b. Perubahan nyata sumber Tidak Ya
pendanaan
c. Penambahan atau modifikasi Tidak Ya
fasilitas utama / teknologi
d. Penambahan pengurangan nyata Tidak Ya
SDM
8. Contoh Tujuan Strategis
TUJUAN STRATEGIS Baseline Baseline Baseline
2003 2004 2008
Membangun populasi • Nilai masuk calon • 23.5 • 23.5 • 24.0
mahasiswa bermutu tinggi mahasiswa • 3.23 • 3.30 • 3.50
• GPA transfer rata-
rata
Memelihara dosen bermutu % dosen qualified 96.2 ≥ 95.0 ≥ 95.0
tinggi (Executive
Professors)
Mempertahankan kecukupan • Dana dari state • $ 4.24 juta • $ 4.28 juta • $ 4.46 juta
sumberdaya keuangan • Dana dari swasta • $ 0.875 juta • $ 0.875 juta • $ 1.0 juta
(x 1000)
Mengembangkan reputasi • Jumlah artikel / 12 25 50
pasar konsisten dengan berita tercover di
keunggulan program media
*) Dari Application Summary Malcolm Balridge Quality Award, Monfort College of
Business (2004)
9. STRATEGI
CHANDLER (1962)
Alat untuk memcapai tujuan jangka panjang
organisasi serta penggunaan dan alokasi
sumberdaya untuk mencapai tujuan tersebut.
PORTER (1985)
Alat yang penting untuk mencapai keunggulan
bersaing.
GLUECK & JAUCH (1987)
Sarana yang digunakan untuk mencapai tujuan
strategis
10. Konsep Strategi
1. Distinctive Competence
• Kekuatan yang sulit ditiru
• Spesifik
• SDM
1. Competitive Advantage
• Jika organisasi memilih suatu strategi
11. Formulasi Strategi
• Identifikasi Misi dan Tujuan Strategis
• Melakukan Analisis Persaingan
• Menyusun Strategi :
– Tingkat Corporate (Universitas)
– Tingkat Strategic Business Unit (SBU) (Jurusan
& Pusat)
– Tingkat Fungsional (Operasi, Pemasaran,
Keuangan, SDM, ICT, dsb)
12. Tingkat Strategi di
Perguruan Tinggi
STRATEGI UNIVERSITAS CORPORATE LEVEL
STRATEGI JURUSAN / PUSAT SBU LEVEL
OPERASI PEMASARAN KEUANGAN SDM FUNCTIONAL
LEVEL
ICT
13. Analisis Persaingan
Secara umum digunakan Analisis SWOT menurut Thomson dan
Strickland (1992)
POTENSI KEKUATAN POTENSI KELEMAHAN
• “Distinctive Competence” • Strategi tidak jelas
• Kecukupan sumberdaya • Fasilitas ketinggalan zaman
• Pemimpin pasar yang diakui • Ketidakmampuan manajerial
• Skala ekonomi • Ketidakmampuan SDM
• Keungulan biaya (rendah) • Kelemahan pendanaan
• Kemampuan promosi • Jenis produk / jasa sedikit
• Kehandalan manajemen • Kelemahan teknologi
• Kemampuan inovasi produk • Kelemahan inovasi produk
• Kemampuan operasi • Kelemahan SDM
• Kemampuan SDM • Biaya relatif tinggi
14. Analisis Persaingan (lanjutan)
POTENSI PELUANG POTENSI ANCAMAN
• Melayani kelompok pelanggan • Adanya pesaing dengan harga
tambahan lebih rendah
• Memasuki pasar & segmen baru • Meningkatkan penjualan produk
• Memperluas jenis produk / jasa substitusi
• Diversifikasi produk • Perubahan nilai tukar / kebijakan
negara tujuan ekspor
• Pasar luar negeri
• Mempercepat pertumbuhan • Persyaratan peraturan yang mahal
pasar • Meningkatnya posisi tawar
pelanggan atau pemasok
• Memperoleh dana hibah
(perguruan tinggi) • Perubahan kebutuhan pelanggan
• Perubahan demografi
15. Model Kekuatan Persaingan
PORTER (1985)
No. KEKUATAN DAMPAK TERHADAP
PERSAINGAN PENURUNAN PROFIT
1. Pesaing Penurunan harga atau peningkatan
biaya
2. Posisi Tawar Pelanggan Penurunan harga atau penuntutan
mutu lebih tinggi pada harga yang
sama
3. Posisi Tawar Pemasok Peningkatan biaya atau penurunan
mutu
4. Pendatang Baru Penurunan harga
5. Produk Substitusi Membatasi / menurunkan harga
16. Formulasi Strategi Pada
Tingkat Universitas
• Menyusun “Grand Strategy” (disebut juga
“Master Strategy”).
Ada beberapa tipe generic dikelompokkan
menjadi 3 kategori
1) Pertumbuhan (Growth)
2) Stabilitas (Stability)
3) Bertahan (Defensive)
• Portfolio Strategy Approaches
17. Strategi Pertumbuhan
• KONSENTRASI
– Pengembangan pasar
– Pengembangan produk yang baru
• INTEGRASI VERTIKAL
– Integrasi ke belakang
– Integrasi ke depan
• DIVERSIFIKASI
– Konsentrik
– Horizontal
– Konglomerat
18. Strategi Stabilitas
• Mempertahankan “status quo”
• Meningkatkan metodologi tapi lambat
• Alasan :
– Menghindari resiko & kesulitan
– Menggunakan waktu untuk “recovery” atau
konsolidasi
– Menilai prospek pertumbuhan rendah
– Manajemen tidak punya perhatian terhadap
arah strategi
19. Strategi Defensif
• Harvest (meningkatkan cashflow / profit jangka
pendek)
• Turnaround (mengantisipasi tren pasar yang
menurun)
• Divesture (penciutan, divestasi)
• Bankcruptcy (kepailitan)
• Merger (usaha patungan)
20. Beberapa Contoh Penerapan “Grand
Strategy” Pada Perguruan Tinggi
GRAND STRATEGY CONTOH PENERAPAN
1. GROWTH STRATEGY
a. Concentration
• Product Development • Mendirikan fakultas / jurusan / program studi baru; pusat penelitian
• Market Development • Membuat program ekstensi, pendidikan profesional, membuat cabang,
franchise
a. Vertical Integration
• Backward Integration • Memiliki SMA, lembaga pelatihan SDM
• Forward Integration • Memiliki usaha penyaluran tenaga kerja, memiliki usaha “psikotest”, asesmen
SDM
a. Diversification
• Concentric Diversification • Menambah program baru (riset, kerjasama profesional, graduate schools)
• Horizontal Diversification • Mendirikan usaha akomodasi, pelatihan, ICT
• Conglomerate • Memiliki usaha pertanian, industri, convention center
2. STABILITY STRATEGY • Mempertahankan “status quo” (jumlah fakultas, jumlah jurusan / PS, pusat
penelitian)
• Menerapkan TQM, pelatihan SDM, dsb
3. DEFENSIVE STRATEGY
• Harvest • Masih mempertahankan PS meski tren menurun, tapi profit masih baik
• Turnaround • Perguruan Tinggi berubah jadi lembaga pelatihan
• Divesture • Pengurangan jumlah PS, penutupan pusat penelitian
• Bankcruptcy • Penutupan PT untuk menghindari penumpukan hutang dan dampak kepada
individu
• Merger • Dua PT bergabung agar lebih kuat
21. Portfolio Strategic Approaches
• Grand Strategy → arah organisasi secara
menyeluruh
• Portfolio Strategy Approaches → menetapkan
kebijakan bagi “business level” (jurusan, pusat)
• Ada 3 pendekatan yang sering digunakan :
1. BCG Growth-Share matrix
2. GE Business Screen
3. Product/Market Evolution Matrix
22. Boston Consulting Group (BCG)
Growth-Share Matrix
Modifikasi untuk pendidikan : Institute of Technology, New Zealand (1998)
Tinggi
VIABILITAS
VIABILITAS
SANGAT
MODERAT
TINGGI
Jumlah
mahasiswa
VIABILITAS VIABILITAS
RENDAH TINGGI
Rendah
Rendah Permintaan Tinggi
Calon Mahasiswa
MATRIKS VIABILITAS PROGRAM STUDI
23. Rekomendasi Matriks Viabilitas
1. VIABILITAS SANGAT TINGGI (Jumlah mahasiswa tinggi /
permintaan tinggi)
• Mempertahankan mutu penyelenggaraan dan
popularitas
• Meningkatkan efisiensi, untuk memperbaiki mutu dan
pelayanan
1. VIABILITAS TINGGI (Permintaan tinggi, jumlah mahasiswa
rendah)
• Meningkatkan daya tampung (ruangan, peralatan,
dosen/pegawai)
• Mempertahankan permintaan tinggi dengan promosi
yang teratur
• Mempertahankan mutu penyelenggaraan
24. Rekomendasi Matriks Viabilitas
(lanjutan)
3. VIABILITAS MODERAT (Permintaan rendah, jumlah
mahasiswa tinggi)
• Meningkatkan permintaan (biaya rendah, promosi,
dsb)
• Perubahan nama Program Studi
• Meningkatkan mutu penyelenggaraan (dosen,
fasilitas)
3. VIABILITAS RENDAH (Permintaan rendah, jumlah
mahasiswa rendah)
• Penutupan Program Studi
• Penggabungan Program Studi (merger)
• Peningkatan mutu dan promosi
25. GE Business Screen
General Electric dibantu McKinsey & Company
1 2 3
Tinggi
Daya Tarik 4 5 6
Bisnis (PS) Sedang
jangka
panjang
7 8 9
Rendah
Kuat Rata-rata Lemah
Kekuatan Bisnis (PS)
(posisi persaingan)
Prioritas rendah untuk investasi (sel 6, 8 dan 9)
Prioritas sedang untuk investasi (sel 3, 5 dan 7)
Prioritas tinggi untuk investasi (sel 1, 2 dan 4)
26. Product Market Evaluation Matrix
• Disebut juga “life-cycle portfolio matrix
• HOFER, 1990 (Peneliti strategi)
Pengenalan 1 2 3
Pertumbuhan
4 5 6
Tahapan PS
pada
Persaingan 7 8 9
lifecycle PS
sejenis
Pematangan/ 10 11 12
Penjenuhan
Penurunan 13 14 15
Kuat Rata-rata Lemah
Posisi persaingan
PS
27. Contoh Penerapan : “Product /
Market Evaluation Matrix”
• Bila PS berada pada sel 1 : PS tersebut memiliki
prospek yang baik untuk dikembangkan
• Bila PS berada pada sel 7 : PS tersebut dikelola
dengan baik, dapat mencapai “star” pada matriks
BCG
• Bila PS berada pada sel 8 : PS tersebut mengalami
penurunan posisi bersaing secara gradual, tapi bisa
memperoleh “cashflow”
• Bila PS berada pada sel 12 : PS tersebut merupakan
calon dilikuidasi atau digabung dengan PS lain
28. Formulasi Strategi pada
Tingkat Jurusan / Pusat
Pendekatan yang paling baik dalam penyusunan
strategi pada SBU → STRATEGI PERSAINGAN
GENERIK PORTER (1985)
(1) COST LEADERSHIP STRATEGY
(2) DIFFERENTIATION STRATEGY
(3) FOCUS STRATEGY
29. Cost Leadership Strategy
Mengupayakan tarif (harga) lebih murah dari pesaing
Meningkatkan jumlah mahasiswa Program Studi
Penggunaan fasilitas secara efisien (ruang kuliah
bersama, laboratorium bersama)
Efisiensi biaya operasional lainnya (SDM,
pemasaran, dsb)
Penggunaan teknologi (ICT, jarak jauh, dsb)
30. Differentiation Strategy
Menawarkan produk / jasa yang unik
Proses belajar / mengajar menggunakan kemajuan
ICT
Perancangan kurikulum dengan muatan IT yang
banyak
Kondisi kampus yag unik (bangunan, landscape)
Suasana yag unik (di kampus berbahasa Inggris)
31. Focus Strategy
Melayani relung pasar spesifik
Fokus suatu PS melayani karyawan (orang yang
sudah bekerja)
Fokus kepada program S1 (S2 / S3 dan diploma,
dihentikan dulu)
Mengkhususkan kepada golongan kaya (agar tidak
sekolah ke luar negeri)
Fokus kepada S2 / S3 profesional
32. Formulasi Strategi pada Tingkat Fungsional
Memberikan cara spesifik bidang fungsional mendukung strategi
pada level bisnis (SBU)
CONTOH FUNGSI CONTOH STRATEGI FUNGSIONAL
Sumberdaya Manusia • Meningkatkan jumlah dosen kualifikasi S2 / S3
• Memperbaiki sistem penghargaan
• Downsizing / Rightsizing
Keuangan
• Memperbaiki rasio dana pinjaman dengan equitas
• Meningkatkan pendanaan non SPP
• Memperbaiki kriteria alokasi dana
Pemasaran • Meningkatkan promosi pendidikan profesional
• Meningkatkan citra perguruan tinggi
• Merancang harga jual PS
Operasi • Menerapkan “manajemen mutu” dengan memperoleh
sertifikasi
• Menerapkan penggunaan “knowledge management”
• Menyusun pedoman mutu
33. Daftar Pustaka
________. 2005. Education Criteria for Performance Excellence.
www.balridge.nist.gov
________. 1999. Advanced Higher Education Administrators Development (AHEAD).
Bahan Pelatihan Pejabat Perguruan Tinggi. SEAMEO, SEARCA.
A. Usmara. 2005. Implementasi Manajemen Strategis. Cetakan ketiga. Penerbit
Amara Books.
Bryson J.M. 1998. Perencanaan Strategis Bagi Organisasi Sosial. Terjemahan oleh M.
Miftahuddin. Pustaka Pelajar.
Darwin Kadarisman. 2002. Review Perencanaan Strategis. Materi Pelatihan Para
Pejabat Universitas Tirtayasa, Serang. Kerjasama IPB dengan Ditjen Pendidikan
Tinggi.
D. Hellriegel, S.E. Jackson dan J.W. Slocum. 2002. Management : A Competency-
Based Approach. South-Western, Thomson Learning.
James H. Donnely, Jr., J.L. Gibson dan J.M. Ivansevich. Fundamentals of Management,
8th Edition. Irwin.
Jaread Bleak. 1998. Measuring Program Demand and Viability. A Case Study of
UNITEC Institute of Technology, New Zealand. Harvard Intitutes for Higher
Education.
William F. Gluek dan Lawrence R. Jauch. 1984. Strategic Management and Business
Policy. Second Edition. McGraw-Hill, Inc.