Laporan ini merangkum hasil observasi pembelajaran di SDN 060922. Pembelajaran menggunakan metode otoritatif dimana guru memberikan tugas tanpa memberikan bimbingan lebih lanjut kepada siswa, sehingga suasana kelas tidak kondusif. Kelompok ini menganalisis bahwa pembelajaran behavioral akan berjalan dengan baik jika ada umpan balik yang memotivasi siswa dari guru.
2. Kelompok 7
Ketua : Dedy Qalbu Hadi (131301011)
Anggota : Ririn Hapsari (111301103)
Nurul Nia (131301071)
Marsela Aritonang (131301091)
Fannisa Safitri (131301099)
3. Profil Sekolah
• Nama sekolah : SD Negeri 060922
• Alamat sekolah : Jalan Kuningan
Kelurahan Tanjung Rejo
Kecamatan Medan Sunggal
• Uang sekolah : -
• Jumlah Kelas : 12 Kelas
• Agama Murid
– Islam : 324 Orang
– Kristen (protestan) : 105 Orang
4. Profil Sekolah
• Kepala Sekolah : Marsunyi S.Pd
• Guru Kelas : 12 Orang (3 Honor)
• Guru B. Inggris : 1 Orang (Honor)
• Guru SBK : 1 Orang (Honor)
• Guru Agama Islam : 1 Orang (Honor)
• Guru Agama Kristen: 1 Orang (Honor)
5. Profil Sekolah
• Fasilitas Sekolah
- Ruangan UKS
- Ruangan Komputer
- Kantin
- Koperasi
- Perpustakaan
- Lapangan
- Toilet
6. Uraian Aktivitas Observasi
• Hari/Tanggal Observasi : Jumat / 28 Maret 2014
• Waktu Pelaksanaan : 10.00 – 11.30 WIB
• Pembagian Tugas
– Semua anggota kelompok masuk ke kelas dan duduk di
sudut kanan dan kiri belakang
• Dokumentasi : Dedy Qalbu Hadi
Ririn Hapsari
• Wawancara : Marsela Aritonang
Nurul Nia
Fannisa Fitri
7. Laporan Hasil Observasi
• Profil Kelas
– Kelas yang menjadi objek observasi adalah kelas
V-B, dengan jumlah murid 32 orang.
– Penataan kelas menggunakan gaya penataan
auditorium
– Kelas dipimpin oleh ketua kelas yang bernama
Dedek Irwansyah
8. Laporan Hasil Observasi
• Profil Kelas
– Perlengkapan kelas :
• Meja guru
• Papan tulis hitam dan putih
• Lemari (2 buah)
• Sapu (4 buah)
• Poster pahlawan
• Poster hewan, tumbuhan, bangun ruang dan istilah
matematika
• Foto presiden dan wakil presiden
• Peta Indonesia
• Meja murid (40 buah)
• Kursi murid (40 buah)
9.
10. Laporan Hasil Observasi
• Gaya Pembelajaran
Guru memakai metode pembelajaran otoritatif
Dimana guru memberikan kebebasan penuh
terhadap siswa
11. Laporan Hasil Observasi
Uraian Waktu Observasi
• 10.00 : guru datang
• 10.03 : guru membuka kelas denga menanyakan tugas yang sudah
diberikan pada jam sebelumnya
• 10.04 : murid mengerjakan tugas yang diberikan guru
nb. Guru tidak memperdulikan kegiatan murid di kelas
• 10.30 : guru keluar
nb. Suasa kelas tidak kondusif
• 10.54 : guru mengajak guru lain masuk ke kelas dan mengobrol
• 11.04 : kelompok memberikan reward kepada murid dengan memberikan
kuis
• 11.30 : kelas selesai
12. Laporan Hasil Observasi
• Hasil Pengamatan
1. Guru bersikap tidak acuh terhadap kelas
2. Guru tidak mempedulikan kegiatan murid
3. Murid sulit diatur ketika guru sedang tidak
berada di kelas
4. Suasana tidak kondusif
5. Interaksi terjadi ketika salah seorang murid
menanyakan tugas yang sedang ia kerjakan
13. Analisi Singkat dengan Teori Belajar
• Teori Belajar
– Teori Belajar Behavioral
• Pandangan yang menyatakan bahwa perilaku harus
dijelaskan melalui pengalaman yang dapat diamati.
• Pengondisian Operan
– Pembelajaran dimana konsekuensi dari perilaku menghasilkan
perubahan dalam probabilitas perilaku akan diulangi.
14. Analisi Singkat dengan Teori Belajar
• Didalam pengondisian operan, terdapat:
1. Penguatan Positif
• Frekuensi respons meningkat karena diikuti dengan
stimulus yang mendukung (rewarding)
• Didalam kelas, guru akan memberikan nilai tambah
dengan murid yang dapat mengumpulkan tugas paling
cepat
2. Penguatan Negatif
• Frekuensi respons meningkat karena diikuti dengan
penghilangan stimulus yang merugikan
15. Orientasi Belajar
Orientasi belajar adalah cara yang dilakukan
pengajar dan murid untuk mencapai tujuan
instruksional dalam satuan instruksional
tertentu.
• Terdapat 2 orientasi belajar, yaitu:
1. Teacher Centered Learning (TCL)
Berorientasi pada konten, dimana guru yang menjadi pusat
dalam pembelajaran
2. Student Centered Learning (SCL)
Berorientasi pada pembelajaran, dimana murid berperan
aktif dalam pembelajaran
16. Orientasi Belajar
• Orientasi belajar yang dilakukan pada kelas yang
diobservasi mengarah pada Student Centered
Learning.
• Hal ini terlihat dari hasil observasi, pada pelajaran
PKn, dimana guru hanya memberikan tugas untuk
siswa yang ada di kelas. Sehingga siswa dapat
mencari informasi yang ada di buku, tidak hanya
mengandalkan apa yang di berikan oleh guru.
17. Orientasi Belajar
• Motivasi murid untuk belajar tidak lagi
sepenuhnya karena ingin memahami materi yang
dipelajari. Kebanyakan murid belajar keras hanya
dengan tujuan bisa menyelesaikan ujian.
• Motivasi belajar murid cenderung sejalan
dengan teori behavioral. Dimana murid belajar
untuk mendapatkan nilai bagus dan kemudian
mendapatkan penghargaan.
18. Kesimpulan
1. Kelas yang diobservasi tidak merupakan
proses pembelajaran yang baik.
2. Pembelajaran behavioral akan berjalan
dengan baik jika feedback
(penguatan positif)
dari guru baik
19. Pendapat Kelompok dalam Observasi
• Dedy Qalbu Hadi
– Guru sibuk dengan kegiatannya di depan
membuat murid merasa tidak diperdulikan. Oleh
karena itu, pembelajaran kurang efektif. Murid
yang mengejar reward dari guru hanya sedikit,
yaitu, nilai tambah apabila murid mengumpulkan
tugas dengan cepat.
– Observasi dilakukan dengan baik dikarenakan
adanya kerjasama yang baik antara pihak sekolah
dan kelompok
20. Pendapat Kelompok dalam Observasi
• Ririn Hapsari
– Pembelajaran yang ada di kelas tidak efektif
karena guru tidak memperdulikan murid
– Suasana kelas tidak kondusif disaat guru keluar.
Para murid saling mengganggu murid lainnya dan
terjadi keributan sebentar.
– Kelas kurang bersih karena terlihat sampah
dimana-mana
21. Pendapat Kelompok dalam Observasi
• Marsela Aritonang
– Ini adalah pengalaman pertama saya melakukan
observasi ke sekolah. Pihak sekolah yang kami
kunjungi sangat terbuka, sehingga proses
observasi yang kami lakukan tidak terlalu sulit.
Menurut saya sisiten belajar SCL sangat baik
diterapkan untuk siswa, tetapi penerapannya
untuk anak SD masih belum berjalan lancar
sebagaimana tujuannya.
22. Pendapat Kelompok dalam Observasi
• Nurul Nia
– Kesan pertama melihat kelas yang diobservasi
adalah ruang kelas yang tidak tertata rapi dan
kotor. Ketika kami masuk dan memperkenalkan
diri, murid menyambut kami dengan antusias.
Namun, ketika guru masuk, tidak terjadi interaksi
antara guru dan murid. Guru sibuk dengan
pekerjaannya sendiri dan tidak memperhatikan
murid
23. Pendapat Kelompok dalam Observasi
• Fannisa Fitri
– Sekolah yang diobservasi memiliki lingkungan
yang kurang bersih, kurang adanya perhatian dari
orang yang berada di sekitar sekolah
– Makanan di kantin kurang sehat, ruangan kelas
tidak memenuhi standard (atap bocor)
– Guru dalam mengajar terkesan cuek
– Walaupun murid aktif, tetapi murid berisik yang
membuat suasana kelas tidak tenang