Pelajaran Sekolah SABAT ke-5 Triwulan 4 2014 (Indonesian language)
1.
2. Yakobus 2:1-13
Perintah-perintah Hukum KASIH
1. Yakobus 2:1-4.
Jangan membedakan orang.
2. Yakobus 2:5-7.
Jangan menghina yang miskin.
3. Yakobus 2:8-9.
Kasihilah sesamamu.
4. Yakobus 2:10-11.
Patuhilah Hukum ALLAH.
5. Yakobus 2:12-13.
Hendaklah engkau berbelas
kasihan dan mengampuni.
3. Saudara-saudaraku, sebagai orang yang beriman kepada Yesus Kristus, Tuhan
kita yang mulia, janganlah iman itu kamu amalkan dengan memandang muka.
Sebab, jika ada seorang masuk ke dalam kumpulanmu dengan memakai cincin
emas dan pakaian indah dan datang juga seorang miskin ke situ dengan
memakai pakaian buruk,dan kamu menghormati orang yang berpakaian indah
itu dan berkata kepadanya: "Silakan tuan duduk di tempat yang baik ini!",
sedang kepada orang yang miskin itu kamu berkata: "Berdirilah di sana!" atau:
"Duduklah di lantai ini dekat tumpuan kakiku!",bukankah kamu telah
membuat pembedaan di dalam hatimu dan bertindak sebagai hakim dengan
pikiran yang jahat? Yakobus 2:1-4
Kita cenderung untuk menghormati mereka
yang kita anggap "di atas" kita dalam skala
sosial kita. Sementara itu, kita cenderung
memandang rendah orang-orang "di bawah"
kita.
Kita semua sama di mata Allah. Oleh karena
itu, sebagai orang Kristen haruslah kita
menunjukkan kasih dan keadilan yang sama
kepada semua orang.
4. ““Jangan pernah kita bersikap dingin
dan tidak simpatik, terutama ketika
berhadapan dengan orang miskin. Sopan
santun, simpati, dan kasih sayang
haruslah ditampilkan kepada semua.
Keberpihakan kepada orang kaya, tidak
menyenangkan Tuhan. Yesus diremehkan
ketika anak-anak-Nya yang miskin
diremehkan. Mereka tidak kaya harta
dunia ini, ini dunia, tetapi mereka
adalah harta kesayangan TUHAN. Allah
mengakui ada perbedaan kedudukan.
Namun bagi-Nya tidak ada kasta. .... Di
hari perhitungan akhir, posisi, pangkat,
atau kekayaan tidak akan mengubah
kasus siapa pun. Oleh Allah Yang Maha
Melihat, manusia akan dinilai oleh
siapakah mereka dalam kemurnian,
dalam kemuliaan, dan dalam kasih
kepada KRISTUS.” E.G.W. (Counsels on Stewardship, cp. 33, pg. 162)
5. “Dengarkanlah, hai saudara-saudara yang kukasihi! Bukankah Allah memilih orang-orang
yang dianggap miskin oleh dunia ini untuk menjadi kaya dalam iman dan menjadi
ahli waris Kerajaan yang telah dijanjikan-Nya kepada barangsiapa yang mengasihi Dia?
Tetapi kamu telah menghinakan orang-orang miskin. Bukankah justru orang-orang kaya
yang menindas kamu dan yang menyeret kamu ke pengadilan? Bukankah mereka yang
menghujat Nama yang mulia, yang oleh-Nya kamu menjadi milik Allah?” Yakobus 2:5-7
Orang
Miskin
Kaya
Iman
Mewarisi
Kerajaan
Surga
Orang
Kaya
Menghina
orang
miskin
Menghujat
nama
YESUS
Jika seorang saudara atau saudari menggunakan
kekayaan atau posisinya untuk mendapatkan
keuntungan dari orang lain di gereja, ia menghujat
nama Yesus. Dia mempermalukan Yesus di hadapan
orang lain.
6. “Akan tetapi, jikalau kamu menjalankan hukum utama yang tertulis dalam Kitab Suci:
"Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri", kamu berbuat baik.Tetapi, jikalau kamu
memandang muka, kamu berbuat dosa, dan oleh hukum itu menjadi nyata, bahwa kamu
melakukan pelanggaran.” (James 2:8-9)
Yakobus berbicara tentang
Sepuluh Perintah Allah,
sebagaimana dinyatakan dalam
ayat 12. Itu adalah Hukum
kerajaan, karena itu adalah
hukum Raja segala raja.
Yakobus menjelaskan perintah-perintah tentang
bagaimana memperlakukan orang lain, seperti yang
Yesus lakukan di Khotbah di atas Bukit. Perintah-perintah
yang tercakup dalam satu firman ini, "kasihilah
sesamamu manusia seperti dirimu sendiri."
Ketika kita memiliki rasa hormat
dari orang atau kita tidak
mengasihi mereka, kita berdosa
terhadap Hukum Allah.
7. “Sebab barangsiapa menuruti seluruh hukum
itu, tetapi mengabaikan satu bagian dari
padanya, ia bersalah terhadap seluruhnya.
Sebab Ia yang mengatakan: "Jangan
berzinah", Ia mengatakan juga: "Jangan
membunuh". Jadi jika kamu tidak berzinah
tetapi membunuh, maka kamu menjadi
pelanggar hukum juga. (Yakobus 2:10-11)
Kita tidak dibebaskan dari mematuhi Hukum hanya
karena kita mengasihi sesama kita.
Sebaliknya, kita tidak benar-benar mengasihi sesama
kita ketika kita melanggar salah satu Perintah Allah.
Saya tidak bisa mengasihi sesama dan berbohong
kepadanya (Keluaran 20:16). Saya tidak bisa
mengasihi sesama dan menghinanya (Matius 5:22)
Melanggar Hukum TUHAN merusak hubungan kita dengan-
Nya dan dengan sesama kita.
8. “Sebab penghakiman yang tak
berbelas kasihan akan berlaku atas
orang yang tidak berbelas kasihan.
Tetapi belas kasihan akan menang atas
penghakiman. Apakah gunanya,
saudara-saudaraku, jika seorang
mengatakan, bahwa ia mempunyai
iman, padahal ia tidak mempunyai
perbuatan? Dapatkah iman itu
menyelamatkan dia?” (Yakobus 2:12-13)
Jika kita sungguh-sungguh mengasihi
Allah, kita tentu akan mengasihi sesama
kita Siapa pun yang tidak mengasihi
akan menghadapi penghakiman tanpa
memperoleh pengampunan.
Tetapi orang-orang yang mengasihi akan
memiliki jaminan diberkati dalam
penghakiman.
9. “Keadilan dan Pengampunan berdiri terpisah, bertentangan satu
dengan yang lainnya, dipisahkan oleh jurang yang lebar. TUHAN
Jurus’lamat kita mengenakan Ke-Ilahi-an-Nya dengan kemanusiaan,
dan menanggalkannya dalam nama Seorang Manusia yang tanpa cacat
cela. Ia membentangkan Salib-Nya antara Surga dan Bumi, dan
membuatnya menjadi sebuah objek yang menarik ke-dua
arah,menarik Keadilan dan Pengampunan menyeberangi jurang.
Keadilan bergerak dari tempatnya yang mulia, dan dengan segenap
bala tentara surga mendekati Salib itu. Di sanalah ia melihat ada
Seseorang Yang Setara dengan ALLAH menanggung hukuman untuk
semua ketidakadilan dan dosa. Dengan kepuasan yang sempurna,
Keadilan menunduk dengan penuh rasa hormat dan berkata, ITU
CUKUP.” E.G.W. (SDA Bible Commentary, vol. 7, on James 2:13)