SlideShare una empresa de Scribd logo
1 de 13
Descargar para leer sin conexión
1




                                      BAB I

                               PENDAHULUAN


A. Latar Belakang

         Menghadapi era globalisasi yang semakin pesat yang disertai dengan

   perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) yang semakin canggih,

   maka diperlukan sumber daya manusia yang berkualitas dan memiliki kompetensi

   untuk mengembangkan IPTEK. Untuk mewujudkan itu diperlukan suatu kegiatan

   pembelajaran di sekolah yang dapat memberdayakan semua potensi peserta didik

   dalam menguasai kompetensi yang diharapkan. Menurut Lambas (2004) kegiatan

   pembelajaran perlu memberdayakan semua potensi perserta didik untuk mampu

   menguasai kompetensi yang diharapkan. Salah satu bidang ilmu yang dapat

   menggunakan kegiatan pembelajaran untuk memberdayakan semua potensi

   peserta didik dalam menguasai kompetensi yang diharapkan adalah          Ilmu

   Pengetahuan Alam (IPA). Melalui pembelajaran IPA, peserta didik dapat

   memperoleh pengalaman langsung, sehingga dapat menambah kekuatan untuk

   mencari, menyimpan, dan menerapkan konsep yang telah dipelajarinya. Dengan

   demikian, peserta didik terlatih untuk dapat menemukan sendiri berbagai konsep

   yang dipelajari secara menyeluruh (holistik), bermakna, otentik, dan aktif

   (Depdiknas, 2006).

          Cara pengemasan pengalaman belajar yang dirancang guru sangat

   berpengaruh terhadap kebermaknaan pengalaman bagi para peserta didik

   (Hamzah, 2007). Pengalaman belajar yang lebih menunjukkan kaitan unsur-unsur
2




konseptual akan menjadikan proses belajar lebih efektif. Kaitan konseptual yang

dipelajari dengan sisi bidang kajian IPA yang relevan akan membentuk skema

kognitif, sehingga anak memperoleh keutuhan dan kebulatan pengetahuan.

Perolehan keutuhan belajar IPA serta kebulatan pandangan tentang kehidupan,

dunia nyata dan fenomena alam hanya dapat direfleksikan melalui pembelajaran

terpadu (Depdiknas, 2006).

       Dalam menyajikan mata pelajaran, seorang pengajar atau guru harus

memiliki strategi belajar mengajar yang tepat sehingga siswa termotivasi untuk

belajar lebih lanjut (Sutikno, 2007). Ketepatan guru dalam memvariasikan strategi

belajar mengajar pada penyampaian materi, akan dapat merangsang siswa untuk

terlibat dalam kegiatan belajar mengajar, sehingga apa yang didapat siswa

bukanlah suatu kegiatan yang sia-sia atau tidak mempunyai arti bagi siswa.

Namun, merupakan suatu tantangan bagi guru untuk terus memahami materi,

sehingga bahan pelajaran dapat diserap siswa secara bermakna (meaningfull

learning) (BSNP, 2006)

       Pendidikan kimia sebagai bagian dari sistem pendidikan nasional menurut

Kurikululum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) mulai diajarkan pada jenjang

Sekolah Menengah Pertama (SMP) yang diintegerasikan kedalam mata pelajaran

IPA yang diajarkan secara terpadu (BSNP, 2006). Pembelajaran terpadu dalam

IPA, dapat dikemas dengan tema tentang suatu wacana yang dibahas dari berbagai

sudut pandang atau disiplin ilmu yang mudah dipahami dan dikenal oleh peserta

didik, misalnya tema bahan kimia dalam keseharian dapat dibahas dari materi zat

aditif pada makanan dan sistem pencernaan pada manusia. Dengan demikian,
3




melalui pembelajaran terpadu menggunakan tema, beberapa konsep tidak perlu

dibahas berulang kali dalam bidang kajian yang berbeda, sehingga penggunaan

waktu untuk pembahasannya lebih efisien dan pencapaian tujuan pembelajaran

juga diharapkan akan lebih efektif, selain itu nantinya dapat memperkuat konsep

yang satu dengan konsep yang lainnya (Depdiknas, 2006)

       Berdasarkan hasil wawancara dengan guru IPA SMP Negeri 4 Pontianak

pada tanggal 15 Oktober 2008, diperoleh informasi bahwa dalam pelaksanaan

pembelajaran IPA dilaksanakan secara terpisah. Materi pelajaran kimia hanya

membahas konsep kimia saja tanpa mengaitkannya dengan konsep lain yang

berkaitan seperti dari kajian pelajaran biologi ataupun konsep pelajaran lainnya.

Untuk memperkuat hasil wawancara, pada tanggal 21 Oktober 2008 dilakukan

observasi terhadap guru saat kegiatan belajar mengajar di kelas pada materi sistem

pernafasan manusia dan peredaran darah manusia. Hasil observasi menunjukkan

bahwa saat proses pembelajaran, guru tidak menghubungkan antar konsep atau

antar materi, Materi sistem pernafasan dan peredaran darah manusia dapat

dikaitkan dengan konsep kimia seperti bahan kimia dalam rumah tangga. Selain

itu, guru juga mendominasi dalam pembelajaran, dan siswa kurang merespon

penjelasan guru. Untuk mengetahui bagaimana respon siswa terhadap kegiatan

belajar yang sudah dilakukan guru, peneliti memberikan angket kepada 40 siswa

SMP Negeri 4 Pontianak (Lampiran D-6). Hasilnya menunjukkan bahwa

sebanyak 67,5 % siswa mengatakan belajar IPA kurang menarik dan 73,5 % siswa

mengatakan bahwa belajar IPA sulit
4




       Berdasarkan hasil observasi dan angket tersebut, dapat disimpulkan bahwa

pembelajaran yang dilakukan guru IPA tidak menghubungkan antar materi dan

kurang menarik bagi siswa, hal ini dapat menyebabkan siswa menjadi merasa

bosan belajar IPA dan akhirnya akan mempengaruhi hasil belajar. Terbukti dari

hasil belajar siswa pada pelajaran tersebut setelah dilakukan evaluasi diperoleh

rata-rata skor 55,56 (kelas VIIIA) dan 53,87 (kelas VIII B) serta 54,75 (kelas VIII

C). Berarti secara umum siswa kelas VIIIA, kelas VIIIB dan kelas VIII C belum

mencapai Standar Ketuntasan Belajar Minimum (SKBM) yaitu sebesar 60.

       Pelajaran kimia yang tercakup dalam IPA terpadu cukup luas, salah satu

materi yang luas cakupannya yaitu materi bahan kimia dalam keseharian yang

mencakup bahan kimia dalam rumah tangga, bahan kimia dalam makanan, bahan

kimia dalam industri, pertanian, dan kesehatan, serta zat aditif (Rahardjo, dkk,

2008). Materi bahan kimia dalam keseharian merupakan materi yang sangat

penting disampaikan kepada siswa. Hal ini dikarenakan melalui materi pelajaran

bahan kimia dalam keseharian ini, siswa dapat mengetahui manfaat pelajaran

kimia dalam kehidupan keseharian mereka secara langsung, sehingga siswa akan

termotivasi untuk mempelajari kimia lebih lanjut

       Berdasarkan wawancara terhadap guru IPA kelas VIII, yang dilakukan

tanggal 21 Oktober 2008 diketahui bahwa guru merasa kesulitan dalam

menyampaikan materi bahan kimia dalam keseharian, kesulitan ini dikarenakan

cakupan materinya yang luas, sehingga selama ini dalam pembelajaran guru hanya

menggunakan pendekatan ceramah agar pembelajaran dapat tuntas.
5




       Dari uraian di atas, maka perlu dicari solusi untuk mengatasi permasalahan

pada pembelajaran IPA. Salah satu cara yang dapat digunakan yaitu pembelajaran

menggunakan strategi peta konsep pada materi bahan kimia dalam keseharian

dikaitkan dengan materi sistem pencernaan manusia. Pengajaran dengan strategi

peta konsep merupakan salah satu cara untuk membantu siswa membangun

konsep-konsep dan prinsip-prinsip yang baru dan lebih kuat suatu materi

pelajaran. Sejalan dengan itu, Hairida (2006) mengungkapkan bahwa dengan

menggunakan strategi peta konsep dapat memberikan pengaruh terhadap

peningkatan hasil belajar siswa. Peta konsep merupakan peta rute yang hebat bagi

ingatan, yang memungkinkan kita menyusun fakta dan pikiran sedemikian rupa

sehingga cara kerja alami otak di libatkan sejak awal (Busan, 2007). Pembelajaran

peta konsep merupakan salah satu bentuk pembelajaran yang berorientasi pada

pendekatan konstruktivisme yang dicirikan oleh suatu struktur tugas, tujuan dan

kerjasama antara siswa dalam mengaitkan konsep yang satu dengan konsep yang

lain (Fajaroh, 2001).

        Untuk mempermudah kegiatan pembelajaran, strategi peta konsep dapat

dibantu dengan memanfaatkan media belajar yang ada di sekolah yaitu komputer.

Berdasarkan wawancara, diperoleh informasi bahwa di SMP N 4 Pontianak

terdapat sarana komputer, namun pemanfaatannya hanya sebatas untuk belajar

mengoperasikan program komputer saja, tidak digunakan sebagai media belajar.

Arsyad (2002) mengemukakan bahwa penggunaan suatu media sangatlah

membantu didalam kegiatan belajar apalagi saat ini teknologi sudah berkembang

dengan pesat. Pembelajaran peta konsep dengan bantuan           media komputer
6




  dimaksudkan untuk membantu menarik motivasi belajar siswa serta mempercepat

  pemahaman siswa, sehingga pembelajaran dapat tuntas dengan hasil optimal. Oleh

  karena itu   peneliti tertarik untuk mencoba menerapkan strategi peta konsep

  dengan bantuan    media komputer pada pembelajaran IPA terpadu khususnya

  materi bahan kimia dalam keseharian di SMP N 4 Pontianak


B. MASALAH PENELITIAN

         Masalah penelitian ini adalah ”Bagaimana pengaruh pengajaran terpadu

  pada tema bahan kimia dalam keseharian menggunakan strategi peta konsep

  dengan bantuan media komputer terhadap hasil belajar siswa kelas VIII SMPN 4

  Pontianak”

         Untuk memudahkan memecahkan masalah tersebut maka dibagi menjadi

  sub-sub masalah sebagai berikut :

  1.   Apakah terdapat perbedaan hasil belajar siswa pada materi bahan kimia

       dalam keseharian yang diajarkan menggunakan strategi peta konsep dengan

       bantuan media komputer, dengan yang diajarkan menggunakan pendekatan

       konvensional (ceramah)?

  2.   Seberapa besar pengaruh pengajaran terpadu menggunakan strategi peta

       konsep dengan bantuan media komputer, terhadap hasil belajar siswa pada

       materi bahan kimia dalam keseharian?

  3.   Bagaimana respon siswa, terhadap pengajaran terpadu pada materi bahan

       kimia dalam keseharian menggunakan strategi peta konsep dengan bantuan

       media komputer?
7




C. TUJUAN PENELITIAN

        Tujuan penelitian ini adalah untuk menentukan pengaruh pengajaran

  terpadu menggunakan strategi peta konsep dengan bantuan media komputer

  terhadap hasil belajar siswa pada materi bahan kimia dalam keseharian di SMPN

  4 Pontianak

        Secara rinci tujuan penelitian ini adalah untuk:

     1. Menentukan perbedaan hasil belajar siswa pada materi bahan kimia dalam

         keseharian yang diajarkan menggunakan strategi peta konsep dengan

         bantuan     media   komputer,   dengan    yang    diajarkan   menggunakan

         pendekatan konvensional

     2. Menentukan besarnya pengaruh pengajaran terpadu menggunakan strategi

         peta konsep dengan bantuan media komputer, terhadap hasil belajar siswa

         pada materi bahan kimia dalam keseharian


     3. Mengetahui respon siswa, terhadap pengajaran terpadu pada materi bahan

         kimia dalam keseharian menggunakan strategi peta konsep dengan

         bantuan media komputer


D. MANFAAT PENELITIAN

         Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat antara lain :

   1. Bagi Penulis

      Dapat meningkatkan kemampuan penulis untuk berfikir obyektif dan ilmiah

      serta sebagai penerapan dari disiplin ilmu yang diperoleh selama masa

      perkuliahan.
8




     2.   Bagi Siswa

          a. Menjadikan siswa termotivasi dan aktif dalam proses belajar mengajar.

          b. Meningkatkan kreatifitas siswa.

     3.   Bagi Guru

          Memberikan informasi kepada guru tentang salah satu strategi mengajar IPA

          terpadu di kelas terutama pada meteri bahan kimia dalam keseharian


E. HIPOTESIS PENELITIAN

             Menurut Suryabrata (2004), hipotesis penelitian adalah jawaban sementara

     terhadap masalah penelitian, yang kebenarannya masih harus diuji secara emperis.

             Hipotesis dalam penelitian ini adalah “terdapat pengaruh pengajaran

     terpadu pada tema bahan kimia dalam keseharian menggunakan strategi peta

     konsep dengan bantuan media komputer terhadap hasil belajar siswa kelas VIII

     SMPN 4 Pontianak”


F.   RUANG LINGKUP PENELITIAN

     1.   Variabel Penelitian

                 Menurut Suryabrata (2004), variabel diartikan sebagai sesuatu yang

          akan menjadi objek pengamatan penelitian. Variabel adalah objek penelitian

          yang bervariasi (Arikunto, 2002). Dengan demikian dalam penelitian ini

          variabel yang akan dikemukakan ada empat macam, yaitu :

          a. Variabel bebas

             Menurut Nawawi (2005), variabel bebas adalah sejumlah gejala atau faktor

             atau unsur yang menentukan atau mempengaruhi ada atau munculnya
9




    gejala atau faktor atau unsur lain, yang pada gilirannya gejala atau faktor

    atau unsur yang kedua itu disebut variabel terikat. Hal ini berarti bahwa

    variabel ini menentukan munculnya variabel terikat. Adapun yang menjadi

    variabel bebas dalam penelitian ini adalah :

    1) Pengajaran terpadu menggunakan strategi peta konsep dengan bantuan

        media komputer

    2) Pengajaran menggunakan pendekatan konvensional (ceramah)

b. Variabel terikat

    Menurut Nawawi (2005), variabel terikat adalah sejumlah gejala atau

    faktor atau unsur yang ada atau muncul dipengaruhi atau ditentukan oleh

    adanya variabel bebas. Hal ini berarti munculnya variabel ini karena

    adanya variabel bebas tertentu bukan karena variabel lain. Dengan

    demikian variabel terikat dalam penelitian ini adalah rata-rata hasil belajar

    siswa pada materi bahan kimia dalam keseharian

c. Variabel kontrol

    Menurut Nawawi (2005), varibel kontrol adalah sejumlah gejala atau

    faktor atau unsur yang dengan sengaja dikendalikan, agar tidak

    mempengaruhi variabel bebas dan variabel terikat. Hal ini berarti variabel

    ini tidak ikut menentukan ada tidaknya variabel terikat. Variabel kontrol

    dalam penelitian ini adalah :

    1) Guru yang mengajar, guru yang mengajar dalam penelitian ini adalah

        peneliti sendiri.

    2) Jumlah atau kegiatan jam pelajaran
10




  d. Variabel ekstrane

      Menurut Nawawi (2005), variabel ekstrane adalah sejumlah gejala yang

      tidak dapat dikontrol dan tidak dapat pula diperhitungkan atau dieliminir

      (dihapuskan) pengaruhnya terhadap variabel bebas. Variabel ekstrane

      dalam penelitian ini adalah :

      1) Keadaan sosial ekonomi siswa

      2) Tingkat kecerdasan siswa

      3) Motivasi belajar siswa


2. Definisi Operasional

          Agar terdapat kesatuan persepsi antara pembaca dengan apa yang

   dimaksud peneliti sehingga tidak terjadi kekeliruan dalam menafsirkan isi,

   maka perlu diberikan penjelasan beberapa istilah atau difinisi operasional

   yang digunakan dalam penelitian ini, dengan demikian masalah yang dibahas

   menjadi jelas.

  a. Pengajaran Terpadu

      Menurut Poerwadarminta (2003), pengajaran adalah cara (perbuatan dan

      sebagainya) mengajar atau mengajarkan. Sedangkan menurut J. Drost SJ.

      (dalam Zain, 2006) pengajaran atau proses belajar mengajar atau lebih

      tepat lagi proses pembelajaran ialah proses menjadikan yang diajar belajar.

      Pengajaran terpadu adalah pengajaran yang menunjuk pada kegiatan

      belajar yang terorganisasikan secara lebih terstruktur, bertolak pada tema-

      tema tertentu atau pelajaran tertentu sebagai titik pusatnya (Depdiknas,

      2006).
11




b. Strategi Peta Konsep

   Menurut Ruseffendi (dalam Masrupah, 1999), strategi adalah suatu jalan,

   cara atau kebijakan yang ditempuh oleh guru atau siswa dalam pencapaian

   tujuan pengajaran dilihat dari bagaimana proses pengajaran atau materi di

   sekolah. Menurut Novak (dalam Kadir, 2007), pemetaan konsep adalah

   suatu proses yang melibatkan identifikasi konsep-konsep dari suatu materi

   pelajaran dan pengaturan konsep-konsep tersebut dalam suatu hirarki,

   mulai dari yang paling umum, kurang umum dan konsep-konsep yang

   lebih spesifik.

c. Media Komputer

   Menurut Arsyad (2003), media dalam proses belajar mengajar diartikan

   sebagai alat-alat grafis, photografis, alat untuk menangkap, memproses,

   dan menyusun kembali informasi visual atau verbal. Sejalan dengan itu

   Association Of Education and Communication Technology (AECT) dalam

   Arsyad (2002), menyebutkan bahwa media segala bentuk dan saluran yang

   digunakan untuk menyampaikan pesan atau informasi. Media komputer

   disini berarti penggunaan komputer dalam penyampain materi pelajaran

   yaitu menggunakan program Microsoft power point dan Microsoft word.

   Jadi strategi peta konsep dengan bantuan        media komputer dalam

   penelitian ini berarti cara atau kebijakan yang ditempuh oleh guru dalam

   pembelajaran dengan cara memetakan konsep-konsep pelajaran yang

   disampaikan ke siswa menggunakan suatu media komputer.
12




d. Pendekatan Konvensional

   Konvensional dapat diartikan sebagai tradisional atau yang biasa

   digunakan (Peter Salim dan Yeni Salim, 1991). Menurut Sugiatno (1997)

   pengajaran konvensional meliputi apersepsi, pemberian contoh soal,

   pemberian pekerjaan rumah dan penutup. Pengajaran konvensional yang

   dimaksud dalam penelitian ini adalah pengajaran yang biasa dilakukan

   guru di dalam kelas pada saat mengajar materi bahan kimia dalam

   keseharian yaitu pengajaran dengan cara ceramah.

e. Hasil Belajar Siswa

   Menurut Nawawi (2005) hasil belajar siswa merupakan tingkat

   keberhasilan siswa dalam mencapai materi pelajaran di sekolah dalam

   bentuk skor yang diperoleh dari tes mengenai sejumlah materi tersebut.

   Adapun yang dimaksud hasil belajar siswa dalam penelitian ini adalah

   tingkat keberhasilan kognitif siswa dalam mempelajari       materi Bahan

   kimia dalam keseharian dalam bentuk skor. Tingkat keberhasilan siswa

   diukur dengan menggunakan tes hasil belajar yang diberikan peneliti.

f. Materi Bahan Kimia Dalam Keseharian dan Sistem Pencernaan Pada

   Manusia

   Menurut Rahardjo,dkk (2008), materi bahan kimia dalam keseharian yang

   dipelajari di kelas VIII meliputi bahan kimia di rumah tangga, bahan kimia

   dalam bahan makanan, bahan kimia di bidang industri, pertanian dan

   kesehatan, serta zat adiktif dan psikotropika, sedangkan pada materi sistem

   pencernaan pada manusia mencakup macam-macam zat makanan serta
13




   susunan dan fungsi sistem pencernaan. Adapun materi yang digunakan

   dalam penelitian ini adalah materi bahan kimia dalam bahan makanan

   yang mencakup :

   1. Bahan pewarna

   2. Bahan pemanis

   3. Bahan pengawet

   4. Bahan penyedap dan pemberi aroma

   Pada proses kegiatan belajar, materi pelajaran dihubungkan dengan materi

   pelajaran lain dari bidang biologi yaitu sistem pencernaan makanan pada

   manusia sub bab susunan dan fungsi sistem pencernaan, dari kedua materi

   maka akan diketahui efek samping dari zat aditif pada makanan bagi

   kesehatan manusia

g. Pengaruh

   Menurut Poerwadarminta (2003) pengaruh adalah daya yang ada atau yang

   timbul dari sesuatu (orang, benda, dan sebagainya) yang berkuasa atau

   yang berkekuatan (gaib dan sebagainya). Pengaruh dalam penelitian ini

   adalah daya yang ditimbulkan oleh strategi pengajaran. Untuk mengetahui

   seberapa besar pengaruh pengajaran yang dilakukan dengan menggunakan

   strategi peta konsep dengan bantuan media komputer terhadap siswa kelas

   VIII SMP N 4 Pontianak materi Bahan kimia dalam keseharian, dapat

   dihitung dengan menggunakan effect size

Más contenido relacionado

La actualidad más candente

Proposal skripsi pendidikan geografi
Proposal skripsi pendidikan geografiProposal skripsi pendidikan geografi
Proposal skripsi pendidikan geografi
imron_akun
 
Media pembelajaran biologi 2
Media pembelajaran biologi 2Media pembelajaran biologi 2
Media pembelajaran biologi 2
kurnia-0ne
 
Meningkatnya prestasi belajar ips (sumber daya alam) melalui penerapan metode...
Meningkatnya prestasi belajar ips (sumber daya alam) melalui penerapan metode...Meningkatnya prestasi belajar ips (sumber daya alam) melalui penerapan metode...
Meningkatnya prestasi belajar ips (sumber daya alam) melalui penerapan metode...
Operator Warnet Vast Raha
 
Isu pengetahuan pedagogi 2
Isu pengetahuan pedagogi 2Isu pengetahuan pedagogi 2
Isu pengetahuan pedagogi 2
Cahaya Cita-Cita
 
25146893 konsep-bahan-bantuan-mengajar-dan-ciri baru
25146893 konsep-bahan-bantuan-mengajar-dan-ciri baru25146893 konsep-bahan-bantuan-mengajar-dan-ciri baru
25146893 konsep-bahan-bantuan-mengajar-dan-ciri baru
Rozita Ismail
 
Penulisan ilmiah
Penulisan ilmiahPenulisan ilmiah
Penulisan ilmiah
iezaku
 
MEDIA PENGAJARAN DALAM P&P
MEDIA PENGAJARAN DALAM P&PMEDIA PENGAJARAN DALAM P&P
MEDIA PENGAJARAN DALAM P&P
Nurimani Yase
 
Kedudukan ipa pada kurikulum 2013 di sekolah dasar
Kedudukan  ipa pada kurikulum 2013 di sekolah dasarKedudukan  ipa pada kurikulum 2013 di sekolah dasar
Kedudukan ipa pada kurikulum 2013 di sekolah dasar
arieffige
 
penulisan ilmiah
penulisan ilmiahpenulisan ilmiah
penulisan ilmiah
92 degrees
 

La actualidad más candente (20)

Proposal skripsi pendidikan geografi
Proposal skripsi pendidikan geografiProposal skripsi pendidikan geografi
Proposal skripsi pendidikan geografi
 
Media pembelajaran biologi 2
Media pembelajaran biologi 2Media pembelajaran biologi 2
Media pembelajaran biologi 2
 
Kajian tindakan
Kajian tindakanKajian tindakan
Kajian tindakan
 
Meningkatnya prestasi belajar ips (sumber daya alam) melalui penerapan metode...
Meningkatnya prestasi belajar ips (sumber daya alam) melalui penerapan metode...Meningkatnya prestasi belajar ips (sumber daya alam) melalui penerapan metode...
Meningkatnya prestasi belajar ips (sumber daya alam) melalui penerapan metode...
 
MEDIA PEMBELAJARAN TIK "ASYURE"
MEDIA PEMBELAJARAN TIK "ASYURE"MEDIA PEMBELAJARAN TIK "ASYURE"
MEDIA PEMBELAJARAN TIK "ASYURE"
 
Isu pengetahuan pedagogi 2
Isu pengetahuan pedagogi 2Isu pengetahuan pedagogi 2
Isu pengetahuan pedagogi 2
 
25146893 konsep-bahan-bantuan-mengajar-dan-ciri baru
25146893 konsep-bahan-bantuan-mengajar-dan-ciri baru25146893 konsep-bahan-bantuan-mengajar-dan-ciri baru
25146893 konsep-bahan-bantuan-mengajar-dan-ciri baru
 
Kk e biologi 14_juni
Kk e biologi 14_juniKk e biologi 14_juni
Kk e biologi 14_juni
 
Assignment benar
Assignment benarAssignment benar
Assignment benar
 
Proposal ptk
Proposal ptkProposal ptk
Proposal ptk
 
Makalah jurnal 3
Makalah jurnal 3Makalah jurnal 3
Makalah jurnal 3
 
Ulasan jurnal
Ulasan jurnalUlasan jurnal
Ulasan jurnal
 
MAKALAH KEDUDUKAN IPA DI KURIKULUM 2013
MAKALAH KEDUDUKAN IPA DI KURIKULUM 2013MAKALAH KEDUDUKAN IPA DI KURIKULUM 2013
MAKALAH KEDUDUKAN IPA DI KURIKULUM 2013
 
Ipi315917
Ipi315917Ipi315917
Ipi315917
 
Penulisan ilmiah
Penulisan ilmiahPenulisan ilmiah
Penulisan ilmiah
 
MEDIA PENGAJARAN DALAM P&P
MEDIA PENGAJARAN DALAM P&PMEDIA PENGAJARAN DALAM P&P
MEDIA PENGAJARAN DALAM P&P
 
Kedudukan ipa pada kurikulum 2013 di sekolah dasar
Kedudukan  ipa pada kurikulum 2013 di sekolah dasarKedudukan  ipa pada kurikulum 2013 di sekolah dasar
Kedudukan ipa pada kurikulum 2013 di sekolah dasar
 
Hakikat IPA
Hakikat IPAHakikat IPA
Hakikat IPA
 
Kajian tindakan
Kajian tindakanKajian tindakan
Kajian tindakan
 
penulisan ilmiah
penulisan ilmiahpenulisan ilmiah
penulisan ilmiah
 

Similar a BAB I ok

Alasan logis empiris penerapan ipa terpadu
Alasan logis empiris penerapan ipa terpaduAlasan logis empiris penerapan ipa terpadu
Alasan logis empiris penerapan ipa terpadu
Ardiana21
 
Alasan logis empiris penerapan ipa terpadu
Alasan logis empiris penerapan ipa terpaduAlasan logis empiris penerapan ipa terpadu
Alasan logis empiris penerapan ipa terpadu
Ardiana21
 
Peningkatan keaktifan belajar anak pada mata pelajaran ipa materi hubungan a...
Peningkatan keaktifan belajar anak pada mata pelajaran ipa  materi hubungan a...Peningkatan keaktifan belajar anak pada mata pelajaran ipa  materi hubungan a...
Peningkatan keaktifan belajar anak pada mata pelajaran ipa materi hubungan a...
Operator Warnet Vast Raha
 
Makalah pendekatan pembelajaran
Makalah pendekatan pembelajaranMakalah pendekatan pembelajaran
Makalah pendekatan pembelajaran
Dhiah Febri
 
Ptk hasil belajar fisika materi momentum dan impuls pada siswa kelas xi
Ptk hasil belajar fisika materi momentum dan impuls pada siswa kelas xiPtk hasil belajar fisika materi momentum dan impuls pada siswa kelas xi
Ptk hasil belajar fisika materi momentum dan impuls pada siswa kelas xi
Eko Supriyadi
 
Meningkatnya prestasi belajar ips (sumber daya alam) melalui penerapan metode...
Meningkatnya prestasi belajar ips (sumber daya alam) melalui penerapan metode...Meningkatnya prestasi belajar ips (sumber daya alam) melalui penerapan metode...
Meningkatnya prestasi belajar ips (sumber daya alam) melalui penerapan metode...
Operator Warnet Vast Raha
 
Skripsi Minat Prestasi Belajar Kimia Siswa
Skripsi Minat Prestasi Belajar Kimia SiswaSkripsi Minat Prestasi Belajar Kimia Siswa
Skripsi Minat Prestasi Belajar Kimia Siswa
Jx Proezack
 
Tesis Problem Based Learning
Tesis Problem Based LearningTesis Problem Based Learning
Tesis Problem Based Learning
guestf6b63af
 
28456564 laporan-pkp-ipa-kelas-5-a-1
28456564 laporan-pkp-ipa-kelas-5-a-128456564 laporan-pkp-ipa-kelas-5-a-1
28456564 laporan-pkp-ipa-kelas-5-a-1
Mairiza Nopia
 
Penerapan Model Pembelajaran Inquiry Terhadap Penalaran Formal Dan Penulisan ...
Penerapan Model Pembelajaran Inquiry Terhadap Penalaran Formal Dan Penulisan ...Penerapan Model Pembelajaran Inquiry Terhadap Penalaran Formal Dan Penulisan ...
Penerapan Model Pembelajaran Inquiry Terhadap Penalaran Formal Dan Penulisan ...
guestf6b63af
 

Similar a BAB I ok (20)

Alasan logis empiris penerapan ipa terpadu
Alasan logis empiris penerapan ipa terpaduAlasan logis empiris penerapan ipa terpadu
Alasan logis empiris penerapan ipa terpadu
 
Alasan logis empiris penerapan ipa terpadu
Alasan logis empiris penerapan ipa terpaduAlasan logis empiris penerapan ipa terpadu
Alasan logis empiris penerapan ipa terpadu
 
Peningkatan keaktifan belajar anak pada mata pelajaran ipa materi hubungan a...
Peningkatan keaktifan belajar anak pada mata pelajaran ipa  materi hubungan a...Peningkatan keaktifan belajar anak pada mata pelajaran ipa  materi hubungan a...
Peningkatan keaktifan belajar anak pada mata pelajaran ipa materi hubungan a...
 
Pengaruh pemanfaatan multimedia dalam pembelajaran fisika terhadap pemeroleha...
Pengaruh pemanfaatan multimedia dalam pembelajaran fisika terhadap pemeroleha...Pengaruh pemanfaatan multimedia dalam pembelajaran fisika terhadap pemeroleha...
Pengaruh pemanfaatan multimedia dalam pembelajaran fisika terhadap pemeroleha...
 
Pbl
PblPbl
Pbl
 
PTK IPA SMP
PTK IPA SMP PTK IPA SMP
PTK IPA SMP
 
makalah PAIKEM
makalah PAIKEMmakalah PAIKEM
makalah PAIKEM
 
Proposal
ProposalProposal
Proposal
 
Makalah pendekatan pembelajaran
Makalah pendekatan pembelajaranMakalah pendekatan pembelajaran
Makalah pendekatan pembelajaran
 
Makalah kajian fisika sekolah
Makalah kajian fisika sekolahMakalah kajian fisika sekolah
Makalah kajian fisika sekolah
 
Metodologi Penelitian
Metodologi PenelitianMetodologi Penelitian
Metodologi Penelitian
 
Ptk hasil belajar fisika materi momentum dan impuls pada siswa kelas xi
Ptk hasil belajar fisika materi momentum dan impuls pada siswa kelas xiPtk hasil belajar fisika materi momentum dan impuls pada siswa kelas xi
Ptk hasil belajar fisika materi momentum dan impuls pada siswa kelas xi
 
Proposal ptk metlit
Proposal ptk metlitProposal ptk metlit
Proposal ptk metlit
 
Meningkatnya prestasi belajar ips (sumber daya alam) melalui penerapan metode...
Meningkatnya prestasi belajar ips (sumber daya alam) melalui penerapan metode...Meningkatnya prestasi belajar ips (sumber daya alam) melalui penerapan metode...
Meningkatnya prestasi belajar ips (sumber daya alam) melalui penerapan metode...
 
Skripsi Minat Prestasi Belajar Kimia Siswa
Skripsi Minat Prestasi Belajar Kimia SiswaSkripsi Minat Prestasi Belajar Kimia Siswa
Skripsi Minat Prestasi Belajar Kimia Siswa
 
Ptk ipa
Ptk ipaPtk ipa
Ptk ipa
 
Tesis Problem Based Learning
Tesis Problem Based LearningTesis Problem Based Learning
Tesis Problem Based Learning
 
Jurnal pendidikan maret 2011, volume 3 nomor 1
Jurnal pendidikan maret 2011, volume 3 nomor 1Jurnal pendidikan maret 2011, volume 3 nomor 1
Jurnal pendidikan maret 2011, volume 3 nomor 1
 
28456564 laporan-pkp-ipa-kelas-5-a-1
28456564 laporan-pkp-ipa-kelas-5-a-128456564 laporan-pkp-ipa-kelas-5-a-1
28456564 laporan-pkp-ipa-kelas-5-a-1
 
Penerapan Model Pembelajaran Inquiry Terhadap Penalaran Formal Dan Penulisan ...
Penerapan Model Pembelajaran Inquiry Terhadap Penalaran Formal Dan Penulisan ...Penerapan Model Pembelajaran Inquiry Terhadap Penalaran Formal Dan Penulisan ...
Penerapan Model Pembelajaran Inquiry Terhadap Penalaran Formal Dan Penulisan ...
 

Más de sabar darono hadi pranowo (20)

Pengertian sistem operasi komputer
Pengertian sistem operasi komputerPengertian sistem operasi komputer
Pengertian sistem operasi komputer
 
Uu14 2005 gurudosen
Uu14 2005 gurudosenUu14 2005 gurudosen
Uu14 2005 gurudosen
 
Pp37 2009 dosen
Pp37 2009 dosenPp37 2009 dosen
Pp37 2009 dosen
 
Prediksi soal cpns ok
Prediksi soal cpns okPrediksi soal cpns ok
Prediksi soal cpns ok
 
U kimia2006
U kimia2006U kimia2006
U kimia2006
 
U kimia2005
U kimia2005U kimia2005
U kimia2005
 
U kimia2004
U kimia2004U kimia2004
U kimia2004
 
U kimia2003
U kimia2003U kimia2003
U kimia2003
 
U kimia2002
U kimia2002U kimia2002
U kimia2002
 
U kimia2001
U kimia2001U kimia2001
U kimia2001
 
Prediksi soal cpns ok
Prediksi soal cpns okPrediksi soal cpns ok
Prediksi soal cpns ok
 
Peta konsep buat lks
Peta konsep   buat lksPeta konsep   buat lks
Peta konsep buat lks
 
Bahan tambahan makanan
Bahan tambahan makananBahan tambahan makanan
Bahan tambahan makanan
 
Souvenir
SouvenirSouvenir
Souvenir
 
Peta konsep buat lks
Peta konsep   buat lksPeta konsep   buat lks
Peta konsep buat lks
 
Rpp terpadu kelas viii
Rpp terpadu kelas viiiRpp terpadu kelas viii
Rpp terpadu kelas viii
 
Olimpiade sains nasional 2006
Olimpiade sains nasional 2006Olimpiade sains nasional 2006
Olimpiade sains nasional 2006
 
U kimia2006
U kimia2006U kimia2006
U kimia2006
 
Tik x 09
Tik x 09Tik x 09
Tik x 09
 
Perangkat pembelajaran (legal)
Perangkat pembelajaran (legal)Perangkat pembelajaran (legal)
Perangkat pembelajaran (legal)
 

BAB I ok

  • 1. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menghadapi era globalisasi yang semakin pesat yang disertai dengan perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) yang semakin canggih, maka diperlukan sumber daya manusia yang berkualitas dan memiliki kompetensi untuk mengembangkan IPTEK. Untuk mewujudkan itu diperlukan suatu kegiatan pembelajaran di sekolah yang dapat memberdayakan semua potensi peserta didik dalam menguasai kompetensi yang diharapkan. Menurut Lambas (2004) kegiatan pembelajaran perlu memberdayakan semua potensi perserta didik untuk mampu menguasai kompetensi yang diharapkan. Salah satu bidang ilmu yang dapat menggunakan kegiatan pembelajaran untuk memberdayakan semua potensi peserta didik dalam menguasai kompetensi yang diharapkan adalah Ilmu Pengetahuan Alam (IPA). Melalui pembelajaran IPA, peserta didik dapat memperoleh pengalaman langsung, sehingga dapat menambah kekuatan untuk mencari, menyimpan, dan menerapkan konsep yang telah dipelajarinya. Dengan demikian, peserta didik terlatih untuk dapat menemukan sendiri berbagai konsep yang dipelajari secara menyeluruh (holistik), bermakna, otentik, dan aktif (Depdiknas, 2006). Cara pengemasan pengalaman belajar yang dirancang guru sangat berpengaruh terhadap kebermaknaan pengalaman bagi para peserta didik (Hamzah, 2007). Pengalaman belajar yang lebih menunjukkan kaitan unsur-unsur
  • 2. 2 konseptual akan menjadikan proses belajar lebih efektif. Kaitan konseptual yang dipelajari dengan sisi bidang kajian IPA yang relevan akan membentuk skema kognitif, sehingga anak memperoleh keutuhan dan kebulatan pengetahuan. Perolehan keutuhan belajar IPA serta kebulatan pandangan tentang kehidupan, dunia nyata dan fenomena alam hanya dapat direfleksikan melalui pembelajaran terpadu (Depdiknas, 2006). Dalam menyajikan mata pelajaran, seorang pengajar atau guru harus memiliki strategi belajar mengajar yang tepat sehingga siswa termotivasi untuk belajar lebih lanjut (Sutikno, 2007). Ketepatan guru dalam memvariasikan strategi belajar mengajar pada penyampaian materi, akan dapat merangsang siswa untuk terlibat dalam kegiatan belajar mengajar, sehingga apa yang didapat siswa bukanlah suatu kegiatan yang sia-sia atau tidak mempunyai arti bagi siswa. Namun, merupakan suatu tantangan bagi guru untuk terus memahami materi, sehingga bahan pelajaran dapat diserap siswa secara bermakna (meaningfull learning) (BSNP, 2006) Pendidikan kimia sebagai bagian dari sistem pendidikan nasional menurut Kurikululum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) mulai diajarkan pada jenjang Sekolah Menengah Pertama (SMP) yang diintegerasikan kedalam mata pelajaran IPA yang diajarkan secara terpadu (BSNP, 2006). Pembelajaran terpadu dalam IPA, dapat dikemas dengan tema tentang suatu wacana yang dibahas dari berbagai sudut pandang atau disiplin ilmu yang mudah dipahami dan dikenal oleh peserta didik, misalnya tema bahan kimia dalam keseharian dapat dibahas dari materi zat aditif pada makanan dan sistem pencernaan pada manusia. Dengan demikian,
  • 3. 3 melalui pembelajaran terpadu menggunakan tema, beberapa konsep tidak perlu dibahas berulang kali dalam bidang kajian yang berbeda, sehingga penggunaan waktu untuk pembahasannya lebih efisien dan pencapaian tujuan pembelajaran juga diharapkan akan lebih efektif, selain itu nantinya dapat memperkuat konsep yang satu dengan konsep yang lainnya (Depdiknas, 2006) Berdasarkan hasil wawancara dengan guru IPA SMP Negeri 4 Pontianak pada tanggal 15 Oktober 2008, diperoleh informasi bahwa dalam pelaksanaan pembelajaran IPA dilaksanakan secara terpisah. Materi pelajaran kimia hanya membahas konsep kimia saja tanpa mengaitkannya dengan konsep lain yang berkaitan seperti dari kajian pelajaran biologi ataupun konsep pelajaran lainnya. Untuk memperkuat hasil wawancara, pada tanggal 21 Oktober 2008 dilakukan observasi terhadap guru saat kegiatan belajar mengajar di kelas pada materi sistem pernafasan manusia dan peredaran darah manusia. Hasil observasi menunjukkan bahwa saat proses pembelajaran, guru tidak menghubungkan antar konsep atau antar materi, Materi sistem pernafasan dan peredaran darah manusia dapat dikaitkan dengan konsep kimia seperti bahan kimia dalam rumah tangga. Selain itu, guru juga mendominasi dalam pembelajaran, dan siswa kurang merespon penjelasan guru. Untuk mengetahui bagaimana respon siswa terhadap kegiatan belajar yang sudah dilakukan guru, peneliti memberikan angket kepada 40 siswa SMP Negeri 4 Pontianak (Lampiran D-6). Hasilnya menunjukkan bahwa sebanyak 67,5 % siswa mengatakan belajar IPA kurang menarik dan 73,5 % siswa mengatakan bahwa belajar IPA sulit
  • 4. 4 Berdasarkan hasil observasi dan angket tersebut, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran yang dilakukan guru IPA tidak menghubungkan antar materi dan kurang menarik bagi siswa, hal ini dapat menyebabkan siswa menjadi merasa bosan belajar IPA dan akhirnya akan mempengaruhi hasil belajar. Terbukti dari hasil belajar siswa pada pelajaran tersebut setelah dilakukan evaluasi diperoleh rata-rata skor 55,56 (kelas VIIIA) dan 53,87 (kelas VIII B) serta 54,75 (kelas VIII C). Berarti secara umum siswa kelas VIIIA, kelas VIIIB dan kelas VIII C belum mencapai Standar Ketuntasan Belajar Minimum (SKBM) yaitu sebesar 60. Pelajaran kimia yang tercakup dalam IPA terpadu cukup luas, salah satu materi yang luas cakupannya yaitu materi bahan kimia dalam keseharian yang mencakup bahan kimia dalam rumah tangga, bahan kimia dalam makanan, bahan kimia dalam industri, pertanian, dan kesehatan, serta zat aditif (Rahardjo, dkk, 2008). Materi bahan kimia dalam keseharian merupakan materi yang sangat penting disampaikan kepada siswa. Hal ini dikarenakan melalui materi pelajaran bahan kimia dalam keseharian ini, siswa dapat mengetahui manfaat pelajaran kimia dalam kehidupan keseharian mereka secara langsung, sehingga siswa akan termotivasi untuk mempelajari kimia lebih lanjut Berdasarkan wawancara terhadap guru IPA kelas VIII, yang dilakukan tanggal 21 Oktober 2008 diketahui bahwa guru merasa kesulitan dalam menyampaikan materi bahan kimia dalam keseharian, kesulitan ini dikarenakan cakupan materinya yang luas, sehingga selama ini dalam pembelajaran guru hanya menggunakan pendekatan ceramah agar pembelajaran dapat tuntas.
  • 5. 5 Dari uraian di atas, maka perlu dicari solusi untuk mengatasi permasalahan pada pembelajaran IPA. Salah satu cara yang dapat digunakan yaitu pembelajaran menggunakan strategi peta konsep pada materi bahan kimia dalam keseharian dikaitkan dengan materi sistem pencernaan manusia. Pengajaran dengan strategi peta konsep merupakan salah satu cara untuk membantu siswa membangun konsep-konsep dan prinsip-prinsip yang baru dan lebih kuat suatu materi pelajaran. Sejalan dengan itu, Hairida (2006) mengungkapkan bahwa dengan menggunakan strategi peta konsep dapat memberikan pengaruh terhadap peningkatan hasil belajar siswa. Peta konsep merupakan peta rute yang hebat bagi ingatan, yang memungkinkan kita menyusun fakta dan pikiran sedemikian rupa sehingga cara kerja alami otak di libatkan sejak awal (Busan, 2007). Pembelajaran peta konsep merupakan salah satu bentuk pembelajaran yang berorientasi pada pendekatan konstruktivisme yang dicirikan oleh suatu struktur tugas, tujuan dan kerjasama antara siswa dalam mengaitkan konsep yang satu dengan konsep yang lain (Fajaroh, 2001). Untuk mempermudah kegiatan pembelajaran, strategi peta konsep dapat dibantu dengan memanfaatkan media belajar yang ada di sekolah yaitu komputer. Berdasarkan wawancara, diperoleh informasi bahwa di SMP N 4 Pontianak terdapat sarana komputer, namun pemanfaatannya hanya sebatas untuk belajar mengoperasikan program komputer saja, tidak digunakan sebagai media belajar. Arsyad (2002) mengemukakan bahwa penggunaan suatu media sangatlah membantu didalam kegiatan belajar apalagi saat ini teknologi sudah berkembang dengan pesat. Pembelajaran peta konsep dengan bantuan media komputer
  • 6. 6 dimaksudkan untuk membantu menarik motivasi belajar siswa serta mempercepat pemahaman siswa, sehingga pembelajaran dapat tuntas dengan hasil optimal. Oleh karena itu peneliti tertarik untuk mencoba menerapkan strategi peta konsep dengan bantuan media komputer pada pembelajaran IPA terpadu khususnya materi bahan kimia dalam keseharian di SMP N 4 Pontianak B. MASALAH PENELITIAN Masalah penelitian ini adalah ”Bagaimana pengaruh pengajaran terpadu pada tema bahan kimia dalam keseharian menggunakan strategi peta konsep dengan bantuan media komputer terhadap hasil belajar siswa kelas VIII SMPN 4 Pontianak” Untuk memudahkan memecahkan masalah tersebut maka dibagi menjadi sub-sub masalah sebagai berikut : 1. Apakah terdapat perbedaan hasil belajar siswa pada materi bahan kimia dalam keseharian yang diajarkan menggunakan strategi peta konsep dengan bantuan media komputer, dengan yang diajarkan menggunakan pendekatan konvensional (ceramah)? 2. Seberapa besar pengaruh pengajaran terpadu menggunakan strategi peta konsep dengan bantuan media komputer, terhadap hasil belajar siswa pada materi bahan kimia dalam keseharian? 3. Bagaimana respon siswa, terhadap pengajaran terpadu pada materi bahan kimia dalam keseharian menggunakan strategi peta konsep dengan bantuan media komputer?
  • 7. 7 C. TUJUAN PENELITIAN Tujuan penelitian ini adalah untuk menentukan pengaruh pengajaran terpadu menggunakan strategi peta konsep dengan bantuan media komputer terhadap hasil belajar siswa pada materi bahan kimia dalam keseharian di SMPN 4 Pontianak Secara rinci tujuan penelitian ini adalah untuk: 1. Menentukan perbedaan hasil belajar siswa pada materi bahan kimia dalam keseharian yang diajarkan menggunakan strategi peta konsep dengan bantuan media komputer, dengan yang diajarkan menggunakan pendekatan konvensional 2. Menentukan besarnya pengaruh pengajaran terpadu menggunakan strategi peta konsep dengan bantuan media komputer, terhadap hasil belajar siswa pada materi bahan kimia dalam keseharian 3. Mengetahui respon siswa, terhadap pengajaran terpadu pada materi bahan kimia dalam keseharian menggunakan strategi peta konsep dengan bantuan media komputer D. MANFAAT PENELITIAN Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat antara lain : 1. Bagi Penulis Dapat meningkatkan kemampuan penulis untuk berfikir obyektif dan ilmiah serta sebagai penerapan dari disiplin ilmu yang diperoleh selama masa perkuliahan.
  • 8. 8 2. Bagi Siswa a. Menjadikan siswa termotivasi dan aktif dalam proses belajar mengajar. b. Meningkatkan kreatifitas siswa. 3. Bagi Guru Memberikan informasi kepada guru tentang salah satu strategi mengajar IPA terpadu di kelas terutama pada meteri bahan kimia dalam keseharian E. HIPOTESIS PENELITIAN Menurut Suryabrata (2004), hipotesis penelitian adalah jawaban sementara terhadap masalah penelitian, yang kebenarannya masih harus diuji secara emperis. Hipotesis dalam penelitian ini adalah “terdapat pengaruh pengajaran terpadu pada tema bahan kimia dalam keseharian menggunakan strategi peta konsep dengan bantuan media komputer terhadap hasil belajar siswa kelas VIII SMPN 4 Pontianak” F. RUANG LINGKUP PENELITIAN 1. Variabel Penelitian Menurut Suryabrata (2004), variabel diartikan sebagai sesuatu yang akan menjadi objek pengamatan penelitian. Variabel adalah objek penelitian yang bervariasi (Arikunto, 2002). Dengan demikian dalam penelitian ini variabel yang akan dikemukakan ada empat macam, yaitu : a. Variabel bebas Menurut Nawawi (2005), variabel bebas adalah sejumlah gejala atau faktor atau unsur yang menentukan atau mempengaruhi ada atau munculnya
  • 9. 9 gejala atau faktor atau unsur lain, yang pada gilirannya gejala atau faktor atau unsur yang kedua itu disebut variabel terikat. Hal ini berarti bahwa variabel ini menentukan munculnya variabel terikat. Adapun yang menjadi variabel bebas dalam penelitian ini adalah : 1) Pengajaran terpadu menggunakan strategi peta konsep dengan bantuan media komputer 2) Pengajaran menggunakan pendekatan konvensional (ceramah) b. Variabel terikat Menurut Nawawi (2005), variabel terikat adalah sejumlah gejala atau faktor atau unsur yang ada atau muncul dipengaruhi atau ditentukan oleh adanya variabel bebas. Hal ini berarti munculnya variabel ini karena adanya variabel bebas tertentu bukan karena variabel lain. Dengan demikian variabel terikat dalam penelitian ini adalah rata-rata hasil belajar siswa pada materi bahan kimia dalam keseharian c. Variabel kontrol Menurut Nawawi (2005), varibel kontrol adalah sejumlah gejala atau faktor atau unsur yang dengan sengaja dikendalikan, agar tidak mempengaruhi variabel bebas dan variabel terikat. Hal ini berarti variabel ini tidak ikut menentukan ada tidaknya variabel terikat. Variabel kontrol dalam penelitian ini adalah : 1) Guru yang mengajar, guru yang mengajar dalam penelitian ini adalah peneliti sendiri. 2) Jumlah atau kegiatan jam pelajaran
  • 10. 10 d. Variabel ekstrane Menurut Nawawi (2005), variabel ekstrane adalah sejumlah gejala yang tidak dapat dikontrol dan tidak dapat pula diperhitungkan atau dieliminir (dihapuskan) pengaruhnya terhadap variabel bebas. Variabel ekstrane dalam penelitian ini adalah : 1) Keadaan sosial ekonomi siswa 2) Tingkat kecerdasan siswa 3) Motivasi belajar siswa 2. Definisi Operasional Agar terdapat kesatuan persepsi antara pembaca dengan apa yang dimaksud peneliti sehingga tidak terjadi kekeliruan dalam menafsirkan isi, maka perlu diberikan penjelasan beberapa istilah atau difinisi operasional yang digunakan dalam penelitian ini, dengan demikian masalah yang dibahas menjadi jelas. a. Pengajaran Terpadu Menurut Poerwadarminta (2003), pengajaran adalah cara (perbuatan dan sebagainya) mengajar atau mengajarkan. Sedangkan menurut J. Drost SJ. (dalam Zain, 2006) pengajaran atau proses belajar mengajar atau lebih tepat lagi proses pembelajaran ialah proses menjadikan yang diajar belajar. Pengajaran terpadu adalah pengajaran yang menunjuk pada kegiatan belajar yang terorganisasikan secara lebih terstruktur, bertolak pada tema- tema tertentu atau pelajaran tertentu sebagai titik pusatnya (Depdiknas, 2006).
  • 11. 11 b. Strategi Peta Konsep Menurut Ruseffendi (dalam Masrupah, 1999), strategi adalah suatu jalan, cara atau kebijakan yang ditempuh oleh guru atau siswa dalam pencapaian tujuan pengajaran dilihat dari bagaimana proses pengajaran atau materi di sekolah. Menurut Novak (dalam Kadir, 2007), pemetaan konsep adalah suatu proses yang melibatkan identifikasi konsep-konsep dari suatu materi pelajaran dan pengaturan konsep-konsep tersebut dalam suatu hirarki, mulai dari yang paling umum, kurang umum dan konsep-konsep yang lebih spesifik. c. Media Komputer Menurut Arsyad (2003), media dalam proses belajar mengajar diartikan sebagai alat-alat grafis, photografis, alat untuk menangkap, memproses, dan menyusun kembali informasi visual atau verbal. Sejalan dengan itu Association Of Education and Communication Technology (AECT) dalam Arsyad (2002), menyebutkan bahwa media segala bentuk dan saluran yang digunakan untuk menyampaikan pesan atau informasi. Media komputer disini berarti penggunaan komputer dalam penyampain materi pelajaran yaitu menggunakan program Microsoft power point dan Microsoft word. Jadi strategi peta konsep dengan bantuan media komputer dalam penelitian ini berarti cara atau kebijakan yang ditempuh oleh guru dalam pembelajaran dengan cara memetakan konsep-konsep pelajaran yang disampaikan ke siswa menggunakan suatu media komputer.
  • 12. 12 d. Pendekatan Konvensional Konvensional dapat diartikan sebagai tradisional atau yang biasa digunakan (Peter Salim dan Yeni Salim, 1991). Menurut Sugiatno (1997) pengajaran konvensional meliputi apersepsi, pemberian contoh soal, pemberian pekerjaan rumah dan penutup. Pengajaran konvensional yang dimaksud dalam penelitian ini adalah pengajaran yang biasa dilakukan guru di dalam kelas pada saat mengajar materi bahan kimia dalam keseharian yaitu pengajaran dengan cara ceramah. e. Hasil Belajar Siswa Menurut Nawawi (2005) hasil belajar siswa merupakan tingkat keberhasilan siswa dalam mencapai materi pelajaran di sekolah dalam bentuk skor yang diperoleh dari tes mengenai sejumlah materi tersebut. Adapun yang dimaksud hasil belajar siswa dalam penelitian ini adalah tingkat keberhasilan kognitif siswa dalam mempelajari materi Bahan kimia dalam keseharian dalam bentuk skor. Tingkat keberhasilan siswa diukur dengan menggunakan tes hasil belajar yang diberikan peneliti. f. Materi Bahan Kimia Dalam Keseharian dan Sistem Pencernaan Pada Manusia Menurut Rahardjo,dkk (2008), materi bahan kimia dalam keseharian yang dipelajari di kelas VIII meliputi bahan kimia di rumah tangga, bahan kimia dalam bahan makanan, bahan kimia di bidang industri, pertanian dan kesehatan, serta zat adiktif dan psikotropika, sedangkan pada materi sistem pencernaan pada manusia mencakup macam-macam zat makanan serta
  • 13. 13 susunan dan fungsi sistem pencernaan. Adapun materi yang digunakan dalam penelitian ini adalah materi bahan kimia dalam bahan makanan yang mencakup : 1. Bahan pewarna 2. Bahan pemanis 3. Bahan pengawet 4. Bahan penyedap dan pemberi aroma Pada proses kegiatan belajar, materi pelajaran dihubungkan dengan materi pelajaran lain dari bidang biologi yaitu sistem pencernaan makanan pada manusia sub bab susunan dan fungsi sistem pencernaan, dari kedua materi maka akan diketahui efek samping dari zat aditif pada makanan bagi kesehatan manusia g. Pengaruh Menurut Poerwadarminta (2003) pengaruh adalah daya yang ada atau yang timbul dari sesuatu (orang, benda, dan sebagainya) yang berkuasa atau yang berkekuatan (gaib dan sebagainya). Pengaruh dalam penelitian ini adalah daya yang ditimbulkan oleh strategi pengajaran. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh pengajaran yang dilakukan dengan menggunakan strategi peta konsep dengan bantuan media komputer terhadap siswa kelas VIII SMP N 4 Pontianak materi Bahan kimia dalam keseharian, dapat dihitung dengan menggunakan effect size