Makalah ini membahas proses penyaringan air secara tradisional dengan berbagai metode seperti menggunakan kain katun, kapas, aerasi, saringan pasir lambat dan saringan pasir cepat. Juga dijelaskan cara pembuatan saringan air sederhana menggunakan bahan-bahan yang mudah didapat seperti drum, pasir, kerikil dan pipa PVC."
1. MAKALAH PROSES PENYARINGAN AIR SECARA TRADISIONAL
1
2013
Bab I
Pendahuluan
1. Latar Belakang
Air adalah zat atau materi atau unsur yang penting bagi semua bentuk
kehidupan yang diketahui sampai saat ini di bumi, tetapi tidak di planet lain. Air
menutupi hampir 71% permukaan bumi. Terdapat 1,4 triliun kilometer kubik (330
juta mil³) tersedia di bumi. Air sebagian besar terdapat di laut (air asin) dan pada
lapisan-lapisan es (di kutub dan puncak-puncak gunung), akan tetapi juga dapat
hadir sebagai awan, hujan, sungai, muka air tawar, danau, uap air, dan lautan es.
Air dalam obyek-obyek tersebut bergerak mengikuti suatu siklus air, yaitu:
melalui penguapan, hujan, dan aliran air di atas permukaan tanah (runoff, meliputi
mata air, sungai, muara) menuju laut. Air bersih penting bagi kehidupan manusia.
Di banyak tempat di dunia terjadi kekurangan persediaan air. Selain di bumi,
sejumlah besar air juga diperkirakan terdapat pada kutub utara dan selatan planet
Mars, serta pada bulan-bulan Europa dan Enceladus. Air dapat berwujud padatan
(es), cairan (air) dan gas (uap air). Air merupakan satu-satunya zat yang secara
alami terdapat di permukaan bumi dalam ketiga wujudnya tersebut Pengelolaan
sumber daya air yang kurang baik dapat menyebakan kekurangan air,
monopolisasi serta privatisasi dan bahkan menyulut konflik. Indonesia telah
memiliki undang-undang yang mengatur sumber daya air sejak tahun 2004, yakni
Undang Undang nomor 7 tahun 2004 tentang Sumber Daya Air. Kebutuhan akan
air bersih di daerah pedesaan dan pinggiran kota untuk air minum, memasak ,
mencuci dan sebagiannya harus diperhatikan. Cara penjernihan air perlu diketahui
karena semakin banyak sumber air yang tercemar limbah rumah tangga maupun
limbah industri.
Air limbah merupakan hal yang tidak dapat dipisahkan dengan kehidupan
manusia sehari-hari, oleh sebab itu air limbah ini akan selalu diupayakan. Agar
tidak mempengaruh ikondisi lingkungan dan kesehatan manusia. Karena jika air
limbah yang dihasilkan dari aktifitas manusia tersebut tidak saja memepengaruhi
aspek lingkungan dan kesehatan, bahkan akan mempengaruhi produktifitas kerja
manusia yang tinggal di dalam lingkunganyang tidak sehat.
2. MAKALAH PROSES PENYARINGAN AIR SECARA TRADISIONAL
2
2013
Pada zaman dahulu orang belum mengolah air limbah yang dihasilkan, karena
kuantitas air limbah belum mempengaruhi kondisi lingkungan dan kualitasnya
dapat diolahsendiri secara alamiah yang dikenal dengan self purifications. Tetapi
sekarang, dimana pertumbuhan manusia cukup tinggi, sedangkan sumber daya air,
baik kuantitas maupun kualitasnya semakin menurun , khsusunya air tanah
mulaitercemar oleh air limbah rumah tangga yang tidak dikendalikan dengan baik.
Berkembangnya teknologi pengolahan air limbah maka instalasi maupun
komponeninstalasi yang digunakan saat ini banyak menggunakan teknologi yang
modern pula. Namun demikian adanya keterbatasan khususnya dalam operasi dan
pemeliharaan Instalasi Pengolahan Air Limbah, maka kondisi masyarakat
indonesia masih memerlukan teknologi yang sesuai dengan kondisi sosial dan
ekonomi Indonesia saat ini.
Pengolahan air limbah mulai dari perdesaan, kota kecamatan hingga kota
besar, penggunaan Instalasi Pengolahan Air Limbah dalam bentuk instalasi
individual seperti Tangki Septik atau Cubluk, masih sesuai dengan tingkat
pelayanan penyehatan lingkungan bagi masyarakat yang terdapat di pedesaan.
Dikota kecil maupun kota di kota besar. Untuk mengetahui apakah pengolahan air
limbah dari sumbernya layak atau tidak, dapat dilihat dari berbagai kasus pada
tiap pembangunan perumahan yang kurang atau bahkan tidak sama sekali
memperhatikan standar yang ada sebagai pedoman ataupun guide
line pembangunan sistem pengolahan air limbah.Apabila air limbah dari sumber
tersebut diketahui tidak memenuhi syarat-syarat yang ditentukan maka diperlukan
pengolahan terlebih dahulu.
Teknologi pengolahan air limbah yang dipilih harus dapat meningkatkan kualitas
air efluent dari sistem yang digunakan baik secara fisik, kimia maupun
bakteriologis. Karena kualitas air efluent dari suatu sistem yang memenuhi
persyartan baku mutu air limbah maka kondisi sanitasipun k akan tercipta dengan
baik. Selain penanganan air limbah rumah tangga yang memenuhi persyaratan
kesehatan,diperlukan pula penyediaan air bersih, sampah dan pembuangan air
hujan yang memenuhi persyaratan kesehatan lingkungan, sehingga akan tercipta
kondisi lingkungan yang sehatdan pada akhirnya akan berdampak pula pada
3. MAKALAH PROSES PENYARINGAN AIR SECARA TRADISIONAL
3
2013
kesehatan dan produktifitas kerja dari masyarakat itu sendiri. Permasalahan
sanitasi pemukiman kota yang hingga saat ini masih belum terselesaikan dengan
baik yaitu pembuangan air limbah rumah tangga dan pembuangan sampah,
dimana sebahagian besar masyarkat masih membuang limbah rumah tangga ke
saluran terbuka yang menimbulkan lingkungan permukiman menjadi kotor dan
merupakan salah satu dari penyebab banjir akibat penyumbatan gorong-gorong
oleh sampah yang dibuang ke saluran air limbah dan ke saluran drainase. Dengan
begitu banyaknya masalah limbah yang ada, kita dapat meminimalisir masalah
tersebut yang salah satu caranya adalah dengan proses penjernihan air limbah
sehingga tidak menimbulkan dampak yang berlebih baik dari segi estetika,
maupun kesehatan.
2. Tujuan
Tujuan pembuatan Makalah adalah sebagai:
I. Untuk mengetahui standar kualitas air murni
II. Untuk mengetahui proses pengolahan air bersih
III. Untuk mengetahui teknik-teknik yang digunakan dalam proses
penjernihan air
IV. Untuk mengetahui cara pembuatan alat penjernih air dengan teknik
saring air sederhana.
4. MAKALAH PROSES PENYARINGAN AIR SECARA TRADISIONAL
4
2013
Bab II
PEMBAHASAN
a. PENGERTIAN
Penyaringan air adalah suatu metode yang digunakan untuk menjernihkan
air,dengan tujuan memperoleh air yang bersih dengan cara membuat saringan.
Membuat saringan air bersih tidalah sesulit yang kita beyangkan. Karena
masih ada cara membuat saringan air tradisional yang mudah untuk dilakukan.
b. METODE-METODE PENYARINGAN
SARINGAN KAIN KATUN
Pembuatan saringan air dengan menggunakan kain katun merupakan
teknik penyaringan yang paling sederhana / mudah. Air keruh disaring dengan
menggunakan kain katun yang bersih. Saringan ini dapat membersihkan air dari
kotoran dan organisme kecil yang ada dalam air keruh. Air hasil saringan
tergantung pada ketebalan dan kerapatan kain yang digunakan.
SARINGAN KAPAS
Teknik saringan air ini dapat memberikan hasil yang lebih baik dari teknik
sebelumnya. Seperti halnya penyaringan dengan kain katun, penyaringan dengan
kapas juga dapat membersihkan air dari kotoran dan organisme kecil yang ada
dalam air keruh. Hasil saringan juga tergantung pada ketebalan dan kerapatan
kapas yang digunakan.
AERASI
Aerasi merupakan proses penjernihan dengan cara mengisikan oksigen ke
dalam air. Dengan diisikannya oksigen ke dalam air maka zat-zat seperti karbon
5. MAKALAH PROSES PENYARINGAN AIR SECARA TRADISIONAL
5
2013
dioksida serta hidrogen sulfida dan metana yang mempengaruhi rasa dan bau dari
air dapat dikurangi atau dihilangkan. Selain itu partikel mineral yang terlarut
dalam air seperti besi dan mangan akan teroksidasi dan secara cepat akan
membentuk lapisan endapan yang nantinya dapat dihilangkan melalui proses
sedimentasi atau filtrasi.
Dalam praktiknya terdapat 2 cara untuk menambahkan oksigen ke
dalam air, yaitu :
a. Memasukkan udara ke dalam air
Yaitu proses memasukkan udara atau oksigen murni ke dalam
air limbah melalui benda berpori atau nozzle. Nozzle diletakkan
di bagian tengah sehingga akan meningkatkan kecepatan kontak
gelembung udara tersebut dengan air, dan proses pemberian
oksigen akan berjalan lebih cepat. Oleh karena itu, biasanya
nozzle ini diletakkan di dasar bak aerasi. Udara yang
dimasukkan berasal dari udara luar yang dipompakan ke dalam
air oleh pompa tekan.
b. Memaksa air ke atas untuk berkontak dengan oksigen
Yaitu cara mengontakkan air dengan oksigen melalui pemutaran
baling baling yang diletakkan pada permukaan air limbah.
Akibat dari pemutaran ini, air akan terangkat ke atas dan terjadi
kontak dengan udara.
6. MAKALAH PROSES PENYARINGAN AIR SECARA TRADISIONAL
6
2013
c. Menyebarkan air dengan udara di atas lempengan tipis,
melalui tetesan air kecil (waterfall aerator), atau dengan pencampur air
dengan gelembung-gelembung udara.
d. Mengontakkan air dengan udara melalui proses terjunan
bertahap (cascade cycling).
SARINGAN PASIR LAMBAT (SPL)
Saringan Pasir Lambat (SPL) alias Slow Sand Filter (SSF) sudah lama
dikenal di Eropa sejak awal tahun 1800an. Untuk memenuhi kebutuhan akan air
bersih, Saringan Pasir Lambat dapat digunakan untuk menyaring air keruh
ataupun air kotor. Saringan Pasir Lambat sangat cocok untuk memenuhi
7. MAKALAH PROSES PENYARINGAN AIR SECARA TRADISIONAL
7
2013
kebutuhan akan air bersih pada komunitas skala kecil atau skala rumah tangga.
Hal ini tidak lain karena debit air bersih yang dihasilkan oleh SPL relatif kecil.
Proses penyaringan pada Saringan Pasir Lambat dilakukan secara fisika dan
biologi. Secara Fisika, partikel-partikel yang ada dalam sumber air yang keruh
atau kotor akan tertahan oleh lapisan pasir yang ada pada saringan. Secara biologi,
pada saringan akan terbentuk sebuah lapisan bakteri. Bakteri-bakteri dari genus
Pseudomonas dan Trichoderma akan tumbuh dan berkembang biak membentuk
sebuah lapisan khusus. Pada saat proses filtrasi dengan debit air lambat (100-200
liter/jam/m2 luas permukaan saringan), patogen yang tertahan oleh saringan akan
dimusnahkan oleh bakteri-bakteri tersebut.
Secara umum skema dari Saringan Pasir Lambat dapat dilihat sebagai berikut :
Atau mungkin anda dapat memodifikasinya sehingga menjadi seperti gambar di
bawah ini
8. MAKALAH PROSES PENYARINGAN AIR SECARA TRADISIONAL
8
2013
Untuk perawatan saringan pasir lambat, secara berkala pasir dan kerikil harus
selalu dibersihkan. Hal ini untuk menjaga agar kuantitas dan kualitas air bersih
yang dihasilkan selalu terjaga dan yang terpenting adalah tidak terjadi
penumpukan patogen / kuman pada saringan. Untuk mendapatkan hasil air bersih
yang lebih maksimal baik kualitas maupun kuantitasnya, anda dapat
menggabungkan atau mengkombinasikan saringan pasir lambat ini
dengan berbagai jenis metode penyaringan air sederhana lainnya.
Adapun untuk disinfeksi / penghilangan kuman yang terkandung dalam air dapat
menggunakan menggunakan berbagai cara seperti khlorinasi, brominasi,
ozonisasi, penyinaran ultraviolet ataupun menggunakan aktif karbon. Untuk
menjaga hal-hal yang tidak diinginkan, sebaiknya air hasil penyaringan dimasak
terlebih dahulu hingga mendidih sebelum dikonsumsi atau anda mungkin dapat
menggunakan cara disinfeksi / menghilangkan kuman pada air secara sederhana
lainnya.
9. MAKALAH PROSES PENYARINGAN AIR SECARA TRADISIONAL
9
2013
SARINGAN PASIR CEPAT (SPC)
Saringan Pasir Cepat (SPC) atau bahasa kerennya Rapid Sand Filter (RSF)
merupakan saringan air yang dapat menghasilkan debit air hasil penyaringan yang
lebih banyak daripada Saringan Pasir Lambat (SPL). Walaupun demikian saringan
ini kurang efektif untuk mengatasi bau dan rasa yang ada pada air yang disaring.
Selain itu karena debit air yang cepat, lapisan bakteri yang berguna untuk
menghilangkan patogen tidak akan terbentuk sebaik apa yang terjadi di Saringan
Pasir Lambat. Sehingga akan membutuhkan proses disinfeksi kuman yang lebih
intensif.
Secara umum bahan lapisan saringan yang digunakan pada Saringan Pasir Cepat
sama dengan Saringan Pasir Lambat, yakni pasir, kerikil dan batu. Perbedaan
yang terlihat jelas adalah pada arah aliran air ketika penyaringan. Pada Saringan
Pasir Lambat arah aliran airnya dari atas ke bawah, sedangkan pada Saringan
Pasir Cepat dari bawah ke atas (up flow). Selain itu pada saringan pasir cepat
umumnya dapat melakukan backwash atau pencucian saringan tanpa membongkar
keseluruhan saringan..
10. MAKALAH PROSES PENYARINGAN AIR SECARA TRADISIONAL
10
2013
Cara pembuatan saringan:
A. PENYARINGAN 1
Bahan dan Peralatan
1) 2 (dua) drum ijuk
2) pipa PVC dengan diameter ¾ inci
3) kran air
4) pasir
5) kerikil
6) potongan bata cat
7) gergaji
8) parang
9) besi
10) bor
11) kuas
12) ember
13) cangkul
Cara Pembuatan
1) Membuat pipa penyaringan lihat Gambar 1.
a. Ambil 2 pipa PVC diameter 0,75 inci dengan panjang 35
cm.
b. Pipa PVC dilubangi teratur sepanjang 20 cm.
c. Bagian dari pipa yang dilubangi dibalut dengan ijuk
kemudian ijuk diikat dengan tali plastik.
d. Salah satu ujung pipa dibuat ulir.
11. MAKALAH PROSES PENYARINGAN AIR SECARA TRADISIONAL
11
2013
2013
2) Pemasangan pipa penyaring (lihat Gambar 2)
Pipa penyaring dipasang pada drum pengendapan dan
penyaringan dengan jarak 10 cm dari dasar drum.
3) Membuat drum pengendapan (lihat Gambar 2 dan 3)
a. Buat lubang dengan bor besi 10 cm dari dasar pada
dinding drum untuk pipa penyaring.
b. Pasang pipa penyaring yang sudah dibalut pada soket
yang sudah tersedia (lihat keterangan No. 2)
c. Pasang kran
d. Buat lubang pada dasar drum dengan tutup.
12. MAKALAH PROSES PENYARINGAN AIR SECARA TRADISIONAL
12
2013
2013
Membuat drum penyaring (lihat Gambar 2 dan 3)
a. Buat lubang untuk pemasangan pipa penyaring dengan
jarak 10 cm dari dasar drum.
b. Isi drum berturut-turut dengan kerikil setebal 20 cm, ijuk
5 cm, arang 10 cm, ijuk 10 cm dan potongan bata 10 cm.
Penyusunan drum endapan dan penyaringan (lihat Gb. 3)
a. Drum pengendapan dan penyaringan disusun bertingkat.
b. Kran-kran ditutup dan air diisikan ke dalam drum
pengendapan
c. Setelah 30 menit air dari drum pengendapan dialirkan ke
dalam drum penyaringan.
d. Aliran air yang keluar dari drum penyaringan disesuaikan
dengan masukan dari drum pengendapan.
13. MAKALAH PROSES PENYARINGAN AIR SECARA TRADISIONAL
13
2013
2013
Keuntungan
1) Air hasil penyaringan cukup bersih untuk keperluan rumah
tangga.
2) Membuatnya cukup mudah dan sederhana pemeliharaannya.
3) Bahan-bahan yang digunakan mudah didapatkan di daerah
pedesaan.
Kerugian
1) Air hasil penyaringan cukup bersih untuk keperluan rumah
tangga.
2) Membuatnya cukup mudah dan sederhana pemeliharaannya.
3) Bahan-bahan yang digunakan mudah didapatkan di daerah
14. MAKALAH PROSES PENYARINGAN AIR SECARA TRADISIONAL
14
2013
2013
pedesaan.
B. PENYARINGAN 2
Bahan dan Peralatan
1) 2 (dua) kg arang aktif
2) 3 (tiga) kg ijuk
3) pasir halus
4) batu kerikil
5) bubuk kapur 10 gram
6) tawas 10 gram
7) kaporit 2,5 gram
8) 2 (dua) buah drum bekas
9) 2 (dua) buah kran ukuran ½ cm
Cara Pembuatan
1) Lubangi kedua drum 5 cm dari bagian bawah, dan diberi
kran. Drum I untuk bak pengendapan, drum II untuk bak
penyaring.
2) Letakkan drum I lebih tinggi dari drum II hubungkan kedua
drum tersebut, lihat gambar di halaman berikut ini.
15. MAKALAH PROSES PENYARINGAN AIR SECARA TRADISIONAL
15
2013
2013
3) Isilah drum II (bak penyaringan) berturut-turut dengan batu
kerikil setebal 5 cm; arang setebal 5 cm; ijuk setebal 5 cm
dan pasir halus setebal 15 cm (lihat Gambar 1)
4) Isilah drum I (bak pengendapan) dengan air yang akan
dijernihkan. Bubuhi dengan 10 gram tawas (untuk 100 liter
air) kemudian aduk selama 5 menit. Tambahkan bubuk
kapur sebanyak 10 gram dan kaporit 2,5 gram, kemudian
aduk perlahan-lahan selama 2-3 menit. Tujuan mengaduk,
agar butir-butir lumpur menjadi besar dan mengendap.
Penggunaan
1) Lakukan proses pengendapan ini pada waktu malam hari
sehingga pada waktu pagu hari, air dapat dialirkan ke bak
16. MAKALAH PROSES PENYARINGAN AIR SECARA TRADISIONAL
16
2013
2013
penyaringan dan siap untuk dipakai.
2) Buka kran pada bak penyaringan untuk mendapatkan air
yang bersih.
Pemeliharaan
1) Bersihkan endapan lumpur pada bak pengendapan sesering
mungkin.
2) Apabila jalan air pada drum/bak penyaringan kurang lancar,
cucilah pasir kerikil dan ijuk sampai bersih.
3) Apabila air bersih yang dihasilkan berbau kaporit sangat
tajam, gantilah arang aktif dengan yang baru.
Keuntungan
1) Dapat digunakan untuk air sungai, rawa, sumur,sawah dan
telaga.
2) Menghasilkan air yang jernih, tidak berbau, tidak asam, tidak
payau.
Kerugian
17. MAKALAH PROSES PENYARINGAN AIR SECARA TRADISIONAL
17
2013
2013
1) Air tidak dapat dialirkan secara teratur.
2) Hanya dapat menjernihkan air dengan jumlah tertentu saja.
3) Bak harus sering dibersihkan.
4) Cara ini tidak dibenarkan untuk air yang tercemar bahan
kimia buangan air pabrik.
GRAVITY-FED FILTERING SYSTEM
Gravity-Fed Filtering System merupakan gabungan dari Saringan Pasir
Cepat(SPC) dan Saringan Pasir Lambat(SPL). Air bersih dihasilkan melalui dua
tahap. Pertama-tama air disaring menggunakan Saringan Pasir Cepat(SPC). Air
hasil penyaringan tersebut dan kemudian hasilnya disaring kembali menggunakan
Saringan Pasir Lambat. Dengan dua kali penyaringan tersebut diharapkan kualitas
air bersih yang dihasilkan tersebut dapat lebih baik. Untuk mengantisipasi debit
air hasil penyaringan yang keluar dari Saringan Pasir Cepat, dapat digunakan
beberapa / multi Saringan Pasir Lambat.
SARINGAN ARANG
Saringan arang dapat dikatakan sebagai saringan pasir arang dengan
tambahan satu buah lapisan arang. Lapisan arang ini sangat efektif dalam
menghilangkan bau dan rasa yang ada pada air baku. Arang yang digunakan dapat
berupa arang kayu atau arang batok kelapa. Untuk hasil yang lebih baik dapat
digunakan arang aktif. Untuk lebih jelasnya dapat lihat bentuk saringan arang
yang direkomendasikan UNICEF pada gambar di bawah ini.
SARINGAN AIR SEDERHANA / TRADISIONAL
Saringan air sederhana/tradisional merupakan modifikasi dari saringan
pasir arang dan saringan pasir lambat. Pada saringan tradisional ini selain
menggunakan pasir, kerikil, batu dan arang juga ditambah satu buah lapisan injuk
18. MAKALAH PROSES PENYARINGAN AIR SECARA TRADISIONAL
18
2013
2013
/ ijuk yang berasal dari sabut kelapa. Untuk bahasan lebih jauh dapat dilihat pada
artikel saringan air sederhana.
SARINGAN KERAMIK
Saringan keramik dapat disimpan dalam jangka waktu yang lama sehingga
dapat dipersiapkan dan digunakan untuk keadaan darurat. Air bersih didapatkan
dengan jalan penyaringan melalui elemen filter keramik. Beberapa filter kramik
menggunakan campuran perak yang berfungsi sebagai disinfektan dan membunuh
bakteri. Ketika proses penyaringan, kotoran yang ada dalam air baku akan
tertahan dan lama kelamaan akan menumpuk dan menyumbat permukaan filter.
Sehingga untuk mencegah penyumbatan yang terlalu sering maka air baku yang
dimasukkan jangan terlalu keruh atau kotor. Untuk perawatan saringn keramik ini
dapat dilakukan dengan cara menyikat filter keramik tersebut pada air yang
mengalir. Tinggal meletakkan wadah keramik di atas wadah plastik yang ada
kerannya, niscaya air dirumah Anda sudah cukup bersih untuk digunakan. Bening
dan tidak keruh lagi.
Cara seperti ini banyak digunakan di India dan Pakistan juga Banglades. Menurut
kabar airnya sudah layak minum. Tapi sebaiknya dimasak terlebih dahulu meski
sudah disaring menggunakan alat seperti gambar di bawah ini.
Cara kerja alat ini yaitu: letakkan wadah keramik di atas wadah plastik
berkeran. Kemudian masukkan air keruh secukupnya ke wadah keramik.
Rembesan air akan masuk ke wadah plastik dan sudah bersih, bening, dan tidak
keruh lagi.
Untuk keberlangsungnya, bersihkan residu yang tersisa dari air sebelumnya secara
berkala 2 x seminggu agar pori-pori keramik tidak tertutup kotoran air keruh.
Selain itu, agar tidak kemasukan kotoran lain atau binatang, sebaiknya
menggunakan tutup diatas keramiknya.
19. MAKALAH PROSES PENYARINGAN AIR SECARA TRADISIONAL
19
2013
2013
cara kerja saringan keramik
Air mentah, dimasukan kedalam saringan keramik, maka sedikit demi sedikit air
akan meresap kedalam pori-pori dinding saringan yang sudah dilapisi oleh bahan
pembunuh kuman, lama peresapan antara 1,4 liter per jam dan 2,0 liter per jam.
Air yang sudah meresap selanjutnya akan tertampung dalam Ember yang khusus
dan aman untuk bahan makanan dan minuman, supaya air yang dihasilkan dari
proses ini layak untuk diminum dan tidak terkontaminasi dengan bahan kimia.
Saringan keramik ini mampu menyaring 98-99,88% parasit dan bakteri yang
berbahaya dari air minum.
cara menggunakan saringan keramik baru anda
1. Sebelum Anda menggunakan filter Anda yang baru, bersihkanlah ember
dengan air yang sudah bersih.
20. MAKALAH PROSES PENYARINGAN AIR SECARA TRADISIONAL
20
2013
2013
2. Lalu letakkan filter air di dalam ember dengan hanya menyentuh bagian
pinggir-atas filter itu.
3. Isilah filter itu hingga penuh berapa kali, lalu buanglah air yang sudah disaring
untuk menghilangkan rasa tanah liat.
4. Kalau air yang Anda gunakan adalah air yang keruh atau tidak bening, tutuplah
bagian atas filter dengan sehelai kain halus untuk melakukan prapenyaringan air.
Ikatkan tali di sekeliling kain supaya kain itu akan tidak jatuh ke dalam filter.
Prapenyaringan dengan menggunakan kain akan membuat filter Anda lebih awet.
5. Filter Akan lebih deras mengalirkan air kalau filter itu penuh air, jadi sering-
seringlah mengisinya.
cara membersihkan saringan keramik anda
1. Anda tidak perlu membersihkan filter itu lebih dari satu kali sebulan, kecuali
filter itu berfungsi dengan sangat perlahan.
2. Untuk membersihkan filter itu, angkatlah filter dengan hati-hati dari dalam
ember. Biarkan ember itu setengah penuh dengan air yang sudah disaring filter.
3. Letakkan filter di atas sehelai kain yang bersih.
4. Dengan menggunakan air yang sudah disaring di dalam ember tadi, isilah filter
itu sehingga setengah penuh, lalu gunakan sikat plastic untuk membersihkan pori-
pori yang tersumbat. Buanglah air yang sudah kotor itu; Anda akan melihat ada
partikel-partikel tanah liat di dalam air.
5. Bersihkan filter itu setiap bulan; kalau air yang digunakan itu kotor maka filter
itu biasanya dapat digunakan hingga satu tahun sebelum akhirnya tersumbat dan
tidak dapat mengalirkan air dengan lancar.
6. Ganti filter anda setelah pemakaian satu setengah tahun.
SARINGAN CADAS / JEMPENG / LUMPANG BATU
Saringan cadas atau jempeng ini mirip dengan saringan keramik. Air
disaring dengan menggunakan pori-pori dari batu cadas. Saringan ini umum
digunakan oleh masyarakat desa Kerobokan, Bali. Saringan tersebut digunakan
untuk menyaring air yang berasal dari sumur gali ataupun dari saluran irigasi
sawah.
21. MAKALAH PROSES PENYARINGAN AIR SECARA TRADISIONAL
21
2013
2013
Seperti halnya saringan keramik, kecepatan air hasil saringan dari jempeng relatif
rendah bila dibandingkan dengan SPL terlebih lagi SPC.
SARINGAN TANAH LIAT.
Kendi atau belanga dari tanah liat yang dibakar terlebih dahulu dibentuk khusus
pada bagian bawahnya agar air bersih dapat keluar dari pori-pori pada bagian
dasarnya.
PENJERNIHAN DENGAN BIJI KELOR
Berdasarkan kepercayaan dan sedikit dongeng, setiap orang Kalimantan Timur
meyakini, siapa pun pendatang atau tamu yang berkunjung ke Kalimantan Timur
dan pernah meminum air Sungai Mahakam, diyakini pasti akan kembali lagi ke
daerah tersebut, bahkan menetap. Sungai sepanjang 920 Km yang menjadi salah
satu sarana transportasi sungai terpenting di propinsi Kaltim itu tak pernah sepi
dari lintasan kapal motor dan kapal kontainer, yang terkadang menumpahkan
limbah oli sisa ke sungai.
Masyarakat agaknya tak pernah peduli dengan warna airnya yang keruh, atau
berwarna hitam ketika air sungai surut, terbukti pinggiran sungai tak pernah sepi
dari aktivitas manusia yang datang dan pergi mandi, mencuci atau bahkan
mengambil air dari sungai tersebut untuk dikonsumsi. Padahal masyarakat dapat
memanfaatkan air sungai dengan lebih nyaman dan terjamin kebersihannya
apabila mampu menerapkan hasil penelitian seorang dosen dari Fakultas
Kehutanan (Fahutan) Universitas Mulawarman (Samarinda) yang diadopsi dari
Negara Sudan, dan kemudian dikembangkan di wilayah tersebut.
Adalah Enos Tangke Arung, MP, dosen Fahutan Unmul yang menemukan biji
kelor dan menyulapnya menjadi ”serbuk ajaib” yang dapat mengubah air keruh
dengan partikel tanah maupun unsur logam menjadi air bersih layak konsumsi,
dan memenuhi standar baku mutu yang ditetapkan.
Endapkan Partikel Logam
22. MAKALAH PROSES PENYARINGAN AIR SECARA TRADISIONAL
22
2013
2013
Biji buah kelor (Moringan oleifera) mengandung zat aktif rhamnosyloxy-benzil-
isothiocyanate, yang mampu mengadopsi dan menetralisir partikel-partikel
lumpur serta logam yang terkandung dalam air limbah suspensi, dengan partikel
kotoran melayang di dalam air. Penemuan yang telah dikembangkan sejak tahun
1986 di negeri Sudan untuk menjernihkan air dari anak Sungai Nil dan tampungan
air hujan ini di masa datang dapat dikembangkan sebagai penjernih air Sungai
Mahakam dan hasilnya dapat dimanfaatkan PDAM setempat.
”Serbuk biji buah kelor ternyata cukup ampuh menurunkan dan mengendapkan
kandungan unsur logam berat yang cukup tinggi dalam air, sehingga air tersebut
memenuhi standar baku air minum dan air bersih,” katanya.
Disebutkan, kandungan logam besi (Fe) dalam air Sungai Mahakam yang
sebelumnya mencapai 3,23 mg/l, setelah dibersihkan dengan serbuk biji kelor
menurun menjadi 0,13 mg/l, dan telah memenuhi standar baku mutu air minum,
yaitu 0,3 mg/l dan standar baku mutu air bersih 1,0 mg/l.
Sedangkan tembaga (Cu) yang semula 1,15 mg/I menjadi 0,12mg/l, telah
memenuhi standar baku mutu air minum dan air bersih yang diperbolehkan, yaitu
1 mg/l, dan kandungan logam mangan (Mn) yang semula 0,24 mg/l menjadi 0,04
mg/l, telah memenuhi standar baku mutu air minum dan air bersih 0,1 mg/l dan
0,5 mg/l.
Arang
Namun apabila air tersebut dikonsumsi untuk diminum, aroma kelor yang khas
masih terasa, oleh sebab itu, pada bak penampungan air harus ditambahkan arang
yang dibungkus sedemikian rupa agar tidak bertebaran saat proses pengadukan.
Arang berfungsi untuk menyerap aroma kelor tersebut.
Selain itu, dari hasil uji sifat fisika kualitas air Sungai Mahakam dengan
parameter kekeruhan yang semula mencapai 146 NTU, setelah dibersihkan
dengan sebuk biji kelor menurun menjadi 7,75 NTU, atau memenuhi standar baku
air bersih yang ditetapkan, yaitu 25NTU. Untuk parameter warna yang semula
23. MAKALAH PROSES PENYARINGAN AIR SECARA TRADISIONAL
23
2013
2013
sebesar 233 Pt.Co menjadi 13,75 Pt.Co, atau telah memenuhi standar baku mutu
air minum dan air bersih 15 Pt.Co dan 50 Pt.Co.
Membuat Serbuk
Cara memperoleh serbuk tersebut cukup sederhana, yaitu dengan menumbuk biji
buah kelor yang sudah tua hingga halus, kemudian ditaburkan ke dalam air
limbah, dengan perbandingan tiga sampai lima miligram untuk satu liter air dan
diaduk cepat. Dalam waktu 10 hingga 15 menit setelah pengadukan, partikel-
partikel kotoran yan terdapat di dalam air akan menyatu dan mengendap, sehingga
air menjadi jernih.
Enos, yang juga kepala Laboratorium Pulp dan Kertas Fahutan Unmul
mengatakan, pihaknya juga telah membuat ekstraktif kelor dengan konsentrasi
lima persen, yaitu dengan merebus lima gram tepung biji kelor ke dalam 100 ml
air hingga mendidih dan disaring.
”Air saringan kelor ini dapat digunakan untuk menjernihkan air, caranya dengan
mencampur tiga hingga lima militer ekstrak biji kelor ke dalam satu liter air dan
diaduk dengan cepat,” katanya.
AIR DISTILASI-UAP
Distilasi–Uap merupakan salah satu cara penyaringan air. Beberapa ahli meyakini
ini sebagai cara membuat air minum teraman. Selama proses pendidihan bakteri,
virus dan polusi dapat dihilangkan seriring dengan meningkatnya penguapan.
Banyak penelitian dilakukan terhadap tingkat keamanan terhadap kesehatan bila
mengkonsumsi air dari masing-masing jenis air minum di atas. Perbedaan pun
terjadi yang menyatakan tingkat aman kandungan minuman dan optimum dalam
air.
Bahan dan alat yang dibutuhkan :
Air sumur/sungai
Batu kerikil sebagai bahan penyaring dan membantu aerasi oksigen.
Pasir untuk menahan endapan lumpur.
24. MAKALAH PROSES PENYARINGAN AIR SECARA TRADISIONAL
24
2013
2013
Arang sebagai penyerap partikel yang halus, penyerap bau dan warna yang
terdapat di air.
Ijuk untuk menyaring partikel yang lolos dari lapisan sebelumnya dan
meratakan air yang mengalir
Drum plastik/gentong/bak semen 200 lt
Gentong besar atau bak penampung dari semen
Pompa air Penyangga kayu (bila perlu)
Pipa bambu/Paralon atau selang plastik
Kran air
Kasa nyamuk dari plastik
Solasi paralon dan lem paralon.
Cara membuat alat penjernih air
Mempersiapkan bak penampung air.
Buatlah kran pada ketinggian 10 cm dari bagian dasar, untuk masing-masing
drum/gentong. Kran disambung saluran paralon 30 cm yang diberi lubang dan
dibungkus dengan kasa nyamuk. Saluran paralon tersebut terdapat pada bagian
dalam drum/gentong.
Cucilah bahan-bahan penyaring seperti batu kerikil, arang, pasir dan ijuk hingga
benar-benar bersih, dikeringkan. Susunlah bahan penyaring mulai dari bagian
dasar keatas berturut-turut batu (15 cm); kerikil (10 cm); arang tempurung kelapa
(15 cm); pasir halus (20 cm); ijuk (20 cm); pasir halus (15 cm); ijuk (15 cm).
Ingat, dalam penyusunannya harus rapat dan merata, jangan sampai ada rongga
antar lapisan. Buat penyangga kayu berundak. Ketinggian undak pertama 50 cm
dan udak kedua 170 cm (disesuaikan dengan ketinggian drum). Susun kedua
drum/gentong secara bertingkat. Drum/gentong pertama diletakkan di undak
pertama (untuk penyaring).
Setelah mengendap baru air dialirkan. Alirkan air dari drum/gentong pertama ke
gentong kedua. Air yang keluar pertama, mula-mula keruh dan setelah beberapa
saat akan jernih. Setelah jernih, baru ditampung ke drum/gentong kedua. Sebelum
diminum air harus direbus atau sterilkan. Setelah beberapa lama (lebih kurang 3
bulan) air yang keluar tidak jernih lagi, berarti filter perlu diganti atau dicuci lagi.
25. MAKALAH PROSES PENYARINGAN AIR SECARA TRADISIONAL
25
2013
2013
Setelah mempersiapkan semua kebutuhan yang dibutuhkan, kami mulai
merancang alat yang akan digunakan, menyiapkan air bersih dan menyiapkan air
keruh yang akan dijernihkan.
GAMBAR ALAT :
26. MAKALAH PROSES PENYARINGAN AIR SECARA TRADISIONAL
26
2013
2013
c. CARA MENGUJI KUALITAS AIR
Untuk menguji kualitas air, seperti kekeruhan, berwarna dan berbau dapat
langsung diseteksi dengan panca indera. Namun air yang terlihat jernih dan tidak
berbau belum tentu aman untuk digunakan untuk minum. Karenanya perlu diuji
kualitasnya apakah memenuhi syarat kesehatan ataukah tidak.
Analisis kualitas air dapat dilakukan di laboratorium maupun secara sederhana.
Pemeriksaan di laboratorium akan menghasilkan data yang lengkap dan bersifat
kuantitatif, namun biayanya cukup mahal.
Analisis secara sederhana dapat dilakukan sendiri di rumah untuk menguji
kandungan kimia dalam air, yaitu sebagai berikut :
Setengah gelas air yang akan diperiksa dicampurkan dengan segelas air
teh.
Selanjutnya didiamkan dalam keadaan terbuka hingga satu malam
Periksalah apakah ada perubahan warna, lendir dan lapisan seperti minyak
di permukaan.
Semakin cepat perubahan yang terjadi pada air teh menunjukkan semakin tinggi
kandungan kimiawi air tersebut. Bila perubahannya lambat atau baru berubah
setelah pengamatan satu malam, kandungan kimiawinya lebih sedikit, namun
tetap air itu kurang baik dikonsumsi. Dapat digunakan untuk keperluan lain,
kecuali untuk dikonsumsi.
Air yang mengandung tingkat kesadahan dan kandungan logam tinggi dapat
terlihat bila air teh berubah menjadi hitam, ungu atau biru. Bila air tetap berwarna
seperti air teh, maka secara kimia kualitas air itu baik.
27. MAKALAH PROSES PENYARINGAN AIR SECARA TRADISIONAL
27
2013
2013
Gambar 1. Pengujian kandungan kimia air menggunakan air teh
Pengujian air secara biologis dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut :
Air yang diuji dimasukkan ke dalam gelas kemudian ditutup.
Air tersebut dibiarkan sampai lima hari
Setelah lima hari air diperiksa. Apabila terdapat perubahan warna atau
gumpalan warna (putih, hitam atau hijau), maka air tersebut kurang baik
secara biologis (mengandung mikroorganisme atau bakteri berbahaya).
Air yang baik akan tetap jernih meskipun disimpan selama 5 hari. Semakin cepat
terjadinya perubahan warna atau gumpalan pada air yang diperiksa menunjukkan
semakin tinggi kadar mikroorganisme yang dikandungnya.
Gambar 2. Pengujian Sifat Biologi Air Secara Sederhana
28. MAKALAH PROSES PENYARINGAN AIR SECARA TRADISIONAL
28
2013
2013
BAB III
P e n u t u p
KESIMPULAN dan SARAN
Sumber air adalah salah satu kebutuhan hidup yang sangat penting bagi
masyarakat luas khususnya pedesaan karena mereka lebih banyak
memerlukan air dalam kehidupannya, seperti pengairan, irigasi, dsb. Dengan
adanya berbagai permasalahan yang timbul baik disebabkan oleh alam musim
kemarau) dan ulah manusia itu sendiri (kurang bijak dalam penggunaan
sumber air). Dengan adanya metode-metode yang dapat digunakan dalam
mengatasi kekeringan, sumber air, dsb, misalnya penampungan air hujan, biopori
dan sumur resapan yang tidak memakan biaya yang besar bagi masyarakat
pedesaan. Semua metode akan berhasil jika terdapat gotong royong yang
merupakan budaya asli Indonesia antara masyarakat, pejabat pedesaan, dan para
aparatur negara.
Penyaringan tradisional lebih effisien, sehat dan aman untuk digunakan
menyaring air supaya menjadi bersih.
Demikian Makalah ini kami buat kritik dan saran yang membangun sangat
saya perlukan untuk penyempurnaan makalah ini,dan semoga laporan ini dapat
bermanfaat bagi,siswa,guru dan pembaca sekalian.