Dokumen tersebut memberikan tips untuk berbicara di radio dan televisi. Beberapa poin pentingnya adalah (1) pembicara radio harus mampu membangun suasana yang menghibur dan terhubung dengan pendengar, (2) berbicara di radio memerlukan bahasa yang jelas, ringkas, dan mudah dimengerti, (3) berbicara di televisi memerlukan persiapan fisik, busana, dan pengetahuan istilah asing serta blocking tubuh dengan kamera
2. BERBICARA DI RADIO
o Radio merupakan alat komunikasi dua arah. Jadi walaupun,
sedang siaran seorang diri, seorang penyiar harus memiliki
visualisasi seolah olah disekelilingnya ada para sahabat dan
temannya.
oPembicara di radio harus mampu membangun suasana yang
menghibur. Pendengar radio dalam mobil, di jalan, di kantor, di
kantin, dll, umumnya tidak peduli apa yang sedang terjadi
dengan diri si pembicara. Yang penting mereka harus terhibur.
oRadio adlah penyiar, penyiar adalah radio. Mereka abgai
amplop dan perangko yang memang diciptakan untuk tidak
dapat dipisahkan. Publik speaking radio berbeda dengan televisi.
Berbicara di radio perlu lebih menjiwai dan memiliki empati yang
sangat besar terhadap pengemar. Kita seperti sudah lama saling
kenal, walaupun hanya kenal lewat udara, namun, rasanya
seperti akrab sekali. Anda harus dapat merasa sedang berada
dekat sekali dengan pendengar, meski pada kenyataannya ada
jarak dan waktu yang memisahkan.
3. BAHASA RADIO
o Berbicara di radio memerlukan keterampilan tinggi
Aksentuasi, intonasi, dan artikulasi dalam nada harus jelas.
Selain itu adalah kemampuan menulis informasi yang akan
dibicarakan dengan bahasa tuturmenulisnya dalam kalimat
narasi, fokus pada sebuah masalah (straight to point), tidak
bertele tele, ringkas, singkat, mudah dimengerti, membuat
berbicara diradio menjadi lebih mengerti dan bermakna bagi
para pendengar.
MELATIH BICARA DI RADIO
•Mulai menulis ulang, yaitu menuliskan semua hal yang ingin
disampaikan dalam bahasa yang mudah dan simpel.
•Sebelum siaran lakukan ad-libbing(tanpa tulisan), yaitu
berbicara tanpa harus membaca tulisan, melakuakn percakapan
tanpa melihat catatan/tulisan. Biarkan seperti mengalir.
•Sebelum siaran, berkompromilah dan beradaptasi dengan
semua materi pendukung siaran, seperti; ruang siaran, mixer,
komputer, mikrofon, tempat duduk, bloking atau posisi duduk
yang nyaman, crew, dan produser.
4. BERBICARA DI TELEVISI
Publik speaking di televisi benar benar ketat dan banyak persyaratannya, antara lain:
4.Persiapan fisik
jika pendengar radio selalu berekpektasi pembicaranya sehat, pemirsa televisi justru
lebih detail dan kritis karena pembicaranya dapat terlihat dengan jelas baik audio dan visualnya.
Maka jika pembicaranya sakit akan langsung diketahui pemirsa. Oleh sebab itu pembicara televisi
harus menjaga kesehatannya.
2. Persiapan busana; busana tak kalah pentingnya dalam pencitraan selain persiapan fisik.
3. Persiapan membaca rundown dan script; dengan memiliki peta maka anda akan selamat sampai
ditujuan.
4. Persiapan membaca istilah asing; jika ada istilah asing dalam script maka sebaiknya anda
melafalkan bagaimana membacanya dan artinya apa.
5. mata, suara, tubuh, adalah aset utama; berbeda dengan radio yang asetnya adalah pendekatan
emosional suara, televisi pendekatannya komunikasi verbal dan non verbal pembicara semuanya
mendapat perhatian pemirsa.
6. Blocking tubuh dengan kamera televisi; bloking (penempatan lokasi shot) sangat diperlukan,
karena setiap kamera memerlukan set-up teknis yang berbeda; berdasarkan posisi duduk, berdiri,
tata rias wajah, tata cahaya lampu, dan suasana panggung.
7. Berbicara dari hati dan tetap menghormati hak orang lain; tidak melakukan intimidasi dalam
menjalankan fungsi kekritisanya dalam membawakan acara.
5. Tips publik speaking dalam berbicara di radio dan
televisi
1. Aktiflah meng up-date perkembangan terkini tentang
media.
3. Membaca istilah asing dan memperkaya
perbendaharaan artinya.
5. Memperkaya pengetahuan dasar etika dari berbagai
rujukan dan referensi sangat dianjurkan.
7. Membuka network/jaringan dengan media koran, radio,
televisi sangat dianjurkan.