Dokumen tersebut membahas tentang sistem pernapasan pada manusia dan hewan. Pada manusia dijelaskan struktur dan fungsi organ pernapasan seperti hidung, tenggorokan, paru-paru beserta mekanisme pernapasan. Sedangkan pada hewan dijelaskan sistem pernapasan burung, reptil, ikan dan serangga beserta perbedaannya.
1. SISTEM RESPIRASI
Ega Candra Fauriza
XI IPA 3
SMAN 3 Jombang
egacandrafauriza@gmail.com
Or
085784287322
2. DAFTAR ISI
Halaman Judul Mekanisme Pernapasan
Standar Kompetensi Mekanisme Pertukaran O2 dan CO2
Kompetensi Dasar Pernapasan Dada dan Perut
Indikator Pernapasan Pada Hewan
Indikator Tambahan Kelainan atau Penyakit
Struktur dan Fungsi Organ Pernapasan Alat Bantu Pernapasan
home
3. Standar Kompetensi
Menjelaskan struktur dan fungsi organ
manusia dan hewan tertentu, kelainan
dan/atau penyakit yang mungkin terjadi
serta implikasinya pada saling temas.
4. Kompetensi Dasar
1. Menjelaskan keterkaitan antara
struktur, fungsi, dan proses serta
kelainan/penyakit yang dapat terjadi
pada sistem pernapasan pada manusia
dan hewan, seperti burung.
Struktur dan fungsi alat-alat pernapasan
Mekanisme pernapasan pada manusia
Pernapasan hewan
Kelainan dan penyakit yang terjadi
5. Indikator (IKKM)
• Menjelaskan struktur dan fungsi alat-
alat pernapasan pada manusia
• Menjelaskan mekanisme pernapasan
pada manusia
• Membedakan pernapasan dada dan perut
• Menjelaskan proses mekanisme
pertukaran oksigen dan karbon dioksida
dari alveolus ke kapiler darah atau
sebaliknya
6. Indikator Tambahan (IKKT)
• Menjelaskan adaptasi struktur paru-paru
manusia saat bernapas
• Mengidentifikasi alat-alat pernapasan dan
proses pernapasan burung
• Membedakan proses pernapasan manusia dan
burung
• Menjelaskan kelainan dan penyakit yang terjadi
• Mengenali cara-cara mencegah penyakit sistem
pernapasan
• Mendata pemanfaatan teknologi yang digunakan
untuk membantu bernapas
7. Struktur Dan Fungsi Alat
Pernapasan Manusia
• Organ-organ pernafasan Hidung
manusia terdiri dari :
– Hidung Faring
– Faring Laring
– Laring
Trakea
– Trakea
– Bronkus Bronkus
– Bronkiolus Paru-paru
– Alveolus
Gambar 1 : Organ-organ pernafasan manusia
8. Hidung
Pada permukaan rongga hidung terdapat
rambut-rambut halus dan selaput lendir
yang berfungsi untuk menyaring udara
yang masuk ke dalam rongga hidung.
9. Faring
Faring digunakan sebagai saluran
alat pernafasan. Pada manusia
faring juga digunakan sebagai
alat artikulasi bunyi. Pada Faring
juga terdapat organ seksual
sekunder pada pria atau lebih
dikenal sebagai jakun
10. Laring
Laring, atau kotak suara (voicebox),
adalah organ pada leher mamalia yang
melindungi trakea dan terlibat dalam
produksi suara. Laring mengandung pita
suara (vocal cord) dan berada pada
daerah di mana rongga atas terpisah
menjadi trakea dan esofagus. Struktur
laring umumnya terdiri dari tulang rawan
yang diikat oleh ligamen dan otot.
11. Trakea
Trakea adalah tuba yang memiliki
diameter sekitar 20-25 mm dan
panjang sekitar 10-16 cm. Trakea
terletak dari laring dan terbifurkasi
menjadi bronkus utama pada
mamalia, dan dari faring ke syring
pada burung, yang merupakan jalan
masuk udara menuju paru-paru.
12.
13. Bronkus dan Bronkiolus
Trakea bercabang dua membentuk
bronkus kanan dan kiri.Bronkus kanan
bercabang menjadi 3 bronkiolus.
Bronkus kiri bercabang menjadi 2
bronkiolus. Bronkiolus berdinding lebih
tipis dan halus
16. Mekanisme Pernapasan
Meliputi proses :
• Inspirasi : yaitu pemasukan udara ke
paru-paru
• Ekspirasi : yaitu pengeluaran udara dari
paru-paru
Proses inspirasi dan ekspirasi melibatkan
kontraksi relaksasi otot-otot tulang
rusuk dan otot diafragma.
17. Inspirasi
Mekanisme Inspirasi :
• Otot-otot interkostal
berkontraksi akibatnya tulang Tulang rusuk terangkat Udara
karena kontraksi otot masuk
rusuk terangkat. antar tulang rusuk
• Kontraksi otot interkostal
diikuti oleh kontraksi otot
diafragma.
• Akibat kontraksi kedua otot
ini, rongga dada menjadi
membesar.
• Rongga dada yang bertambah
besar menyebabkan tekanan Diaphragma berkontraksi
udara di paru-paru menjadi (turun)
kecil.
• Akibatnya udara masuk ke
dalam paru-paru. Inspirasi
18. Ekspirasi
Mekanisme Ekspirasi :
• Otot-otot interkostal Udara
berelaksasi akibatnya tulang keluar
rusuk turun.
• Relaksasi otot interkostal
diikuti oleh berelaksasinya Tulang rusuk
otot diafragma.
turun karena
otot interkostal
• Akibat relaksasi kedua otot berelaksasi
ini, rongga dada menjadi
menjadi mengecil.
• Rongga dada yang mengecil
menyebabkan tekanan udara
di paru-paru menjadi besar.
• Akibatnya udara keluar dari Diaphragma berelaksasi
dalam paru-paru ke (naik)
lingkungan.
Ekspirasi
19. Kapasitas Volume Paru-Paru
Volume tidal : banyaknya udara yang masuk
dan keluar paru-paru selama pernafasan
normal (500 ml)
Volume tidal dipengaruhi
• Berat badan seseorang
• Jenis kelamin
• Usia
• Kondisi fisik
Volume residu : Banyaknya udara yang
tertinggal di dalam paru-paru (1200 ml)
21. Pernapasan Dada
Pernapasan Dada
Udara
Udara Keluar
masuk
Tulang rusuk Tulang rusuk
terangkat karena turun karena
kontraksi otot Otot interkosta
antar tulang rusuk berelaksasn
Volume
Volume Rongga Dada
Rongga Dada Mengecil
Membesar
INSPIRASI EKSPIRASI
22. Pernapasan Perut
Pernapasan Perut
Udara
Udara Keluar
masuk
Otot Diafragma Otot Diafragma
Kontraksi, diafragma Relaksasi, Otot
mendatar Perut Kontraksi,
Volume Rongga Dada Diafragma
Membesar melengkung ke
rongga dada.
Volume rongga
dada mengecil
INSPIRASI EKSPIRASI
23. Mekanisme Pertukaran Oksigen
dan Karbon Dioksida
Di dalam Alveolus, udara yang mengandung oksigen dipertukarkan ke dalam
darah. Sedangkan karbondioksida di dalam darah dikeluarkan ke alveolus.
A. Pengikatan O2
– Alveolus memiliki O2 lebih tinggi dari pada O2 di dalam
darah.
– O2 masuk ke dalam darah melalui difusi melewati
membran alveolus
– Di dalam darah, O2 sebagian besar (98%) diikat oleh Hb
yang terdapat pada Eritrosit menjadi Oksihemoglobin
(HbO2).
– Selain diikat oleh Hb, sebagian kecil O2 larut di dalam
plasma darah (2%).
– Setelah berada di dalam darah, O2 kemudian masuk ke
jantung melalui vena pulmonalis untuk diedarkan ke
seluruh tubuh yang membutuhkan.
24. Gambar 3 : Proses pertukaran oksigen dari alveolus ke dalam darah. Dan setelah berada di darah, oksigen
dibawa ke sel-sel tubuh yang membutuhkan
25. Pengeluaran CO2
– Di jaringan, CO2 lebih tinggi dibandingkan yang ada di dalam darah.
– Ketika O2 di dalam darah berdifusi ke jaringan, maka CO2 di jaringan
akan segera masuk ke dalam darah.
– Ketika CO2 berada di dalam darah sebagian besar (70%) CO2 akan
diubah menjadi ion bikarbonat(HCO3–)
– 20% CO2 akan terikat oleh Hb pada Eritrosit.
– Sedangkan 10% CO2 lainnya larut dalam plasma darah.
– Di dalam darah, CO2 di bawa ke jantung, kemudian oleh jantung CO2
dalam darah dipompa ke paru-paru melalui arteri pulmonalis.
– Di paru-paru CO2 akan dikeluarkan dari tubuh melalui ekspirasi.
26. Gambar 3 : Proses pertukaran karbondioksida dari sel-sel jaringan ke dalam darah. Setelah berada di dalam
darah, karbondioksida di bawa ke alveolus untuk dikeluarkan.
27. Sistem Pernapasan Burung
Burung mempunyai saluran pernapasan yang terdir atas lubang hidung,
trakea, bronkus dan paru-apru. Pada bagian bawah trakea terdapat alat
suara disebut siring. Burung mempunyai alat bantu pernapasan yang
disebut pundi-pundi udara yang berhubungan dengan paru-paru. Fungsi
pundi-pundi udara antara lain untuk membantu pernapasan dan membantu
membesarkan rongga siring sehingga dapat memperkeras suara. Proses
pernapasan pada burung terjadi sebagai berikut. Jika otot tulang rusuk
berkontaksi, tulang rusuk bergerak ke arah depan dan tulang dada
bergerak ke bawah. Rongga dada menjadi besar dan tekanannya menurun.
Hal ini menyebabkan udara masuk ke dalam paru-paru dan selanjutnya
masuk ke dalam pundi-pundi udara. Pada waktu otot tulang rusuk
mengendur, tulang rusak bergerak ke arah belakang dan tulang dada
bergerak ke arah atas. Rongga dada mengecil dan tekanannya menjadi
besar, mengakibatkan udara keluar dari paru-paru. Demikian juga udara
dari pundi-pundi udara keluar melalui paru-apru. Pengambilan oksigen oleh
paru-paru terjadi pada waktu inspirasi dan ekspirasi. Pertukaran gas hanya
terjadi di dalam paru-paru.
29. Sistem Pernapasan Reptil
Reptil bernapas dengan paru-paru. Pengambilan oksigen dan
pengeluaran karbondioksida terjadi di dalam paru-paru. Keluar
masuknya udara dari dan keluar paru-paru karena adanya
gerakan-gerakan dari tulang rusuk. Saluran pernapasan terdiri
dari lubang hidung, trakea, bronkus dan paru. Katak dalam daur
hidupnya mengalami metamorfosis atau perubahan bentuk. Pada
waktu muda berupa berudu dan setelah dewasa hidup di darat.
Mula-nula berudu bernapas dengan insang luar yang terdapat di
bagian belakang kepala. Insang tersebut selalu bergetar yang
mengakibatkan air di sekitar insang selalu berganti. Oksigen yang
terlarut dalam air berdifusi di dalam pembuluh kapiler darah
yang terdapat dalam insang. Setelah beberapa waktu insang luar
ini akan berubah menjadi insang dalam dengan cara terbentuknya
lipatan kulit dari arah depan ke belakang sehingga menutupi
insang luar. Katak dewasa hidup di darat, pernapasannya dengan
paru-paru. Selain dengan paru-paru, oksigen dapat berdifusi
dalam rongga mulut yaitu melalui selaput rongga mulut dan juga
melalui kulit.
31. Sistem Pencernaan Ikan
Ikan mas bernapas dengan insang yang terdapat pada sisi kiri dan
kanan kepala. Masing-masing mempunyai empat buah insang yang
ditutup oleh tutup insang (operkulum). Proses pernapasan pada ikan
adalah dengan cara membuka dan menutup mulut secara bergantian
dengan membuka dan menutup tutup insang. Pada waktu mulut
membuka, air masuk ke dalam rongga mulut sedangkan tutup insang
menutup. Oksigen yang terlarut dalam air masuk berdifusi ke dalam
pembuluh kapiler darah yang terdapat dalam insang. Dan pada waktu
menutup, tutup insang membuka dan air dari rongga mulut keluar
melalui insang. Bersamaan dengan keluarnya air melalui insang,
karbondioksida dikeluarkan. Pertukaran oksigen dan karbondioksida
terjadi pada lembaran insang.
33. Sistem Pencernaan Serangga
Serangga mempunyai sitem pernapasan yang disebut sistem
trakea. Oksigen yang dibutuhkan oleh sel-sel tubuh untuk
oksidasi tidak diedarkan oleh darah tetapi diedarkan oleh trakea
yang bercabang-cabang ke seluruh tubuh. Cabang kecil trakea
yang menembus jaringan tubuh disebut trakeolus. Masuknya
udara untuk pernapasan tidak melalui mulut melainkan melalui
stigma (spirakel). Proses pernapasan pada serangga terjadi
sebagai berikut. Dengan adanya kontraksi otot-otot tubuh, maka
tubuh serangga menjadi mengembang dan mengempis secara
teratur. Pada waktu tubuh serangga mengembang, udara masuk
melalui stigma, selanjutnya masuk ke dalam trakea, kemudian ke
dalam trakeolus dan akhirnya masuk ke dalam sel-sel tubuh.
Oksigen berdifusi ke dalam sel-sel tubuh. Karbondioksida hasil
pernapasan dikeluarkan melalui sistem trakea juga yang akhirnya
dikeluarkan melalui stigma pada waktu tubuh serangga
mengempis.
36. Tuberculosis (TBC)
Penyebab: Penyakit TBC disebabkan oleh bakteri Mycobacterium
tuberculosis. Penyakit ini dapat menular melalui percikan ludah saat
penderita batuk.
Gejala: Batuk berdahak lebih dari tiga minggu. Dapat juga disertai
batuk yang mengeluarkan darah. Penderita akan mengalami demam
khususnya pada siang atau sore, berkeringat pada malam hari. Nafsu
makan menurun sehingga mengakibatkan badan menjadi kurus.
Pencegahan dan solusi: Bila ada teman, tetangga atau anggota keluarga
yang mengalami gejala tersebut, ada baiknya Anda menyarankan untuk
memeriksakan ke dokter untuk mengetahui apakah batuknya merupakan
penyakit TBC atau tidak. Karena kadangkala penyakit batuk sering
dianggap sepele, padahal penyakit ini dapat membunuh seseorang bila
tidak segera ditangani dan dapat menular kepada orang lain.
Pengobatan: Pengobatan untuk TBC bila sudah diketahui sejak dini
sebenarnya tidak terlalu mahal dan mudah untuk disembuhkan karena
sudah ada obat yang disediakan pemerintah. Bila diperlukan, penderita
TBC dapat juga dikarantina di tempat khusus agar tidak menularkan
penyakitnya.
37. Asma
Penyebab: Penyebab asma adalah penyempitan sementara pada saluran pernapasan
yang dapat menyebabkan penderitanya merasakan sesak napas. Penyempitan terjadi
pada pembuluh tenggorokan. Faktor keturunan sangat berperan pada penyakit ini, bila
ada orangtua atau kakek nenek yang menderita penyakit ini dapat menurun kepada anak
atau cucunya. Alergi terhadap sesuatu seperti debu, perubahan suhu, kelembaban,
gerak badan yang berlebihan atau ketegangan emosi dapat meyebabkan alergi sehingga
selaput yang melapisi pembuluh akan membengkak dan mengeluarkan lendir yang
berlebihan sehingga pembuluh menjadi sempit dan penderita sulit bernapas. Walau
serangan sesak napas dapat hilang sendiri, tetapi serangan berat bila tidak ditangani
dapat menyebabkan kematian karena penderita tidak dapat bernapas.
Gejala: Sesak napas disertai suara mengi (wheezing)
Pencegahan dan solusi: Hindari hal-hal yang dapat menyebabkan alergi pada penderita
sehingga terjadi serangan asma. Misalnya dengan membersihkan debu pada kasur,
bantal atau selimut. Hindari suhu dan kelembaban yang ekstrim, binatang piaran atau
makanan yang dapat menimbulkan alergi.
Pengobatan: Untuk mengatasi serangan asma adalah dengan menggunakan obat pelega
(bronchodilator) dengan cara dihirup. Cara lainnya adalah dengan melakukan terapi
yang akan mengajarkan bagaimana caranya rileks dan mengatur napas apabila terjadi
serangan asma. Bila penyakit asma sudah berat, dapat menggunakan obat pelega setiap
hari sampai serangan asma dapat dikontrol. Maka, dianjurkan bagi penderitanya untuk
selalu membawa obat pelega ke manapun dia pergi agar dapat segera digunakan apabila
terjadi serangan.
38. Bronkitis
Penyebab: Penyakit bronkitis karena peradangan pada bronkus
(saluran yang membawa udara menuju paru-paru). Penyebabnya
bisa karena infeksi kuman, bakteri atau virus. Penyebab lainnya
adalah asap rokok, debu, atau polutan udara.
Gejala: Batuk disertai demam atau dahak berwarna kuning bila
disebabkan oleh infeksi kuman. Sedangkan bila bersifat kronik,
batuk berdahak serta sesak napas selama beberapa bulan sampai
beberapa tahun.
Pencegahan dan solusi: Meningkatkan daya tahan tubuh
merupakan salah satu pencegahan yang dapat dilakukan.
Sedangkan untuk mencegah bronkitis kronik adalah dengan
menghentikan kebiasaan merokok juga menghindari asap rokok
agar tidak menjadi perokok pasif yang sangat berbahaya.
Pengobatan: Untuk pengobatan bila disebabkan oleh bakteri atau
kuman dapat diatasi dengan meminum antibiotik sesuai anjuran
dokter. Bila disebabkan oleh virus, biasanya digunakan obat-
obatan untuk meringankan gejala.
39. Pneumonia
Penyebab: Pneumonia merupakan infeksi yang terjadi pada
jaringan paru (parenkim) yang disebabkan oleh bakteri,
virus atau jamur. Umumnya disebabkan oleh bakteri
streptokokus (Streptococcus) dan bakteri Mycoplasma
pneumoniae.
Gejala: Batuk berdahak dengan dahak kental dan berwarna
kuning, sakit pada dada, dan sesak napas juga disertai
demam tinggi.
Pencegahan dan solusi: Selalu memelihara kebersihan dan
menjaga daya tahan tubuh tetap kuat dapat mencegah agar
bakteri tidak mampu menembus pertahanan kesehatan
tubuh. Biasakan untuk mencuci tangan, makan makanan
bergizi atau berolahraga secara teratur.
Pengobatan: Apabila telah menderita pneumonia, biasanya
disembuhkan dengan meminum antibiotik.
40. Emfisema
Penyebab: Emfisema disebabkan karena hilangnya elastisitas
alveolus. Alveolus sendiri adalah gelembung-gelembung yang
terdapat dalam paru-paru. Pada penderita emfisema, volume paru-
paru lebih besar dibandingkan dengan orang yang sehat karena
karbondioksida yang seharusnya dikeluarkan dari paru-paru
terperangkap didalamnya. Asap rokok dan kekurangan enzim alfa-1-
antitripsin adalah penyebab kehilangan elastisitas pada paru-paru
ini.
Gejala: Sesak napas dalam waktu lama dan tidak dapat disembuhkan
dengan obat pelega yang biasa digunakan penderita sesak napas.
Nafsu makan yang menurun dan berat badan yang menurun juga
biasa dialami penderita emfisema.
Pencegahan dan solusi: Menghindari asap rokok adalah langkah
terbaik untuk mencegah penyakit ini. Berhenti merokok juga sangat
penting.
41. Kanker Paru-Paru
Penyebab: Kanker telah menjadi penyakit yang mematikan, bahkan
kanker paru-paru merupakan pembunuh pertama dibandingkan kanker
lainnya. Sel tumor atau kanker yang tumbuh di paru-paru dialami oleh
penderita kanker paru-paru. Kanker dapat tumbuh di jaringan ini dan
dapat menyebar ke bagian lain. Penyebab utamanya adalah asap rokok
yang mengandung banyak zat beracun dan dihisap masuk ke paru-paru
dan telah terakumulasi selama puluhan tahun menyebabkan mutasi pada
sel saluran napas dan menyebabkan terjadinya sel kanker.
Penyebab lain adalah radiasi radio aktif, bahan kimia beracun, stres atau
faktor keturunan.
Gejala: Batuk, sakit pada dada, sesak napas, batuk berdarah, mudah
lelah dan berat badan menurun. Tetapi seperti pada jenis kanker lainnya,
gejala umumnya baru terlihat apabila kanker ini sudah tumbuh besar
atau telah menyebar.
Pencegahan dan solusi: Menghindari rokok dan asap rokok juga banyak
mengkonsumsi makanan bergizi yang banyak mengandung antioksidan
untuk mencegah timbulnya sel kanker.