SlideShare una empresa de Scribd logo
1 de 14
   Negara adalah suatu organisasi kekuasaan dari
    sekelompok atau beberapa kelompok manusia yang
    bersama-sama mendiami suatu wilayah tertentu dan
    mengakui adanya satu pemerintahan yang mengurus
    tata tertib serta keselamatan sekelompok atau
    beberapa kelompok manusia tersebut.

   Negara lahir karena dorongan manusia sebagai
    makhluk sosial (animal social/homo socius), sebagai
    makhluk politik (animal politicum/zoon politicon), dan
    untuk melindungi individu, kelompok, dan masyarakat
• Wilayah          • Tujuan negara
• Rakyat           • Konstitusi
• Pemerintahan     • Pengakuan dari
  yang berdaulat     negara lain
                   • Masuk dalam PBB

Konstitutif        Deklaratif
•   Istilah konstitusi “constitution” (bahasa Inggris), “constitutie”
    (bahasa Belanda), “constitutionel” (bahasa Prancis),
    “verfassung” (bahasa Jerman), “constitutio” (bahasa Latin),
    “fundamental laws” (Amerika Serikat).
•   Undang-Undang Dasar (bahasa Belanda Grondwet). Perkataan
    wet diterjemahkan menjadi undang-undang, dan grond
    berarti tanah/dasar
•   Istilah UUD (grondwet) adalah bagian tertulis dari suatu
    konstitusi, sedangkan constitution (konstitusi) memuat baik
    peraturan tertulis maupun yang tidak tertulis (L.J Van
    Apeldoorn)
   Konstitusi adalah peraturan tertulis, kebiasaan, dan
    konvensi-konvensi kenegaraan (ketatanegaraan) yang
    menentukan susunan dan kedudukan organ-organ
    negara, mengatur hubungan antara organ-organ
    negara itu, dan mengatur hubungan organ-organ
    negara tersebut dengan warga negara. (Jimly
    Asshiddiqie)
   Semua konstitusi selalu menjadikan kekuasaan sebagai
    pusat perhatian, karena kekuasaan itu perlu diatur dan
    dibatasi sebagaimana mestinya.
Herman Heller membagi pengertian konstitusi menjadi
tiga, yaitu:
1. Konstitusi dalam pengertian politis-sosiologis. Konstitusi
   mencerminkan kehidupan politik di dalam masyarakat
   sebagai suatu kenyataan.
2. Konstitusi dalam pengertian yuridis. Konstitusi merupakan
   suatu kesatuan kaidah yang hidup dalam masyarakat yang
   selanjutnya dijadikan suatu kesatuan kaidah hukum.
3. Konstitusi pengertiannya lebih luas dari undang-undang
   dasar. Konstitusi adalah yang ditulis dalam suatu naskah
   sebagai undang-undang yang tertinggi yang berlaku dalam
   suatu negara.
KONSTITUSI NKRI


• 18 Agt 1945—27 Des                           • 27 Des 1949—17 Agt
  1949.                                          1950




                       UUD        Konstitusi
                       1945          RIS



                       UUD           UUDS
                       1945          1950

• Dekrit
                                               • 17 Agt 1950-5
  Presiden, 5 Juli
                                                 Juli 1959
  1959-sekarang
   Ditetapkan tanggal 19 Oktober 1999 dalam Sidang
    Umum MPR (berlangsung tanggal 14-21 Oktober
    1999).
   Dalam perubahan pertama itu, MPR mengubah Pasal
    5 ayat (1), Pasal 7, Pasal 9, Pasal 13 ayat (2), Pasal 14,
    Pasal 15, Pasal 17 ayat (2) dan (3), Pasal 20, dan Pasal
    21 UUD 1945.
   Ditetapkan tanggal 18 Agustus 2000 dalam Sidang
    Tahunan MPR tahun 2000 (tanggal 7-18 Agustus 2000).
   Pada sidang tahunan tersebut, MPR mengubah dan/atau
    menambah Pasal 18, Pasal 18A, Pasal 18B, Pasal 19, Pasal
    20 ayat (5), Pasal 20A, Pasal 22A, Pasal 22B, Bab IXA,
    Pasal 25A, bab X, Pasal 26 ayat (2) dan ayat (3), Pasal 27
    ayat (3), Bab XA, Pasal 28A, Pasal 28B, Pasal 28C, Pasal
    28D, Pasal 28E, Pasal 28F, Pasal 28G, Pasal 28H, Pasal 28I,
    Pasal 28J, Bab XII, Pasal 30, Bab XV, Pasal 36A, Pasal 36B,
    dan Pasal 36C UUD 1945.
   Ditetapkan tanggal 9 November 2001 dalam Sidang Tahunan MPR
    Tahun 2001 (tanggal 1-9 Nopember 2001).
   Melalui Sidang Tahunan itu, MPR mengubah dan/atau menambah
    Pasal 1 ayat (2) dan (3); Pasal 3 ayat (1), (3), dan (4); Pasal 6 ayat (1)
    dan (2); Pasal 6A ayat (1), (2), (3), dan (5); Pasal 7A; Pasal 7B ayat
    (1), (2), (3), (4), (5), (6), dan (7); Pasal 7C; Pasal 8 ayat (1) dan (2);
    Pasal 11 ayat (2) dan (3); Pasal 17 ayat (4); Bab VIIA, Pasal 22C ayat
    (1), (2), (3), dan (4); Pasal 22D ayat (1), (2), (3), dan (4); Bab VIIB,
    Pasal 22E ayat (1), (2), (3), (4), (5), dan (6), Pasal 23 ayat (1), (2), dan
    (3); Pasal 23A; Pasal 23C; Bab VIIIA, Pasal 23E ayat (1), (2), dan (3);
    Pasal 23F ayat (1) dan (2); Pasal 23G ayat (1) dan (2); Pasal 24 ayat
    (1) dan (2); Pasal 24A ayat (1), (2), (3), (4), dan (5); Pasal 24B ayat
    (1), (2), (3), dan (4); Pasal 24C ayat (1), (2), (3), (4), (5), dan (6) UUD
    1945.
   Ditetapkan tanggal 10 Agustus 2002 dalam Sidang Tahunan MPR tahun 2002 (tanggal 1-11
    Agustus 2002).
   Dalam naskah perubahan keempat ini, MPR menetapkan:
    1.   UUD Negara Republik Indonesia sebagaimana telah diubah dengan perubahan pertama, kedua, dan
         ketiga, dan perubahan keempat ini adalah Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun
         1945 yang ditetapkan pada tanggal 18 Agustus 1945 dan diberlakukan kembali dengan Dekrit
         Presiden pada tanggal 5 Juli 1959 serta dikukuhkan secara aklamasi pada tanggal 22 Juli 1959 oleh
         Dewan Perwakilan Rakyat;
    2.   Penambahan bagian akhir pada perubahan kedua Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia
         Tahun 1945 dengan kalimat “Perubahan tersebut diputuskan dalam Rapat Paripurna Majelis
         Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia ke-9 tanggal 18 Agustus 2000 Sidang Tahunan Majelis
         Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia dan mulai berlaku pada tanggal ditetapkan;
    3.   Perubahan penomoran Pasal 3 ayat (3) dan ayat (4) Perubahan Ketiga Undang-Undang Dasar
         Negara Republik Indonesia Tahun 1945 menjadi Pasal 3 ayat (2) dan (3), Pasal 25E Perubahan Kedua
         Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 menjadi Pasal 25A;
    4.   Penghapusan judul Bab IV tentang Dewan Pertimbangan Agung dan pengubahan substansi Pasal 16
         serta penempatannya ke dalam Bab III tentang Kekuasaan Pemerintahan negara;
    5.   Pengubahan dan/atau penambahan Pasal 2 ayat (1); Pasal 6A ayat (4); Pasal 8 ayat (3); Pasal 11 ayat
         (1); Pasal 16; Pasal 23B; Pasal 23D; Pasal 24 ayat (3); Bab XIII; Pasal 31 ayat (1), ayat (2), ayat (3),
         ayat (4), dan ayat (5); Pasal 32 ayat (1) dan ayat (2); Bab XIV, Pasal 33 ayat (4) dan ayat (5); Pasal 34
         ayat (1), ayat (2), ayat (3) dan ayat (4); Pasal 37 ayat (1), ayat (2), ayat (3), ayat (4), dan ayat (5);
         Aturan Peralihan Pasal I, II, dan III; Aturan Tambahan Pasal I dan II Undang-Undang Dasar Negara
         Republik Indonesia Tahun 1945.
PROSES PERUBAHAN UUD NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 1945

     Tuntutan Reformasi            Sebelum Perubahan                Latar Belakang                   Tujuan Perubahan
                                                                    Perubahan
                                                                                                  Menyempurnakan aturan
 Antara lain:                  • Pembukaan                    • Kekuasaan tertinggi di tangan      dasar, mengenai:
 • Amandemen UUD 1945          • Batang Tubuh                   MPR
                                                                                                 • Tatanan negara
 • Penghapusan doktrin Dwi       - 16 bab                     • Kekuasaan yang sangat besar
                                                                pada Presiden                    • Kedaulatan Rakyat
   Fungsi ABRI                   - 37 pasal
                                                              • Pasal-pasal yang terlalu         • HAM
 • Penegakan hukum, HAM, dan     - 49 ayat                      “luwes” sehingga dapat           • Pembagian kekuasaan
   pemberantasan KKN             - 4 pasal Aturan Peralihan     menimbulkan multitafsir          • Kesejahteraan Sosial
 • Otonomi Daerah                - 2 ayat Aturan Tambahan     • Kewenangan pada Presiden         • Eksistensi negara demokrasi
                               • Penjelasan                     untuk mengatur hal-hal             dan negara hukum
 • Kebebasan Pers                                               penting dengan undang-           • Hal-hal lain sesuai dengan
 • Mewujudkan kehidupan                                         undang                             perkembangan aspirasi dan
   demokrasi                                                  • Rumusan UUD 1945 tentang           kebutuhan bangsa
                                                                semangat penyelenggara
                                                                negara belum cukup
                                                                didukung ketentuan
                                                                konstitusi


       Hasil Perubahan                 Sidang MPR                 Kesepakatan Dasar                     Dasar Yuridis

• Pembukaan                    • Sidang Umum MPR 1999         • Tidak mengubah Pembukaan        • Pasal 3 UUD 1945
                                                                UUD 1945                        • Pasal 37 UUD 1945
• Pasal-pasal:                  Tanggal 14-21 Okt 1999        • Tetap mempertahankan
  - 21 bab                                                      Negara Kesatuan Republik        • TAP MPR No.IX/MPR/1999
                               • Sidang Tahunan MPR 2000                                        • TAP MPR No.IX/MPR/2000
  - 73 pasal                                                    Indonesia
                                Tanggal 7-18 Agt 2000         • Mempertegas sistem              • TAP MPR No.XI/MPR/2001
  - 170 ayat
  - 3 pasal Aturan Peralihan   • Sidang Tahunan MPR 2001        presidensiil
                                                              • Penjelasan UUD 1945 yang
  - 2 pasal Aturan Tambahan     Tanggal 1-9 Nov 2001            memuat hal-hal normatif
                               • Sidang Tahunan MPR 2002        akan dimasukan ke dalam
                                                                pasal-pasal
                                Tanggal 1-11 Agt 2002         • Perubahan dilakukan dengan
                                                                cara “adendum”
Naskah Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945
yang ditetapkan pada tanggal 18 Agustus 1945 dan diberlakukan
kembali dengan Dekrit Presiden pada tanggal 5 Juli 1959 serta
dikukuhkan secara aklamasi pada tanggal 22 Juli 1959 oleh Dewan
Perwakilan Rakyat (sebagaimana tercantum dalam Lembaran Negara
Nomor 75 Tahun 1959)
Naskah Perubahan Pertama Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia
Tahun 1945 (hasil Sidang Umum MPR Tahun 1999)

Naskah Perubahan Kedua Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia
Tahun 1945 (hasil Sidang Tahunan MPR Tahun 2000)

Naskah Perubahan Ketiga Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia
Tahun 1945 (hasil Sidang Tahunan MPR Tahun 2001)

Naskah Perubahan Keempat Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia
Tahun 1945 (hasil Sidang Tahunan MPR Tahun 2002)

Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 Dalam Satu
Naskah (Risalah Rapat Paripurna ke-5 Sidang Tahunan MPR Tahun 2002 Sebagai
Naskah Perbantuan Dan Kompilasi Tanpa Ada Opini)

Más contenido relacionado

La actualidad más candente

Dinamika historis konstitusional, sosial politik, kultural, serta konteks k...
Dinamika historis konstitusional, sosial   politik, kultural, serta konteks k...Dinamika historis konstitusional, sosial   politik, kultural, serta konteks k...
Dinamika historis konstitusional, sosial politik, kultural, serta konteks k...idasilfia
 
Konstitusional & inkonstitusional
Konstitusional & inkonstitusionalKonstitusional & inkonstitusional
Konstitusional & inkonstitusionalVisnu Candra
 
Sejarah konstitusi indonesia
Sejarah konstitusi indonesiaSejarah konstitusi indonesia
Sejarah konstitusi indonesiaocirtsa
 
Sistem pemerintahan-pada-masa-konstitusi-ris
Sistem pemerintahan-pada-masa-konstitusi-risSistem pemerintahan-pada-masa-konstitusi-ris
Sistem pemerintahan-pada-masa-konstitusi-risAkhmad Puryanto
 
Makalah hukum dan Ham
Makalah hukum dan HamMakalah hukum dan Ham
Makalah hukum dan HamJanang JaRi
 
Makalah hak dan kewajiban warga negara dalam kehidupan berbangsa dan bernegara
Makalah hak dan kewajiban warga negara dalam kehidupan berbangsa dan bernegaraMakalah hak dan kewajiban warga negara dalam kehidupan berbangsa dan bernegara
Makalah hak dan kewajiban warga negara dalam kehidupan berbangsa dan bernegaraWarnet Raha
 
Esensi dan urgensi integrasi nasional m3
Esensi dan urgensi integrasi nasional m3Esensi dan urgensi integrasi nasional m3
Esensi dan urgensi integrasi nasional m3EUISKURNIASARI
 
MAKALAH HAK DAN KEWAJIBAN BELA NEGARA Pasal 27 ayat 3
MAKALAH HAK DAN KEWAJIBAN BELA NEGARA Pasal 27 ayat 3MAKALAH HAK DAN KEWAJIBAN BELA NEGARA Pasal 27 ayat 3
MAKALAH HAK DAN KEWAJIBAN BELA NEGARA Pasal 27 ayat 3Ervina Nurjanah
 
BAB 9 BAGAIMANA URGENSI DAN TANTANGAN KETAHANAN NASIONAL DAN BELA NEGARA BAGI...
BAB 9 BAGAIMANA URGENSI DAN TANTANGAN KETAHANAN NASIONAL DAN BELA NEGARA BAGI...BAB 9 BAGAIMANA URGENSI DAN TANTANGAN KETAHANAN NASIONAL DAN BELA NEGARA BAGI...
BAB 9 BAGAIMANA URGENSI DAN TANTANGAN KETAHANAN NASIONAL DAN BELA NEGARA BAGI...RESISKOM21MFATHURRAH
 
PPT BAGIAN 1 PANCASILA.ppt
PPT BAGIAN 1 PANCASILA.pptPPT BAGIAN 1 PANCASILA.ppt
PPT BAGIAN 1 PANCASILA.pptMuhamad Yogi
 
Pendidikan Kewarganegaraan di Perguruan Tinggi
Pendidikan Kewarganegaraan di Perguruan TinggiPendidikan Kewarganegaraan di Perguruan Tinggi
Pendidikan Kewarganegaraan di Perguruan TinggiAhmad Dahlan University
 
PPT Sistem Pemerintahan Indonesia
PPT Sistem Pemerintahan IndonesiaPPT Sistem Pemerintahan Indonesia
PPT Sistem Pemerintahan Indonesiaworodyah
 
Etika Kristen Materi Kuliah
Etika Kristen Materi KuliahEtika Kristen Materi Kuliah
Etika Kristen Materi KuliahSAROFAMATI DUHA
 
Ppt pancasila dlm konteks ketatanegaraan
Ppt pancasila dlm konteks ketatanegaraanPpt pancasila dlm konteks ketatanegaraan
Ppt pancasila dlm konteks ketatanegaraanrizka_pratiwi
 
Masyarakat beradab dan sejahtera
Masyarakat beradab dan sejahteraMasyarakat beradab dan sejahtera
Masyarakat beradab dan sejahteraPuspita Yudaningrum
 
Pengertian perseroan terbatas
Pengertian perseroan terbatasPengertian perseroan terbatas
Pengertian perseroan terbatasDua Dunia
 

La actualidad más candente (20)

Presentasi Bela Negara
Presentasi Bela NegaraPresentasi Bela Negara
Presentasi Bela Negara
 
Resume kuliah tamu
Resume kuliah tamuResume kuliah tamu
Resume kuliah tamu
 
Dinamika historis konstitusional, sosial politik, kultural, serta konteks k...
Dinamika historis konstitusional, sosial   politik, kultural, serta konteks k...Dinamika historis konstitusional, sosial   politik, kultural, serta konteks k...
Dinamika historis konstitusional, sosial politik, kultural, serta konteks k...
 
Tugas kelompok ppt
Tugas kelompok pptTugas kelompok ppt
Tugas kelompok ppt
 
Konstitusional & inkonstitusional
Konstitusional & inkonstitusionalKonstitusional & inkonstitusional
Konstitusional & inkonstitusional
 
Sejarah konstitusi indonesia
Sejarah konstitusi indonesiaSejarah konstitusi indonesia
Sejarah konstitusi indonesia
 
Sistem pemerintahan-pada-masa-konstitusi-ris
Sistem pemerintahan-pada-masa-konstitusi-risSistem pemerintahan-pada-masa-konstitusi-ris
Sistem pemerintahan-pada-masa-konstitusi-ris
 
Fungsi tombol kombinasi CTRL A-z
Fungsi tombol kombinasi CTRL A-zFungsi tombol kombinasi CTRL A-z
Fungsi tombol kombinasi CTRL A-z
 
Makalah hukum dan Ham
Makalah hukum dan HamMakalah hukum dan Ham
Makalah hukum dan Ham
 
Makalah hak dan kewajiban warga negara dalam kehidupan berbangsa dan bernegara
Makalah hak dan kewajiban warga negara dalam kehidupan berbangsa dan bernegaraMakalah hak dan kewajiban warga negara dalam kehidupan berbangsa dan bernegara
Makalah hak dan kewajiban warga negara dalam kehidupan berbangsa dan bernegara
 
Esensi dan urgensi integrasi nasional m3
Esensi dan urgensi integrasi nasional m3Esensi dan urgensi integrasi nasional m3
Esensi dan urgensi integrasi nasional m3
 
MAKALAH HAK DAN KEWAJIBAN BELA NEGARA Pasal 27 ayat 3
MAKALAH HAK DAN KEWAJIBAN BELA NEGARA Pasal 27 ayat 3MAKALAH HAK DAN KEWAJIBAN BELA NEGARA Pasal 27 ayat 3
MAKALAH HAK DAN KEWAJIBAN BELA NEGARA Pasal 27 ayat 3
 
BAB 9 BAGAIMANA URGENSI DAN TANTANGAN KETAHANAN NASIONAL DAN BELA NEGARA BAGI...
BAB 9 BAGAIMANA URGENSI DAN TANTANGAN KETAHANAN NASIONAL DAN BELA NEGARA BAGI...BAB 9 BAGAIMANA URGENSI DAN TANTANGAN KETAHANAN NASIONAL DAN BELA NEGARA BAGI...
BAB 9 BAGAIMANA URGENSI DAN TANTANGAN KETAHANAN NASIONAL DAN BELA NEGARA BAGI...
 
PPT BAGIAN 1 PANCASILA.ppt
PPT BAGIAN 1 PANCASILA.pptPPT BAGIAN 1 PANCASILA.ppt
PPT BAGIAN 1 PANCASILA.ppt
 
Pendidikan Kewarganegaraan di Perguruan Tinggi
Pendidikan Kewarganegaraan di Perguruan TinggiPendidikan Kewarganegaraan di Perguruan Tinggi
Pendidikan Kewarganegaraan di Perguruan Tinggi
 
PPT Sistem Pemerintahan Indonesia
PPT Sistem Pemerintahan IndonesiaPPT Sistem Pemerintahan Indonesia
PPT Sistem Pemerintahan Indonesia
 
Etika Kristen Materi Kuliah
Etika Kristen Materi KuliahEtika Kristen Materi Kuliah
Etika Kristen Materi Kuliah
 
Ppt pancasila dlm konteks ketatanegaraan
Ppt pancasila dlm konteks ketatanegaraanPpt pancasila dlm konteks ketatanegaraan
Ppt pancasila dlm konteks ketatanegaraan
 
Masyarakat beradab dan sejahtera
Masyarakat beradab dan sejahteraMasyarakat beradab dan sejahtera
Masyarakat beradab dan sejahtera
 
Pengertian perseroan terbatas
Pengertian perseroan terbatasPengertian perseroan terbatas
Pengertian perseroan terbatas
 

Similar a Konstitusi NKRI

Bahan tayangan uud (baru)
Bahan tayangan uud (baru)Bahan tayangan uud (baru)
Bahan tayangan uud (baru)bagjaINV
 
Bahan Tayangan (UUD45 & Tap MPR)
Bahan Tayangan (UUD45 & Tap MPR)Bahan Tayangan (UUD45 & Tap MPR)
Bahan Tayangan (UUD45 & Tap MPR)M. Adli
 
DASAR NEGARA DAN KONSTITUSI
DASAR NEGARA DAN KONSTITUSIDASAR NEGARA DAN KONSTITUSI
DASAR NEGARA DAN KONSTITUSIAninda Firdaus
 
04. konstitusi-negara-indonesia
04. konstitusi-negara-indonesia04. konstitusi-negara-indonesia
04. konstitusi-negara-indonesiamuhammad haikel
 
Konstitusi negara-dan-negara-hukum
Konstitusi negara-dan-negara-hukumKonstitusi negara-dan-negara-hukum
Konstitusi negara-dan-negara-hukumHamdi Se-Abad
 
Sistem politik indonesia amandemen uud
Sistem politik indonesia amandemen uudSistem politik indonesia amandemen uud
Sistem politik indonesia amandemen uudYudi Prasetya
 
04.-KONSTITUSI-NEGARA-INDONESIA.ppt
04.-KONSTITUSI-NEGARA-INDONESIA.ppt04.-KONSTITUSI-NEGARA-INDONESIA.ppt
04.-KONSTITUSI-NEGARA-INDONESIA.pptahmadasif16
 
04.-KONSTITUSI-NEGARA-INDONESIA.ppt
04.-KONSTITUSI-NEGARA-INDONESIA.ppt04.-KONSTITUSI-NEGARA-INDONESIA.ppt
04.-KONSTITUSI-NEGARA-INDONESIA.pptVitaSevia
 
Konstitusi negara dan kesatuan republik indonesia
Konstitusi negara dan  kesatuan republik indonesiaKonstitusi negara dan  kesatuan republik indonesia
Konstitusi negara dan kesatuan republik indonesiaBetha Taiyou
 
Htn2012 sejarah ketatanegaraan
Htn2012 sejarah ketatanegaraanHtn2012 sejarah ketatanegaraan
Htn2012 sejarah ketatanegaraanNuelnuel11
 
Konstitusi di indonesia
Konstitusi di indonesiaKonstitusi di indonesia
Konstitusi di indonesiaAhmad Thoriq
 
Mengenai Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945
Mengenai Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945Mengenai Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945
Mengenai Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945Eisa Swastika
 
UUD Republik Indonesia tahun 1945
UUD Republik Indonesia tahun 1945UUD Republik Indonesia tahun 1945
UUD Republik Indonesia tahun 1945Luthfi Syuhada
 
FUNGSI UUD 1945.ppt. ppkn aksadnh jadahen
FUNGSI UUD 1945.ppt. ppkn aksadnh jadahenFUNGSI UUD 1945.ppt. ppkn aksadnh jadahen
FUNGSI UUD 1945.ppt. ppkn aksadnh jadahenssuser986f381
 
FUNGSI_UUD_1945_suhardjo.ppt
FUNGSI_UUD_1945_suhardjo.pptFUNGSI_UUD_1945_suhardjo.ppt
FUNGSI_UUD_1945_suhardjo.pptNurulyDybala1
 
FUNGSI_UUD_1945_suhardjo.ppt
FUNGSI_UUD_1945_suhardjo.pptFUNGSI_UUD_1945_suhardjo.ppt
FUNGSI_UUD_1945_suhardjo.pptNurulyDybala1
 

Similar a Konstitusi NKRI (20)

Bahan tayangan uud (baru)
Bahan tayangan uud (baru)Bahan tayangan uud (baru)
Bahan tayangan uud (baru)
 
Bahan Tayangan (UUD45 & Tap MPR)
Bahan Tayangan (UUD45 & Tap MPR)Bahan Tayangan (UUD45 & Tap MPR)
Bahan Tayangan (UUD45 & Tap MPR)
 
Pengantar Ilmu Politik - Konstitusi
Pengantar Ilmu Politik - KonstitusiPengantar Ilmu Politik - Konstitusi
Pengantar Ilmu Politik - Konstitusi
 
DASAR NEGARA DAN KONSTITUSI
DASAR NEGARA DAN KONSTITUSIDASAR NEGARA DAN KONSTITUSI
DASAR NEGARA DAN KONSTITUSI
 
UUD NKRI 1945
UUD NKRI 1945UUD NKRI 1945
UUD NKRI 1945
 
04. konstitusi-negara-indonesia
04. konstitusi-negara-indonesia04. konstitusi-negara-indonesia
04. konstitusi-negara-indonesia
 
Konstitusi negara-dan-negara-hukum
Konstitusi negara-dan-negara-hukumKonstitusi negara-dan-negara-hukum
Konstitusi negara-dan-negara-hukum
 
Sistem politik indonesia amandemen uud
Sistem politik indonesia amandemen uudSistem politik indonesia amandemen uud
Sistem politik indonesia amandemen uud
 
Konstitusi
KonstitusiKonstitusi
Konstitusi
 
UUD 1945
UUD 1945UUD 1945
UUD 1945
 
04.-KONSTITUSI-NEGARA-INDONESIA.ppt
04.-KONSTITUSI-NEGARA-INDONESIA.ppt04.-KONSTITUSI-NEGARA-INDONESIA.ppt
04.-KONSTITUSI-NEGARA-INDONESIA.ppt
 
04.-KONSTITUSI-NEGARA-INDONESIA.ppt
04.-KONSTITUSI-NEGARA-INDONESIA.ppt04.-KONSTITUSI-NEGARA-INDONESIA.ppt
04.-KONSTITUSI-NEGARA-INDONESIA.ppt
 
Konstitusi negara dan kesatuan republik indonesia
Konstitusi negara dan  kesatuan republik indonesiaKonstitusi negara dan  kesatuan republik indonesia
Konstitusi negara dan kesatuan republik indonesia
 
Htn2012 sejarah ketatanegaraan
Htn2012 sejarah ketatanegaraanHtn2012 sejarah ketatanegaraan
Htn2012 sejarah ketatanegaraan
 
Konstitusi di indonesia
Konstitusi di indonesiaKonstitusi di indonesia
Konstitusi di indonesia
 
Mengenai Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945
Mengenai Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945Mengenai Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945
Mengenai Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945
 
UUD Republik Indonesia tahun 1945
UUD Republik Indonesia tahun 1945UUD Republik Indonesia tahun 1945
UUD Republik Indonesia tahun 1945
 
FUNGSI UUD 1945.ppt. ppkn aksadnh jadahen
FUNGSI UUD 1945.ppt. ppkn aksadnh jadahenFUNGSI UUD 1945.ppt. ppkn aksadnh jadahen
FUNGSI UUD 1945.ppt. ppkn aksadnh jadahen
 
FUNGSI_UUD_1945_suhardjo.ppt
FUNGSI_UUD_1945_suhardjo.pptFUNGSI_UUD_1945_suhardjo.ppt
FUNGSI_UUD_1945_suhardjo.ppt
 
FUNGSI_UUD_1945_suhardjo.ppt
FUNGSI_UUD_1945_suhardjo.pptFUNGSI_UUD_1945_suhardjo.ppt
FUNGSI_UUD_1945_suhardjo.ppt
 

Más de Ahmad Dahlan University

2 Esensi dan Perkembangan PKn Persekolahan
2 Esensi dan Perkembangan PKn Persekolahan2 Esensi dan Perkembangan PKn Persekolahan
2 Esensi dan Perkembangan PKn PersekolahanAhmad Dahlan University
 
1 pendahuluan pendidikan pancasila di pt
1 pendahuluan pendidikan pancasila di pt1 pendahuluan pendidikan pancasila di pt
1 pendahuluan pendidikan pancasila di ptAhmad Dahlan University
 
kedudukan pancasila dan praktik pengamalannya
kedudukan pancasila dan praktik pengamalannyakedudukan pancasila dan praktik pengamalannya
kedudukan pancasila dan praktik pengamalannyaAhmad Dahlan University
 
Materi ke 8 warga negara dan kewarganegaraan
Materi ke 8 warga negara dan kewarganegaraanMateri ke 8 warga negara dan kewarganegaraan
Materi ke 8 warga negara dan kewarganegaraanAhmad Dahlan University
 
keragaman sosial budaya, semangat kebangsaan, bela negara
keragaman sosial budaya, semangat kebangsaan, bela negarakeragaman sosial budaya, semangat kebangsaan, bela negara
keragaman sosial budaya, semangat kebangsaan, bela negaraAhmad Dahlan University
 
Peran dan fungsi lembaga negara pasca reformasi
Peran dan fungsi lembaga negara pasca reformasiPeran dan fungsi lembaga negara pasca reformasi
Peran dan fungsi lembaga negara pasca reformasiAhmad Dahlan University
 

Más de Ahmad Dahlan University (20)

3 Materi dan Pembelajaran Individu
3 Materi dan Pembelajaran Individu3 Materi dan Pembelajaran Individu
3 Materi dan Pembelajaran Individu
 
2 Esensi dan Perkembangan PKn Persekolahan
2 Esensi dan Perkembangan PKn Persekolahan2 Esensi dan Perkembangan PKn Persekolahan
2 Esensi dan Perkembangan PKn Persekolahan
 
Pancasila Dasar Negara
Pancasila Dasar NegaraPancasila Dasar Negara
Pancasila Dasar Negara
 
Pancasila ideologi nasional
Pancasila ideologi nasionalPancasila ideologi nasional
Pancasila ideologi nasional
 
4 5 pancasila dasar negara
4 5 pancasila dasar negara4 5 pancasila dasar negara
4 5 pancasila dasar negara
 
2 3 pancasila dalam kajian sejarah
2 3 pancasila dalam kajian sejarah2 3 pancasila dalam kajian sejarah
2 3 pancasila dalam kajian sejarah
 
1 pendahuluan pendidikan pancasila di pt
1 pendahuluan pendidikan pancasila di pt1 pendahuluan pendidikan pancasila di pt
1 pendahuluan pendidikan pancasila di pt
 
kedudukan pancasila dan praktik pengamalannya
kedudukan pancasila dan praktik pengamalannyakedudukan pancasila dan praktik pengamalannya
kedudukan pancasila dan praktik pengamalannya
 
hukum
hukumhukum
hukum
 
globalisasi
globalisasiglobalisasi
globalisasi
 
Materi ke 8 warga negara dan kewarganegaraan
Materi ke 8 warga negara dan kewarganegaraanMateri ke 8 warga negara dan kewarganegaraan
Materi ke 8 warga negara dan kewarganegaraan
 
ham
hamham
ham
 
kekuasaan dan politik
kekuasaan dan politikkekuasaan dan politik
kekuasaan dan politik
 
keragaman sosial budaya, semangat kebangsaan, bela negara
keragaman sosial budaya, semangat kebangsaan, bela negarakeragaman sosial budaya, semangat kebangsaan, bela negara
keragaman sosial budaya, semangat kebangsaan, bela negara
 
memahami mata pelajaran pkn sd
memahami mata pelajaran pkn sdmemahami mata pelajaran pkn sd
memahami mata pelajaran pkn sd
 
Wawasan Nusantara
Wawasan NusantaraWawasan Nusantara
Wawasan Nusantara
 
Peran dan fungsi lembaga negara pasca reformasi
Peran dan fungsi lembaga negara pasca reformasiPeran dan fungsi lembaga negara pasca reformasi
Peran dan fungsi lembaga negara pasca reformasi
 
Ketahanan Nasional Indonesia
Ketahanan Nasional IndonesiaKetahanan Nasional Indonesia
Ketahanan Nasional Indonesia
 
Identitas Nasional Indonesia
Identitas Nasional IndonesiaIdentitas Nasional Indonesia
Identitas Nasional Indonesia
 
Hak Asasi Manusia
Hak Asasi ManusiaHak Asasi Manusia
Hak Asasi Manusia
 

Último

UNSUR - UNSUR, LUAS, KELILING LINGKARAN.pptx
UNSUR - UNSUR, LUAS, KELILING LINGKARAN.pptxUNSUR - UNSUR, LUAS, KELILING LINGKARAN.pptx
UNSUR - UNSUR, LUAS, KELILING LINGKARAN.pptxFranxisca Kurniawati
 
Catatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus PerilakuCatatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus PerilakuHANHAN164733
 
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdfWahyudinST
 
ppt MTeaching Pertidaksamaan Linier.pptx
ppt MTeaching Pertidaksamaan Linier.pptxppt MTeaching Pertidaksamaan Linier.pptx
ppt MTeaching Pertidaksamaan Linier.pptxUlyaSaadah
 
Silabus Mata Pelajaran Biologi SMA Kelas X.doc
Silabus Mata Pelajaran Biologi SMA Kelas X.docSilabus Mata Pelajaran Biologi SMA Kelas X.doc
Silabus Mata Pelajaran Biologi SMA Kelas X.docNurulAiniFirdasari1
 
Diagram Fryer Pembelajaran Berdifferensiasi
Diagram Fryer Pembelajaran BerdifferensiasiDiagram Fryer Pembelajaran Berdifferensiasi
Diagram Fryer Pembelajaran BerdifferensiasiOviLarassaty1
 
Kualifikasi dan Kompetensi Guru Profesi Kependidikan .pptx
Kualifikasi dan Kompetensi Guru Profesi Kependidikan .pptxKualifikasi dan Kompetensi Guru Profesi Kependidikan .pptx
Kualifikasi dan Kompetensi Guru Profesi Kependidikan .pptxSelviPanggua1
 
slide presentation bab 2 sain form 2.pdf
slide presentation bab 2 sain form 2.pdfslide presentation bab 2 sain form 2.pdf
slide presentation bab 2 sain form 2.pdfNURAFIFAHBINTIJAMALU
 
PAMPHLET PENGAKAP aktiviti pengakap 2024
PAMPHLET PENGAKAP aktiviti pengakap 2024PAMPHLET PENGAKAP aktiviti pengakap 2024
PAMPHLET PENGAKAP aktiviti pengakap 2024MALISAAININOORBINTIA
 
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptxKeberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptxLeniMawarti1
 
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pptxAKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pptxHeriyantoHeriyanto44
 
KISI-KISI Soal PAS Geografi Kelas XII.docx
KISI-KISI Soal PAS Geografi Kelas XII.docxKISI-KISI Soal PAS Geografi Kelas XII.docx
KISI-KISI Soal PAS Geografi Kelas XII.docxjohan effendi
 
Modul Ajar Informatika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Informatika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaModul Ajar Informatika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Informatika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaAbdiera
 
PLaN & INTERVENSI untuk sekolah yang memerlukan
PLaN & INTERVENSI untuk sekolah yang memerlukanPLaN & INTERVENSI untuk sekolah yang memerlukan
PLaN & INTERVENSI untuk sekolah yang memerlukanssuserc81826
 
Workshop penulisan buku (Buku referensi, monograf, BUKU...
Workshop penulisan buku                       (Buku referensi, monograf, BUKU...Workshop penulisan buku                       (Buku referensi, monograf, BUKU...
Workshop penulisan buku (Buku referensi, monograf, BUKU...Riyan Hidayatullah
 
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 TesalonikaMateri Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 TesalonikaSABDA
 
RPP PERBAIKAN UNTUK SIMULASI (Recovered).docx
RPP PERBAIKAN UNTUK SIMULASI (Recovered).docxRPP PERBAIKAN UNTUK SIMULASI (Recovered).docx
RPP PERBAIKAN UNTUK SIMULASI (Recovered).docxSyifaDzikron
 
Modul Ajar IPA Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar IPA Kelas 7 Fase D Kurikulum MerdekaModul Ajar IPA Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar IPA Kelas 7 Fase D Kurikulum MerdekaAbdiera
 
Pelatihan Asesor 2024_KEBIJAKAN DAN MEKANISME AKREDITASI PAUD TAHUN 2024 .pdf
Pelatihan Asesor 2024_KEBIJAKAN DAN  MEKANISME AKREDITASI PAUD TAHUN 2024 .pdfPelatihan Asesor 2024_KEBIJAKAN DAN  MEKANISME AKREDITASI PAUD TAHUN 2024 .pdf
Pelatihan Asesor 2024_KEBIJAKAN DAN MEKANISME AKREDITASI PAUD TAHUN 2024 .pdfEmeldaSpd
 
Jaringan VOIP Ringkasan PTT Pertemuan Ke-1.pdf
Jaringan VOIP Ringkasan PTT Pertemuan Ke-1.pdfJaringan VOIP Ringkasan PTT Pertemuan Ke-1.pdf
Jaringan VOIP Ringkasan PTT Pertemuan Ke-1.pdfHendroGunawan8
 

Último (20)

UNSUR - UNSUR, LUAS, KELILING LINGKARAN.pptx
UNSUR - UNSUR, LUAS, KELILING LINGKARAN.pptxUNSUR - UNSUR, LUAS, KELILING LINGKARAN.pptx
UNSUR - UNSUR, LUAS, KELILING LINGKARAN.pptx
 
Catatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus PerilakuCatatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
 
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
 
ppt MTeaching Pertidaksamaan Linier.pptx
ppt MTeaching Pertidaksamaan Linier.pptxppt MTeaching Pertidaksamaan Linier.pptx
ppt MTeaching Pertidaksamaan Linier.pptx
 
Silabus Mata Pelajaran Biologi SMA Kelas X.doc
Silabus Mata Pelajaran Biologi SMA Kelas X.docSilabus Mata Pelajaran Biologi SMA Kelas X.doc
Silabus Mata Pelajaran Biologi SMA Kelas X.doc
 
Diagram Fryer Pembelajaran Berdifferensiasi
Diagram Fryer Pembelajaran BerdifferensiasiDiagram Fryer Pembelajaran Berdifferensiasi
Diagram Fryer Pembelajaran Berdifferensiasi
 
Kualifikasi dan Kompetensi Guru Profesi Kependidikan .pptx
Kualifikasi dan Kompetensi Guru Profesi Kependidikan .pptxKualifikasi dan Kompetensi Guru Profesi Kependidikan .pptx
Kualifikasi dan Kompetensi Guru Profesi Kependidikan .pptx
 
slide presentation bab 2 sain form 2.pdf
slide presentation bab 2 sain form 2.pdfslide presentation bab 2 sain form 2.pdf
slide presentation bab 2 sain form 2.pdf
 
PAMPHLET PENGAKAP aktiviti pengakap 2024
PAMPHLET PENGAKAP aktiviti pengakap 2024PAMPHLET PENGAKAP aktiviti pengakap 2024
PAMPHLET PENGAKAP aktiviti pengakap 2024
 
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptxKeberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
 
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pptxAKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pptx
 
KISI-KISI Soal PAS Geografi Kelas XII.docx
KISI-KISI Soal PAS Geografi Kelas XII.docxKISI-KISI Soal PAS Geografi Kelas XII.docx
KISI-KISI Soal PAS Geografi Kelas XII.docx
 
Modul Ajar Informatika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Informatika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaModul Ajar Informatika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Informatika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
 
PLaN & INTERVENSI untuk sekolah yang memerlukan
PLaN & INTERVENSI untuk sekolah yang memerlukanPLaN & INTERVENSI untuk sekolah yang memerlukan
PLaN & INTERVENSI untuk sekolah yang memerlukan
 
Workshop penulisan buku (Buku referensi, monograf, BUKU...
Workshop penulisan buku                       (Buku referensi, monograf, BUKU...Workshop penulisan buku                       (Buku referensi, monograf, BUKU...
Workshop penulisan buku (Buku referensi, monograf, BUKU...
 
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 TesalonikaMateri Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
 
RPP PERBAIKAN UNTUK SIMULASI (Recovered).docx
RPP PERBAIKAN UNTUK SIMULASI (Recovered).docxRPP PERBAIKAN UNTUK SIMULASI (Recovered).docx
RPP PERBAIKAN UNTUK SIMULASI (Recovered).docx
 
Modul Ajar IPA Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar IPA Kelas 7 Fase D Kurikulum MerdekaModul Ajar IPA Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar IPA Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
 
Pelatihan Asesor 2024_KEBIJAKAN DAN MEKANISME AKREDITASI PAUD TAHUN 2024 .pdf
Pelatihan Asesor 2024_KEBIJAKAN DAN  MEKANISME AKREDITASI PAUD TAHUN 2024 .pdfPelatihan Asesor 2024_KEBIJAKAN DAN  MEKANISME AKREDITASI PAUD TAHUN 2024 .pdf
Pelatihan Asesor 2024_KEBIJAKAN DAN MEKANISME AKREDITASI PAUD TAHUN 2024 .pdf
 
Jaringan VOIP Ringkasan PTT Pertemuan Ke-1.pdf
Jaringan VOIP Ringkasan PTT Pertemuan Ke-1.pdfJaringan VOIP Ringkasan PTT Pertemuan Ke-1.pdf
Jaringan VOIP Ringkasan PTT Pertemuan Ke-1.pdf
 

Konstitusi NKRI

  • 1.
  • 2. Negara adalah suatu organisasi kekuasaan dari sekelompok atau beberapa kelompok manusia yang bersama-sama mendiami suatu wilayah tertentu dan mengakui adanya satu pemerintahan yang mengurus tata tertib serta keselamatan sekelompok atau beberapa kelompok manusia tersebut.  Negara lahir karena dorongan manusia sebagai makhluk sosial (animal social/homo socius), sebagai makhluk politik (animal politicum/zoon politicon), dan untuk melindungi individu, kelompok, dan masyarakat
  • 3. • Wilayah • Tujuan negara • Rakyat • Konstitusi • Pemerintahan • Pengakuan dari yang berdaulat negara lain • Masuk dalam PBB Konstitutif Deklaratif
  • 4.
  • 5. Istilah konstitusi “constitution” (bahasa Inggris), “constitutie” (bahasa Belanda), “constitutionel” (bahasa Prancis), “verfassung” (bahasa Jerman), “constitutio” (bahasa Latin), “fundamental laws” (Amerika Serikat). • Undang-Undang Dasar (bahasa Belanda Grondwet). Perkataan wet diterjemahkan menjadi undang-undang, dan grond berarti tanah/dasar • Istilah UUD (grondwet) adalah bagian tertulis dari suatu konstitusi, sedangkan constitution (konstitusi) memuat baik peraturan tertulis maupun yang tidak tertulis (L.J Van Apeldoorn)
  • 6. Konstitusi adalah peraturan tertulis, kebiasaan, dan konvensi-konvensi kenegaraan (ketatanegaraan) yang menentukan susunan dan kedudukan organ-organ negara, mengatur hubungan antara organ-organ negara itu, dan mengatur hubungan organ-organ negara tersebut dengan warga negara. (Jimly Asshiddiqie)  Semua konstitusi selalu menjadikan kekuasaan sebagai pusat perhatian, karena kekuasaan itu perlu diatur dan dibatasi sebagaimana mestinya.
  • 7. Herman Heller membagi pengertian konstitusi menjadi tiga, yaitu: 1. Konstitusi dalam pengertian politis-sosiologis. Konstitusi mencerminkan kehidupan politik di dalam masyarakat sebagai suatu kenyataan. 2. Konstitusi dalam pengertian yuridis. Konstitusi merupakan suatu kesatuan kaidah yang hidup dalam masyarakat yang selanjutnya dijadikan suatu kesatuan kaidah hukum. 3. Konstitusi pengertiannya lebih luas dari undang-undang dasar. Konstitusi adalah yang ditulis dalam suatu naskah sebagai undang-undang yang tertinggi yang berlaku dalam suatu negara.
  • 8. KONSTITUSI NKRI • 18 Agt 1945—27 Des • 27 Des 1949—17 Agt 1949. 1950 UUD Konstitusi 1945 RIS UUD UUDS 1945 1950 • Dekrit • 17 Agt 1950-5 Presiden, 5 Juli Juli 1959 1959-sekarang
  • 9. Ditetapkan tanggal 19 Oktober 1999 dalam Sidang Umum MPR (berlangsung tanggal 14-21 Oktober 1999).  Dalam perubahan pertama itu, MPR mengubah Pasal 5 ayat (1), Pasal 7, Pasal 9, Pasal 13 ayat (2), Pasal 14, Pasal 15, Pasal 17 ayat (2) dan (3), Pasal 20, dan Pasal 21 UUD 1945.
  • 10. Ditetapkan tanggal 18 Agustus 2000 dalam Sidang Tahunan MPR tahun 2000 (tanggal 7-18 Agustus 2000).  Pada sidang tahunan tersebut, MPR mengubah dan/atau menambah Pasal 18, Pasal 18A, Pasal 18B, Pasal 19, Pasal 20 ayat (5), Pasal 20A, Pasal 22A, Pasal 22B, Bab IXA, Pasal 25A, bab X, Pasal 26 ayat (2) dan ayat (3), Pasal 27 ayat (3), Bab XA, Pasal 28A, Pasal 28B, Pasal 28C, Pasal 28D, Pasal 28E, Pasal 28F, Pasal 28G, Pasal 28H, Pasal 28I, Pasal 28J, Bab XII, Pasal 30, Bab XV, Pasal 36A, Pasal 36B, dan Pasal 36C UUD 1945.
  • 11. Ditetapkan tanggal 9 November 2001 dalam Sidang Tahunan MPR Tahun 2001 (tanggal 1-9 Nopember 2001).  Melalui Sidang Tahunan itu, MPR mengubah dan/atau menambah Pasal 1 ayat (2) dan (3); Pasal 3 ayat (1), (3), dan (4); Pasal 6 ayat (1) dan (2); Pasal 6A ayat (1), (2), (3), dan (5); Pasal 7A; Pasal 7B ayat (1), (2), (3), (4), (5), (6), dan (7); Pasal 7C; Pasal 8 ayat (1) dan (2); Pasal 11 ayat (2) dan (3); Pasal 17 ayat (4); Bab VIIA, Pasal 22C ayat (1), (2), (3), dan (4); Pasal 22D ayat (1), (2), (3), dan (4); Bab VIIB, Pasal 22E ayat (1), (2), (3), (4), (5), dan (6), Pasal 23 ayat (1), (2), dan (3); Pasal 23A; Pasal 23C; Bab VIIIA, Pasal 23E ayat (1), (2), dan (3); Pasal 23F ayat (1) dan (2); Pasal 23G ayat (1) dan (2); Pasal 24 ayat (1) dan (2); Pasal 24A ayat (1), (2), (3), (4), dan (5); Pasal 24B ayat (1), (2), (3), dan (4); Pasal 24C ayat (1), (2), (3), (4), (5), dan (6) UUD 1945.
  • 12. Ditetapkan tanggal 10 Agustus 2002 dalam Sidang Tahunan MPR tahun 2002 (tanggal 1-11 Agustus 2002).  Dalam naskah perubahan keempat ini, MPR menetapkan: 1. UUD Negara Republik Indonesia sebagaimana telah diubah dengan perubahan pertama, kedua, dan ketiga, dan perubahan keempat ini adalah Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang ditetapkan pada tanggal 18 Agustus 1945 dan diberlakukan kembali dengan Dekrit Presiden pada tanggal 5 Juli 1959 serta dikukuhkan secara aklamasi pada tanggal 22 Juli 1959 oleh Dewan Perwakilan Rakyat; 2. Penambahan bagian akhir pada perubahan kedua Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dengan kalimat “Perubahan tersebut diputuskan dalam Rapat Paripurna Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia ke-9 tanggal 18 Agustus 2000 Sidang Tahunan Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia dan mulai berlaku pada tanggal ditetapkan; 3. Perubahan penomoran Pasal 3 ayat (3) dan ayat (4) Perubahan Ketiga Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 menjadi Pasal 3 ayat (2) dan (3), Pasal 25E Perubahan Kedua Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 menjadi Pasal 25A; 4. Penghapusan judul Bab IV tentang Dewan Pertimbangan Agung dan pengubahan substansi Pasal 16 serta penempatannya ke dalam Bab III tentang Kekuasaan Pemerintahan negara; 5. Pengubahan dan/atau penambahan Pasal 2 ayat (1); Pasal 6A ayat (4); Pasal 8 ayat (3); Pasal 11 ayat (1); Pasal 16; Pasal 23B; Pasal 23D; Pasal 24 ayat (3); Bab XIII; Pasal 31 ayat (1), ayat (2), ayat (3), ayat (4), dan ayat (5); Pasal 32 ayat (1) dan ayat (2); Bab XIV, Pasal 33 ayat (4) dan ayat (5); Pasal 34 ayat (1), ayat (2), ayat (3) dan ayat (4); Pasal 37 ayat (1), ayat (2), ayat (3), ayat (4), dan ayat (5); Aturan Peralihan Pasal I, II, dan III; Aturan Tambahan Pasal I dan II Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
  • 13. PROSES PERUBAHAN UUD NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 1945 Tuntutan Reformasi Sebelum Perubahan Latar Belakang Tujuan Perubahan Perubahan Menyempurnakan aturan Antara lain: • Pembukaan • Kekuasaan tertinggi di tangan dasar, mengenai: • Amandemen UUD 1945 • Batang Tubuh MPR • Tatanan negara • Penghapusan doktrin Dwi - 16 bab • Kekuasaan yang sangat besar pada Presiden • Kedaulatan Rakyat Fungsi ABRI - 37 pasal • Pasal-pasal yang terlalu • HAM • Penegakan hukum, HAM, dan - 49 ayat “luwes” sehingga dapat • Pembagian kekuasaan pemberantasan KKN - 4 pasal Aturan Peralihan menimbulkan multitafsir • Kesejahteraan Sosial • Otonomi Daerah - 2 ayat Aturan Tambahan • Kewenangan pada Presiden • Eksistensi negara demokrasi • Penjelasan untuk mengatur hal-hal dan negara hukum • Kebebasan Pers penting dengan undang- • Hal-hal lain sesuai dengan • Mewujudkan kehidupan undang perkembangan aspirasi dan demokrasi • Rumusan UUD 1945 tentang kebutuhan bangsa semangat penyelenggara negara belum cukup didukung ketentuan konstitusi Hasil Perubahan Sidang MPR Kesepakatan Dasar Dasar Yuridis • Pembukaan • Sidang Umum MPR 1999 • Tidak mengubah Pembukaan • Pasal 3 UUD 1945 UUD 1945 • Pasal 37 UUD 1945 • Pasal-pasal: Tanggal 14-21 Okt 1999 • Tetap mempertahankan - 21 bab Negara Kesatuan Republik • TAP MPR No.IX/MPR/1999 • Sidang Tahunan MPR 2000 • TAP MPR No.IX/MPR/2000 - 73 pasal Indonesia Tanggal 7-18 Agt 2000 • Mempertegas sistem • TAP MPR No.XI/MPR/2001 - 170 ayat - 3 pasal Aturan Peralihan • Sidang Tahunan MPR 2001 presidensiil • Penjelasan UUD 1945 yang - 2 pasal Aturan Tambahan Tanggal 1-9 Nov 2001 memuat hal-hal normatif • Sidang Tahunan MPR 2002 akan dimasukan ke dalam pasal-pasal Tanggal 1-11 Agt 2002 • Perubahan dilakukan dengan cara “adendum”
  • 14. Naskah Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang ditetapkan pada tanggal 18 Agustus 1945 dan diberlakukan kembali dengan Dekrit Presiden pada tanggal 5 Juli 1959 serta dikukuhkan secara aklamasi pada tanggal 22 Juli 1959 oleh Dewan Perwakilan Rakyat (sebagaimana tercantum dalam Lembaran Negara Nomor 75 Tahun 1959) Naskah Perubahan Pertama Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 (hasil Sidang Umum MPR Tahun 1999) Naskah Perubahan Kedua Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 (hasil Sidang Tahunan MPR Tahun 2000) Naskah Perubahan Ketiga Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 (hasil Sidang Tahunan MPR Tahun 2001) Naskah Perubahan Keempat Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 (hasil Sidang Tahunan MPR Tahun 2002) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 Dalam Satu Naskah (Risalah Rapat Paripurna ke-5 Sidang Tahunan MPR Tahun 2002 Sebagai Naskah Perbantuan Dan Kompilasi Tanpa Ada Opini)