SlideShare una empresa de Scribd logo
1 de 4
Bismillah,

Saya dapatkan dari inbox, semoga bermanfaat.

Dec 15, „05 2:15 PM
for everyone

Assalamu‟alaikum wr wb

Beberapa bulan yang lalu ketika saya sedang surfing di belantara internet, saya pernah
menemukan satu artikel menarik disuatu website. Artikel itu ada yang berjudul “Detik Terakhir”
atau ada judul versi lain yaitu “Detik-Detik Menjelang Wafatnya Rasulullah”, atau juga “Air
Mata Rasulullah saw”. Mungkin beberapa dari kita ada yang familiar dengan kisah di dalam
artikel tersebut. Silahkan search di Google dengan tiga keyword diatas, maka akan anda temukan
kisah itu banyak di posting di berbagai macam website. Bahkan kisah itu sering bertebaran di
bulletin board friendster, juga pernah saya lihat di multiply ini. Ya, kisah yang menggambarkan
suasana wafatnya manusia mulia di hadapan Fatimah dan Ali itu berhasil membuat orang yang
membacanya terharu biru dan rindu dengan sosok Rasulullah saw.

***Saya berhasil mendapatkan artikel yang dimaksud. Berikut adalah isi artikel tersebut***

AIR MATA RASULLULAH SAW

Tiba-tiba dari luar pintu terdengar seorang yang berseru mengucapkan salam. “Bolehkah saya
masuk?” tanyanya. Tapi Fatimah tidak mengizinkannya masuk, “Maafkanlah, ayahku sedang
demam,” kata Fatimah yang membalikkan badan dan menutup pintu.

Kemudian ia kembali menemani ayahnya yang ternyata sudah membuka mata dan bertanya pada
Fatimah, “Siapakah itu wahai anakku?” “Tak tahulah ayahku, orang sepertinya baru sekali ini
aku melihatnya,” tutur Fatimah lembut.

Lalu, Rasulullah menatap puterinya itu dengan pandangan yang menggetarkan. Seolah-olah
bahagian demi bahagian wajah anaknya itu hendak dikenang. “Ketahuilah, dialah yang
menghapuskan kenikmatan sementara, dialah yang memisahkan pertemuan di dunia. Dialah
malaikatul maut,” kata Rasulullah, Fatimah pun menahan ledakkan tangisnya. Malaikat maut
datang menghampiri, tapi Rasulullah menanyakan kenapa Jibril tidak ikut sama menyertainya.

Kemudian dipanggilah Jibril yang sebelumnya sudah bersiap di atas langit dunia menyambut ruh
kekasih Allah dan penghulu dunia ini. “Jibril, jelaskan apa hakku nanti di hadapan Allah?”
Tanya Rasululllah dengan suara yang amat lemah. “Pintu-pintu langit telah terbuka, para
malaikat telah menanti ruhmu.

Semua syurga terbuka lebar menanti kedatanganmu,” kata Jibril. Tapi itu ternyata tidak
membuatkan Rasulullah lega, matanya masih penuh kecemasan.
“Engkau tidak senang mendengar khabar ini?” Tanya Jibril lagi. “Khabarkan kepadaku
bagaimana nasib umatku kelak?” “Jangan khawatir, wahai Rasul Allah, aku pernah mendengar
Allah berfirman kepadaku: „Kuharamkan syurga bagi siapa saja, kecuali umat Muhammad telah
berada di dalamnya,” kata Jibril.

Detik-detik semakin dekat, saatnya Izrail melakukan tugas. Perlahan ruh Rasulullah ditarik.
Nampak seluruh tubuh Rasulullah bersimbah peluh, urat-urat lehernya menegang. “Jibril, betapa
sakit sakaratul maut ini.”

Perlahan Rasulullah mengaduh. Fatimah terpejam, Ali yang di sampingnya menunduk semakin
dalam dan Jibril memalingkan muka. “Jijikkah kau melihatku, hingga kau palingkan wajahmu
Jibril?” Tanya Rasulullah pada Malaikat pengantar wahyu itu. “Siapakah yang sanggup, melihat
kekasih Allah direnggut ajal,” kata Jibril. Sebentar kemudian terdengar Rasulullah mengaduh,
karena sakit yang tidak tertahankan lagi. “Ya Allah, dahsyat nian maut ini, timpakan saja semua
siksa maut ini kepadaku, jangan pada umatku. “Badan Rasulullah mulai ding! in, kaki dan
dadanya sudah tidak bergerak lagi.

Bibirnya bergetar seakan hendak membisikkan sesuatu, Ali segera mendekatkan telinganya.
“Uushiikum bis shalati, wa maa malakat aimanuku - peliharalah shalat dan peliharalah orang-
orang lemah di antaramu.” Di luar pintu tangis mulai terdengar bersahutan, sahabat saling
berpelukan. Fatimah menutupkan tangan di wajahnya, dan Ali kembali mendekatkan telinganya
ke bibir Rasulullah yang mulai kebiruan. “Ummatii, ummatii, ummatiii?” - “Umatku, umatku,
umatku”

Dan, berakhirlah hidup manusia mulia yang memberi sinaran itu. Kini, mampukah kita mencintai
sepertinya? Allahumma sholli „ala Muhammad wa baarik wa salim „alaihi Betapa cintanya
Rasulullah kepada kita.

Tapi ada yang janggal di kisah itu. Didalam artikel itu tidak dijelaskan siapa yang menceritakan
kisah itu. Juga tidak jelas diambil dari riwayat-riwayat manakah kisah itu, padahal kisah itu
menceritakan momentum wafatnya Nabi kita yang mulia yang sudah seharusnya kisah itu bisa
dipertanggung jawabkan kebenarannya. Kalau dalam ilmu hadits, perkara seperti ini dinamakan
laa asla lahu (tidak ada sandarannya) karena tidak adanya kejelasan siapa perawi yang
meriwayatkan kisah itu dan dari kitab apa kisah itu diambil.

Jadi apakah suasana Rasulullah saw ketika beliau wafat sama seperti artikel tersebut. Saya coba
untuk mencarinya didalam buku Kelengkapan Tarikh Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi
Wasallam yang ditulis oleh KH Moenawar Chalil terbitan PT. Bulan Bintang Cetakan ke-7,
tahun 1994. Buku ini berjumlah delapan jilid dan kisah tentang wafatnya Nabi Muhammad saw
ada didalam buku ini di jilid ke tujuh halaman 193. Saya tidak menemukan kisah seperti artikel
diatas dalam buku ini. Gema Insani Press juga telah menerbitkan kembali buku ini tahun 2001
dengan jumlah enam jilid.

Lalu siapakah yang ada disisi Rasulullah saw ketika beliau wafat, Fatimah dan Ali, ataukah
Aisyah ?. Didalam buku rujukan saya tadi jillid ke tujuh hal. 193 dikisahkan ketika Nabi saw
kesehatannya mulai terlihat membaik, para sahabat seperti Abu Bakar, Umar dan Ali meminta
izin kepada Nabi saw untuk bisa pergi mengerjakan urusannya masing-masing karena hampir
setengah bulan mereka selalu sibuk merawat Nabi saw sehingga banyak keperluan mereka
sehari-hari yang terbengkalai. Maka Abu Bakar pergi ke rumah istrinya, Kharijah di Sunuh
(nama suatu kampung di pinggir kota Madinah) dan dua sahabat lain, Umar dan Ali pun pergi
meninggalkan rumah Rasulullah. Yang tinggal hanyalah Aisyah lalu kemudian datang
Abdurahman bin Abi Bakar saudara laki-laki Aisyah. Dan ketika itulah Rasulullah saw wafat.
Rasulullah saw wafat diwaktu matahari sedang terang-terangnya, pada hari Senin tanggal 13
Rabi‟ul awwal tahun ke XI Hijriah, atau pada tanggal 8 Juni 632 Masehi [hal.196]. Para ulama
ahli tarikh ada yang berselisih pendapat tentang tanggal wafatnya Nabi saw. Tapi bukan itu yang
akan dibahas disini.

Mungkin hadits berikut akan lebih menjawab dipangkuan siapakah Nabi saw wafat. Dari hadits
Abdullah bin Aun dari Ibrahim at-Taimi dari al-Aswad, dia berkata, Ditanyakan kepada Aisyah,
mengenai perkataan orang-orang yang menerangkan bahwa Rasulullah saw telah memberikan
wasiat kepada Ali maka ia berkata, “Apa yang diwasiatkan Rasulullah kepada Ali ?” Aisyah
menjawab, “Beliau (Rasulullah) menyuruh agar bejana tempat buang air kecil dibawakan,
kemudian ia bersandar dan akulah yang menjadi tempat sandarannya, tak lama kepala beliau
terkulai jatuh dan ternyata beliau telah wafat tanpa aku ketahui. Jadi bagaimana mungkin orang-
orang itu mengatakan bahwa Rasulullah saw memberikan wasiat kepada Ali ?” [Shahih al-
Bukhari, kitab al-Wasaya 5/356 dari Fathul Baari, dan Muslim, kitab al-Wasiyah hadits
no.1637]. Hadits tersebut ada didalam kitab Al-Bidayah wan Nihayah yang ditulis oleh Ibnu
Katsir, terbitan Darul Haq, Jakarta, Cetakan pertama tahun 2004 halaman 58.

Entah apa motivasi si pembuat artikel tanpa riwayat tersebut, yang jelas ada penyimpangan
sejarah yang terjadi dan kalau dirunut dengan serius dan teliti tentang siapa yang berada di balik
pembuatan kisah berbau propaganda tersebut, maka akan dengan mudah terjawab dan dengan
mudah pula akan terlihat ada motivasi apa dibalik pembuatan kisah itu. Kelihatannya perkara ini
hanyalah hal yang kecil bagi beberapa orang. Tapi dalam konteks ini kita sedang membicarakan
sosok manusia mulia yang menjadi teladan bagi seluruh umat Islam di dunia, yang tentu dalam
menceritakan setiap gerak-geriknya haruslah mempunyai dasar atau dalil yang shahih dan bisa
dipertanggung jawabkan.

Dan yang lebih menyedihkan dibandingkan isi dari artikel itu sendiri adalah biasanya diakhir
artikel yang laa asla lahu itu selalu dinstruksikan untuk disebar ke teman-teman yang lain.
Harapan dengan disebarnya artikel itu mungkin ingin membuat temannya untuk ikut terharu dan
lebih mencintai Rasulullah saw dan itu adalah niat yang sungguh baik. Sayangnya cara yang
ditempuh kurang tepat. Padahal Al Quran telah jelas melarang hal tersebut, “Dan janganlah
kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. sesungguhnya
pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan diminta pertanggunganjawabnya.” [QS.
17:36].

Dan hendaknya kita juga selalu ingat hadits yang satu ini agar lebih berhati-hati dalam
meriwayatkan kisah atau hadits yang berhubungan dengan Rasulullah saw. Hadits yang
diriwayatkan dari Salamah bin Akwa, ia berkata. Aku telah mendengar Nabi SAW bersabda :
“Barangsiapa yang mengatakan atas (nama)ku apa-apa (perkataan) yang tidak pernah aku
ucapkan, maka hendaklah ia mengambil tempat duduknya di neraka”. [HR Bukhari (1/35) dll,
HR. Imam Ahmad (4/47)].

Wassalamu‟alaikum wr wb

Más contenido relacionado

La actualidad más candente

I S L A M I C S T U D I E S
I S L A M I C  S T U D I E SI S L A M I C  S T U D I E S
I S L A M I C S T U D I E SNor Achreseus
 
Novel khuruj fi sabilillah pengalaman Habilih Al Khawarizmi
Novel khuruj fi sabilillah pengalaman Habilih Al KhawarizmiNovel khuruj fi sabilillah pengalaman Habilih Al Khawarizmi
Novel khuruj fi sabilillah pengalaman Habilih Al KhawarizmiHabilih Oruzgan Mourad Karzani
 
Perzinaan merajalela
Perzinaan merajalelaPerzinaan merajalela
Perzinaan merajalelaRa Hardianto
 
Aqiqah setelah dewasa
Aqiqah setelah dewasaAqiqah setelah dewasa
Aqiqah setelah dewasaLukman Hakim
 
Cerita mtq nabi muhammad digua hira'
Cerita mtq nabi muhammad digua hira'Cerita mtq nabi muhammad digua hira'
Cerita mtq nabi muhammad digua hira'Noor Hayati Haya Haya
 
Syeikh taqiyuddin an nabhani dan jenderal glubb pasha
Syeikh taqiyuddin an nabhani dan jenderal glubb pashaSyeikh taqiyuddin an nabhani dan jenderal glubb pasha
Syeikh taqiyuddin an nabhani dan jenderal glubb pashaRizky Faisal
 
Tafsir Al azhar 080 abasa
Tafsir Al azhar 080 abasaTafsir Al azhar 080 abasa
Tafsir Al azhar 080 abasaMuhammad Idris
 
DAURAH ULUM AL QURAN : MUKJIZAT KISAH KISAH AL-QURAN
DAURAH ULUM AL QURAN : MUKJIZAT KISAH  KISAH AL-QURANDAURAH ULUM AL QURAN : MUKJIZAT KISAH  KISAH AL-QURAN
DAURAH ULUM AL QURAN : MUKJIZAT KISAH KISAH AL-QURANParadigma Ibrah Sdn. Bhd.
 
majalah-albinaa-vol 1
majalah-albinaa-vol 1majalah-albinaa-vol 1
majalah-albinaa-vol 1Muhammad Zain
 
Jangan memandang rendah (revisi)
Jangan memandang rendah (revisi)Jangan memandang rendah (revisi)
Jangan memandang rendah (revisi)Muhsin Hariyanto
 
E book-kwa-kumpulan-asma-jilid-ii2
E book-kwa-kumpulan-asma-jilid-ii2E book-kwa-kumpulan-asma-jilid-ii2
E book-kwa-kumpulan-asma-jilid-ii2Muhammad Love Kian
 
Maulid nabi terbaru 2020
Maulid nabi terbaru 2020Maulid nabi terbaru 2020
Maulid nabi terbaru 2020Masher Zen
 
perempuan tidak berasal daripada tulang rusuk
perempuan tidak berasal daripada tulang rusukperempuan tidak berasal daripada tulang rusuk
perempuan tidak berasal daripada tulang rusukR&R Darulkautsar
 
Nasihat untuk wanita_muslimah
Nasihat untuk wanita_muslimahNasihat untuk wanita_muslimah
Nasihat untuk wanita_muslimahlissa_berti
 
Kesesatan Kitab Barzanji
Kesesatan Kitab BarzanjiKesesatan Kitab Barzanji
Kesesatan Kitab BarzanjiAbu Muhammad
 

La actualidad más candente (20)

I S L A M I C S T U D I E S
I S L A M I C  S T U D I E SI S L A M I C  S T U D I E S
I S L A M I C S T U D I E S
 
Novel khuruj fi sabilillah pengalaman Habilih Al Khawarizmi
Novel khuruj fi sabilillah pengalaman Habilih Al KhawarizmiNovel khuruj fi sabilillah pengalaman Habilih Al Khawarizmi
Novel khuruj fi sabilillah pengalaman Habilih Al Khawarizmi
 
Perzinaan merajalela
Perzinaan merajalelaPerzinaan merajalela
Perzinaan merajalela
 
Bekal pernikahan
Bekal pernikahanBekal pernikahan
Bekal pernikahan
 
2. teks unta mukjizat
2. teks unta mukjizat2. teks unta mukjizat
2. teks unta mukjizat
 
Aqiqah setelah dewasa
Aqiqah setelah dewasaAqiqah setelah dewasa
Aqiqah setelah dewasa
 
Cerita mtq nabi muhammad digua hira'
Cerita mtq nabi muhammad digua hira'Cerita mtq nabi muhammad digua hira'
Cerita mtq nabi muhammad digua hira'
 
Ayat Ayat Cinta
Ayat Ayat CintaAyat Ayat Cinta
Ayat Ayat Cinta
 
Tanya jawab nikah
Tanya jawab  nikahTanya jawab  nikah
Tanya jawab nikah
 
Kafir
KafirKafir
Kafir
 
Syeikh taqiyuddin an nabhani dan jenderal glubb pasha
Syeikh taqiyuddin an nabhani dan jenderal glubb pashaSyeikh taqiyuddin an nabhani dan jenderal glubb pasha
Syeikh taqiyuddin an nabhani dan jenderal glubb pasha
 
Tafsir Al azhar 080 abasa
Tafsir Al azhar 080 abasaTafsir Al azhar 080 abasa
Tafsir Al azhar 080 abasa
 
DAURAH ULUM AL QURAN : MUKJIZAT KISAH KISAH AL-QURAN
DAURAH ULUM AL QURAN : MUKJIZAT KISAH  KISAH AL-QURANDAURAH ULUM AL QURAN : MUKJIZAT KISAH  KISAH AL-QURAN
DAURAH ULUM AL QURAN : MUKJIZAT KISAH KISAH AL-QURAN
 
majalah-albinaa-vol 1
majalah-albinaa-vol 1majalah-albinaa-vol 1
majalah-albinaa-vol 1
 
Jangan memandang rendah (revisi)
Jangan memandang rendah (revisi)Jangan memandang rendah (revisi)
Jangan memandang rendah (revisi)
 
E book-kwa-kumpulan-asma-jilid-ii2
E book-kwa-kumpulan-asma-jilid-ii2E book-kwa-kumpulan-asma-jilid-ii2
E book-kwa-kumpulan-asma-jilid-ii2
 
Maulid nabi terbaru 2020
Maulid nabi terbaru 2020Maulid nabi terbaru 2020
Maulid nabi terbaru 2020
 
perempuan tidak berasal daripada tulang rusuk
perempuan tidak berasal daripada tulang rusukperempuan tidak berasal daripada tulang rusuk
perempuan tidak berasal daripada tulang rusuk
 
Nasihat untuk wanita_muslimah
Nasihat untuk wanita_muslimahNasihat untuk wanita_muslimah
Nasihat untuk wanita_muslimah
 
Kesesatan Kitab Barzanji
Kesesatan Kitab BarzanjiKesesatan Kitab Barzanji
Kesesatan Kitab Barzanji
 

Similar a Nabi saw (20)

Kenangan Akhir Cinta Mulia
Kenangan Akhir Cinta MuliaKenangan Akhir Cinta Mulia
Kenangan Akhir Cinta Mulia
 
Kenangan terakhir Insan Mulia
Kenangan terakhir Insan MuliaKenangan terakhir Insan Mulia
Kenangan terakhir Insan Mulia
 
Kenangan Terakhir Insan Tercinta
Kenangan Terakhir Insan TercintaKenangan Terakhir Insan Tercinta
Kenangan Terakhir Insan Tercinta
 
Surah ad dhuha
Surah ad dhuhaSurah ad dhuha
Surah ad dhuha
 
Ada sebuah kisah tentang totalitas cinta yang
Ada sebuah kisah tentang totalitas cinta yangAda sebuah kisah tentang totalitas cinta yang
Ada sebuah kisah tentang totalitas cinta yang
 
Detik Detik Rasulullah Saw Menjelang Sakratul Maut
Detik Detik Rasulullah Saw Menjelang Sakratul MautDetik Detik Rasulullah Saw Menjelang Sakratul Maut
Detik Detik Rasulullah Saw Menjelang Sakratul Maut
 
Makalah Asbabun Nuzul
Makalah Asbabun NuzulMakalah Asbabun Nuzul
Makalah Asbabun Nuzul
 
Keutamaan menuntut ilmu
Keutamaan menuntut ilmuKeutamaan menuntut ilmu
Keutamaan menuntut ilmu
 
Kisah abu yazid al
Kisah abu yazid alKisah abu yazid al
Kisah abu yazid al
 
Dr. gary miller
Dr. gary millerDr. gary miller
Dr. gary miller
 
Kitab jenazah
Kitab jenazahKitab jenazah
Kitab jenazah
 
Kitab jenazah
Kitab jenazahKitab jenazah
Kitab jenazah
 
Kitab jenazah
Kitab jenazahKitab jenazah
Kitab jenazah
 
Sebab nuzul
Sebab nuzulSebab nuzul
Sebab nuzul
 
Teks bercerita ashabul kahfi
Teks bercerita ashabul kahfiTeks bercerita ashabul kahfi
Teks bercerita ashabul kahfi
 
Teks bercerita ashabul kahfi
Teks bercerita ashabul kahfiTeks bercerita ashabul kahfi
Teks bercerita ashabul kahfi
 
Sistem Dajjal
Sistem DajjalSistem Dajjal
Sistem Dajjal
 
Nota KHAS Surah Al-Mulk
Nota KHAS Surah Al-MulkNota KHAS Surah Al-Mulk
Nota KHAS Surah Al-Mulk
 
Abdullah bin mas'ud
Abdullah bin mas'udAbdullah bin mas'ud
Abdullah bin mas'ud
 
ISRAK MIKRAJ 2022.pptx
ISRAK MIKRAJ 2022.pptxISRAK MIKRAJ 2022.pptx
ISRAK MIKRAJ 2022.pptx
 

Más de Doem Chareo

Tata Tertib Kelas
Tata Tertib KelasTata Tertib Kelas
Tata Tertib KelasDoem Chareo
 
Standar operasional prosedur kepala sekolah
Standar operasional prosedur kepala sekolahStandar operasional prosedur kepala sekolah
Standar operasional prosedur kepala sekolahDoem Chareo
 
Enam alasan pentingnya membaca
Enam alasan pentingnya membacaEnam alasan pentingnya membaca
Enam alasan pentingnya membacaDoem Chareo
 
Akibat pergaulan-bebas-1230986640810883-1
Akibat pergaulan-bebas-1230986640810883-1Akibat pergaulan-bebas-1230986640810883-1
Akibat pergaulan-bebas-1230986640810883-1Doem Chareo
 
Sejarah perayaan maulid
Sejarah perayaan maulidSejarah perayaan maulid
Sejarah perayaan maulidDoem Chareo
 
Koperasi pondok pesnatren (koppontren) jawilan
Koperasi pondok pesnatren (koppontren) jawilanKoperasi pondok pesnatren (koppontren) jawilan
Koperasi pondok pesnatren (koppontren) jawilanDoem Chareo
 

Más de Doem Chareo (9)

Tata Tertib Kelas
Tata Tertib KelasTata Tertib Kelas
Tata Tertib Kelas
 
SOP wali kelas
SOP wali kelasSOP wali kelas
SOP wali kelas
 
Standar operasional prosedur kepala sekolah
Standar operasional prosedur kepala sekolahStandar operasional prosedur kepala sekolah
Standar operasional prosedur kepala sekolah
 
Brosur nha
Brosur nhaBrosur nha
Brosur nha
 
Enam alasan pentingnya membaca
Enam alasan pentingnya membacaEnam alasan pentingnya membaca
Enam alasan pentingnya membaca
 
Akibat pergaulan-bebas-1230986640810883-1
Akibat pergaulan-bebas-1230986640810883-1Akibat pergaulan-bebas-1230986640810883-1
Akibat pergaulan-bebas-1230986640810883-1
 
Arabic quran-a
Arabic quran-aArabic quran-a
Arabic quran-a
 
Sejarah perayaan maulid
Sejarah perayaan maulidSejarah perayaan maulid
Sejarah perayaan maulid
 
Koperasi pondok pesnatren (koppontren) jawilan
Koperasi pondok pesnatren (koppontren) jawilanKoperasi pondok pesnatren (koppontren) jawilan
Koperasi pondok pesnatren (koppontren) jawilan
 

Nabi saw

  • 1. Bismillah, Saya dapatkan dari inbox, semoga bermanfaat. Dec 15, „05 2:15 PM for everyone Assalamu‟alaikum wr wb Beberapa bulan yang lalu ketika saya sedang surfing di belantara internet, saya pernah menemukan satu artikel menarik disuatu website. Artikel itu ada yang berjudul “Detik Terakhir” atau ada judul versi lain yaitu “Detik-Detik Menjelang Wafatnya Rasulullah”, atau juga “Air Mata Rasulullah saw”. Mungkin beberapa dari kita ada yang familiar dengan kisah di dalam artikel tersebut. Silahkan search di Google dengan tiga keyword diatas, maka akan anda temukan kisah itu banyak di posting di berbagai macam website. Bahkan kisah itu sering bertebaran di bulletin board friendster, juga pernah saya lihat di multiply ini. Ya, kisah yang menggambarkan suasana wafatnya manusia mulia di hadapan Fatimah dan Ali itu berhasil membuat orang yang membacanya terharu biru dan rindu dengan sosok Rasulullah saw. ***Saya berhasil mendapatkan artikel yang dimaksud. Berikut adalah isi artikel tersebut*** AIR MATA RASULLULAH SAW Tiba-tiba dari luar pintu terdengar seorang yang berseru mengucapkan salam. “Bolehkah saya masuk?” tanyanya. Tapi Fatimah tidak mengizinkannya masuk, “Maafkanlah, ayahku sedang demam,” kata Fatimah yang membalikkan badan dan menutup pintu. Kemudian ia kembali menemani ayahnya yang ternyata sudah membuka mata dan bertanya pada Fatimah, “Siapakah itu wahai anakku?” “Tak tahulah ayahku, orang sepertinya baru sekali ini aku melihatnya,” tutur Fatimah lembut. Lalu, Rasulullah menatap puterinya itu dengan pandangan yang menggetarkan. Seolah-olah bahagian demi bahagian wajah anaknya itu hendak dikenang. “Ketahuilah, dialah yang menghapuskan kenikmatan sementara, dialah yang memisahkan pertemuan di dunia. Dialah malaikatul maut,” kata Rasulullah, Fatimah pun menahan ledakkan tangisnya. Malaikat maut datang menghampiri, tapi Rasulullah menanyakan kenapa Jibril tidak ikut sama menyertainya. Kemudian dipanggilah Jibril yang sebelumnya sudah bersiap di atas langit dunia menyambut ruh kekasih Allah dan penghulu dunia ini. “Jibril, jelaskan apa hakku nanti di hadapan Allah?” Tanya Rasululllah dengan suara yang amat lemah. “Pintu-pintu langit telah terbuka, para malaikat telah menanti ruhmu. Semua syurga terbuka lebar menanti kedatanganmu,” kata Jibril. Tapi itu ternyata tidak membuatkan Rasulullah lega, matanya masih penuh kecemasan.
  • 2. “Engkau tidak senang mendengar khabar ini?” Tanya Jibril lagi. “Khabarkan kepadaku bagaimana nasib umatku kelak?” “Jangan khawatir, wahai Rasul Allah, aku pernah mendengar Allah berfirman kepadaku: „Kuharamkan syurga bagi siapa saja, kecuali umat Muhammad telah berada di dalamnya,” kata Jibril. Detik-detik semakin dekat, saatnya Izrail melakukan tugas. Perlahan ruh Rasulullah ditarik. Nampak seluruh tubuh Rasulullah bersimbah peluh, urat-urat lehernya menegang. “Jibril, betapa sakit sakaratul maut ini.” Perlahan Rasulullah mengaduh. Fatimah terpejam, Ali yang di sampingnya menunduk semakin dalam dan Jibril memalingkan muka. “Jijikkah kau melihatku, hingga kau palingkan wajahmu Jibril?” Tanya Rasulullah pada Malaikat pengantar wahyu itu. “Siapakah yang sanggup, melihat kekasih Allah direnggut ajal,” kata Jibril. Sebentar kemudian terdengar Rasulullah mengaduh, karena sakit yang tidak tertahankan lagi. “Ya Allah, dahsyat nian maut ini, timpakan saja semua siksa maut ini kepadaku, jangan pada umatku. “Badan Rasulullah mulai ding! in, kaki dan dadanya sudah tidak bergerak lagi. Bibirnya bergetar seakan hendak membisikkan sesuatu, Ali segera mendekatkan telinganya. “Uushiikum bis shalati, wa maa malakat aimanuku - peliharalah shalat dan peliharalah orang- orang lemah di antaramu.” Di luar pintu tangis mulai terdengar bersahutan, sahabat saling berpelukan. Fatimah menutupkan tangan di wajahnya, dan Ali kembali mendekatkan telinganya ke bibir Rasulullah yang mulai kebiruan. “Ummatii, ummatii, ummatiii?” - “Umatku, umatku, umatku” Dan, berakhirlah hidup manusia mulia yang memberi sinaran itu. Kini, mampukah kita mencintai sepertinya? Allahumma sholli „ala Muhammad wa baarik wa salim „alaihi Betapa cintanya Rasulullah kepada kita. Tapi ada yang janggal di kisah itu. Didalam artikel itu tidak dijelaskan siapa yang menceritakan kisah itu. Juga tidak jelas diambil dari riwayat-riwayat manakah kisah itu, padahal kisah itu menceritakan momentum wafatnya Nabi kita yang mulia yang sudah seharusnya kisah itu bisa dipertanggung jawabkan kebenarannya. Kalau dalam ilmu hadits, perkara seperti ini dinamakan laa asla lahu (tidak ada sandarannya) karena tidak adanya kejelasan siapa perawi yang meriwayatkan kisah itu dan dari kitab apa kisah itu diambil. Jadi apakah suasana Rasulullah saw ketika beliau wafat sama seperti artikel tersebut. Saya coba untuk mencarinya didalam buku Kelengkapan Tarikh Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam yang ditulis oleh KH Moenawar Chalil terbitan PT. Bulan Bintang Cetakan ke-7, tahun 1994. Buku ini berjumlah delapan jilid dan kisah tentang wafatnya Nabi Muhammad saw ada didalam buku ini di jilid ke tujuh halaman 193. Saya tidak menemukan kisah seperti artikel diatas dalam buku ini. Gema Insani Press juga telah menerbitkan kembali buku ini tahun 2001 dengan jumlah enam jilid. Lalu siapakah yang ada disisi Rasulullah saw ketika beliau wafat, Fatimah dan Ali, ataukah Aisyah ?. Didalam buku rujukan saya tadi jillid ke tujuh hal. 193 dikisahkan ketika Nabi saw kesehatannya mulai terlihat membaik, para sahabat seperti Abu Bakar, Umar dan Ali meminta
  • 3. izin kepada Nabi saw untuk bisa pergi mengerjakan urusannya masing-masing karena hampir setengah bulan mereka selalu sibuk merawat Nabi saw sehingga banyak keperluan mereka sehari-hari yang terbengkalai. Maka Abu Bakar pergi ke rumah istrinya, Kharijah di Sunuh (nama suatu kampung di pinggir kota Madinah) dan dua sahabat lain, Umar dan Ali pun pergi meninggalkan rumah Rasulullah. Yang tinggal hanyalah Aisyah lalu kemudian datang Abdurahman bin Abi Bakar saudara laki-laki Aisyah. Dan ketika itulah Rasulullah saw wafat. Rasulullah saw wafat diwaktu matahari sedang terang-terangnya, pada hari Senin tanggal 13 Rabi‟ul awwal tahun ke XI Hijriah, atau pada tanggal 8 Juni 632 Masehi [hal.196]. Para ulama ahli tarikh ada yang berselisih pendapat tentang tanggal wafatnya Nabi saw. Tapi bukan itu yang akan dibahas disini. Mungkin hadits berikut akan lebih menjawab dipangkuan siapakah Nabi saw wafat. Dari hadits Abdullah bin Aun dari Ibrahim at-Taimi dari al-Aswad, dia berkata, Ditanyakan kepada Aisyah, mengenai perkataan orang-orang yang menerangkan bahwa Rasulullah saw telah memberikan wasiat kepada Ali maka ia berkata, “Apa yang diwasiatkan Rasulullah kepada Ali ?” Aisyah menjawab, “Beliau (Rasulullah) menyuruh agar bejana tempat buang air kecil dibawakan, kemudian ia bersandar dan akulah yang menjadi tempat sandarannya, tak lama kepala beliau terkulai jatuh dan ternyata beliau telah wafat tanpa aku ketahui. Jadi bagaimana mungkin orang- orang itu mengatakan bahwa Rasulullah saw memberikan wasiat kepada Ali ?” [Shahih al- Bukhari, kitab al-Wasaya 5/356 dari Fathul Baari, dan Muslim, kitab al-Wasiyah hadits no.1637]. Hadits tersebut ada didalam kitab Al-Bidayah wan Nihayah yang ditulis oleh Ibnu Katsir, terbitan Darul Haq, Jakarta, Cetakan pertama tahun 2004 halaman 58. Entah apa motivasi si pembuat artikel tanpa riwayat tersebut, yang jelas ada penyimpangan sejarah yang terjadi dan kalau dirunut dengan serius dan teliti tentang siapa yang berada di balik pembuatan kisah berbau propaganda tersebut, maka akan dengan mudah terjawab dan dengan mudah pula akan terlihat ada motivasi apa dibalik pembuatan kisah itu. Kelihatannya perkara ini hanyalah hal yang kecil bagi beberapa orang. Tapi dalam konteks ini kita sedang membicarakan sosok manusia mulia yang menjadi teladan bagi seluruh umat Islam di dunia, yang tentu dalam menceritakan setiap gerak-geriknya haruslah mempunyai dasar atau dalil yang shahih dan bisa dipertanggung jawabkan. Dan yang lebih menyedihkan dibandingkan isi dari artikel itu sendiri adalah biasanya diakhir artikel yang laa asla lahu itu selalu dinstruksikan untuk disebar ke teman-teman yang lain. Harapan dengan disebarnya artikel itu mungkin ingin membuat temannya untuk ikut terharu dan lebih mencintai Rasulullah saw dan itu adalah niat yang sungguh baik. Sayangnya cara yang ditempuh kurang tepat. Padahal Al Quran telah jelas melarang hal tersebut, “Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan diminta pertanggunganjawabnya.” [QS. 17:36]. Dan hendaknya kita juga selalu ingat hadits yang satu ini agar lebih berhati-hati dalam meriwayatkan kisah atau hadits yang berhubungan dengan Rasulullah saw. Hadits yang diriwayatkan dari Salamah bin Akwa, ia berkata. Aku telah mendengar Nabi SAW bersabda : “Barangsiapa yang mengatakan atas (nama)ku apa-apa (perkataan) yang tidak pernah aku
  • 4. ucapkan, maka hendaklah ia mengambil tempat duduknya di neraka”. [HR Bukhari (1/35) dll, HR. Imam Ahmad (4/47)]. Wassalamu‟alaikum wr wb