8. a. Menyirip
Tulang daun jenis ini memiliki susunan seperti sirip ikan. Contoh tumbuhan
yang memiliki jenis tulang seperti ini adalah tulang daun jambu, mangga, dan
rambutan.
b. Melengkung
Tulang daun melengkung berbentuk seperti garis-garis melengkung. Tulang
daun jenis ini dapat kita temukan pada berbagai tumbuhan di lingkungan sekitar
kita. Misalnya tulang daun sirih, gadung, dan genjer.
15. C. Jaringan Pengangkut
Jaringan pengangkut pada daun berupa untaian jaringan
khusus yang berfungsi sebagai penunjang dan sebagai saluran
yang disebut berkas pembuluh. Berkas pembuluh biasanya
terletak di tengah-tengah antara epidermis atas dan bawah,
berkas pembuluh terdiri dari dua jenis jaringan yaitu xilem dan
floem. Kedua jaringan tersebut bersama-sama membentuk
jaringan pembuluh. Pada daun, berkas pembuluh yang lebih
besar dapat dilihat di permukaan daun berupa tulang
daun.Tulang daun yang besar dikelilingi oleh parenkim yg sedikit
mengandung kloroplas. Tulang daun yang lebih kecil biasanya
juga dikelilingi oleh lapisan sel parenkim.
16. Struktur Anatomi Daun Dikotil dan
Monokotil
1. Daun Dikotil
Tumbuhan berbiji belah atau tumbuhan berkeping biji dua adalah
segolongan tumbuhan berbunga yang memiliki ciri khas yang sama
dengan memiliki sepasang daun lembaga (kotiledon:daun yang terbentuk
pada embrio) berbentuk sejak dalam tahap biji sehingga biji sebagian
besar anggotanya bersifat mudah terbelah dua.
Umumnya daun dikotil herba, mesofilnya tidak berdiferensiasi,
jaringan palisade tidak ada atau perkembangannya sedikit, volume antar
selnya besar, daunnya tipis, epidermis berkutikula tipis, stomata sejajar
epidermis atau agak menonjol.
Jaringan penguat pada daun dikotil adalah kolenkima atau
skelenkima dan jaringan pembuluh juga merupakan jaringan penyokong
dari helai daun. Kolenkima terdapat sepanjang tulang daun yang besar di
bagian atas dan bagian bawahnya serta di bagian xylem dan floem yang
tak berfungsi untuk penghantar. Sklerenkima terdapat dalam bentuk
seludang pembuluh atau sklereida dalam mesofil.
17. 1. Epidermis
Permukaan atas dan bawah daun tertutup oleh satu lapis epidermis.
Dinding luar epidermis biasanya tebal, dan dilapisi substansi berlilin yang
disebut kutin. Permukaan luar epidermis sering dilapisi kutikula tipis atau
tebal. Lapisan kutikula ini tersusun dari kutin. Akibat dinding luar
epidermis tebal dan berkutin, air tidak dapat melewatinya dengan cepat
dan transpirasi dari permukaan epidermis sangat berkurang, hanya sedikit
air yang menguap melalui transpirasi. Pada daun dikotil yang lebar,
stomata terletak secara acak, sejajar dengan sumbu panjang daun.
2. Jaringan mesofil
Jaringan mesofil terletak di antara epidermis atas dan epidermis
bawah dan di antara tulang-tulang daun terdiri atas parenkima berdinding
tipis. Jaringan ini membangun bagian utama dalam daun. Umumnya
mesofil berdiferensiasi menjadi dua tipe yaitu, parenkima palisade atau
jaringan palisade dan parenkima sponsa atau jaringan sponsa.
3. Penguat daun
Ibu tulang daun dan tulang cabang berfungsi untuk memperkuat
daun. Jaringan-jaringan penting yang memberi kekuatan mekanik
terhadap daun adalan kolenkima dan sklerenkima, parenkima turgid dan
xylem berkayu.
18. 4. Sistem pengangkut
Jaringan yang membangun sistem pengangkut terletak di dekat atau
di pusat ibu tulang daun. Sel-sel parenkima sistem pengangkut biasanya
terdapat di pusat lingkaran. Bagian lingkaran tersusun dari xylem (ke arah
permukaan atas) yang tersusun dari trakea, trakeida, serabut kayu dan
parenkima kayu. Xylem berfungsi menyalurkan air, bahan makanan mentah
dan juga memberi kekuatan mekanik pada daun. Sedangkan floem terdiri
atas bulu tapis, sel pengiring dan parenkima floem. Floem berfungsi dalam
translokasi bahan makanan siap (hasil fotosintesis) dari mesofil daun.
6. Tulang daun
Struktur tulang daun yang besar kurang lebih sama dengan ibu tulang
daun. Tulang daun melintas dari pangkal helaian daun menuju ke ujung atau
tepi daun, tulang daun mengalami penurunan ukuran dan strukturnya
sederhana.
7. Selubung berkas pengangkut
Pada tumbuhan dikotil selubung berkas pengangkut disebut juga
sebagai parenkima pembatas (border parenchyma). Selubung berkas
pengangkut daun dikotil biasanya terdiri atas sel-sel memanjang sejajar
dengan jalur berkas vascular dan mempunyai dinding yang setipis dengan
dinding mesofil di dekatnya.
Contoh tumbuhan dikotil adalah kacang tanah.
19. Daun Monokotil
Tumbuhan berkeping biji tunggal atau monokotil adalah salah satu dari dua kelompok besar
tumbuhan berbunga yang bijinya tidak membelah karena hanya memiliki satu daun lembaga.
Daun tumbuhan monokotil beragam dalam bangun dan struktur, dan beberapa mirip dengan
daun dikotil. Daun monokotil terdiri atas tangkaian dan helaian daun , namun kebanyakan
berdiferensiasi menjadi helaian dan pelepah, dan helaiannya berupa relatif sempit. Secara tipikal
tulang daun sejajar.
1. Epidermis
Epidermis terdapat pada permukaan atas dan bawah daun. Lapisan epidermis uniseriat dan
tersusun dari sel-sel bangun bulat telur. Dinding luar sel epidermis mengalami kutikularisasi.
Epidermis atas mudah ditentukan karena pada sel epidermis atas terdapat sel kipas dan xylem lebih
dekat dengan epidermis atas. Stomata terdapat pada kedua lapisan epidermis. Pada daun
memanjang dan ramping yang khas pada monokotil, stomata tersusun.
2. Mesofil
Mesofil tidak berdiferensiasi menjadi parenkima palisade dan sponsa. Mesofil tersusun dari
sel-sel mengandung kloroplas, bentuk isodiametris, berdinding tipis teratur rapat, dalam mesofil
ruang-ruang antar sel berkembang dengan baik.
3. Berkas vaskular
Berkas vaskular tertutup seperti yang terdapat pada batang monokotil. Kebanyakan berkas
vaskular berukuran kecil, namun berkas vaskular yang cukup besar juga terdapat pada interval yang
teratur.
Di dalam berkas vaskular, xylem ke arah permukaan atas sedangkan floem ke arah permukaan
bawah daun. Biasanya berkas vascular diselubungi oleh selubung berkas pengangkut yang tersusun
dari sel-sel parenkim berdinding tipis.
20. Struktur Daun Dikotil dan Monokotil
1. Struktur Anatomi Daun Dikotil pada Nerium oleander
Sebagian besar daun dorsiventral. Daun ini terletak horizontal dengan permukaan atas
dan bawah yg berbeda.
Berikut merupakan penampang daun Nerium oleander :
Epidermis
Permukaan daun tertutup oleh epidermis yang terdiri dari epidermis atas dan epidermis
bawah. Pada bagian atas epidermis terdapat kutikula yang merupakan diferensiasi dari
epidermis, kutikula tebal berfungsi untuk mencegah transpirasi berlebihan dan melindungi dari
luka.
Epidermis atas tediri dari lapisan dan tidak terdapat stoma. Pada epidermis bawah hanya
terdiri satu lapisan dan dilengkapi dengan stomata yang dijaga oleh sel penjaga berbentuk
ginjal. Sel penjaga mendukung kloroplas. Stomata pori-pori terbuka ke dalam rongga sub
stomata dalam mesofil untuk memfasilitasi pertukaran gas.
Mesofil
Mesofil pada Nerium oleander terdiri dari sel parenkim palisade yang bentuknya
memanjang dengan ukuran yang sama tampak seperti batang yang tersusun dalam deretan
sehingga tidak terdapat rongga antar sel. Sel parenkim palisade tersusun atas satu lapisan yang
terletak di bawah epidermis multilateral. Sedangkan parenkim spons bentuk dan ukurannya
berbeda, letaknya tidak beraturan sehingga terdapat rongga antarsel satu dengan yang lainnya.
21. Sel-sel dari jarinagn di sekitar vena yang kompak diatur untuk memberikan
kekuatan mekanik. Sel-sel ini juga menyimpan makanan dalam bentuk pati dan protein.
Berkas Pengangkut
Pada Nerium oleander mempunyai pertulangan daun menyirip dengan tulang
daun yang ukurannya berbeda, tergantung pada tingkat percabangannya. Pertulangan
sejajar ini saling berhubungan dengan ikatan yang sangat tipis dan tersebar melewati
bagian tengah daun dan membentuk ibu tulang, dan di sini bercabang menjadi tulang
daun yang lebih kecil yang tersebar di seluruh helaian daun. Tulang daun yang lebih
ringan parenkim yang kecil dibentuk oleh jaringan parenkim yang miskin kloroplas dan
jaringan penyokongnya berupa kolenkim. Oleh karena itu tulang daun yang besar tidak
mempunyai kontak langsung dengan mesofil.
2. Struktur Anatomi Daun Monokotil Pada Zea mays
Berikut merupakan penampang melintang Zea mays:
• Epidermis
Epidermis pada daun Zea mays terdiri dari epidermis atas dan bawah dengan
ukuran dan bentuk yang berbeda. Epidermis ini hanya terdiri satu lapis sel atau yang
disebut epidermis unilateral. Pada lapisan epidermis ini terdapat sel bulliform yang
terletak di epidermis atas. Sel bulliform yaitu sel-sel yang seperti gelembung, berukuran
lebih besar, bervakuola besar, berisi cairan sel dan berdinding tipis yang terdiri dari kutin
dan kutikula. Sel bulliform terdapat pada permukaan pada daun secara menyeluruh
terkadang juga hanya melekuk di antara tulang daun.
22. Biasanya terdiri dari beberapa sel yang lebar letaknya dekat dengan tulang daun. Sel
bulliform ini tumbuh lebih cepat daripada sel-sel epidermis, hal ini menyebabkan terbentuknya
daun-daun yang masih menggulun gseperti daun Zea mays. Stomata pada Zea mays tersebar
secara merata di kedua epidermis. Stoma pada Zea mays letaknya memanjang dan merupakan
deretan-deretan yang sejajar. Stomata pada Zea mays terdiri dari sel penutup yang dikelilingi
oleh kedua sel tetangga yang sejajar dengannya satu setiap sisi.
• Mesofil
Pada Zea mays, jaringan mesofil tersusun atas sel parenkim palisade dan parenkim spons
yang berbeda bentuk dan ukurannya. Parenkim palisade pada Zea mays terdapat lobus antar
selnya dan tampak bercabang.
Sel parenkim palisade terdapat pada epidermis unilateral. Sel parenkim spons bentuknya
bermacam-macam dan memiliki kekhususan dengan adanya lobus yang terdapat antara sel satu
dengan yang lain. Untuk membedakan antara sel parenkim palisade dengan spons pada Zea
mays tidak mudah karena bentuk sel mesofil lebih kurang sama.
• Berkas pembuluh
Berkas pembuluh yang terdapat pada daun monokotil, khususnya pada Zea mays
dibedakan menjadi dua tipe yaitu yang mempunyai satu atau dua lapisan. Lapisan berkas
pengangkut di bagian luar terdiri atas sel parenkim dengan dinding tipis. Sel selubang
berkloroplas sehingga mengandung tepung yang disebut selubung tepung .
Sel selubang bagian dalam disebut selubung mesotom, selnya lebih kecil dengan dinding
tebal dan berisi lamella yang mengandung gabus. Berkas pembuluh tunggal atau dua yang
letaknya berdampingan dikelilingi oleh jaringan transfuse.
23.
24. b. Sebagai Organ Pernapasan atau Respirasi
Stomata berfungsi sebagai organ respirasi. Stomata mengambil CO2 dari udara
untuk dijadikan bahan fotosintesis, mengeluarkan O2 sebagai hasil fotosintesis.
Stomata ibarat hidung kita dimana stomata mengambil CO2 dari udara dan
mengeluarkan O2 , sedangkan hidung mengambil O2 dan mengeluarkan CO2
.Stomata terletak di epidermis bawah. Selain stomata, tumbuhan tingkat tinggi
juga bernafas melalui lentisel yang terletak pada batang.
25. c. Tempat Terjadinya Transpirasi
Transpirasi adalah hilangnya air dari tubuh tumbuhan
dalam bentuk uap melalui stomata, lentisel, atau lapisan kutikula.
Transpirasi ditentukan oleh faktor yang mempengaruhi penguapan air
dan pembukaan stomata. Seperti intensitas cahaya matahari, suhu,
angin, luas bidang penguapan atau luas permukaan daun, banyaknya
kandungan air tanah, dan kelembapan udara sekitar.
26. d. Tempat Terjadinya Gutasi
Gutasi adalah proses pelepasan air dari jaringan daun dalam bentuk cair.
Gutasi terjadi melalui lubang-lubang pengeluaran yang terdapat pada bagian
tepi daun sebagai bagian dari proses pengeluaran kelebihan air sebagai sisa
metabolisme, khususnya pada saat pengeluaran dengan cara transpirasi
(penguapan) tidak efektif, misalnya pada malam hari. Gutasi dapat diamati
pada pagi hari dan dapat disalahartikan sebagai embun. Ia terlihat sebagai
tetes-tetes air di tepi daun yang tersusun teratur, sesuai dengan lokasi
lubang pengeluaran.