SlideShare una empresa de Scribd logo
1 de 72
Oleh:

      Ir. H. DJUBAIDIN ABIDIN, MM



     FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN
UNIVERSITAS NUSA TENGGARA BARAT
              2012
Oleh:

      Ir. H. DJUBAIDIN ABIDIN, MM



     FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN
UNIVERSITAS NUSA TENGGARA BARAT
              2012
LITERATUR
1. Feed and Feeding, Cullison AE
   and RS Lowry, 1987, Prentice Hall, Inc, NY
2. Animal Feeding and Nutrition, Jurgens MH,
  1983, Kendall/Hunt Publishing Co
3. Field Guide For Hay and Silage
   Management, Bollson, 1991, NFIA
4. Forage Conservation and Feeding,
   Raymond FG Shepperson and R Walthan,
   1975, Farming Press Limited Suffolk
5. A Nutrition Guide,1990,Pioneer Forage Manual,
   IOWA USA
ZAT NUTRITION (ZAT GIZI)
• Zat – zat gizi didalam bahan pakan yang
  sangat diperlukan untuk hidup pokok
  ternak meliputi : protein, karbohidrat,
  lemak, vitamin, mineral dan air
• BAHAN PAKAN :
  Segala sesuatu yg dapat dimakan dan
  dapat dicernak sebagian atau seluruhnya
  tanpa mengganggu kesehatan ternak
  yang memakannya.
RANSUM ;
• Merupakan campuran dari dua atau lebih
  bahan pakan yang diberikan untuk seekor
  ternak selama sehari semalam. Ransum
  harus dapat memenuhi kebutuhan zat
  nutrisi/gizi yang diperlukan ternak untuk
  berbagai fungsi tubuhnya, yaitu untuk
  hidup pokok, produksi maupun reproduksi
• RANSUM SEIMBANG :
RANSUM SEIMBANG
• Ransum yang diberikan selamaa 24 jam
  yang mengandung semua zat nutrisi/gizi
  dalam jumlah dan macam nutrisi dengan
  perbandingan yang cukup untuk
  memenuhi kebutuhan gizi sesuai dengan
  tujuan pemeliharaan ternak seperti
  pertumbuhan, induk bunting dan
  menyusui, penggemukan
PAKAN
• Adalah makanan ternak yang terdiri dari
  hijauan dan konsentrat.
• Hijauan adalah terdiri atas rerumputan
  (rumput kultur , rumput alam) dan
  leguminosa (pohon, merambat atau
  semak/perdu)
• Konsentrat adalah makanan ternak yang
  terdiri atas berbagai campuran bahan
  pakan dengan kandungan Serat Kasar
  (SK) > 18 %
ZAT NUTRISI :
• Protein
• Karbohidrat
• Lemak
• Vitamin
• Air
• Mineral
ENERGI
• Berasal dari Karbohidrat (KH), Lemak
  (lipida) dan Protein
• Sumber energi : biji-bijian, dedak dan
  hijauan
• PROTEIN :
  Mengganti jaringan tubuh yang rusak,
  membentuk jaringan tubuh baru,
  kebutuhan protein: 2,13 gram/Bobot
  Badan
Sumber : Bungkil kelapa, b, kedelai, b.
  kacang tanah, ampas tebu, molases
MINERAL :
• Terdiri atas : mineral makro dan mineral
  mikro.
  Mineral makro : Ca, P, Mg, K, Na, Cl dan
  S
  Mineral mikro : Fe, Cu, Mo, Zn, Co, MN,
  Cr

• VITAMIN :
 Sebagai metabolisme zat -- zat makanan
 Vitamin larut dalam lemak : vit. A,D,E,K
AIR :
• Fungsi air sebagai transportasi makanan
  dalam tubuh, mempertahankan suhu
  tubuh dan sebagai pelumas pertukaran
  gas dan pengencer senyawa beracun
  dalam tubuh
HIJAUAN
•   Hijauan segar dan
•   Pakan yang di awetkan misal : hay, silase
    dan jerami amoniasi
•   Maksud untuk diberikan pada musim
    kekurangan pakan atau karena kelebihan
    hijauan dimusim hujan.
•   Hay : rerumputan yang sengaja di
    keringkan sebelum diambil bijinya.
•   Silase : rerumputan yang sengaja di
    awetkan tetapi masih setengah
    basah/segar
Pakan pokok (basal) dapat berupa:
- Rumput
- Legum
- Perdu
- Pohon – pohonan
- Serta tanaman sisa panen
Pakan konsentrat dapat berupa:
- Biji - bijian
- Bungkil
- bekatul
- Tepung ikan
• Sumber pakan ternak :
Pemberian Pakan
 Pemberian pakan dapat dilakukan
 dengan 3 cara :
 1.Pengembalaan (Pasture fattening
 dan atau breeding)
 2.Kereman (dry lot fattening) dan
 3.Kombinasi cara pertama dan kedua
lanjutan
1. PENGEMBALAAN

Penggembalaan dilakukan dengan
melepas sapi-sapi di padang rumput, yang
biasanya dilakukan di daerah yang
mempunyai tempat penggembalaan
cukup luas, dan memerlukan waktu sekitar
5-7 jam per hari. Dengan cara ini, maka
tidak memerlukan ransum tambahan
pakan penguat karena sapi telah
memakan bermacam-macam jenis
rumput.
2. Kereman
 Adalah pemberian pakan dengan cara
 dijatah/disuguhkan
 Setiap hari sapi memerlukan pakan kira-
 kira sebanyak 10% dari berat badannya
 dan juga pakan tambahan 1% - 2% dari
 berat badan.
 Ransum tambahan berupa dedak halus atau
 bekatul, bungkil kelapa, gaplek, ampas tahu.
 yang diberikan dengan cara dicampurkan
 dalam rumput ditempat pakan. Selain itu,
 dapat ditambah mineral sebagai penguat
 berupa garam dapur, kapur.
Untuk meningkatkan kualitas
hijauan dan menghindari masa
krisis pakan dapat dilakukan
dengan cara:

• - Menanam lebih dari satu jenis hijauan.
• - Menjaga keseimbangan dan kesuburan
    tanah
• - Mengawetkan hijauan makanan ternak
    yang over produksi untuk masa krisis.
Beberapa metode pengawetan
bahan makanan ternak antara lain
• - Silase
• - Meningkatkan mutu jerami
• - Cassapro >meningkatkan bahan pakan
  mutu rendah (cassava/ubi kayu, onggok,
  bungkil inti sawit) dengan cara fermentasi
  menggunakan mikroba(starter yg di
  gunakan Aspergillus niger)
• - Ferlawit
lanjutan

• Ferlawit = fermentasi limbah pengolahan
  kelapa sawit yang dikenal dengan lumpur
  sawit kering dengan menggunakan
  mikroba (Aspergillus niger) proses
  fermentasi dilakukan secara aerob selama
  3 hari dan anaerob (secara enzimatik)
  selama 2 hari
• Ferlawit dapat digunakan sebagai
  konsentrat sebanyak 10%.
Untuk meningkatkan kualitas
hijauan dan menghindari masa
krisis pakan dapat dilakukan
dengan cara:

• - Menanam lebih dari satu jenis hijauan.
• - Menjaga keseimbangan dan kesuburan
    tanah
• - Mengawetkan hijauan makanan ternak
    yang over produksi untuk masa krisis.
Beberapa metode pengawetan
bahan makanan ternak antara lain
•  - Silase
•  - Meningkatkan mutu jerami
•  - Cassapro >meningkatkan bahan pakan
  mutu rendah (cassava/ubi kayu,
  onggok,bungkil inti sawit) dengan cara
  fermentasi menggunakan mikroba(starter
  yg di gunakan Aspergillus niger)
• - Ferlawit
lanjutan

• Ferlawit > fermentasi limbah pengolahan
  kelapa sawit yang dikenal dengan lumpur
  sawit kering dengan menggunakan
  mikroba (Aspergillus niger) proses
  fermentasi dilakukan secara aerob selama
  3 hari dan anaerob (secara enzimatik)
  selama 2 hari
• Ferlawit dapat digunakan sebagai
  konsentrat sebanyak 10%.
Silase

• Silase : rumput yang sengaja dipotong
  sebelum berbuah atau berbiji, disimpan
  untuk diberikan pada ternak pada musim
  kekurangan pakan atau karena kelebihan
  produksi rumput di musim hujan
• Silase dapat dibuat dari Rumput gajah,
  rumput raja atau rumput benggala atau
  jerami basah.
Contoh pembuatan silase
• HMT yang dapat di silase antara lain;
  jerami, rumput kering, limbah jagung,
  limbah kacang-kacangan, pakis dll
• Cara pembuatan :
• - Limbah pertanian yang sudah dipanen
    dilayukan selama 1 malam.
• - Timbang limbah pertanian dan bahan
  pengawet ; dedak 5 kg/100 kg limbah
  pertanian atau tepung jagung 3,5
  kg/100kg limbah pertanian atau ......
Lanjutan......

• Atau 5 kg gaplek /100kg limbah pertanian
• - Limbah pertanian atau hijauan tersebut
   dicacah sekitar 5 cm/dipotong kecil-kecil
• - Ambil kantong plastik yang telah dilapis
  dengan kantong plastik lainnya dengan
  ukuran kantong plastik yg besar dan tidak
  bocor.
lanjutan
• - limbah atau hijauan tersebut dimasukan
  kekantong selapis demi selapis dan
  pengawet ditaburkan diatas lapisan
  limbah/hijauan tersebut.
• - Hijauan tersebut dimampatkan saat
  dimasukan selapis demi selapis dalam
  kantong plastik tersebut.
• - setelah tersusun rapi, kantong plastik
  ditutup rapat-rapat tanpa udara luar masuk
  kedalam kantong
Lanjutan.....

• - diamkan selama 2 bulan, bila setelah 2
 bulan akan diberikan keternak sebaiknya
 diangin-anginkan terlebih dahulu.
Meningkatkan mutu jerami
•   - Jerami kering dengan urea
•   - Jerami kering dengan tetes tebu
•   - Jerami kering dengan fermentasi mikroba


• Contoh : Jerami kering dengan urea (EM 4)
• - Jerami bisa dalam keadaan kering
  maupun basah
• - Bila jerami kering urea yg digunakan
lanjutan

• Harus dilarutkan kedalam air terlebih
  dahulu
• - 100 kg jerami, 100 liter air untuk pelarut
  urea. Kebutuhan urea 10 % dr berat
  jerami kering.
• - jerami ditumpuk teratur setebal 10cm,
  kemudian urea disiram merata, tumpuk
  lagi jerami setebal 10cm disiram urea dan
  begitu seterusny
Lanjutan

• Dibiarkan satu malam dengan maksud
 memberikan waktu agar silika dan lignin
 pada selulosa jerami dapat terdegradasi
 sehingga jerami dapat dicerna dan kadar
 nitrogen pada jerami dapat ditingkatkan.
LHM Research Station
E-mail : lembahhijau@lembahhijau.com
          lembah@indo.net.id
http://www.lembahhijau.com
TEBON JAGUNG
JERAMI PADI
JERAMI KACANG
     TANAH
   (rendeng)
THE LAW OF RETURN
                                  MAN
                         Food
               Food




                       ANIMAL           ORGANIC WASTE

               Feed                        Composting




             PLANT              SOIL


 LHM Research Station


info@lembahhijau.com
PROSE F RM NT
     S E E ASI J RAM
                E   I

             Bangunan terbuka lantai tanah
             (hanya berfungsi sebagai naungan)




                 Waktu proses selama 21 hari
                   Kadar air jerami awal
                      Prosesing 60%


            Lapisan kedua dan seterusnya dibuat sama
            seperti lapisan pertama

          Siram / percikkan air hingga kadar jerami 60%
          Taburkan Urea rata dipermukaan jerami
          Taburkan Starbio rata dipermukaan jerami
          Susun Jerami setebal 30 cm
  30 cm
                                   LHM Research Station

                                   lembahhijau@lembahhijau.com
                                            lembah@indo.net.id
Bahan baku:
Jerami segar




               Untuk setiap ton jerami
               dibutuhkan :
               • 6 kg St ar bi O
               • 6 kg Urea




                          LHM Research Station

                          lembahhijau@lembahhijau.com
                                   lembah@indo.net.id
Tumpukan jerami setebal
30 cm, ditaburi Starbio dan
urea     secara     Merata
dipermukaan tumpukan




                              Siram / percik air hingga
                              kadar air tumpukan jerami
                              60%




                                        LHM Research Station

                                        lembahhijau@lembahhijau.com
                                                 lembah@indo.net.id
Proses Fermentasi berjalan
                              Selama 21 hari




           Setelah 21 hari,
        Bongkar, keringkan,
     Berikan ke ternak atau
disimpan sebagai stok pakan


                                      LHM Research Station

                                      lembahhijau@lembahhijau.com
                                               lembah@indo.net.id
Contoh P enyimpanan
  Jerami Fermentasi




                      LHM Research Station

                      lembahhijau@lembahhijau.com
                               lembah@indo.net.id
Dipadang Rumput Yang Hijau
                           Ternyata …………..
                           Jerami Fermentasi
                           Juga LEZAT.




KACAMATA HIJAU ? ? ? . .
   TIDAK P LU !!!
          ER



                                        LHM Research Station

                                        lembahhijau@lembahhijau.com
                                                 lembah@indo.net.id
FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
             UGM
                          Jursan Teknologi Pengolahan Hasil Pertanian
                          Bulaksumur, Telp. (0274) 901704 Yogyakarta




                              HASIL ANALISA


       No. Macam Analisa Jerami Segar
                                    Jerami Fermentasi
         1    Air                          59. 16           10. 17
         2    Abu                          24. 50           19. 87
         3    Protein                       4. 3             9. 03
         4    Lemak                         2. 5             1. 52
         5    Serat K asar                 33. 8             31. 8


Cat at an:
1. Hasil Analisa t idak unt uk diumumkan
2. Ber laku pada wakt u sampel dianalisa


                                                                        LHM Research Station
                                                                        E-mail :
                                                                        lembahhijau@lembahhijau.com
                                                                                 lembah@indo.net.id
PABRIK GULA
     SEKARANG INI




LHM Research Station
lembahhijau@lembahhijau.com
         lembah@indo.net.id
PABRIK GULA
YANG SEHARUSNYA




LHM Research Station
lembahhijau@lembahhijau.com
         lembah@indo.net.id
Sumber : BP3G, 1983
CANE TOP
                23% chooped




              CANE STALK
                 77%            CHOOPPED
                                CANE TOPS
                                   (CT)
                DIGILING


MONOGASTRIK   COMFITH (CF)     DICAMPUR




                             RUMINANSIA
•Jalan-jalan ke anjungan
 •Singgah dipinyuh membeli selasih
    •Akhir kata cukup sekian
•Ada salah mohon maaf dan tmakasih
PENINGKATAN KUALITAS PAKAN
TERNAK RUMINANSIA

TUJUAN :
• Merubah ukuran partikel bahan pakan
• Merubah densitas pakan
• Merubah kadar air
• Meningkatkan palatabilitas/akseptabilitas
• Merubah kandungan nutrisi
• Meningkatkan ketersediaan nutrisi selama
  penyimpanan
• Mengurangi kontaminasi
PAKAN TERNAK RUMINANSIA

Terdiri atas :
1.Hijauan (rerumputan dan pohonan)
2.Konsentrat
3.Feed additif (pakan tambahan)
PENINGKATAN KUALITAS/MUTU
PAKAN TERNAK RUMINANSIA

• Melalui teknologi pengolahan bahan
  pakan yaitu ada 3 cara :
1.Pembuatan hay
2.Pembuatan silase
3.Amoniasi.
• Hay adalah tanaman hijauan yang diaWETKAN
    DENGAN CARA DIKERINGKAN DIBAWAH
    SINAR MATAHARI KEMUDIAN DISIMPAN
    DALAM BENTUK KERING.
•   Syarat bahan hijauan dibuat Hay :
-   Bertekstur halus (berbatang halus) agar mudah
  kering.
- Dipanen pada awal musim berbunga
- Hijauan dipanen dari tanah yang subur
PEMBUATAN HAY ADA 2 CARA (METODE
HAMPARAN DAN METODE POD)

• Metode hamparan : dilakukan dgn cara
    menghamparkan         hijauan    yang  dipotong
    dilapangan terbuka dibawa sinar matahari.
    Setiap hari hamparan di balik – balik hingga
    kering. Hay dgn cara ini mengandung kadar air
    sekitar 20 % ditandai dgn warna ke coklatan
•   Metode pod : menggunakan semacam rak sbg
    tempat penyimpanan hijauan, dijemur selama 1
    – 3 hari. Kadar air sekitar 50 %
CARA PEMBUATAN HAY

• Bahan : jerami padi/jagung
• Alat – alat : sabit rumput atau mesin panen
    rumput, pelataran utk jemur dan rak utk
    menghamparkan hijauan, alat pengukur
    kandungan airr hay (Delmhorst digital hay meter
    and bale sensor), gudang utk penyimpanan hay,
    tali utk pengikat hay dan timbangan rumput
•   Langkah kerja :
LANGKAH KERJA PEMBUATAN HAY

•   Hay disabit dari kebun rumput
•   Lakukan penimbangan rumput
•   Bila dgn sinar matahari lakukan di lantai jemur
•   Bila menggunakan para – para (rak) mendatar
    atau miring, hijauan dibalik setiap 2 (dua) jam
•   Lama pengeringan tergantung tercapainya
    kadar air : 12 – 20 %
•   Bila menggunakan “dryer” hijauan masukan dlm
    pengering. Gunakan suhu 150 – 250 derajad
    Celsius. Hentikan bila kadar air sudah 12 – 20%
SILASE

• Silase merupakan pakan hijauan segar yg telah
  diawetkan melalui proses ensilase (fermentasi)
  oleh bakteri asam laktat dalam suasana asam
  dan anaerob (tanpa udara/oksigen). Utk
  memacu suasana asam di tambahkan bahan
  aditif berupa Karbohidrat mudah dicerna seperti
  : tetes, dedak, onggok, tepung jagung dll
CARA PEMBUATAN SILASE

• Bahan : rumput gajah 15 kg, bahan aditif mis
    bekatul sebanyak 1 kg
•   Alat – alat : timbangan, plastik 1 lembar ukuran
    90 x 200 cm untuk mencampur, plastik kantong
    1 lembar ukuran 90 x 150 cm rangkap, alat
    pencacah hijuan (chopper), parang atau bendo
    dan tali pengikat
•   Cara pembuatan silase :
CARA PEMBUATAN SILASE
• Layukan hijauan selama 1 (satu) hari (kadar air 50
    – 60 %)
•   Hijauan dipotong ; 5 – 10 cm, dihamparkan pada
    plastik
•   Taburkan bekatul sedikit demi sedikit secara
    merata dan di aduk – aduk
•   Masukan hijauan kedalam plastik kmdn padatkan
    dan ikat dengan erat
•   Usahakan tidak ada ronga udara dan tidak bocor
•   Proses selama 3 (tiga) minggu. Sebelum diberikan
    pd ternak di angin2kan dulu agar bau asam yang
AMONIASI

• Adalah cara pengolahan pakan secara kimia
  dengan menggunakan amoniak (NH3).
• Ada dua cara pembuatan amoniasi yaitu
(1). Amoniasi cara basah dan
(2), Amoniasi cara kering
AMONIASI CARA BASAH

• Bahan :
- Gunakan urea sebagai sumber NH3 dan air
- Batang padi atau jerami padi 15 kg
- Urea 870 gram da Air 5 liter
- Bila menggunakan drum ; jerami 30 kg, urea
  1,74 kg dan air 10 liter.
- Bila menggunakan silo : jerami 1.000 kg, urea
  60 kg dan air 400 liter
- Alat – alat :
•   Alat – alat :
-   Timbangan
-   Gelas ukur (literan)
-   Kantong plastik disesuaikan jumlah bahan yang
    akan di amoniasi
-   1 lbr plastik 180 x 200 cm utk mencampur.
-   1 lbr plasstik kantong 100 x 150 cm rangkap
    atau drum bekas.
-   1 buah ember
-   1 alat pengaduk
• Silo tanah ukuran 1 x 2 x 1 meter (lebar 1 m,
    panjang 2 m dan dalam 1 m)
•   2 buah drum bekas yang terbuka atasnya dgn
    kapasitas 200 liter.
•   25 meter lembaran plastik dengan lebar 2 meter
    (1/2 rol)
•   Metode amoniasi kering :
METODE AMONIASI KERING

• Bahan : 100 kg jerami padi kering dan urea 3 kg
• Alat – alat : timbangan, lembaran plastik tebal
    0,4 cm, tali yang terbuat dari bambu dan kayu
    untuk pengemas jerami.
•   Cara pembuatan amoniasi kering
-   Jerami ditimbang dan di ikat dgn tali kemudian di
    kemas.
-   Taburi urea secara merata pada setiap ikatan
    atau bal jerami.
-   Taburi urea merata pada setiap bal jerami
-   Setelah merata bungkus dgn plastik secara rapat.
-   Simpan ditempat teduh dan tidak kena hujan/air.
    Sebaiknya berikan beban di atas plastik, biarkan
    selama 1 (satu) bulan
-   Setelah 1 bulan bungkus plastik boleh dibuka
-   Silase yang baik ditandai dengan bau amoniak
    yang menyengat.
-   Setelah bau menyengat berkurang, pindahkan
    keruang penyimpanan
-   Gudang penyimpanan harus mempunyai ventilasi.

Más contenido relacionado

La actualidad más candente

Pemanfaatan jerami padi sebagai bahan baku kerajinan tangan untuk meningkatka...
Pemanfaatan jerami padi sebagai bahan baku kerajinan tangan untuk meningkatka...Pemanfaatan jerami padi sebagai bahan baku kerajinan tangan untuk meningkatka...
Pemanfaatan jerami padi sebagai bahan baku kerajinan tangan untuk meningkatka...
najmul190693
 
Pemanfaatan talas sebagai tepung dan olahannya
Pemanfaatan talas sebagai tepung dan olahannyaPemanfaatan talas sebagai tepung dan olahannya
Pemanfaatan talas sebagai tepung dan olahannya
Valentina Frebianti
 
Pemanfaatan limbah ampas tahu
Pemanfaatan limbah ampas tahuPemanfaatan limbah ampas tahu
Pemanfaatan limbah ampas tahu
Losta Masta
 

La actualidad más candente (20)

Pemanfaatan jerami padi sebagai bahan baku kerajinan tangan untuk meningkatka...
Pemanfaatan jerami padi sebagai bahan baku kerajinan tangan untuk meningkatka...Pemanfaatan jerami padi sebagai bahan baku kerajinan tangan untuk meningkatka...
Pemanfaatan jerami padi sebagai bahan baku kerajinan tangan untuk meningkatka...
 
MAKALAH PERMASALAHAN USAHA AGRIBISNIS MENGATASI PERMASALAHAN PAKAN DI INDONES...
MAKALAH PERMASALAHAN USAHA AGRIBISNIS MENGATASI PERMASALAHAN PAKAN DI INDONES...MAKALAH PERMASALAHAN USAHA AGRIBISNIS MENGATASI PERMASALAHAN PAKAN DI INDONES...
MAKALAH PERMASALAHAN USAHA AGRIBISNIS MENGATASI PERMASALAHAN PAKAN DI INDONES...
 
Rptp integrasi 2018
Rptp integrasi  2018Rptp integrasi  2018
Rptp integrasi 2018
 
Makalah wirausaha
Makalah wirausahaMakalah wirausaha
Makalah wirausaha
 
Pemanfaatan talas sebagai tepung dan olahannya
Pemanfaatan talas sebagai tepung dan olahannyaPemanfaatan talas sebagai tepung dan olahannya
Pemanfaatan talas sebagai tepung dan olahannya
 
Pemanfaatan Pekarangan Sebagai "Warung Hidup" by NI MADE KRISNA INDRAYANI
Pemanfaatan Pekarangan Sebagai "Warung Hidup" by NI MADE KRISNA INDRAYANIPemanfaatan Pekarangan Sebagai "Warung Hidup" by NI MADE KRISNA INDRAYANI
Pemanfaatan Pekarangan Sebagai "Warung Hidup" by NI MADE KRISNA INDRAYANI
 
Rdhp bioindustri pasut
Rdhp bioindustri pasutRdhp bioindustri pasut
Rdhp bioindustri pasut
 
Proposal tanaman padi
Proposal tanaman padiProposal tanaman padi
Proposal tanaman padi
 
Poster Kandang Kelompok Pembibitan Sapi
Poster Kandang Kelompok Pembibitan Sapi Poster Kandang Kelompok Pembibitan Sapi
Poster Kandang Kelompok Pembibitan Sapi
 
Contoh Proposal Cabe
Contoh Proposal CabeContoh Proposal Cabe
Contoh Proposal Cabe
 
Efisiensi pembibitan sapi potong
Efisiensi pembibitan sapi potongEfisiensi pembibitan sapi potong
Efisiensi pembibitan sapi potong
 
Rktm kp kayuagung
Rktm kp kayuagungRktm kp kayuagung
Rktm kp kayuagung
 
Pemanfaatan limbah ampas tahu
Pemanfaatan limbah ampas tahuPemanfaatan limbah ampas tahu
Pemanfaatan limbah ampas tahu
 
Pemanfaatan ampas tahu
Pemanfaatan ampas tahuPemanfaatan ampas tahu
Pemanfaatan ampas tahu
 
5. bpatp retno pemanfaatan teknologi untuk kedaulatan pangan
5. bpatp retno pemanfaatan teknologi untuk kedaulatan pangan5. bpatp retno pemanfaatan teknologi untuk kedaulatan pangan
5. bpatp retno pemanfaatan teknologi untuk kedaulatan pangan
 
INOVASI PADI TNI
INOVASI PADI TNIINOVASI PADI TNI
INOVASI PADI TNI
 
PERTANIAN TERPADU
PERTANIAN TERPADUPERTANIAN TERPADU
PERTANIAN TERPADU
 
Pupuk Organik
Pupuk OrganikPupuk Organik
Pupuk Organik
 
Komponen teknologi kelompok 3
Komponen teknologi kelompok 3Komponen teknologi kelompok 3
Komponen teknologi kelompok 3
 
Proposal tebu
Proposal tebu Proposal tebu
Proposal tebu
 

Destacado

Buku peengetahuan bahan makanan ternak
Buku peengetahuan bahan makanan ternakBuku peengetahuan bahan makanan ternak
Buku peengetahuan bahan makanan ternak
Riswansyah Yusup
 
02 pengolahan & pengawetan hijauan i
02 pengolahan & pengawetan hijauan i02 pengolahan & pengawetan hijauan i
02 pengolahan & pengawetan hijauan i
anrionti
 
Presentation1
Presentation1Presentation1
Presentation1
djubaidin
 
fourmulasi
fourmulasifourmulasi
fourmulasi
fikan
 
Praktikum nutrisi ikan kel 4 fff
Praktikum nutrisi ikan kel 4 fffPraktikum nutrisi ikan kel 4 fff
Praktikum nutrisi ikan kel 4 fff
indraboy
 
Poir Poin Klh S2 2009 Formulasi Pakan
Poir Poin Klh S2 2009 Formulasi  PakanPoir Poin Klh S2 2009 Formulasi  Pakan
Poir Poin Klh S2 2009 Formulasi Pakan
ptkonline
 
bahan baku pakan
bahan baku pakanbahan baku pakan
bahan baku pakan
poiuytrew
 
Pemijahan ikan lele dumbo secara intensif( buatan)
Pemijahan ikan lele dumbo secara intensif( buatan)Pemijahan ikan lele dumbo secara intensif( buatan)
Pemijahan ikan lele dumbo secara intensif( buatan)
fadlidera
 

Destacado (20)

Analisa usaha tani fkh 2012
Analisa usaha tani fkh 2012Analisa usaha tani fkh 2012
Analisa usaha tani fkh 2012
 
Buku peengetahuan bahan makanan ternak
Buku peengetahuan bahan makanan ternakBuku peengetahuan bahan makanan ternak
Buku peengetahuan bahan makanan ternak
 
02 pengolahan & pengawetan hijauan i
02 pengolahan & pengawetan hijauan i02 pengolahan & pengawetan hijauan i
02 pengolahan & pengawetan hijauan i
 
Tabel nutrisi
Tabel nutrisiTabel nutrisi
Tabel nutrisi
 
X 1 dasar-dasar-pakan-ternak
X 1 dasar-dasar-pakan-ternakX 1 dasar-dasar-pakan-ternak
X 1 dasar-dasar-pakan-ternak
 
Membuat pakan buatan ikan
Membuat pakan buatan ikanMembuat pakan buatan ikan
Membuat pakan buatan ikan
 
Pakan ikan
Pakan ikanPakan ikan
Pakan ikan
 
Presentation1
Presentation1Presentation1
Presentation1
 
Energy
EnergyEnergy
Energy
 
Tabel penghitung keseimbangan energi permukaan dan nilai luas permukaan pengu...
Tabel penghitung keseimbangan energi permukaan dan nilai luas permukaan pengu...Tabel penghitung keseimbangan energi permukaan dan nilai luas permukaan pengu...
Tabel penghitung keseimbangan energi permukaan dan nilai luas permukaan pengu...
 
fourmulasi
fourmulasifourmulasi
fourmulasi
 
Praktikum nutrisi ikan kel 4 fff
Praktikum nutrisi ikan kel 4 fffPraktikum nutrisi ikan kel 4 fff
Praktikum nutrisi ikan kel 4 fff
 
Risma tenti politeknik negeri bengkalis pkmkc
Risma tenti politeknik negeri bengkalis pkmkcRisma tenti politeknik negeri bengkalis pkmkc
Risma tenti politeknik negeri bengkalis pkmkc
 
Zat Anti Nutrisi
Zat Anti NutrisiZat Anti Nutrisi
Zat Anti Nutrisi
 
Poir Poin Klh S2 2009 Formulasi Pakan
Poir Poin Klh S2 2009 Formulasi  PakanPoir Poin Klh S2 2009 Formulasi  Pakan
Poir Poin Klh S2 2009 Formulasi Pakan
 
Formula Pakan Ternak Unggas
Formula Pakan Ternak UnggasFormula Pakan Ternak Unggas
Formula Pakan Ternak Unggas
 
Analisa kualitas air
Analisa kualitas airAnalisa kualitas air
Analisa kualitas air
 
Ekologi
EkologiEkologi
Ekologi
 
bahan baku pakan
bahan baku pakanbahan baku pakan
bahan baku pakan
 
Pemijahan ikan lele dumbo secara intensif( buatan)
Pemijahan ikan lele dumbo secara intensif( buatan)Pemijahan ikan lele dumbo secara intensif( buatan)
Pemijahan ikan lele dumbo secara intensif( buatan)
 

Similar a Pakan dan nutrisi fkh

Similar a Pakan dan nutrisi fkh (20)

Rencana pengembangan kandang sapi
Rencana pengembangan kandang sapiRencana pengembangan kandang sapi
Rencana pengembangan kandang sapi
 
Prod dan Kawasan Kedelai - JENEPONTO Kementan 11Des23.pptx
Prod dan Kawasan Kedelai - JENEPONTO Kementan 11Des23.pptxProd dan Kawasan Kedelai - JENEPONTO Kementan 11Des23.pptx
Prod dan Kawasan Kedelai - JENEPONTO Kementan 11Des23.pptx
 
manaj, pakan.ppt
manaj, pakan.pptmanaj, pakan.ppt
manaj, pakan.ppt
 
praktikum_pembuatan_silase_dan_amoniasi_jerami.pptx
praktikum_pembuatan_silase_dan_amoniasi_jerami.pptxpraktikum_pembuatan_silase_dan_amoniasi_jerami.pptx
praktikum_pembuatan_silase_dan_amoniasi_jerami.pptx
 
Metode SRI 2
Metode SRI 2Metode SRI 2
Metode SRI 2
 
BUDIDAYA BABI.ppt
BUDIDAYA BABI.pptBUDIDAYA BABI.ppt
BUDIDAYA BABI.ppt
 
Kedelai Produktvts - Palopo Kementan 15Des23.pptx
Kedelai Produktvts - Palopo Kementan 15Des23.pptxKedelai Produktvts - Palopo Kementan 15Des23.pptx
Kedelai Produktvts - Palopo Kementan 15Des23.pptx
 
jagung.ppt
jagung.pptjagung.ppt
jagung.ppt
 
Padi bantul
Padi bantulPadi bantul
Padi bantul
 
tanamanpangan-160606235957.pdf
tanamanpangan-160606235957.pdftanamanpangan-160606235957.pdf
tanamanpangan-160606235957.pdf
 
Tanaman pangan
Tanaman panganTanaman pangan
Tanaman pangan
 
Kedelai Produktvts - TAKALAR Kementan 20-Des23.pptx
Kedelai Produktvts - TAKALAR Kementan 20-Des23.pptxKedelai Produktvts - TAKALAR Kementan 20-Des23.pptx
Kedelai Produktvts - TAKALAR Kementan 20-Des23.pptx
 
Teknik Pembenihan Ikan Patin
Teknik Pembenihan Ikan PatinTeknik Pembenihan Ikan Patin
Teknik Pembenihan Ikan Patin
 
Budidaya & Usaha Tanaman Pangan : Gandum
Budidaya & Usaha Tanaman Pangan : GandumBudidaya & Usaha Tanaman Pangan : Gandum
Budidaya & Usaha Tanaman Pangan : Gandum
 
ANALISA DAN BUDIDAYA TALAS BENENG.pptx
ANALISA  DAN BUDIDAYA TALAS BENENG.pptxANALISA  DAN BUDIDAYA TALAS BENENG.pptx
ANALISA DAN BUDIDAYA TALAS BENENG.pptx
 
Makalah kedelai
Makalah kedelaiMakalah kedelai
Makalah kedelai
 
58359680 makalah-kedelai
58359680 makalah-kedelai58359680 makalah-kedelai
58359680 makalah-kedelai
 
Pemeliharaan Ternak Kambing
Pemeliharaan Ternak KambingPemeliharaan Ternak Kambing
Pemeliharaan Ternak Kambing
 
Materi Tanaman Semusim Padi Semter .pptx
Materi Tanaman Semusim Padi Semter .pptxMateri Tanaman Semusim Padi Semter .pptx
Materi Tanaman Semusim Padi Semter .pptx
 
materi budiaya jagung.ppt
materi budiaya jagung.pptmateri budiaya jagung.ppt
materi budiaya jagung.ppt
 

Pakan dan nutrisi fkh

  • 1. Oleh: Ir. H. DJUBAIDIN ABIDIN, MM FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN UNIVERSITAS NUSA TENGGARA BARAT 2012
  • 2. Oleh: Ir. H. DJUBAIDIN ABIDIN, MM FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN UNIVERSITAS NUSA TENGGARA BARAT 2012
  • 3. LITERATUR 1. Feed and Feeding, Cullison AE and RS Lowry, 1987, Prentice Hall, Inc, NY 2. Animal Feeding and Nutrition, Jurgens MH, 1983, Kendall/Hunt Publishing Co 3. Field Guide For Hay and Silage Management, Bollson, 1991, NFIA 4. Forage Conservation and Feeding, Raymond FG Shepperson and R Walthan, 1975, Farming Press Limited Suffolk 5. A Nutrition Guide,1990,Pioneer Forage Manual, IOWA USA
  • 4. ZAT NUTRITION (ZAT GIZI) • Zat – zat gizi didalam bahan pakan yang sangat diperlukan untuk hidup pokok ternak meliputi : protein, karbohidrat, lemak, vitamin, mineral dan air • BAHAN PAKAN : Segala sesuatu yg dapat dimakan dan dapat dicernak sebagian atau seluruhnya tanpa mengganggu kesehatan ternak yang memakannya.
  • 5. RANSUM ; • Merupakan campuran dari dua atau lebih bahan pakan yang diberikan untuk seekor ternak selama sehari semalam. Ransum harus dapat memenuhi kebutuhan zat nutrisi/gizi yang diperlukan ternak untuk berbagai fungsi tubuhnya, yaitu untuk hidup pokok, produksi maupun reproduksi • RANSUM SEIMBANG :
  • 6. RANSUM SEIMBANG • Ransum yang diberikan selamaa 24 jam yang mengandung semua zat nutrisi/gizi dalam jumlah dan macam nutrisi dengan perbandingan yang cukup untuk memenuhi kebutuhan gizi sesuai dengan tujuan pemeliharaan ternak seperti pertumbuhan, induk bunting dan menyusui, penggemukan
  • 7. PAKAN • Adalah makanan ternak yang terdiri dari hijauan dan konsentrat. • Hijauan adalah terdiri atas rerumputan (rumput kultur , rumput alam) dan leguminosa (pohon, merambat atau semak/perdu) • Konsentrat adalah makanan ternak yang terdiri atas berbagai campuran bahan pakan dengan kandungan Serat Kasar (SK) > 18 %
  • 8. ZAT NUTRISI : • Protein • Karbohidrat • Lemak • Vitamin • Air • Mineral
  • 9. ENERGI • Berasal dari Karbohidrat (KH), Lemak (lipida) dan Protein • Sumber energi : biji-bijian, dedak dan hijauan • PROTEIN : Mengganti jaringan tubuh yang rusak, membentuk jaringan tubuh baru, kebutuhan protein: 2,13 gram/Bobot Badan Sumber : Bungkil kelapa, b, kedelai, b. kacang tanah, ampas tebu, molases
  • 10. MINERAL : • Terdiri atas : mineral makro dan mineral mikro. Mineral makro : Ca, P, Mg, K, Na, Cl dan S Mineral mikro : Fe, Cu, Mo, Zn, Co, MN, Cr • VITAMIN : Sebagai metabolisme zat -- zat makanan Vitamin larut dalam lemak : vit. A,D,E,K
  • 11. AIR : • Fungsi air sebagai transportasi makanan dalam tubuh, mempertahankan suhu tubuh dan sebagai pelumas pertukaran gas dan pengencer senyawa beracun dalam tubuh
  • 12. HIJAUAN • Hijauan segar dan • Pakan yang di awetkan misal : hay, silase dan jerami amoniasi • Maksud untuk diberikan pada musim kekurangan pakan atau karena kelebihan hijauan dimusim hujan. • Hay : rerumputan yang sengaja di keringkan sebelum diambil bijinya. • Silase : rerumputan yang sengaja di awetkan tetapi masih setengah basah/segar
  • 13. Pakan pokok (basal) dapat berupa: - Rumput - Legum - Perdu - Pohon – pohonan - Serta tanaman sisa panen
  • 14. Pakan konsentrat dapat berupa: - Biji - bijian - Bungkil - bekatul - Tepung ikan
  • 15. • Sumber pakan ternak :
  • 16. Pemberian Pakan Pemberian pakan dapat dilakukan dengan 3 cara : 1.Pengembalaan (Pasture fattening dan atau breeding) 2.Kereman (dry lot fattening) dan 3.Kombinasi cara pertama dan kedua
  • 18. 1. PENGEMBALAAN Penggembalaan dilakukan dengan melepas sapi-sapi di padang rumput, yang biasanya dilakukan di daerah yang mempunyai tempat penggembalaan cukup luas, dan memerlukan waktu sekitar 5-7 jam per hari. Dengan cara ini, maka tidak memerlukan ransum tambahan pakan penguat karena sapi telah memakan bermacam-macam jenis rumput.
  • 19. 2. Kereman Adalah pemberian pakan dengan cara dijatah/disuguhkan Setiap hari sapi memerlukan pakan kira- kira sebanyak 10% dari berat badannya dan juga pakan tambahan 1% - 2% dari berat badan. Ransum tambahan berupa dedak halus atau bekatul, bungkil kelapa, gaplek, ampas tahu. yang diberikan dengan cara dicampurkan dalam rumput ditempat pakan. Selain itu, dapat ditambah mineral sebagai penguat berupa garam dapur, kapur.
  • 20.
  • 21.
  • 22. Untuk meningkatkan kualitas hijauan dan menghindari masa krisis pakan dapat dilakukan dengan cara: • - Menanam lebih dari satu jenis hijauan. • - Menjaga keseimbangan dan kesuburan tanah • - Mengawetkan hijauan makanan ternak yang over produksi untuk masa krisis.
  • 23. Beberapa metode pengawetan bahan makanan ternak antara lain • - Silase • - Meningkatkan mutu jerami • - Cassapro >meningkatkan bahan pakan mutu rendah (cassava/ubi kayu, onggok, bungkil inti sawit) dengan cara fermentasi menggunakan mikroba(starter yg di gunakan Aspergillus niger) • - Ferlawit
  • 24. lanjutan • Ferlawit = fermentasi limbah pengolahan kelapa sawit yang dikenal dengan lumpur sawit kering dengan menggunakan mikroba (Aspergillus niger) proses fermentasi dilakukan secara aerob selama 3 hari dan anaerob (secara enzimatik) selama 2 hari • Ferlawit dapat digunakan sebagai konsentrat sebanyak 10%.
  • 25. Untuk meningkatkan kualitas hijauan dan menghindari masa krisis pakan dapat dilakukan dengan cara: • - Menanam lebih dari satu jenis hijauan. • - Menjaga keseimbangan dan kesuburan tanah • - Mengawetkan hijauan makanan ternak yang over produksi untuk masa krisis.
  • 26. Beberapa metode pengawetan bahan makanan ternak antara lain • - Silase • - Meningkatkan mutu jerami • - Cassapro >meningkatkan bahan pakan mutu rendah (cassava/ubi kayu, onggok,bungkil inti sawit) dengan cara fermentasi menggunakan mikroba(starter yg di gunakan Aspergillus niger) • - Ferlawit
  • 27. lanjutan • Ferlawit > fermentasi limbah pengolahan kelapa sawit yang dikenal dengan lumpur sawit kering dengan menggunakan mikroba (Aspergillus niger) proses fermentasi dilakukan secara aerob selama 3 hari dan anaerob (secara enzimatik) selama 2 hari • Ferlawit dapat digunakan sebagai konsentrat sebanyak 10%.
  • 28. Silase • Silase : rumput yang sengaja dipotong sebelum berbuah atau berbiji, disimpan untuk diberikan pada ternak pada musim kekurangan pakan atau karena kelebihan produksi rumput di musim hujan • Silase dapat dibuat dari Rumput gajah, rumput raja atau rumput benggala atau jerami basah.
  • 29. Contoh pembuatan silase • HMT yang dapat di silase antara lain; jerami, rumput kering, limbah jagung, limbah kacang-kacangan, pakis dll • Cara pembuatan : • - Limbah pertanian yang sudah dipanen dilayukan selama 1 malam. • - Timbang limbah pertanian dan bahan pengawet ; dedak 5 kg/100 kg limbah pertanian atau tepung jagung 3,5 kg/100kg limbah pertanian atau ......
  • 30. Lanjutan...... • Atau 5 kg gaplek /100kg limbah pertanian • - Limbah pertanian atau hijauan tersebut dicacah sekitar 5 cm/dipotong kecil-kecil • - Ambil kantong plastik yang telah dilapis dengan kantong plastik lainnya dengan ukuran kantong plastik yg besar dan tidak bocor.
  • 31. lanjutan • - limbah atau hijauan tersebut dimasukan kekantong selapis demi selapis dan pengawet ditaburkan diatas lapisan limbah/hijauan tersebut. • - Hijauan tersebut dimampatkan saat dimasukan selapis demi selapis dalam kantong plastik tersebut. • - setelah tersusun rapi, kantong plastik ditutup rapat-rapat tanpa udara luar masuk kedalam kantong
  • 32. Lanjutan..... • - diamkan selama 2 bulan, bila setelah 2 bulan akan diberikan keternak sebaiknya diangin-anginkan terlebih dahulu.
  • 33. Meningkatkan mutu jerami • - Jerami kering dengan urea • - Jerami kering dengan tetes tebu • - Jerami kering dengan fermentasi mikroba • Contoh : Jerami kering dengan urea (EM 4) • - Jerami bisa dalam keadaan kering maupun basah • - Bila jerami kering urea yg digunakan
  • 34. lanjutan • Harus dilarutkan kedalam air terlebih dahulu • - 100 kg jerami, 100 liter air untuk pelarut urea. Kebutuhan urea 10 % dr berat jerami kering. • - jerami ditumpuk teratur setebal 10cm, kemudian urea disiram merata, tumpuk lagi jerami setebal 10cm disiram urea dan begitu seterusny
  • 35. Lanjutan • Dibiarkan satu malam dengan maksud memberikan waktu agar silika dan lignin pada selulosa jerami dapat terdegradasi sehingga jerami dapat dicerna dan kadar nitrogen pada jerami dapat ditingkatkan.
  • 36. LHM Research Station E-mail : lembahhijau@lembahhijau.com lembah@indo.net.id http://www.lembahhijau.com
  • 37.
  • 39.
  • 41. JERAMI KACANG TANAH (rendeng)
  • 42. THE LAW OF RETURN MAN Food Food ANIMAL ORGANIC WASTE Feed Composting PLANT SOIL LHM Research Station info@lembahhijau.com
  • 43. PROSE F RM NT S E E ASI J RAM E I Bangunan terbuka lantai tanah (hanya berfungsi sebagai naungan) Waktu proses selama 21 hari Kadar air jerami awal Prosesing 60% Lapisan kedua dan seterusnya dibuat sama seperti lapisan pertama Siram / percikkan air hingga kadar jerami 60% Taburkan Urea rata dipermukaan jerami Taburkan Starbio rata dipermukaan jerami Susun Jerami setebal 30 cm 30 cm LHM Research Station lembahhijau@lembahhijau.com lembah@indo.net.id
  • 44. Bahan baku: Jerami segar Untuk setiap ton jerami dibutuhkan : • 6 kg St ar bi O • 6 kg Urea LHM Research Station lembahhijau@lembahhijau.com lembah@indo.net.id
  • 45. Tumpukan jerami setebal 30 cm, ditaburi Starbio dan urea secara Merata dipermukaan tumpukan Siram / percik air hingga kadar air tumpukan jerami 60% LHM Research Station lembahhijau@lembahhijau.com lembah@indo.net.id
  • 46. Proses Fermentasi berjalan Selama 21 hari Setelah 21 hari, Bongkar, keringkan, Berikan ke ternak atau disimpan sebagai stok pakan LHM Research Station lembahhijau@lembahhijau.com lembah@indo.net.id
  • 47. Contoh P enyimpanan Jerami Fermentasi LHM Research Station lembahhijau@lembahhijau.com lembah@indo.net.id
  • 48.
  • 49.
  • 50. Dipadang Rumput Yang Hijau Ternyata ………….. Jerami Fermentasi Juga LEZAT. KACAMATA HIJAU ? ? ? . . TIDAK P LU !!! ER LHM Research Station lembahhijau@lembahhijau.com lembah@indo.net.id
  • 51. FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN UGM Jursan Teknologi Pengolahan Hasil Pertanian Bulaksumur, Telp. (0274) 901704 Yogyakarta HASIL ANALISA No. Macam Analisa Jerami Segar Jerami Fermentasi 1 Air 59. 16 10. 17 2 Abu 24. 50 19. 87 3 Protein 4. 3 9. 03 4 Lemak 2. 5 1. 52 5 Serat K asar 33. 8 31. 8 Cat at an: 1. Hasil Analisa t idak unt uk diumumkan 2. Ber laku pada wakt u sampel dianalisa LHM Research Station E-mail : lembahhijau@lembahhijau.com lembah@indo.net.id
  • 52. PABRIK GULA SEKARANG INI LHM Research Station lembahhijau@lembahhijau.com lembah@indo.net.id
  • 53. PABRIK GULA YANG SEHARUSNYA LHM Research Station lembahhijau@lembahhijau.com lembah@indo.net.id
  • 55. CANE TOP 23% chooped CANE STALK 77% CHOOPPED CANE TOPS (CT) DIGILING MONOGASTRIK COMFITH (CF) DICAMPUR RUMINANSIA
  • 56. •Jalan-jalan ke anjungan •Singgah dipinyuh membeli selasih •Akhir kata cukup sekian •Ada salah mohon maaf dan tmakasih
  • 57. PENINGKATAN KUALITAS PAKAN TERNAK RUMINANSIA TUJUAN : • Merubah ukuran partikel bahan pakan • Merubah densitas pakan • Merubah kadar air • Meningkatkan palatabilitas/akseptabilitas • Merubah kandungan nutrisi • Meningkatkan ketersediaan nutrisi selama penyimpanan • Mengurangi kontaminasi
  • 58. PAKAN TERNAK RUMINANSIA Terdiri atas : 1.Hijauan (rerumputan dan pohonan) 2.Konsentrat 3.Feed additif (pakan tambahan)
  • 59. PENINGKATAN KUALITAS/MUTU PAKAN TERNAK RUMINANSIA • Melalui teknologi pengolahan bahan pakan yaitu ada 3 cara : 1.Pembuatan hay 2.Pembuatan silase 3.Amoniasi.
  • 60. • Hay adalah tanaman hijauan yang diaWETKAN DENGAN CARA DIKERINGKAN DIBAWAH SINAR MATAHARI KEMUDIAN DISIMPAN DALAM BENTUK KERING. • Syarat bahan hijauan dibuat Hay : - Bertekstur halus (berbatang halus) agar mudah kering. - Dipanen pada awal musim berbunga - Hijauan dipanen dari tanah yang subur
  • 61. PEMBUATAN HAY ADA 2 CARA (METODE HAMPARAN DAN METODE POD) • Metode hamparan : dilakukan dgn cara menghamparkan hijauan yang dipotong dilapangan terbuka dibawa sinar matahari. Setiap hari hamparan di balik – balik hingga kering. Hay dgn cara ini mengandung kadar air sekitar 20 % ditandai dgn warna ke coklatan • Metode pod : menggunakan semacam rak sbg tempat penyimpanan hijauan, dijemur selama 1 – 3 hari. Kadar air sekitar 50 %
  • 62. CARA PEMBUATAN HAY • Bahan : jerami padi/jagung • Alat – alat : sabit rumput atau mesin panen rumput, pelataran utk jemur dan rak utk menghamparkan hijauan, alat pengukur kandungan airr hay (Delmhorst digital hay meter and bale sensor), gudang utk penyimpanan hay, tali utk pengikat hay dan timbangan rumput • Langkah kerja :
  • 63. LANGKAH KERJA PEMBUATAN HAY • Hay disabit dari kebun rumput • Lakukan penimbangan rumput • Bila dgn sinar matahari lakukan di lantai jemur • Bila menggunakan para – para (rak) mendatar atau miring, hijauan dibalik setiap 2 (dua) jam • Lama pengeringan tergantung tercapainya kadar air : 12 – 20 % • Bila menggunakan “dryer” hijauan masukan dlm pengering. Gunakan suhu 150 – 250 derajad Celsius. Hentikan bila kadar air sudah 12 – 20%
  • 64. SILASE • Silase merupakan pakan hijauan segar yg telah diawetkan melalui proses ensilase (fermentasi) oleh bakteri asam laktat dalam suasana asam dan anaerob (tanpa udara/oksigen). Utk memacu suasana asam di tambahkan bahan aditif berupa Karbohidrat mudah dicerna seperti : tetes, dedak, onggok, tepung jagung dll
  • 65. CARA PEMBUATAN SILASE • Bahan : rumput gajah 15 kg, bahan aditif mis bekatul sebanyak 1 kg • Alat – alat : timbangan, plastik 1 lembar ukuran 90 x 200 cm untuk mencampur, plastik kantong 1 lembar ukuran 90 x 150 cm rangkap, alat pencacah hijuan (chopper), parang atau bendo dan tali pengikat • Cara pembuatan silase :
  • 66. CARA PEMBUATAN SILASE • Layukan hijauan selama 1 (satu) hari (kadar air 50 – 60 %) • Hijauan dipotong ; 5 – 10 cm, dihamparkan pada plastik • Taburkan bekatul sedikit demi sedikit secara merata dan di aduk – aduk • Masukan hijauan kedalam plastik kmdn padatkan dan ikat dengan erat • Usahakan tidak ada ronga udara dan tidak bocor • Proses selama 3 (tiga) minggu. Sebelum diberikan pd ternak di angin2kan dulu agar bau asam yang
  • 67. AMONIASI • Adalah cara pengolahan pakan secara kimia dengan menggunakan amoniak (NH3). • Ada dua cara pembuatan amoniasi yaitu (1). Amoniasi cara basah dan (2), Amoniasi cara kering
  • 68. AMONIASI CARA BASAH • Bahan : - Gunakan urea sebagai sumber NH3 dan air - Batang padi atau jerami padi 15 kg - Urea 870 gram da Air 5 liter - Bila menggunakan drum ; jerami 30 kg, urea 1,74 kg dan air 10 liter. - Bila menggunakan silo : jerami 1.000 kg, urea 60 kg dan air 400 liter - Alat – alat :
  • 69. Alat – alat : - Timbangan - Gelas ukur (literan) - Kantong plastik disesuaikan jumlah bahan yang akan di amoniasi - 1 lbr plastik 180 x 200 cm utk mencampur. - 1 lbr plasstik kantong 100 x 150 cm rangkap atau drum bekas. - 1 buah ember - 1 alat pengaduk
  • 70. • Silo tanah ukuran 1 x 2 x 1 meter (lebar 1 m, panjang 2 m dan dalam 1 m) • 2 buah drum bekas yang terbuka atasnya dgn kapasitas 200 liter. • 25 meter lembaran plastik dengan lebar 2 meter (1/2 rol) • Metode amoniasi kering :
  • 71. METODE AMONIASI KERING • Bahan : 100 kg jerami padi kering dan urea 3 kg • Alat – alat : timbangan, lembaran plastik tebal 0,4 cm, tali yang terbuat dari bambu dan kayu untuk pengemas jerami. • Cara pembuatan amoniasi kering - Jerami ditimbang dan di ikat dgn tali kemudian di kemas. - Taburi urea secara merata pada setiap ikatan atau bal jerami.
  • 72. - Taburi urea merata pada setiap bal jerami - Setelah merata bungkus dgn plastik secara rapat. - Simpan ditempat teduh dan tidak kena hujan/air. Sebaiknya berikan beban di atas plastik, biarkan selama 1 (satu) bulan - Setelah 1 bulan bungkus plastik boleh dibuka - Silase yang baik ditandai dengan bau amoniak yang menyengat. - Setelah bau menyengat berkurang, pindahkan keruang penyimpanan - Gudang penyimpanan harus mempunyai ventilasi.