1. Catatan Dikiwidia – Hari ini rasanya beda banget, aku kangen banget sama Melda Agustin, gatau kenapa.
Aku sadar kalau aku bukan orang yang sempurna buat dia, aku juga ngerti kalau aku gak ada
tandingannya sama semua orang yang suka sama dia. Entahlah aku harus bagaimana, perasaan aku gak
akan pernah bersambut hangat dihatinya, cintaku yang tulus gak akan pernah sampai dilubuk hatinya,
mungkin cinta ini hanya akan aku saja yang merasakan. Aku sedih, aku nyesal, aku benci pada diriku
sendiri. Kenapa aku jatuh hati padanya yang jelas-jelas hanya mimpi bagi aku, mimpiku ketinggian kan ?
iyah, aku jawab iyah, karena kita bagai langit dan bumi, realita yang jauhkan kita, memang kenyataanlah
yang tak akan bisa dirubah, mungkin hanya mimpiku yang tak akan menjadi kenyataan, bahkan untuk
mewujudkan perasaan itu dalam sebuah mimpi, aku merasa tak sanggup. Karena kesedihan yang nyata
di kenyataan yang buat ku tak bisa dan tak sanggup mewujudkan semua dalam mimpi.
Aku kangen banget sama Melda Agustin. Dia memang orang yang sempurna dimataku, senyumnya
indah, matanya bersinar, wajahnya anggun, dari kelebihan fisik saja dia sudah sempurna, ditambah
sifatnya yang baik, ramah, dan lain sebagainya. Aku gak sama sekali lihat dia jahat, bila aku ingat semua
dari fisiknya, mungkin emang aku bukan tandingannya yah. Banyak laki-laki yang deketin dia, laki-laki
yang baik dan tampan dan juga mapan, tapi apalah diriku, diriku hanya seorang yang mencoba lebih baik
dari sebelumnya, aku kalah dari semua orang yang memiliki perasaan yang sama padanya. Aku gak akan
mungkin meraihnya. Aku harus mundur, aku kalah, aku tak menyerah, hanya saja mengikhlaskannya,
dan bila kulihat dia tersenyum bahagia dengan orang lain, aku mungkin akan sedih, namun kesedihan itu
biarlah hati yang sedih, aku harus kuat menahan air mata ku, dan harus bisa tersenyum padanya, biarlah
didalam sedih namun diluar aku akan selalu senyum. Biarlah mungkin rasa ini hanya aku yang miliki.
Memang bukan hal sulit bagi Allah mewujudkan perasaan ku. Tapi aku hanya akan tabah, ikhlas, dan
tawakal pada Allah, mungkin Allah punya rencana lain dibalik semua itu, Aku yakin, suatu saat aku akan
dapatkan kebahagiaan itu bersama Melda, dan kalaupun tak bersama dia di dunia, aku akan mohon di
Akhirat kelak, Maha Suci Allah yang telah menciptakannya, Alhamdulillah, Melda Agustin yang sudah
mewarnai hidupku, dan perhatiannya yang dulu membuatku jadi salah tingkah, tapi aku harusnya sadar
kalau itu hanya perhatian, bukan kasih sayang. Dan aku juga menghargai perasaannya kalau dia gak akan
pernah suka ma aku. Dan bila mana dia berubah pikiran menyukai aku. Berarti Allah mendengar doa ku
yang selalu aku ucapkan pagi, siang, sore dan malam. Alhamdulillah