SlideShare una empresa de Scribd logo
1 de 10
MAKALAH BIOKIMIA METABOLISME PROTEIN DAN
    ASAM AMINO




                                          BAB I
                                      PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

           Protein berasal dari bahasa Yunani yaitu Protos yang berati “yang paling utama”.
   Protein     adalah senyawa     organik kompleks    berbobot    molekul    tinggi    yang
   merupakan polimer darimonomer-monomer Asam amino yang dihubungkan satu sama lain
   dengan ikatan                   peptida.                 Molekul                  Protein
   mengandung karbon (C), hidrogen (H), oksigen (O), nitrogen (N) dan kadang kala sulfur (S)
   serta fosfor (P).

          Protein berfungsi sebagai zat utama pembentuk dan pertumbuhan tubuh. Sebagai zat
   utama pembentuk maksudnya Protein merupakan zat utama pembentuk sel-sel tubuh dan
   digunakan sebagai sumber energi jika berkurang karbohidrat dan lemak di dalam tubuh.
   Kebanyakan Protein merupakanenzim atau subunit enzim.
          Asam amino merupakan unit pembangun Protein yang dihubungkan melalui ikatan
   peptida pada setiap ujungnya. Protein tersusun dari atom C, H, O, dan N, serta kadang-
   kadang P dan S. Dari keseluruhan Asam amino yang terdapat di alam hanya 20 Asam amino
   yang yang biasa dijumpai pada protein. Tidak semua Asam amino terdapat di dalam molekul
   Protein, karena memiliki tugas lain

          Sama halnya dengan proses metabolisme pada komponen lain, pada metabolisme
   Protein dan Asam amino juga terjadi anabolisme dan katabolisme yang juga membutuhkan
   peranan enzim. Sehingga kita harus tahu bagaimana proses metabolisme dari Protein dan
   Asam amino. Maka dari itu kami menyusun makalah ini yang di dalamnya kami berusaha
   memaparkan dan menjelaskan secara rinci, bagaimana proses metabolisme Protein dan Asam
   amino. Sehingga para pembaca dapat memahami secara jelas proses metabolisme Protein dan
   Asam amino.

1.2 Rumusan Masalah
       Adapun rumusan masalah yang kami angkat untuk di bahas pada makalah kami ini adalah
    sebagai berikut :
1. Apa pengertian, fungsi dan sumber Protein dan Asam amino ?
2. Apa pengertian metabolisme ?
3. Bagaimana proses metabolisme Protein dan Asam amino ?
4. Bagaimana penguraian Protein dalam tubuh ?
5. Bagaimana keadaan Asam amino dalam darah ?
1.3 Tujuan Penyusunan
        Adapun tujuan yang ingin dicapai dari penyusunan makalah kami ini antara lain sebagai
    berikut :
1. Untuk menjelaskan pengertian, fungsi dan sumber Protein dan Asam amino.
2. Untuk menjelaskan pengertian metabolisme.
3. Untuk menjelaskan bagaimana proses metabolisme Protein dan Asam amino.
4. Untuk mengetahui bagaimana penguraian Protein dalam tubuh ?
5. Untuk mengetahui bagaimana keadaan Asam amino dalam darah ?

   PEMBAHASAN
   2.1 Pengertian Protein dan Asam amino
       2.1.1 Protein
          Protein adalah komponen penting atau utama bagi sel hewan atau manusia. Protein
   adalah senyawa       organik kompleks       berbobot       molekul        tinggi      yang
   merupakan polimer darimonomer-monomer asam amino yang dihubungkan satu sama lain
   dengan ikatan                  peptida.                 Molekul                    protein
   mengandung karbon, hidrogen, oksigen, nitrogen dan kadang kala sulfurserta fosfor.
          Protein merupakan salah satu dari biomolekul raksasa, selain polisakarida, lipid,
   danpolinukleotida, yang merupakan penyusun utama makhluk hidup. Selain itu, protein
   merupakan salah satu molekul yang paling banyak diteliti dalam biokimia. Protein ditemukan
   oleh Jöns Jakob Berzelius pada tahun 1838.

              Sumber Protein; makanan yang mengandung protein atau
       merupakan sumber protein antara lain sebagai berikut :
           Daging
           Ikan
           Telur
           Susu, dan produk sejenis Quark
           Tumbuhan berbji
           Suku polong-polongan
           Kentang
           Keuntungan Protein; protein memiliki peran yang penting bagi tubuh manusia
   antara lain sebagai berikut :
           Sumber energi
           Pembentukan dan perbaikan sel dan jaringan
           Sebagai sintesis hormon,enzim, dan antibodi
           Pengatur keseimbangan kadar asam basa dalam sel


               Tabel Fungsi dari protein secara terperinci adalah sebagai berikut :
             Fungsi                         Jenis                           Contoh
   Katalitik                   Enzim                            Katalase pepsin
   Struktural                  Protein struktural               Kolagen, elastin, keratin
   Motil (mekanik)             Protein kontraktil               Aktin, Myosin
   Penyimpanan                 Protein angkutan                 Kasein (susu), ovalbumin
                                                                (telur), feritin (penyimpan
                                                                besi)
   Pengangkutan                Protein angkutan                 Albumin serum (asam
lemak) hemoglobin
                                                              (oksigen)
Pengatur                      Protein hormon                  Insulin
                              enzim pengatur                  Fosfofruktokinasa
Perlindungan                  Antibodi                        Imun globulin
                              Protein penggumpal              Trombin, fibrinogen
Tanggap toksik                Protein toksin                  Toksin bisa ular, toksin
                                                              bakteri (bortulisme, difteri)

        Protein menyusun ¾ zat padat tubuh yaitu otot, enzim, protein plasma, antibodi,
hormon. Protein merupakan rangkaian asam amino dengan ikatan peptide. Banyak protein
terdiri ikatan komplek dengan fibril → protein fibrosa. Macam protein fibrosa: kolagen
(tendon, kartilago, tulang); elastin (arteri); keratin (rambut, kuku); dan aktin-miosin. Macam
protein yaitu :

       Peptide: 2 – 10 asam amino
       Polipeptide: 10 – 100 asam amino
       Protein: > 100 asam amino
       Antara asam amino saling berikatan dengan ikatan peptide
       Glikoprotein: gabungan glukose dengan protein
       Lipoprotein: gabungan lipid dan protein.

        Rantai polipeptida melipat sedemikian rupa memben-tuk suatu struktur yang khas
(konformasi) di dalam protein. Konformasi tersebut merupakan bentuk tiga dimensi suatu
protein yang membentuk struktur protein. Terdapat empat struktur pada protein: struktur
pri-mer, sekunder, tersier, dan ada yang berbentuk quar-terner.
        Struktur protein primer adalah suatu urutan linier asam amino yang bergabung
melaluiikatan peptida. Struktur sekunder dari suatu protein meliputi suatu pelipatan pada
rantai polipeptida. Secara umum ada dua bentuk umum dari struktur sekunder yaitu α-
helix dan β-pleated sheet (konformasi β). Bentuk α-helix adalah silindris, terjadi karena
adanya ikatan hidrogen yang parallel sepanjang sumbu helixnya. Pada tipe konformasi β,
ikatan hidrogen terbentuk diantara rantai polipeptida yang berdekatan atau berdampingan
secara parallel atau anti parallel.



       Gambar 1. Struktur Protein (a) Primer (b) sekunder (α – helix ).



       Struktur tersier protein adalah bentuk atau susunan tiga dimensi dari semua asam
amino di dalam polipeptida. Bentuk protein secara alamiah atau bentuk protein aktif berada
dalam bentuk struktur tersier yang ditentukan oleh banyak ikatan non kovalen. Jika suatu
protein terdiri dari dua atau lebih polipeptida dinamakan struktur quarterner. Hemoglobin
pada sel darah merah manusia terdiri atas 4 rantai polipeptida maka dinama-kan sebagai
struktur quarterner. Masing-masing subunit poli-peptida dapat dihubungkan dengan ikatan
kovalen (misalnya ikatan disulfide) atau ikatan non kovalen (interaksi elektro-statik, ikatan
hidrogen, atau interaksi hidrofobik).
Gambar 2. a. Struktur Tersier Protein, b. Struktur Quarterner Protein Hemoglobin
            Kebanyakan protein merupakan enzim atau subunit enzim. Suatu protein merupakan
     untaian dari asam amino yang saling berikatan melalui suatu ikatan peptida. Ikatan peptida
     merupakan suatu ikatan kovalen antara gugus α-amino dari suatu asam amino dengan gugus
     α-karboksilat dari asam amino lainnya. Ketika dua asam amino bergabung dengan satu ikatan
     peptida maka dinamakandipeptida. Penambahan sejumlah asam amino menghasilkan rantai
     yang panjang dari gabungan asam-asam amino yang dinamakan oligopeptida (mengandung
     sampai 25 residu asam amino) dan polipeptida (mengandung > 25 residu asam amino).

          2.1.2 Asam Amino
             Asam amino adalah asam karboksilat yang mempunyai gugus amino. Berdasarkan
     biosintesis Asam amino tebagi dua jenis Asam amino yaitu :
-     Essential : Histidin, Isoleusin, Leusin, Lysin, Metionin, Fenilalanin, Treonin, Triftofan,
     Valin.
-     Nonessential : Alanin, Arginin, Asparagin, Asam aspartat, Cysteine, Asam glutamat,
     Glutamine, Glycine, Proline, Serine, Tyrosine, Hydroxylysine, Hydroxyproline.
     Asam amino essential adalah asam amino yang tidak dapat di sintesis oleh tubuh dan berasal
     dari makanan yang kita makan. Sedangkan asam amino non essential adalah asam amino
     yang dapat disintesis oleh tubuh dan yang berasal dari tubuh.

   Sumber asam amino :
1. Protein dalam makanan
2. Proses synthesa asam amino nonessential
   (transaminasi terhadap metabolite)
3. Degradasi protein tubuh.

     Kegunaan asam amino :
1.   Membentuk protein yang dibutuhkan
2.   Membentuk glukosa
3.   Membentuk badan-badan keton, dll
4.   Menghasilkan energy
5.   Membentuk molekul nonprotein (derivat asam amino).

     2.2 Pengertian Metabolisme
             Matabolisme adalah segala proses kimia yang terjadi di dalam tubuh makhluk hidup.
     Proses metabolisme terbagi menjadi dua yaitu Anabolisme dan Katabolisme. Anabolisme
     adalah proses sintesis molekul kimia kecil menjadi besar yang mebutuhkan energi (ATP),
     katabolisme adalah proses penguraian molekul besar menjadi molekul kecil yang melepaskan
     energi (ATP).

2.3 Proses Metabolisme Protein dan Asam amino
            Proses metabolisme protein dimulai dari proses pencernaan di mulut sampai di usus
    halus, dilanjutkan dengan proses metabolisme asam amino. Yaitu sebagian besar zat makanan
    yang mengandung protein dipecahkan menjadi molekul-molekul yang lebih kecil terlebih
    dahulu sebelum diabsorpsi dari saluran pencernaan. Protein diabsorpsi di usus halus dalam
    bentuk asam amino → masuk darah. Dalam darah asam amino disebar keseluruh sel untuk
    disimpan. Didalam sel asam amino disimpan dalam bentuk protein (dengan menggunakan
    enzim). Hati merupakan jaringan utama untuk menyimpan dan mengolah protein
Perubahan kimia dalam proses pencernaan dilakukan dengan bantuan enzim-enzim
saluran pencernaan yang mengkatalisis hidrolisis protein menjadi asam amino. Berikut proses
pencernaan protein :
       Zat makanan yang mengandung protein masuk ke dalam mulut
                            Proses mengunyah

      Masuk ke dalam lambung
 Enzim pepsin bersama HCl mengubah protein asli menjadi proteosa dan pepton yang masih
                       merupakan derivat proteinyang agak besar.

  Isi lambung (kimus) yang konsistensinya kental seperti rum susu, secara intermitten
                   masuk ke dalam duodenum melalui spinkter pilorus
Sekresi pankreas dan empedu yang sangat basa menetralkan asam dalam kimus → pH
menjadi alkali (perlu untuk aktivitas enzim berikutnya).

 Getah pankreas yang mengandung enzim tripsin & kimotripsin → mengubah protein asli,
                       proteosa dan pepton menjadi polipeptida

     Getah pankreas yang juga mengandung enzim peptidase:
     -Karboksipeptidase
   →menghidrolisis ikatan peptida terminal           Peptida yang
        pada ujung karboksil rantai polipeptida             lebih rendah
     -Aminopeptidase & Dipeptidase
        →memecahkan ikatan peptida terminal                 Asam amino
        pada ujung amino bebas rantai polipeptida           bebas



                        Isi duodenum terus masuk ke dalam usus

  Getah usus yang disekresi oleh kelenjar Brunner & Lieberkuhn juga mengandung enzim
                              aminopeptidase & dipeptidase



  Proses hidrolisis peptida akan terus berlanjut sampai protein makanan hampir seluruhnya
                          berubah menjadi asam amino penyusunya



                      Asam amino di absorpsi oleh mukosa usus halus

                       Asam amino masuk ke dalam sirkulasi darah

       Protein dalam makanan dicerna dalam lambung dan usus di katabolisme menjadi
asam amino yang diabsorbsi dan dibawa oleh darah. Asam amino dalam darah di bawa ke
hati menjadi asam amino dalam hati (ekstra sel), kemudian asam amino tersebut ada yang di
simpan dalam hati (intra sel) dan sebagian dibawa oleh darah ke jaringan-jaringan tubuh.
Asam amino yang dibawa ke hati dikatakan ekstra sel karena sebagian asam amino
    dalam hati ini kemudian akan dibawa sebagian keluar dari sel atau menuju ke seluruh
    jaringan tubuh yang membutuhkan. Setelah masuk ke jaringan-jaringan tubuh asam amino ini
    akan masuk ke sel-sel tubuh (asam amino dalam sel).

           Dan sebagiannya lagi tetap didalam hati (intra sel) sebagai cadangan protein dalam
    tubuh, bila tubuh kekurangan protein maka asam amino ini diubah menjadi protein dan
    sebaliknya jika tubuh membutuhkan asam amino dari dalam tubuh maka protein di rombak
    kembali menjadi asam amino. Dan asam amino ini juga berfungsi membentuk senyawa N
    lain yang berfungsi untuk pembentukan sel-sel tubuh, senyawa nitrogen ini merupakan
    bagian utama dari semu protein, enzim, dan proses metabolik yang disertakan pada sintesa
    dan perpindahan energi.

           Keseimbangan nitrogen tubuh dikatakan positif bila n masuk tubuh > n yg keluar dari
    tubuh berarti sintesis protein > katabolismenya, terjadi misalnya pada masa penyembuhan,
    masa pertumbuhan, masa hamil keseimbangan nitrogen yg negatif berarti katabolisme protein
    > sintesisnya, terjadi misalnya pada waktu kelaparan, sakit keseimbangan nitrogen yg
    setimbang terdapat pada orang dewasa normal dan sehat.

           Bila ada kelebihan asam amino dari jumlah yang digunakan maka asam amino diubah
    menjadi asam keto. Proses perubahan tersebut terjadi dalam siklus asam sitrat. Atau diubah
    mejadi urea. Berikut proses perubahan asam amino menjadi asam keto dalam siklus sitrat.

            Asam amino yang dibuat dalam hati atau dihasilkan dari proses katabolisme protein
    dalam hati, dibawa oleh darah kedalam jaringan untuk digunakan. Proses anabolisme dan
    katabolisme terjadi dalam hati dan jaringan. Asam amino yang terdapat dalam darah berasal
    dari tiga sumber yaitu:
-    Absorbsi melalui dinding usus
-    Hasil katabolisme protein dalam sel
-    Hasil anabolisme asam amino dalam sel


    P
    rotein
    dalam
    makanan
    Asam Amino
    A. A dalam darah
    A.A. dl
    HATI
    (ektrasel)
    A.A.
    Dalam
    darah
    A. A. dl Hati
    (intra sel)
    PROTEIN
    Senyawa N lain
    A. A. ektra sel
    A. A. intra sel
    PROTEIN
    A. Keto
    Asam lemak
S
   urea
   S
   ik.
    A. Sitrat
   A. Keto
   NH3
   pencernaan
   absorbsi



   2.4 Penguraian Protein dalam Tubuh
            Manusia melakukan pergantian protein tubuh sebanyak 1-2 % dari total protein
   tubuh, khususnya protein otot. Dari total asam amino yang dihasilkan melalui proses
   tersebut sebanyak 75-80% digunakan kembali untuk sintesis protein baru, sedangkan 20-
   25% sisanya akan membentuk Urea.
           Jika jumlah protein terus meningkat maka protein sel dipecah jadi asam amino untuk
   dijadikan energi atau disimpan dalam bentuk lemak. Pemecahan protein jadi asam amino
   terjadi di hati dengan proses; deaminasi atau transaminasi. Deaminasi; proses pembuangan
   gugus amino dari asam amino dalam bentuk urea. Transaminasi; proses perubahan asam
   amino menjadi asam keto. Deaminasi maupun transaminasi merupakan proses perubahan
   protein → zat yang dapat masuk kedalam siklus Krebs. Pemecahan protein dalam tubuh yaitu
   sebagai berikut :
a. Transaminasi; alanin + alfa-ketoglutarat → piruvat + glutamat
b. Diaminasi; asam amino + NAD+ → asam keto + NH3.
           Amonia (NH3) merupakan racun bagi tubuh yang dapat meracuni otak sehingga
   menjadi coma, tetapi tidak dapat dibuang oleh ginjal, sehingga harus diubah dahulu jadi urea
   (di hati), agar dapat dibuang oleh ginjal. Namun jika hati ada kelainan (sakit) maka proses
   perubahan NH3 menjadi urea terganggu dan akan menimbulkan penumpukan NH3 dalam
   darah yang disebut uremia. Berikut siklus urea untuk pengeluaran NH3 dari dalam tubuh.



           Asam amino yang berlebih akan diuraikan dan tidak disimpan. Untuk
   mempertahankan kesehatan, seorang dewasa membutuhkan 30-60 gram protein setiap hari.
   Mutu protein ditentukan dari kelengkapan asam aminonya, jika ada asam amino yang
   terserap melalui proses pencernaan dan penyerapan namun asam amino tersebut tidak
   dibutuhkan di dalam tubuh maka asam amino yang bersangkutan akan segera diuraikan
   menjadi urea. Karena itu kelebihan konsumsi protein (asam amino) yang berlebih tidak
   akan memberikan manfaat apapun.
           Dalam tubuh protein mengalami perubahan tertentu dengan kecepatan yang berbeda
   untuk tiap protein karene untuk tiap protein memiliki panjang dan urutan asam amino yang
   berbeda. Ada tiga kemungkinan mekanisme pengubahan protein yaitu :
1. Sel mati, komponennya mengalami proses katabolisme dan dibentuk sel baru.
2. Masing-masing protein mengalami proses katabolisme dan terjadi sintesis protein baru, tanpa
   ada sel mati.
3. Protein dikeluarkan dari dalam sel, kemudian diganti dengan sintesis protein baru.

   Protein dalam makanan diperlukan untuk menyediakan asam amino yang akan digunakan
   untuk memproduksi senyawa Nitrogen yang lain, untuk mengganti N yang telah dikeluarkan
dari tubuh dalam bentuk urea. Adapun enzim yang berperan dalam penguraian protein adalah
   : Enzim Protease intrasel berperan dalam menghidrolisis ikatan peptida internal protein
   sehingga terjadi pelepasan peptida yang kemudian akan diuraikan menjadi asam amino
   bebas oleh enzim peptidase. Enzim-enzim lain yang bertugas menguraikan asam amino
   menjadi unit-unit asam amino adalah enzim endopeptidase, aminopeptidase dan
   karboksipeptidase

   2.5 Asam Amino dalam Darah
           Banyaknya asam amino dalam darah tergantung pada keseimbangan antara
   pembentukan asam amino dan pengunaannya. Pada proses pencernaan makanan, protein
   diubah menjadi asam amino oleh beberapa reaksi hidrolisis serta enzim yang bersangkutan.
   Enzim-enzim tersebut adalah pepsin, tripsin, kimotripsin, karboksi peptidase, amino
   peptidase, dipeptidase, dan tripeptidase.
           Dalam keadaan puasa [asam amino] dalam darah biasanya sekitar 3,5 – 5 mg / 100 ml
   darah. Dan akan meningkat segera setelah buka puasa sekitar 5-10 mg/ 100 ml darah.
   Kemudian turun kembali setelah 4-6 jam. Jumlah [asam amino] dalam jaringan kira-kira 5-10
   kali lebih besar daripada dalam darah.

   2.6 Kelainan Metabolisme Protein
           Metabolisme adalah proses pengolahan (pembentukan dan penguraian) zat -zat yang
   diperlukan oleh tubuh agar tubuh dapat menjalankan fungsinya. Gangguan metabolisme
   protein menyebabkan ketidakseimbangan zat-zat dalam tubuh.protein merupakan sumber
   energi bagi tubuh.
           Salah satu penyakit akibat gangguan metabolisme protein dijelaskan dengan
   ditemukannya penyakit yang terjadi karena kekurangan protein. Kekurangan protein hampir
   selalu disertai dengan kekurangan energi. Hubungan antara kekurangan protein dan energi
   dapat tejadi karena protein merupakan salah satu sumber utama pengahasil energi. Jika dalam
   makanan yang kita makan kurang mengandung kurang mengandung energi maka tubuh akan
   mengambil protein lebih banyak untuk menjadi energi. Ini berarti protein dalam tubuh akan
   semakin berkurang. Penyakit yang terjadi karena kekurangan energy dan protein ini biasa
   disebut dengan penyakit Kurang Energi Protein (KEP).
           Penyakit ini ditemukan pada anak-anak atau ibu hamil. Penyakit KEP ini juga dapat
   menyerang rang dewasa. Misalnya pada orang yang mengalami kelaparan dalam waktu yang
   lama atau menderita penyakit kronis. Namun pada umumnya penyakit terjadi pada anak-anak
   antara usia 2-5 tahun, ketika mereka berhenti minum ASI dan menerima makanan tambahan.
   Yang kurang mengandung protein atau tidak sama sekali.Ketika penyakit KEP ini menyerang
   seorang anak, maka akan mucul gejala-gejala seperti kekurangan energi ( Marasmus ) dan
   kekurangan protein ( Kwashiorkor ).
           Pada penderita Marasmus pertumbuhan penderita/anak yaitu berat badan dan tinggi
   badan terganggu, penderita sangat kurus, adanya perbesaran hati, kulit tampak keriput, pada
   bagian muka terdapat kulit yang berlipat-lipat sehingga muka anak seperti muka orang tua
   yang sudah keriput, mudah terserang diare, infeksi saluran pernapasan dan batuk rejan. Pada
   penderita Kwashiorkor ciri-ciri yang terjadi adalah adanya gangguan pada pertumbuhan
   berat badan dan tinggi badan, lemah, kurus, apatis, kulit tampak kering, rambut tipis atau
   jarang, kehilangan nafsu makan, diare, adanya perbesaran pada hati, dan anemia.
           Defisiensi protein terjadi pada pemasukan protein kurang → kekurangan kalori, asam
   amino, mineral, dan faktor lipotropik. Akibatnya :
 Pertumbuhan tubuh
 Pemeliharaan jaringan tubuh
 Pembentukkan zat anti dan serum protein akan terganggu.
 Penderita mudah terserang penyakit infeksi, perjalanan infeksi berat, luka sukar sembuh dan
   mudah terserang penyakit hati akibat kekurangan faktor lipotropik.

   Ada lagi 2 penyakit akibat gangguan metabolism protein yaitu
         1. Hipoproteinemia. Disebabkan karena beberapa hal tersebut :
 Exkresi protein darah berlebihan melalui air kemih
 Pembentukan albumin terganggu spt pada penyakit hati
 Absorpsi albumin berkurang akibat kelaparan atau penyakit usus, juga pada penyakit ginjal

          2. Hipo dan Agammaglubulinemia
          Ada 3 jenis :
a. Hipoagammaglobulinemia kongenital
 Penyakit herediter, terutama anak laki-laki antara 9 – 12 thn
 Mudah terserang infeksi. Kematian sering terjadi akibat infeksi
 Plasma darah tidak mengandung gamma protein
 Dapat terjadi penyakit hipersensitivas (ex: penyakit artritis) karena tubuh tidak dapat
   membentuk Ig.

b. Hipo/ (a) gammaglobulinemia didapat Pada pria dan wanita pada semua usia ditandai
   dengan:
   Penderita mudah terkena infeksi
   Terjadi hiperplasi konpensatorik sel retikulum → mengakibatkan limfadenopathi dan
   splenomegali

c.   Hipoagammaglobulinemia sementara
     Hanya ditemukan pada bayi
     Merupakan peralihan pada waktu gamma globulin yang didapat dari ibu habis dan anak
     harus membentuk gamma globulin sendiri

            Penyakit karena kelebihan metabolisme protein tidak ditemukan secara langsung tapi
     kelbihan produksi protein dapat disebaban karena gangguan kerja insulin. Seperti misalnya
     diabetes mellitus, dan diabetes insipidus.

     KESIMPULAN DAN SARAN
     3.1 Kesimpulan
              Protein adalah komponen penting atau utama bagi sel hewan atau manusia. Protein
     adalahsenyawa         organik kompleks       berbobot       molekul        tinggi     yang
     merupakan polimer dari monomer-monomerasam amino yang dihubungkan satu sama lain
     dengan ikatan peptida. Fungsi dari protein adalah sebagai zat utama pembentuk dan
     pertumbuhan tubuh, sedangkan asam amino sebagai komponen protein.
             Proses metabolisme protein dimulai dari proses pencernaan di mulut sampai di usus
     halus, dilanjutkan dengan proses metabolisme asam amino. Protein diabsorpsi di usus halus
     dalam bentuk asam amino → masuk darah. Dalam darah asam amino disebar keseluruh sel
     untuk disimpan. Didalam sel asam amino disimpan dalam bentuk protein (dengan
     menggunakan enzim). Semua proses tersebut dibantu oleh enzim.
             Jika jumlah protein terus meningkat maka protein sel dipecah jadi asam amino, yang
     terbagi menjadi dua proses; deaminasi atau transaminasi. Deaminasi; proses pembuangan
gugus amino dari asam amino dalam bentuk urea. Transaminasi; proses perubahan asam
     amino menjadi asam keto.
             Banyaknya atau keadaan asam amino dalam darah tergantung pada keseimbangan
     antara pembentukan asam amino dan pengunaannya. Jika asam amino yang dibentuk banyak
     maka asam amino yang terdapat dalam darah juga banyak.
             Penyakit yang ditimbulkan karena gangguan metabolisme protein adalah penyakit
     kurang energy dan protein, Hipoproteinemia, Hipo dan Agammaglubulinemia, diabetes
     mellitus dan diabetes insipidus.

      DAFTAR PUSTAKA
Adi, Nur. 2011. Penuntun Praktikum Biokimia. Makassar: Poltekkes Kemenkes RI Makassar
      Jurusan Analis Kesehatan.
      Colby. 1992. Ringkasan Biokimia Harper, Alih Bahasa: Adji Dharma. Jakarta: EGC
      Harjasasmita. 1996. Ikhtisar Biokimia dasar B. Jakarta: FKUI
Harper, et al. 1980. Biokimia (Review of Physiological Chemistry). Edisi 17. Jakarta: EGC.
Hart, Harold. 1983. Kimia Organik. Jakarta: Erlangga.
      Poedjiadi, Supriyanti. 2007. Dasar-dasar Biokimia. Bandung: UI Press
      Toha. 2001. Biokimia, Metabolisme Biomolekul. Bandung: Alfabeta
      Wirahadikusumah. 1985. Metabolisme Energi, Karbohidrat dan Lipid. Bandung: ITB
      www.google.com

Más contenido relacionado

La actualidad más candente

Vitamin dan Mineral (Ainur & Andika)
Vitamin dan Mineral (Ainur & Andika)Vitamin dan Mineral (Ainur & Andika)
Vitamin dan Mineral (Ainur & Andika)
Ainur
 
Asam amino, peptida, protein
Asam amino, peptida, proteinAsam amino, peptida, protein
Asam amino, peptida, protein
Nursa'id Fitria
 
Sistem homeostatis tubuh
Sistem homeostatis tubuhSistem homeostatis tubuh
Sistem homeostatis tubuh
ImaaELF
 

La actualidad más candente (20)

Vitamin dan Mineral (Ainur & Andika)
Vitamin dan Mineral (Ainur & Andika)Vitamin dan Mineral (Ainur & Andika)
Vitamin dan Mineral (Ainur & Andika)
 
Enzim
EnzimEnzim
Enzim
 
Asam amino, peptida, protein
Asam amino, peptida, proteinAsam amino, peptida, protein
Asam amino, peptida, protein
 
Vitamin
VitaminVitamin
Vitamin
 
METABOLISME PROTEIN
METABOLISME PROTEINMETABOLISME PROTEIN
METABOLISME PROTEIN
 
Laporan Uji Karbohidrat - Biokimia
Laporan Uji Karbohidrat - BiokimiaLaporan Uji Karbohidrat - Biokimia
Laporan Uji Karbohidrat - Biokimia
 
PPT PROTEIN
PPT PROTEINPPT PROTEIN
PPT PROTEIN
 
Lipid
LipidLipid
Lipid
 
Biokimia Glikolisis
Biokimia GlikolisisBiokimia Glikolisis
Biokimia Glikolisis
 
Ppt. sel
Ppt. selPpt. sel
Ppt. sel
 
Sistem homeostatis tubuh
Sistem homeostatis tubuhSistem homeostatis tubuh
Sistem homeostatis tubuh
 
Makalah protein
Makalah proteinMakalah protein
Makalah protein
 
Chapter 1. karbohidrat
Chapter 1. karbohidratChapter 1. karbohidrat
Chapter 1. karbohidrat
 
Metabolime protein
Metabolime proteinMetabolime protein
Metabolime protein
 
Sintesis protein
Sintesis proteinSintesis protein
Sintesis protein
 
Vitamin kel 2
Vitamin kel 2Vitamin kel 2
Vitamin kel 2
 
Laporan praktikum uji protein (dg uji biuret)
Laporan praktikum uji protein (dg uji biuret) Laporan praktikum uji protein (dg uji biuret)
Laporan praktikum uji protein (dg uji biuret)
 
karbohidrat
karbohidratkarbohidrat
karbohidrat
 
Biokimia - HORMON
Biokimia - HORMONBiokimia - HORMON
Biokimia - HORMON
 
Penyakit Akibat Gangguan Metabolisme Karbohidrat
Penyakit Akibat Gangguan Metabolisme KarbohidratPenyakit Akibat Gangguan Metabolisme Karbohidrat
Penyakit Akibat Gangguan Metabolisme Karbohidrat
 

Destacado

Destacado (6)

Italy and agriculture
Italy and agricultureItaly and agriculture
Italy and agriculture
 
News letter vol
News letter vol News letter vol
News letter vol
 
2006gar
2006gar2006gar
2006gar
 
73991624 pengendalian-hayati-gulma
73991624 pengendalian-hayati-gulma73991624 pengendalian-hayati-gulma
73991624 pengendalian-hayati-gulma
 
Sample report telecom industry
Sample report telecom industrySample report telecom industry
Sample report telecom industry
 
Makalah peranan mikroorganisme dalam bidang pertanian
Makalah peranan mikroorganisme dalam bidang pertanianMakalah peranan mikroorganisme dalam bidang pertanian
Makalah peranan mikroorganisme dalam bidang pertanian
 

Similar a Makalah biokimia metabolisme protein dan asam amino

KIMIA_Protein_Cici Awarti_1A.pptx
KIMIA_Protein_Cici Awarti_1A.pptxKIMIA_Protein_Cici Awarti_1A.pptx
KIMIA_Protein_Cici Awarti_1A.pptx
Marniati7
 
Protein alam yang bermanfaat
Protein alam yang bermanfaatProtein alam yang bermanfaat
Protein alam yang bermanfaat
Reskiani Embatau
 
MAKALAH_PROTEIN PERNJELASAN TERKAIT PENGERTIAN PROTEIN, KANDUNGANNYA.doc
MAKALAH_PROTEIN PERNJELASAN TERKAIT PENGERTIAN PROTEIN, KANDUNGANNYA.docMAKALAH_PROTEIN PERNJELASAN TERKAIT PENGERTIAN PROTEIN, KANDUNGANNYA.doc
MAKALAH_PROTEIN PERNJELASAN TERKAIT PENGERTIAN PROTEIN, KANDUNGANNYA.doc
Latifahhusni
 
Chapter 2. protein
Chapter 2. proteinChapter 2. protein
Chapter 2. protein
Asyifa Robiatul adawiyah
 
kimiaprotein-130207031847-phpapp02.pdf
kimiaprotein-130207031847-phpapp02.pdfkimiaprotein-130207031847-phpapp02.pdf
kimiaprotein-130207031847-phpapp02.pdf
ejja3
 

Similar a Makalah biokimia metabolisme protein dan asam amino (20)

KIMIA_Protein_Cici Awarti_1A.pptx
KIMIA_Protein_Cici Awarti_1A.pptxKIMIA_Protein_Cici Awarti_1A.pptx
KIMIA_Protein_Cici Awarti_1A.pptx
 
Metabolisme Protein
Metabolisme Protein Metabolisme Protein
Metabolisme Protein
 
PROTEIN - KELOMPOK 12
PROTEIN - KELOMPOK 12PROTEIN - KELOMPOK 12
PROTEIN - KELOMPOK 12
 
Protein biokimia
Protein biokimiaProtein biokimia
Protein biokimia
 
Pengertian protein
Pengertian proteinPengertian protein
Pengertian protein
 
Pengertian protein
Pengertian proteinPengertian protein
Pengertian protein
 
PROTEIN
PROTEIN PROTEIN
PROTEIN
 
ASAM AMINO & PROTEIN-BIOMOLEKUL
ASAM AMINO & PROTEIN-BIOMOLEKULASAM AMINO & PROTEIN-BIOMOLEKUL
ASAM AMINO & PROTEIN-BIOMOLEKUL
 
Protein alam yang bermanfaat
Protein alam yang bermanfaatProtein alam yang bermanfaat
Protein alam yang bermanfaat
 
MAKALAH_PROTEIN PERNJELASAN TERKAIT PENGERTIAN PROTEIN, KANDUNGANNYA.doc
MAKALAH_PROTEIN PERNJELASAN TERKAIT PENGERTIAN PROTEIN, KANDUNGANNYA.docMAKALAH_PROTEIN PERNJELASAN TERKAIT PENGERTIAN PROTEIN, KANDUNGANNYA.doc
MAKALAH_PROTEIN PERNJELASAN TERKAIT PENGERTIAN PROTEIN, KANDUNGANNYA.doc
 
Chapter 2. protein
Chapter 2. proteinChapter 2. protein
Chapter 2. protein
 
PROTEIN.pptx
PROTEIN.pptxPROTEIN.pptx
PROTEIN.pptx
 
Protein
ProteinProtein
Protein
 
Protein
ProteinProtein
Protein
 
Protein
ProteinProtein
Protein
 
Katabolismme protein
Katabolismme proteinKatabolismme protein
Katabolismme protein
 
3 protein
3 protein3 protein
3 protein
 
kimiaprotein-130207031847-phpapp02.pdf
kimiaprotein-130207031847-phpapp02.pdfkimiaprotein-130207031847-phpapp02.pdf
kimiaprotein-130207031847-phpapp02.pdf
 
Protein ( Biokima ) STKIP Banjarmasin
Protein ( Biokima ) STKIP BanjarmasinProtein ( Biokima ) STKIP Banjarmasin
Protein ( Biokima ) STKIP Banjarmasin
 
MAKALAH METABOLISME PROTEIN.docx
MAKALAH METABOLISME PROTEIN.docxMAKALAH METABOLISME PROTEIN.docx
MAKALAH METABOLISME PROTEIN.docx
 

Makalah biokimia metabolisme protein dan asam amino

  • 1. MAKALAH BIOKIMIA METABOLISME PROTEIN DAN ASAM AMINO BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Protein berasal dari bahasa Yunani yaitu Protos yang berati “yang paling utama”. Protein adalah senyawa organik kompleks berbobot molekul tinggi yang merupakan polimer darimonomer-monomer Asam amino yang dihubungkan satu sama lain dengan ikatan peptida. Molekul Protein mengandung karbon (C), hidrogen (H), oksigen (O), nitrogen (N) dan kadang kala sulfur (S) serta fosfor (P). Protein berfungsi sebagai zat utama pembentuk dan pertumbuhan tubuh. Sebagai zat utama pembentuk maksudnya Protein merupakan zat utama pembentuk sel-sel tubuh dan digunakan sebagai sumber energi jika berkurang karbohidrat dan lemak di dalam tubuh. Kebanyakan Protein merupakanenzim atau subunit enzim. Asam amino merupakan unit pembangun Protein yang dihubungkan melalui ikatan peptida pada setiap ujungnya. Protein tersusun dari atom C, H, O, dan N, serta kadang- kadang P dan S. Dari keseluruhan Asam amino yang terdapat di alam hanya 20 Asam amino yang yang biasa dijumpai pada protein. Tidak semua Asam amino terdapat di dalam molekul Protein, karena memiliki tugas lain Sama halnya dengan proses metabolisme pada komponen lain, pada metabolisme Protein dan Asam amino juga terjadi anabolisme dan katabolisme yang juga membutuhkan peranan enzim. Sehingga kita harus tahu bagaimana proses metabolisme dari Protein dan Asam amino. Maka dari itu kami menyusun makalah ini yang di dalamnya kami berusaha memaparkan dan menjelaskan secara rinci, bagaimana proses metabolisme Protein dan Asam amino. Sehingga para pembaca dapat memahami secara jelas proses metabolisme Protein dan Asam amino. 1.2 Rumusan Masalah Adapun rumusan masalah yang kami angkat untuk di bahas pada makalah kami ini adalah sebagai berikut : 1. Apa pengertian, fungsi dan sumber Protein dan Asam amino ? 2. Apa pengertian metabolisme ? 3. Bagaimana proses metabolisme Protein dan Asam amino ? 4. Bagaimana penguraian Protein dalam tubuh ? 5. Bagaimana keadaan Asam amino dalam darah ?
  • 2. 1.3 Tujuan Penyusunan Adapun tujuan yang ingin dicapai dari penyusunan makalah kami ini antara lain sebagai berikut : 1. Untuk menjelaskan pengertian, fungsi dan sumber Protein dan Asam amino. 2. Untuk menjelaskan pengertian metabolisme. 3. Untuk menjelaskan bagaimana proses metabolisme Protein dan Asam amino. 4. Untuk mengetahui bagaimana penguraian Protein dalam tubuh ? 5. Untuk mengetahui bagaimana keadaan Asam amino dalam darah ? PEMBAHASAN 2.1 Pengertian Protein dan Asam amino 2.1.1 Protein Protein adalah komponen penting atau utama bagi sel hewan atau manusia. Protein adalah senyawa organik kompleks berbobot molekul tinggi yang merupakan polimer darimonomer-monomer asam amino yang dihubungkan satu sama lain dengan ikatan peptida. Molekul protein mengandung karbon, hidrogen, oksigen, nitrogen dan kadang kala sulfurserta fosfor. Protein merupakan salah satu dari biomolekul raksasa, selain polisakarida, lipid, danpolinukleotida, yang merupakan penyusun utama makhluk hidup. Selain itu, protein merupakan salah satu molekul yang paling banyak diteliti dalam biokimia. Protein ditemukan oleh Jöns Jakob Berzelius pada tahun 1838. Sumber Protein; makanan yang mengandung protein atau merupakan sumber protein antara lain sebagai berikut : Daging Ikan Telur Susu, dan produk sejenis Quark Tumbuhan berbji Suku polong-polongan Kentang Keuntungan Protein; protein memiliki peran yang penting bagi tubuh manusia antara lain sebagai berikut : Sumber energi Pembentukan dan perbaikan sel dan jaringan Sebagai sintesis hormon,enzim, dan antibodi Pengatur keseimbangan kadar asam basa dalam sel Tabel Fungsi dari protein secara terperinci adalah sebagai berikut : Fungsi Jenis Contoh Katalitik Enzim Katalase pepsin Struktural Protein struktural Kolagen, elastin, keratin Motil (mekanik) Protein kontraktil Aktin, Myosin Penyimpanan Protein angkutan Kasein (susu), ovalbumin (telur), feritin (penyimpan besi) Pengangkutan Protein angkutan Albumin serum (asam
  • 3. lemak) hemoglobin (oksigen) Pengatur Protein hormon Insulin enzim pengatur Fosfofruktokinasa Perlindungan Antibodi Imun globulin Protein penggumpal Trombin, fibrinogen Tanggap toksik Protein toksin Toksin bisa ular, toksin bakteri (bortulisme, difteri) Protein menyusun ¾ zat padat tubuh yaitu otot, enzim, protein plasma, antibodi, hormon. Protein merupakan rangkaian asam amino dengan ikatan peptide. Banyak protein terdiri ikatan komplek dengan fibril → protein fibrosa. Macam protein fibrosa: kolagen (tendon, kartilago, tulang); elastin (arteri); keratin (rambut, kuku); dan aktin-miosin. Macam protein yaitu : Peptide: 2 – 10 asam amino Polipeptide: 10 – 100 asam amino Protein: > 100 asam amino Antara asam amino saling berikatan dengan ikatan peptide Glikoprotein: gabungan glukose dengan protein Lipoprotein: gabungan lipid dan protein. Rantai polipeptida melipat sedemikian rupa memben-tuk suatu struktur yang khas (konformasi) di dalam protein. Konformasi tersebut merupakan bentuk tiga dimensi suatu protein yang membentuk struktur protein. Terdapat empat struktur pada protein: struktur pri-mer, sekunder, tersier, dan ada yang berbentuk quar-terner. Struktur protein primer adalah suatu urutan linier asam amino yang bergabung melaluiikatan peptida. Struktur sekunder dari suatu protein meliputi suatu pelipatan pada rantai polipeptida. Secara umum ada dua bentuk umum dari struktur sekunder yaitu α- helix dan β-pleated sheet (konformasi β). Bentuk α-helix adalah silindris, terjadi karena adanya ikatan hidrogen yang parallel sepanjang sumbu helixnya. Pada tipe konformasi β, ikatan hidrogen terbentuk diantara rantai polipeptida yang berdekatan atau berdampingan secara parallel atau anti parallel. Gambar 1. Struktur Protein (a) Primer (b) sekunder (α – helix ). Struktur tersier protein adalah bentuk atau susunan tiga dimensi dari semua asam amino di dalam polipeptida. Bentuk protein secara alamiah atau bentuk protein aktif berada dalam bentuk struktur tersier yang ditentukan oleh banyak ikatan non kovalen. Jika suatu protein terdiri dari dua atau lebih polipeptida dinamakan struktur quarterner. Hemoglobin pada sel darah merah manusia terdiri atas 4 rantai polipeptida maka dinama-kan sebagai struktur quarterner. Masing-masing subunit poli-peptida dapat dihubungkan dengan ikatan kovalen (misalnya ikatan disulfide) atau ikatan non kovalen (interaksi elektro-statik, ikatan hidrogen, atau interaksi hidrofobik).
  • 4. Gambar 2. a. Struktur Tersier Protein, b. Struktur Quarterner Protein Hemoglobin Kebanyakan protein merupakan enzim atau subunit enzim. Suatu protein merupakan untaian dari asam amino yang saling berikatan melalui suatu ikatan peptida. Ikatan peptida merupakan suatu ikatan kovalen antara gugus α-amino dari suatu asam amino dengan gugus α-karboksilat dari asam amino lainnya. Ketika dua asam amino bergabung dengan satu ikatan peptida maka dinamakandipeptida. Penambahan sejumlah asam amino menghasilkan rantai yang panjang dari gabungan asam-asam amino yang dinamakan oligopeptida (mengandung sampai 25 residu asam amino) dan polipeptida (mengandung > 25 residu asam amino). 2.1.2 Asam Amino Asam amino adalah asam karboksilat yang mempunyai gugus amino. Berdasarkan biosintesis Asam amino tebagi dua jenis Asam amino yaitu : - Essential : Histidin, Isoleusin, Leusin, Lysin, Metionin, Fenilalanin, Treonin, Triftofan, Valin. - Nonessential : Alanin, Arginin, Asparagin, Asam aspartat, Cysteine, Asam glutamat, Glutamine, Glycine, Proline, Serine, Tyrosine, Hydroxylysine, Hydroxyproline. Asam amino essential adalah asam amino yang tidak dapat di sintesis oleh tubuh dan berasal dari makanan yang kita makan. Sedangkan asam amino non essential adalah asam amino yang dapat disintesis oleh tubuh dan yang berasal dari tubuh. Sumber asam amino : 1. Protein dalam makanan 2. Proses synthesa asam amino nonessential (transaminasi terhadap metabolite) 3. Degradasi protein tubuh. Kegunaan asam amino : 1. Membentuk protein yang dibutuhkan 2. Membentuk glukosa 3. Membentuk badan-badan keton, dll 4. Menghasilkan energy 5. Membentuk molekul nonprotein (derivat asam amino). 2.2 Pengertian Metabolisme Matabolisme adalah segala proses kimia yang terjadi di dalam tubuh makhluk hidup. Proses metabolisme terbagi menjadi dua yaitu Anabolisme dan Katabolisme. Anabolisme adalah proses sintesis molekul kimia kecil menjadi besar yang mebutuhkan energi (ATP), katabolisme adalah proses penguraian molekul besar menjadi molekul kecil yang melepaskan energi (ATP). 2.3 Proses Metabolisme Protein dan Asam amino Proses metabolisme protein dimulai dari proses pencernaan di mulut sampai di usus halus, dilanjutkan dengan proses metabolisme asam amino. Yaitu sebagian besar zat makanan yang mengandung protein dipecahkan menjadi molekul-molekul yang lebih kecil terlebih dahulu sebelum diabsorpsi dari saluran pencernaan. Protein diabsorpsi di usus halus dalam bentuk asam amino → masuk darah. Dalam darah asam amino disebar keseluruh sel untuk disimpan. Didalam sel asam amino disimpan dalam bentuk protein (dengan menggunakan enzim). Hati merupakan jaringan utama untuk menyimpan dan mengolah protein
  • 5. Perubahan kimia dalam proses pencernaan dilakukan dengan bantuan enzim-enzim saluran pencernaan yang mengkatalisis hidrolisis protein menjadi asam amino. Berikut proses pencernaan protein : Zat makanan yang mengandung protein masuk ke dalam mulut Proses mengunyah Masuk ke dalam lambung Enzim pepsin bersama HCl mengubah protein asli menjadi proteosa dan pepton yang masih merupakan derivat proteinyang agak besar. Isi lambung (kimus) yang konsistensinya kental seperti rum susu, secara intermitten masuk ke dalam duodenum melalui spinkter pilorus Sekresi pankreas dan empedu yang sangat basa menetralkan asam dalam kimus → pH menjadi alkali (perlu untuk aktivitas enzim berikutnya). Getah pankreas yang mengandung enzim tripsin & kimotripsin → mengubah protein asli, proteosa dan pepton menjadi polipeptida Getah pankreas yang juga mengandung enzim peptidase: -Karboksipeptidase →menghidrolisis ikatan peptida terminal Peptida yang pada ujung karboksil rantai polipeptida lebih rendah -Aminopeptidase & Dipeptidase →memecahkan ikatan peptida terminal Asam amino pada ujung amino bebas rantai polipeptida bebas Isi duodenum terus masuk ke dalam usus Getah usus yang disekresi oleh kelenjar Brunner & Lieberkuhn juga mengandung enzim aminopeptidase & dipeptidase Proses hidrolisis peptida akan terus berlanjut sampai protein makanan hampir seluruhnya berubah menjadi asam amino penyusunya Asam amino di absorpsi oleh mukosa usus halus Asam amino masuk ke dalam sirkulasi darah Protein dalam makanan dicerna dalam lambung dan usus di katabolisme menjadi asam amino yang diabsorbsi dan dibawa oleh darah. Asam amino dalam darah di bawa ke hati menjadi asam amino dalam hati (ekstra sel), kemudian asam amino tersebut ada yang di simpan dalam hati (intra sel) dan sebagian dibawa oleh darah ke jaringan-jaringan tubuh.
  • 6. Asam amino yang dibawa ke hati dikatakan ekstra sel karena sebagian asam amino dalam hati ini kemudian akan dibawa sebagian keluar dari sel atau menuju ke seluruh jaringan tubuh yang membutuhkan. Setelah masuk ke jaringan-jaringan tubuh asam amino ini akan masuk ke sel-sel tubuh (asam amino dalam sel). Dan sebagiannya lagi tetap didalam hati (intra sel) sebagai cadangan protein dalam tubuh, bila tubuh kekurangan protein maka asam amino ini diubah menjadi protein dan sebaliknya jika tubuh membutuhkan asam amino dari dalam tubuh maka protein di rombak kembali menjadi asam amino. Dan asam amino ini juga berfungsi membentuk senyawa N lain yang berfungsi untuk pembentukan sel-sel tubuh, senyawa nitrogen ini merupakan bagian utama dari semu protein, enzim, dan proses metabolik yang disertakan pada sintesa dan perpindahan energi. Keseimbangan nitrogen tubuh dikatakan positif bila n masuk tubuh > n yg keluar dari tubuh berarti sintesis protein > katabolismenya, terjadi misalnya pada masa penyembuhan, masa pertumbuhan, masa hamil keseimbangan nitrogen yg negatif berarti katabolisme protein > sintesisnya, terjadi misalnya pada waktu kelaparan, sakit keseimbangan nitrogen yg setimbang terdapat pada orang dewasa normal dan sehat. Bila ada kelebihan asam amino dari jumlah yang digunakan maka asam amino diubah menjadi asam keto. Proses perubahan tersebut terjadi dalam siklus asam sitrat. Atau diubah mejadi urea. Berikut proses perubahan asam amino menjadi asam keto dalam siklus sitrat. Asam amino yang dibuat dalam hati atau dihasilkan dari proses katabolisme protein dalam hati, dibawa oleh darah kedalam jaringan untuk digunakan. Proses anabolisme dan katabolisme terjadi dalam hati dan jaringan. Asam amino yang terdapat dalam darah berasal dari tiga sumber yaitu: - Absorbsi melalui dinding usus - Hasil katabolisme protein dalam sel - Hasil anabolisme asam amino dalam sel P rotein dalam makanan Asam Amino A. A dalam darah A.A. dl HATI (ektrasel) A.A. Dalam darah A. A. dl Hati (intra sel) PROTEIN Senyawa N lain A. A. ektra sel A. A. intra sel PROTEIN A. Keto Asam lemak
  • 7. S urea S ik. A. Sitrat A. Keto NH3 pencernaan absorbsi 2.4 Penguraian Protein dalam Tubuh Manusia melakukan pergantian protein tubuh sebanyak 1-2 % dari total protein tubuh, khususnya protein otot. Dari total asam amino yang dihasilkan melalui proses tersebut sebanyak 75-80% digunakan kembali untuk sintesis protein baru, sedangkan 20- 25% sisanya akan membentuk Urea. Jika jumlah protein terus meningkat maka protein sel dipecah jadi asam amino untuk dijadikan energi atau disimpan dalam bentuk lemak. Pemecahan protein jadi asam amino terjadi di hati dengan proses; deaminasi atau transaminasi. Deaminasi; proses pembuangan gugus amino dari asam amino dalam bentuk urea. Transaminasi; proses perubahan asam amino menjadi asam keto. Deaminasi maupun transaminasi merupakan proses perubahan protein → zat yang dapat masuk kedalam siklus Krebs. Pemecahan protein dalam tubuh yaitu sebagai berikut : a. Transaminasi; alanin + alfa-ketoglutarat → piruvat + glutamat b. Diaminasi; asam amino + NAD+ → asam keto + NH3. Amonia (NH3) merupakan racun bagi tubuh yang dapat meracuni otak sehingga menjadi coma, tetapi tidak dapat dibuang oleh ginjal, sehingga harus diubah dahulu jadi urea (di hati), agar dapat dibuang oleh ginjal. Namun jika hati ada kelainan (sakit) maka proses perubahan NH3 menjadi urea terganggu dan akan menimbulkan penumpukan NH3 dalam darah yang disebut uremia. Berikut siklus urea untuk pengeluaran NH3 dari dalam tubuh. Asam amino yang berlebih akan diuraikan dan tidak disimpan. Untuk mempertahankan kesehatan, seorang dewasa membutuhkan 30-60 gram protein setiap hari. Mutu protein ditentukan dari kelengkapan asam aminonya, jika ada asam amino yang terserap melalui proses pencernaan dan penyerapan namun asam amino tersebut tidak dibutuhkan di dalam tubuh maka asam amino yang bersangkutan akan segera diuraikan menjadi urea. Karena itu kelebihan konsumsi protein (asam amino) yang berlebih tidak akan memberikan manfaat apapun. Dalam tubuh protein mengalami perubahan tertentu dengan kecepatan yang berbeda untuk tiap protein karene untuk tiap protein memiliki panjang dan urutan asam amino yang berbeda. Ada tiga kemungkinan mekanisme pengubahan protein yaitu : 1. Sel mati, komponennya mengalami proses katabolisme dan dibentuk sel baru. 2. Masing-masing protein mengalami proses katabolisme dan terjadi sintesis protein baru, tanpa ada sel mati. 3. Protein dikeluarkan dari dalam sel, kemudian diganti dengan sintesis protein baru. Protein dalam makanan diperlukan untuk menyediakan asam amino yang akan digunakan untuk memproduksi senyawa Nitrogen yang lain, untuk mengganti N yang telah dikeluarkan
  • 8. dari tubuh dalam bentuk urea. Adapun enzim yang berperan dalam penguraian protein adalah : Enzim Protease intrasel berperan dalam menghidrolisis ikatan peptida internal protein sehingga terjadi pelepasan peptida yang kemudian akan diuraikan menjadi asam amino bebas oleh enzim peptidase. Enzim-enzim lain yang bertugas menguraikan asam amino menjadi unit-unit asam amino adalah enzim endopeptidase, aminopeptidase dan karboksipeptidase 2.5 Asam Amino dalam Darah Banyaknya asam amino dalam darah tergantung pada keseimbangan antara pembentukan asam amino dan pengunaannya. Pada proses pencernaan makanan, protein diubah menjadi asam amino oleh beberapa reaksi hidrolisis serta enzim yang bersangkutan. Enzim-enzim tersebut adalah pepsin, tripsin, kimotripsin, karboksi peptidase, amino peptidase, dipeptidase, dan tripeptidase. Dalam keadaan puasa [asam amino] dalam darah biasanya sekitar 3,5 – 5 mg / 100 ml darah. Dan akan meningkat segera setelah buka puasa sekitar 5-10 mg/ 100 ml darah. Kemudian turun kembali setelah 4-6 jam. Jumlah [asam amino] dalam jaringan kira-kira 5-10 kali lebih besar daripada dalam darah. 2.6 Kelainan Metabolisme Protein Metabolisme adalah proses pengolahan (pembentukan dan penguraian) zat -zat yang diperlukan oleh tubuh agar tubuh dapat menjalankan fungsinya. Gangguan metabolisme protein menyebabkan ketidakseimbangan zat-zat dalam tubuh.protein merupakan sumber energi bagi tubuh. Salah satu penyakit akibat gangguan metabolisme protein dijelaskan dengan ditemukannya penyakit yang terjadi karena kekurangan protein. Kekurangan protein hampir selalu disertai dengan kekurangan energi. Hubungan antara kekurangan protein dan energi dapat tejadi karena protein merupakan salah satu sumber utama pengahasil energi. Jika dalam makanan yang kita makan kurang mengandung kurang mengandung energi maka tubuh akan mengambil protein lebih banyak untuk menjadi energi. Ini berarti protein dalam tubuh akan semakin berkurang. Penyakit yang terjadi karena kekurangan energy dan protein ini biasa disebut dengan penyakit Kurang Energi Protein (KEP). Penyakit ini ditemukan pada anak-anak atau ibu hamil. Penyakit KEP ini juga dapat menyerang rang dewasa. Misalnya pada orang yang mengalami kelaparan dalam waktu yang lama atau menderita penyakit kronis. Namun pada umumnya penyakit terjadi pada anak-anak antara usia 2-5 tahun, ketika mereka berhenti minum ASI dan menerima makanan tambahan. Yang kurang mengandung protein atau tidak sama sekali.Ketika penyakit KEP ini menyerang seorang anak, maka akan mucul gejala-gejala seperti kekurangan energi ( Marasmus ) dan kekurangan protein ( Kwashiorkor ). Pada penderita Marasmus pertumbuhan penderita/anak yaitu berat badan dan tinggi badan terganggu, penderita sangat kurus, adanya perbesaran hati, kulit tampak keriput, pada bagian muka terdapat kulit yang berlipat-lipat sehingga muka anak seperti muka orang tua yang sudah keriput, mudah terserang diare, infeksi saluran pernapasan dan batuk rejan. Pada penderita Kwashiorkor ciri-ciri yang terjadi adalah adanya gangguan pada pertumbuhan berat badan dan tinggi badan, lemah, kurus, apatis, kulit tampak kering, rambut tipis atau jarang, kehilangan nafsu makan, diare, adanya perbesaran pada hati, dan anemia. Defisiensi protein terjadi pada pemasukan protein kurang → kekurangan kalori, asam amino, mineral, dan faktor lipotropik. Akibatnya :  Pertumbuhan tubuh  Pemeliharaan jaringan tubuh
  • 9.  Pembentukkan zat anti dan serum protein akan terganggu.  Penderita mudah terserang penyakit infeksi, perjalanan infeksi berat, luka sukar sembuh dan mudah terserang penyakit hati akibat kekurangan faktor lipotropik. Ada lagi 2 penyakit akibat gangguan metabolism protein yaitu 1. Hipoproteinemia. Disebabkan karena beberapa hal tersebut :  Exkresi protein darah berlebihan melalui air kemih  Pembentukan albumin terganggu spt pada penyakit hati  Absorpsi albumin berkurang akibat kelaparan atau penyakit usus, juga pada penyakit ginjal 2. Hipo dan Agammaglubulinemia Ada 3 jenis : a. Hipoagammaglobulinemia kongenital  Penyakit herediter, terutama anak laki-laki antara 9 – 12 thn  Mudah terserang infeksi. Kematian sering terjadi akibat infeksi  Plasma darah tidak mengandung gamma protein  Dapat terjadi penyakit hipersensitivas (ex: penyakit artritis) karena tubuh tidak dapat membentuk Ig. b. Hipo/ (a) gammaglobulinemia didapat Pada pria dan wanita pada semua usia ditandai dengan: Penderita mudah terkena infeksi Terjadi hiperplasi konpensatorik sel retikulum → mengakibatkan limfadenopathi dan splenomegali c. Hipoagammaglobulinemia sementara Hanya ditemukan pada bayi Merupakan peralihan pada waktu gamma globulin yang didapat dari ibu habis dan anak harus membentuk gamma globulin sendiri Penyakit karena kelebihan metabolisme protein tidak ditemukan secara langsung tapi kelbihan produksi protein dapat disebaban karena gangguan kerja insulin. Seperti misalnya diabetes mellitus, dan diabetes insipidus. KESIMPULAN DAN SARAN 3.1 Kesimpulan Protein adalah komponen penting atau utama bagi sel hewan atau manusia. Protein adalahsenyawa organik kompleks berbobot molekul tinggi yang merupakan polimer dari monomer-monomerasam amino yang dihubungkan satu sama lain dengan ikatan peptida. Fungsi dari protein adalah sebagai zat utama pembentuk dan pertumbuhan tubuh, sedangkan asam amino sebagai komponen protein. Proses metabolisme protein dimulai dari proses pencernaan di mulut sampai di usus halus, dilanjutkan dengan proses metabolisme asam amino. Protein diabsorpsi di usus halus dalam bentuk asam amino → masuk darah. Dalam darah asam amino disebar keseluruh sel untuk disimpan. Didalam sel asam amino disimpan dalam bentuk protein (dengan menggunakan enzim). Semua proses tersebut dibantu oleh enzim. Jika jumlah protein terus meningkat maka protein sel dipecah jadi asam amino, yang terbagi menjadi dua proses; deaminasi atau transaminasi. Deaminasi; proses pembuangan
  • 10. gugus amino dari asam amino dalam bentuk urea. Transaminasi; proses perubahan asam amino menjadi asam keto. Banyaknya atau keadaan asam amino dalam darah tergantung pada keseimbangan antara pembentukan asam amino dan pengunaannya. Jika asam amino yang dibentuk banyak maka asam amino yang terdapat dalam darah juga banyak. Penyakit yang ditimbulkan karena gangguan metabolisme protein adalah penyakit kurang energy dan protein, Hipoproteinemia, Hipo dan Agammaglubulinemia, diabetes mellitus dan diabetes insipidus. DAFTAR PUSTAKA Adi, Nur. 2011. Penuntun Praktikum Biokimia. Makassar: Poltekkes Kemenkes RI Makassar Jurusan Analis Kesehatan. Colby. 1992. Ringkasan Biokimia Harper, Alih Bahasa: Adji Dharma. Jakarta: EGC Harjasasmita. 1996. Ikhtisar Biokimia dasar B. Jakarta: FKUI Harper, et al. 1980. Biokimia (Review of Physiological Chemistry). Edisi 17. Jakarta: EGC. Hart, Harold. 1983. Kimia Organik. Jakarta: Erlangga. Poedjiadi, Supriyanti. 2007. Dasar-dasar Biokimia. Bandung: UI Press Toha. 2001. Biokimia, Metabolisme Biomolekul. Bandung: Alfabeta Wirahadikusumah. 1985. Metabolisme Energi, Karbohidrat dan Lipid. Bandung: ITB www.google.com