SlideShare una empresa de Scribd logo
1 de 11
I. NOMOR PERCOBAAN : VII
II. NAMA PERCOBAAN : Lipid
III. TUJUAN PRAKTIKUM : 1. Mengetahui kelarutan lipid pada pelarut tertentu
2. Mempelajari terjadinya reaksi hidrolisis pada
minyak oleh basa (reaksi penyabunan)
IV. DASAR TEORI
Lipid adalah penyusun penting dari makanan karena mereka adalah sumber nilai
energi tinggi. Lipid juga penting karena vitamin yang larut dalam lemak, dan asam lemak
esensial yang ditemukan dalam lemak dari makanan alami barang. Lemak tubuh berfungsi
sebagai sumber yang sangat baik energi, disimpan dalam jaringan adiposa. Mereka juga
bertindak sebagai bahan isolasi dalam jaringan subkutan dan juga terlihat di sekitar organ-
organ tertentu. Lipid dikombinasikan dengan protein adalah unsur penting dari membran
sel dan mitokondria sel. Lipid secara umum bukan makromolekul.
Lipid yang terjadi secara alami senyawa organik, umumnya dikenal sebagai minyak
dan lemak. Lipid terjadi melalui dunia tinggal di mikroorganisme, tumbuhan tingkat tinggi
dan hewan dan juga dalam semua jenis sel. Lipid berkontribusi terhadap struktur sel,
menyediakan bahan bakar yang disimpan dan juga mengambil bagian dalam berbagai
proses biologi.
Adapun sifat fisika yang dimaksud ialah:
1. Tidak larut dalam air, tetapi larut dalam satu atau lebih dari satu pelarut organik
misalnya ester, aseton, kloroform, benzena yang sering disebut “pelarut organik”;
2. Ada hubungan dengan asam lemak atau esternya;
3. Mempunyai kemungkinan digunakan oleh mahluk hidup
Dari rantai asam lemak didapatkan bahwa asam lemak jenuh mempunyai rantai
karbon pendek seperti asam butirat dan kaproat yang mempunyai titik lebur rendah, ini
berarti bahwa kedua asam ini berupa zat cair pada suhu kamar sedangkan makin panjang
rantai karbon menunjukkan makin tinggi titik leburnya. Asam palmitat dan stearat berupa
zat padat pada suhu kamar.
Asam lemak tidak jenuh mempunyai titik lebur rendah. Asam oleat mempunyai
rantai karbon sama panjang dengan asam stearat, tetapi pada suhu kamar asam oleat berupa
zat cair. Makin banyak ikatan rangkap, makin rendah titik leburnya, ini dapat dilihat pada
pada titik lebur asam linoleat yang lebih rendah dari titik lebur asam oleat.
Asam butirat larut dalam air. Kelarutan asam lemak dalam air berkurang dengan
bertambah panjangnya rantai karbon. Asam kaproat larut sedikit dalam air, sedangkan asam
palmitat, stearat, oleat dan linoleat tidak larut dalam air. Asam linoleat mempunyai
kelarutan dalam air sangat kecil.
Saponifikasi pada dasarnya adalah proses pembuatan sabun yang berlangsung
dengan mereaksikan asam lemak khususnya trigliserida dengan alkali yang menghasilkan
gliserol dan garam karboksilat (sejenis sabun). Sabun merupakan garam (natrium) yang
mempunyai rangkaian karbon yang panjang. Reaksi dibawah ini merupakan reaksi
saponifikasi tripalmitin / trigliserida.
Sabun adalah salah satu karbon yang sangat komersial baik dari sisi penggunaan
dalam kehidupan sehari-hari maupun persaingan harga produk yang memberikan
pengembangan yang cukup baik. Sabun merupakan surfaktan yang digunakan dengan air
untuk mencuci dan membersihkan. Sabun biasanya berbentuk padatan yang tercetak seperti
batangan.
Sabun merupakan merupakan suatu bentuk senyawa yang dihasilkan dari reaksi
saponifikasi. Saponifikasi adalah reaksi hidrolisis asam lemak oleh adanya basa lemah
(misalnya NaOH). Hasil lain dari reaksi saponifikasi ialah gliserol. Selain C12 dan C16,
sabun juga disusun oleh gugus asam karboksilat
Secara umum lemak diartikan sebagai trigliserida yang dalam kondisi suhu ruang berada
dalam keadaan padat. Sedangkan minyak adalah trigliserida yang dalam suhu ruang
berbentuk cair. Secara lebih pasti tidak ada batasan yang jelas untuk membedakan minyak
dan lemak.
Reaksi dan sifat kimia pada minyak atau lemak:
1. Esterifikasi
Proses Esterifikasi bertujuan untuk asam-asam lemak bebas dari trigliserida, menjadi
bentuk ester. Reaksi esterifikasi dapat dilakukan melalui reaksi kimia yang disebut
interifikasi atau penukaran estar yang didasarkan pada prinsip trans-esterifikasi Fiedel-
Craft.
2. Hidrolisa
Dalam reaksi hidrolisa, lemak dan minyak akan diubah menjadi asam-asam lemak
bebas dan gliserol, proses ini dibantu adanya asam, alkali, uap air, panas, dan eznim
lipolitik seperti lipase. Reaksi hidrolisis mengakibatkan kerusakan lemak dan minyak yaitu
“hydrolytic rancidity” yaitu terjadi flavor dan rasa tengik pada lemak atau minyak. Hal ini
terjadi karena terdapat sejumlah air dalam lemak dan minyak tersebut.
3. Penyabunan
Reaksi ini dilakukan dengan penambahan sejumlah larutan basa kepada trigliserida.
Bila penyabunan telah lengkap, lapisan air yang mengandung gliserol dipisahkan dan
kemudian gliserol dipulihkan dengan penyulingan.
4. Enzimatis
Enzim yang dapat menguraikan lemak atau minyak dan akan menyebabkan minyak
tersebut menjadi tengik, ketengikan itu disebut “Enzimatic rancidity” Lipase yang
bekerja memecah lemak menjadi gliserol dan asam lemak serta menyebabkan minyak
V. ALAT DAN BAHAN :
Alat : Bahan :
1. Tabung reaksi 1. Mentega 9. Amil alcohol
2. Beaker glass 2. Minyak goreng 10. Asam sulfat
3.Batang pengaduk 3. Eter 11. Susu
4.Erlenmeyer 4. Alcohol
5.Pipet tetes 5. HCL
6.Gelas ukur 6. Bensin
7.Penangas air 7. NaOH
8.Tabung sentrifugasi 8. Aquadest
VI. PROSEDUR PERCOBAAN
Pemeriksaan kelarutan lemak
1. Siapkan 5 buah tabung reaksi yang bersih dan kering
2. Tambahkan pada masing-masing tabung reaksi 1 ml minyak goreng, kemudian
dicampurkan dengan bahan sebagai berikut :
- Tabung I : ditambah dengan 1 ml air
- Tabung II : ditambah dengan 1 ml bensin
- Tabung III : ditambah dengan 1 ml alcohol 96%
- Tabung IV : ditambah dengan 1 ml eter
- Tabung V : ditambah dengan 1 ml NaOH I N
3. Aduk-aduk sampai homogen. Diamkan beberapa menit dan amati serta cata
perubahan yang terjadi
4. Ulangi percobaan diatas dengan memakai susu dan mentega sebagai sumber
lipid.
Reaksi penyabunan dan sifat-sifat asam lemak
1. 5 gram (ml) minyak goreng dimasukkan kedalam beker gelas kemudian
ditambahkan NaOH I N sedikit demi sedikit sambil dipanaskan pada suhu 700C
sebanyak 5 X 0,142 g = 1,71 g (yang terdapat dalam sekitar 42 ml I N NaOH).
Pemanasan dilanjutkan sampai terbentuk sabun. Kedalam larutan
2. Sabun yang telah terbentuk ditambahkan HCl I N kemudian diamati apa yang
terjadi.
Kedalam campuran yang telah ditambahkan HCl ditambahkan bensin atau
alcohol 96% dan diamati apa yang terjadi.
VIII. HASIL PENGAMATAN
a. Pemeriksaan kelarutan lemak
Sampel Pereaksi Hasil pengamatan Keterangan
1 ml Minyak Goreng 1 ml Air Tidak Larut, Terbentuk 2
Fase
Tidak larut
1 ml Minyak Goreng 1 ml Bensin Larut Larut
1 ml Minyak Goreng 1 ml
Alkohol
Tidak Larut, Terbentuk 2
Fase
Tidak larut
1 ml Minyak Goreng 1 ml Eter Larut Larut
1 ml Minyak Goreng 1 ml NaOH Tidak Larut, Terbentuk 2
Fase
Tidak larut
Sampel Pereaksi Hasil pengamatan Keterangan
1 ml Mentega 1 ml Air Terbentuk 2 Fase Tidak larut
1 ml Mentega 1 ml Bensin larut Larut
1 ml Mentega 1 ml Alkohol Terbentuk 2 Fase Tidak larut
1 ml Mentega 1 ml Eter 1 Larut Larut dan
terelmulsi
1 ml Mentega ml NaOH Terbentuk 2 Fase Tidak larut
Sampel Pereaksi Hasil pengamatan Keterangan
1 ml minyak ikan 1 ml Air Larut Larut
1 ml minyak ikan 1 ml Bensin Terbentuk 2 Fase Tidak larut
1 ml minyak ikan 1 ml Alkohol Larut Larut
1 ml minyak ikan ml Eter Larut Larut
1 ml minyak ikan 1 ml NaOH 1 Larut Larut
Sampel Pereaksi Hasil pengamatan Keterangan
1 ml susu 1 ml Air Larut Larut
1 ml susu 1 ml Bensin Terbentuk 2 Fase Tidak Larut
1 ml susu 1 ml Alkohol Larut Larut
1 ml susu 1 ml NaOH Tidak Larut, Terbentuk 2 Fase Larut
1 ml susu 1 ml Eter Larut
b. Reaksi penyabunan dan sifat sifat asam lemak
Sampel Hasil pengamatan Keterangan
Minyak goreng Minyak goreng(kuning) + NaOH 42ml(bening)
terdapat gelembung,2 lapisan + 5ml
HCl(bening) + 5ml alcohol(bening) 2
fase terdapat gelembung
Terbentuk sabun
mentega Mentega(kuning) + NaOH 42ml (bening)
terdapat gelembung,2 lapisan + 5ml
HCl(bening) + 5ml alcohol(bening) 2
fase terdapat gelembung
Terbentuk sabun
IX. REAKSI
Uji kelarutan lemak
 Kelarutan minyak dalam NaOH :
(C17H33COO)3C3H5 + 3NaOH → 3C17H33COONa + C3H8O3
 Kelarutan minyak dalam bensin :
(C17H33COO)3C3H5 + C8H18 → 3C17H33COOC8H18 + C2H5
 Kelarutan minyak dalam air :
(C17H33COO)3C3H5 + H2O → (C17H33COO)3C3H5 + H2O
 Kelarutan minyak dalam alcohol :
(C17H33COO)3C3H5 + C2H5OH → (C17H33COO)3C3H5 + C2H5OH
Reaksi penyabunan dan sifat-sifat asam lemak
(C17H33COO)3C3H5 + 3NaOH → 3C17H33COONa + C3H8O3
Minyak goreng Sabun Gliserol
X. PEMBAHASAN
Percobaan ini mengenai lipid, untuk menguji kelarutan lemak, serta reaksi
penyabunan. Pada percobaan pertama, yaitu uji kelarutan minyak goreng dan mentega yang
direaksikan dengan berbagai macam pereaksi/pelarut yaitu air, bensin, alcohol, NaOH, dan
eter. Minyak goreng yang direaksikan dengan air terbantuk 2 fase atau tidak larut, minyak
yang direaksikan dengan alcohol dan NaOH juga tebentuk 2 fase atau tidak larut.sedangkan
minyak yang dilarutkan dengan eter dan bensin larut.
Percobaan selanjutnya menggunakan sampel mentega, dengan pelarut eter dan
bensin mentega dapat larut, sedangkan dengan pelarut air,alcohol, dan NaOH mentega
membentuk 2 fase atau tidak larut.
Percobaan menggunakan sampel minyak ikan pada pelarut bensin, minyak ikan
tidak larut sedangkan menggunkan pelarut air, lakohol,eter,dan NaOH hasilnya larut. Hal
yang sama Pada sampel susu, menggunakan pelarut bensin terbentuk 2 fase atau tidak larut.
Sedangkan saat direaksikan dengan pelarut lainnya. Sampel tidak larut.
Secara teori, lipid merupakan sekumpulan senyawa biomolekul yang dapat larut
dalam pelarut-pelarut organik nonpolar seperti kloroform, eter, benzene, aseton, dan
petroleum eter. Berdasarkan hasil pengamatan dari percobaan yang telah dilakukan minyak
goreng dan mentega hanya larut dengan bensin dan eter dan tidak larut dengan air, alcohol,
dan NaOH. hasil percobaan ini membuktikan bahwa lipid larut dalam kloroform karena
kloroform merupakan pelarut non polar sedangkan alcohol tidak karena alcohol merupakan
pelarut polar begitu pula dengan alkali
Pada percobaan kedua, yaitu reaksi penyabunan. Minyak goreng dan mentega
direaksikan dengan NaOH sambil dilakukan pemanasan. Asam lemak bila bergabung
dengan alkali (KOH/NaOH) akan membentuk sabun, yang berfungsi sebagai emuglator.
Dengan adanya pemanasan dan penambahan alkali (NaOH) maka senyawa lemak akan
membentuk gliserol dan sabun atau garam asam lemak.Menurut teori, lemak dan minyak
dapat terhidrolisis dengan bantuan basa kuat, seperti NaOH atau KOH melalui pemanasan
dan menghasilkan asam lemak dan gliserol.
Sabun yang terbentuk dari sampel minyak lebih banyak bila dibandingkan dengan
sabun dari sampel mentega. Karena minyak goreng atau minyak sawit memiliki kadar
lemak jenuh yang tinggi.
XI. KESIMPULAN
1. Lipid larut dalam pelarut organik yang bersifat nonpolar
2. Minyak dalam air akan membentuk emulsi yang tidak stabil apabila dibiarkan,
maka kedua cairan akan memisah menjadi dua lapisan.
3. Pada reaksi penyabunan dihasilkan campuran gliserol dan sabun, reaksi positif
ditandai dengan munculnya busa dan lama-kelamaan alcohol akan menguap.
4. Sabun yang terbuat dari miyak lebih banyak dibandingkan dari mentega.
5. Minyak terbuat dari minyak goreng lebih banyak dari sabun yang terbuat dari
mentega.
XII. DAFTAR PUSTAKA
Aen,andri than ang. Penyabunan. https://www.academia.edu/2042797/ PENYABUNAN_
New. Diakses pada 22 november 2014
Dianti,sri.2013. Pengertian dan Ciri Lipid http://www.sridianti.com/pengertian-dan-ciri-
lipid.html. Diakses pada 22 november 2014
Pahzal,ahmad.2012. Pengertian Lipid dan Klasifikasi Lipid.http:// apahzal.blogspot.
com/2012/03/all-about-lipid.html. Diakses pada 22 november 2014
Veronika.2012. Llipid biokimia. http://veronikafoju.wordpress.com/i-love-biology/
biokimia /biokimia-lipid/. Diakses pada 22 november 2014

Más contenido relacionado

La actualidad más candente

Laporan Praktikum Asidimetri
Laporan Praktikum AsidimetriLaporan Praktikum Asidimetri
Laporan Praktikum AsidimetriRidha Faturachmi
 
ITP UNS SEMESTER 2 Latihan soal gravimetri & jawaban
ITP UNS SEMESTER 2 Latihan soal gravimetri & jawabanITP UNS SEMESTER 2 Latihan soal gravimetri & jawaban
ITP UNS SEMESTER 2 Latihan soal gravimetri & jawabanFransiska Puteri
 
Uji Ketidakjenuhan Lemak
Uji Ketidakjenuhan LemakUji Ketidakjenuhan Lemak
Uji Ketidakjenuhan LemakErnalia Rosita
 
Laporan Biokimia ITP UNS SMT3 Lipida
Laporan Biokimia ITP UNS SMT3 LipidaLaporan Biokimia ITP UNS SMT3 Lipida
Laporan Biokimia ITP UNS SMT3 LipidaFransiska Puteri
 
Laporan biokimia hidrolisis karbohidrat
Laporan biokimia   hidrolisis karbohidratLaporan biokimia   hidrolisis karbohidrat
Laporan biokimia hidrolisis karbohidratMifta Rahmat
 
Uji Karbohidrat
Uji KarbohidratUji Karbohidrat
Uji Karbohidratpure chems
 
laporan praktikum titrasi asam basa
laporan praktikum titrasi asam basalaporan praktikum titrasi asam basa
laporan praktikum titrasi asam basawd_amaliah
 
Laporan praktikum destilasi sederhana
Laporan praktikum destilasi sederhanaLaporan praktikum destilasi sederhana
Laporan praktikum destilasi sederhanaasterias
 
Laporan Praktikum Permanganometri
Laporan Praktikum PermanganometriLaporan Praktikum Permanganometri
Laporan Praktikum PermanganometriRidha Faturachmi
 
Laporan Biokimia Praktikum Karbohidrat: Uji Molish, Uji Benedict, Uji Seliwan...
Laporan Biokimia Praktikum Karbohidrat: Uji Molish, Uji Benedict, Uji Seliwan...Laporan Biokimia Praktikum Karbohidrat: Uji Molish, Uji Benedict, Uji Seliwan...
Laporan Biokimia Praktikum Karbohidrat: Uji Molish, Uji Benedict, Uji Seliwan...UNESA
 
Laporan Praktikum Spektrofotometri
Laporan Praktikum SpektrofotometriLaporan Praktikum Spektrofotometri
Laporan Praktikum SpektrofotometriRidha Faturachmi
 

La actualidad más candente (20)

Laporan Praktikum Asidimetri
Laporan Praktikum AsidimetriLaporan Praktikum Asidimetri
Laporan Praktikum Asidimetri
 
Laporan hidrolisis sukrosa
Laporan hidrolisis sukrosaLaporan hidrolisis sukrosa
Laporan hidrolisis sukrosa
 
ITP UNS SEMESTER 2 Latihan soal gravimetri & jawaban
ITP UNS SEMESTER 2 Latihan soal gravimetri & jawabanITP UNS SEMESTER 2 Latihan soal gravimetri & jawaban
ITP UNS SEMESTER 2 Latihan soal gravimetri & jawaban
 
Uji Ketidakjenuhan Lemak
Uji Ketidakjenuhan LemakUji Ketidakjenuhan Lemak
Uji Ketidakjenuhan Lemak
 
Laporan Biokimia ITP UNS SMT3 Lipida
Laporan Biokimia ITP UNS SMT3 LipidaLaporan Biokimia ITP UNS SMT3 Lipida
Laporan Biokimia ITP UNS SMT3 Lipida
 
Laporan biokimia hidrolisis karbohidrat
Laporan biokimia   hidrolisis karbohidratLaporan biokimia   hidrolisis karbohidrat
Laporan biokimia hidrolisis karbohidrat
 
Karbohidrat
KarbohidratKarbohidrat
Karbohidrat
 
Uji Millon
Uji MillonUji Millon
Uji Millon
 
Uji Karbohidrat
Uji KarbohidratUji Karbohidrat
Uji Karbohidrat
 
laporan praktikum titrasi asam basa
laporan praktikum titrasi asam basalaporan praktikum titrasi asam basa
laporan praktikum titrasi asam basa
 
Laporan praktikum destilasi sederhana
Laporan praktikum destilasi sederhanaLaporan praktikum destilasi sederhana
Laporan praktikum destilasi sederhana
 
Reaksi kimia
Reaksi kimiaReaksi kimia
Reaksi kimia
 
Uji Ninhydrin
Uji NinhydrinUji Ninhydrin
Uji Ninhydrin
 
Lemak
LemakLemak
Lemak
 
Laporan Praktikum Permanganometri
Laporan Praktikum PermanganometriLaporan Praktikum Permanganometri
Laporan Praktikum Permanganometri
 
Lipid
LipidLipid
Lipid
 
Laporan Biokimia Praktikum Karbohidrat: Uji Molish, Uji Benedict, Uji Seliwan...
Laporan Biokimia Praktikum Karbohidrat: Uji Molish, Uji Benedict, Uji Seliwan...Laporan Biokimia Praktikum Karbohidrat: Uji Molish, Uji Benedict, Uji Seliwan...
Laporan Biokimia Praktikum Karbohidrat: Uji Molish, Uji Benedict, Uji Seliwan...
 
Laporan Praktikum Spektrofotometri
Laporan Praktikum SpektrofotometriLaporan Praktikum Spektrofotometri
Laporan Praktikum Spektrofotometri
 
Laporan praktikum kimia analisa (ANALISA KUALITATIF)
Laporan praktikum kimia analisa (ANALISA KUALITATIF)Laporan praktikum kimia analisa (ANALISA KUALITATIF)
Laporan praktikum kimia analisa (ANALISA KUALITATIF)
 
Hidrasi Air
Hidrasi AirHidrasi Air
Hidrasi Air
 

Similar a Lipid

Dwi eni (a1 f011029) lipid
Dwi eni (a1 f011029) lipidDwi eni (a1 f011029) lipid
Dwi eni (a1 f011029) lipidmohtheaeng
 
Laporan praktikum 2 biokimia dasar
Laporan praktikum 2 biokimia dasarLaporan praktikum 2 biokimia dasar
Laporan praktikum 2 biokimia dasarpuput62
 
Soal pertanyaan
Soal pertanyaanSoal pertanyaan
Soal pertanyaannabsey
 
Acara 2 LIPIDA DAN LIPASE
Acara 2 LIPIDA DAN LIPASEAcara 2 LIPIDA DAN LIPASE
Acara 2 LIPIDA DAN LIPASEUfi Ufy
 
Laporan angka saponifikasi
Laporan angka saponifikasiLaporan angka saponifikasi
Laporan angka saponifikasiMalikul Mulki
 
Laporan praktikum kimia dasar 1
Laporan praktikum kimia dasar 1Laporan praktikum kimia dasar 1
Laporan praktikum kimia dasar 1erwantihutri
 
Laporan lipid ii
Laporan lipid iiLaporan lipid ii
Laporan lipid iiXINYOUWANZ
 
LIPID 1-KIMIA GIZI.pptx
LIPID 1-KIMIA GIZI.pptxLIPID 1-KIMIA GIZI.pptx
LIPID 1-KIMIA GIZI.pptxShintaAulia18
 
Tugas kimia organik 2 lipid despita yuliantari
Tugas kimia organik 2 lipid despita yuliantariTugas kimia organik 2 lipid despita yuliantari
Tugas kimia organik 2 lipid despita yuliantaridespitayuliantari
 
Biokimia i lipid
Biokimia i lipidBiokimia i lipid
Biokimia i lipidTakdir Anis
 
LIPID Kelas B Klmpok A (FMIPA UHO)
LIPID Kelas B Klmpok A (FMIPA UHO)LIPID Kelas B Klmpok A (FMIPA UHO)
LIPID Kelas B Klmpok A (FMIPA UHO)Retno Cahyaningrum
 

Similar a Lipid (20)

Laporan biokima bab 4
Laporan biokima bab 4Laporan biokima bab 4
Laporan biokima bab 4
 
Kim (2) LEMAK
Kim (2) LEMAKKim (2) LEMAK
Kim (2) LEMAK
 
Dwi eni (a1 f011029) lipid
Dwi eni (a1 f011029) lipidDwi eni (a1 f011029) lipid
Dwi eni (a1 f011029) lipid
 
Laporan praktikum 2 biokimia dasar
Laporan praktikum 2 biokimia dasarLaporan praktikum 2 biokimia dasar
Laporan praktikum 2 biokimia dasar
 
Soal pertanyaan
Soal pertanyaanSoal pertanyaan
Soal pertanyaan
 
Acara 2 LIPIDA DAN LIPASE
Acara 2 LIPIDA DAN LIPASEAcara 2 LIPIDA DAN LIPASE
Acara 2 LIPIDA DAN LIPASE
 
Laporan angka saponifikasi
Laporan angka saponifikasiLaporan angka saponifikasi
Laporan angka saponifikasi
 
lipid- biokimia
lipid- biokimialipid- biokimia
lipid- biokimia
 
Laporan praktikum kimia dasar 1
Laporan praktikum kimia dasar 1Laporan praktikum kimia dasar 1
Laporan praktikum kimia dasar 1
 
Laporan lipid ii
Laporan lipid iiLaporan lipid ii
Laporan lipid ii
 
LIPID 1-KIMIA GIZI.pptx
LIPID 1-KIMIA GIZI.pptxLIPID 1-KIMIA GIZI.pptx
LIPID 1-KIMIA GIZI.pptx
 
Lemak
LemakLemak
Lemak
 
Uji safonifikasi
Uji safonifikasiUji safonifikasi
Uji safonifikasi
 
Lipid kimia organik ii
Lipid kimia organik iiLipid kimia organik ii
Lipid kimia organik ii
 
Lipida
Lipida Lipida
Lipida
 
Tugas kimia organik 2 lipid despita yuliantari
Tugas kimia organik 2 lipid despita yuliantariTugas kimia organik 2 lipid despita yuliantari
Tugas kimia organik 2 lipid despita yuliantari
 
Ketengikan
KetengikanKetengikan
Ketengikan
 
Biokimia i lipid
Biokimia i lipidBiokimia i lipid
Biokimia i lipid
 
LIPID Kelas B Klmpok A (FMIPA UHO)
LIPID Kelas B Klmpok A (FMIPA UHO)LIPID Kelas B Klmpok A (FMIPA UHO)
LIPID Kelas B Klmpok A (FMIPA UHO)
 
Laporan minyak dan lemak
Laporan minyak dan lemakLaporan minyak dan lemak
Laporan minyak dan lemak
 

Último

Materi power point Kepemimpinan leadership .ppt
Materi power point Kepemimpinan leadership .pptMateri power point Kepemimpinan leadership .ppt
Materi power point Kepemimpinan leadership .pptAcemediadotkoM1
 
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docxSILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docxrahmaamaw03
 
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptxSBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptxFardanassegaf
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxmtsmampunbarub4
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxBambang440423
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdfShintaNovianti1
 
PRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptx
PRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptxPRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptx
PRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptxPCMBANDUNGANKabSemar
 
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptxMTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptxssuser0239c1
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfTaqdirAlfiandi1
 
Dinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup Bangsa
Dinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup BangsaDinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup Bangsa
Dinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup BangsaEzraCalva
 
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdfWahyudinST
 
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdfsandi625870
 
MA Kelas XII Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
MA Kelas XII  Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdfMA Kelas XII  Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
MA Kelas XII Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdfcicovendra
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2noviamaiyanti
 
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM 2024.pptx
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM  2024.pptxTeknik Menjawab Kertas P.Moral SPM  2024.pptx
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM 2024.pptxwongcp2
 
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxalat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxRioNahak1
 
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasMembuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasHardaminOde2
 
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPSKisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPSyudi_alfian
 
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdfPanduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdfandriasyulianto57
 

Último (20)

Materi power point Kepemimpinan leadership .ppt
Materi power point Kepemimpinan leadership .pptMateri power point Kepemimpinan leadership .ppt
Materi power point Kepemimpinan leadership .ppt
 
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docxSILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
 
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptxSBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
 
PRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptx
PRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptxPRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptx
PRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptx
 
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptxMTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
 
Dinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup Bangsa
Dinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup BangsaDinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup Bangsa
Dinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup Bangsa
 
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
 
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf
 
MA Kelas XII Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
MA Kelas XII  Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdfMA Kelas XII  Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
MA Kelas XII Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
 
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM 2024.pptx
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM  2024.pptxTeknik Menjawab Kertas P.Moral SPM  2024.pptx
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM 2024.pptx
 
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxalat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
 
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasMembuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
 
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPSKisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
 
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdfPanduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
 

Lipid

  • 1. I. NOMOR PERCOBAAN : VII II. NAMA PERCOBAAN : Lipid III. TUJUAN PRAKTIKUM : 1. Mengetahui kelarutan lipid pada pelarut tertentu 2. Mempelajari terjadinya reaksi hidrolisis pada minyak oleh basa (reaksi penyabunan) IV. DASAR TEORI Lipid adalah penyusun penting dari makanan karena mereka adalah sumber nilai energi tinggi. Lipid juga penting karena vitamin yang larut dalam lemak, dan asam lemak esensial yang ditemukan dalam lemak dari makanan alami barang. Lemak tubuh berfungsi sebagai sumber yang sangat baik energi, disimpan dalam jaringan adiposa. Mereka juga bertindak sebagai bahan isolasi dalam jaringan subkutan dan juga terlihat di sekitar organ- organ tertentu. Lipid dikombinasikan dengan protein adalah unsur penting dari membran sel dan mitokondria sel. Lipid secara umum bukan makromolekul. Lipid yang terjadi secara alami senyawa organik, umumnya dikenal sebagai minyak dan lemak. Lipid terjadi melalui dunia tinggal di mikroorganisme, tumbuhan tingkat tinggi dan hewan dan juga dalam semua jenis sel. Lipid berkontribusi terhadap struktur sel, menyediakan bahan bakar yang disimpan dan juga mengambil bagian dalam berbagai proses biologi. Adapun sifat fisika yang dimaksud ialah: 1. Tidak larut dalam air, tetapi larut dalam satu atau lebih dari satu pelarut organik misalnya ester, aseton, kloroform, benzena yang sering disebut “pelarut organik”; 2. Ada hubungan dengan asam lemak atau esternya; 3. Mempunyai kemungkinan digunakan oleh mahluk hidup Dari rantai asam lemak didapatkan bahwa asam lemak jenuh mempunyai rantai karbon pendek seperti asam butirat dan kaproat yang mempunyai titik lebur rendah, ini berarti bahwa kedua asam ini berupa zat cair pada suhu kamar sedangkan makin panjang
  • 2. rantai karbon menunjukkan makin tinggi titik leburnya. Asam palmitat dan stearat berupa zat padat pada suhu kamar. Asam lemak tidak jenuh mempunyai titik lebur rendah. Asam oleat mempunyai rantai karbon sama panjang dengan asam stearat, tetapi pada suhu kamar asam oleat berupa zat cair. Makin banyak ikatan rangkap, makin rendah titik leburnya, ini dapat dilihat pada pada titik lebur asam linoleat yang lebih rendah dari titik lebur asam oleat. Asam butirat larut dalam air. Kelarutan asam lemak dalam air berkurang dengan bertambah panjangnya rantai karbon. Asam kaproat larut sedikit dalam air, sedangkan asam palmitat, stearat, oleat dan linoleat tidak larut dalam air. Asam linoleat mempunyai kelarutan dalam air sangat kecil. Saponifikasi pada dasarnya adalah proses pembuatan sabun yang berlangsung dengan mereaksikan asam lemak khususnya trigliserida dengan alkali yang menghasilkan gliserol dan garam karboksilat (sejenis sabun). Sabun merupakan garam (natrium) yang mempunyai rangkaian karbon yang panjang. Reaksi dibawah ini merupakan reaksi saponifikasi tripalmitin / trigliserida. Sabun adalah salah satu karbon yang sangat komersial baik dari sisi penggunaan dalam kehidupan sehari-hari maupun persaingan harga produk yang memberikan pengembangan yang cukup baik. Sabun merupakan surfaktan yang digunakan dengan air untuk mencuci dan membersihkan. Sabun biasanya berbentuk padatan yang tercetak seperti batangan. Sabun merupakan merupakan suatu bentuk senyawa yang dihasilkan dari reaksi saponifikasi. Saponifikasi adalah reaksi hidrolisis asam lemak oleh adanya basa lemah (misalnya NaOH). Hasil lain dari reaksi saponifikasi ialah gliserol. Selain C12 dan C16, sabun juga disusun oleh gugus asam karboksilat Secara umum lemak diartikan sebagai trigliserida yang dalam kondisi suhu ruang berada dalam keadaan padat. Sedangkan minyak adalah trigliserida yang dalam suhu ruang
  • 3. berbentuk cair. Secara lebih pasti tidak ada batasan yang jelas untuk membedakan minyak dan lemak. Reaksi dan sifat kimia pada minyak atau lemak: 1. Esterifikasi Proses Esterifikasi bertujuan untuk asam-asam lemak bebas dari trigliserida, menjadi bentuk ester. Reaksi esterifikasi dapat dilakukan melalui reaksi kimia yang disebut interifikasi atau penukaran estar yang didasarkan pada prinsip trans-esterifikasi Fiedel- Craft. 2. Hidrolisa Dalam reaksi hidrolisa, lemak dan minyak akan diubah menjadi asam-asam lemak bebas dan gliserol, proses ini dibantu adanya asam, alkali, uap air, panas, dan eznim lipolitik seperti lipase. Reaksi hidrolisis mengakibatkan kerusakan lemak dan minyak yaitu “hydrolytic rancidity” yaitu terjadi flavor dan rasa tengik pada lemak atau minyak. Hal ini terjadi karena terdapat sejumlah air dalam lemak dan minyak tersebut. 3. Penyabunan Reaksi ini dilakukan dengan penambahan sejumlah larutan basa kepada trigliserida. Bila penyabunan telah lengkap, lapisan air yang mengandung gliserol dipisahkan dan kemudian gliserol dipulihkan dengan penyulingan. 4. Enzimatis Enzim yang dapat menguraikan lemak atau minyak dan akan menyebabkan minyak tersebut menjadi tengik, ketengikan itu disebut “Enzimatic rancidity” Lipase yang bekerja memecah lemak menjadi gliserol dan asam lemak serta menyebabkan minyak
  • 4. V. ALAT DAN BAHAN : Alat : Bahan : 1. Tabung reaksi 1. Mentega 9. Amil alcohol 2. Beaker glass 2. Minyak goreng 10. Asam sulfat 3.Batang pengaduk 3. Eter 11. Susu 4.Erlenmeyer 4. Alcohol 5.Pipet tetes 5. HCL 6.Gelas ukur 6. Bensin 7.Penangas air 7. NaOH 8.Tabung sentrifugasi 8. Aquadest
  • 5. VI. PROSEDUR PERCOBAAN Pemeriksaan kelarutan lemak 1. Siapkan 5 buah tabung reaksi yang bersih dan kering 2. Tambahkan pada masing-masing tabung reaksi 1 ml minyak goreng, kemudian dicampurkan dengan bahan sebagai berikut : - Tabung I : ditambah dengan 1 ml air - Tabung II : ditambah dengan 1 ml bensin - Tabung III : ditambah dengan 1 ml alcohol 96% - Tabung IV : ditambah dengan 1 ml eter - Tabung V : ditambah dengan 1 ml NaOH I N 3. Aduk-aduk sampai homogen. Diamkan beberapa menit dan amati serta cata perubahan yang terjadi 4. Ulangi percobaan diatas dengan memakai susu dan mentega sebagai sumber lipid. Reaksi penyabunan dan sifat-sifat asam lemak 1. 5 gram (ml) minyak goreng dimasukkan kedalam beker gelas kemudian ditambahkan NaOH I N sedikit demi sedikit sambil dipanaskan pada suhu 700C sebanyak 5 X 0,142 g = 1,71 g (yang terdapat dalam sekitar 42 ml I N NaOH). Pemanasan dilanjutkan sampai terbentuk sabun. Kedalam larutan 2. Sabun yang telah terbentuk ditambahkan HCl I N kemudian diamati apa yang terjadi. Kedalam campuran yang telah ditambahkan HCl ditambahkan bensin atau alcohol 96% dan diamati apa yang terjadi.
  • 6. VIII. HASIL PENGAMATAN a. Pemeriksaan kelarutan lemak Sampel Pereaksi Hasil pengamatan Keterangan 1 ml Minyak Goreng 1 ml Air Tidak Larut, Terbentuk 2 Fase Tidak larut 1 ml Minyak Goreng 1 ml Bensin Larut Larut 1 ml Minyak Goreng 1 ml Alkohol Tidak Larut, Terbentuk 2 Fase Tidak larut 1 ml Minyak Goreng 1 ml Eter Larut Larut 1 ml Minyak Goreng 1 ml NaOH Tidak Larut, Terbentuk 2 Fase Tidak larut Sampel Pereaksi Hasil pengamatan Keterangan 1 ml Mentega 1 ml Air Terbentuk 2 Fase Tidak larut 1 ml Mentega 1 ml Bensin larut Larut 1 ml Mentega 1 ml Alkohol Terbentuk 2 Fase Tidak larut 1 ml Mentega 1 ml Eter 1 Larut Larut dan terelmulsi 1 ml Mentega ml NaOH Terbentuk 2 Fase Tidak larut Sampel Pereaksi Hasil pengamatan Keterangan 1 ml minyak ikan 1 ml Air Larut Larut 1 ml minyak ikan 1 ml Bensin Terbentuk 2 Fase Tidak larut 1 ml minyak ikan 1 ml Alkohol Larut Larut 1 ml minyak ikan ml Eter Larut Larut 1 ml minyak ikan 1 ml NaOH 1 Larut Larut
  • 7. Sampel Pereaksi Hasil pengamatan Keterangan 1 ml susu 1 ml Air Larut Larut 1 ml susu 1 ml Bensin Terbentuk 2 Fase Tidak Larut 1 ml susu 1 ml Alkohol Larut Larut 1 ml susu 1 ml NaOH Tidak Larut, Terbentuk 2 Fase Larut 1 ml susu 1 ml Eter Larut b. Reaksi penyabunan dan sifat sifat asam lemak Sampel Hasil pengamatan Keterangan Minyak goreng Minyak goreng(kuning) + NaOH 42ml(bening) terdapat gelembung,2 lapisan + 5ml HCl(bening) + 5ml alcohol(bening) 2 fase terdapat gelembung Terbentuk sabun mentega Mentega(kuning) + NaOH 42ml (bening) terdapat gelembung,2 lapisan + 5ml HCl(bening) + 5ml alcohol(bening) 2 fase terdapat gelembung Terbentuk sabun
  • 8. IX. REAKSI Uji kelarutan lemak  Kelarutan minyak dalam NaOH : (C17H33COO)3C3H5 + 3NaOH → 3C17H33COONa + C3H8O3  Kelarutan minyak dalam bensin : (C17H33COO)3C3H5 + C8H18 → 3C17H33COOC8H18 + C2H5  Kelarutan minyak dalam air : (C17H33COO)3C3H5 + H2O → (C17H33COO)3C3H5 + H2O  Kelarutan minyak dalam alcohol : (C17H33COO)3C3H5 + C2H5OH → (C17H33COO)3C3H5 + C2H5OH Reaksi penyabunan dan sifat-sifat asam lemak (C17H33COO)3C3H5 + 3NaOH → 3C17H33COONa + C3H8O3 Minyak goreng Sabun Gliserol
  • 9. X. PEMBAHASAN Percobaan ini mengenai lipid, untuk menguji kelarutan lemak, serta reaksi penyabunan. Pada percobaan pertama, yaitu uji kelarutan minyak goreng dan mentega yang direaksikan dengan berbagai macam pereaksi/pelarut yaitu air, bensin, alcohol, NaOH, dan eter. Minyak goreng yang direaksikan dengan air terbantuk 2 fase atau tidak larut, minyak yang direaksikan dengan alcohol dan NaOH juga tebentuk 2 fase atau tidak larut.sedangkan minyak yang dilarutkan dengan eter dan bensin larut. Percobaan selanjutnya menggunakan sampel mentega, dengan pelarut eter dan bensin mentega dapat larut, sedangkan dengan pelarut air,alcohol, dan NaOH mentega membentuk 2 fase atau tidak larut. Percobaan menggunakan sampel minyak ikan pada pelarut bensin, minyak ikan tidak larut sedangkan menggunkan pelarut air, lakohol,eter,dan NaOH hasilnya larut. Hal yang sama Pada sampel susu, menggunakan pelarut bensin terbentuk 2 fase atau tidak larut. Sedangkan saat direaksikan dengan pelarut lainnya. Sampel tidak larut. Secara teori, lipid merupakan sekumpulan senyawa biomolekul yang dapat larut dalam pelarut-pelarut organik nonpolar seperti kloroform, eter, benzene, aseton, dan petroleum eter. Berdasarkan hasil pengamatan dari percobaan yang telah dilakukan minyak goreng dan mentega hanya larut dengan bensin dan eter dan tidak larut dengan air, alcohol, dan NaOH. hasil percobaan ini membuktikan bahwa lipid larut dalam kloroform karena kloroform merupakan pelarut non polar sedangkan alcohol tidak karena alcohol merupakan pelarut polar begitu pula dengan alkali Pada percobaan kedua, yaitu reaksi penyabunan. Minyak goreng dan mentega direaksikan dengan NaOH sambil dilakukan pemanasan. Asam lemak bila bergabung dengan alkali (KOH/NaOH) akan membentuk sabun, yang berfungsi sebagai emuglator. Dengan adanya pemanasan dan penambahan alkali (NaOH) maka senyawa lemak akan membentuk gliserol dan sabun atau garam asam lemak.Menurut teori, lemak dan minyak
  • 10. dapat terhidrolisis dengan bantuan basa kuat, seperti NaOH atau KOH melalui pemanasan dan menghasilkan asam lemak dan gliserol. Sabun yang terbentuk dari sampel minyak lebih banyak bila dibandingkan dengan sabun dari sampel mentega. Karena minyak goreng atau minyak sawit memiliki kadar lemak jenuh yang tinggi. XI. KESIMPULAN 1. Lipid larut dalam pelarut organik yang bersifat nonpolar 2. Minyak dalam air akan membentuk emulsi yang tidak stabil apabila dibiarkan, maka kedua cairan akan memisah menjadi dua lapisan. 3. Pada reaksi penyabunan dihasilkan campuran gliserol dan sabun, reaksi positif ditandai dengan munculnya busa dan lama-kelamaan alcohol akan menguap. 4. Sabun yang terbuat dari miyak lebih banyak dibandingkan dari mentega. 5. Minyak terbuat dari minyak goreng lebih banyak dari sabun yang terbuat dari mentega.
  • 11. XII. DAFTAR PUSTAKA Aen,andri than ang. Penyabunan. https://www.academia.edu/2042797/ PENYABUNAN_ New. Diakses pada 22 november 2014 Dianti,sri.2013. Pengertian dan Ciri Lipid http://www.sridianti.com/pengertian-dan-ciri- lipid.html. Diakses pada 22 november 2014 Pahzal,ahmad.2012. Pengertian Lipid dan Klasifikasi Lipid.http:// apahzal.blogspot. com/2012/03/all-about-lipid.html. Diakses pada 22 november 2014 Veronika.2012. Llipid biokimia. http://veronikafoju.wordpress.com/i-love-biology/ biokimia /biokimia-lipid/. Diakses pada 22 november 2014