SlideShare una empresa de Scribd logo
1 de 7
BEHAVIORISTIK DAN KONSTRUKTIFISTIK
DALAM PEMBELAJARAN
BELAJAR DAN PEMBELAJARAN

Behavioristik

Konstruktivistik

Behavioristik memandang bahwa
pengetahuan adalah objektif, pasti
dan tetap, tidak berubah. Peraturan
telah terstruktur dengan rapi.
Belajar
adalah
perolehan
pengetahuan, sedangkan mengajar
adalah memindahkan pengetahuan
ke orang yang belajar.
Siswa diharapkan akan memiliki
pemahaman yang sama terhadap
pengetahuan
yang
diajarkan.
Artinya apa yang dipahami oleh
siswa.
Fungsi
mind
adalah
menjiplak
struktur
pengetahuan
melalui
proses berfikir yang dapat dianalisis
dan dipilah sehingga makna yang
dihasilkan
dari
proses
berfikir
seperti
ini
ditentukkan
oleh
karakteristik struktur pengetahuan.

Konstruktivistik memandang bahwa
pengetahuan adalah non-objektif,
bersifat temporer, selalu berubah
dan tidak menentu.
Belajar adalah penyusunan atau
membentuk
pengetahuan
dari
pengalaman
konkrit,
aktifivitas
kolaboratif,
refleksi
dan
interpretasi.
Mengajar
adalah
menata lingkungan agar si belajar
termotivasi dalam menggali makna
serta
menghargai
ketidak
menentuan.
Siswa memiliki pemahaman yang
berbeda
terhadap
pengetahuan
tergantung pada pengalamannya,
dan presfektif yang dipakai dalam
menginterpretasikannya.
Sukses mengajar ditentukan oleh
kesiapan
sisawa
yang
belajar
BEHAVIORISTIK DAN KONSTRUKTIFISTIK
DALAM PEMBELAJARAN
TUJUAN PEMBELAJARAN

Behavioristik

Konstruktivistik

Tujuan pembelajaran ditekankan pada penambahan pengetahuan. Belajar
sebagai aktivitas yang
menuntut siswa untuk mengungkapkan kembali pengetahuan yang sudah dipelajari
dalam
bentuk
laporan, kuis atau test.

Tujuan pembelajaran ditekankan belajar bagaimana belajar; menciptakan
pemahaman baru yang
menuntut aktivitas kreatifproduktif dalam konteks
nyata (kontektual) yang
mendorong siswa untuk
berfikir dan memikir ulang
dan mendemonstrasikan
BEHAVIORISTIK DAN KONSTRUKTIFISTIK
DALAM PEMBELAJARAN
PENATAAN LINGKUNGAN PEMBELAJARAN

Behavioristik
Keteraturan, Kepastian, Ketertiban
Sibelajar dihadapkan dan ditetapkan
pada aturan yang jelas damn ketat.
“Disiplin” menjadi sangat esensial.
Pembelajaran lebih banyak dikaitkan
dengan penegakan disiplin.
Kegagalan
atau
ketidakmampuan
dalam
penambahan
pengetahuan
dikategorikan sebagai kesalahan yang
perlu dihukum dan keberhasilan atau
kemampuandikategorikan
sebagai
perilaku yang pantas diberi hadiah.
Ketaatan
pada
aturan
dipandang
sebagai penentu keberhasilan belajar.
Siswa
adalah
objek
yang
harus
berperilaku sesuai aturan. Kontrol
belajar dipegang oleh sistem yang
berada di luar diri siswa.

Konstruktivistik
Ketidakteraturan, Ketidakpastian,
Kesemerautan.
Orang yang belajar harus bebas (freedom
of learning). Hanya di alam yang penuh
kebebasan si belajar dapat mengungkapkan makna yang berbeda dari hasil
interpretasi terhadap segala sesuatu yang
ada di dunia nyata. Kebebasan menjadi
unsur yang esensial dalam lingkungan
belajar.
Kegagalan atau keberhasila, kemampuan
atau ketidakmampuan dilihat sebagai
interpretasi yang berbeda yang perlu
dihargai
Kebebasan dipandang sebagai penentu
keberhasilan belajar. Siswa adalah subjek
yang
harus
mampu
menggunakan
kebebasan untuk melakukan pengaturan
diri dalam belajar. Kontrol belajaar
dipegang oleh siswa.
BEHAVIORISTIK DAN KONSTRUKTIFISTIK
DALAM PEMBELAJARAN
STRATEGI PEMBELAJARAN

Behavioristik

Konstruktivistik

Penyajian isi menekankan pada ketrampilan yang terisolasi dan akumulasi fakta mengikuti urutan dari
bagian ke seluruhan.

Penyajian isi menekankan pada
penggunaan pengetahuan secara
bermakna mengikuti urutan dari keseluruhan kebagian.

Pembelajaran
mengikuti
kurikulum secara ketat.

urutan Pembelajaran lebih banyak diarahkan
untuk meladeni pertanyaan atau
pandangan siswa.
belajar
lebih
banyak
Aktivitas
belajar
lebih
banyak Aktivitas
didasarkan pada buku teks dengan didasarkan pada data primer dan
menekankan pada ketrampilan meng- bahan manipulatif dengan menekankan pada ketrampilan berfikir kritis,
ungkapkan kembali isi buku teks.
analisis,membandingkan,
generalisasi, memprediksi, dan hipotesis.
Pembelajaran dan evaluasi menekanPembelajaran dan evaluasi menekankan pada hasil.
kan pada proses.
BEHAVIORISTIK DAN KONSTRUKTIFISTIK
DALAM PEMBELAJARAN
EVALUASI PEMBELAJARAN

Behavioristik

Konstruktivistik

Evaluasi
menekankan
pada
respon
pasif,
ketrampilan
terpisah,
dan
biasanya
menggunakan paper, dan pensil
test.

Evaluasi
menekankan
pada
penyusunan makna secara aktif yang
melibatkan ketrampilan terintegrasi,
dengan menggunakan masalah dalam
konteks nyata.
Evaluasi menggali munculnya berfikir
divergen, pemecahan ganda, bukan
saja
satu
jawaban
benar.
Sesungguhnya tidak ada jawaban
salah, yang ada hanya pertaanyaan
yang salah.
Evaluasi merupakan bagian utuh dari
belajar dengan cara memberikan
tugas yang menuntut aktivitas belajar
yang bermakna serta menerapkan
apa yang dipelajari dalam konteks
nyata. Evaluasi menekankan pada
ketrampilan proses dalam kelompok.

Evaluasi menuntut satu jawaban
benar.
Jawaban
benar
menunjukkan bahwa siswa telah
menyelesaikan tugas belajar.
Evaluasi
belajar
dipandang
sebagai
bagian terpisah dari
kegiatan
pembelajaran,
dan
biasanya
dilakukan
setelah
selesai kegiatan belajar dengan
penekanan
pada
evaluasi
individual.
Peter F. Drucker
• “Bahaya terbesar dari turbulensi atau
pergolakan bukanlah pergolakan itu
sendiri, melainkan cara berfikir kemarin
yang masih dipakai untuk menyelesaikan masalah sekarang”
GAYA BELAJAR
•
•
•
•

1. Gaya Visual (Melihat)
2. Gaya Audio (Mendengar)
3. Gaya Kinestetika (Gerakan-Motorik)
Si Pebelajar harus belajar menurut gaya
belajarnya sendiri dan guru mengajar
harus sesuai dengan gaya belajar si
pebelajar.

Más contenido relacionado

La actualidad más candente

La actualidad más candente (12)

Ranah psikomotor dalam pai
Ranah psikomotor  dalam paiRanah psikomotor  dalam pai
Ranah psikomotor dalam pai
 
2.3 model pembelajaran PROBLEM BASED LEARNING
2.3 model pembelajaran PROBLEM BASED LEARNING2.3 model pembelajaran PROBLEM BASED LEARNING
2.3 model pembelajaran PROBLEM BASED LEARNING
 
2.1 konsep pendekatan scientific rev final
2.1 konsep pendekatan scientific rev final2.1 konsep pendekatan scientific rev final
2.1 konsep pendekatan scientific rev final
 
4. teori-belajar
4. teori-belajar4. teori-belajar
4. teori-belajar
 
2.2.1 konsep pendekatan scientific rev final
2.2.1 konsep pendekatan scientific rev final2.2.1 konsep pendekatan scientific rev final
2.2.1 konsep pendekatan scientific rev final
 
Model model pembelajaran
Model model pembelajaranModel model pembelajaran
Model model pembelajaran
 
2.1 konsep pendekatan scientific rev final
2.1 konsep pendekatan scientific rev final2.1 konsep pendekatan scientific rev final
2.1 konsep pendekatan scientific rev final
 
2.1 konsep pendekatan scientific rev final
2.1 konsep pendekatan scientific rev final2.1 konsep pendekatan scientific rev final
2.1 konsep pendekatan scientific rev final
 
Konsep-pendekatan-scientific-rev-final-1
 Konsep-pendekatan-scientific-rev-final-1 Konsep-pendekatan-scientific-rev-final-1
Konsep-pendekatan-scientific-rev-final-1
 
Konsep Pendekatan Scientific Rev Final
Konsep Pendekatan Scientific Rev FinalKonsep Pendekatan Scientific Rev Final
Konsep Pendekatan Scientific Rev Final
 
2.2.1 konsep pendekatan scientific rev final
2.2.1 konsep pendekatan scientific rev final2.2.1 konsep pendekatan scientific rev final
2.2.1 konsep pendekatan scientific rev final
 
Reka bentuk dan model pengajaran
Reka bentuk dan model pengajaranReka bentuk dan model pengajaran
Reka bentuk dan model pengajaran
 

Destacado

Scoala Albestii de Muscel Uniunea Europeana
 Scoala Albestii de Muscel Uniunea Europeana Scoala Albestii de Muscel Uniunea Europeana
Scoala Albestii de Muscel Uniunea Europeana
Fraguta Dobrescu
 
Sekilas konsep evaluasi
Sekilas konsep evaluasiSekilas konsep evaluasi
Sekilas konsep evaluasi
Dedi Yulianto
 
Dobrescu Fraguta Metode electrochimice de protectie impotriva coroziunii
Dobrescu Fraguta Metode electrochimice de protectie impotriva coroziuniiDobrescu Fraguta Metode electrochimice de protectie impotriva coroziunii
Dobrescu Fraguta Metode electrochimice de protectie impotriva coroziunii
Fraguta Dobrescu
 
Penulisan karya ilmiah 2
Penulisan karya ilmiah 2Penulisan karya ilmiah 2
Penulisan karya ilmiah 2
Dedi Yulianto
 
Domain teknologi pembelajaran
Domain teknologi pembelajaranDomain teknologi pembelajaran
Domain teknologi pembelajaran
Dedi Yulianto
 
Dobrescu Fraguta sulfura de cadmiu depol
Dobrescu  Fraguta sulfura de cadmiu depolDobrescu  Fraguta sulfura de cadmiu depol
Dobrescu Fraguta sulfura de cadmiu depol
Fraguta Dobrescu
 
Model assure media pembelajaran
Model assure media  pembelajaran Model assure media  pembelajaran
Model assure media pembelajaran
Dedi Yulianto
 
Landasan ilmiah dan penelitian teknologi pendidikan
Landasan ilmiah dan penelitian teknologi pendidikanLandasan ilmiah dan penelitian teknologi pendidikan
Landasan ilmiah dan penelitian teknologi pendidikan
Dedi Yulianto
 

Destacado (9)

Scoala Albestii de Muscel Uniunea Europeana
 Scoala Albestii de Muscel Uniunea Europeana Scoala Albestii de Muscel Uniunea Europeana
Scoala Albestii de Muscel Uniunea Europeana
 
Simpozion
Simpozion Simpozion
Simpozion
 
Sekilas konsep evaluasi
Sekilas konsep evaluasiSekilas konsep evaluasi
Sekilas konsep evaluasi
 
Dobrescu Fraguta Metode electrochimice de protectie impotriva coroziunii
Dobrescu Fraguta Metode electrochimice de protectie impotriva coroziuniiDobrescu Fraguta Metode electrochimice de protectie impotriva coroziunii
Dobrescu Fraguta Metode electrochimice de protectie impotriva coroziunii
 
Penulisan karya ilmiah 2
Penulisan karya ilmiah 2Penulisan karya ilmiah 2
Penulisan karya ilmiah 2
 
Domain teknologi pembelajaran
Domain teknologi pembelajaranDomain teknologi pembelajaran
Domain teknologi pembelajaran
 
Dobrescu Fraguta sulfura de cadmiu depol
Dobrescu  Fraguta sulfura de cadmiu depolDobrescu  Fraguta sulfura de cadmiu depol
Dobrescu Fraguta sulfura de cadmiu depol
 
Model assure media pembelajaran
Model assure media  pembelajaran Model assure media  pembelajaran
Model assure media pembelajaran
 
Landasan ilmiah dan penelitian teknologi pendidikan
Landasan ilmiah dan penelitian teknologi pendidikanLandasan ilmiah dan penelitian teknologi pendidikan
Landasan ilmiah dan penelitian teknologi pendidikan
 

Similar a behavioristik vs konstruktivistik (20)

Bnp
BnpBnp
Bnp
 
Belajar dan pembelajaran
Belajar dan pembelajaranBelajar dan pembelajaran
Belajar dan pembelajaran
 
Teori konsruktivis
Teori konsruktivisTeori konsruktivis
Teori konsruktivis
 
Tugas Resensi Buku
Tugas Resensi BukuTugas Resensi Buku
Tugas Resensi Buku
 
LK 0.1 PEDAGOGIK MODUL 1_okey.docx
LK 0.1 PEDAGOGIK MODUL 1_okey.docxLK 0.1 PEDAGOGIK MODUL 1_okey.docx
LK 0.1 PEDAGOGIK MODUL 1_okey.docx
 
Belajar Resume Buku
Belajar Resume BukuBelajar Resume Buku
Belajar Resume Buku
 
Reka bentuk dan model pengajaran
Reka bentuk dan model pengajaranReka bentuk dan model pengajaran
Reka bentuk dan model pengajaran
 
Puyun ppt
Puyun pptPuyun ppt
Puyun ppt
 
Puyun ppt
Puyun pptPuyun ppt
Puyun ppt
 
Student centered learning scl
Student centered learning sclStudent centered learning scl
Student centered learning scl
 
Psikologi Belajar & Mengajar
Psikologi Belajar & MengajarPsikologi Belajar & Mengajar
Psikologi Belajar & Mengajar
 
Kurikulum Dan Pembelajaran
Kurikulum Dan PembelajaranKurikulum Dan Pembelajaran
Kurikulum Dan Pembelajaran
 
Kurikulum Dan Pembelajaran
Kurikulum Dan PembelajaranKurikulum Dan Pembelajaran
Kurikulum Dan Pembelajaran
 
Kurikulum Dan Pembelajaran
Kurikulum Dan PembelajaranKurikulum Dan Pembelajaran
Kurikulum Dan Pembelajaran
 
Kurikulum Dan Pembelajaran
Kurikulum Dan PembelajaranKurikulum Dan Pembelajaran
Kurikulum Dan Pembelajaran
 
Kurikulum Dan Pembelajaran
Kurikulum Dan PembelajaranKurikulum Dan Pembelajaran
Kurikulum Dan Pembelajaran
 
Kurikulum Dan Pembelajaran
Kurikulum Dan PembelajaranKurikulum Dan Pembelajaran
Kurikulum Dan Pembelajaran
 
Kurikulum Dan Pembelajaran
Kurikulum Dan PembelajaranKurikulum Dan Pembelajaran
Kurikulum Dan Pembelajaran
 
Kurikulum Dan Pembelajaran
Kurikulum Dan PembelajaranKurikulum Dan Pembelajaran
Kurikulum Dan Pembelajaran
 
Tugas kurikulum dan pembelajaran
Tugas kurikulum dan pembelajaranTugas kurikulum dan pembelajaran
Tugas kurikulum dan pembelajaran
 

Más de Dedi Yulianto

Komputer & multimedia
Komputer & multimediaKomputer & multimedia
Komputer & multimedia
Dedi Yulianto
 
Penelitian kualitatif dan wawancara
Penelitian kualitatif dan wawancaraPenelitian kualitatif dan wawancara
Penelitian kualitatif dan wawancara
Dedi Yulianto
 
Analisis butir soal (v)
Analisis butir soal (v)Analisis butir soal (v)
Analisis butir soal (v)
Dedi Yulianto
 
Pengembangan bhn ujian dan analisis
Pengembangan bhn ujian dan analisisPengembangan bhn ujian dan analisis
Pengembangan bhn ujian dan analisis
Dedi Yulianto
 
Disain instruksional
Disain instruksionalDisain instruksional
Disain instruksional
Dedi Yulianto
 
Instruksional sistem
Instruksional sistemInstruksional sistem
Instruksional sistem
Dedi Yulianto
 
Deskriptif dan preskriptif teori pembelajaran dan instruksi
Deskriptif dan preskriptif teori pembelajaran dan instruksiDeskriptif dan preskriptif teori pembelajaran dan instruksi
Deskriptif dan preskriptif teori pembelajaran dan instruksi
Dedi Yulianto
 
Pembelajaran kontekstual
Pembelajaran kontekstualPembelajaran kontekstual
Pembelajaran kontekstual
Dedi Yulianto
 
Contextual teaching-and-learning-ctl
Contextual teaching-and-learning-ctlContextual teaching-and-learning-ctl
Contextual teaching-and-learning-ctl
Dedi Yulianto
 
Filsafat zaman yunani kuno
Filsafat zaman yunani kunoFilsafat zaman yunani kuno
Filsafat zaman yunani kuno
Dedi Yulianto
 
Hubungan ilmu pengetahuan filsafat
Hubungan ilmu pengetahuan filsafatHubungan ilmu pengetahuan filsafat
Hubungan ilmu pengetahuan filsafat
Dedi Yulianto
 
Perkembangan mata pelajaran di indonesia
Perkembangan mata pelajaran di indonesiaPerkembangan mata pelajaran di indonesia
Perkembangan mata pelajaran di indonesia
Dedi Yulianto
 

Más de Dedi Yulianto (20)

Sk tim perencana
Sk tim perencanaSk tim perencana
Sk tim perencana
 
Komputer & multimedia
Komputer & multimediaKomputer & multimedia
Komputer & multimedia
 
Media pembelajaran
Media  pembelajaranMedia  pembelajaran
Media pembelajaran
 
Penelitian kualitatif dan wawancara
Penelitian kualitatif dan wawancaraPenelitian kualitatif dan wawancara
Penelitian kualitatif dan wawancara
 
Analisis butir soal (v)
Analisis butir soal (v)Analisis butir soal (v)
Analisis butir soal (v)
 
Pengembangan bhn ujian dan analisis
Pengembangan bhn ujian dan analisisPengembangan bhn ujian dan analisis
Pengembangan bhn ujian dan analisis
 
Desain pesan
Desain pesanDesain pesan
Desain pesan
 
Desain pembelajaran
Desain pembelajaranDesain pembelajaran
Desain pembelajaran
 
Disain instruksional
Disain instruksionalDisain instruksional
Disain instruksional
 
Jenis penelitian
Jenis penelitianJenis penelitian
Jenis penelitian
 
Desain pesan
Desain pesanDesain pesan
Desain pesan
 
Instruksional sistem
Instruksional sistemInstruksional sistem
Instruksional sistem
 
Deskriptif dan preskriptif teori pembelajaran dan instruksi
Deskriptif dan preskriptif teori pembelajaran dan instruksiDeskriptif dan preskriptif teori pembelajaran dan instruksi
Deskriptif dan preskriptif teori pembelajaran dan instruksi
 
Pembelajaran kontekstual
Pembelajaran kontekstualPembelajaran kontekstual
Pembelajaran kontekstual
 
Contextual teaching-and-learning-ctl
Contextual teaching-and-learning-ctlContextual teaching-and-learning-ctl
Contextual teaching-and-learning-ctl
 
Ctl
CtlCtl
Ctl
 
Filsafat zaman yunani kuno
Filsafat zaman yunani kunoFilsafat zaman yunani kuno
Filsafat zaman yunani kuno
 
Hubungan ilmu pengetahuan filsafat
Hubungan ilmu pengetahuan filsafatHubungan ilmu pengetahuan filsafat
Hubungan ilmu pengetahuan filsafat
 
Perkembangan mata pelajaran di indonesia
Perkembangan mata pelajaran di indonesiaPerkembangan mata pelajaran di indonesia
Perkembangan mata pelajaran di indonesia
 
Teori komunikasi
Teori komunikasiTeori komunikasi
Teori komunikasi
 

behavioristik vs konstruktivistik

  • 1. BEHAVIORISTIK DAN KONSTRUKTIFISTIK DALAM PEMBELAJARAN BELAJAR DAN PEMBELAJARAN Behavioristik Konstruktivistik Behavioristik memandang bahwa pengetahuan adalah objektif, pasti dan tetap, tidak berubah. Peraturan telah terstruktur dengan rapi. Belajar adalah perolehan pengetahuan, sedangkan mengajar adalah memindahkan pengetahuan ke orang yang belajar. Siswa diharapkan akan memiliki pemahaman yang sama terhadap pengetahuan yang diajarkan. Artinya apa yang dipahami oleh siswa. Fungsi mind adalah menjiplak struktur pengetahuan melalui proses berfikir yang dapat dianalisis dan dipilah sehingga makna yang dihasilkan dari proses berfikir seperti ini ditentukkan oleh karakteristik struktur pengetahuan. Konstruktivistik memandang bahwa pengetahuan adalah non-objektif, bersifat temporer, selalu berubah dan tidak menentu. Belajar adalah penyusunan atau membentuk pengetahuan dari pengalaman konkrit, aktifivitas kolaboratif, refleksi dan interpretasi. Mengajar adalah menata lingkungan agar si belajar termotivasi dalam menggali makna serta menghargai ketidak menentuan. Siswa memiliki pemahaman yang berbeda terhadap pengetahuan tergantung pada pengalamannya, dan presfektif yang dipakai dalam menginterpretasikannya. Sukses mengajar ditentukan oleh kesiapan sisawa yang belajar
  • 2. BEHAVIORISTIK DAN KONSTRUKTIFISTIK DALAM PEMBELAJARAN TUJUAN PEMBELAJARAN Behavioristik Konstruktivistik Tujuan pembelajaran ditekankan pada penambahan pengetahuan. Belajar sebagai aktivitas yang menuntut siswa untuk mengungkapkan kembali pengetahuan yang sudah dipelajari dalam bentuk laporan, kuis atau test. Tujuan pembelajaran ditekankan belajar bagaimana belajar; menciptakan pemahaman baru yang menuntut aktivitas kreatifproduktif dalam konteks nyata (kontektual) yang mendorong siswa untuk berfikir dan memikir ulang dan mendemonstrasikan
  • 3. BEHAVIORISTIK DAN KONSTRUKTIFISTIK DALAM PEMBELAJARAN PENATAAN LINGKUNGAN PEMBELAJARAN Behavioristik Keteraturan, Kepastian, Ketertiban Sibelajar dihadapkan dan ditetapkan pada aturan yang jelas damn ketat. “Disiplin” menjadi sangat esensial. Pembelajaran lebih banyak dikaitkan dengan penegakan disiplin. Kegagalan atau ketidakmampuan dalam penambahan pengetahuan dikategorikan sebagai kesalahan yang perlu dihukum dan keberhasilan atau kemampuandikategorikan sebagai perilaku yang pantas diberi hadiah. Ketaatan pada aturan dipandang sebagai penentu keberhasilan belajar. Siswa adalah objek yang harus berperilaku sesuai aturan. Kontrol belajar dipegang oleh sistem yang berada di luar diri siswa. Konstruktivistik Ketidakteraturan, Ketidakpastian, Kesemerautan. Orang yang belajar harus bebas (freedom of learning). Hanya di alam yang penuh kebebasan si belajar dapat mengungkapkan makna yang berbeda dari hasil interpretasi terhadap segala sesuatu yang ada di dunia nyata. Kebebasan menjadi unsur yang esensial dalam lingkungan belajar. Kegagalan atau keberhasila, kemampuan atau ketidakmampuan dilihat sebagai interpretasi yang berbeda yang perlu dihargai Kebebasan dipandang sebagai penentu keberhasilan belajar. Siswa adalah subjek yang harus mampu menggunakan kebebasan untuk melakukan pengaturan diri dalam belajar. Kontrol belajaar dipegang oleh siswa.
  • 4. BEHAVIORISTIK DAN KONSTRUKTIFISTIK DALAM PEMBELAJARAN STRATEGI PEMBELAJARAN Behavioristik Konstruktivistik Penyajian isi menekankan pada ketrampilan yang terisolasi dan akumulasi fakta mengikuti urutan dari bagian ke seluruhan. Penyajian isi menekankan pada penggunaan pengetahuan secara bermakna mengikuti urutan dari keseluruhan kebagian. Pembelajaran mengikuti kurikulum secara ketat. urutan Pembelajaran lebih banyak diarahkan untuk meladeni pertanyaan atau pandangan siswa. belajar lebih banyak Aktivitas belajar lebih banyak Aktivitas didasarkan pada buku teks dengan didasarkan pada data primer dan menekankan pada ketrampilan meng- bahan manipulatif dengan menekankan pada ketrampilan berfikir kritis, ungkapkan kembali isi buku teks. analisis,membandingkan, generalisasi, memprediksi, dan hipotesis. Pembelajaran dan evaluasi menekanPembelajaran dan evaluasi menekankan pada hasil. kan pada proses.
  • 5. BEHAVIORISTIK DAN KONSTRUKTIFISTIK DALAM PEMBELAJARAN EVALUASI PEMBELAJARAN Behavioristik Konstruktivistik Evaluasi menekankan pada respon pasif, ketrampilan terpisah, dan biasanya menggunakan paper, dan pensil test. Evaluasi menekankan pada penyusunan makna secara aktif yang melibatkan ketrampilan terintegrasi, dengan menggunakan masalah dalam konteks nyata. Evaluasi menggali munculnya berfikir divergen, pemecahan ganda, bukan saja satu jawaban benar. Sesungguhnya tidak ada jawaban salah, yang ada hanya pertaanyaan yang salah. Evaluasi merupakan bagian utuh dari belajar dengan cara memberikan tugas yang menuntut aktivitas belajar yang bermakna serta menerapkan apa yang dipelajari dalam konteks nyata. Evaluasi menekankan pada ketrampilan proses dalam kelompok. Evaluasi menuntut satu jawaban benar. Jawaban benar menunjukkan bahwa siswa telah menyelesaikan tugas belajar. Evaluasi belajar dipandang sebagai bagian terpisah dari kegiatan pembelajaran, dan biasanya dilakukan setelah selesai kegiatan belajar dengan penekanan pada evaluasi individual.
  • 6. Peter F. Drucker • “Bahaya terbesar dari turbulensi atau pergolakan bukanlah pergolakan itu sendiri, melainkan cara berfikir kemarin yang masih dipakai untuk menyelesaikan masalah sekarang”
  • 7. GAYA BELAJAR • • • • 1. Gaya Visual (Melihat) 2. Gaya Audio (Mendengar) 3. Gaya Kinestetika (Gerakan-Motorik) Si Pebelajar harus belajar menurut gaya belajarnya sendiri dan guru mengajar harus sesuai dengan gaya belajar si pebelajar.