SlideShare una empresa de Scribd logo
1 de 20
1 
DESAIN PENELITIAN KUANTITATIF NON EKSPERIMENTAL 
MATA KULIAH METODOLOGI PENELITIAN 
Kelompok 4 
Virnanda Adani 25010112110304 
Nurul Fitria 25010112130305 
Awanis Farisa S 25010112140306 
Dhenok Citra P 25010112130307 
Rohmah Kusuma P 25010112130308 
Kelas E 2012 
FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT 
UNIVERSITAS DIPONEGORO 
SEMARANG 
2014
2 
BAB I 
PENDAHULUAN 
1.1. Latar Belakang 
Sering kali seorang peneliti melakukan penelitian dengan membuktikan 
hipotesis atau menguji kebenarannya. Peneliti juga mencari berbagai referensi yang 
terbaru untuk mencari apakah yang telah diteliti dari topik yang sedang ia teliti, 
sehingga penelitiannya dapat disebut penelitian ulangan. Peneliti kemudian 
memperkaya pengetahuannya dengan mendalami teori yang telah ia pelajarai. Proses 
penelitian semacam ini disebut penelitian kuantitatif. Penelitian yang sering dilakukan 
di laboratorium merupakan jenis penelitian kuantitatif karena biasanya mereka sedang 
menguji hipotesis tertentu. 
Dalam proses penelitian, terdapat beberapa langkah sebelum akhirnya dilakukan 
analisis data. Prosesnya meliputi menentukan suatu masalah atau problem, lalu 
membuat suatu hipotesis. Setelah itu melakukan definisi dan kajian teori. Pada 
langkah ini peneliti mempelajari literatur sebanyak-banyaknya. Setelah itu baru 
mencari sampel kemudian menyusun instrumen juga mengumpulkan data. Setelah 
barulah peneliti menginterpretasikan temuannya dan menarik kesimpulan. 
Penelitian kuantitatif terdapat dua jenis, akan tetapi yang dibahas dalam paper 
ini merupakan peneliitian kuantitatif non eksperimental. Akan dijelaskan apa saja 
metode penelitian kuantitatif non eksperimental dan bagaimana aplikasinya dalam 
suatu penelitian. 
1.2. RumusanMasalah 
1. Apa pengertian dari desain penelitian kuantitatif non eksperimental? 
2. Apa saja metode dan penerapannya yang terdapat pada desain penelitian 
kuantitatif non eksperimental? 
1.3. Tujuan 
Untuk mengetahui pengertian desain penelitian kuantitatif non eksperimental 
dan macam-macam metodenya.
3 
BAB II 
PEMBAHASAN 
2.1. Pengertian Desain Penelitian Kuantitatif Non Eksperimental 
Desain penelitian adalah kerangka kerja yang digunakan untuk melakukan 
penelitian. Desain penelitian terbagi menjadi dua yaitu penelitian kuantitatif dan 
penelitian kualitatif. Penelitian kuantitatif dilaksanakan dengan menerapkan control 
yang ketat atas dasar teoritis, kerangka berpikir, instrument, teknik analisis, penarikan 
kesimpulan, penyusunan rekomendasi, dan lain-lain. Investigator atau peneliti 
menggunakan control untuk mengidentifikasi dan membatasi masalah (identification 
and limit the problem) yang akan diteliti dan berusaha membatasi efek-efek ekstra 
atau diluar variabel yang tidak dikaji. Penerapan berbagai manipulasi atau perlakuan, 
misalnya melalui sebuah eksperimen, merupakan salah satu contoh untuk menentukan 
ada atau tidaknya efek-efek ekstra tersebut. 
Pada penelitian kuantitatif terdapat dua macam penelitian yaitu non-eksperimental 
dan eksperimental. Desain non-eksperimen cenderung rendah dalam 
validitas internal (kemampuan mejelaskan hubungan sebab akibat) tetapi lebih tinggi 
pada validitas eksternal (kemampuan untuk menggeneralisasikan hasil penelitian). 
Sedangkan desain eksperimen cenderung tinggi dalam validitas internal (internal 
validity) tetapi lebih rendah di validitas eksternal (external validity). 
Desain penelitian kuantitatif non-eksperimental didasari oleh filsafat positivisme 
yang menekankan pada fenomena-fenomena objektif dan dikaji secara kuantitatif. 
Desain penelitian ini dilakukan dengan menggunakan angka-angka, pengolahan 
statistik, struktur dan percobaan terkontrol. Ada beberapa metode penelitian 
kuantitatif yang bersifat non-eksperimental, yaitu (Nana Saodih, 2005): 
a. Deskriptif 
b. Survei 
c. Perbandingan Kausal (Ex Post Facto) 
d. Komparatif 
e. Korelasional 
f. Tindakan
4 
2.2. Macam-Macam Desain Penelitian Kuantitatif Non Eksperimental 
a. Penelitian Deskriptif 
Penelitan deskriptif adalah suatu metode penelitian yang menggambarkan 
fenomena-fenomena yang ada, yang berlangsung saat ini atau masa lampau. 
Penelitian ini tidak mengadakan manipulasi atau pengubahan pada variabel-variabel 
bebas, tetapi menggambarkan kondisi apa adanya (Nana Saodih, 2005). 
Berikut ini adalah ciri-ciri dari penelitian dengan desain deskriptif (Ketut 
Swarjana, 2012): 
- Umumnya bersifat cross sectional 
- Menggambarkan atau mendeskripsi suatu fenomena, kejadian, kondisi, 
fakta, dan lain-lain 
- Tidak membandingkan satu kelompok dengan kelompok lainnya 
- Pertanyaan tepat untuk penelitian deskriptif adalah what, where, when, how 
- Tidak memerlukan hippotesis, sehingga tidak perlu melakukan uji statistik 
- Analisis data umumnya menggunakan descriptif statistik 
- Studi tentang prevalence rate, proportion, rasio dan lain-lain. Berikut ini 
adalah beberapa contoh penelitian descriptive cross sectional: 
 Prevalence rate penyakit tuberculosis di wilayah Puskesmas x 
 Proporsi penyakit diabetes mellitus di Kecamatan x 
 Rasio penyakit asma dan hipertensi di Kabupaten x 
 Rata-rata Hb ibu hamil di Kabupaten x 
 Tingkat pengetahuan ibu post partum tentang perawatan tali pusat 
Penelitian deskriptif tidak hanya bisa mendiskripsikan suatu keadaan namun 
juga dapat mendeskripsikan keadaan dalam tahapan-tahapan perkembangannya. 
Penelitian demikian disebut penelitian perkembangan (developmental studies). 
Dalam penelitian perkembangan ada yang bersifat longitudinal (sepanjang 
waktu) dan ada yang bersifat cross sectional (dalam potongan waktu) (Nana 
Saodih, 2005). 
1. Penelitian longitudinal 
Penelitian longitudinal adalah penelitian yang meneliti perkembangan 
sesuatu aspek atau suatu hal dalam seluruh periode waktu, atau tahapan 
perkembangan yang cukup panjang.
5 
Karakteristik Penelitian Longitudinal 
Karakteristik dan cakupan utama dari penelitian longitudinal adalah 
sebagai berikut (Ruspini, 2000; Taylor et.al., 2000). 
a. Data dikumpulkan untuk setiap variabel pada dua atau lebih periode 
waktu tertentu. 
b. Subjek atau kasus yang dianalisis sama, atau setidaknya dapat 
diperbandingkan antara satu periode dengan periode berikutnya. 
c. Analisis melibatkan perbandingan data yang sama dalam satu periode 
dengan antar metode yang berbeda. 
Jenis Penelitian Longitudinal 
Terdapat tiga macam penelitian longitudinal, yaitu (Syukur Kholil, 
2006): 
a. Penelitian Trend (Time Series) 
Penelitian trend (time series) merupakan salah satu bentuk 
penelitian longitudinal yang pada umumnya dilakukan untuk mengukur 
perubahan pendapat dan sikap masyarakat tentang hal-hal yang sedang 
hangat, misalnya siapa calon presiden, calon gubernur, atau calon 
walikota yang akan dipilih oleh para pemilih. 
Dalam penelitian trend (time series), pengumpulan data dilakukan 
minimal dua kali. Misalnya, pengumpulan data pertama dilakukan 
sebelum masa pemilihan kampanye, dan pengumpulan data yang kedua 
dilakukan setelah masa kampanye selesai, atau kira-kira satu minggu 
atau tiga hari lagi masa pemilihan. Anggota sampel dalam 
pengumpulan data pertama dan kedua harus berbeda. Tetapi masih 
dalam populasi yang sama. Misalnya, dalam pengumpulan data pertama 
yang diambil sebagai sampel penelitian adalah daerah A, D, F maka 
dalam pengumpulan data yang kedua anggota sampel diambil dari 
daerah B, C, dan E yang masih berada pada populasi penelitian. 
Perubahan pendapat para calon pemilih sebelum masa kampanye 
dan setelah berakhir kampanye akan diketahui melalui penelitian trend 
(time series) ini. Karena itu, sering sekali partai-partai politik, lembaga 
swadaya masyarakat, atau seorang calon presiden, calon gubernur dan 
sebagainya, melakukan atau mensponsori penelitian trend (time series) 
ini dapat melihat kekuatan dukungan calon pemilih dan melihat
perubahan pendapat calon pemilih tentang siapa nama calon yang akan 
mereka pilih. Sehingga hasil penelitian trend (time series) ini dapat 
memprediksi kekuatan masing-masing calon dari waktu ke waktu 
sesuai dengan pergeseran dan perubahan pendapat di tengah-tengah 
masyarakat. 
6 
b. Penelitian Panel 
Penelitian panel juga bertujuan untuk melihat perubahan pendapat, 
sikap dan perilaku pada populasi tertentu. Masa pengumpulan data juga 
minimal dilakukan dua kali. Bedanya, dengan penelitian trend (time 
series) adalah dalam penelitian trend (time series)sampel penelitian 
pada setiap pengumpulan data pertama, kedua dan seterusnya, adalah 
berbeda tetapi dalam populasi yang sama. Sedangkan dalam penelitian 
panel, sampel penelitian pada pengumpulan data pertama dan kedua 
harus sama. 
Penelitian panel biasanya dilakukan untuk melihat mengukur 
perubahan pendapat, sikap dan perilaku sekelompok masyarakat 
sebelum dan sesudah diperkenalkan suatu program, produk atau hal-hal 
yang lain yang bersifat baru. Contoh penelitian panel yang pernah 
dilakukan di Indonesia adalah penelitian dari Godwin C. Chu, Alfian 
dan Wilbur Schramm yang berjudul Social Impact of Satellite 
Television in Rural Indonesia. Mereka juga meneliti bagaimana 
pengaruh sosial satelit televisi di daerah-daerah pedesaan di Indonesia. 
Sebanyak 2248 responden dari lima provinsi di Indonesia dijadikan 
sebagai sampel penelitian. Pengumpulan data pertama dilakukan pada 
tahun 1976 sebelum satelit Palapa pertama diluncurkan. Kemudian data 
dikumpulkan kembali dari responden yang sama pada tahun 1982, yaitu 
setelah sekitar enam tahun satelit Palapa diluncurkan, yang 
memungkinkan penduduk di daerah-daerah pedesaan dapat menonton 
televisi. 
Hasil penelitian mereka menunjukkan bahwa terjadi perubahan 
yang besar terhadap sikap dan prilaku masyarakat pedesaan sebelum 
dan sesudah masuknya televisi di tengah-tengah masyarakat. Perubahan 
itu meliputi segala aspek kehidupan, termasuk pengamalan agama dan 
kebiasaan bekerja.
Kelebihan penelitian panel ini dibandingkan dengan penelitian 
trend (time series) dan kohort adalah bahwa penelitian panel dapat 
menelusuri lebih jauh siapa di antara responden yang mengalami 
perubahan sikap dan perilaku, dan faktor-faktor apa saja yang 
menyebabkan mereka mengalami perubahan sikap dan tingkah laku. 
Namun penelitian panel juga memiliki kelemahan. Biasanya dalam 
pengumpulan data kedua, jumlah responden semakin berkurang akibat 
berbagai faktor, seperti pindah alamat, atau meninggal dunia. 
7 
c. Penelitian Kohort 
Penelitian kohort adalah salah satu jenis penelitian longitudinal 
yang mengumpulkan data dua kali atau lebih. Penelitian kohort juga 
sama dengan penelitian trend (time series) yang mengambil data dari 
responden yang berbeda tetapi dalam populasi yang sama. 
Penelitian kohort juga bertujuan untuk mengukur perubahan 
pendapat, sikap dan perilaku responden dari waktu ke waktu. Misalnya, 
seorang peneliti ingin meneliti bagaimana perubahan kebiasaan 
menonton televisi seorang anak yang berusia 5 tahun, setelah ia berusia 
10 tahun dan kemudian 15 tahun. Apakah terjadi peningkatan frekuensi 
waktu menonton setelah anak berusia 10 dan 15 tahun atau justru 
pengurangan. Meneliti masalah seperti itu sesuai digunakan penelitian 
kohort. 
Ada dua cara yang dapat dilakukan untuk penelitian kohort. 
Pertama, dengan meneliti kebiasaan sekumpulan anak yang berusia 5 
tahun tadi menonton televisi. Lima tahun kemudian, anak-anak yang 
berusia 10 tahun dari sampel yang berbeda tetapi dalam populasi yang 
sama, diteliti kembali dengan mengajukan pertanyaan yang sama. 
Kemudian setalah lima tahun, dilakukan kembali penelitian terhadap 
anak yang berusia 15 tahundari sampel yang berbeda dalam populasi 
yang sama. Dengan demikian dapat diketahui perubahan kebiasaan 
menonton televisi pada anak-anak usia 5, 10, dan 15 tahun. 
Kedua, melakukan penelitian pada waktu yang sama sekaligus 
kepada anak-anak yang berusia 5, 10, dan 15 tahun, dengan 
mengajukan pertanyaan yang sama. Karena dipandang bahwa anak-anak 
yang berusia 10 tahun sekarang tidak jauh berbeda dengan anak-
anak yang berusia 5 tahun setelah mereka berusia 10 tahun kelak. 
Demikian juga dengan anak berusia 15 tahun. 
Kelebihan cara yang pertama, bias perubahan lingkungan situasi 
dan kondisi masyarakat yang senantiasa berubah dapat dihindari. 
Namun, kelemahannya adalah terlalu lama memakan waktu untuk 
menunggu anak-anak berusia 5 tahun menjadi 10 tahun dan 15 tahun. 
Keadaan ini memerlukan waktu dan tenaga serta dana yang lebih 
banyak. 
Kelebihan cara yang kedua, dapat menghemat waktu, tenaga dan 
dana. Disamping itu, hasil penelitian dapat diketahui lebih cepat. 
Namun kelemahannya, dapat terjadi bias perubahan lingkungan yang 
begitu cepat. Anak-anak yang berusia 10 dan 15 tahun saat ini bisa 
berbeda dengan anak-anak yang berusia 10 dan 15 tahun pada waktu 5 
hingga 10 tahun ke depan. 
8 
2. Penelitian cross sectional 
Penelitian cross sectional adalah penelitian dalam satu tahapan atau satu 
periode waktu, hanya meneliti perkembangan dalam tahapan-tahapan 
tertentu saja. 
Tujuan Penelitian Cross Sectional 
Tujuan penelitian cross sectional menurut Budiarto (2004) yaitu 
sebagai berikut: 
a. Mencari prevalensi serta isidensi satu atau beberapa penyakit tertentu 
yang terdapat di masyarakat. 
b. Memperkirakan adanya hubungan sebab akibat pada penyakit-penyakit 
tertentu dengan perubahan yang jelas. 
c. Menghitung besarnya resiko tiap kelompok, resiko relatif, dan resiko 
atribut. 
Ciri-Ciri Penelitian Cross Sectional 
Ciri-ciri penelitian cross sectional menurut Budiarto (2004) yaitu 
sebagai berikut: 
a. Pengumpulan data dilakukan pada satu saat atau satu periode tertentu 
dan pengamatan subjek studi hanya dilakukan satu kali selama satu 
penelitian.
b. Perhitungan perkiraan besarnya sampel tanpa memperhatikan 
9 
kelompok yang terpajan atau tidak. 
c. Pengumpulan data dapat diarahkan sesuai dengan kriteria subjek studi. 
Misalnya hubungan antara Cerebral Blood Flow pada perokok, bekas 
perokok dan bukan perokok. 
d. Tidak terdapat kelompok kontrol dan tidak terdapat hipotesis spesifik. 
e. Hubungan sebab akibat hanya berupa perkiraan yang dapat digunakan 
sebagai hipotesis dalam penelitian analitik atau eksperimental. 
Kelebihan dan Kelemahan Penelitian Cross Sectional 
Kelebihan penelitian cross sectional yang dikutip dari Sayogo (2009) 
adalah sebagai berikut: 
a. Studi cross sectional memungkinkan penggunaan populasi dari 
masyarakat umum, tidak hanya para pasien yang mencari pengobatan, 
hingga generalisasinya cukup memadai 
b. Relatif murah dan hasilnya cepat dapat diperoleh 
c. Dapat dipakai untuk meneliti banyak variabel sekaligus 
d. Jarang terancam loss to follow-up (drop out) 
e. Dapat dimasukkan ke dalam tahapan pertama suatu penelitian kohort 
atau eksperimen, tanpa atau dengan sedikit sekali menambah biaya 
f. Dapat dipakai sebagai dasar untuk penelitian selanjutnya yang bersifat 
lebih konklusif 
g. Membangun hipotesis dari hasil analisis 
Kelemahan penelitian cross sectional yang dikutip dari Sayogo (2009) 
adalah sebagai berikut: 
a. Sulit untuk menentukan sebab akibat karena pengambilan data risiko 
dan efek dilakukan pada saat yang bersamaan (temporal relationship 
tidak jelas) 
b. Studi prevalens lebih banyak menjaring subyek yang mempunyai masa 
sakit yang panjang daripada yang mempunyai masa sakit yang pendek, 
karena inidividu yang cepat sembuh atau cepat meninggal mempunyai 
kesempatan yang lebih kecil untuk terjaring dalam studi 
c. Dibutuhkan jumlah subjek yang cukup banyak, terutama bila variabel 
yang dipelajari banyak
d. Tidak menggambarkan perjalanan penyakit, insidensi maupun 
10 
prognosis 
e. Tidak praktis untuk meneliti kasus yang jarang 
f. Tidak menggambarkan perjalanan penyakit 
Rancangan Penelitian Cross Sectional 
Penelitian cross sectional adalah sesuatu penelitian dimana variabel-variabel 
yang termasuk faktor resiko dan variabel-variabel yang termasuk 
efek diobservasi sekaligus pada waktu yang sama. Oleh karena itu, 
rancangan (desain) penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut: 
Dari skema di atas dapat disimpulkan bahwa langkah-langkah 
penelitian cross sectional dalah sebagai berikut (Notoatmodjo, 2002): 
a. Mengidentifikasi variabel-variabel penelitian dan mengidentifikasi 
faktor resiko dan faktor efek. 
b. Menetapkan subjek penelitian. 
c. Melakukan observasi atau pengukuran variabel-variabel yang 
merupakan faktor resiko dan efek sekaligus berdasarkan status keadaan 
variabel pada saat itu (pengumpulan data). 
d. Melakukan analisis korelasi dengan cara membandingkan proporsi 
antar kelompok-kelompok hasil observasi (pengukuran). 
Contoh Penelitian Cross Sectional 
Contoh sederhana: ingin mengetahui hubungan antara anemia besi pada 
ibu hamil dengan berat badan bayi lahir (BBL), dengan menggunakan 
rancangan atau pendekatan cross sectional (Notoatmodjo, 2002).
a. Tahap pertama: mengidentifikasi variabel-variabel yang akan diteliti 
11 
dan kedudukkannnya masing-masing: 
 Variabel dependen (efek): Berat badan bayi lahir 
 Variabel independen (resiko): Anemia besi pada ibu hamil 
b. Tahap Kedua: menetapkan studi penelitian atau populasi dan 
sampelnya. Subjek penelitian disini adalah ibu-ibu yang baru 
melahirkan, namun perlu dibatasi dari daerah mana mereka ini dapat 
diambil, apakah lingkup di Rumah Sakit Umum, Rumah Sakit Bersalin, 
atan Rumah Bersalin. Demikian pula batas waktunya juga ditentukan. 
Kemudian cara pengambilan sampelnya, apakah berdasarkan teknik 
random atau non random. 
c. Tahap Ketiga: melakukan pengumpulan data, observasi atau 
pengukuran terhadap variabel dependen dan independen (dalam waktu 
yang sama). Caranya, mengukur berat badan bayi yang baru dilahirkan 
dan memeriksa Hb darah ibu. 
d. Tahap Keempat: mengolah dan menganalisis data dengan cara 
membandingkan antara berat badan bayi lahir dengan Hb darah ibu. 
Dari analisis ini akan diperoleh bukti adanya atau tidak adanya 
hubungan antara anemia besi dengan berat badan bayi lahir. 
b. Penelitian Survei 
Penelitian survei digunakan untuk mengumpulkan informasi berbentuk 
opini dari sejumlah besar orang terhadap isu-isu tertentu. Ada 3 karakter utama 
dari survei (Nana Saodih, 2005): 
1) Informasi dikumpulkan dari sekelompok besar orang untuk 
mendeskripsikan beberapa karakteristik tertentu seperti: kemampuan, sikap, 
kepercayaan, pengetahuan dari populasi; 
2) Informasi dikumpulkan melalui pengajuan pertanyaan (umumnya tertulis 
walaupun bisa juga lisan) dari suatu populasi; 
3) Informasi diperoleh dari sampel, bukan dari populasi. 
Tujuan utama dari penelitian survei adalah mengetahui mengetahui 
gambaran umum karakteristik dari populasi.
12 
c. Penelitian Perbandingan Kausal (Ex-Post Facto) 
Bertujuan untuk meneliti hubungan sebab akibat atau kemungkinan 
hubungan sebab akibat dengan cara mengamati akibat yang ada dan mencari 
kembali factor-faktor yang mungkin menjadi penyebab dari akibat itu melalui 
pengumpulan data tertentu. Berbeda dengan penelitian eksperimen, penelitiaan 
ini tidak mengumpulkan data dalam keadaan terkontrol. Penelitian perbandingan 
kausal ini bersifat ex-post facto yaitu data dikumpulkan setelah semua peristiwa 
yang dipermasalahkan berlalu. 
Misalnya: 
 Penelitian tentang pemberian ASI Eksklusif pada bayi selama 6 bulan yang 
menyebabkan bayi tersebut sehat. 
 Penelitian tentang pola perilaku dan prestasi kerja seorang dokter kepala 
Puskesmas yang berkaitan dengan perbedaan usia menduduki jabatan, 
dengan cara menggunakan data deskriptif mengenai tingkah laku dan 
prestasi kerja yang dicatat atau dapat dicapai sebelum yang bersangkutan 
menduduki jabatan. 
d. Penelitian Komparatif 
Penelitian komparatif diarahkan untuk mengetahui perbedaan antara dua 
kelompok atau lebih dalam variabel yang diteliti. Dalam penelitian ini tidak ada 
pengontrolan variabel, maupun manipulasi. Penelitian dilakukan secara alamiah, 
peneliti mengumpulkan data dengan menggunakan instrumen yang bersifat 
mengukur (Nana Saodih, 2005). 
Desain penelitian kausal-komparatif dapat dibedakan menjadi dua, yaitu 
desain penelitian kohort dan desain penelitian kasus kontrol (Nursalam, 2003). 
1) Desain penelitian kohort (cohort) 
Pendekatan yang dipakai pada desain penelitian kohort adalah 
pendekatan waktu secara longitudinal atau time period approach. Sehingga 
penelitian ini disebut juga penelitian prospektif. Penelitian prospektif adalah 
penelitian yang dilakukan berupa pengamatan terhadap peristiwa yang 
belum dan yang akan terjadi yang dilakukan satu kali atau lebih dengan 
memakan waktu yang lama (Follow Up Research) (Nursalam, 2003).
13 
Kelebihan dan Kelemahan Penelitian Cohort 
Kelebihan penelitian cohort adalah sebagai berikut: 
a. Bisa mengatur komparabilitas antara kelompok kasus dan kelompok 
control. 
b. Ada uniformitas atau keseragaman observasi, baikterhadap faktor 
resiko maupun efek dari waktu ke waktu berikutnya. 
c. Dapat langsung menetapkan besarnya angka risiko dari waktu ke waktu 
berikutnya. 
Kelemahan penelitian cohort adalah sebagai berikut: 
a. Membutuhkan waktu lama. 
b. Memerlukan sarana dan pengelolaan rumit serta subjek penelitian yang 
cukup besar,sehingga lebih mahal. 
c. Ada kemungkinan subjek penelitian yang drop out dan hal ini akan 
mengganggu analisis hasil. 
d. Pada jenis penyakit atau tindakan tertentu bisa menghadapi kendala 
etika atau bisa kurang atau tidak etis, karena faktor risiko yang ada 
pada subjek akan diamati sampai terjadinya efek. 
Rancangan Penelitian Cohort
14 
Contoh Penelitian Cohort 
Contoh yang cukup populer ialah penelitian hubungan antara kebiasaan 
merokok dan Ca paru. Tahapan-tahapannya sebagai berikut : 
a. Mengidentifikasi faktor efek (variabel dependen) dan risiko (variabel 
independen) serta variabel-variabel pengendali (variabel kontrol). 
 Variabel dependen : Ca Paru 
 Variabel independen : merokok 
 Variabel pengendali : umur, pekerjaan dan sebagainya. 
b. Menetapkan subjek penelitian, yakni menetapkan populasi dan sampel. 
Misalnya populasinya semua laki-laki diwilayah tertentu, dengan umur 
antara 35-55 , baik yang merokok maupun yang tidak merokok. 
c. Mengidentifikasi subjek yang merokok (resiko positif) atau dengan kata 
lain subjek dengan efek negatif. 
d. Mengidentifikasi kelompok control,yakni subjek yang tidak merokok 
(resiko negatif). Jumlahnya kurang lebih sama dengan kelompok yang 
merokok. 
e. Mengobservasi perkembangan subjek baik kelompok kasus dengan 
risiko positif maupun kelompok control,sampai waktu tertentu umpama 
10 atau 15 tahun kedepan. Dilihat dalam kurun waktu itu timbul 
tidaknya efek pada kedua kelompok. 
f. Analisis data. Caranya dengan membandingkan proporsi orang-orang 
menderita CA Paru dengan orang-orang yang tidak menderita Ca Paru, 
iantara kelompok risiko positif dan kelompok risiko negatif ( kelompok 
perokok dan kelompok yang tidaak merokok atau kelompok kasus dan 
kelompok control). 
2) Desain penelitian kasus kontrol (case control) 
Desain penelitian kasus kontrol merupakan kebalikan dari desain 
penelitian kohort, dimana peneliti melakukan pengukuran pada variabel 
terikat terlebih dahulu. Sedangkan variabel bebas diteliti secara retrospektif 
untuk menentukan ada tidaknya pengaruh pada variabel terikat. Penelitian 
retrospektif adalah penelitian berupa pengamatan terhadap peristiwa-peristiwa 
yang yang telah terjadi bertujuan untuk mencari faktor yang 
berhubungan dengan penyebab (Nursalam, 2003).
15 
Kelebihan dan Kelemahan Penelitian Case Control 
Kelebihan penelitian case control adalah sebagai berikut: 
a. Tidak menghadapi kendala etik seperi pada rancangan penelitian 
eksperimental dan rancangan penelitian eksperimental dan rancangan 
penelitian cohort. 
b. Hasil penelitiannya lebih tajam,karena adanya kesamaan waktu antara 
kelompok kasus dan kelompok kontrol serta adanya pembatasan atau 
pengendalian faktor risiko. 
c. Tidak memerlukan waktu yang lama. 
Kelemahan penelitian case control adalah sebagai berikut: 
a. Objektivitas dan realibilitas kurang pada pengukuran variabelnya, 
karena andaikan menggunakan subjek yang masih hidup, subjek harus 
mengingat kembali faktor risikonya. 
b. Efek variabel luar tidak bisa diketahui, karena secara teknis tidak dapat 
dikendalikan atau tidak terkendalikan ketika dilakukan matching. 
c. Kadang-kadang ada kesulitan di dalam memilih kelompok kontrol, 
karena banyaknya faktor risiko yang harus dikendalikan. 
Rancangan Penelitian Case Control 
Contoh Penelitian Case Control 
Sebagai contoh, seperti ditulis oleh Pratiknya (2001) diteliti hubungan 
antara kelahiran dengan berat bayi rendah dengan kebiasaan merokok pada 
waktu hamil. Kasus seperti ini pernah diteliti oleh Kelse et al yakni 
hubungan antara kelainan bawaan pada ibu-ibu hamil yang merokok
(Budiarto,2004). Diketahui dalam kasus ini bahwa paritas ibu, faktor usia, 
dan ante natal care (ANC) adalah faktor-faktor yang berpengaruh pada berat 
badan tersebut, baik positif maupun negatif. 
16 
Langkah-langkah yang perlu dilakukan untuk penelitian ini ialah : 
a. Identifikasi variabel-variabel penelitian, dan menyusun dalam urutan 
waktu : 
 Variabel tergantung (efek): kelahiran dengan berat bayi rendah. 
 Variabel Bebas (faktor risiko) yang dipelajari: kebiasaan merokok 
waktu hamil. 
 Variabel Bebas (faktor risiko) yang dikendalikan (dikontrol) : 
paritas,usia,dan ANC 
Ditetapkan pula definisi operasionalnya mengenai batasan bayi lahir 
rendah, ukuran kebiasaan merokok, skalanya bagaimana ,bila kriteria 
ordinal, berapa batang sehari,dsb. 
b. Menetapkan populasi penelitian. Bila kasus sedikit seluruh populasi 
diteliti,bila banyak dilakukan sampling dengan teknik sampling yang 
adekuat. 
Mengenai masalah maksimalisasi variabilitas faktor risiko, dalam hal 
ini tidak perlu diperhatikan karena faktor risiko dikendalikan dengan 
matching. 
c. Melakukan identifikasi kasus, yakni subjek-subjek yang mempunyai 
kriteria efek positif. Misalnya dilakukan penelitian disuatu desa tertentu 
pada periode, sebut saja dari tahun 2001 awal sampai dengan 2003 
akhir. Dalam hal ini dilakukan penemuan kasus pada tiap kelahiran 
dengan berat bayi rendah di desa tertentu tersebut,pada periode tahun 
tersebut. Cara ini paling mudah ialah melihat data sekunder dirumah 
sakit terdekat dengan desa tertentu itu, dan subjek berasal dari desa itu. 
d. Langkah berikutnya ialah melakukan pemilihan kontrol. Kontrol dipilih 
dari populasi atau sampel, darimana subjek kasus diambil. Dalam hal 
ini variabel bebas dari faktor risiko yang dikendalikan (dikontrol) 
dijadikan faktor matching. Caranya tiap kali ditemukan subjek kasus 
dengan faktor usia ,paritas, dan status ANC tertentu,dicari seorang 
subjek kontrol ,yakni subjek dengan kriteria negatif, artinya sebalikny
dari kasus yang diteliti, yaitu ibu yang melahirkan dengan berat noral, 
namun usia, paritas, dan status ANC sama. Inilah matchingnya. Dengan 
demikian variabel usia, paritas, dan ANC tidak lagi berpengaruh pada 
efek atau variabel tergantung. Jadi ada keseimbangan antara kelompok 
subjek kasus dengan kelompok subjek kontrol. Namun sebagai catatan, 
bila faktor risiko tersebut cukup banyak yang harus dikendalikan 
sebagai variabel pengganggu, maka bisa sulit untuk memperoleh subjek 
yang bersih dari variabel luar. Bila terjadi demikian tidak perlu semua 
variabel luar dikontrol, namun tetap dimasukkan sebagai variabel yang 
berpengaruh, nantinya akan dipelajari, dengan teknik skoring. Untuk 
kemudian diperhitungkan atau dikendalikan pengaruhnya terhadap efek 
atau variabel tergantung dengan analisis statistik. 
e. Langkah terakhir adalah melakukan analisis hasil, dengan uji statistik 
korelasi antara aktor risiko dengan efek atau nilai dari variabel 
tergantung. Mengenai teknik uji statistiknya tergantung pada skala 
variabelnya, apakah ordinal, nominal atau interval atau rasio. Bila 
nominal atau ordinal bisa dilakukan misalnya dengan uji proporsi chi-kuadrat 
atau yang sejenis dan demikian pula bila ukurannya interval 
17 
atau rasio bia menggunakan uji korelasi yang sesuai. 
e. Penelitian Korelasional 
Penelitian korelasional adalah penelitian yang menghubungkan variabel 
yang satu dengan yang lainnya, selanjutnya mengujinya secara statistik (uji 
hipotesis) atau dikenal dengan uji korelasi yang menghasilkan koefisien 
korelasi. Korelasi positif berarti nilai yang tinggi dalam suatu variabel 
berhubungan dengan nilai yang tinggi pada variabel yang lain. Korelasi negatif 
berarti nilai yang tinggi pada suatu variabel berhubungan dengan nilai yang 
rendah pada variabel lainnya. Keuntungan dari penelitian korelasi adalah relatif 
mudah, cepat, dan inexpensive way dalam memperoleh dan memproses data 
yang digunakan untuk menginvestigasi hubungan-hubungan variabel yang 
diteliti. 
Misalnya: 
 Penelitian tentang korelasi antara tinggi badan dan berat badan, tidak berarti 
badan yang tinggi menyebabkan badan menjadi berat, tetapi antara 
keduanya ada hubungan kesejajaran. Bisa juga terjadi yang sebaliknya yaitu
ketidaksejajaran (korelasi negatif), badannya tinggi tapi timbangannya 
rendah (ringan). 
 Hubungan antara Hb ibu hamil dengan berat badan bayi yang dilahirkan. 
 Hubungan antara umur dengan tekanan darah diastolik. 
 Hubungan antara intensitas pendidikan kesehatan dengan kejadian demam 
18 
berdarah wilayah kerja Puskesmas x. 
f. Penelitian Tindakan 
Penelitian tindakan (action research) merupakan penelitian yang 
diarahkahkan untuk memecahkan masalah atau perbaikan. Penelitian ini 
difokuskan kepada perbaikan proses maupun perbaikan hasil kegiatan. Proses 
kerja penelitian tindakan terdiri dari 4 langkah yang berlangsung secara siklis 
yaitu perencanaan, tindakan, eveluasi dan refleksi. Selanjutnya dilakukan 
perencanaan ulang, tindakan ulang, evaluasi ulang, dan refleksi ulang (Sudarwan 
Danim, 2002) 
Oleh karenanya penelitian tindakan bersifat praktis, langsung, dan relevan, 
dengan situasi dunia kerja saat ini. Hasil penelitian menjadi kerangka dasar bagi 
tindakan-tindakan atau kebijakan-kebijakan baru. Kekurangan penelitian 
tindakan adalah kurang memiliki ketertiban ilmiah karena validitas internal dan 
eksternal lemah. Ciri penelitian tindakan adalah bersifat situasional dan 
sampelnya terbatas, serta control terhadap variabel bebas sangat kecil (Sudarwan 
Danim, 2002). 
Misalnya: 
Seorang peneliti ingin mengetahui model komunikasi yang efektif antara 
perawat dan pasien yang dirawat di rumah sakit. Pada tahap awal, peneliti 
mendesain sebuah model komunikasi persuasif, dilanjutkan dengan 
implementasi, observasi, dan refleksi. Berdasarkan hasil refleksi tersebut, 
peneliti melakukan desain ulang mengenai bagaimana model koomunikasi 
persuasif itu dilakukan. Selanjutnya dilakukan implementasi ulang, observasi 
ulnag, dan refleksi ulang. Tindakan ini dapat dilakukan “terus-menerus” sampai 
dengan ditemukan model komunikasi yang dipandang paling efektif.
19 
BAB III 
PENUTUP 
3.1. Simpulan 
Desain penelitian adalah kerangka kerja yang digunakan untuk melakukan 
penelitian. Desain penelitian terbagi menjadi dua yaitu penelitian kuantitatif dan 
penelitian kualitatif. Pada penelitian kuantitatif terdapat dua macam penelitian yaitu 
non-eksperimental dan eksperimental. Desain penelitian kuantitatif non-eksperimental 
didasari oleh filssafat positivisme yang menekankan pada fenomena-fenomena 
objektif dan dikaji secara kuantitatif. Terdapat beberapa jenis metode penelitian yang 
dapat dimasukan ke dalam desain penelitian kuantitatif yang bersifat non 
eksperimental yaitu: deskriptif, survei, ex post facto, komparatif, korelasional dan 
penelitian tindakan. 
3.2. Saran 
Dalam penulisan laporan maupun karya ilmiah sebaiknya disesuaikan antara isi 
dengan pemilihan desain penelitian yaitu kuantatif atau kualitatif. Dalam desain 
penelitian kuantitaf non eksperimental sendiri terdapat banyak macam metodenya 
sehingga penyesuaian keduanya penting dan tidak terjadi kesalahan maupun 
ketimpangan.
20 
DAFTAR PUSTAKA 
Budiarto, Eko. 2004. Metodologi Penelitian Kedokteran : Sebuah Pengantar. Jakarta : 
Penerbit Buku Kedokteran EGC. 
Danim, Sudarwan. 2002. Riset Kperawatan: Sejarah dan Metodologi. Jakarta: Penerbit 
Buku Kedokteran. 
Kholil, Syukur. 2006. Metodologi Penelitian. Bandung: Citapustaka Media. 
Nursalam. 2003. Konsep & Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan: 
Pedoman Skripsi, Tesis, dan Instrumen Penelitian Keperawatan. Jakarta: Salemba 
Medika. 
Notoatmodjo. 2002. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : PT Rineka Citra. 
Sayogo, Savitri. 2009. Studi Cross-sectional Atau Potong Lintang. 
Sukmadinata, Nana Syaodih. 2010. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: PT. Remaja 
Rosdakarya. 
Swarjana, Ketut. 2012. Metodologi Penelitian Kesehatan. Yogyakarta: CV Andi Offset.

Más contenido relacionado

La actualidad más candente

Metode Penelitian Kuantitatif
Metode Penelitian KuantitatifMetode Penelitian Kuantitatif
Metode Penelitian KuantitatifSiti Sahati
 
Power point seminar proposal yunita rahmah
Power point seminar proposal yunita rahmahPower point seminar proposal yunita rahmah
Power point seminar proposal yunita rahmahYunitha Rahmah
 
PPT Langkah - langkah Penelitian
PPT Langkah - langkah PenelitianPPT Langkah - langkah Penelitian
PPT Langkah - langkah PenelitianNona Zesifa
 
Psikodiagnostik observasi
Psikodiagnostik observasiPsikodiagnostik observasi
Psikodiagnostik observasiSeta Wicaksana
 
PPT Metode penelitian kuantitatif
PPT Metode penelitian kuantitatifPPT Metode penelitian kuantitatif
PPT Metode penelitian kuantitatifNona Zesifa
 
Contoh Power Point Hasil Penelitian
Contoh Power Point Hasil PenelitianContoh Power Point Hasil Penelitian
Contoh Power Point Hasil PenelitianIndra IR
 
Template PPT Skripsi.pptx
Template PPT Skripsi.pptxTemplate PPT Skripsi.pptx
Template PPT Skripsi.pptxMeliPurba
 
Proposal penelitian
Proposal penelitianProposal penelitian
Proposal penelitianEndah Aibara
 
Contoh tabel data interval, data nominal, data ordinal, data distribusi freku...
Contoh tabel data interval, data nominal, data ordinal, data distribusi freku...Contoh tabel data interval, data nominal, data ordinal, data distribusi freku...
Contoh tabel data interval, data nominal, data ordinal, data distribusi freku...Sylvester Saragih
 
Bab iii metode penelitian kualitatif
Bab iii metode penelitian kualitatifBab iii metode penelitian kualitatif
Bab iii metode penelitian kualitatifRoyadi Nusa
 
Daftar isi dan lampiran
Daftar isi dan lampiranDaftar isi dan lampiran
Daftar isi dan lampiranRezza Adzmi
 
Uji Normalitas dan Homogenitas ppt-
Uji Normalitas dan Homogenitas ppt-Uji Normalitas dan Homogenitas ppt-
Uji Normalitas dan Homogenitas ppt-Aisyah Turidho
 
Presentasi Hasil Penelitian (Karya Tulis IlmiaH)
Presentasi Hasil Penelitian (Karya Tulis IlmiaH)Presentasi Hasil Penelitian (Karya Tulis IlmiaH)
Presentasi Hasil Penelitian (Karya Tulis IlmiaH)Indah Widi
 
Teknik pengumpulan data penelitian eksperimen
Teknik pengumpulan data penelitian eksperimenTeknik pengumpulan data penelitian eksperimen
Teknik pengumpulan data penelitian eksperimenMuel DJaja
 
NON PROBABILITY SAMPLING
NON PROBABILITY SAMPLINGNON PROBABILITY SAMPLING
NON PROBABILITY SAMPLINGMira Aryuni
 
Powerpoint kelompok kualitatif
Powerpoint kelompok kualitatifPowerpoint kelompok kualitatif
Powerpoint kelompok kualitatifannisa herlida
 
Beberapa pertanyaan dalam metode kuantitatif
Beberapa pertanyaan dalam metode kuantitatifBeberapa pertanyaan dalam metode kuantitatif
Beberapa pertanyaan dalam metode kuantitatifYuca Siahaan
 
Pengujian hipotesis 05
Pengujian hipotesis 05Pengujian hipotesis 05
Pengujian hipotesis 05robin2dompas
 

La actualidad más candente (20)

Metode Penelitian Kuantitatif
Metode Penelitian KuantitatifMetode Penelitian Kuantitatif
Metode Penelitian Kuantitatif
 
Power point seminar proposal yunita rahmah
Power point seminar proposal yunita rahmahPower point seminar proposal yunita rahmah
Power point seminar proposal yunita rahmah
 
PPT Langkah - langkah Penelitian
PPT Langkah - langkah PenelitianPPT Langkah - langkah Penelitian
PPT Langkah - langkah Penelitian
 
Ppt Eksperimen
Ppt EksperimenPpt Eksperimen
Ppt Eksperimen
 
Skala pengukuran dalam penelitian
Skala pengukuran dalam penelitianSkala pengukuran dalam penelitian
Skala pengukuran dalam penelitian
 
Psikodiagnostik observasi
Psikodiagnostik observasiPsikodiagnostik observasi
Psikodiagnostik observasi
 
PPT Metode penelitian kuantitatif
PPT Metode penelitian kuantitatifPPT Metode penelitian kuantitatif
PPT Metode penelitian kuantitatif
 
Contoh Power Point Hasil Penelitian
Contoh Power Point Hasil PenelitianContoh Power Point Hasil Penelitian
Contoh Power Point Hasil Penelitian
 
Template PPT Skripsi.pptx
Template PPT Skripsi.pptxTemplate PPT Skripsi.pptx
Template PPT Skripsi.pptx
 
Proposal penelitian
Proposal penelitianProposal penelitian
Proposal penelitian
 
Contoh tabel data interval, data nominal, data ordinal, data distribusi freku...
Contoh tabel data interval, data nominal, data ordinal, data distribusi freku...Contoh tabel data interval, data nominal, data ordinal, data distribusi freku...
Contoh tabel data interval, data nominal, data ordinal, data distribusi freku...
 
Bab iii metode penelitian kualitatif
Bab iii metode penelitian kualitatifBab iii metode penelitian kualitatif
Bab iii metode penelitian kualitatif
 
Daftar isi dan lampiran
Daftar isi dan lampiranDaftar isi dan lampiran
Daftar isi dan lampiran
 
Uji Normalitas dan Homogenitas ppt-
Uji Normalitas dan Homogenitas ppt-Uji Normalitas dan Homogenitas ppt-
Uji Normalitas dan Homogenitas ppt-
 
Presentasi Hasil Penelitian (Karya Tulis IlmiaH)
Presentasi Hasil Penelitian (Karya Tulis IlmiaH)Presentasi Hasil Penelitian (Karya Tulis IlmiaH)
Presentasi Hasil Penelitian (Karya Tulis IlmiaH)
 
Teknik pengumpulan data penelitian eksperimen
Teknik pengumpulan data penelitian eksperimenTeknik pengumpulan data penelitian eksperimen
Teknik pengumpulan data penelitian eksperimen
 
NON PROBABILITY SAMPLING
NON PROBABILITY SAMPLINGNON PROBABILITY SAMPLING
NON PROBABILITY SAMPLING
 
Powerpoint kelompok kualitatif
Powerpoint kelompok kualitatifPowerpoint kelompok kualitatif
Powerpoint kelompok kualitatif
 
Beberapa pertanyaan dalam metode kuantitatif
Beberapa pertanyaan dalam metode kuantitatifBeberapa pertanyaan dalam metode kuantitatif
Beberapa pertanyaan dalam metode kuantitatif
 
Pengujian hipotesis 05
Pengujian hipotesis 05Pengujian hipotesis 05
Pengujian hipotesis 05
 

Destacado

Metodologi penelitian, desain studi &
Metodologi penelitian, desain  studi &Metodologi penelitian, desain  studi &
Metodologi penelitian, desain studi &Ira Masykura
 
Bab iii metode penelitian penelitian eksperimen murni
Bab iii metode penelitian penelitian eksperimen murniBab iii metode penelitian penelitian eksperimen murni
Bab iii metode penelitian penelitian eksperimen murnisafran hasibuan
 
Nonexperimental research design
Nonexperimental research designNonexperimental research design
Nonexperimental research designNursing Path
 
Penelitian pendidikan
Penelitian pendidikanPenelitian pendidikan
Penelitian pendidikanFppi Unila
 
Bermain dalam dunia anak anak adalah salah satu aktifitas yang paling menyena...
Bermain dalam dunia anak anak adalah salah satu aktifitas yang paling menyena...Bermain dalam dunia anak anak adalah salah satu aktifitas yang paling menyena...
Bermain dalam dunia anak anak adalah salah satu aktifitas yang paling menyena...ade fikri
 
Kuliah Umum Metodologi Penelitian RIK
Kuliah Umum Metodologi Penelitian RIKKuliah Umum Metodologi Penelitian RIK
Kuliah Umum Metodologi Penelitian RIKCatatan Medis
 
Etika Dalam Penelitian Sosial
Etika Dalam Penelitian SosialEtika Dalam Penelitian Sosial
Etika Dalam Penelitian Sosialthoyyibatus
 
Contoh prosedur penelitian tindakan kelas
Contoh prosedur penelitian tindakan kelasContoh prosedur penelitian tindakan kelas
Contoh prosedur penelitian tindakan kelasWanakisu Wanahugu
 
Bagan arus kegiatan penelitian
Bagan arus kegiatan penelitianBagan arus kegiatan penelitian
Bagan arus kegiatan penelitianMAC Co. Ltd.
 
Bab ii kajian pustaka penelitian eksperimen murni
Bab ii kajian pustaka penelitian eksperimen murniBab ii kajian pustaka penelitian eksperimen murni
Bab ii kajian pustaka penelitian eksperimen murnisafran hasibuan
 
penelitian ex post facto
penelitian ex post factopenelitian ex post facto
penelitian ex post factoRauza Tunnur
 
Komunikasi data kementerian kesehatan (komdat)
Komunikasi data kementerian kesehatan (komdat)Komunikasi data kementerian kesehatan (komdat)
Komunikasi data kementerian kesehatan (komdat)James Jeferson Tallo
 
PENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN ORANG TUA SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR PADA BI...
PENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN ORANG TUA SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR PADA BI...PENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN ORANG TUA SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR PADA BI...
PENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN ORANG TUA SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR PADA BI...Watowuan Tyno
 
Metode penelitian
Metode penelitianMetode penelitian
Metode penelitiandianeato
 
Penelitian eksperimen
Penelitian eksperimenPenelitian eksperimen
Penelitian eksperimenrifai88
 
Bab I, II, III Poposal
Bab I, II, III PoposalBab I, II, III Poposal
Bab I, II, III Poposalmumukholisah
 

Destacado (20)

Metodologi penelitian, desain studi &
Metodologi penelitian, desain  studi &Metodologi penelitian, desain  studi &
Metodologi penelitian, desain studi &
 
Bab iii metode penelitian penelitian eksperimen murni
Bab iii metode penelitian penelitian eksperimen murniBab iii metode penelitian penelitian eksperimen murni
Bab iii metode penelitian penelitian eksperimen murni
 
Nonexperimental research design
Nonexperimental research designNonexperimental research design
Nonexperimental research design
 
Penelitian pendidikan
Penelitian pendidikanPenelitian pendidikan
Penelitian pendidikan
 
Bermain dalam dunia anak anak adalah salah satu aktifitas yang paling menyena...
Bermain dalam dunia anak anak adalah salah satu aktifitas yang paling menyena...Bermain dalam dunia anak anak adalah salah satu aktifitas yang paling menyena...
Bermain dalam dunia anak anak adalah salah satu aktifitas yang paling menyena...
 
3. desain penelitian
3. desain penelitian3. desain penelitian
3. desain penelitian
 
Kuliah Umum Metodologi Penelitian RIK
Kuliah Umum Metodologi Penelitian RIKKuliah Umum Metodologi Penelitian RIK
Kuliah Umum Metodologi Penelitian RIK
 
Etika Dalam Penelitian Sosial
Etika Dalam Penelitian SosialEtika Dalam Penelitian Sosial
Etika Dalam Penelitian Sosial
 
Contoh prosedur penelitian tindakan kelas
Contoh prosedur penelitian tindakan kelasContoh prosedur penelitian tindakan kelas
Contoh prosedur penelitian tindakan kelas
 
Bagan arus kegiatan penelitian
Bagan arus kegiatan penelitianBagan arus kegiatan penelitian
Bagan arus kegiatan penelitian
 
Bab ii kajian pustaka penelitian eksperimen murni
Bab ii kajian pustaka penelitian eksperimen murniBab ii kajian pustaka penelitian eksperimen murni
Bab ii kajian pustaka penelitian eksperimen murni
 
penelitian ex post facto
penelitian ex post factopenelitian ex post facto
penelitian ex post facto
 
Komunikasi data kementerian kesehatan (komdat)
Komunikasi data kementerian kesehatan (komdat)Komunikasi data kementerian kesehatan (komdat)
Komunikasi data kementerian kesehatan (komdat)
 
PENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN ORANG TUA SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR PADA BI...
PENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN ORANG TUA SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR PADA BI...PENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN ORANG TUA SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR PADA BI...
PENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN ORANG TUA SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR PADA BI...
 
Metode penelitian
Metode penelitianMetode penelitian
Metode penelitian
 
116428671 karya-tulis-ilmiah-andeska
116428671 karya-tulis-ilmiah-andeska116428671 karya-tulis-ilmiah-andeska
116428671 karya-tulis-ilmiah-andeska
 
Penelitian eksperimen
Penelitian eksperimenPenelitian eksperimen
Penelitian eksperimen
 
Bab I, II, III Poposal
Bab I, II, III PoposalBab I, II, III Poposal
Bab I, II, III Poposal
 
Metode Eksperimen dalam Psikologi
Metode Eksperimen dalam PsikologiMetode Eksperimen dalam Psikologi
Metode Eksperimen dalam Psikologi
 
4.metode penelitian kuantitatif
4.metode penelitian kuantitatif4.metode penelitian kuantitatif
4.metode penelitian kuantitatif
 

Similar a Desain Penelitian Kuantitatif Non-Eksperimental

Penelitian deskriptif
Penelitian deskriptifPenelitian deskriptif
Penelitian deskriptifRauza Tunnur
 
1 - Apa Itu Penelitian
1 - Apa Itu Penelitian1 - Apa Itu Penelitian
1 - Apa Itu PenelitianRatzman III
 
Metode deskriptif dan survai
Metode deskriptif dan survaiMetode deskriptif dan survai
Metode deskriptif dan survaisisisiya
 
Metode deskriptif dan survai
Metode deskriptif dan survaiMetode deskriptif dan survai
Metode deskriptif dan survaisisisiya
 
Metode Penelitian Survey.pptx
Metode Penelitian Survey.pptxMetode Penelitian Survey.pptx
Metode Penelitian Survey.pptxaris112031
 
Proses Penelitian, Masalah, Variabel, dan Paradigma Penelitian
Proses Penelitian, Masalah, Variabel, dan Paradigma PenelitianProses Penelitian, Masalah, Variabel, dan Paradigma Penelitian
Proses Penelitian, Masalah, Variabel, dan Paradigma Penelitianshilvia putri
 
Makalah Rancangan penelitian (research design)
Makalah Rancangan penelitian (research design)Makalah Rancangan penelitian (research design)
Makalah Rancangan penelitian (research design)Krisna Indah Puspitasari
 
74464229 perbedaan-karakteristik-metode-penelitian-kualitatif-dan-kuantitatif
74464229 perbedaan-karakteristik-metode-penelitian-kualitatif-dan-kuantitatif74464229 perbedaan-karakteristik-metode-penelitian-kualitatif-dan-kuantitatif
74464229 perbedaan-karakteristik-metode-penelitian-kualitatif-dan-kuantitatifWarnet Raha
 
Metode dan penelitian
Metode dan penelitianMetode dan penelitian
Metode dan penelitian45454567
 
Pengertian metode dan metodologi penelitian
Pengertian metode dan metodologi penelitianPengertian metode dan metodologi penelitian
Pengertian metode dan metodologi penelitianTri Ramdani
 
Tahapan Penelitian Keperawatan
Tahapan Penelitian KeperawatanTahapan Penelitian Keperawatan
Tahapan Penelitian Keperawatanpjj_kemenkes
 
membuat penelitian sosial: pembentukan kerangka proposal
membuat penelitian sosial: pembentukan kerangka proposalmembuat penelitian sosial: pembentukan kerangka proposal
membuat penelitian sosial: pembentukan kerangka proposalIman Tauffany
 
METODE & INSTRUMEN PENGUMPULAN DATA PENELITIAN.pdf
METODE & INSTRUMEN PENGUMPULAN DATA PENELITIAN.pdfMETODE & INSTRUMEN PENGUMPULAN DATA PENELITIAN.pdf
METODE & INSTRUMEN PENGUMPULAN DATA PENELITIAN.pdfAnisyah Dewi Syah Fitri,M.Pd
 
Pengantar metodologi penelitian
Pengantar metodologi penelitianPengantar metodologi penelitian
Pengantar metodologi penelitianArip Amin
 

Similar a Desain Penelitian Kuantitatif Non-Eksperimental (20)

Penelitian deskriptif
Penelitian deskriptifPenelitian deskriptif
Penelitian deskriptif
 
1 - Apa Itu Penelitian
1 - Apa Itu Penelitian1 - Apa Itu Penelitian
1 - Apa Itu Penelitian
 
Metode deskriptif dan survai
Metode deskriptif dan survaiMetode deskriptif dan survai
Metode deskriptif dan survai
 
Metode deskriptif dan survai
Metode deskriptif dan survaiMetode deskriptif dan survai
Metode deskriptif dan survai
 
Jenis – jenis penelitian
Jenis – jenis penelitianJenis – jenis penelitian
Jenis – jenis penelitian
 
Research method
Research methodResearch method
Research method
 
Metode Penelitian Survey.pptx
Metode Penelitian Survey.pptxMetode Penelitian Survey.pptx
Metode Penelitian Survey.pptx
 
Proses Penelitian, Masalah, Variabel, dan Paradigma Penelitian
Proses Penelitian, Masalah, Variabel, dan Paradigma PenelitianProses Penelitian, Masalah, Variabel, dan Paradigma Penelitian
Proses Penelitian, Masalah, Variabel, dan Paradigma Penelitian
 
Makalah Rancangan penelitian (research design)
Makalah Rancangan penelitian (research design)Makalah Rancangan penelitian (research design)
Makalah Rancangan penelitian (research design)
 
Penelitian Survey
Penelitian SurveyPenelitian Survey
Penelitian Survey
 
74464229 perbedaan-karakteristik-metode-penelitian-kualitatif-dan-kuantitatif
74464229 perbedaan-karakteristik-metode-penelitian-kualitatif-dan-kuantitatif74464229 perbedaan-karakteristik-metode-penelitian-kualitatif-dan-kuantitatif
74464229 perbedaan-karakteristik-metode-penelitian-kualitatif-dan-kuantitatif
 
Metode dan penelitian
Metode dan penelitianMetode dan penelitian
Metode dan penelitian
 
Pengantar Statistika 1
Pengantar Statistika 1Pengantar Statistika 1
Pengantar Statistika 1
 
Pengertian metode dan metodologi penelitian
Pengertian metode dan metodologi penelitianPengertian metode dan metodologi penelitian
Pengertian metode dan metodologi penelitian
 
Tahapan Penelitian Keperawatan
Tahapan Penelitian KeperawatanTahapan Penelitian Keperawatan
Tahapan Penelitian Keperawatan
 
membuat penelitian sosial: pembentukan kerangka proposal
membuat penelitian sosial: pembentukan kerangka proposalmembuat penelitian sosial: pembentukan kerangka proposal
membuat penelitian sosial: pembentukan kerangka proposal
 
Evaluasi dalam Promosi Kesehatan
Evaluasi dalam Promosi KesehatanEvaluasi dalam Promosi Kesehatan
Evaluasi dalam Promosi Kesehatan
 
METODE & INSTRUMEN PENGUMPULAN DATA PENELITIAN.pdf
METODE & INSTRUMEN PENGUMPULAN DATA PENELITIAN.pdfMETODE & INSTRUMEN PENGUMPULAN DATA PENELITIAN.pdf
METODE & INSTRUMEN PENGUMPULAN DATA PENELITIAN.pdf
 
Pengantar metodologi penelitian
Pengantar metodologi penelitianPengantar metodologi penelitian
Pengantar metodologi penelitian
 
9. Desain Penelitian.pptx
9. Desain Penelitian.pptx9. Desain Penelitian.pptx
9. Desain Penelitian.pptx
 

Último

Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptxMemperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptxsalmnor
 
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAYSOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAYNovitaDewi98
 
Regresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptx
Regresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptxRegresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptx
Regresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptxRizalAminulloh2
 
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptxMateri Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptxSaujiOji
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7IwanSumantri7
 
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHANTUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHANwawan479953
 
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAKELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAppgauliananda03
 
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024RoseMia3
 
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMAE-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMAAmmar Ahmad
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptnabilafarahdiba95
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...Kanaidi ken
 
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...pipinafindraputri1
 
Modul Projek Bangunlah Jiwa dan Raganya - Damai Belajar Bersama - Fase C.pptx
Modul Projek Bangunlah Jiwa dan Raganya - Damai Belajar Bersama - Fase C.pptxModul Projek Bangunlah Jiwa dan Raganya - Damai Belajar Bersama - Fase C.pptx
Modul Projek Bangunlah Jiwa dan Raganya - Damai Belajar Bersama - Fase C.pptxRIMA685626
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxsyahrulutama16
 
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxJuliBriana2
 
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...Kanaidi ken
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"baimmuhammad71
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxwawan479953
 
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptxPPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptxriscacriswanda
 

Último (20)

Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptxMemperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
 
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAYSOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
 
Regresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptx
Regresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptxRegresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptx
Regresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptx
 
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptxMateri Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHANTUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
 
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAKELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
 
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
 
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMAE-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
 
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
 
Modul Projek Bangunlah Jiwa dan Raganya - Damai Belajar Bersama - Fase C.pptx
Modul Projek Bangunlah Jiwa dan Raganya - Damai Belajar Bersama - Fase C.pptxModul Projek Bangunlah Jiwa dan Raganya - Damai Belajar Bersama - Fase C.pptx
Modul Projek Bangunlah Jiwa dan Raganya - Damai Belajar Bersama - Fase C.pptx
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
 
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
 
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
 
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptxPPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
 

Desain Penelitian Kuantitatif Non-Eksperimental

  • 1. 1 DESAIN PENELITIAN KUANTITATIF NON EKSPERIMENTAL MATA KULIAH METODOLOGI PENELITIAN Kelompok 4 Virnanda Adani 25010112110304 Nurul Fitria 25010112130305 Awanis Farisa S 25010112140306 Dhenok Citra P 25010112130307 Rohmah Kusuma P 25010112130308 Kelas E 2012 FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG 2014
  • 2. 2 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sering kali seorang peneliti melakukan penelitian dengan membuktikan hipotesis atau menguji kebenarannya. Peneliti juga mencari berbagai referensi yang terbaru untuk mencari apakah yang telah diteliti dari topik yang sedang ia teliti, sehingga penelitiannya dapat disebut penelitian ulangan. Peneliti kemudian memperkaya pengetahuannya dengan mendalami teori yang telah ia pelajarai. Proses penelitian semacam ini disebut penelitian kuantitatif. Penelitian yang sering dilakukan di laboratorium merupakan jenis penelitian kuantitatif karena biasanya mereka sedang menguji hipotesis tertentu. Dalam proses penelitian, terdapat beberapa langkah sebelum akhirnya dilakukan analisis data. Prosesnya meliputi menentukan suatu masalah atau problem, lalu membuat suatu hipotesis. Setelah itu melakukan definisi dan kajian teori. Pada langkah ini peneliti mempelajari literatur sebanyak-banyaknya. Setelah itu baru mencari sampel kemudian menyusun instrumen juga mengumpulkan data. Setelah barulah peneliti menginterpretasikan temuannya dan menarik kesimpulan. Penelitian kuantitatif terdapat dua jenis, akan tetapi yang dibahas dalam paper ini merupakan peneliitian kuantitatif non eksperimental. Akan dijelaskan apa saja metode penelitian kuantitatif non eksperimental dan bagaimana aplikasinya dalam suatu penelitian. 1.2. RumusanMasalah 1. Apa pengertian dari desain penelitian kuantitatif non eksperimental? 2. Apa saja metode dan penerapannya yang terdapat pada desain penelitian kuantitatif non eksperimental? 1.3. Tujuan Untuk mengetahui pengertian desain penelitian kuantitatif non eksperimental dan macam-macam metodenya.
  • 3. 3 BAB II PEMBAHASAN 2.1. Pengertian Desain Penelitian Kuantitatif Non Eksperimental Desain penelitian adalah kerangka kerja yang digunakan untuk melakukan penelitian. Desain penelitian terbagi menjadi dua yaitu penelitian kuantitatif dan penelitian kualitatif. Penelitian kuantitatif dilaksanakan dengan menerapkan control yang ketat atas dasar teoritis, kerangka berpikir, instrument, teknik analisis, penarikan kesimpulan, penyusunan rekomendasi, dan lain-lain. Investigator atau peneliti menggunakan control untuk mengidentifikasi dan membatasi masalah (identification and limit the problem) yang akan diteliti dan berusaha membatasi efek-efek ekstra atau diluar variabel yang tidak dikaji. Penerapan berbagai manipulasi atau perlakuan, misalnya melalui sebuah eksperimen, merupakan salah satu contoh untuk menentukan ada atau tidaknya efek-efek ekstra tersebut. Pada penelitian kuantitatif terdapat dua macam penelitian yaitu non-eksperimental dan eksperimental. Desain non-eksperimen cenderung rendah dalam validitas internal (kemampuan mejelaskan hubungan sebab akibat) tetapi lebih tinggi pada validitas eksternal (kemampuan untuk menggeneralisasikan hasil penelitian). Sedangkan desain eksperimen cenderung tinggi dalam validitas internal (internal validity) tetapi lebih rendah di validitas eksternal (external validity). Desain penelitian kuantitatif non-eksperimental didasari oleh filsafat positivisme yang menekankan pada fenomena-fenomena objektif dan dikaji secara kuantitatif. Desain penelitian ini dilakukan dengan menggunakan angka-angka, pengolahan statistik, struktur dan percobaan terkontrol. Ada beberapa metode penelitian kuantitatif yang bersifat non-eksperimental, yaitu (Nana Saodih, 2005): a. Deskriptif b. Survei c. Perbandingan Kausal (Ex Post Facto) d. Komparatif e. Korelasional f. Tindakan
  • 4. 4 2.2. Macam-Macam Desain Penelitian Kuantitatif Non Eksperimental a. Penelitian Deskriptif Penelitan deskriptif adalah suatu metode penelitian yang menggambarkan fenomena-fenomena yang ada, yang berlangsung saat ini atau masa lampau. Penelitian ini tidak mengadakan manipulasi atau pengubahan pada variabel-variabel bebas, tetapi menggambarkan kondisi apa adanya (Nana Saodih, 2005). Berikut ini adalah ciri-ciri dari penelitian dengan desain deskriptif (Ketut Swarjana, 2012): - Umumnya bersifat cross sectional - Menggambarkan atau mendeskripsi suatu fenomena, kejadian, kondisi, fakta, dan lain-lain - Tidak membandingkan satu kelompok dengan kelompok lainnya - Pertanyaan tepat untuk penelitian deskriptif adalah what, where, when, how - Tidak memerlukan hippotesis, sehingga tidak perlu melakukan uji statistik - Analisis data umumnya menggunakan descriptif statistik - Studi tentang prevalence rate, proportion, rasio dan lain-lain. Berikut ini adalah beberapa contoh penelitian descriptive cross sectional:  Prevalence rate penyakit tuberculosis di wilayah Puskesmas x  Proporsi penyakit diabetes mellitus di Kecamatan x  Rasio penyakit asma dan hipertensi di Kabupaten x  Rata-rata Hb ibu hamil di Kabupaten x  Tingkat pengetahuan ibu post partum tentang perawatan tali pusat Penelitian deskriptif tidak hanya bisa mendiskripsikan suatu keadaan namun juga dapat mendeskripsikan keadaan dalam tahapan-tahapan perkembangannya. Penelitian demikian disebut penelitian perkembangan (developmental studies). Dalam penelitian perkembangan ada yang bersifat longitudinal (sepanjang waktu) dan ada yang bersifat cross sectional (dalam potongan waktu) (Nana Saodih, 2005). 1. Penelitian longitudinal Penelitian longitudinal adalah penelitian yang meneliti perkembangan sesuatu aspek atau suatu hal dalam seluruh periode waktu, atau tahapan perkembangan yang cukup panjang.
  • 5. 5 Karakteristik Penelitian Longitudinal Karakteristik dan cakupan utama dari penelitian longitudinal adalah sebagai berikut (Ruspini, 2000; Taylor et.al., 2000). a. Data dikumpulkan untuk setiap variabel pada dua atau lebih periode waktu tertentu. b. Subjek atau kasus yang dianalisis sama, atau setidaknya dapat diperbandingkan antara satu periode dengan periode berikutnya. c. Analisis melibatkan perbandingan data yang sama dalam satu periode dengan antar metode yang berbeda. Jenis Penelitian Longitudinal Terdapat tiga macam penelitian longitudinal, yaitu (Syukur Kholil, 2006): a. Penelitian Trend (Time Series) Penelitian trend (time series) merupakan salah satu bentuk penelitian longitudinal yang pada umumnya dilakukan untuk mengukur perubahan pendapat dan sikap masyarakat tentang hal-hal yang sedang hangat, misalnya siapa calon presiden, calon gubernur, atau calon walikota yang akan dipilih oleh para pemilih. Dalam penelitian trend (time series), pengumpulan data dilakukan minimal dua kali. Misalnya, pengumpulan data pertama dilakukan sebelum masa pemilihan kampanye, dan pengumpulan data yang kedua dilakukan setelah masa kampanye selesai, atau kira-kira satu minggu atau tiga hari lagi masa pemilihan. Anggota sampel dalam pengumpulan data pertama dan kedua harus berbeda. Tetapi masih dalam populasi yang sama. Misalnya, dalam pengumpulan data pertama yang diambil sebagai sampel penelitian adalah daerah A, D, F maka dalam pengumpulan data yang kedua anggota sampel diambil dari daerah B, C, dan E yang masih berada pada populasi penelitian. Perubahan pendapat para calon pemilih sebelum masa kampanye dan setelah berakhir kampanye akan diketahui melalui penelitian trend (time series) ini. Karena itu, sering sekali partai-partai politik, lembaga swadaya masyarakat, atau seorang calon presiden, calon gubernur dan sebagainya, melakukan atau mensponsori penelitian trend (time series) ini dapat melihat kekuatan dukungan calon pemilih dan melihat
  • 6. perubahan pendapat calon pemilih tentang siapa nama calon yang akan mereka pilih. Sehingga hasil penelitian trend (time series) ini dapat memprediksi kekuatan masing-masing calon dari waktu ke waktu sesuai dengan pergeseran dan perubahan pendapat di tengah-tengah masyarakat. 6 b. Penelitian Panel Penelitian panel juga bertujuan untuk melihat perubahan pendapat, sikap dan perilaku pada populasi tertentu. Masa pengumpulan data juga minimal dilakukan dua kali. Bedanya, dengan penelitian trend (time series) adalah dalam penelitian trend (time series)sampel penelitian pada setiap pengumpulan data pertama, kedua dan seterusnya, adalah berbeda tetapi dalam populasi yang sama. Sedangkan dalam penelitian panel, sampel penelitian pada pengumpulan data pertama dan kedua harus sama. Penelitian panel biasanya dilakukan untuk melihat mengukur perubahan pendapat, sikap dan perilaku sekelompok masyarakat sebelum dan sesudah diperkenalkan suatu program, produk atau hal-hal yang lain yang bersifat baru. Contoh penelitian panel yang pernah dilakukan di Indonesia adalah penelitian dari Godwin C. Chu, Alfian dan Wilbur Schramm yang berjudul Social Impact of Satellite Television in Rural Indonesia. Mereka juga meneliti bagaimana pengaruh sosial satelit televisi di daerah-daerah pedesaan di Indonesia. Sebanyak 2248 responden dari lima provinsi di Indonesia dijadikan sebagai sampel penelitian. Pengumpulan data pertama dilakukan pada tahun 1976 sebelum satelit Palapa pertama diluncurkan. Kemudian data dikumpulkan kembali dari responden yang sama pada tahun 1982, yaitu setelah sekitar enam tahun satelit Palapa diluncurkan, yang memungkinkan penduduk di daerah-daerah pedesaan dapat menonton televisi. Hasil penelitian mereka menunjukkan bahwa terjadi perubahan yang besar terhadap sikap dan prilaku masyarakat pedesaan sebelum dan sesudah masuknya televisi di tengah-tengah masyarakat. Perubahan itu meliputi segala aspek kehidupan, termasuk pengamalan agama dan kebiasaan bekerja.
  • 7. Kelebihan penelitian panel ini dibandingkan dengan penelitian trend (time series) dan kohort adalah bahwa penelitian panel dapat menelusuri lebih jauh siapa di antara responden yang mengalami perubahan sikap dan perilaku, dan faktor-faktor apa saja yang menyebabkan mereka mengalami perubahan sikap dan tingkah laku. Namun penelitian panel juga memiliki kelemahan. Biasanya dalam pengumpulan data kedua, jumlah responden semakin berkurang akibat berbagai faktor, seperti pindah alamat, atau meninggal dunia. 7 c. Penelitian Kohort Penelitian kohort adalah salah satu jenis penelitian longitudinal yang mengumpulkan data dua kali atau lebih. Penelitian kohort juga sama dengan penelitian trend (time series) yang mengambil data dari responden yang berbeda tetapi dalam populasi yang sama. Penelitian kohort juga bertujuan untuk mengukur perubahan pendapat, sikap dan perilaku responden dari waktu ke waktu. Misalnya, seorang peneliti ingin meneliti bagaimana perubahan kebiasaan menonton televisi seorang anak yang berusia 5 tahun, setelah ia berusia 10 tahun dan kemudian 15 tahun. Apakah terjadi peningkatan frekuensi waktu menonton setelah anak berusia 10 dan 15 tahun atau justru pengurangan. Meneliti masalah seperti itu sesuai digunakan penelitian kohort. Ada dua cara yang dapat dilakukan untuk penelitian kohort. Pertama, dengan meneliti kebiasaan sekumpulan anak yang berusia 5 tahun tadi menonton televisi. Lima tahun kemudian, anak-anak yang berusia 10 tahun dari sampel yang berbeda tetapi dalam populasi yang sama, diteliti kembali dengan mengajukan pertanyaan yang sama. Kemudian setalah lima tahun, dilakukan kembali penelitian terhadap anak yang berusia 15 tahundari sampel yang berbeda dalam populasi yang sama. Dengan demikian dapat diketahui perubahan kebiasaan menonton televisi pada anak-anak usia 5, 10, dan 15 tahun. Kedua, melakukan penelitian pada waktu yang sama sekaligus kepada anak-anak yang berusia 5, 10, dan 15 tahun, dengan mengajukan pertanyaan yang sama. Karena dipandang bahwa anak-anak yang berusia 10 tahun sekarang tidak jauh berbeda dengan anak-
  • 8. anak yang berusia 5 tahun setelah mereka berusia 10 tahun kelak. Demikian juga dengan anak berusia 15 tahun. Kelebihan cara yang pertama, bias perubahan lingkungan situasi dan kondisi masyarakat yang senantiasa berubah dapat dihindari. Namun, kelemahannya adalah terlalu lama memakan waktu untuk menunggu anak-anak berusia 5 tahun menjadi 10 tahun dan 15 tahun. Keadaan ini memerlukan waktu dan tenaga serta dana yang lebih banyak. Kelebihan cara yang kedua, dapat menghemat waktu, tenaga dan dana. Disamping itu, hasil penelitian dapat diketahui lebih cepat. Namun kelemahannya, dapat terjadi bias perubahan lingkungan yang begitu cepat. Anak-anak yang berusia 10 dan 15 tahun saat ini bisa berbeda dengan anak-anak yang berusia 10 dan 15 tahun pada waktu 5 hingga 10 tahun ke depan. 8 2. Penelitian cross sectional Penelitian cross sectional adalah penelitian dalam satu tahapan atau satu periode waktu, hanya meneliti perkembangan dalam tahapan-tahapan tertentu saja. Tujuan Penelitian Cross Sectional Tujuan penelitian cross sectional menurut Budiarto (2004) yaitu sebagai berikut: a. Mencari prevalensi serta isidensi satu atau beberapa penyakit tertentu yang terdapat di masyarakat. b. Memperkirakan adanya hubungan sebab akibat pada penyakit-penyakit tertentu dengan perubahan yang jelas. c. Menghitung besarnya resiko tiap kelompok, resiko relatif, dan resiko atribut. Ciri-Ciri Penelitian Cross Sectional Ciri-ciri penelitian cross sectional menurut Budiarto (2004) yaitu sebagai berikut: a. Pengumpulan data dilakukan pada satu saat atau satu periode tertentu dan pengamatan subjek studi hanya dilakukan satu kali selama satu penelitian.
  • 9. b. Perhitungan perkiraan besarnya sampel tanpa memperhatikan 9 kelompok yang terpajan atau tidak. c. Pengumpulan data dapat diarahkan sesuai dengan kriteria subjek studi. Misalnya hubungan antara Cerebral Blood Flow pada perokok, bekas perokok dan bukan perokok. d. Tidak terdapat kelompok kontrol dan tidak terdapat hipotesis spesifik. e. Hubungan sebab akibat hanya berupa perkiraan yang dapat digunakan sebagai hipotesis dalam penelitian analitik atau eksperimental. Kelebihan dan Kelemahan Penelitian Cross Sectional Kelebihan penelitian cross sectional yang dikutip dari Sayogo (2009) adalah sebagai berikut: a. Studi cross sectional memungkinkan penggunaan populasi dari masyarakat umum, tidak hanya para pasien yang mencari pengobatan, hingga generalisasinya cukup memadai b. Relatif murah dan hasilnya cepat dapat diperoleh c. Dapat dipakai untuk meneliti banyak variabel sekaligus d. Jarang terancam loss to follow-up (drop out) e. Dapat dimasukkan ke dalam tahapan pertama suatu penelitian kohort atau eksperimen, tanpa atau dengan sedikit sekali menambah biaya f. Dapat dipakai sebagai dasar untuk penelitian selanjutnya yang bersifat lebih konklusif g. Membangun hipotesis dari hasil analisis Kelemahan penelitian cross sectional yang dikutip dari Sayogo (2009) adalah sebagai berikut: a. Sulit untuk menentukan sebab akibat karena pengambilan data risiko dan efek dilakukan pada saat yang bersamaan (temporal relationship tidak jelas) b. Studi prevalens lebih banyak menjaring subyek yang mempunyai masa sakit yang panjang daripada yang mempunyai masa sakit yang pendek, karena inidividu yang cepat sembuh atau cepat meninggal mempunyai kesempatan yang lebih kecil untuk terjaring dalam studi c. Dibutuhkan jumlah subjek yang cukup banyak, terutama bila variabel yang dipelajari banyak
  • 10. d. Tidak menggambarkan perjalanan penyakit, insidensi maupun 10 prognosis e. Tidak praktis untuk meneliti kasus yang jarang f. Tidak menggambarkan perjalanan penyakit Rancangan Penelitian Cross Sectional Penelitian cross sectional adalah sesuatu penelitian dimana variabel-variabel yang termasuk faktor resiko dan variabel-variabel yang termasuk efek diobservasi sekaligus pada waktu yang sama. Oleh karena itu, rancangan (desain) penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut: Dari skema di atas dapat disimpulkan bahwa langkah-langkah penelitian cross sectional dalah sebagai berikut (Notoatmodjo, 2002): a. Mengidentifikasi variabel-variabel penelitian dan mengidentifikasi faktor resiko dan faktor efek. b. Menetapkan subjek penelitian. c. Melakukan observasi atau pengukuran variabel-variabel yang merupakan faktor resiko dan efek sekaligus berdasarkan status keadaan variabel pada saat itu (pengumpulan data). d. Melakukan analisis korelasi dengan cara membandingkan proporsi antar kelompok-kelompok hasil observasi (pengukuran). Contoh Penelitian Cross Sectional Contoh sederhana: ingin mengetahui hubungan antara anemia besi pada ibu hamil dengan berat badan bayi lahir (BBL), dengan menggunakan rancangan atau pendekatan cross sectional (Notoatmodjo, 2002).
  • 11. a. Tahap pertama: mengidentifikasi variabel-variabel yang akan diteliti 11 dan kedudukkannnya masing-masing:  Variabel dependen (efek): Berat badan bayi lahir  Variabel independen (resiko): Anemia besi pada ibu hamil b. Tahap Kedua: menetapkan studi penelitian atau populasi dan sampelnya. Subjek penelitian disini adalah ibu-ibu yang baru melahirkan, namun perlu dibatasi dari daerah mana mereka ini dapat diambil, apakah lingkup di Rumah Sakit Umum, Rumah Sakit Bersalin, atan Rumah Bersalin. Demikian pula batas waktunya juga ditentukan. Kemudian cara pengambilan sampelnya, apakah berdasarkan teknik random atau non random. c. Tahap Ketiga: melakukan pengumpulan data, observasi atau pengukuran terhadap variabel dependen dan independen (dalam waktu yang sama). Caranya, mengukur berat badan bayi yang baru dilahirkan dan memeriksa Hb darah ibu. d. Tahap Keempat: mengolah dan menganalisis data dengan cara membandingkan antara berat badan bayi lahir dengan Hb darah ibu. Dari analisis ini akan diperoleh bukti adanya atau tidak adanya hubungan antara anemia besi dengan berat badan bayi lahir. b. Penelitian Survei Penelitian survei digunakan untuk mengumpulkan informasi berbentuk opini dari sejumlah besar orang terhadap isu-isu tertentu. Ada 3 karakter utama dari survei (Nana Saodih, 2005): 1) Informasi dikumpulkan dari sekelompok besar orang untuk mendeskripsikan beberapa karakteristik tertentu seperti: kemampuan, sikap, kepercayaan, pengetahuan dari populasi; 2) Informasi dikumpulkan melalui pengajuan pertanyaan (umumnya tertulis walaupun bisa juga lisan) dari suatu populasi; 3) Informasi diperoleh dari sampel, bukan dari populasi. Tujuan utama dari penelitian survei adalah mengetahui mengetahui gambaran umum karakteristik dari populasi.
  • 12. 12 c. Penelitian Perbandingan Kausal (Ex-Post Facto) Bertujuan untuk meneliti hubungan sebab akibat atau kemungkinan hubungan sebab akibat dengan cara mengamati akibat yang ada dan mencari kembali factor-faktor yang mungkin menjadi penyebab dari akibat itu melalui pengumpulan data tertentu. Berbeda dengan penelitian eksperimen, penelitiaan ini tidak mengumpulkan data dalam keadaan terkontrol. Penelitian perbandingan kausal ini bersifat ex-post facto yaitu data dikumpulkan setelah semua peristiwa yang dipermasalahkan berlalu. Misalnya:  Penelitian tentang pemberian ASI Eksklusif pada bayi selama 6 bulan yang menyebabkan bayi tersebut sehat.  Penelitian tentang pola perilaku dan prestasi kerja seorang dokter kepala Puskesmas yang berkaitan dengan perbedaan usia menduduki jabatan, dengan cara menggunakan data deskriptif mengenai tingkah laku dan prestasi kerja yang dicatat atau dapat dicapai sebelum yang bersangkutan menduduki jabatan. d. Penelitian Komparatif Penelitian komparatif diarahkan untuk mengetahui perbedaan antara dua kelompok atau lebih dalam variabel yang diteliti. Dalam penelitian ini tidak ada pengontrolan variabel, maupun manipulasi. Penelitian dilakukan secara alamiah, peneliti mengumpulkan data dengan menggunakan instrumen yang bersifat mengukur (Nana Saodih, 2005). Desain penelitian kausal-komparatif dapat dibedakan menjadi dua, yaitu desain penelitian kohort dan desain penelitian kasus kontrol (Nursalam, 2003). 1) Desain penelitian kohort (cohort) Pendekatan yang dipakai pada desain penelitian kohort adalah pendekatan waktu secara longitudinal atau time period approach. Sehingga penelitian ini disebut juga penelitian prospektif. Penelitian prospektif adalah penelitian yang dilakukan berupa pengamatan terhadap peristiwa yang belum dan yang akan terjadi yang dilakukan satu kali atau lebih dengan memakan waktu yang lama (Follow Up Research) (Nursalam, 2003).
  • 13. 13 Kelebihan dan Kelemahan Penelitian Cohort Kelebihan penelitian cohort adalah sebagai berikut: a. Bisa mengatur komparabilitas antara kelompok kasus dan kelompok control. b. Ada uniformitas atau keseragaman observasi, baikterhadap faktor resiko maupun efek dari waktu ke waktu berikutnya. c. Dapat langsung menetapkan besarnya angka risiko dari waktu ke waktu berikutnya. Kelemahan penelitian cohort adalah sebagai berikut: a. Membutuhkan waktu lama. b. Memerlukan sarana dan pengelolaan rumit serta subjek penelitian yang cukup besar,sehingga lebih mahal. c. Ada kemungkinan subjek penelitian yang drop out dan hal ini akan mengganggu analisis hasil. d. Pada jenis penyakit atau tindakan tertentu bisa menghadapi kendala etika atau bisa kurang atau tidak etis, karena faktor risiko yang ada pada subjek akan diamati sampai terjadinya efek. Rancangan Penelitian Cohort
  • 14. 14 Contoh Penelitian Cohort Contoh yang cukup populer ialah penelitian hubungan antara kebiasaan merokok dan Ca paru. Tahapan-tahapannya sebagai berikut : a. Mengidentifikasi faktor efek (variabel dependen) dan risiko (variabel independen) serta variabel-variabel pengendali (variabel kontrol).  Variabel dependen : Ca Paru  Variabel independen : merokok  Variabel pengendali : umur, pekerjaan dan sebagainya. b. Menetapkan subjek penelitian, yakni menetapkan populasi dan sampel. Misalnya populasinya semua laki-laki diwilayah tertentu, dengan umur antara 35-55 , baik yang merokok maupun yang tidak merokok. c. Mengidentifikasi subjek yang merokok (resiko positif) atau dengan kata lain subjek dengan efek negatif. d. Mengidentifikasi kelompok control,yakni subjek yang tidak merokok (resiko negatif). Jumlahnya kurang lebih sama dengan kelompok yang merokok. e. Mengobservasi perkembangan subjek baik kelompok kasus dengan risiko positif maupun kelompok control,sampai waktu tertentu umpama 10 atau 15 tahun kedepan. Dilihat dalam kurun waktu itu timbul tidaknya efek pada kedua kelompok. f. Analisis data. Caranya dengan membandingkan proporsi orang-orang menderita CA Paru dengan orang-orang yang tidak menderita Ca Paru, iantara kelompok risiko positif dan kelompok risiko negatif ( kelompok perokok dan kelompok yang tidaak merokok atau kelompok kasus dan kelompok control). 2) Desain penelitian kasus kontrol (case control) Desain penelitian kasus kontrol merupakan kebalikan dari desain penelitian kohort, dimana peneliti melakukan pengukuran pada variabel terikat terlebih dahulu. Sedangkan variabel bebas diteliti secara retrospektif untuk menentukan ada tidaknya pengaruh pada variabel terikat. Penelitian retrospektif adalah penelitian berupa pengamatan terhadap peristiwa-peristiwa yang yang telah terjadi bertujuan untuk mencari faktor yang berhubungan dengan penyebab (Nursalam, 2003).
  • 15. 15 Kelebihan dan Kelemahan Penelitian Case Control Kelebihan penelitian case control adalah sebagai berikut: a. Tidak menghadapi kendala etik seperi pada rancangan penelitian eksperimental dan rancangan penelitian eksperimental dan rancangan penelitian cohort. b. Hasil penelitiannya lebih tajam,karena adanya kesamaan waktu antara kelompok kasus dan kelompok kontrol serta adanya pembatasan atau pengendalian faktor risiko. c. Tidak memerlukan waktu yang lama. Kelemahan penelitian case control adalah sebagai berikut: a. Objektivitas dan realibilitas kurang pada pengukuran variabelnya, karena andaikan menggunakan subjek yang masih hidup, subjek harus mengingat kembali faktor risikonya. b. Efek variabel luar tidak bisa diketahui, karena secara teknis tidak dapat dikendalikan atau tidak terkendalikan ketika dilakukan matching. c. Kadang-kadang ada kesulitan di dalam memilih kelompok kontrol, karena banyaknya faktor risiko yang harus dikendalikan. Rancangan Penelitian Case Control Contoh Penelitian Case Control Sebagai contoh, seperti ditulis oleh Pratiknya (2001) diteliti hubungan antara kelahiran dengan berat bayi rendah dengan kebiasaan merokok pada waktu hamil. Kasus seperti ini pernah diteliti oleh Kelse et al yakni hubungan antara kelainan bawaan pada ibu-ibu hamil yang merokok
  • 16. (Budiarto,2004). Diketahui dalam kasus ini bahwa paritas ibu, faktor usia, dan ante natal care (ANC) adalah faktor-faktor yang berpengaruh pada berat badan tersebut, baik positif maupun negatif. 16 Langkah-langkah yang perlu dilakukan untuk penelitian ini ialah : a. Identifikasi variabel-variabel penelitian, dan menyusun dalam urutan waktu :  Variabel tergantung (efek): kelahiran dengan berat bayi rendah.  Variabel Bebas (faktor risiko) yang dipelajari: kebiasaan merokok waktu hamil.  Variabel Bebas (faktor risiko) yang dikendalikan (dikontrol) : paritas,usia,dan ANC Ditetapkan pula definisi operasionalnya mengenai batasan bayi lahir rendah, ukuran kebiasaan merokok, skalanya bagaimana ,bila kriteria ordinal, berapa batang sehari,dsb. b. Menetapkan populasi penelitian. Bila kasus sedikit seluruh populasi diteliti,bila banyak dilakukan sampling dengan teknik sampling yang adekuat. Mengenai masalah maksimalisasi variabilitas faktor risiko, dalam hal ini tidak perlu diperhatikan karena faktor risiko dikendalikan dengan matching. c. Melakukan identifikasi kasus, yakni subjek-subjek yang mempunyai kriteria efek positif. Misalnya dilakukan penelitian disuatu desa tertentu pada periode, sebut saja dari tahun 2001 awal sampai dengan 2003 akhir. Dalam hal ini dilakukan penemuan kasus pada tiap kelahiran dengan berat bayi rendah di desa tertentu tersebut,pada periode tahun tersebut. Cara ini paling mudah ialah melihat data sekunder dirumah sakit terdekat dengan desa tertentu itu, dan subjek berasal dari desa itu. d. Langkah berikutnya ialah melakukan pemilihan kontrol. Kontrol dipilih dari populasi atau sampel, darimana subjek kasus diambil. Dalam hal ini variabel bebas dari faktor risiko yang dikendalikan (dikontrol) dijadikan faktor matching. Caranya tiap kali ditemukan subjek kasus dengan faktor usia ,paritas, dan status ANC tertentu,dicari seorang subjek kontrol ,yakni subjek dengan kriteria negatif, artinya sebalikny
  • 17. dari kasus yang diteliti, yaitu ibu yang melahirkan dengan berat noral, namun usia, paritas, dan status ANC sama. Inilah matchingnya. Dengan demikian variabel usia, paritas, dan ANC tidak lagi berpengaruh pada efek atau variabel tergantung. Jadi ada keseimbangan antara kelompok subjek kasus dengan kelompok subjek kontrol. Namun sebagai catatan, bila faktor risiko tersebut cukup banyak yang harus dikendalikan sebagai variabel pengganggu, maka bisa sulit untuk memperoleh subjek yang bersih dari variabel luar. Bila terjadi demikian tidak perlu semua variabel luar dikontrol, namun tetap dimasukkan sebagai variabel yang berpengaruh, nantinya akan dipelajari, dengan teknik skoring. Untuk kemudian diperhitungkan atau dikendalikan pengaruhnya terhadap efek atau variabel tergantung dengan analisis statistik. e. Langkah terakhir adalah melakukan analisis hasil, dengan uji statistik korelasi antara aktor risiko dengan efek atau nilai dari variabel tergantung. Mengenai teknik uji statistiknya tergantung pada skala variabelnya, apakah ordinal, nominal atau interval atau rasio. Bila nominal atau ordinal bisa dilakukan misalnya dengan uji proporsi chi-kuadrat atau yang sejenis dan demikian pula bila ukurannya interval 17 atau rasio bia menggunakan uji korelasi yang sesuai. e. Penelitian Korelasional Penelitian korelasional adalah penelitian yang menghubungkan variabel yang satu dengan yang lainnya, selanjutnya mengujinya secara statistik (uji hipotesis) atau dikenal dengan uji korelasi yang menghasilkan koefisien korelasi. Korelasi positif berarti nilai yang tinggi dalam suatu variabel berhubungan dengan nilai yang tinggi pada variabel yang lain. Korelasi negatif berarti nilai yang tinggi pada suatu variabel berhubungan dengan nilai yang rendah pada variabel lainnya. Keuntungan dari penelitian korelasi adalah relatif mudah, cepat, dan inexpensive way dalam memperoleh dan memproses data yang digunakan untuk menginvestigasi hubungan-hubungan variabel yang diteliti. Misalnya:  Penelitian tentang korelasi antara tinggi badan dan berat badan, tidak berarti badan yang tinggi menyebabkan badan menjadi berat, tetapi antara keduanya ada hubungan kesejajaran. Bisa juga terjadi yang sebaliknya yaitu
  • 18. ketidaksejajaran (korelasi negatif), badannya tinggi tapi timbangannya rendah (ringan).  Hubungan antara Hb ibu hamil dengan berat badan bayi yang dilahirkan.  Hubungan antara umur dengan tekanan darah diastolik.  Hubungan antara intensitas pendidikan kesehatan dengan kejadian demam 18 berdarah wilayah kerja Puskesmas x. f. Penelitian Tindakan Penelitian tindakan (action research) merupakan penelitian yang diarahkahkan untuk memecahkan masalah atau perbaikan. Penelitian ini difokuskan kepada perbaikan proses maupun perbaikan hasil kegiatan. Proses kerja penelitian tindakan terdiri dari 4 langkah yang berlangsung secara siklis yaitu perencanaan, tindakan, eveluasi dan refleksi. Selanjutnya dilakukan perencanaan ulang, tindakan ulang, evaluasi ulang, dan refleksi ulang (Sudarwan Danim, 2002) Oleh karenanya penelitian tindakan bersifat praktis, langsung, dan relevan, dengan situasi dunia kerja saat ini. Hasil penelitian menjadi kerangka dasar bagi tindakan-tindakan atau kebijakan-kebijakan baru. Kekurangan penelitian tindakan adalah kurang memiliki ketertiban ilmiah karena validitas internal dan eksternal lemah. Ciri penelitian tindakan adalah bersifat situasional dan sampelnya terbatas, serta control terhadap variabel bebas sangat kecil (Sudarwan Danim, 2002). Misalnya: Seorang peneliti ingin mengetahui model komunikasi yang efektif antara perawat dan pasien yang dirawat di rumah sakit. Pada tahap awal, peneliti mendesain sebuah model komunikasi persuasif, dilanjutkan dengan implementasi, observasi, dan refleksi. Berdasarkan hasil refleksi tersebut, peneliti melakukan desain ulang mengenai bagaimana model koomunikasi persuasif itu dilakukan. Selanjutnya dilakukan implementasi ulang, observasi ulnag, dan refleksi ulang. Tindakan ini dapat dilakukan “terus-menerus” sampai dengan ditemukan model komunikasi yang dipandang paling efektif.
  • 19. 19 BAB III PENUTUP 3.1. Simpulan Desain penelitian adalah kerangka kerja yang digunakan untuk melakukan penelitian. Desain penelitian terbagi menjadi dua yaitu penelitian kuantitatif dan penelitian kualitatif. Pada penelitian kuantitatif terdapat dua macam penelitian yaitu non-eksperimental dan eksperimental. Desain penelitian kuantitatif non-eksperimental didasari oleh filssafat positivisme yang menekankan pada fenomena-fenomena objektif dan dikaji secara kuantitatif. Terdapat beberapa jenis metode penelitian yang dapat dimasukan ke dalam desain penelitian kuantitatif yang bersifat non eksperimental yaitu: deskriptif, survei, ex post facto, komparatif, korelasional dan penelitian tindakan. 3.2. Saran Dalam penulisan laporan maupun karya ilmiah sebaiknya disesuaikan antara isi dengan pemilihan desain penelitian yaitu kuantatif atau kualitatif. Dalam desain penelitian kuantitaf non eksperimental sendiri terdapat banyak macam metodenya sehingga penyesuaian keduanya penting dan tidak terjadi kesalahan maupun ketimpangan.
  • 20. 20 DAFTAR PUSTAKA Budiarto, Eko. 2004. Metodologi Penelitian Kedokteran : Sebuah Pengantar. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC. Danim, Sudarwan. 2002. Riset Kperawatan: Sejarah dan Metodologi. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran. Kholil, Syukur. 2006. Metodologi Penelitian. Bandung: Citapustaka Media. Nursalam. 2003. Konsep & Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan: Pedoman Skripsi, Tesis, dan Instrumen Penelitian Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika. Notoatmodjo. 2002. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : PT Rineka Citra. Sayogo, Savitri. 2009. Studi Cross-sectional Atau Potong Lintang. Sukmadinata, Nana Syaodih. 2010. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Swarjana, Ketut. 2012. Metodologi Penelitian Kesehatan. Yogyakarta: CV Andi Offset.