SlideShare una empresa de Scribd logo
1 de 4
Descargar para leer sin conexión
TINJAUAN PUSTAKA




                                                 Kebersihan Rongga Mulut
                                                  Dan Gigi Pasien Stroke
                                                                     Punik Mumpuni Wijayanti
                                                               Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat,
                                                 Fakultas Kedokteran Universitas Islam Indonesia, Yogyakarta, Indonesia




            PENDAHULUAN                                      hankan fungsi mulut untuk proses asu-             stroke. Juga menjadi semakin jelas
            Rongga mulut (cavum oris) merupakan              pan makanan.                                      bahwa rongga mulut dan gigi da-
            bagian paling atas saluran gastrointes-                                                            pat menjadi tempat asal penyebaran
            tinal; meliputi labium atas dan bawah,           Pembersihan rongga mulut adalah                   bakteri dan mikroorganisme lain ke
            lidah, jaringan gigi, gingiva, mukosa,           suatu tindakan yang ditujukan un-                 organ lain dalam tubuh manusia. Gi-
            tulang mandibula, dan faring.                    tuk: (1) menjaga kontinuitas labia, li-           ngivitis dan periodontitis sudah ter-
                                                             dah serta mukosa membran jaringan                 bukti merupakan faktor risiko bagi
            Dalam rongga mulut terdapat ber-                 rongga mulut, (2) mencegah infeksi                penyakit sistemik, khususnya penyakit
            bagai mikroorganisme yang meskipun               rongga mulut, dan (3) mempertahan-                jantung dan stroke (Gurenlian, 2007).
            bersifat komensal, dapat menjadi pa-             kan kelembaban mukosa rongga mu-
            tologis pada individu immunocompro-              lut dan labia (Dental Hygiene Series              Li et al. (2000), melaporkan kurang le-
            mised (Li et al., 2000). Proses pember-          (1982) dan American Dental Hygienist              bih terdapat 1011 bakteri dalam setiap
            sihan rongga mulut secara fisiologis              Assiciation (ADHA) (2008).                        miligram plak gigi yang menempel di
            dilakukan oleh lidah serta pengeluar-                                                              permukaan gigi, walaupun tidak se-
            an saliva, yang bisa terganggu (Scully           Pada pasien stroke dengan kelum-                  muanya membahayakan; banyak yang
            & Ettinger, 2007), misalnya pada pasien          puhan nervus XII sentral dan/atau                 justru dibutuhkan sebagai flora normal
            stroke dengan kelumpuhan sentral                 gangguan neuromuskuler, tindakan                  rongga mulut.
            nervus hipoglosus (nervus XII).                  oral hygiene mutlak dilakukan untuk
                                                             mencegah infeksi melalui rongga mu-               Penyakit jaringan pendukung gigi
            Pembersihan rongga mulut (oral hy-               lut maupun untuk mempertahankan                   diawali dari rendahnya kualitas ke-
            giene) adalah tindakan membersihkan              asupan makanan.                                   bersihan gigi dan mulut yang dapat
            rongga mulut, gigi dan gingiva (Kohn                                                               menyebabkan gingivitis yang terbatas
            et al., 2003) dengan tujuan : (1) mence-         KEBERSIHAN RONGGA MULUT                           pada gingiva atau marginal gingivitis.
            gah penyakit pada mulut dan gigi                 DAN GIGI                                          Proses ini berlanjut ke dalam jaringan
            beserta jaringan pendukungnya, (2)               Kemajuan dalam identifikasi bak-                   pendukung gigi di bawahnya menjadi
            mencegah penyakit yang penularan-                teri rongga mulut makin meyakinkan                marginal periodontitis. Jika kronis akan
            nya melalui mulut, (3) meningkatkan              adanya hubungan antara kejadian in-               merusak seluruh jaringan periodontal
            pertahanan tubuh terhadap infeksi                feksi rongga mulut dan gigi dengan                menjadi chronic destructive perio-
            baik di jaringan rongga mulut maupun             berbagai penyakit sistemik seperti pe-            dontitis (Carranza, 2000). Di antara
            infeksi sistemik, dan (4) memperta-              nyakit jantung, diabetes melitus dan              gigi dan gingiva ada celah sekitar 2


                                                                          | JANUARI - FEBRUARI 2011                                                       37




Layout CDK Edisi 182 Januari 2011 oDRk.indd 37                                                                                                 12/30/2010 11:15:55 AM
TINJAUAN PUSTAKA


           mm disebut sulcus gingiva; daerah                    setelah perawatan akar gigi, dan 55%                  bagai mediator penyakit vaskuler, mi-
           ini paling rentan terhadap infeksi bak-              setelah tonsilektomi (Li et al, 2001),.               salnya hiperkoagulasi, perkembangan
           teri dan radang, menimbulkan penya-                                                                        aterosklerotik atau keduanya.
           kit periodontal, dengan tanda-tanda                  HUBUNGAN PENYAKIT PERI-
           memerah, bengkak, mudah berdarah,                    ODONTAL DENGAN STROKE                                 Pada tikus, penyuntikan intravena P.
           mungkin disertai gigi goyah.                         Kerusakan sel endotelium, migrasi                     gingivalis akan mempercepat perkem-
                                                                vascular smooth muscle dan jaringan                   bangan aterosklerotik (Li et al., 2002).
           Rendahnya kebersihan gigi dan mulut                  protein matriks merupakan faktor-fak-                 Lalla et al. (2003), menemukan bahwa
           menyuburkan perkembangan bakteri.                    tor yang berhubungan dengan proses                    pada injeksi P. gingivalis ke daerah
           Selanjutnya bakteri dan produknya                    aterosklerosis (Haynes & Stanford,                    rongga mulut, DNA P. gingivalis terse-
           menginvasi epitel sulkus gingiva mela-               2003), yang juga mempunyai hubu-                      but ditemukan di jaringan aorta hanya
           lui mekanisme pelepasan eksotoksin,                  ngan positif dengan penyakit jaringan                 pada tikus yang terinfeksi bersamaan
           endotoksin, enzim-enzim proteolitik                  periodontal (Demmer & Desvarieux,                     dengan percepatan proses ateroskle-
           dan selanjutnya mempengaruhi res-                    2006).                                                rosis. Giacona et al. (2004), menemu-
           pon imunologik. Beberapa bakteri                                                                           kan bahwa strain P. gingivalis mampu
           yang diduga penyebab periodontitis                   Beberapa hipotesis yang meng-                         menginfeksi makrofag dan mening-
           adalah Porphyromonas gingivalis, Ac-                 hubungkan penyakit jaringan peri-                     katkan pembentukan sel busa (foam
           tinobacillus actinomycetemcomitans,                  odontal dengan aterosklerosis adalah:                 cell) di dinding vaskuler, selanjutnya
           Capthophilic gram negatif, Fusobac-                                                                        mampu menginisiasi atau memper-
           terium nucleatum dan Prevotella inter-               1. Jalur langsung                                     buruk proses aterosklerosis. Penelitian
           media. Aktivasi epitel menyebabkan                   Mikroorganisme di rongga mulut dan                    terakhir mendapatkan bahwa Strep-
           pelepasan mediator-mediator infla-                    produk yang dilepaskannya dapat me-                   tococcus sanguis dan P. gingivalis
           masi; proses ini merupakan salah satu                nyebar secara sistemik melalui sistem                 mampu menyebabkan agregasi plate-
           faktor risiko aterosklerosis, yang se-               sirkulasi. Geerts et al. (2002), melapor-             let dan hiperkoagulasi, sehingga akan
           lanjutnya akan menyebabkan penyakit                  kan bahwa mengunyah pelan-pelan                       meningkatkan pembentukan trombus
           sistem kardioserebrovaskuler (Chun,                  dapat menyebabkan endotoksemia,                       yang dapat menyebabkan stroke iske-
           2005). Bakteri rongga mulut maupun                   dan meningkatkan risiko seiring de-                   mik akut (Fong, 2000).
           toksin yang dihasilkannya (endotoksin/               ngan tingkat keparahan periodon-
           eksotoksin) dapat menyebar melalui                   titisl; bakteri patogen periodontal                   2. Jalur tidak langsung
           aliran darah. Bakteremia diamati pada                dapat ditemukan pada plak arterial                    Pada aterosklerosis didapatkan kom-
           100% pasien setelah ekstraksi gigi, 70%              (Haraszthy et al., 2000). Pada penye-                 ponen inflamasi kuat (Libby, 2000),
           setelah pembersihan karang gigi, 55%                 baran sistemik, bakteri rongga mulut                  dan bukti epidemiologi mendapatkan
           setelah pembedahan gigi molar, 20%                   mempunyai pengaruh langsung se-                       peningkatan tingkat inflamasi sistemik



                                                                          Oral Infection
                   Hyperinflammatory
                      Monocyte                                            (Periodontitis)
                      phenotype

                                                                      Bacteremia
                                                                                                   Bacteremia

                   Hyperreactive            Produksi Bakteri:            Produk Inflamasi:                 Status hiperkoagulasi:         Kehilangan gigi
                   Mononuclear              - Endotoksin                 - Sitokin                        - Fibrinogen ↑
                   phagocyte                - Heat shock protein         - C reactive protein             - Lekosit ↑
                                                                                                          - S. sanguis & P. gingivalis
                                                                                                          - Mediator agregasi platelet




                                                                          Patologi Vaskuler




                                                                                STROKE


           Gambar 1. Mekanisme yang menghubungkan infeksi oral dan penyakit periodontal dengan stroke (Li et al., 2000)



      38                                                                      | JANUARI - FEBRUARI 2011




Layout CDK Edisi 182 Januari 2011 oDRk.indd 38                                                                                                         12/29/2010 12:43:27 AM
TINJAUAN PUSTAKA


            sebagai petunjuk terjadinya penyakit       dihubungkan dengan alat hisap serta        2) Berkumur dengan antiseptik
            vaskuler (Ridker et al., 2000).            sarung tangan sekali pakai (Perry &        Yang cukup murah dan efektif adalah
                                                       Potter 2005).                              dengan air hangat dicampur garam.
            Pada pasien penyakit jaringan peri-                                                   Berkumur lebih diperlukan untuk pe-
            odontal didapatkan peningkatan in-         Kemudian adalah pelaksanaan pem-           nyakit-penyakit jaringan gingiva serta
            flamasi sistemik, misalnya (Loos .,         bersihan rongga mulut : perawat            jaringan periodontal.
            2000; Slade ., 2000; Slade ., 2003), dan   pasien harus cuci tangan secara asep-
            dilaporkan bahwa terapi penyakit ja-       tik, kemudian memakai sarung ta-           Berkumur saja tidak terbukti mence-
            ringan periodontal dapat menurunkan        ngan. Setelah itu periksa refleks mun-      gah karies gigi; penting ditekankan
            inflamasi sistemik (D’Aiuto ., 2004).       tah pasien, posisikan kepala pasien        bahwa berkumur bukanlah pengganti
            Terdapat banyak faktor pencetus            miring ke kanan atau kiri; jika pasien     menyikat gigi untuk upaya mencegah
            peningkatan respon inflamasi siste-         menggunakan gigi palsu maka harus          karies.
            mik, salah satunya adalah bakteremia       dilepas terlebih dahulu. Selanjutnya
            dan pelepasan produk bakteri yaitu         letakkan kertas tisu di bawah wajah        3) Pembersihan dengan atau
            lipopolisakarida (Mahanonda ., 2004).      pasien dan baskom bengkok di bawah             benang gigi
            Mekanisme lain yang menghubung-            dagunya, kemudian secara hati-hati         Dental floss atau benang gigi cukup
            kan infeksi rongga mulut dengan iske-      regangkan gigi atas dan bawah meng-        baik untuk membersihkan plak di sela-
            mik adalah : target antibodi menuju        gunakan spatel lidah, lalu bersihkan       sela gigi, tetapi harus dilakukan de-
            ke bakteri, termasuk yang di jaringan      mulut dengan spatel lidah yang diba-       ngan hati-hati karena dapat melukai
            periodontal berreaksi silang dengan        sahi dengan pencuci mulut atau air;        gingiva dan menyebabkan gingivitis.
            sel-sel induknya.                          cairan yang terkumpul dihisap dengan
                                                       penghisap elektrik. Jika rongga mulut      4) Penggunaan pembersih lidah
            Beberapa mekanisme patofisiologi            dan gigi dirasakan sudah bersih, beri-     Pembersih lidah dapat digunakan
            dapat menjelaskan hubungan perio-          kan lapisan tipis larut air pada bibir     untuk membersihkan dorsum lingual.
            dontitis dengan stroke. Pada inflamasi      pasien. Jelaskan kepada pasien bah-        Tumpukan debris di dorsum lingual
            akut gingiva, tindakan tidak memba-        wa sudah melakukan tatalaksana pem-        mengandung bakteri oportunis dan
            hayakan seperti menggosok gigi atau        bersihan rongga mulut sesuai prose-        kandida sebagai flora normal maupun
            mengunyah, dapat menyebabkan               dur baku, lepaskan sarung tangan dan       patogenik.
            masuknya bakteri jaringan periodon-        buang di tempat yang sesuai dan cuci
            tal beserta endotoksinnya ke sirkulasi     tangan hingga bersih.                      SIMPULAN
            sistemik (Lockhart, 2000). Bakteri pato-                                              Beberapa penelitian membuktikan
            gen di jaringan periodontal ternyata       Pada pasien yang sadar dan sudah           bahwa infeksi bakteri kronis pada rong-
            dapat terdeteksi di plak karotis dan       mulai mandiri, tatalaksana pember-         ga mulut maupun gigi berhubung-
            berperan pada aterogenesis dengan          sihan rongga mulut dapat dilakukan         an dengan perburukan pasien akut.
            cara merusak endotelium dan men-           dengan efektif, yaitu;                     Mikroorganisme dapat menginfeksi
            stimulasi proses inflamasi arteri-arteri                                               sel-sel endotelium vaskuler secara
            besar (Chiu, 1999; Haraszthy ., 2000).     1) Kegiatan sikat gigi                     langsung sehingga menginisiasi res-
            Bakteri jaringan periodontal juga da-      Sangat penting untuk mengenal teknik       pon inflamasi yang kemudian me-
            pat menstimulasi trombogenesis de-         sikat gigi yang tepat, motivasi untuk      nyebabkan aterosklerosis sehingga
            ngan cara menginduksi agregasi dan         sikat gigi secara teratur serta pemi-      bisa menyebabkan perburukan, baik
            meningkatkan faktor-faktor penjenda-       lihan pasta gigi yang sesuai. Teknik       karena adanya serangan ulang mau-
            lan (Sharma ., 2000).                      menyikat gigi secara horizontal adalah     pun komplikasinya.
                                                       salah karena lambat laun menimbul-
            PENATALAKSANAAN KEBERSIHAN                 kan resesi gingival dan abrasi gigi, se-   Dokter gigi harus memberi nasehat
            RONGGA MULUT                               hingga penyakit jaringan periondontal      pentingnya kesehatan dan kebersihan
            Penatalaksanaan tindakan pember-           akan lebih mudah terjadi. Pemilihan        rongga mulut. Kelemahan anggota
            sihan rongga mulut adalah pertama          bulu sikat yang halus juga penting         gerak maupun kelemahan otot-otot
            mempersiapkan alat, yang meliputi          agar tidak melukai gusi; sikat gigi        wajah dapat menyulitkan pember-
            pencuci mulut atau larutan antiseptik,     harus diganti minimal tiap bulan. Pilih    sihan rongga mulut secara mandiri;
            spatel lidah dengan bantalan spon,         pasta gigi yang mengandung fluoride,        dokter gigi harus mampu menjelaskan
            kertas tisu standar, baskom bengkok,       karena dapat menurunkan angka karies       dan memberi modifikasi cara menjaga
            gelas air beserta air dingin, larut da-    dan selanjutnya juga akan terhindar        kesehatan dan kebersihan rongga mu-
            lam air, karet pipa penghisap yang         dari penyakit jaringan periodontal.        lut yang mudah.




                                                                  | JANUARI - FEBRUARI 2011                                                 39




Layout CDK Edisi 182 Januari 2011 oDRk.indd 39                                                                                   12/29/2010 12:43:27 AM
TINJAUAN PUSTAKA


           DAFTAR PUSTAKA
           1.   American Dental Hygienist Assiciation (ADHA), Competencies for the Advanced Dental Hygiene Practitioner (ADHP). Chicago, IL 60611. 2008.
           2.   Carranza FA. , 7st ed, WB. Saunders Co, Philadelphia, London, Toronto, Montreal, Sydney, Tokyo. 2000.
           3.   Chiu B. Multiple infections in carotid atherosclerotic plaques. . 1999;138: S534-S536.
           4.   Chun YHP, Chun KRJ, Olguin DA, Wang HL. Biological foundation for periodontitis as a potential risk factor for atherosclerosis. . 2005; 40: 87-95.
           5.   D’Aiuto F, Parkar M, Andreou G . Periodontitis and systemic inflammation: control of the local infection is associated with a reduction in serum inflammatory
                markers. 2004; 83(2):156-160.
           6.   Demmer RT, Desvarieux M. Periodontal infections and cardiovascular disease. The heart of the matter. . 2006;137 (suppl 2): 14S-20S.
           7.   Dental Hygiene Series. Position Classification Standard for Dental Hygiene Series, 1982.GS-0682, TS-61.
           8.   Fong IW. Emerging relations between infectious diseases and coronary artery disease and atherosclerosis. 2000; 63(1): 49-56.
           9.   Geerts SO, Nys M, De MP et al. Systemic release of endotoxins induced by gentle mastication: association with periodontitis severity. 2002; 73(1): 73-78.
           10. Giacona MB, Papapanou PN, Lamster IB . induces its uptake by human macrophages and promotes foam cell formation in vitro. 2004; 241(1): 95-101.
           11. Gurenlian JR. The Role of Dental Plaque Biofilm in Oral Health. 2007. Special supplement: 4-12.
           12. Haraszthy VI, Zambon JJ, Trevisan M, Zeid M, Genco RJ. Identification of periodontal pathogens in atheromatous plaques. 2000.; 71: 1554-1560.
           13. Haynes WG, Stanford C. Periodontal Disease and Atherosclerosis: From Dental to Arterial Plaque. . 2003; 23: 1309-1311.
           14. Kohn WG, Collins AS, Cleveland JL, Harte JA, Eklund KJ, Malvitz DM. Guidelines for Infection Control in Dental Health-Care. 2003; 52: 1-61.
           15. Lalla E, Lamster IB, Hofmann MA . Oral infection with a periodontal pathogen accelerates early atherosclerosis in apolipoprotein E-null mice. 2003.; 23(8): 1405-
                1411.
           16. Li L, Messas E, Batista EL. Jr, Levine RA, Amar S. infection accelerates the progression of atherosclerosis in a heterozygous apolipoprotein E-deficient murine
                model. 2002; 105(7): 861-867.
           17. Li X, Kolltveit KM, Tronstad L, Olsen I. Systemic diseases caused by oral infection. . 2000;13(4): 547-558.
           18. Libby P.. Coronary artery injury and the biology of atherosclerosis: inflammation, thrombosis, and stabilization. 2000; 86 (8B): 3J-9J.
           19. Lockhart PB. The risk for endocarditis in dental practice. 2000; 23: 127-135.
           20. Loos BG, Craandijk J, Hoek FJ, Wertheim-van Dillen PM, van der Velden U.. Elevation of systemic markers related to cardiovascular diseases in the peripheral
                blood of periodontitis patients. 2000; 71(10): 1528-1534.
           21. Mahanonda R, Sa-Ard-Iam N, Charatkulangkun O. Monocyte activation by LPS in aggressive periodontitis with the use of whole-blood cultures. 2004; 83(2): 540-
                545.
           22. Perry AG, Potter PA. . 6th ed. Elsevier Inc. 2005.
           23. Ridker PM, Rifai N, Stampfer MJ, Hennekens CH. Plasma concentration of interleukin-6 and the risk of future myocardial infarction among apparently healthy
                men. 2000; 101(15): 1767-1772.
           24. Scully C, Ettinger RL. The Influence of Systemic Diseases on Oral Health Care in Older Adults. 2007; 138, suppl. 1: 7S-14S.
           25. Sharma A, Novak EK, Sojar HT, Swank RT, Kuramitsu HK, Genco RJ. Porphyromonas gingivalis platelet aggregation activity: outer membrane vesicles are potent
                activators of murine platelets. 2000; 15: 393-396.
           26. Slade GD, Ghezzi EM, Heiss G, Beck JD, Riche E, Offenbacher S. Relationship between periodontal disease and C-reactive protein among adults in the Athero-
                sclerosis Risk in communities study. 2003; 163(10): 1172-1179.
           27. Slade GD, Offenbacher S, Beck JD, Heiss G, Pankow JS. Acute phase inflammatory response to periodontal disease in the US population. 2000; 79(1): 49-57.
           28. WHO. MONICA, 1986. 1: 1.




      40                                                                            | JANUARI - FEBRUARI 2011




Layout CDK Edisi 182 Januari 2011 oDRk.indd 40                                                                                                                          12/29/2010 12:43:27 AM

Más contenido relacionado

La actualidad más candente

La actualidad más candente (10)

Epulis Fibromatosa ,Clinical Case (Oral surgery)
Epulis Fibromatosa ,Clinical Case (Oral surgery)Epulis Fibromatosa ,Clinical Case (Oral surgery)
Epulis Fibromatosa ,Clinical Case (Oral surgery)
 
57369433 dentin-hipersensitifiti
57369433 dentin-hipersensitifiti57369433 dentin-hipersensitifiti
57369433 dentin-hipersensitifiti
 
Regenerasi
RegenerasiRegenerasi
Regenerasi
 
Cheilitis angularis etio mekaa
Cheilitis angularis etio mekaaCheilitis angularis etio mekaa
Cheilitis angularis etio mekaa
 
Epulis granulomatosa
Epulis granulomatosaEpulis granulomatosa
Epulis granulomatosa
 
Catatan scenario 2
Catatan scenario 2Catatan scenario 2
Catatan scenario 2
 
Jurnal reading dr waluyo
Jurnal reading dr waluyoJurnal reading dr waluyo
Jurnal reading dr waluyo
 
Pulpitis
PulpitisPulpitis
Pulpitis
 
Ppt ikga2 pdf
Ppt ikga2 pdfPpt ikga2 pdf
Ppt ikga2 pdf
 
Perio 4
Perio 4Perio 4
Perio 4
 

Similar a KEBERSIHAN GIGI PASIEN STROKE

Lesi Endo-Perio.docx
Lesi Endo-Perio.docxLesi Endo-Perio.docx
Lesi Endo-Perio.docxLeoAlberto3
 
Gambaran karakteristik pasien dengan prevalensi karies gigi
Gambaran karakteristik pasien dengan prevalensi karies gigiGambaran karakteristik pasien dengan prevalensi karies gigi
Gambaran karakteristik pasien dengan prevalensi karies gigiSeptian Muna Barakati
 
Savana lesi endo perio
Savana lesi endo perioSavana lesi endo perio
Savana lesi endo perioSavanaErsa1
 
RESUS PERIO -FRENEKTOMI-
RESUS PERIO -FRENEKTOMI-RESUS PERIO -FRENEKTOMI-
RESUS PERIO -FRENEKTOMI-Lisna K. Rezky
 
PPT Kelompok 6 DK Mandiri_Skenario 7_IKGK 6.pdf
PPT Kelompok 6 DK Mandiri_Skenario 7_IKGK 6.pdfPPT Kelompok 6 DK Mandiri_Skenario 7_IKGK 6.pdf
PPT Kelompok 6 DK Mandiri_Skenario 7_IKGK 6.pdfAzzahraAdeliaArmando
 
Indikasi dan kontraidikasi odontektomi
Indikasi dan kontraidikasi odontektomiIndikasi dan kontraidikasi odontektomi
Indikasi dan kontraidikasi odontektomizakiahyahya
 
responsi penyakit periodontal evita resky
responsi penyakit periodontal evita reskyresponsi penyakit periodontal evita resky
responsi penyakit periodontal evita reskyasrioktavinawulandar
 
Perawatan oral hygiene
Perawatan oral hygienePerawatan oral hygiene
Perawatan oral hygieneerni muniarsih
 
Laporan hasil diskusi pemicu 2
Laporan hasil diskusi pemicu 2Laporan hasil diskusi pemicu 2
Laporan hasil diskusi pemicu 2Vincent Tannius
 
Anastesi infiltrasi lokal dengan suntikan
Anastesi infiltrasi lokal dengan suntikanAnastesi infiltrasi lokal dengan suntikan
Anastesi infiltrasi lokal dengan suntikanrizkyautama
 
Pengaruh infeksi odontogen terhadap urtikaria
Pengaruh infeksi odontogen terhadap urtikariaPengaruh infeksi odontogen terhadap urtikaria
Pengaruh infeksi odontogen terhadap urtikariaAnton Mahendra
 
Pengaruh Infeksi Odontogen terhadap Timbulnya Urtikaria
Pengaruh Infeksi Odontogen terhadap Timbulnya UrtikariaPengaruh Infeksi Odontogen terhadap Timbulnya Urtikaria
Pengaruh Infeksi Odontogen terhadap Timbulnya UrtikariaAnton Mahendra
 

Similar a KEBERSIHAN GIGI PASIEN STROKE (20)

kasus gigi
kasus gigikasus gigi
kasus gigi
 
Lesi Endo-Perio.docx
Lesi Endo-Perio.docxLesi Endo-Perio.docx
Lesi Endo-Perio.docx
 
Skenario 1
Skenario 1Skenario 1
Skenario 1
 
Karies
KariesKaries
Karies
 
Gambaran karakteristik pasien dengan prevalensi karies gigi
Gambaran karakteristik pasien dengan prevalensi karies gigiGambaran karakteristik pasien dengan prevalensi karies gigi
Gambaran karakteristik pasien dengan prevalensi karies gigi
 
Makalah Gingiva
Makalah GingivaMakalah Gingiva
Makalah Gingiva
 
Savana lesi endo perio
Savana lesi endo perioSavana lesi endo perio
Savana lesi endo perio
 
RESUS PERIO -FRENEKTOMI-
RESUS PERIO -FRENEKTOMI-RESUS PERIO -FRENEKTOMI-
RESUS PERIO -FRENEKTOMI-
 
PPT Kelompok 6 DK Mandiri_Skenario 7_IKGK 6.pdf
PPT Kelompok 6 DK Mandiri_Skenario 7_IKGK 6.pdfPPT Kelompok 6 DK Mandiri_Skenario 7_IKGK 6.pdf
PPT Kelompok 6 DK Mandiri_Skenario 7_IKGK 6.pdf
 
Indikasi dan kontraidikasi odontektomi
Indikasi dan kontraidikasi odontektomiIndikasi dan kontraidikasi odontektomi
Indikasi dan kontraidikasi odontektomi
 
responsi penyakit periodontal evita resky
responsi penyakit periodontal evita reskyresponsi penyakit periodontal evita resky
responsi penyakit periodontal evita resky
 
Perawatan oral hygiene
Perawatan oral hygienePerawatan oral hygiene
Perawatan oral hygiene
 
Laporan hasil diskusi pemicu 2
Laporan hasil diskusi pemicu 2Laporan hasil diskusi pemicu 2
Laporan hasil diskusi pemicu 2
 
Anastesi infiltrasi lokal dengan suntikan
Anastesi infiltrasi lokal dengan suntikanAnastesi infiltrasi lokal dengan suntikan
Anastesi infiltrasi lokal dengan suntikan
 
Asuhan keperawatan pada pasien stomatitis
Asuhan keperawatan pada pasien stomatitisAsuhan keperawatan pada pasien stomatitis
Asuhan keperawatan pada pasien stomatitis
 
Pengaruh infeksi odontogen terhadap urtikaria
Pengaruh infeksi odontogen terhadap urtikariaPengaruh infeksi odontogen terhadap urtikaria
Pengaruh infeksi odontogen terhadap urtikaria
 
Pengaruh Infeksi Odontogen terhadap Timbulnya Urtikaria
Pengaruh Infeksi Odontogen terhadap Timbulnya UrtikariaPengaruh Infeksi Odontogen terhadap Timbulnya Urtikaria
Pengaruh Infeksi Odontogen terhadap Timbulnya Urtikaria
 
KARIES.pptx
KARIES.pptxKARIES.pptx
KARIES.pptx
 
Jurding denrad deklay
Jurding denrad deklayJurding denrad deklay
Jurding denrad deklay
 
Ompa
OmpaOmpa
Ompa
 

Más de dentistalit

Prestasi mahasiswa fkg unej tahun 2011
Prestasi mahasiswa fkg unej tahun 2011Prestasi mahasiswa fkg unej tahun 2011
Prestasi mahasiswa fkg unej tahun 2011dentistalit
 
Kegiatan Penalaran FKG UNEJ (LKTM)
Kegiatan Penalaran FKG UNEJ (LKTM)Kegiatan Penalaran FKG UNEJ (LKTM)
Kegiatan Penalaran FKG UNEJ (LKTM)dentistalit
 
Kegiatan Penalaran FKG UNEJ (Mawapres)
Kegiatan Penalaran FKG UNEJ (Mawapres)Kegiatan Penalaran FKG UNEJ (Mawapres)
Kegiatan Penalaran FKG UNEJ (Mawapres)dentistalit
 
Kegiatan Penalaran FKG UNEJ (IELSP)
Kegiatan Penalaran FKG UNEJ (IELSP) Kegiatan Penalaran FKG UNEJ (IELSP)
Kegiatan Penalaran FKG UNEJ (IELSP) dentistalit
 
Kegiatan Penalaran FKG UNEJ (DSM)
Kegiatan Penalaran FKG UNEJ (DSM)Kegiatan Penalaran FKG UNEJ (DSM)
Kegiatan Penalaran FKG UNEJ (DSM)dentistalit
 
Kegiatan Penalaran FKG UNEJ (IMSF)
Kegiatan Penalaran FKG UNEJ (IMSF) Kegiatan Penalaran FKG UNEJ (IMSF)
Kegiatan Penalaran FKG UNEJ (IMSF) dentistalit
 
Kegiatan Penalaran FKG UNEJ (PKM)
Kegiatan Penalaran FKG UNEJ (PKM)Kegiatan Penalaran FKG UNEJ (PKM)
Kegiatan Penalaran FKG UNEJ (PKM)dentistalit
 
Prestasi fkg unej bidang penalaran
Prestasi fkg unej bidang penalaranPrestasi fkg unej bidang penalaran
Prestasi fkg unej bidang penalarandentistalit
 
The Significance of Periodontal Infection in Cardiology
The Significance of Periodontal Infection in CardiologyThe Significance of Periodontal Infection in Cardiology
The Significance of Periodontal Infection in Cardiologydentistalit
 
Strength of Evidence Relating Periodontal Disease and Cardiovascular Disease
Strength of Evidence Relating Periodontal Disease and Cardiovascular DiseaseStrength of Evidence Relating Periodontal Disease and Cardiovascular Disease
Strength of Evidence Relating Periodontal Disease and Cardiovascular Diseasedentistalit
 
The Edentulous Ridge in Fixed Prosthodontics
The Edentulous Ridge in Fixed ProsthodonticsThe Edentulous Ridge in Fixed Prosthodontics
The Edentulous Ridge in Fixed Prosthodonticsdentistalit
 

Más de dentistalit (11)

Prestasi mahasiswa fkg unej tahun 2011
Prestasi mahasiswa fkg unej tahun 2011Prestasi mahasiswa fkg unej tahun 2011
Prestasi mahasiswa fkg unej tahun 2011
 
Kegiatan Penalaran FKG UNEJ (LKTM)
Kegiatan Penalaran FKG UNEJ (LKTM)Kegiatan Penalaran FKG UNEJ (LKTM)
Kegiatan Penalaran FKG UNEJ (LKTM)
 
Kegiatan Penalaran FKG UNEJ (Mawapres)
Kegiatan Penalaran FKG UNEJ (Mawapres)Kegiatan Penalaran FKG UNEJ (Mawapres)
Kegiatan Penalaran FKG UNEJ (Mawapres)
 
Kegiatan Penalaran FKG UNEJ (IELSP)
Kegiatan Penalaran FKG UNEJ (IELSP) Kegiatan Penalaran FKG UNEJ (IELSP)
Kegiatan Penalaran FKG UNEJ (IELSP)
 
Kegiatan Penalaran FKG UNEJ (DSM)
Kegiatan Penalaran FKG UNEJ (DSM)Kegiatan Penalaran FKG UNEJ (DSM)
Kegiatan Penalaran FKG UNEJ (DSM)
 
Kegiatan Penalaran FKG UNEJ (IMSF)
Kegiatan Penalaran FKG UNEJ (IMSF) Kegiatan Penalaran FKG UNEJ (IMSF)
Kegiatan Penalaran FKG UNEJ (IMSF)
 
Kegiatan Penalaran FKG UNEJ (PKM)
Kegiatan Penalaran FKG UNEJ (PKM)Kegiatan Penalaran FKG UNEJ (PKM)
Kegiatan Penalaran FKG UNEJ (PKM)
 
Prestasi fkg unej bidang penalaran
Prestasi fkg unej bidang penalaranPrestasi fkg unej bidang penalaran
Prestasi fkg unej bidang penalaran
 
The Significance of Periodontal Infection in Cardiology
The Significance of Periodontal Infection in CardiologyThe Significance of Periodontal Infection in Cardiology
The Significance of Periodontal Infection in Cardiology
 
Strength of Evidence Relating Periodontal Disease and Cardiovascular Disease
Strength of Evidence Relating Periodontal Disease and Cardiovascular DiseaseStrength of Evidence Relating Periodontal Disease and Cardiovascular Disease
Strength of Evidence Relating Periodontal Disease and Cardiovascular Disease
 
The Edentulous Ridge in Fixed Prosthodontics
The Edentulous Ridge in Fixed ProsthodonticsThe Edentulous Ridge in Fixed Prosthodontics
The Edentulous Ridge in Fixed Prosthodontics
 

Último

442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptxHendryJulistiyanto
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfbibizaenab
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5ssuserd52993
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..ikayogakinasih12
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfDimanWr1
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7IwanSumantri7
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1udin100
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxssuser50800a
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxLK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxPurmiasih
 
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxsdn3jatiblora
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxIrfanAudah1
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptxGiftaJewela
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSovyOktavianti
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapsefrida3
 

Último (20)

442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxLK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
 
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
 

KEBERSIHAN GIGI PASIEN STROKE

  • 1. TINJAUAN PUSTAKA Kebersihan Rongga Mulut Dan Gigi Pasien Stroke Punik Mumpuni Wijayanti Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat, Fakultas Kedokteran Universitas Islam Indonesia, Yogyakarta, Indonesia PENDAHULUAN hankan fungsi mulut untuk proses asu- stroke. Juga menjadi semakin jelas Rongga mulut (cavum oris) merupakan pan makanan. bahwa rongga mulut dan gigi da- bagian paling atas saluran gastrointes- pat menjadi tempat asal penyebaran tinal; meliputi labium atas dan bawah, Pembersihan rongga mulut adalah bakteri dan mikroorganisme lain ke lidah, jaringan gigi, gingiva, mukosa, suatu tindakan yang ditujukan un- organ lain dalam tubuh manusia. Gi- tulang mandibula, dan faring. tuk: (1) menjaga kontinuitas labia, li- ngivitis dan periodontitis sudah ter- dah serta mukosa membran jaringan bukti merupakan faktor risiko bagi Dalam rongga mulut terdapat ber- rongga mulut, (2) mencegah infeksi penyakit sistemik, khususnya penyakit bagai mikroorganisme yang meskipun rongga mulut, dan (3) mempertahan- jantung dan stroke (Gurenlian, 2007). bersifat komensal, dapat menjadi pa- kan kelembaban mukosa rongga mu- tologis pada individu immunocompro- lut dan labia (Dental Hygiene Series Li et al. (2000), melaporkan kurang le- mised (Li et al., 2000). Proses pember- (1982) dan American Dental Hygienist bih terdapat 1011 bakteri dalam setiap sihan rongga mulut secara fisiologis Assiciation (ADHA) (2008). miligram plak gigi yang menempel di dilakukan oleh lidah serta pengeluar- permukaan gigi, walaupun tidak se- an saliva, yang bisa terganggu (Scully Pada pasien stroke dengan kelum- muanya membahayakan; banyak yang & Ettinger, 2007), misalnya pada pasien puhan nervus XII sentral dan/atau justru dibutuhkan sebagai flora normal stroke dengan kelumpuhan sentral gangguan neuromuskuler, tindakan rongga mulut. nervus hipoglosus (nervus XII). oral hygiene mutlak dilakukan untuk mencegah infeksi melalui rongga mu- Penyakit jaringan pendukung gigi Pembersihan rongga mulut (oral hy- lut maupun untuk mempertahankan diawali dari rendahnya kualitas ke- giene) adalah tindakan membersihkan asupan makanan. bersihan gigi dan mulut yang dapat rongga mulut, gigi dan gingiva (Kohn menyebabkan gingivitis yang terbatas et al., 2003) dengan tujuan : (1) mence- KEBERSIHAN RONGGA MULUT pada gingiva atau marginal gingivitis. gah penyakit pada mulut dan gigi DAN GIGI Proses ini berlanjut ke dalam jaringan beserta jaringan pendukungnya, (2) Kemajuan dalam identifikasi bak- pendukung gigi di bawahnya menjadi mencegah penyakit yang penularan- teri rongga mulut makin meyakinkan marginal periodontitis. Jika kronis akan nya melalui mulut, (3) meningkatkan adanya hubungan antara kejadian in- merusak seluruh jaringan periodontal pertahanan tubuh terhadap infeksi feksi rongga mulut dan gigi dengan menjadi chronic destructive perio- baik di jaringan rongga mulut maupun berbagai penyakit sistemik seperti pe- dontitis (Carranza, 2000). Di antara infeksi sistemik, dan (4) memperta- nyakit jantung, diabetes melitus dan gigi dan gingiva ada celah sekitar 2 | JANUARI - FEBRUARI 2011 37 Layout CDK Edisi 182 Januari 2011 oDRk.indd 37 12/30/2010 11:15:55 AM
  • 2. TINJAUAN PUSTAKA mm disebut sulcus gingiva; daerah setelah perawatan akar gigi, dan 55% bagai mediator penyakit vaskuler, mi- ini paling rentan terhadap infeksi bak- setelah tonsilektomi (Li et al, 2001),. salnya hiperkoagulasi, perkembangan teri dan radang, menimbulkan penya- aterosklerotik atau keduanya. kit periodontal, dengan tanda-tanda HUBUNGAN PENYAKIT PERI- memerah, bengkak, mudah berdarah, ODONTAL DENGAN STROKE Pada tikus, penyuntikan intravena P. mungkin disertai gigi goyah. Kerusakan sel endotelium, migrasi gingivalis akan mempercepat perkem- vascular smooth muscle dan jaringan bangan aterosklerotik (Li et al., 2002). Rendahnya kebersihan gigi dan mulut protein matriks merupakan faktor-fak- Lalla et al. (2003), menemukan bahwa menyuburkan perkembangan bakteri. tor yang berhubungan dengan proses pada injeksi P. gingivalis ke daerah Selanjutnya bakteri dan produknya aterosklerosis (Haynes & Stanford, rongga mulut, DNA P. gingivalis terse- menginvasi epitel sulkus gingiva mela- 2003), yang juga mempunyai hubu- but ditemukan di jaringan aorta hanya lui mekanisme pelepasan eksotoksin, ngan positif dengan penyakit jaringan pada tikus yang terinfeksi bersamaan endotoksin, enzim-enzim proteolitik periodontal (Demmer & Desvarieux, dengan percepatan proses ateroskle- dan selanjutnya mempengaruhi res- 2006). rosis. Giacona et al. (2004), menemu- pon imunologik. Beberapa bakteri kan bahwa strain P. gingivalis mampu yang diduga penyebab periodontitis Beberapa hipotesis yang meng- menginfeksi makrofag dan mening- adalah Porphyromonas gingivalis, Ac- hubungkan penyakit jaringan peri- katkan pembentukan sel busa (foam tinobacillus actinomycetemcomitans, odontal dengan aterosklerosis adalah: cell) di dinding vaskuler, selanjutnya Capthophilic gram negatif, Fusobac- mampu menginisiasi atau memper- terium nucleatum dan Prevotella inter- 1. Jalur langsung buruk proses aterosklerosis. Penelitian media. Aktivasi epitel menyebabkan Mikroorganisme di rongga mulut dan terakhir mendapatkan bahwa Strep- pelepasan mediator-mediator infla- produk yang dilepaskannya dapat me- tococcus sanguis dan P. gingivalis masi; proses ini merupakan salah satu nyebar secara sistemik melalui sistem mampu menyebabkan agregasi plate- faktor risiko aterosklerosis, yang se- sirkulasi. Geerts et al. (2002), melapor- let dan hiperkoagulasi, sehingga akan lanjutnya akan menyebabkan penyakit kan bahwa mengunyah pelan-pelan meningkatkan pembentukan trombus sistem kardioserebrovaskuler (Chun, dapat menyebabkan endotoksemia, yang dapat menyebabkan stroke iske- 2005). Bakteri rongga mulut maupun dan meningkatkan risiko seiring de- mik akut (Fong, 2000). toksin yang dihasilkannya (endotoksin/ ngan tingkat keparahan periodon- eksotoksin) dapat menyebar melalui titisl; bakteri patogen periodontal 2. Jalur tidak langsung aliran darah. Bakteremia diamati pada dapat ditemukan pada plak arterial Pada aterosklerosis didapatkan kom- 100% pasien setelah ekstraksi gigi, 70% (Haraszthy et al., 2000). Pada penye- ponen inflamasi kuat (Libby, 2000), setelah pembersihan karang gigi, 55% baran sistemik, bakteri rongga mulut dan bukti epidemiologi mendapatkan setelah pembedahan gigi molar, 20% mempunyai pengaruh langsung se- peningkatan tingkat inflamasi sistemik Oral Infection Hyperinflammatory Monocyte (Periodontitis) phenotype Bacteremia Bacteremia Hyperreactive Produksi Bakteri: Produk Inflamasi: Status hiperkoagulasi: Kehilangan gigi Mononuclear - Endotoksin - Sitokin - Fibrinogen ↑ phagocyte - Heat shock protein - C reactive protein - Lekosit ↑ - S. sanguis & P. gingivalis - Mediator agregasi platelet Patologi Vaskuler STROKE Gambar 1. Mekanisme yang menghubungkan infeksi oral dan penyakit periodontal dengan stroke (Li et al., 2000) 38 | JANUARI - FEBRUARI 2011 Layout CDK Edisi 182 Januari 2011 oDRk.indd 38 12/29/2010 12:43:27 AM
  • 3. TINJAUAN PUSTAKA sebagai petunjuk terjadinya penyakit dihubungkan dengan alat hisap serta 2) Berkumur dengan antiseptik vaskuler (Ridker et al., 2000). sarung tangan sekali pakai (Perry & Yang cukup murah dan efektif adalah Potter 2005). dengan air hangat dicampur garam. Pada pasien penyakit jaringan peri- Berkumur lebih diperlukan untuk pe- odontal didapatkan peningkatan in- Kemudian adalah pelaksanaan pem- nyakit-penyakit jaringan gingiva serta flamasi sistemik, misalnya (Loos ., bersihan rongga mulut : perawat jaringan periodontal. 2000; Slade ., 2000; Slade ., 2003), dan pasien harus cuci tangan secara asep- dilaporkan bahwa terapi penyakit ja- tik, kemudian memakai sarung ta- Berkumur saja tidak terbukti mence- ringan periodontal dapat menurunkan ngan. Setelah itu periksa refleks mun- gah karies gigi; penting ditekankan inflamasi sistemik (D’Aiuto ., 2004). tah pasien, posisikan kepala pasien bahwa berkumur bukanlah pengganti Terdapat banyak faktor pencetus miring ke kanan atau kiri; jika pasien menyikat gigi untuk upaya mencegah peningkatan respon inflamasi siste- menggunakan gigi palsu maka harus karies. mik, salah satunya adalah bakteremia dilepas terlebih dahulu. Selanjutnya dan pelepasan produk bakteri yaitu letakkan kertas tisu di bawah wajah 3) Pembersihan dengan atau lipopolisakarida (Mahanonda ., 2004). pasien dan baskom bengkok di bawah benang gigi Mekanisme lain yang menghubung- dagunya, kemudian secara hati-hati Dental floss atau benang gigi cukup kan infeksi rongga mulut dengan iske- regangkan gigi atas dan bawah meng- baik untuk membersihkan plak di sela- mik adalah : target antibodi menuju gunakan spatel lidah, lalu bersihkan sela gigi, tetapi harus dilakukan de- ke bakteri, termasuk yang di jaringan mulut dengan spatel lidah yang diba- ngan hati-hati karena dapat melukai periodontal berreaksi silang dengan sahi dengan pencuci mulut atau air; gingiva dan menyebabkan gingivitis. sel-sel induknya. cairan yang terkumpul dihisap dengan penghisap elektrik. Jika rongga mulut 4) Penggunaan pembersih lidah Beberapa mekanisme patofisiologi dan gigi dirasakan sudah bersih, beri- Pembersih lidah dapat digunakan dapat menjelaskan hubungan perio- kan lapisan tipis larut air pada bibir untuk membersihkan dorsum lingual. dontitis dengan stroke. Pada inflamasi pasien. Jelaskan kepada pasien bah- Tumpukan debris di dorsum lingual akut gingiva, tindakan tidak memba- wa sudah melakukan tatalaksana pem- mengandung bakteri oportunis dan hayakan seperti menggosok gigi atau bersihan rongga mulut sesuai prose- kandida sebagai flora normal maupun mengunyah, dapat menyebabkan dur baku, lepaskan sarung tangan dan patogenik. masuknya bakteri jaringan periodon- buang di tempat yang sesuai dan cuci tal beserta endotoksinnya ke sirkulasi tangan hingga bersih. SIMPULAN sistemik (Lockhart, 2000). Bakteri pato- Beberapa penelitian membuktikan gen di jaringan periodontal ternyata Pada pasien yang sadar dan sudah bahwa infeksi bakteri kronis pada rong- dapat terdeteksi di plak karotis dan mulai mandiri, tatalaksana pember- ga mulut maupun gigi berhubung- berperan pada aterogenesis dengan sihan rongga mulut dapat dilakukan an dengan perburukan pasien akut. cara merusak endotelium dan men- dengan efektif, yaitu; Mikroorganisme dapat menginfeksi stimulasi proses inflamasi arteri-arteri sel-sel endotelium vaskuler secara besar (Chiu, 1999; Haraszthy ., 2000). 1) Kegiatan sikat gigi langsung sehingga menginisiasi res- Bakteri jaringan periodontal juga da- Sangat penting untuk mengenal teknik pon inflamasi yang kemudian me- pat menstimulasi trombogenesis de- sikat gigi yang tepat, motivasi untuk nyebabkan aterosklerosis sehingga ngan cara menginduksi agregasi dan sikat gigi secara teratur serta pemi- bisa menyebabkan perburukan, baik meningkatkan faktor-faktor penjenda- lihan pasta gigi yang sesuai. Teknik karena adanya serangan ulang mau- lan (Sharma ., 2000). menyikat gigi secara horizontal adalah pun komplikasinya. salah karena lambat laun menimbul- PENATALAKSANAAN KEBERSIHAN kan resesi gingival dan abrasi gigi, se- Dokter gigi harus memberi nasehat RONGGA MULUT hingga penyakit jaringan periondontal pentingnya kesehatan dan kebersihan Penatalaksanaan tindakan pember- akan lebih mudah terjadi. Pemilihan rongga mulut. Kelemahan anggota sihan rongga mulut adalah pertama bulu sikat yang halus juga penting gerak maupun kelemahan otot-otot mempersiapkan alat, yang meliputi agar tidak melukai gusi; sikat gigi wajah dapat menyulitkan pember- pencuci mulut atau larutan antiseptik, harus diganti minimal tiap bulan. Pilih sihan rongga mulut secara mandiri; spatel lidah dengan bantalan spon, pasta gigi yang mengandung fluoride, dokter gigi harus mampu menjelaskan kertas tisu standar, baskom bengkok, karena dapat menurunkan angka karies dan memberi modifikasi cara menjaga gelas air beserta air dingin, larut da- dan selanjutnya juga akan terhindar kesehatan dan kebersihan rongga mu- lam air, karet pipa penghisap yang dari penyakit jaringan periodontal. lut yang mudah. | JANUARI - FEBRUARI 2011 39 Layout CDK Edisi 182 Januari 2011 oDRk.indd 39 12/29/2010 12:43:27 AM
  • 4. TINJAUAN PUSTAKA DAFTAR PUSTAKA 1. American Dental Hygienist Assiciation (ADHA), Competencies for the Advanced Dental Hygiene Practitioner (ADHP). Chicago, IL 60611. 2008. 2. Carranza FA. , 7st ed, WB. Saunders Co, Philadelphia, London, Toronto, Montreal, Sydney, Tokyo. 2000. 3. Chiu B. Multiple infections in carotid atherosclerotic plaques. . 1999;138: S534-S536. 4. Chun YHP, Chun KRJ, Olguin DA, Wang HL. Biological foundation for periodontitis as a potential risk factor for atherosclerosis. . 2005; 40: 87-95. 5. D’Aiuto F, Parkar M, Andreou G . Periodontitis and systemic inflammation: control of the local infection is associated with a reduction in serum inflammatory markers. 2004; 83(2):156-160. 6. Demmer RT, Desvarieux M. Periodontal infections and cardiovascular disease. The heart of the matter. . 2006;137 (suppl 2): 14S-20S. 7. Dental Hygiene Series. Position Classification Standard for Dental Hygiene Series, 1982.GS-0682, TS-61. 8. Fong IW. Emerging relations between infectious diseases and coronary artery disease and atherosclerosis. 2000; 63(1): 49-56. 9. Geerts SO, Nys M, De MP et al. Systemic release of endotoxins induced by gentle mastication: association with periodontitis severity. 2002; 73(1): 73-78. 10. Giacona MB, Papapanou PN, Lamster IB . induces its uptake by human macrophages and promotes foam cell formation in vitro. 2004; 241(1): 95-101. 11. Gurenlian JR. The Role of Dental Plaque Biofilm in Oral Health. 2007. Special supplement: 4-12. 12. Haraszthy VI, Zambon JJ, Trevisan M, Zeid M, Genco RJ. Identification of periodontal pathogens in atheromatous plaques. 2000.; 71: 1554-1560. 13. Haynes WG, Stanford C. Periodontal Disease and Atherosclerosis: From Dental to Arterial Plaque. . 2003; 23: 1309-1311. 14. Kohn WG, Collins AS, Cleveland JL, Harte JA, Eklund KJ, Malvitz DM. Guidelines for Infection Control in Dental Health-Care. 2003; 52: 1-61. 15. Lalla E, Lamster IB, Hofmann MA . Oral infection with a periodontal pathogen accelerates early atherosclerosis in apolipoprotein E-null mice. 2003.; 23(8): 1405- 1411. 16. Li L, Messas E, Batista EL. Jr, Levine RA, Amar S. infection accelerates the progression of atherosclerosis in a heterozygous apolipoprotein E-deficient murine model. 2002; 105(7): 861-867. 17. Li X, Kolltveit KM, Tronstad L, Olsen I. Systemic diseases caused by oral infection. . 2000;13(4): 547-558. 18. Libby P.. Coronary artery injury and the biology of atherosclerosis: inflammation, thrombosis, and stabilization. 2000; 86 (8B): 3J-9J. 19. Lockhart PB. The risk for endocarditis in dental practice. 2000; 23: 127-135. 20. Loos BG, Craandijk J, Hoek FJ, Wertheim-van Dillen PM, van der Velden U.. Elevation of systemic markers related to cardiovascular diseases in the peripheral blood of periodontitis patients. 2000; 71(10): 1528-1534. 21. Mahanonda R, Sa-Ard-Iam N, Charatkulangkun O. Monocyte activation by LPS in aggressive periodontitis with the use of whole-blood cultures. 2004; 83(2): 540- 545. 22. Perry AG, Potter PA. . 6th ed. Elsevier Inc. 2005. 23. Ridker PM, Rifai N, Stampfer MJ, Hennekens CH. Plasma concentration of interleukin-6 and the risk of future myocardial infarction among apparently healthy men. 2000; 101(15): 1767-1772. 24. Scully C, Ettinger RL. The Influence of Systemic Diseases on Oral Health Care in Older Adults. 2007; 138, suppl. 1: 7S-14S. 25. Sharma A, Novak EK, Sojar HT, Swank RT, Kuramitsu HK, Genco RJ. Porphyromonas gingivalis platelet aggregation activity: outer membrane vesicles are potent activators of murine platelets. 2000; 15: 393-396. 26. Slade GD, Ghezzi EM, Heiss G, Beck JD, Riche E, Offenbacher S. Relationship between periodontal disease and C-reactive protein among adults in the Athero- sclerosis Risk in communities study. 2003; 163(10): 1172-1179. 27. Slade GD, Offenbacher S, Beck JD, Heiss G, Pankow JS. Acute phase inflammatory response to periodontal disease in the US population. 2000; 79(1): 49-57. 28. WHO. MONICA, 1986. 1: 1. 40 | JANUARI - FEBRUARI 2011 Layout CDK Edisi 182 Januari 2011 oDRk.indd 40 12/29/2010 12:43:27 AM