4. Sifat-sifat akar:
Merupakan bagian tumbuhan yang
biasanya terdapat di dalam tanah,
dengan arah tumbuh ke pusat bumi
(geotrop) atau menuju ke air
(hidrotrop), meninggalkan udara dan
cahaya.
Tidak berbuku-buku, juga tidak
beruas dan tidak mendukung daun-daun
atau sisik-sisik maupun bagian-bagian
lainnya.
5. Warna tidak hijau, biasanya keputih-putihan
atau kekuning-kuningan.
Tumbuh terus pada ujungnya, tetapi
umumnya pertumbuhannya masih
kalah pesat jika dibandingkan dengan
bagian permukaan tanah.
Bentuk ujungnya seringkali
meruncing, hingga lebih mudah untuk
menembus tanah.
6. Fungsi akar bagi tumbuhan:
- Untuk menyokong dan memperkokoh
berdirinya tumbuhan di tempat hidupnya.
- Untuk menyerap air dan garam-garam
mineral (zat-zat hara) dari dalam tanah.
- Mengangkut air dan zat-zat makanan
yang sudah diserap ke tempat-tempat
pada tubuh tumbuhan yang memerlukan.
7. Jenis akar :
Secara umum, ada dua jenis akar yaitu:
Akar serabut. Akar ini umumnya
terdapat pada tumbuhan monokotil.
Walaupun kadang-kadang, tumbuhan
dikotil juga memilikinya.Fungsi utama
akar serabut adalah untuk memperkokoh
berdirinya tumbuhan.
Akar tunggang. Akar ini umumnya
terdapat pada tumbuhan dikotil. Fungsi
utamanya adalah untuk menyimpan
makanan
8. Struktur akar
AKAR TUNGGANG AKAR SERABUT
Rambu
t akar
Akar
sekunder
Akar
primer
Tudun
g akar
9. Struktur Morfologi Akar
Struktur luar (morfologi) akar di bagian
paling ujung terdapat jaringan meristem
apikal, yang dilindungi oleh tudung akar
(kaliptra).
Kaliptra terdiri dari sel-sel parenkim yang
berdinding tipis, berbentuk kubus, berisi
protoplasma dan sedikit sekali vakuola.
Kaliptra berfungsi sebagai jaringan
pelindung dan penentu arah pertumbuhan
akar.
Di belakang meristem apikal, terdapat
daerah yang berisi sekumpulan sel-sel besar
memanjang, dinamakan daerah
pemanjangan.
Di belakang daerah pemanjangan terdapat
sel-sel yang berdiferensiasi membentuk
protoderma dan prokambium, dinamakan
daerah diferensiasi.
Di daerah diferensiasi mulai terjadi
perubahan bentuk sel-sel sesuai dengan
fungsinya, misalnya terbentuk rambut akar
oleh sel-sel epidermis.
10. • tudung akar : sebagai pelindung
organ
akar di dalam
tanah.
• Epidermis : menyerap air dan
garam
garam mineral
terlarut.
• Korteks : terdapat ruang antar
sel
• Perisekel : merupakan
lapisan terluar
dari stele.
• Stele : xylem dan floem
11. Tabel. Perbedaan antara akar tumbuhan monokotil dan dikotil
Hal Monokotil Dikotil
Sistem perakaran
1. serabut 1. tunggang
Struktur anatomi
1. Batas antara ujung akar
dengan kaliptra jelas
2. Perisikel terdiri dari
beberapa lapis sel
berdinding tebal
3. Letak xilem dan floem
pada akar tua tetap
berselang-seling
4. Mempunyai empulur yang
luas pada pusat akar
5. Perisikel hanya
membentuk cabang akar.
6. Tidak mempunyai
kambium
7. Jumlah lengan protoxilem
banyak (lebih dari 12)
1. Batas antara ujung akar dengan
kaliptra tidak jelas
2. Perisikel terdiri dari satu lapis sel
berdinding tebal
3. Letak xilem di dalam dan floem di
luar
4. Mempunyai empulur sempit atau
tidak mempunyai empulur pada
pusat akar
5. Perisikel membentuk cabang
akar dan dapat membentuk
meristem sekunder seperti
kambium dan kambium gabus
6. Kambium tampak sebagai
meristem sekunder
7. Jumlah lengan xilem antara 2
sampai 6, jarang lebih
13. batang adalah merupakan bagian
kedua dari tumbuhan setelah akar.
Batang bersatu dengan akar
melanjutkan sari makanan yang
dibawa oleh akar melalui jaringan
pengangkut. Pada beberapa jenis
tumbuhan, batang berfungsi
sebagai tempat menyimpan
cadangan makanan, misalnya pada
ubi jalar dan kentang.
15. Tabel: Perbedaan struktur batang monokotil dan dikotil
Monokotil Dikotil
1. Batang tidak bercabang-cabang
2. Hipodermis berupa sklerenkim
3. Pembuluh angkut tersebar
4. Tidak mempunyai jari-jari
empulur
5. Tidak mempunyai kambium
vaskular, sehingga tidak dapat
tumbuh membesar
6. Tidak dapat dibedakan dengan
daerah korteks
7. Tidak ada kambium diantara
xilem dan floem
1. Batang bercabang-cabang
2. Hipodermis berupa kolenkim
3. Pembuluh angkut teratur
dalam susunan lingkaran atau
berseling radial
4. Jari-jari empulur berupa
deretan parenkima di antara
berkas pengangkut
5. Mempunyai kambium
vaskular, sehingga dapat
tumbuh membesar
6. Dapat dibedakan daerah
korteks dan empulur
7. Ada kambium diantara xilem
dan floem
17. daun merupakan salah satu bagian dari
tumbuhan yang tumbuh pada bagian paling
atas dari tumbuhan.
Pada umumnya daun berwarna hijau. Zat
warna hijau pada daun disebut klorofil.
Namun, jika kita perhatikan ada beberapa
jenis daun yang tidak berwarna hijau,
misalnya daun puring (tumbuhan yang
biasanya tumbuh di daerah pemakaman,
berwarna merah berbentuk panjang seperti
daun pandan)
18.
19. Fungsi utama daun adalah sebagai tempat fotosintesis, tempat
pertukaran gas karbon dioksida masuk dan oksigen keluar
melalui lentisel, dan membuang kelebihan air hasil dalam
bentuk uap air melalui stomata.
Tabel. Menyajikan perbedaan antara daun tumbuhan
monokotil dan dikotil.
Hal Monokotil Dikotil
Struktur
morfologi
Pertulangan daun
sejajar atau
melengkung
Pertulangan daun
menjari atau menyirip
Struktur
anatomi
Parenkima mesofil
umumnya tidak
terdifferensiasi jaringan
tiang dan bunga
karang
Parenkima mesofil
terdifferensiasi menjadi
jaringan tiang dan
bunga karang
20. a. Bentuk Tepi Daun
Bentuk tepi daun adalah:
1) rata; misalnya daun nangka
(Artocarpus integra)
2) bergerigi; lekukan dan tonjolan
runcing, misalnya daun lantana
(Lantana camara)
3) bergigi; lekukan tumpul dan
tonjolan runcing, misalnya daun
beluntas (Pluchea indica)
4) beringgit; lekukan runcing dan
tonjolan tumpul, misalnya daun
cocor bebek (Kalanchoe pinnata)
5) berombak; lekukan dan tonjolan
tumpul, misalnya daun air mata
pengantin (Antigonon leptopus).
22. b. Susunan Tulang Daun
Susunan tulang daun dikelompokkan sebagai berikut.
1) menyirip; misalnya daun mangga (Mangifera indica)
2) menjari; misalnya daun pepaya (Carica papaya)
3) melengkung; misalnya daun gadung (Dioscorea hispida)
4) sejajar; misalnya daun teki-tekian (Cyperus rotundus)
23.
24. Bunga
Merupakan alat
reproduksi generatif
(perkembangbiakan
sexual) pada
tumbuhan
Setelah terjadi
pembuahan, maka
akan menjadi biji yang
mengandung embrio.
25. Struktur bunga
Benang sari :
Alat kelamin
jantan
Putik :
Alat kelamin
betina
Mahkota :
Untuk menarik
serangga
26. Bunga sebagai organ
reproduksi tumbuhan
didukung struktur alat
reproduksi yang ada pada
bunga, yaitu benang sari
(stamen) dan putik (pistil).
Benang sari adalah alat
kelamin jantan pada bunga,
terdiri atas tangkai sari
(filamen), kepala sari
(anther), dan serbuk sari
(pollen). Sedangkan, putik
terdiri atas bagian-bagian
tangkai putik (style), kepala
putik (stigma), dan kantung
bakal buah (ovary).
Kepala
putik
Benan
g sari
Tangkai
putik
Kelopak
bunga
Tangkai
bunga
Mahkota
bunga
Kantung bakal
buah
27. BUAH
Buah berkembang dari bakal buah (ovarium). Bakal buah
merupakan bagian bawah dari putik.
Macam-macam Buah
Berdasarkan asal terbentuknya, buah dibedakan menjadi 2
macam yaitu buah sejati dan buah semu.
1. Buah sejati dibentuk oleh jaringan yang berasal dari bakal
buah, contohnya buah alpukat, mangga, anggur, belimbing,
rambutan, sawo, dan kacang panjang.
28. 2. Buah semu dibentuk tidak hanya oleh oleh jaringan yang
berasal dari bakal buah saja. Contoh:
Jambu monyet atau jambu mede, dibentuk dari
tangkai bunga yang membesar.
Nangka, dibentuk dari daun bunga (brakte).
Ciplukan, kelopak berkembang dan menutupi buah
sejatinya.
Manggis, kelopak dan sisa kepala putik tetap ada
pada buahnya.
Apel, dasar bunga membesar dan berkembang
menutupi buah sejatinya.
Nanas, daun bunga ikut membentuk buahnya.
30. Kultur jaringan adalah suatu
metode untuk mengisolasi bagian
dari tanaman seperti sekelompok
sel atau jaringan yang
dirumbuhkan pada kondisi
aseptik, sehingga bagian tanaman
tersebut dapat memperbanyak
diri, tumbuh menjadi tanaman
yang lengkap .
31. Sifat totipotensi
Setiap bagian tanaman dapat
berkembangbiak karena seluruh
bagian tubuh terdiri dari jaringan
hidup
32. Kultur jaringan memanfaatkan
prinsip perbanyak secara vegetatif.
Teknik lultur jaringan dalam
kondisi aseptikdi dalam botol
kultur dengan media dan kondisi
tertentu.
33. Disebut juga kultur in vitro
(bahasa latin “di dalam kaca”).
Untuk mendukung kehidupan
jaringan yang dibiakkan
diperlukan media tumbuh yang
steril dan nutrisi yang cukup.