2. Biasanya di Indonesia setelah jenazah
dikubur kita berdo’a… tahlil…
dilanjutkan do’a …TALQIN MAYIT
maka ketika dua malaikat Munkar dan Nakir
yang ditugaskan Allah mendatangi
kamu, janganlah kamu menjadi terkejut atau
gentar, karena keduanya adalah makhluk
biasa seperti kamu, ketika mereka berdua
bertanya kepada kamu :
3. SiapakahTuhan kamu ?
Siapakah Nabi kamu ?
Apakah agama kamu ?
Apa kiblat kamu?
Siapa pemimpin kamu?
Dan siapakah saudaramu?
4. Maka jawablah dengan tegas dan jelas serta
meyakinkan :
Allah adalahTuhanku, Muhammad adalah
Nabiku, Islam adalah agamaku, Ka’bah
kiblatku, Al Qur’an adalah pemimpinku, dan
kaum muslimin-muslimat, mukminin-
mukminat adalah saudaraku..
5. Dan jika wanita jawablah :
Aku rela Allah sebagaiTuhan, aku rela
Islam agamaku, aku rela Muhammad
Nabiku dan Rosul Allah.
6. Do’a talqin mayit ini sangat tidak pas
karena :
Semua umat mengatakan bahwaTuhan Maha
Mengetahui Segalanya.
Kenapa Allah menugaskan malaikat Munkar
dan Nakir untuk bertanya kepada mayit… ???
Bukankah di qur’an dikatakan bahwa tangan
dan kaki mereka bahkan lidah serta panca
indera mereka memberikan kesaksian… ???
7. Lidah, tangan dan kaki mereka menjadi
saksi terhadap apa yang mereka kerjakan.
( AN NUR 24 : 24 )
Berkatalah kepada Kami tangan mereka dan
memberi kesaksianlah kaki mereka terhadap
apa yang dahulu mereka usahakan
(YAASSIIN 36 : 65 )
8. Pendengaran, penglihatan dan hati masing –
masing akan dimintai tanggung jawabnya.
( Al Isra 17 : 36 )
9. Kenapa jawaban bagi wanita berbeda …???
Yang menjawab pertanyaan ini
mayat, jasmani yang mati atau
Ruhnya…???
Bila mayat, tangan dan kaki, lidah, mata
dan telinga mereka bersaksi…
Bila Ruh yang menjawab maka …
Apakah Ruh ada kelaminnya…???
10. Do’a ini sangat melecehkanTuhanYang
Maha Mengetahui Atas Segalanya…
Do’a ini menganggap Allah itu sangat bego
banget… sehingga menugaskan malaikat
Munkar dan Nakir bertanya kepada mayat
… SUBHANALLAH…..!!!???
Apakah malaikat Rokib dan Atid tidak
tersinggung … karena catatan mereka
tidak digubris … ???
Menurut lo gimana Bro…???
11. Ujian keimanan selalu ada sampai saat kita
meregang nyawa
Syaetan - iblis dan sejenisnya membujuk
kita agar kita mengikutinya
Pada saat seperti itu syaetan – iblis dan
sejenisnya harus di usir agar tidak
mengganggu perjalanan Ruh manusia
menuju kepada Allah
12. Wajar bila ada sesepuh yang mengatakan
bahwa do’a yang harus dibacakan adalah
do’a pengusiran serta memohon agar
utusan Allah yang asli datang menjemput
Ruh yang sedang meregang nyawa
Surat Pengusiran adalah Surat Al Hasyr
13. Surat Al Hasyr 59 : 21-s/d 24
Surat AtTaubah 9 : 128 – 129
Subbuhun Kuddusun wa Robbul
malaikatu wa ruh …
itulah DIA Utusan Sejati
Cahaya di atas Cahaya, Allah akan
membimbing dengan Cahayanya menuju
kepada Cahayanya
14. Semoga si sakit , almarhum-almarhumah…
Mendapat nikmat islam …
Mendapat keridho’an Allah swt…
Amin…amin …Ya Robbal alamin…
15. Surat Al Hasyr 59 : 21-22-23-24 :
Kalau sekiranya Kami menurunkan Al Qur’an
ini kepada sebuah gunung, pasti kamu akan
melihatnya tunduk terpecah-belah
disebabkan takut kepada Allah. Dan Kami
buat perumpamaan-perumpamaan itu untuk
manusia agar mereka berpikir.
Dialah Allah, tiadaTuhan selain Dia,Yang
Mengetahui yang ghoib dan yang nyata. Dia
Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.
16. Dia Allah, tiadaTuhan selain Dia, Raja,Yang
Maha Suci, Maha Penyelamat, Maha Pemberi
Keamanan, Maha Pemelihara, Maha
Perkasa, Maha Kuasa, Maha Agung, Maha Suci
Allah dari apa yang mereka persekutukan.
Dialah AllahYang Menciptakan,Yang
Mengadakan,Yang Membentuk Rupa,Yang
Memiliki Asma ul Husna. Bertasbih kepadaNya
apa yang ada di langit dan di bumi. Dia Maha
Perkasa dan Maha Bijaksana.
17. Surat At Taubah 9 : 128-129 :
Telah datang kepadamu seorang utusan dari
kaum-mu sendiri, yang sangat merasakan
penderitaan-mu, yang sangat menginginkan
(keimanan dan keselamatan) bagimu, amat belas
kasih dan penyayang terhadap orang-orang
mukmin.
Jika mereka berpaling, maka katakanlah : Cukup
Allah bagiku, tiadaTuhan selain Dia, hanya
kepadaNya aku bertawakal, dan DiaTuhan
Pemilik ArsyYang Agung.
18. Sebagaimana biasa do’a diakhiri dengan
harapan agar si mayit masuk surga…
Beribadah kepada Allah dasarnya ikhlas
semata-mata kepada Allah,
Jangan mengharapkan surga,
Jangan mengharapkan apapun,
kecuali mengharapkan keridoan Allah.
19. Dari Allah akan kembali kepada Allah…
Dari Sang Pencipta kembali kepada Sang
Pencipta
Semua ciptaanNya disebutnya makhluk …
Surga pun ciptaan Allah …
Jadi Surga itu pun makhluk…
Kita harus kembali kepada Allah bukan
kembali ke pada makhluk ciptaanNya …
Dari Cahaya kembali kepada Cahaya
20. Sesuai penelitian Einstain bahwa semua
benda di dunia berasal dari Cahaya yang
disebut Energi Quanta Kemudian … Energi
Quanta bergabung, quanta 1- quanta2 –
quanta 3 dst membentuk atom … membentuk
molekul … akhirnya membentuk manusia…
21. Bila manusia mati…
Bisa terurai kembali menjadi energy
Quanta kemudian … kembali kepada
Cahaya Semula disebutnya SWARGA …
SWAR : Cahaya dan GA : kembali…
Dari Cahaya Sang Pencipta, kembali kepada
Cahaya Sang Pencipta …
Dengan penuh keikhlasan …
Berserah diri kepada Allah …
22. Firman Allah :
Hai orang-orang yang beriman bertakwalah
dengan sungguh-sungguh dan janganlah
engkau mati kecuali dalam keadaan
berserah diri … ( Al Imran 3 : 102 )
Do,a :
Ya Allah wafatkanlah aku sebagai orang
yang berserah diri kepada Mu…
( Al A’raf 7 : 126. Yusuf 12 : 101 )
23. Upahku tidak lain hanyalah dari Allah
belaka, dan aku disuruh supaya aku
termasuk golongan orang-orang yang
muslim. ( YUNUS 10 : 72 )
Atau kamu meminta upah kepada
mereka, maka upah dariTuhan-mu adalah
lebih baik dan Dia pemberi rizki yang paling
baik
( AL MU’MINUN 23 : 72 )
24. Dan aku sekali-kali tidak meminta upah
kepadamu atas ajakan itu, upahku tidak
lain hanya dariTuhan Semesta Alam
( ASY-SYU’ARA 26 : 180 )
25. Sesungguhnya kami memberi makanan
kepadamu hanyalah untuk mengharapkan
keridhoan Allah, kami tidak
mengharapkan balasan dan tidak pula
terima kasih dari kamu
( AL INSAN 76 : 9 ).
26. Dan orang-orang yang sabar karena
mencari keridhoan dari Tuhan-
nya, mendirikan sholat dan menafkahkan
rizki yang Kami berikan kepada mereka
secara sembunyi atau terang-terangan serta
menukar kejahatan dengan
kebaikan, orang-orang itulah yang
mendapat tempat akhir ( yang baik )
( AR- RAD 13 : 22 )
27. Janganlah kamu membelanjakan sesuatu
melainkan karena mencari keridhoan Allah
( AL BAQARAH 2 : 272 )
Dan keridhoan Allah adalah lebih besar, itu
adalah keberuntungan yang besar
( AT TAUBAH 9 : 72 )
28. Ikhlas kepada Allah ( semata ) dan tiada
mempersekutukan-Nya ( AL HAJJ 22 : 31 )
Maka sembahlah Allah dengan memurnikan
(mukhlis) ketaatan kepada-Nya
Katakanlah : “sesungguhnya aku diperintahkan
supaya menyembah Allah dengan memurnikan
ketaatan kepada-Nya dalam ( menjalankan )
agama” (AZ-ZUMAR 39 : 2, 11, 14 )
29. Mereka tidak diperintahkan melainkan agar
beribadah kepada Allah dengan
memurnikan (mukhlis) ketaatan kepada-
Nya dalam agama ( AL BAYYINAH 98 : 5 )
…Tuhan menyuruh menjalankan
keadilan, dan luruskanlah wajahmu di
setiap sholat dan sembahlah Allah dengan
memurnikan ketaatan kepada-Nya…( AL
A’RAF 7 : 29 ).
30. Sesungguhnya sholatku, ibadatku, hidupku
dan matiku hanyalah untuk Allah,Tuhan
semesta alam ( AL AN’AM 6 : 162 )
Bukan untuk surga …
Terserah Allah …
31. Wahai nafsu mutmainah ( jiwa yang tenang
), datanglah kepadaTuhan-mu dengan rasa
suka cita dan penuh keridhoan, masuklah ke
dalam golongan hamba-hamba-Ku dan
masuklah kedalam surga-Ku ( Al Fajr 89 :
27 – 30 )
Ucapan selamat dariTuhan. Salaamun qaulam
mirobbirahiim ( YAASSIIN 36 : 58 )
32. Bila kita membaca buku : RAIHLAH
HAKIKAT, JANGAN ABAIKAN SYARIAT…
TerjemahanWahyuddin dari Syeikh Abdul
Qodir Jaelani : Adab as-Suluk wa at-
Tawashshul ila Manazil al Muluk.
33. di halaman terakhir dikatakan bahwa pada
saat Syeikh Abdul Qodir Jaelani menjelang
maut…
lidah beliau dilipat keatas menyentuh
langit-langit menyebut Asma Allah …
Allah…beliau wafat sebagai muslim…
pasti wajahnya bercahaya..
Subhanallah …
34. Pada hari itu wajah mereka ( yang beriman )
berseri-seri, karena melihat wajahTuhan-
nya. Wajah-wajah ( orang kafir )
muram, karena akan ditimpakan kepadanya
malapetaka yang dasyat
( AL QIYAAMAH 75 : 22-23-24-25 )
35. Lalu bagaimana dengan Rosulullah ….???
Beliau sangat mencintai umatnya …
Itu pasti …
Kita semua tidak ada yang meragukan
Rosulullah saw… yang berahlak mulia …
Jujur… tablig … amanah … fatonah …
36. Namun tentang dongeng yang beredar
sampai saat ini, bahkan di SCTV dalam
sintron USTAD FOTO COPY,
Safe’i berceramah tentang Rosulullah yang
sangat mencintai umatnya …
Menjelang maut menjemputnya, beliau
pun masih memikirkan umatnya ….
37. Sehingga pada saat-saat terakhir
yang terucap dari bibir Rosulullah justru …
UMATI … UMATI … umatku … umatku…
BUKAN menyebut ASMA ALLAH ….
SUBHANALLAH ….
38. Dongeng ini sangat merendahkan Rosulullah
Karena seolah-olah Rosulullah wafat dalam
keadaan tidak ikhlas
Tidak berserah diri kepada Allah …
Pada saat-saat terakhir beliau masih
memikirkan umatnya …
Beliau masih memikirkan duniawi …
Suatu hal yang tidak mungkin… Subhanallah
39. Menurut lu gimana Bro…???
Mulai kapan dongeng ini beredar …???
Apakah dari para pendamping pada saat-saat
terakhir beliau …???
Siapa saja yang mendampingi beliau saat-saat
terakhir…???
Apakah berdasarkan Hadits …???
Siapa yang bertanggung jawab atas dongeng
tersebut …???
40. Pegangan kita Al Qur’an dan Sunah…
Berarti saat kita membimbing orang yang
sedang sakaratul maut …
Boleh dong kita berbisik di telinganya :
Umati..umati…
Bukan Allah..Allah..
Ini luarrrr biasa…!!!
41. Konon kabarnya masalah Hadits, mulai
diperdebatkan 100 tahun setelah Rosulullah
wafat …
Dan buku hadits pertama kali muncul setelah
200 tahun Rosulullah wafat…
42. Berarti munculnya hadits melalui proses
panjang, melalui perdebatan sengit antara
kelompok yang berkepentingan …
Mungkin ada yang diberi bumbu atau
disembunyikan bahkan dibuang …
Kita tidak tau…
43. Apakah dongeng saat-saat terakhir dari
Rosulullah itu bisa kita percaya …???
Apakah kita tidak sadar dongeng itu sangat
, sangat merendahkan Rosulullah…???
Lu pikirin sendiri aja Bro …!!!
Gue bingung …!!!
Cape deh …!!!