Tiga kalimat ringkasan dokumen tersebut adalah:
Dokumen tersebut membahas pengaruh motivasi belajar dan pendekatan pembelajaran berbasis proyek menggunakan media internet terhadap hasil belajar siswa pada materi zat aditif di sekolah. Penelitian ini menunjukkan bahwa tidak terdapat pengaruh signifikan antara kelas eksperimen dan kontrol dalam hal motivasi maupun hasil belajar siswa.
BMMB 1134 KETERAMPILAN BERBAHASA HALANGAN KOMUNIKASI
Pbl
1. PENGARUH MOTIVASI BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR
SISWA MELALUI PENDEKATAN PROJECT BASED LEARNING
MENGGUNAKAN MEDIA INTERNET PADA PEMBELAJARAN
ZAT ADITIF
Dina Adreini Br Tarigan
Mahasiswa Pasca Sarjana Prodi Pendidikan Kimia Universitas Negeri Medan, Jl.
Iskandar, Pasar V Medan Estate 20221, e-mail: MsDinadreini@yahoo.com
Abstrak
The affect of project based learning using Internet towards student’s
achievement and affect of student’s motivation which is taught by project based
learning using Internet towards student’s achievement is explained. The research
was done in Junior High School of Government I Berastagi, Kabupaten Karo,
North Sumatera. The subject matter which is selected is Additive matter. The
affect of project based learning using Internet towards student’s achievement and
affect of student’s motivation which is taught by project based learning using
Internet towards student’s achievement has evaluated and analyzed. The study
concluded that teaching additive matter by project based learning using Internet
and student’s motivation is not different significantly with teaching by project
based learning without using Internet.
Pendahuluan
Motivasi memegang peranan yang penting dalam proses belajar. Apabila
guru dan orang tua dapat memberikan motivasi yang baik pada siswa atau
anaknya, maka dalam diri siswa atau anak akan timbul dorongan dan hasrat untuk
belajar lebih baik. Memberikan motivasi yang baik dan sesuai, maka anak dapat
menyadari akan manfaat belajar dan tujuan yang hendak dicapai dengan belajar
tersebut. Motivasi belajar juga diharapkan mampu menggugah semangat belajar,
terutama bagi para siswa yang malas belajar sebagai akibat pengaruh negatif dari
luar diri siswa. Selanjutnya dapat membentuk kebiasaan siswa senang belajar,
sehingga prestasi belajarnya pun dapat meningkat. Dalam usaha mempersiapkan
sumber daya manusia yang berkualitas, bidang usaha pendidikan formal
memegang peranan yang dominant. Usaha pendidikan formal ini merupakan
bagian dari system pendidikan nasional yang berpedoman pada kurikulum sekolah
yang ditetapkan oleh pemerintah.
2. PBL adalah metode belajar yang menggunakan masalah sebagai langkah
awal dalam mengumpulkan dan mengintegrasikan pengetahuan baru (Suradijono,
2004). Atau menurut Boud & Felleti (dalam Kamdi, 2003) menyatakan bahwa
.Problem based learning is a way of constructing and teaching course using
problem as a stimulus and focus on student activity. Memperhaikan
karateristiknya yang unik dan komprehensif, model Pembelajaran Berbasis Proyek
(Project Based Learning) cukup potensial untuk memenuhi tuntutan pembelajaran.
model Pembelajaran Berbasis Proyek membantu peserta didik dalam belajar: (1)
pengetahuan dan keterampilan yang kokoh dan bermakna guna (meaningful-use)
yang dibangun melalui tugas-tugas dan pekerjaan yang otentik. (2) memperluas
pemnngetahuan melalui keotentikan kegiatan kurikuler yang terdukung oleh
proses kegiatan belajar melakukan perencanaan (designing) atau investasi yang
open-ended, dengan hasil atau jawaban yang tidak ditetetapkan sebelumnya oleh
perspektif tertentu; dan (3) dalam proses membangun pengetahuan melalui
pengalaman dunia nyata dan negosiasi kognitif antarpersonal yang berlangsung di
dalam suasana kerja kolaboratif. Wilis, 2000 (dalam Khamdi, 2001).
Perkembangan informasi saat ini telah menjalar dan memasuki setiap
dimensi aspek kehidupan manusia. Teknologi informasi saat ini telah mamainkan
peran yang besar dalam kegiatan bisnis, perubahan struktur organisasi dan
manajemen organisasi. Di lain pihak teknologi informasi juga memberikan
peranan yang besar dalam peranan keilmuan dan menjadi sarana utama dalam
institusi akademik . mengutip apa yang dikatakan Kamdi (2001). Secara garis
besar, teknologi informasi memiliki peranan: 1) dapat menggantikan peran
manusia, dalam hal ini dapat melakukan otomasi tugas atau proses. 2)
memperkuat peran manusia, yakni dengan menyajikan informasi terhadap
sutautugas dan proses; 3) berperan dalam restrukturisasi terhadap peran manusia,
dalam melakukan perubahan-perubahan terhadap kumpulan proses dan tugas.
Berdasarkan pemahaman diatas, maka kehadiran teknologi informasi telah
memberikan kekuatan dan merupakan potensi besar jikalau dimanfaatkan dengan
baik (Prasetyo. 2008).
3. Kimia merupakan mata pelajaran yang termasuk rumpun sains, yang tidak
terlepas dari konsep, teori dan hitungan. Oleh karenanya tidak semua siswa dapat
memahami pelajaran kimia dengan mudah. Beberapa siswa masih merasa
kesulitan dalam mempelajari kimia, Ini dapat dilihat dari data nilai rata ujian akhir
mata pelajaran bahasa inggris 4,00. Sementara untuk pelajaran kimia, matematika,
fisika dan biologi nilai rata-rata siswa adalah 5,00. Pada tahun 2004/2005 nilai
rata-rata ujian nasional mereka 6,26, pada tahun 2005/2006 6,22 dan 7,13 pada
tahun 2006/2007 sementara tahun 2007/2008 nilai rata-rata mereka 7,34
(Puspendik, 2008). Indikator ini menunjukkan bahwa masih ada masalah-masalah
pembelajaran yang terjadidalam pembelajaran kimia.
Untuk mengatasi masalah pembelajaran tersebut perlu diubah orientasinya
dari pembelajaran berorientasi pada guru (teacher centered) menjadi pembelajaran
berorientasi pada siswa (student-centered). Karenya perlu diperkenalkan pada
guru pendekatan pembelajaran yang relevan. Salah satu pokok bahasan yang ada
di SMP kelas VIIIdalam KTSP adalah zat aditif pada makanan, pokok bahasan ini
mempelajari tenatng pengertian, macam-macam zat aditif dan bahaya zat aditif
terhadap kesehatan. Zat aditif merupakan bahan yang sering dijumpai siswa di
dalam kehidupan sehari-hari, namun siswa belum mengenal bahwa bahan yang
ditemui merupakan zat aditif. Oleh karena itu, perlu digunakan suatu metode
pembelajaran yang menunjang pengetahuan dan pemahaman siswa tentang zat
aditif pada makanan. Salah satu metode yang bisa digunakan adalah project based
leaning menggunakan media internet.
Zat Aditif Makanan
Pelaksanaan pemebelajaran kimia pada materi zat adiktif pada makanan
memerlukan media pembelajaran untuk mencari dan mempelajari mater tersebut
secara luas. Penelitian ini akan mengujicobakan pendekatan project based learning
menggunakan medi internet. Proses pemebelajaran zat adiktif pada makanan
bersifat nyata, misalnya apa jenis-jenisnya, dari mana sumbernya, untuk apa
kegunaan yang sebenarnya dan bagaimana bahaya penyalahgunaannya.
Penggunaan pendekatan ini diyakini akan dapat membangun pemahaman dan
4. penguasaan konsep-konsep kimia dalam suasana pembelajaran yang
menyenangkan bagi siwa. Sehingga dengan pendekatan dan media yang sesuai
akan meminimlakan hambatan yang ada dan meningkatkan motivasi belajar
siswa. Motivasi belajara yang tinggi akan dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
Metode Penelitian
Sebagai populasi adalah Siswa Sekolah Mengah Pertama Negeri 1
Berastagi, Kabupaten Karo, Sumatera Utara terdiri dari 2 kelas yang ditentukan
dengan teknik pengambilan secara acak (random sampling) sebagai kelas
perlakuan yaitu: (a) Kelompok A adalah kelas yang dibelajarkan dengan
pembelajaran project based learning mengunakan internet. (b) Kelompok B adalah
kelas yang dibelajarkan dengan pembelajaran project based learning tanpa
menggunakan internet. Dalam melakukan penelitian ini melibatkan dua perlakuan
yang berbeda antara kelas eksperimen dengan kelas kontrol.
Prosedur dan pelaksanaan Penelitian
Prosedur penelitian ini meliputi penyususnan instrument pengajara yaitu
tes hasil belajar dan angket motivasi siswa. Penyusunan instrument mengikuti
silabus KTSP mata pelajaran kimia SMP pokok bahasan Zat Aditif. Sebelum
dilakukan pengajaran terhadap kelas eksperimen dan kelas kontrol terlebih dahulu
dilakukan pretes, bertujuan untuk mengukur kemampuan dan penguasaan siswa
terhadap pokok bahasan yang akan diajarkan dan dilanjutkan pengajaran dengan
pendekatan project based learning menggunakan media internet untuk kelas
eksperimen, dan pengajaran dengan pendekatan project based learning tanpa
menggunakan media internet untuk kelas kontrol. Selanjutnya dilakukan evaluasi
akhir pertama (postes I) setelah pembelajaran, setelah satu bulan berlalu dilakukan
evalusi akhir (postes II). Data berupa hasil belajar siswa diolah dengan
menggunakan SPSS 17 software untuk penarikan kesimpulan.
5. Hasil dan Pembahasan
Agar hasil penelitian yang diharapkan dapat tercapai telah dilakukan
penelitian di kelas VII Sekolah Menengah Pertama negeri 1 Berastagi Kabupaten
Karo Sumatera Utara. Alasan pemilihan lokasi sampel adalah didasarkan oleh
pertimabangan bahwa sekolah tempat penelitian dekat dengan lokasi tinggal
peneliti, sehingga mengefektifkan waktu untuk melakukan penelitian. Jumlah
sampel di setiap kelas dipilih sebanyak 40 siswa per-kelas, untuk kelas
eksperimen dan kelas kontrol.
Hasil Belajar Siswa Sebelum Perlakuan
Untuk mengukur pengetahuan siswa dan penguasaan siswa terhadap
materi zat aditif yang akan diajarkan, dan untuk melihat tingkat homogenitas dan
normalitas sampel, maka sebelum pembelajaran terlebih dahulu dilakukan
evaluasi pendahuluan terhadap seluruh sampel (kelas eksperimen dan kelas
kontrol). Hasil evaluasi data pretes hasil belajar siswa pada kelas eksperimen yang
diajarkan menggunakan media internet dengan pendekatan project based learning,
dan kelas kontrol dengan pendekatan project based learning tanpa media internet
dapat dilihat pada tabel 1. Hasil pengumpulan data sebelum perlakuan umumnya
belum mengetagui materi zat aditif. Yang ditunjukkan dengan rendahnya hasil
belajar siswa. Dimana rata-rata hasil belajar untuk kelas eksperimen adalah
7,55±1,108, dan untuk kelas kontrol 7,4 ±1,08. Baik kelas eksperimen maupun
kelas kontrol sama-sama memiliki hasil belajar yang rendah. Uji normalitas dan
homogenitas yang dilakukan terhadap data pretes menunjukkan bahwa data adalah
normal dan homogen.
Tabel 1. Hasil belajar siswa berdasarkan pretes pada pembelajaran zat adiktif di kelas eksperimen
dan kelas kontrol
Group Statistics
kelas N Mean Std. Deviation Std. Error Mean
hasil belajar kimia eksperimen 40 7.5500 1.10824 .17523
kontrol 40 7.4250 1.08338 .17130
Diperoleh bahwa sig, 0.794>0.05, ini berarti tidak terdapat perbedaan hasil
belajar yang signifikan antara kelas eksperimen dengan kelas kontrol. Analisa data
6. ini menunjukkan bahwa hasil belajar siswa pada pemeblajaran zat adiktif masih
rendah.
Pengaruh Pendekatan Project based Learning menggunakan Media Internet
Pengaruh pendekatan project based learning menggunakan media internet
pada pokok bahasan zat adtitif telah dievaluasi. Postes I dilakukan setelah
memberi perlakuan dan hasilnya diringkaskan pada tabel 2. Pengaruh pendekatan
project based learning menggunakan media internet dilakukan untuk mengetahui
kemampuan siswa dalam memecahkan masalah pada pokok bahasan zat aditif.
Analisis data menunjukkan bahwa tidak ada peningkatan belajar yang signifikan
setelah siswa diajar dengan pendekatan project based learning menggunakan
media internet.
Tabel 2. Hasil belajar siswa berdasarkan postes I pada pembelajaran zat adiktif di kelas
eksperimen dan kelas kontrol.
Group Statistics
Std. Error
kelas N Mean Std. Deviation Mean
nilai postes eksperimen 40 60.5750 19.08535 3.01766
kontrol 40 56.1250 17.31782 2.73819
Analisis statistik yang menunjukkan bahwa tidak terdapat pengaruh yang
signifikan dari pendekatan project based learning menggunakan media internet
terhadap hasil belajar siswa dimana : sig, 0.283>ttabel0.05.
Pengaruh Motivasi Terhadap Hasil Belajar Siswa
Pengaruh motivasi belajar terhadap hasil belajar siswa dianalisis
dengan menggunakan aplikasi SPSS 17. Pengaruh motivasi terhadap hasil belajar
siswa datampilkan pada tabel 3.
abel 3. Pengaruh motivasi terhadap hasil belajar siswa pada kelas eksperimen dan kelas kontrol.
Group Statistics
Std. Std. Error
kelas N Mean Deviation Mean
data motivasi siswa eksperimen 40 854.8250 80.63176 12.74900
7. Group Statistics
Std. Std. Error
kelas N Mean Deviation Mean
data motivasi siswa eksperimen 40 854.8250 80.63176 12.74900
kontrol 40 597.4250 75.48132 11.93465
Dari analisis data statistik, diperoleh bahwa sig, 0.567>0.05, ini berarti
tidak terdapat pengaruh yang signifikan dari motivasi terhadap hasil belajar siswa.
Efektivitas Pendekatan Project based Learning menggunakan Media
Internet
Besarnya efektivitas hasil belajar siswa diukur dengan membandingkan
hasil belajar siswa 1 bulan setelah diberi perlakuan pada kelas eksperimen dan
kelas kontrol. Efektivitas Pendekatan Project based Learning menggunakan Media
Internet terhadap hasil belajar siswa pada pokok bahasan zat adiktif ditampilkan
pada tabel .4.
Tabel.4. Efektivitas Pendekatan Project based Learning menggunakan Media Internet terhadap
hasil belajar siswa pada pokok bahasan zat adiktif
Hasil belajar siswa
Kelas Eksperimen Kelas kontrol
Postes I Postes II Efektivitas Postes I Postes II Efektivitas
(%) (%)
60, 5750 52.75 14 56,1250 46.8 19,92
Tabel diatas menunjukkan bahwa efektivitas hasil belajar dengan
pendekatan project based learning tanpa media internet lebih tinggi daripada
pendekatan project based learning menggunakan media internet.
Simpulan Dan Saran
Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat pengaruh
yang signifikan dari motivasi terhadap hasil belajar siswa melalui pendekatan
project based learning menggunakan media internet. Selanjutnya tidak terdapat
pengaruh yang signifikan dari pendekatan project based learning menggunakan
media internet dengan terhadap hasil belajar siswa. Pendekatan project based
8. learning tanpa menggunakan media internet lebih efektif daripada pendekatan
project based learning menggunakan media internet.
Dari hasil penelitian yang diperoleh, yang menjadi saran adalah:
hendaknya pengajar kimia menggunakan pendekatan project learning tanpa
menggunakan media internet, karena lebih efektif dalam meningkatkan hasil
belajar siswa. Hendaknya pengajar kimia lebih bijaksana dan memberikan
pengarahan dalam melakukan proses pembelajaran menggunakan media internet
kepada siswa, agar siswa dapat menggunakan media internet sebagai penunjang
kegiatan belajar dengan tepat.
Ucapan Terimakasih
Ucapan terimakasih disampaiakan kepada Dikti Depdiknas dan semua
pihak yang telah memberi dukungan dana untuk penelitian ini. Kepala Sekolah
SMP Negeri 1 Berastagi beserta guru yang telah membantu dalam pelaksanaan
penelitian.
Daftar Pustaka
Crow, L.D., (1984), Educational Physicology, Bina Ilmu, Surabaya
Doppelt, Y., (2003) International Journal of Technology and Design Education
13, 255–272, 2003. Kluwer Academic Publishers. Printed in the
Netherlands.
Gerbang., (2005), Pentingnya Kreativitas Dalam Dunia Pendidikan. Edisi 4
tahun.V-2005
Hamalik, O., (1984), Pendidikan Guru Berdasarkan Pendekatan Kompetensi,
Bumi Aksara, Bandung
Hasibuan, MSP., (2001), Organisasi dan Motivasi, Bumi Aksara, Jakarta
Kamdi, W., (2001), Program Based Learning Section, Pendekatan Pembelajaran
Inovatif, http://waraskamdi.com
Nasution, S., (2006), Pemanfaatan Internet Guna Mendukung Kegiatan
Perkuliahan Mahasiswa Pasca Sarjana, Unimed, Medan
Prasetyo A., (2008), Pemanfaatan Internet Sebagai Media Pembelajaran,
http://www.google.com/pbl-1.htm
9. Purworini, S.E., (2005), Pembelajaran Berbasis Proyek Sebagai Upaya
Mengembangkan Habit of Mind, Jurnal pendidikan Inovatif.
Puspendik, (2008), http://puspendik.com/ebtanas/hasil 2008/rata 08/index.htm.
Sardirman, A.M., (2003), Interaksi dan Motivasi Belajar-Mengajar, Raja
Grafindo Persada, Jakarta
Thomas, J.W., (2000), A Review of Research on Project-Based Learning, The
Autodesk Foundation 111 McInnis Parkway San Rafael, California