SlideShare una empresa de Scribd logo
1 de 19
INDUKSI MATEMATIK

Mata Kuliah : Matematika Lanjut
Dosen
: Ririn Kusumawati, S.Si, M.Kom
Nama
: Abdul Wahid Mubarrak
NIM
: 12650079

Teknik Informatika
INDUKSI MATEMATIKA









Cara / Teknik membuktikan kebenaran dari suatu pernyataan
Metode pembuktian untuk pernyataan perihal bilangan bulat
Induksi matematika merupakan teknik pembuktian yang baku
di dalam matematika.
Melalui induksi matematik kita dapat mengurangi langkahlangkah pembuktian bahwa semua bilangan bulat termasuk
ke dalam suatu himpunan kebenaran dengan hanya sejumlah
langkah terbatas.
Serta berfungsi untuk mengecek hasil proses yang terjadi
secara berulang-ulang sesuai dengan pola tertentu
Contoh:
p(n): “Jumlah bilangan bulat positif dari 1 sampai n adalah n(n
+ 1)/2”.
Buktikan p(n) benar!
PRINSIP KERJA INDUKSI
Misalkan p(n) adalah pernyataan mengenai
bilangan bulat positif.
 Kita ingin membuktikan bahwa p(n) benar untuk
semua bilangan bulat positif n.
 Untuk membuktikan pernyataan ini, kita hanya
perlu menunjukkan bahwa:
1. p(n0) benar, dan
2. jika p(n) benar, maka p(n + 1) juga benar, untuk
setiap n 1,

PRINSIP KERJA INDUKSI


Langkah 1 dinamakan basis induksi, sedangkan
langkah 2 dinamakan langkah induksi.



Langkah basis induksi berisi asumsi (andaian) yang
menyatakan bahwa p(n) benar. Asumsi tersebut
dinamakan hipotesis induksi.



Hipotesis induksi digunakan untuk mendukung langkah
induksi.



Bila kita sudah menunjukkan kedua langkah tersebut
benar maka kita sudah membuktikan bahwa p(n) benar
untuk semua bilangan bulat positif n.


Induksi matematik berlaku seperti efek domino.
CONTOH SOAL
1. Buktikan “Jumlah bilangan bulat positif dari 1
sampai n adalah n(n + 1)/2” !
Langkah I : Buktikan bahwa P(1) benar
P(1) = 1(1 + 1)/2 = 1 ………. Terbukti
 Langkah II : Buktikan bahwa jika P(n) benar, maka
P(n+1) juga benar
P(n+1)
= 1 + 2 + 3 + … + n + (n+1)
(n+1)((n+1) +1)/2 = P(n) + (n+1)
(n+1)(n+2)/2
= n(n+1)/2 + 2(n+1)/2
(n+1)(n+2)/2
= (n+2)(n+1)/2 ……. Terbukti

CONTOH (2)
Buktikan bahwa jumlah n buah bilangan ganjil positif
pertama adalah n2!


Langkah 1 (Basis induksi):
Untuk n = 1, jumlah satu buah bilangan ganjil positif
pertama adalah n2 = 12 = 1. Ini benar karena jumlah
satu buah bilangan ganjil positif pertama memang
1.


Langkah 2 (Langkah Induksi):
Andaikan p(n) benar, yaitu pernyataan 1 + 3 + 5 + … + (2n – 1)
= n2 adalah benar (hipotesis induksi)
catatlah bahwa bilangan ganjil positif ke-n adalah (2n – 1).
Kita harus memperlihatkan bahwa p(n +1) juga benar, yaitu
1 + 3 + 5 + … + (2n – 1) + (2n + 1) = (n + 1)2
1 + 3 + 5 + … + (2n – 1) + (2n + 1) = [1 + 3 + 5 + … + (2n – 1)] +
(2n + 1)
= n2 + (2n + 1)
= n2 + 2n + 1
= (n + 1)2 ……………..Terbukti
SOLUSI CONTOH (3)
Buktikan
P(n) = 12 + 22 + 32 + … + n2 = n(n+1)(2n+1)/6 untuk n > 1


Langkah 1 :




P(1) = 1(1+1)(2 x 1 + 1) / 6 = 1

……. (Terbukti)







Langkah2:
Andaikan benar untuk n = k, maka P(k) = k(k+1)(2k + 1)/6
Akan dibuktikan bahwa P(k+1) = (k+1)(k+1+1)(2(k+1)+1)/6
= (k+1)(k+2)(2k+3)/6












Bukti:
P(k+1) = p(k) + (k+1)2
= k(k+1)(2k + 1)/6 + (k2 + 2k + 1)
= (2k3 + 3k2 + k)/6 + 6 (k2 + 2k + 1) / 6
= (2k3 + 3k2 + k + 6 (k2 + 2k + 1)) / 6
= (2k3 + 9k2 + 13k + 1) /6
= (k+1)(k+2)(2k+3)/6 …………. Terbukti
Contoh Soal (4)

. Gunakan induksi matematik untuk membuktikan bahwa jumlah n
buah bilangan ganjil positif pertama adalah n2.
Penyelesaian:
(i) Basis induksi: Untuk n = 1, jumlah satu buah bilangan ganjil
positif pertama adalah 12 = 1. Ini benar karena jumlah satu buah
bilangan ganjil positif pertama adalah 1.
(ii) L a n g ka h in d u ksi: A n d aik an p (n ) b en ar, yaitu p ern yataan
1 + 3 + 5 + … + (2 n – 1 ) = n

2

ad alah b en ar (h ip o tesis in d u k si) [catatlah b ah w a b ilan g an g an jil
p o sitif k e-n ad alah (2 n – 1 )]. K ita h aru s m em p erlih atk an b ah w a
p (n + 1 ) ju g a b en ar, yaitu
1 + 3 + 5 + … + (2 n – 1 ) + (2 n + 1 ) = (n + 1 )

2

ju g a b en ar. H al in i d ap at k ita tu n ju k k an seb ag ai b erik u t:
1 + 3 + 5 + … + (2 n – 1 ) + (2 n + 1 ) = [1 +
(2 n
2
= n +
2
= n +
= (n +

3 + 5 + … +
– 1 )] + (2 n + 1 )
(2 n + 1 )
2n + 1
2
1)

K aren a lan g k ah b asis d an lan g k ah in d u k si k ed u an ya telah
d ip erlih atk an b en ar, m ak a ju m lah n b u ah b ilan g an g an jil p o sitif
2
p ertam a ad alah n .
PRINSIP INDUKSI YANG DIRAMPATKAN
Misalkan p(n) adalah pernyataan perihal bilangan bulat
dan kita ingin membuktikan bahwa p(n) benar untuk
semua bilangan bulat n
n0. Untuk membuktikan
ini, kita hanya perlu menunjukkan bahwa:
1. p(n0) benar, dan
2. jika p(n) benar maka p(n+1) juga benar,
untuk semua bilangan bulat n n0,
Contoh Soal (1)

. Untuk semua bilangan bulat tidak-negatif n, buktikan dengan
induksi matematik bahwa 20 + 21 + 22 + … + 2n = 2n+1 - 1
Penyelesaian:
(i) Basis induksi. Untuk n = 0 (bilangan bulat tidak negatif
pertama), kita peroleh: 20 = 20+1 – 1.
Ini jelas benar, sebab 20 = 1 = 20+1 – 1
= 21 – 1
=2–1
=1
(ii) Langkah induksi. Andaikan bahwa p(n) benar, yaitu
20 + 21 + 22 + … + 2n = 2n+1 - 1
adalah benar (hipotesis induksi). Kita harus menunjukkan bahwa
p(n +1) juga benar, yaitu
20 + 21 + 22 + … + 2n + 2n+1 = 2(n+1) + 1 - 1
juga benar. Ini kita tunjukkan sebagai berikut:
20 + 21 + 22 + … + 2n + 2n+1 = (20 + 21 + 22 + … + 2n) + 2n+1
= (2n+1 – 1) + 2n+1 (hipotesis induksi)
= (2n+1 + 2n+1) – 1
= (2 . 2n+1) – 1
= 2n+2 - 1
= 2(n+1) + 1 – 1
Karena langkah 1 dan 2 keduanya telah diperlihatkan benar, maka untuk
semua bilangan bulat tidak-negatif n, terbukti bahwa 20 + 21 + 22 + … +
2n = 2n+1 – 1

APLIKASI INDUKSI MATEMATIK UNTUK
MEMBUKTIKAN KEBENARAN PROGRAM
function Exp2(N:integer, M: integer )
{menghitung N2M }
Algoritma:
R1
k  2*M
While (k > 0)
RR*N
kk–1
end
return R
{ Computes : R = N2M
Loop invariant : R x Nk = N2M
}
Buktikan algoritma di atas benar dengan induksi matematika
(semua variabel menggambarkan bilangan bulat non negatif)
Misal Rn dan Kn adalah nilai berturut-turut dari R dan
K, setelah melewati loop while sebanyak n kali, n ≥ 0.
Misalkan p(n) adalah pernyataan: Rn x NKn = N2M , n ≥ 0.
Akan ditunjukkan bahwa p(n) benar dengan induksi
matematika
(i) Basis:
Untuk n = 0, maka R0 = 1, K0 = 2M adalah nilai variabel
sebelum melewati loop. Maka pernyataan p(0): R0 x NK0
= N2M
1 x N2M = N2M
adalah benar
(ii) Langkah Induksi
Asumsikan bahwa p(n) adalah benar untuk suatu n ≥ 0 setelah
melewati loop n kali. Sehingga pernyataan p(n) dapat ditulis : Rn x NKn
= N2M .. Harus ditunjukkan bahwa untuk satu tambahan loop, maka
Rn+1 x NKn+1 = N2M
Hal ini ditunjukkan sebagai berikut: Setelah satu tambahan melewati
loop,
Rn+1 = Rn x N dan Kn+1 = Kn – 1 maka
Rn+1 x NKn+1 = (Rn x N) x NKn – 1 (dari hipotesis)
= (Rn x N) x NKn x N-1
= Rn x NKn
= N2M
Jadi, Rn+1 x NKn+1 = N2M
Sehingga p(n+1) menjadi benar. Karena itu, dengan prinsip dari
induksi matematika, p(n) adalah benar untuk setiap n ≥ 0
TERIMA KASIH...!

Más contenido relacionado

La actualidad más candente

Keterbagian, KPK & FPB
Keterbagian, KPK & FPBKeterbagian, KPK & FPB
Keterbagian, KPK & FPB
Hyronimus Lado
 
Aksioma insidensi dalam geometri euclid final
Aksioma insidensi dalam geometri euclid finalAksioma insidensi dalam geometri euclid final
Aksioma insidensi dalam geometri euclid final
agusloveridha
 
Persamaan garis lurus(Geometri Analitik Ruang)
Persamaan garis lurus(Geometri Analitik Ruang)Persamaan garis lurus(Geometri Analitik Ruang)
Persamaan garis lurus(Geometri Analitik Ruang)
Dyas Arientiyya
 

La actualidad más candente (20)

Makalah struktur aljabar grupoida
Makalah struktur aljabar grupoidaMakalah struktur aljabar grupoida
Makalah struktur aljabar grupoida
 
Pembuktian dalam matematika
Pembuktian dalam matematikaPembuktian dalam matematika
Pembuktian dalam matematika
 
Permutasi dan Kombinasi
Permutasi dan KombinasiPermutasi dan Kombinasi
Permutasi dan Kombinasi
 
Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.1
Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.1Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.1
Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.1
 
Analisis real-lengkap-a1c
Analisis real-lengkap-a1cAnalisis real-lengkap-a1c
Analisis real-lengkap-a1c
 
Homomorfisma grup
Homomorfisma grupHomomorfisma grup
Homomorfisma grup
 
Barisan dan deret aritmatika dan geometri
Barisan dan deret aritmatika dan geometriBarisan dan deret aritmatika dan geometri
Barisan dan deret aritmatika dan geometri
 
Handout analisis real
Handout analisis realHandout analisis real
Handout analisis real
 
Keterbagian, KPK & FPB
Keterbagian, KPK & FPBKeterbagian, KPK & FPB
Keterbagian, KPK & FPB
 
Basic Counting
Basic CountingBasic Counting
Basic Counting
 
Geometri analitik ruang
Geometri analitik ruangGeometri analitik ruang
Geometri analitik ruang
 
ALJABAR LINIER
ALJABAR LINIERALJABAR LINIER
ALJABAR LINIER
 
Aksioma insidensi dalam geometri euclid final
Aksioma insidensi dalam geometri euclid finalAksioma insidensi dalam geometri euclid final
Aksioma insidensi dalam geometri euclid final
 
Grafik persamaan kutub
Grafik persamaan kutubGrafik persamaan kutub
Grafik persamaan kutub
 
koordinat tabung dan bola
koordinat tabung dan bolakoordinat tabung dan bola
koordinat tabung dan bola
 
Power Point Induksi Matematika
Power Point Induksi MatematikaPower Point Induksi Matematika
Power Point Induksi Matematika
 
Persamaan garis lurus(Geometri Analitik Ruang)
Persamaan garis lurus(Geometri Analitik Ruang)Persamaan garis lurus(Geometri Analitik Ruang)
Persamaan garis lurus(Geometri Analitik Ruang)
 
Koefisien binomial
Koefisien binomialKoefisien binomial
Koefisien binomial
 
ALJABAR LINEAR ELEMENTER
ALJABAR LINEAR ELEMENTERALJABAR LINEAR ELEMENTER
ALJABAR LINEAR ELEMENTER
 
Geometri netral (Neutral Geometry)
Geometri netral (Neutral Geometry)Geometri netral (Neutral Geometry)
Geometri netral (Neutral Geometry)
 

Similar a Induksi matematika

Induksi matematika
Induksi matematikaInduksi matematika
Induksi matematika
tafrikan
 

Similar a Induksi matematika (20)

Induksi Matematika
Induksi MatematikaInduksi Matematika
Induksi Matematika
 
Induksi Matematika Kelas 12
Induksi Matematika Kelas 12Induksi Matematika Kelas 12
Induksi Matematika Kelas 12
 
Teori bilangan (induksi matematika)
Teori bilangan (induksi matematika)Teori bilangan (induksi matematika)
Teori bilangan (induksi matematika)
 
Induksi matematik
Induksi matematikInduksi matematik
Induksi matematik
 
Ppt
PptPpt
Ppt
 
Ppt
PptPpt
Ppt
 
Induksi Matematik.ppt
Induksi Matematik.pptInduksi Matematik.ppt
Induksi Matematik.ppt
 
Induksi matematika
Induksi matematikaInduksi matematika
Induksi matematika
 
Induksi matematika
Induksi matematikaInduksi matematika
Induksi matematika
 
11841986
1184198611841986
11841986
 
Induksi Matematik beserta contoh soal dan penyelesaiannya
Induksi Matematik beserta contoh soal dan penyelesaiannyaInduksi Matematik beserta contoh soal dan penyelesaiannya
Induksi Matematik beserta contoh soal dan penyelesaiannya
 
Matematika Diskrit - 04 induksi matematik - 01
Matematika Diskrit - 04 induksi matematik - 01Matematika Diskrit - 04 induksi matematik - 01
Matematika Diskrit - 04 induksi matematik - 01
 
Induksi matematika kls xii
Induksi matematika kls xiiInduksi matematika kls xii
Induksi matematika kls xii
 
INDUKSI MATEMATIK
 INDUKSI MATEMATIK INDUKSI MATEMATIK
INDUKSI MATEMATIK
 
Induksi
InduksiInduksi
Induksi
 
Matematika Diskrit - 04 induksi matematik - 02
Matematika Diskrit - 04 induksi matematik - 02Matematika Diskrit - 04 induksi matematik - 02
Matematika Diskrit - 04 induksi matematik - 02
 
Kuliah 4 induksi matematika
Kuliah 4   induksi matematikaKuliah 4   induksi matematika
Kuliah 4 induksi matematika
 
Induksi mtk
Induksi mtkInduksi mtk
Induksi mtk
 
Induksi matematika
Induksi matematikaInduksi matematika
Induksi matematika
 
Matemaika Diskrit - 04 induksi matematik - 03
Matemaika Diskrit - 04 induksi matematik - 03Matemaika Diskrit - 04 induksi matematik - 03
Matemaika Diskrit - 04 induksi matematik - 03
 

Último

1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
MetalinaSimanjuntak1
 
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajaraksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
HafidRanggasi
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
AtiAnggiSupriyati
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
NurindahSetyawati1
 

Último (20)

Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfMAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
 
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptxPPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
 
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
 
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajaraksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
 
presentasi lembaga negara yang ada di indonesia
presentasi lembaga negara yang ada di indonesiapresentasi lembaga negara yang ada di indonesia
presentasi lembaga negara yang ada di indonesia
 

Induksi matematika

  • 1. INDUKSI MATEMATIK Mata Kuliah : Matematika Lanjut Dosen : Ririn Kusumawati, S.Si, M.Kom Nama : Abdul Wahid Mubarrak NIM : 12650079 Teknik Informatika
  • 2. INDUKSI MATEMATIKA       Cara / Teknik membuktikan kebenaran dari suatu pernyataan Metode pembuktian untuk pernyataan perihal bilangan bulat Induksi matematika merupakan teknik pembuktian yang baku di dalam matematika. Melalui induksi matematik kita dapat mengurangi langkahlangkah pembuktian bahwa semua bilangan bulat termasuk ke dalam suatu himpunan kebenaran dengan hanya sejumlah langkah terbatas. Serta berfungsi untuk mengecek hasil proses yang terjadi secara berulang-ulang sesuai dengan pola tertentu Contoh: p(n): “Jumlah bilangan bulat positif dari 1 sampai n adalah n(n + 1)/2”. Buktikan p(n) benar!
  • 3. PRINSIP KERJA INDUKSI Misalkan p(n) adalah pernyataan mengenai bilangan bulat positif.  Kita ingin membuktikan bahwa p(n) benar untuk semua bilangan bulat positif n.  Untuk membuktikan pernyataan ini, kita hanya perlu menunjukkan bahwa: 1. p(n0) benar, dan 2. jika p(n) benar, maka p(n + 1) juga benar, untuk setiap n 1, 
  • 4. PRINSIP KERJA INDUKSI  Langkah 1 dinamakan basis induksi, sedangkan langkah 2 dinamakan langkah induksi.  Langkah basis induksi berisi asumsi (andaian) yang menyatakan bahwa p(n) benar. Asumsi tersebut dinamakan hipotesis induksi.  Hipotesis induksi digunakan untuk mendukung langkah induksi.  Bila kita sudah menunjukkan kedua langkah tersebut benar maka kita sudah membuktikan bahwa p(n) benar untuk semua bilangan bulat positif n.
  • 5.  Induksi matematik berlaku seperti efek domino.
  • 6. CONTOH SOAL 1. Buktikan “Jumlah bilangan bulat positif dari 1 sampai n adalah n(n + 1)/2” ! Langkah I : Buktikan bahwa P(1) benar P(1) = 1(1 + 1)/2 = 1 ………. Terbukti  Langkah II : Buktikan bahwa jika P(n) benar, maka P(n+1) juga benar P(n+1) = 1 + 2 + 3 + … + n + (n+1) (n+1)((n+1) +1)/2 = P(n) + (n+1) (n+1)(n+2)/2 = n(n+1)/2 + 2(n+1)/2 (n+1)(n+2)/2 = (n+2)(n+1)/2 ……. Terbukti 
  • 7. CONTOH (2) Buktikan bahwa jumlah n buah bilangan ganjil positif pertama adalah n2!  Langkah 1 (Basis induksi): Untuk n = 1, jumlah satu buah bilangan ganjil positif pertama adalah n2 = 12 = 1. Ini benar karena jumlah satu buah bilangan ganjil positif pertama memang 1.
  • 8.  Langkah 2 (Langkah Induksi): Andaikan p(n) benar, yaitu pernyataan 1 + 3 + 5 + … + (2n – 1) = n2 adalah benar (hipotesis induksi) catatlah bahwa bilangan ganjil positif ke-n adalah (2n – 1). Kita harus memperlihatkan bahwa p(n +1) juga benar, yaitu 1 + 3 + 5 + … + (2n – 1) + (2n + 1) = (n + 1)2 1 + 3 + 5 + … + (2n – 1) + (2n + 1) = [1 + 3 + 5 + … + (2n – 1)] + (2n + 1) = n2 + (2n + 1) = n2 + 2n + 1 = (n + 1)2 ……………..Terbukti
  • 9. SOLUSI CONTOH (3) Buktikan P(n) = 12 + 22 + 32 + … + n2 = n(n+1)(2n+1)/6 untuk n > 1  Langkah 1 :   P(1) = 1(1+1)(2 x 1 + 1) / 6 = 1 ……. (Terbukti)     Langkah2: Andaikan benar untuk n = k, maka P(k) = k(k+1)(2k + 1)/6 Akan dibuktikan bahwa P(k+1) = (k+1)(k+1+1)(2(k+1)+1)/6 = (k+1)(k+2)(2k+3)/6           Bukti: P(k+1) = p(k) + (k+1)2 = k(k+1)(2k + 1)/6 + (k2 + 2k + 1) = (2k3 + 3k2 + k)/6 + 6 (k2 + 2k + 1) / 6 = (2k3 + 3k2 + k + 6 (k2 + 2k + 1)) / 6 = (2k3 + 9k2 + 13k + 1) /6 = (k+1)(k+2)(2k+3)/6 …………. Terbukti
  • 10. Contoh Soal (4) . Gunakan induksi matematik untuk membuktikan bahwa jumlah n buah bilangan ganjil positif pertama adalah n2. Penyelesaian: (i) Basis induksi: Untuk n = 1, jumlah satu buah bilangan ganjil positif pertama adalah 12 = 1. Ini benar karena jumlah satu buah bilangan ganjil positif pertama adalah 1.
  • 11. (ii) L a n g ka h in d u ksi: A n d aik an p (n ) b en ar, yaitu p ern yataan 1 + 3 + 5 + … + (2 n – 1 ) = n 2 ad alah b en ar (h ip o tesis in d u k si) [catatlah b ah w a b ilan g an g an jil p o sitif k e-n ad alah (2 n – 1 )]. K ita h aru s m em p erlih atk an b ah w a p (n + 1 ) ju g a b en ar, yaitu 1 + 3 + 5 + … + (2 n – 1 ) + (2 n + 1 ) = (n + 1 ) 2 ju g a b en ar. H al in i d ap at k ita tu n ju k k an seb ag ai b erik u t: 1 + 3 + 5 + … + (2 n – 1 ) + (2 n + 1 ) = [1 + (2 n 2 = n + 2 = n + = (n + 3 + 5 + … + – 1 )] + (2 n + 1 ) (2 n + 1 ) 2n + 1 2 1) K aren a lan g k ah b asis d an lan g k ah in d u k si k ed u an ya telah d ip erlih atk an b en ar, m ak a ju m lah n b u ah b ilan g an g an jil p o sitif 2 p ertam a ad alah n .
  • 12. PRINSIP INDUKSI YANG DIRAMPATKAN Misalkan p(n) adalah pernyataan perihal bilangan bulat dan kita ingin membuktikan bahwa p(n) benar untuk semua bilangan bulat n n0. Untuk membuktikan ini, kita hanya perlu menunjukkan bahwa: 1. p(n0) benar, dan 2. jika p(n) benar maka p(n+1) juga benar, untuk semua bilangan bulat n n0,
  • 13. Contoh Soal (1) . Untuk semua bilangan bulat tidak-negatif n, buktikan dengan induksi matematik bahwa 20 + 21 + 22 + … + 2n = 2n+1 - 1 Penyelesaian: (i) Basis induksi. Untuk n = 0 (bilangan bulat tidak negatif pertama), kita peroleh: 20 = 20+1 – 1. Ini jelas benar, sebab 20 = 1 = 20+1 – 1 = 21 – 1 =2–1 =1
  • 14. (ii) Langkah induksi. Andaikan bahwa p(n) benar, yaitu 20 + 21 + 22 + … + 2n = 2n+1 - 1 adalah benar (hipotesis induksi). Kita harus menunjukkan bahwa p(n +1) juga benar, yaitu 20 + 21 + 22 + … + 2n + 2n+1 = 2(n+1) + 1 - 1 juga benar. Ini kita tunjukkan sebagai berikut: 20 + 21 + 22 + … + 2n + 2n+1 = (20 + 21 + 22 + … + 2n) + 2n+1 = (2n+1 – 1) + 2n+1 (hipotesis induksi) = (2n+1 + 2n+1) – 1 = (2 . 2n+1) – 1 = 2n+2 - 1 = 2(n+1) + 1 – 1 Karena langkah 1 dan 2 keduanya telah diperlihatkan benar, maka untuk semua bilangan bulat tidak-negatif n, terbukti bahwa 20 + 21 + 22 + … + 2n = 2n+1 – 1 
  • 15. APLIKASI INDUKSI MATEMATIK UNTUK MEMBUKTIKAN KEBENARAN PROGRAM
  • 16. function Exp2(N:integer, M: integer ) {menghitung N2M } Algoritma: R1 k  2*M While (k > 0) RR*N kk–1 end return R { Computes : R = N2M Loop invariant : R x Nk = N2M } Buktikan algoritma di atas benar dengan induksi matematika (semua variabel menggambarkan bilangan bulat non negatif)
  • 17. Misal Rn dan Kn adalah nilai berturut-turut dari R dan K, setelah melewati loop while sebanyak n kali, n ≥ 0. Misalkan p(n) adalah pernyataan: Rn x NKn = N2M , n ≥ 0. Akan ditunjukkan bahwa p(n) benar dengan induksi matematika (i) Basis: Untuk n = 0, maka R0 = 1, K0 = 2M adalah nilai variabel sebelum melewati loop. Maka pernyataan p(0): R0 x NK0 = N2M 1 x N2M = N2M adalah benar
  • 18. (ii) Langkah Induksi Asumsikan bahwa p(n) adalah benar untuk suatu n ≥ 0 setelah melewati loop n kali. Sehingga pernyataan p(n) dapat ditulis : Rn x NKn = N2M .. Harus ditunjukkan bahwa untuk satu tambahan loop, maka Rn+1 x NKn+1 = N2M Hal ini ditunjukkan sebagai berikut: Setelah satu tambahan melewati loop, Rn+1 = Rn x N dan Kn+1 = Kn – 1 maka Rn+1 x NKn+1 = (Rn x N) x NKn – 1 (dari hipotesis) = (Rn x N) x NKn x N-1 = Rn x NKn = N2M Jadi, Rn+1 x NKn+1 = N2M Sehingga p(n+1) menjadi benar. Karena itu, dengan prinsip dari induksi matematika, p(n) adalah benar untuk setiap n ≥ 0