Biaya produksi merupakan pengorbanan ekonomi yang harus dikorbankan untuk memproduksi suatu barang. Biaya produksi meliputi komponen biaya bahan, upah tenaga kerja, dan biaya umum. Biaya produksi perlu dihitung agar pengusaha dapat menetapkan harga pokok barang dan keuntungan.
1. pengertian biaya produksi
produksi berlangsung dengan jalan mengolah masukan (input) menjadi keluaran (out put).
masukan merupakan pengorbanan biaya yang tidak dapat dihindarkan untuk melakukan kegiatan
produksi.
setiap pengusaha harus dapat menghitung biaya produksi agar dapat menetapkan harga pokok
barang yang dihasilkan. untuk menghitung biaya produksi terlebih dahulu harus dipahami
pengertiannya.
biaya produksi adalah sejumlah pengorbanan ekonomis yang harus dikorbankan untuk
memproduksi suatu barang. menetapkan biaya produksi berdasarkan pengertian tersebut
memerlukan kecermatan karena ada yang mudah diidentifikasikan, tetapi ada juga yang sulit
diidentifikasikan dan hitungannya.
biaya produksi dapat meliputi unsur-unsur sebagai berikut:
1. bahan baku atau bahan dasar termasuk bahan setengah jadi
2. bahan-bahan pembantu atau penolong
3. upah tenaga kerja dari tenaga kerja kuli hingga direktur.
4. penyusutan peralatan produksi
5. uang modal, sewa
6. biaya penunjang seperti biaya angkut, biaya administrasi, pemeliharaan, biaya listrik,
biaya keamanan dan asuransi
7. biaya pemasaran seperti biaya iklan
8. pajak
secara umum unsur biaya tersebut dapat dibagi atas tiga komponen biaya, berikut :
1. komponen biaya bahan, meliputi semua bahan yang berkaitan langsung dengan produksi.
2. komponen biaya gaji/upah tenaga kerja
3. komponen biaya umum (biaya over head pabrik) meliputi semua pengorbanan yang
menunjang terselenggaranya proses produksi.
Teori Biaya Produksi
Biaya kesempatan adalah nilai sumber daya dalam penggunaan yang terbaik. Biaya kesempatan
perlu dipertimbangkan dalam mengukur seluruh biaya produksi.
Biaya eksplisit adalah biaya yang dikeluarkan dalam proses produksi yang berbentuk kas,
sedangkan biaya implisit adalah biaya dikeluarkan dalam proses produksi dalam bentuk nonkas.
Keuntungan ekonomi adalah penerimaan dikurangi semua biaya, tercakup di dalamnya
pengembalian normal untuk manajemen dan modal.
2. Biaya marjinal adalah perubahan biaya total yang berkaitan dengan perubahan satu unit output.
Sedangkan, biaya inkremental dapat diartikan sebagai tambahan biaya total dari penerapan
keputusan manajerial.
Biaya Rata-rata, Biaya Marjinal dan Biaya Total Rata-rata
Fungsi biaya rata-rata atau unit-1 kadang-kadang lebih berguna dari fungsi biaya total dalam
pengambilan keputusan suatu usaha di sektor pertanian. Fungsi biaya rata-rata dapat diperoleh
dengan membagi fungsi biaya total yang relevan dengan output.
Biaya marjinal adalah perubahan biaya total yang berkaitan dengan perubahan output (output).
Fungsi biaya marjinal berpotongan dengan fungsi biaya total rata-rata dan fungsi biaya variabel
rata-rata di titik minimum ke dua fungsi tersebut.
Fungsi biaya rata-rata jangka panjang akan:
(a) Menurun, apabila skala pengembalian dalam produksi adalah meningkat,
(b) Konstan, apabila skala pengembalian dalam produksi adalah konstan, dan
(c) Meningkat, apabila skala pengembalian dalam produksi adalah menurun.
Fungsi biaya rata-rata jangka panjang adalah merupakan kurva amplop dari sejumlah kurva biaya
rata-rata jangka pendek.
Topik Khusus dalam Teori Biaya
Pada tingkat output yang hasilnya di spesifikasi tingkat keuntungan ekonomi diperoleh dengan
membagi keuntungan ditambah biaya tetap total dengan kontribusi keuntungan
Analisis titik impas adalah spesial pada kasus analisis keuntungan di mana keuntungan
diharuskan sama dengan nol.
Suatu usaha dapat dikatakan tinggi tingkat pengungkitannya apabila biaya tetap adalah relatif
lebih besar (tinggi) dari pada biaya variabel. Pada umumnya, penggunaan analisis pengungkitan
operasi menyatakan secara tidak langsung tingginya tingkat risiko keuntungan sepanjang waktu.
Dalam arti kata, peningkatan nilai pengungkitan operasi menyatakan lebih bervariasinya
keuntungan sepanjang waktu, oleh karena itu tinggi tingkat risikonya.
Media Pembelajaran
3. Seputar pendidikan, pembelajaran, sosial, hukum, konseling, politik, budidaya pertanian,
Biologi, Kimia, Kesehatan, ilmiah, Media Tempat Belajar, Model-model Pembelajaran,
Pendekatan Pembelajaran, Hiburan dan Lain-lain.
•
•
Home
Bahasa Indonesia
•
Biologi
•
Contoh Makalah
•
Pembelajaran
•
Info Pendidikan
•
Sosial
•
Sejarah
•
Ucapan Ulang Tahun
Browse » Home » Ekonomi » Penggolongan Biaya
Tuesday, November 30, 2010
Penggolongan Biaya
Penggolongan Biaya
Menurut Mulyadi (2005:13), Penggolongan Biaya digolongkan kedalam 5 golongan yaitu:
1.
Menurut
Objek
Pengeluaran.
Penggolongan Menurut Objek Pengeluaran merupakan penggolongan yang paling sederhana, yaitu
berdasarkan penjelasan singkat mengenai suatu objek pengeluaran, misalnya pengeluaran yang
berhubungan dengan telepon disebut “biaya telepon”.
2.
Menurut
Fungsi
Pokok
dalam
Perusahaan,
Biaya
dapat
digolongkan
menjadi
3
kelompok,
yaitu:
(1). Biaya Produksi, yaitu semua biaya yang berhubungan dengan fungsi produksi atau kegiatan
pengolahan bahan baku menjadi produk selesai. Biaya produksi dapat digolongkan ke dalam biaya
bahan
baku,
biaya
tenaga
kerja,
dan
biaya
overhead
pabrik.
(2). Biaya Pemasaran, adalah biaya-biaya yang terjadi untuk melaksanakan kegiatan pemasaran produk,
contohnya
biaya
iklan,
biaya
promosi,
biaya
sampel,
dll.
(3). Biaya Administrasi dan Umum, yaitu biaya-biaya untuk mengkoordinasikan kegiatan-kegiatan
produksi dan pemasaran produk, contohnya gaji bagian akuntansi, gaji personalia, dll.
3.
Menurut
Hubungan
Biaya
dengan
Sesuatu
Yang
Dibiayai.
Ada 2 golongan Biaya Menurut Hubungan Biaya dengan Sesuatu Yang Dibiayai, yaitu: (1). Biaya Langsung
(direct cost), merupakan biaya yang terjadi dimana penyebab satu-satunya adalah karena ada sesuatu
yang harus dibiayai. Dalam kaitannya dengan produk, biaya langsung terdiri dari biaya bahan baku dan
biaya
tenaga
kerja
langsung.
(2). Biaya Tidak Langsung (indirect cost), biaya yang terjadi tidak hanya disebabkan oleh sesuatu yang
dibiayai, dalam hubungannya dengan produk, biaya tidak langsung dikenal dengan biaya overhead
pabrik.
4. 4. Menurut Perilaku dalam Kaitannya dengan Perubahan Volume Kegiatan,
Biaya
dibagi
menjadi
4,
yaitu
(1). Biaya Tetap (fixed cost), biaya yang jumlahnya tetap konstan tidak dipengaruhi perubahan volume
kegiatan atau aktivitas sampai tingkat kegiatan tertentu, contohnya; gaji direktur produksi.
(2). Biaya Variabel (variable cost), biaya yang jumlah totalnya berubah secara sebanding dengan
perubahan volume kegiatan atau aktivitas, contoh; biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung.
(3). Biaya Semi Variabel, biaya yang jumlah totalnya berubah tidak sebanding dengan perubahan volume
kegiatan. Biaya semi variabel mengandung unsur biaya tetap dan biaya variabel, contoh; biaya listrik
yang
digunakan.
(4). Biaya Semi Fixed, biaya yang tetap untuk tingkat volume kegiatan tertentu dan berubah dengan
jumlah
yang
konstan
pada
volume
produksi
tertentu.
5.
Menurut
Jangka
Waktu
Manfaatnya,
Biaya
dibagi
2
bagian,
yaitu;
(1). Pengeluaran Modal (Capital Expenditure), yaitu pengeluaran yang akan memberikan
manfaat/benefit pada periode akuntansi atau pengeluaran yang akan dapat memberikan manfaat pada
periode
akuntansi
yang
akan
datang.
(2). Pengeluaran Pendapatan (Revenue Expenditure), pengeluaran yang akan memberikan manfaat
hanya
pada
periode
akuntansi
dimana
pengeluaran
itu
terjadi.
Penggolongan Biaya ini diambil dari situs tryusnita.wordpress.com, semoga dapat bermanfaat.
Terimakasih.
faktor produksi adalah sumber daya yang digunakan dalam sebuah proses produksi barang
dan jasa. Pada awalnya, faktor produksi dibagi menjadi empat kelompok, yaitu tenaga kerja,
modal, sumber daya alam, dan kewirausahaan. Namun pada perkembangannya, faktor
sumber daya alam diperluas cakupannya menjadi seluruh benda tangible, baik langsung dari
alam maupun tidak, yang digunakan oleh perusahaan, yang kemudian disebut sebagai faktor
fisik (physical resources). Selain itu, beberapa ahli juga menganggap sumber daya informasi
sebagai sebuah faktor produksi mengingat semakin pentingnya peran informasi di era
globalisasi ini.(Griffin R: 2006) Secara total, saat ini ada lima hal yang dianggap sebagai
faktor produksi, yaitu tenaga kerja ( labor), modal (capital), sumber daya fisik (physical
resources), kewirausahaan (entrepreneurship), dan sumber daya informasi ( information
resources).
Sumber daya fisik
Faktor produksi fisik ialah semua kekayaan yang terdapat di alam semesta dan
barang mentah lainnya yang dapat digunakan dalam proses produksi. Faktor yang
termasuk di dalamnya adalah tanah, air, dan bahan mentah (raw material).
Tenaga kerja
Tenaga kerja merupakan faktor produksi insani yang secara langsung maupun tidak
langsung menjalankan kegiatan produksi. Faktor produksi tenaga kerja juga
dikategorikan sebagai faktor produksi asli. Dalam faktor produksi tenaga kerja,
5. terkandung unsur fisik, pikiran, serta kemampuan yang dimiliki oleh tenaga kerja.
Oleh karena itu, tenaga kerja dapat dikelompokan berdasarkan kualitas (kemampuan
dan keahlian) dan berdasarkan sifat kerjanya.
Berdasarkan kualitasnya, tenaga kerja dapat dibagi menjadi tenaga kerja terdidik,
tenaga kerja terampil, dan tenaga kerja tidak terdidik dan tidak terlatih . Tenaga
kerja terdidik adalah tenaga kerja yang memerlukan pendidikan tertentu sehingga
memiliki keahlian di bidangnya, misalnya dokter, insinyur, akuntan, dan ahli hukum.
Tenaga kerja terampil adalah tenaga kerja yang memerlukan kursus atau latihan
bidang-bidang keterampilan tertentu sehingga terampil di bidangnya. Misalnya
tukang listrik, montir, tukang las, dan sopir. Sementara itu, tenaga kerja tidak
terdidik dan tidak terlatih adalah tenaga kerja yang tidak membutuhkan pendidikan
dan latihan dalam menjalankan pekerjaannya. Misalnya tukang sapu, pemulung, dan
lain-lain.
Berdasarkan sifat kerjanya, tenaga kerja dibagi menjadi tenaga kerja rohani dan
tenaga kerja jasmani. Tenaga kerja rohani adalah tenaga kerja yang menggunakan
pikiran, rasa, dan karsa. Misalnya guru, editor, konsultan, dan pengacara. Sementara
itu, tenaga kerja jasmani adalah tenaga kerja yang menggunakan kekuatan fisik
dalam kegiatan produksi. Misalnya tukang las, pengayuh becak, dan sopir.
Modal
Yang dimaksud dengan modal adalah barang-barang atau peralatan yang dapat
digunakan untuk melakukan proses produksi. Modal dapat digolongkan berdasarkan
sumbernya, bentuknya, berdasarkan pemilikan, serta berdasarkan sifatnya.
Berdasarkan sumbernya, modal dapat dibagi menjadi dua: modal sendiri dan modal
asing. Modal sendiri adalah modal yang berasal dari dalam perusahaan sendiri.
Misalnya setoran dari pemilik perusahaan. Sementara itu, modal asing adalah modal
yang bersumber dari luar perusahaan. Misalnya modal yang berupa pinjaman bank.
Berdasarkan bentuknya, modal dibagi menjadi modal konkret dan modal abstrak.
Modal konkret adalah modal yang dapat dilihat secara nyata dalam proses produksi.
Misalnya mesin, gedung, mobil, dan peralatan. Sedangkan yang dimaksud dengan
modal abstrak adalah modal yang tidak memiliki bentuk nyata, tetapi mempunyai
nilai bagi perusahaan. Misalnya hak paten, nama baik, dan hak merek.
Berdasarkan pemilikannya, modal dibagi menjadi modal individu dan modal
masyarakat. Modal individu adalah modal yang sumbernya dari perorangan dan
hasilnya menjadi sumber pendapatan bagi pemiliknya. Contohnya adalah rumah
pribadi yang disewakan atau bunga tabungan di bank. Sedangkan yang dimaksud
dengan modal masyarakat adalah modal yang dimiliki oleh pemerintah dan digunakan
untuk kepentingan umum dalam proses produksi. Contohnya adalah rumah sakit
umum milik pemerintah, jalan, jembatan, atau pelabuhan.
Terakhir, modal dibagi berdasarkan sifatnya: modal tetap dan modal lancar. Modal
tetap adalah jenis modal yang dapat digunakan secara berulang-ulang. Misalnya
6. mesin-mesin dan bangunan pabrik. Sementara itu, yang dimaksud dengan modal
lancar adalah modal yang habus digunakan dalam satu kali proses produksi. Misalnya,
bahan-bahan baku.
Kewirausahaan
Faktor kewirausahaan adalah keahlian atau keterampilan yang digunakan seseorang
dalam mengkoordinir faktor-faktor produksi untuk menghasilkan barang dan jasa.
Sebanyak dan sebagus apa pun faktor produksi alam, tenaga manusia, serta modal
yang dipergunakan dalam proses produksi, jika dikelola dengan tidak baik, hasilnya
tidak akan maksimal.
Sumber daya informasi
Sumber daya informasi adalah seluruh data yang dibutuhkan perusahaan untuk
menjalankan bisnisnya. Data ini bisa berupa ramalan kondisi pasar, pengetahuan yang
dimiliki oleh karyawan, dan data-data ekonomi lainnya.
Diskriminasi Harga mengacu pada pengenaan harga berbeda untuk produk atau jasa
yang sama, kepada kelompok pelanggan yang berbeda atau dalam pasar yang
berbeda. Diskriminasi harga internasional disebut dumping. Dalam dumping,
produsen menjual suatu komoditas lebih mahal di dalam negeri (yang kurva
permintaan pasarnya kurang elastis) dibanding di luar negeri.
Diskriminasi Harga
1. Definisi diskriminasi harga:
Diskriminasi harga ialah perletakan harga yang berlainan bagi sejenis barang yang seragam
(sama) di pasaran yang berlainan, walaupun kos mengeluarkan dan memasarkan barangan itu
adalah sama bagi semua pasaran.
2. Syarat – syarat Kejayaan Diskriminasi Harga:
Untuk meneruskan amalan diskriminasi harga, syarat-syarat berikut hendaklah dipenuhi:
i.Sikap pengguna
Pembeli tidak peduli dengan perbezaan harga barang tersebut kerana beberapa sebab seperti
layanan yang diterima lebih baik, jarak kedai dengan rumah yang lebih dekat, telah biasa dengan
kedai tersebut dan sebagainya.
ii. Pasaran hendaklah terpisah
Pasaran hendaklah dipisahkan supaya tidak berlaku perpindahan penjual dan pembeli di antara
dua pasaran. Contohnya penjual dari pasaran barang yang murah harganya kepada pasaran
barang yang mahal harganya dan sebaliknya.
iii. Barang tidak boleh dipindahkan.
7. Seseorang penjual yang membeli barang di pasar yang murah tidak boleh menjualnya semula di
pasar yang mahal harganya ( arbitrage). Ini kerana harga barang di pasar yang murah tadi akan
meningkat disebabkan kekurangan penawaran dan harga barang di pasar yang mahal akan
berkurangan disebabkan
pertambahan penawaran Ini akan menyebabkan amalan diskriminasi harga tidak berjaya.
iv. Keadaan permintaan berbeda.
Keadaan pasaran mestilah dibedakan mengikut kebolehan untuk membayar atau keanjalan
permintaan yang berlainan. Ini bermakna penjual di pasar yang permintaannya anjal boleh
menjual dengan harga yang lebih rendah manakala penjual dipasar yang permintaannya kurang
anjal boleh menjual dengan harga yang lebih tinggi untuk menambahkan jumlah hasil.
v. Kas memisahkan pasaran tidak melebihi keuntungan.
Kos untuk memisahkan pasaran seperti kos pengangkutan, kos pengiklanan dan sebagainya
mestilah kurang daripada keuntungan yang diperolehi.
vi. Penjual mestilah seorang monopoli.
Perletakan harga yang berlainan hanya boleh dilakukan apabila penjual itu mempunyai kuasa
untuk menentukan harga barang.
3. Jenis-jenis Diskriminasi harga.
Ada tiga jenis diskriminasi harga
i. Diskriminasi harga darjah pertama
Diskriminasi harga ini di kenali sebagai diskriminasi sempurna. Penjual akan mengenakan harga
yang berlainan ke atas pengguna yang berlainan. Contohnya: perkhidmatan doktor akan
mengenakan harga yang berlainan ke atas pengguna yang berlainan mengikut kemampuan.
ii. Diskriminasi harga darjah kedua.
Penjual akan mengenakan harga yang berlainan mengikut jumlah barang itu digunakan. Contohnya
pengguna yang menggunakan tenaga elektrik dan air akan di kenakan kadar harga yang berlainan
bagi blok tertentu penggunaan barangtersebut. Biasanya harga seunit adalah lebih rendah bagi
blok tertentu penggunaan barang tersebut dan kadar harga akan menjadi lebih tinggi untuk blok
kegunaan unit-unit tambahan.
iii. Diskriminasi harga darjah ketiga.
Diskriminasi harga ini di amalkan mengikut banyaknya barangakan dibeli apabila berlaku
perubahan harga barang tersebut.(keanjalan permintaan). Jika permintaan barang adalah anjal
maka pengguna akan dikenakan dengan harga yang rendah dan sebaliknya jika keanjalan
permintaan adalah tidak anjal maka pengguna akan dikenakan dengan harga yang tinggi.
Contohnya kadar elektrik untuk kegunaan kediaman lebih tinggi daripada kegunaan perdagangan.
4. Bagaimana Monopolis Diskriminasi Harga Mencapai
Keseimbangan.
8. Monopolis akan mencapai keseimbangan apabila menjual barangnya di setiap pasaran sehingga
hasil sut (MR) bagi setiap pasaran itu adalah sama dan monopolis akan mendapat untung
yang maksimum (MC=MR)
Jadual Hasil Sut Monopolis.
Dari jadual di atas, monopolis akan akan menjual 5 unit di pasar A dan 5 unit di pasar B kerana
HS pasar A = HS pasar B. Harga yang dikenakan di pasar A ialah RM6.00 dan di pasar B ialah
RM8.00.
Jumlah hasil yang di perolehi oleh monopolis di pasar A adalah RM30 (5 X RM6) dan di pasar B
adalah RM40 (5 X RM8). Andaikan jumlah kos untuk mengeluarkan 10 unit barang tersebut
adalah RM45. Oleh itu keuntungan yang diperolehi adalah:
Keuntungan
=
=
Jumlah
(RM30
+
hasil
–
RM40)
Jumlah
–
kos
RM45
= RM25.
Jika monopolis tidak mengamalkan diskriminasi harga dan menjual 10 unit barang
dengan harga RM5, maka keuntungan yang diperolehi adalah:
Keuntungan = (10 X RM5 ) – RM45
= RM5
Oleh itu diskriminasi harga telah menambahkan keuntungan sebanyak RM20 (RM25 –
RM5)
Secara gambarajah juga dapat ditunjukkan bagaimana monopolis diskriminasi harga mencapai
keseimbangan.
Monopolis diskriminasi harga akan mencapai keseimbangan apabila HS di pasar A = HS dipasar
B. Kuantiti keseimbangan adalah OQ + OQ1 iaitu apabila HS = KS pada titik e. Harga barang di
pasar A ialah OPo dan di pasar B ialah OP1. Jika monopolis menjual di pasar A sahaja atau di
pasar B sahaja keuntungan adalah seperti kawasan yang dilorekkan (lebih kecil). Tetapi jika
penjual menjalankan diskriminasi harga maka Keuntungannya seperti kawasan berlorek (lebih
besar).
Pengertian Produksi
Proses mengubah input menjadi output.Produksi
menciptakan/menambah nilai/guna suatu barang/jasa.
meliputi
semua
kegiatan
untuk
Jangka waktu dibedakan menjadi 2:
Jangka Pendek (short run). yaitu jangka waktu ketika input variabel dapat disesuaikan,
namun input tetap tidak dapat disesuaikan.
9. Jangka Panjang (long run) merupakan satu waktu dimana seluruh input variabel maupun tetap
yang digunakan perusahaan dapat diubah.
Fungsi produksi
Fungsi produksi menunjukkan sifat hubungan antara input dan output yang dihasilkan.
Q = f (K, L, R, T)
Q = Output
K = Kapital/modal
L = Labour/tenaga kerja
R = Resources/sumber daya
T = Teknologi
Produksi Jangka Pendek
Produksi yang menggunakan input tetap dan input berubah
Kurva Produksi Total, Produksi Marginal dan Produksi Rata-rata
Tahap I menunjukkan tenaga kerja yang masih sedikit, apabila ditambah akan
meningkatkan total produksi, produksi rata-rata dan produksi marginal.
Tahap II Produksi total terus meningkat sampai produksi optimum sedang produksi ratarata menurun dan produksi marginal menurun sampai titik nol.
Tahap III Penambahan tenaga kerja menurunkan total produksi, dan produksi rata-rata,
sedangkan produksi marginal negatif.
Produksi Jangka Panjang.
Yaitu produksi yang semua inputnya dapat dirubah.
a. kurva produksi sama (isoquant)
Isoquant menunjukkan kombinasi 2 macam input yang berbeda yang menghasilkan
output yang sama.
K
Ciri-ciri Isokuan
• Mempunyai kemiringan negatif
• Semakin ke kanan kedudukan isoquant menunjukkan semakin tinggi jumlah output
• Isoquant tidak pernah berpotongan dengan isoquant yang lainnya
• Isoquant cembung ke titik origin.
10. b. Garis ongkos sama (isocost)/ kurva biaya sama.
• Menunjukkan semua kombinasi 2 macam input yang dibeli perusahaan dengan pengeluaran total
dan harga faktor produksi tertentu.
c. Meminimumkan biaya produksi
Untuk meminimumkan biaya produksi maka kemiringan garis isocost harus sama dengan
isoquan atau ΔK PL
1) Biaya relevan (relevan cost), dalam pembuatan keputusan merupakan biaya yang secara
langsung dipengaruhi oleh pemilihan alternatif tindakan oleh manajemen.
2) Biaya tidak relevan (irrelevant costs), merupakan biaya yang tidak dipengaruhi oleh keputusan
manajemen.
f. Biaya terhindarkan dan biaya tidak terhindarkan
1) Biaya terhindarkan (avoidable costs), adalah biaya yang dapat dihindari dengan diambilnya
suatu alternative keputusan.
2) Biaya tidak terhindarkan (unavoidable costs), adalah biaya yang tidak dapat dihindari
pengeluarannya.
g. Biaya diferensial dan biaya marjinal
1) Biaya deferensial (differensial cost), adalah tambahan total biaya akibat adanya tambahan
penjualan sejumlah unit tertentu.
2) Biaya marjinal (marjinal costs), adalah biaya dimana produksi harus sama dengan penghasilan
marjinal jika ingin memaksimalkan laba.
h. Biaya kesempatan (opportunity costs), merupakan pendapatan atau penghematan biaya yang
dikorbankan sebagai akibat dipilihnya alternatif tertentu.
Job-Order Costing
Jenis Sistem Akuntansi Biaya
Job-order biaya adalah salah satu dari banyak sistem penetapan biaya akuntansi yang berbeda.
Mencari sistem yang tepat untuk sebuah bisnis adalah kunci untuk pemantauan dan pengendalian
biaya.
Ada berbagai jenis sistem penetapan biaya manajemen dan biaya yang akuntan mungkin datang.
Masing-masing sistem penetapan biaya ini dapat menangani entri tertentu dengan cara yang
berbeda. Satu jenis sistem penetapan biaya yang populer di industri tertentu disebut penetapan
biaya job-order. Penetapan biaya job-order dapat digunakan dalam beberapa keadaan di mana
jenis biaya lainnya seperti penetapan biaya proses atau biaya normal tidak akan efektif.
What Is Job-Order Costing?
11. Penetapan biaya job-order adalah sistem biaya yang digunakan untuk mengumpulkan biaya
dengan pekerjaan. Pekerjaan ini juga bisa disebut batch, karena setiap pekerjaan umumnya
merupakan "batch" dari produk serupa. Setiap bets harus individual dalam beberapa cara untuk
membuatnya berbeda dari batch lain untuk itu menjadi pekerjaan yang terpisah. Jika batch semua
identik, jenis lain dari penetapan biaya akan lebih tepat.
The Job-Order Costing Process
. Ketika suatu perusahaan beroperasi dengan menggunakan penetapan biaya job-order, sebuah
rangkaian peristiwa tertentu biasanya akan terjadi dengan setiap pekerjaan. Secara umum, proses
adalah sebagai berikut:
•
Perintah (atau sales order) yang diterima untuk batch produk
•
Sebuah pesanan produksi dikeluarkan dari pesanan penjualan
•
Bahan-bahan dan tenaga kerja diperintahkan dan dilacak untuk himpunan
produk
•
Manufacturing overhead dialokasikan untuk pekerjaan menggunakan tingkat
yang telah ditentukan (biasanya per tenaga kerja atau per mesin jam jam)
•
Aktual overhead manufaktur tidak akan mempengaruhi kerja-dalam prosesaccount, melainkan dibebankan pada rekening kontrol
•
Tenaga kerja langsung dan bahan-bahan yang dikenakan oleh akuntan untuk kerja-dalam-proses account tersebut
menggunakan jumlah sebenarnya yang dikeluarkan
•
Jumlah ini adalah semua dilacak menggunakan penetapan biaya pekerjaan- lembar, yang kemungkinan besar akan
berada dalam format komputer dan buku besar pembantu yang disimpan untuk setiap pekerjaan
•
Abnormal yg tidak baik (tidak baik maksudnya yang berada di atas dan
melampaui apa yang diharapkan dari pekerjaan) adalah dianggap sebagai
biaya periode dan direklasifikasi dari karya-dalam proses-rekening ke dalam
rekening terpisah sehingga dapat ditangani oleh manajemen.
When Is Job-Order Costing
Appropriate?
Penetapan biaya job-order adalah jenis biaya yang dapat digunakan di banyak industri yang
berbeda, walaupun tidak semua. Industri yang menjual item dalam batch akan dapat
menggunakan perintah pekerjaan-biaya yang paling efektif. Sebagai contoh, T-shirt batch
12. perusahaan yang membuat t-shirt dengan logo perusahaan di media tersebut mungkin
menggunakan penetapan biaya job-order, masing-masing perusahaan mereka bekerja untuk dapat
diklasifikasikan sebagai pekerjaan individu. Penetapan biaya job-order mungkin tidak dapat
digunakan dalam industri lain seperti manufaktur umum, seperti produk yang mungkin tidak
khusus dan karenanya tidak akan diklasifikasikan dalam batch.
BIAYA PRODUKSI DAN PENENTUANNYA
DEFINISI BIAYA
Biya merupakan salah satu kunci keberhasilan perusahaan dalam menjalankan usahanya. Hal ini
disebabkan biaya sangat menentukan keuntungan yang akan diperoleh perusahaan.
Biaya adalah semua pengeluaran yang dapat diukur dengan uang, baik yang telah, sedang
maupun yang akan dikeluarkan untuk menghasilkan suatu produk.
Ilmu yang mempeajari masalah-masalah biaya adalah Akuntansi Biaya. Akuntasnsi biaya pada
perusahaan
berhubungan
dengan
tugas-tugas
:
mencatat,
mengklasifikasikan,
mengintrespestasikan, menyajikan dan mengendalikan biaya dari proses produksi.
PENGELOMPOKAN BIAYA
Biaya dapat digolongkan berdasarkan sudut tinjauan, antara lain :
1. Menurut keterlibatan biaya dalam pembuatan produk :
a. Biaya bahan langsung = biaya yang timbul dari pemakaian semua bahan-bahan
yang menjadi bagian dari produk jadi.
b. Biaya buruh langsung = biaya yang dikeluarkan untuk pekerja yang ikut terlibat
dalam kegiatan proses produksi.
c. Biaya tak langsung pabrik = biaya yang terjadi dipabrik
13. Biaya ini terdiri dari :
•
Biaya bahan tak langsung = biaya dari semua bahan-bahan yang tidak
menjadi bagian dari suatu produk, tetapi diperlukan dalam pengolahan
bahan menjadi barag. Contoh : pengelasan pada pembuatan mobil
•
Biaya buruh tak lansung = biaya yang dikeluarkan untuk pekerja yang ada
dipabrik, tetapi tidak langsung dalam proses pembuatan suatu produk.
Contoh : gaji untuk pekerja bagian perawatan mesin.
d. Biaya komersial = biaya tak langsung yang tidak terjadi di pabrik.
Biaya ini terdiri dari :
•
Biaya penjualan = pengeluaran yang dilakukan dalam rangka kegiatan
penjualan suatu produk
•
Biaya administrasi = pengeluaran yang dilakukan untuk mendukung
kegiatan-kegiatan pabrik.
2. Menurut perubahan dalam volume produksi
a. Biaya tetap : biaya yang tidak tergantung pada volume produksi
b. Biaya variabel : biaya yang berubah sebanding dengan perubahan volume
produksi
BIAYA PRODUKSI
Cara penentuan biaya pembuatan produk :
1. Biaya historis : yaitu penentuan biaya produk dengan mengumpulkan semua biaya yang
telah terjadi dan diperhitungkan setelah operasi pembuatan produk selesai
2. Biaya sebelum pembuatan : suatu cara penentuan biaya pembuatan produk sebelum
produk tersebut dibuat.
Biaya ini terbagi atas :
a. Biaya anggaran : berdasarkan kegiatan masa lalu dan perkiraan kegiatan pada
masa yang direncanakan.
b. Biaya standar : berdasarkan standar-standar pelaksanaan yang telah ditetapkan
sebelumnya.
Harga pokok standar : harga pokok yang telah ditentukan sebelum proses produksi dilaksanakan.
14. Tujuannya adalah :
1. Pengendalian biaya dan jika memungkinkan menguranginya.
2. Pengukuran efesiensi
3. Penyederhanaan prosedur pembiayaan
4. Penilaian persediaan
5. Penentuan harga jul.
Cara penentuan biaya standar :
1. Berdasarkan rata-rata biaya yang terjadi pada masa lalu
2. Berdasarkan biaya terendah yang terjadi pada masa lalu
3. Berdasarkan biaya yang berasal dari anggaran pada suatu kondisi operasi yang normal
4. Berdasarkan biaya ideal yang terjadi pada efesiensi maksimum
5. Berdasarkan biaya yang dapat dicapai pada kondisi operasi yang baik.
CONTOH PERHITUNGAN BIAYA PRODUKSI
Harga jual hasil produksi PT. ”X” sebesar 20.425. dengan data-data biaya yang dikeluarkan
adalah sebagai berikut :
Bahan baku yang digunakan
Departemen A
Tarif upah langsung pada Dept. A
Jam kerja yang terjadi pada Dept. A
Tarif upah langsung pada Dept. B
Awal tahun
Akhir tahun
2.400
1.300
4,10/jam
4,10/jam
600
400
4,00/jam
4,00
15. Jam kerja yang terjadi pada Dept. B
300
140
Jam mesin pada Dept. B
200
120
2,00
2,00
1,80
1,80
Overhead pabrik Dept A (perjam buruh
langsung)
Overhead pabrik Dept. B (perjam mesin)
Biaya pemasaran dan administrasi yang dibebankan oleh perusahaan sebesar 25 % dari harga
pokok produksi.
Tentukan biaya total produksi serta persentasi margin.
Jawab :
BAHAN LANGSUNG
Tanggal
Departemen
Biaya
Biaya Total
1 Januari
A
2.400
31 Desember
A
1.300
3.700
16. BURUH LANGSUNG
Tanggal
Depertemen
Jam
Upah/jam
Biaya
Biaya Total
1 Januari
A
600
4,10
2.460
1 Januari
B
300
4,00
1.200
31 Desember
A
400
4,10
1.640
31 Desember
B
140
4,00
560
5.860
OVERHEAD PABRIK
Tanggal
Dept.
Dasar Pengenaan
Jam
Biaya/DP
Biaya
(DP)
Biaya
Total
1 Januari
A
/jam buruh
600
2,00
1.200
1 Januari
B
/jam mesin
200
2,00
360
31 Desember
A
/jam buruh
400
1,80
800
31 Desember
B
/jam mesin
120
1,80
216
2.576
Bahan Langsung
3.700
Buruh langsung
Dept. A
4.100
Dept. B
1.760
5.860
17. 9.560
Overhead Pabrik
Dept. A
2.000
Dept. B
576
2.576
Biaya Total Produksi
12. 136
Biaya pemasaran & adm 25 % x 12.136 = 3.034
Maka biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan :
12.136 + 3.034 = 15.170
Harga jual produksi oleh perusahaan
20.425
Laba yang diperoleh perusahaan :
20.425 – 15.170 = 5.255
Presentasi margin yang diperoleh perusahaan sebesar :
(5.255/20.425) x 100 % = 25,73 %
BIAYA PRODUKSI DAN PENENTUANNYA
DEFINISI BIAYA
Biya merupakan salah satu kunci keberhasilan perusahaan dalam menjalankan usahanya. Hal ini
disebabkan biaya sangat menentukan keuntungan yang akan diperoleh perusahaan.
Biaya adalah semua pengeluaran yang dapat diukur dengan uang, baik yang telah, sedang
maupun yang akan dikeluarkan untuk menghasilkan suatu produk.
18. Ilmu yang mempeajari masalah-masalah biaya adalah Akuntansi Biaya. Akuntasnsi biaya pada
perusahaan
berhubungan
dengan
tugas-tugas
:
mencatat,
mengklasifikasikan,
mengintrespestasikan, menyajikan dan mengendalikan biaya dari proses produksi.
PENGELOMPOKAN BIAYA
Biaya dapat digolongkan berdasarkan sudut tinjauan, antara lain :
3. Menurut keterlibatan biaya dalam pembuatan produk :
a. Biaya bahan langsung = biaya yang timbul dari pemakaian semua bahan-bahan
yang menjadi bagian dari produk jadi.
b. Biaya buruh langsung = biaya yang dikeluarkan untuk pekerja yang ikut terlibat
dalam kegiatan proses produksi.
c. Biaya tak langsung pabrik = biaya yang terjadi dipabrik
Biaya ini terdiri dari :
•
Biaya bahan tak langsung = biaya dari semua bahan-bahan yang tidak
menjadi bagian dari suatu produk, tetapi diperlukan dalam pengolahan
bahan menjadi barag. Contoh : pengelasan pada pembuatan mobil
•
Biaya buruh tak lansung = biaya yang dikeluarkan untuk pekerja yang ada
dipabrik, tetapi tidak langsung dalam proses pembuatan suatu produk.
Contoh : gaji untuk pekerja bagian perawatan mesin.
d. Biaya komersial = biaya tak langsung yang tidak terjadi di pabrik.
Biaya ini terdiri dari :
•
Biaya penjualan = pengeluaran yang dilakukan dalam rangka kegiatan
penjualan suatu produk
•
Biaya administrasi = pengeluaran yang dilakukan untuk mendukung
kegiatan-kegiatan pabrik.
4. Menurut perubahan dalam volume produksi
a. Biaya tetap : biaya yang tidak tergantung pada volume produksi
b. Biaya variabel : biaya yang berubah sebanding dengan perubahan volume
produksi
19.
BIAYA PRODUKSI
Cara penentuan biaya pembuatan produk :
3. Biaya historis : yaitu penentuan biaya produk dengan mengumpulkan semua biaya yang
telah terjadi dan diperhitungkan setelah operasi pembuatan produk selesai
4. Biaya sebelum pembuatan : suatu cara penentuan biaya pembuatan produk sebelum
produk tersebut dibuat.
Biaya ini terbagi atas :
a. Biaya anggaran : berdasarkan kegiatan masa lalu dan perkiraan kegiatan pada
masa yang direncanakan.
b. Biaya standar : berdasarkan standar-standar pelaksanaan yang telah ditetapkan
sebelumnya.
Harga pokok standar : harga pokok yang telah ditentukan sebelum proses produksi dilaksanakan.
Tujuannya adalah :
6. Pengendalian biaya dan jika memungkinkan menguranginya.
7. Pengukuran efesiensi
8. Penyederhanaan prosedur pembiayaan
9. Penilaian persediaan
10. Penentuan harga jul.
Cara penentuan biaya standar :
6. Berdasarkan rata-rata biaya yang terjadi pada masa lalu
7. Berdasarkan biaya terendah yang terjadi pada masa lalu
8. Berdasarkan biaya yang berasal dari anggaran pada suatu kondisi operasi yang normal
9. Berdasarkan biaya ideal yang terjadi pada efesiensi maksimum
10. Berdasarkan biaya yang dapat dicapai pada kondisi operasi yang baik.
20.
CONTOH PERHITUNGAN BIAYA PRODUKSI
Harga jual hasil produksi PT. ”X” sebesar 20.425. dengan data-data biaya yang dikeluarkan
adalah sebagai berikut :
Bahan baku yang digunakan
Departemen A
Awal tahun
Akhir tahun
2.400
1.300
4,10/jam
4,10/jam
600
400
4,00/jam
4,00
Jam kerja yang terjadi pada Dept. B
300
140
Jam mesin pada Dept. B
200
120
2,00
2,00
1,80
1,80
Tarif upah langsung pada Dept. A
Jam kerja yang terjadi pada Dept. A
Tarif upah langsung pada Dept. B
Overhead pabrik Dept A (perjam buruh
langsung)
Overhead pabrik Dept. B (perjam mesin)
Biaya pemasaran dan administrasi yang dibebankan oleh perusahaan sebesar 25 % dari harga
pokok produksi.
Tentukan biaya total produksi serta persentasi margin.
21. Jawab :
BAHAN LANGSUNG
Tanggal
Departemen
Biaya
Biaya Total
1 Januari
A
2.400
31 Desember
A
1.300
3.700
BURUH LANGSUNG
Tanggal
Depertemen
Jam
Upah/jam
Biaya
Biaya Total
1 Januari
A
600
4,10
2.460
1 Januari
B
300
4,00
1.200
31 Desember
A
400
4,10
1.640
31 Desember
B
140
4,00
560
5.860
OVERHEAD PABRIK
Tanggal
Dept.
Dasar Pengenaan
Jam
Biaya/DP
Biaya
(DP)
Biaya
Total
1 Januari
A
/jam buruh
600
2,00
1.200
1 Januari
B
/jam mesin
200
2,00
360
31 Desember
A
/jam buruh
400
1,80
800
22. 31 Desember
B
/jam mesin
120
1,80
216
2.576
Bahan Langsung
3.700
Buruh langsung
Dept. A
4.100
Dept. B
1.760
5.860
9.560
Overhead Pabrik
Dept. A
2.000
Dept. B
576
2.576
Biaya Total Produksi
12. 136
Biaya pemasaran & adm 25 % x 12.136 = 3.034
Maka biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan :
12.136 + 3.034 = 15.170
Harga jual produksi oleh perusahaan
20.425
Laba yang diperoleh perusahaan :
23. 20.425 – 15.170 = 5.255
Presentasi margin yang diperoleh perusahaan sebesar :
(5.255/20.425) x 100 % = 25,73 %
Pengertian Bauran Pemasaran [Marketing Mix] :
“Marketing mix is the set of marketing tools that the firm uses to pursue its marketing objectives
in the market.”(Marketing Management,1997) yang kurang lebih memiliki arti bauran
pemasaran adalah kumpulan dari variabel-variabel pemasaran yang dapat dikendalikan yang
digunakan oleh suatu badan usaha untuk mencapai tujuan pemasaran dalam pasar sasaran.
Menurut Kotler (1997:92), Marketing mix is the set of marketing tools that the firm uses to
pursue its marketing objectives in the target market. yang kurang lebih memiliki arti bahwa
bauran pemasaran adalah sejumlah alat-alat pemasaran yang digunakan perusahaan untuk
menyakinkan obyek pemasaran atau target pasar yang dituju.
Menurut Stanton (1978) Bauran pemasaran (marketing mix) adalah kombinasi dari 4
variabel atau kegiatan yang merupakan inti dari sistem pemasaran perusahaan yaitu produk,
harga, kegiafan promosi dan sistem distribusi.
Ada banyak alat pemasaran, McCarthy mempopulerkan pembagian kiat pemasaran ke dalam 4
(empat) faktor yang disebut the four Ps: product, price, place, and promotion” (cited in Kotler,
1992:92).
Keempat bauran pemasaran tersebut secara singkat dijelaskan sebagai berikut:
1. Product (produk) adalah segala sesuatu yang ditawarkan kepada masyarakat untuk dilihat,
dipegang, dibeli atau dikonsumsi. Produk dapat terdiri dari product variety, quality, design,
feature, brand name, packaging, sizes, services, warranties, and returns.
2. Price (harga), yaitu sejumlah uang yang konsumen bayar untuk membeli produk atau
mengganti hal milik produk. Harga meliputi last price, discount, allowance, payment period,
credit terms, and retail price.
3. Place (tempat), yaitu berbagai kegiatan perusahaan untuk membuat produk yang
dihasilkan/dijual terjangkau dan tersedia bagi pasar sasaran. Tempat meliputi antara lain
channels, coverage, assortments, locations, inventory, and transport.
4. Promotion (promosi), yaitu berbagai kegiatan perusahaan untuk mengkomunikasikan dan
memperkenalkan produk pada pasar sasaran. Variabel promosi meliputi antara lain sales
promotion, advertising, sales force, public relation, and direct marketing.
variabel promosi atau yang lazim disebut bauran komunikasi pemasaran (Koter, 1997:604):
a. Advertising, yaitu semua bentuk presentasi nonpersonal dan promosi ide, barang, atau jasa
oleh sponsor yang ditunjuk dengan mendapat bayaran.
b. Sales promotion, yaitu insentif jangka pendek untuk mendorong keinginan mencoba atau
pembelian produk dan jasa.
c. Public relations and publicity, yaitu berbagai program yang dirancang untuk mempromosikan
dan/atau melindungi citra perusahaan atau produk individual yang dihasilkan.
d. Personal selling, yaitu interaksi langsung antara satu atau lebih calon pembeli dengan tujuan
melakukan penjualan.
e. Direct marketing, yaitu melakukan komunikasi pemasaran secara langsung untuk
mendapatkan respon dari pelanggan dan calon tertentu, yang dapat dilakukan dengan
menggunakan surat, telepon, dan alat penghubung nonpersonal lain.
Evolusi Faktor Bauran Pemasaran [ Marketing Mix]
Bauran pemasaran yang terdiri dari product, price, place, dan promotion (4P) seiring
perkembangan jaman dan tuntutan pasar yang senantiasa mengalami perkembangan telah
mengalami evolusi dan terus berkembang searah dengan perkembangan perilaku konsumen dan
kecerdasan para ahli pemasaran. Lovelock dan Wright (2002:13-15) mengembangkan bauran
pemasaran (marketing mix) menjadi integrated service management dengan menggunakan
pendekatan 8Ps, yaitu:
24. product elements, place, cyberspace, and time, promotion and education, price and other
user outlays, process, productivity and quality, people, and physical evidence.
1. Product elements adalah semua komponen dari kinerja layanan yang menciptakan nilai bagi
pelanggan.
2. Place, cyberspace, and time adalah keputusan manajemen mengenai kapan, dimana, dan
bagaimana menyajikan layanan yang baik kepada pelanggan.
3. Promotion and education adalah semua aktivitas komunikasi dan perancangan insentif untuk
membangun persepsi pelanggan yang dikehendaki perusahaan atas layanan spesifik yang
perusahaan berikan.
4. Price and other user outlays adalah pengeluaran uang, waktu, dan usaha yang pelanggan
korbankan dalam membeli dan mengkonsumi produk dan layanan yang perusahaan tawarkan
atau sajikan.
5. Process adalah suatu metode pengoperasian atau serangkaian tindakan yang diperlukan untuk
menyajikan produk dan layanan yang baik kepada pelanggan
6. Productivity and quality, produktivitas adalah sejauhmana efisiensi masukan-masukan layanan
ditransformasikan ke dalam hasil-hasil layanan yang dapat menambah nilai bagi pelanggan,
sedangkan kualitas adalah derajat suatu layanan yang dapat memuaskan pelanggan karena dapat
memenuhi kebutuhan, keinginan, dan harapan.
7. People adalah pelanggan dan karyawan yang terlibat dalam kegiatan memproduksi produk dan
layanan (service production).
8. Physical evidence adalah perangkat-perangkat yang diperlukan dalam menyajikan secara
nyata kualitas produk dan layanan.
Sebagaimana yang dikatakan oleh William J. Stanton (1993:7) bahwa pemasaran adalah ”
suatu sistem total dari kegiatan bisnis yang dirancang untuk merencanakan, menentukan harga,
mempromosikan dan mendistribusikan barang-barang yang dapat memuaskan keinginan dan
jasa baik kepada konsumen saat ini maupun konsumen potensial”. Dari definisi tersebut dapat
diketahui bahwa dalam pemasaran terdapat empat unsur pokok kegiatan pemasaran yakni
produk, harga, promosi dan distribusi yang dimana satu sama lain saling berkaitan. Sehingga
untuk menciptakan pemasaran yang baik dan berhasil dalam mencapai tujuan perusahaan serta
memberikan kepuasan terhadap konsumen, maka keempat unsur tadi perlu dirancang sebaik
mungkin terutama dengan memperhatikan apa yang diinginkan dan dibutuhkan konsumen
sesuai dengan konsep pemasaran.
Kotler (2000) mendefinisikan bahwa “bauran pemasaran adalah kelompok kiat pemasaran
yang digunakan perusahaan untuk mencapai sasaran pemasarannya dalam pasar sasaran“.
Sedangkan Jerome Mc-Carthy dalam Fandy Tjiptono (2004) merumuskan bauran pemasaran
menjadi
4
P
(Product,
Price,
Promotion
dan
Place).
Product (Produk).
Merupakan bentuk penawaran organisasi jasa yang ditujukan untuk mencapai tujuan melalui
pemuasan kebutuhan dan keinginan pelanggan. Produk disini bisa berupa apa saja (baik yang
berwujud fisik maupun tidak) yang dapat ditawarkan kepada pelanggan potensial
untuk.memenuhi kebutuhan dan keinginan tertentu. Produk merupakan semua yang ditawarkan
ke pasar untuk diperhatikan, diperoleh dan digunakan atau dikonsumsi untuk dapat memenuhi
kebutuhan dan keinginan yang berupa fisik, jasa, orang, organisasi dan ide.
Price (Harga)
Bauran harga berkenaan dcngan kebijakan strategis dan taktis seperti tingkat harga, struktur
diskon, syarat pembayaran dan tingkat diskriminasi harga diantara berbagai kelompok
25. pelanggan. Harga menggambarkan besarnya rupiah yang harus dikeluarkan seorang konsumen
untuk memperoleh satu buah produk dan hendaknya harga akan dapat terjangkau oleh
konsumen.
Promotion (Promosi)
Bauran promosi meliputi berbagai metode, yaitu Iklan, Promosi Penjualan, Penjualan Tatap
Muka dan Hubungan Masyarakat. Menggambarkan berbagai macam cara yang ditempuh
perusahaan dalam rangka menjual produk ke konsumen.
Saluran Distribusi (Place)
Merupakan keputusan distribusi menyangkut kemudahan akses terhadap jasa bagi para
pelanggan. Tempat dimana produk tersedia dalam sejumlah saluran distribusi dan outlet yang
memungkinkan konsumen dapat dengan mudah memperoleh suatu produk.
Daftar Pustaka :
Kotler dan Armstrong, (terjemahan Alexander Sindoro), 2000, Dasar-dasar Pemasaran,
Prenhallindo, Jakarta.
Fandy Tjiptono, 2004, Pemasaran Jasa, Bayu Media Malang.
William J. Stanton (1993)
Bauran Pemasaran (marketing mix)
1. Definisi Bauran Pemasaran
Bauran pemasaran merupakan seperangkat alat pemasaran yang digunakan perusahaan untuk
mencapai tujuan pemasaran dalam memenuhi target pasarnya.
2. Empat variabel bauran pemasaran
Bauran pemasaran memiliki empat variabel yang dikenal dengan istilah “4 P” (product, price,
promotion, and place) yang saling berkaitan satu sama lain. penjelasan mengenai variabelvariabel bauran pemasaran adalah sebagai berikut:
a) Produk (product)
Produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan kepada pasar untuk diperhatikan, diperoleh
digunakan atau dikonsumsi sehingga dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen.
b) Harga (price)
Harga merupakan jumlah uang yang harus dibayarkan oleh konsumen untuk mendapatkan suatu
produk. Harga diukur dengan nilai yang dirasakan dari produk yang ditawarkan jika tidak maka
konsumen akan membeli produk lain dengan kualitas yang sama dari penjualan saingannya.
Harga adalah satu-satunya alat bauran pemasaran yang digunakan perusahaan untuk mencapai
sasaran pemasarannya. Keputusan harga harus dikoordinasikan dengan rancangan produk,
distribusi dan promosi yang membentuk program pemasaran yang konsisten dan efektif.
c) Tempat (place)
Tempat termasuk aktivitas perusahaan untuk membuat produk tersedia bagi konsumen sasaran.
Keputusan mengenai tempat sangat penting agar konsumen dapat memperoleh produk yang
dibutuhkan tepat pada saat dibutuhkan.
d) Promosi (promotion)
Promosi merupakan kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan untuk mengkomunikasikan
manfaat dari produk atau jasa dan meyakinkan konsumen sasaran tentang produk yang mereka
26. hasilkan.
Variabel-variabel bauran pemasaran tersebut dapat dipakai sebagai dasar untuk menetapkan suatu
strategi dalam usaha untuk mendapatkan posisi yang kuat di pasar. Tetapi dalam pelaksanannya,
bauran pemasaran tersebut harus dapat disesuaikan dengan kondisi yang ada atau bersifat
fleksibel.
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Bauran Promosi
Ada beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan yaitu :
1. Jenis pasar produk.
Tingkat pemanfaatan alat promosi bervariasi antara pasar konsumen dan pasar industri. Pada
perusahaan barang konsumsi akan lebih memusatkan pada promosi penjualan, periklanan,
penjualan perorangan dan hubungan masyarakat, sesuai dengan urutannya. Sedangkan
perusahaan industri akan lebih memusatkan pada penjualan perorangan, promosi penjualan,
periklanan dan hubungan masyarakat.
2. Strategi dorong lawan strategi tarik.
Bauran promosi sangat dipengaruhi oleh apakah perusahaan memilih strategi dorong atau strategi
menarik untuk menciptakan penjualan. Pada strategi dorong, penjualan perorangan dan promosi
penjualan yang lebih diperhatikan sedang pada strategi tarik, periklanan dan promosi kepada
konsumen akan lebih berperan.
3. Kesiapan tahap pembeli.
Alat-alat promosi memiliki efektivitas biaya yang berbeda pada berbagai tingkat kesiapan
pembeli. Periklanan dan publisitas memiliki peranan dalam tahap membangun kesadaran.
Pengertian pelanggan akan dipengaruhui oleh penjualan perorangan. Sedangkan pemesanan dan
pemesanan kembali akan dipengaruhi oleh penjualan perorangan dan promosi penjualan. Jadi
pada tahap-tahap awal dari proses keputusan pembeli, periklanan dan publisitas akan lebih
berperan dan pada tahap-tahap akhir, penjualan perorangan dan promosi penjualan lebih efektif.
4. Tahap-tahap dalam siklus kehidupan produk.
a. Tahap perkenalan.
Pada tahap ini, periklanan dan publisitas memiliki tingkat efketivitas biaya tertinggi, penjualan
perorangan untuk memperoleh cakupan distribusi dan promosi penjualan untuk mendorong
konsumen agar mencoba produk.
b. Tahap pertumbuhan.
Pada tahap ini, semua alat promosi dapat dikurangi peranannya karena permintaan dapat bergerak
melalui cerita dari mulut ke mulut.
c. Tahap kemampuan.
Pada tahap ini, promosi penjualan, periklanan dan penjualan perorangan makin penting, sesuai
dengan urutan tersebut.
d. Tahap penurunan.
Pada tahap ini, promosi penjualan tetap kuat, periklanan dan publisitas dikurangi dan penjualan
produk hanya perlu memberikan sedikit perhatian pada produk. (Erik Salim)