Dokumen tersebut membahas tentang manajemen risiko asuransi, termasuk definisi risiko, bentuk-bentuk risiko, tujuan dan tahapan manajemen risiko, serta hubungan antara manajemen risiko dan asuransi.
2. Definisi Risiko
Risiko adalah ketidakpastian. “ketidakpastian
akan terjadinya suatu peristiwa yang dapat
menimbulkan kerugian ekonomis”
Bentuk-bentuk risiko antara lain :
1. Risiko murni,
2. Risiko spekulatif,
3. Risiko partikular
4. Risiko fundamental
3. Manajemen Resiko
Manajemen risiko adalah proses pengelolaan
risiko yang mencakup identifikasi, evaluasi
dan pengendalian risiko yang dapat
mengancam kelangsungan usaha atau
aktivitas perusahaan.
4. Fungsi Manajemen Risiko
Menetapkan kebijaksanaan dan strategi manajemen
risiko,
Membangun budaya risiko dalam perusahaan
Menetapkan kebijaksanaan risiko internal dan struktur
unit usaha
Mendesain dan mengkaji ulang manajemen risiko
Koordinasi berbagai macam kegiatan fungsional
Cepat tanggap terhadap risiko
Menyiapkan laporan tentang risiko kepada dewan
direksi
Pemusatan perhatian kepada pekerjaan pemeriksaan
internal
Jaminan manajemen risiko telah dilaksanakan dengan
benar
Mempermudah identifikasi risiko
5. Tujuan Manajemen Risiko
Menghindari kerugian sebelum terjadi risiko
Menghindari kerugian setelah terjadi risiko
Mengurangi pengeluaran,
Mencegah perusahaan dari kegagalan,
menaikkan keuntungan perusahaan,
Menekan biaya produksi dan sebagainya.
6. Tahapan-Tahapan dalam
Manajemen Resiko
Identifikasi risiko
Analisa dan Evaluasi risiko ditinjau dari
severity (nilai risiko) dan frekuensinya.
Pengendalian risiko, dimana dalam
Pengendalian risiko ini terbagi menjadi dua :
7. Pengendalian Resiko
Pengendalian Fisik (Risiko
dihilangkan/diminimalisir)
Menghilangkan risiko berarti menghapuskan
semua kemungkinan terjadinya kerugian.
Pengendalian Finansial (Risiko ditahan, risiko
ditransfer)
Menahan risiko berarti menanggung
keseluruhan atau sebagian dari risiko,
misalnya dengancara membentuk cadangan
dalam perusahaan untukmenghadapi kerugian
yang bakal terjadi
(retensi sendiri)
8. Sedangkan pengalihan/transfer risiko dapat
dilakukan dengan memindahkan
risiko/kerugian yang mungkin terjadi kepada
pihak lain, contohnya mengalihkan risiko
kepada perusahaan asuransi.
9. Kerugian atas Asset:
Penyebab kerugian :
Ketidakpastian Ekonomi; yaitu kejadian-
kejadian yang timbul sbg akibat kondisi dan
perilaku pelaku ekonomi (ex: perubahan sikap
konsumen)
Ketidakpastian Alam; yaitu yang disebabkan
oleh alam (ex: badai, banjir, gempa bumi)
Ketidakpastian Kemanusiaan; yaitu yang
disebabkan oleh perilaku manusia (ex: perang,
pencurian, penggelapan)
10. Wujud dari Risiko
Berupa kerugian atas
harta/kekayaan/penghasilan (ex: diakibatkan
oleh kebakaran)
Berupa penderitaan seseorang
(ex: sakit/cacat karena kecelakaan)
Berupa tanggung jawab hukum
(ex: risiko dr perbuatan yg merugikan orang
lain)
Kerugian karena perubahan keadaan pasar
(ex: terjadinya perubahan selera konsumen)
11. Resiko yang Biasa Dialami
Perusahaan:
Kerusakan fisik dari harta kekayaan perusahaan
misalnya dikarenakan kebakaran
Kehilangan pendapatan atau kerugian lainnya
akibat terganggunya operasi perusahaan
Kerugian akibat adanya tuntutan hukum dari pihak
lain yang merasa dirugikan
Kerugian yang timbul karena
penipuan, penggelapan oleh karyawan
Kerugian akibat ketidakpastian yang menimpa
karyawan perusahaan, misal: kematian, cacat krn
kecelakaan
12. Asuransi
Salah satu teknik penanggulangan risiko
melalui pembiayaan adalah dengan
mengasuransikan suatu risiko kepada
perusahaan asuransi.
Asuransi artinya transaksi pertanggungan
yang melibatkan dua pihak, penanggung dan
tertanggung.
13. Penanggung menjamin pihak tertanggung
untuk mendapat penggantian atas
kemungkinan terjadinya kerugian atas
peristiwa yang belum dapat ditentukan kapan
terjadinya.
Sebagai kontraprestasinya, tertanggung
diwajibkan membayar sejumlah uang kpd
penanggung, yang besarnya sekian persen
dari nilai pertanggungan yang biasa disebut
premi.
15. Ciri-Ciri Resiko yang dapat
diasuransikan antara lain :
Dapat dinilai dengan uang.
Serupa dan dalam jumlah yang memadai.
Harus bersifat murni.
Kerugian terjadi dengan kebetulan dan tidak
direncanakan.
Tidak bertentangan dengan kepentingan
umum.
Premi asuransi yang dikenakan cukup wajar.
Pihak yang mengasuransikan harus memiliki
insurable interest.
16. Kaitan Manajemen Risiko dan
Asuransi
Manajemen risiko berusaha untuk
mengidentifikasi risiko-risiko murni atau
ancaman terjadinya kerugian murni yang
dihadapi perusahaan atau organisasi untuk
kemudian menggunakan berbagai macam
metode termasuk asuransi untuk menghadapi
ancaman kerugian