2. Indikator
Bab 1 “SEL”
Mengidentifikasi struktur dan fungsi bagian sel prokariotik
Mengidentifikasi struktur dan fungsi bagian sel eukariotik
Mengidentifikasi komponen kimiawi sel
Menggamber sebuah sel prokariotik dan eukariotik
kemudian membuat perbandingan struktur kedua jenis sel
tersebut
Menyebutkan bagian yang hanya dimiliki sel tumbuhan
Menyebutkan bagian yang hanya dimiliki sel hewan
Mengidentifikasi perbedaan sel tumbuhan dan sel hewan
Menjelaskan mekanisme transpor pasif
Menjelaskan difusi zat cair dan zat pada dalam air
Mediskripsikan peristiwa osmosis pada sel tumbuhan
Menjelaskan proses terjadinya krenasi pada sel hewan
dan proses plasmolisis pada sel tumbuhan
Menjelaskan mekanisme transpor aktif
5. Struktur dan fungsi bagian sel Prokariotik
Dinding sel
Membran Plasma
Mesosom
Ribosom
DNA dan RNA
Flagella dan Pili
Dinding sel tersusun atas peptidoklan,
polisakarida, lemak, dan protein. Dinding
sel berfungsi sebagai pelindung dan
pemberi bentuk yang tetap. Pada dinding
sel terdapat pori-pori sebagai jalan keluar
masuknya molekul-molekul.
Membran plasma atau membran sel
tersusun atas molekul lemak dan
protein. Fungsinya sebagai
pelindung molekuler sel terhadap
lingkungan di sekitarnya dengan
jalan mengatur lalu lintas molekul
dan ion-ion dari dan ke dalam sel.
Pada tempat tertentu, membran plasma
melekuk ke dalam membentuk mesosom.
Mesosom berfungsi dalam pembelahan
sel dan sebagi penghasil energi. Biasanya
mesosom terletak dekat dinding sel yang
baru terbentuk pada saat pembelahan
biner sel bakteri. Pada membran
mesosom terdapat enzim-enzim
pernapasan yang berperan dalam reaksi-
reaksi oksidasi untuk menghasilkan energi.
Sitoplasma
Sitoplasma tersusun atas air, protein, lemak,
mineral, dan enzim-enzim. Enzim-enzim
digunakan untuk mencerna makanan secara
ekstraseluler dan untuk melakukan
proses metabolisme sel. Metabolisme terdiri
dari proses penyusunan (anabolisme) dan
penguraian (katabolisme) zat-zat.
Ribosom merupakan organel tak bermembran
tempat berlangsungnya sintesis protein.
Ukurannya sangat kecil, berdiameter antara 15-20
nm (1 nanometer = 10-9 meter). Di dalam sel
bakteri terkandung 15.000 butir ribosom, atau
sekitar 25% dari massa total sel bakteri. Fungsi
utama dari ribosom adalah untuk sintesis protein
dan sesuai dengan urutan asam amino
sebagaimana ditentukan dalam RNA messenger.
Asam deoksiribonukleat (deoxyribonucleic acid, disingkat DNA) merupakan
persenyawaan yang tersusun atas gula deoksiribosa, fosfat, dan basa-basa nitrogen.
DNA berfungsi sebagai pembawa informasi genetik, yakni sifat-sifat yang harus
diwariskan kepada keturunan. Karena itu DNA disebut sebagai materi genetik.
Asam ribonukleat (ribonucleic acid, disingkat RNA) merupakan persenyawaan hasil
transkripsi (hasil cetakan, hasil kopian) DNA. Jadi, bagian tertentu DNA melakukan
transkripsi (mengopi diri) membentuk RNA. RNA membawa kode-kode genetik
sesuai dengan pesanan DNA. Selanjutnya kode-kode genetik itu akan diterjemahkan
dalam bentuk urutan asam amino dalam proses sintesis protein.
.
Beberapa bakteri memiliki flagela yang berfungsi untuk pergerakan. Hal ini dibuktikan dengan
percobaan, yaitu jika flagelanya dipotong, bakteri tidak dapat bergerak. Beberapa bakteri memiliki
pili di permukaan tubuhnya. Pili lebih pendek dari flagela, bentuknya seperti benang. Fungsi pili
bagi bakteri adalah untuk menempel saat melakukan reproduksi.
7. Perbandingan Struktuk Sel Prokariotik dan Sel Eukariotik
Sel Prokariotik (bakteri)
Sel Eukariotik (Tumbuhan)
8. Menyebutkan bagian yang hanya dimiliki sel tumbuhan
Menyebutkan bagian yang hanya dimiliki sel hewan
Perbedaannya
9.
10.
11. Mengidentifikasi komponen kim
1. Kompnen Kimia Sel yang terdiri dari
Senyawa Organik
Karbohidra
t Lemak
(Lipid)
Protein
Asam
Nukleat
Karbohidrat
Berdasarkan fungsinya karbohidrat dapat dikelompokkan
menjadi :
-Karbohidrat sederhana sebagai sumber energi di dalam sel
-Karbohidrat rantai panjang sebagai cadangan energi
- Karbohidrat rantai panjang sebagai komponen struktural
organel dan bagian sel lainnya.
Karbohidrat digolongkan menjadi :
a. Monosakarida
Adalah karbohidrat sederhana yang namanya ditentukan oleh
jumlah atom C pada molekulnya
b. Disakarida
Adalah karbohidrat yang jika dihidrolis akan menghasilkan
dua molekul monosakarida yang sama atau berbeda.
Contohnya adaah sukrosa (guka tebu) dan laktosa (gula
susu) yang terdapat pada kelenjar susu.
c. Polisakarida
Ada dua macam yaitu
-Homopolisakarida , Dibentuk oleh monosakarida yang
sama
-Heteropolisakarida, Dibangun oleh bermacam-macam
monosakarida, nitrogen
amino, dan sulfur
Lemak (Lipid)
Pada sel makhluk hidup, lemak berfungsi antara lain
sebagai komponen membran plasma, hormon dan
vitamin. Pada sel makhluk hidup lemak terdapat dalam
bentuk antara lain :
1. Lemak Sederhana
Dibangun oleh satu gliserol dan tiga asam lemak.
Contohnya : asam oleat dan linoleat
2. Lemak Gabungan
Merupakan ester asam lemak yang jika dihidrolisis
menghasilkan asam lemak, alkohol, dan zat-zat lain.
Contohnya : fosfolipid, glikolipid, dan lipoprotein
3. Turunan Lemak
Steroid merupakan senyawa turunan lemak dengan rantai
hidrokarbon berbentuk cincin. Biasanya terdapat pada
protoplasma sel hewan, yaitu hormon kelamin, vitamin D,
kolesterol, dan estradiol
Protein
Pada sel hidup, protein mempunyai dua peran utama,
yaitu peran katalitik (adalah peran yang ditunjukkan
dengan enzim untuk mengatur lalu lintas jalur-jalur
metabolisme) dan peran mekanik (adalah peran yang
ditunjukkan oleh protein otot dalam fungsi struktural).
Berdasarkan komposisi kimia nya, protein digolongkan
menjadi dua yaitu :
- Protein sederhana
Adalah protein dari hasil hidrolisa, total protein ini
merupakan campuran atas berbagai macam asam amino.
- Protein Gabungan
Adalah protein yang mengandung bagian dari asam
amino yang terikat pada bahan non protein seperti lipid,
asam nukleat, atau karbohidrat
Asam Nukleat
Merupakan materi inti sel. Ada dua macam asam nukleat,
yaitu asam ribonukleat (RNA) dan asam deoksiribonukleat
(DNA). Fungsi asam nukleat adalah untuk mengontrol
aktivitas sel dan membawa informasi genetik.
12. 2. Kompnen Kimia Sel yang terdiri dari
Senyawa Anorganik
Air
Gas
Garam
Mineral Air
Yang memiliki peranan besar / sentral bagi kehidupan sebuah sel,
jumlah air dalam sel yaitu 50%-60% berat sel. Beberapa peran air
dalam sel antara lain :
Sebagai media reaksi kimia
-Transportasi zat
-Sebagai pelarut zat dalam sel
-Sebagai katalisator reaksi-reaksi biologis
Gas
Meliputi beberapa jenis gas yang banyak terlibat dalam
aktifitas sel, seperti :
-Oksigen
-Karbon dioksida
-Amonia
Garam Mineral
Yang sebagaian besar terdapat dalam bentuk
ion positif (anion) dan ion negatif (kation).
Beberapa contoh garam mineral dalam sel
antara lain :
NaCl
MgCl
CaSO4
NaHCO3
13.
14. Aktif
Transpor aktif adalah transpor yang memerlukan energi.
Energi yang digunakan di dalam sel adalah ATP (adenosin
trifosfat) yaitu energi kimia tinggi yang berasal dari hasil
respirasi sel. Transport aktif bersifat melawan gradien
konsentrasi. Pada transpor aktif terjadi pemompaan
melewati membran yang melawan gradien konsentrasi.
Transpor aktif berfungsi memelihara keseimbangan di
dalam sel. Salah satu contoh transpor aktif adalah sel usus
manusia mengambil glukosa.
Transpor aktif melalui membran sel dapat berupa
endositosis dan eksositosis :
Endositosis
adalah peristiwa pembentukan kantong membran sel saat larutan atau
partikel ditransfer kedalam sel
1) Pinositosis
Reseptor membran plasma akan menempel sehingga terjadi lekukan.
Lekukan lama-kelamaan semakin dalam dan membentuk kantung.
Kantung yang terlepas akan berada dalam sitoplasma. Kantung ini
disebut gelembung pinositosis. Gelembung pinositosis akan mengerut
dan pecah menjadi gelembung kecil-kecil kemudian bergabung
menjadi gelembung yang lebih besar. Pinositosis biasanya disebut
sebagai peminuman zat yang bentuknya cair.
2) Fagositosis
Disebut sebagai proses penelanan yang kerap kali dijumpai
pada amoeba dan leukosit. Membran memiliki peran untuk sangat
peka terhadap benda, nutrisi atau benda asing yang akan masuk sel.
Sehingga seketika itu juga akan membentuk lekukan yang akan
menelan partikel tersebut. Partikel yang terselubung oleh membran
itu kemudian membentuk vesikel yang akan melepaskan diri dan
menuju kedalam sel.
Eksositosis
adalah mekanisme transpor molekul besar seperti protein dan polisakarida,
melintasi membran plasma dari dalam ke luar sel (sekresi) dengan cara
menggabungkan vesikula berisi molekul tersebut dengan membran plasma.
Vesikula transpor yang lepas dari aparatus Golgi dipindahkan oleh sitoskeleton
ke membran plasma. Ketika membran vesikula dan membran plasma bertemu,
molekul lipid membran menyusun ulang dirinya sendiri sehingga kedua
membran bergabung. Kandungan vesikulanya kemudian tumpah ke luar sel.
Banyak sel sekretoris menggunakan eksositosis untuk mengirim keluar produk-
produknya. Misalnya sel tertentu dalam pankreas menghasilkan hormon insulin
dan mensekresikannya ke daam darah melalui eksositosis. Contoh lain adalah
neuron atau sel saraf yang menggunakan eksositosis untuk melepaskan sinyal
kimiawi yang merangsang neuron lain atau sel otot. Ketika sel tumbuhan sedang
membuat dinding, eksositosis mengeluarkan karbohidrat dari vesikula Golgi ke
bagian luar selnya.
15. Pasif
Difusi adalah jenis transportasi pasif. Difusi melalui membran
permeabel zat bergerak dari daerah konsentrasi tinggi (cairan
ekstraseluler, dalam hal ini) menuruni gradien konsentrasinya
(ke dalam sitoplasma).
Transport pasif adalah fenomena yang terjadi secara alamiah
dan sel tidak memerlukan untuk mengerahkan segala energinya
untuk menyelesaikan gerakan. Dalam transpor pasif, zat
bergerak dari daerah konsentrasi tinggi ke daerah konsentrasi
rendah. Sebuah ruang fisik di mana ada berbagai konsentrasi
zat tunggal dikatakan memiliki gradien konsentrasi.
Bentuk transportasi pasif adalah difusi dan osmosis,
memindahkan bahan dengan berat molekul kecil melintasi
membran. Zat berdifusi dari daerah konsentrasi tinggi ke daerah
konsentrasi rendah; Proses ini berlanjut sampai substansi
merata pada sistem. Dalam larutan yang mengandung lebih dari
satu substansi, setiap jenis molekul berdifusi sesuai gradien
konsentrasi sendiri, independen dari difusi zat lainnya. Banyak
faktor yang dapat mempengaruhi laju difusi, namun tidak
terbatas pada, termasuk,gradien konsentrasi, ukuran partikel
yang menyebar, dan suhu sistem.
Pengertian Transpor pasif pada sel
Dalam difusi difasilitasi, struktur dalam membran sel membantu proses
bersama. Beberapa molekul mungkin tidak alami sesuai melalui membran.
Mereka bisa melakukan perjalanan ke saluran ion, struktur dalam membran
sel yang memungkinkan molekul yang lebih besar dan ion untuk melewati.
Mereka juga dapat terhubung dengan protein pembawa. Protein ini gembok
dan bertindak seperti kunci untuk membuka membran sel dan
memungkinkan molekul untuk masuk.
Osmosis adalah bentuk lain dari transpor pasif. Hal ini terkait erat dengan
difusi, tetapi khusus mengacu pada air, daripada molekul apapun. Air akan
bergerak melintasi membran jika keseimbangan garam melintasi membran
tidak merata. Air bergerak dari sisi dengan konsentrasi rendah garam ke sisi
dengan konsentrasi tinggi, tujuan menyamakan distribusi dengan
mengencerkan hipertonik, atau sisi lebih asin. Setelah kedua sisi membran
yang isotonik, dengan konsentrasi yang sama garam, air akan berhenti
bergerak.
Transpor pasif dapat memiliki perangkap bagi tubuh. Molekul berbahaya
mungkin dapat melewati membran sel karena mereka cukup kecil atau
mereka menyerupai sel kimia yang harus untuk gunakan. Setelah masuk,
mereka dapat merusak sel, membajak dan memaksa untuk memproduksi
protein nakal, atau berbagai masalah lain.
Orang bisa melihat transpor pasif di tempat kerja di luar tubuh
serta di dalamnya. Sebagai contoh, difusi umumnya digunakan
untuk teknik seperti membuat pelat agar mikroorganisme untuk
penelitian. Peneliti dapat memberikan antibiotik untuk satu
bidang piring dan mengandalkan mereka untuk menyebar
seluruh gel, bergerak menjauh dari area di mana mereka
sangat terkonsentrasi. Demikian juga, osmosis dapat
memainkan peran dalam percobaan ilmiah di mana orang perlu
untuk memindahkan air melintasi membran dengan mengubah
keseimbangan garam di kedua sisi.
Dalam sistem kehidupan, difusi zat masuk dan keluar dari sel
dimediasi oleh membran plasma. Beberapa bahan berdifusi
mudah melalui membran, tetapi yang lain terhalang; bagian
mereka dimungkinkan oleh protein khusus, seperti saluran dan
transporter. Sifat kimia makhluk hidup terjadi dalam larutan air;
menyeimbangkan konsentrasi mereka adalah solusi masalah
yang sedang berlangsung. Dalam sistem kehidupan, difusi
beberapa zat akan lambat atau sulit tanpa protein membran
yang memfasilitasi transportasi.
16. Osmosis
Osmosis adalah perpindahan air melalui membran
permeabel selektif dari bagian yang lebih encer ke bagian
yang lebih pekat. Membran semipermeabel harus dapat
ditembus oleh pelarut, tapi tidak oleh zat terlarut, yang
mengakibatkan gradien tekanan sepanjang membran.
(dikutip dari id.wikipedia.org/wiki/osmosis)
Osmosis pada tumbuhan terjadi secara alami dengan
adanya perbedaan konsentrasi air yang ada diluar dan
didalam tumbuhan yang menyebabkan air keluar dan
masuk.
Peristiwa masuk dan keluarnya air dari tumbuhan
diperngaruhi lingkungannya, pada saat keadaan hipotonik
maka air akan masuk kedalam tumbuhan, namun apabila
lingkungan sekitarnya hipertonik, maka air akan keluar dari
tumbuhan yang akan menyebabkan tumbuhan kekurangan
air.
Air yang ada ditanah masuk karena adanya perbedaan
konsentrasi air dan akan masuk melalui akar dan akan
melewati
Epidermis – korteks – endodermis – perisikel – xylem
Xylem yang merupakan pengangkut air akan membawa air
keseluruh bagian tumbuhan hingga kedalam sel – sel
tumbuhan itu sendiri dan akan diapakai untuk fotosintesis
dan lain – lain.
Pada saat keadaan lingkungan hipotonik, air akan masuk kedalam
sel dan sel akan memngembang dan turgid, dan apabila ini terus
terjadi akan mengakibatkan pecahnya sel itu sendiri akibat
banyaknya air yang masuk kedalam sel, sedangkan pada keadaan
hipertonik, air akan keluar meninggalkan sel menuju lingkungan,
sehingga sel akan menciut serta mati.
Kesimpulan : Tumbuhan memerlukan tekanan osmotik yang cukup
untuk dapat tumbuh secara tepat dan benar, dan tidak mengalami
kerusakan sel akibat proses osmosis.
19. D
I
F
U
S
I
Permeabilitas membran dalam proses difusi dibedakan menjadi :
1. Impermeabel (tidak permeabel)Membran yang tidak dapat dilalui oleh partikel
zat yang terlarut dan air. contoh membran karet.
2. P ermeabelMembran yang dapat dilalui partikel zat-zat terlarut dan air. contoh
membran sel pada kentang
3. SemipermeabelMembran yang tidak dapat dilalui oleh partikel zat terlarut dan
hanya dilalui oleh air. contoh membran sel pada sitoplasma.
Faktor-faktor yang mempengaruhi proses
difusi suatu zat :Kecepatan difusi suatu
partikel atau molekul suatu zat dipengaruhi
oleh beberapa faktor, diantaranya :
a. Ukuran PartikelSemakin kecil ukuran
partikel menyebabkan kecepatan
partikel semakin besar.
b. Ketebalan membranSemakin tipis
membran sel menyebabkan kecepatan
difusi semakin besar.
c. Luas suatu areaSemakin besar luas area
menyebabkan kecepatan difusi semakin
besar.
d. JarakSemakin dekat jarak antara dua
konsentrasi menyebabkan kecepatan
difusi semakin besar.
e. SuhuKetika suhu semakin tinggi maka
partikel akan mendapat energi yang
lebih besar untuk bergerak sehingga
kecepatan difusinya semakin besar.
20. Difusi SelDalam biologi kita mempelajari difusi sel, atau perpindahan zat zat
masuk keluar sel. Karena sel berbeda dengan perbandingan air dan sirup
maka akan di bahas tersendiri. Sel memiliki membran yang melapisi dan
berperan sebagai gerbang masuk semua dan keluar semua zat. Difusi melalui
membran dapat berlangsung melalui tiga mekanisme, yaitu :
a. Difusi sederhana (simple difusion) : Difusi sederhana yang terjadi melalui
membrane berlangsung akibat molekul -molekul yang berpindah melalui
membran bersifat larut dalam lemak (lipid) sehingga dapat menembus
lipid bilayer pada membran
b. Difusi melalui saluran yang terbentuk oleh protein transmembran (simple
difusion by chanel formed), Beberapa molekul kecil khusus yang terlarut
dalam lemak serta ion-ion tertentu, dapat menembus membran melalui
saluran atau channel. Saluran ini terbentuk dari protein transmembran,
berupa pori dengan diameter tertentu yang memungkinkan molekul
dengan diameter lebih kecil dari pori tersebut untuk melaluinya
c. Difusi difasilitasi (fasiliated difusion). menggunakan protein pembawa
atau transporter untuk dapat menembus membrane karena tidak dapat
menembus membrane secara langsung
23. Krenasi adalah kontraksi atau pembentukan nokta tidak normal di sekitar pinggir sel setelah
dimasukkan ke dalam larutan hipertonik, karena kehilangan air melalui osmosis. Secara etimologi,
krenasi berasal dari bahasa Latin crenatus.
Krenasi terjadi karena lingkungan hipertonik, (sel memiliki larutan dengan konsentrasi yang lebih
rendah dibandingkan larutan di sekitar luar sel), osmosis (difusi air) menyebabkan pergerakan air
keluar dari sel, menyebabkan sitoplasma berkurang volumenya. Sebagai akibatnya, sel mengecil.
Krenasi juga disebabkan karena kekurangan air sebagai akibat dari eksosmosis.
Eksosmosis yaitu keluarnya air di dalam sel jika konsentrasi larutan di luar sel tinggi.
Plasmolisis merupakan dampak dari peristiwa osmosis.
Jika sel tumbuhan diletakkan di larutan garam terkonsentrasi (hipertonik), sel
tumbuhan akan kehilangan air dan juga tekanan turgor, menyebabkan sel tumbuhan
lemah. Tumbuhan dengan sel dalam kondisi seperti ini layu. Kehilangan air lebih
banyak akan menyebabkan terjadinya plasmolisis: tekanan terus berkurang sampai di
suatu titik di mana protoplasma sel terkelupas dari dinding sel, menyebabkan adanya
jarak antara dinding sel dan membran.