Makalah ini membahas tentang urgensi tauhid sosial. Tauhid sosial adalah keyakinan seorang muslim atas eksistensi, sifat-sifat dan kekuasaan Allah serta hal-hal gaib yang dikabarkan-Nya yang berpengaruh nyata pada kehidupan sosial. Makalah ini menjelaskan pengertian tauhid, urgensi tauhid dalam Islam, pengertian tauhid sosial, dan konsep tauhid menurut beberapa ahli. Tauhid sosial di
1. URGENSI TAUHID SOSIAL
Di ajukan sebagai tugas mata kuliah
Pendidikan Agama Islam
OLEH:
DESLIANA (1301015032)
LATIEF ARI WIJAYA (1301015068)
FAHRUN NISA(1301015153)
NILA ATIKA SARI
DIMAS
PUTRI AYU
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING
Universitas Muhammadiyah Prof .DR.HAMKA
Jakarta
2013
1
2. KATA PENGANTAR
Assalamualaikum, Wr. Wb
Bismillahirrahmanirrahim
Dengan memanjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat
dan hidayah-Nya. Dan shalawat serta salam semoga tercurah kepada Nabi Muhammad SAW,
keluarga serta para sahabatnya. Sehingga dapat menyelesaikan tugas makalah tentang “URGENSI
TAUHID SOSIAL “ini.
Sadar akan kekurangan penulis, maka dalam penulisan ini banyak memerlukan bantuan dari
berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis banyak-banyak mengucapkan terima kasih kepada :
1.
Bapak Dr. Sukardi M.Pd, selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas
Muhammadiyah Prof. DR. Hamka.
2.
Ibu Rita Pranawati , selaku dosen Pendidikan Agama Islam Universitas Muhammadiyah Prof.
DR. Hamka.
Penulis juga mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari para pembaca makalah ini demi
perbaikan dan penyempurnaan makalah ini pada kesempatan berikutnya. Atas perhatiaannya kami
ucapkan terima kasih.
Wassalamualaikum, Wr. Wb
Jakarta,November 2013
Penulis
2
3. DAFTAR ISI
Kata Pengantar.……………………………………………………………………………………………………………………
i
Daftar Isi………………………………………………………………………………………………………………………………
ii
BAB I PENDAHULUAN
1. Latar Belakanng……………………………………………………………………………………………………………
1
2. Tujuan……………………………………………………………………………………………………………………………
2
BAB II PEMBAHASAN
1.
BAB III PENUTUP
1.Kesimpulan…………………………………………………………………………………………………………………………
2.Saran………………………………………………………………………………………………………………………………..
DAFTAR PUSTAKA
3
4. BAB I
PENDAHULUAN
A.LATAR BELAKANG
Pada zaman modern ini banyak krisis yang harus dihadapi manusia, seperti
krisis moneter, krisis pangan, krisis bahan bakar, dan yang patut kita renungkan
adalah krisis iman.Krisis iman dikarenakan kurangnya nutrisi rohani serta kurangnya
fungsi tauhid dalam kehidupan sehari-hari manusia saat ini. Kebanyakan manusia
hanya mementingkan kepentingan dunia dibanding kepentingan akhirat. Sehingga
yang terealisasi hanyalah
sifat-sifat manusia yang berbau duniawi, seperti
hedonismE, fashionisme, kepuasan hawa nafsu, dan lain-lain.Hanya sedikit manusia
yang dapat memanfaatkan fungsi dan menempatkan peran tauhid secara benar dan
sesuai dengan keadaan zaman manusia sekarang ini.Padahal, jika, masyarakat modern
saat ini menempatkan tauhid dalam kehidupan sehari-harinya, insya allah, akan
tercipta masyarakat yang damai, aman, dan terjauh dari sifat-sifat tercela, seperti
korupsi, kolusi, nepotisme, penipuan, dan tindakan-tindakan yang melanggar hokum
agama, maupun hokum perdata dan pidana Negara.
B.
Rumusan Masalah
Permasalahan yang kami angkat dalam makalah ini adalah :
1.
Mengapa tauhid penting bagi kehidupan social ?
2.
Bagaimana peran tauhid dalam kehidupan social masyarakat modern saat ini ?
3.
Apa fungsi tauhid bagi kehidupan social ?
4
5. BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian Tauhid
Tauhid adalah salah satu hal terpenting yang harus difahami, dimiliki dan dipegang
teguh oleh umat islam, karena dengan tauhid seseorang dapat mengerti apa arti dari
kehidupan yang dia jalanani.
Dalam ajaran islam kalimat tauhid terbagi menjadi dua bagian yang sangat
berhubungan antara satu dengan yang lainya, yaitu Nafyu dan Isbat.
Nafyu (peniadaan), kalimat tersebut adalah Laailaaha yang artinya” tiada Tuhan”,
maksud dari kalimat itu iyalah meniadakan segala macam Tuhan, sehingga di muka
bumi ini tiada apapun yang patut disembah, dipuja, diimani dan ditaati.
Isbat (menetapkan), kalimat tersebut adalah Illallah yang artinya “ kecuali Allah”,
maksud dari kalimat itu iyalah memunculkan pemahaman tentang keberadaan Allah
sebagai satu-satunya Tuhan di dalam fikiran kita setelah kita menghapus segala macam
Tuhan yang ada di dalamnya.
Tauhid mempunyai peran besar terhadap hidup manusia, karena dengan tauhidlah
manusia dapat memahami arti dan tujuan hidup mereka. Marilah kita tengok di dalam
kehidupan kita pada zaman yang katanya modern ini, banyak manusia yang hidup
tanpa tujuan yang jelas, mereka bekerja siang malam banting tulang hanya untuk
mendapatkan harta yang banyak, dengan harta itulah mereka berusaha memuaskan
hawa nafsunya yang tak kunjung puas dengan apa yang telah mereka lakukan, padahal
Allah telah berfirman dalam ayat-Nya, yang artinya ”Tidaklah Aku ciptakan jin dan
manusia melainkan hanya untuk beribadah kepadaku”.
Maka jelaslah tujuan hidup manusia sesungguhnya, yaitu hanya beribadah kepada
Allah Subhanahu Wata’ala saja dan bukan untuk yang lain, karena segala macam
perbuatan yang kita lakukan mulai dari makan kita, tidur kita, belajar kita, dan
segalamacam usaha yang kita lakukan jika kita niatkan untuk beribadah kepada Allah
niscaya semua itu adalah pahala bagi kita.
B.
Urgensi Tauhid dalam Islam
Tauhid adalah bahasa arab yang diambil dari kata : Wahhada–Yuwahhidu–Tauhidan (
) وحد- يوحد- توحيداyang secara sederhana dapat diartikan mengesakan. Tauhid Satu suku
kata dengan kata wahid ( )واحدdan kata ahad. Wahid berarti satu dan kata ahad yang
berarti esa.
Tauhid dalam ajaran Islam berarti sebuah keyakinan akan keesaan Allah. Inilah inti
dan dasar dari seluruh tata nilai dan norma Islam. Karena itu Islam dikenal sebagai
agama tauhid yaitu agama yang mengesakan Tuhan. Sehingga gerakan-gerakan
pemurnian Islam terkenal dengan nama gerakan muwahhidin (gerakan yang
memperjuangkan tauhid). Selanjutnya, dalam perkembangan sejarah kaum muslimin,
tauhid telah berkembang menjadi nama salah satu cabang ilmu Islam, yaitu ilmu
Tauhid yakni ilmu yang mempelajari dan membahas masalah-masalah yang
berhubungan dengan keimanan terutama yang menyangkut masalah ke-Maha Esa-an
Allah.
5
6. C.Pengertian tauhid sosial
Tauhid sosial merupakan keyakinan seorang muslim atas eksistensi, sifat-sifat dan
kekuasaan Allah serta pada hal-hal gaib yang dikabarkan-Nya yang berpengaruh nyata
pada kehidupan sosial. Dengan kata lain, tauhid sosial adalah pengaruh sosial
keberimanan seorang muslim. Jika seorang muslim normatif berhubungan dengan
sesuatu yang metafisis (gaib), yang transendental dan memfokuskan perhatiannya pada
bagaimana meyakini dan beribadah pada Allah (theosentris), maka tauhid sosial
berhubungan dengan realitas keduniaan yang kasat mata dan memfokuskan
perhatiannya pada kehidupan manusia (antrophosentris). Dengan demikian, bagi
seorang muslim, beriman kepada Allah dan beribadah kepada-Nya saja belumlah
cukup. Keimanan itu harus berdampak nyata pada kehidupan sosial. Iman harus
bersifat praktis dan memberikan kontribusi nyata ditengah kehidupan masyarakat.
Apalagi ditengah modernitas yang selalu mengedepankan hal-hal yang konkrit dan
rasional.
Pada dimensi ini, akidah memasuki wilayah kesejarahan manusia. Dimensi praktis
dari akidah ini menjelaskan keterkaitan antara keyakinan dengan persoalan-persoalan
sosial. Tauhid dalam dimensi praktis sosial ini ingin menunjukkan keterkaitan yang
kuat antara keyakinan dengan realitas sosial. Tauhid tidak semata berkaitan dengan
keimanan pada hal-hal yang ghaib, namun juga terkait dengan historitas manusia,
berhubungan dan berkepentingan dengan kehidupan manusia dimuka bumi ini. Oleh
karena itu, dalam perspektif yang terakhir ini, persoalan tauhid bukan hanya sekedar
mengimani Allah dan memberikan penjelasan rasional terhadap keyakinan itu, tetapi
juga sejauh mana keyakinan itu mampu membebaskan manusia dari berbagai
permasalahan sosial, budaya, politik, ekonomi, dn sebagainya. Sebuah keyakinan yang
menjadi sumber energi untuk gerakan pembebasan.
D.Konsep Tauhid menurut Para Ahli
1. Menurut M.Amin Abdullah, tauhid sosial adalah aksentusi dan aplikasi iman pada
wilayah praksis sosial, atau a faith in action. Keimanan kepada Allah menjadi
sumber kekuatan untuk mengentaskan dan membebaskan manusia dari berbagai
penderitaan dan penindasan sosial. Isu-isu seperti pemburuhan, ketenagakerjaan,
kesetaraan gender, pengentasan kemiskinan, lingkungan hidup, memperkuat basis
masyarakat madani dan pemberdayaan masyarakat menjadi bagian dari agenda
tauhid sosial.
2.Menurut ismail al-Faruqi, dalam bukunya yang berjudul tauhid,setelah manusia
menerima tuhan sebagai satu-satunya yang dipertuhankan, setelah menyerahkan
dirinya, hidup dan seluruh energinya untuk mengabdi kepada-Nya, dan setelah
mengakui kehendak sang penguasa sebagai kehendak yang harus diaktualisasikan
dalam ruang dan waktu, dia mesti terjun dalam hiruk-pikuk dunia dan sejarah dan
menciptakan perubahan yang dihendaki. Bagi faruqi, tauhid terkait dengan
historisitas manusia. Contoh terbaik adalah Nabi Muhammad SAW. Keyakinan
Nabi yang kuat kepada Allah tidak membuatnya mengambil jarak dan mengisolasi
diri dari problematika masyarakat. “meditasi” di gua hira tidak menjadikannya lelap
dengan ibadah dan menjauhi kehidupan. Meditasi itu justru melahirkan revolusi
6
7. sosial yang mengangkat harkat, martabat,dan kehidupan masyarakat. Dalam
bukunya al-faruq ingin membuktikan keterkaitan tauhid sebagai prinsip sejarah,
tauhid sebagai prinsip ilmu pengetahuan, tauhid sebagai prinsip metafisika, tauhid
sebagai prinsip tata sosial, tauhid sebagai prinsip tata politik, hingga tauhid sebagai
prinsip tata dunia.
3.Menurut Hassan Hanafi kalimat syahadat tidak hanya sekedar pernyataan
verbal tentang ketuhanan dan kenabian. Bagi Hanafi, kaliamat syahadat
merupakan kesaksian yang bersifat teoritis sekaligus kesaksian praktis tentang
problematika manusia dalam kesejarahannya. Penggalan pertama dari kalimat
syahadat, asy-hadu alla ilaha, mengandung makna tindakan meniadakan, yakni
membebaskan manusia dari berbagai bentukpemaksaan, penganiayaan,
otoritarianisme, dan kekejaman. La ilaha juga bermakna membebaskan manusia
dari sikap mengikuti saja nilai-nilai dan berbagai pemikiran yang mapan pada
zamannya.
Sedangkan penggalan kedua, illallah, bermakna penetapan, yakni menetapkan
tindakan positif manusia untuk selalu nerunuskan cita-cita sosial ideal, dan
menyatakan ketundukannya pada prinsip universal yang berlaku sama untuk
semua manusia. Illallah juga bermakna menjadikan manusia memeluk nilai-nilai
baru yang terkait dengan prinsip-prinsip universal.
Di sini nampak sekali keinginan kuat Hanafi untuk membangun sebuah
keyakinan tauhid yang tidak hanya memiliki ukuran-ukuran individual dalam
hubungan dengan Yang Maha Esa, tetapi juga menjadikan tauhid sebagai
keyakinan yang harus diukur dalam hubungan antara sesama manusia. Tauhid
dimata hanafi tidak hanya sekedar intelectual exercise, justru yang lebih penting
adalah ruh tauhid yang dapat menjelma menjadi kekuatan revolusioner untuk
mengubah dan menggerakan masyarakat kearah yang lebih baik. Tauhid bukan
hanya sekedar ikrar keimanan kepada Allah SWT, namun juga ikrar untuk jadi
pelaksana dan penganjur kebaikan (amar makruf nahi munkar) bagi seluruh
manusia.
4 Menurut.Amien Rais.melalui bukunya “tauhid sosial, formula menggempur
kesenjangan”, Amien Rais mempopulerkan tauhid sosial sebagai salah satu
tonggak pemikiran cendekiawan kontemporer diindonesia. Bagi Amien Rais,
keyakinan umat manusia terhadap keesaan Allah berhubungan langsung
dengan tata sosial yang berkeadilan. Dalam formulasi Amien, tauhid sosial
adalah dimensi sosial dari tauhidullah (mengesakan Allah). Tauhid merupakan
kekuatan pembebasan terhadap seluruh bentuk ketidakadilan yang diciptakan
oleh manusia dalam sejarahnya. Tauhid sosial, memiliki makna kesatuan dalam
lima hal dibwah ini :
1. Unity of Godbead, bahwa Tuhan itu Esa, tidak ada Tuhan kecuali Allah.
2.Unity of creation, keyakinan terhadap keesaan Tuhan ini memiliki
konsekuensi logis pada persoalan penciptaan, yaitu kesatuan penciptaan.
Apa saja yang ada dilangit dan dibumi, semuanya adalah ciptaan Allah,
tanpa kecuali.
7
8. 3. Unity of mankind. Karena manusia merupakan bagian dari ciptaan
Allah melalui kesatuan penciptaannya, maka ketauhidan juga meyakini
akan adanya unity of mankind,kesatuan manusia. Manusia dimana dan
kapan pun hidupnya, terlepas dari ras, warna kulit, suku bangsa dan bahasa
yang berbeda-beda, pada dasarnya adalah sama, sama-sama makhluk Allah.
Tidak ada diskriminasi atas dasar apapun terhadap sesama manusia.
4.Unity of Guidance. Kesatuan kemanusiaan dalam keanekaragaman
ekspresimembutuhkan kesatuan pedoman hidup. Karena manusia
diciptakan Allah, tente pedoman tertinggi yang mengatur tentang tujuan
hidupnya dan bagaimana manusia harus hidup untuk meraih kebahagiaan
di dunia dan akhirat, memerlukan adanya unity of guidance,kesatuan
pedoman, yaitu wahyu Allah SWT.
5. Unity of the Purpose of Life.kesatuan pedoman hidup, menunjukan
adanya kesatuan tujuan akhir dari hidup. bahwa tujuan hidup yang
sesungguhnya bukan hanya kebahagiaan didunia, tetapi juga kebahagiaan
diakhirat.
Konsep tauhid sosial berakar dari pemahaman kalimah syahadah “La
ilaha illallah, muhammadurrasulullah.” Bagin Amien Rais, kalimah
syahadat ini memiliki lima makna dalam hidup seorang mukmin. Pertama,
ketauhidan kepada Allah membuat seorang mukmin memiliki keberanian
untuk menolak, melawan dan mengatakan “tidak” kepada kebatilan dan
ketidakadilan.
Semangat tauhid yang terkandung pada kalimat “Lailaha,” merupakan
semangat menolak semua bentuk manifestasi “thoghut,” semua bentuk
berhala
dalam
kehidupan
manusia.
Kedua,
pada
kalimat
“Illallah”mengandung arti bahwa kebenaran hanya datang dari Allah.
Sebagaimana dalam ayat berikut ini:
5.Tauhid Sosial Menurut K.H. Ahmad Dahlan
Menurut ahmad dahlan tauhid tidak hanya berkaitan dengan iman kepada
ALLAH saja tetapi terkait dengan hubungan antar manusia .Yang
pertama ,perbedaan paham dalam aspek akidah dan syariah harus tetap di
letakkan dalam satu keyakinan bahwa ALLAH itu Esa.Kedua keyakinan
kepada ALLAH ditunjukkan untuk membangun kehidupan bersama yang
berkesejahteraan tidak hanya dalam kehidupan berbangsa tetapi juga
dalam makna kemanusiaan yang universal.Model pembelajaran yang di
kembangkan oleh dahlan juga memperkuat gagasan tentang tauhid
sosial.Pembelajaran surah AL –Maun kepada santri nya .Santri-santri nya
di minta untuk melaksanakan perintah menolong anak yatim dan fakir
miskin.Setelah hal itu di tunaikan barulah proses pembelajaran dapat
berpindah ke topik yang berikutnya.
8