SlideShare a Scribd company logo
1 of 17
TUGAS ASKEB V (KEBIDANAN KOMUNITAS)
SATUAN ACARA PENYULUHAN
GIZI PADA IBU HAMIL

KELAS C
TINGKAT/ SEMESTER: II/IV

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKES) BALI
2013
No

Nama

Alamat

Paraf
SATUAN ACARA PENYULUHAN
Topik

: Gizi Dalam Kesehatan Reproduksi

Sub Topik

: Gizi Seimbang Ibu Hamil

Sasaran

: Ibu – ibu hamil

Tempat

: Ruang Senam Hamil di Bidan Praktek Mandiri

Hari/ Tanggal : Senin, 4 Maret 2013
Waktu

: pukul 09.30 wita

A. Latar Belakang
Gizi seimbang ibu hamil adalah keadaan keseimbangan antara gizi yang diperlukan
oleh ibu hamil untuk kesehatan ibu dan pertumbuhan dan perkembangan janinnya
yang dapat dipenuhi oleh asupan gizi dari aneka ragam makanan.
Selama hamil, calon ibu memerlukan lebih banyak zat – zat gizi daripada wanita yang
tidak hamil, karena makanan ibu hamil dibutuhkan untuk dirinya dan janin yang
dikandungnya, bila makanan ibu terbatas janin akan tetap menyerap persediaan
makanan ibu sehingga ibu menjadi kurus, lemah, pucat, gigi rusak, rambut rontok, dll.
Demikian pula, bila makanan ibu kurang tumbuh kembang janin akan terganggu,
terlebih bila keadaan ibu pada masa sebelum hamil telah buruk pula. Keadaan ini
dapat mengakibatkan abortus, BBLR, bayi lahir prematur atau bahkan bayi lahir mati.
Pada saat bersalin dapat mengakibatkan persalinan lama,perdarahan, infeksi, dan
kesulitan lain yang mungkin memerlukan pembedahan. Sebaliknya, makanan yang
berlebih dapat mengakibatkan kenaikan berat badan yang berlebihan , bayi besar, dan
dapat pula terjadi pre-eklamsi ( keracunan kehamilan). Bila makanan ibu kurang
kemudian di perbaiki setelah bayi lahir, kekurangan yang dialami sewaktu dalam
kandungan tidak dapat sepenuhnya diperbaiki.

B. Tujuan
1. Tujuan Intruksional Umum
Setelah di lakukan penyuluhan kesehatan selama 25 menit, diharapkan ibu
hamil dapat mengerti dan memahami tentang berbagai kebutuhan gizi pada
ibu hamil.

2. Tujuan Instruksional Khusus
Setelah melaksanakan proses penyuluhan kesehatan selama 25 menit
diharapkan mampu :
a. Menjelaskan pengertian gizi seimbang ibu hamil
b. Menyebutkan kebutuhan gizi untuk ibu hamil
c. Menyebutkan manfaat gizi seimbang untuk ibu hamil
d. Menyebutkan dampak kekurangan gizi pada ibu hamil

C. Metode
Metode yang digunakan selama penyuluhan yaitu metode ceramah. Dan pada akhir
ceramah di adakan tanya jawab bila selama diadakannya ceramah ibu ada yang tidak
mengerti, atau masih ada yang belum dipahami
D. Media
LCD, Laptop, dibantu dengan leaflet pada ibu hamil
E. Materi Penyuluhan
(Materi terlampir)
F. Kegiatan Penyuluhan
NO Hari/Tgl/Jam

Tahap Kegiatan Kegiatan
Penyuluhan

Kegiatan Pasien dan

Penyuluhan Kesehatan Keluarga

Kesehatan
1

Senin, 4 Maret Pendahuluan

Menyampaika

Ibu

2013

n salam

membalas

Menyebutkan

salam

nama dan asal

Ibu

Mengkaji

menerima

tingkat

kehadiran

pengetahuan

Peserta

ibu

penyuluhan

( 5 menit)

Pkl 09.30 Wita

tentang

hamil

pemenuhan

memahami

gizi pada ibu

tujuan

hamil

dengan baik

Memberika

Peserta

kesempatan

penyuluhan

untuk bertanya

memperhatik
an
Mengajukan
pertanyaan

2

Pkl 09.35 wita

Memberikan

Memperhatika

Peserta

penyuluhan

n reaksi ibu

penyuluhan

(15 menit)

hamil

memperhatik

atau
peserta

an,

penyuluhan

menunjukkan
reaksi
antusias

3

Pkl 09.50

Penutup

Mengevaluasi

Mampu

(5 menit)

tujuan

menjelaskan

penyuluhan

kembali

kesehatan

Peserta

Mengucapkan

penyuluhan

terima

memberi

dan salam

G. Evaluasi
Evaluasi dilakukan secara lisan
(Daftar pertanyaan terlampir)

kasih

salam.
MATERI PENYULUHAN

1. Kebutuhan Gizi Pada Ibu hamil
Kehamilan menyebabkan meningkatnya metabolisme energi, karena itu
kebutuhan energi dan zat gizi lainnya meningkat selama kehamilan. Peningkatan
energi dan zat gizi tersebut diperlukan untuk pertumbuhan dan perkembangan janin,
pertambahan besarnya organ kandungan, perubahan komposisi dan metabolisme
tubuh ibu. Sehingga kekurangan zat gizi tertentu yang diperlukan saat hamil dapat
menyebabkan janin tumbuh tidak sempurna.
Kebutuhan energi pada trimester I meningkat secara minimal. Kemudian
sepanjang trimester II dan III kebutuhan energi terus meningkat sampai akhir
kehamilan. Energi tambahan selama trimester II diperlukan untuk pemekaran jaringan
ibu seperti penambahan volume darah, pertumbuhan uterus, dan payudara, serta
penumpukan lemak. Selama trimester III energi tambahan digunakan untuk
pertumbuhan janin dan plasenta.
Karena banyaknya perbedaan kebutuhan energi selama hamil, maka WHO
menganjurkan jumlah tambahan sebesar 150 Kkal sehari pada trimester I, 350 Kkal
sehari pada trimester II dan III. Di Kanada, penambahan untuk trimester I sebesar 100
Kkal dan 300 Kkal untuk trimester II dan III. Sementara di Indonesia berdasarkan
Widya Karya Nasional Pangan dan Gizi ditentukan angka 285 Kkal perhari selama
kehamilan. Angka ini tentunya tidak termasuk penambahan akibat perubahan
temperatur ruangan, kegiatan fisik, dan pertumbuhan. Patokan ini berlaku bagi
mereka yang tidak merubah kegiatan fisik selama hamil.
Dengan demikian makanan ibu hamil harus cukup bergizi agar janin yang
dikandungnya memperoleh makanan bergizi cukup, untuk alur terhambatnya
pertumbuhan dari aspek gizi ibu. Perlu diperhatikan secara khusus adalah
pertumbuhan janin dalam daerah pertumbuhan lambat dan daerah pertumbuhan cepat.
Daerah pertumbuhan lambat terjadi sebelum umur kehamilan 14 minggu. Setelah itu
pertumbuhan agak cepat, dan bertambah cepat sampai umur kehamilan 34 minggu.
Kebutuhan zat gizi ini diperoleh janin dari simpanan ibu pada masa anabolik, dan dari
makanan ibu setiap hari selama hamil. Makanan ibu selama hamil dan keadaan gizi
ibu pada waktu hamil berhubungan erat dengan berat badan lahir rendah (BBLR).
Apabila makanan yang dikonsumsi ibu kurang dan keadaan gizi ibu jelek maka besar
kemungkinan bayi lahir dengan BBLR. Konsekuensinya adalah bahwa bayi yang lahir
kemungkinan meninggal 17 kali lebih tinggi dibanding bayi lahir normal.

2. Pertambahan Berat badan pada Ibu Hamil
Normalnya, sang ibu mengalami peningkatan berat badan selama kehamilan
berlangsung. Kenaikan berat badan yang optimal akan berdampak baik pada
kehamilan maupun output persalinannya kelak. Dengan berat badan yang ideal untuk
seorang ibu hamil, pertumbuhan janin pada umumnya akan berlangsung normal.
Komplikasi timbulnya gangguan kesehatan dan penyakit lain juga bisa dihindari. Hal
ini pun memberikan efek pada pasca persalinan yaitu kesehatan ibu selama laktasi.
Menurut National Academy of Science, variasi kenaikan berat badan ibu
hamil tergantung pada berat badan ibu sebelum hamil. Khususnya bisa diketahui
dengan menilai body mass index (BMI). Untuk bisa mencukupi dan menyeimbangkan
gizi pada saat hamil dan menyusui, komposisi zat gizi harus diperhatikan. Kalori
dicukupi namun jangan terlalu banyak, hanya 17%, protein 25% dan vitamin dan
mineral 20 – 100%.
Kenaikan pertambahan berat badan ibu selama kehamilan dipengaruhi oleh
berbagai faktor, yang terpenting keadaan gizi ibu hamil dan makanan ibu selama
berlangsung kehamilan. Berat badan hamil dan makanan ibu selama berlangsung
kehamilan. Berat badan (BB) sebelum hamil dan perubahan BB selama kehamilan
berlangsung merupakan parameter klinik yang penting untuk memprediksi berat
badan lahir bayi. Wanita dengan berat badan rendah sebelum hamil, atau kenaikan
berat badan rendah sebelum hamil, atau kenaikan berat badan tidak cukup banyak
pada saat hamil cenderung melahirkan bayi.
Kenaikan berat badan yang dianggap baik untuk orang Indonesia ialah 9 kg.
kenaikan berat badan ibu tidak sama, tetapi pada umumnya kenaikan berat badan
tertinggi adalah pada umur kehamilan 16 – 20 minggu, dan kenaikan yang paling
rendah pada 10 minggu pertama kehamilan. Kenaikan berat badan pada trisemester
pertama adalah 1,0 kg, pada trisemester kedua 4,4 kg, dan pada trisemester ketiga 3,8
kg. Saat kehamilan tubuh wanita mengalami perubahan khususnya genitalia ekstema,
interna dan mammae. Berat badan akan naik 6,5 – 16,5 kg terutama pada kehamilan
20 minggu terakhir (2 kg/bulan). Kenaikan berat badan dalam kehamilan disebabkan
oleh hasil konsepsi berupa plasenta, fetus, liquor amnion dan dari ibu sendiri yaitu
uterus dan mammae membesar, peningkatan volume darah, pertambahan protein dan
lemak, serta terjadinya retensi darah. Kenaikan berat badan selama kehamilan sangat
mempengaruhi massa pertumbuhan janin dalam kandungan. Pada ibu-ibu hamil yang
status gizi jelek sebelum hamil, maka kenaikan berat badan pada saat hamil akan
berpengaruh terhadap berat bayi lahir.
3. Penilaian Status Gizi Ibu Hamil
Penilaian status gizi dapat dilakukan melalui empat cara yaitu secara klinis,
biokimia, biofisik, dan antropometri.
a. Penilaian secara klinis. Penilaian status gizi secara klinis sangat penting sebagai
langkah pertama dalam mengetahui keadaan gizi penduduk. Karena hasil
penilaian dapat memberikan gambaran masalah gizi yang nampak nyata.
b. Penilaian secara biokimiaPenilaian status gizi secara biokimia di lapangan banyak
menghadapi masalah. Salah satu ukuran yang sangat sederhana dan sering
digunakan adalah pemeriksaan haemoglobin sebagai indeks dari anemia gizi.
c. Penilaian secara biofisikPemeriksaan fisik dilakukan untuk melihat tanda dan
gejala kurang gizi. Dilakukan oleh dokter atau petugas kesehatan atau yang
berpengalaman dengan memperhatikan rambut, mata, lidah, tegangan otot dan
bagian tubuh lainnya.
d. Penilaian secara antropometri. Sudah menjadi pengetahuan umum bahwa ukuran
fisik seseorang sangat erat berhubungan dengan status gizi. Atas dasar-dasar ini
ukuran-ukuran antropometri diakui sebagai indeks yang baik dan dapat diandalkan
bagi penentuan status gizi untuk negara-negara berkembang.
Indikator yang sering digunakan khususnya untuk penentuan status gizi ibu
hamil dipelayanan dasar adalah berat badan, tinggi badan, lingkar lengan atas
(LILA). KMS adalah suatu alat yang sederhana dan mudah dikerjakan, untuk
memantau keadaan gizi dan kesehatan, sekaligus sebagai dasar untuk memotivasi ibu
hamil agar memeriksakan kesehatannya secara teratur di puskesmas dan posyandu.
Penggunaan kurva dan KMS ibu hamil ialah berdasarkan hasil pengukuran tinggi
badan (TB), berat badan (BB) per umur kehamilan ibu. Pada KMS garis kurva yang
sesuai dengan tinggi badan ditebalkan dengan pulpen dan titik berat badan ibu
dibubuhkan pada garis perpotongan dengan umur kehamilan. Apabila titik
perpotongan tersebut berada diatas garis kurva tebal, berarti keadaan kehamilan itu
baik, sebaliknya apabila titik tersebut berada dibawah garis kurva tebal berarti
keadaan kehamilan itu memerlukan perhatian yang lebih khusus, misalnya dengan
pemberian pelayanan kesehatan dan gizi yang lebih baik sehingga terhindar dari
kemungkinan melahirkan bayi dengan berat lahir rendah.
Ibu hamil seharusnya memiliki kadar hemoglobin (Hb) > 11 g/dl. Pada saat
post partum minimal harus 10 g/dl. Jika ibu mengalami anemia terutama penyebab
yang paling sering adalah karena kekurangan zat besi (Fe) risiko persalinan yang
abnormal akan meningkat, demikian pula dengan risiko infeksi ibu dan
kecenderungan perdarahan yang akan berdampak pada morbiditas dan mortalitas ibu
dan bayi. Kondisi anemia kekurangan zat besi puncaknya sering terjadi pada trimester
II dan III. Kondisi tersebut bisa saja disebabkan karena asupan Fe yang kurang,
adanya infeksi parasit dan interval kehamilan yang pendek. Keadaan anemia
seringkali menyebabkan ibu jatuh dalam kondisi mudah lelah, kekuatan fisik
menurun, timbulnya gejala kardiovaskuler, predisposisi infeksi, risiko peripartum
blood loss, dan risiko gangguan penyembuhan luka.
Sedangkan bagi janin kondisi kekurangan Fe hingga < 9 g/dl meningkatkan
risiko persalinan preterm, intrauterine growth retardation (IUGR), dan intrauterine
fetal death (IUFD). Plasenta pun terkena imbasnya yaitu bisa mengalami hipoksia
kronik dan angiogenesis. Hipotesis Baker mengatakan bahwa terdapat hubungan
antara gangguan pada plasenta dan pertumbuhan janin yang mempengaruhi risiko
berkembangnya penyakit pada janin tersebut setelah dewasa seperti timbulnya
penyakit kardiovaskuler dan diabetes mellitus.
Vitamin A untuk ibu dan bayi berguna sebagai imunomodulator bagi
kekebalan mukosa. Namun penggunaanya tidak boleh terlampau banyak. Suplemen
vitamin A tidak boleh melebihi dosis yang telah direkomendasikan dalam
Recommended Dietary Allowance yaitu sejumlah > 15.000 IU/hari. Konsumsi yang
terlalu banyak akan meningkatkan risiko cacat bawaan janin.
Kebutuhan kalium dan fosfor umumnya pada ibu hamil tidak meningkat.
Namun jika diet kalsium rata-rata kurang dari yang dianjurkan untuk orang sehat dan
normal yaitu sejumlah < 600 per hari ditakutkan akan meningkatkan risiko terjadinya
pre eklampsia dan kualitas bayi yang menurun. Namun hal ini masih menjadi
perdebatan pula tentang kebenarannya.
Zinc, termasuk mineral yang penting dikonsumsi oleh ibu. Diet rendah zinc
akan meningkatkan risiko janin lahir prematur, berat badan lahir rendah dan cacat
bawaan. Zinc ditengarai mampu meningkatkan berat lahir dan lingkar kepala. Untuk
itu, konsumsi Zinc paling tidak harus sudah dimulai sejak hamil 19 minggu dengan
dosis 15 mg/hari.
Jika mengamati suplemen ibu hamil, beberapa komponen diantaranya adalah
asam folat, AA DHA, FOS (Prebiotik) dan Ginger. Kekurangan Asam folat kurang
dari 0,24 mg/hari pada kehamilan < 28 minggu akan meningkatkan risiko cacat pada
janin, persalinan kurang bulan, serta berat bayi lahir rendah, misalnya meningocele.
Defisiensi asam folat juga mengganggu pertumbuhan sistem saraf pusat, jika terjadi
gangguan pada hari ke-16 pasca fertilisasi akan berdampak pada pembentukan kepala
yang terjadi pada hari ke-22 hingga 26 sehingga bisa terjadi encephali, bayi tanpa
tempurung kepala dan otak. Hal tersebut juga bisa berdampak pada gangguan
pembentukan tulang belakang sehingga janin bisa menderita spina bifida.
Pada ibu yang mengalami kondisi defisiensi asam folat disertai dengan
defisiensi vitamin B6, B12, penyakit ginjal, hati, serta minum obat-obatan akan terjadi
hiperhomosisteinemia. Keadaan ini berpotensi menyebabkan berbagai cacat bawaan
seperti kelainan jantung, pembuluh darah, kelainan saraf pusat, abortus, prematuritas,
solusio plasenta, janin mati dalam kandungan (IUFD), pre-eklamsia, maupun
eklamsia. Pencegahan yang bisa dilakukan adalah dengan pemenuhan kebutuhan
vitamin B6, B12 dan asam folat selama hamil. Kebutuhan asam folat untuk wanita
tidak hamil adalah sebesar 100 mg/hari sedangkan untuk wanita hamil adalah berkisar
antara 500 - 1000 mg/hari. Bagi ibu-ibu yang pernah melahirkan bayi dengan kelainan
saraf pusat dianjurkan untuk mengkonsumsi asam folat dengan dosis 4000 mg (4
mg)/hari mulai 1 bulan sebelum hamil sampai dengan usia hamil 3 bulan.
Rekomendasi yang dianjurkan CDC tahun 1992 terbagi dalam dosis profilaksis 0,4
mg / hari untuk wanita usia reproduksi serta dosis 4 mg / hari mulai 1 bulan sebelum
rencana kehamilan sampai dengan trimester 1, untuk wanita dengan risiko terjadinya
kecacatan syaraf janin. Asam folat banyak terdapat pada kacang-kacangan dan buahbuahan. Namun dalam makanan ini keadaan bahan asam folat yaitu poliglutamat,
bersifat tidak stabil. Mengonsumsi suplemen asam folat, karena dalam suplemen ia
berbentuk monoglutamat yang lebih stabil.
Lemak yang baik bagi pertumbuhan janin adalah jenis LC PUFA (long chain
poly-unsaturated fatty acid) yang terdiri dari asam amino, DHA dan asam lemak tak
jenuh yang diperlukan untuk pembentukan otak, hati dan retina. Dengan cukupnya
zat-zat tersebut diharapkan bayi akan lahir dalam usia cukup bulan. AA dan DHA
berperan dalam pembentukan membran sel, endothel, serta jaringan saraf. Pada
kehamilan bermanfaat untuk mencapai berat lahir yang optimal, mencukupkan usia
kehamilan dan mencegah preeklampsia. Pada ibu menyusui juga bermanfaat untuk
mencapai tumbuh kembang bayi yang optimal.
Salah satu komposisi suplemen ibu hamil yaitu Zingiber officinale yang di
Indonesia dikenal dengan nama jahe. Bahan ini sebenarnya masih dipertanyakan efek
terapeutiknya. Menurut Tyler dan Foster, 1996, fungsinya saat ini merupakan obat
herbal untuk memperbaiki distress saluran pencernaan. Misalnya untuk mengurangi
insiden mual dan muntah selama kehamilan. Menurut Backon 1991, jahe
meningkatkan aktivitas tromboksan sintetase yang berdampak pada testosteron –
binding, memodifikasi sex steroid dependent serta diferensiasi otak janin. Namun hal
tersebut masih dipertanyakan pula oleh para ahli. Efek jahe tersebut tergantung pula
pada dosis dan durasi konsumsinya.
Salah satu lagi bahan yang bermanfaat bagi ibu hamil adalah prebiotik. Bahan
berasal dari jenis fruktoolgisakarida (FOS), tidak dihidrolisis maupun diabsorbsi di
saluran cerna bagian atas. Memiliki mekanisme kerja merangsang pertumbuhan
bakteri komensal dalam kolon (Bifidobacteria dan Lactobacillus), merubah mikroflora
menjadi bermanfaat, menjaga kesehatan usus, menambah jumlah spesimen
saccharolitic serta mengurangi mikroorgansime yang patogen. Oligosakarida dalam
makanan diubah mnejadi fruktosa kemudian dibuah lagi mnejadi fruktooligosakarida
(FOS) sehingga berfungsi sebagai prebiotik. Prebiotik ini juga berfungsi untuk
melindungi mukosa saluran cerna dari infeksi, menurunkan pH usus, menekan
pertumbuhan bakteri patogen, menghasilkan vitamin K, mengaktifkan fungsi usus,
maupun menstimulasi respon imun.

4. Dampak Kurang Gizi
Bila ibu mengalami kekurangan gizi selama hamil akan menimbulkan masalah, baik
pada ibu maupun janin, seperti diuraikan berikut ini.
a. Terhadap Ibu
Gizi kurang pada ibu hamil dapat menyebabkan resiko dan komplikasi pada ibu
antara lain: anemia, pendarahan, berat badan ibu tidak bertambah secara normal,
dan terkena penyakit infeksi. Kekurangan asupan gizi pada trimester I dikaitkan
dengan tingginya kejadian bayi lahir prematur, kematian janin, dan kelainan pada
sistem saraf pusat bayi. Sedangkan kekurangan energi terjadi pada trimester II dan
III dapat menghambat pertumbuhan janin atau tak berkembang sesuai usia
kehamilannya. Kekurangan asam folat juga dapat menyebabkan anemia, selain
kelainan bawaan pada bayi, dan keguguran.
b. Terhadap Persalinan
Pengaruh gizi kurang terhadap proses persalinan dapat mengakibatkan persalinan
sulit dan lama, persalinan sebelum waktunya (premature), pendarahan setelah
persalinan, serta persalinan dengan operasi cenderung meningkat.
c. Terhadap Janin
Kekurangan gizi pada ibu hamil dapat mempengaruhi proses pertumbuhan janin
dan dapat menimbulkan kegururan , abortus, bayi lahir mati, kematian neonatal,
cacat bawaan, anemia pada bayi, asfiksia intra partum (mati dalam kandungan),
lahir dengan berat badan lahir rendah (BBLR).
Contoh konkretnya adalah kekurangan zat besi yang terbilang paling sering
dialami saat hamil. Gangguan ini membuat ibu mengalami anemia alias kekurangan
sel darah merah. Selain dari suplemen, juga dari bahan makanan yang disantapnya.
ibu hamil tak dianjurkan mengonsumsi suplemen multivitamin karena kelebihan
vitamin A dan D dosis tinggi dalam tubuh justru dapat menimbulkan penumpukan
yang berefek negatif. Suplemen dalam bentuk jejamuan juga tidak dianjurkan jika
kebersihan dan keamanan bahannya tidak terjamin.

5. Anjuran Khusus untuk Ibu hamil
a. Pola Makan
Ibu hamil sebaiknya mengonsumsi sedikitnya dua gelas susu sehari atau
kalau tidak, santaplah hasil produksi ternak lainnya. Ingat, keanekaragaman bahan
makanan merupakan kunci dari menu makanan bergizi seimbang. Kebutuhan
kalori mudah didapat dari tambahan porsi biji-bijian, sayuran, buah dan susu
rendah lemak. Jika ibu baru mengonsumsi menu bergizi setelah beberapa minggu
kehamilan, diharapkan keterlambatannya tidak melampui masa trimester II yang
merupakan masa pertumbuhan janin terbesar.
Bagi ibu hamil sebenarnya tidak ada makanan yang benar-benar harus
dihindari, kecuali alkohol. Namun bila ibu mengalami keluhan mual-muntah,
maka ia tidak dianjurkan untuk mengonsumsi makanan yang dapat merangsang
keluhan mual-muntahnya. Contohnya adalah durian. Jika tidak ada keluhan, buah
ini boleh dikonsumsi selama hamil asalkan jumlahnya wajar, yaitu sekitar 35 gram
dalam sehari.
Olahan apa pun seperti makanan yang dibakar boleh saja disantap asalkan
benar-benar matang dan tidak dikonsumsi bagian gosongnya. Selanjutnya, apabila
ibu hamil telah mengonsumsi menu makanan sesuai anjuran, maka camilan tanpa
kalori boleh-boleh saja dikonsumsi seperti agar-agar, gelatin dan sejenisnya.
Selain alkohol, kopi juga tidak dianjurkan diminum selama hamil karena kurang
mengandung zat gizi dan kemungkinan memberikan efek negatif walau hal ini
masih diperdebatkan. Merokok aktif maupun pasif juga harus dihentikan karena
berkaitan dengan tingginya risiko keguguran, bayi lahir meninggal, lahir prematur,
ataupun lahir dengan berat badan rendah (kurang dari 2.500 gram).
b. Pantau Kenaikan Berat Badan
Pada trimester I biasanya ibu hamil akan mengalami penyesuaian terhadap
perubahan fungsional dalam tubuhnya akibat proses kehamilan. Di antaranya
keluhan mual-muntah dan rasa tidak nyaman lainnya. Dengan demikian, asupan
makanan selama trimester ini belum dapat menaikkan BB ibu hamil. Normalnya,
pada trimester I berat badan diharapkan naik kurang dari 2 kilogram. Sedangkan
pada trimester II dan III sebaiknya kenaikan BB kurang dari 1/2 kg setiap
minggunya.
Ibu hamil yang tergolong kurus sebelum hamil, diharapkan bisa mencapai
kenaikan BB sebanyak 12,518 kg pada akhir kehamilan. Sedangkan untuk mereka
yang tidak kurus dan tidak gemuk alias memiliki berat badan ideal diharapkan
mencapai kenaikan BB sebesar 11,516 kg di akhir kehamilannya. Sedangkan
mereka yang kelebihan BB saat sebelum hamil diharapkan kenaikan BB-nya
hanya 711,5 kg pada akhir kehamilannya. Sementara wanita hamil yang
kegemukan sebelum hamil, kenaikan BB dianjurkan sebatas 6 kg atau lebih
sedikit pada akhir kehamilannya. Agar kenaikan berat badan terjaga, tentu saja ibu
perlu secara berkala dan rutin menimbang badan bersamaan dengan pemeriksaan
kehamilan.
c. Menu Sehari Ibu Hamil
Menu makanan untuk ibu hamil pada dasarnya tidak banyak berbeda dari
menu sebelum hamil. Jadi seharusnya tidak ada kesulitan berarti dalam
pengaturan menu makanan selama hamil. Nah, berikut bahan makanan yang
dianjurkan dalam sehari:

Kelompok bahan makanan:

Porsi:

roti, serealia, nasi dan mi

6 piring/porsi

sayuran

3 mangkuk

buah

4 potong

susu, yogurt, dan atau keju

2 gelas

daging,

ayam,

ikan,

telur dan kacang-

kacangan

3 potong

lemak, minyak

5 sendok teh

gula

2 sendok makan

Berikut tabel contoh menu makanan dalam sehari bagi ibu hamil
Bahan makanan Porsi

hidangan Jenis hidangan

sehari
Nasi

5 + 1 porsi

Makan pagi: nasi 1,5 porsi (150 gram) dengan ikan/

Sayuran

3 mangkuk

daging 1 potong sedang (40 gram), tempe 2 potong

Buah

4 potong

sedang (50 gram), sayur 1 mangkok dan buah 1 potong

Tempe

3 potong

sedang

Daging

3 potong

Makan selingan: susu 1 gelas dan buah 1 potong sedang

Susu

2 gelas

Makan siang: nasi 3 porsi (300 gram), dengan lauk,

Minyak

5 sendok teh

sayur dan buah sama dengan pagi

Gula

2 sendok makan

Selingan: susu 1 gelas dan buah 1 potong sedang
Makan malam: nasi 2,5 porsi (250 gram) dengan lauk,
sayur dan buah sama dengan pagi/siang
Selingan: susu 1 gelas

Variasikan menu tersebut dengan bahan makanan penukarnya sebagai berikut:
* 1 porsi nasi (100 gram) dapat ditukar dengan:
Roti 3 potong sedang (70 gram), kentang 2 biji sedang (210 gram), kue kering 5 buah besar
(50 gram), mi basah 2 gelas (200 gram), singkong 1 potong besar (210 gram), jagung biji 1
piring (125 gram), talas 1 potong besar (125 gram), ubi 1 biji sedang (135 gram)
* 1 potong sedang ikan (40 gram) dapat ditukar dengan:
1 potong kecil ikan asin (15 gram), 1 sendok makan teri kering (20 gram), 1 potong sedang
ayam tanpa kulit (40 gram), 1 buah sedang hati ayam (30 gram), 1 butir telur ayam negeri (55
gram), 1 potong daging sapi (35 gram), 10 biji bakso sedang (170 gram) dan lainnya.
* 1 mangkuk (100 gram) sayuran, di antaranya buncis, kol, kangkung, kacang panjang,
wortel, labu siam, sawi, terong dan lainnya.
* 1 potong buah, seperti 1 potong besar papaya (110 gram), 1 buah pisang (50 gram), 2 buah
jeruk manis (110 gram), 1 potong besar melon (190 gram), 1 potong besar semangka (180
gram), 1 buah apel (85 gram), 1 buah besar belimbing (140 gram), 1/4 buah nenas sedang (95
gram), 3/4 buah mangga besar (125 gram), 9 duku buah sedang (80 gram), 1 jambu biji besar
(100 gram), 2 buah jambu air sedang (110 gram), 8 buah rambutan (75 gram),
2 buah sedang salak (65 gram), 3 biji nangka (45 gram), 1 buah sedang sawo (85 gram), dan
lainnya.
* 2 potong sedang tempe (50 gram) dapat ditukar dengan:
Tahu 1 potong besar (110 gram), 2 potong oncom kecil (40 gram), 2 sendok makan kacang
hijau (20 gram), 2,5 sendok makan kacang kedelai (25 gram), 2 sendok makan kacang merah
segar (20 gram), 2 sendok makan kacang tanah (15 gram), 1,5 sendok makan kacang mete
(15 gram), dan lainnya.
* 1 gelas susu susu sapi (200 cc) dapat ditukar dengan:
4 sendok makan susu skim (20 gram), 2/3 gelas yogurt nonfat (120 gram), 1 potong kecil keju
(35 gram), dan lainnya.
* Minyak kelapa 1 sendok teh (5 gram) dapat ditukar dengan:
avokad 1/2 buah besar (60 gram), 1 potong kecil kelapa (15 gram), 2,5 sendok makan kelapa
parut (15 gram), 1/3 gelas santan (40 gram), dan lainnya.
* Gula pasir 1 sendok makan (13 gram) ditukar dengan:
1 sendok makan madu (15 gram)
DAFTAR PUSTAKA

Depkes RI. Direktorat Pembinaan Kesehatan Masyarakat. 1996. Pedoman Penanggulangan
Ibu Hamil Kekurangan Enargi Kronis. Jakarta.
Ummu Jabie.2007. Gizi Tepat saat hamil.
Zulhaida, Lubis. 2003. Status Gizi Ibu Hamil Serta Pengaruhnya Terhadap Bayi Yang
Dilahirkan.
http://bidanku.com/index.php?/gizi-dan-nutrisi-ibu-hamil

More Related Content

What's hot

6.perubahan anatomi dan adaptasi fisiologi dalam kehamilan -
6.perubahan anatomi dan adaptasi fisiologi dalam kehamilan -6.perubahan anatomi dan adaptasi fisiologi dalam kehamilan -
6.perubahan anatomi dan adaptasi fisiologi dalam kehamilan -Devi Narti
 
PPT Gizi Bayi
PPT Gizi Bayi PPT Gizi Bayi
PPT Gizi Bayi Chiyapuri
 
Asuhan kebidanan ibu hamil
Asuhan kebidanan ibu hamilAsuhan kebidanan ibu hamil
Asuhan kebidanan ibu hamilneng elis
 
Percakapan konseling antara bidan dengan
Percakapan konseling antara bidan denganPercakapan konseling antara bidan dengan
Percakapan konseling antara bidan denganSeptian Muna Barakati
 
3. Issue Etik dalam Pelayanan Kebidanan
3. Issue Etik dalam Pelayanan Kebidanan3. Issue Etik dalam Pelayanan Kebidanan
3. Issue Etik dalam Pelayanan KebidananAjeng Hayuningtyas
 
Contoh soap bayi AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA
Contoh soap bayi AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA Contoh soap bayi AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA
Contoh soap bayi AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA Operator Warnet Vast Raha
 
Proses konseling bidan pada ibu hamil trimester iii
Proses konseling bidan pada ibu hamil trimester iiiProses konseling bidan pada ibu hamil trimester iii
Proses konseling bidan pada ibu hamil trimester iiiOperator Warnet Vast Raha
 
Faktor faktor yang mempengaruhi masa nifas
Faktor faktor yang mempengaruhi masa nifasFaktor faktor yang mempengaruhi masa nifas
Faktor faktor yang mempengaruhi masa nifasRahayu Pratiwi
 
asuhan kebidanan dengan letak sungsang
asuhan kebidanan dengan letak sungsang asuhan kebidanan dengan letak sungsang
asuhan kebidanan dengan letak sungsang student
 
PPT Perubahan Fisiologi BBL
PPT Perubahan Fisiologi BBLPPT Perubahan Fisiologi BBL
PPT Perubahan Fisiologi BBLChiyapuri
 
Faktor –faktor yang mempengaruhi kehamilan
Faktor –faktor yang mempengaruhi kehamilanFaktor –faktor yang mempengaruhi kehamilan
Faktor –faktor yang mempengaruhi kehamilanHetty Astri
 
Kb 2 dokumentasi askeb pada neonatus, bayi, balita
Kb 2 dokumentasi askeb pada neonatus, bayi, balitaKb 2 dokumentasi askeb pada neonatus, bayi, balita
Kb 2 dokumentasi askeb pada neonatus, bayi, balitapjj_kemenkes
 
Gizi seimbang bagi ibu bersalin
Gizi seimbang bagi ibu bersalinGizi seimbang bagi ibu bersalin
Gizi seimbang bagi ibu bersalinTriana Septianti
 

What's hot (20)

FISIOLOGI PERSALINAN
FISIOLOGI PERSALINANFISIOLOGI PERSALINAN
FISIOLOGI PERSALINAN
 
Kebutuhan dasar ibu masa nifas
Kebutuhan dasar ibu masa nifasKebutuhan dasar ibu masa nifas
Kebutuhan dasar ibu masa nifas
 
6.perubahan anatomi dan adaptasi fisiologi dalam kehamilan -
6.perubahan anatomi dan adaptasi fisiologi dalam kehamilan -6.perubahan anatomi dan adaptasi fisiologi dalam kehamilan -
6.perubahan anatomi dan adaptasi fisiologi dalam kehamilan -
 
PPT Gizi Bayi
PPT Gizi Bayi PPT Gizi Bayi
PPT Gizi Bayi
 
Asuhan kebidanan ibu hamil
Asuhan kebidanan ibu hamilAsuhan kebidanan ibu hamil
Asuhan kebidanan ibu hamil
 
Percakapan konseling antara bidan dengan
Percakapan konseling antara bidan denganPercakapan konseling antara bidan dengan
Percakapan konseling antara bidan dengan
 
3. Issue Etik dalam Pelayanan Kebidanan
3. Issue Etik dalam Pelayanan Kebidanan3. Issue Etik dalam Pelayanan Kebidanan
3. Issue Etik dalam Pelayanan Kebidanan
 
PROSES LAKTASI DAN MENYUSUI
PROSES LAKTASI DAN MENYUSUIPROSES LAKTASI DAN MENYUSUI
PROSES LAKTASI DAN MENYUSUI
 
Contoh soap bayi AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA
Contoh soap bayi AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA Contoh soap bayi AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA
Contoh soap bayi AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA
 
Perubahan fisik pada ibu hamil kelompok 1
Perubahan fisik pada ibu hamil kelompok 1Perubahan fisik pada ibu hamil kelompok 1
Perubahan fisik pada ibu hamil kelompok 1
 
Proses konseling bidan pada ibu hamil trimester iii
Proses konseling bidan pada ibu hamil trimester iiiProses konseling bidan pada ibu hamil trimester iii
Proses konseling bidan pada ibu hamil trimester iii
 
Faktor faktor yang mempengaruhi masa nifas
Faktor faktor yang mempengaruhi masa nifasFaktor faktor yang mempengaruhi masa nifas
Faktor faktor yang mempengaruhi masa nifas
 
Proses laktasi dan menyusui,ppt
Proses laktasi dan menyusui,pptProses laktasi dan menyusui,ppt
Proses laktasi dan menyusui,ppt
 
asuhan kebidanan dengan letak sungsang
asuhan kebidanan dengan letak sungsang asuhan kebidanan dengan letak sungsang
asuhan kebidanan dengan letak sungsang
 
PPT Perubahan Fisiologi BBL
PPT Perubahan Fisiologi BBLPPT Perubahan Fisiologi BBL
PPT Perubahan Fisiologi BBL
 
Faktor –faktor yang mempengaruhi kehamilan
Faktor –faktor yang mempengaruhi kehamilanFaktor –faktor yang mempengaruhi kehamilan
Faktor –faktor yang mempengaruhi kehamilan
 
Otonomi kebidanan
Otonomi kebidananOtonomi kebidanan
Otonomi kebidanan
 
Kb 2 dokumentasi askeb pada neonatus, bayi, balita
Kb 2 dokumentasi askeb pada neonatus, bayi, balitaKb 2 dokumentasi askeb pada neonatus, bayi, balita
Kb 2 dokumentasi askeb pada neonatus, bayi, balita
 
Sap gizi ibu hamil
Sap gizi ibu hamilSap gizi ibu hamil
Sap gizi ibu hamil
 
Gizi seimbang bagi ibu bersalin
Gizi seimbang bagi ibu bersalinGizi seimbang bagi ibu bersalin
Gizi seimbang bagi ibu bersalin
 

Viewers also liked

Sap nutrisi pada ibu hamil
Sap nutrisi pada ibu hamilSap nutrisi pada ibu hamil
Sap nutrisi pada ibu hamilWarung Bidan
 
Penyuluhan gizi pd ibu hamil
Penyuluhan gizi pd ibu hamilPenyuluhan gizi pd ibu hamil
Penyuluhan gizi pd ibu hamilR-ny Simbolon
 
Gizi dan nutrisi bagi ibu hamil ppt
Gizi dan nutrisi bagi ibu hamil ppt Gizi dan nutrisi bagi ibu hamil ppt
Gizi dan nutrisi bagi ibu hamil ppt Hardianti Darmatika
 
Leaflet gizi-ibu-hamil
Leaflet gizi-ibu-hamilLeaflet gizi-ibu-hamil
Leaflet gizi-ibu-hamilEko Nugroho
 
satuan acara penyuluhan gizi ibu hamil
satuan acara penyuluhan  gizi ibu hamilsatuan acara penyuluhan  gizi ibu hamil
satuan acara penyuluhan gizi ibu hamilMJM Networks
 
Leaflat nutrisi ibu hamil
Leaflat nutrisi ibu hamilLeaflat nutrisi ibu hamil
Leaflat nutrisi ibu hamilWarung Bidan
 
131000549 127983946-leaflet-gizi-ibu-post-partum-ok
131000549 127983946-leaflet-gizi-ibu-post-partum-ok131000549 127983946-leaflet-gizi-ibu-post-partum-ok
131000549 127983946-leaflet-gizi-ibu-post-partum-okOperator Warnet Vast Raha
 
Leaflet gizi ibu hamil,
Leaflet gizi ibu hamil,Leaflet gizi ibu hamil,
Leaflet gizi ibu hamil,MJM Networks
 
gizi pada ibu hamil
gizi pada ibu hamilgizi pada ibu hamil
gizi pada ibu hamilzazius
 
Penyuluhan Ibu Hamil Resiko Tinggi
Penyuluhan Ibu Hamil Resiko TinggiPenyuluhan Ibu Hamil Resiko Tinggi
Penyuluhan Ibu Hamil Resiko Tinggidpalupiw
 
Gizi pada ibu hamil dan permasalahannya
Gizi pada ibu hamil dan permasalahannyaGizi pada ibu hamil dan permasalahannya
Gizi pada ibu hamil dan permasalahannyaSuci Nur Hidayah
 
Gizi pada ibu hamil
Gizi pada ibu hamilGizi pada ibu hamil
Gizi pada ibu hamilharuna_06
 
Kehamilan, Gizi Ibu Hamil dan Menyusui
Kehamilan, Gizi Ibu Hamil dan Menyusui Kehamilan, Gizi Ibu Hamil dan Menyusui
Kehamilan, Gizi Ibu Hamil dan Menyusui MJM Networks
 
Leaflet Nutrisi pada Ibu Hamil
Leaflet Nutrisi pada Ibu HamilLeaflet Nutrisi pada Ibu Hamil
Leaflet Nutrisi pada Ibu HamilNs. Lutfi
 
KEBUTUHAN GIZI IBU HAMIL DAN MENYUSUI
KEBUTUHAN GIZI IBU HAMIL DAN MENYUSUI KEBUTUHAN GIZI IBU HAMIL DAN MENYUSUI
KEBUTUHAN GIZI IBU HAMIL DAN MENYUSUI pjj_kemenkes
 
Ilmu gizi vitamin
Ilmu gizi   vitaminIlmu gizi   vitamin
Ilmu gizi vitaminreizanurul
 

Viewers also liked (20)

Sap nutrisi pada ibu hamil
Sap nutrisi pada ibu hamilSap nutrisi pada ibu hamil
Sap nutrisi pada ibu hamil
 
Penyuluhan gizi pd ibu hamil
Penyuluhan gizi pd ibu hamilPenyuluhan gizi pd ibu hamil
Penyuluhan gizi pd ibu hamil
 
Gizi dan nutrisi bagi ibu hamil ppt
Gizi dan nutrisi bagi ibu hamil ppt Gizi dan nutrisi bagi ibu hamil ppt
Gizi dan nutrisi bagi ibu hamil ppt
 
Leaflet gizi-ibu-hamil
Leaflet gizi-ibu-hamilLeaflet gizi-ibu-hamil
Leaflet gizi-ibu-hamil
 
satuan acara penyuluhan gizi ibu hamil
satuan acara penyuluhan  gizi ibu hamilsatuan acara penyuluhan  gizi ibu hamil
satuan acara penyuluhan gizi ibu hamil
 
Sap gizi ibu menyusui
Sap gizi ibu menyusuiSap gizi ibu menyusui
Sap gizi ibu menyusui
 
Leaflat nutrisi ibu hamil
Leaflat nutrisi ibu hamilLeaflat nutrisi ibu hamil
Leaflat nutrisi ibu hamil
 
131000549 127983946-leaflet-gizi-ibu-post-partum-ok
131000549 127983946-leaflet-gizi-ibu-post-partum-ok131000549 127983946-leaflet-gizi-ibu-post-partum-ok
131000549 127983946-leaflet-gizi-ibu-post-partum-ok
 
Leaflet gizi ibu hamil,
Leaflet gizi ibu hamil,Leaflet gizi ibu hamil,
Leaflet gizi ibu hamil,
 
gizi pada ibu hamil
gizi pada ibu hamilgizi pada ibu hamil
gizi pada ibu hamil
 
Penyuluhan Ibu Hamil Resiko Tinggi
Penyuluhan Ibu Hamil Resiko TinggiPenyuluhan Ibu Hamil Resiko Tinggi
Penyuluhan Ibu Hamil Resiko Tinggi
 
Gizi pada ibu hamil dan permasalahannya
Gizi pada ibu hamil dan permasalahannyaGizi pada ibu hamil dan permasalahannya
Gizi pada ibu hamil dan permasalahannya
 
Gizi pada ibu hamil
Gizi pada ibu hamilGizi pada ibu hamil
Gizi pada ibu hamil
 
Gizi Tepat Ibu Hamil
Gizi Tepat Ibu HamilGizi Tepat Ibu Hamil
Gizi Tepat Ibu Hamil
 
Kehamilan, Gizi Ibu Hamil dan Menyusui
Kehamilan, Gizi Ibu Hamil dan Menyusui Kehamilan, Gizi Ibu Hamil dan Menyusui
Kehamilan, Gizi Ibu Hamil dan Menyusui
 
GIZI PADA IBU HAMIL
GIZI PADA IBU HAMILGIZI PADA IBU HAMIL
GIZI PADA IBU HAMIL
 
Leaflet Nutrisi pada Ibu Hamil
Leaflet Nutrisi pada Ibu HamilLeaflet Nutrisi pada Ibu Hamil
Leaflet Nutrisi pada Ibu Hamil
 
KEBUTUHAN GIZI IBU HAMIL DAN MENYUSUI
KEBUTUHAN GIZI IBU HAMIL DAN MENYUSUI KEBUTUHAN GIZI IBU HAMIL DAN MENYUSUI
KEBUTUHAN GIZI IBU HAMIL DAN MENYUSUI
 
Gizi ibu hamil2
Gizi ibu hamil2Gizi ibu hamil2
Gizi ibu hamil2
 
Ilmu gizi vitamin
Ilmu gizi   vitaminIlmu gizi   vitamin
Ilmu gizi vitamin
 

Similar to Sap & materi penyuluhan Gizi pada Ibu Hamil

Similar to Sap & materi penyuluhan Gizi pada Ibu Hamil (20)

PPT IBU HAMIL DAN IBU MENYUSUI KELOMPOK 1 .pptx
PPT IBU HAMIL DAN IBU MENYUSUI KELOMPOK 1 .pptxPPT IBU HAMIL DAN IBU MENYUSUI KELOMPOK 1 .pptx
PPT IBU HAMIL DAN IBU MENYUSUI KELOMPOK 1 .pptx
 
Tugas ilmu gizi(ibu dewi)
Tugas ilmu gizi(ibu dewi)Tugas ilmu gizi(ibu dewi)
Tugas ilmu gizi(ibu dewi)
 
Makalah gizi janin ibu hamil
Makalah gizi janin ibu hamilMakalah gizi janin ibu hamil
Makalah gizi janin ibu hamil
 
Makalah gizi janin ibu hamil
Makalah gizi janin ibu hamilMakalah gizi janin ibu hamil
Makalah gizi janin ibu hamil
 
Makalah gizi janin ibu hamil
Makalah gizi janin ibu hamilMakalah gizi janin ibu hamil
Makalah gizi janin ibu hamil
 
Makalah gizi janin ibu hamil
Makalah gizi janin ibu hamilMakalah gizi janin ibu hamil
Makalah gizi janin ibu hamil
 
Makalah gizi janin ibu hamil
Makalah gizi janin ibu hamilMakalah gizi janin ibu hamil
Makalah gizi janin ibu hamil
 
Tugas ilmu gizi AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA
Tugas ilmu gizi AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA Tugas ilmu gizi AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA
Tugas ilmu gizi AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA
 
Kel 1 Trimester 1.docx
Kel 1 Trimester 1.docxKel 1 Trimester 1.docx
Kel 1 Trimester 1.docx
 
Makalah gizi janin ibu hamil
Makalah gizi janin ibu hamilMakalah gizi janin ibu hamil
Makalah gizi janin ibu hamil
 
Makalah gizi janin ibu hamil
Makalah gizi janin ibu hamilMakalah gizi janin ibu hamil
Makalah gizi janin ibu hamil
 
Makalah gizi janin ibu hamil
Makalah gizi janin ibu hamilMakalah gizi janin ibu hamil
Makalah gizi janin ibu hamil
 
PPG FIX - Copy
PPG FIX - CopyPPG FIX - Copy
PPG FIX - Copy
 
Contoh sap
Contoh sapContoh sap
Contoh sap
 
Modul 2
Modul 2Modul 2
Modul 2
 
Modul 2
Modul 2Modul 2
Modul 2
 
Sap ibu menyusui
Sap ibu menyusuiSap ibu menyusui
Sap ibu menyusui
 
Kb2 kebutuhan dasar neonatus, bayi, balita dan anak pra sekolah
Kb2 kebutuhan dasar neonatus, bayi, balita dan anak pra sekolahKb2 kebutuhan dasar neonatus, bayi, balita dan anak pra sekolah
Kb2 kebutuhan dasar neonatus, bayi, balita dan anak pra sekolah
 
ppt Kel 12 kppk .pptx
ppt Kel 12 kppk .pptxppt Kel 12 kppk .pptx
ppt Kel 12 kppk .pptx
 
Gizi bumil
Gizi bumilGizi bumil
Gizi bumil
 

Recently uploaded

DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024RoseMia3
 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxSlasiWidasmara1
 
algoritma dan pemrograman komputer, tugas kelas 10
algoritma dan pemrograman komputer, tugas kelas 10algoritma dan pemrograman komputer, tugas kelas 10
algoritma dan pemrograman komputer, tugas kelas 10maulitaYuliaS
 
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxJuliBriana2
 
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.pptSEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.pptAlfandoWibowo2
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxIrfanAudah1
 
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfMAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfChananMfd
 
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxrizalhabib4
 
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdfAksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdfEniNuraeni29
 
Stoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.ppt
Stoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.pptStoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.ppt
Stoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.pptannanurkhasanah2
 
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024editwebsitesubdit
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptPpsSambirejo
 
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...pipinafindraputri1
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7IwanSumantri7
 
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptxMateri Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptxSaujiOji
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSovyOktavianti
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptxPPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptxDEAAYUANGGREANI
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxsukmakarim1998
 
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaIntegrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 

Recently uploaded (20)

DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
 
algoritma dan pemrograman komputer, tugas kelas 10
algoritma dan pemrograman komputer, tugas kelas 10algoritma dan pemrograman komputer, tugas kelas 10
algoritma dan pemrograman komputer, tugas kelas 10
 
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
 
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.pptSEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfMAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
 
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
 
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdfAksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
 
Stoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.ppt
Stoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.pptStoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.ppt
Stoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.ppt
 
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
 
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptxMateri Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptxPPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
 
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaIntegrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 

Sap & materi penyuluhan Gizi pada Ibu Hamil

  • 1. TUGAS ASKEB V (KEBIDANAN KOMUNITAS) SATUAN ACARA PENYULUHAN GIZI PADA IBU HAMIL KELAS C TINGKAT/ SEMESTER: II/IV SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKES) BALI 2013
  • 3. SATUAN ACARA PENYULUHAN Topik : Gizi Dalam Kesehatan Reproduksi Sub Topik : Gizi Seimbang Ibu Hamil Sasaran : Ibu – ibu hamil Tempat : Ruang Senam Hamil di Bidan Praktek Mandiri Hari/ Tanggal : Senin, 4 Maret 2013 Waktu : pukul 09.30 wita A. Latar Belakang Gizi seimbang ibu hamil adalah keadaan keseimbangan antara gizi yang diperlukan oleh ibu hamil untuk kesehatan ibu dan pertumbuhan dan perkembangan janinnya yang dapat dipenuhi oleh asupan gizi dari aneka ragam makanan. Selama hamil, calon ibu memerlukan lebih banyak zat – zat gizi daripada wanita yang tidak hamil, karena makanan ibu hamil dibutuhkan untuk dirinya dan janin yang dikandungnya, bila makanan ibu terbatas janin akan tetap menyerap persediaan makanan ibu sehingga ibu menjadi kurus, lemah, pucat, gigi rusak, rambut rontok, dll. Demikian pula, bila makanan ibu kurang tumbuh kembang janin akan terganggu, terlebih bila keadaan ibu pada masa sebelum hamil telah buruk pula. Keadaan ini dapat mengakibatkan abortus, BBLR, bayi lahir prematur atau bahkan bayi lahir mati. Pada saat bersalin dapat mengakibatkan persalinan lama,perdarahan, infeksi, dan kesulitan lain yang mungkin memerlukan pembedahan. Sebaliknya, makanan yang berlebih dapat mengakibatkan kenaikan berat badan yang berlebihan , bayi besar, dan dapat pula terjadi pre-eklamsi ( keracunan kehamilan). Bila makanan ibu kurang
  • 4. kemudian di perbaiki setelah bayi lahir, kekurangan yang dialami sewaktu dalam kandungan tidak dapat sepenuhnya diperbaiki. B. Tujuan 1. Tujuan Intruksional Umum Setelah di lakukan penyuluhan kesehatan selama 25 menit, diharapkan ibu hamil dapat mengerti dan memahami tentang berbagai kebutuhan gizi pada ibu hamil. 2. Tujuan Instruksional Khusus Setelah melaksanakan proses penyuluhan kesehatan selama 25 menit diharapkan mampu : a. Menjelaskan pengertian gizi seimbang ibu hamil b. Menyebutkan kebutuhan gizi untuk ibu hamil c. Menyebutkan manfaat gizi seimbang untuk ibu hamil d. Menyebutkan dampak kekurangan gizi pada ibu hamil C. Metode Metode yang digunakan selama penyuluhan yaitu metode ceramah. Dan pada akhir ceramah di adakan tanya jawab bila selama diadakannya ceramah ibu ada yang tidak mengerti, atau masih ada yang belum dipahami D. Media LCD, Laptop, dibantu dengan leaflet pada ibu hamil E. Materi Penyuluhan (Materi terlampir)
  • 5. F. Kegiatan Penyuluhan NO Hari/Tgl/Jam Tahap Kegiatan Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Pasien dan Penyuluhan Kesehatan Keluarga Kesehatan 1 Senin, 4 Maret Pendahuluan Menyampaika Ibu 2013 n salam membalas Menyebutkan salam nama dan asal Ibu Mengkaji menerima tingkat kehadiran pengetahuan Peserta ibu penyuluhan ( 5 menit) Pkl 09.30 Wita tentang hamil pemenuhan memahami gizi pada ibu tujuan hamil dengan baik Memberika Peserta kesempatan penyuluhan untuk bertanya memperhatik an Mengajukan pertanyaan 2 Pkl 09.35 wita Memberikan Memperhatika Peserta penyuluhan n reaksi ibu penyuluhan (15 menit) hamil memperhatik atau
  • 7. MATERI PENYULUHAN 1. Kebutuhan Gizi Pada Ibu hamil Kehamilan menyebabkan meningkatnya metabolisme energi, karena itu kebutuhan energi dan zat gizi lainnya meningkat selama kehamilan. Peningkatan energi dan zat gizi tersebut diperlukan untuk pertumbuhan dan perkembangan janin, pertambahan besarnya organ kandungan, perubahan komposisi dan metabolisme tubuh ibu. Sehingga kekurangan zat gizi tertentu yang diperlukan saat hamil dapat menyebabkan janin tumbuh tidak sempurna. Kebutuhan energi pada trimester I meningkat secara minimal. Kemudian sepanjang trimester II dan III kebutuhan energi terus meningkat sampai akhir kehamilan. Energi tambahan selama trimester II diperlukan untuk pemekaran jaringan ibu seperti penambahan volume darah, pertumbuhan uterus, dan payudara, serta penumpukan lemak. Selama trimester III energi tambahan digunakan untuk pertumbuhan janin dan plasenta. Karena banyaknya perbedaan kebutuhan energi selama hamil, maka WHO menganjurkan jumlah tambahan sebesar 150 Kkal sehari pada trimester I, 350 Kkal sehari pada trimester II dan III. Di Kanada, penambahan untuk trimester I sebesar 100 Kkal dan 300 Kkal untuk trimester II dan III. Sementara di Indonesia berdasarkan Widya Karya Nasional Pangan dan Gizi ditentukan angka 285 Kkal perhari selama kehamilan. Angka ini tentunya tidak termasuk penambahan akibat perubahan temperatur ruangan, kegiatan fisik, dan pertumbuhan. Patokan ini berlaku bagi mereka yang tidak merubah kegiatan fisik selama hamil. Dengan demikian makanan ibu hamil harus cukup bergizi agar janin yang dikandungnya memperoleh makanan bergizi cukup, untuk alur terhambatnya pertumbuhan dari aspek gizi ibu. Perlu diperhatikan secara khusus adalah pertumbuhan janin dalam daerah pertumbuhan lambat dan daerah pertumbuhan cepat. Daerah pertumbuhan lambat terjadi sebelum umur kehamilan 14 minggu. Setelah itu pertumbuhan agak cepat, dan bertambah cepat sampai umur kehamilan 34 minggu. Kebutuhan zat gizi ini diperoleh janin dari simpanan ibu pada masa anabolik, dan dari makanan ibu setiap hari selama hamil. Makanan ibu selama hamil dan keadaan gizi ibu pada waktu hamil berhubungan erat dengan berat badan lahir rendah (BBLR). Apabila makanan yang dikonsumsi ibu kurang dan keadaan gizi ibu jelek maka besar
  • 8. kemungkinan bayi lahir dengan BBLR. Konsekuensinya adalah bahwa bayi yang lahir kemungkinan meninggal 17 kali lebih tinggi dibanding bayi lahir normal. 2. Pertambahan Berat badan pada Ibu Hamil Normalnya, sang ibu mengalami peningkatan berat badan selama kehamilan berlangsung. Kenaikan berat badan yang optimal akan berdampak baik pada kehamilan maupun output persalinannya kelak. Dengan berat badan yang ideal untuk seorang ibu hamil, pertumbuhan janin pada umumnya akan berlangsung normal. Komplikasi timbulnya gangguan kesehatan dan penyakit lain juga bisa dihindari. Hal ini pun memberikan efek pada pasca persalinan yaitu kesehatan ibu selama laktasi. Menurut National Academy of Science, variasi kenaikan berat badan ibu hamil tergantung pada berat badan ibu sebelum hamil. Khususnya bisa diketahui dengan menilai body mass index (BMI). Untuk bisa mencukupi dan menyeimbangkan gizi pada saat hamil dan menyusui, komposisi zat gizi harus diperhatikan. Kalori dicukupi namun jangan terlalu banyak, hanya 17%, protein 25% dan vitamin dan mineral 20 – 100%. Kenaikan pertambahan berat badan ibu selama kehamilan dipengaruhi oleh berbagai faktor, yang terpenting keadaan gizi ibu hamil dan makanan ibu selama berlangsung kehamilan. Berat badan hamil dan makanan ibu selama berlangsung kehamilan. Berat badan (BB) sebelum hamil dan perubahan BB selama kehamilan berlangsung merupakan parameter klinik yang penting untuk memprediksi berat badan lahir bayi. Wanita dengan berat badan rendah sebelum hamil, atau kenaikan berat badan rendah sebelum hamil, atau kenaikan berat badan tidak cukup banyak pada saat hamil cenderung melahirkan bayi. Kenaikan berat badan yang dianggap baik untuk orang Indonesia ialah 9 kg. kenaikan berat badan ibu tidak sama, tetapi pada umumnya kenaikan berat badan tertinggi adalah pada umur kehamilan 16 – 20 minggu, dan kenaikan yang paling rendah pada 10 minggu pertama kehamilan. Kenaikan berat badan pada trisemester pertama adalah 1,0 kg, pada trisemester kedua 4,4 kg, dan pada trisemester ketiga 3,8 kg. Saat kehamilan tubuh wanita mengalami perubahan khususnya genitalia ekstema, interna dan mammae. Berat badan akan naik 6,5 – 16,5 kg terutama pada kehamilan 20 minggu terakhir (2 kg/bulan). Kenaikan berat badan dalam kehamilan disebabkan oleh hasil konsepsi berupa plasenta, fetus, liquor amnion dan dari ibu sendiri yaitu uterus dan mammae membesar, peningkatan volume darah, pertambahan protein dan
  • 9. lemak, serta terjadinya retensi darah. Kenaikan berat badan selama kehamilan sangat mempengaruhi massa pertumbuhan janin dalam kandungan. Pada ibu-ibu hamil yang status gizi jelek sebelum hamil, maka kenaikan berat badan pada saat hamil akan berpengaruh terhadap berat bayi lahir. 3. Penilaian Status Gizi Ibu Hamil Penilaian status gizi dapat dilakukan melalui empat cara yaitu secara klinis, biokimia, biofisik, dan antropometri. a. Penilaian secara klinis. Penilaian status gizi secara klinis sangat penting sebagai langkah pertama dalam mengetahui keadaan gizi penduduk. Karena hasil penilaian dapat memberikan gambaran masalah gizi yang nampak nyata. b. Penilaian secara biokimiaPenilaian status gizi secara biokimia di lapangan banyak menghadapi masalah. Salah satu ukuran yang sangat sederhana dan sering digunakan adalah pemeriksaan haemoglobin sebagai indeks dari anemia gizi. c. Penilaian secara biofisikPemeriksaan fisik dilakukan untuk melihat tanda dan gejala kurang gizi. Dilakukan oleh dokter atau petugas kesehatan atau yang berpengalaman dengan memperhatikan rambut, mata, lidah, tegangan otot dan bagian tubuh lainnya. d. Penilaian secara antropometri. Sudah menjadi pengetahuan umum bahwa ukuran fisik seseorang sangat erat berhubungan dengan status gizi. Atas dasar-dasar ini ukuran-ukuran antropometri diakui sebagai indeks yang baik dan dapat diandalkan bagi penentuan status gizi untuk negara-negara berkembang. Indikator yang sering digunakan khususnya untuk penentuan status gizi ibu hamil dipelayanan dasar adalah berat badan, tinggi badan, lingkar lengan atas (LILA). KMS adalah suatu alat yang sederhana dan mudah dikerjakan, untuk memantau keadaan gizi dan kesehatan, sekaligus sebagai dasar untuk memotivasi ibu hamil agar memeriksakan kesehatannya secara teratur di puskesmas dan posyandu. Penggunaan kurva dan KMS ibu hamil ialah berdasarkan hasil pengukuran tinggi badan (TB), berat badan (BB) per umur kehamilan ibu. Pada KMS garis kurva yang sesuai dengan tinggi badan ditebalkan dengan pulpen dan titik berat badan ibu dibubuhkan pada garis perpotongan dengan umur kehamilan. Apabila titik perpotongan tersebut berada diatas garis kurva tebal, berarti keadaan kehamilan itu baik, sebaliknya apabila titik tersebut berada dibawah garis kurva tebal berarti keadaan kehamilan itu memerlukan perhatian yang lebih khusus, misalnya dengan
  • 10. pemberian pelayanan kesehatan dan gizi yang lebih baik sehingga terhindar dari kemungkinan melahirkan bayi dengan berat lahir rendah. Ibu hamil seharusnya memiliki kadar hemoglobin (Hb) > 11 g/dl. Pada saat post partum minimal harus 10 g/dl. Jika ibu mengalami anemia terutama penyebab yang paling sering adalah karena kekurangan zat besi (Fe) risiko persalinan yang abnormal akan meningkat, demikian pula dengan risiko infeksi ibu dan kecenderungan perdarahan yang akan berdampak pada morbiditas dan mortalitas ibu dan bayi. Kondisi anemia kekurangan zat besi puncaknya sering terjadi pada trimester II dan III. Kondisi tersebut bisa saja disebabkan karena asupan Fe yang kurang, adanya infeksi parasit dan interval kehamilan yang pendek. Keadaan anemia seringkali menyebabkan ibu jatuh dalam kondisi mudah lelah, kekuatan fisik menurun, timbulnya gejala kardiovaskuler, predisposisi infeksi, risiko peripartum blood loss, dan risiko gangguan penyembuhan luka. Sedangkan bagi janin kondisi kekurangan Fe hingga < 9 g/dl meningkatkan risiko persalinan preterm, intrauterine growth retardation (IUGR), dan intrauterine fetal death (IUFD). Plasenta pun terkena imbasnya yaitu bisa mengalami hipoksia kronik dan angiogenesis. Hipotesis Baker mengatakan bahwa terdapat hubungan antara gangguan pada plasenta dan pertumbuhan janin yang mempengaruhi risiko berkembangnya penyakit pada janin tersebut setelah dewasa seperti timbulnya penyakit kardiovaskuler dan diabetes mellitus. Vitamin A untuk ibu dan bayi berguna sebagai imunomodulator bagi kekebalan mukosa. Namun penggunaanya tidak boleh terlampau banyak. Suplemen vitamin A tidak boleh melebihi dosis yang telah direkomendasikan dalam Recommended Dietary Allowance yaitu sejumlah > 15.000 IU/hari. Konsumsi yang terlalu banyak akan meningkatkan risiko cacat bawaan janin. Kebutuhan kalium dan fosfor umumnya pada ibu hamil tidak meningkat. Namun jika diet kalsium rata-rata kurang dari yang dianjurkan untuk orang sehat dan normal yaitu sejumlah < 600 per hari ditakutkan akan meningkatkan risiko terjadinya pre eklampsia dan kualitas bayi yang menurun. Namun hal ini masih menjadi perdebatan pula tentang kebenarannya. Zinc, termasuk mineral yang penting dikonsumsi oleh ibu. Diet rendah zinc akan meningkatkan risiko janin lahir prematur, berat badan lahir rendah dan cacat bawaan. Zinc ditengarai mampu meningkatkan berat lahir dan lingkar kepala. Untuk
  • 11. itu, konsumsi Zinc paling tidak harus sudah dimulai sejak hamil 19 minggu dengan dosis 15 mg/hari. Jika mengamati suplemen ibu hamil, beberapa komponen diantaranya adalah asam folat, AA DHA, FOS (Prebiotik) dan Ginger. Kekurangan Asam folat kurang dari 0,24 mg/hari pada kehamilan < 28 minggu akan meningkatkan risiko cacat pada janin, persalinan kurang bulan, serta berat bayi lahir rendah, misalnya meningocele. Defisiensi asam folat juga mengganggu pertumbuhan sistem saraf pusat, jika terjadi gangguan pada hari ke-16 pasca fertilisasi akan berdampak pada pembentukan kepala yang terjadi pada hari ke-22 hingga 26 sehingga bisa terjadi encephali, bayi tanpa tempurung kepala dan otak. Hal tersebut juga bisa berdampak pada gangguan pembentukan tulang belakang sehingga janin bisa menderita spina bifida. Pada ibu yang mengalami kondisi defisiensi asam folat disertai dengan defisiensi vitamin B6, B12, penyakit ginjal, hati, serta minum obat-obatan akan terjadi hiperhomosisteinemia. Keadaan ini berpotensi menyebabkan berbagai cacat bawaan seperti kelainan jantung, pembuluh darah, kelainan saraf pusat, abortus, prematuritas, solusio plasenta, janin mati dalam kandungan (IUFD), pre-eklamsia, maupun eklamsia. Pencegahan yang bisa dilakukan adalah dengan pemenuhan kebutuhan vitamin B6, B12 dan asam folat selama hamil. Kebutuhan asam folat untuk wanita tidak hamil adalah sebesar 100 mg/hari sedangkan untuk wanita hamil adalah berkisar antara 500 - 1000 mg/hari. Bagi ibu-ibu yang pernah melahirkan bayi dengan kelainan saraf pusat dianjurkan untuk mengkonsumsi asam folat dengan dosis 4000 mg (4 mg)/hari mulai 1 bulan sebelum hamil sampai dengan usia hamil 3 bulan. Rekomendasi yang dianjurkan CDC tahun 1992 terbagi dalam dosis profilaksis 0,4 mg / hari untuk wanita usia reproduksi serta dosis 4 mg / hari mulai 1 bulan sebelum rencana kehamilan sampai dengan trimester 1, untuk wanita dengan risiko terjadinya kecacatan syaraf janin. Asam folat banyak terdapat pada kacang-kacangan dan buahbuahan. Namun dalam makanan ini keadaan bahan asam folat yaitu poliglutamat, bersifat tidak stabil. Mengonsumsi suplemen asam folat, karena dalam suplemen ia berbentuk monoglutamat yang lebih stabil. Lemak yang baik bagi pertumbuhan janin adalah jenis LC PUFA (long chain poly-unsaturated fatty acid) yang terdiri dari asam amino, DHA dan asam lemak tak jenuh yang diperlukan untuk pembentukan otak, hati dan retina. Dengan cukupnya zat-zat tersebut diharapkan bayi akan lahir dalam usia cukup bulan. AA dan DHA berperan dalam pembentukan membran sel, endothel, serta jaringan saraf. Pada
  • 12. kehamilan bermanfaat untuk mencapai berat lahir yang optimal, mencukupkan usia kehamilan dan mencegah preeklampsia. Pada ibu menyusui juga bermanfaat untuk mencapai tumbuh kembang bayi yang optimal. Salah satu komposisi suplemen ibu hamil yaitu Zingiber officinale yang di Indonesia dikenal dengan nama jahe. Bahan ini sebenarnya masih dipertanyakan efek terapeutiknya. Menurut Tyler dan Foster, 1996, fungsinya saat ini merupakan obat herbal untuk memperbaiki distress saluran pencernaan. Misalnya untuk mengurangi insiden mual dan muntah selama kehamilan. Menurut Backon 1991, jahe meningkatkan aktivitas tromboksan sintetase yang berdampak pada testosteron – binding, memodifikasi sex steroid dependent serta diferensiasi otak janin. Namun hal tersebut masih dipertanyakan pula oleh para ahli. Efek jahe tersebut tergantung pula pada dosis dan durasi konsumsinya. Salah satu lagi bahan yang bermanfaat bagi ibu hamil adalah prebiotik. Bahan berasal dari jenis fruktoolgisakarida (FOS), tidak dihidrolisis maupun diabsorbsi di saluran cerna bagian atas. Memiliki mekanisme kerja merangsang pertumbuhan bakteri komensal dalam kolon (Bifidobacteria dan Lactobacillus), merubah mikroflora menjadi bermanfaat, menjaga kesehatan usus, menambah jumlah spesimen saccharolitic serta mengurangi mikroorgansime yang patogen. Oligosakarida dalam makanan diubah mnejadi fruktosa kemudian dibuah lagi mnejadi fruktooligosakarida (FOS) sehingga berfungsi sebagai prebiotik. Prebiotik ini juga berfungsi untuk melindungi mukosa saluran cerna dari infeksi, menurunkan pH usus, menekan pertumbuhan bakteri patogen, menghasilkan vitamin K, mengaktifkan fungsi usus, maupun menstimulasi respon imun. 4. Dampak Kurang Gizi Bila ibu mengalami kekurangan gizi selama hamil akan menimbulkan masalah, baik pada ibu maupun janin, seperti diuraikan berikut ini. a. Terhadap Ibu Gizi kurang pada ibu hamil dapat menyebabkan resiko dan komplikasi pada ibu antara lain: anemia, pendarahan, berat badan ibu tidak bertambah secara normal, dan terkena penyakit infeksi. Kekurangan asupan gizi pada trimester I dikaitkan dengan tingginya kejadian bayi lahir prematur, kematian janin, dan kelainan pada sistem saraf pusat bayi. Sedangkan kekurangan energi terjadi pada trimester II dan
  • 13. III dapat menghambat pertumbuhan janin atau tak berkembang sesuai usia kehamilannya. Kekurangan asam folat juga dapat menyebabkan anemia, selain kelainan bawaan pada bayi, dan keguguran. b. Terhadap Persalinan Pengaruh gizi kurang terhadap proses persalinan dapat mengakibatkan persalinan sulit dan lama, persalinan sebelum waktunya (premature), pendarahan setelah persalinan, serta persalinan dengan operasi cenderung meningkat. c. Terhadap Janin Kekurangan gizi pada ibu hamil dapat mempengaruhi proses pertumbuhan janin dan dapat menimbulkan kegururan , abortus, bayi lahir mati, kematian neonatal, cacat bawaan, anemia pada bayi, asfiksia intra partum (mati dalam kandungan), lahir dengan berat badan lahir rendah (BBLR). Contoh konkretnya adalah kekurangan zat besi yang terbilang paling sering dialami saat hamil. Gangguan ini membuat ibu mengalami anemia alias kekurangan sel darah merah. Selain dari suplemen, juga dari bahan makanan yang disantapnya. ibu hamil tak dianjurkan mengonsumsi suplemen multivitamin karena kelebihan vitamin A dan D dosis tinggi dalam tubuh justru dapat menimbulkan penumpukan yang berefek negatif. Suplemen dalam bentuk jejamuan juga tidak dianjurkan jika kebersihan dan keamanan bahannya tidak terjamin. 5. Anjuran Khusus untuk Ibu hamil a. Pola Makan Ibu hamil sebaiknya mengonsumsi sedikitnya dua gelas susu sehari atau kalau tidak, santaplah hasil produksi ternak lainnya. Ingat, keanekaragaman bahan makanan merupakan kunci dari menu makanan bergizi seimbang. Kebutuhan kalori mudah didapat dari tambahan porsi biji-bijian, sayuran, buah dan susu rendah lemak. Jika ibu baru mengonsumsi menu bergizi setelah beberapa minggu kehamilan, diharapkan keterlambatannya tidak melampui masa trimester II yang merupakan masa pertumbuhan janin terbesar. Bagi ibu hamil sebenarnya tidak ada makanan yang benar-benar harus dihindari, kecuali alkohol. Namun bila ibu mengalami keluhan mual-muntah, maka ia tidak dianjurkan untuk mengonsumsi makanan yang dapat merangsang
  • 14. keluhan mual-muntahnya. Contohnya adalah durian. Jika tidak ada keluhan, buah ini boleh dikonsumsi selama hamil asalkan jumlahnya wajar, yaitu sekitar 35 gram dalam sehari. Olahan apa pun seperti makanan yang dibakar boleh saja disantap asalkan benar-benar matang dan tidak dikonsumsi bagian gosongnya. Selanjutnya, apabila ibu hamil telah mengonsumsi menu makanan sesuai anjuran, maka camilan tanpa kalori boleh-boleh saja dikonsumsi seperti agar-agar, gelatin dan sejenisnya. Selain alkohol, kopi juga tidak dianjurkan diminum selama hamil karena kurang mengandung zat gizi dan kemungkinan memberikan efek negatif walau hal ini masih diperdebatkan. Merokok aktif maupun pasif juga harus dihentikan karena berkaitan dengan tingginya risiko keguguran, bayi lahir meninggal, lahir prematur, ataupun lahir dengan berat badan rendah (kurang dari 2.500 gram). b. Pantau Kenaikan Berat Badan Pada trimester I biasanya ibu hamil akan mengalami penyesuaian terhadap perubahan fungsional dalam tubuhnya akibat proses kehamilan. Di antaranya keluhan mual-muntah dan rasa tidak nyaman lainnya. Dengan demikian, asupan makanan selama trimester ini belum dapat menaikkan BB ibu hamil. Normalnya, pada trimester I berat badan diharapkan naik kurang dari 2 kilogram. Sedangkan pada trimester II dan III sebaiknya kenaikan BB kurang dari 1/2 kg setiap minggunya. Ibu hamil yang tergolong kurus sebelum hamil, diharapkan bisa mencapai kenaikan BB sebanyak 12,518 kg pada akhir kehamilan. Sedangkan untuk mereka yang tidak kurus dan tidak gemuk alias memiliki berat badan ideal diharapkan mencapai kenaikan BB sebesar 11,516 kg di akhir kehamilannya. Sedangkan mereka yang kelebihan BB saat sebelum hamil diharapkan kenaikan BB-nya hanya 711,5 kg pada akhir kehamilannya. Sementara wanita hamil yang kegemukan sebelum hamil, kenaikan BB dianjurkan sebatas 6 kg atau lebih sedikit pada akhir kehamilannya. Agar kenaikan berat badan terjaga, tentu saja ibu perlu secara berkala dan rutin menimbang badan bersamaan dengan pemeriksaan kehamilan. c. Menu Sehari Ibu Hamil Menu makanan untuk ibu hamil pada dasarnya tidak banyak berbeda dari menu sebelum hamil. Jadi seharusnya tidak ada kesulitan berarti dalam
  • 15. pengaturan menu makanan selama hamil. Nah, berikut bahan makanan yang dianjurkan dalam sehari: Kelompok bahan makanan: Porsi: roti, serealia, nasi dan mi 6 piring/porsi sayuran 3 mangkuk buah 4 potong susu, yogurt, dan atau keju 2 gelas daging, ayam, ikan, telur dan kacang- kacangan 3 potong lemak, minyak 5 sendok teh gula 2 sendok makan Berikut tabel contoh menu makanan dalam sehari bagi ibu hamil Bahan makanan Porsi hidangan Jenis hidangan sehari Nasi 5 + 1 porsi Makan pagi: nasi 1,5 porsi (150 gram) dengan ikan/ Sayuran 3 mangkuk daging 1 potong sedang (40 gram), tempe 2 potong Buah 4 potong sedang (50 gram), sayur 1 mangkok dan buah 1 potong Tempe 3 potong sedang Daging 3 potong Makan selingan: susu 1 gelas dan buah 1 potong sedang Susu 2 gelas Makan siang: nasi 3 porsi (300 gram), dengan lauk, Minyak 5 sendok teh sayur dan buah sama dengan pagi Gula 2 sendok makan Selingan: susu 1 gelas dan buah 1 potong sedang Makan malam: nasi 2,5 porsi (250 gram) dengan lauk, sayur dan buah sama dengan pagi/siang Selingan: susu 1 gelas Variasikan menu tersebut dengan bahan makanan penukarnya sebagai berikut: * 1 porsi nasi (100 gram) dapat ditukar dengan: Roti 3 potong sedang (70 gram), kentang 2 biji sedang (210 gram), kue kering 5 buah besar (50 gram), mi basah 2 gelas (200 gram), singkong 1 potong besar (210 gram), jagung biji 1 piring (125 gram), talas 1 potong besar (125 gram), ubi 1 biji sedang (135 gram)
  • 16. * 1 potong sedang ikan (40 gram) dapat ditukar dengan: 1 potong kecil ikan asin (15 gram), 1 sendok makan teri kering (20 gram), 1 potong sedang ayam tanpa kulit (40 gram), 1 buah sedang hati ayam (30 gram), 1 butir telur ayam negeri (55 gram), 1 potong daging sapi (35 gram), 10 biji bakso sedang (170 gram) dan lainnya. * 1 mangkuk (100 gram) sayuran, di antaranya buncis, kol, kangkung, kacang panjang, wortel, labu siam, sawi, terong dan lainnya. * 1 potong buah, seperti 1 potong besar papaya (110 gram), 1 buah pisang (50 gram), 2 buah jeruk manis (110 gram), 1 potong besar melon (190 gram), 1 potong besar semangka (180 gram), 1 buah apel (85 gram), 1 buah besar belimbing (140 gram), 1/4 buah nenas sedang (95 gram), 3/4 buah mangga besar (125 gram), 9 duku buah sedang (80 gram), 1 jambu biji besar (100 gram), 2 buah jambu air sedang (110 gram), 8 buah rambutan (75 gram), 2 buah sedang salak (65 gram), 3 biji nangka (45 gram), 1 buah sedang sawo (85 gram), dan lainnya. * 2 potong sedang tempe (50 gram) dapat ditukar dengan: Tahu 1 potong besar (110 gram), 2 potong oncom kecil (40 gram), 2 sendok makan kacang hijau (20 gram), 2,5 sendok makan kacang kedelai (25 gram), 2 sendok makan kacang merah segar (20 gram), 2 sendok makan kacang tanah (15 gram), 1,5 sendok makan kacang mete (15 gram), dan lainnya. * 1 gelas susu susu sapi (200 cc) dapat ditukar dengan: 4 sendok makan susu skim (20 gram), 2/3 gelas yogurt nonfat (120 gram), 1 potong kecil keju (35 gram), dan lainnya. * Minyak kelapa 1 sendok teh (5 gram) dapat ditukar dengan: avokad 1/2 buah besar (60 gram), 1 potong kecil kelapa (15 gram), 2,5 sendok makan kelapa parut (15 gram), 1/3 gelas santan (40 gram), dan lainnya. * Gula pasir 1 sendok makan (13 gram) ditukar dengan: 1 sendok makan madu (15 gram)
  • 17. DAFTAR PUSTAKA Depkes RI. Direktorat Pembinaan Kesehatan Masyarakat. 1996. Pedoman Penanggulangan Ibu Hamil Kekurangan Enargi Kronis. Jakarta. Ummu Jabie.2007. Gizi Tepat saat hamil. Zulhaida, Lubis. 2003. Status Gizi Ibu Hamil Serta Pengaruhnya Terhadap Bayi Yang Dilahirkan. http://bidanku.com/index.php?/gizi-dan-nutrisi-ibu-hamil