SlideShare una empresa de Scribd logo
1 de 24
HIMPUNAN
A. PENDAHULUAN :
1. Himpunan ( Set ) : Sekelompok atau satu koleksi / daftar dari obyek-obyek yang
berada dalam satu kesatuan.
Obyeknya berupa bilangan, orang , huruf dsb.
Obyek tersebut dinamakan elemen atau unsur atau anggota.
2. Notasi : Himpunan dinyatakan dengan huruf besar
Misalkan sbb : A, B, C, … dst.
Obyeknya dinyatakan dengan huruf kecil : misalkan a, b, c, … dst.
Mis : D = {a, b, c, d}

disebut a Є D

3. Cara menyatakan suatu himpunan :
a. Pendaftaran ( tabular ) :
Contoh :
A= { 1, 2, 3, 4, …10}
b. Ciri-ciri
Ditandai dengan

{}

A= { x | x adalah nama bulan dalam setahun }
R= { x | 3 adalah < x < 9 , x bilangan asli }
4. Beberapa statement :
 Ada himpunan yang tidak bisa dinyatakan denagn cara pencirian seperti :
X ={ baju si A, sepeda si B, ayam si C, cincin si D }
 Himpunan finite adalah himpunan terbatas, sedangkan himpunan infinite
merupakan himpunan tak terbatas.
Contoh :
-

Himpunan finite : A = { 1, 2, 3, …..1000 }

5
-

Himpunan infinite : B = { 1, 2, 3, …. }

Contoh:
1. Yang merupakan himpunan adalah:
a. Himpunan warna lampu lalu lintas
b. Kumpulan bilangan prima kurang dari 10
c. I = { x ç x < 10, x bilangan cacah }
d. H = { 1, 3, 5, 6 }
Penjelasan:
a. Obyek pada himpunan warna lampu lalu lintas dapat didefinisikan dengan jelas,
yaitu merah, kuning dan hijau.
b. Obyek pada kumpulan bilangan prima kurang dari 10 adalah 2, 3 ,5 dan 7.
c. Obyek pada himpunan I adalah 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8 dan 9
d. Obyek pada himpuanan H sudah jelas yaitu 1, 3, 5 dan 6
2. Yang bukan merupakan himpunan adalah:
a.
b.
c.
d.

Kumpulan warna yang menarik
Kumpulan lukisan yang indah
Kumpulan siswa yang pintar
Kumpulan rumah bagus

B. MACAM – MACAM HIMPUNAN :
1.

HIMPUNAN YANG SAMA.
Himpunan A dikatakan sama dengan himpunan B , jika kedua himpunan itu
memiliki anggota yang sama.
Contoh :
A = { 2, 3, 4 }

B = { 2, 3, 4 }

C = { 1, 2, 2, 1 }

D = { 1, 2 }

Dikatakan A = B dan C = D

6
2. HIMPUNAN KOSONG
Himpunan yang tidak memiliki anggota. Dilambangkan dengan : { } atau Ø
Catatan :
Himpunan kosong merupakan himpunan bagian dari seluruh himpunan.
Contoh
1.
2.

3.

Himpunan bilangan genap kurang dari 2
Himp Bilangan Genap yang habis dibagi 3

HIMPUNAN BAGIAN ( subset ) :

⊂

Dilambangkan dengan :
A disebut himpunan bagian dari B, jika setiap elemen atau unsur himpunan A,
juga anggota himpunan B.
Contoh :
A = { 5, 6, 7 }
B = { 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9 }
Dikatakan :

A ⊂B

 Himpunan Bagian Murni : Jika setiap anggota A juga anggota B, dan
sekurang-kurangnya ada satu anggota himpunan B yang bukan anggota
himpunan A.
Dinyatakan dengan : A ⊂ B

dan

A≠B

Contoh : C = { 1, 3, 5 }
D = { 5, 4, 3, 2, 1 }
Dikatakan C ⊂ D
Catatan : A ⊂ B (subset), dapat ditulis dengan
B ⊃ A (superset)
Jumlah himpunan bagian dari suatu himpunan dirumuskan sbb :
Banyak himpunan bagian = 2n
7
n : jumlah unsur himpunan tersebut
contoh :
Misalkan A = {a, b, c }, berapa buah himpunan bagian dari A ?
Jawab : Himpunan bagian dari A : 23 = 8 buah.
4. Anggota himpunan:
Setiap benda atau obyek yang termasuk dalam suatu himpunan disebut anggota atau
elemen dan dilambangkan dengan " ", sedang untuk menyatakan bahwa suatu benda
atau obyek bukan anggota suatu himpunan digunakan lambang " ".
Contoh:
S = { 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10 }
P = { 2, 4, 6, 8, 10 } dan
Q = { 1, 3, 5 }
Maka :
2 P atau “ 2 anggota P “
6
P atau “ 6 anggota P “
3 P atau “ 3 bukan anggota P “
1
3

P atau “ 1 bukan anggota P “
Q atau “ 3 anggota Q “

5

Q atau “ 5 anggota Q“

 Diagram Garis (line diagram) :
Cara lain untuk menggambarkan hubungan-hubungan diantara himpunan,
disebut dengan diagram garis.
Contohnya :
- A ⊂ B digambarkan sbb :

B
A

- A ⊂ B dan B ⊂ C

:

C
B
A
8
- Mis P = { a }
Q={b}
R = { a, b }
Maka diagram garisnya sbb :

R

P

Q

LATIHAN :
Buat diagram garis dari :
A= {x}
B= {x, y }
C= {x, y, z}
D= {x, y, w}

4. PERBANDINGAN HIMPUNAN
- Himpunan A dan himpunan B dapat dibandingkan jika A ⊂ B atau B ⊂ A
- Dua himpunan tidak dapat dibandingkan jika :
A ⊂ B

;

B ⊂A

Contoh :
A= {a, b, c, d}
B= {b,c}
C= {b, c, d, e}
Maka himpunan A dapat dibandingkan dengan himpunan B.

9
5. HIMPUNAN SEMESTA ( Universal Set )
Suatu himpunan yang punya anggota-anggota dari lingkup masalah yang diselidiki.
Misalkan :
U = adalah himpunan dari mahasiswa-mahasiswa UI
Maka :
U = {x | x adalah mahasiswa UI }
P = {x | x adalah mahasiawa FEUI }
Q = {x | x adalah anggota MAPALA UI }
Dikatakan P

⊃ U dan Q ⊃ U, sehingga U disebut sebagai himpunan semesta.

Gambar diagram venn :

u
6. HIMPUNAN KOMPLEMEN :
Komplemen himpunan A adalah setiap x yang bukan anggota himpunan A.
Dinyatakan dengan : A’ = Ac = {x |x ∉ A }
Contoh : U = { 1,2,3,4,5,6,7,8,9 }
A = { 1,2,3,5,7,9 }
Maka A ‘ = Ac = { 4, 6, 8 } disebut komplemen A
7. BILANGAN KARDINAL : jumlah unsur atau anggota dari suatu himpunan.
Notasi : n ( A ) atau |A|
Contoh :
A = {x | x adalah nama hari seminggu }
Dikatakan n ( A ) = 7 atau |A| = 7
Catatan :

10
Nilai bilangan kardinal ada yang berhingga dan ada yang tak berhingga.
8. HIMPUNAN SEDERAJAT :
Dua himpunan atau lebih yang memiliki bilangan kardinal sama, disebut sederajat.
Contoh : A = { 1,2,3 }

B = { a,b,c }

Maka : n( B ) dan disebut sederajat.
9. HIMPUNAN LEPAS DAN BERSENDI
Suatu himpunan disebut bersendi jika himpunan-hipunan tersebut memiliki unsur
yang sama .
Contoh : A = {a,b,c,d}
B = {b,c}
A dan B bersendi ; unsur yang sama (b,c) disebut unsur sekutu .
Kesimpulan :
- Dua himpunan atau lebih disebut bersendi (joint) , jika masing-masing
himpunan mengandung paling sedikit satu unsur sekutu.
- Dua atau lebih himpunan yang tidak memiliki unsur sekutu dinamai himpunan
lepas ( disjoint set ).
10. PRODUCT SET
Product set dari himpunan A dan himpunan B , adalah kumulan dari pasangan
(a,b) dimana a є A dan b є B
Jumlah product set dari himpunan A dengan m anggota dan himpunan B dengan n
anggota =
m . n anggota
Notasi :

A x B = { (a,b) | a є A dan b є B }

Contoh :
- Bila A = {a,b,c} dan B = {1,2}
Maka : A x B = { (a,1) , (a,2) , (b,1) , (b,2) , (c,1) , (c,2) }
B x A = { (1,a) , (2,a) , (1,b) , (2,b) , (1,c) , (2,c) }
- Bila W = {1,2,3} maka :
W x W = { (1,1) , ( 1,2) , ,….(3,2) , ( 3,3) }

11
C. OPERASI HIMPUNAN
1. OPERASI GABUNGAN , notasinya “ U “
A U B = {x | x є A atau x є B }
Contoh :
A = {1,2,3,4,5}
B = {4,5,7,8,9}
A U B = {1,2,3,4,5,,7,8,9}
2. OPERASI IRISAN, notasinya “ ∩ “
Notasi : A ∩ B = { x | x є A dan x є B }
Contoh :
C = {x | 0 < x < 6 }
D = {x | 2 < x < 10 }
C ∩ D = {x |2 < x < 6 }
3. OPERASI SELISIH, notasinya “ – “
A – B = {x | x є A dan x

B}

Contoh :
A = { 1,2,3,4,5 }
B = { 4,5,7,8,9 }
Maka

A – B = {1,2,3}
B – A = {7,8,9}

4. OPERASI BILANGAN ANGGOTA (kardinal)
Rumus :
n( A U B ) = n(A) + n(B) – n(A ∩ B)
n(S) = n(A U B) + n(A U B)c
sifat-sifat :

12
a. A ∩ ( B U C ) = ( A ∩ B ) U ( A ∩ C )
b. A U ( B ∩ C ) = ( A U B ) ∩ ( A U C )
c. ( A U B )c = Ac ∩ Bc
d. ( A ∩ B )c = Ac U Bc
e. Ø merupakan himpunan bagian dari semua himpunan.
f. n(A U B U C ) = n(A) + n(C) +n(B) – n(A ∩ B) - n(A ∩ C) - n(B ∩ C) + n(A ∩ B
∩ C)

5. HUKUM – HUKUM OPERASI HIMPUNAN
a. Komutasi

: -

AUB=BUA

(gabungan)

-

A∩B=B∩A

(irisan)

b. Asosiasi : - (AUB) U C = A U (B U C)
- (A ∩ B) ∩ C = A ∩ (B ∩ C)
c. Distribusi

:

-

(gabungan)
(irisan)

A ∩ (B U C) = (A ∩ B) U (A ∩ C)

-

(A U B) ∩ C = ( A ∩ C ) U ( B ∩ C )

-

AU(B∩C)=(AUB)∩(AUC)

d. Hukuum Demokran:
-

( A U B ) ‘ = A ‘ ^ B’

-

(A∩B)‘=A‘UB‘

e. Hukum Identitas :
- A U A = A dan A ∩ A = A
-AU ∅ = A

dan A ∩ ∅ = ∅

- A U A ‘ = U dan A ∩ A’ = ∅
- U U A = U dan U ∩ A = A
- ‘ = U dan ( U ) ‘ = ∅
-(A‘)‘=A
f. Sifat-Sifat Himpunan :
•

Jika A ⊂ B dan B

⊂ C, Maka A ⊂ C

•

Jika A ⊂ C dan A ⊂ B, Maka
13

A ⊂(B∩C)
•

Jika A ⊂

C Maka C’ ⊂

•

Jika A

•

Jika A ⊂ B Maka ( U-B) ⊂ (U-A )

•

Jika A ⊂

•

Jika A

•

Jika

•

Jika A ∩ B

•

Jika A ∩ B = ∅ Maka n ( A U A ) = n ( A )

A’

⊂ U Maka U- ( U-A ) =A

U Maka A ∩ ( u-A ) =∅

⊂ B Maka

A

⊂ (BUC)

; C: Sembarang Himp.

( A-B ) = A Maka A Dan B Adalah Himpunan Lepas.
≠ ∅ Maka n ( A U B ) = n ( A ) + n ( B ) – n ( A ∩ B )

6. DIAGRAM VEN
Diagram Venn merupakan bentuk sederhana yang dapat menggambarkan, bagaimana
hubungan suatu himpunan dengan himpunan lainnya.
Ketentuan :
a. Himpunan Universal ( semester ) digambarkan dalam bentuk empat
persegi panjang, seperti :

u
b. Himpunan yang lainnya digambarkan dalam bentuk daerah tertutup
didalam himpunan semesta
Contoh :
u

Bila himpunan semesta tidak dituliskan,maka empat persegi panjang tadi
dihilangkan.

14
c. Elemen-elemen (anggota) dari suatu himpunan digambarkan dengan
bentuk titik-titik.
Contoh :
Z = ( 1,2,3,4,5 ), maka digambarkan sebagai berikut :

z

.1
4

.
.2

.3

.5

d. operasi diagram venn :
- operasi irisan

-

operasi gabungan

-

operasi selisih

-

operasi tambahan

15
1. Diketahui
S = { 1, 2, 3, 4, 5, 6, . . . , 12 }
P = { 1, 2, 4, 6, 9 }
Q = { 4, 5, 9, 10, 12 }
a. Gambarkan pada diagram Venn
b. Tentukan A B
Jawab :
a.

b. A

B = {4,9}
2. Diketahui P = { bilangan prima kurang dari 13}
Q = { 3, 5 }
a. Gambarkan pada diagram Venn
b. Tentukan P Q

Jawab:
a. P = { 2, 3, 5, 7, 11 }
Q = { 3, 5 }

16
b. P

Q = {3,5}
3. Dalam suatu kelas yang terdiri dari 40 siswa ternyata 24 siswa gemar basket,
30 siswa gemar tenis, dan 2 siswa tidak gemar kedua jenis olah raga tersebut.
Berapakah siswa yang gemar basket dan tenis?
Jawab:

Misalkan S = { siswa }
B = { siswa gemar basket }
T = { siswa gemar tenis }
Banyak siswa yang gemar basket dan tenis = x orang,
siswa yang gemar basket saja ada (24 – x) orang, dan yang
gemar tenis saja ada (30 – x) orang, maka :
(24 – x) + x + (30 – x) + 2 = 40
24 – x + x + 30 – x + 2 = 40
54 – x + 2 = 40
56 – x = 40
- x = 40 – 56
- x = - 16
x = 16
Jadi ada 16 siswa yang gemar basket dan tenis
4. Diketahui
K = { bilangan asli genap kurang dari 12 }
L = { bilangan asli ganjil kurang dari 12 }
Tentukan :
a. Diagram Venn-nya
b. K
L
Jawab :
17
a. Anggota K = { 2, 4, 6, 8, 10 } dan
L = { 1, 3, 5, 7, 9, 11 }

b. K

L = { 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11 }

5. Dalam suatu kelompok anak, terdapat 24 anak suka makan baso, 32 anak suka
makan mie ayam, 12 anak suka baso dan mie ayam, sedang 3 anak tidak suka
kedua-duanya. Berapakah banyaknya anak dalam kelompok itu ?
Jawab :
Misalkan, S = { anak }
B = { anak suka makan baso}
M = { anak suka makan mie ayam }
n(B) = 24, n(M) = 32 dan n(B M) = 12
Banyak anak dalam kelompok tersebut
n(S) = n(B) + n(M) - n(B M)+ n (B U M)’
= 24 + 32 - 12 + 3
= 56 – 12 + 3
= 44 + 3
= 47 anak

18
HIMPUNAN BILANGAN
1.

Bilangan Asli /bulat positif : 1,2,3,4,…………….

2.

Bilangan Nol :

3.

Bilangan bulat negative : ……….-4,-3,-2,-1

4.

Bilangan bulat ……….-4,-3,-2,-1,0, 1,2,3,4,…………….

5.

Bilangan rasional : bilangan yang dinyatakan denagan q = m/n u n ≠ 0 dan tiap

m.0 = 0 untuk setiap m

pecahan decimal yang berulang
6.

Bilangan irasional bilangan yang dinyatakan denagan a/b b ≠ 0 dan tiap
pecahan decimal yang tak berulang

7.

Bilangan real : bilangan gabungan antara rasional dan irasional

8.

Bilangan imajiner bilangan yang dinyatakan dng i = √-1

9.

Bilangan complex : bilangan gabungan antara imajiner dengan real : 2 + 3 i

19
Diagram Himpunan
Bilangan Kompleks
Bilangan Real

Bilangan Imajiner

Bilangan Rasional

Bilangan Irasional

Bilangan Pecahan

Bilangan Bulat

Bulat Negatif

Bilangan Cacah

Zero
Bil Ganjil

Bulat Positif/Asli
Bil Genap

Bil Komposit

SIFAT_SIFAT OPERASI DALAM BILANGAN
1. Sifat Komutatif ( pertukaran)
a+b=b+a
axb =bxa
2. Sifat Assosiatif ( Pengelompokan )
(a + b) + c = (b + c) + a
(a x b ) x c = (b x c ) x a
3. Sifat Distributif ( Penyebaran)
(a + b) x c = (b x c) + ( a x c)
(a - b) x c = (b x c) - ( a x c)
(a + b) = a + b
c
c c
(a - b) = a - b
c
c c
PANGKAT (EKSPONEN)
1. Pangkat Bilangan Bulat Postif
Bentuk Umum
An

20

Bilangan Prima
A = Bilangan Pokok
n = Pangkat atau eksponen
Sifat-sifat pangkat bilangan Positif
a. An x Am = A m+n
b. An = A n - m
Am
c. ( A x B )n = An x Bn
d. A n = An
B
Bn
2. Pangkat Bilangan Bulat Negatif dan No
A-n =

1
An

A0 = 1
3. Pangkat Pecahan
Am/n

= n√ A m

OPERASI BENTUK AKAR
1. Penjumlahan dan Pengurangan Bentuk Akar
n

√ A + m√ A =

n

√ A - m√ A =

n+m
n-m

√A

√A

2. Perkalian Bentuk Akar
√Ax√B= √AB
n

√ A x m√ B =

nm

√ AB

3. Pembagian bentuk akar
n

√A=
n
√B

n

A
B

4. Merasionalkan penyebut
A
= A x √B
√B
√B √B
5. Persamaan Pangkat sederhana
Jika A m = A n maka m = n
Fungsi dan Grafiknya
21
Konsep Fungsi
Definisi:
Fungsi dari himpunan A ke himpunan B adalah relasi khusus yang memasangkan setiap
anggota himpunan A dengan tepat satu anggota himpunan B
Dengan diagram panah dapat ditunjukkan bahwa :

Ini adalah fungsi, sebab setiap anggota himpunan A dipasangkan dengan tepat satu
anggota B

Ini bukan fungsi, sebab ada anggota himpunan A yaitu 2 yang tidak dipasangkan dengan
anggota B
Pada diagram panah berikut :

22
Himpunan A = {1 , 2 , 3 } dinamakan Domain / daerah asal
Himpunan B = { a , b , c } dinamakan Kodomain / daerah kawan
Himpunan { a , b } dinamakan Range / daerah hasil
Pemasangan yang terjadi oleh fungsi f adalah :
Fungsi f memetakan semua anggota himpunan A dengan tepat satu anggota himpunan
B,yaitu :
f:1→b
f:2→a
f:3→b
Notasi dan Rumus Fungsi
Jika suatu fungsi f memetakan setiap x anggota himpunan A ke y anggota himpunan B,
maka dapat ditulis dengan notasi fungsi yaitu: f : x → y
Fungsi f seperti dalam notasi tersebut di atas dapat juga dituliskan rumus fungsinya,
yaitu: f(x) = y
Contoh :
Diketahui himpunan A = { 1, 2, 3 } dan B = { 4, 5, 6,7,8 }.
Fungsi f memetakan setiap x anggota A ke x + 4 anggota B.
a Nyatakan fungsi tersebut dengan diagram panah
b Nyatakan notasi fungsi tersebut
c Nyatakan rumus fungsi tersebut
d Nyatakan daerah asal
e Nyatakan daerah kawan
f Nyatakan daerah hasil
Jawaban :
Fungsi f memetakan setiap x anggota A ke x + 4 anggota B.
a. diagram panah

23
b
c
d
e
f

Notasi fungsi adalah f : x → x + 4
rumus fungsi adalah f (x) = x + 4
daerah asal adalah { 1, 2, 3 }
daerah kawan adalah { 4, 5, 6, 7, 8 }
daerah hasil adalah { 5, 6, 7 }

Pada materi ini akan di bahas fungsi linear dan fungsi kuadrat.
Bentuk umum fungsi linear adalah f (x) = ax + b dengan a ≠ 0
a. adalah koefisien x
b. adalah koefisien suku tetap/constanta
Contoh :
1. f (x) = x
dengan nilai a = 1 dan b = 0
2. f (x) = 2x – 3 dengan nilai a = 2 dan b = -3
Bentuk umum fungsi kuadrat adalah f (x) = ax2 + bx + c dengan a ≠ 0
a. adalah koefisien x2
b. adalah koefisien x
c. adalah koefisien suku tetap/konstanta
Contoh :
1. f (x) = x2
2. f (x) = -2x2 + 3x
3. f (x) = 3x2 – 2x + 1

Dengan nilai a = 1, b = 0 dan c = 0
Dengan nilai a = -2 , b = 3 dan c = 0
Dengan nilai a = 3, b = -2 dan c = 1

Menentukan Nilai Fungsi
Menentukan Nilai Fungsi
Menentukan nilai fungsi f (x) adalah dengan mensubstisusikan/mengganti nilai x yang
diketahui pada rumus fungsi f (x) tersebut
Contoh :
1. Suatu fungsi f dinyatakan dengan f (x) = 3x – 2, tentukan nilai dari :
24
a. f (0)
b. f (-5)
c. f (6)
Jawab :
a. f (x) = 3x – 2
f (0) = 3 0 – 2
=0–2
= -2
Jadi: f (0) = -2
f (-5) = -17
f (6) = 16

b.

f (x) = 3x – 2
f (-5) = 3 (-5) – 2
= -15 – 2
= -17

c. f (x) = 3x - 2
f (6) = 3 6 - 2
= 18 - 2
= 16

2. Suatu fungsi f dinyatakan dengan f (x) = 3x2 – 2x + 1, tentukan nilai dari :
a. f (0)
b f (3)
c. f (-4)
Jawab :
a. f (x) = 3x2 – 2x + 1
f (0) = 3 02 - 2 0 + 1
=0–0+1
=1
b. f (x)
f (3)

= 3x2 – 2x + 1
= 3 x 32 – 2 x 3 + 1
= 27 – 6 + 1
= 22

c. f (x)
f (-4)

= 3x2 – 2x + 1
= 3 (-4)2 – 2 (-4) + 1
= 48 + 8 + 1
= 57

Jadi:

f (0) = 1
f (3) = 22
f (-4) = 57

Menentukan Bentuk Fungsi

25
Menentukan Bentuk/Rumus Fungsi
Bentuk/rumus suatu fungsi dapat ditentukan jika diketahui nilai dan data fungsi dengan
menggunakan rumus f (x) = ax + b untuk fungsi linier atau rumus f (x) = ax2 + bx + c
untuk fungsi kuadrat.
Contoh :
Suatu fungsi linier didefinisikan dengan rumus f (x) = ax + b.
Jika diketahui f (3) = 14 dan f (5) = 20, tentukanlah:
a. nilai a dan b
b. bentuk/rumus fungsi
Jawab :
a. f (x) = ax + b
f (3) = 3a + b = 14
f (5) = 5a + b = 20
----------------------------- -2a
= -6
A
=3

→ 3a + b = 14
3(3) + b = 14
9 + b = 14
b= 5

b. Bentuk fungsi :
f (x) = ax + b
f (x) = 3x + 5
Menggambar Sketsa Grafik Fungsi
Menggambar Sketsa Grafik Fungsi
Menggambar grafik fungsi pada sistem koordinat Cartesius dapat dilakukan dengan
membuat tabel fungsi untuk menemukan perubahan nilai fungsi jika variabel x berubah.
Langkah-langkah yang perlu dilakukan untuk manggambar grafik fungsi adalah :
1. Buatlah tabel nilai fungsi dengan memperhatikan domain/daerah asal
2. Hitunglah nilai f (x) dengan tabel nilai fungsi
3. Buatlah sumbu koordinat Cartesius yaitu sumbu x dan sumbu f (x) atau y
4. Buatlah noktah yang menghubungkan nilai x dan f (x) dari tabel baris pertama dan terakhir
5. Jika domainnya bilangan Real maka grafiknya tinggal dibuat dengan menghubungkan
koordinat titik-titik yang ada dengan kurva mulus.
Contoh :
Buatlah tabel fungsi dan grafiknya jika suatu fungsi dinyatakan dengan f (x) = 2x + 5,
dengan daerah asal { x | -3 ≤ x ≤ 3, x R }
Jawab :
26
Koordinat titik yang memenuhi adalah (-3 , -1), (-2 , 1 ), (-1 , 3), (0 , 5), (1 , 7), (2 , 9) dan
(3, 11)
Tempatkan titik-titik tersebut pada bidang cartesius dengan memberi tanda noktah.
Grafiknya dapat digambar dengan menghubungkan noktah-noktah yang ada.
Grafik Fungsi f (x) = 2x + 5, dengan daerah asal { x | -3 ≤ x ≤ 3, x R } adalah :

Contoh :
Buatlah tabel fungsi dan grafiknya jika suatu fungsi dinyatakan dengan f (x) = x2 + 2x - 3,
dengan daerah asal { x | -5 ≤ x ≤ 3, x R }
Jawab :

27
Koordinat titik yang memenuhi adalah (-5 , 12), (-4 , 5 ), (-3, 0), (-2 , -3), (-1 , -4), (0 ,
-3), (1 , 0), (2 , 5) dan (3, 12)
Tempatkan titik-titik tersebut pada bidang cartesius dengan memberi tanda noktah.
Grafiknya dapat digambar dengan menghubungkan noktah-noktah yang ada.
Grafik Fungsi f (x) = x2 – 2x - 8, dengan daerah asal { x | -5 ≤ x ≤ 3, x R } adalah :

28

Más contenido relacionado

La actualidad más candente

Bilangan kompleks lengkap
Bilangan kompleks lengkapBilangan kompleks lengkap
Bilangan kompleks lengkapagus_budiarto
 
Integral Lipat Dua ( Kalkulus 2 )
Integral Lipat Dua ( Kalkulus 2 )Integral Lipat Dua ( Kalkulus 2 )
Integral Lipat Dua ( Kalkulus 2 )Kelinci Coklat
 
Peubah acak diskrit dan kontinu
Peubah acak diskrit dan kontinuPeubah acak diskrit dan kontinu
Peubah acak diskrit dan kontinuAnderzend Awuy
 
Aplikasi Turunan di Bidang Ekonomi
Aplikasi Turunan di Bidang EkonomiAplikasi Turunan di Bidang Ekonomi
Aplikasi Turunan di Bidang EkonomiEveline Aisyah
 
Analisis bab1 bab2
Analisis bab1 bab2Analisis bab1 bab2
Analisis bab1 bab2Charro NieZz
 
BAB 2 : KALIMAT BERKUANTOR
BAB 2 : KALIMAT BERKUANTORBAB 2 : KALIMAT BERKUANTOR
BAB 2 : KALIMAT BERKUANTORMustahal SSi
 
Pembuktian Sifat – Sifat Operasi Matriks
Pembuktian Sifat – Sifat Operasi MatriksPembuktian Sifat – Sifat Operasi Matriks
Pembuktian Sifat – Sifat Operasi MatriksIpit Sabrina
 
13.analisa korelasi
13.analisa korelasi13.analisa korelasi
13.analisa korelasiHafiza .h
 
Contoh soal dan pembahasan subgrup
Contoh soal dan pembahasan subgrupContoh soal dan pembahasan subgrup
Contoh soal dan pembahasan subgrupKabhi Na Kehna
 
Metode simpleks dua fase
Metode simpleks dua faseMetode simpleks dua fase
Metode simpleks dua fasespecy1234
 
Matematika Ekonomi : Himpunan
Matematika Ekonomi : HimpunanMatematika Ekonomi : Himpunan
Matematika Ekonomi : HimpunanMaharaniIka Chuby
 
Matematika Diskrit - 03 himpunan - 02
Matematika Diskrit - 03 himpunan - 02Matematika Diskrit - 03 himpunan - 02
Matematika Diskrit - 03 himpunan - 02KuliahKita
 
Dualitas- Program Linear
Dualitas- Program LinearDualitas- Program Linear
Dualitas- Program LinearHelvyEffendi
 

La actualidad más candente (20)

Bilangan kompleks lengkap
Bilangan kompleks lengkapBilangan kompleks lengkap
Bilangan kompleks lengkap
 
Bilangan kompleks
Bilangan kompleksBilangan kompleks
Bilangan kompleks
 
Integral Lipat Dua ( Kalkulus 2 )
Integral Lipat Dua ( Kalkulus 2 )Integral Lipat Dua ( Kalkulus 2 )
Integral Lipat Dua ( Kalkulus 2 )
 
Ring
RingRing
Ring
 
Peubah acak diskrit dan kontinu
Peubah acak diskrit dan kontinuPeubah acak diskrit dan kontinu
Peubah acak diskrit dan kontinu
 
Aplikasi Turunan di Bidang Ekonomi
Aplikasi Turunan di Bidang EkonomiAplikasi Turunan di Bidang Ekonomi
Aplikasi Turunan di Bidang Ekonomi
 
Analisis bab1 bab2
Analisis bab1 bab2Analisis bab1 bab2
Analisis bab1 bab2
 
BAB 2 : KALIMAT BERKUANTOR
BAB 2 : KALIMAT BERKUANTORBAB 2 : KALIMAT BERKUANTOR
BAB 2 : KALIMAT BERKUANTOR
 
Pembuktian dalam matematika
Pembuktian dalam matematikaPembuktian dalam matematika
Pembuktian dalam matematika
 
PowerPoint Statistika
PowerPoint StatistikaPowerPoint Statistika
PowerPoint Statistika
 
Pembuktian Sifat – Sifat Operasi Matriks
Pembuktian Sifat – Sifat Operasi MatriksPembuktian Sifat – Sifat Operasi Matriks
Pembuktian Sifat – Sifat Operasi Matriks
 
Distribusi normal
Distribusi normalDistribusi normal
Distribusi normal
 
13.analisa korelasi
13.analisa korelasi13.analisa korelasi
13.analisa korelasi
 
20. soal soal vektor
20. soal soal vektor20. soal soal vektor
20. soal soal vektor
 
Statistika Probabilitas
Statistika ProbabilitasStatistika Probabilitas
Statistika Probabilitas
 
Contoh soal dan pembahasan subgrup
Contoh soal dan pembahasan subgrupContoh soal dan pembahasan subgrup
Contoh soal dan pembahasan subgrup
 
Metode simpleks dua fase
Metode simpleks dua faseMetode simpleks dua fase
Metode simpleks dua fase
 
Matematika Ekonomi : Himpunan
Matematika Ekonomi : HimpunanMatematika Ekonomi : Himpunan
Matematika Ekonomi : Himpunan
 
Matematika Diskrit - 03 himpunan - 02
Matematika Diskrit - 03 himpunan - 02Matematika Diskrit - 03 himpunan - 02
Matematika Diskrit - 03 himpunan - 02
 
Dualitas- Program Linear
Dualitas- Program LinearDualitas- Program Linear
Dualitas- Program Linear
 

Similar a Matematika-Himpunan (20)

R5a kelompok 3
R5a kelompok 3R5a kelompok 3
R5a kelompok 3
 
R5a kelompok 3
R5a kelompok 3R5a kelompok 3
R5a kelompok 3
 
R5a kelompok 3
R5a kelompok 3R5a kelompok 3
R5a kelompok 3
 
Himpunan
HimpunanHimpunan
Himpunan
 
Himpunan
HimpunanHimpunan
Himpunan
 
Himpunan
HimpunanHimpunan
Himpunan
 
1. himpunan.ppt
1. himpunan.ppt1. himpunan.ppt
1. himpunan.ppt
 
1268850 himpunan joniwarman.wordpress
1268850 himpunan joniwarman.wordpress1268850 himpunan joniwarman.wordpress
1268850 himpunan joniwarman.wordpress
 
himpunan AWAL.ppt
himpunan AWAL.ppthimpunan AWAL.ppt
himpunan AWAL.ppt
 
03 Himpunan Lanjutan _For Live Course.pdf
03 Himpunan Lanjutan _For Live Course.pdf03 Himpunan Lanjutan _For Live Course.pdf
03 Himpunan Lanjutan _For Live Course.pdf
 
Abstrak
AbstrakAbstrak
Abstrak
 
Puspasari Ramadhani_ PPT Himpunan
Puspasari Ramadhani_ PPT HimpunanPuspasari Ramadhani_ PPT Himpunan
Puspasari Ramadhani_ PPT Himpunan
 
Himpunan
HimpunanHimpunan
Himpunan
 
Himpunan
HimpunanHimpunan
Himpunan
 
20151112_HIMPUNAN.ppt
20151112_HIMPUNAN.ppt20151112_HIMPUNAN.ppt
20151112_HIMPUNAN.ppt
 
R5 b kel 6
R5 b kel 6R5 b kel 6
R5 b kel 6
 
Himpunan
HimpunanHimpunan
Himpunan
 
Ppt himpunan
Ppt himpunanPpt himpunan
Ppt himpunan
 
13168520.ppt
13168520.ppt13168520.ppt
13168520.ppt
 
Himpunan
HimpunanHimpunan
Himpunan
 

Último

MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxmawan5982
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSovyOktavianti
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxLK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxPurmiasih
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxsukmakarim1998
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTIndraAdm
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxssuser35630b
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxssuser50800a
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfDimanWr1
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxIrfanAudah1
 

Último (20)

MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxLK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 

Matematika-Himpunan

  • 1. HIMPUNAN A. PENDAHULUAN : 1. Himpunan ( Set ) : Sekelompok atau satu koleksi / daftar dari obyek-obyek yang berada dalam satu kesatuan. Obyeknya berupa bilangan, orang , huruf dsb. Obyek tersebut dinamakan elemen atau unsur atau anggota. 2. Notasi : Himpunan dinyatakan dengan huruf besar Misalkan sbb : A, B, C, … dst. Obyeknya dinyatakan dengan huruf kecil : misalkan a, b, c, … dst. Mis : D = {a, b, c, d} disebut a Є D 3. Cara menyatakan suatu himpunan : a. Pendaftaran ( tabular ) : Contoh : A= { 1, 2, 3, 4, …10} b. Ciri-ciri Ditandai dengan {} A= { x | x adalah nama bulan dalam setahun } R= { x | 3 adalah < x < 9 , x bilangan asli } 4. Beberapa statement :  Ada himpunan yang tidak bisa dinyatakan denagn cara pencirian seperti : X ={ baju si A, sepeda si B, ayam si C, cincin si D }  Himpunan finite adalah himpunan terbatas, sedangkan himpunan infinite merupakan himpunan tak terbatas. Contoh : - Himpunan finite : A = { 1, 2, 3, …..1000 } 5
  • 2. - Himpunan infinite : B = { 1, 2, 3, …. } Contoh: 1. Yang merupakan himpunan adalah: a. Himpunan warna lampu lalu lintas b. Kumpulan bilangan prima kurang dari 10 c. I = { x ç x < 10, x bilangan cacah } d. H = { 1, 3, 5, 6 } Penjelasan: a. Obyek pada himpunan warna lampu lalu lintas dapat didefinisikan dengan jelas, yaitu merah, kuning dan hijau. b. Obyek pada kumpulan bilangan prima kurang dari 10 adalah 2, 3 ,5 dan 7. c. Obyek pada himpunan I adalah 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8 dan 9 d. Obyek pada himpuanan H sudah jelas yaitu 1, 3, 5 dan 6 2. Yang bukan merupakan himpunan adalah: a. b. c. d. Kumpulan warna yang menarik Kumpulan lukisan yang indah Kumpulan siswa yang pintar Kumpulan rumah bagus B. MACAM – MACAM HIMPUNAN : 1. HIMPUNAN YANG SAMA. Himpunan A dikatakan sama dengan himpunan B , jika kedua himpunan itu memiliki anggota yang sama. Contoh : A = { 2, 3, 4 } B = { 2, 3, 4 } C = { 1, 2, 2, 1 } D = { 1, 2 } Dikatakan A = B dan C = D 6
  • 3. 2. HIMPUNAN KOSONG Himpunan yang tidak memiliki anggota. Dilambangkan dengan : { } atau Ø Catatan : Himpunan kosong merupakan himpunan bagian dari seluruh himpunan. Contoh 1. 2. 3. Himpunan bilangan genap kurang dari 2 Himp Bilangan Genap yang habis dibagi 3 HIMPUNAN BAGIAN ( subset ) : ⊂ Dilambangkan dengan : A disebut himpunan bagian dari B, jika setiap elemen atau unsur himpunan A, juga anggota himpunan B. Contoh : A = { 5, 6, 7 } B = { 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9 } Dikatakan : A ⊂B  Himpunan Bagian Murni : Jika setiap anggota A juga anggota B, dan sekurang-kurangnya ada satu anggota himpunan B yang bukan anggota himpunan A. Dinyatakan dengan : A ⊂ B dan A≠B Contoh : C = { 1, 3, 5 } D = { 5, 4, 3, 2, 1 } Dikatakan C ⊂ D Catatan : A ⊂ B (subset), dapat ditulis dengan B ⊃ A (superset) Jumlah himpunan bagian dari suatu himpunan dirumuskan sbb : Banyak himpunan bagian = 2n 7
  • 4. n : jumlah unsur himpunan tersebut contoh : Misalkan A = {a, b, c }, berapa buah himpunan bagian dari A ? Jawab : Himpunan bagian dari A : 23 = 8 buah. 4. Anggota himpunan: Setiap benda atau obyek yang termasuk dalam suatu himpunan disebut anggota atau elemen dan dilambangkan dengan " ", sedang untuk menyatakan bahwa suatu benda atau obyek bukan anggota suatu himpunan digunakan lambang " ". Contoh: S = { 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10 } P = { 2, 4, 6, 8, 10 } dan Q = { 1, 3, 5 } Maka : 2 P atau “ 2 anggota P “ 6 P atau “ 6 anggota P “ 3 P atau “ 3 bukan anggota P “ 1 3 P atau “ 1 bukan anggota P “ Q atau “ 3 anggota Q “ 5 Q atau “ 5 anggota Q“  Diagram Garis (line diagram) : Cara lain untuk menggambarkan hubungan-hubungan diantara himpunan, disebut dengan diagram garis. Contohnya : - A ⊂ B digambarkan sbb : B A - A ⊂ B dan B ⊂ C : C B A 8
  • 5. - Mis P = { a } Q={b} R = { a, b } Maka diagram garisnya sbb : R P Q LATIHAN : Buat diagram garis dari : A= {x} B= {x, y } C= {x, y, z} D= {x, y, w} 4. PERBANDINGAN HIMPUNAN - Himpunan A dan himpunan B dapat dibandingkan jika A ⊂ B atau B ⊂ A - Dua himpunan tidak dapat dibandingkan jika : A ⊂ B ; B ⊂A Contoh : A= {a, b, c, d} B= {b,c} C= {b, c, d, e} Maka himpunan A dapat dibandingkan dengan himpunan B. 9
  • 6. 5. HIMPUNAN SEMESTA ( Universal Set ) Suatu himpunan yang punya anggota-anggota dari lingkup masalah yang diselidiki. Misalkan : U = adalah himpunan dari mahasiswa-mahasiswa UI Maka : U = {x | x adalah mahasiswa UI } P = {x | x adalah mahasiawa FEUI } Q = {x | x adalah anggota MAPALA UI } Dikatakan P ⊃ U dan Q ⊃ U, sehingga U disebut sebagai himpunan semesta. Gambar diagram venn : u 6. HIMPUNAN KOMPLEMEN : Komplemen himpunan A adalah setiap x yang bukan anggota himpunan A. Dinyatakan dengan : A’ = Ac = {x |x ∉ A } Contoh : U = { 1,2,3,4,5,6,7,8,9 } A = { 1,2,3,5,7,9 } Maka A ‘ = Ac = { 4, 6, 8 } disebut komplemen A 7. BILANGAN KARDINAL : jumlah unsur atau anggota dari suatu himpunan. Notasi : n ( A ) atau |A| Contoh : A = {x | x adalah nama hari seminggu } Dikatakan n ( A ) = 7 atau |A| = 7 Catatan : 10
  • 7. Nilai bilangan kardinal ada yang berhingga dan ada yang tak berhingga. 8. HIMPUNAN SEDERAJAT : Dua himpunan atau lebih yang memiliki bilangan kardinal sama, disebut sederajat. Contoh : A = { 1,2,3 } B = { a,b,c } Maka : n( B ) dan disebut sederajat. 9. HIMPUNAN LEPAS DAN BERSENDI Suatu himpunan disebut bersendi jika himpunan-hipunan tersebut memiliki unsur yang sama . Contoh : A = {a,b,c,d} B = {b,c} A dan B bersendi ; unsur yang sama (b,c) disebut unsur sekutu . Kesimpulan : - Dua himpunan atau lebih disebut bersendi (joint) , jika masing-masing himpunan mengandung paling sedikit satu unsur sekutu. - Dua atau lebih himpunan yang tidak memiliki unsur sekutu dinamai himpunan lepas ( disjoint set ). 10. PRODUCT SET Product set dari himpunan A dan himpunan B , adalah kumulan dari pasangan (a,b) dimana a є A dan b є B Jumlah product set dari himpunan A dengan m anggota dan himpunan B dengan n anggota = m . n anggota Notasi : A x B = { (a,b) | a є A dan b є B } Contoh : - Bila A = {a,b,c} dan B = {1,2} Maka : A x B = { (a,1) , (a,2) , (b,1) , (b,2) , (c,1) , (c,2) } B x A = { (1,a) , (2,a) , (1,b) , (2,b) , (1,c) , (2,c) } - Bila W = {1,2,3} maka : W x W = { (1,1) , ( 1,2) , ,….(3,2) , ( 3,3) } 11
  • 8. C. OPERASI HIMPUNAN 1. OPERASI GABUNGAN , notasinya “ U “ A U B = {x | x є A atau x є B } Contoh : A = {1,2,3,4,5} B = {4,5,7,8,9} A U B = {1,2,3,4,5,,7,8,9} 2. OPERASI IRISAN, notasinya “ ∩ “ Notasi : A ∩ B = { x | x є A dan x є B } Contoh : C = {x | 0 < x < 6 } D = {x | 2 < x < 10 } C ∩ D = {x |2 < x < 6 } 3. OPERASI SELISIH, notasinya “ – “ A – B = {x | x є A dan x B} Contoh : A = { 1,2,3,4,5 } B = { 4,5,7,8,9 } Maka A – B = {1,2,3} B – A = {7,8,9} 4. OPERASI BILANGAN ANGGOTA (kardinal) Rumus : n( A U B ) = n(A) + n(B) – n(A ∩ B) n(S) = n(A U B) + n(A U B)c sifat-sifat : 12
  • 9. a. A ∩ ( B U C ) = ( A ∩ B ) U ( A ∩ C ) b. A U ( B ∩ C ) = ( A U B ) ∩ ( A U C ) c. ( A U B )c = Ac ∩ Bc d. ( A ∩ B )c = Ac U Bc e. Ø merupakan himpunan bagian dari semua himpunan. f. n(A U B U C ) = n(A) + n(C) +n(B) – n(A ∩ B) - n(A ∩ C) - n(B ∩ C) + n(A ∩ B ∩ C) 5. HUKUM – HUKUM OPERASI HIMPUNAN a. Komutasi : - AUB=BUA (gabungan) - A∩B=B∩A (irisan) b. Asosiasi : - (AUB) U C = A U (B U C) - (A ∩ B) ∩ C = A ∩ (B ∩ C) c. Distribusi : - (gabungan) (irisan) A ∩ (B U C) = (A ∩ B) U (A ∩ C) - (A U B) ∩ C = ( A ∩ C ) U ( B ∩ C ) - AU(B∩C)=(AUB)∩(AUC) d. Hukuum Demokran: - ( A U B ) ‘ = A ‘ ^ B’ - (A∩B)‘=A‘UB‘ e. Hukum Identitas : - A U A = A dan A ∩ A = A -AU ∅ = A dan A ∩ ∅ = ∅ - A U A ‘ = U dan A ∩ A’ = ∅ - U U A = U dan U ∩ A = A - ‘ = U dan ( U ) ‘ = ∅ -(A‘)‘=A f. Sifat-Sifat Himpunan : • Jika A ⊂ B dan B ⊂ C, Maka A ⊂ C • Jika A ⊂ C dan A ⊂ B, Maka 13 A ⊂(B∩C)
  • 10. • Jika A ⊂ C Maka C’ ⊂ • Jika A • Jika A ⊂ B Maka ( U-B) ⊂ (U-A ) • Jika A ⊂ • Jika A • Jika • Jika A ∩ B • Jika A ∩ B = ∅ Maka n ( A U A ) = n ( A ) A’ ⊂ U Maka U- ( U-A ) =A U Maka A ∩ ( u-A ) =∅ ⊂ B Maka A ⊂ (BUC) ; C: Sembarang Himp. ( A-B ) = A Maka A Dan B Adalah Himpunan Lepas. ≠ ∅ Maka n ( A U B ) = n ( A ) + n ( B ) – n ( A ∩ B ) 6. DIAGRAM VEN Diagram Venn merupakan bentuk sederhana yang dapat menggambarkan, bagaimana hubungan suatu himpunan dengan himpunan lainnya. Ketentuan : a. Himpunan Universal ( semester ) digambarkan dalam bentuk empat persegi panjang, seperti : u b. Himpunan yang lainnya digambarkan dalam bentuk daerah tertutup didalam himpunan semesta Contoh : u Bila himpunan semesta tidak dituliskan,maka empat persegi panjang tadi dihilangkan. 14
  • 11. c. Elemen-elemen (anggota) dari suatu himpunan digambarkan dengan bentuk titik-titik. Contoh : Z = ( 1,2,3,4,5 ), maka digambarkan sebagai berikut : z .1 4 . .2 .3 .5 d. operasi diagram venn : - operasi irisan - operasi gabungan - operasi selisih - operasi tambahan 15
  • 12. 1. Diketahui S = { 1, 2, 3, 4, 5, 6, . . . , 12 } P = { 1, 2, 4, 6, 9 } Q = { 4, 5, 9, 10, 12 } a. Gambarkan pada diagram Venn b. Tentukan A B Jawab : a. b. A B = {4,9} 2. Diketahui P = { bilangan prima kurang dari 13} Q = { 3, 5 } a. Gambarkan pada diagram Venn b. Tentukan P Q Jawab: a. P = { 2, 3, 5, 7, 11 } Q = { 3, 5 } 16
  • 13. b. P Q = {3,5} 3. Dalam suatu kelas yang terdiri dari 40 siswa ternyata 24 siswa gemar basket, 30 siswa gemar tenis, dan 2 siswa tidak gemar kedua jenis olah raga tersebut. Berapakah siswa yang gemar basket dan tenis? Jawab: Misalkan S = { siswa } B = { siswa gemar basket } T = { siswa gemar tenis } Banyak siswa yang gemar basket dan tenis = x orang, siswa yang gemar basket saja ada (24 – x) orang, dan yang gemar tenis saja ada (30 – x) orang, maka : (24 – x) + x + (30 – x) + 2 = 40 24 – x + x + 30 – x + 2 = 40 54 – x + 2 = 40 56 – x = 40 - x = 40 – 56 - x = - 16 x = 16 Jadi ada 16 siswa yang gemar basket dan tenis 4. Diketahui K = { bilangan asli genap kurang dari 12 } L = { bilangan asli ganjil kurang dari 12 } Tentukan : a. Diagram Venn-nya b. K L Jawab : 17
  • 14. a. Anggota K = { 2, 4, 6, 8, 10 } dan L = { 1, 3, 5, 7, 9, 11 } b. K L = { 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11 } 5. Dalam suatu kelompok anak, terdapat 24 anak suka makan baso, 32 anak suka makan mie ayam, 12 anak suka baso dan mie ayam, sedang 3 anak tidak suka kedua-duanya. Berapakah banyaknya anak dalam kelompok itu ? Jawab : Misalkan, S = { anak } B = { anak suka makan baso} M = { anak suka makan mie ayam } n(B) = 24, n(M) = 32 dan n(B M) = 12 Banyak anak dalam kelompok tersebut n(S) = n(B) + n(M) - n(B M)+ n (B U M)’ = 24 + 32 - 12 + 3 = 56 – 12 + 3 = 44 + 3 = 47 anak 18
  • 15. HIMPUNAN BILANGAN 1. Bilangan Asli /bulat positif : 1,2,3,4,……………. 2. Bilangan Nol : 3. Bilangan bulat negative : ……….-4,-3,-2,-1 4. Bilangan bulat ……….-4,-3,-2,-1,0, 1,2,3,4,……………. 5. Bilangan rasional : bilangan yang dinyatakan denagan q = m/n u n ≠ 0 dan tiap m.0 = 0 untuk setiap m pecahan decimal yang berulang 6. Bilangan irasional bilangan yang dinyatakan denagan a/b b ≠ 0 dan tiap pecahan decimal yang tak berulang 7. Bilangan real : bilangan gabungan antara rasional dan irasional 8. Bilangan imajiner bilangan yang dinyatakan dng i = √-1 9. Bilangan complex : bilangan gabungan antara imajiner dengan real : 2 + 3 i 19
  • 16. Diagram Himpunan Bilangan Kompleks Bilangan Real Bilangan Imajiner Bilangan Rasional Bilangan Irasional Bilangan Pecahan Bilangan Bulat Bulat Negatif Bilangan Cacah Zero Bil Ganjil Bulat Positif/Asli Bil Genap Bil Komposit SIFAT_SIFAT OPERASI DALAM BILANGAN 1. Sifat Komutatif ( pertukaran) a+b=b+a axb =bxa 2. Sifat Assosiatif ( Pengelompokan ) (a + b) + c = (b + c) + a (a x b ) x c = (b x c ) x a 3. Sifat Distributif ( Penyebaran) (a + b) x c = (b x c) + ( a x c) (a - b) x c = (b x c) - ( a x c) (a + b) = a + b c c c (a - b) = a - b c c c PANGKAT (EKSPONEN) 1. Pangkat Bilangan Bulat Postif Bentuk Umum An 20 Bilangan Prima
  • 17. A = Bilangan Pokok n = Pangkat atau eksponen Sifat-sifat pangkat bilangan Positif a. An x Am = A m+n b. An = A n - m Am c. ( A x B )n = An x Bn d. A n = An B Bn 2. Pangkat Bilangan Bulat Negatif dan No A-n = 1 An A0 = 1 3. Pangkat Pecahan Am/n = n√ A m OPERASI BENTUK AKAR 1. Penjumlahan dan Pengurangan Bentuk Akar n √ A + m√ A = n √ A - m√ A = n+m n-m √A √A 2. Perkalian Bentuk Akar √Ax√B= √AB n √ A x m√ B = nm √ AB 3. Pembagian bentuk akar n √A= n √B n A B 4. Merasionalkan penyebut A = A x √B √B √B √B 5. Persamaan Pangkat sederhana Jika A m = A n maka m = n Fungsi dan Grafiknya 21
  • 18. Konsep Fungsi Definisi: Fungsi dari himpunan A ke himpunan B adalah relasi khusus yang memasangkan setiap anggota himpunan A dengan tepat satu anggota himpunan B Dengan diagram panah dapat ditunjukkan bahwa : Ini adalah fungsi, sebab setiap anggota himpunan A dipasangkan dengan tepat satu anggota B Ini bukan fungsi, sebab ada anggota himpunan A yaitu 2 yang tidak dipasangkan dengan anggota B Pada diagram panah berikut : 22
  • 19. Himpunan A = {1 , 2 , 3 } dinamakan Domain / daerah asal Himpunan B = { a , b , c } dinamakan Kodomain / daerah kawan Himpunan { a , b } dinamakan Range / daerah hasil Pemasangan yang terjadi oleh fungsi f adalah : Fungsi f memetakan semua anggota himpunan A dengan tepat satu anggota himpunan B,yaitu : f:1→b f:2→a f:3→b Notasi dan Rumus Fungsi Jika suatu fungsi f memetakan setiap x anggota himpunan A ke y anggota himpunan B, maka dapat ditulis dengan notasi fungsi yaitu: f : x → y Fungsi f seperti dalam notasi tersebut di atas dapat juga dituliskan rumus fungsinya, yaitu: f(x) = y Contoh : Diketahui himpunan A = { 1, 2, 3 } dan B = { 4, 5, 6,7,8 }. Fungsi f memetakan setiap x anggota A ke x + 4 anggota B. a Nyatakan fungsi tersebut dengan diagram panah b Nyatakan notasi fungsi tersebut c Nyatakan rumus fungsi tersebut d Nyatakan daerah asal e Nyatakan daerah kawan f Nyatakan daerah hasil Jawaban : Fungsi f memetakan setiap x anggota A ke x + 4 anggota B. a. diagram panah 23
  • 20. b c d e f Notasi fungsi adalah f : x → x + 4 rumus fungsi adalah f (x) = x + 4 daerah asal adalah { 1, 2, 3 } daerah kawan adalah { 4, 5, 6, 7, 8 } daerah hasil adalah { 5, 6, 7 } Pada materi ini akan di bahas fungsi linear dan fungsi kuadrat. Bentuk umum fungsi linear adalah f (x) = ax + b dengan a ≠ 0 a. adalah koefisien x b. adalah koefisien suku tetap/constanta Contoh : 1. f (x) = x dengan nilai a = 1 dan b = 0 2. f (x) = 2x – 3 dengan nilai a = 2 dan b = -3 Bentuk umum fungsi kuadrat adalah f (x) = ax2 + bx + c dengan a ≠ 0 a. adalah koefisien x2 b. adalah koefisien x c. adalah koefisien suku tetap/konstanta Contoh : 1. f (x) = x2 2. f (x) = -2x2 + 3x 3. f (x) = 3x2 – 2x + 1 Dengan nilai a = 1, b = 0 dan c = 0 Dengan nilai a = -2 , b = 3 dan c = 0 Dengan nilai a = 3, b = -2 dan c = 1 Menentukan Nilai Fungsi Menentukan Nilai Fungsi Menentukan nilai fungsi f (x) adalah dengan mensubstisusikan/mengganti nilai x yang diketahui pada rumus fungsi f (x) tersebut Contoh : 1. Suatu fungsi f dinyatakan dengan f (x) = 3x – 2, tentukan nilai dari : 24
  • 21. a. f (0) b. f (-5) c. f (6) Jawab : a. f (x) = 3x – 2 f (0) = 3 0 – 2 =0–2 = -2 Jadi: f (0) = -2 f (-5) = -17 f (6) = 16 b. f (x) = 3x – 2 f (-5) = 3 (-5) – 2 = -15 – 2 = -17 c. f (x) = 3x - 2 f (6) = 3 6 - 2 = 18 - 2 = 16 2. Suatu fungsi f dinyatakan dengan f (x) = 3x2 – 2x + 1, tentukan nilai dari : a. f (0) b f (3) c. f (-4) Jawab : a. f (x) = 3x2 – 2x + 1 f (0) = 3 02 - 2 0 + 1 =0–0+1 =1 b. f (x) f (3) = 3x2 – 2x + 1 = 3 x 32 – 2 x 3 + 1 = 27 – 6 + 1 = 22 c. f (x) f (-4) = 3x2 – 2x + 1 = 3 (-4)2 – 2 (-4) + 1 = 48 + 8 + 1 = 57 Jadi: f (0) = 1 f (3) = 22 f (-4) = 57 Menentukan Bentuk Fungsi 25
  • 22. Menentukan Bentuk/Rumus Fungsi Bentuk/rumus suatu fungsi dapat ditentukan jika diketahui nilai dan data fungsi dengan menggunakan rumus f (x) = ax + b untuk fungsi linier atau rumus f (x) = ax2 + bx + c untuk fungsi kuadrat. Contoh : Suatu fungsi linier didefinisikan dengan rumus f (x) = ax + b. Jika diketahui f (3) = 14 dan f (5) = 20, tentukanlah: a. nilai a dan b b. bentuk/rumus fungsi Jawab : a. f (x) = ax + b f (3) = 3a + b = 14 f (5) = 5a + b = 20 ----------------------------- -2a = -6 A =3 → 3a + b = 14 3(3) + b = 14 9 + b = 14 b= 5 b. Bentuk fungsi : f (x) = ax + b f (x) = 3x + 5 Menggambar Sketsa Grafik Fungsi Menggambar Sketsa Grafik Fungsi Menggambar grafik fungsi pada sistem koordinat Cartesius dapat dilakukan dengan membuat tabel fungsi untuk menemukan perubahan nilai fungsi jika variabel x berubah. Langkah-langkah yang perlu dilakukan untuk manggambar grafik fungsi adalah : 1. Buatlah tabel nilai fungsi dengan memperhatikan domain/daerah asal 2. Hitunglah nilai f (x) dengan tabel nilai fungsi 3. Buatlah sumbu koordinat Cartesius yaitu sumbu x dan sumbu f (x) atau y 4. Buatlah noktah yang menghubungkan nilai x dan f (x) dari tabel baris pertama dan terakhir 5. Jika domainnya bilangan Real maka grafiknya tinggal dibuat dengan menghubungkan koordinat titik-titik yang ada dengan kurva mulus. Contoh : Buatlah tabel fungsi dan grafiknya jika suatu fungsi dinyatakan dengan f (x) = 2x + 5, dengan daerah asal { x | -3 ≤ x ≤ 3, x R } Jawab : 26
  • 23. Koordinat titik yang memenuhi adalah (-3 , -1), (-2 , 1 ), (-1 , 3), (0 , 5), (1 , 7), (2 , 9) dan (3, 11) Tempatkan titik-titik tersebut pada bidang cartesius dengan memberi tanda noktah. Grafiknya dapat digambar dengan menghubungkan noktah-noktah yang ada. Grafik Fungsi f (x) = 2x + 5, dengan daerah asal { x | -3 ≤ x ≤ 3, x R } adalah : Contoh : Buatlah tabel fungsi dan grafiknya jika suatu fungsi dinyatakan dengan f (x) = x2 + 2x - 3, dengan daerah asal { x | -5 ≤ x ≤ 3, x R } Jawab : 27
  • 24. Koordinat titik yang memenuhi adalah (-5 , 12), (-4 , 5 ), (-3, 0), (-2 , -3), (-1 , -4), (0 , -3), (1 , 0), (2 , 5) dan (3, 12) Tempatkan titik-titik tersebut pada bidang cartesius dengan memberi tanda noktah. Grafiknya dapat digambar dengan menghubungkan noktah-noktah yang ada. Grafik Fungsi f (x) = x2 – 2x - 8, dengan daerah asal { x | -5 ≤ x ≤ 3, x R } adalah : 28